Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang persiapan

advertisement
Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
persiapan menjelang persalinan di Rumah Sakit Panti
Wilasa ”Citarum” Semarang
Mariani Djatiningsih, S.SiT
Nor Tri Astuti Wahyuningsih, SST
Staff Dosen AKBID Panti Wilasa Semarang
Abstract
Aims (s)
: To determine the knowledge level overview of the preparation of
pregnant women before delivery
Method
: This is a quantitative study. The method used in this research is
descriptive method with cross sectional approach. Each subject is observed only
once, and variable measurement only when the subject of examination
Result
: Based on research showing that 70% of respondents either
educational knowledgeable respondents, most (38%) were junior high school,
92% of respondents have a culture that supports at P4K, 56% of respondents
multigravida, the majority of respondents earning 52% less than the minimum
wage Semarang District , and 50% of respondents have not received information
about the P4K
Conclusion : 70% of respondents knowledgeable well, 38% of the
respondents were junior high school education, 92% of respondents have a
culture that supports at P4K, 56% of respondents multigravida, 52% of
respondents earning less than minimum wage Semarang regency, and 50% of
respondents have not received information about the P4K.
Keywords : Characteristics, Labor, P4K
Kerangka Pemikiran
Kondisi kesehatan ibu dan anak di
Indonesia saat ini masih sangat
penting untuk ditingkatkan serta
mendapat perhatian khusus. Menurut
data
terakhir Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun
2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia
adalah
228/100.000
kelahiran hidup, diperkirakan sekitar 1
orang ibu meninggal setiap jam akibat
kehamilan, bersalin, dan nifas (Depkes
RI, 2010). Walaupun demikian, AKI
tahun 2007 tersebut sudah turun
dibandingkan tahun 2002 yaitu
mencapai 307/100.000
kelahiran
hidup. Tetapi angka ini masih tinggi
dari target nasional 2010 yaitu
125/100.000
kelahiran
hidup
(DINKESJATENGPROV,2008).
Angka Kematian Ibu (AKI) Jawa
Tengah adalah AKI di provinsi Jawa
Tengah tahun 2008 berdasarkan
laporan dari kabupaten/ kota sebesar
114/100.000 kelahiran hidup
Hal tersebut di atas disebabkan
oleh penyebab kematian ibu yang
kompleks, menyangkut aspek medis
yang harus ditangani oleh tenaga
kesehatan. Sedangkan penyebab non
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
medis
merupakan
penyebab
mendasar yang dapat mempengaruhi
penyebab kematian ibu seperti status
perempuan,
sosial
budaya,
pendidikan,
ekonomi,
geografis,
transportasi, tingkat pengetahuan dan
sebagainya
yang
memerlukan
keterlibatan lintas sektor dalam
penanganannya (Depkes RI, 2010).
Menurut
Soekanto
(2002)
ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan
diantaranya
tingkat
pendidikan,
informasi,
budaya,
pengalaman, dan sosial ekonomi.
Penyebab kematian ibu terbesar
secara
berurutan
disebabkan
terjadinya
pendarahan,
eklamsia,
infeksi,
persalinan
lama
dan
keguguran. Kematian bayi sebagian
besar disebabkan karena Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), kesulitan
bernafas saat lahir dan infeksi. Lebih
dari separuh (56 %) kematian bayi
terjadi pada masa bayi baru lahir (0 –
28 hari). Sedangkan kematian bayi
usia 1 – 12 bulan sebagian besar
disebabkan
karena
Diare
dan
pneumonia.
Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia
adalah
228/100.000
kelahiran hidup, diperkirakan sekitar 1
orang ibu meninggal setiap jam akibat
kehamilan, bersalin, dan nifas (Depkes
RI, 2010). Walaupun demikian, AKI
tahun 2007 tersebut sudah turun
dibandingkan tahun 2002 yaitu
mencapai 307/100.000
kelahiran
hidup. Tetapi angka ini masih tinggi
dari target nasional 2010 yaitu
Faktor yg mempengaruhi pengetahuan:
1) Tingkat pendidikan
2) Informasi
3) Budaya
4) Pengalaman
5) Sosial ekonomi
6) Pendidikan
7) Pekerjaan
8) Umur
125/100.000
kelahiran
hidup
(DINKESJATENGPROV,2008).
Angka Kematian Ibu (AKI) Jawa
Tengah adalah AKI di provinsi Jawa
Tengah tahun 2008 berdasarkan
laporan dari kabupaten/ kota sebesar
114/100.000 kelahiran hidup.
