INTRODUCTION TO BANKING Page 1 DAFTAR ISI MENGENAL PERBANKAN INDONESIA 1. Definisi Bank 2. Asal, Fungsi dan Tujuan Perbankan Indonesia 3. Jenis & Tugas Bank A. Bank Sentral B. Bank Umum C. Bank Perkreditan Rakyat 4. Pendirian Bank 5. Struktur Bisnis Perbankan 6. Kantor-Kantor Bank 7. Peraturan dan Kebijakan Penting Pemerintah Tentang Perbankan 8. Kesehatan Bank Page 2 Halaman III. BANK PRODUCTS 1.Penghimpun Dana (Fundings) A. Giro B. Deposito C. Tabungan D. Dana Dari Pihak Ketiga Lainnya 2.Pinjaman (Lending, Credits) 3.Penerbitan Surat Keterangan IV. BANKING TRANSACTION 1. Kliring 2. Transfer 3. Draft 4. Collection/Inkaso 5. Letter of Credit 6. Bank Garansi 7. Safe Deposit Box 8. Valuta Asing 9. Payroll Service 10. Pembayaran Pajak 11. Pembayaran Listrik/Telpon Page 3 MENGENAL PERBANKAN INDONESIA Page 4 Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan dibandingkan dengan aset non-financial atau aset riil” Lembaga keuangan terbagi atas dua kelompok, yaitu : 1. Lembaga Keuangan Depositori (Lembaga Keuangan Bank) 2. Lembaga Keuangan Non Depositori (Lembaga Keuangan Bukan Bank) Page 5 Lembaga Keuangan Indonesia Lembaga Keuangan Indonesia Bank Non Bank Bank Indonesia Departemen Keuangan Page 6 Departemen Keuangan Lembaga Pembiayaan Asuransi Dana Pensiun Pegadaian Pasar Modal Sewa Guna Usaha Kerugian Pemberi Kerja Bursa Efek Anjak Piutang Jiwa Lembaga Keuangan Perush. Efek Modal Ventura Sosial Reksa Dana Pemb. Konsumen Kartu Plastik Page 7 1. DEFINISI BANK Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang PERBANKAN dan perubahannya dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 : BANK Adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pada dasarnya BANK adalah lembaga perantara antara sektor yang kelebihan dana, dengan sektor yang kekurangan dana. Bank menerima simpanan dana dari pihak yang kelebihan dana (misalnya dalam bentuk tabungan atau deposito) dan menyalurkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan dana (dalam bentuk pinjaman). Atas dana yang disimpan di bank, pihak "surplus" menerima imbalan dalam bentuk bunga (interest), di sisi lain pihak "minus" yang menggunakan dana dari bank harus membayar bunga kepada bank. Laba bank diperoleh dari selisih bunga yang diterima (dari pinjaman) dengan bunga yang dibayarkan (untuk para deposan dan penabung). Page 8 2. ASAS, FUNGSI dan TUJUAN PERBANKAN INDONESIA ASAS : Dalam melakukan usahanya berazaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-hatian. FUNGSI : Sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. TUJUAN : Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Page 9 FUNGSI BANK: Lembaga Intermediasi (Bank) Produk & Layanan Surplus Units -Savers -Kreditur -Lenders Defisit Units -Debitur -peminjam / borrowers Page 10 3. JENIS & TUGAS BANK Pada umumnya Bank dapat digolongkan sebagai : A. Bank Sentral (Central Bank) yaitu BANK INDONESIA dengan tugas pokok : • • • • Bank sirkulasi yang menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia Membina bank-bank dengan memberikan bimbingan dan pengawasan Mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. B. Bank Umum Bank yang usahnya disamping menerima dana masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito, tetapi juga memberikan kredit khususnya kredit jangka pendek. C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) • Bank yang usahnya mengumpulkan dana dalam bentuk simpanan (deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu) dan memberikan kredit kecil kepada masyarakat setempat • Yang termasuk dalam BPR adalah Bank Desa. Page 11 A. BANK SENTRAL Yaitu BANK INDONESIA • Sejak diambil alih pemerintah Indonesia dari Belanda tahun 1951. De Javasche Bank tahun 1953 menjadi Bank Indonesia. Waktu itu masih berperan sebagai Bank Umum. • Tahun 1967 namanya diganti menjadi Bank Negara Indonesia Unit I (BNI Unit I). Masih sebagai bank umum. • Dengan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1968, BNI Unit I dijadikan bank serkulasi dan bank sentral. Tidak lagi melayani swasta. • Dengan Undang-undang yang sama nama bank sentral (BNI Unit I) dikembalikan lagi menjadi Bank Indonesia. Dengan