GAMBARAN KEJADIAN TINGKAT PREEKLAMSI PADA IBU HAMIL BERDASARKAN GRAVIDA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA PADA TAHUN 2013-2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S S E K I T D N JE IMAS SETYANINGRUM 1112033 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015 i A T AR RP PE S E K I T . LA A R DE N E J S KA TA US AN Y I AN Y Y G O A K A A T R RP PE S E K I T . LA A R DE N E J S KA TA US AN Y I AN Y Y G O A K A A T R KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: Gambaran Kejadian Tingkat Preeklamsi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Gravida Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Pada Tahun 2013-2014. Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih setulustulusnya kepada: 1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3. Imroatul Azizah, M. Keb, selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi pada penulis 4. Sri Handayani, S. Kep., Ns., M. Kes, selaku dosen penguji karya tulis ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Kepada Kepala RSUD Panembahan Senopati Bantul, yang telah membantu dalam terlaksananya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, do’a dan semangat pada penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah. 7. Teman-teman mahasiswa angkatan 2012 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan member nasihat serta dorongan pada penulis. Semoga Allah senantia samelimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua. AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S Yogyakarta, Agustus2015 Penulis vii A T AR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………... HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… HALAMAN PERYATAAN……………..……………………………… HALAMAN MOTTO................................................................................ HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... KATA PENGANTAR………………………………………………….... DAFTAR ISI…………………………………………………………….. DAFTAR TABEL……………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. INTISARI……………………………………………………………….. ABSTRACT……………………………………………………………… BAB 1 PENDAHULUAN A. B. C. D. E. AN Latar Belakang…………………………………………………… Rumusan Masalah………………………………………………... Tujuan Penelitian……………………………………………….... Manfaat Penelitian……………………………………………….. Keaslian Penelitian………………………………………………. i ii iii iv v vi vii viii x xi xii xiii xiv A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori………………………………………………….... B. Kerangka Teori…………………………………………………… C. Kerangka Konsep Penelitian……………………………………... D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………….. 8 40 40 41 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………….. Populasi…………………………………………………………... Metode Sampling dan Sampel Penelitian……………………….... Variabel Penelitian……………………………………………….. Devinisi Operasional……………………………………………... Alat dan Metode Pengumpulan Data……………………………... Metode Pengolahan dan Analisa Hasil…………………………… Etika Penelitian…………………………………………………... Pelaksanaan Penelitian…………………………………………… 42 42 43 43 44 44 45 45 47 48 P D N JE S E K I METODE PENELITIAN BAB III ST A. Jenisdan Rancangan Penelitian………………………………….. B. C. D. E. F. G. H. I. J. viii A T AR 1 4 4 5 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………... 50 B. Pembahasan……………………………………………………… 54 C. Keterbatasan Penelitian………………………………………….. 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………………. 59 B. Saran……………………………………………………………... 59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S ix A T AR DAFTAR TABEL Definisi Operasional…………………………………… Distribusi frekuensi karakteristik responden gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 20132014……………………………………………………. Distribusi frekuensi karakteristik respon den kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 2013-2014 berdasarkan gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta…………………………………… Distribusi frekuensi karakteristik responden kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 2013-2014 berdasarkan derajat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta………………………… Distribusi frekuensi gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil derdasarkan gravid dan derajat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013-2014……………………….. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 AN Hal 44 44 51 52 53 A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S x A T AR 54 DAFTAR GAMBAR Kerangka Teori…………………………………………. Kerangka Konsep……………………………………….. Gambar 1 Gambar 2 AN Hal 40 40 A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S xi A T AR DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Jadwal KTI Lampiran 2. Lembar pengambialan data rekam medik Lampiran 3. Surat izin studi pendahuluan ka. Bappeda Kabupaten Bantul Lampiran 4. Surat izin studi pendahuluan ka. Kantor Kesatuan Bangsa Bantul Lampiran 5. Surat izin studi pendahuluan ka. RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 6. Surat balasan studi pendahuluan ka. RSUD Panembahan Senopati AN Bantul A T Lampiran 7. Surat balasan studi pendahuluan ka. Bappeda Kabupaten BantulR A K A Y Lampiran 8. Surat izin penelitian ka. Bappeda Kabupaten Bantul OG Y Lampiran 9. Surat izin penelitian ka. Kantor Kesatuan NI Bangsa Bantul A . YPanembahan Senopati Bantul Lampiran 10. Surat izin penelitian ka. RSUD A L A Lampiran 11. Surat balasan izin penelitian ka. RSUD Panembahan Senopati ER D EN J Bantul S E K I Lampiran ST 12. Surat balasan izin penelitian ka. Bappeda Kabupaten Bantul A K A T S U P R E P Lampiran 13. Lembar konsul dosen pembimbing Lampiran 14. Hasil olah data SPSS xii GAMBARAN KEJADIAN TINGKAT PREEKLAMSI PADA IBU HAMIL BERDASARKAN GRAVIDA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA PADA TAHUN 2013-2014 Imas Setyaningrum¹ Imroatul Azizah² Sri Handayani³ INTISARI Latar Belakang : Berdasarkan hasil audit maternal perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu disebabkan oleh perdarahan sebesar 46%, preeklamsia berat sebesar 23% dan 8% akibat infeksi, keracunan sebanyak 8% dan lainnya 15%. Berdasarkan data AMP preeklamsi merupakan penyebab kematian ibu nomor dua di Bantul setelah perdarahan. Faktor resiko yang mempengaruhi preeklamsi diantaranya gravida, terutama pada primigravida muda, kehamilan kembar dan diabetes mellitus. Kejadian preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar 0,1%. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kejadian tingkat preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014 Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan diskriptif kuantitatif, dengan rancangan retrospectif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 juni- 24 Juni 2015, dengan metode purposive sampling. Besar sampel 109 ibu preeklamsi yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data mengguanakan univariabel. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden, preeklamsi tertinggi pada ibu primigravida sebanyak 58 responden (53,2%) dengan preeklamsi ringan 14 responden (12,8%) dan preeklamsi berat 44 responden (40,4%), multigravida sebanyak 49 responden (45,0%) dengan preeklamsi ringan 10 responden (9,2%) dan preeklamsi berat 39 responden (35,8%) dan grandemultigravida sebanyak 2 responden (1,8%) dengan preeklamsi berat Kesimpulan : Mayoritas preeklamsi terjadi pada ibu primigravida dengan preeklamsi berat 44 responden(40,4%) AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S Kata Kunci: Preeklamsi, Gravida ¹Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ²Dosen Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ³Dosen Stikes Yogyakarta xiii A T AR THE DESCRIPTION OF PREECLAMPSIA LEVEL IN PREGNANT MOTHERS BASED ON GRAVID IN PANEMBAHAN SENOPATI GENERAL HOSPITAL, BANTUL, YOGYAKARTA YEAR 2013-2014 ABSTRACT Background : Based on the result of perinatal maternal audit (AMP), it is concluded that the cause of maternal mortality is hemorrhage as many as 46%, severe preeclampsia as many as 23%, infection as many as 8%, being poisoned as many as 8% and others as many as 15%. Data of AMP claims that preeclampsia is the second lethal cause of maternal mortality in Bantul after hemorrhage. One of risk factors which influences pre eclampsia is gravid, especially young primary gravid, twin pregnancy, diabetes mellitus. Preeclampsia case frequency in Panembahan Senopati General Hospital Bantul Yogyakarta during 2013-2014 has increased as many as 0,1%. Objective : To find out the description of preeclampsia level in pregnant mothers based on gravid in Panembahan Senopati General Hospital, Bantul, Yogyakarta, year 2013-2014. Method : This study applied quantitative descriptive method with retrospective design. This study was conducted on 1-24 June 2015 with purposive sampling method. Samples were 109 mothers with preeclampsia who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis applied single variable analysis. Result : This study indicated that among 109 respondents, the highest preeclampsia frequency was in primary gravid mothers as many as 58 respondents (53,2%) with minor preeclampsia as many as 14 respondents (12,8%), and severe