Upaya penurunan kematian ibu
dan bayi, dapat dilakukan dengan
peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Salah satu upaya yang dilakukan
adalah
mendekatkan
jangkauan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
melalui
Program,
perencanaan,
persalinan
dan
pencegahan komplikasi (P4K).
Melalui
kegiatan
P4K,
ibu,
keluarga
dan
masyarakat
diberdayakan untuk meningkatkan
kemandirian, antara lain dengan
membuat perencanaan persalinan dan
mengetahui tanda-tanda bahaya pada
kehamilan, persalinan dan nifas serta
memanfaatkan Buku KIA (Buku
Kesehatan Ibu Dan Anak) (Depkes RI,
2010)
P4K adalah suatu kegiatan
dikeluarga dan masyarakat yang
difasilitasi oleh bidan dalam rangka
meningkatkan peran aktif suami,
keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman
dan persiapan dalam menghadapi
kemungkinan terjadinya kompllikasi
pada saat hamil, bersalin dan nifas.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
digambarkan
kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Persiapan persalinan:
1.
2.
3.
4.
Pengertian P4K
Manfaat P4K
Tujuan P4K
Stiker P4K
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
Metode Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
yaitu
data
penelitian
berupa
angka-angka
(Sugiyono,2008).
Metode
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, dengan pendekatan
waktu yang digunakan adalah cross
sectional. Variabel penelitian ini
adalah pengetahuan ibu hamil tentang
persiapan persalinan di Rumah Sakit
Panti Wilasa “Citarum” Semarang.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya pada
bulan Januari - Mei 2011 di Klinik Ibu
dan Anak (KIA) Rumah Sakit Panti
Wilasa “Citarum” Semarang sebanyak
460 ibu hamil. Sampel dalam
penelitian ini diambil sebanyak 10 %
dari populasi yang ada (Arikunto,
2006). Didapatkan sampel sebanyak
46 ibu hamil dan dibulatkan menjadi
50 ibu hamil. Sampel dalam penelitian
ini diambil dengan teknik non
propability sampling yaitu Accidental
Sampling.
Metode pengumpulan data pada
penelitian ini adalah secara kuantitatif.
Data yang diambil pada penelitian ini
meliputi Data Primer yang diperoleh
secara langsung dari responden
melalui kuesioner, yaitu pengetahuan
ibu hamil tentang P4K. Data Sekunder
didapat
dari
laporan
bulanan
pemeriksaan ibu hamil di Rumah Sakit
Panti Wilasa “Citarum” Semarang
yang menunjang penelitian ini. Data
sekunder penelitian ini adalah jumlah
ibu hamil. Analisis Univariat dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian yang berupa distribusi dan
persentase dari tiap variabel
Hasil
Dari 50 orang responden, sebagian
besar
responden
mempunyai
pengetahuan baik yaitu sebanyak 35
responden
(70,0
%).
Tingkat
pendidikan responden sebagian besar
adalah SMP sebanyak 19 responden
(38,0 %).
Budaya responden
sebagian besar adalah mendukung
sebanyak 46 responden (92,0 %).
Sebagian besar responden adalah
multi gravida sebanyak 28 responden
(56,0 %). Penghasilan responden
sebagian besar adalah kurang dari
730.000 sebanyak 26 responden (52,0
%). Sebagian besar responden belum
dapat informasi
sebanyak 25
responden (50,0 %).
Pembahasan
Sebagian besar responden di
Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum”
Semarang masih berada dalam
kategori pendidikan dasar. Menurut
pendapat dari Soekanto (2003) bahwa
pendidikan
memberikan nilai-nilai
tertentu
bagi
manusia
dalam
membuka pikiran untuk menerima hal
–
hal baru.
Notoatmojo
juga
menjelaskan bahwa tingkat pendidikan
sesorang
berpengaruh
terhadap
wawasan dan cara pandangnya dalam
menghadapi suatu masalah, Sehingga
tidak dapat dipungkiri bahwa makin
tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah
pula
mereka
menerima
informasi, dan pada akhirnya makin
banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang
dengan tingkat pendidikan rendah,
akan menghambat perkembangan
sikap
seseorang
terhadap
penerimaan, informasi, dan nilai-nilai
yang baru diperkenalkan.
Walaupun,
sebagian
besar
responden berpendidikan dasar tetapi
sebagian besar pengetahuannya baik.
