BAB IV Analisis dan Pembahasan

advertisement
BAB IV
Analisis dan Pembahasan
IV.1 Penentuan Skenario Penelitian
Objek penelitian ini adalah saham PT Indofood Sukses Makmur, yang dilakukan
selama periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2010 dengan menggunakan
harga saham penutupan setiap hari, dividen yang di bagikan per tahun dan laba
perusahaan setiap tahun.
Model Penilaian saham yang digunakan penulis adalah dividend discounted
model (DDM) dan Relative. Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian suatu
perusahaan berdasarkan dividen yang dibagikan kepada pemegang sahamnya.
Sedangkan pendekatan relative yang digunakan adalah price erning ratio (PER). PER
menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. PER dihitung dalam satuan kali. Semakin besar PER artinya apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin tinggi.
IV.1.1 Skenario Dividend Discount Model (DDM)
Selama periode januari 2005 sampai dengan desember 2010 PT Indofood sukses
makmur selalu membayarkan dividen satu kali dalam setahun dengan asumsi konstan
pertumbuhan dividen sebesar 39,67%.
Dengan perhitungan menggunakan pendekatan DDM ada tiga skenario penilaian
untuk estimasi harga wajar saham, yaitu:
45 1. Model Pertumbuhan Tetap
Merupakan variasi DDM yang biasa diterapkan pada perusahaan yang
diprediksi mengalami pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang. Biasanya
penggunaan model ini disertai dengan asumsi bahwa perusahaan tumbuh sesuai
nominal growth dari perekonomian suatu Negara
2. Model Tanpa pertumbuhan
Model
ini
mengasumsikan
bahwa
laba
perusahaan
tiap
tahun
menghasilkan jumlah laba yang sama. Dengan kata lain tidak ada pertumbuhan
laba perusahaan, hal tersbut akan mengakibatkan deviden yang diberikan
perusahaan selalu tetap setiap tahunnya atau tidak ada pertumbuhan dividen.
3. Model Pertumbuhan Tidak Tetap
Model pertumbuhan tidak tetap disertai dengan asumsi bahwa perusahaan
akan mengalami pertumbuhan tinggi yang kemudian akan diikuti dengan
penurunan pertumbuhan yang mengarah pada pertumbuhan yang stabil
setelahnya. Penggunaan model ini harus disertai dengan perhitungan matang
mengenai berapa lama perusahaan mengalami pertumbuhan yang tinggi, apakah
lima tahun, sepuluh tahun atau lebih lama. Meskipun selama ini variasi two stage
model yang banyak digunakan mengasumsikan bahwa perusahaan mengalami
pertumbuhan tinggi yang kemudian diikuti dengan penurunan pertumbuhan yang
stabil, variasi lain juga bias digunakan, misalnya saja perusahaan mengalami
pertumbuhan yang rendah yang kemudian dilanjutkan dengan pertumbuhan yang
tinggi (hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan growth yang tinggi pada
perusahaan tidak selalu diikuti pertumbuhan growth dari dividen).
46 Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu dari tiga skenario penilaian
yang tersedia di atas, yaitu model pertumbuhan tetap.
Penulis skenario pertumbuhan tetap dengan mempertimbangkan beberapa asumsi
yaitu:
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Merupakan perusahaan yang telah mencapai
tingkat mature dengan kapitalisasi mencapai Rp.42,804 triliun pada tahun 2010
sehingga perusahaan tidak membutuhan biaya ekspansi yang besar sehingga
pertumbuhannya stabil.
2. Banyaknya perusahaan sektor consumer goods sehingga sulit bagi perusahaan
untuk mencapai tingkat pertumbuhan tinggi yang bertahan lama, sehingga
digunakan asumsi tingkat pertumbuhan yang stabil dalam pertumbuhan dividen.
3. Untuk menggunakan asumsi pertumbuhan non konstan dibutuhkan asumsi
mengenai berapa lama perusahaan akan mengalami pertumbuhan yang sangat
tinggi, kemudian diikuti dengan penurunan pertumbuhan. Sehingga pada
akhirnya pertumbuhan perusahaan stabil.
IV.1.1.1 Skenario Pertumbuhan Dividen
Setelah menentukan sekenario pertumbuhan tetap untuk menghitung harga wajar
saham PT Indofood penulis melakukan sekenario untuk menentukan tingkat
pertumbuhan dividen saham PT Indofood yaitu dengan:cara mengalikan Return of
Equity (ROE) dengan persentase Return Earning (RE). Dengan menguakan rumus:
g = RR x ROE
Dimana:
47 - RR
: Retention Rate (Prosentase laba ditahan)
- Jadi RR
: 1 - Devidend Payout ratio (DPR)
setelah growth dividend di dapat penulis mengestimasikan dividen yang
dibagikan tahun 2011 dengan rumus:
Setelah estimasi dividen yang dibagikan dihitung penulis mengunakan
pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan mengunakan beta
history selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
IV.1.1.2 Skenario Return yang di Syaratkan (Ks)
Untuk menentukan pengembalian hasil yang di syaratkan penulis menggunakan
metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). Untuk menghitung CAPM dibutuhkan
data seperti risk free, return market, beta saham.
