CAPM

advertisement
APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
UNTUK MEMENTUKAN INVESTASI PORTOFOLIO DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Roifatul Fauziyah *)
A Yusuf Imam Suja’I **)
ABSTRACT
To establish an efficient stock portofoilio we need to know how much risk to be borne,
and how much return we can get after taking those risks. Methods of Capital Asset Pricing
Model (CAPM) can be used to analyze risk and stock returns. This study aimed to identify the
optimal portfolio using the CAPM favorable to the best investment options in stocks LQ45.
The population in this study are all companies listed on the Indonesia Stock Exchange,
while the sampling done by purposive sampling method to select a sample based on certain
criteria. The data in this study is in the form of Stock Price Index (CSPI) and SBI rate monthly.
The research sample consisted of 21 companies listed on the LQ 45 who entered continuously
in the period 2007-2011. The results showed that of the 21 stocks selected in the sample,
there are 3 types of stocks that make up the optimal portfolio is INDF, ANTM, and AALI.
Keywords: Risk, Return, Beta, CAPM, Investment, Stock LQ 45
LATAR BELAKANG
Pendahuluan
Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang
yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih di kemudian hari. Investasi dalam bentuk
surat berharga (sekuritas) biasanya dapat di lakukan melalui pasar uang atau pasar modal.
Investor pada umumnya merupakan pihak yang tidak menyukai risiko tetapi menginginkan
keuntungan yang besar. Adapun keuntungan yang dapat di peroleh investor dalam
berinvestasi yaitu mendapatkan return (tingkat pengembalian saham). Tingkat keuntungan
yang di peroleh di pasar modal khususnya saham lebih besar di bandingkan dengan tingkat
keuntungan di pasar uang yang di tanamkan dalam bentuk deposito. Perbedaan keuntungan
yang di peroleh biasa menjadi alasan yang kuat bagi investor untuk lebih tertarik
menguntungkan uangnya di bursa saham.
Dalam menginvestasikan saham pastinya setiap investor ataupun perusahaan ingin
mendapatkan return yang setinggi-tingginya. Untuk itu investor ataupun perusahaan dalam
pengambilan keputusan investasi dana dalam bentuk saham tidak hanya berdasarkan return
yang diharapkan akan tetapi juga harus lebih memperhatikan risiko Karena setiap investor
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
151
dalam melakukan suatu investasi menginginkan tingkat risiko yang lebih kecil, walau tidak
menutup kemungkinan ada investor yang berani menerima risiko. Sesuai dengan keputusan
yang menyatakan high risk high return.
Untuk menekan risiko investor atau perusahaan melakukan diversifikasi yaitu
memilih berbagai investasi sehingga diharapkan terbentuk portofolio yang terdiri dari
beberapa jenis saham. Risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi di
sebut risiko sistematis. Sedangkan risiko yang bisa di hilangkan dengan diversifikasi di sebut
risiko tidak sisitematis. Keputusan investasi di arahkan pada pada return portofolio yang tinggi
pada risiko tertentu dan atau memilih portofolio dengan risiko minimum pada return tertentu.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan risiko portofolio total adalah
pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM dalah suatu model keseimbangan yang
menunjukan hubungan antara risiko dan return yang akan di peroleh investor.
Hubungan antara risiko dan return portofolio bersifat positif (high risk high return).
Ukuran risiko yang merupakan indikator kepekaan saham dalam CAPM ditunjukkan oleh
variabel β (Beta). Semakin besar β suatu saham, maka semakin besar pula risiko yang
terkandung didalamnya. Tingkat pengembalian pasar yang digunakan adalah tingkat
pengembalian rata-rata dari kesempatan investasi di pasar modal (indeks pasar).
Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang di rumuskan adalah:
Apakah metode CAPM dapat digunakan untuk mengidentifikasi portofolio yang paling
menguntungkan?
Tujuan Penelitian
Sesuai permasalahan yang telah di rumuskan maka tujuan penelitian ini adalah:
Mengidentifikasi portofolio yang paling menguntungkan dengan menggunakan Capital Asset
Pricing Model (CAPM).
Kontribusi Penelitian
a. Manfaat bagi akademisi
1. Sebagai pengembangan dan tambahan ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai
portofolio yang paling menguntungkan dengan penggunaan metode CAPM.
152
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
2. Sebagai referensi penelitian sejenis dan atau penelitian lanjutan.
b. Manfaat bagi praktisi (bagi investor)
Memberikan masukan dan pertimbangan bagi investor dan calon investor dalam
melakukan investasi portofolio.
c. Manfaat bagi pihak lain
1.
Sebagai masukan bagi pengembangan saham-saham selanjutnya.
2.
Sebagai
masukan
bagi penelitian-penelitian yang
menyangkut Bursa Efek
Indonesia(BEI).
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Investasi Pada Saham
Yang dimaksud dengan investasi adalah atau penanaman modal menurut Sunariyah
(1997:2) “investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang di miliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa akan
datang”. Sedangkan pengertian investasi menurut Tandelilin (2001:3) bahwa “Investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana sumberdaya lainnya yang di lakukan pada saat ini,dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.”
Di antara surat-surat berharga yang dipasarkan di pasar modal yang paling dikenal
oleh masyarakat adalah saham. Menurut Husnan (1998:12) “memiliki saham sama artinya
dengan memiliki perusahaan , apabila investor memiliki 1% dari seluruh sahamyang di edarkan
perusahaan berarti kepemilikikannya juga sebesar 1% atas perusahaan tersebut.”Dan jika
perusahaan dapat berkembang dengan baik, maka nilai perusahaan akan meningkat yang akan
berdampak pada nilai perusahan akan meningkat yang akan berdampak pada nilai investasi
dari investor yang kemungkinan akan meningkat juga. Sehingga investor dapat keuntungan.
Keuntungan saham biasanya ada dua yaitu:
1.
2.
Capital gain
Jika harga beli lebih rendah dari harga jualnya maka investor dapat memperolaeh
keuntungan yang di sebut capital gain. Sebaliknya jika harga beli lebih tinggi dari harga
jualnya, maka investor akan rugi yang di sebut capital loss.
Deviden
Bagian dari keuntungan total saham, karena sebagian besar saham biasa di beli
terutama karena deviden yieldnya.
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
153
Investasi Portofolio Saham
Teori pemilihan portofolio pertama kali di kembangkan oleh Markowitz (dalam
Jogianto 2003:204) dengan beberapa asumsi :
a. Waktu yang digunakan hanya satu periode.
b. Tidak ada biaya transaksi.
c. Preferensi investor hanya di dasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio.
d. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
Menurut Sunariyah (1997:114) “Portofolio diartikan sebagai seragkaian kombinasi
beberapa aktiva yang di investasi dan di pegang oleh investor, baik perorangan maupun
lembaga. Menurut Husnan (1998:103) ada beberapa model teori portofolio yang digunakan
untuk menekan tingkat keuntungan yang diharapkan dari investor yaitu:
a.
b.
c.
d.