Maka dari itu, sesuai hasil penelitian
menyatakan bahwa pendidikan tinggi
tidak selalu membuat pengetahuan
seseorang
menjadi
lebih
baik.
Penelitian
ini,
sejalan
dengan
penelitian dari Dirbadiyah (2009)
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
bahwa
pendidikan
berhubungan
dengan sikap ibu yang melakukan
persalinan dengan dukun bayi dan
penelitian Agnes Romdiyah (2009)
bahwa
pendidikan
berhubungan
dengan
pemilihan
penolong
persalinan.
Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Notoatmodjo (2003), bahwa
pendidikan bukan merupakan satusatunya
faktor
internal
yang
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang, faktor internal yang
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang selain pendidikan adalah
pekerjaan dan umur.
Selain pendidikan, ada juga
faktor yang tidak mempengaruhi
pengetahuan yaitu sumber informasi.
Berdasarkan hasil penelitian ada 50 %
responden belum mendapat informasi
tentang P4K padahal sebagian besar
responden
berpengetahuan
baik.
Dimungkinkan isi dari P4K seperti
taksiran persalinan, biaya persalinan,
penolong
persalinan
dan
lain
sebagainya merupakan hal yang
sudah tidak asing bagi ibu hamil
mungkin karena mereka sebenarnya
sudah sering mendapat informasi
tersebut hanya saja mereka tidak
paham bahwa informasi tersebut
adalah P4K sehingga kadang kala
mereka
tidak
mempersiapkannya
sejak awal kehamilan.
Sesuai dengan pendapat dari
Sukmadinata (2003) dan Soekanto
(2002)
bahwa
seseorang
yang
mempunyai banyak sumber informasi
akan mempunyai pengetahuan yang
luas pula. Walaupun kebanyakan
responden menjawab belum pernah
dapat informasi tentang P4K tetapi
ada kemungkinan mereka telah
mendapat
informasi
yang
berhubungan dengan P4K sehingga
mereka dapat menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan P4K.
Apalagi dengan adanya budaya yang
menurut Soekanto (2002) budaya
merupakan tingkah laku manusia atau
kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap dan
kepercayaan dan menurut Saifuddin A
(2002) kebudayaan lingkungan sekitar
sangat
berpengaruh
dalam
pembentukan sikap seseorang. hal ini
sesuai dengan hasil penelitian bahwa
92 % responden mempunyai budaya
yang mendukung. Budaya atau
tingkah laku manusia berkaitan pula
dengan
pengalaman
seseorang.
menurut Soekanto (2003) suatu
kejadian
yang
pernah
dialami
seseorang ada kecenderungan bila
pengalaman yang kurang baik, sikap
mereka adalah akan melupakannya
dan
apabila
pengalaman
menyenangkan dapat membentuk
sikap positif dalam kehidupanya.
Sesuai dengan hasil penelitian 56 %
responden
adalah
ibu
hamil
multigravida,
Mereka
sudah
mempunyai
pengalaman
hamil
sebelumnya.
Dari segi
sosial ekonomi /
penghasilan,
berdasarkan
hasil
penelitian 52 % dari responden
mempunyai penghasilan yang kurang
dari UMR Kabupaten Banjarnegara
sebesar Rp 880.000. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Latifa Hesti
(2009) bahwa pendidikan berpengaruh
terhadap niat ibu hamil bersalin
dengan tenaga kesehatan. Menurut
pendapat Green (2000) pendapatan
merupakan
salah
satu
faktor
pemungkin (enabling factor) yang
mempengaruhi perilaku seseorang.
Seseorang akan berperilaku positif
atau negatif juga tergantung pada
ketersediaan dana (uang).
Kesimpulan
1. Dari 50 responden 70 %
responden berpengetahuan baik.
2. Pendidikan
responden
paling
banyak (38 %) adalah SMP. Ada
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
92 % responden mempunyai
budaya yang mendukung terhadap
P4K. Sebagian besar 56 %
responden adalah multigravida.
Penghasilan responden sebagian
besar 52% kurang dari UMR
Kabupaten Semarang.
3. Ada 50 % responden belum
mendapatkan informasi tentang
P4K.
Saran
1. Bagi
petugas
kesehatan
diharapkan tetap memberikan
informasi
melalui
penyuluhan/pendidikan kesehatan
tentang
pentingnya
Program
Perencanaan
Persalinan
Dan
Pencegahan Komplikasi (P4K)
baik secara individu maupun
secara
kelompok.
