ABSTRAK

advertisement
USULAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PADA PT. PUKU BENANGSARI
Ahlan Ismono, Rangga Satrya
Program Studi Sistem Informasi, STMI Jakarta
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Salah satu elemen yang penting dalam sebuah perusahaan adalah bagian produksi. Pada PT. Puku
Benangsari yang bergerak dibidang manufaktur pakaian jadi, Departemen Produksi bertanggungjawab
mulai dari pesanan produksi, perancangan pola, menganalisis kebutuhan bahan baku, hingga proses
produksi tersebut selesai. Belum ada aplikasi terintegrasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan
produksi, alat kontrol dan dokumentasi dibuat dengan menggunakan spreadsheet dan bahkan tulisan
tangan yang mana hal ini mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan perusahaan, khususnya di
departemen produksi. Perancangan Sistem Informasi Produksi ini dibangun dengan menggunakan alat
bantu Data Flow Diagram, Normalisasi, Kamus Data, Entity Relationship Diagram, dan Flowchart.
Aplikasi Sistem Informasi Produksi yang sudah dibangun nantinya diharapkan bisa mendukung dan
memenuhi kebutuhan kegiatan perusahaan, sehingga tercapai optimalisasi maksimal yang selama ini
belum didapatkan.
Kata Kunci: aplikasi terintegrasi, sistem informasi produksi, Data Flow Diagram, Normalisasi,
Kamus Data, Entity Relationship Diagram, Flowchart.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Melihat fungsi dan perannya, Departemen
Produksi mempunyai posisi vital dalam
kegiatan perusahaan. Tanggungjawabnya
meliputi
pesanan
material
produksi,
perancangan pola, menganalisis kebutuhan
bahan baku, hingga proses produksi tersebut
selesai. Tidak ada aplikasi terintegrasi yang
digunakan untuk mendukung kegiatan di
bagian produksi. Hal ini berakibat penyediaan
informasi sebagai salah satu komponen
sumber daya perusahaan menjadi lambat,
penyajian data dan alat kontrolnya masih
menggunakan spreadsheet dan bahkan ada
tulisan tangan. Disisi lain sistem terintegrasi
sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
kinerja perusahaan, khususnya di departemen
produksi. Oleh karena itu, rancang bangun
sistem informasi produksi yang akan
ditempatkan di departemen produksi harus
segera direalisasikan.
1.2. Permasalahan
Permasalahan pada penelitian ini adalah
lambatnya penyajian informasi dan tingkat
kualitasnya yang rendah, serta tidak adanya
format baku
tersebut.
dalam
penyajian
informasi
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuat sebuah rancang bangun sistem
informasi produksi untuk mengolah informasi
komponen produksi dan menyajikannya
dengan mudah, cepat dan akurat.
1.4. Metodologi Penelitian
Selain studi pustaka, pada penelitian ini juga
dilakukan studi lapangan untuk pengumpulan
data primer. Studi lapangan bisa dilakukan
dengan observasi, wawancara, maupun analisis
dokumen.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Produksi
Computer-based production system atau
komputerisasi
sistem
produksi
pada
hakikatnya tidak berbeda dengan sistem
produksi konvensional. Yang menjadi
perbedaan adalah fungsi-fungsi sub-menu
dalam sistem dilakukan oleh aplikasi komputer
(sinulingga:2009). Artinya bahwa secanggih
apapun sebuah sistem, tetap membutuhkan
sumber daya manusia yang kompeten. Tidak
semua pekerjaan bisa dilakukan oleh sistem,
karena memang tidak semua sendi kegiatan
perusahaan bisa dijangkau oleh sistem.
2.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Adalah sebuah metode untuk membagi
kegiatan rancang bangun sistem berdasarkan
tahapan-tahapan pekerjaan yang harus dilalui.