Risk free yang umum digunakan adalah tingkat bunga bank Indonesia (BI Rate).
Ini karena BI rate merupakan acuan bank- bank dalam menentukan besarnya tingkat
suku bunga. Untuk return market penulis menggunakan return Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) sebagai return market. Dan beta saham indf penulis menggunakan
beta saham yang terdapat pada situs www.reuteurs.com sebagai situs rujukan investor
saham dunia dan beta yang dihitung dengan mengunakan fungsi SLOPE pada Microsoft
exel dengan rumus sebagai berikut:
=SLOPE(Ri;Rm)
48 IV.1.2 Skenario Pendekatan Relative
Penilaian harga wajar saham PT Indofood Sukses Makmur dengan analisis
pendekatan relative menggunakan Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share
(EPS). perkalian EPS dan PER adalah harga pasar saham. Untuk menghitung EPS dan
PER dibutuhkan data seperti, laba perusahaan, jumlah saham beredar dan harga saham
INDF periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. melakukan perhitungan untuk
mengestimasi pertumbuhan Penulis menggunakan tiga skenario untuk mengestimasi
harga wajar saham PT Indofood Sukses makmur.
Skenario pertama adalah mengestimasi harga saham PT Indofood Sukses
Makmur dengan average PER dan EPS saham INDF. Average per didapat dengan cara
merata-ratakan PER saham Indofood menggunakan fungsi AVERAGE pada Microsoft
exel. Penulis menggunakan data laba perusahaan, jumlah saham beredar dan harga pasar
saham INDF periode tahun 2005 sampai dengan 2010. Data tersebut digunakan untuk
menghitung pertumbuhan laba PT Indofood sukses Makmur per tahun. Mengestimasi
laba perusahaan tahun 2011, menghitung EPS dan mengestimasi PER tahun 2011.
Setelah estimasi PER dan EPS di dapat penulis mengalikan PER dan EPS untuk
mendapatkan hasil estimasi harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tahun 2011.
Skenario kedua untuk mengestimasi harga wajar saham PT Indofood Sukses
Makmur penulis menggunakn PER maksimal periode 2005 sampai dengan 2010. PER
maksimal adalah PER tertinggi yang dicapai saham PT Indofood Sukses Makmur
selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. PER maksimal di dapat penulis
dari website www.reuters.com. Reuters adalah website yang menjadi rujukan para
investor dan pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
49 Skenario ketiga untuk mengestimasi harga wajar saham PT Indofood Sukses
Makmur penulis menggunakan PER minimal periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2010. PER minimal adalah PER terendah saham PT Indofood sukses Makmur selama
periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. PER minimal di dapat penulis dari
website www.reuters.com. Reuters adalah website yang menjadi rujukan para investor
dan pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan.
IV.2 Analisis Penilaian Harga Saham Dengan DDM
Penilaian harga wajar saham PT Indofood sukses makmur dengan pendekanan
DDM menggunakan asumsi pertumbuhan tetap. Rumus pendekatan DDM dengan
asumsi pertumbuhan tetap adalah:
Penulis menggunakan empat skenario untuk menghitung harga wajar saham PT
Indofood Sukses Makmur dngan metode DDM:
1. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM mengunakan estimasi
growth dividen tahun 2011 berdasarkan perhitungan mengalikan Return of
Equity (ROE) dengan persentase Return Earning (RE). kemudian perhitungan
CAPM menggunakan beta berdasarkan perhitungan mengunakan fungsi SLOPE
pada microsoft exel.
2. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM mengunakan estimasi
growth dividen tahun 2011 berdasarkan perhitungan mengalikan Return of
50 Equity (ROE) dengan persentase Return Earning (RE). kemudian menggunakan
beta yang terdapat pada situs www.reuters.com
IV.2.1 Analisis Pertumbuhan Dividen
Selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 PT Indofood Sukses
Makmur selalu membagikan dividen satu kali dalam setahun. Besarnya dividen yang
diberikan dapat dilihat pada tabel IV.1 di bawah:
Table IV.1 : growth dividen
Date
29-Agust-05
21-Jul-06
30-Jul-07
13-Agust-08
03-Jul-09
20-Jul-10
Dividend/share
growt dividend
17,5
5
31
43
47
93
-71,43%
520,00%
38,71%
9,30%
97,87%
Growth dividen tahunan yang dibagikan PT Indofood Sukses Makmur dihitung
dengan rumus:
Dari perhitungan growth tahunan didapat hasil pertumbuhan dividen yang tidak
konstan sehingga menyulitkan penulis untuk mengestimasi growth tahun 2011. Karena
itu penulis menggunakan rumus:
G= RRx ROE
- RR
: Retention Rate (Prosentase laba ditahan)
- Jadi RR
: 1 - Devidend Payout ratio (DPR)
51 - ROE
:
Untuk estimasi DPR tahun 2011 penulis menggunakan DPR periode tahun 2010.