Melalui
posyandu, ANC atau Kelas Ibu
hamil.
2. Institusi Pendidikan diharapkan
memperbanyak
literatur
yang
berhubungan dengan Program
Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan Komplikasi (P4K).
3. Peneliti selanjutnya diharapkan
melakukan
penelitian
yang
berhubungan dengan persiapan
persalinan dengan metode korelasi
serta melakukan uji reabilitas dan
validitas terhadap kuesioner yang
digunakan.
Daftar Pustaka
1. Arikunto, S. 2009. Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta : Edisi revisi VI.
Rineka Cipta.
3. Arikunto, S. 2006. Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
4. Anonim. 2009. Buku Saku Untuk
Kader Kesehatan Perencanaan
Persalinan dan Komplikasi (P4K).
Semarang:
Dinas
Kesehatan
provinsi Jawa Tengah
5. Dinanti, Intania. 2010. Hubungan
Pengetahuan Tentang Senam
Hamil Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas PONED Sigaluh I
Kabupaten Banjarnegara. Tidak
dipublikasikan.
6. Dinkesjatengprov. 2008. Angka
Kematian Ibu di Jawa Tengah.
http://www.dinkesjatengprov.go.id/.
Diperoleh tanggal 21 maret 2011
7. Dirbadiyah.
2009.
Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Yang
Melakukan Persalinan Dengan
Dukun Bayi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Banjarmangu 1. Tidak
dipublikasikan.
8. Faizah nur, Anis. 2009. Gambaran
Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir
Dengan
Asfiksia
Di
RSUD
Banjarnegara.
Tidak
dipublikasikan.
9. Hesti, Latifa P. 2009. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Niat Ibu Hamil Bersalin dengan
Tenaga Kesehatan di Kecamatan
Pejawaran. Tidak dipublikasikan.
10. Hidayat, Aziz A. 2009. Metode
Penelitian
Kebidanan
Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
11. Kuwati, Rina. 2008. Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I
Tentang Pemeriksaan Kehamilan
Di
Puskesmas
I
Punggelan
Kabupaten Banjarnegara. Tidak
dipublikasikan.
12. Mubarak, Wahit, dkk. 2007.
Promosi
Kesehatan
Sebuah
Pengantar Proses Belajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
13. Notoatmojo,
Soekidjo.
2005.
Promosi Kesehatan Teori Dan
Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
14. Notoatmojo,
Soekidjo.
2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
Edisi Revisi. Jakarta : Rineka
Cipta.
15. Notoatmojo,
Soekidjo.
2002.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
16. Prasetyo, B dan Jannah, L. 2005.
Metode Penelitian Kuantitatif Teori
Dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo persada.
17. Pusat
Promosi
Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. 2010.
Menuju persalinan yang aman dan
selamat agar ibu sehat bayi sehat.
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.
18. Romdiyah,
Agnes.
2009.
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Persalinan Dengan
Pemilihan Penolong Persalinan Di
Desa
Tlagawera.
Tidak
dipublikasikan.
19. Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan
Komunitas. Jakarta: EGC.
26. Survey
Demografi
Kesehatan
Indonesia.2007. Angka Kematian
Ibu Dan Angka Kematian Bayi
Nasional.
http://www.depkes.go.id/publikasi/p
rofil kesehatan indonesia tahun
2007. Diperoleh 21 maret 2011
27. Wawan,A dan Dewi,M. 2010. Teori
pengukuran pengetahuan sikap
dan perilaku manusia. Yogyakarta :
Nuha
Medika
20. Saifuddin,A.B.,
S.,
2003,
Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP.
21. Sastroasmoro, Sudigyo dan Sofyan
Ismael.
2008.
Dasar-Dasar
Metodologi
Penelitian
Klinis.
Jakarta: Sagung Seto
22. Soekanto, S. 2002. Sosiologi Suatu
Pengantar Edisi Baru Cetakan 34.
Jakarta: Raja Gravindo Persada.
23. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: AlfaBeta.
24. Sukmadinata, N.2003. Landasan
Psikologi
Proses
Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
25. Sulistyorini, Dewi. 2008. Motivasi
Dan Lingkungan Teman Bergaul
Sebagai
Penyebab
Kesulitan
Belajar Mahasiswa Semester III
Program Studi DIII Kebidanan
Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Tidak dipublikasikan.
Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2 No. 1, Oktober 2011`____________________
Download