7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 State Of The Art
NO
JUDUL
TEORI
METODOLOGI
HASIL
PENELITIAN/LEMBAGA
1
Respon Khalayak Terhadap
- Stimulus-
- Online survei
Skor terkecil
Perubahan Format Acara
Respone
- Populasi :
235 pada
Program “Suara Anda” Di
- Individual
Followers Twitter
variabel respon
Metro TV/ Tissa Rakhma /
Differences
“Suara Anda”
dimensi afektif
- Sampel : 100 orang
sub dimensi
Bina Nusantara University,
tahun 2013
2
jumlah berita
Respon Masyarakat Terhadap
-Stimulus-
-Online Survei
Pada tabel 14
Program Kelas Malam Di
Respone
-Populasi: Audience
menyatakan
Radio ARH GLOBAL 88,4
Desa Rempoa
responden setuju
FM Jakarta/ Aripin/
Ciputat Timur
akan program
Universitas Islam Negeri
Tanggerang
kelas malam
Syarif Hidayatullah, tahun
-Sampel: 50 Orang
sebanyak (76%)
2008
3
Respon Penonton Terhadap
-Individual
-Kuesioner
Sistem
Segmen Korea Pada Program
Differences
-Populasi: audience
keamanan
“100% Ampuh” Di Global
100% Ampuh
menjadi masalah
TV (Studi Pada Penonton
-Sampel: 84 orang
penting bagi
Langsung Acara “100%
program 100%
7
8
Ampuh) / Nia Sabrina
AMPUH saat
Ulibasa / Bina Nusantara
siaran. Karena
University, tahun 2012
jawaban
responden yang
lebih banyak
tidak setuju
4
Call-In Talk Radio: A Uses
-Uses And
-Kuesioner
Khalayak
And Gratification Study Of
Gratification
-Sampel: 207 orang
merasa terbantu
Listeners, NonListeners, And
dewasa tinggal di
dengan adanya
Callers/Jessica
kota New Castle,
layanan
Staples/University of
Delaware
telekomunikasi
Delaware, tahun 1998
pada siaran
radio.
5
Ezza People’s Response To
-Stimulus-
-Kuesioner
Masyarakat
Ebonyi Broadcasting Service
Respone
-Sampel: 360 di kota
merespon bahwa
(Radio) Campaign Against
Izzikworo, kpakpaji
pemberitaan
Harmful Cultural Practices In
dan Izzo, Nigeria
radio Ebonyi
Ezza Land,Nnamdi Azikiwe
telah banyak
University, Awka, tahun 2009
mempengaruhi
sifat kekerasan
di kota
Izzikworo.
9
6
Respon Khalayak Tentang
-Stimulus-
-Kuesioner
Berdasarkan
Program “Relasi” di 96.30
Respone
-Sampel: 95 Orang
tabel 4.70
RPK FM Sebagai Sumber
-Individual
followers twitter
dengan skor
Informasi Kewirausahaan/
Difference
Radio Pelita Kasih
terkecil 432.
Randy Rheza Enggie/ Bina
Presenter Levi
Nusantara University, tahun
kurang aktif
2014
kepada para
penggemarnya
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication,
sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa).
Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunkasi yang mass
mediated.Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai
salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass
communication.(Wiryanto, 2004).
Jay Back dan Frederick C. Whitney dalam bukunya Introduction to Mass
Communication mengatakan bahwa Mass Communication lebih menunjuk pada
media mekanis yang digunkan dalam komunikasi massa yakni media massa.
Sementara itu, mass communication lebih menunjuk pada teori tau proses teoritik.
Atau bisa dikatakan mass communication lebih menunjuk pada proses dalam
komunikasi massa. (Nurudin, 2013).