Dengan asumsi besarnya DPR untuk tahun 2011 mendekati DPR tahun 2010.
Table IV.2 : Dividend Payout Ratio (DPR)
TAHUN
2005
2006
2007
2008
2009
2010
dividen per
saham
EPS
15
78
115
118
237
336
17,5
5
31
43
47
93
DPR
120,36%
6,45%
26,97%
36,50%
19,84%
27,65%
Dengan menggunakan fungsi AVERAGE pada micrsoft exel penulis
mengestimasi DPR tahun 2011. Dan di dapat hasil estimasi tahun 2011 adalah sebesar
23,48%.
Setelah mendapat besarnya DPR tahun 2011 penulis menghitung Retention Rate
(Prosentase laba ditahan) dengan rumus:
72,35% = 1 - 23,48%
Untuk mendapatkan Return of Equity penulis mengambil dari laporan keuangan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tahun 2010. ROE tahun 2010 adalah sebesar 21,9%
Setelah data Return Of Equity (ROE) dan Retetion Rate (RR) penulis mencari
besarnya pertumbuhan dividen dengan rumus:
G=RRxROE
52 15,84% = 72,35% x 21,9%
Dari perhitungan di atas di dapat hasil growth dividen saham INDF adalah
sebesar 15,84%.
IV.2.2 Pendekatan CAPM
Untuk menghitung return yang di syaratkan (Ks) pendekatan yang paling umum
digunakan adalah pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rumus untuk
menghitung CAPM adalah:
Ks=Rf + [(Rm-Rf) x Beta]
Ks
:return yang di syaratkan
Rf
:risk free / suku bunga bebas resiko (BI Rate)
Rm
:return market (return IHSG)
Beta
:beta saham INDF
Untuk menghitung CAPM dibutuhkan data tingkat suku bunga bank Indonesia,
return indeks Harga Saham Gabungan dan Beta saham INDF selama periode tahun 2005
sampai dengan tahun 2010. Untuk itu penulis melakukan analisis-analisis untuk
menentukan Risk free, Retutn market dan beta saham PT Indofood Sukses Makmur.
IV.2.2.1 Analisis Risk free
Risk free atau bunga bebas resiko di dapat dari tingkat suku bunga bank
indonesia (BI Rate) per tahun. BI rate dijadikan sebagai tingkat suku bunga bebas resiko
karena BI rate menjadi acunan bank-bank di indonesia dalam menentukan suku bunga
deposit, kredit dan tabungan. Suku bunga BI Rate dipengaruhi oleh banyak faktor antara
53 lain tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonom. Karena itu BI rate dapat berubah-ubah
bergantung dari perubahan inflasi dan kondisi ekonomi indonesia. Berikut ini adalah
perubahan suku bunga BI rate selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
Table IV.3 : BI Rate
2005
2006
2007
2008
2009
2010
JAN
-
12,75%
9,50%
8,00%
8,75%
6,50%
FEB
-
12,75%
9,25%
8,00%
8,25%
6,50%
12,75%
9,00%
8,00%
7,75%
6,50%
MAR
-
APR
-
12,75%
9,00%
8,00%
7,50%
6,50%
MAY
-
12,50%
8,75%
8,25%
7,25%
6,50%
JUN
-
12,50%
8,50%
8,50%
7,00%
6,50%
JUL
8,50%
12,25%
8,25%
8,75%
6,75%
6,50%
AUG
8,75%
11,75%
8,25%
9,00%
6,50%
6,50%
SEP
10,00%
11,25%
8,25%
9,25%
6,50%
6,50%
OCT
11,00%
10,75%
8,25%
9,50%
6,50%
6,50%
NOV
12,25%
10,25%
8,25%
9,50%
6,50%
6,50%
DEC
12,75%
9,75%
8%
9,25%
6,50%
6,50%
average
10,54%
11,00%
8,21%
9,21%
6,54%
6,50%
sumber : http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/
Dari table di atas dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2005 sampai dengan
tahun 2010 BI rate selalu berubah-ubah. Dan pada tahun 2010 BI rate konstan di tingkat
6,5% per tahun. Penulis mengestimasikan BI rate pada tahun 2011 dengan cara merataratakan tingkat suku bunga BI rate selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2010. Dan didapatkan hasil 8,67% yang akan dimasukan dalam perthitungan CAPM.