Teori portofolio modern (TPM)
Teori ini menganggap bahwa pasar adalah efisiensi dan informasi tentang pasar dan
saham-saham perseorangan tersedia. Pada investor yang menggunakan teori ini
menganggap mereka tidak dapat memperoleh keuntungan di atas tingkat keuntungan
pasar. Oleh karena itu mereka mendiversifikasikan sehingga mereka mempunyai saham
yang cukup untuk memberikan keuntungan pasar rata-rata.
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Pada CAPM analisa di mulai dari bagaimana pemodal membentuk portofolio yang efisien
(yaitu market portofolio yang mempunyai kedudukan sentral dalam CAPM merupakan
portofolio yang efisien).
Arbitrage Pricing Theory
APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa ada dua
kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa di jual
dengan harga yang berbeda.APT menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa di pengaruhi
oleh factor yang mempengaruhinya (yaitu risiko).
Model Indek Tunggal Portofolio
Model indek tunggal di dasarkan pada pengamatan bahwa harga dari sutau sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar.
Pengertian, Teori dan Kegunaan CAPM
Bentuk standar dari CAPM pertama kali dikembangkan secara terpisah oleh Sharpe
(1964), Lintner (1965) dan Mossin (1969) ; (Tandelilin:2001:90) “CAPM merupakan Sebuah
model yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu asset berisiko dengan
risiko tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.
CAPM didasari oleh teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz, dimana
masing-masing investor diasumsikan akan mendiversifikasikan portofolionya dan memilih
154
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
portofolio optimal atas dasar preferensi investor terhadap return dan risiko, pada titik
portofolio yang terletak di sepanjang garis portofolio efisien.
Menurut Husnan (1996:181) pengertian CAPM merupakan model untuk menentukan
harga suatu asset. Dalam model ini return yang diharapkan adalah tingkat bebas risiko yang di
dasarkan pada risiko sistematisnya.
Menurut Jogiyanto (2003:344) teori CAPM terdiri dari dua pendekatan:
a. Pendekatan Garis Pasar Modal (Capital Market Line)
Kedaaan ekuilibrium pasar yang menyangkut return ekspektasi dan risiko dapat
di gambarkan oleh garis pasar modal (GPM) atau Capital Market Line (CML)dalam suatu
gambar Nampak sebagai berikut:
E(Rp)
Q
M
E(Rm)
Garis pasar modal (GPM)
Premium risiko = E(Rm)-RBR
P
Sumber : Jogiyanto (2003:345)
Gambar 1 Garis Pasar Modal
Garis pasar modal menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio
efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva beresiko dan aktiva bebas risiko.
Jika portofolio pasar hanya berisi aktiva tidak beresiko, maka risikonya akan
sama dengan RBR. Jika portofolio ini terdiri dari semua aktiva yang ada, maka resikonya
adalahsebesar σM dengan return ekspektasinya sebesar E(RM). Return ekspektasi untuk
portofolio dengan aktiva berisiko, yaitu E(RM),lebih besar di bandingkan dengan return
ekspektasi portofolio dengan aktiva tidak berisiko (RBR). Selisih kedua return ini sebesar
[E(RM)-RBR] merupakan premium dari portofolio pasar karena menanggung risiko lebih
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
155
besar, yaitu sebesar σM. Dengan demikian slope dari GPM adalah harga pasar dari risiko
sebesar:
Slope dari GPM merupakan harga pasar dari risiko untuk portofolio efisien. Harga
pasar dari risiko menunjukan tambahan return yang di tuntut oleh pasar karena adanya
kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk GPM adalah sebagai berikut ini:
1. Garis pasar modal hanya terdiri dari portofolio efisien yang berisi dengan aktiva bebas
risiko, portofolio pasar M atau portofolio kombinasi dari keduanya.
2. Karena asumsi ekuilibrium pasar, GPM harus mempunyai slope positif meningkat atau
dengan kata lain E(RM) harus lebih besar dari RBR. Hal ini masuk akal karena risiko
terkecil adalah nol (bebas risiko) dan tidak ada risiko yang negatif. Jika E(RM) lebih kecil
dari RBR berarti risiko untuk E(RM) adalah negatif. Untuk risiko historis, GPM
kemungkinan mempunyai slope yang negatif. Ini bukan berarti validitas dari GPM
berkurang, tetapi menunjukan bahwa return historis atau return realisasi berbeda
dengan return ekspektasi.
b. Pendekatan security market line
Garis pasar modal (GPM) menggambarkan trade off antara risiko dan return
ekspektasi untuk portofolio efisien, tetapi bukan untuk sekuritas individual. Garis lain yang
menunjukkan tradeoff antara risiko dan ekspektasi untuk sekuritas individual di sebut
dengan garis pasar sekuritas (GPS) atau Security market Line (SML) merupakan gambaran
secara grafis dari model CAPM.
Untuk portofolio, tambahan return ekspektasi terjadi karena di akibatkan oleh
tambahan risiko dari portofolio bersangkutan. Untuk sekuritas individual tambahan return
ekspektasi di akibatkan oleh tambahan risiko sekuritas individual yang di ukur dengan
Beta. Beta menentukan besarnya tambahan besarnya return ekspektasi untuk sekuritas
individual dengan argumentasi bahwa untuk portofolio yang di diversifikasikan dengan
sempurna, risiko tidak sistematik (nonsystematic risk) cenderung menjadi hilang dan risiko
yang relevan hanya risiko sistematik yang di ukur oleh Beta. Argumentasi ini di dasarkan
pada asumsi bahwa untuk ekspektasi yang homogen (homogeneus expectations) semua
156
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
investor akan membentuk portofolio pasar yang di diversifikasikan secara sempurna,
sehingga risiko yang relevan untuk tiap-tiap sekuritas di dalam portofolio adalah Beta.