Undang-Undang nomor 23 tahun 1999 Tanggal 17 Mei 1999, Bank Indonesia menjadi independen, bebas dari campur tangan pemerintah, lepas dari Departemen Keuangan. • • Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. • Dewan Gubernur terdiri atas : Gubernur Deputi Gubernur Senior Deputi Gubernur = 1 orang = 1 orang = 4 - 7 orang. Page 12 B. BANK UMUM Jenis-jenis Bank Umum di Indonesia: Ø Bank Pemerintah Ø Bank Pembangunan Daerah Ø Bank Swasta Nasional Ø Bank Campuran Ø Bank Asing Ø Bank Umum Syariah Page 13 q Bank Pemerintah Bank Pemerintah, adalah bank milik negara. Saat ini Bank Pemerintah di Indonesia, terdiri dari 4 bank, yaitu : ØBank Mandiri (penggabungan Bank Ekspor Impor, BAPINDO, BBD, dan BDN) ØBank Negara Indonesia (BNI) ØBank Rakyat Indonesia (BRI) ØBank Tabungan Negara (BTN) q Bank Pembangunan •Bank Pembangunan, yaitu bank yang tugas pokoknya mengumpulkan dana, terutama dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas-kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dalam bidang pembangunan. •Bank Pembangunan yang ada di Indonesia adalah BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) yang berkedudukan di setiap propinsi Page 14 q Bank Swasta Nasional • Bank Swasta, adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh swasta. Di Indonesia bank swasta hanya boleh didirikan dan menjalankan usaha setelah mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan. • Berdasarkan kemampuan melakukan transaksi valuta asing, bank swasta nasional dibedakan menjadi 2,yaitu : ü Bank Devisa, yaitu bank yang dapat melakukan transaksi internasional dan kegiatan-kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. ü Bank Non Devisa, yaitu bank yang tidak dapat melakukan transaksi internasional dan kegiatan-kegiatan dalam valuta asing. q Bank Campuran • Bank Campuran, adalah Bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. • Sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi oleh pihak swasta nasional. Page 15 q Bank Asing Bank Asing, adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing. Bank asing ini berkantor pusat di luar negeri dan membuka cabang di Indonesia Sejak tahun 1968 sesuai Undangundang Perbankan No. 14 tahun 1967, telah beroperasi cabang bank asing di Jakarta : Algemene Bank Nederland N.V. (sekarang ABN-AMRO Bank N.V.) American Express Int'l Banking Corp. (Bank Amex) Bangkok Bank Ltd. Bank of America (BOA) Bank of Tokyo (BOT) (sekarang Bank of Tokyo Mitsubishi) Chartered Bank (sekarang Standard Chartered Bank) Chase Manhattan Bank First National City Bank (sekarang Citibank) European Asian Bank (sekarang Deutsche Bank) Hongkong and Shanghai Banking Corp. (Hongkong Bank) PT Bank Perdania (sekarang Daiwa Perdania Bank dengan modal campuran dan status asing). Kemudian cabang bank asing baru dilarang dan pembukaan bank nasional juga dipersempit sampai dikeluarkannya Pakto-88. Mulai 15-1-1998 bank asing atau modal asing untuk bank diperbolehkan di Indonesia. Page 16 q Bank Syariah Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasakan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara lain: 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina); Page 17 C. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) q Bank-bank tersebut di bawah ini sesuai dengan Undang- undang Perbankan No. 7 tahun 1992 diubah namanya menjadi Bank Perkreditan Rakyat : • • • • • • • • • • • • q Bank Desa Lumbung Desa Bank Pasar Bank Pegawai Lumbung Pitih Nagarai (LPN) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Badan Kredit Desa (BKD) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK) Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK) Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Lembaga-lembaga lainnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) beroperasi di Kecamatan Page 18 4. STRUKTUR BISNIS PERBANKAN 1. INDEPENDENT BANKING (UNIT BANKING) (Bank yang tidak mempunyai cabang di wilayah lain) 2. BRANCH BANKING (Bank yang ada membuka cabang di tempat-tempat lain) 3. COMMERCIAL BANKING (Bank yang berusaha secara umum, menghimpun dana masyarakat dan memberikan kredit jangka pendek) 4. RETAIL