IV.2.2.2 Return Market
Return market yang digunakan untuk menghitung CAPM adalah return dari
indeks harga saham gabungan (IHSG) periode 2005 sampai dengan 2010. IHSG dipilih
menjadi return market karena IHSG mewakili return saham di indonesia secara
54 keseluruhan. Return market IHSG dihitung dengan cara menghitung return harian
dengan rumus:
Setelah return harian di dapat penulis menghitung return IHSG per tahun dengan cara
menjumlahkan semua return harian selama periode tahunan. Penjumlahan return harian
menggunakan fungsi SUM pada exel dengan rumus:
=SUM(Return harian selama 1 tahun)
Dari penjumlahan return harian selama satu tahun akan di dapat hasil return tahunan
sebagai berikut:
Table IV.4 : Return Market
tahun
Rm
14,98%
2005
43,24%
2006
40,22%
2007
-70,08%
2008
56,71%
2009
36,33%
2010
Average 20,23%
Table IV.4 menunjukan return market dari periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2010. Setelah itu penulis merata-ratakan return IHSG tahunan dengan menggunakan
fungsi AVERAGE pada exel dengan rumus
=AVERAGE(return tahunan 2005 sampai dengan 2010)
Maka didapat hasil rata2 return selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010
yaitu sebesar 20,23%. Dan hasil return rata-rata ini akan di masukan ke dalam
perhitungan CAPM.
55 IV.2.2.3 Beta Saham INDF
Beta saham yang digunakan penulis untuk menghitung CAPM terdiri dari dua
skenario beta. Yaitu beta saham history dan beta saham yang diambil dari website
www.reuters.com.
1. Beta Saham History
Penulis melakukan perhitungan beta berdasarkan tingkat pengembalian INDF
dan IHSG. Beta dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE dalam sofeware microsoft
exel. Perhitungan beta sebagai berikut:
=SLOPE(Rs;Rm)
Rs
: return saham INDF per tahun
Rm
: return IHSG per tahun
Penulis telah menghitung return market dan menjelaskan pada bab IV.2.2.2 dan
akan menjelaskan perhitungan return INDF per tahun.
Return saham INDF dihitung dengan cara menghitung return harian saham
tersebut dengan rumus:
Setelah return harian di dapat penulis menghitung return IHSG per tahun dengan
cara menjumlahkan semua return harian selama periode tahunan. Penjumlahan return
harian menggunakan fungsi Sum pada exel dengan rumus:
=SUM(Return harian selama 1 tahun)
56 Dari penjumlahan return INDF harian selama satu tahun akan di dapat hasil return INDF
tahunan. Kemudian retuer tahunan saham INDF akan dibandingkan dengan return IHSG
maka akan didapat hasil sebagai berikut:
Table IV.5 : Return Market & Return Saham
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Average
Rm
14,98%
43,24%
40,22%
-70,08%
56,71%
36,33%
20,23%
Rs
12,88%
39,44%
62,38%
-100,87%
128,72%
28,26%
28,47%
Dari table IV.4 dapat dilihat bahwa saham INDF memiliki karakter agresif
karena rata-rata return yang dihasilkan melebihi return IHSG atau rata-rata return dari
saham-saham yang diperdagangkan di bursa efek indonesia.
Dari data hasil pehitungan return saham INDF dan return IHSG penulis akan
melakukan perhitungan beta saham dengan menggunakan fungsi SLOPE pada exel
dengan rumus sebagai berikut:
=SLOPE(Rs;Rm)
Maka akan didapat hasil pada table IV.6:
57 Table IV.6: Beta Saham
Tahun
BETA
2005
1,41
2006
1,27
2007
1,09
2008
1,2
2009
1,37
0,96
2010
Dari table di atas dapat disimpulkan secara umum bahwa saham INDF memiliki
sifat yang sensitif dan lebih agresif dari pergerakan pasar. Apabila pasar sedang bullish
maka harga saham INDF dapat terapresiasi melebihi kenaikan harga pasar atau IHSG.
Begitu juga sebaliknya jika pasar sedang mengalami bearish harga saham INDF dapat
terdepresiasi melebihi penurunan IHSG. Semakin besar nilai beta maka semakin besar
juga resiko dan return yang bisa dihasilkan saham tersebut.
2. Beta Saham www.Reuters.com
Selain beta yang didapat dari perhitungan history, penulis juga menggunakan
beta yang diambil dari website www.reuters.com. Alasan penulis menggunakan beta
yang diambil dari website www.reuters.com adalah karena website tersebut merupakan
website yang dijadikan rujukan para investor, pengamat, analis saham dan pihak-pihak
yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan. Berikut ini adalah table
valuation ratio yang diambil dari website reuters.com:
Table IV.7: Valuation Ratio
Valuation Ratio
P/E Ratio (TTM)
P/E High - Last 5 Yrs.
P/E Low - Last 5 Yrs.
Beta
Company
Industry
15.80
22.40
7.76
1.24
47.41
148.60
24.20
0.50
Sector
35.01
65.12
17.49
0.50
S&P 500
17.18
98.78
12.54
1.26
58 Dari table IV.7 beta saham INDF sebesar 1,24. Artinya menurut reuters.com
saham indofood merupakan saham yang agresif. Dan memiliki potensi resiko dan return
yang tinggi.
