pembaharuan prospektus reksa dana batavia dana kas maxima

advertisement
PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
Tanggal Efektif: 16 Februari 2007
Tanggal Mulai Penawaran: 20 Februari 2007
BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI,
TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN
YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA (selanjutnya disebut “BATAVIA DANA KAS MAXIMA“) bertujuan untuk
mendapatkan tingkat pertumbuhan dana yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka
pendek melalui penempatan dalam instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo
kurang dari satu tahun.
BATAVIA DANA KAS MAXIMA akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebesar 100% (seratus
persen) pada instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun
meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, yang diterbitkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BATAVIA DANA KAS MAXIMA juga dapat
mengadakan perjanjian pembelian atau penjualan kembali (REPO) sehubungan dengan penyelesaian transaksi
instrumen pasar uang tersebut di atas.
PENAWARAN UMUM
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan penawaran umum atas Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut:
BATAVIA DANA KAS MAXIMA sampai dengan
: 5.000.000.000 (lima miliar) Unit Penyertaan.
Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya adalah sebagaimana diuraikan dalam
Bab XIII Pasal 13.2 dari Prospektus ini.
Setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih
awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir
hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap unit penyertaan sama
dengan Nilai Aktiva Bersih awal per unit penyertaan yaitu sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah).
MANAJER INVESTASI
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Chase Plaza, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta 12920
Telepon : (62-21) 520-8390
Faksimili: (62-21) 520-6899
Email : [email protected]
www.bpam.co.id
BANK KUSTODIAN
Menara Standard Chartered Bank
Jl. Prof Dr Satrio No 164
Jakarta 12930
Tel: (62-21) 25550200
Fax: (62-21) 5719671/72
PENTING :
SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS
TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB III MENGENAI MANAJER
INVESTASI, BAB V MENGENAI TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI DAN BAB VIII MENGENAI MANFAAT
INVESTASI DAN FAKTOR RISIKO.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2012
UNTUK DIPERHATIKAN
BATAVIA DANA KAS MAXIMA tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh
Pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus
terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi
dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis,
hukum, maupun pajak. Oleh karena itu, calon Pemegang Unit Penyertaan disarankan untuk
meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak-pihak yang berkompeten sehubungan dengan
investasi dalam BATAVIA DANA KAS MAXIMA. Calon Pemegang Unit Penyertaan harus
menyadari bahwa terdapat kemungkinan pemegang Unit Penyertaan akan menanggung risiko
sehubungan dengan Unit Penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan
adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat
meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan,
pajak, maupun aspek lain yang relevan.
Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukan indikasi hasil investasi dari
BATAVIA DANA KAS MAXIMA hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan
bahwa Pemegang Unit Penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang
akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari Manajer Investasi atas
Target Hasil Investasi maupun potensi hasil investasi yang akan diperoleh oleh calon
Pemegang Unit Penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari
berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam Bab VIII
mengenai Faktor-Faktor Risiko Investasi.
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I.
ISTILAH DAN DEFINISI
1
BAB II.
KETERANGAN MENGENAI BATAVIA DANA KAS MAXIMA
4
BAB III.
MANAJER INVESTASI
7
BAB IV.
BANK KUSTODIAN
10
BAB V.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
12
BAB VI.
METODE PERHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM
16
PORTOFOLIO BATAVIA DANA KAS MAXIMA
BAB VII.
PERPAJAKAN
18
BAB VIII. RISIKO INVESTASI
20
BAB IX.
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
22
BAB X.
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
25
BAB XI.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
26
BAB XII.
PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
27
BAB XIII. PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
28
BAB XIV. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI
UNIT PENYERTAAN
30
BAB XV. SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI
UNIT PENYERTAAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA
33
BAB XVI. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
35
BAB XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
38
PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
BAB I
ISTILAH DAN DEFINISI
1.1.
REKSA DANA
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Sesuai Undang-undang tentang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan
Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum reksa dana yang
ditawarkan dalam Prospektus ini adalah Kontrak Investasi Kolektif.
1.2.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan kolektif.
1.3.
MANAJER INVESTASI
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
1.4.
BANK KUSTODIAN
Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK
untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa
penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan
dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
1.5.
EFEK
Efek adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang
pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh Reksa Dana
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
1.6.
PORTOFOLIO EFEK
Portofolio Efek adalah kumpulan Efek.
1.7.
BUKTI KEPEMILIKAN
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan
Unit Penyertaan kepada pemodal. Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan
bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif.
Dengan demikian Unit Penyertaan merupakan bukti kepesertaan pemegang Unit Penyertaan
dalam Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Manajer Investasi akan menerbitkan
surat konfirmasi kepemilikan Unit Penyertaan yang berisi jumlah Unit Penyertaan yang
dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti
kepemilikan Unit Penyertaan Reksa Dana.
1
1.8.
NILAI AKTIVA BERSIH (NAB)
NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana
dikurangi seluruh kewajibannya.
Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan
BAPEPAM dan LK No. IV.C.2. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-402/BL/2008
tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana.
1.9.
1.10.
AFILIASI
Afiliasi adalah:
a.
hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horisontal maupun vertikal;
b.
hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak
tersebut;
c.
hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota
Direksi atau Komisaris yang sama;
d.
hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e.
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama; atau
f.
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
BAPEPAM dan LK
Bapepam dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1.11.
EFEKTIF
Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor:
IX.C.5., Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19
Desember 2007. Surat pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh
Bapepam dan LK.
1.12.
FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon
pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon
pembeli kepada Manajer Investasi.
1.13.
FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh
pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang
diisi, ditandatangani dan diajukan oleh pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.
2
1.14.
FORMULIR PROFIL PEMODAL
Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal
sebagaimana diharuskan oleh Peraturan Nomor: IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa
Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal BATAVIA DANA
KAS MAXIMA sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS
MAXIMA yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual BATAVIA DANA KAS
MAXIMA.
1.15.
HARI BURSA
Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin
sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan
sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
1.16.
PENAWARAN UMUM
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS
MAXIMA yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada
Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta
peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.
1.17.
PERNYATAAN PENDAFTARAN
Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada
Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK
Nomor: IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007
1.18.
PROSPEKTUS
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan
untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan
Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan
LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
1.19.
SURAT KONFIRMASI KEPEMILIKAN UNIT PENYERTAAN
Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang menunjukkan
jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai
bukti kepemilikan dalam BATAVIA DANA KAS MAXIMA. Surat konfirmasi kepemilikan akan
dikirimkan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembelian atau
penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA.
1.20.
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL
Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
3
BAB II
KETERANGAN TENTANG BATAVIA DANA KAS MAXIMA
2.1.
PEMBENTUKAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA
BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan
pelaksanaannya di bidang Reksa Dana.
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA pada awalnya dibentuk dengan nama SI
DANA KAS MAXIMA, antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagaimana
termaktub dalam akta Kontrak Investasi Kolektif No. 105 tertanggal 21 Desember
2006.Kemudian nama Reksa Dana SI DANA KAS MAXIMA diubah menjadi BATAVIA
DANA KAS MAXIMA dengan Akta Adendum KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF No. 28
tanggal 09 Februari 2010 dimana kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja,
SH, notaris di Jakarta.
PENAWARAN UMUM
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan penawaran
umum atas Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA secara terus menerus dengan
rincian sebagai berikut:
BATAVIA DANA KAS MAXIMA sampai dengan
Penyertaan.
:
5.000.000.000
(lima
miliar)
Unit
Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya Unit
Penyertaan adalah sebagaimana diuraikan dalam Bab XIII Angka 13.2 dalam Prospektus ini.
Setelah itu Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan setelah mendapat
persetujuan dari Bapepam dan LK.
Masing-masing Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga
sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu
rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga masing-masing Unit Penyertaan
BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit
Penyertaan pada akhir hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana
Nilai Aktiva Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per
Unit Penyertaan yaitu sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah).
2.2.
PENEMPATAN DANA AWAL
Dalam rangka penawaran umum BATAVIA DANA KAS MAXIMA telah ditempatkan dana
awal sebesar Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) atau sebanyak 10.000.000 (sepuluh
juta) Unit Penyertaan dengan rincian sebagai berikut:
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
No.
1.
Pihak Yang Telah
Menempatkan Dana Awal
Jumlah Unit
Penyertaan
Jumlah (Rupiah)
PT Allianz Life Indonesia QQ Saving Plan
10.000.000
10.000.000.000
TOTAL
10.000.000
10.000.000.000
4
2.3.
MANFAAT BATAVIA DANA KAS MAXIMA
Masing-masing BATAVIA DANA KAS MAXIMA memberikan manfaat dan kemudahan bagi
pemodal antara lain:
2.5.
a.
Diversifikasi investasi – dengan dukungan dana yang cukup besar,
BATAVIA DANA KAS MAXIMA menjanjikan diversifikasi portofolio investasi yang
akan memperkecil risiko yang timbul.
b.
Pengelolaan yang profesional - BATAVIA DANA KAS MAXIMA dikelola dan
dimonitor setiap hari oleh para manajer profesional yang berpengalaman di bidang
manajemen investasi di Indonesia, sehingga pemodal tidak lagi perlu melakukan
riset, analisa pasar dan berbagai pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan investasi.
c.
Unit Penyertaan mudah dijual kembali – setiap penjualan oleh Pemegang Unit
Penyertaan wajib dibeli kembali oleh Manajer Investasi.
d.
Pembayaran uang tunai kepada pemodal tidak dikenakan pajak – setiap pembagian
uang tunai, termasuk pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan tidak
dikenakan pajak.
e.
Pembebasan pekerjaan analisa investasi dan administrasi – investasi dalam bidang
pasar modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup
banyak serta berbagai pekerjaan administrasi. Dengan pembelian Unit Penyertaan
BATAVIA DANA KAS MAXIMA, maka pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas
dari pekerjaan tersebut.
PENGELOLA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
a.
Komite Investasi
Komite Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA bertanggung jawab untuk
memberikan pengarahan dan strategi manajemen aset secara umum. Komite
Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA saat ini terdiri dari:
Hasnah Thayib, Warga Negara Indonesia, memperoleh gelar sarjana dalam bidang
Communications Art dari Philippine Women’s University di Manila. Sebelum
bergabung dengan divisi keuangan Austindo, beliau menjabat sebagai Vice
President pada berbagai divisi antara lain multinational business dan corporate
finance di Chase Manhattan Bank sejak tahun 1971.
Lilis Setiadi, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan
sejak tahun 1995. Dua posisi profesional Lilis yang terakhir sebelum bergabung
dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di Juli 2009 adalah Kepala
Penjualan Reksa Dana di Schroders Investment Management Indonesia, dan Kepala
Global Securities Services Deutsche Bank AG Jakarta Lilis menyelesaikan
pendidikannya di Oklahoma State University dengan gelar Bachelor of Science
degree di bidang Marketing dan International Business. Beliau memiliki Izin Wakil
Manajer Investasi No: KEP-99/BL/WMI/2007 dari BAPEPAM dan LK.
5
Yulius Manto, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan
perbankan sejak tahun 1997. Dua posisi profesional Yulius yang terakhir sebelum
bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di April 2010 adalah
Fund Administration Services di Deutsche Bank AG dan Manager of Mutual Funds
Sales at Schroder Investment Management Indonesia.Yulius menyelesaikan
pendidikan sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Tarumanagara. Beliau memiliki
Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-58/PM/WMI/2006 dari BAPEPAM dan LK.
b.
