BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1 State Of The Art NO JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL PENELITIAN/LEMBAGA 1 Respon Khalayak Terhadap - Stimulus- - Online survei Skor terkecil Perubahan Format Acara Respone - Populasi : 235 pada Program “Suara Anda” Di - Individual Followers Twitter variabel respon Metro TV/ Tissa Rakhma / Differences “Suara Anda” dimensi afektif - Sampel : 100 orang sub dimensi Bina Nusantara University, tahun 2013 2 jumlah berita Respon Masyarakat Terhadap -Stimulus- -Online Survei Pada tabel 14 Program Kelas Malam Di Respone -Populasi: Audience menyatakan Radio ARH GLOBAL 88,4 Desa Rempoa responden setuju FM Jakarta/ Aripin/ Ciputat Timur akan program Universitas Islam Negeri Tanggerang kelas malam Syarif Hidayatullah, tahun -Sampel: 50 Orang sebanyak (76%) 2008 3 Respon Penonton Terhadap -Individual -Kuesioner Sistem Segmen Korea Pada Program Differences -Populasi: audience keamanan “100% Ampuh” Di Global 100% Ampuh menjadi masalah TV (Studi Pada Penonton -Sampel: 84 orang penting bagi Langsung Acara “100% program 100% 7 8 Ampuh) / Nia Sabrina AMPUH saat Ulibasa / Bina Nusantara siaran. Karena University, tahun 2012 jawaban responden yang lebih banyak tidak setuju 4 Call-In Talk Radio: A Uses -Uses And -Kuesioner Khalayak And Gratification Study Of Gratification -Sampel: 207 orang merasa terbantu Listeners, NonListeners, And dewasa tinggal di dengan adanya Callers/Jessica kota New Castle, layanan Staples/University of Delaware telekomunikasi Delaware, tahun 1998 pada siaran radio. 5 Ezza People’s Response To -Stimulus- -Kuesioner Masyarakat Ebonyi Broadcasting Service Respone -Sampel: 360 di kota merespon bahwa (Radio) Campaign Against Izzikworo, kpakpaji pemberitaan Harmful Cultural Practices In dan Izzo, Nigeria radio Ebonyi Ezza Land,Nnamdi Azikiwe telah banyak University, Awka, tahun 2009 mempengaruhi sifat kekerasan di kota Izzikworo. 9 6 Respon Khalayak Tentang -Stimulus- -Kuesioner Berdasarkan Program “Relasi” di 96.30 Respone -Sampel: 95 Orang tabel 4.70 RPK FM Sebagai Sumber -Individual followers twitter dengan skor Informasi Kewirausahaan/ Difference Radio Pelita Kasih terkecil 432. Randy Rheza Enggie/ Bina Presenter Levi Nusantara University, tahun kurang aktif 2014 kepada para penggemarnya 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunkasi yang mass mediated.Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication.(Wiryanto, 2004). Jay Back dan Frederick C. Whitney dalam bukunya Introduction to Mass Communication mengatakan bahwa Mass Communication lebih menunjuk pada media mekanis yang digunkan dalam komunikasi massa yakni media massa. Sementara itu, mass communication lebih menunjuk pada teori tau proses teoritik. Atau bisa dikatakan mass communication lebih menunjuk pada proses dalam komunikasi massa. (Nurudin, 2013). Komunikasi secara umum memiliki arti sebagai suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari pihak pemberi pesan kepada pihak penerima pesan secara verbal (bahasa) dan non-verbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna) 10 Seperti yang dikemukakan oleh Berlo, kata massa dalam komunikasi massa “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orangorang pada ujung lain dari saluran”. (Wiryanto, 2004) Sedangkan komunikasi massa itu sendiri dijabarkan oleh Drs. Jalaluddin Rakhmat,Msc: “Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat” Dalam bahasan kali ini, komunikasi massa dapat disederhanakan bahwa setiap pesan yang disampaikan tidak lepas dari proses dan peran media massanya. 