IV.2.2.4 Perhitungan CAPM Beta History
Setelah menghitung risk free, return market dan beta saham maka tikat
pengembalian yang di syaratkan bisa dihitung dengan menggunakan pendekatan CAPM
dengan rumus:
CAPM= Ks=Rf + [(Rm-Rf) x Beta]
Ks
:return yang di syaratkan
Rf
:risk free / suku bunga bebas resiko (BI Rate)
Rm
:return market (return IHSG)
Beta
:beta saham INDF
Hasil perhitungan return yang di syaratkan pada tahun 2011 menggunakan pendekatan
CAPM adalah sebagai berikut:
Table IV.8: Return yang di Syaratkan
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Rf
Rm
10,54%
14,98%
11,00%
43,24%
8,21%
40,22%
9,21%
-70,08%
6,54%
56,71%
6,50%
36,33%
Average CAPM
BETA
1,41
1,27
1,09
1,20
1,37
0,96
Ks
16,81%
52,09%
42,97%
-85,81%
75,44%
35,04%
22,76%
59 Dari table IV.8 dapat di lihat tingkat mengmbalian yang di syaratkan setiap tahun
berbeda-beda. Bergantung dari faktor-faktor seperti risk free, return market dan beta
saham. penulis mengestimasi tingkat pengembalian yang diharpkan pada tahun 2011
dengan merata-ratakan tingkat pengembalian yang di syaratkan periode tahun 2005
sampai dengan tahun 2010. Hasil dari perhitungan penulis didapat bahwa tingkat
pengembalian yang diharpkan pada tahun 2011 adalah sebesar 22,76%.
IV.2.2.5 Perhitungan CAPM Beta Reuters
Perhitungan CAPM menggunakan beta reuters adalah sebagai berikut
emggunakan data risk free dan return market history rata-rata seperti perhitungan CAPM
dengan beta history. Sehingga perhitungan Ks menggunakan beta reuters adalah sebagai
berikut
Ks
= Rf+[(Rm-Rf) x beta)
Ks
= 8,67% + [20,23% - 8,67%) x 1,24]
Ks
= 23,01%
Dari perhitungan CAPM menggunakan beta reuters didapat hasil bahwa return yang di
syaratkan untuk sahan INDF pada tahun 2011 sebesar 23,01%. Dan perhitungan CAPM
menggunakan beta history didapat hasil return yang di syaratkan untuk tahun 2011
sebesar 22,76%.
IV.2.3 Estimasi Harga Wajar Saham INDF Pendekatan DDM
Penilaia Harga wajar saham PT Indofood Sukses Makmur dengan pendekatan
DDM mengunakan 2 skenario yaitu:
60 1. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM mengunakan estimasi
growth dividen tahun 2011 berdasarkan perhitungan retetion rate (RR) dikali
return of equity (ROE) kemudian menggunakan beta berdasarkan perhitungan
mengunakan fungsi SLOPE pada microsoft exel.
V
: harga wajar saham INDF
Do
: dividnd tahun 2010
g
: pertumbuhan dividen
Ks
: tingkat pengembalian yang di syaratkan
Dari rumus di atas maka perhitungannya sebagai berikut:
2. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM mengunakan estimasi
growth dividen tahun 2011 berdasarkan perhitungan retention rate (RR) dikali
dengan return of equity (ROE). kemudian menggunakan beta yang terdapat pada
situs www.reuters.com.
61 V
: harga wajar saham INDF
Do
: dividnd tahun 2010
g
: pertumbuhan dividen
Ks
: tingkat pengembalian yang di syaratkan
Dari rumus di atas maka perhitungannya sebagai berikut:
Dari perhituhangan DDM skenario satu didapat harga wajar saham PT Indofood
Sukses Makmur adalah Rp 1.558 dengan pembulatan fraksi sebesar Rp 1.550.
sedangkan perhitungan dengan pendekatan DDM skenario dua harga wajar saham PT
Indofood sukses Makmur adalah Rp. 1.503 dengan pembulatan fraksi saham sebesar Rp
1.500
IV.5 Analisis Pendekatan Rlative
Pendekatan Relative yang digunakan investor untuk mengestimasi harga wajar
saham PT Indofood Sukses Makur adalah dengan menggunakan Earning Per Share
(EPS) dan Price Earning Ratio (PER). Penulis menggunakan tiga skenario penilaian
harga wajar saham PT Indofood Sukses Makmur menggunakan PER. Skenario tersebut
meggunakan average PER, PER maksimal dan PER minimal.
62 IV.5.1 Estimasi Harga Wajar Saham INDF Dengan Average PER
Average PER adalah nilai rata-rata dari PER saham indofood selama periode
2005 sampai dengan tahun 2010. Sebelum merata-ratakan PER saham Indofood penulis
membutuhkan data seperti laba perusahaan, jumlah saham beredar dan harga pasar
saham indofood. Data itu digunakan untuk menghitung pertumbuhan laba, Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER).