Tim Pengelola Investasi
Tim pengelola investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA terdiri dari:
Suryanto Sandjaja
Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2010
sebagai Head of Investment, dan memiliki pengalaman kerja di Pasar Modal sejak
tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT First State Investments Indonesia sebagai
Manajer Investasi Senior selama enam tahun dan PT Bahana TCW Investment
Management sebagai Riset Analis selama dua tahun. Beliau memulai karirnya di
Sanwa Bank New York pada tahun 1996. Meraih gelar MBA di bidang Keuangan dari
Northeastern University pada tahun 2003 dan BSc dalam Manufacturing Engineering
dari Boston University pada tahun 1996. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No:
KEP-60/PM/IP/WMI/1999.
Arfan Fasri Karniody
Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2009,
memiliki pengalaman di bidang Research and Portfolio Management sejak tahun
2001. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebelumnya bekerja di PT
Niaga Aset Manajemen selama 4 tahun. Kemudian bergabung dengan PT CIMBPrincipal Asset Management selama 2 tahun. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi
dengan Nomor Keputusan: Kep-107/PM/WMI/2004.
Angky Hendra
Mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Dan telah
bekerja di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 1998 serta telah
menduduki beberapa posisi antara lain Customer Relations dan Research Analyst di
PT Ramayana Artha Perkasa. Angky juga telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi
No. KEP-125/PM/WMI/2005.
Rinaldi Lukita Handaya
Mendapatkan gelar Bachelor of Business with Distinction dari University of
Technology Sydney. Memiliki pengalaman di bidang keuangan dan pasar modal
sejak tahun 2006. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM
dan LK Nomor: KEP- 45/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar FRM dan CFA pada
tahun 2011.
Indra Suruadji
Indra Suruadji Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya
jurusan Akuntansi dan gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Prasetiya
Mulya Business School . Memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2006 di bidang
pasar modal. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Bapepam No. KEP42/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar CFA sejak 2011.
6
BAB III
MANAJER INVESTASI
3.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen berkedudukan di Jakarta, pada awalnya didirikan
dengan nama PT Bira Aset Manajemen pada tahun 1996 berdasarkan Akta No. 133 tanggal
23 Januari 1996 yang dibuat di hadapan Djedjem Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan
keputusannya No. C2-1942.HT.01.01.TH1996 tanggal 12 Pebruari 1996, serta setelah
mengalami beberapa perubahan, diantaranya perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar
untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Batavia Prosperindo Aset
Manajemen No. 37 tanggal 12 Maret 2008, dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H.,
Notaris di Jakarta, perubahan mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. AHU-39971.AH.01.02.Tahun 2008
tanggal 10 Juli 2008, dan perubahan terakhir sebagaimana dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 03
tanggal 6 Juli 2011, dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn.,
Notaris di Kabupaten Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam
Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
pada No. AHU-AH.01.10-22439 tanggal 18 Juli 2011.
Manajer Investasi telah diambil alih oleh PT Batavia Prosperindo Internasional sesuai dengan
Akta No. 141 tanggal 20 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta. Sesuai Akta No. 51 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat di hadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-1329 HT.01.04-TH 2001 tanggal 21 Pebruari
2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 676/RUB.09.03/VIII/2001 tanggal 20 Agustus 2001 serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76, tanggal 21 September
2004, Tambahan No. 9350, nama Manajer Investasi berubah menjadi PT Batavia
Prosperindo Aset Manajemen.
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dan LK
sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor KEP03/PM/MI/1996 tanggal 14 Juni 1996.
Direksi dan Dewan Komisaris
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang
bertindak sebagai Manajer Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA ini tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 03
tanggal 6 Juli 2011, yang dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn.,
Notaris di Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Hasnah Thayib
Irena Istary Iskandar
Rudy Johansen
Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Direksi
Lilis Setiadi
Yulius Manto
Suryanto Sandjaja
Jabatan
Direktur Utama
Direktur
Direktur Riset
7
3.2.
PENGALAMAN MANAJER INVESTASI
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memiliki dana kelolaan seluruh Reksa Dana per
posisi tanggal 30 Desember 2011 sebesar Rp10,57 Triliun dan mengelola 51 Reksa Dana
lainnya yaitu:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Batavia Dana Dinamis
Batavia Prima Ekspektasi
Si Dana Batavia CPI
Batavia USD Balanced Asia
Si Dana Obligasi Maxima
Batavia Dana Obligasi Ultima
Batavia Dana Kas Maxima
Batavia Prima Campuran
Si Dana Proteksi Global Bonds Fund
Si Dana Proteksi Global Bonds Fund II
Si Dana Proteksi Batavia Div. IX
Batavia Proteksi Sriwijaya
Batavia Proteksi Pajajaran
Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan
Batavia Proteksi Utama 1
Batavia Proteksi Utama 2
Batavia Proteksi Utama 3
Batavia Proteksi Prima 2
Batavia Proteksi Utama 5
Batavia Proteksi Utama 6
Batavia Proteksi Utama 7
Batavia Proteksi Prima 3
Batavia Proteksi Utama 8
Batavia Proteksi Utama 9
Batavia Proteksi Prima 6
Batavia Proteksi Prima 5
Batavia Proteksi Prima 7
Batavia Proteksi Prima 8
Batavia Proteksi Prima 9
Batavia Proteksi Prima 10
Batavia Proteksi Prima 11
Batavia Proteksi Prima 12
Batavia Proteksi Prima 15
Batavia Proteksi Prima 16
Batavia Proteksi Prima 17
Batavia Proteksi Prima 19
Batavia Proteksi Prima 20
Batavia Dana Saham
Batavia Dana Saham Optimal
Batavia Dana Saham Syariah
Batavia Dana Saham Agro
Si Dana Batavia Terbatas I
Si Dana Batavia Terbatas II
Si Dana Batavia Terbatas III
8
45
46
47
48
49
50
51
Si Dana Batavia Terbatas IV
Si Dana Batavia Terbatas V
Si Dana Batavia Terbatas VI
Si Dana Batavia Terbatas VII
Si Dana Batavia Terbatas Optimal
Si Dana Batavia Terbatas Maxima
Batavia Terbatas Ultima
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah perusahaan Manajemen Investasi yang
hanya semata-mata mengelola dana nasabah, sehingga semua keahlian dan kemampuan
pengelolaan investasi diarahkan untuk kepentingan nasabah.
Dengan didukung oleh para staf yang berpengalaman dan ahli dibidangnya, serta didukung
oleh jaringan sumber daya Group Batavia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para nasabahnya.
3.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI
Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal atau yang
bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Batavia Prosperindo Sekuritas
(BPS).
9
BAB IV
BANK KUSTODIAN
4.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI BANK KUSTODIAN
Standard Chartered Bank Cabang Jakarta di Indonesia telah memiliki persetujuan sebagai
kustodian di bidang Pasar Modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Nomor Kep-35/PM.WK/1991 tanggal 26 Juni 1991. Memperoleh izin
Pembukaan Kantor Cabang di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor D.15.6.5.9.19 tanggal 1 Oktober 1968, untuk melakukan usaha
sebagai Bank Umum.
4.2
PENGALAMAN BANK KUSTODIAN
Standard Chartered Bank didirikan oleh Royal Chater pada tahun 1853 dengan kantor pusat
di London dan memiliki lebih dari 150 tahun pengalaman di dunia perbankan di berbagai
pasar dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Standard Chartered memiliki jaringan
global yang sangat ekstensif dengan lebih dari 1,200 lokasi (termasuk subsidiaries,
associates dan joint ventures) di 56 negara di kawasan Asia Pasifik, Asia Selatan, Timur
Tengah, Afrika, Inggris dan Kawasan Amerika.
Kekuatan Standard Chartered terletak pada luas jaringannya, multikultural, keseimbangan
dalam melakukan bisnis, dan dipercaya di seluruh jaringannya karena menerapkan standar
yang tinggi untuk tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan.
Di Indonesia, Standard Chartered telah hadir sejak 1863 yang ditandai dengan pembukaan
kantor pertama di Jakarta. Saat ini Standard Chartered memiliki 23 kantor cabang tersebar di
8 (delapan) kota besar di Indonesia.
Standard Chartered Securities Services mulai beroperasi pada tahun 1989 sebagai bank
Kustodian asing pertama di Indonesia yang memperoleh izin dari BAPEPAM & LK. Standard
Chartered memulai jasa Fund Service sejak tahun 2004 dan telah berkembang dengan
sangat pesat hingga saat ini menjadi salah satu penyedia jasa Fund Service utama dan
cukup diperhitungkan di pasar lokal.
Standard Chartered termasuk salah satu agen kustodian dan kliring yang dominan di Asia
yang ditandai dengan kehadirannya di berbagai pasar utama Asia. Standard Chartered
menyediakan pelayanan sebagai kustodian di 16 negara di kawasan Asia Pacific seperti
Hongkong, Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Jepang, Philliphina, Korea Selatan,
Taiwan, India, Bangladesh, Pakistan, Cina dan Srilangka , 13 diantaranya merupakan pusat
Pelayanan (pusat operasional). Saat ini Standard Chartered sudah melakukan expansi
sebagai bank kustodian ke pasar Afrika dan Timur Tengah yang terdiri dari 16 negara
dikawasan Afrika yang meliputi Botswana, Ghana, Kenya, Tanzania, Mauritius, Uganda,
Zambia, Zimbabwe, Mesir, Pantai Gading, Malawi, Maroko, Namibia, Nigeria, Tunisia dan
Afrika Selatan. Untuk pasar Timur Tengah saat ini Standard Chartered telah hadir di 4
negara meliputi Bahrain, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Bersama-sama dengan Standard Chartered Bank Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea,
Malaysia, Philiphina, Srilangka dan Thailand, Standard Chartered Bank Indonesia terpilih
sebagai salah satu kustodian terbaik dalam publikasi Global Kustodian Survey tahunan.
Standard Chartered Securities Services merupakan Bank Kustodian pertama yang
memperoleh ISO 9001-2000.
10
Standard Chartered Bank senantiasa melayani nasabah dengan keahlian dan pengetahuan
dalam kustodi dan kliring yang meliputi settlement, corporate action, penyimpanan,
pelaporan, pengembalian pajak dan pelayanan-pelayanan lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Standard Chartered, silahkan mengunjungi situs kami
di www.standardchartered.com
4.3
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN
Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di
bidang jasa keuangan adalah PT Bank Permata Tbk dan PT Standard Chartered Securities
Indonesia.
11
BAB V
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
5.1.
TUJUAN INVESTASI
BATAVIA DANA KAS MAXIMA bertujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan dana
yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka pendek melalui
penempatan dalam instrumen pasar uang dan/atau Efek hutang yang mempunyai jatuh
tempo kurang dari satu tahun.
5.2.
KEBIJAKAN INVESTASI
akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebesar 100% (seratus persen)
pada instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1
(satu) tahun meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang mempunyai jatuh tempo kurang
dari 1 (satu) tahun, yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
BATAVIA DANA KAS MAXIMA juga dapat mengadakan perjanjian pembelian atau penjualan
kembali (REPO) sehubungan dengan penyelesaian transaksi instrumen pasar uang tersebut
di atas.
Kebijakan investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib telah dipenuhi oleh Manajer
Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh ) hari sejak tanggal diperolehnya
pernyataan Efektif atas BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Bapepam dan LK.
5.3.
PEMBATASAN INVESTASI
a.