Berbagai pemahaman dari berbagai pakar,
tetapi secara umum pengertian dan tahapan
yang sering dipakai adalah yang tersebut di
bawah ini:
Gambar 1. Tahapan-tahapan dalam SDLC
2.3. Diagram Alir
Diagram alir (flowchart) adalah diagram
(chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur system secara logika
(Jogiyanto:2005). Diagram alir menunjukan
serangkaian peristiwa atau kejadian yang
disusun secara detail dan sistemik menurut
logika sebagai sebuah alat bantu untuk
berkomunikasi dengan user dan juga sebagai
sebuah alat dokumentasi perancangan sistem.
2.4. Kamus Data
Kamus Data adalah kumpulan data-data yang
mengalir pada sistem. Ini digunakan sebagai
sarana komunikasi antara analis sistem dan
user tentang data-data yang mengalir dalam
sistem. Selain sebagai sarana komunikasi,
Kamus Data juga digunakan sebagai
rancangan input, merancang laporan-laporan
yang akan dihasilkan, dan tentunya database.
Dengan adanya kamus data, maka akan
memberikan gambaran yang baik mengenai
interaksi antara data dan proses (McLeod dan
Schell: 2004)
2.5. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah model atau gambar
yang menggambarkan hubungan sistem
dengan
lingkungan
sistem.
Untuk
menggambarkan diagram konteks kita
deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan
oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta
informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh
sistem tersebut dan kemana informasi tersebut
akan diberikan. Diagram konteks adalah kasus
dari DFD atau bagian dari DFD yang
berfungsi memetakan modul lingkungan yang
dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakili keseluruhan sistem. (Jogiyanto,
2005).
2.6. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
model yang menjelaskan arsu data dalam
computer atau aplikasi. Arus data tersebut
dimulai dari input sampai keluaran data. DFD
dikembangkan setelah didefinisikan terlebih
dahulu
Diagram
Konteksnya,
pengembangannya bisa beberapa level lebih
dalam. Semakin banyak levelnya berarti
semakin detail arus data dalam komputer yang
bisa dijelaskan. Beberapa komponen yang
harus ada dalam DFD adalah Internal
Entity¸External Entity, Data flow, proses, dan
simpanan. (Jogiyanto:2005)
2.7. Entity Relationship Diagram (ERD)
Pemodelan awal basis data yang paling
banyak digunakan adalah menggunakan
Entity Relationship Diagram (ERD). ERD
dikembangkan berdasarkan teori himpunan
dalam bidang matematika. ERD digunakan
untuk pemodelan basis data relasional.
(A.S & Shalahudin, 2011). Adapun
simbol-simbol yang digunakan pada ERD
adalah:
a. Entity; berupa orang, objek, tempat,
kejadian , atau konsep. Bisa juga yang
lain.
b. Atributes; menggambarkan informasi yang
ada pada entitas. Misalnya, entitas
mahasiswa mempunyai atribut nim, nama,
tempat_lahir, dan lain-lain.
c. Identifier; field yang sifatnya unik pada
setiap record data. Biasanya digunakan
sebagai kunci akses record yang
diinginkan.
d. Relasi; adalah keterhubungan antar dua
entitas. Derajat relasi biasanya ditulis
dengan kata kerja. Kardinalitas relasi bisa
terjadi dalam beberapa hal, antara lain: one
to one, one to many, many to one, many to
many
Pembeli
Data Pesanan
Info Produk
Data Pesanan
Pemasaran
Info Produk
Data Produksi
Laporan Bahan
Baku Keluar
PPIC
Data Permintaan Bahan Baku
Sistem Produksi PT
Puku Benangsari
Data Bahan Baku Keluar
Gudang
Laporan Produksi
Worksheet
Laporan
Produksi
Data Kebutuhan
Bahan Baku
Jadwal Produksi
dan Material List
3. PROSES PRODUKSI
PT. Puku Benangsari menggunakan konsep
MTO (Make to Order) yaitu akan
memproduksi jika ada pemesanan dan akan
membeli bahan baku jika pesanan sudah pasti.