Untuk menghitung pertumbuhan laba PT indofood penulis menggunakan data
laba perusahaan selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data laba
perusahaan diambil dari laporan laba rugi PT indofood sukses makmur periode tahun
2005 sampai dengan tahun 2010. Setelah data laba pertsahaan didapat penulis
menghitung pertumbuhan laba PT Indofood sukses makmur menggunakan rumus:
Perhitungan pertumbuhan laba perusahaan selama periode tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 adalah:
Growth tahun 2005-2006:
Growth tahun 2006-2007:
Growth tahun 2007-2008:
63 Growth tahun 2008-2009:
Growth tahun 2009-2010:
Berdasarkan table IV.9 dapat dilihat laba PT Indofood Sukses Makmur selama
periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan laba terbesar terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 433,23%. Sedangkan
peningkatan laba etrkecil terjadi pada tahun 2008.
Dari perhitungan pertumbuhan laba perusahaan tahun 2005 sampai dengan tahun
2010 didapat hasil sebagai berikut:
Table IV.9: Pertumbuhan Laba
TAHUN
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 (est)
LABA
(MILYAR)
124,00
661,20
980,40
1.034,40
2.079,90
2.952,85
3720,91
PERTUMBUHAN
LABA
433,23%
48,28%
5,51%
101,07%
41,97%
126,01%
Untuk mengestimasi laba PT Indofood Sukses Makmur tahun 2011 penulis
menghitung rata-rata pertumbuhan laba perusahaan menggunakan fungsi AVERAGE
pada microsoft exel. Dari hasi perhitungan dengan fungsi average didapat hasil estimasi
pertumbuhan laba PT Indofood Sukses Makmur sebesar 126,01%. Tahun 2010 laba PT
64 Indofood sukses Makmur adalah sebesar Rp. 2.952,85 milyar. Dengan estimasi
pertumbuhan laba pada tahun 2011 sebesar 126,01% dan laba sebesar Rp. 2.952,85
milyar maka pada tahun 2011 estimasi laba PT Indofood Sukses Makmur adalah sebesar
Rp. 3.720,91 milyar.
Untuk menghitung Earning Per Share (EPS) PT indofood penulis menggunakan
data laba perusahaan dan jumlah saham beredar selama periode tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010. Data laba perusahaan dan jumlah saham beredar diambil dari
laporan keuangan PT indofood sukses makmur periode tahun 2005 sampai dengan tahun
2010. Setelah data laba perusahaan dan jumlah saham beredar didapat penulis
menghitung Earning Per Share (EPS) PT Indofood Sukses Makmur menggunakan
rumus:
Perhitungan Earning Per Share perusahaan selama periode tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 adalah:
EPS tahun 2005
EPS tahun 2006
EPS tahun 2007
65 EPS tahun 2008
EPS tahun 2009
EPS tahun 2010
Dari perhitungan Earning Per Share (EPS) periode tahun 2005 sampai dengan
tahun 2010 didapat hasil sebagai berikut:
TAHUN
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 (est)
Table IV.10 Earning Per Share (EPS)
SAHAM
LABA
BEREDAR
(MILYAR)
(JUTA)
124,00
8528,6
661,20
8528,6
980,40
8528,6
1034,40
8780,4
2079,90
8780,4
2952,85
8780,4
3720,91
8780,4
EPS
15
78
115
118
237
336
424
Dari table di atas dapat dilihat terjadi perubahan jumlah saham beredar
perusahaan selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 terjadi hanya satu
kali. Perubahan saham beredar terjadi pada tahun 2008. Perubahan saham beredar tahun
2008 terjadi karena PT indofood melakukan penjualan kembali treasury stock sebanyak
251,8 juta lembar saham.
Estimasi EPS pada tahun 2010 didapat dengan cara menghitung EPS dengan
menggunakn estimasi laba tahun 2011 dan estimasi saham beredar tahun 2011. Estimasi
66 laba perusahaan di dapat dari estimasi pertumbuhan laba perusahaan dengan cara
merata-ratakan pertumbuhan laba selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
Estimasi jumlah saham beredar adalah tetap atau sama seperti jumlah saham beredar
periode tahun 2010. Asumsi jumlah saham beredar tidak mengalami perubahan karena
PT Indofood Sukses Makmur tidak melakukan corporate action pada tahun 2011 yang
mempengaruhi jumlah saham beredar. Dari hasil perhitungn estimasi EPS tahun 2011
didapatkan hasil sebsear 442 kali.
