PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA Tanggal Efektif: 16 Februari 2007 Tanggal Mulai Penawaran: 20 Februari 2007 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA (selanjutnya disebut “BATAVIA DANA KAS MAXIMA“) bertujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan dana yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka pendek melalui penempatan dalam instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun. BATAVIA DANA KAS MAXIMA akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebesar 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BATAVIA DANA KAS MAXIMA juga dapat mengadakan perjanjian pembelian atau penjualan kembali (REPO) sehubungan dengan penyelesaian transaksi instrumen pasar uang tersebut di atas. PENAWARAN UMUM PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan penawaran umum atas Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut: BATAVIA DANA KAS MAXIMA sampai dengan : 5.000.000.000 (lima miliar) Unit Penyertaan. Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya adalah sebagaimana diuraikan dalam Bab XIII Pasal 13.2 dari Prospektus ini. Setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap unit penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per unit penyertaan yaitu sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah). MANAJER INVESTASI PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Chase Plaza, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta 12920 Telepon : (62-21) 520-8390 Faksimili: (62-21) 520-6899 Email : [email protected] www.bpam.co.id BANK KUSTODIAN Menara Standard Chartered Bank Jl. Prof Dr Satrio No 164 Jakarta 12930 Tel: (62-21) 25550200 Fax: (62-21) 5719671/72 PENTING : SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI, BAB V MENGENAI TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI DAN BAB VIII MENGENAI MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR RISIKO. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2012 UNTUK DIPERHATIKAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum, maupun pajak. Oleh karena itu, calon Pemegang Unit Penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak-pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam BATAVIA DANA KAS MAXIMA. Calon Pemegang Unit Penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan pemegang Unit Penyertaan akan menanggung risiko sehubungan dengan Unit Penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan. Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukan indikasi hasil investasi dari BATAVIA DANA KAS MAXIMA hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan bahwa Pemegang Unit Penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari Manajer Investasi atas Target Hasil Investasi maupun potensi hasil investasi yang akan diperoleh oleh calon Pemegang Unit Penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam Bab VIII mengenai Faktor-Faktor Risiko Investasi. DAFTAR ISI Halaman BAB I. ISTILAH DAN DEFINISI 1 BAB II. KETERANGAN MENGENAI BATAVIA DANA KAS MAXIMA 4 BAB III. MANAJER INVESTASI 7 BAB IV. BANK KUSTODIAN 10 BAB V. TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI 12 BAB VI. METODE PERHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM 16 PORTOFOLIO BATAVIA DANA KAS MAXIMA BAB VII. PERPAJAKAN 18 BAB VIII. RISIKO INVESTASI 20 BAB IX. IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA 22 BAB X. HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN 25 BAB XI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 26 BAB XII. PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN 27 BAB XIII. PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 28 BAB XIV. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN 30 BAB XV. SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA 33 BAB XVI. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI 35 BAB XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN 38 PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN BAB I ISTILAH DAN DEFINISI 1.1. REKSA DANA Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang-undang tentang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum reksa dana yang ditawarkan dalam Prospektus ini adalah Kontrak Investasi Kolektif. 1.2. KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. 1.3. MANAJER INVESTASI Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. 1.4. BANK KUSTODIAN Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 1.5. EFEK Efek adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA 1.6. PORTOFOLIO EFEK Portofolio Efek adalah kumpulan Efek. 1.7. BUKTI KEPEMILIKAN Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada pemodal. Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif. Dengan demikian Unit Penyertaan merupakan bukti kepesertaan pemegang Unit Penyertaan dalam Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Manajer Investasi akan menerbitkan surat konfirmasi kepemilikan Unit Penyertaan yang berisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan Unit Penyertaan Reksa Dana. 1 1.8. NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya. Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No. IV.C.2. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana. 1.9. 1.10. AFILIASI Afiliasi adalah: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. BAPEPAM dan LK Bapepam dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 1.11. EFEKTIF Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: IX.C.5., Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007. Surat pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh Bapepam dan LK. 1.12. FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi. 1.13. FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi. 2 1.14. FORMULIR PROFIL PEMODAL Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana diharuskan oleh Peraturan Nomor: IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual BATAVIA DANA KAS MAXIMA. 1.15. HARI BURSA Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. 1.16. PENAWARAN UMUM Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif. 1.17. PERNYATAAN PENDAFTARAN Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 1.18. PROSPEKTUS Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus. 1.19. SURAT KONFIRMASI KEPEMILIKAN UNIT PENYERTAAN Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam BATAVIA DANA KAS MAXIMA. Surat konfirmasi kepemilikan akan dikirimkan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembelian atau penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA. 1.20. UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. 3 BAB II KETERANGAN TENTANG BATAVIA DANA KAS MAXIMA 2.1. PEMBENTUKAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana. Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA pada awalnya dibentuk dengan nama SI DANA KAS MAXIMA, antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagaimana termaktub dalam akta Kontrak Investasi Kolektif No. 105 tertanggal 21 Desember 2006.Kemudian nama Reksa Dana SI DANA KAS MAXIMA diubah menjadi BATAVIA DANA KAS MAXIMA dengan Akta Adendum KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF No. 28 tanggal 09 Februari 2010 dimana kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, SH, notaris di Jakarta. PENAWARAN UMUM PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan penawaran umum atas Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut: BATAVIA DANA KAS MAXIMA sampai dengan Penyertaan. : 5.000.000.000 (lima miliar) Unit Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya Unit Penyertaan adalah sebagaimana diuraikan dalam Bab XIII Angka 13.2 dalam Prospektus ini. Setelah itu Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari Bapepam dan LK. Masing-masing Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga masing-masing Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan yaitu sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah). 2.2. PENEMPATAN DANA AWAL Dalam rangka penawaran umum BATAVIA DANA KAS MAXIMA telah ditempatkan dana awal sebesar Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) atau sebanyak 10.000.000 (sepuluh juta) Unit Penyertaan dengan rincian sebagai berikut: BATAVIA DANA KAS MAXIMA No. 1. Pihak Yang Telah Menempatkan Dana Awal Jumlah Unit Penyertaan Jumlah (Rupiah) PT Allianz Life Indonesia QQ Saving Plan 10.000.000 10.000.000.000 TOTAL 10.000.000 10.000.000.000 4 2.3. MANFAAT BATAVIA DANA KAS MAXIMA Masing-masing BATAVIA DANA KAS MAXIMA memberikan manfaat dan kemudahan bagi pemodal antara lain: 2.5. a. Diversifikasi investasi – dengan dukungan dana yang cukup besar, BATAVIA DANA KAS MAXIMA menjanjikan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko yang timbul. b. Pengelolaan yang profesional - BATAVIA DANA KAS MAXIMA dikelola dan dimonitor setiap hari oleh para manajer profesional yang berpengalaman di bidang manajemen investasi di Indonesia, sehingga pemodal tidak lagi perlu melakukan riset, analisa pasar dan berbagai pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi. c. Unit Penyertaan mudah dijual kembali – setiap penjualan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dibeli kembali oleh Manajer Investasi. d. Pembayaran uang tunai kepada pemodal tidak dikenakan pajak – setiap pembagian uang tunai, termasuk pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan tidak dikenakan pajak. e. Pembebasan pekerjaan analisa investasi dan administrasi – investasi dalam bidang pasar modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan administrasi. Dengan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA, maka pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari pekerjaan tersebut. PENGELOLA BATAVIA DANA KAS MAXIMA a. Komite Investasi Komite Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA bertanggung jawab untuk memberikan pengarahan dan strategi manajemen aset secara umum. Komite Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA saat ini terdiri dari: Hasnah Thayib, Warga Negara Indonesia, memperoleh gelar sarjana dalam bidang Communications Art dari Philippine Women’s University di Manila. Sebelum bergabung dengan divisi keuangan Austindo, beliau menjabat sebagai Vice President pada berbagai divisi antara lain multinational business dan corporate finance di Chase Manhattan Bank sejak tahun 1971. Lilis Setiadi, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan sejak tahun 1995. Dua posisi profesional Lilis yang terakhir sebelum bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di Juli 2009 adalah Kepala Penjualan Reksa Dana di Schroders Investment Management Indonesia, dan Kepala Global Securities Services Deutsche Bank AG Jakarta Lilis menyelesaikan pendidikannya di Oklahoma State University dengan gelar Bachelor of Science degree di bidang Marketing dan International Business. Beliau memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-99/BL/WMI/2007 dari BAPEPAM dan LK. 5 Yulius Manto, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan sejak tahun 1997. Dua posisi profesional Yulius yang terakhir sebelum bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di April 2010 adalah Fund Administration Services di Deutsche Bank AG dan Manager of Mutual Funds Sales at Schroder Investment Management Indonesia.Yulius menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Tarumanagara. Beliau memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-58/PM/WMI/2006 dari BAPEPAM dan LK. b. Tim Pengelola Investasi Tim pengelola investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA terdiri dari: Suryanto Sandjaja Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2010 sebagai Head of Investment, dan memiliki pengalaman kerja di Pasar Modal sejak tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT First State Investments Indonesia sebagai Manajer Investasi Senior selama enam tahun dan PT Bahana TCW Investment Management sebagai Riset Analis selama dua tahun. Beliau memulai karirnya di Sanwa Bank New York pada tahun 1996. Meraih gelar MBA di bidang Keuangan dari Northeastern University pada tahun 2003 dan BSc dalam Manufacturing Engineering dari Boston University pada tahun 1996. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-60/PM/IP/WMI/1999. Arfan Fasri Karniody Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2009, memiliki pengalaman di bidang Research and Portfolio Management sejak tahun 2001. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebelumnya bekerja di PT Niaga Aset Manajemen selama 4 tahun. Kemudian bergabung dengan PT CIMBPrincipal Asset Management selama 2 tahun. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi dengan Nomor Keputusan: Kep-107/PM/WMI/2004. Angky Hendra Mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Dan telah bekerja di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 1998 serta telah menduduki beberapa posisi antara lain Customer Relations dan Research Analyst di PT Ramayana Artha Perkasa. Angky juga telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi No. KEP-125/PM/WMI/2005. Rinaldi Lukita Handaya Mendapatkan gelar Bachelor of Business with Distinction dari University of Technology Sydney. Memiliki pengalaman di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 2006. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK Nomor: KEP- 45/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar FRM dan CFA pada tahun 2011. Indra Suruadji Indra Suruadji Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya jurusan Akuntansi dan gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Prasetiya Mulya Business School . Memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2006 di bidang pasar modal. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Bapepam No. KEP42/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar CFA sejak 2011. 6 BAB III MANAJER INVESTASI 3.1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen berkedudukan di Jakarta, pada awalnya didirikan dengan nama PT Bira Aset Manajemen pada tahun 1996 berdasarkan Akta No. 133 tanggal 23 Januari 1996 yang dibuat di hadapan Djedjem Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan keputusannya No. C2-1942.HT.01.01.TH1996 tanggal 12 Pebruari 1996, serta setelah mengalami beberapa perubahan, diantaranya perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 37 tanggal 12 Maret 2008, dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. AHU-39971.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Juli 2008, dan perubahan terakhir sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 03 tanggal 6 Juli 2011, dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada No. AHU-AH.01.10-22439 tanggal 18 Juli 2011. Manajer Investasi telah diambil alih oleh PT Batavia Prosperindo Internasional sesuai dengan Akta No. 141 tanggal 20 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Sesuai Akta No. 51 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-1329 HT.01.04-TH 2001 tanggal 21 Pebruari 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 676/RUB.09.03/VIII/2001 tanggal 20 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76, tanggal 21 September 2004, Tambahan No. 9350, nama Manajer Investasi berubah menjadi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dan LK sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor KEP03/PM/MI/1996 tanggal 14 Juni 1996. Direksi dan Dewan Komisaris Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang bertindak sebagai Manajer Investasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA ini tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 03 tanggal 6 Juli 2011, yang dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut: Dewan Komisaris Hasnah Thayib Irena Istary Iskandar Rudy Johansen Jabatan Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi Lilis Setiadi Yulius Manto Suryanto Sandjaja Jabatan Direktur Utama Direktur Direktur Riset 7 3.2. PENGALAMAN MANAJER INVESTASI PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memiliki dana kelolaan seluruh Reksa Dana per posisi tanggal 30 Desember 2011 sebesar Rp10,57 Triliun dan mengelola 51 Reksa Dana lainnya yaitu: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Batavia Dana Dinamis Batavia Prima Ekspektasi Si Dana Batavia CPI Batavia USD Balanced Asia Si Dana Obligasi Maxima Batavia Dana Obligasi Ultima Batavia Dana Kas Maxima Batavia Prima Campuran Si Dana Proteksi Global Bonds Fund Si Dana Proteksi Global Bonds Fund II Si Dana Proteksi Batavia Div. IX Batavia Proteksi Sriwijaya Batavia Proteksi Pajajaran Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan Batavia Proteksi Utama 1 Batavia Proteksi Utama 2 Batavia Proteksi Utama 3 Batavia Proteksi Prima 2 Batavia Proteksi Utama 5 Batavia Proteksi Utama 6 Batavia Proteksi Utama 7 Batavia Proteksi Prima 3 Batavia Proteksi Utama 8 Batavia Proteksi Utama 9 Batavia Proteksi Prima 6 Batavia Proteksi Prima 5 Batavia Proteksi Prima 7 Batavia Proteksi Prima 8 Batavia Proteksi Prima 9 Batavia Proteksi Prima 10 Batavia Proteksi Prima 11 Batavia Proteksi Prima 12 Batavia Proteksi Prima 15 Batavia Proteksi Prima 16 Batavia Proteksi Prima 17 Batavia Proteksi Prima 19 Batavia Proteksi Prima 20 Batavia Dana Saham Batavia Dana Saham Optimal Batavia Dana Saham Syariah Batavia Dana Saham Agro Si Dana Batavia Terbatas I Si Dana Batavia Terbatas II Si Dana Batavia Terbatas III 8 45 46 47 48 49 50 51 Si Dana Batavia Terbatas IV Si Dana Batavia Terbatas V Si Dana Batavia Terbatas VI Si Dana Batavia Terbatas VII Si Dana Batavia Terbatas Optimal Si Dana Batavia Terbatas Maxima Batavia Terbatas Ultima PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah perusahaan Manajemen Investasi yang hanya semata-mata mengelola dana nasabah, sehingga semua keahlian dan kemampuan pengelolaan investasi diarahkan untuk kepentingan nasabah. Dengan didukung oleh para staf yang berpengalaman dan ahli dibidangnya, serta didukung oleh jaringan sumber daya Group Batavia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para nasabahnya. 3.3. PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS). 9 BAB IV BANK KUSTODIAN 4.1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI BANK KUSTODIAN Standard Chartered Bank Cabang Jakarta di Indonesia telah memiliki persetujuan sebagai kustodian di bidang Pasar Modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-35/PM.WK/1991 tanggal 26 Juni 1991. Memperoleh izin Pembukaan Kantor Cabang di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor D.15.6.5.9.19 tanggal 1 Oktober 1968, untuk melakukan usaha sebagai Bank Umum. 4.2 PENGALAMAN BANK KUSTODIAN Standard Chartered Bank didirikan oleh Royal Chater pada tahun 1853 dengan kantor pusat di London dan memiliki lebih dari 150 tahun pengalaman di dunia perbankan di berbagai pasar dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Standard Chartered memiliki jaringan global yang sangat ekstensif dengan lebih dari 1,200 lokasi (termasuk subsidiaries, associates dan joint ventures) di 56 negara di kawasan Asia Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Inggris dan Kawasan Amerika. Kekuatan Standard Chartered terletak pada luas jaringannya, multikultural, keseimbangan dalam melakukan bisnis, dan dipercaya di seluruh jaringannya karena menerapkan standar yang tinggi untuk tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan. Di Indonesia, Standard Chartered telah hadir sejak 1863 yang ditandai dengan pembukaan kantor pertama di Jakarta. Saat ini Standard Chartered memiliki 23 kantor cabang tersebar di 8 (delapan) kota besar di Indonesia. Standard Chartered Securities Services mulai beroperasi pada tahun 1989 sebagai bank Kustodian asing pertama di Indonesia yang memperoleh izin dari BAPEPAM & LK. Standard Chartered memulai jasa Fund Service sejak tahun 2004 dan telah berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini menjadi salah satu penyedia jasa Fund Service utama dan cukup diperhitungkan di pasar lokal. Standard Chartered termasuk salah satu agen kustodian dan kliring yang dominan di Asia yang ditandai dengan kehadirannya di berbagai pasar utama Asia. Standard Chartered menyediakan pelayanan sebagai kustodian di 16 negara di kawasan Asia Pacific seperti Hongkong, Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Jepang, Philliphina, Korea Selatan, Taiwan, India, Bangladesh, Pakistan, Cina dan Srilangka , 13 diantaranya merupakan pusat Pelayanan (pusat operasional). Saat ini Standard Chartered sudah melakukan expansi sebagai bank kustodian ke pasar Afrika dan Timur Tengah yang terdiri dari 16 negara dikawasan Afrika yang meliputi Botswana, Ghana, Kenya, Tanzania, Mauritius, Uganda, Zambia, Zimbabwe, Mesir, Pantai Gading, Malawi, Maroko, Namibia, Nigeria, Tunisia dan Afrika Selatan. Untuk pasar Timur Tengah saat ini Standard Chartered telah hadir di 4 negara meliputi Bahrain, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab. Bersama-sama dengan Standard Chartered Bank Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea, Malaysia, Philiphina, Srilangka dan Thailand, Standard Chartered Bank Indonesia terpilih sebagai salah satu kustodian terbaik dalam publikasi Global Kustodian Survey tahunan. Standard Chartered Securities Services merupakan Bank Kustodian pertama yang memperoleh ISO 9001-2000. 10 Standard Chartered Bank senantiasa melayani nasabah dengan keahlian dan pengetahuan dalam kustodi dan kliring yang meliputi settlement, corporate action, penyimpanan, pelaporan, pengembalian pajak dan pelayanan-pelayanan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Standard Chartered, silahkan mengunjungi situs kami di www.standardchartered.com 4.3 PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan adalah PT Bank Permata Tbk dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. 11 BAB V TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI 5.1. TUJUAN INVESTASI BATAVIA DANA KAS MAXIMA bertujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan dana yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka pendek melalui penempatan dalam instrumen pasar uang dan/atau Efek hutang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun. 5.2. KEBIJAKAN INVESTASI akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebesar 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dan/atau Efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BATAVIA DANA KAS MAXIMA juga dapat mengadakan perjanjian pembelian atau penjualan kembali (REPO) sehubungan dengan penyelesaian transaksi instrumen pasar uang tersebut di atas. Kebijakan investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib telah dipenuhi oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh ) hari sejak tanggal diperolehnya pernyataan Efektif atas BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Bapepam dan LK. 5.3. PEMBATASAN INVESTASI a. Batasan Investasi Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK nomor IV.B.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 (tiga puluh) Desember 2010 (dua ribu sepuluh) tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, BATAVIA DANA KAS MAXIMA hanya dapat melakukan penjualan dan pembelian atas: (a) Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri; (b) Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; (c) Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; (d) instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau (e) Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek. 12 b. Tindakan yang dilarang Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif: a. memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet; b. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat; c. memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud; d. memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi: 1) Sertifikat Bank Indonesia; 2) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau 3) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; e. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yangdibeli; f. memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana; g. memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali: 1) Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek; 2) Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun; dan 3) Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; h. memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah; i. memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan/atau 13 pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan; j. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek; k. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale); l. terlibat dalam Transaksi Marjin; m. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; n. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian; o. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau 2) Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; p. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Afiliasinya; dan q. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: 1) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; 2) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau 3) Manajer Investasi Reksa Dana terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah. Pembatasan investasi tersebut berdasarkan pada peraturan yang berlaku saat prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan hal-hal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. 14 5.4. KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI BATAVIA DANA KAS MAXIMA membagikan hasil bersih investasi secara harian dalam bentuk Unit Penyertaan yang akan ditambahkan ke dalam rekening masing-masing pemegang Unit Penyertaan setiap hari. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan akan tetap sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah), sehingga pemegang Unit Penyertaan akan mengetahui nilai investasi yang dimilikinya dengan cara mengalikan jumlah Unit Penyertaan yang dimilikinya dengan Rp 1.000,- (seribu rupiah). Pemegang Unit Penyertaan yang ingin menikmati keuntungan dari investasinya, atau membutuhkan likuiditas, dapat menjual sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki sesuai ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan prospektus. 15 BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO BATAVIA DANA KAS MAXIMA Metode penghitungan Nilai Pasar Wajar Efek dalam portofolio BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, Lampiran Keputusan Bapepam dan LK No. Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008, yang memuat antara lain ketentuan sebagai berikut: 1. Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB setiap Hari Bursa, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek; b. Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan: 1) 2) c. harga perdagangan sebelumnya; atau harga perbandingan Efek sejenis; Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut: 1) Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek; 2) obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh BAPEPAM sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang Laporan Reksa Dana; d. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia; e. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggung jawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evaluasi antara lain adalah: 1) 2) harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir; informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir; 16 3) 4) 5) f. dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis; dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan dalam hal waran, right, atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari; dan Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku. 2. Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi. 3. Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat mengunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo. 4. Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus. 5. Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto. 6. Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama. Selain itu, BAPEPAM telah mengeluarkan surat edaran mengenai aturan standard deviasi untuk obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah yaitu melalui Surat Edaran Nomor: SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan” dan Surat Edaran Nomor: SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara” . Manajer Investasi akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, dan Surat Edaran BAPEPAM Nomor: SE02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan”, serta Surat Edaran BAPEPAM Nomor: SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang ”Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara” tersebut diatas dengan tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan BAPEPAM dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah diterbitkannya Prospektus ini. 17 BAB VII PERPAJAKAN Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut: No. Uraian A. Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari: B. Perlakuan PPh Dasar Hukum a. Pembagian uang tunai (dividen) PPh tarif umum b. Bunga Obligasi PPh Final* Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf i UU PPh jo. Pasal 2(1) dan Pasal 3 huruf d PP No.16 th 2009 c. PPh Final* Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf j UU PPh jo. Pasal 2(1) dan Pasal 3 huruf d PP No.16 th 2009 d. Bunga Deposito dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia PPh Final 20% Pasal 4 (2) UU PPh jo. Pasal 2 PP 131 th 2000 jo Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 51/KMK.04/2001 e. Capital Gain Saham di Bursa PPh Final 0,1% Pasal 4 (2) UU PPh jo. PP 41 th 1994 jo. Pasal 1 PP 14 tahun 1997. f. PPh tarif umum Capital gain/diskonto obligasi Commercial Paper dan surat utang lainnya Bagian Laba termasuk pelunasan Pasal 4 (1) UU PPh Pasal 4 (1) UU PPh Bukan Objek PPh Pasal 4 (3) huruf i UU PPh kembali (redemption) Unit Penyertaan yang diterima oleh pemegang Unit Penyertaan *) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksananya, bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada BAPEPAM dan LK dikenakan pemotongan pajak sebesar 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya. Adalah penting bagi Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang dihadapinya dengan berkonsultasi pada Penasehat Pajak sebelum melakukan investasi pada BATAVIA DANA KAS MAXIMA 18 Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan Prospektus ini dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas Peraturan Perpajakan yang berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal. 19 BAB VIII RISIKO INVESTASI Semua investasi, termasuk investasi dalam Reksa Dana, memiliki risiko. Risiko yang melekat pada BATAVIA DANA KAS MAXIMA meliputi: (1) Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik Perubahan kondisi ekonomi di luar negeri sangat mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia karena Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka. Demikian pula perubahan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat pada bursa Efek maupun perusahaan yang menerbitkan instrumen pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi Efek bersifat utang maupun instrumen pasar uang yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut (2) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan Penurunan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat disebabkan perubahan harga dari Efek dalam portofolio. (3) Risiko Likuiditas Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai. Apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit Penyertaan secara serentak melakukan Penjualan Kembali kepada Manajer Investasi, maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang tunai seketika untuk melunasi Penjualan Kembali Unit Penyertaan tersebut. Dalam hal terjadi keadaan force majeure, yang berada di luar kontrol Manajer Investasi, yang menyebabkan sebagian besar atau seluruh harga Efek yang tercatat di Bursa Efek turun secara drastis dan mendadak (crash) atau terjadinya kegagalan pada sistem perdagangan dan penyelesaian transaksi, maka keadaan tersebut akan mengakibatkan portofolio investasi dari BATAVIA DANA KAS MAXIMA terkoreksi secara material dan Penjualan Kembali dapat dihentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan Peraturan Bapepam & LK. (4) Risiko Wanprestasi Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan BATAVIA DANA KAS MAXIMA, seperti penerbit obligasi, pialang, bank kustodian, PT KPEI, bank tempat BATAVIA DANA KAS MAXIMA melakukan penempatan dana atau pihak-pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan BATAVIA DANA KAS MAXIMA mengalami wanprestasi sehingga dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA. (5) Risiko Tingkat Suku Bunga Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga rupiah. Jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang drastis, maka Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dapat turun menjadi lebih rendah dari Nilai Aktiva Bersih Awal sehubungan dengan turunnya nilai pasar dari obligasi. 20 (6) Risiko Pasar Jumlah Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar pada tingkat bunga dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva Bersih dari BATAVIA DANA KAS MAXIMA dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: - Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek bersifat utang; - Setiap penurunan peringkat dari obligasi; - Force Majeure yaitu suatu kondisi diluar kekuasaan manajer investasi, seperti perang dan bencana alam. (7) Risiko Perubahan Peraturan Perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau atau perubahan atau perbedaan interpretasi peraturan perundang-undangan yang material terutama di bidang perpajakan atau peraturan khususnya di bidang Pasar Uang dan Pasar Modal dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan. (8) Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA apabila oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 angka 37 serta Kontrak Investasi Kolektif oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA apabila salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA tersebut terpenuhi. 21 BAB IX IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA Dalam pengelolaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut: 9.1. BIAYA YANG MENJADI BEBAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA a. Imbalan jasa Manajer Investasi. b. Imbalan jasa Bank Kustodian. c. Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek. d. Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus termasuk laporan keuangan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK. e. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan Formulir Pengalihan Unit Penyertaan (Jika ada) setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK. f. 9.2. Biaya pencetakan dan pengiriman Surat Konfirmasi Transaksi dan Kepemilkan Unit Penyertaan dan laporan bulanan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK. g. Biaya pencetakan dan pengiriman laporan-laporan kepada Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK. h. Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus BATAVIA DANA KAS MAXIMA (jika ada) yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Unit Penyertaan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM dan LK. i. Biaya dan pengeluaran dalam hal terjadi keadaan mendesak untuk kepentingan BATAVIA DANA KAS MAXIMA. j. Pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut diatas. k. Biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan setelah Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif . l. Biaya-biaya lainnya yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi digunakan untuk kepentingan BATAVIA DANA KAS MAXIMA BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI a. Biaya persiapan pembentukan BATAVIA DANA KAS MAXIMA termasuk biaya pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal serta penerbitan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan 22 Hukum dan Notaris yang diperlukan sampai mendapat pernyataan Efektif dari BAPEPAM dan LK. 9.3. 9.4. b. Biaya administrasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA yaitu biaya telepon, faksimili, fotocopy dan transportasi. c. Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan iklan, biaya pemasaran Unit Penyertaan, serta biaya percetakan dan distribusi prospektus yang pertama kali. d. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan beban lain kepada pihak ketiga yang berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA e. Biaya pengumuman di surat kabar mengenai penghimpunan dana kelolaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA telah mencapai nilai yang setara dengan Rp25.000.000.000,(dua puluh lima miliar Rupiah) paling lambat 60 (enam puluh) Hari Bursa setelah Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN a. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan atau transfer sehubungan dengan pembayaran Pembelian Unit Penyertaan, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan dan pembelian unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian dan pengembalian kepemilikan Unit Penyertaan yang kurang dari minimum kepemilikan unit reksa dana (jika ada) ke rekening pemegang Unit Penyertaan. b. Pajak yang berkenaan dengan pemegang Unit Penyertaan (jika ada) c. Pemegang unit penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA tidak dibebankan biaya pembelian (subscription/selling fee) maupun penjualan kembali (redemption fee). Namun dibebankan biaya bank. Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah BATAVIA DANA KAS MAXIMA menjadi Efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau BATAVIA DANA KAS MAXIMA sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi tersebut. 23 9.5. ALOKASI BIAYA JENIS Dibebankan Dana: kepada BATAVIA DANA KAS MAXIMA KETERANGAN Reksa a. Imbalan Jasa Manajer Investasi; Maks. 2% b. Imbalan jasa Kustodian; Maks. 0,125% Bank Per tahun dari Nilai Aktiva Bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari per tahun dan dibayarkan setiap bulan. Dibebankan kepada Pemegang Unit Penyertaan: a. Biaya Pembelian (subscription fee); tidak ada b. Biaya Penjualan Kembali (Redemption fee); tidak ada Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut di atas belum termasuk PPN, yang merupakan biaya tambahan yang wajib dibayar oleh BATAVIA DANA KAS MAXIMA 24 BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Dengan tunduk pada syarat-syarat sesuai tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA mempunyai hak-hak sebagai berikut : a. Hak Untuk Memperoleh Pembagian Keuntungan Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai kebijakan pembagian keuntungan. b. Hak Untuk Menjual Kembali Sebagian Atau Seluruh Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi. c. Hak Untuk Mendapat Bukti Penyertaan yaitu Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan Surat Konfirmasi Kepemilikian Unit Penyertaan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki dan Nilai Aktiva bersih ketika Unit Penyertaan dibeli. d. Hak Untuk Memperoleh Informasi Mengenai Nilai Aktiva Bersih Harian Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang di publikasikan di harian tertentu. e. Hak Untuk Memperoleh Laporan-Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1. f. Hak Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Sesuai Dengan Kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal BATAVIA DANA KAS MAXIMA Dibubarkan dan Dilikuidasi Dalam hal BATAVIA DANA KAS MAXIMA dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil likuidasi harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki. 25 BAB XI PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 26 BAB XII PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN 27 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010) DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan..…………………………………………….………………………………..… 1 Laporan laba rugi komprehensif …………………………………………………………………..…… 2 Laporan Perubahan Aset Bersih Yang Diatribusi Kepada Pemegang Unit Penyertaan……………………………………………………………....…. 3 Laporan Arus Kas..…………………………………………….…………………………………..……….. 4 Catatan atas Laporan Keuangan ..…………………………………………….……………………..….. 5-34 *************************** Laporan Auditor Independen Laporan No. 0020/T&T-GA/RT/2012 Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) (“Reksa Dana”) tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya tertanggal 28 Pebruari 2011 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan tahun 2011 tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) tanggal 31 Desember 2011, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. TJAHJADI & TAMARA Roy Tamara, SE, Ak, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.0169 27 Pebruari 2012 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) Catatan ASET Portofolio efek Instrumen pasar uang Efek hutang (biaya perolehan Rp669.871.923.883 dan Rp769.348.043.642 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010) Bank Piutang bunga Aset lain-lain 858.500.000.000 395.500.000.000 2,4b,20 5,18,20 6,20 7 666.897.639.250 10.748.710.246 12.422.442.032 - 757.485.210.979 14.457.752.735 17.442.652.481 61.155.685 1.548.568.791.528 1.184.946.771.880 10.005.549.190 498.318.108 2.581.770.833 1.622.071.017 14.019.521.786 21.279.299 1.507.242.769 14.707.709.148 15.548.043.854 1.533.861.082.380 1.169.398.728.026 1.533.861.082,380 1.169.398.728,026 1.000,0000 1.000,0000 8,20 9a 10 11,18,20 JUMLAH LIABILITAS ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR 2010 2,4a,18,20 JUMLAH ASET LIABILITAS Hutang penjualan unit penyertaan Hutang pajak Hutang pembelian portofolio efek Hutang lain-lain 2011 12 NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) Catatan PENDAPATAN INVESTASI 2011 2010 13 108.117.683.719 107.343.311.244 14,18 15,18 16 13.334.890.833 1.466.837.992 1.613.995.726 11.189.455.683 1.230.840.125 1.405.562.367 Jumlah beban investasi 16.415.724.551 13.825.858.175 PENDAPATAN INVESTASI BERSIH 91.701.959.168 93.517.453.069 (19.787.150.797 ) (17.601.572.003) 8.935.802.886 (7.850.178.344) (10.851.347.911 ) (25.451.750.347) 80.850.611.257 68.065.702.722 BEBAN INVESTASI Pengelolaan investasi Kustodian Lain-lain KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI YANG TELAH DAN BELUM DIREALISASI Kerugian investasi yang telah direalisasi Keuntungan (kerugian) investasi yang belum direalisasi Jumlah Kerugian Investasi Yang Telah Dan Belum Direalisasi - Bersih KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT DARI AKTIVITAS OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak final 9b (3.875.333.347 ) KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN 76.975.277.910 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2 - 68.065.702.722 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Yang Beredar) 2011 ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN AWAL TAHUN KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Transaksi Dengan Pemegang Unit Penyertaan Penjualan unit penyertaan Perolehan kembali unit penyertaan Pendapatan yang (telah) dan belum didistribusikan Jumlah Transaksi Dengan Pemegang Unit Penyertaan - Bersih ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN AKHIR TAHUN 1.169.398.728.026 960.457.210.822 76.975.277.910 68.065.702.722 2.631.119.162.588 (2.343.654.670.221 ) 22.584.077 1.880.852.979.307 (1.739.892.703.317) (84.461.508) 287.487.076.444 140.875.814.482 1.533.861.082.380 1.169.398.728.026 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3 2010 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan Yang Beredar) Catatan 2011 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pendapatan investasi Bunga obligasi Bunga deposito Jasa giro Lain-lain Penerimaan penjualan portofolio efek Pembayaran pembelian portofolio efek Pembayaran beban investasi Pembayaran pajak penghasilan 84.201.106.806 28.780.813.379 155.973.983 61.155.685 82.317.994.651 (463.000.000.000 ) (16.300.896.304 ) (3.398.294.538 ) 84.658.626.528 19.124.581.545 151.440.539 (61.155.685) 47.059.687.593 (277.145.450.000) (13.434.863.600) - Jumlah Arus Kas Yang Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (287.182.146.337 ) (139.647.133.080) 2.627.105.189.992 (2.343.654.670.221 ) 22.584.077 1.890.744.495.141 (1.741.994.006.647) (84.461.508) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penjualan unit penyertaan Perolehan kembali unit penyertaan Pendapatan yang (telah) dan belum didistribusikan Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 283.473.103.848 148.666.026.986 JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BANK (3.709.042.489 ) 9.018.893.906 BANK PADA AWAL TAHUN 14.457.752.735 5.438.858.829 10.748.710.246 14.457.752.735 BANK PADA AKHIR TAHUN 5 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 1. U M U M Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) (”Reksa Dana”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, dan terakhir diganti dengan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 mengenai Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi dan Standard Chartered Bank, Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 105 tanggal 21 Desember 2006 dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta dan telah mengalami beberapa kali perubahan yang dituangkan dalam addendum Akta No. 28 tanggal 9 Pebruari 2010 di hadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta mengenai perubahan nama dari Reksa Dana Si Dana Kas Maxima menjadi Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima. Perubahan Kontrak Investasi Kolektif terakhir berdasarkan Akta No. 100 tanggal 14 Desember 2011 dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta mengenai penawaran umum atas unit penyertaan Batavia Dana Kas Maxima secara terus menerus sampai dengan sejumlah 5.000.000.000 unit penyertaan yang masing-masing unit penyertaan mempunyai nilai aktiva bersih awal sebesar Rp1.000. Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan oleh Reksa Dana sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif adalah maksimum sebesar 5.000.000.000 unit penyertaan dengan nilai aset bersih awal sebesar Rp1.000 per unit penyertaan. Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. S-695/BL/2007 tanggal 16 Pebruari 2007. Tanggal dimulainya penawaran adalah tanggal 20 Pebruari 2007. Menurut Kontrak Investasi Kolektif, tujuan investasi Reksa Dana adalah untuk mendapat tingkat pertumbuhan dana yang optimum dengan tetap mempertahankan nilai modal dalam jangka pendek dan menengah melalui penempatan dana pada instrumen pasar uang dan/atau efek bersifat hutang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Sesuai dengan tujuan investasinya, Reksa Dana mempunyai komposisi portofolio sebagai berikut: a. Maksimum 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dan/atau pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, b. Reksa Dana Batavia Dana Kas Maxima (Dahulu Reksa Dana Si Dana Kas Maxima) juga dapat mengadakan perjanjian pembelian dan penjualan kembali (REPO) sehubungan dengan penyelesaian transaksi instrumen pasar uang tersebut diatas. Transaksi unit penyertaan dan nilai aset bersih per unit dipublikasikan hanya pada hari-hari bursa, di mana hari terakhir bursa di bulan Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah tanggal 30 Desember 2011 dan 30 Desember 2010. Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 ini disajikan berdasarkan posisi aset bersih Reksa Dana masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajer Investasi dan Bank Kustodian telah menyelesaikan dan menyetujui laporan keuangan Reksa Dana pada tanggal 27 Pebruari 2012. Manajer Investasi bertanggung jawab atas laporan keuangan Reksa Dana tersebut. 5 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan, disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yaitu Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) dan peraturan Bapepam dan LK. Seperti yang dibahas dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antar aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan diatas. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan biaya perolehan historis, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dari pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Reksa Dana. Reksa Dana menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka di laporan keuangan adalah dalam Rupiah, kecuali jumlah unit penyertaan beredar atau jumlah lain yang dinyatakan secara khusus. Portofolio Efek Transaksi portofolio efek diakui dalam laporan keuangan Reksa Dana pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek, yakni pada tanggal terjadinya transaksi. Portofolio efek terdiri dari instrumen pasar uang dan efek hutang. 6 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Portofolio Efek (lanjutan) Portofolio instrumen pasar uang berupa deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominal. Efek hutang dan efek ekuitas dinilai berdasarkan harga pasar. Efek yang perdagangannya tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar. Penentuan harga pasar dan nilai wajar dilakukan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Peraturan Nomor IV.C.2 “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”. Dalam hal obligasi dibeli dengan harga terpisah dari bunga berjalan, maka bunga berjalan tersebut diakui sebagai piutang bunga. Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Reksa Dana menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), “Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Reksa Dana jika pihak tersebut: a. b. c. d. e. f. g. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Reksa Dana; (ii) memiliki kepentingan dalam Reksa Dana yang memberikan pengaruh signifikan atas Reksa Dana; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Reksa Dana. Suatu pihak yang berelasi dengan Reksa Dana; Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Reksa Dana sebagai venturer; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Reksa Dana; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Reksa Dana atau entitas yang terkait dengan Reksa Dana. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Reksa Dana membentuk cadangan penurunan nilai piutang atas piutang bunga berdasarkan penelaahan secara regular oleh Manajer Investasi terhadap kolektabilitas piutang tersebut. 7 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan bunga dari deposito berjangka dan efek hutang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek dihitung berdasarkan harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Beban investasi diakui secara akrual dan harian. Pajak Penghasilan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subjek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi atau firma. Objek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 tentang Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, serta ketentuan pajak yang berlaku. Objek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan) unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada pemegang unit penyertaan bukan merupakan objek pajak penghasilan. Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan laba rugi komprehensif menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset dan liabilitas pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. 8 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan Reksa Dana menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Reksa Dana mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Reksa Dana menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. 1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai, Manajer Investasi menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode laporan posisi keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (“regular way trade”) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Manajer Investasi berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset Keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Bank dan piutang bunga yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. 9 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (lanjutan) Aset keuangan ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset dan pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak. Portofolio efek termasuk dalam kategori ini. • Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi. Bank dan piutang bunga termasuk dalam kategori ini. 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Manajer Investasi menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. 10 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Reksa Dana meliputi hutang lain-lain. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Pinjaman dan hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Hutang lain-lain termasuk dalam kategori ini. 3. Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan lliabilitasnya secara bersamaan. 4. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Apabila kuotasi harga yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Manajer investasi menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Reksa Dana terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan. 11 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Manajer Investasi mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. • Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Manajer Investasi menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Reksa Dana. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. 7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Reksa Dana telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Reksa Dana telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Reksa Dana secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Ketika Reksa Dana telah mentransfer hak 12 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima, yang mungkin harus dibayar kembali oleh Reksa Dana. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut: - PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. - PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. - PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. - PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. - PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. 13 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan) - PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. - ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto nya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan. - ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. - ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. Manajer Investasi sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan Manajer Investasi untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajer Investasi dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Reksa Dana yang memiliki pengaruh saling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan; Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Manajer Investasi menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Reksa Dana juga mempertimbangkan, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Pertimbangan tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Reksa Dana seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 mengenai instrumen keuangan. 14 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Reksa Dana mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan Reksa Dana disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Reksa Dana. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Instrumen Keuangan Reksa Dana mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Reksa Dana menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Reksa Dana. Reksa Dana memiliki instrumen keuangan disajikan sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Reksa Dana mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Reksa Dana mengevaluasi piutang bunga berdasarkan kolektabilitasnya dalam memenuhi liabilitas keuangannya, untuk mencatat provisi atas jumlah piutang tersebut guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Reksa Dana. 15 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK Portofolio efek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: a. Instrumen Pasar Uang 16 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan) 17 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan) 18 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan) 19 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan) 20 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (lanjutan) b. Efek Hutang 21 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Hutang (lanjutan) 22 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Hutang (lanjutan) Sehubungan dengan aktivitas perdagangan obligasi dibursa tidak likuid dan dianggap tidak mencerminkan harga pasar wajar pada saat itu, maka nilai wajar obligasi ditentukan berdasrkan pertimbangan terbaik Manajer Investasi dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-402/PM/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai “Nilai Pasar Wajar Dari Efek Portofolio Reksa Dana”. Nilai realisasi dari obligasi tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan nilai wajar obligasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Ikhtisar pembelian dan penjualan portofolio efek selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Efek Hutang 2011 Pembelian Jenis efek Penjualan Nilai nominal Jumlah harga beli Nilai nominal Jumlah harga jual 5.000.000.000 5.276.000.000 - - 31.500.000.000 31.528.750.000 - - Efek Hutang Obligasi Adira Dinamika Multi Finance III 2009 C Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV 2010 A 23 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Hutang (lanjutan) 2011 Pembelian Jenis efek Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV 2010 B Obligasi Adira Dinamika Multi Finance V 2011 A Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 E Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 A Obligasi XIII Bank BTN 2009 A Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 Seri B Obligasi I Bank Danamon 2007 B Obligasi Bank BTPN I A 2009 Obligasi II Danareksa 2007 Obligasi Federal International Finance IX 2009 Seri C Obligasi Federal International Finance XI 2011 A Obligasi Indofood Sukses Makmur IV 2007 Obligasi Oto Multiartha VI 2009 C Obligasi Bentoel I 2007 Obligasi San Finance I 2011 A Obligasi Sarana Multigriya Finance III 2010 Seri A Obligasi Sarana Multigriya Finance IV 2011 Seri A Obligasi Summit Oto Finance III 2009 Seri C Obligasi Summit Oto Finance IV 2010 Seri B Obligasi Toyota Astra Finance Service I 2011 A Obligasi Serasi Autoraya II 2011 A Obligasi Tunas Financindo Sarana V 2008 D Obligasi Tunas Financindo Sarana V 2008 C Obligasi V WOM Finance 2011 A Obligasi Medco Energi International II 2009 A Obligasi Indosat IV 2005 Obligasi Oto Multiartha VI 2009 B Obligasi WOM Finance IV 2007 C Obligasi Summit Oto Finance IV 2010 Seri C Obligasi Bank Jabar V 2006 MTN PP Tahap IX B Tahun 2009 Obligasi Adira Dinamika Multi Finance II 2006 C Obligasi Astra Sedaya Finance IX 2008 F Obligasi Astra Sedaya Finance X 2009 Seri C Obligasi Bank BNI Tahun 2003 Obligasi BCA Finance II 2007 Seri D Obligasi BCA Finance III 2010 Seri A Obligasi Bank Ekspor Indonesia III Tahun 2006 Seri C Obligasi Eximbank I Tahun 2010 A Nilai nominal Penjualan Jumlah harga beli Nilai nominal Jumlah harga jual 16.570.000.000 16.715.490.000 62.000.000.000 62.028.000.000 2.000.000.000 2.009.000.000 6.000.000.000 6.267.000.000 - - 126.000.000.000 10.500.000.000 126.029.000.000 10.845.450.000 26.000.000.000 2.500.000.000 26.039.750.000 2.578.000.000 12.000.000.000 8.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 12.014.480.000 8.173.297.400 3.106.685.000 2.056.000.000 9.000.000.000 3.000.000.000 1.000.000.000 8.999.221.500 3.045.000.000 1.031.500.000 28.500.000.000 30.013.824.000 3.500.000.000 3.594.216.000 42.000.000.000 42.018.