Untuk mengetahui sistem yang berjalan,
dilakukan pengamatan cara kerja sistem.
Tujuannya adalah agar dapat mengidentifikasi
masalah yang ada dan melakukan perbaikan.
Berikut adalah hasil identifikasinya:
1. Pertama pemesan meminta info produk
kepada bagian pemasaran, kemudian
pemasaran akan mengirimkan info produk
kepada pemesan. Setelah menerima info
produk pemesan akan memutuskan untuk
memesan atau tidak. Jika ya maka pemesan
akan mengirimkan data pesanan ke bagian
pemasaran.
2. Bagian
pemasaran
menerima
data
pemesanan,
kemudian
akan
menerjemahkan data pemesanan tersebut
dan menghasilkan worksheet. Worksheet
tersebut akan dikirimkan ke bagian PPIC.
3. Setelah menerima worksheet bagian PPIC
akan membuat jadwal produksi dan
material list yang kemudian akan
dikirimkan ke bagian produksi.
4. Setelah menerima jadwal produksi dan
material list maka bagian produksi akan
4. PERANCANGAN SISTEM
4.1. Context Diagram
Dari mapping process di atas bisa
dikembangkan Context Diagram sebagai dasar
pemodelan yang akan digunakan untuk
menggambarkan sebenarnya sistem yang
berjalan. Berikut adalah Context Diagramnya:
Worksheet
2.8. Normalisasi
Normalisasi adalah proses mengorganisasikan
file untuk menghilangkan grup elemen yang
berulang-ulang (Jogiyanto:2005). Ada empat
tingkatan dalam Normalisasi, yaitu:
a. Bentuk tidak Normal (Unnormalized
Form), adalah kumpulan data yang
direkam.
b. Bentuk Normal Pertama (First Normal
Form/1NF), tingkatan ini dicapai apabila
tiap nilai dari atribut semua tunggal.
c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal
Form/2NF), adalah bentuk normal pertama
dengan menghilangkan atribut data ang
tidak tergantung fungsional penuh.
d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal
Form/3NF), adalah normal kedua dengan
tidak ada ketergantungan transitif.
membuat memo permintaan bahan baku
yang dikirimkan ke bagian gudang.
5. Setelah menerima permintaan bahan baku
bagian gudang akan mempersiapkan bahan
baku dan kemudian membuat laporan
bahan baku keluar dalam dokumen dua
rangkap. Satu rangkap disimpan oleh
bagian gudang dan satu rangkap ke bagian
PPIC.
6. Setelah menerima bahan baku bagian
produksi akan memulai proes produksinya
dan membuat laporan produksi yang
dikirimkan ke bagian PPIC.
Produksi
Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Produksi
yang Sedang Berjalan
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Diagram Konteks sistem produksi yang
berjalan memiliki lima entitas, yaitu: Pemesan,
Produksi, PPIC, Pemasaran dan Gudang.
Kemudian disusun DFD level 1, dimana pada
tahap ini dimunculkan tabel-tabel yang akan
dibuat dalam database.
4.2. Data Flow Diagram (DFD)
Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan
keterwakilan informasi, maka Data Flow
Diagram yang akan dicantumkan hanya DFD
level 1, yang penjelasannya adalah sebagai
berikut:
Ada sembilan tabel yang disusun yaitu:
Tabel 1. Daftar tabel Database Sistem
Informasi Produksi
No
1
2
3
4
Tabel
Produk
Pemesan
Bahan baku
Minta
Bahan
Baku
Minta
Bahan
Baku Detail
Jadwal Produksi
Material List
Worksheet
header
Worksheet Detail
5
6
7
8
9
Fungsi
Menyimpan data produk
Menyimpan data pemesan
Menyimpan data bahan baku
Menyimpan data minta bahan
baku
Menyimpan data minta bahan
baku detail
Menyimpan data produksi
Menyimpan data material list
Menyimpan data worksheet
header
Menyimpan data Worksheet
detail
4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah diagram yang menunjukkan
hubungan antar entitas pada suatu sistem yang
saling terkait. ERD terdiri dari sekumpulan
objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar
entitas-entitas yang saling berhubungan. Untuk
atribut worksheet dan material list pada
perancangan sistem ini berdasarkan dokumen
yang ada pada PT Puku Benangsari. Namun,
sebagian atribut merupakan atribut rancangan.