Untuk menghitung Price Earning Ratio (PER) PT Indofood Sukses Makmur
penulis menggunakan data harga pasar saham INDF dan Earning Per Share (EPS)
selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data harga pasar saham INDF
diambil dari website www.finance.yahoo.com. Harga pasar yang diambil adalah harga
penutupan per 31 desember periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Setelah data
harga pasar saham dan Earning Per Share didapat penulis menghitung Price Earning
Ratio (PER) PT Indofood Sukses Makmur menggunakan rumus:
Perhitungan Price Earning Ratio (PER) perusahaan selama periode tahun 2005
sampai dengan tahun 2010 adalah:
PER tahun 2005
PER tahun 2006
67 PER tahun 2007
PER tahun 2008
PER tahun 2009
PER tahun 2010
Dari perhitungan Earning Per Share (EPS) periode tahun 2005 sampai dengan
tahun 2010 didapat hasil sebagai berikut:
Table IV.11: Price Earning Ratio
LABA
(MILYAR)
TAHUN
2005
124,00
2006
661,20
2007
PERTUMBUHAN
LABA
SAHAM
BEREDAR
(JUTA)
HARGA
SAHAM (Rp)
EPS (kali)
PER (kali)
8528,6
910
15
62,59
433,23%
8528,6
1350
78
17,41
980,40
48,28%
8528,6
2575
115
22,40
2008
1034,40
5,51%
8780,4
930
118
7,89
2009
2079,90
101,07%
8780,4
3550
237
14,99
2010
2952,85
41,97%
8780,4
4875
336
14,50
2011 (est)
3720,91
126,01%
8780,4
6542
424
15,44
Dari table di atas dapat dilihat hasil perhitungan estimasi harga saham INDF
pada tahun 2011 dengan skenario average PER. Estimasi PER tahun 2011 dihitung
dengan cara merata-ratakan PER tahun (2005-2010) namun PER tahun 2005 tidak
dimasukan dalam perhitungan karena merupakan anomali atau perbedaannya terlalu
68 besar. Dari hasil perhitungan pada table IV.11 di dapat hasil sebesar Rp 6.542. dengan
pembulatan fraksi saham INDF harga saham dengan skenario average PER adalah Rp
6.550
IV.5.2 Estimasi Harga Wajar Saham INDF dengan Maksimal PER
Maksimal PER adalah nilai per terbesar saham INDF selama periode 2005
sampai dengan 2010. PER maksimal di dapat dari website www.reuters.com. Haisl
perkalian EPS dan PER adalah harga wajar. Pada table IV.9 penulis mengestimasi EPS
tahun 2011 sebesar 424 kali. Per maksimal yang diambil dari website reuters.com seperti
pada table IV.7 valuation ratio
PER maksimal yang diambil dari reuters.com sebesar 22,4 kali dengan estimasi
EPS pada tahun 2011 sebesar 424 kali. Untuk mengetahui harga pasar saat PER
maksimal adalah dengan rumus sebagai berikut:
Dari rumus di atas penulis melakukan perhitungan harga dengan menggunakan
PER maksimal sebagai berikut
Dari perhitungan harga pasar dengan menggunakn PER maksimal didapat harga
pasar saham INDF sebesar Rp. 9.497 dengan pembulatan fraksi saham sebesar Rp 9.550.
artinya harga Rp. 9.550 adalah batas harga resisten dari harga saham INDF. Karena
selama lima tahun terakhir PER saham INDF tidak pernah melebihi 22,4 kali
69 IV.5.3 Estimasi Harga Wajar Saham INDF dengan Minimal PER
Minimal PER adalah nilai PER terecil saham INDF selama periode 2005 sampai
dengan 2010. PER minimal di dapat dari website www.reuters.com. Haisl perkalian
EPS dan PER adalah harga pasar. Pada table IV.9 penulis mengestimasi EPS tahun 2011
sebesar 424 kali. Per minimal yang diambil dari wesite reuters .com dapat dilihat pada
table IV.7
PER minimal yang diambil dari ruters.com sebesar 7,76 kali dengan estimasi
EPS pada tahun 2011 sebesar 424 kali. Untuk mengetahui harga pasar saat PER minimal
adalah dengan rumus sebagai berikut:
Dari rumus di atas penulis melakukan perhitungan harga dengan menggunakan
PER maksimal sebagai berikut
Dari perhitungan harga pasar dengan menggunakn PER minimal di dapat harga
pasar saham INDF sebesar Rp. 3.290. dengan pembulatan fraksi saham menjadi Rp
3.275. Artinya harga Rp. 3.275 bisa dijadikan batas suport dari harga saham INDF.
Karena dalam lima tahun terakhir PER saham INDF tidak pernah krang dari 7,76 kali.
IV.6 Pembahasan Hasil Analisis
Dari hasil analisis penilaian harga wajar saham PT Indofood Sukses Makmur
penulis dapat mendeskripsikan pertumbuhan dividen periode tahun 2001 sampai dengan
tahun 2010, mendeskripsikan pertumbuhan PER dan EPS periode tahun 2005 sampai
70 dengan tahun 2010 untuk mengestimasi PER tahun 2011, mendeskripsikanPER
maksimum dan minimum selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2011,
menentukan
harga wajar saham PT Indofood Sukses Makmur di tahun 2011 dan
menentukan rekomendasi jual atau beli saham PTIndofood Sukses Makmur di tahun
2011.
IV.6.1 Pertumbuhan Dividen
Pembagian dividen periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2010 besarnya
bervariasi. Pertumbuhan pembagian dividen terkecil terjadi pada tahun 2006 dan
pertumbuhan dividen terbesar dibagikan pada tahun 2007. Meskipun jumlah dividen
yang dibagikan setiap tahun berbeda dan pertumbuhan dividen yang dibagikan
mengalami fluktuasi tetapi PT Indofood sukses makmur selalu rutin membagikan
dividen setiap tahun.