preeclampsia as many as 44 respondents (40,4%), multi gravid as many as 49 respondents (45,0%) with minor preeclampsia as many as 10 respondents (9,2%) and severe preeclampsia as many as 39 respondents (35,8%) and grandemultigravida as many as 2 respondents (1,8%) with severe preeclampsia. Conclusion : The majority of preeclampsia occurred to primary gravid mothers with severe preeclampsia as many as 44 respondents (40,4%). AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S E K I T D N JE S Keyword : Preeclampsia, Gravid. ¹ A student of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science ²A counseling lecturer of Achmad Yani Yogyakarta High School of Health Science ³A counseling lecturer of Yogyakarta High School of Health Science xiv A T AR BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang umum digunakan untuk melihat derajat kesehatan perempuan. AKI di Indonesia bila dibandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia masih menduduki peringkat tertinggi bila dibandingkan dengan Brunai Darusalam 13/100.000 kelahiran hidup, Singapura 14/100.000 kelahiran hidup, Thailand 110/100.000 kelahiran hidup, Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, Filipina AN 230/100.000 kelahiran hidup dan Indonesia 359/100.000 kelahiran hidup (Profil Berdasarkan hasi survai demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) AKI T ANI Y S U .Y menurun secara bertahap dari 390 (1991) menjadi 334 (1997) menurun menjadi P AL A R E ER 307 (2003) dan 228 (2007), namun pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar P 359 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan angka tersebut masih jauh lebih ND E tinggi bila dibandingkan dengan target millenium development goal (MDGs) SJ E IK tahun 2015 yaitu menurunkan AKI 102/100.000 kelahiran hidup Indonesia T S (SDKI, 2012). Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) AKI dalam empat tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan. AKI pada tahun 2011 tertinggi di kabupaten Gunung Kidul sebesar 161/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan kabupaten Sleman 122,6/100.000 kelahiran hidup; Bantul 111,2/100.000 kelahiran hidup; Kulon Progo 105,2/100.000 kelahiran hidup; dan Kota Yogyakarta 56/100.000 kelahiran hidup. AKI dilaporkan pada tahun 2012 dengan 1 A T AR A YAK K A OG Kesehatan Indonesia, 2012). 2 jumlah tertinggi di kabupaten Gunung Kidul 107/100.000 kelahiran hidup; Sleman 87/100.000 kelahiran hidup; Kulon Progo 52,6/100.000 kelahiran hidup; Bantul 52,2/100.000 kelahiran hidup dan Kota Yogyakarta 40/100.000 kelahiran hidup. AKI pada tahun 2013 di kabupaten Gunung Kidul mengalami peningkatan sebesar 199,28/100.000 kelahiran hidup; Kulon Progo 131,53/100.000 kelahiran hidup; Kota Yogyakarta 101/100.000 kelahiran hidup; Bantul 96,83/100.000 kelahiran hidup; dan Sleman 63,27/100.000 kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2014). Hasil audit maternal perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibu disebabkan oleh perdarahan sebesar 46% (6 kasus), preeklamsia AN berat sebesar 23% (3 kasus) dan 8% akibat infeksi (1 kasus), keracunan sebanyak A YAK K A OG 8% (1 kasus) dan lainnya 15% (2 kasus). Berdasarkan data AMP preeklamsi T ANI Y S U .Y merupakan penyebab kematian ibu nomor dua di Bantul setelah perdarahan P AL A R E ER (Dinkes Bantul, 2014). Kematian ibu berdasarkan obsetri langsung, di sebabkan oleh perdarahan P D N JE 24,0%, retensio plasenta 22,0%, sepsis 20,8% dan eklamsia 16,0%. Perdarahan, S E K I T A T AR infeksi, preeklamsi dan eklamsia merupakan masalah penyebab kematian S perinatal dan maternal. Kejadian preeklamsi merupakan kejadian yang sangat sering dijumpai di masyarakat, namun preeklamsi masih dianggap hal yang biasa di masyarakat (Manuaba, 2007). Faktor risiko yang mempengaruhi preeklamsi diantaranya gravida, terutama primigravida muda pada usia kurang dari 20 tahun, distensi rahim berlebihan, hidramnion, kehamilan kembar, mola hidatidosa, penyakit yang 3 menyertai hamil, diabetes mellitus, kegemukan, jumlah usia lebih dari 35 tahun, preeklamsi berkisar 3 sampai 5% dari kehamilan yang dirawat (Manuaba, 2007). Bahaya pada ibu dengan kasus preeklamsi berdasarkan gravida diantaranya gagal ginjal, perdarahan otak, edema paru dan ablatio retina (Dewi, 2011). Preeklamsia juga memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin yang dikandung diantaranya intrauterine growth restriction (IUGR) dan prematuritas (Prawiroharjo, 2009). Program pemerintah untuk menurunkan faktor risiko dengan dilakukan