USULAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. PUKU BENANGSARI Ahlan Ismono, Rangga Satrya Program Studi Sistem Informasi, STMI Jakarta [email protected], [email protected] ABSTRAK Salah satu elemen yang penting dalam sebuah perusahaan adalah bagian produksi. Pada PT. Puku Benangsari yang bergerak dibidang manufaktur pakaian jadi, Departemen Produksi bertanggungjawab mulai dari pesanan produksi, perancangan pola, menganalisis kebutuhan bahan baku, hingga proses produksi tersebut selesai. Belum ada aplikasi terintegrasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan produksi, alat kontrol dan dokumentasi dibuat dengan menggunakan spreadsheet dan bahkan tulisan tangan yang mana hal ini mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan perusahaan, khususnya di departemen produksi. Perancangan Sistem Informasi Produksi ini dibangun dengan menggunakan alat bantu Data Flow Diagram, Normalisasi, Kamus Data, Entity Relationship Diagram, dan Flowchart. Aplikasi Sistem Informasi Produksi yang sudah dibangun nantinya diharapkan bisa mendukung dan memenuhi kebutuhan kegiatan perusahaan, sehingga tercapai optimalisasi maksimal yang selama ini belum didapatkan. Kata Kunci: aplikasi terintegrasi, sistem informasi produksi, Data Flow Diagram, Normalisasi, Kamus Data, Entity Relationship Diagram, Flowchart. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat fungsi dan perannya, Departemen Produksi mempunyai posisi vital dalam kegiatan perusahaan. Tanggungjawabnya meliputi pesanan material produksi, perancangan pola, menganalisis kebutuhan bahan baku, hingga proses produksi tersebut selesai. Tidak ada aplikasi terintegrasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan di bagian produksi. Hal ini berakibat penyediaan informasi sebagai salah satu komponen sumber daya perusahaan menjadi lambat, penyajian data dan alat kontrolnya masih menggunakan spreadsheet dan bahkan ada tulisan tangan. Disisi lain sistem terintegrasi sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya di departemen produksi. Oleh karena itu, rancang bangun sistem informasi produksi yang akan ditempatkan di departemen produksi harus segera direalisasikan. 1.2. Permasalahan Permasalahan pada penelitian ini adalah lambatnya penyajian informasi dan tingkat kualitasnya yang rendah, serta tidak adanya format baku tersebut. dalam penyajian informasi 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rancang bangun sistem informasi produksi untuk mengolah informasi komponen produksi dan menyajikannya dengan mudah, cepat dan akurat. 1.4. Metodologi Penelitian Selain studi pustaka, pada penelitian ini juga dilakukan studi lapangan untuk pengumpulan data primer. Studi lapangan bisa dilakukan dengan observasi, wawancara, maupun analisis dokumen. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Produksi Computer-based production system atau komputerisasi sistem produksi pada hakikatnya tidak berbeda dengan sistem produksi konvensional. Yang menjadi perbedaan adalah fungsi-fungsi sub-menu dalam sistem dilakukan oleh aplikasi komputer (sinulingga:2009). Artinya bahwa secanggih apapun sebuah sistem, tetap membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan oleh sistem, karena memang tidak semua sendi kegiatan perusahaan bisa dijangkau oleh sistem. 