2.2.2 Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) fungsi komunikasi massa yaitu: • To Inform (menginformasikan) Fungsi informasi memiliki peranan yang penting dalam suatu komunikasi massa. Komponen yang ingin diketahui ialah berita-berita yang disajikan begitu juga dengan iklan. • To Entertain (memberi hiburan) Fungsi hiburan pada media elektronik sangatlah berpengaruh dibanding dengan media-media yang lain. Radio juga televisi memiliki kekuatan dalam hal ruang. Radio dan televisi dapat menjadi perekat keintiman didalam suatu keluarga, dalam kesibukan sehari radio dan televisi media yang tepat untuk melepas lelah setelah seharian bekerja. Acara hiburan yang disajikan khusus untuk keluarga dapat menjadi tontonan keluarga dengan keceriaan dan canda tawa. • To Persuade (membujuk) Media massa juga dapat menggerakan seseorang untuk dapat berbuat suatu hal dan tidak untuk hal yang lain, seperti iklan yang ditampilkan pada radio dan televisi. Seseorang tersebut akan terbujuk untuk memilih barang “A” daripada barang “B”. • Transmission Of The Culture (transmisi budaya) 11 Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Demikian juga, beberapa bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan pengetahuan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, publik, audience berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu massa. Hal ini merupakan pengalaman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa, tetapi juga dalam seni, ilmu pengetahuan dan masyarakat sebelumnya yang telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal itu ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder, dan proses pendidikan. Budaya komunikasi tersebut secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman yang baru didapat. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Dua tingkatan tersebut tidak dipisahkan, tetapi terjalin secara konstan. Apalagi, media massa merupakan alat utama didalam transmisi budaya pada kedua tingkatan tersebut. Didalam tingkatan kontemporer media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus. Hal ini merupakan faktor yang memberi petunjuk teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin peubahan. Televisi, sebagai contoh, tidak hanya cermin tetapi juga sebagai pengikat waktu. Sebagaimana program televisi atau film yang mempertontonkan tematema tabu seperti telanjang dan seks, merefleksikan perubahan didalam struktur sosial (perubahan dimana televisi bertanggung jawab terhadap semua sebab itu). Ada dua hal tentang komunikasi sebagai sesuatu yang unik, misalnya dalam teori semantik umum dari Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan. Alfred Korzybski (1962) menamakannya kemampuan “pengikatan waktu (timebinding)” manusia yang didasarkan pada ingatan. Manusia sebagai makhluk dibumi telah dapat menyimpan secara sadar dan melupakannya dari generasi ke generasi selanjutnya. Kemudian, perkembangan dari spesies lebih atau 12 kurang tetap. Kemampuan ini membimbing transmisi budaya sebagaimana fungsi media massa dan seluruh lembaga pendidikan, dan banyak sekali bagian dari fungsi ini. Ada pula fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yaitu: 1. Surveillance of the environment (fungsi pengawasan). 2. Correlation of the part of society in responding to the environtment (fungsi korelasi). 3. Transmission of the social heritage from one generation to the next (fungsi pewarisan sosial). Media tidak akan lepas dari kebudayaan. (Sarwono, 2012) mengatakan: “Emphasize that the role of the media is beyond news coverage, as they also help shape culture” Menekankan bahwa peran media diluar dari cara pemberitaan berita, media pun sebagai bentuk penolong kebudayaan. 2.2.3 Efek Dari berbagai pesan media massa yang di berikan kepada masyarakat, menimbulkan efek-efek. Penelitian tentang efek masih menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik para praktisi maupun para teoritisi. Mereka masih berusaha untuk menemukan media yang paling efektif untuk mempengaruhi khalayak. Efek pesan yang muncul dari sebuah informasi atau pesan yang disampaikan oleh media massa, yaitu: (Vera, 2010) 2.2.3.1 Efek Kognitif Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam dampak kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Dampak proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. 