Berikut adalah rancangan ERD Konseptual
Sistem Informasi Produksi di PT. Puku
Benangsari:
ID_BB
Kode_minta
Jumlah_BB
ID_BB
Tanggal_minta
Style_no
Stok
Jenis_BB
Total
Tanggal_kirim
Keterangan
Asal_BB
Nama_BB
M
Bahan Baku
Minta
Kode_mr
N
ID_BB
Material List
Style_no
Style_no
I
Jenis_produk
Jenis Bahan
Merk
Produk
I
Banyak
Memiliki
Kode_wo
I
Keterangan
Style_no
Kode_produksi
Tgl_produksi
Kuantitas
Memproduksi
Kode_wo
Style_no
I
Pada DFD level 1 yang ada pada sistem
rancangan terdapat sembilan proses yang
merupakan fungsi sistem tersebut, antara lain:
1. Proses 1, Proses kirim info Produk.
Pada proses ini bagian pemasaran
mengirimkan info produk kepada pemesan.
Data
info
produk
ini
diperoleh
penyimpanan basis data produk.
2. Proses 2, proses pengolahan data pesanan.
Pada proses ini sistem mengolah data
pesanan dan menyimpan data pemesan ke
dalam penyimpanan basis data pemesan.
3. Proses 3, proses kirim worksheet.
Pada Proses ini bagian pemasaran akan
mengirimkan worksheet ke bagian PPIC.
Worksheet
adalah
hasil
dari
menterjemahkan data pesanan.
4. Proses 4, proses pengolahan data produk
Pada proses ini sistem mengolah data
produk dan dan menyimpan data produk ke
dalam penyimpanan basis data produk.
Selain itu, sistem juga mengolah data
material list dan menyimpan ke dalam
basis data material list.
5. Proses 5, pengolahan data produksi.
Pada proses ini sistem akan menerima data
produksi dan menyimpan ke dalam basis
data jadwal produksi.
6. Proses 6, kirim jadwal produksi dan
material list.
Pada proses ini sistem akan mengirimkan
jadwal produksi dan material list ke bagian
bagian produksi. Data tersebut diperoleh
dari penyimpanan basis data jadwal
produksi dan material list.
7. Proses 7, proses minta bahan baku.
Pada proses ini sistem mengolah
permintaan bahan baku untuk produksi
kepada bagian gudang. Proses ini
mengambil data pada basis data bahan
baku, produk dan material list. Selain itu,
proses ini akan mengubah stok pada basis
data bahan baku.
8. Proses 8, proses buat laporan produksi.
Pada proses ini sistem membuat laporan
produksi berdasarkan basis data produksi
dan dikirimkan ke bagian PPIC.
9. Proses 9, proses kirim laporan permintaan
bahan baku.
Pada proses ini sistem akan membuat dan
mengirim laporan bahan baku keluar ke
bagian PPIC.
I
Pemesan
Id_pemesan
Nama_Perusahaan
Alamat
Kontak_person
Memesan
M
ID_Pembeli
Worksheet
Size
Prepared_by
Color_fabric
Marketing_mgr
Print_color
Nama_kontak_person
Jenis_produk
Body_fabric
Director
Sketch
Total
Gambar 3. ERD Konseptual
Rancangan (Sumber: Analisis Data)
Sistem
4.4. Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain
dalam membangun desain basis data relasional
yang tidak secara langsung berkaitan dengan
model data tetapi dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar untuk
menghasilkan struktur tabel yang normal.