2.2. Metodologi Pengembangan Sistem Adalah sebuah metode untuk membagi kegiatan rancang bangun sistem berdasarkan tahapan-tahapan pekerjaan yang harus dilalui. Berbagai pemahaman dari berbagai pakar, tetapi secara umum pengertian dan tahapan yang sering dipakai adalah yang tersebut di bawah ini: Gambar 1. Tahapan-tahapan dalam SDLC 2.3. Diagram Alir Diagram alir (flowchart) adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur system secara logika (Jogiyanto:2005). Diagram alir menunjukan serangkaian peristiwa atau kejadian yang disusun secara detail dan sistemik menurut logika sebagai sebuah alat bantu untuk berkomunikasi dengan user dan juga sebagai sebuah alat dokumentasi perancangan sistem. 2.4. Kamus Data Kamus Data adalah kumpulan data-data yang mengalir pada sistem. Ini digunakan sebagai sarana komunikasi antara analis sistem dan user tentang data-data yang mengalir dalam sistem. Selain sebagai sarana komunikasi, Kamus Data juga digunakan sebagai rancangan input, merancang laporan-laporan yang akan dihasilkan, dan tentunya database. Dengan adanya kamus data, maka akan memberikan gambaran yang baik mengenai interaksi antara data dan proses (McLeod dan Schell: 2004) 2.5. Diagram Konteks Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Diagram konteks adalah kasus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. (Jogiyanto, 2005). 2.6. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arsu data dalam computer atau aplikasi. Arus data tersebut dimulai dari input sampai keluaran data. DFD dikembangkan setelah didefinisikan terlebih dahulu Diagram Konteksnya, pengembangannya bisa beberapa level lebih dalam. Semakin banyak levelnya berarti semakin detail arus data dalam komputer yang bisa dijelaskan. Beberapa komponen yang harus ada dalam DFD adalah Internal Entity¸External Entity, Data flow, proses, dan simpanan. (Jogiyanto:2005) 2.7. Entity Relationship Diagram (ERD) Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. (A.S & Shalahudin, 2011). Adapun simbol-simbol yang digunakan pada ERD adalah: a. Entity; berupa orang, objek, tempat, kejadian , atau konsep. Bisa juga yang lain. b. Atributes; menggambarkan informasi yang ada pada entitas. Misalnya, entitas mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, tempat_lahir, dan lain-lain. c. Identifier; field yang sifatnya unik pada setiap record data. Biasanya digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan. d. Relasi; adalah keterhubungan antar dua entitas. Derajat relasi biasanya ditulis dengan kata kerja. Kardinalitas relasi bisa terjadi dalam beberapa hal, antara lain: one to one, one to many, many to one, many to many Pembeli Data Pesanan Info Produk Data Pesanan Pemasaran Info Produk Data Produksi Laporan Bahan Baku Keluar PPIC Data Permintaan Bahan Baku Sistem Produksi PT Puku Benangsari Data Bahan Baku Keluar Gudang Laporan Produksi Worksheet Laporan Produksi Data Kebutuhan Bahan Baku Jadwal Produksi dan Material List 3. PROSES PRODUKSI PT. Puku Benangsari menggunakan konsep MTO (Make to Order) yaitu akan memproduksi jika ada pemesanan dan akan membeli bahan baku jika pesanan sudah pasti. Untuk mengetahui sistem yang berjalan, dilakukan pengamatan cara kerja sistem. Tujuannya adalah agar dapat mengidentifikasi masalah yang ada dan melakukan perbaikan. Berikut adalah hasil identifikasinya: 1. Pertama pemesan meminta info produk kepada bagian pemasaran, kemudian pemasaran akan mengirimkan info produk kepada pemesan. Setelah menerima info produk pemesan akan memutuskan untuk memesan atau tidak. Jika ya maka pemesan akan mengirimkan data pesanan ke bagian pemasaran. 