13 2.2.3.2 Efek Afektif Jika dampak kognitif sampai pada tahap pengetahuan maka dampak afektif sudah melibatkan perasaan atau emosi. Dampak ini kadarnya lebih tinggi daripada dampak kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Suasana Emosional: menonton sinetron sedih di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu menyebabkan kita tertawa bila menontonnya dalam keadaan senang. 2. Skema Kognitif: naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau dalam sebuah film action ‘sang jagoan’ pada akhirnya akan menang 3. Suasana Terpaan (setting exposure), tayangan misteri di tv membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut. 4. Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan lebih senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang yang berbeda. 5. Faktor Identifikasi, menunjukan sejauh mana orang akan merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut. 14 2.2.3.3 Efek Konatif Efek behavioral adalah efek yang timbul dalam diri khalayak berupa perilaku, tindakan atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Seperti kekerasan atau gaya hidup. Tetapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan dampak pesan media massa sampai pada tahap konatif antara lain: 1. Exposure (jangkauan pengenaan) Jika sebagian besar khalayak telah terexpose oleh media. 2. Kredibilitas Jika pesan media massa mempunyai kredibilitas yang tinggi dimata khalayaknya dalam arti kebenarannya dapat dipercaya. 3. Konsonasi Jika isi informasi yang disampaikan oleh beberapa media massa, baik materi, arah, serta orientasinya, maupun dalam hal waktu, frekuensi dan cara penyajian sama atau serupa. 4. Signifikansi Jika materi pesan media massa signifikan dalam arti berkaitan secara langsung dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak. 5. Sensitif Jika materi dan penyajian pesan media massa menyentuh hal-hal yang sensitif. 6. Situasi Kritis Jika ada ketidakstabilan struktural yang menyebabkan masyarakat berada dalam situasi kritis. 7. Dukungan Komunikasi Antar Pribadi Jika informasi melalui media massa menjadi topik pembicaraan, karena didukung oleh komunikasi antar pribadi. 15 2.3 Media Massa 2.3.1 Definisi Media Massa Media massa menurut Hafied Cangara mengatakan bahwa; “Media massa Merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi” (Cangara, 2011). 2.3.2 Karakteristik Media Massa Adapun karakteristik-karakteristik yang ada pada media massa yakni: a) Publisitas Penyebaran informasi kepada khalayak dan informasi yang layak disebarluaskan ialah semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan atau informasi yang menarik untuk khalayak. b) Periodesitas Menunjukan akan keteraturan dalam penerbitan atau kemunculan media massa yaitu dapat secara harian, mingguan, maupun bulanan. Meski demikian ada beberapa media massa yang terbit atau muncul secara tidak teratur tetapi tetap memenuhi sebagian dari karakteristik media massa yang ada. c) Universalitas Menjelaskan bahwa informasi yang disebarluaskan sangat beragam dan berasal dari seluruh dunia. d) Aktualitas Informasi-Informasi yang disebar adalah informasi atau berita terkini, terbaru dan tercepat yang dimana informasi atau berita yang disampaikan berdasarkan dari keadaan sebenarnya dan bukan informasi palsu. 2.3.3 Bentuk-Bentuk Media Massa 1. Surat Kabar Surat kabar atau sering disebut sebagai pers disinyalir sebagai media massa paling tua didunia, munculnya surat kabar dimulai dari ditentukannya mesin cetak oleh Gutenberg. Nama lain dari surat kabar adalah koran yang berasal dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant. Surat kabar konvensional biasanya terbit setiap hari 16 maka dikenal istilah harian, ada juga yang terbit mingguan. Pemilik surat kabar atau sang penanggung jawab adalah sang penerbit, orang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor 2. Majalah Majalah adalah publikasi atau terbitan berkala tetapi bukan yang setiap hari yang memuat pelbagai artikel, berita, cerita, dongegn, mitos, legenda untuk umum. 3. Radio Radio merupakan media auditif. Radio adalah suara. Suara merupakan modal utama terpaan radio ke khalayak. Secara psikologis suara adalah sensasi yang terpresepsikan dalam kemasan auditif. Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi media lainnya. 4. Televisi Dalam buku Nurudin, Msi dijelaskan bahwa: “Televisi berasal dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti “jarak” dan visi (bahasa Latin) yang berarti “citra atau gambar”. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikt suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh 5. Film Definisi film menurut UU 8/1992 adalah : “Karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang dibuat berdasarkan asas senematogradi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan dan ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya” 6. Internet Pada 1969, DARPA (Defence Advance Research Project Agency) menyediakan dana untuk riset dan pembuatan jaringan packet switching eksperimental yang diberi nama ARPANET. Karena dinilai sukses dan abnyak organisasi lain yang menghubungkan diri dengan jaringan ini, 17 maka pada 1975 jaringan ini menjadi jaringan oprasional. Jaringan ARPANET semakin lama semakin bertambah besar, sehingga memerlukan suatu protokol yang memadai. DARPA kemudian mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yang kemudian dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini diputuskan kemudian menjadi standar ARPANET 1983. (Andi Fachruddin, Djamal, 2013) 2.4 Radio Sebagai Media Massa 2.4.1 Definisi Radio Radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah. Menurut (Setiyanto, 2010) “Komunikasi radio secara luas dimaksudkan sebagai komunikasi yangdalam penyalurannya menggunakan gelombang radio, misalny: sistem siaran (broadcasting) radio, siaran televisi darat (teresterial), komunikasi melalui satelit, komunikasi bergerak dan lain-lain. Gelombang radio merupakan salah satu jenis yang menggunakan bagian dari gelombang elektromagnetis (GEM). Cahaya juga termasuk gelombang elektromagnetis dengan frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang radio. Sedangkan menurut (Fred wibowo, 2012) Radio adalah suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender) dengan antene pemancar, tampa perangkat kabel, melalui gelombang elektromagnetik, kemudian diterima oleh antene penerima, pada pesawat penerima (a receiver), yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa suara kembali. 2.4.2 Karakteristik Radio Karakteristik atau ciri-ciri radio yaitu: a) Auditori Radio merupakan media elektronik yang menyampaikan pesannya melaui gelombang suara, bersifat cepat dan sepintas saja, pendengar tidak dapat mengulang apa telah didengarkanya. 18 b) Transmisi Proses penyebarluasan dan penyampaian kepada pendengar menggunakan transmitter atau pemancar c) Mengandung Gangguan Setiap penyampaian komunikasi dengan menggunakan bahasa lisan/ucap melalui media mengalamai gangguan. Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari gangguan yang bersifat teknis. Karena kekuatan radio siaran adalah suara atau bunyi, maka unsur ini pula yang menjadi kelemahan karena adanya gangguan sinyal, suara terdengar-menghilang, atau kresekkresek menjadi tak jelas suaranya d) Theatre of Mind Radio dimaksudkan dalam penyampaian pesannya dengan penggambaran yang mengandalkan imajinasi pendengar melalui kata-kata yang dikeluarkan oleh seorang menyiar radio disaat On Air. e) Identik dengan Musik Karena radio adalah sarana hiburan yang dapat terbilang murahdan cepat bagi para pendengarnya maka radio telah menjadi media utama untuk mendengarkan musik. (Romli, 2013) 2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Radio A. Kelebihan Radio Menurut (Effendy, 2003), ada tiga faktor yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuasaan yang hebat. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Radio Siaran Bersifat Langsung Ini artinya program yang disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks. Berita, informasi, atau pesan yang disampaikan oleh penyiar dapat diterima pendengar secara langsung pada waktu itu juga 2. Radio Siaran Menembus Jarak dan Rintangan Pengertiannya, bahwa radio siaran dapat menembus jarak yang jauh walau dirintangi oleh gunung, lembah, padang pasir, maupun lautan. Jarak tidak menjadi soal dan rintangan dapat ditembus. 