BANKING (Bank yang mengutamakan pelayanan langsung kepada nasabah peorangan) 5. INVESTMENT BANKING (Bank yang memberikan kredit untuk investasi; atau bank yang melayani nasabah untuk menginvestasikan uangnya dalam surat berharga) 6. CORPORATE BANKING (Bank yang mengutamakan pelayanan kepada nasabah berbentuk perusahaan, bukan perorangan) 7. PRIVATE BANKING (Bank yang mengutamakan pelayanan khusus kepada nasabah tertentu secara pribadi) Page 19 5. KANTOR-KANTOR BANK • KANTOR PUSAT • KANTOR CABANG (kantor operasi) • KANTOR CABANG PEMBANTU (operasi di bawah cabang) • KANTOR KAS (hanya menerima setoran) • KANTOR DI LUAR NEGERI : - KANTOR CABANG - KANTOR PERWAKILAN • KAS KELILING (kas mobil; kantor kas bergerak) • KAS TERAPUNG (kantor kas bergerak dengan perahu) • PAYMENT POINT (untuk menerima pembayaran jasa tertentu) • MESIN ATM (automated teller machine atau mesin kasir otomatisMKO) • MESIN ADM (automated deposit machine) • AUTOMATIC BANKING MACHINE (OTOMAT) Page 20 6. KESEHATAN BANK Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui Penilaian Kuantitatif dan atau Penilaian Kualitatif terhadap faktor-faktor: a. permodalan (capital); b. kualitas aset (asset quality); c. manajemen (management); d. rentabilitas (earning); e. likuiditas (liquidity); dan f. sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk). Page 21 u CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO) ● CAR adalah kecukupan modal sebuah Bank dalam aktivitas usahanya. RUMUS CAR : Capital/Equity CAR = --------------------------------------------------------Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) ● Komponen terbesar ATMR adalah kredit ● Keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia nomor 53/KMK.017/1998 dan 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 : ● akhir tahun 1999 4 % ● akhir tahun 2000 6 % ● akhir tahun 2001 ● 8% Bank rekapitalisasi wajib menyetor tambahan modal 20% untuk memenuhi CAR (KPMM) 4 % pada akhir tahun 1999, yang 80 % ditanggung oleh pemerintah. CAR = KPMM : kewajiban penyediaan modal minimum Page 22 u AKTIVA PRODUKTIF ● Yaitu aktiva yang terdiri dari penempatan pada Bank lain, surat-surat berharga yang dimiliki, kredit yang diberikan ● Aktiva Produktif diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu : ü Lancar (pass) ü Dalam perhatian khusus (special mention) ü Kurang lancar (sub standard) ü Diragukan (doubtful) ü macet (loss) Page 23 LIKUIDITAS • Likuiditas adalah kemampuan suatu Bank/Perusahaan membayar utang-utang jangka pendeknya. • Menurut SE BI No. 28/113/Kep/Dir 14-12-1995 mengenai Cadangan Likuiditas Wajib Minimum : ü ü ü ü ü Cadangan likuiditas wajib minimum dinaikkan dari 2% menjadi 3%. Kenaikan diberlakukan mulai tanggal 1 Februari 1996 Diadakan pula perubahan : Mulai 16 April 1997 dinaikkan menjadi 5% Mulai 21 Oktober 1997 valuta asing hanya 3%, rupiah tetap 5%. Cadangan likuiditas atau simpanan wajib Page 24 BANK PRODUCTS Page 25 1. PENGHIMPUNAN DANA (FUNDINGS) A. GIRO (Penghimpunan dana yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat) B. DEPOSITO (Penarikannya menurut perjanjian) ØDeposito Berjangka ØDeposito On Call ØSertifikat Deposito C. TABUNGAN (Penarikannya dengan syarat) D. DANA DARI PIHAK KETIGA LAINNYA ØObligasi (surat hutang) ØPasar Uang antar Bank (pinjaman antar bank) ØPenerimaan Dana dari Luar Negeri (off-shore loan) Page 26 A. REKENING GIRO q Penghimpunan dana dari masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu q Perorangan, perusahaan, joint account q Rupiah, valuta asing q Penarikan dana dengan menggunakan cek atau bilyet giro (untuk valuta asing dengan kuitansi) q Cek dan bilyet giro bermaterai Rp. 3000,-; tidak melihat jumlah uang q Pembukaan rekening giro diperlukan : ü surat referensi, ü menandatangani surat persetujuan, ü akta notaris bila perusahaan, ü tanda kenal diri (KTP) ü meninggalkan contoh tanda tangan, ü setor setoran pertama. ü NPWP (nomor pokok wajib pajak) Page 27 M.I.C.R. (Magnetic Ink Character Recognition) 1. Di-encode oleh bank penerbit : Ø nomor cek atau bilyet giro Ø kode bank penerbit : Bank Permata 013 dan kelompok kliring Ø nomor rekening nasabah Ø