Komunikasi secara umum memiliki arti sebagai suatu proses penyampaian
pesan atau informasi dari pihak pemberi pesan kepada pihak penerima pesan secara
verbal (bahasa) dan non-verbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna)
10
Seperti yang dikemukakan oleh Berlo, kata massa dalam komunikasi massa
“meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orangorang pada ujung lain dari saluran”. (Wiryanto, 2004)
Sedangkan komunikasi massa itu sendiri dijabarkan oleh Drs. Jalaluddin
Rakhmat,Msc:
“Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat”
Dalam bahasan kali ini, komunikasi massa dapat disederhanakan bahwa setiap pesan
yang disampaikan tidak lepas dari proses dan peran media massanya.
2.2.2 Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) fungsi komunikasi massa
yaitu:
•
To Inform (menginformasikan)
Fungsi informasi memiliki peranan yang penting dalam suatu
komunikasi massa. Komponen yang ingin diketahui ialah berita-berita yang
disajikan begitu juga dengan iklan.
•
To Entertain (memberi hiburan)
Fungsi hiburan pada media elektronik sangatlah berpengaruh
dibanding dengan media-media yang lain. Radio juga televisi memiliki
kekuatan dalam hal ruang. Radio dan televisi dapat menjadi perekat
keintiman didalam suatu keluarga, dalam kesibukan sehari radio dan televisi
media yang tepat untuk melepas lelah setelah seharian bekerja. Acara hiburan
yang disajikan khusus untuk keluarga dapat menjadi tontonan keluarga
dengan keceriaan dan canda tawa.
•
To Persuade (membujuk)
Media massa juga dapat menggerakan seseorang untuk dapat berbuat
suatu hal dan tidak untuk hal yang lain, seperti iklan yang ditampilkan pada
radio dan televisi. Seseorang tersebut akan terbujuk untuk memilih barang
“A” daripada barang “B”.
•
Transmission Of The Culture (transmisi budaya)
11
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa
yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya
tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang
mempunyai dampak pada penerimaan individu. Demikian juga, beberapa
bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan pengetahuan
individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman
kolektif kelompok, publik, audience berbagai jenis, dan individu bagian dari
suatu massa. Hal ini merupakan pengalaman kolektif yang direfleksikan
kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa, tetapi
juga dalam seni, ilmu pengetahuan dan masyarakat sebelumnya yang telah
menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal itu ditransmisikan oleh individu,
orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder, dan proses
pendidikan. Budaya komunikasi tersebut secara rutin dimodifikasi oleh
pengalaman yang baru didapat.
Transmisi
budaya
mengambil
tempat
dalam
dua
tingkatan,
kontemporer dan historis. Dua tingkatan tersebut tidak dipisahkan, tetapi
terjalin secara konstan. Apalagi, media massa merupakan alat utama didalam
transmisi budaya pada kedua tingkatan tersebut. Didalam tingkatan
kontemporer media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat dengan
selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus. Hal ini
merupakan faktor yang memberi petunjuk teka-teki yang mengitari media
massa, mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin peubahan.
Televisi, sebagai contoh, tidak hanya cermin tetapi juga sebagai pengikat
waktu. Sebagaimana program televisi atau film yang mempertontonkan tematema tabu seperti telanjang dan seks, merefleksikan perubahan didalam
struktur sosial (perubahan dimana televisi bertanggung jawab terhadap semua
sebab itu).
Ada dua hal tentang komunikasi sebagai sesuatu yang unik, misalnya
dalam teori semantik umum dari Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan. Alfred
Korzybski (1962) menamakannya kemampuan “pengikatan waktu (timebinding)” manusia yang didasarkan pada ingatan. Manusia sebagai makhluk
dibumi telah dapat menyimpan secara sadar dan melupakannya dari generasi
ke generasi selanjutnya. Kemudian, perkembangan dari spesies lebih atau
12
kurang tetap. Kemampuan ini membimbing transmisi budaya sebagaimana
fungsi media massa dan seluruh lembaga pendidikan, dan banyak sekali
bagian dari fungsi ini.
Ada pula fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell
yaitu:
1. Surveillance of the environment (fungsi pengawasan).
2. Correlation of the part of society in responding to the environtment (fungsi
korelasi).
3. Transmission of the social heritage from one generation to the next (fungsi
pewarisan sosial).