kegiatan memberikan upaya promotif, preventif, dan rehabilitative. Promosi pada AN ibu-ibu hamil, yaitu dengan mengenali bahaya dan mengambil keputusan, A YAK K A OG mencapai fasilitas layanan kesehehatan, dan mendapat pelayanan kesehatan, dan T ANI Y S U .Y mendapat pelayanan adekuat di rumah sakit. Program pemerintah antara lain P AL A R E ER penempatan bidan desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA), dan ANC minimal empat P D N JE kali. Selain itu juga cegah (4T) terlalu muda untuk hamil, terlalu tua untuk hamil, S E K I T A T AR terlalu sering untuk hamil, dan terlalu banyak untuk melahirkan. (Dinkes DIY, S 2014) Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 Februari 2015 diperoleh data bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terahir kejadian preeklamsi terbanyak di Panembahan Senopati Bantul dengan total 281 ibu hamil preeklamsi, bila dibandingkan dengan RSUD Wates dengan jumlah 269 ibu hamil preeklamsi, RSUD Wonosari 267 ibu hamil preeklamsi dan RSUD Sleman angka kejadian preeklamsi dan hipertensi sebesar 78 ibu hamil preeklamsi. Jumlah ibu hamil 4 normal di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2012-2014 sebanyak 6603 responden. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, sehingga perlu melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Kejadian tingkat Preeklamsi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut : “Seberapa besar kejadian tingkat preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan gravida?”. AN A YAK K A OG C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum T ANI Y S U .Y Untuk mengetahui gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan P AL A R E ER gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013- P 2014 . S S E K I T D N JE 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran kejadian tingkat preeklamsi pada ibu hamil primigravida. b. Untuk mengetahui gambaran kejadian tingkat preeklamsi pada ibu hamil multigravida. c. Untuk mengetahui gambaran kejadian tingkat preeklamsi pada ibu hamil grandemultigravida A T AR 5 D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber pustaka dan informasi bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan tentang kejadian preeklmasi pada ibu hamil berdasarkan gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pengguna perpustakaan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sarana pembelajaran dan AN pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa program DIII Kebidanan tentang A YAK K A OG ibu hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. T ANI Y S U .Y b. Bagi tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati. P AL A R E ER Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada tenaga P kesehatan yaitu dokter obgyn, bidan dan perawat di RSUD Panembahan ND E Senopati Bantul S J Yogyakarta dan dapat menambah Informasi dan Edukasi E K sehingga meningkatkan mutu pelayan kesehatan tersebut yang TI(KIE) S berkaitan dengan preeklamsi pada ibu hamil. c. Bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti selanjutnya terutama penelitian yang berkaitan dengan preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan gravida. A T AR gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan gravida pada 6 E. Keaslian Penelitian 1. Windaryani (2008) melakukan penelitian berjudul “Hubungan Antara Primigravida/Multigravida Dengan Angka Kejadian Preeklamsia/ Eklamsia Di RSKDIA Siti Fatimah” penelitian ini menggunakan jenis penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dengan besar sampel 120 ibu hamil, penentuan besar sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diambil dari rekam medik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,0023 dan nilai rasio privalensi (RP=0,7) berarti ada hubungan antara primigravida dengan angka kejadian AN preeklamsi/eklamsia dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan A RT antara primigravida dibanding multigravida dengan angka kejadian A AK Y preeklamsia/eklamsia di RSKDIA Siti Fatimah Makasar. Kejadian OG preeklamsi Y NI 32 responden (64%) dan lebih banyak pada primigravida dengan jumlah A .Y A multigravida 20 responden (36%). L Persamaan penelitian ini yaitu meneliti A R pengambilan sampel. Perbedaan pada jenis Eteknik tentang preeklamsi dan D EN J penelitian,Srancangan, populasi, waktu dan lokasi penelitian. E K I 2.ST Rahmawati (2010) melakukan penelitian berjudul “Analisis frekuensi A K A T S U P R E P antenatal care kejadian preeklamsi pada ibu bersalin di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2004”. Metode penelitian menggunakan rancangan Case Control Study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2004 jumlah sampel dalam penelitian 32 orang kasus preeklamsi dan 64 ibu bersalin normal untuk kontrol. Analisa data dengan menggunakan Uji Statistik ChiSquare. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa: terdapat perbedaan yang bermakna antara ANC <4 kali dengan ANC ≥4 kali terhadap kejadian 7 preeklamsi yaitu Adjusted Odds Ratio 2, 684 dan tingkat kemaknaan p=0,035. Persamaan penelitian ini yaitu meneliti tentang preeklamsi. Perbedaan pada jenis penelitian, populasi, waktu dan lokasi penelitian. 3. Isworo (2011) melakukan penelitian berjudul “Hubungan antara kecemasan dengan kejadian preeklamsi di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah”. Pengambilan sampel accidental sampling, yaitu ibu hamil yang didiagnosis preeklmasia, sampel 276 ibu hamil (138 kasus dan 138 kontrol). Faktor risiko kecemasan diukur menggunakan kuesioner T-MAS. Estimasi besar faktor risiko dengan odds ratio, uji stratifikasi dan analisis multivariat untuk AN mengontrol confounders. Hasil 42,8% mengalami kecemasan pada ibu hamil A YAK K A OG preeklamsi. Kecemasan berhubungan dengan preeklamsia, riwayat hipertensi T ANI Y S U .Y adalah perancu, riwayat preeklamsi, hipertensi, keturunan memberikan efek P AL A R E ER modifikasi. Persamaaan penelitian ini yaitu meneliti tentang preeklamsi. Perbedaan pada jenis penelitian, rancangan, sampel, waktu dan lokasi P penelitian. S S E K I T D N JE A T AR BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang merupakan rumah sakit rujukan di daerah Bantul dan sekitarnya juga sebagai aset pemerintah kabupaten Bantul. RSUD Panembahan Senopati Bantul berlokasi di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, No 14 Bantul (55714) dengan luas lahan keseluruhan 38.514m2 dan luas tanah bangunan 14.761m2. AN A YAK K A OG Januari 2007 tentang peningkatan kelas RSUD Panembahan Senopati Bantul T ANI Y S U .Y Yogyakarta dari tipe C menjadi kelas B Non Pendidik. Visi RSUD P AL A R E ER Panembahan Senopati Bantul yaitu “Terwujudnya rumah sakit yang unggul P dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnya”, dengan moto D N JE “Kepuasan anda adalah kebahagiaan kami”. Berdasarkan dikeluarkan kepmen S S E K I T nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang pedoman Audit Medis di Rumah Sakit yang tujuan utamanya adalah tercapainya pelayanan medis prima di Rumah Sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien, untuk dapat menggaplikasiakan keterampilan dalam melaksanakan keselamatan pasien sesuai dengan standar rumah sakit serta mampu membangun kesadaran terhadap keselamatan pasien dan terlaksananya implementasi keselamatan pasien, RSUD Panembahan Senopati Bantul mengadakan pelatian penanggulanggan penderita gawat darurat, basic trauma 50 A T AR Sesuai dengan SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 tanggal 27 51 life support, pelatiahan manajemen keselamatan pasien, seminar pelaksanaan kedaruratan medis di fasilitas kesehatan primer, pelatian komunikasi efektif, pelatian patient safety, selain tenaga kesehatan RSUD Panembahan Senopati Bantul juga mengadakan pelatiah tenaga penunjang medis dan non medis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyedia Sumber Daya Manusia dapat berjalan secara optimal dan professional, seperti tentang materi tentang pencatatan dan pelaporan, distribusi obat, protap pengolahan dan penyajian makanan pada pasien khusus (DM, Hipertensi, dan lain-lain), protap pengolahan limbah rumah sakit. AN RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki 15 unit klinik rawat A YAK K A OG jalan, 11 ruang rawat inap, 12 unit instalasi pendukung, selain itu sumberdaya T ANI Y S U .Y manusia yang sangat lengkap memberikan pelayanan bermutu dan terjangkau. P AL A R E ER meliputi pelayanan Gawat Darurat 24 jam, pelayanan instansi farmasi 24 jam, pelayanan laboraturium klinik 24 jam, pelayanan informasi. administrasi, P D N JE pelayanan ambulance, mobil jenazah, pelayanan bedah sentral. Fasilitas rawat S E K I T A T AR jalan terdapat terdapat poli penyakit dalam, poli penyakit anak, poli tumbuh S kembang, poli penyakit bedah, poli bedah ortopedi, poli bedah onkologi, poli kebidanan dan penyakit kandungan, poli penyakit mata, poli penyakit hidung dan tenggorokan (THT), poli penyakit syaraf, poli penyakit kulit dan kelamin, poli jiwa, poli ginjal dan hipertensi, rehabitasi medik, elektromedik, poli umum, poli