Beta untuk potofolio pasar adalah bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai
Beta lebih kecil dari 1 di katakan berisiko lebih kecil dari risiko portofolio pasar. Sebaliknya,
suatu sekuritas yang mempunyai nilai Beta lebih besar dari 1 di katakan mempunyai risiko
sistematik yang lebih besar dari risiko pasar. Jika suatu sekuritas mempunyai Beta sama
dengan Beta portofolio pasar atau sama dengan 1, maka diharapkan sekuritas-sekuritas ini
mempunyai return ekspektasi yang sama dengan return ekspektasi portofolio pasar atau
E(RM). untuk sekuritas individual yang mempunyai Beta lebih kecil (besar) dari satu, maka
diharapkan akan mendapatkan return ekspektasi lebih kecil (besar) di bandingkan dengan
return ekspektasi portofolio pasar. Hubungan return ekspaektasi pasar dan Beta ini dapat
di gambarkan di garis pasar sekuritas (GPS) seperti gambar berikut ini:
E(Ri)
M
E(Rm)
Garis pasar sekuritas (GPS)
RBR
0
1,0
Beta
Gambar 2 garis pasar sekuritas
Sumber: Jogiyanto (2003:351)
Di gambar terlihat bahwa titik M menunjukan portofolio pasar dengan Beta
senilai 1 dengan return ekspektasi sebesar E(RM). Untuk beta bernilai 0 atau untuk aktiva
yang tidak mempunyai risiko sistematik, yaitu Beta untuk aktiva bebas risiko , aktiva ini
mempunyai return ekspektasi sebesar RBR yang merupakan intercept dari GPS. Dengan
mengasumsikan GPS adalah garis linier maka persamaan dari garis linier ini dapat di
bentuk dengan intercept sebesar RBR dan slope sebasar [E(RM) – RBR] / βM. karena βM adalh
bernilai 1, maka slope dari GPS adalah sebesar [E(RM) – RBR]. Persamaan GPS
untuksekuritas ke-i dapat di tuliskan:
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
157
E(Ri) = RBR +
βi [E(RM) – RBR]
Persamaan yang sederhana ini di sebut dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Dalam investasi terutama saham, investor banyak melakukan diversifikasi untuk
mengurangi risiko yang dihadapi, namun cara ini tidak berlaku meskipun kita menambah
jumlah jenis saham yang membentuk portofolio, kita selalu dihadapkan pada tingkat
pengembalian yang layak, maka Model CAPM digunakan untuk menentukan berapa harga
yang harus di bayar oleh investor terhadap suatu capital asset dengan mengingat risiko
investasi tersebut.
Perumusan CAPM memiliki implikasi penting dalam penentuan harga asset.
Harga suatu asset di tentukan oleh risiko sistematisnya, di mana risiko ini di cerminkan
oleh Beta asset tersebut. Semakin besar nilai Beta maka investor akan menetapkan tingkat
pengembalian yang semakin besar pula. Harga asset pada dasarnya merupakan nilai
sekarang dari aliran arus kas masuk bersih asset tersebut di tambah harga asset pada
periode tertentu (di masa yang akan datang). Tingkat pengembalian yang diharapkan
digunakan sebagai faktor diskonto. Dengan demikian apabila tingkat pengembalian
tersebut semakin besar maka harga asset akan semakin murah. Secara tidak langsung
harga asset akan ditentukan oleh beta asset tersebut. Harga asset akan mempunyai
hubungan yang negatif dengan nilai Beta.
Dalam CAPM jika ingin mengetahui pengaruh suatu saham terhadap risiko pasar
(CAPM) bukannya risiko saham tersebut bila dimiliki secara tepisah dan ini mengarah pada
kepekaan saham tersebut pada perubahan pasar yang terjadi. Kepekaan tingkat
pengembalian suatu saham terhadap perubahan pasar di kenal dengan Beta. Menurut
Jogiyanto (2003:266) bahwa pengertian Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu
sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar.
Menurut Husnan (2001:166) pengertian Beta merupakan koefisien regresi antara
dua variable yaitu kelebihan tingkat keuntungan portofolio pasar (excess return of market
portofolio), dan kelebihan tingkat keuntungan suatu saham (excess return of stock). Beta
menunjukkan kepekaan perubahan kelebihan pengembalian suatu saham di atas tingkat
pengembalian risiko (Ri-Rf) karena perubahan kelebihan tingkat pengembalian portofolio
pasar di atas tingkat pengembalian bebas risiko (Rm-Rf). di rumuskan sebagai berikut:
Ri= Rf + (Rm-Rf) β
158
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
Beta merupakan ukuran tingkat pengembalian suatu saham yang menyesuaikan
dengan perubahan tingkat pengembalaian pasar modal yang ditunjukkan dengan
kemiringan dan karakteristiknya.
Pengukuran risiko dalam CAPM digunakan Beta sebagai pengukur risiko, investasi
yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan
yang terbesar atau tingkat keuntungan dengan risiko yang terkecil. tetapi dengan risiko
yang berbeda maka invetor yang mempunyai risiko yang lebih kecil.
Konsep Risiko dan Return
Menurut Gitosudarmo (1992:14) risiko adalah suatu keadaan dimana kemungkinan
timbulnya kerugian atau bahaya itu dapat di perkirakan sebelumnya dengan menggunakan
data atau informasi yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia.
Dalam melakukan investasi di pasar modal terdapat dua risiko yang harus dihadapi
oleh investor.
a. Risiko sistematis (systematic risk)
Risiko sistematis adalah risiko yang berasal dari luar perusahaan, sehingga risiko
ini mempengaruhi pasar secara keseluruhan atau sering di sebut pasar yang berkaitan
dengan perekonomian secara makro.
b. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang berasal dari intern perusahaan,
sehingga risiko ini mempengaruhi satu atau sekelompok kecil perusahaan. Risiko ini di
sebut juga risiko khusus yang terdapat pada amsing-masing perusahaan.
Risiko total (risiko sistematis ditambah risiko tidak sistematis) inilah yang selalu
terdapat dalam investasi saham, sehingga mempengaruhi fluktuasi tingkat pengembalian
saham.
Menurut Jogiyanto (2003:147) Tingkat pengembalian merupakan hasil dari suatu
investasi. Tingkat pengembalian dapat berupa return realisasi portofolio dan return ekspektasi
portofolio. Return realisasi portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return-return realisasi
tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio, sedangkan return ekspektasi portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspekatsi tiap-tiap sekuritas tunggal di
dalam portofolio.
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
159
Tingkat keuntungan atau tingkat pengembalian (return) yang minus berarti investasi
tersebut mengalami kerugian, sedangkan tingkat pengambalian yang positif berarti untung.
Return di bagi dua, antara lain:
a. Return individual
Return yang di dapatkan dari surat berharga sama dengan jumlah perubahan harga.
b. Return pasar
Tingkat keuntungan pasar return market merupakan rata-rata tingkat keuntungan seluruh
saham yang beredar di pasar modal atau bisa di katakan bahwa keuntungan pasar tingkat
keuntungan pasar merupakan selisih harga saham secara keseluruhan di pasar. Dengan
demikian parameter dari tingkat keuntungan pasar oleh Indeks Harga Saham Gabungan.