3. Radio Siaran Mengandung Daya Tarik 19 Maknanya, radio siaran memiliki sifat yang serba hidup berkat tiga unsur yang menjadi daya tarik, yaitu : (a) musik; (b) kata-kata/suara manusia; (c) efek suara. Sedangkan menurut (Romli, 2012), keunggulan-keunggulan radio dibandingkan dengan media massa yang lain yaitu: 1) Cepat dan Langsung Radio adalah sarana tercepat, lebih cepat dari koran maupun TV, dalam menyampaikan informasi kepada publik (masyarakat luas) tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian media cetak. Hanya dengan melalui telepon, reporter radio, atau siapa pun, dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang terjadi. 2) Akrab Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya. Disaat kamu sendiri, kamu sedang ditemani radio atau penyiar radio, sehingga kamu merasa punya teman, karena tidak sendiri meskipun penyiar itu nan jauh disana. Penyiar berkomunikasi langsung dengan kamu, menyapa kamu, kabar kamu, bahkan mencoba meraba dan merasakan apa yang kamu rasakan. 3) Hangat Paduan kata-kata, musik dan efek suara dalam siaran radio mampu memperngaruhi emosi pendengarnya. 4) Tanpa Batas Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA (suku, agama, ras, antargolongan0 dan kelas sosisal. 5) Murah Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah. Pendengar pun tidak dipungut bayaran sepeser pun untuk mendengarkan radio 6) Fleksibel Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan gal lain, atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi, belajar dan membaca koran atau buku. 7) Mudah Dicerna 20 Radio menjadi salah satu media komunikasi dan informasi yang banyak diminati orang karena lebih gampang untuk dicerna bila dibanfingkan televisi dan media cetak. Penyiar yang lebih komunikatif, akan terasa terlibat ngobrol langsung dengan pendengarnya padahal hanya lewat udara. B. Kelemahan Radio Ada keunggulan tentu pula ada kelemahan, debandingkan dengan media massa atau sarana hiburan lain, kelemahan radio seperti yang dikutip dari (Romli, 2012) sebagai berikut: 1) Selintas Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan, apa lagi kalau kamu tidak terlalu konsen mendengarkanya. 2) Global Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, tidak rinci. Karena angka-angka yang dibulatkan. Misalnya, penyiar akan menyebutkan “seribu orang lebih” untuk angka 1.053 orang. Lalu beritanya pun pendek-pendek, karena kalau panjang kayak di koaran, kamu atau pendengar bakalan tidak bisa menangkap informasi secara utuh, ingat yang akhir lupa yang awal atau sebaliknya. 3) Batasan waktu Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas. 4) Beralur linier Artinya, program siaran disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan atau program siaran yang sudah disusun, misalnya mullai jam 5 pagi (ceramah) sampai jam 12 malam (renungan malam), tidak bisa meloncat-loncat. 5) Mengandung gangguan Artinya, gangguan sinyal seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor” alias tidak jernih. 21 2.5 Program Radio Programming atau lengkapnya broadcast programming adalah pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan atau dalam periode satu bulan. Programming dalam bahasa Indonesia adalah pendjadwalan program yang akan diudarakan (to be aired). Jadi, sinonim programming adalah scheduling. (Djamal dan Fachruddin, 2013). Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian bahwa dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan. (Djamal dan Fachruddin, 2013). Sedangkan menurut (Romli, 2009) mengatakan Programming adalah pekerjaan menata atu mengatur acara radio sedemikian rupa, guna mendapatkan dan menggembangkan jumlah pendengar. 