2. Bagian pemasaran menerima data pemesanan, kemudian akan menerjemahkan data pemesanan tersebut dan menghasilkan worksheet. Worksheet tersebut akan dikirimkan ke bagian PPIC. 3. Setelah menerima worksheet bagian PPIC akan membuat jadwal produksi dan material list yang kemudian akan dikirimkan ke bagian produksi. 4. Setelah menerima jadwal produksi dan material list maka bagian produksi akan 4. PERANCANGAN SISTEM 4.1. Context Diagram Dari mapping process di atas bisa dikembangkan Context Diagram sebagai dasar pemodelan yang akan digunakan untuk menggambarkan sebenarnya sistem yang berjalan. Berikut adalah Context Diagramnya: Worksheet 2.8. Normalisasi Normalisasi adalah proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang (Jogiyanto:2005). Ada empat tingkatan dalam Normalisasi, yaitu: a. Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form), adalah kumpulan data yang direkam. b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/1NF), tingkatan ini dicapai apabila tiap nilai dari atribut semua tunggal. c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2NF), adalah bentuk normal pertama dengan menghilangkan atribut data ang tidak tergantung fungsional penuh. d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3NF), adalah normal kedua dengan tidak ada ketergantungan transitif. membuat memo permintaan bahan baku yang dikirimkan ke bagian gudang. 5. Setelah menerima permintaan bahan baku bagian gudang akan mempersiapkan bahan baku dan kemudian membuat laporan bahan baku keluar dalam dokumen dua rangkap. Satu rangkap disimpan oleh bagian gudang dan satu rangkap ke bagian PPIC. 6. Setelah menerima bahan baku bagian produksi akan memulai proes produksinya dan membuat laporan produksi yang dikirimkan ke bagian PPIC. Produksi Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Produksi yang Sedang Berjalan (Sumber: Hasil Pengolahan Data) Diagram Konteks sistem produksi yang berjalan memiliki lima entitas, yaitu: Pemesan, Produksi, PPIC, Pemasaran dan Gudang. Kemudian disusun DFD level 1, dimana pada tahap ini dimunculkan tabel-tabel yang akan dibuat dalam database. 4.2. Data Flow Diagram (DFD) Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan keterwakilan informasi, maka Data Flow Diagram yang akan dicantumkan hanya DFD level 1, yang penjelasannya adalah sebagai berikut: Ada sembilan tabel yang disusun yaitu: Tabel 1. Daftar tabel Database Sistem Informasi Produksi No 1 2 3 4 Tabel Produk Pemesan Bahan baku Minta Bahan Baku Minta Bahan Baku Detail Jadwal Produksi Material List Worksheet header Worksheet Detail 5 6 7 8 9 Fungsi Menyimpan data produk Menyimpan data pemesan Menyimpan data bahan baku Menyimpan data minta bahan baku Menyimpan data minta bahan baku detail Menyimpan data produksi Menyimpan data material list Menyimpan data worksheet header Menyimpan data Worksheet detail 4.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah diagram yang menunjukkan hubungan antar entitas pada suatu sistem yang saling terkait. ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan. Untuk atribut worksheet dan material list pada perancangan sistem ini berdasarkan dokumen yang ada pada PT Puku Benangsari. Namun, sebagian atribut merupakan atribut rancangan. Berikut adalah rancangan ERD Konseptual Sistem Informasi Produksi di PT. Puku Benangsari: ID_BB Kode_minta Jumlah_BB ID_BB Tanggal_minta Style_no Stok Jenis_BB Total Tanggal_kirim Keterangan Asal_BB Nama_BB M Bahan Baku Minta Kode_mr N ID_BB Material List Style_no Style_no I Jenis_produk Jenis Bahan Merk Produk I Banyak Memiliki Kode_wo I Keterangan Style_no Kode_produksi Tgl_produksi Kuantitas Memproduksi Kode_wo Style_no I Pada DFD level 1 yang ada pada sistem rancangan terdapat sembilan proses yang merupakan fungsi sistem tersebut, antara lain: 1. Proses 1, Proses kirim info Produk. Pada proses ini bagian pemasaran mengirimkan info produk kepada pemesan. Data info produk ini diperoleh penyimpanan basis data produk. 2. Proses 2, proses pengolahan data pesanan. Pada proses ini sistem mengolah data pesanan dan menyimpan data pemesan ke dalam penyimpanan basis data pemesan. 3. Proses 3, proses kirim worksheet. Pada Proses ini bagian pemasaran akan mengirimkan worksheet ke bagian PPIC. Worksheet adalah hasil dari menterjemahkan data pesanan. 4. Proses 4, proses pengolahan data produk Pada proses ini sistem mengolah data produk dan dan menyimpan data produk ke dalam penyimpanan basis data produk. Selain itu, sistem juga mengolah data material list dan menyimpan ke dalam basis data material list. 5. Proses 5, pengolahan data produksi. Pada proses ini sistem akan menerima data produksi dan menyimpan ke dalam basis data jadwal produksi. 6. Proses 6, kirim jadwal produksi dan material list. Pada proses ini sistem akan mengirimkan jadwal produksi dan material list ke bagian bagian produksi. Data tersebut diperoleh dari penyimpanan basis data jadwal produksi dan material list. 7. Proses 7, proses minta bahan baku. Pada proses ini sistem mengolah permintaan bahan baku untuk produksi kepada bagian gudang. Proses ini mengambil data pada basis data bahan baku, produk dan material list. Selain itu, proses ini akan mengubah stok pada basis data bahan baku. 8. Proses 8, proses buat laporan produksi. Pada proses ini sistem membuat laporan produksi berdasarkan basis data produksi dan dikirimkan ke bagian PPIC. 9. Proses 9, proses kirim laporan permintaan bahan baku. Pada proses ini sistem akan membuat dan mengirim laporan bahan baku keluar ke bagian PPIC. I Pemesan Id_pemesan Nama_Perusahaan Alamat Kontak_person Memesan M ID_Pembeli Worksheet Size Prepared_by Color_fabric Marketing_mgr Print_color Nama_kontak_person Jenis_produk Body_fabric Director Sketch Total Gambar 3. ERD Konseptual Rancangan (Sumber: Analisis Data) Sistem 4.4. Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Sebagaimana sudah disebutkan dalam landasan teori, bahwa Normalisasi terdiri empat tahap. Adapun tahapan normalisasi rancang bangun sistem informasi produksi di PT. Puku Benang sari adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized) Tabel 2. Tabel Unnormal ID_Pemesan Nama_Perusahaan Nama_kontak_Person Kontak_person alamat style_no Jenis_produk Jenis_bahan Merk Keterangan kode_produksi kode_wo style_no tanggal_produksi kuantitas kode_bom style_no ID_BB Banyak ID_BB Jenis_BB Nama_BB Asal_BB stok kode_minta ID_BB style_no Jumlah_BB Tanggal_minta Tanggal_kirim total keterangan kode_wo style_no ID_Pemesan Jenis_produk size prepared_by marketing_mgr Director body_fabric Color_fabric Print_color Sketch Total kode_bom id_BB style_no Banyak 2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama merupakan tahap membuat tiap kolom pada tabel bernilai tunggal untuk tiap baris. Normalisasi pertama berarti nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom atau tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom. Bentuk normal pertama pada sistem rancangan sebagai berikut: Pemesan Bahan_Baku ID_Pemesan Nama_Perusahaan Nama_kontak_Person Kontak_person alamat ID_BB Jenis_BB Nama_BB Asal_BB stok Minta_BB Produksi kode_minta ID_BB style_no Jumlah_BB tanggal_minta tanggal_kirim total keterangan kode_produksi kode_wo style_no tanggal_produksi kuantitas Worksheet Produk kode_wo style_no ID_Pemesan Jenis_produk size prepared_by marketing_mgr Director body_fabric Color_fabric Print_color Sketch Total Style_no Jenis_produk Jenis_bahan Merk Keterangan Material list kode_mr id_BB style_no banyak_BB Gambar 4. Bentuk Normal Ke 1 (1NF) (Sumber: Analisis Data) Berdasarkan Gambar di atas, terjadi perubahan bentuk dari bentuk tidak normal menjadi bentuk normal pertama, yaitu tidak ada atribut yang berulang atau bernilai ganda dalam satu tabel. 3. Bentuk Normal ke 2 (2NF) Normalisasi kedua yaitu membuat suatu tabel berada dalam bentuk normal pertama dengan semua atribut bukan kunci tergantung sepenuhnya terhadap primary key. Suatu tabel disebut tergantung sepenuhnya terhadap primary key jika nilai pada suatu tabel selalu bernilai sama untuk suatu nilai primary key yang sama. Bentuk normalisasi kedua pada sistem informasi produksi ini adalah sebagai berikut: Ket: * PrimaryKey ** Foreign Key Minta_BB Pemesan Produksi ID_Pemesan* Nama_Perusahaan Nama_kontak_Person Kontak_person alamat kode_produksi* kode_wo** style_no** tanggal_produksi kuantitas Bahan_Baku ID_BB* Jenis_BB Nama_BB Asal_BB stok kode_minta* ID_BB** style_no** Jumlah_BB tanggal_minta tanggal_kirim total keterangan Worksheet Produk kode_wo* style_no** ID_Pemesan** Jenis_produk size prepared_by marketing_mgr Director body_fabric Color_fabric Print_color Sketch Total Style_no* Jenis_produk Jenis_bahan Merk Keterangan Material list kode_mr* id_BB** style_no** banyak_BB Gambar 5. Bentuk Normal Ke 2 (2NF) (Sumber: Analisis Data) 4. Bentuk Normal ke 3 (3NF) Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga apabila memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun atribut bukan kunci yang bergantung pada atribut bukan kunci lain. Sehingga masih diperlukan untuk mengubah tabel ke dalam bentuk normal ke 3 (3NF). Ket: * PrimaryKey ** Foreign Key Pemesan Produksi ID_Pemesan* Nama_Perusahaan Nama_kontak_Person Kontak_person alamat Worksheet_hd kode_produksi* kode_wo** style_no** tanggal_produksi kuantitas kode_wo_dt* kode_wo** Jenis_produk body_fabric Color_fabric Print_color Sketch total ID_BB* Jenis_BB Nama_BB Asal_BB stok_BB kode_bom* id_BB** style_no** jml_kebutuhan_BB Produk Minta_BB_hd Style_no* Jenis_produk Jenis_bahan Merk Keterangan kode_minta* style_no** tanggal_minta tanggal_kirim Jumlah_Minta keterangan worksheet_dt kode_wo* style_no** ID_Pemesan** size prepared_by marketing_mng director Bahan_Baku Material list minta_bb_dt kode_minta_detail* kode_minta** id_BB** jml_kebutuhan_BB Total Gambar 6. Bentuk Normal Ke 3 (3NF) (Sumber: Analisis Data) PK kode_minta FK1 Style_no tanggal_minta tanggal_kirim Jumlah_minta keterangan Bahan_Baku minta_BB_dt I M PK kode_minta_detail FK1 FK2 ID_BB kode_minta jml_kebutuhan_BB total PK I M ID_BB Nama_BB Jenis_BB