kode cek : 00 ; kode bilyet giro : 10 2. Di-encode oleh bank yang mengkliringkan : Ø jumlah uang (dengan dua desimal) Page 28 Ø Tenggang Waktu Berlakunya Cek • Cek harus diajukan untuk pembayaran dalam tenggang waktu 70 hari sejak tanggal penerbitan (KUHD Pasal 206) • Dalamtenggang waktu 70 hari itu cek tidak dapat dibatalkan oleh penariknya • Meskipun sebelum tanggal yang dianggap sebagai tanggal penerbitan, apabila cek diajukan untuk pembayaran, bank wajib membayarnya (KUHD Pasal 205) Ø Tenggang Waktu Berlakunya Bilyet Giro (SE BI No. 28/32/UPG 4-7-1995) • Tenggang waktu berlakunya Bilyet Giro adalah 70 hari sejak tanggal penerbitan. • Dalam tenggang waktu 70 hari itu Bilyet Giro tidak dapat dibatalkan oleh penariknya. • Penarik hanya dapat membatalkan Bilyet Giro setelah berakhirnya tenggang waktu 70 hari dari tanggal penerbitannya. • Bilyet Giro hanya dapat dilaksanakan pembayarannya pada atau setelah tanggal efekti pembayaran. • Apabila Bilyet Giro tidak dibatalkan, Bank masih dapat melakukan pembayaran dalam jangka waktu 6 bulan setelah berakhirnya tenggang waktu 70 hari. Page 29 Ø Pembayaran Cek & Bilyet Giro Tanggal bayar Tanggal penerbitan Cek diterbitkan sebelum tanggal cek POST DATED Akhir regres 6 bulan Akhir tenggang 70 hari 70 Hari 180 Hari 1. Tidak dapat dibatalkan CEK Hubungi penarik (Proses regres) 2. Dapat dibayarkan setiap waktu 3. Dapat diuangkan setiap waktu TIDAK DAPAT DIBATALKAN BILYET GIRO BILYET GIRO BELUM DITERBITKAN BELUM DAPAT DI BAYAR SUDAH DAPAT DI BAYAR DAPAT DIBATALKAN DAPAT DIBAYAR BILA TIDAK BATAL TIDAK DAPAT DIUANGKAN TUNAI Page 30 B. DEPOSITO Penghimpunan dana dari masyarakat oleh bank yang penarikannya menurut perjanjian. q DEPOSITO BERJANGKA (fixed deposit, time deposit) : üpenghimpunan dana yang penarikannya sesuai perjanjian (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan); ürupiah atau mata uang asing; übunga dibayar pada tanggal jatuh waktu atau tiap bulan; ü automatic roll-over; üatas nama perorangan atau perusahaan; üdiberikan surat konfirmasi sebagai bukti. q DEPOSIT ON CALL üdeposito sementara, jangka pendek; ürupiah atau mata uang asing; übunga dibayar pada tanggal jatuh waktu; üatas nama; üsekurang-kurangnya didepositokan 1 hari; überitahukan sehari sebelumnya bila ditarik, ketentuan one-day call; üperorangan atau perusahaan. Catatan : Bunga deposito dikenakan pajak 20 % untuk penempatan di atas 7,5 juta rupiah, sedangkan untuk penempatan di bawah 7,5 juta rupiah 0%. Page 31 C. TABUNGAN Himpunan dana oleh bank yang penarikannya dengan syarat : Ø atas nama; Ø dalam rupiah; Ø pihak penabung menghimpun dana sedikit demi sedikit ke dalam tabungannya hingga terkumpul; Ø ditata-usahakan dalam rekening tabungan (dalam buku tabungan atau lembaran rekening koran); Ø bunga dibayarkan tiap bulan atau dengan ketentuan lain; Ø semua surat-surat yang menyebut tabungan, termasuk surat kuasa, dibebaskan dari bea meterai; Ø bunga tabungan terhutang pajak 20 % secara final untuk saldo tabungan di atas 7,5 juta rupiah, sedangkan saldo di bawah 7,5 juta rupiah 0% Ø bunga biasanya dihitung secara : ü bunga harian ü bunga dari saldo rata-rata dalam satu bulan ü bunga dari saldo terendah dalam satu bulan. Page 32 D. DANA PIHAK KETIGA LAINNYA q OBLIGASI Surat pengakuan utang atas pinjaman uang dari masyarakat, umumnya berjangka panjang, atas unjuk (tanpa nama pemberi pinjaman) yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (Bank dapat menerbitkan obligasi sebagai pendanaan (fundings) q PASAR UANG ANTAR BANK Bank dapat meminjam dana dari bank lain sebagai pendanaan (fundings). Pasar uang antar bank adalah kebiasaan perbankan dalam transaksi pinjammeminjam uang. (hanya dilakukan di treasury). q PENERIMAAN DANA DARI LUAR NEGERI Pinjaman uang dari luar negeri, off-shore loan. Page 33 2. P I N J A M A N (LENDINGS, CREDITS) q q q q Perjanjian kredit dengan akta notaris Diperlukan agunan Agunan berupa bangunan, kendaraan bermotor, dsb. perlu diasuransikan Jangka waktu kredit : ü jangka pendek . . . . . . . . . . 1 tahun ü jangka menengah . . . . . . . . 1 s/d 3 tahun ü jangka panjang . . . . . . . . . . 