Media tidak akan lepas dari kebudayaan. (Sarwono, 2012) mengatakan:
“Emphasize that the role of the media is beyond news coverage, as they also
help shape culture”
Menekankan bahwa peran media diluar dari cara pemberitaan berita, media pun
sebagai bentuk penolong kebudayaan.
2.2.3 Efek
Dari berbagai pesan media massa yang di berikan kepada masyarakat,
menimbulkan efek-efek. Penelitian tentang efek masih menjadi pusat perhatian
berbagai pihak, baik para praktisi maupun para teoritisi. Mereka masih berusaha
untuk menemukan media yang paling efektif untuk mempengaruhi khalayak. Efek
pesan yang muncul dari sebuah informasi atau pesan yang disampaikan oleh media
massa, yaitu: (Vera, 2010)
2.2.3.1 Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi
dirinya. Dalam dampak kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa
dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitifnya. Dampak proposional kognitif adalah
bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat.
13
2.2.3.2 Efek Afektif
Jika dampak kognitif sampai pada tahap pengetahuan maka dampak afektif
sudah melibatkan perasaan atau emosi. Dampak ini kadarnya lebih tinggi daripada
dampak kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu
khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut
merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Para peneliti
telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan
emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Suasana Emosional: menonton sinetron sedih di televisi atau
membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita.
Adegan-adegan lucu menyebabkan kita tertawa bila menontonnya
dalam keadaan senang.
2. Skema Kognitif: naskah yang ada dalam pikiran kita yang
menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau dalam sebuah film action
‘sang jagoan’ pada akhirnya akan menang
3. Suasana Terpaan (setting exposure), tayangan misteri di tv membuat
kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu sebagaimana yang kita lihat
dalam film atau sinetron tersebut.
4. Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu.
Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedi lebih
emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan
lebih senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi
daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang yang
berbeda.
5. Faktor Identifikasi, menunjukan sejauh mana orang akan merasa
terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan
identifikasi, penonton, pembaca, atau pendengar menempatkan dirinya
dalam posisi tokoh tersebut.
14
2.2.3.3 Efek Konatif
Efek behavioral adalah efek yang timbul dalam diri khalayak berupa perilaku,
tindakan atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Seperti kekerasan
atau gaya hidup. Tetapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan dampak pesan
media massa sampai pada tahap konatif antara lain:
1. Exposure (jangkauan pengenaan)
Jika sebagian besar khalayak telah terexpose oleh media.
2. Kredibilitas
Jika pesan media massa mempunyai kredibilitas yang tinggi dimata
khalayaknya dalam arti kebenarannya dapat dipercaya.
3. Konsonasi
Jika isi informasi yang disampaikan oleh beberapa media massa, baik materi,
arah, serta orientasinya, maupun dalam hal waktu, frekuensi dan cara
penyajian sama atau serupa.
4. Signifikansi
Jika materi pesan media massa signifikan dalam arti berkaitan secara
langsung dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak.
5. Sensitif
Jika materi dan penyajian pesan media massa menyentuh hal-hal yang
sensitif.
6. Situasi Kritis
Jika ada ketidakstabilan struktural yang menyebabkan masyarakat berada
dalam situasi kritis.
7. Dukungan Komunikasi Antar Pribadi
Jika informasi melalui media massa menjadi topik pembicaraan, karena
didukung oleh komunikasi antar pribadi.
15
2.3 Media Massa
2.3.1 Definisi Media Massa
Media massa menurut Hafied Cangara mengatakan bahwa;
“Media massa Merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada
masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio dan televisi” (Cangara, 2011).