Batasan Investasi
Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK nomor IV.B.1, Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM dan LK nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 (tiga puluh)
Desember 2010 (dua ribu sepuluh) tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, BATAVIA DANA KAS MAXIMA hanya dapat
melakukan penjualan dan pembelian atas:
(a)
Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa
Efek baik di dalam maupun di luar negeri;
(b)
Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang
sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang
Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional
dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
(c)
Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah
mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
(d)
instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1
(satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat
Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam
mata uang asing; dan/atau
(e)
Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga)
tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.
12
b.
Tindakan yang dilarang
Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif:
a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya
tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet;
b. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum
Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan
dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana pada setiap saat;
c. memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per
seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud;
d. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh
perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Efek
dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan
dimaksud tidak berlaku bagi:
1) Sertifikat Bank Indonesia;
2) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau
3) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana
Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
e. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di
Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yangdibeli;
f. memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek
Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana;
g. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau
tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali:
1) Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat
Efek;
2) Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang
dari 1 (satu) tahun; dan
3) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga
keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi
salah satu anggotanya;
h. memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang
terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi
karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;
i. memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak
terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah
disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan/atau
13
pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan;
j. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau
perdagangan Efek;
k. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
l. terlibat dalam Transaksi Marjin;
m. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;
n. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek
yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak
lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada
saat pembelian;
o. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:
1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu
kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau
2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan
Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi
tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;
p. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer
Investasi atau Afiliasinya; dan
q. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran
Umum, jika:
1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama;
2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer
Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan
atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau
3) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek
Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
Pembatasan investasi tersebut berdasarkan pada peraturan yang berlaku saat prospektus ini
diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang
dikeluarkan oleh Bapepam dan LK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah
tercapainya kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan,
pencatatan dan hal-hal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer
Investasi dan Bank Kustodian.
14
5.4.
KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI
BATAVIA DANA KAS MAXIMA membagikan hasil bersih investasi secara harian dalam
bentuk Unit Penyertaan yang akan ditambahkan ke dalam rekening masing-masing
pemegang Unit Penyertaan setiap hari. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan akan tetap
sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah), sehingga pemegang Unit Penyertaan akan mengetahui
nilai investasi yang dimilikinya dengan cara mengalikan jumlah Unit Penyertaan yang
dimilikinya dengan Rp 1.000,- (seribu rupiah). Pemegang Unit Penyertaan yang ingin
menikmati keuntungan dari investasinya, atau membutuhkan likuiditas, dapat menjual
sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki sesuai ketentuan dalam Kontrak
Investasi Kolektif dan prospektus.
15
BAB VI
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO BATAVIA
DANA KAS MAXIMA
Metode penghitungan Nilai Pasar Wajar Efek dalam portofolio BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang
digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IV.C.2 tentang Nilai
Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, Lampiran Keputusan Bapepam dan LK No.
Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008, yang memuat antara lain ketentuan sebagai berikut:
1.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan
oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB
setiap Hari Bursa, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek
menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;
b.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai
Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar
dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang
ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan
mempertimbangkan:
1)
2)
c.
harga perdagangan sebelumnya; atau
harga perbandingan Efek sejenis;
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over
the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut:
1)
Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh
Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek;
2)
obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam
sistem yang ditetapkan oleh BAPEPAM sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
Nomor: Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang Laporan Reksa
Dana;
d.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar
negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat
diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;
e.
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau
kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari
Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggung jawab oleh Manajer
Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten.
Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling
mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai
Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib
dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evaluasi antara lain adalah:
1)
2)
harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan
tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir;
informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak
perdagangan terakhir;
16
3)
4)
5)
f.
dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio),
dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis;
dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada
saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan
dalam hal waran, right, atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek
yang mendasari; dan
Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan
denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia yang berlaku.
2.
Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek
yang ditentukan oleh Manajer Investasi.
3.
Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana
Terproteksi, dapat mengunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat
Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai
dengan tanggal jatuh tempo.
4.
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak
dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan
yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit
Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi
Kolektif dan Prospektus.
5.
Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga
perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang
diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang
berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas
premium atau accretion atas diskonto.
6.
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih
pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana
dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang
diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama.
Selain itu, BAPEPAM telah mengeluarkan surat edaran mengenai aturan standard deviasi untuk
obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah yaitu melalui Surat Edaran Nomor: SE-02/PM/2005
tertanggal 9 Juni 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar
Obligasi Perusahaan” dan Surat Edaran Nomor: SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang
”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara” .
Manajer Investasi akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM Nomor IV.C.2 tentang Nilai
Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, dan Surat Edaran BAPEPAM Nomor: SE02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar
Wajar Obligasi Perusahaan”, serta Surat Edaran BAPEPAM Nomor: SE-03/PM/2005 tertanggal 29
Juli 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang
Negara” tersebut diatas dengan tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan
BAPEPAM dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah diterbitkannya
Prospektus ini.
17
BAB VII
PERPAJAKAN
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas
pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut:
No.
Uraian
A.
Penghasilan Reksa Dana yang
berasal dari:
B.
Perlakuan PPh
Dasar Hukum
a. Pembagian uang tunai (dividen)
PPh tarif umum
b. Bunga Obligasi
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3)
huruf i UU PPh jo.
Pasal 2(1) dan
Pasal 3 huruf d
PP No.16 th 2009
c.
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3)
huruf j UU PPh jo.
Pasal 2(1) dan
Pasal 3 huruf d
PP No.16 th 2009
d. Bunga Deposito dan diskonto
Sertifikat Bank Indonesia
PPh Final 20%
Pasal 4 (2) UU PPh jo.
Pasal 2 PP 131 th 2000
jo Pasal 3 Keputusan
Menteri Keuangan R.I
No. 51/KMK.04/2001
e. Capital Gain Saham di Bursa
PPh Final 0,1%
Pasal 4 (2) UU PPh jo.
PP 41 th 1994 jo. Pasal
1 PP 14 tahun 1997.
f.
PPh tarif umum
Capital gain/diskonto obligasi
Commercial Paper dan surat
utang lainnya
Bagian Laba termasuk pelunasan
Pasal 4 (1) UU PPh
Pasal 4 (1) UU PPh
Bukan Objek PPh
Pasal 4 (3) huruf i UU
PPh
kembali (redemption) Unit
Penyertaan yang diterima oleh
pemegang Unit Penyertaan
*)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksananya, bunga
dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang
terdaftar pada BAPEPAM dan LK dikenakan pemotongan pajak sebesar 0% (nol persen) untuk
tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 dan 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Adalah penting bagi Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang
dihadapinya dengan berkonsultasi pada Penasehat Pajak sebelum melakukan investasi pada
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
18
Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan
pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan Prospektus ini
dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas Peraturan Perpajakan yang
berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas.
Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang
harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera
setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal.
19
BAB VIII
RISIKO INVESTASI
Semua investasi, termasuk investasi dalam Reksa Dana, memiliki risiko. Risiko yang melekat pada
BATAVIA DANA KAS MAXIMA meliputi:
(1)
Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Perubahan kondisi ekonomi di luar negeri sangat mempengaruhi kondisi ekonomi di
Indonesia karena Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka. Demikian pula
perubahan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan-perusahaan baik yang tercatat pada bursa Efek maupun perusahaan yang
menerbitkan instrumen pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi Efek bersifat
utang maupun instrumen pasar uang yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut
(2)
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Penurunan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat disebabkan
perubahan harga dari Efek dalam portofolio.
(3)
Risiko Likuiditas
Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau
kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan
menyediakan uang tunai. Apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit
Penyertaan secara serentak melakukan Penjualan Kembali kepada Manajer Investasi,
maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang
tunai seketika untuk melunasi Penjualan Kembali Unit Penyertaan tersebut. Dalam hal
terjadi keadaan force majeure, yang berada di luar kontrol Manajer Investasi, yang
menyebabkan sebagian besar atau seluruh harga Efek yang tercatat di Bursa Efek
turun secara drastis dan mendadak (crash) atau terjadinya kegagalan pada sistem
perdagangan dan penyelesaian transaksi, maka keadaan tersebut akan mengakibatkan
portofolio investasi dari BATAVIA DANA KAS MAXIMA terkoreksi secara material dan
Penjualan Kembali dapat dihentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan Peraturan Bapepam &
LK.
(4)
Risiko Wanprestasi
Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan BATAVIA DANA KAS MAXIMA,
seperti penerbit obligasi, pialang, bank kustodian, PT KPEI, bank tempat BATAVIA
DANA KAS MAXIMA melakukan penempatan dana atau pihak-pihak terkait lainnya
yang berhubungan dengan BATAVIA DANA KAS MAXIMA mengalami wanprestasi
sehingga dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS
MAXIMA.
(5)
Risiko Tingkat Suku Bunga
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku
bunga rupiah. Jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang drastis, maka Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana dapat turun menjadi lebih rendah dari Nilai Aktiva Bersih Awal
sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi.
20
(6) Risiko Pasar
Jumlah Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat berfluktuasi sejalan
dengan berubahnya kondisi pasar pada tingkat bunga dan kredit. Penurunan Nilai
Aktiva Bersih dari BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
-
Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat
pengembalian pada Efek bersifat utang;
-
Setiap penurunan peringkat dari obligasi;
-
Force Majeure yaitu suatu kondisi diluar kekuasaan manajer investasi, seperti
perang dan bencana alam.
(7) Risiko Perubahan Peraturan
Perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau atau
perubahan atau perbedaan interpretasi peraturan perundang-undangan yang
material terutama di bidang perpajakan atau peraturan khususnya di bidang Pasar
Uang dan Pasar Modal dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil
investasi yang akan diterima oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan penghasilan
yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan.
(8) Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana
Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi oleh BATAVIA
DANA KAS MAXIMA apabila oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA memenuhi salah satu
kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 angka 37 serta
Kontrak Investasi Kolektif oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA dimana Manajer
Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA
apabila salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif oleh
BATAVIA DANA KAS MAXIMA tersebut terpenuhi.
21
BAB IX
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
Dalam pengelolaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh
BATAVIA DANA KAS MAXIMA, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian
biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut:
9.1.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA
a.
Imbalan jasa Manajer Investasi.
b.
Imbalan jasa Bank Kustodian.
c.
Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek.
d.
Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus termasuk laporan
keuangan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh
BAPEPAM dan LK.
e.
Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pemesanan
Pembelian Unit Penyertaan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan (Jika ada) setelah BATAVIA DANA KAS
MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK.
f.
9.2.
Biaya pencetakan dan pengiriman Surat Konfirmasi Transaksi dan Kepemilkan Unit
Penyertaan dan laporan bulanan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA
dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK.
g.
Biaya pencetakan dan pengiriman laporan-laporan kepada Pemegang Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA
dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK.
h.
Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai perubahan
Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus BATAVIA DANA KAS MAXIMA (jika
ada) yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Unit Penyertaan setelah
BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK.
i.
Biaya dan pengeluaran dalam hal terjadi keadaan mendesak untuk kepentingan
BATAVIA DANA KAS MAXIMA.
j.
Pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut diatas.
k.
Biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan setelah
Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif .
l.
Biaya-biaya lainnya yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi digunakan
untuk kepentingan BATAVIA DANA KAS MAXIMA
BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI
a.
Biaya persiapan pembentukan BATAVIA DANA KAS MAXIMA termasuk biaya
pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal serta penerbitan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan
22
Hukum dan Notaris yang diperlukan sampai mendapat pernyataan Efektif dari
BAPEPAM dan LK.
9.3.
9.4.
b.
Biaya administrasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA yaitu biaya telepon, faksimili,
fotocopy dan transportasi.
c.
Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan iklan, biaya pemasaran
Unit Penyertaan, serta biaya percetakan dan distribusi prospektus yang pertama kali.
d.
Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan beban lain kepada pihak ketiga
yang berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA
e.
Biaya pengumuman di surat kabar mengenai penghimpunan dana kelolaan BATAVIA
DANA KAS MAXIMA telah mencapai nilai yang setara dengan Rp25.000.000.000,(dua puluh lima miliar Rupiah) paling lambat 60 (enam puluh) Hari Bursa setelah
Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif
BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
a.
Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan atau transfer sehubungan
dengan pembayaran Pembelian Unit Penyertaan, hasil penjualan kembali Unit
Penyertaan dan pembelian unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian
dan pengembalian kepemilikan Unit Penyertaan yang kurang dari minimum
kepemilikan unit reksa dana (jika ada) ke rekening pemegang Unit Penyertaan.
b.
Pajak yang berkenaan dengan pemegang Unit Penyertaan (jika ada)
c.
Pemegang unit penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA tidak dibebankan biaya
pembelian (subscription/selling fee) maupun penjualan kembali (redemption fee).
Namun dibebankan biaya bank.
Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah BATAVIA DANA
KAS MAXIMA menjadi Efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau
BATAVIA DANA KAS MAXIMA sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang
melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi tersebut.
23
9.5.
ALOKASI BIAYA
JENIS
Dibebankan
Dana:
kepada
BATAVIA DANA KAS
MAXIMA
KETERANGAN
Reksa
a.
Imbalan Jasa Manajer
Investasi;
Maks. 2%
b.
Imbalan
jasa
Kustodian;
Maks. 0,125%
Bank
Per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang
dihitung secara harian berdasarkan 365
hari per tahun dan dibayarkan setiap
bulan.
Dibebankan kepada Pemegang
Unit Penyertaan:
a.
Biaya
Pembelian
(subscription fee);
tidak ada
b.
Biaya Penjualan Kembali
(Redemption fee);
tidak ada
Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut di atas belum termasuk PPN, yang
merupakan biaya tambahan yang wajib dibayar oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA
24
BAB X
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Dengan tunduk pada syarat-syarat sesuai tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang
Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA mempunyai hak-hak sebagai berikut :
a.
Hak Untuk Memperoleh Pembagian Keuntungan
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi
sesuai kebijakan pembagian keuntungan.
b.
Hak Untuk Menjual Kembali Sebagian Atau Seluruh Unit Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh
Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.
c.
Hak Untuk Mendapat Bukti Penyertaan yaitu Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit
Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Kepemilikian Unit
Penyertaan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki dan Nilai Aktiva bersih
ketika Unit Penyertaan dibeli.
d.
Hak Untuk Memperoleh Informasi Mengenai Nilai Aktiva Bersih Harian
Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai
Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang di
publikasikan di harian tertentu.
e.
Hak Untuk Memperoleh Laporan-Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan
Bapepam No. X.D.1.
f.
Hak Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Sesuai Dengan Kepemilikan Unit
Penyertaan dalam hal BATAVIA DANA KAS MAXIMA Dibubarkan dan Dilikuidasi
Dalam hal BATAVIA DANA KAS MAXIMA dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil likuidasi
harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki.
25
BAB XI
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
26
BAB XII
PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
27
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
Laporan Keuangan
Beserta Laporan Auditor Independen
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010)
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan..…………………………………………….………………………………..…
1
Laporan laba rugi komprehensif
…………………………………………………………………..……
2
Laporan Perubahan Aset Bersih Yang Diatribusi
Kepada Pemegang Unit Penyertaan……………………………………………………………....….
3
Laporan Arus Kas..…………………………………………….…………………………………..………..
4
Catatan atas Laporan Keuangan ..…………………………………………….……………………..….. 5-34
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 0020/T&T-GA/RT/2012
Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi
Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima)
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa
Dana Si Dana Kas Maxima) (“Reksa Dana”) tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan
dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Reksa Dana
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diaudit oleh auditor independen lain yang
dalam laporannya tertanggal 28 Pebruari 2011 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas
laporan keuangan tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tahun 2011 tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana
Si Dana Kas Maxima) tanggal 31 Desember 2011, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
TJAHJADI & TAMARA
Roy Tamara, SE, Ak, CPA
Izin Akuntan Publik No. AP.0169
27 Pebruari 2012
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
ASET
Portofolio efek
Instrumen pasar uang
Efek hutang (biaya perolehan
Rp669.871.923.883 dan
Rp769.348.043.642 pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010)
Bank
Piutang bunga
Aset lain-lain
858.500.000.000
395.500.000.000
2,4b,20
5,18,20
6,20
7
666.897.639.250
10.748.710.246
12.422.442.032
-
757.485.210.979
14.457.752.735
17.442.652.481
61.155.685
1.548.568.791.528
1.184.946.771.880
10.005.549.190
498.318.108
2.581.770.833
1.622.071.017
14.019.521.786
21.279.299
1.507.242.769
14.707.709.148
15.548.043.854
1.533.861.082.380
1.169.398.728.026
1.533.861.082,380
1.169.398.728,026
1.000,0000
1.000,0000
8,20
9a
10
11,18,20
JUMLAH LIABILITAS
ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG
BEREDAR
2010
2,4a,18,20
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Hutang penjualan unit penyertaan
Hutang pajak
Hutang pembelian portofolio efek
Hutang lain-lain
2011
12
NILAI ASET BERSIH PER UNIT
PENYERTAAN
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
1
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
PENDAPATAN INVESTASI
2011
2010
13
108.117.683.719
107.343.311.244
14,18
15,18
16
13.334.890.833
1.466.837.992
1.613.995.726
11.189.455.683
1.230.840.125
1.405.562.367
Jumlah beban investasi
16.415.724.551
13.825.858.175
PENDAPATAN INVESTASI BERSIH
91.701.959.168
93.517.453.069
(19.787.150.797 )
(17.601.572.003)
8.935.802.886
(7.850.178.344)
(10.851.347.911 )
(25.451.750.347)
80.850.611.257
68.065.702.722
BEBAN INVESTASI
Pengelolaan investasi
Kustodian
Lain-lain
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI
YANG TELAH DAN BELUM
DIREALISASI
Kerugian investasi yang telah direalisasi
Keuntungan (kerugian) investasi yang belum
direalisasi
Jumlah Kerugian Investasi Yang Telah
Dan Belum Direalisasi - Bersih
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG
UNIT DARI AKTIVITAS
OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak final
9b
(3.875.333.347 )
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
76.975.277.910
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
2
-
68.065.702.722
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Yang Beredar)
2011
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
AWAL TAHUN
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
Transaksi Dengan Pemegang Unit Penyertaan
Penjualan unit penyertaan
Perolehan kembali unit penyertaan
Pendapatan yang (telah) dan belum didistribusikan
Jumlah Transaksi Dengan Pemegang
Unit Penyertaan - Bersih
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
AKHIR TAHUN
1.169.398.728.026
960.457.210.822
76.975.277.910
68.065.702.722
2.631.119.162.588
(2.343.654.670.221 )
22.584.077
1.880.852.979.307
(1.739.892.703.317)
(84.461.508)
287.487.076.444
140.875.814.482
1.533.861.082.380
1.169.398.728.026
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
3
2010
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
LAPORAN ARUS KAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Yang Beredar)
Catatan
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pendapatan investasi
Bunga obligasi
Bunga deposito
Jasa giro
Lain-lain
Penerimaan penjualan portofolio efek
Pembayaran pembelian portofolio efek
Pembayaran beban investasi
Pembayaran pajak penghasilan
84.201.106.806
28.780.813.379
155.973.983
61.155.685
82.317.994.651
(463.000.000.000 )
(16.300.896.304 )
(3.398.294.538 )
84.658.626.528
19.124.581.545
151.440.539
(61.155.685)
47.059.687.593
(277.145.450.000)
(13.434.863.600)
-
Jumlah Arus Kas Yang Digunakan Untuk
Aktivitas Operasi
(287.182.146.337 )
(139.647.133.080)
2.627.105.189.992
(2.343.654.670.221 )
22.584.077
1.890.744.495.141
(1.741.994.006.647)
(84.461.508)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penjualan unit penyertaan
Perolehan kembali unit penyertaan
Pendapatan yang (telah) dan belum didistribusikan
Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari
Aktivitas Pendanaan
283.473.103.848
148.666.026.986
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BANK
(3.709.042.489 )
9.018.893.906
BANK PADA AWAL TAHUN
14.457.752.735
5.438.858.829
10.748.710.246
14.457.752.735
BANK PADA AKHIR TAHUN
5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
4
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
1. U M U M
Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) (”Reksa Dana”)
adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-22/PM/1996 tanggal
17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, dan terakhir diganti dengan Lampiran Surat
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 mengenai
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai
Manajer Investasi dan Standard Chartered Bank, Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam
Akta No. 105 tanggal 21 Desember 2006 dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta dan
telah mengalami beberapa kali perubahan yang dituangkan dalam addendum Akta No. 28 tanggal
9 Pebruari 2010 di hadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta mengenai perubahan nama
dari Reksa Dana Si Dana Kas Maxima menjadi Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima. Perubahan
Kontrak Investasi Kolektif terakhir berdasarkan Akta No. 100 tanggal 14 Desember 2011 dihadapan
Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta mengenai penawaran umum atas unit penyertaan Batavia
Dana Kas Maxima secara terus menerus sampai dengan sejumlah 5.000.000.000 unit penyertaan
yang masing-masing unit penyertaan mempunyai nilai aktiva bersih awal sebesar Rp1.000.
Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan oleh Reksa Dana sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif
adalah maksimum sebesar 5.000.000.000 unit penyertaan dengan nilai aset bersih awal sebesar
Rp1.000 per unit penyertaan.
Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. S-695/BL/2007 tanggal 16 Pebruari 2007. Tanggal dimulainya penawaran
adalah tanggal 20 Pebruari 2007.
Menurut Kontrak Investasi Kolektif, tujuan investasi Reksa Dana adalah untuk mendapat tingkat
pertumbuhan dana yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka pendek
dan menengah melalui penempatan dana pada instrumen pasar uang dan/atau efek bersifat hutang
yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.
Sesuai dengan tujuan investasinya, Reksa Dana mempunyai komposisi portofolio sebagai berikut:
a. Maksimum 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dan/atau pada efek bersifat
hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun meliputi obligasi dan surat hutang lainnya
yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun yang diterbitkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,
b. Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) juga dapat
mengadakan perjanjian pembelian dan penjualan kembali (REPO) sehubungan dengan
penyelesaian transaksi instrumen pasar uang tersebut diatas.
Transaksi unit penyertaan dan nilai aset bersih per unit dipublikasikan hanya pada hari-hari bursa, di
mana hari terakhir bursa di bulan Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah tanggal
30 Desember 2011 dan 30 Desember 2010. Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 ini disajikan berdasarkan posisi aset bersih Reksa Dana
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah menyelesaikan dan menyetujui laporan keuangan Reksa
Dana pada tanggal 27 Pebruari 2012. Manajer Investasi bertanggung jawab atas laporan keuangan
Reksa Dana tersebut.
5
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan, disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) dan
peraturan Bapepam dan LK. Seperti yang dibahas dalam catatan-catatan terkait berikutnya,
beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal
1 Januari 2011.
Pada tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian
Laporan Keuangan”.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan,
komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,
perbedaan antar aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang,
informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,
sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan
komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi
pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi
efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan diatas.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan biaya perolehan
historis, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dari
pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan
Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi
2009) memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Reksa Dana.