3 tahun keatas ü Bunga kredit dipungut bulanan dengan mendebit rekening nasabah q Sifat pemakaian dana : ü Revolving Kredit yang sudah dilunasi masih dapat digunakan lagi selama perjanjian kredit masih berlaku ü Non-revolving Kredit yang sudah dilunasi sudah dianggap selesai dan tidak dapat digunakan lagi meski perjanjian kredit masih berlaku Page 34 q Jenis-jenis Credits : A. Commercial Credit Ø Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Ø Pinjaman Aksep (Demand Loan) Ø Term Loan Ø Fixed Loan Ø Kredit Ekspor Ø Kredit Impor Ø Kredit Investasi Ø Kredit Sindikasi B. Consumer Credit Ø Housing Loan Ø Car Loan Ø Credit Card Page 35 A. COMMERCIAL CREDIT I. OVER DRAFT LOAN Ø pinjaman tidak dikredit langsung ke rekening nasabah Ø nasabah diberikan plafon (batas) pada rekening giro nasabah untuk dapat menarik pinjaman dari rekeningnya dengan saldo debit hingga sebesar perjanjian kredit Ø bunga dihitung atas saldo debit Ø bersifat revolving II. DEMAND LOAN Ø kredit diberikan sesuai permintaan (demand) nasabah bertahap hingga sebesar batas perjanjian kredit Ø kredit bisa juga revolving III. TERM LOAN Ø pinjaman dengan pembayaran kembali secara angsuran Ø kredit ini non-revolving IV. FIXED LOAN Ø pinjaman tetap untuk jangka waktu yang telah disetujui Ø non-revolving Page 36 V. KREDIT EKSPOR Ø kredit yang diberikan untuk keperluan membeli barang untuk ekspor Ø pembayaran kembali atas hasil ekspor yang diperoleh Ø umumnya revolving VI. KREDIT IMPOR Ø Kredit yang diberikan kepada importir untuk membayar dokumen impor atas L/C yang sudah diterima dokumennya. Ø umumnya revolving VII. KREDIT INVESTASI Ø kredit yang diberikan untuk investasi Ø non-revolving VIII. KREDIT SINDIKASI Ø kredit yang dibiayai oleh lebih dari satu bank secara bersama-sama Ø kredit sindikasi dikepalai oleh salah satu bank sebagai arranger Ø kredit non-revolving Page 37 PT ASKRINDO (PT ASURANSI KREDIT INDONESIA) Ø Didirikan tahun 1971, berkantor pusat di Jakarta Ø Membantu kelancaran pengarahan dan pengamanan perkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainnya. Ø Bank yang akan memberikan kredit kepada nasabah dapat minta kepada ASKRINDO untuk menanggung risiko kredit yang akan diberikan (kredit diasuransikan kepada ASKRINDO) Page 38 PT A S E I (PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA) q Didirikan setelah ASKRINDO, sebagai perluasan dari ASKRINDO q Untuk membantu kelancaran dan pengamanan transaksi ekspor q Bank yang akan membiayai hasil ekspor kepada eksportir yang belum jatuh waktunya, dapat mengasuransikannya kepada ASEI. ü Polis-polis asuransi ASEI antara lain : ü Polis standar kontrak ekspor ü Polis standar pelaksanaan ekspor ü Polis Letter of Credit ü Polis risiko politik ü Polis konsinyasi ü Polis spesifik jasa ü Polis jaminan bond ü Polis jaminan tanpa syarat q ASEI juga menjamin pemberian kredit ekspor Page 39 B. CONSUMER CREDIT Definisi Ø Kredit untuk keperluan sekunder perorangan Ø seperti kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor dan sebagainya Ø pembayaran dengan angsuran Ø kredit non-revolving q Jenis-jenis Consumer Cerdt : HOUSING LOAN Ø Merupakan salah satu jenis pembiayaan konsumen/perorangan dengan agunan sertifikat tanah dan bangunan. Pihak-pihak yang terlibat : ü Developer/Penjual ü Pembeli/Debitur ü Lembaga Pembiayaan/Bank (Kreditur) ü Notaris Ø Merupakan jenis pembiayaan secara umum yang di dalamnya termasuk juga KPRumah, KPRuko, KPKavling, KPApartemen, Kredit Konstruksi Rumah, Kredit Renovasi Rumah. Page 40 CAR LOAN Merupakan salah satu jenis pembiayaan konsumen/perorangan dengan agunan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Pihak-pihak yang terlibat adalah : •Dealer/Penjual •Pembeli/Debitur •Lembaga Pembiayaan/Bank (Kreditur) •Notaris ● Hubungan antara bank dengan dealer : ü Full Avalis, yaitu seluruh kredit yang disalurkan ditanggung oleh dealer, jika kredit macet bank akan menagih ke dealer sehingga resiko bank lebih kecil. ü Semi Avalis, yaitu dealer hanya menanggung resiko kredit sampai dengan sampai dengan tingkat tertentu, jika kredit macet dealer hanya menanggung sampai dengan tingkat tertentu tersebut. ü Non Avalis, yaitu seluruh