kosmetik medik, laboratorium, radiologi, anastesi. Pelayanan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tenaga di RSUD Panembahan Senopati dengan jumlah 449 orang. Jenis 52 tenaga kesehatan kebidanan 32 orang dengan latar belakang pendidikan DIV kebidanan 4 orang, DIII 19 orang dan D1 6 orang. Penelitian ini dilaksanakan di instalasi rekam medis, yang terletak di lantai dua RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Instalasi rekam medik berguna untuk mempermudah mencari data pasien rawat jalan maupun rawat inap karena semua rekam medik tertata rapi dalam satu ruangan, selain itu semua rekam medik dijaga kerahasiaannya karena hanya petugas rekam medik yang dapat masuk dan mencari rekam medik untuk keperluan rumah sakit maupun penelitian. AN 2. Karakteristik Subyek Penelitian A T AR A YAK K A OG Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan T ANI Y S U .Y gravida dan tingkat preeklamsi. P AL A R E ER Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013-2014 P D EN Ibu J Hamil ES Tahun 2014 F % F Ibu hamil normal 1644 41,8 2183 2. Ibu hamil preeklamsi 53 1,3 56 1697 43,1 2239 TIK S Tahun 2013 1. Total % Total F % 55,5 3827 97,2 1,4 109 2,8 56,9 3936 100 Sumber: Data Sekunder tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.1 Kejadian preeklamsi pada ibu hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014, dapat dilihat bahwa kejadian preeklamsi sebanyak 109 responden (2,8%). Kejadian preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul mengalami peningkatan 53 yaitu dari tahun 2013 sebanyak 53 orang (1,3%) pada tahun 2014 menjadi 56 responden (1,4 %) Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 2013-2014 berdasarkan gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2013 Tahun 2014 Total Gravida F % F % F % 1. Primigravida 27 24,8 31 28,4 58 53,2 2. Multigravida 25 22,9 24 22,0 49 45,0 3. Grandemultigravida 1 0,9 1 0,9 2 1,8 53 48,6 56 51,4 Total Sumber: Data Sekunder tahun 2015 AN 109 100 A YAK K A OG Berdasarkan tabel 4.2 Kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 2013- T ANI Y S U .Y 2014 berdasarkan gravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul P AL A R E ER Yogyakarta, paling banyak pada ibu primigravida sebanyak 58 reponden P (53,2%). Karakteristik primigravida mengalami kenaikan dari tahun 2013 D N JE sebesar 27 responden (24,8%) pada tahun 2014 menjadi 31 responden S E K I T (28,4%). S Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 2013-2014 berdasarkan tingkat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2013 Tahun 2014 Total Derajat Preeklamsi F % F % F % 8 7,3 16 14,7 24 22,0 2. Preeklamsi Berat 45 41,3 40 36,7 85 78,0 Total 53 48,6 56 51,4 109 100 1. Preeklamsi Ringan A T AR 54 Sumber: Data Sekunder tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.3 Kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 20132014 berdasarkan tingkat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, kejadian preeklamsi paling banyak yaitu preeklamsi berat sebesar 85 responden (78,0%). Kejadian preeklamsi berat mengalami penurunan dari tahun 2013 sebanyak 45 responden (41,3%) pada tahun 2013 menjadi 40 responden (36,7%). 3. Analisa Hasil Penelitian Kejadian preeklamsi pada ibu hamil berdasarkan gravida di RSUD AN Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014. A T AR A YAK K A OG Tabel 4.4 Distribusi frekuensi gambaran kejadian preeklamsi pada ibu hamil derdasarkan gravida dan tingkat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013-2014 T ANI Y S U .Y RP Gravida A L A Primigravi da PEJENDER Tingkat Preeklamsi S S E K I T 1. Preeklamsi Ringan 2. Preeklamsi Berat Total Multigravi da Grandemulti gravida Total F % F % F % F % 14 12,8 10 9,2 0 0 24 22,0 44 40,4 39 35,8 2 1.8 85 78,0 58 53,2 49 45,0 2 1,8 109 100 Sumber: Data Sekunder 2015 Berdasarkan tabel 4.4 Kejadian preeklamsi pada ibu hamil pada tahun 20132014 berdasarkan gravida dan tingkat preeklamsi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, dapat dilihat bahwa kejadian preeklamsi yang paling banyak pada ibu primigravida dengan preeklamsi berat sebesar 44 55 responden (40,4%) dan ibu grandemultigravida tidak ada yang mengalami preeklamsi ringan. B. Pembahasan Selama periode tahun 2013-2014 kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 2,8% lebih rendah dan lebih rendah dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Janah (2007-209) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 3,9% dan lebih rendah dari penelitian AN Danni (1995) di RSUP Dokter Sarjito