Sebagaimana sudah disebutkan dalam
landasan teori, bahwa Normalisasi terdiri
empat tahap. Adapun tahapan normalisasi
rancang bangun sistem informasi produksi di
PT. Puku Benang sari adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized)
Tabel 2. Tabel Unnormal
ID_Pemesan
Nama_Perusahaan
Nama_kontak_Person
Kontak_person
alamat
style_no
Jenis_produk
Jenis_bahan
Merk
Keterangan
kode_produksi
kode_wo
style_no
tanggal_produksi
kuantitas
kode_bom
style_no
ID_BB
Banyak
ID_BB
Jenis_BB
Nama_BB
Asal_BB
stok
kode_minta
ID_BB
style_no
Jumlah_BB
Tanggal_minta
Tanggal_kirim
total
keterangan
kode_wo
style_no
ID_Pemesan
Jenis_produk
size
prepared_by
marketing_mgr
Director
body_fabric
Color_fabric
Print_color
Sketch
Total
kode_bom
id_BB
style_no
Banyak
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal pertama merupakan tahap
membuat tiap kolom pada tabel bernilai
tunggal untuk tiap baris. Normalisasi
pertama berarti nama kolom yang berulang
cukup diwakili oleh sebuah nama kolom
atau tidak perlu ada indeks dalam memberi
nama kolom. Bentuk normal pertama pada
sistem rancangan sebagai berikut:
Pemesan
Bahan_Baku
ID_Pemesan
Nama_Perusahaan
Nama_kontak_Person
Kontak_person
alamat
ID_BB
Jenis_BB
Nama_BB
Asal_BB
stok
Minta_BB
Produksi
kode_minta
ID_BB
style_no
Jumlah_BB
tanggal_minta
tanggal_kirim
total
keterangan
kode_produksi
kode_wo
style_no
tanggal_produksi
kuantitas
Worksheet
Produk
kode_wo
style_no
ID_Pemesan
Jenis_produk
size
prepared_by
marketing_mgr
Director
body_fabric
Color_fabric
Print_color
Sketch
Total
Style_no
Jenis_produk
Jenis_bahan
Merk
Keterangan
Material list
kode_mr
id_BB
style_no
banyak_BB
Gambar 4. Bentuk Normal Ke 1 (1NF)
(Sumber: Analisis Data)
Berdasarkan Gambar di atas, terjadi perubahan
bentuk dari bentuk tidak normal menjadi
bentuk normal pertama, yaitu tidak ada atribut
yang berulang atau bernilai ganda dalam satu
tabel.
3. Bentuk Normal ke 2 (2NF)
Normalisasi kedua yaitu membuat suatu tabel
berada dalam bentuk normal pertama dengan
semua atribut bukan kunci tergantung
sepenuhnya terhadap primary key. Suatu tabel
disebut tergantung sepenuhnya terhadap
primary key jika nilai pada suatu tabel selalu
bernilai sama untuk suatu nilai primary key
yang sama. Bentuk normalisasi kedua pada
sistem informasi produksi ini adalah sebagai
berikut:
Ket:
* PrimaryKey
** Foreign Key
Minta_BB
Pemesan
Produksi
ID_Pemesan*
Nama_Perusahaan
Nama_kontak_Person
Kontak_person
alamat
kode_produksi*
kode_wo**
style_no**
tanggal_produksi
kuantitas
Bahan_Baku
ID_BB*
Jenis_BB
Nama_BB
Asal_BB
stok
kode_minta*
ID_BB**
style_no**
Jumlah_BB
tanggal_minta
tanggal_kirim
total
keterangan
Worksheet
Produk
kode_wo*
style_no**
ID_Pemesan**
Jenis_produk
size
prepared_by
marketing_mgr
Director
body_fabric
Color_fabric
Print_color
Sketch
Total
Style_no*
Jenis_produk
Jenis_bahan
Merk
Keterangan
Material list
kode_mr*
id_BB**
style_no**
banyak_BB
Gambar 5. Bentuk Normal Ke 2 (2NF)
(Sumber: Analisis Data)
4. Bentuk Normal ke 3 (3NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi
bentuk normal ketiga apabila memenuhi
bentuk normal kedua dan tidak ada satupun
atribut bukan kunci yang bergantung pada
atribut bukan kunci lain. Sehingga masih
diperlukan untuk mengubah tabel ke dalam
bentuk normal ke 3 (3NF).