IHSG merupakan data yang lazim digunakan sebagai indicator naik turunnya harga saham
secara keseluruhan di pasarmodal Indonesia. Tingkat pengembalian pasar modal dapat di
peroleh dari fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan yaitu dengan membandingkan
periode yang bersangkutan di kurangi periode sebelumnya di bagi dengan periode
sebelumnya yang di dapat rumus sebagai berikut:
Dimana:
Rm :tingkat pengembalian pasar modal
IHSGt :IHSG pada periode t
IHSGt-1: IHSG sebelum periode t
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis, akan tetapi
dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu di sebabkan karena adanya nilai karakteristik
yang berlainan. Kumpulan seluruh kemungkinan hasil eksperimen juga disebut populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh saham yang listed di Bursa Efek
Indonesia.
Sampel adalah sebagian dari populasi. sampel yang di pilih yaitu saham-saham yang
tercatat dalam perusahaan LQ-45 yang tercatat di bursa efek Indonesia dengan kriteria:
1. Aktif di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia
160
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
2. Selama 2007-2011 Telah tercatat dalam perusahaan LQ45 secara berturut-turut
Definisi Operasionalisasi Variabel
Dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM), model ini memberikan
penjabaran hubungan antara risiko dan return. Oleh karena itu, variabel yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. CAPM
Capital Assets Pricing Model (CAPM) yaitu suatu model yang dikembangkan untuk
menjelaskan suatu keadaan keseimbangan hubungan antara risiko setiap assets apabila
pasar modal berada dalam keseimbangan. CAPM yang digunakan untuk analisis adalah
CAPM standart.
2. Return Saham (Ri)
Yang dimaksud dengan return saham adalah perubahan harga saham tahunanyang
di hitung berdasarkan perubahan harga saham dengan formulasi:
3. Return Ekspektasi Portofolio
Return ekspektasi portofolio adalah rata-rata tertimbang expected rate of return
atas sekuritas individual, dimana sebagai faktor pertimbangan adalah proporsi dana yang
diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tersebut.
4. Return pasar (Rm)
Yang di maksud dengan return pasar (Rm) adalah perubahan IHSG pada 2 periode
yang berurutan, cara menghitung:
5. Risiko sistematis
Yang di maksud dengan risiko merupakan kemungkinan penyimpangan negatif
dari hasil yang diinginkan atau yang diharapkan. Risiko ini di ukur dengan koefisien Beta.
Risiko ada 2 yaitu:
a. Risiko individual, dapat di formulasikan sebagai berikut:
E (Ri) = Rf + βi (ERm-Rf)
σ2i = β2 σ2m + σ2ei
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
161
b. Risiko Portofolio, dapat di formulasikan sebagai berikut:
E(Rp) = Rf + βp( ERm-Rf)
σ2p = βp2 σ2m + σ2ep
Model Penelitian
Risiko
sistematis
Return
Pasar
CAPM
Return
saham
Investasi
saham
Return
bebas
Risiko
Keterangan:
Dengan menggunakan metode CAPM sebelum melakukan investasi harus terlebih dahulu
mengetahui risiko sistematis, return pasar, return bebas risiko setelah itu barulah dapat
menentukan pilihan untuk berinvestasi pada saham yang akan di pilih.
METODE ANALISIS DATA
Untuk menganalisa data yang di perlukan peneliti melakukan analisa kuntitatif yaitu
mengolah data yang berupa angka-angka kemudian di jabarkan dalam bentuk matematis atau
perhitungan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Mengestimasi CAPM,dengan rumus sebagai berikut:
ERi = Rf+ βi (Rm-Rf)
Dimana:
ERi
= hasil pengembalian saham i
Rf
= aktiva bebas risiko
162
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
i
Rm
= tingkat risiko saham i
= return pasar
b. Menghitung Risiko sistematis (Beta)
β=
dimana:
β=beta
cov (Ri,Rm)= covarian return pasar
c. Menghitung Return saham
Ri =
Dimana:
Ri=tingkat pengembalian
Pit=harga saham pada akhir periode
Pit-1=harga sahan pada awal periode
d. Menghitung asset bebas risiko (Rf)
Rf=
Dimana:
Rf=tingkat asset bebas risiko
n=jumlah periode
e. Teknik menghitung portofolio optimal
ERBi = (ERi-Rf) / β
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Bentuk instrumen keuangan yang dapat di investasikan oleh investor antara lain berupa
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan saham yang ada di pasar modal. Sertifikat Bank Indonesia di
terbitkan oleh pemerintah sehingga memperoleh kepastian jaminan. Bagi investor yang
menginginkan perputaran dana yang lebih cepat dan fluktuatif dapat menginvestasikan
dananya dalam bentuk saham yang di terbitkan oleh pihak swasta. Beberapa data yang di
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
163
perlukan untuk menilai return yang di terima bila berinvestasi dalam SBI maupun saham
(dalam penelitian ini adalah saham LQ45) adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tingkat suku bunga SBI dan Indek harga saham
Gabungan
Periode
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
desember
2007
0.792
0.771
0.750
0.750
0.729
0.708
0.687
0.687
0.687
0.687
0.687
0.667
Suku bunga SBI (%)
2008
2009
2010
0.667 0.792 0.537
0.661 0.728 0.533
0.663 0.684 0.523
0.666 0.633 0.516
0.693 0.604 0.525
0.727 0.579 0.522
0.769 0.559 0.553
0.733 0.549 0.553
0.809 0.540 0.553
0.915 0.540 0.530
0.937 0.539 0.535
0.903 0.538 0.507
2011
0.541
0.558
0.559
0.598
0.613
0.613
0.563
0.549
0.545
0.539
0.540
0.541
2007
1.757
1.741
1.831
1.999
2.084
3.139
2.349
2.194
2.359
2.643
2.688
2.746
2008
2.627
2.722
2.447
2.305
2.444
2.349
2.305
2.166
1.833
1.257
1.242
1.355
IHSG
2009
1.333
1.285
1.407
1.723
1.917
2.027
2.323
2.342
2.468
2.368
2.416
2.354
2010
2.611
2.549
2.777
2.971
2.797
2.914
3.069
3.082
3.501
3.635
3.531
3.704
2011
3.409
3.470
3.679
3.820
3.837
3.889
4.131
3.842
3.549
3.791
3.715
3.822
Sumber: LP4MI data di olah dan www.bi.go.id
Salah satu aset bebas risiko yang ada di indonesia adalah Sertifikat
Bank Indonesia (SBI). Risiko yang di dapat oleh investor bila berinvestasi dalam aset ini adalah
0 karena di terbitkan dan di jamin oleh pemerintah sehingga kemungkinan bank Indonesia
tidak sanggup membayar bunga sertifikatnya sangat kecil. Return yang akan di terima oleh
investor sesuai dengan besarnya tingkat suku bunga yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
Untuk menghitung return dari asset bebas risiko di gunakan tingkat suku bunga SBI bulanan.