Reksa Dana menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah
mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka di laporan keuangan adalah dalam Rupiah, kecuali jumlah unit
penyertaan beredar atau jumlah lain yang dinyatakan secara khusus.
Portofolio Efek
Transaksi portofolio efek diakui dalam laporan keuangan Reksa Dana pada saat timbulnya perikatan
atas transaksi efek, yakni pada tanggal terjadinya transaksi.
Portofolio efek terdiri dari instrumen pasar uang dan efek hutang.
6
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Portofolio Efek (lanjutan)
Portofolio instrumen pasar uang berupa deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominal.
Efek hutang dan efek ekuitas dinilai berdasarkan harga pasar. Efek yang perdagangannya tidak
likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar.
Penentuan harga pasar dan nilai wajar dilakukan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. KEP-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Peraturan
Nomor IV.C.2 “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”.
Dalam hal obligasi dibeli dengan harga terpisah dari bunga berjalan, maka bunga berjalan tersebut
diakui sebagai piutang bunga.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), “Pengungkapan Pihak-pihak
yang mempunyai Hubungan Istimewa”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Reksa Dana jika pihak tersebut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
Reksa Dana; (ii) memiliki kepentingan dalam Reksa Dana yang memberikan pengaruh
signifikan atas Reksa Dana; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Reksa Dana.
Suatu pihak yang berelasi dengan Reksa Dana;
Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Reksa Dana sebagai venturer;
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Reksa Dana;
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau
(d);
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Reksa Dana
atau entitas yang terkait dengan Reksa Dana.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan
atas laporan keuangan yang relevan.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Reksa Dana membentuk cadangan penurunan nilai piutang atas piutang bunga berdasarkan
penelaahan secara regular oleh Manajer Investasi terhadap kolektabilitas piutang tersebut.
7
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan bunga dari deposito berjangka dan efek hutang diakui secara akrual berdasarkan
proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai
wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba
rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek
dihitung berdasarkan harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Beban investasi diakui secara akrual dan harian.
Pajak Penghasilan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subjek pajak yang diperlakukan sebagai
persekutuan, kongsi atau firma. Objek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 tentang Pajak Penghasilan
atas Usaha Reksa Dana, serta ketentuan pajak yang berlaku. Objek pajak penghasilan terbatas
hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan)
unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada
pemegang unit penyertaan bukan merupakan objek pajak penghasilan.
Pajak Penghasilan Final
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban
sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh
dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan
laba rugi komprehensif menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer
sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda
dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas
pajak tangguhan.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak
dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan posisi keuangan atas
dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
8
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan
Reksa Dana menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55
“Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif.
Reksa Dana mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika
dan hanya jika, Reksa Dana menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut.
1.
Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, mana yang sesuai, Manajer Investasi menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut
pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali
pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode laporan posisi keuangan.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (“regular way
trade”) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Manajer Investasi berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.
Aset Keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Bank dan
piutang bunga yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk
aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif.
9
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
1.
Aset Keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (lanjutan)
Aset keuangan ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset dan pengakuan
keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau
keduanya yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat
tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit
atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan
dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila
karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama
tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan
laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi
komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara
signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Portofolio efek termasuk dalam kategori ini.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Bank dan piutang bunga termasuk dalam kategori ini.
2.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif,
pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Manajer Investasi menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
10
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
2.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengakuan awal (lanjutan)
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan
hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan
Reksa Dana meliputi hutang lain-lain.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
•
Pinjaman dan hutang
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Hutang lain-lain termasuk dalam kategori ini.
3.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan lliabilitasnya
secara bersamaan.
4.
Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan. Apabila kuotasi harga yang terkini tidak tersedia, maka
harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini sepanjang
tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang
didiskonto; atau model penilaian lain.
Manajer investasi menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan.
Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Reksa Dana terkait
dengan instrumen ikut diperhitungkan.
11
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
5.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
6.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Manajer Investasi mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Manajer Investasi menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi
penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan
nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku
bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif terkini.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal
dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan
semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Reksa Dana. Jika, pada periode
berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Aset keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Reksa Dana telah
mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan
atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Reksa Dana telah
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Reksa Dana
secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,
namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Ketika Reksa Dana telah mentransfer hak
12
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset keuangan (lanjutan)
untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu
kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset
keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima, yang mungkin harus dibayar kembali oleh Reksa Dana.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau telah kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah
dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini
ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas
awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (”DSAK”) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai
berikut:
- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke
dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata
uang pelaporan.
- PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur
akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu
kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja.
- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk
pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan
(penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi
keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada
laporan keuangan.
- PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan
entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
13
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari
instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode
pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
-
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan
terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari
investasi neto nya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi
persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas
induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan
sebagai laporan keuangan.
- ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam
program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan
Kerja”.
- ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak
tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Manajer Investasi sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan
belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan Manajer Investasi untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat
berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajer Investasi dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Reksa Dana yang memiliki pengaruh saling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan;
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Manajer Investasi menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Reksa Dana
juga mempertimbangkan, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga
di pasar yang aktif. Pertimbangan tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset
keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Reksa Dana seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 mengenai instrumen keuangan.
14
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI
(lanjutan)
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Reksa Dana mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan Reksa Dana
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi diluar kendali Reksa Dana. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.
Instrumen Keuangan
Reksa Dana mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga),
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Reksa Dana menggunakan metodologi penilaian
yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung laba atau rugi Reksa Dana. Reksa Dana memiliki instrumen keuangan disajikan
sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Reksa Dana mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Reksa Dana mengevaluasi piutang bunga berdasarkan kolektabilitasnya dalam memenuhi liabilitas
keuangannya, untuk mencatat provisi atas jumlah piutang tersebut guna mengurangi jumlah piutang
yang diharapkan dapat diterima oleh Reksa Dana.
15
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK
Portofolio efek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
a. Instrumen Pasar Uang
16
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan)
17
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan)
18
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan)
19
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan)
20
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan)
b. Efek Hutang
21
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Hutang (lanjutan)
22
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4.
PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Hutang (lanjutan)
Sehubungan dengan aktivitas perdagangan obligasi dibursa tidak likuid dan dianggap tidak
mencerminkan harga pasar wajar pada saat itu, maka nilai wajar obligasi ditentukan berdasrkan
pertimbangan terbaik Manajer Investasi dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-402/PM/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai “Nilai Pasar Wajar Dari Efek
Portofolio Reksa Dana”. Nilai realisasi dari obligasi tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan
nilai wajar obligasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Ikhtisar pembelian dan penjualan portofolio efek selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Efek Hutang