Ket:
* PrimaryKey
** Foreign Key
Pemesan
Produksi
ID_Pemesan*
Nama_Perusahaan
Nama_kontak_Person
Kontak_person
alamat
Worksheet_hd
kode_produksi*
kode_wo**
style_no**
tanggal_produksi
kuantitas
kode_wo_dt*
kode_wo**
Jenis_produk
body_fabric
Color_fabric
Print_color
Sketch
total
ID_BB*
Jenis_BB
Nama_BB
Asal_BB
stok_BB
kode_bom*
id_BB**
style_no**
jml_kebutuhan_BB
Produk
Minta_BB_hd
Style_no*
Jenis_produk
Jenis_bahan
Merk
Keterangan
kode_minta*
style_no**
tanggal_minta
tanggal_kirim
Jumlah_Minta
keterangan
worksheet_dt
kode_wo*
style_no**
ID_Pemesan**
size
prepared_by
marketing_mng
director
Bahan_Baku
Material list
minta_bb_dt
kode_minta_detail*
kode_minta**
id_BB**
jml_kebutuhan_BB
Total
Gambar 6. Bentuk Normal Ke 3 (3NF)
(Sumber: Analisis Data)
PK
kode_minta
FK1
Style_no
tanggal_minta
tanggal_kirim
Jumlah_minta
keterangan
Bahan_Baku
minta_BB_dt
I
M
PK
kode_minta_detail
FK1
FK2
ID_BB
kode_minta
jml_kebutuhan_BB
total
PK
I
M
ID_BB
Nama_BB
Jenis_BB
Asal_BB
Keterangan
M
I
I
I
Produk
PK
Material_list
Style_no
I
Jenis_produk
jenis_bahan
Merk
Keterangan
M
I
PK
kode_bom
FK1
FK2
ID_BB
Style_no
jml_kebutuhan_BB
M
I
I
Worksheet_hd
Jadwal_Produksi
PK
I
FK1
FK2
PK
kode_wo
FK1
FK2
ID_Pemesan
Style_no
Size
Quantity_order
prepared_by
marketing_mng
diretor
Pemesan
kode_produksi
Style_no
kode_wo
tanggal_produksi
kuantitas_produksi
I
PK
M
I
ID_Pemesan
Nama_Perusahaan
Nama_kontak_person
kontak_person
Alamat
I
I
Worksheet_dt
PK
kode_wo_dt
FK1
kode_wo
Jenis_produk
body_fabric
color_fabric
print_color
Sketch
Gambar 7. ERD Fisik Sistem Rancangan
(Sumber: Analisis Data)
1. Spesifikasi Tabel Produk
Nama tabel
: Tabel produk
Akronim
: Produk
Fungsi
: Menyimpan data
produk
Tipe
: File master
Kunci primer
: Style_no
Kunci tamu
:Tabel 3 Tabel Produk
No
4.5. ERD Fisik
Setelah melalui tahap normalisasi maka dibuat
ERD fisik untuk menggambarkan basis data
yang telah dibuat dan hubungan antar tabel di
dalam basis data tersebut. Berikut gambar
ERD fisik dari sistem rancangan:
Minta_BB_hd
4.6. Kamus Data
Kamus data dibuat dengan maksud agar
persepsi antara pembuat sistem dan pengguna
sistem terhadap isi dan data sistem tidak
berbeda. Dengan kamus data analis sistem
dapat mendefinisikan data yang mengalir di
sistem dengan lengkap. Berikut kamus data
dari sistem rancangan:
Nama Field
Tipe
Width
1
Style_no
Char
6
2
Jenis_produk
Varchar
30
3
Jenis_bahan
Varchar
30
4
Merk
Varchar
50
5
Keterangan
Varchar
200
Ket
PK
(Sumber: Hasil Analisis Data)
2. Spesifikasi Tabel Pemesan
Nama tabel
: Tabel Pemesan
Akronim
: Pemesan
Fungsi
: Menyimpan data
Pemesan
Tipe
: File master
Kunci primer
: ID_Pemesan
Kunci tamu