2.3.2 Karakteristik Media Massa
Adapun karakteristik-karakteristik yang ada pada media massa yakni:
a) Publisitas
Penyebaran informasi kepada khalayak dan informasi yang layak
disebarluaskan ialah semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan
atau informasi yang menarik untuk khalayak.
b) Periodesitas
Menunjukan akan keteraturan dalam penerbitan atau kemunculan media
massa yaitu dapat secara harian, mingguan, maupun bulanan. Meski
demikian ada beberapa media massa yang terbit atau muncul secara tidak
teratur tetapi tetap memenuhi sebagian dari karakteristik media massa yang
ada.
c) Universalitas
Menjelaskan bahwa informasi yang disebarluaskan sangat beragam dan
berasal dari seluruh dunia.
d) Aktualitas
Informasi-Informasi yang disebar adalah informasi atau berita terkini, terbaru
dan tercepat yang
dimana informasi atau berita yang disampaikan
berdasarkan dari keadaan sebenarnya dan bukan informasi palsu.
2.3.3 Bentuk-Bentuk Media Massa
1. Surat Kabar
Surat kabar atau sering disebut sebagai pers disinyalir sebagai media
massa paling tua didunia, munculnya surat kabar dimulai dari
ditentukannya mesin cetak oleh Gutenberg. Nama lain dari surat kabar
adalah koran yang berasal dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa
Perancis courant. Surat kabar konvensional biasanya terbit setiap hari
16
maka dikenal istilah harian, ada juga yang terbit mingguan. Pemilik surat
kabar atau sang penanggung jawab adalah sang penerbit, orang yang
bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor
2. Majalah
Majalah adalah publikasi atau terbitan berkala tetapi bukan yang setiap
hari yang memuat pelbagai artikel, berita, cerita, dongegn, mitos, legenda
untuk umum.
3. Radio
Radio merupakan media auditif. Radio adalah suara. Suara merupakan
modal utama terpaan radio ke khalayak. Secara psikologis suara adalah
sensasi yang terpresepsikan dalam kemasan auditif. Radio adalah media
elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan
perubahan
dunia,
dengan
mengembangkan
hubungan
saling
menguntungkan dan melengkapi media lainnya.
4. Televisi
Dalam buku Nurudin, Msi dijelaskan bahwa:
“Televisi berasal dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti “jarak” dan
visi (bahasa Latin) yang berarti “citra atau gambar”. Jadi, kata televisi
berarti suatu sistem penyajian gambar berikt suaranya dari suatu tempat
yang berjarak jauh
5. Film
Definisi film menurut UU 8/1992 adalah : “Karya cipta seni dan budaya
yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang
dibuat berdasarkan asas senematogradi yang direkam pada pita seluloid,
pita video, piringan video, dan bahan hasil penemuan teknologi lainnya
dalam segala bentuk, jenis dan ukuran proses kimiawi, proses elektronik,
atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan
dan ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem
lainnya”
6. Internet
Pada 1969, DARPA (Defence Advance Research Project Agency)
menyediakan dana untuk riset dan pembuatan jaringan packet switching
eksperimental yang diberi nama ARPANET. Karena dinilai sukses dan
abnyak organisasi lain yang menghubungkan diri dengan jaringan ini,
17
maka pada 1975 jaringan ini menjadi jaringan oprasional. Jaringan
ARPANET
semakin
lama
semakin
bertambah
besar,
sehingga
memerlukan suatu protokol yang memadai. DARPA kemudian mendanai
pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yang kemudian
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). Protokol ini diputuskan kemudian menjadi standar ARPANET
1983. (Andi Fachruddin, Djamal, 2013)
2.4 Radio Sebagai Media Massa
2.4.1 Definisi Radio
Radio
adalah
alat
komunikasi
yang
menggunakan
gelombang
elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang
elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan
gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah.
Menurut (Setiyanto, 2010)
“Komunikasi radio secara luas dimaksudkan
sebagai komunikasi yangdalam penyalurannya menggunakan gelombang radio,
misalny: sistem siaran (broadcasting) radio, siaran televisi darat (teresterial),
komunikasi melalui satelit, komunikasi bergerak dan lain-lain. Gelombang radio
merupakan
salah
satu
jenis
yang
menggunakan
bagian
dari
gelombang
elektromagnetis (GEM). Cahaya juga termasuk gelombang elektromagnetis dengan
frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang radio.