Tabel 2. Return asset bebas risiko
periode
Januari 2007
Februari 2007
Maret 2007
April 2007
Mei 2007
Juni 2007
Juli 2007
Agustus 2007
September 2007
Oktober 2007
November 2007
Desember 2007
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Suku bunga SBI
0.00792
0.00771
0.00750
0.00750
0.00729
0.00708
0.00687
0.00687
0.00687
0.00687
0.00687
0.00667
0.00667
0.00661
0.00663
0.00666
0.00693
0.00727
0.00769
0.00733
0.00809
periode
Oktober 2008
November 2008
Desember 2008
Januari 2009
Februari 2009
Maret 2009
April 2009
Mei 2009
Juni 2009
Juli 2009
Agustus 2009
September 2009
Oktober 2009
Nopember 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februai 2010
Maret 2010
April 2010
Mei 2010
Juni 2010
Suku bunga SBI
0.00915
0.00937
0.00903
0.00792
0.00728
0.00684
0.00663
0.00604
0.00579
0.00559
0.00549
0.00540
0.00540
0.00539
0.00538
0.00537
0.00533
0.00523
0.00516
0.00525
0.00522
Sumber: LP4MI
164
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
periode
Juli 2010
Agustus 2010
September 2010
Oktober 2010
Nopember 2010
Desember 2010
Januari 2011
Februari 2011
Maret 2011
April 2011
Mei 2011
Juni 2011
Juli 2011
Agustus 2011
September 2011
Oktober 2011
Nopember 2011
Desember 2011
Total
Rf
Suku bunga SBI
0.00553
0.00553
0.00553
0.00530
0.00535
0.00507
0.00541
0.00558
0.00559
0.00598
0.00613
0.00613
0.00563
0.00549
0.00545
0.00539
0.00540
0.00541
0.38206
0.00637
Perhitungan Rf untuk periode 2007-2011 adalah sebagai berikut:
Rf=
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa return asset bebas risiko rata-rata (Rf)
yang akan diterima oleh investor adalah sebesar 0.00637atau 0.637% perbulan yang meliputi
suku bunga minimum sebesar 0.507% pada bulan desember 2010 dan suku bunga maksimum
sebesar 0.937% pada bulan november 2008.
Dengan melihat kenaikan dan penurunan indeks pasar, kita dapat mengatakan apakah
pasar dalam keadaan meningkat atau lemah. Indeks pasar ini membantu investor sebagai alat
analisis dalam pengambilan keputusan akan berinvestasi di pasar modal atau tidak. IHSG
terbentuk dari pergerakan keseluruhan saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. IHSG
digunakan untuk menentukan return pasar (Rm).
Adapun rumus yang digunakan berkaitan dengan return pasar adalah sebagai berikut:
Rm feb ‘07=
6
Perhitungan Rm untuk bulan berikutnya sama dengan perhitungan di atas.
E (Rm) =
σ
=
σm=√
=√
=0,143443
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata return pasar yang akan diterima oleh
investor adalah sebesar 0.001816 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar 0,143443.
Poin indeks harga saham gabungan periode 2007-2011 berada di tingkat minimum sebesar
1.242 pada bulan november 2008 dan di tingkat maksimum sebesar 4.131 pada bulan juli
2011. Nilai return rata-rata yang positif menunjukan pasar yang positif dan meningkat
walaupun pergerakannya sangat kecil. Nilai Rm dan IHSG secara lengkap dapat di lihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3. Return Pasar (Rm)
Periode
IHSG
Rm
Rm-E(Rm)
[RmE(Rm)]2
-
januari 2007
1757
-
-
Februari 2007
1741
1831
0,010922
0,049878
0,000119
Maret 2007
0,009106
0,051694
April 2007
1999
0,091755
0,089959
0,008092
0,002487
periode
IHSG
Rm
Rm-E(Rm)
September
2009
Oktober 2009
2468
0.053800
0,051984
2368
-0,040519
0,001792
November
2009
Desember
2416
0,020270
0,042335
0,018454
2534
0,048841
0,047025
0,002211
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
[RmE(Rm)]2
0,002702
0,000340
165
Periode
IHSG
Rm
Rm-E(Rm)
[RmE(Rm)]2
periode
IHSG
Rm
Rm-E(Rm)
[RmE(Rm)]2
Mei 2007
Juni 2007
2084
2139
0,042521
0,026392
0,040705
0,024576
0,001657
0,000604
2009
Januari 2010
Februari 2010
2611
2549
0,030386
-0,023745
0,000816
0,000653
0,096361
0,067861
0,073389
0,009285
0,004597
Maret 2010
April 2010
2777
2971
0,089446
0.069259
0,02875
0,025561
0,08763
0,067443
juli 2007
Agustus 2007
2349
2194
september
2007
Oktober 2007
November
2007
Desember
2007
Januari 2008
2359
0,098177
0,065985
0,075205
0,005386
Mei 2010
2797
-0,058560
0,003645
0,12039
0,017025
0,118574
0,01521
0,014059
0,000231
Juni 2010
Juli 2010
2914
3069
0,041830
0,053195
0,060376
0,040041
0,051379
2643
2688
2746
0,021577
0,019761
0,000390
Agustus 2010
3082
0,004235
0,002419
0,000006
2627
0,043335
0,036163
0,101029
0,058030
0,060304
0,045151
0,034347
0,102845
0,059846
0,058488
0,002039
3501
0.135950
0,134134
0,017993
3635
3531
0,038274
-0028610
0,001329
0,000925
3704
0,048994
0,036458
0,030426
0,047178
0,003421
September
2010
Oktober 2010
November
2010
Desember
2010
Januari 2011
Februari 2008
Maret 2008
2722
2447
April 2008
2305
Mei 2008
2444
3409
-0,079644
0,006636
0,038871
0,018731
0,060304
0,153739
0,314239
0,011933
0,090982
0,040687
0,020547
-0,06212
0,001655
februari 2011
3470
0,017894
0,081446
0,016078
Juni 2008
2349
Juli 2008
2305
0,000422
Maret 2011
3679
0,060230
0,058414
0,003412
Agustus 2008
2166
0,003858
April 2011
3820
0,0388326
0,03651
0,001333
September
2008
Oktober 2008
1833
0,155555
0,316055
0,013749
0,089166
0,024197
Mei 2011
3837
0,004450
0,002634
0,000001
0,099890
Juni 2011
3889
0,013552
0,011736
0,000137
November
2008
Desember
2008
Januari 2009
1242
0,000189
Juli 2011
4131
0,062227
0,060411
0,003649
0,007950
Agustus 2011
3842
-0,069958
0,005151
0,018052
0,908042
0,093126
0,000326
September
2011
Oktober 2011
3549
-0,076262
3791
0,068188
1407
0,016236
0,906226
0,094942
0,071774
0,078078
0,066372
Februari 2009
1285
Maret 2009
3715
-0,020047
1723
0,224591
0,222775
0,049628
3822
0,028802
0,021863
0,026986
0,000477
April 2009
November
2011
Desember
2011
Mei 2009
Juni 2009
Juli 2009
Agustus2009
1917
2027
2323
2342
0,112594
0,057381
0,146049
0,008179
0,110778
0,055565
0,144213
0,006363
0,012271
0,003087
0,020797
0,00040
total
ERm
0,108962
0,001816
Total
σm2
σm
1,213977
0,020576
0,143443
1257
1355
1333
0,001179
0,010577
0,002484
0,824540
0,008672
0,007679
0,004454
0,001601
0,002639
0,002226
0,000258
0,006096
0,004405
0,007282
Sumber:LP4MI
Dari perhitungan sebelumnya baik Rf maupun Rm dapat kita lihat bahwa nilai Rf lebih
besar dari E(Rm). Selisih di antara keduanya adalah sebesar 0,004554 (0,00637-0,001816). Ini
berarti selama periode 2007-2011 akan lebih menguntungkan jika berinvestasi dalam SBI di
bandingkan dengan berinvestasi dalam bentuk saham-saham LQ 45 di pasar modal karena SBI
memberikan return yang lebih besar daripada return yang di berikan oleh keseluruhan saham166
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
saham LQ45. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat suku bunga SBI selama periode
2007-2011 secara bertahap hanya berpengaruh sedikit terhadap pasar modal, dimana
penurunan ini tidak di sambut oleh para investor dengan mengalihkan investasinya pada pasar
modal. Permintaan terhadap saham tidak mengalami peningkatan yang berarti IHSG
mengalami pergerakan positif rendah. Namun itu semua tergantung kembali pada preferensi
dari masing-masing investor dalam memilih bentuk investasi yang di inginkan.