mendapatkan kasus preeklamsi pada tahun A T AR A YAK K A OG 1991 sebesar 8,77% tahun 1992 sebesar 7,30%. Menurut William dkk (2012) rangkaian peristiwa yang menyebabakan sindrom preeklamsi ditandai dengan T ANI Y S U .Y sejumlah kelainan yang menimbulkan kerusakan endotel pembuluh darah dan P AL A R E ER selanjutnya, vasospasme, transudasi plasma, serta komplikasi iskemik dan P trobotik. Banyak faktor penyebab rendahnaya kejadian preeklamsi di RSUD ND E Panembahan Senopati S J bantul Yogyakarta antara lain jumlah responden, tahun E IK kesadaran masyarakat akan pentinggnya kesehatan, bantuan penelitian, T S pemerintah untuk kesehatan seperti program jamkesmas, jamkesda dan BPJS. Berdasarkan hasil yang didapat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014 kejadian preeklamsi pada ibu hamil yang mengalami preeklamsi dari 109 responden yang mengalami preeklamsi pada primigravida sebanyak 58 responden (53,2%) Hasil penelitian ini sesuai dengan faktor penyebab preeklamsia. Pada primigravida frekuensi preeklamsi lebih tinggi dibanding dengan multigravida terutama primigravida muda ( Prawirohardjo, 56 2007) Pada umumnya preeklamsi diperkirakan sebagai penyakit pada kehamilan pertama. Pada perempuan hamil normal, respon imun tidak menolak adanya “hasil konsepsi” yang sifatnya asing. Hal ini disebabkan adanya human leukocyte antigen protein G (HLA-G), yang berperan penting dalam modulasi respon imun, sehingga ibu tidak menolak konsepsi (plasenta). Adanya HLA-G akan mempermudah invasi sel trofoblas kedalam jaringan desidua ibu. Berkurangnya HLA-G di desidua daerah plasenta, menghambat invasi trofoblas kedalam desidua. Invasi trovoblas sangat penting agar jaringan desidua menjadi lunak, dan gembur sehingga memudahkan terjadinya dilatasi arteri spiralis. HLA-G juga AN merangsang produksi sitikon, sehingga memudahkan terjadinya reaksi inflamasi. A YAK K A OG Kemungkinan terjadi Immune-Maladaptation pada preeklamsia. Primigravida T ANI Y S U .Y memiliki resiko yang lebih besar karena pada primigravida mekanisme P AL A R E ER imunologik dalam pembentukan blocking antibody terhadap antigen plasenta oleh HLA-G (Human Leokocyte Antigen G) belum sempurna di banding dengan P multigravida. S E K I T A T AR D N JE Pada ibu hamil kejadian preeklamsi sekitar 85% pada kehamilan pertama S (Manuaba, 2010) pada ibu primigravida dikarenakan mengalami setres dalam menghadapi persalinan. Stres emosi yang terjadi pada primigravida menyebabkan peningkatan pelepasan corticotropic releasing hormon (CRH) oleh hipotalamus yang kemudian menyebabkan peningkatan kortisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk berespon terhadap semua stressor dengan meningkatkan respon simpatik, termasuk respon yang ditunjukan untuk curah jantung dan mempertahankan tekanan darah. Pada ibu hamil dengan preeklamsi/ 57 eklamsi tidak terjadi penurunan sensitifitas terhadap vasopeptida- vasopeptida tersebut, sehingga peningkatan volume darah langsung meningkatkan curah jantung dari tekanan darah. Hasil penelitian ini sejalam dengan penelitian yang dilakukan oleh Isworo tentang hubungan antara kecemasan dengan kejadian preeklamsi di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah diketahui bahwa dari 138 responden yang mengalami preeklamsi pada primigravida 56 responden (40,6%) Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada tahun 2013-2014 kejadian preeklamsi pada multigravida sebanyak 49 responden (45,0%) dan grandemultigravida 2 responden (1,8%). AN Berdasarkan kelompok gravida kejadian preeklamsi lebih didominasi pada A YAK K A OG primigravida, hal ini disebabkan dari data seluruh responden ibu hamil T ANI Y S U .Y kebanyakan memiliki satu anak dan jarang ibu hamil dengan kehamilan lebih dari P AL A R E ER lima. Kejadian preeklamsi juga terjadi pada multigravida dan grandemultigravida hal ini dikarenakan persalinan yang berulang ulang-ulang akan mempunyai P D N JE banyak faktor risiko terhadap kehamilannya ( Sarwono 2010) kehamilan yang S E K I T A T AR berulang-ulang rahim mengalami elastisitas yang berkurang sehingga penempelan S plasenta lebih erat dan terjadi vasokontriksi pada pembuluh darah plasenta yang mengakibatkan terjadinya odema dan peningkatan tekanan darah sehingga terjadi preeklamsia. Kejadian preeklamsi pada ibu grandemultigravida meningkat, apabila diikuti dengan kondisi obstetrik yang jelek, seperti gestasi multijanin, molahidatidosa, penyakit ginjal, diabetes mellitus, riwayat preeklamsi, dan umur lebih dari 35 akan menyebabkan faktor risiko preeklamsi lebih