Sedangkan menurut (Fred wibowo, 2012) Radio adalah suatu medium
komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan
dari suatu sumber (a sender) dengan antene pemancar, tampa perangkat kabel,
melalui gelombang elektromagnetik, kemudian diterima oleh antene penerima, pada
pesawat penerima (a receiver), yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa
suara kembali.
2.4.2 Karakteristik Radio
Karakteristik atau ciri-ciri radio yaitu:
a) Auditori
Radio merupakan media elektronik yang menyampaikan pesannya melaui
gelombang suara, bersifat cepat dan sepintas saja, pendengar tidak dapat
mengulang apa telah didengarkanya.
18
b) Transmisi
Proses penyebarluasan dan penyampaian kepada pendengar menggunakan
transmitter atau pemancar
c) Mengandung Gangguan
Setiap penyampaian komunikasi dengan menggunakan bahasa lisan/ucap
melalui media mengalamai gangguan. Radio siaran sebagai media massa
juga tak lepas dari gangguan yang bersifat teknis. Karena kekuatan radio
siaran adalah suara atau bunyi, maka unsur ini pula yang menjadi kelemahan
karena adanya gangguan sinyal, suara terdengar-menghilang, atau kresekkresek menjadi tak jelas suaranya
d) Theatre of Mind
Radio dimaksudkan dalam penyampaian pesannya dengan penggambaran
yang mengandalkan imajinasi pendengar melalui kata-kata yang dikeluarkan
oleh seorang menyiar radio disaat On Air.
e) Identik dengan Musik
Karena radio adalah sarana hiburan yang dapat terbilang murahdan cepat
bagi para pendengarnya maka radio telah menjadi media utama untuk
mendengarkan musik. (Romli, 2013)
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Radio
A. Kelebihan Radio
Menurut (Effendy, 2003), ada tiga faktor yang menyebabkan radio
dianggap memiliki kekuasaan yang hebat. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Radio Siaran Bersifat Langsung
Ini artinya program yang disampaikan tidak mengalami proses yang
kompleks. Berita, informasi, atau pesan yang disampaikan oleh penyiar
dapat diterima pendengar secara langsung pada waktu itu juga
2. Radio Siaran Menembus Jarak dan Rintangan
Pengertiannya, bahwa radio siaran dapat menembus jarak yang jauh
walau dirintangi oleh gunung, lembah, padang pasir, maupun lautan.
Jarak tidak menjadi soal dan rintangan dapat ditembus.
3. Radio Siaran Mengandung Daya Tarik
19
Maknanya, radio siaran memiliki sifat yang serba hidup berkat tiga unsur
yang menjadi daya tarik, yaitu : (a) musik; (b) kata-kata/suara manusia;
(c) efek suara.
Sedangkan
menurut
(Romli,
2012),
keunggulan-keunggulan
radio
dibandingkan dengan media massa yang lain yaitu:
1) Cepat dan Langsung
Radio adalah sarana tercepat, lebih cepat dari koran maupun TV,
dalam menyampaikan informasi kepada publik (masyarakat luas)
tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti
siaran TV atau sajian media cetak. Hanya dengan melalui telepon,
reporter radio, atau siapa pun, dapat secara langsung menyampaikan
berita atau melaporkan peristiwa yang terjadi.
2) Akrab
Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya. Disaat kamu sendiri,
kamu sedang ditemani radio atau penyiar radio, sehingga kamu
merasa punya teman, karena tidak sendiri meskipun penyiar itu nan
jauh disana. Penyiar berkomunikasi langsung dengan kamu, menyapa
kamu, kabar kamu, bahkan mencoba meraba dan merasakan apa yang
kamu rasakan.
3) Hangat
Paduan kata-kata, musik dan efek suara dalam siaran radio mampu
memperngaruhi emosi pendengarnya.
4) Tanpa Batas
Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA
(suku, agama, ras, antargolongan0 dan kelas sosisal.
5) Murah
Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat
televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah. Pendengar pun tidak
dipungut bayaran sepeser pun untuk mendengarkan radio
6) Fleksibel
Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan gal lain, atau tanpa
mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi,
belajar dan membaca koran atau buku.