:Tabel 4. Tabel Pemesan
No
Nama Field
Tipe
Width
1
2
ID_Pemesan
Nama_Perusahaan
Char
Varchar
6
50
3
Nama_kontak_Person
Varchar
50
4
Kontak_person
Varchar
12
5
alamat
Varchar
200
(Sumber: Hasil Analisis Data)
3. Spesifikasi Tabel Bahan Baku
Nama tabel
: Tabel Bahan Baku
Akronim
: Bahan_Baku
Fungsi
: Menyimpan data
Bahan Baku
Tipe
: File master
Kunci primer
: ID_BB
Kunci tamu
:-
Ket
PK
Tabel 5. Tabel Bahan Baku
No
Nama Field
Tipe
Width
1
2
ID_BB
Jenis_BB
Char
Varchar
6
30
3
4
Nama_BB
Asal_BB
Varchar
Varchar
50
50
5
Stok
SmallInt
6
Ket
PK
(Sumber: Hasil Analisis Data)
6. Spesifikasi Tabel Jadwal Produksi
Nama tabel
: Tabel Jadwal Produksi
Akronim
: Produksi
Fungsi
: Menyimpan data Produksi
Tipe
: File transaksi
Kunci primer : kode_produksi
Kunci tamu
: kode_wo
Style_no
Tabel 8. Tabel Jadwal Produksi
4. Spesifikasi Tabel Minta Bahan Baku
Header
Nama tabel : Tabel Minta Bahan Baku
Akronim
: Minta_BB_hd
Fungsi
:Untuk menyimpan data minta
bahan baku
Tipe
: File transaksi
Kunci primer: Kode_minta
Kunci tamu : Style_no
Tabel 6. Tabel Minta Bahan Baku Header
No
Nama Field
Tipe
Width
Ket
1
Kode_minta
Char
15
PK
2
Style_no
Char
6
FK
3
4
Tanggal_minta
Tanggal_kirim
Date
Date
-
5
Jumlah_BB
SmallInt
6
6
Keterangan
Varchar
200
(Sumber: Hasil Analisis Data, 2013)
5. Spesifikasi Tabel Minta Bahan Baku Detail
Nama tabel
: Tabel Minta Bahan
Baku Detail
Akronim
: Minta_BB_dt
Fungsi
:Untuk menyimpan
detail data minta
bahan baku
Tipe
: File transaksi
Kunci primer
: Kode_minta_detail
Kunci tamu
: Kode_minta
Id_BB
Tabel 7. Tabel Minta Bahan Baku Detail
No
Nama Field
Tipe
1
Kode_minta_detail
Char
Widt
h
15
2
Kode_minta
Char
15
FK
3
Id_BB
Char
6
FK
4
Total
SmallInt
6
(Sumber: Hasil Analisis Data)
Ket
PK
N
o
1
Nama Field
Tipe
Width
Ket
Kode_produksi
Char
15
2
Tgl_produksi
Date
-
3
Kode_wo
Char
15
FK
4
Style_no
Char
6
FK
5
kuantitas
SmallInt
6
PK
(Sumber: Hasil Analisis Data)
7. Spesifikasi Tabel Material List
Nama tabel
: Tabel Material List
Akronim
: Material_list
Fungsi
: Untuk menyimpan
data material list
Tipe
: File transaksi
Kunci primer
: kode_bom
Kunci tamu
: style_no
Id_BB
Tabel 9. Tabel Material List
N
o
1
Nama Field
Tipe
Width
Ket
Kode_mr
Char
6
PK
2
Style_no
Char
6
FK
3
Id_BB
char
6
FK
4
Jml_kbtuhan_bb
SmallI
nt
6
(Sumber: Hasil Analisis Data)
8. Spesifikasi Tabel Worksheet Header
Nama tabel : Tabel Worksheet Header
Akronim
: Worksheet_hd
Fungsi
: Untuk menyimpan data
worksheet header
Tipe
: File transaksi
Kunci primer : kode_wo
Kunci tamu
: style_no
ID_Pemesan
Tabel 10. Tabel Worksheet Header
No
Nama Field
Tipe
Width
1
2
3
kode_wo
Style_no
ID_Pemesan
Char
Char
Char
15
6
6
4
5
6
7
8
size
Qty_order