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 12.500.000.000 69.000.000.000 5.088.700.000 2.083.000.000 12.811.472.000 69.071.266.000 5.000.000.000 9.000.000.000 5.000.000.000 9.034.966.000 40.100.000.000 40.644.054.700 - - 70.000.000.000 70.000.000.000 2.500.000.000 2.514.977.500 1.000.000.000 1.062.000.000 - - 8.700.000.000 8.731.955.100 - - 63.000.000.000 58.000.000.000 63.005.859.000 58.023.945.000 9.000.000.000 3.000.000.000 9.009.000.000 3.011.199.000 2.000.000.000 2.034.000.000 - - 53.000.000.000 53.016.400.000 7.000.000.000 3.000.000.000 7.000.000.000 3.017.700.000 2.000.000.000 2.000.000.000 10.100.000.000 20.500.000.000 2.101.200.000 2.027.000.000 10.244.207.800 20.683.550.000 2.000.000.000 2.000.000.000 10.100.000.000 22.500.000.000 2.099.000.000 2.000.000.000 10.100.000.000 22.597.250.000 20.500.000.000 - 20.997.696.000 - 85.000.000.000 25.000.000.000 700.000.000 85.000.000.000 25.369.036.000 700.000.000 - - 1.000.000.000 1.000.000.000 22.000.000.000 22.339.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 8.500.000.000 - 8.698.986.000 - 5.000.000.000 59.500.000.000 1.000.000.000 58.000.000.000 5.000.000.000 59.700.066.000 1.000.000.000 58.000.000.000 22.000.000.000 22.000.000.000 3.000.000.000 134.500.000.000 3.000.000.000 134.500.000.000 24 - - REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Hutang (lanjutan) 2011 Pembelian Jenis efek Obligasi Federal International Finance VIII 2008 C Obligasi Federal International Finance X 2010 Seri A Obligasi Federal International Finance VII 2007 D Obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri A Obligasi Perum Pegadaian X Tahun 2003 Seri A Obligasi MTN SMF I Tahun 2010 Seri A Suku Negara Ritel Tahun 2009 Seri SR001 Obligasi Negara RI FR0017 Obligasi Negara RI FR0022 Obligasi Negara RI FR0016 Obligasi Negara RI FR0015 Obligasi Negara RI ORI003 Obligasi Negara RI FR0025 Jumlah Nilai nominal Penjualan Jumlah harga beli Nilai nominal Jumlah harga jual 20.000.000.000 20.260.000.000 22.000.000.000 22.000.000.000 - - 11.000.000.000 11.000.000.000 2.000.000.000 2.018.400.000 3.000.000.000 3.000.000.000 700.000.000 700.000.000 51.200.000.000 51.200.000.000 - - 10.000.000.000 10.000.000.000 - - 50.000.000.000 50.000.000.000 1.500.000.000 3.964.000.000 100.714.000.000 3.441.000.000 5.500.000.000 10.800.000.000 1.567.500.000 4.113.757.240 103.705.267.300 3.456.484.500 5.577.375.000 10.885.700.000 1.500.000.000 131.714.000.000 97.730.000.000 71.238.000.000 100.160.000.000 10.800.000.000 1.516.215.000 133.411.981.500 100.359.100.000 71.238.000.000 100.234.542.500 10.800.000.000 993.589.000.000 1.003.020.752.040 1.082.142.000.000 1.087.709.721.000 2010 Pembelian Jenis efek Nilai nominal Penjualan Jumlah harga beli Nilai nominal Jumlah harga jual Efek Hutang MTN PP Tahap IX B Tahun 2009 MTN PP Tahap VII Tahun 2009 MTN Astra Sedaya Finance II 2009 Seri C MTN Astra Sedaya Fin I 2009 A MTN Astra Sedaya Fin I 2009 C MTN Sarana Multigriya Finance I Tahun 2010 Seri A Obligasi Sarana Multigriya Finance I Tahun 2009 Adira Dinamika Multi Fin II 2006 C Adira Dinamika Multi Fin III 2009 Seri A Apexindo Pratama Duta I 2005 Astra Sedaya Fin X 2009 Seri A Astra Sedaya Fin IX 2008 Seri F Astra Sedaya Fin VIII 2007 Seri E Astra Sedaya Fin VIII 2007 Seri F Astra Sedaya Fin X 2009 Seri D Astra Sedaya Fin X 2009 Seri B Bank Ekspor Indonesia III 2006 B Bank Ekspor Indonesia III 2006 C Bank Ekspor Indonesia IV 2009 A Bank Panin II 2007 Seri A BCA Finance II 2007 D 700.000.000 - 689.500.000 - 50.000.000.000 50.000.000.000 1.800.000.000 75.000.000.000 124.920.000.000 1.800.000.000 75.000.000.000 126.982.836.936 1.800.000.000 150.000.000.000 124.920.000.000 1.800.000.000 150.000.000.000 126.982.836.936 50.000.000.000 50.375.000.000 - - 90.000.000.000 1.000.000.000 89.957.087.000 1.049.000.000 176.000.000.000 - 175.901.034.000 - 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 5.000.000.000 13.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 3.014.541.000 3.094.500.000 3.017.835.000 5.047.500.000 13.903.622.000 2.034.000.000 2.071.200.000 3.174.000.000 3.009.900.000 1.004.555.000 1.010.000.000 20.000.000.000 39.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 8.000.000.000 2.000.000.000 16.000.000.000 3.900.000.000 15.000.000.000 - 19.248.398.355 39.304.983.051 4.989.711.000 6.047.835.000 5.047.500.000 8.552.133.120 2.034.000.000 16.385.768.429 3.910.282.500 15.024.210.000 - 25 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Hutang (lanjutan) 2010 Pembelian Jenis efek Penjualan Nilai nominal Jumlah harga beli Nilai nominal Jumlah harga jual 1.000.000.000 1.017.500.000 10.000.000.000 10.113.414.000 58.000.000.000 58.695.832.000 - - 2.000.000.000 11.000.000.000 51.000.000.000 - 2.065.000.000 11.039.000.000 53.344.000.000 - 7.000.000.000 10.800.000.000 11.000.000.000 7.084.186.000 10.735.632.680 11.055.000.000 144.500.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 62.000.000.000 7.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 - 144.615.000.000 6.111.000.000 6.238.700.000 62.000.000.000 7.101.500.000 10.442.300.000 2.028.114.000 1.214.950.800 1.010.326.000 - 32.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 11.500.000.000 2.000.000.000 1.200.000.000 3.000.000.000 60.000.000.000 32.013.202.790 6.111.000.000 6.238.700.000 11.500.000.000 2.028.114.000 1.214.950.800 3.064.326.000 60.810.016.576 - - 21.000.000.000 21.259.500.000 4.500.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 85.000.000.000 35.500.000.000 54.500.000.000 104.800.000.000 30.921.000.000 185.829.000.000 41.605.000.000 34.882.000.000 500.000.000 94.660.000.000 120.230.000.000 76.209.000.000 39.000.000.000 4.643.820.000 1.013.300.000 2.010.000.000 85.000.000.000 35.549.630.000 56.756.250.000 110.351.607.800 32.461.079.456 190.250.175.200 41.771.823.000 34.687.384.228 496.145.500 97.610.906.000 128.470.764.290 80.327.029.462 41.214.432.000 27.000.000.000 55.000.000.000 121.550.000.000 137.300.000.000 50.921.000.000 235.200.000.000 112.580.000.000 136.586.000.000 8.865.000.000 22.500.000.000 8.412.000.000 8.000.000.000 26.743.186.288 55.464.070.182 128.418.273.458 145.331.370.800 53.901.079.455 241.837.166.152 113.429.284.367 134.754.707.772 8.642.424.354 24.107.104.345 8.904.745.320 8.470.776.537 1.656.256.000.000 1.695.772.646.672 Efek Hutang BCA Finance II 2007 C BCA Finance III Tahun 2010 Seri A Federal International Finance VII 2007 Seri C Federal Intl Finance VIII 2008 Seri C Federal Intl Finance X Seri A Federal IX 2009 Seri A Bank BNI I Tahun 2003 Bank Danamon I 2007 A Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri A Indosat III Tahun 2003 Seri B Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri A Tunas Financindo Sarana V 2008 C Perum Pegadaian X 2003 Seri A PAM Lyonnaise Perum Pegadaian IX 2002 Seri B Bank BTN XI Tahun 2005 Summit Oto Finance III 2009 Seri A Syariah Ijarah Apex Pratama Duta I 2005 Tunas Financindo Sarana IV 2007 Seri C Obligasi V Bank Jawa Barat 2006 Federal Intl Finance VII 2007 D Wom Finance Tahun 2007 Seri C Summit Oto Finance IV 2010 Seri A Obligasi Negara RI FR0010 Obligasi Negara RI FR0013 Obligasi Negara RI FR0014 Obligasi Negara RI FR0021 Obligasi Negara RI FR0024 Obligasi Negara RI ORI002 Obligasi Negara Seri ZC0004 SPN Seri 20100218 Obligasi Negara RI ORI003 Obligasi Negara RI FR0016 Obligasi Negara RI FR0015 Obligasi Negara RI FR0022 Jumlah 26 1.728.034.000.000 1.758.460.924.267 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 5. BANK Akun ini terdiri dari: 2011 2010 Standard Chartered Bank * PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth Tbk PT Bank DBS Indonesia 10.729.661.976 10.664.915 8.383.355 - 419.622.925 10.744.160 13.540.669.838 311.715.812 175.000.000 Jumlah 10.748.710.246 14.457.752.735 * Bank Kustodian (Catatan 18) 6. PIUTANG BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga dari portofolio efek, bunga deposito dan bunga jasa giro yang belum diterima sampai dengan laporan posisi keuangan, dengan rincian sebagai berikut: 2011 Bunga obligasi Bunga deposito Jasa giro Jumlah 2010 9.468.363.504 2.954.051.708 26.820 16.480.514.376 962.120.897 17.208 12.422.442.032 17.442.652.481 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang bunga pada akhir tahun, Manajer Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang bunga. 7. ASET LAIN-LAIN Akun ini merupakan saldo piutang lain-lain sebesar Rp61.155.685 pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain pada akhir tahun, Manajer Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain. 8. HUTANG PENJUALAN UNIT PENYERTAAN Akun ini merupakan hutang atas transaksi penjualan unit penyertaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp10.005.549.190 dan Rp14.019.521.786. 27 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 9. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak Hutang pajak terdiri dari: 2011 2010 Pajak final Pasal 23 473.418.175 24.899.933 21.279.299 Jumlah 498.318.108 21.279.299 Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dari aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan tetap: Penghasilan/transaksi yang tidak termasuk objek pajak dan/atau yang telah dikenakan pajak bersifat final: Bunga deposito berjangka Bunga obligasi Jasa giro Kerugian investasi yang telah direalisasi Kerugian (keuntungan) investasi yang belum direalisasi Beban untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan/transaksi yang tidak termasuk objek pajak dan/atau yang telah dikenakan pajak bersifat final Kenaikan Aset Bersih Dari yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemegang Unit Dari Aktivitas Operasi Kena Pajak 2010 80.850.611.257 68.065.702.722 (30.772.744.190 ) (77.188.955.934 ) (155.983.595 ) 19.739.895.940 (19.369.617.511) (87.822.538.902) (151.154.831) 17.601.572.003 (8.888.548.029 ) 7.850.178.344 16.415.724.552 13.825.858.175 - - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat beban pajak kini karena seluruh penghasilan Reksa Dana telah dikenakan pajak final atau bukan merupakan objek pajak. 28 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 9. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Kini (lanjutan) Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dan beban pajak Reksa Dana tahun 2011 dan 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Reksa Dana menghitung, melaporkan dan menyetor pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya, bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh wajib pajak Reksa Dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK dikenakan dengan tarif sebagai berikut: 1. 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 2. 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 3. 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya. Pada tanggal 31 Desember 2011, beban pajak atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi sebesar Rp3.875.333.347 disajikan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan-pajak final pada laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 23 September 2008, melalui Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya peraturan ini, tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen) berlaku sejak tahun pajak 2010. c. Pajak Tangguhan Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Reksa Dana tidak mempunyai perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan karena penghasilan dari portofolio efek Reksa Dana telah dikenakan pajak penghasilan final atau bukan merupakan objek pajak. 10. HUTANG PEMBELIAN PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan hutang atas transaksi pembelian obligasi yang belum terselesaikan pada tanggal laporan posisi keuangan. 11. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2011 2010 Jasa pengelolaan investasi (Catatan 14) Jasa kustodian (Catatan 15) Jasa profesional Lain-lain 1.311.926.432 146.984.350 32.670.000 130.490.235 1.095.082.153 122.689.760 54.000.000 235.470.856 Jumlah 1.622.071.017 1.507.242.769 29 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 12. UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR Jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh pemodal dan Manajer Investasi : 2011 Persentase % Pemodal Pihak Ketiga Manajer Investasi Jumlah 100,00 100,00 2010 Unit 1.533.861.082.380 1.533.861.082.380 Persentase % 99,99 0,01 100,00 Unit 1.169.253.301,102 145.426,924 1.169.398.728,026 13. PENDAPATAN INVESTASI Akun ini terdiri dari: 2011 Bunga obligasi Bunga deposito berjangka Jasa giro Jumlah 2010 77.188.955.934 30.772.744.190 155.983.595 87.822.538.902 19.369.617.511 151.154.831 108.117.683.719 107.343.311.244 Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan investasi dari bunga deposito dan jasa giro disajikan bersih setelah dipotong pajak penghasilan final atas bunga tersebut. 14. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI Beban ini merupakan imbalan jasa kepada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi, maksimum sebesar 2% dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban pengelolaan investasi yang belum dibayar dicatat pada akun “Hutang Lain-lain” (Catatan 11). 15. BEBAN KUSTODIAN Beban ini merupakan beban pengelolaan administrasi dan imbalan jasa penitipan atas aset Reksa Dana kepada Standard Chartered Bank, Jakarta sebagai Bank Kustodian, yaitu maksimum sebesar 0,125% per tahun dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban kustodian yang belum dibayar dicatat pada akun “Hutang Lain-lain” (Catatan 11). 30 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 16. BEBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari 2011 2010 Biaya pajak pertambahan nilai atas: Jasa pengelolaan investasi Jasa kustodian Lain-lain 1.333.489.083 146.683.799 133.822.844 1.118.945.568 123.084.013 163.532.786 Jumlah 1.613.995.726 1.405.562.367 17. DISTRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Distribusi kepada pemegang unit penyertaan merupakan kenaikan nilai aset bersih yang di investasikan kembali ke unit penyertaan sehingga nilai aset bersih per unit tetap sebesar Rp1.000 dan dicatat sebagai penjualan unit penyertaan. 18. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Sifat dengan Pihak yang Berelasi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah Manajer Investasi Reksa Dana. Standard Chartered Bank, Jakarta adalah Bank Kustodian Reksa Dana. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo dalam laporan posisi keuangan yang timbul dari transaksi dengan pihak yang berelasi tersebut dijelaskan pada akun “Bank” (Catatan 5) dan “Hutang Lain-lain” (Catatan 11). Transaksi Reksa Dana yang signifikan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Manajer Investasi 2010 Bank Kustodian Manajer Investasi Bank Kustodian Laporan Posisi Keuangan Portofolio Efek - Instrumen Pasar Uang Bank Hutang Lain-lain - 35.500.000.000 - 33.500.000.000 - 10.729.661.976 - 419.622.925 1.311.926.432 146.984.350 1.095.082.153 122.689.760 13.334.890.833 1.466.837.992 11.189.455.683 1.230.840.125 Laporan Laba Rugi Komprehensif Beban Investasi 31 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 19. IKHTISAR RASIO KEUANGAN Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio-rasio keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010: 2011 Hasil investasi Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban operasi Perputaran portofolio Persentase penghasilan kena pajak 2010 - - 1,21% 1 : 0,74 - 1,30% 1 : 1,59 - “Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran“ di atas dihitung berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/1997 tanggal 30 April 1997, Peraturan No. IV.C.3 tentang “Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aset Bersih Reksa Dana Terbuka”. Tujuan informasi ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Informasi ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu. 20. INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan atau diselesaikan antara pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam transaksi pasar yang wajar, selain dalam situasi likuidasi paksa atau dijual. Aset dan liabilitas keuangan Instrumen keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, Bank, piutang bunga, hutang penjualan unit penyertaan dan hutang lain-lain. Nilai tercatat instrumen keuangan Reksa Dana mendekati perkiraan nilai wajarnya dikarenakan dinilai berdasarkan harga pasar kecuali untuk efek yang perdagangannya tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar. Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai. Perbandingan dengan kategori jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Nilai tercatat Aset keuangan Portofolio efek Bank Piutang bunga Liabilitas keuangan Hutang penjualan unit penyertaan Hutang lain-lain 32 Nilai wajar 1.525.397.639.250 10.748.710.246 12.422.442.032 1.525.397.639.250 10.748.710.246 12.422.442.032 10.005.549.190 1.622.071.017 10.005.549.190 1.622.071.017 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan pokok Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, Bank, piutang bunga, hutang penjualan unit penyertaan dan hutang lain-lain. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Reksa Dana adalah risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko penurunan nilai unit penyertaan dan risiko wanprestasi. Tujuan manajemen risiko Reksa Dana secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Reksa Dana. Manajer Investasi menelaah semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Reksa Dana, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik didalam maupun di luar negeri atau peraturan khususnya di bidang pasar uang, pasar modal, dan pajak merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat dalam bursa efek maupun perusahaan yang menerbitkan pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai saham maupun efek pendapatan tetap yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut. Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang mana nilai wajar atau arus kas kontraktual di masa datang dari suatu instrumen keuangan atau efek akan terpengaruh akibat perubahan harga efek dan/atau suku bunga pasar. Pengelolaan risiko ini dalam pengelolaan Reksa Dana dilakukan dengan cara evaluasi dan pemilihan efek yang layak investasi atau efek yang termasuk kategori investment grade, efek yang likuid dan memiliki fundamental yang baik. Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapatan yang dapat pula berdampak pada kinerja emiten. Hal ini akan mempengaruhi juga kinerja Reksa Dana. Risiko ini diminimalisasi dengan cara selalu memutakhirkan informasi tentang perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan politik baik dalam ataupun luar negeri, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan investasi. Risiko suku bunga Risiko ini dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat suku bunga, dimana untuk portofolio efek bersifat hutang, harganya cenderung naik ketika tingkat suku bunga turun, dan sebaliknya, harganya cenderung turun ketika tingkat suku bunga naik. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat ketidakmampuan Reksa Dana untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya. Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas yang cukup untuk membiayai penjualan kembali unit penyertaan dan membayar pembagian keuntungan kepada pemegang unit penyertaan. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi memantau dan menjaga tingkat likuiditas yang memadai untuk membiayai operasionalnya dan menginvestasikan dari sebagian besar asetnya dalam pasar aktif dan dapat dicairkan setiap saat. Efek yang dimiliki Reksa Dana dapat dicairkan setiap saat dan sebagian besar terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi koreksi arus kas dan arus kas aktual serta mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 33 REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA (DAHULU REKSA DANA SI DANA KAS MAXIMA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan Penurunan nilai aset bersih Reksa Dana dapat menurun disebabkan oleh perubahan harga dari efek dalam portofolio. Risiko wanprestasi Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti penerbit obligasi, pialang, Bank Kustodian, agen pembayaran, dan bank tempat Reksa Dana melakukan penempatan dana atau pihak-pihak yang terkait lainnya yang berhubungan dengan Reksa Dana mengalami wanprestasi yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aset Bersih) Reksa Dana. Risiko perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek bersifat utang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh Reksa Dana. Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan. Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi apabila Reksa Dana memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 serta Kontrak Investasi Kolektif dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi apabila salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana tersebut terpenuhi. 34 BAB XIII PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 13.1. TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Sebelum melakukan pembelian, pemodal harus sudah membaca dan mengerti isi Prospektus BATAVIA DANA KAS MAXIMA ini beserta ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya. Para pemodal yang ingin membeli Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA harus terlebih dahulu membuka rekening yang ditunjuk oleh Manajer Investasi, mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan, melengkapinya dengan bukti pembayaran dan fotokopi jati diri (KTP/paspor untuk perorangan dan fotokopi anggaran dasar, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan KTP/paspor pejabat yang berwenang untuk badan hukum) serta dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. V.D.10 yang disampaikan kepada Manajer Investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Para pemodal yang melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang pertama kali (pembelian awal) disyaratkan untuk mengisi dan menandatangani formulir profil pemodal BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebelum melakukan pembelian. Formulir pembukaan rekening BATAVIA DANA KAS MAXIMA, formulir profil pemodal dan formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau dari Agen Penjual serta perwakilan Manajer Investasi pada bank lain yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA oleh pemodal tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan dalam formulir pemesanan pembelian Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh pemodal yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Dalam hal terdapat keyakinan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. V.D.10, Manajer Investasi dan Bank Kustodian wajib menolak pesanan pembelian Unit Penyertaan dari calon Pemegang Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh pemodal yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. 13.2. BATAS MINIMUM PEMBELIAN DAN MAKSIMUM PEMILIKAN UNIT PENYERTAAN Minimum pembelian awal Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan minimum pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah sebagai berikut: Reksa Dana Minimum Pembelian Awal Minimum Pembelian Selanjutnya BATAVIA DANA KAS MAXIMA Rp.1.000.000,- Rp.50.000.,- 28 13.3. HARGA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga penjualan Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir hari bursa yang bersangkutan yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit Penyertaan yaitu sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah). 13.4 PEMPROSESAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang disetujui oleh Manajer Investasi sampai pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa yang sama. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada hari yang bersangkutan, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa berikutnya. 13.5 SYARAT PEMBAYARAN Pembayaran pembelian Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dilakukan dengan pemindahbukuan atau transfer dalam mata uang Rupiah dan pembayaran tersebut dilakukan kepada rekening BATAVIA DANA KAS MAXIMA sebagai berikut: Bank Rekening Nomor : Standard Chartered Bank Jakarta : REKSA DANA BATAVIA DANA KAS MAXIMA : 001-000-56288 Biaya pemindahbukuan atau transfer tersebut di atas, bila ada, menjadi tanggungjawab pemodal. 