7) Mudah Dicerna
20
Radio menjadi salah satu media komunikasi dan informasi yang
banyak diminati orang karena lebih gampang untuk dicerna bila
dibanfingkan televisi dan media cetak. Penyiar yang lebih
komunikatif,
akan
terasa
terlibat
ngobrol
langsung
dengan
pendengarnya padahal hanya lewat udara.
B. Kelemahan Radio
Ada keunggulan tentu pula ada kelemahan, debandingkan dengan media
massa atau sarana hiburan lain, kelemahan radio seperti yang dikutip dari
(Romli, 2012) sebagai berikut:
1) Selintas
Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan, apa lagi kalau
kamu tidak terlalu konsen mendengarkanya.
2) Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, tidak rinci. Karena
angka-angka yang dibulatkan. Misalnya, penyiar akan menyebutkan
“seribu orang lebih” untuk angka 1.053 orang. Lalu beritanya pun
pendek-pendek, karena kalau panjang kayak di koaran, kamu atau
pendengar bakalan tidak bisa menangkap informasi secara utuh, ingat
yang akhir lupa yang awal atau sebaliknya.
3) Batasan waktu
Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda
dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan
bebas.
4) Beralur linier
Artinya,
program
siaran
disajikan
dan
dinikmati
pendengar
berdasarkan urutan atau program siaran yang sudah disusun, misalnya
mullai jam 5 pagi (ceramah) sampai jam 12 malam (renungan
malam), tidak bisa meloncat-loncat.
5) Mengandung gangguan
Artinya, gangguan sinyal seperti timbul-tenggelam (fading) dan
gangguan teknis “channel noise factor” alias tidak jernih.
21
2.5 Program Radio
Programming
atau
lengkapnya
broadcast
programming
adalah
pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan atau
dalam periode satu bulan. Programming dalam bahasa Indonesia adalah
pendjadwalan program yang akan diudarakan (to be aired). Jadi, sinonim
programming adalah scheduling. (Djamal dan Fachruddin, 2013).
Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi
siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian
bahwa dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan.
(Djamal dan Fachruddin, 2013).
Sedangkan menurut (Romli, 2009) mengatakan Programming adalah
pekerjaan menata atu mengatur acara radio sedemikian rupa, guna mendapatkan dan
menggembangkan jumlah pendengar.
2.5.1 Karakteristik Program Radio
Adapun krakteristik program radio, yaitu:
a) Informatif
Memiliki informasi yang bermanfaat bagi para pendengarnya.
b) Entertainment
Menyajikan hiburan seperti musik-musik.
c) Persuasif
Seperti terdapat pada siaran iklan. Dengan iklan produk sabun detergen
tertentu, seorang ibu tak hanya menirukan lagu ilustrasinya, bahkan langsung
membelinya di supermarket untuk mencobanya.
d) Kreatif
Memiliki kekreatifitasan pada program yang disajikan, sehingga pendengar
tidak menjadi jenuh/bosan saat mendengarkan program tersebut.
e) Inovatif
Yaitu dapat memberikan sesuatu hal yang baru dan tidak monoton kepada
pendengarnya, sehingga penonton bersemangat untuk mengikuti program
tersebut.
22
f) Interaktif
Dimana program radio menciptakan kedekatan dengan berkomunikasi secara
langsung dengan pendengarnya.
2.5.2 Jenis-Jenis Program Radio
Pada umumnya program radio terdiri dari acara:
1. Pemutaran lagu (music program)
2. Obrolan atau bincang-bincang (talkshow),
3. Program berita (news program)
(Romli, 2009)
2.6 Teori Khusus
2.6.1 Teori S-O-R
Merujuk pada buku (Effendy, 2003), teori S-O-R sebagai singkatan dari
Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari kajian bidang psikologi. Jika
kemudian menjadi teori komunikasi, tidaklah mengherankan, karena objek material
dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya
meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap
stimulus
khusus,
sehingga
seseorang
dapat
mengharapkan
dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Adapun elememen-elemen utama dari teori stimulus-respons yang dikatakan dalam
bukunya (Sanjaya, 2007) :
1. Pesan (Stimulus)
2. Seorang penerima atau receiver (Organisme)
3. Efek (Respons)
Teori S-R memiliki gambaran seperti jarum suntik. Prinsip stimulus respon
ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermis atau teori peluru. Dapat dikatakan
demikan karena teori ini meyakini bahwa setiap kegiatan pengiriman pesan sama
halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang langsung masuk kedalam jiwa
penerima pesan, atau seperti peluru yang ditembakan dan langsung masuk kedalam
tubuh (Djamal & Fachruddin, 2011).