resiko kredit ditanggung oleh pihak bank, dealer hanya membantu menyalurkan dengan memberi rekomendasi pada nasabahnya. Page 41 CREDIT CARD ● Kartu yang dikeluarkan oleh bank sebagai alat pembayaran di tempat-tempat tertentu (merchant) dan dalam batas jumlah yang telah ditentukan oleh bank. ● Pihak-pihak yang terlibat dalam proses transaksi kartu kredit: ü Badan penerbit kartu kredit : Master & Visa Internasional ü Issuer : bank penerbit kartu kredit ü Cardholder : pemegang kartu kredit ü Merchant : pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit ü Acquiring bank : bank yang memiliki hubungan dengan merchant ● Jenis kartu kredit dilihat dari cara pembayarannya : ü Credit Card, yaitu pada saat penagihan, cardholder tidak harus melunasi seluruh tagihan. ü Charge Card, yaitu pada saat penagihan, cardholder harus melunasi seluruh tagihan. ● Keuntungan-keuntungan : ü pemegang kartu tidak harus membawa uang tunai untuk berbelanja ü pemegang kartu dapat mengambil uang tunai di jaringan bank yang menerbitkan kartu tersebut ü pemegang kartu dapat membayar sebagian dari tagihannya ü pemegang kartu dapat mengambil keuntungan bunga dari selisih waktu belanja dengan due date pembayarannya. Page 42 3. PENERBITAN SURAT KETERANGAN (Referensi) q Bank dapat menerbitkan surat keterangan bagi nasabahnya untuk keperluan-keperluan nasabahnya. Page 43 BANKING TRANSACTIONS Page 44 1. Kliring q Kliring yaitu sarana perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran Page 45 q Mekanisme Kliring Warkat Kliring Nasabah Pemegang Warkat Bank Lain Warkat Kliring Ø Cek Ø Bilyet Giro Debit Bank Kliring Kliring Keluar Ø Nota Kredit Ø Nota Debit Warkat Kliring Debit Ø Dll Lembaga Kliring Bank Indonesia Warkat Kliring Debit Bank Pembayar Kliring Masuk (Bank yang mengeluarkan cek) Debit Nasabah Pembayar (Penerbit Warkat) Page 46 q Penagihan Bilyet Giro Melalui Kliring Melalui Bank Bilyet Giro Nasabah Pemegang Bilyet giro bank lain Bilyet Giro Nasabah Pemegang Bilyet giro bank lain Kredit Kredit Bank penerima Bilyet Giro Bank penerima Kredit Kredit Lembaga Kliring Bank Indonesia Lembaga Kliring Bank Indonesia Bilyet Giro Debit Bank pembayar (yang mengeluarkan Bilyet giro LLG Debit Bank Pembayar Debit Nasabah Pembayar Debit Nasabah Pembayar Page 47 2. Transfer (Pengiriman Uang) ØTransfer adalah pengiriman uang dari suatu tempat ke tempat lain untuk segala keperluan. ØTransfer Bisa Dilakukan : üdengan surat - (MT - mail transfer) üdengan telegram atau teleks - (TT - telegraphic transfer) üRTGS (Real time Gross Settlement) ØJenis-Jenis Transfer : v TRANSFER DALAM KOTA üdengan warkat lalu lintas giro (LLG) v TRANSFER KE LUAR KOTA ümelalui cabang sendiri ümelalui cabang lain v TRANSFER KE LUAR NEGERI ümelalui bank koresponden Page 48 q Mekanisme Transfer Nasabah Pengirim Uang Permintaan transfer dan pembayaran Bank pengirim uang Transfer kirim uang (TT, MT) Bank penerima kiriman (Pembayaran) Penyelesaian antar bank Bayar Penerima kiriman uang Page 49 3. Draft Ø Penerbitan draft (atau biasa disebut wesel) juga merupakan salah satu transfer. Ø Draft bisa dikirim langsung kepada penerima melalui bank koresponden atau diserahkan kepada pembeli. Ø Nasabah membeli draft dari bank yang akan menerima asli draft. Ø Oleh nasabah pembeli draft, draft dikirim kepada penerima untuk menerima uangnya di negeri tujuan. Page 50 q Mekanisme Draft Nasabah pembeli wesel Pembayaran Rp Bank Penerbit Penyelesaian antar bank : Dari. Bank penerbit Cr. Bank pembayar Bank pembayar Wesel Bayar USD Penerima pembayaran (payee) Page 51 4. COLLECTION (INKASO) Ø Collection atau Inkaso Adalah dokumen dikirim kepada bank penerbit untuk dimintakan pembayaran; atau dokumen diterima dari pihak lain untuk penyelesaian pembayarannya. Ø Jenis-jenis Dokumen Collection - FINANCIAL DOCUMENT seperti draft, cek, bilyet giro, kuitansi, dsb. - COMMERCIAL DOCUMENT berupa commercial document saja atau financial document yang disertai commercial document. Ø Jenis-jenis Collection - CLEAN COLLECTION hanya berupa financial document saja - DOCUMENTARY COLLECTION berupa commercial document saja atau financial document yang disertai