2011
Pembelian
Jenis efek
Penjualan
Nilai
nominal
Jumlah
harga beli
Nilai
nominal
Jumlah
harga jual
5.000.000.000
5.276.000.000
-
-
31.500.000.000
31.528.750.000
-
-
Efek Hutang
Obligasi Adira Dinamika
Multi Finance III 2009 C
Obligasi Adira Dinamika
Multi Finance IV 2010 A
23
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Hutang (lanjutan)
2011
Pembelian
Jenis efek
Obligasi Adira Dinamika
Multi Finance IV 2010 B
Obligasi Adira Dinamika
Multi Finance V 2011 A
Obligasi Astra Sedaya
Finance X Tahun 2009 E
Obligasi Astra Sedaya
Finance XII Tahun 2011 A
Obligasi XIII Bank BTN 2009 A
Obligasi BCA Finance III
Tahun 2010 Seri B
Obligasi I Bank Danamon 2007 B
Obligasi Bank BTPN I A 2009
Obligasi II Danareksa 2007
Obligasi Federal International
Finance IX 2009 Seri C
Obligasi Federal International
Finance XI 2011 A
Obligasi Indofood Sukses
Makmur IV 2007
Obligasi Oto Multiartha VI 2009 C
Obligasi Bentoel I 2007
Obligasi San Finance I 2011 A
Obligasi Sarana Multigriya
Finance III 2010 Seri A
Obligasi Sarana Multigriya
Finance IV 2011 Seri A
Obligasi Summit Oto Finance III
2009 Seri C
Obligasi Summit Oto Finance IV
2010 Seri B
Obligasi Toyota Astra Finance
Service I 2011 A
Obligasi Serasi Autoraya II 2011 A
Obligasi Tunas Financindo
Sarana V 2008 D
Obligasi Tunas Financindo
Sarana V 2008 C
Obligasi V WOM Finance 2011 A
Obligasi Medco Energi
International II 2009 A
Obligasi Indosat IV 2005
Obligasi Oto Multiartha VI 2009 B
Obligasi WOM Finance IV 2007 C
Obligasi Summit Oto Finance IV
2010 Seri C
Obligasi Bank Jabar V 2006
MTN PP Tahap IX B Tahun 2009
Obligasi Adira Dinamika Multi
Finance II 2006 C
Obligasi Astra Sedaya Finance
IX 2008 F
Obligasi Astra Sedaya Finance
X 2009 Seri C
Obligasi Bank BNI Tahun 2003
Obligasi BCA Finance II 2007 Seri D
Obligasi BCA Finance III 2010 Seri A
Obligasi Bank Ekspor Indonesia III
Tahun 2006 Seri C
Obligasi Eximbank I Tahun 2010 A
Nilai
nominal
Penjualan
Jumlah
harga beli
Nilai
nominal
Jumlah
harga jual
16.570.000.000
16.715.490.000
62.000.000.000
62.028.000.000
2.000.000.000
2.009.000.000
6.000.000.000
6.267.000.000
-
-
126.000.000.000
10.500.000.000
126.029.000.000
10.845.450.000
26.000.000.000
2.500.000.000
26.039.750.000
2.578.000.000
12.000.000.000
8.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
12.014.480.000
8.173.297.400
3.106.685.000
2.056.000.000
9.000.000.000
3.000.000.000
1.000.000.000
8.999.221.500
3.045.000.000
1.031.500.000
28.500.000.000
30.013.824.000
3.500.000.000
3.594.216.000
42.000.000.000
42.018.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
5.000.000.000
2.000.000.000
12.500.000.000
69.000.000.000
5.088.700.000
2.083.000.000
12.811.472.000
69.071.266.000
5.000.000.000
9.000.000.000
5.000.000.000
9.034.966.000
40.100.000.000
40.644.054.700
-
-
70.000.000.000
70.000.000.000
2.500.000.000
2.514.977.500
1.000.000.000
1.062.000.000
-
-
8.700.000.000
8.731.955.100
-
-
63.000.000.000
58.000.000.000
63.005.859.000
58.023.945.000
9.000.000.000
3.000.000.000
9.009.000.000
3.011.199.000
2.000.000.000
2.034.000.000
-
-
53.000.000.000
53.016.400.000
7.000.000.000
3.000.000.000
7.000.000.000
3.017.700.000
2.000.000.000
2.000.000.000
10.100.000.000
20.500.000.000
2.101.200.000
2.027.000.000
10.244.207.800
20.683.550.000
2.000.000.000
2.000.000.000
10.100.000.000
22.500.000.000
2.099.000.000
2.000.000.000
10.100.000.000
22.597.250.000
20.500.000.000
-
20.997.696.000
-
85.000.000.000
25.000.000.000
700.000.000
85.000.000.000
25.369.036.000
700.000.000
-
-
1.000.000.000
1.000.000.000
22.000.000.000
22.339.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
8.500.000.000
-
8.698.986.000
-
5.000.000.000
59.500.000.000
1.000.000.000
58.000.000.000
5.000.000.000
59.700.066.000
1.000.000.000
58.000.000.000
22.000.000.000
22.000.000.000
3.000.000.000
134.500.000.000
3.000.000.000
134.500.000.000
24
-
-
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Hutang (lanjutan)
2011
Pembelian
Jenis efek
Obligasi Federal International
Finance VIII 2008 C
Obligasi Federal International
Finance X 2010 Seri A
Obligasi Federal International
Finance VII 2007 D
Obligasi Oto Multiartha VII
Tahun 2010 Seri A
Obligasi Perum Pegadaian
X Tahun 2003 Seri A
Obligasi MTN SMF I Tahun
2010 Seri A
Suku Negara Ritel Tahun
2009 Seri SR001
Obligasi Negara RI FR0017
Obligasi Negara RI FR0022
Obligasi Negara RI FR0016
Obligasi Negara RI FR0015
Obligasi Negara RI ORI003
Obligasi Negara RI FR0025
Jumlah
Nilai
nominal
Penjualan
Jumlah
harga beli
Nilai
nominal
Jumlah
harga jual
20.000.000.000
20.260.000.000
22.000.000.000
22.000.000.000
-
-
11.000.000.000
11.000.000.000
2.000.000.000
2.018.400.000
3.000.000.000
3.000.000.000
700.000.000
700.000.000
51.200.000.000
51.200.000.000
-
-
10.000.000.000
10.000.000.000
-
-
50.000.000.000
50.000.000.000
1.500.000.000
3.964.000.000
100.714.000.000
3.441.000.000
5.500.000.000
10.800.000.000
1.567.500.000
4.113.757.240
103.705.267.300
3.456.484.500
5.577.375.000
10.885.700.000
1.500.000.000
131.714.000.000
97.730.000.000
71.238.000.000
100.160.000.000
10.800.000.000
1.516.215.000
133.411.981.500
100.359.100.000
71.238.000.000
100.234.542.500
10.800.000.000
993.589.000.000
1.003.020.752.040
1.082.142.000.000
1.087.709.721.000
2010
Pembelian
Jenis efek
Nilai
nominal
Penjualan
Jumlah
harga beli
Nilai
nominal
Jumlah
harga jual
Efek Hutang
MTN PP Tahap IX B Tahun 2009
MTN PP Tahap VII Tahun 2009
MTN Astra Sedaya Finance II
2009 Seri C
MTN Astra Sedaya Fin I 2009 A
MTN Astra Sedaya Fin I 2009 C
MTN Sarana Multigriya Finance
I Tahun 2010 Seri A
Obligasi Sarana Multigriya
Finance I Tahun 2009
Adira Dinamika Multi Fin II 2006 C
Adira Dinamika Multi Fin III 2009
Seri A
Apexindo Pratama Duta I 2005
Astra Sedaya Fin X 2009 Seri A
Astra Sedaya Fin IX 2008 Seri F
Astra Sedaya Fin VIII 2007 Seri E
Astra Sedaya Fin VIII 2007 Seri F
Astra Sedaya Fin X 2009 Seri D
Astra Sedaya Fin X 2009 Seri B
Bank Ekspor Indonesia III 2006 B
Bank Ekspor Indonesia III 2006 C
Bank Ekspor Indonesia IV 2009 A
Bank Panin II 2007 Seri A
BCA Finance II 2007 D
700.000.000
-
689.500.000
-
50.000.000.000
50.000.000.000
1.800.000.000
75.000.000.000
124.920.000.000
1.800.000.000
75.000.000.000
126.982.836.936
1.800.000.000
150.000.000.000
124.920.000.000
1.800.000.000
150.000.000.000
126.982.836.936
50.000.000.000
50.375.000.000
-
-
90.000.000.000
1.000.000.000
89.957.087.000
1.049.000.000
176.000.000.000
-
175.901.034.000
-
3.000.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
5.000.000.000
13.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
3.014.541.000
3.094.500.000
3.017.835.000
5.047.500.000
13.903.622.000
2.034.000.000
2.071.200.000
3.174.000.000
3.009.900.000
1.004.555.000
1.010.000.000
20.000.000.000
39.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
5.000.000.000
8.000.000.000
2.000.000.000
16.000.000.000
3.900.000.000
15.000.000.000
-
19.248.398.355
39.304.983.051
4.989.711.000
6.047.835.000
5.047.500.000
8.552.133.120
2.034.000.000
16.385.768.429
3.910.282.500
15.024.210.000
-
25
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Hutang (lanjutan)
2010
Pembelian
Jenis efek
Penjualan
Nilai
nominal
Jumlah
harga beli
Nilai
nominal
Jumlah
harga jual
1.000.000.000
1.017.500.000
10.000.000.000
10.113.414.000
58.000.000.000
58.695.832.000
-
-
2.000.000.000
11.000.000.000
51.000.000.000
-
2.065.000.000
11.039.000.000
53.344.000.000
-
7.000.000.000
10.800.000.000
11.000.000.000
7.084.186.000
10.735.632.680
11.055.000.000
144.500.000.000
6.000.000.000
6.000.000.000
62.000.000.000
7.000.000.000
10.000.000.000
2.000.000.000
1.200.000.000
1.000.000.000
-
144.615.000.000
6.111.000.000
6.238.700.000
62.000.000.000
7.101.500.000
10.442.300.000
2.028.114.000
1.214.950.800
1.010.326.000
-
32.000.000.000
6.000.000.000
6.000.000.000
11.500.000.000
2.000.000.000
1.200.000.000
3.000.000.000
60.000.000.000
32.013.202.790
6.111.000.000
6.238.700.000
11.500.000.000
2.028.114.000
1.214.950.800
3.064.326.000
60.810.016.576
-
-
21.000.000.000
21.259.500.000
4.500.000.000
1.000.000.000
2.000.000.000
85.000.000.000
35.500.000.000
54.500.000.000
104.800.000.000
30.921.000.000
185.829.000.000
41.605.000.000
34.882.000.000
500.000.000
94.660.000.000
120.230.000.000
76.209.000.000
39.000.000.000
4.643.820.000
1.013.300.000
2.010.000.000
85.000.000.000
35.549.630.000
56.756.250.000
110.351.607.800
32.461.079.456
190.250.175.200
41.771.823.000
34.687.384.228
496.145.500
97.610.906.000
128.470.764.290
80.327.029.462
41.214.432.000
27.000.000.000
55.000.000.000
121.550.000.000
137.300.000.000
50.921.000.000
235.200.000.000
112.580.000.000
136.586.000.000
8.865.000.000
22.500.000.000
8.412.000.000
8.000.000.000
26.743.186.288
55.464.070.182
128.418.273.458
145.331.370.800
53.901.079.455
241.837.166.152
113.429.284.367
134.754.707.772
8.642.424.354
24.107.104.345
8.904.745.320
8.470.776.537
1.656.256.000.000
1.695.772.646.672
Efek Hutang
BCA Finance II 2007 C
BCA Finance III Tahun 2010
Seri A
Federal International Finance VII
2007 Seri C
Federal Intl Finance VIII 2008 Seri C
Federal Intl Finance X Seri A
Federal IX 2009 Seri A
Bank BNI I Tahun 2003
Bank Danamon I 2007 A
Indonesia Eximbank I Tahun
2010 Seri A
Indosat III Tahun 2003 Seri B
Jasa Marga X Seri O Tahun 2002
Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri A
Tunas Financindo Sarana V 2008 C
Perum Pegadaian X 2003 Seri A
PAM Lyonnaise
Perum Pegadaian IX 2002 Seri B
Bank BTN XI Tahun 2005
Summit Oto Finance III 2009 Seri A
Syariah Ijarah Apex Pratama
Duta I 2005
Tunas Financindo Sarana IV
2007 Seri C
Obligasi V Bank Jawa Barat 2006
Federal Intl Finance VII 2007 D
Wom Finance Tahun 2007 Seri C
Summit Oto Finance IV 2010 Seri A
Obligasi Negara RI FR0010
Obligasi Negara RI FR0013
Obligasi Negara RI FR0014
Obligasi Negara RI FR0021
Obligasi Negara RI FR0024
Obligasi Negara RI ORI002
Obligasi Negara Seri ZC0004
SPN Seri 20100218
Obligasi Negara RI ORI003
Obligasi Negara RI FR0016
Obligasi Negara RI FR0015
Obligasi Negara RI FR0022
Jumlah
26
1.728.034.000.000 1.758.460.924.267
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
5. BANK
Akun ini terdiri dari:
2011
2010
Standard Chartered Bank *
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Commonwealth Tbk
PT Bank DBS Indonesia
10.729.661.976
10.664.915
8.383.355
-
419.622.925
10.744.160
13.540.669.838
311.715.812
175.000.000
Jumlah
10.748.710.246
14.457.752.735
* Bank Kustodian (Catatan 18)
6. PIUTANG BUNGA
Akun ini merupakan pendapatan bunga dari portofolio efek, bunga deposito dan bunga jasa giro yang
belum diterima sampai dengan laporan posisi keuangan, dengan rincian sebagai berikut:
2011
Bunga obligasi
Bunga deposito
Jasa giro
Jumlah
2010
9.468.363.504
2.954.051.708
26.820
16.480.514.376
962.120.897
17.208
12.422.442.032
17.442.652.481
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang bunga pada akhir tahun, Manajer
Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan
penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang bunga.
7. ASET LAIN-LAIN
Akun ini merupakan saldo piutang lain-lain sebesar Rp61.155.685 pada tanggal 31 Desember 2010.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain pada akhir tahun, Manajer
Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan
penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain.
8. HUTANG PENJUALAN UNIT PENYERTAAN
Akun ini merupakan hutang atas transaksi penjualan unit penyertaan pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp10.005.549.190 dan Rp14.019.521.786.
27
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
9. PERPAJAKAN
a. Hutang Pajak
Hutang pajak terdiri dari:
2011
2010
Pajak final
Pasal 23
473.418.175
24.899.933
21.279.299
Jumlah
498.318.108
21.279.299
Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh
wajib pajak yang bersangkutan (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan
atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
b. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari
aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
dengan kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas
operasi kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
2011
Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemegang unit dari aktivitas operasi
sebelum beban pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi komprehensif
Perbedaan tetap:
Penghasilan/transaksi yang tidak termasuk
objek pajak dan/atau yang telah
dikenakan pajak bersifat final:
Bunga deposito berjangka
Bunga obligasi
Jasa giro
Kerugian investasi yang telah direalisasi
Kerugian (keuntungan) investasi yang belum
direalisasi
Beban untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan/transaksi yang
tidak termasuk objek pajak dan/atau
yang telah dikenakan pajak bersifat
final
Kenaikan Aset Bersih Dari yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemegang Unit
Dari Aktivitas Operasi Kena Pajak
2010
80.850.611.257
68.065.702.722
(30.772.744.190 )
(77.188.955.934 )
(155.983.595 )
19.739.895.940
(19.369.617.511)
(87.822.538.902)
(151.154.831)
17.601.572.003
(8.888.548.029 )
7.850.178.344
16.415.724.552
13.825.858.175
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat beban pajak kini karena seluruh
penghasilan Reksa Dana telah dikenakan pajak final atau bukan merupakan objek pajak.
28
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
9. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Pajak Kini (lanjutan)
Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dan beban pajak Reksa Dana tahun 2011
dan 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak.