Dalam perhitungan return saham di gunakan rumus sebagai berikut:
Ri feb ‘07=
Dari perhitungan tersebut dapat di ketahui tingkat return yang sebenarnya di peroleh,
varians dan standar deviasi sebagai berikut:
E (Ri) =
σ =
σi=√
Perhitungan untuk seluruh sampel perusahaan secara lengkap di sajikan dalam lampiran
4.4 hingga 4.8. Varians dari perhitungan di atas menunjukkan seberapa besar kuadrat
penyimpangan tiap return terhadap penyimpangan rata-rata return saham dalam periode
tertentu, sedangkan standar deviasi menunjukkan tingkat risiko saham.
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa ke-21 saham menunjukkan nilai E(Ri) yang positif. Nilai
E(Ri) yang positif menunjukkan kenaikan harga saham yang lebih besar dari penurunannya
sehingga akan menguntungkan investor, dan sebaliknya.
Covarian menunjukkan gambaran dari hubungan antara return saham tertentu dengan
return pasar. Hubungan ini di gunakan untuk mencari besarnya β saham. β adalah ukuran
kepekaan return saham terhadap perubahan pasar. Apabila return saham tertentu peka
terhadap segala perubahan pasar yang terjadi sekecil apapun maka β akan menunjukkan nilai
yang tinggi (β>1) dan saham itu di sebut saham agresif (agresive stock). Bila return tertentu
yang memiliki kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar maka β akan menunjukkan nilai yang
rendah (β<1) dan saham itu di namakan saham yang lemah (defensive stock).
Perhitungan untuk covarian dan beta saham dengan menggunakan rumus adalah sebagai
berikut:
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
167
Cov(Ri,Rm)=
β=
Berdasarkan tabel 3 ada saham yang agresif dan saham defensif. Apabila investor
mengunginkan return dan risiko saham yang lebih besar dari return dan risiko yang pasar maka
investor tersebut akan memilih saham yang agresif dan sebaliknya.
Adapun perhitungan return yang di minta oleh investor (CAPM standard) bila
berinvestasi sebagai berikut:
E(Ri)=Rf +βi (Rm-Rf)= 0.00637+βi (0.108962-0.00637)
CAPM standart untuk seluruh perusahaan menggunakan perhitungan yang sama.
Pembahasan
Dari analisis di atas dapat di ketahui bahwa berdasarkan perhitungan di atas terlihat
bahwa rata-rata return pasar yang akan di terima oleh investor adalah sebesar 0.001816
dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar 0,143443. Poin indeks harga saham gabungan
periode 2007-2011 berada di tingkat minimum sebesar 1.242 pada bulan november 2008 dan
di tingkat maksimum sebesar 4.131 pada bulan juli 2011. Nilai return rata-rata yang positif
menunjukan pasar yang positif dan meningkat walaupun pergerakannya sangat kecil.
Dari perhitungan Rf maupun Rm dapat kita lihat bahwa nilai Rf lebih besar dari E(Rm).
Selisih di antara keduanya adalah sebesar 0.004554 (0.00637-0,001816). Ini berarti selama
periode 2007-2011 akan lebih menguntungkan jika berinvestasi dalam SBI di bandingkan
dengan berinvestasi dalam bentuk saham-saham LQ 45 di pasar modal karena SBI memberikan
return yang lebih besar daripada return yang di berikan oleh keseluruhan saham-saham LQ45.
Sebagian investor mengharapkan return saham yang besar dengan risiko yang kecil pada
dana yang di investasikan. Ternyata ini membutuhkan proses analisis yang tepat sehingga
dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi.
Investor dapat menilai hubungan antara risiko dan return tersebut dengan
menggunakan pendekatan Capital asset pricing model (CAPM) untuk menilai investasi yang
layak. Pengukuran risiko dalam CAPM menggunakan β dari perhitungan sebelumnya,
sedangkan return yang di ukur dengan besarnya penjumlahan return aset bebas risiko dengan
selisih dari return rata-rata pasar dan return aset bebas risiko. Salah satu dalam pengujian
168
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
CAPM return saham dan β yang mempunyai hubungan yang linear. Risiko sistematis saham (β)
akan mempengaruhi nilai dari rata-rata return saham ERi yang di peroleh.
Suatu model keseimbangan untuk menentukan hubungan antara risiko dan return yang
di peroleh investor adalah Capital asset pricing model (CAPM). Untuk mengetahui saham mana
yang akan di investasikan sekaligus memberikan keuntungan bagi investor haruslah di
tetapkan beberapa kriteria. Aktif di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia, Selama 2007-2011
Telah tercatat dalam perusahaan LQ45 secara berturut-turut. Terdapat 21 perusahaan yang
memenuhi kriteria tersebut dan layak untuk di investasikan.