13.6. PERSETUJUAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi dan Bank Kustodian berhak menerima atau menolak pemesanan pembelian Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Bagi pemesanan pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan dikembalikan oleh Manajer Investasi dengan pemindahbukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang Unit Penyertaan, dalam hal ini Biaya Transfer ditanggung oleh pemegang Unit Penyertaan. Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan ketentuan, seluruh pembayaran telah diterima dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete application). 29 BAB XIV PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN 14.1. PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang dimilikinya pada setiap hari bursa. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dengan mengisi dan menyampaikan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang ditujukan kepada Manajer Investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. 14.2. BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI DAN SALDO MINIMUM KEPEMILIKAN Batas minimum Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan minimum kepemilikan Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah sebagai berikut: Reksa Dana Minimum Penjualan Kembali Saldo Minimum Kepemilikan BATAVIA DANA KAS MAXIMA Rp. 50.000,-atau 10 Unit Penyertaan 1.000 Unit Penyertaan Manajer Investasi berhak mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa, jika jumlah kepemilikan Unit Penyertaan menjadi kurang dari jumlah Minimum Kepemilikan. 14.3. PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI Sesuai ketentuan Bapepam dan LK, pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dilakukan oleh Manajer Investasi sesegera mungkin, tidak lebih dari 7 (tujuh) hari bursa sejak Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Pembayaran dana hasil penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA akan dilakukan dengan pemindahbukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk pemegang Unit Penyertaan. Biaya pemindahbukuan atau transfer, bila ada, merupakan beban dari pemegang Unit Penyertaan. Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi kepemilikan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang masih dimiliki, jumlah Unit Penyertaan yang dijual dan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada saat Unit Penyertaan tersebut dijual. 30 14.4. HARGA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Harga penjualan kembali setiap Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA adalah harga setiap Unit Penyertaan pada hari bursa yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA pada akhir hari bursa tersebut yang dihitung dengan cara dimana Nilai Aktiva Bersih akhir setiap Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit Penyertaan yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah). 14.5 PEMPROSESAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Jika Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima secara lengkap dan telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa yang sama. Jika Formulir Penjualan Kembali diterima secara lengkap dan telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 (tiga belas) Waktu Indonesia Barat maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan pada akhir hari bursa berikutnya. 14.6. BATAS MAKSIMUM PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Dalam kondisi luar biasa dimana Manajer Investasi menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali lebih dari 20% (dua puluh persen) dalam sehari dari total Nilai Aktiva Bersih yang diterbitkan pada hari bursa yang bersangkutan, maka kelebihan permohonan penjualan kembali tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan urutan permohonan (first come first served). Sesuai Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep. 552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, Manajer Investasi dapat menolak Pembelian Kembali ( Pelunasan) atau menginstruksikan Agen Penjual Efek Reksa Dana untuk melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal – hal sebagai berikut: a. b. c. Bursa Efek dimana sebagian besar portofolio Efek BATAVIA DANA KAS MAXIMA diperdagangkan ditutup; Perdagangan Efek atas sebagian besar portofolio Efek BATAVIA DANA KAS MAXIMA di Bursa Efek dihentikan; Keadaan kahar sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA DANA KAS MAXIMA apabila melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) tersebut di atas paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal instruksi penjualan kembali diterima oleh Manajer Investasi. 31 14.7 PENGIRIMAN SURAT ATAU BUKTI KONFIRMASI PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah penjualan kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan ketentuan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete application). 32 BAB XV SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN BATAVIA DANA KAS MAXIMA PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN INVESTOR Formulir Aplikasi Pembelian + Dokumen Pendukung Surat Konfirmasi Dana AGEN PENJUAL (jika ada) 1.Pemeriksaan Formulir dan Kelengkapan Dokumen Pendukung 2.Notifikasi ke Manajer Investasi PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN ( Manajer Investasi ) 1. Pengenalan nasabah dan profil nasabah (untuk Pembelian Unit Penyertaan melalui Manajer Investasi) 2. Menjelaskan secara rinci tentang Reksa Dana 3. Menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen 4. Pemeriksaan Formulir dan Dokumen Pendukung 5. System Update 6. Autorisasi Aplikasi Pemesanan Pembelian Batch Pemesanan Pembelian - Formulir Laporan Hasil STANDARD CHARTERED BANK (Bank Kustodian ) 1. Penerimaan Batch Formulir dan Dokumen Pendukung 2. Penerimaan dana di rekening Reksa Dana 3. Proses pendaftaran/pembukaan rekening 4. Alokasi Jumlah Unit Penyertaan 5. Informasi ke Manajer Investasi 33 PEMESANAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN INVESTOR Formulir Penjualan Kembali - Dokumen Pendukung AGEN PENJUAL (jika ada) 1.Pemeriksaan Formulir dan Kelengkapan Dokumen Pendukung 2.Notifikasi ke Manajer Investasi PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN (Manajer Investasi ) Surat Konfirmasi 1. Pemeriksaan Formulir dan Dokumen Pendukung 2. System Update 3. Autorisasi Aplikasi Pemesanan Penjualan Kembali Dana Batch Penjualan Kembali -Formulir -Dokumen Pendukung Laporan Hasil Penjualan Kembali STANDARD CHARTERED BANK (Bank Kustodian ) 1. 2. 3. 4. 5. Penerimaan Batch Penjualan Kembali, Formulir dan Dokumen Pendukung Verifikasi Kepemilikan Perhitungan Hasil Penjualan Kembali Pembayaran Hasil Penjualan Kembali Informasi ke Manajer Investasi 34 BAB XVI PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI 16.1 BATAVIA DANA KAS MAXIMA berlaku sejak ditetapkan pernyataan Efektif oleh BAPEPAM dan LK dan wajib dibubarkan, apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut : a. dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Bursa, BATAVIA DANA KAS MAXIMA yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif memiliki dana kelolaan kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah); dan atau b. diperintahkan oleh BAPEPAM dan LK untuk membubarkan BATAVIA DANA KAS MAXIMA sesuai dengan Peraturan Perundang–undangan di bidang Pasar Modal; dan atau c. total Nilai Aktiva Bersih BATAVIA DANA KAS MAXIMA kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut; dan atau d. Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat membubarkan Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA 16.2. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam Bab 16.1 huruf a, maka Manajer Investasi wajib : 16.3. a. menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada BAPEPAM dan LK dan mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini. b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran namun tidak boleh lebih kecil dari dari Nilai Aktiva Bersih Awal (harga par) dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini. c. membubarkan BATAVIA DANA KAS MAXIMA dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Bab 16.1 huruf a Prospektus ini, dan menyampaikan laporan hasil pembubaran BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK dalam paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dibubarkan. Dalam hal Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam Bab 16.1 huruf b, maka Manajer Investasi wajib ; a. mengumumkan pembubaran, likuidasi dan rencana pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA paling kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) 35 Hari Bursa sejak diperintahkan BAPEPAM dan LK, dan pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA; b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA oleh BAPEPAM dan LK; dan c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA oleh BAPEPAM dan LK dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Notaris; 16.4. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam Bab 16.1 huruf c, maka Manajer Investasi wajib: a. menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada BAPEPAM dan LK dengan dilengkapi kondisi keuangan terakhir Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dan mengumumkan kepada para Pemegang Unit Penyertaan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional , dalam jangka waku paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada bab 16.1 huruf c Prospektus ini serta pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA; b. Menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Notaris. 16.5. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam Bab 16.1 huruf d, maka Manajer Investasi wajib ; a. menyampaikan kepada BAPEPAM dan LK dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran Reksa Dana oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan : 1) 2) 3) kesepakatan pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian; alasan pembubaran; dan kondisi keuangan terakhir; 36 dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA; b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA kepada BAPEPAM dan LK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA dari Notaris. 16.6. Dalam hal masih terdapat uang hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang Unit penyertaan setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka ; a. jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut Pemegang Unit Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing – masing 2 (dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro di Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dalam jangka waktu 30 ( tiga puluh) tahun; b. Setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan kepada rekening giro tersebut; c. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh Pemegang Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar Modal; 16.7. Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA harus dibagi secara proposional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing–masing Pemegang Unit Penyertaan. 16.8. Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA, maka Pemegang Unit penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (pelunasan). 16.9. Dalam hal Reksa Dana dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA DANA KAS MAXIMA termasuk biaya Konsultan Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak–pihak yang bersangkutan. 37 BAB XVII PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Informasi, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh di kantor Manajer Investasi, Bank Kustodian serta Agen-agen Penjual serta perwakilan Manajer Investasi pada bank lain yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Hubungi Manajer Investasi untuk informasi lebih lanjut. Manajer Investasi PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN Chase Plaza, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav.21 Jakarta 12920 Telepon (62-21) 520-8390 Faksimili (62-21) 520-6899 Email : [email protected] www.bpam.co.id Bank Kustodian STANDARD CHARTERED BANK, CABANG JAKARTA Menara Standard Chartered Bank Jl. Prof Dr Satrio No 164 Jakarta 12930 Tel: (62-21) 25550200 Fax: (62-21) 5719671/72 38