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Reksa Dana menghitung, melaporkan dan
menyetor pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal
Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya, bunga
dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh wajib pajak Reksa Dana yang
terdaftar pada Bapepam dan LK dikenakan dengan tarif sebagai berikut:
1. 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
2. 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
3. 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Pada tanggal 31 Desember 2011, beban pajak atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi
sebesar Rp3.875.333.347 disajikan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan-pajak final
pada laporan laba rugi komprehensif.
Pada tanggal 23 September 2008, melalui Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun
2008, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2009. Dengan berlakunya peraturan ini, tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif
tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen) berlaku sejak tahun pajak 2010.
c. Pajak Tangguhan
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Reksa Dana tidak mempunyai perbedaan temporer
yang berdampak terhadap pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan karena penghasilan
dari portofolio efek Reksa Dana telah dikenakan pajak penghasilan final atau bukan merupakan
objek pajak.
10. HUTANG PEMBELIAN PORTOFOLIO EFEK
Akun ini merupakan hutang atas transaksi pembelian obligasi yang belum terselesaikan pada tanggal
laporan posisi keuangan.
11. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2011
2010
Jasa pengelolaan investasi (Catatan 14)
Jasa kustodian (Catatan 15)
Jasa profesional
Lain-lain
1.311.926.432
146.984.350
32.670.000
130.490.235
1.095.082.153
122.689.760
54.000.000
235.470.856
Jumlah
1.622.071.017
1.507.242.769
29
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
12. UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh pemodal dan Manajer Investasi :
2011
Persentase
%
Pemodal Pihak Ketiga
Manajer Investasi
Jumlah
100,00
100,00
2010
Unit
1.533.861.082.380
1.533.861.082.380
Persentase
%
99,99
0,01
100,00
Unit
1.169.253.301,102
145.426,924
1.169.398.728,026
13. PENDAPATAN INVESTASI
Akun ini terdiri dari:
2011
Bunga obligasi
Bunga deposito berjangka
Jasa giro
Jumlah
2010
77.188.955.934
30.772.744.190
155.983.595
87.822.538.902
19.369.617.511
151.154.831
108.117.683.719
107.343.311.244
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan investasi dari bunga deposito dan jasa giro
disajikan bersih setelah dipotong pajak penghasilan final atas bunga tersebut.
14. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI
Beban ini merupakan imbalan jasa kepada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai
Manajer Investasi, maksimum sebesar 2% dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian
berdasarkan 365 hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut
dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur
berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban
pengelolaan investasi yang belum dibayar dicatat pada akun “Hutang Lain-lain” (Catatan 11).
15. BEBAN KUSTODIAN
Beban ini merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan atas aset Reksa
Dana kepada Standard Chartered Bank, Jakarta sebagai Bank Kustodian, yaitu maksimum sebesar
0,125% per tahun dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari dalam
setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai
(PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif
antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban kustodian yang belum dibayar dicatat pada
akun “Hutang Lain-lain” (Catatan 11).
30
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
16. BEBAN LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari
2011
2010
Biaya pajak pertambahan nilai atas:
Jasa pengelolaan investasi
Jasa kustodian
Lain-lain
1.333.489.083
146.683.799
133.822.844
1.118.945.568
123.084.013
163.532.786
Jumlah
1.613.995.726
1.405.562.367
17. DISTRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Distribusi kepada pemegang unit penyertaan merupakan kenaikan nilai aset bersih yang di
investasikan kembali ke unit penyertaan sehingga nilai aset bersih per unit tetap sebesar Rp1.000
dan dicatat sebagai penjualan unit penyertaan.
18. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI
Sifat dengan Pihak yang Berelasi
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah Manajer Investasi Reksa Dana.
Standard Chartered Bank, Jakarta adalah Bank Kustodian Reksa Dana.
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo dalam laporan posisi keuangan yang
timbul dari transaksi dengan pihak yang berelasi tersebut dijelaskan pada akun “Bank” (Catatan 5)
dan “Hutang Lain-lain” (Catatan 11).
Transaksi Reksa Dana yang signifikan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
2011
Manajer
Investasi
2010
Bank
Kustodian
Manajer
Investasi
Bank
Kustodian
Laporan Posisi Keuangan
Portofolio Efek - Instrumen Pasar Uang
Bank
Hutang Lain-lain
-
35.500.000.000
-
33.500.000.000
-
10.729.661.976
-
419.622.925
1.311.926.432
146.984.350
1.095.082.153
122.689.760
13.334.890.833
1.466.837.992
11.189.455.683
1.230.840.125
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Beban Investasi
31
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
19. IKHTISAR RASIO KEUANGAN
Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio-rasio keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2011 dan 2010:
2011
Hasil investasi
Hasil investasi setelah memperhitungkan
beban pemasaran
Beban operasi
Perputaran portofolio
Persentase penghasilan kena pajak
2010
-
-
1,21%
1 : 0,74
-
1,30%
1 : 1,59
-
“Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran“ di atas dihitung berdasarkan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/1997 tanggal 30 April 1997, Peraturan No. IV.C.3
tentang “Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aset Bersih Reksa Dana Terbuka”.
Tujuan informasi ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa
Dana. Informasi ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan
akan sama dengan kinerja masa lalu.
20. INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan atau
diselesaikan antara pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam transaksi pasar yang wajar,
selain dalam situasi likuidasi paksa atau dijual.
Aset dan liabilitas keuangan
Instrumen keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, Bank, piutang bunga, hutang penjualan
unit penyertaan dan hutang lain-lain. Nilai tercatat instrumen keuangan Reksa Dana mendekati
perkiraan nilai wajarnya dikarenakan dinilai berdasarkan harga pasar kecuali untuk efek yang
perdagangannya tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai
berdasarkan nilai wajar.
Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal
dikurangi penurunan nilai.
Perbandingan dengan kategori jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Nilai tercatat
Aset keuangan
Portofolio efek
Bank
Piutang bunga
Liabilitas keuangan
Hutang penjualan unit penyertaan
Hutang lain-lain
32
Nilai wajar
1.525.397.639.250
10.748.710.246
12.422.442.032
1.525.397.639.250
10.748.710.246
12.422.442.032
10.005.549.190
1.622.071.017
10.005.549.190
1.622.071.017
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Instrumen keuangan pokok Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, Bank, piutang bunga, hutang
penjualan unit penyertaan dan hutang lain-lain. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Reksa Dana adalah risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik, risiko suku bunga, risiko likuiditas,
risiko penurunan nilai unit penyertaan dan risiko wanprestasi. Tujuan manajemen risiko Reksa Dana
secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan
dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Reksa Dana. Manajer Investasi menelaah
semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Reksa
Dana, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua
instrumen keuangan.
Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik
Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi
internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik didalam maupun di luar negeri atau
peraturan khususnya di bidang pasar uang, pasar modal, dan pajak merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat dalam bursa efek maupun
perusahaan yang menerbitkan pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai saham maupun
efek pendapatan tetap yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut.
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang mana nilai wajar atau arus kas kontraktual di masa datang dari
suatu instrumen keuangan atau efek akan terpengaruh akibat perubahan harga efek dan/atau suku
bunga pasar. Pengelolaan risiko ini dalam pengelolaan Reksa Dana dilakukan dengan cara evaluasi
dan pemilihan efek yang layak investasi atau efek yang termasuk kategori investment grade, efek
yang likuid dan memiliki fundamental yang baik.
Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau
perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapatan yang dapat pula berdampak pada
kinerja emiten. Hal ini akan mempengaruhi juga kinerja Reksa Dana. Risiko ini diminimalisasi
dengan cara selalu memutakhirkan informasi tentang perkembangan kondisi sosial, ekonomi
dan politik baik dalam ataupun luar negeri, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengelolaan investasi.
Risiko suku bunga
Risiko ini dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat suku bunga, dimana untuk portofolio efek bersifat hutang,
harganya cenderung naik ketika tingkat suku bunga turun, dan sebaliknya, harganya cenderung turun
ketika tingkat suku bunga naik.
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh
dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin
timbul akibat ketidakmampuan Reksa Dana untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan
harga yang mendekati nilai wajarnya.
Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas yang
cukup untuk membiayai penjualan kembali unit penyertaan dan membayar pembagian keuntungan
kepada pemegang unit penyertaan. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi memantau
dan menjaga tingkat likuiditas yang memadai untuk membiayai operasionalnya dan
menginvestasikan dari sebagian besar asetnya dalam pasar aktif dan dapat dicairkan setiap saat.
Efek yang dimiliki Reksa Dana dapat dicairkan setiap saat dan sebagian besar terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi koreksi arus kas dan arus kas
aktual serta mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
33
REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
(DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan
Penurunan nilai aset bersih Reksa Dana dapat menurun disebabkan oleh perubahan harga dari efek
dalam portofolio.
Risiko wanprestasi
Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti penerbit obligasi,
pialang, Bank Kustodian, agen pembayaran, dan bank tempat Reksa Dana melakukan penempatan
dana atau pihak-pihak yang terkait lainnya yang berhubungan dengan Reksa Dana mengalami
wanprestasi yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aset Bersih) Reksa Dana.
Risiko perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum
Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan
Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek bersifat utang dapat
mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh Reksa Dana.
Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula
mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan.
Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi apabila Reksa Dana
memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 serta
Kontrak Investasi Kolektif dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi apabila
salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana tersebut terpenuhi.
34
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
13.1.
TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Sebelum melakukan pembelian, pemodal harus sudah membaca dan mengerti isi
Prospektus BATAVIA DANA KAS MAXIMA ini beserta ketentuan-ketentuan yang ada di
dalamnya. Para pemodal yang ingin membeli Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS
MAXIMA harus terlebih dahulu membuka rekening yang ditunjuk oleh Manajer Investasi,
mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening BATAVIA DANA KAS
MAXIMA dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan, melengkapinya dengan
bukti pembayaran dan fotokopi jati diri (KTP/paspor untuk perorangan dan fotokopi
anggaran dasar, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan KTP/paspor pejabat yang
berwenang untuk badan hukum) serta dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan
sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. V.D.10 yang disampaikan kepada Manajer Investasi secara langsung atau
melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Para pemodal yang melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS
MAXIMA yang pertama kali (pembelian awal) disyaratkan untuk mengisi dan
menandatangani formulir profil pemodal BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebelum
melakukan pembelian.
Formulir pembukaan rekening BATAVIA DANA KAS MAXIMA, formulir profil pemodal
dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh dari Manajer
Investasi atau dari Agen Penjual serta perwakilan Manajer Investasi pada bank lain yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA oleh pemodal tersebut harus
dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan
dalam formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh
pemodal yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak
akan dilayani.
Dalam hal terdapat keyakinan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam No. V.D.10, Manajer Investasi dan Bank Kustodian wajib menolak
pesanan pembelian Unit Penyertaan dari calon Pemegang Unit Penyertaan. Pembelian
Unit Penyertaan oleh pemodal yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan
tersebut di atas tidak akan dilayani.
13.2. BATAS MINIMUM PEMBELIAN DAN MAKSIMUM PEMILIKAN UNIT PENYERTAAN
Minimum pembelian awal Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan minimum
pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah sebagai
berikut:
Reksa Dana
Minimum Pembelian
Awal
Minimum Pembelian
Selanjutnya
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
Rp.1.000.000,-
Rp.50.000.,-
28
13.3.
HARGA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga sama
dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah)
pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga penjualan Unit Penyertaan BATAVIA
DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan
pada akhir hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva
Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit
Penyertaan yaitu sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah).
13.4
PEMPROSESAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang
disetujui oleh Manajer Investasi sampai pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat
dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh
Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa yang sama.
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang
disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat
dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh
Bank Kustodian pada hari yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa
berikutnya.