Pada tabel 4.7 perhitungan portofolio saham yang paling optimal sesuai urutan ERBi dari
yang tetinggi sampai terendah dapat di ketahui bahwa jenis 21 saham yang membentuk
portofolio optimal. Tetapi telah di ketahui pada tabel 4.8 terdapat 3 jenis saham yang memiliki
nilai proporsi saham optimal antara lain PT Indofood sukses makmur , PT Aneka tambang, dan
PT Astra agro lestari.
Tabel 4. Return Saham perusahaan
LQ45 periode 2007-2011
Nama perusahaan
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Aneka Tambang Tbk
PT Astra Internasional Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Danamon indonesia Tbk
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk
PT Bakrieland Development Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indosat Tbk
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
PT Tambang Batubara bukit Asam Tbk
PT Holcim Indonesia Tbk
PT Timah Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
PT United Tractors Tbk
E(Ri)
0,023271
0,021215
0,022094
0,023755
0,018760
0,020180
0,017713
0,019837
0,019345
0,021504
0,018543
0,024678
0,022101
0,018805
0,016004
0,019513
0,019202
0,016434
0,017548
0,019303
0,017253
σi
0,004123
0,002979
0,009166
0,153927
0,010973
0,047184
0,013092
0,013039
0,010908
0,011959
0,059415
0,013624
0,000173
0,010783
0,029606
0,011479
0,010967
0,074062
0,009508
0,013304
0,009004
Sumber:Data di olah
Tabel 5. Risiko sistematis (β) seluruh perusahaan periode 2007-2011
Nama perusahaan
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Aneka Tambang Tbk
PT Astra Internasional Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Covarian(Ri,Rm)
0,001129
0,000817
0,002512
0,042174
0,003006
Varian pasar (σm2)
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
Β
0,054690
0,039706
0,122083
2,049669
0,146092
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
169
Nama perusahaan
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Danamon indonesia Tbk
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk
PT Bakrieland Development Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indosat Tbk
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
PT Tambang Batubara bukit Asam
PT Holcim Indonesia Tbk
PT Timah Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
PT United Tractors Tbk
Covarian(Ri,Rm)
0,012928
0,003587
0,003573
0,002990
0,388302
0,016279
0,003733
0,000522
0,002954
0,008111
0,003145
0,003005
0,020292
0,002605
0,003645
0,002467
Varian pasar (σm2)
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
0,020576
Β
0,628304
0,174379
0,138703
0,145314
1,887188
0,791167
0,181415
0,025362
0,143599
0,394236
0,152864
0,146046
0,986197
0,126621
0,177157
0,119904
Sumber:data di olah
Tabel 6. Perhitungan Portofolio optimal sesuai urutan saham
Kode
AALI
ANTM
ASII
BBCA
BBRI
BBNI
BDMN
BMRI
BTEL
BUMI
CPIN
ELTY
INDF
ISAT
PGAS
PTBA
SMCB
TINS
TLKM
UNSP
UNTR
ERi
0,023271
0,021215
0,022094
0,023755
0,018760
0,020180
0,017713
0,019837
0,019345
0,021504
0,018543
0,024678
0,022101
0,018805
0,016004
0,019513
0,019202
0,016434
0,017548
0,019303
0,017253
β
0,054690
0,039706
0,122083
2,049669
0,146092
0,628304
0,174379
0,138703
0,145314
1,887188
0,791167
0,181415
0,025362
0,143599
0,394236
0,152864
0,146046
0,986197
0,126621
0,177157
0,119904
σ2ei
0,001003
0,000524
0,004958
1,397927
0,007104
0,131355
0,010113
0,010033
0,007029
0,008438
0,208283
0,010951
2,140369
0,006861
0,051717
0.007775
0.007097
0,323625
0.005334
1.214827
0.004784
ERBi
0.309033
0.373873
0.128797
0.008482
0.084810
0.021980
0.065048
0.097092
0.089289
0.008019
0.015386
0.100918
0.620258
0.086595
0.024437
0.085978
0.087863
0.010205
0.088279
0.073003
0.090764
A
0.921551
1.124877
0.387179
0.025490
0.254797
0.066057
0.195588
0.186177
0.268239
3.384772
0.046239
0.303292
0.000186
0.260261
0.073439
0.258404
0.264064
0.030668
0.265349
0.001886
0.272766
∑A
0.921551
2.046428
2.433607
2.459097
2.713895
2.779951
2.975539
3.161716
3.429955
6.814727
6.860966
7.164258
7.164444
7.424705
7.498144
7.756548
8.020612
8.051280
8.316629
8.318515
8.591282
B
2.982050
3.008715
3.006103
3.005266
3.004346
3.005336
3.006826
1.917524
3.004148
422.07615
3.005263
3.005333
0.000301
3.005491
3.005241
3.005454
3.005416
3.005282
3.005789
0.025835
3.005219
∑B
2.98205
5.990765
8.996868
12.002134
15.00648
18.011816
21.018642
22.936166
25.940314
448.016454
451.021717
454.02705
454.027351
457.032842
460.038083
463.043537
466.048953
469.051535
472.057324
472.083159
475.088378
C
0.304175
0.338903
0.269071
0.204079
0.180276
0.153933
0.141247
0.137563
0.131983
0.015209
0.015210
0.015778
0.015778
0.016244
0.016297
0.016750
0.017208
0.017163
0.017616
0.017619
0.018082
Sumber:data di olah
Tabel 7. Perhitungan Portofolio optimal sesuai urutan ERBi dari data yang tertinggi sampai dengan
data yang terendah
Kode
INDF
ANTM
AALI
ASII
ELTY
BMRI
UNTR
BTEL
TLKM
SMCB
ISAT
PTBA
BBRI
170
ERi
0.022101
0.021215
0.023271
0.022094
0.024678
0.019837
0.017253
0.019345
0.017548
0.019202
0.018805
0.019513
0.01876
β
0.025362
0.039706
0.05469
0.122083
0.181415
0.138703
0.119904
0.145314
0.126621
0.146046
0.143599
0.152864
0.146092
σ2ei
2.140369
0.000053
0.001003
0.004958
0.010951
0.010033
0.004784
0.007029
0.005334
0.007097
0.006861
0.007775
0.007104
ERBi
0.620259
0.373873
0.309033
0.128798
0.100918
0.097092
0.090764
0.089289
0.088279
0.087863
0.086595
0.085978
0.084810
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
A
0.000186
1.124877
0.921551
0.387179
0.303291
0.186177
0.272767
0.268239
0.265349
0.264064
0.260261
0.258404
0.254797
∑A
7.164444
2.046428
0.921551
2.433607
7.164258
3.161716
8.591282
3.429955
8.316629
8.020612
7.424705
7.756548
2.713895
B
0.000301
3.008715
2.982050
3.006103
3.005333
1.917524
3.005219
3.004148
3.005789
3.005415
3.005491
3.005454
3.004346
∑B
454.02735
5.990765
2.982050
8.996868
454.02705
22.936166
475.08837
25.940314
472.05732
466.04895
457.03284
463.04353
15.006480
C
0.015778
0.338903
0.304175
0.269071
0.015778
0.137563
0.018082
0.131983
0.017616
0.017208
0.016244
0.016749
0.180276
UNSP
BDMN
PGAS
BBNI
CPIN
TINS
BBCA
BUMI
0.019303
0.017713
0.016004
0.020180
0.018543
0.016434
0.023755
0.021504
0.177157
0.174379
0.394236
0.628304
0.791167
0.986197
2.049669
1.887188
1.214827
0.010113
0.051717
0.131355
0.208283
0.323625
1.397927
0.008438
0.073003
0.065048
0.024437
0.021980
0.015386
0.010205
0.008482
0.008019
0.001886
0.195588
0.073439
0.066057
0.046239
0.030668
0.025490
3.384772
8.318515
2.975539
7.498144
2.779951
6.860966
8.05128
2.459097
6.814727
0.025835
3.006826
3.005241
3.005336
3.005263
3.005282
3.005266
422.0761
472.08315
21.018642
460.03808
18.011816
451.02171
469.05153
12.002134
448.01645
0.017619
0.141247
0.016297
0.153933
0.015210
0.017163
0.204079
0.015209
Sumber: data di olah
C*=0.304175
Dengan demikian dari 21 saham yang membentuk portofolio optimal yaitu INDF, ANTM, dan
AALI.