2.5.1 Karakteristik Program Radio Adapun krakteristik program radio, yaitu: a) Informatif Memiliki informasi yang bermanfaat bagi para pendengarnya. b) Entertainment Menyajikan hiburan seperti musik-musik. c) Persuasif Seperti terdapat pada siaran iklan. Dengan iklan produk sabun detergen tertentu, seorang ibu tak hanya menirukan lagu ilustrasinya, bahkan langsung membelinya di supermarket untuk mencobanya. d) Kreatif Memiliki kekreatifitasan pada program yang disajikan, sehingga pendengar tidak menjadi jenuh/bosan saat mendengarkan program tersebut. e) Inovatif Yaitu dapat memberikan sesuatu hal yang baru dan tidak monoton kepada pendengarnya, sehingga penonton bersemangat untuk mengikuti program tersebut. 22 f) Interaktif Dimana program radio menciptakan kedekatan dengan berkomunikasi secara langsung dengan pendengarnya. 2.5.2 Jenis-Jenis Program Radio Pada umumnya program radio terdiri dari acara: 1. Pemutaran lagu (music program) 2. Obrolan atau bincang-bincang (talkshow), 3. Program berita (news program) (Romli, 2009) 2.6 Teori Khusus 2.6.1 Teori S-O-R Merujuk pada buku (Effendy, 2003), teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari kajian bidang psikologi. Jika kemudian menjadi teori komunikasi, tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Adapun elememen-elemen utama dari teori stimulus-respons yang dikatakan dalam bukunya (Sanjaya, 2007) : 1. Pesan (Stimulus) 2. Seorang penerima atau receiver (Organisme) 3. Efek (Respons) Teori S-R memiliki gambaran seperti jarum suntik. Prinsip stimulus respon ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermis atau teori peluru. Dapat dikatakan demikan karena teori ini meyakini bahwa setiap kegiatan pengiriman pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang langsung masuk kedalam jiwa penerima pesan, atau seperti peluru yang ditembakan dan langsung masuk kedalam tubuh (Djamal & Fachruddin, 2011). 23 Stimulus Khalayak / Publik Media Massa Respon (Gambar 2.1) 2.6.2 Teori Individual Differences Kehidupan umat manusia tidak lepas dari dinamika setiap individu. kata individu berasal dari Bahasa Latin individuum yang berarti tidak terbagi atau tidak ada duanya atau sama dengan unik. Manusia sebagai individu berarti bahwa manusia itu adalah makhluk perorangan yang kepribadiannya tidak ada duanya, dalam arti bahwa pola berpikir, pola merasa, dan pola perilakunya adalah khas/tipikal dirinya (tidak sama dengan orang lain). Bahkan orang kembar pun tidak akan sama kepribadiannya, meskipun mereka berasal dari satu sel telur yang sama dan dibuahi oleh spermatozoa yang sama. Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungannya, dan bagaimana ia memberi makna terhadap stimuli tersebut (Riswandi, 2013). Melvin Defleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus-respons dengan teorinya yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi massa (individual differences). Dapat diasumsikan bahwa pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para anggota audience. Teori DeFluer ini secara eksplisit telah mengakui adanya intervensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa dalam menghasilkan efek. (Sanjaya, 2007) 2.6.3 Konsep 2.6.3.1 Respon Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah istilah yang digunakan untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indra. Respon juga diartikan sebagai suatu 24 tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu (Sobur, 2003). 2.6.3.2 Presenter Setiap kali kita melihat atau mendengarkan suatu program pada media televisi atau radio, kita akan dihantarkan untuk ikut dalam kecerian suatu program tersebut. Presenter menurut arti katanya, adalah seorang yang mengantar sajian. Sajian itu bermacam-macam, seperti music, aneka program, feature, magazine, dan kuis. Sebagai penyaji ia boleh menambahkan daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya. Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya. Dalam bahasa Indonesia ia disebut penyaji. Penyaji harus mampu menciptakan suasana tertentu. Ia harus dapt menciptakan humor, tetapi juga suasana yang melankolis atau romantis. Sebagai seorang yang menghidangkan sesuatu, penyaji bertindak sebagai seorang teman. Adapun kemampuan yang diperlukan oleh seorang presenter, yaitu: (Romli, 2012) 1. Kemampuan Berbicara Mengeluarkan suara, atau melakukan komunikasi secara lisan. Karenanya , ia harus “lancar bicara”. Dalam berbicara, perhatikan pula hal-hal berikut: • Keaslian (naturalness), yakni keaslian suara atau tidak dibuat-buat. • Kelincahan (vitality) dalam berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat. • Keramahtamahan (friendliness). Sopan, hangat, dan akrab, menjadi teman dekat agi pendengar. • Intonasi (intonation) yakni nada suara, irama bicara-cepat dan lambat- atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau monoton. • Aksentuasi (accentuation) atau logat, dialeg. Lakukan penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu. • Kecepatan (speed). Gunakan kecepatan dan kelambatan secara bervariasi. • Artikulasi (articulation), yaitu kejelasan pengucapan kata-kata. 2. Kemampuan Membaca Dalam hal ini kemampuan Spoken Reading, yakni membaca naskah siaran namun terkadang seperti bertutur atau tidak membaca. 25 3. Kemampuan menulis Yaitu menulis naskah siaran. 4. Adaptability Kesanggupan menyesuaikan diri, yakni bisa bekerja dalam tim, siap menghadapi risiko pekerjaan sebagai penyiar. 5. Berwawasan Kelancaran berbicara tergantung kepada wawasan seorang penyiar. 6. Sense of Music Tugas penyiar tidak hanya memutar lagu-lagu, tetapi mesti paham juga tentang jenis musik, alat musik dan artisnya. 7. Sense of Humor Penyiar harus humoris, bahkan harus memiliki bakat menghibur. 8. Peran Fans Setiap penyiar memiliki penggemar yang membuat seorang penyiar tetap eksis. 9. Good Looking Penampilan menarik dari seorang penyiar menjadi peran penting dalam menjaga citra perusahaan. 2.6.3.3 Tips-Tips Kewirausahaan Dalam program RELASI dengan informasi Kewirausahaan, presenter membagikan tips-tips untuk para khalayak, yang terdiri atas: 1. Tips Memilih Usaha Dengan memfokuskan pada kemampuan yang dimiliki atau kesukaan (hobby) baik itu olahraga, seni, memasak dan semua kebisaan yang menjadi sebuah titik kekuatan saat memilih usaha yang akan dijalani. Memilih jenis usaha yang didasarkan pada kemampuan finansial (uang), memilih jenis usaha yang dijalankan bersifat sementara atau jangka panjang. Bisa juga memilih usaha yang didasarkan pada potensi yang ada dilingkungan sekitar. Bekerja sama dengan investor yang memiliki produk yang bisa dijual. Bergabung dengan usaha yang lebih dulu ada (waralaba), waralaba adalah sebuah pengaturan dimana produsen atau distributor tunggal dari merek dagang produk atau jasa memberikan hak eksklusif distribusi lokal kepada pengecer independen, 26 dengan imbalan pembayaran royalti dan kesesuaian pada prosedur oprasional standar (SOP/Standard Operating Procedures). 2. Tips Memulai Usaha Dengan Modal Cukup Dengan maksud untuk menghindari kegagalan yang berbuah kerugian besar, oleh sebab itu pengaturan modal awal harus benar-benar diperhitungkan. Jika belum memiliki modal, langkah yang dapat diambil adalah dengan berpikir terbuka untuk mau bekerja ditempat yang dapat memberikan kemajuan pada sektor kreativitas diri juga keterampilan yang berjangka panjang. Seperti: (1). Keterampilan berorganisasi (2). Keterampilan bernegosiasi (3). Keterampilan pemasaran (4). Keterampilan memimpin (5). Keterampilan membangun team (6) Keterampilan berdagang. Dengan memilih ide bisnis yang baik dan lokasi usaha memadai menjadikan strategi pemasaran yang baik. 3. Tips Menghadapi Kegagalan Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah sistem usaha yang tertata dengan baik, lalu menjaga emosi diri sendiri untuk tidak terbuai dengan kesuksesan yang telah diraih. Meningkatkan kreativitas dan Inovasi, mengevaluasi sistem usaha yang berjalan, analisis kompetisi pasar, kualifikasi tenaga kerja, pembukuan keuangan. Menjadikan kegagalan sebagai pengalaman sehingga masalah serupa dapat dihindari pada masa yang akan datang, menyingkapi suatu kegagalan dengan semangat pantang menyerah untuk tetap mau ada pada jalur kesuksesan. 2.7 Kerangka Berpikir Program Relasi Sebagai Sumber Informasi Kewirausahaan Respon Pendengar Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan Pekerjaan 27