Asal_BB Keterangan M I I I Produk PK Material_list Style_no I Jenis_produk jenis_bahan Merk Keterangan M I PK kode_bom FK1 FK2 ID_BB Style_no jml_kebutuhan_BB M I I Worksheet_hd Jadwal_Produksi PK I FK1 FK2 PK kode_wo FK1 FK2 ID_Pemesan Style_no Size Quantity_order prepared_by marketing_mng diretor Pemesan kode_produksi Style_no kode_wo tanggal_produksi kuantitas_produksi I PK M I ID_Pemesan Nama_Perusahaan Nama_kontak_person kontak_person Alamat I I Worksheet_dt PK kode_wo_dt FK1 kode_wo Jenis_produk body_fabric color_fabric print_color Sketch Gambar 7. ERD Fisik Sistem Rancangan (Sumber: Analisis Data) 1. Spesifikasi Tabel Produk Nama tabel : Tabel produk Akronim : Produk Fungsi : Menyimpan data produk Tipe : File master Kunci primer : Style_no Kunci tamu :Tabel 3 Tabel Produk No 4.5. ERD Fisik Setelah melalui tahap normalisasi maka dibuat ERD fisik untuk menggambarkan basis data yang telah dibuat dan hubungan antar tabel di dalam basis data tersebut. Berikut gambar ERD fisik dari sistem rancangan: Minta_BB_hd 4.6. Kamus Data Kamus data dibuat dengan maksud agar persepsi antara pembuat sistem dan pengguna sistem terhadap isi dan data sistem tidak berbeda. Dengan kamus data analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Berikut kamus data dari sistem rancangan: Nama Field Tipe Width 1 Style_no Char 6 2 Jenis_produk Varchar 30 3 Jenis_bahan Varchar 30 4 Merk Varchar 50 5 Keterangan Varchar 200 Ket PK (Sumber: Hasil Analisis Data) 2. Spesifikasi Tabel Pemesan Nama tabel : Tabel Pemesan Akronim : Pemesan Fungsi : Menyimpan data Pemesan Tipe : File master Kunci primer : ID_Pemesan Kunci tamu :Tabel 4. Tabel Pemesan No Nama Field Tipe Width 1 2 ID_Pemesan Nama_Perusahaan Char Varchar 6 50 3 Nama_kontak_Person Varchar 50 4 Kontak_person Varchar 12 5 alamat Varchar 200 (Sumber: Hasil Analisis Data) 3. Spesifikasi Tabel Bahan Baku Nama tabel : Tabel Bahan Baku Akronim : Bahan_Baku Fungsi : Menyimpan data Bahan Baku Tipe : File master Kunci primer : ID_BB Kunci tamu :- Ket PK Tabel 5. Tabel Bahan Baku No Nama Field Tipe Width 1 2 ID_BB Jenis_BB Char Varchar 6 30 3 4 Nama_BB Asal_BB Varchar Varchar 50 50 5 Stok SmallInt 6 Ket PK (Sumber: Hasil Analisis Data) 6. Spesifikasi Tabel Jadwal Produksi Nama tabel : Tabel Jadwal Produksi Akronim : Produksi Fungsi : Menyimpan data Produksi Tipe : File transaksi Kunci primer : kode_produksi Kunci tamu : kode_wo Style_no Tabel 8. Tabel Jadwal Produksi 4. Spesifikasi Tabel Minta Bahan Baku Header Nama tabel : Tabel Minta Bahan Baku Akronim : Minta_BB_hd Fungsi :Untuk menyimpan data minta bahan baku Tipe : File transaksi Kunci primer: Kode_minta Kunci tamu : Style_no Tabel 6. Tabel Minta Bahan Baku Header No Nama Field Tipe Width Ket 1 Kode_minta Char 15 PK 2 Style_no Char 6 FK 3 4 Tanggal_minta Tanggal_kirim Date Date - 5 Jumlah_BB SmallInt 6 6 Keterangan Varchar 200 (Sumber: Hasil Analisis Data, 2013) 5. Spesifikasi Tabel Minta Bahan Baku Detail Nama tabel : Tabel Minta Bahan Baku Detail Akronim : Minta_BB_dt Fungsi :Untuk menyimpan detail data minta bahan baku Tipe : File transaksi Kunci primer : Kode_minta_detail Kunci tamu : Kode_minta Id_BB Tabel 7. Tabel Minta Bahan Baku Detail No Nama Field Tipe 1 Kode_minta_detail Char Widt h 15 2 Kode_minta Char 15 FK 3 Id_BB Char 6 FK 4 Total SmallInt 6 (Sumber: Hasil Analisis Data) Ket PK N o 1 Nama Field Tipe Width Ket Kode_produksi Char 15 2 