commercial document. Ø CEK dan BILYET GIRO yang diterima untuk collection tapi belum sampai tanggal pembayaran di tatausahakan sebagai “Post Dated Check” Ø KLIRING adalah collection yang dilakukan penagihannya melalui kliring untuk ditagihkan melalui Bank Indonesia. Page 52 q Mekanisme Collection Nasabah (principal) Bayar Dokumen collection Remitting bank (bank kirim) Bayar Dokumen collection Collecting bank (bank penagih) Dokumen collection Bayar Nasabah yang meminta ditagihkan collectionnya, principal, belum dibayar sebelum collection benar-benar telah dibayar oleh tertagih (drawee) dan diterima oleh bank. Drawee (tertagih) Page 53 5. Letter Of Credits (L/C) Ø Letter of credits disingkat menjadi L/C Ø L/C untuk transaksi impor dan ekspor Ø L/C juga untuk transaksi jual-beli dalam negeri Ø L/C diterbitkan oleh bank atas permintaan importir Ø L/C adalah surat jaminan yang diterbitkan oleh bank untuk menjamin importir akan pembayaran kepada eksportir apabila eksportir telah menyerahkan dokumen ekspor sesuai dengan syarat L/C Ø L/C merupakan komitmen dari bank yang menerbitkan L/C yang tidak dapat ditarik kembali Page 54 q Pihak-pihak Terkait dalam Mekanisme L/C 1. Applicant (importir/buyer) Pihak yang meminta bank untuk menerbitkan L/C. 2. Beneficiary (Eksportir/Seller) Pihak yang berhak atas manfaat L/C dan yang akan mendapat pembayaran setelah persyaratan yang diminta dalam L/C dipenuhi. 3. Issuing Bank / Opening Bank Bank yang menerbitkan L/C atas permintaan applicant 4. Confirming Bank Bank yang ditunjuk oleh opening bank (atau atas kemauanya sendiri) iku menjamin L/C tersebut kepada beneficiary. 5. Advising Bank Bank yang diminta oleh Opening Bank untuk meneruskan L/C kepada beneficiary. 6. Negotiating Bank Bank yang berhak mengambil-alih wesel/dokumen yang diserahkan oleh beneficiary dan membayar nilai wesel yang kemudian meminta ganti pembayarannya dari bank pembuka L/C. 7. Paying Bank Bank yang melakukan pembayaran atas L/C dan merupakan pihak penarik dari wesel yang diterbitkan berdasarkan L/C. 8. Accepting Bank Bank devisa di negara eksportir yang biasanya merupakan depository compedent dari opening bank atas dasar L/C yang bersangkutan melakukan akseptasi ata wesel berjangka yang ditarik oleh eksportir. 9. Reimbursing Bank Bank yang diberi kuasa oleh Opening Bank untuk melaksanakan pembayaran kepada bank yang mengambil alih wesel/ dokumen L/C. Page 55 6. Garansi Bank(Bank Guarantee) Adalah : Surat jaminan diterbitkan oleh bank untuk menjamin pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan, bila pihak yang dijamin gagal membayar atau gagal melaksanakan pekerjaa sesuai jangka waktu yang ditentukan. Digunakan untuk, antara lain : ØPenawaran tender (tender bond, bid bond) ØPelaksanaan pekerjaan (performance bond) ØPembayaran uang muka (advance payment bond) ØPrawatan selesai pekerjaan (retention bond, maintenance bond) ØLain-lain jaminan pembayaran Penerbitan jaminan oleh bank diperlukan counter guarantee (jaminan kontra) dari pihak yang minta jaminan (applicant, pihak yang dijamin) Catatan : "Tender bond", "performance bond" dan lainnya juga disebut "Tender guarantee", "performance guarantee", "advance payment guarantee", retention guarantee", "maintenance guarantee". Page 56 7. Safe Deposit Box (SDB) Ø Salah satu pelayanan bank kepada nasabah. Ø Bank menyediakan ruangan khusus (khasanah, strong room) yang kuat dan aman, tahan api dan tahan curi. Ø Dalam ruangan disediakan laci dengan beberapa macam ukuran. Ø Dalam laci terdapat kotak (box) untuk menyimpan barang berharga: dokumen, perhiasan dan barang pribadi lainnya. Ø Laci berisi kotak disewakan kepada nasabah secara pribadi. Nasabah membayar uang sewa tahunan dan uang jaminan kunci. Ø Tiap laci yang menyimpan kotak menggunakan dua kunci : üsatu set (dua kunci) dipegang nasabah penyewa üsatu kunci lagi dipegang oleh pejabat bank Ø Kunci yang dipegang pejabat bank hanya untuk melepaskan kaitan kunci nasabah. Tidak untuk membuka laci berisi kotak. Ø Pejabat bank tidak bisa membuka laci berisi kotak, karena kunci pembukaanya hanya dipegang nasabah. Ø Nasabah tidak dapat membuka laci sendiri karena