23
Stimulus
Khalayak /
Publik
Media Massa
Respon
(Gambar 2.1)
2.6.2 Teori Individual Differences
Kehidupan umat manusia tidak lepas dari dinamika setiap individu.
kata individu berasal dari Bahasa Latin individuum yang berarti tidak terbagi atau
tidak ada duanya atau sama dengan unik. Manusia sebagai individu berarti bahwa
manusia itu adalah makhluk perorangan yang kepribadiannya tidak ada duanya,
dalam arti bahwa pola berpikir, pola merasa, dan pola perilakunya adalah khas/tipikal
dirinya (tidak sama dengan orang lain). Bahkan orang kembar pun tidak akan sama
kepribadiannya, meskipun mereka berasal dari satu sel telur yang sama dan dibuahi
oleh spermatozoa yang sama. Perspektif perbedaan individual memandang bahwa
sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana
individu memilih stimuli dari lingkungannya, dan bagaimana ia memberi makna
terhadap stimuli tersebut (Riswandi, 2013).
Melvin Defleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus-respons dengan
teorinya yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi massa
(individual differences). Dapat diasumsikan bahwa pesan-pesan media berisi
stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi
dari para anggota audience. Teori DeFluer ini secara eksplisit telah mengakui adanya
intervensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa
dalam menghasilkan efek. (Sanjaya, 2007)
2.6.3 Konsep
2.6.3.1 Respon
Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan
(reaction). Respon adalah istilah yang digunakan untuk menamakan reaksi terhadap
rangsang yang diterima oleh panca indra. Respon juga diartikan sebagai suatu
24
tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail,
penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada
suatu fenomena tertentu (Sobur, 2003).
2.6.3.2 Presenter
Setiap kali kita melihat atau mendengarkan suatu program pada media
televisi atau radio, kita akan dihantarkan untuk ikut dalam kecerian suatu program
tersebut.
Presenter menurut arti katanya, adalah seorang yang mengantar sajian. Sajian itu
bermacam-macam, seperti music, aneka program, feature, magazine, dan kuis.
Sebagai penyaji ia boleh menambahkan daya tarik dari materi yang disajikan lewat
kata-katanya. Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi
yang disajikan lewat kata-katanya. Dalam bahasa Indonesia ia disebut penyaji.
Penyaji harus mampu menciptakan suasana tertentu. Ia harus dapt menciptakan
humor, tetapi juga suasana yang melankolis atau romantis. Sebagai seorang yang
menghidangkan sesuatu, penyaji bertindak sebagai seorang teman.
Adapun kemampuan yang diperlukan oleh seorang presenter, yaitu: (Romli,
2012)
1. Kemampuan Berbicara
Mengeluarkan suara, atau melakukan komunikasi secara lisan. Karenanya , ia
harus “lancar bicara”. Dalam berbicara, perhatikan pula hal-hal berikut:
• Keaslian (naturalness), yakni keaslian suara atau tidak dibuat-buat.
• Kelincahan (vitality) dalam berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat.
• Keramahtamahan (friendliness). Sopan, hangat, dan akrab, menjadi teman
dekat agi pendengar.
• Intonasi (intonation) yakni nada suara, irama bicara-cepat dan lambat- atau
alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau monoton.
• Aksentuasi (accentuation) atau logat, dialeg. Lakukan penekanan (stressing)
pada kata-kata tertentu.
• Kecepatan (speed). Gunakan kecepatan dan kelambatan secara bervariasi.