Tgl_produksi Date - 3 Kode_wo Char 15 FK 4 Style_no Char 6 FK 5 kuantitas SmallInt 6 PK (Sumber: Hasil Analisis Data) 7. Spesifikasi Tabel Material List Nama tabel : Tabel Material List Akronim : Material_list Fungsi : Untuk menyimpan data material list Tipe : File transaksi Kunci primer : kode_bom Kunci tamu : style_no Id_BB Tabel 9. Tabel Material List N o 1 Nama Field Tipe Width Ket Kode_mr Char 6 PK 2 Style_no Char 6 FK 3 Id_BB char 6 FK 4 Jml_kbtuhan_bb SmallI nt 6 (Sumber: Hasil Analisis Data) 8. Spesifikasi Tabel Worksheet Header Nama tabel : Tabel Worksheet Header Akronim : Worksheet_hd Fungsi : Untuk menyimpan data worksheet header Tipe : File transaksi Kunci primer : kode_wo Kunci tamu : style_no ID_Pemesan Tabel 10. Tabel Worksheet Header No Nama Field Tipe Width 1 2 3 kode_wo Style_no ID_Pemesan Char Char Char 15 6 6 4 5 6 7 8 size Qty_order Prepared_by Marketing_mng director SmallInt SmallInt Varchar Varchar Varchar 6 6 30 30 30 Ket PK FK FK (Sumber: Hasil Analisis Data, 2013) 9. Spesifikasi Tabel Worksheet Detail Nama tabel : Tabel Worksheet Detail Akronim : Worksheet_dt Fungsi : Untuk menyimpan data worksheet detail Tipe : File transaksi Kunci primer : kode_wo_dt Kunci tamu : kode_wo Tabel 11. Tabel Worksheet Detail No Nama Field Tipe Width 1 2 kode_wo_dt kode_wo Char Char 15 15 3 Jenis_produk varchar 30 4 5 6 Body_fabric Color_fabric Print_color Varchar Varchar Varchar 35 35 35 7 sketch Blob analisis yang sesuai maka diyakini akan memberikan nilai tambah yang tinggi kepada perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya. 6.2. Saran Karena system ini adalah sebuah rancangan yang akan diusulkan kepada pihak manajemen maka diperlukan masukanmasukan sebagai berikut: 1. Secara formal sudah dibuat surat usulan implementasi aplikasi ini, tetapi harus dipersiapkan lebih lanjut infrastruktur perusahaan yang mendukung diterapkannya aplikasi ini. 2. Diperlukan sosialisasi kepada seluruh jajaran struktur organisasi perihal pentingnya merubah paradigm dan budaya perusahaan. 3. SDM perusahaan juga harus dipersiapkan, karena system yang kuat akan optimal jika didukung oleh manusia yang handal. Ket PK FK (Sumber: Hasil Analisis Data, 2013) 5. IMPLEMENTASI SISTEM Proses perancangan selesai sampai pendefinisian kamus data. Tahapan selanjutnya adalah implementasi yang dimulai dengan proses programming, dimana rancangan di atas diterjemahkan ke dalam baris-baris program. Kemudian dilakukan proses testing dengan melibatkan user terkait. Pada proses testing itulah ada catatan perbaikan program yang harus ditindaklanjuti. Tahap selanjutnya adalah instalasi dan training kepada user. Penelitian ini juga memberikan waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan system jika terdapat kerusakan pada kurun waktu yang ditentukan. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Perancangan Sistem Informasi Produksi di PT. Puku Benangsari ini sudah selesai dan siap untuk digunakan. Dengan proses 7. REFERENSI Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan Pengandalian Produksi. Edisi pertama. Graha Ilmu McLeod, Raymond., Schell, G.P. 2004. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. PT Indeks, Jakarta Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi Offset. Rosa, A.S., Shalahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Modula http://sutarna.blogstudent.mb.ipb.ac.id, tanggal 05/03/2014 akses