terhalang kaitan yang harus dilepaskan lebih dahulu dengan kunci yang dipegang pejabat bank. Ø Bank tidak mengetahui apa yang disimpan nasabah. Ø Nasabah perlu menandatangani surat perjanjian dan meninggalkan contoh tanda tangan untuk pencocokan sewaktu hendak masuk ke ruangan. Page 57 8. Valuta Asing q Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing 1. Jual-beli mata uang (valuta) asing untuk : Ø Transfer kirim . . . . . . . nasabah beli Ø Transfer terima . . . . . . nasabah jual Ø Beli draft dari bank Ø Menguangkan draft yang diterima dari bank lain, bank penerbit Ø Pembiayaan impor & ekspor Ø Rekening (Penarikan/Penyetoran) 2. Jual-beli uang kertas asing (UKA, bank notes) 3. Jual-beli travellers cheque (TC) q Dalam Transaksi Valuta Asing terdapat : a. harga jual b. harga beli Harga jual dan harga beli dilihat dari pihak bank. q Uang dilihat di pihak bank dianggap sebagai "barang". Uang Kertas (Bank Notes) : Ø Ø UKA . . . . . . . . uang kertas asing UKB . . . . . . . . uang kertas bank (BI, rupiah) Page 58 ØTraveller's Cheque ü Sejenis cek yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan ü Untuk dibawa sewaktu bepergian (travel) sebagai pengganti uang kertas. Dapat ditukarkan di bank atau money changer dengan mata uang setempat. ü Membawa traveller's cheque lebih terjamin keamanannya, karena bila hilang atau tercuri dapat meminta ganti dari penerbitnya atau melalui agennya. Page 59 q Penjualan dan Pembelian TC 1. Penjualan TC ü Bank menyediakan traveller's cheque untuk dijual kepada nasabah yang memerlukan ü Nasabah diminta menandatangani traveller's cheque di tempat yang disediakan pada traveller's cheque (signature) di hadapan pejabat bank sebelum meninggalkan bank. ü Nasabah akan menerima purchase agreement yang terinci nomor dan pecahan traveller's cheque dan tanda tangannya. 2. Pembelian TC ü Bank dapat membeli traveller's cheque dari nasabah (walk in customer) yang menguangkan. ü Nasabah diminta menanda-tangani traveller's cheque di tempat yang disediakan pada traveller's cheque (counter signature) ü Pejabat bank harus mengawasi dengan cermat waktu nasabah menandatangani treveller's cheque. ü Tanda tangan nasabah yang baru dicocokkan dengan tanda tangan yang sudah ada. ü Diminta paspor/kartu identitas nasabah untuk dicocokkan tandatangannya dan untuk difoto copy. Page 60 9. Payroll Service q Payroll Service, yaitu pelayanan khusus kepada nasabah giro untuk mengkreditkan gaji karyawan perusahaan melalui bank. q Keuntungan Payroll Service v Pihak Perusahaan ü efisiensi waktu, tenaga dan administrasi pada saat penggajian ü keamanan, karena perusahaan tidak berurusan dengan fisik uang ü kerahasiaan gaji karyawan di antara sesama karyawan v Pihak Karyawan ü menjadi nasabah bank ü jika mendapat kartu ATM, dapat menikmati fasilitas yang diberikan oleh penerbit kartu ATM tersebut, seperti transaksi di mesin ATM, dan belanja di merchant. v Pihak Bank ü menambah fee based income ü menambah customer based Page 61 10. Pembayaran Pajak q Pembayaran Pajak, yaitu pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah dan masyarakat untuk mempermudah proses pembayaran pajak. q Bank yang menerima pembayaran pajak disebut BANK PERSEPSI, yaitu bank yang ditunjuk pemerintah setingkat kantor pajak untuk dapat mensahkan pembayaran pajak pada hari pembayaran pajak. q Keuntungan bagi pembayar pajak, pembayar pajak tidak harus datang ke kantor pajak karena pembayaran pajak melalui bank disahkan pada hari setoran. Page 62 11. Pembayaran Listik/Telepon q Pembayaran Listrik/Telpon, yaitu pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah dan masyarakat untuk mempermudah proses pembayaran listrik/telpon q Cara-cara pembayaran yang dapat dilakukan : Ø pembayaran melalui counter/cabang Ø pembayaran dengan autodebet üyaitu pelayanan khusus kepada nasabah untuk mendebet rekening secara otomatis setiap bulannya untuk pembayaran listrik/telpon dan dikredit ke rekening PLN/Telkom ükeuntungan yang diperoleh nasabah adalah pembayaran listrik/telpon pada saat jatuh tempo dilakukan secara otomatis oleh bank, sehingga keterlambatan pembayaran bisa diminimalkan Page 63