tinggi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Windaryani yang melakukan penelitian hubungan antara 58 primigravida/ multigravida dengan angka kejadian preeklamsi/eklamsi di RSKDIA Siti Fatimah menunjukkan bahwa kejadian preeklamsi lebih banyak pada primigravida dengan jumlah 32 responden (64%) dan multigravida 20 responden (36%). C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan dan hambatan, namun masih dalam batas toleransi, seperti: 1. Penelitian ini menggunakan data sekunder, tanpa disertai wawancara langsung AN dengan responden sehingga aspek yang bisa diungkapkan hanya yang A YAK K A OG tercantum dalam rekam medis, tidak dapat menggungkap faktor risiko yang T ANI Y S U .Y mempengaruhi preeklamsi pada ibu hamil lebih dalam lagi, seperti riwayat P AL A R E ER kehamilan ganda, riwayat preeklamsi keluarga, riwayat DM 2. Ada beberapa data yang didapatkan dari catatan rekam medik pasien kurang P D N JE lengkap dan tidak jelas penulisannya. S S E K I T A T AR 59 BAB V KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013-2014 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kejadian preeklamsi pada ibu hamil dari 109 responden yang mengalami preeklamsi pada primigravida sebanyak 58 responden (53,2%) dengan preeklamsi ringan 14 responden (12,8%) dan preeklamsi berat 44 responden AN (40,4%) 2. A YAK K A OG Kejadian preeklamsi pada ibu hamil dari 109 responden yang mengalami T ANI Y S U .Y preeklamsi pada multigravida sebanyak 49 responden (45,0%) dengan 10 P AL A R E ER responden (9,2%) preeklamsi ringan dan preeklamsi berat 39 (35,8%) 3. Kejadian preeklamsi pada ibu hamil dari 109 responden yang mengalami P D N JE preeklamsi pada grandemultigravida S E K I T dua responden (1,8%) dengan preeklamsi berat S B. Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengenali faktor lain yang berhubungan dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan dalam upaya penurunan preeklamsi 59 A T AR 60 2. Bagi Mahasiswa Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang kejadian preeklamsi kepada mahasiswa, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan ilmu kejadian preeklamsi. 3. Bagi institusi pelayanan kesehatan Tenaga kesehatan diharapkan dapat membangkitkan motivasi ibu hamil dengan memberikan pendidikan kesehatan yang relevan untuk pencegahan preeklamsi berat berupa bagaimana menjaga kesehatan dengan diet yang ditentukan, kecukupan istirahat, keteraturan minum obat yang diberikan AN dan bagaimana menepati jadwal pemeriksaan ANC selanjutnya. A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S S E K I T D N JE A T AR DAFTAR PUSTAKA Nugraheny, E. (2010) Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Rihama Kenneth J. L. (2009) Obstetri Williams. Jakarta: EGC Mitayani (2009) Asuhan Keperawatan Maternal. Jakarta:Salemba Medika Cunningham, F.G. (2005) Obstetri Williams. Jakarta: EGC Kementerian Kesehatan RI. (2013) Profil Kesehatan RI 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Dinas Kesehatan DIY. (2014). Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Bantul. (2014). Profil Kesehatan Bantul. Yogyakarta: Dinas Kesehatan AN RSUD Wates (2015) Data Preeklamsi. Yogyakarta: RSUD Wates T ANI Y S U .Y RSUD Panembahan Senopati Bantul (2015) Data Preeklamsi. Yogyakarta: RSUD Panembahan Senopati Bantul P AL A R E ER Nugroho, T. (2012) Patologis Kebidanan. Yogyakarta: Sadewa P D N JE Manuaba, Dkk. (2007) Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta:EGC S (2010) Ilmu E K I Jakarta: Arcana TBidan. A T AR A YAK K A OG RSUD Sleman (2015) Data Preeklamsi. Yogyakarta: RSUD Sleman Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk S Prawiroharjo (2009) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Varney, H. Dkk (2006) Buku Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC Hani (2011) Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2010) Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Ida Bagus Gde Manuaba (2007) Kuliah Obstetri.Jakarta: EGC Sulistyawati, A. (2009) Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika Atallah, Dkk (2006) calcium Suplemen during pregnancy for preventing hypertensive disord ers and related problem cochane database of systematic review, Issue 3. Art No:CD001059 Robinson, J. (2004) Toenails and selenium: preventing preeklamsia. British Jornal of Midwifery 12(6):366 Wylie, L (2010) Manajemen Kebidanan. Jakarta: EGC Benson, R. C. (2008) Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC AN A YAK K A OG T ANI Y S U .Y P AL A R E ER P S S E K I T D N JE A T AR