Prepared_by
Marketing_mng
director
SmallInt
SmallInt
Varchar
Varchar
Varchar
6
6
30
30
30
Ket
PK
FK
FK
(Sumber: Hasil Analisis Data, 2013)
9. Spesifikasi Tabel Worksheet Detail
Nama tabel : Tabel Worksheet Detail
Akronim
: Worksheet_dt
Fungsi
: Untuk menyimpan data
worksheet detail
Tipe
: File transaksi
Kunci primer : kode_wo_dt
Kunci tamu : kode_wo
Tabel 11. Tabel Worksheet Detail
No
Nama Field
Tipe
Width
1
2
kode_wo_dt
kode_wo
Char
Char
15
15
3
Jenis_produk
varchar
30
4
5
6
Body_fabric
Color_fabric
Print_color
Varchar
Varchar
Varchar
35
35
35
7
sketch
Blob
analisis yang sesuai maka diyakini akan
memberikan nilai tambah yang tinggi
kepada perusahaan dalam melaksanakan
kegiatannya.
6.2. Saran
Karena system ini adalah sebuah rancangan
yang akan diusulkan kepada pihak
manajemen maka diperlukan masukanmasukan sebagai berikut:
1. Secara formal sudah dibuat surat usulan
implementasi aplikasi ini, tetapi harus
dipersiapkan lebih lanjut infrastruktur
perusahaan
yang
mendukung
diterapkannya aplikasi ini.
2. Diperlukan sosialisasi kepada seluruh
jajaran struktur organisasi perihal
pentingnya merubah paradigm dan
budaya perusahaan.
3. SDM
perusahaan
juga
harus
dipersiapkan, karena system yang kuat
akan optimal jika didukung oleh
manusia yang handal.
Ket
PK
FK
(Sumber: Hasil Analisis Data, 2013)
5. IMPLEMENTASI SISTEM
Proses
perancangan
selesai
sampai
pendefinisian
kamus
data.
Tahapan
selanjutnya adalah implementasi yang dimulai
dengan
proses
programming,
dimana
rancangan di atas diterjemahkan ke dalam
baris-baris program. Kemudian dilakukan
proses testing dengan melibatkan user terkait.
Pada proses testing itulah ada catatan
perbaikan program yang harus ditindaklanjuti.
Tahap selanjutnya adalah instalasi dan training
kepada user. Penelitian ini juga memberikan
waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan
system jika terdapat kerusakan pada kurun
waktu yang ditentukan.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Perancangan Sistem Informasi Produksi di
PT. Puku Benangsari ini sudah selesai dan
siap untuk digunakan. Dengan proses
7. REFERENSI
Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan
Pengandalian
Produksi.
Edisi
pertama. Graha Ilmu
McLeod, Raymond., Schell, G.P. 2004. Sistem
Informasi Manajemen, Edisi 10. PT
Indeks, Jakarta
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain
Sistem
Informasi:
Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi
Offset.
Rosa, A.S., Shalahuddin, M. 2011. Modul
Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak. Bandung: Modula
http://sutarna.blogstudent.mb.ipb.ac.id,
tanggal 05/03/2014
akses
Download