Dividen yang dibagikan pada tahun 2006 sebesar Rp. 5 per saham dengan laba
perusahaan sebesar Rp. 661,2 milyar dan jumlah saham beredar sebesar 8528,6 juta
lembar. Artinya pada tahun 2006 dividend pay out ratio (DPR) sebesar 6,45% dan laba
ditahan sebesar 93,55%. Walaupun pada tahun 2006 laba perusahaan tumbuh sebesar
433,23% dari tahun 2005 tetapi pertumbuhan pembagian dividen turun sebesar 71,43%.
Hal ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk melunasi hutang perusahaan sebesar
$147,3 juta dan melakukan pengembangan usaha dengan mengakuisisi perusahaan
perkapalan dan beberapa perkebunan.
Dividen yang dibagikan pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan. Pada tahun 2006 dividen yang dibagikan sebesar Rp. 5 per lembar saham dan
71 pada tahun 2007 dividen yang dibagikan sebesar Rp. 31 per lembar saham. artinya
pertumbuhan dividen tahun 2007 sebesar 520%. Dilihat dari peningkatan laba
perusahaan yang pada tahun 2007 tidak ada peningkatan yang signifikan. Laba
perusahaan pada tahun 2007 meningkat sebesar 48,28% dari tahun 2006. Peningkatan
dividen sebesar 520% lebih besar dari peningkatan laba perusahaan yang hanya sebesar
48,28% dikarenakan perusahaan telah menerbitkan obligasi sebesar Rp.2 triliun dan
memiliki dana tanbahan untuk oprasional dan pengembangan usaha. Oleh karna itu laba
yang diperoleh banyak yang bagikan sebagai dividen.
Pertumbuhan dividen yang dibagikan setiap tahun mengalami perubahan. Namun
secara rata-rata selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 PT Indofood Sukses
Makmur membagikan dividend sebesar 118%. Sedangkan dengan ansumsi perumbuhan
konstan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 menggunakan perhitungan geomean
pertumbuhan dividen dengan adalah sebesar 39,67%. Pertumbuhan dividen PT Indofood
Sukses Makmur sangatlah baik karena pertumbuhan dividenya lebihi tinggi dari tingkat
inflasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengembalian deposito bank. Sehingga
investor akan lebih tertarik menempatkan dananya pada saham PT Indofood Sukses
Makmur.
IV.6.2 Pertumbuhan PER
History Price Earning Ratio (PER) selama periode tahun 2005 sampai dengan
tahun 2010 semakin baik. Pada tahun 2005 PER saham INDF sebesar 62,58 kali.
Sedangkan pada tahun 2008 PER saham INDF 7,89 kali. PER saham INDF pada tahun
72 2005 terlalu besar dan tidak sehat untuk investor sedangkan PER tahun 2008 saham
INDF terlalu kecil untuk perusahaan.
Selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 PER saham INDF stabil
di antara 14 kali sampai 15 kali. Penulis mengestimasikan PER tahun 2011 akan
mencapai angka 15,44 kali. PER tahun 2011 diestimasi berdasarkan rata-rata besar PER
periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Dengan PER 15,44 kali dan estimasi
Earning Per Share (EPS) saham INDF tahun 2011 sebesar 424. Penulis mengestimasi
harga saham INDF tahun 2011 adalah RP. 6.650.
PER sham INDF maksimal lima tahun terakhir yang diambil dari reuters.com
adalah sebesar 22,4 kali. Dengan estimasi EPS sebesar 424 harga maksimal saham INDF
adalah Rp. 9.500. harga dari PER maksimal bisa dijadikan investor sebagai batas
resistance atau batas atas harga saham INDF. Jika pada tahun 2011 saham INDF
menyentuh harga Rp. 9.500 investor di rekomendasikan untuk menjual saham INDF
karena telah menyentuh batas resistance.
PER saham INDF minimal lima tahun terakhir yang diambil dari reuters.com
adalah sebesar 7,76 kali. Dengan estimasi EPS sebesar 424 harga minimal saham INDF
adalah Rp. 3.250. harga dari PER minimal bisa dijadikan investor sebagai batas support
atau batas bawah harga saham INDF. Jika pada tahun 2011 saham INDF menyentuh
harga Rp3.500 investor di rekomendasikan untuk membeli saham INDF karena telah
menyentuh batas support.
73 IV.6.3 Harga Wajar Saham INDF
Setelah penulis melakukan penilaian Harga wajar saham INDF tahun 2011
dengan berbagai skenario antara lain:
1. Pendekatan DDM dengan beta history
2. Pendekatan DDM dengan beta reuters
3. Pendekatan average PER
4. Pendekatan maksimal PER
5. Pendekatan minimal PER
Dari lima skenario di atas penulis mendapatkan hasil harga saham INDF ditahun
2011 adalah Rp 6.550. saat ini (21 juni 2011) harga pasar saham INDF adalah Rp.5.450.
dari hasil analisis penilaian harga wajar penulis optimis saham INDF akan menembus
harga Rp. 6.000.
74 
Download