Tabel 8. Perhitungan proporsi saham
Kode perusahaan
INDF
ANTM
AALI
Xi
0.003745
5.281350
0.264875
Wi
0.000675
0.951600
0.047725
ERp
0.000015
0.020188
0.001111
βp
0.000017
0.037784
0.002610
σ2ep
0.000001
0.000475
0.000002
riskp
0.000001
0.030455
0.000145
Menghitung proporsi saham:
∑Xi = 0.003745+5.281350+0.264875=5.54997
Setelah di ketahui rata-rata X maka dapat menghitung proporsi masing-masing saham Wi,
sebagai berikut:
WINDF =
=0.000675
WANTM =
=0.951600
WAALI=
=0.047725
Telah diketahui proporsi saham masing-masing perusahaan yaitu perusahaan PT
Indofood sukses makmur (INDF) sebesar 0.000675 atau 0.0675%, PT Aneka Tambang (ANTM)
sebesar 0.951600 atau 95,16% dan PT Astra Agro Lestari (AALI) sebesar 0.047725 atau 4.8%.
Return ekspektasi portofolio:
ERP=(0.000675x0.022101)+(0.951600x0.021215)+(0.047725x0.023271) =0.021314 = 2,1 %
Return Ekspektasi portofolio yang di inginkan sebesar 0.021314 atau 2,1% masingmasing perusahaan.
Risiko portofolio:
σp
= βp2σ2M + σ2EP
βp
= (0.00675x0.025362)+(0.951600x0.039706)+(0.047735x0.054690)
=0.040411
βp2
= 0.0404112=0.001633
σ2ep
=(0.0006752x2.140369)+(0.9516002x0.000524)+(0.0477352x0.001003)
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
171
=0.000478
σ2p
= βp2σ2M + σ2EP
=(0.001633)(0.020576)+ 0.000478=0.000507
σp
= √0.000507 = 0.022517 = 2.3%
Dengan mengetahui Return Ekspektasi portofolio maka dapat mengetahui risiko
portofolio sebesar 0,022517 atau 2,3%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam menilai risiko dan return
pada saham LQ 45 menghasilkan beberapa saham yang agresif dan saham yang defensif.
Terdapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dan layak untuk di investasikan
antara lain PT Astra agro lestari, PT Aneka tambang, PT Astra internasional, PT Bank central
asia, PT Bank rakyat indonesia, PT Bank negara indonesia, PT Bank danamon, PT bank
mandiri,PT Bakrie telecom,PT Bumi recorces, PT Charoen pokhpand indonesia, PT Bakrieland
development, PT Indofood sukses makmur, PT Indosat,PT perusahaan gas indonesia, PT
Tambang batu bara bukit asam, PT Holcim, PT Timah, PT Telekomunikasi indonesia,PT Bakrie
sumatra plantations, PT United tractors.
Pilihan berinvestasi yang terbaik pada saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia di lihat dari
sisi risiko dan return harus memenuhi kriteria tertentu yaitu aktif di perdagangkan di BEI,
selama 2007-2011 telah tercatat dalam perusahaan LQ45 secara berturut-turut. Dari
penelitian pada bab sebelumnya terdapat 21 jenis saham yang memiliki kriteria ada tetapi 3
jenis saham yang memiliki proporsi saham optimal dan layak untuk di investasikan antara lain
PT Indofood sukses makmur , PT Aneka tambang, dan PT Astra agro lestari.
Saran
Dengan memberikan batasan tertentu terhadap apa yang di tetapkan dalam analisis
CAPM maka saran yang dapat di berikan untuk membantu calon investor dalam menilai
investasi yang paling menguntungkan berdasarkan risiko dan return saham antara lain:
1. Dalam menginvestasikan dana di pasar modal investor hendaknya mempertimbangkan
tingkat risiko dari setiap saham dan tingkat pengembalian saham yang akan di terima dari
suatu saham di masa yang akan datang sehingga tidak mengalami kerugian.
172
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
2. untuk penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan jenis saham yang berbeda agar
dapat menggunakan model lain seperti APT untuk menetukan pilihan berinvestasi dan
menentukan tingkat pengembalian saham.
3. Untuk investor yang akan berinvestasi pada saham LQ45 haendaknya memilih saham yang
memiliki portofolio optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2012. Data Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia. http://www.bi.go.id. (2 juni
2012).
Fakhrudin,M.dan M Sopian. 2001. Perangkat Dan Model Analisis Investasi Di Pasar Modal.
Jakarta:penerbit Elex Media komputindo.
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri .2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis
Sekuritas. Edisi
ketiga.Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
Husnan, Suad. 1998. Pengujian CAPM di BEJ periode 1994-1997. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol 13, no.4,89-97.
Jogiyanto.2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Suja’i, Imam Yusuf . 2008. Teori Portofolio Modul 05 Pemilihan Portofolio, Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Malang.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama.
Yogyakarta:BPFE
*) Roifatul Fauziyah adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas islam Malang
**) A Yusuf Imam Suja’i adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
Roifatul Fauziyah & A Yusuf Imam Suja’i
173
Download