13.5
SYARAT PEMBAYARAN
Pembayaran pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dilakukan
dengan pemindahbukuan atau transfer dalam mata uang Rupiah dan pembayaran
tersebut dilakukan kepada rekening BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebagai berikut:
Bank
Rekening
Nomor
: Standard Chartered Bank Jakarta
: REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA
: 001-000-56288
Biaya pemindahbukuan atau transfer tersebut di atas, bila ada, menjadi tanggungjawab
pemodal.
13.6.
PERSETUJUAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Manajer Investasi dan Bank Kustodian berhak menerima atau menolak pemesanan
pembelian Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Bagi pemesanan
pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan
dikembalikan oleh Manajer Investasi dengan pemindahbukuan atau transfer ke rekening
yang ditunjuk oleh pemegang Unit Penyertaan, dalam hal ini Biaya Transfer ditanggung
oleh pemegang Unit Penyertaan.
Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pembelian Unit Penyertaan oleh
Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam
waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan
ketentuan, seluruh pembayaran telah diterima dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit
Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in
good fund and in complete application).
29
BAB XIV
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
14.1. PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang dimilikinya pada setiap hari bursa.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dengan mengisi dan
menyampaikan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang ditujukan kepada
Manajer Investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA
harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus
dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang
dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
14.2.
BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI DAN SALDO MINIMUM KEPEMILIKAN
Batas minimum Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan minimum kepemilikan Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah sebagai berikut:
Reksa Dana
Minimum Penjualan
Kembali
Saldo Minimum
Kepemilikan
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
Rp. 50.000,-atau
10 Unit Penyertaan
1.000 Unit Penyertaan
Manajer Investasi berhak mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa, jika jumlah
kepemilikan Unit Penyertaan menjadi kurang dari jumlah Minimum Kepemilikan.
14.3.
PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI
Sesuai ketentuan Bapepam dan LK, pembayaran atas penjualan kembali Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dilakukan oleh Manajer Investasi sesegera
mungkin, tidak lebih dari 7 (tujuh) hari bursa sejak Formulir Penjualan Kembali Unit
Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum
dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA
KAS MAXIMA, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Pembayaran dana hasil penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS
MAXIMA akan dilakukan dengan pemindahbukuan atau transfer ke rekening yang
ditunjuk pemegang Unit Penyertaan.
Biaya pemindahbukuan atau transfer, bila ada, merupakan beban dari pemegang Unit
Penyertaan. Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi kepemilikan yang menyatakan
jumlah Unit Penyertaan yang masih dimiliki, jumlah Unit Penyertaan yang dijual dan Nilai
Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada saat Unit Penyertaan tersebut dijual.
30
14.4.
HARGA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Harga penjualan kembali setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah
harga setiap Unit Penyertaan pada hari bursa yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva
Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA pada akhir hari bursa tersebut yang dihitung
dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai
Aktiva Bersih awal setiap Unit Penyertaan yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah).
14.5
PEMPROSESAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Jika Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima secara lengkap dan telah
dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh Manajer Investasi sampai dengan
pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Reksa Dana yang bersangkutan
pada akhir hari bursa yang sama.
Jika Formulir Penjualan Kembali diterima secara lengkap dan telah dipenuhi sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan
Kembali Unit Penyertaan oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu
Indonesia Barat maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa berikutnya.
14.6.
BATAS MAKSIMUM PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Dalam kondisi luar biasa dimana Manajer Investasi menerima atau menyimpan
permintaan penjualan kembali lebih dari 20% (dua puluh persen) dalam sehari dari total
Nilai Aktiva Bersih yang diterbitkan pada hari bursa yang bersangkutan, maka kelebihan
permohonan penjualan kembali tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap
sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan
berdasarkan urutan permohonan (first come first served).
Sesuai Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep. 552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, Manajer Investasi dapat menolak
Pembelian Kembali ( Pelunasan) atau menginstruksikan Agen Penjual Efek Reksa Dana
untuk melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal – hal
sebagai berikut:
a.
b.
c.
Bursa Efek dimana sebagian besar portofolio Efek BATAVIA DANA KAS
MAXIMA diperdagangkan ditutup;
Perdagangan Efek atas sebagian besar portofolio Efek BATAVIA DANA KAS
MAXIMA di Bursa Efek dihentikan;
Keadaan kahar sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif
Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemegang Unit
Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA apabila melakukan penolakan pembelian
kembali (pelunasan) tersebut di atas paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal
instruksi penjualan kembali diterima oleh Manajer Investasi.
31
14.7
PENGIRIMAN SURAT ATAU BUKTI KONFIRMASI PENJUALAN KEMBALI UNIT
PENYERTAAN
Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah penjualan kembali Unit
Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit
Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah
dimaksud dengan ketentuan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh
Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete application).
32
BAB XV
SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
INVESTOR
Formulir Aplikasi
Pembelian + Dokumen
Pendukung
Surat
Konfirmasi
Dana
AGEN PENJUAL (jika ada)
1.Pemeriksaan Formulir dan Kelengkapan
Dokumen Pendukung
2.Notifikasi ke Manajer Investasi
PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN
( Manajer Investasi )
1. Pengenalan nasabah dan profil nasabah (untuk
Pembelian Unit Penyertaan melalui Manajer
Investasi)
2. Menjelaskan secara rinci tentang Reksa Dana
3. Menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen
4. Pemeriksaan Formulir dan Dokumen Pendukung
5. System Update
6. Autorisasi Aplikasi Pemesanan Pembelian
Batch Pemesanan Pembelian
- Formulir
Laporan Hasil
STANDARD CHARTERED BANK (Bank Kustodian )
1. Penerimaan Batch Formulir dan Dokumen
Pendukung
2. Penerimaan dana di rekening Reksa Dana
3. Proses pendaftaran/pembukaan rekening
4. Alokasi Jumlah Unit Penyertaan
5. Informasi ke Manajer Investasi
33
PEMESANAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
INVESTOR
Formulir Penjualan Kembali
- Dokumen Pendukung
AGEN PENJUAL (jika ada)
1.Pemeriksaan Formulir dan Kelengkapan
Dokumen Pendukung
2.Notifikasi ke Manajer Investasi
PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN
(Manajer Investasi )
Surat
Konfirmasi
1. Pemeriksaan Formulir dan Dokumen Pendukung
2. System Update
3. Autorisasi Aplikasi Pemesanan Penjualan Kembali
Dana
Batch Penjualan Kembali
-Formulir
-Dokumen Pendukung
Laporan
Hasil Penjualan
Kembali
STANDARD CHARTERED BANK (Bank Kustodian )
1.
2.
3.
4.
5.
Penerimaan Batch Penjualan Kembali, Formulir
dan Dokumen Pendukung
Verifikasi Kepemilikan
Perhitungan Hasil Penjualan Kembali
Pembayaran Hasil Penjualan Kembali
Informasi ke Manajer Investasi
34
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
16.1 BATAVIA DANA KAS MAXIMA berlaku sejak ditetapkan pernyataan Efektif oleh BAPEPAM
dan LK dan wajib dibubarkan, apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut :
a.
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Bursa, BATAVIA DANA KAS
MAXIMA yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif memiliki dana
kelolaan kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah); dan
atau
b.
diperintahkan oleh BAPEPAM dan LK untuk membubarkan BATAVIA DANA
KAS MAXIMA sesuai dengan Peraturan Perundang–undangan di bidang
Pasar Modal; dan atau
c.
total Nilai Aktiva Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA kurang dari
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh)
Hari Bursa berturut-turut; dan atau
d.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat membubarkan Reksa Dana
BATAVIA DANA KAS MAXIMA
16.2. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam
Bab 16.1 huruf a, maka Manajer Investasi wajib :
16.3.
a.
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada BAPEPAM dan LK dan
mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi
BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling
kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini.
b.
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil
likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih
pada saat pembubaran namun tidak boleh lebih kecil dari dari Nilai Aktiva Bersih
Awal (harga par) dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling
lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini.
c.
membubarkan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dalam jangka waktu paling lambat
10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini, dan menyampaikan laporan hasil
pembubaran BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK dalam
paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Reksa Dana BATAVIA DANA KAS
MAXIMA dibubarkan.
Dalam hal Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA wajib dibubarkan karena
kondisi sebagaimana dimaksud dalam Bab 16.1 huruf b, maka Manajer Investasi
wajib ;
a. mengumumkan pembubaran, likuidasi dan rencana pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA paling kurang dalam satu surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua)
35
Hari Bursa sejak diperintahkan BAPEPAM dan LK, dan pada hari yang sama
memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan
perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA;
b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi
yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa
perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat
pembubaran dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat
7 (tujuh) Hari Bursa sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA
DANA KAS MAXIMA oleh BAPEPAM dan LK; dan
c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA
DANA KAS MAXIMA oleh BAPEPAM dan LK dengan dilengkapi pendapat dari
Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa
Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Notaris;
16.4.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam Bab 16.1 huruf c, maka Manajer Investasi wajib:
a. menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada BAPEPAM dan LK dengan
dilengkapi kondisi keuangan terakhir Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA
dan mengumumkan kepada para Pemegang Unit Penyertaan rencana
pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA
KAS MAXIMA paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional , dalam jangka waku paling lambat 2 (dua)
Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada bab 16.1
huruf c Prospektus ini serta pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis
kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA;
b. Menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi
yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa
perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat
likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan
Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA
DANA KAS MAXIMA dari Notaris.
16.5.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam Bab 16.1 huruf d, maka Manajer Investasi wajib ;
a. menyampaikan kepada BAPEPAM dan LK dalam jangka waktu paling lambat 2
(dua) Hari Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran Reksa Dana oleh
Manajer Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan :
1)
2)
3)
kesepakatan pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS
MAXIMA antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian;
alasan pembubaran; dan
kondisi keuangan terakhir;
36
dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada para
Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan secara
tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA;
b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi
yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa
perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat
likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan
Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA
DANA KAS MAXIMA dari Notaris.
16.6.
Dalam hal masih terdapat uang hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang Unit
penyertaan setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada Pemegang Unit
Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka ;
a.
jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut Pemegang Unit
Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing – masing 2
(dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang
berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro
di Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dalam jangka
waktu 30 ( tiga puluh) tahun;
b.
Setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan
kepada rekening giro tersebut;
c.
Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh Pemegang
Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian
kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar
Modal;
16.7.
Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi Reksa Dana BATAVIA
DANA KAS MAXIMA harus dibagi secara proposional menurut komposisi jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh masing–masing Pemegang Unit Penyertaan.
16.8.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian
hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA, maka Pemegang Unit
penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (pelunasan).
16.9.
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran dan
likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA termasuk biaya Konsultan
Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan
wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak–pihak yang bersangkutan.
37
BAB XVII
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT
PENYERTAAN
Informasi, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh di
kantor Manajer Investasi, Bank Kustodian serta Agen-agen Penjual serta perwakilan Manajer
Investasi pada bank lain yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Hubungi Manajer Investasi untuk
informasi lebih lanjut.
Manajer Investasi
PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN
Chase Plaza, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav.21
Jakarta 12920
Telepon (62-21) 520-8390
Faksimili (62-21) 520-6899
Email : [email protected]
www.bpam.co.id
Bank Kustodian
STANDARD CHARTERED BANK, CABANG JAKARTA
Menara Standard Chartered Bank
Jl. Prof Dr Satrio No 164
Jakarta 12930
Tel: (62-21) 25550200
Fax: (62-21) 5719671/72
38
Download