• Artikulasi (articulation), yaitu kejelasan pengucapan kata-kata.
2. Kemampuan Membaca
Dalam hal ini kemampuan Spoken Reading, yakni membaca naskah siaran
namun terkadang seperti bertutur atau tidak membaca.
25
3. Kemampuan menulis
Yaitu menulis naskah siaran.
4. Adaptability
Kesanggupan menyesuaikan diri, yakni bisa bekerja dalam tim, siap
menghadapi risiko pekerjaan sebagai penyiar.
5. Berwawasan
Kelancaran berbicara tergantung kepada wawasan seorang penyiar.
6. Sense of Music
Tugas penyiar tidak hanya memutar lagu-lagu, tetapi mesti paham juga
tentang jenis musik, alat musik dan artisnya.
7. Sense of Humor
Penyiar harus humoris, bahkan harus memiliki bakat menghibur.
8. Peran Fans
Setiap penyiar memiliki penggemar yang membuat seorang penyiar tetap
eksis.
9. Good Looking
Penampilan menarik dari seorang penyiar menjadi peran penting dalam
menjaga citra perusahaan.
2.6.3.3 Tips-Tips Kewirausahaan
Dalam program RELASI dengan informasi Kewirausahaan, presenter
membagikan tips-tips untuk para khalayak, yang terdiri atas:
1. Tips Memilih Usaha
Dengan memfokuskan pada kemampuan yang dimiliki atau kesukaan (hobby)
baik itu olahraga, seni, memasak dan semua kebisaan yang menjadi sebuah
titik kekuatan saat memilih usaha yang akan dijalani. Memilih jenis usaha
yang didasarkan pada kemampuan finansial (uang), memilih jenis usaha yang
dijalankan bersifat sementara atau jangka panjang. Bisa juga memilih usaha
yang didasarkan pada potensi yang ada dilingkungan sekitar. Bekerja sama
dengan investor yang memiliki produk yang bisa dijual. Bergabung dengan
usaha yang lebih dulu ada (waralaba), waralaba adalah sebuah pengaturan
dimana produsen atau distributor tunggal dari merek dagang produk atau jasa
memberikan hak eksklusif distribusi lokal kepada pengecer independen,
26
dengan imbalan pembayaran royalti dan kesesuaian pada prosedur oprasional
standar (SOP/Standard Operating Procedures).
2. Tips Memulai Usaha Dengan Modal Cukup
Dengan maksud untuk menghindari kegagalan yang berbuah kerugian besar,
oleh sebab itu pengaturan modal awal harus benar-benar diperhitungkan. Jika
belum memiliki modal, langkah yang dapat diambil adalah dengan berpikir
terbuka untuk mau bekerja ditempat yang dapat memberikan kemajuan pada
sektor kreativitas diri juga keterampilan yang berjangka panjang. Seperti: (1).
Keterampilan berorganisasi (2). Keterampilan bernegosiasi (3). Keterampilan
pemasaran (4). Keterampilan memimpin (5). Keterampilan membangun team
(6) Keterampilan berdagang. Dengan memilih ide bisnis yang baik dan lokasi
usaha memadai menjadikan strategi pemasaran yang baik.
3. Tips Menghadapi Kegagalan
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah sistem usaha yang tertata dengan
baik, lalu menjaga emosi diri sendiri untuk tidak terbuai dengan kesuksesan
yang telah diraih. Meningkatkan kreativitas dan Inovasi, mengevaluasi sistem
usaha yang berjalan, analisis kompetisi pasar, kualifikasi tenaga kerja,
pembukuan keuangan. Menjadikan kegagalan sebagai pengalaman sehingga
masalah serupa dapat dihindari pada masa yang akan datang, menyingkapi
suatu kegagalan dengan semangat pantang menyerah untuk tetap mau ada
pada jalur kesuksesan.
2.7 Kerangka Berpikir
Program Relasi Sebagai
Sumber Informasi
Kewirausahaan
Respon Pendengar
Berdasarkan Jenis
Kelamin
Berdasarkan
Pekerjaan
27
Download