28 kemampuan lingkungan eksternal dan standarisasi produk

advertisement
 Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
KEMAMPUAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN STANDARISASI PRODUK
DALAM MENGINTERAKSI PENGARUH EDI TERHADAP
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BIAYA
1
F.X. Kurniawan Tjakrawala
2
Andrie
Abstract. The adoption of Electronic Data Interchange (EDI) systems that allow for the
electronic exchange of data in the accounting and production processes might assist a
firm’s operational ability to respond to demands of the new manufacturing
environments. The concepts and relationships involved with regard to Cost
Management Information Systems (CMIS) have less explored in past research by
Indonesian Researchers. This research aim to examine the influence of moderating
variables such as, external environtment uncertainty and product standardization, that
interacting the effect of EDI adoption against efectiveness of CMIS. The Purposive
Sampling Method was carried out in order to identify organizations that had adopted
EDI systems. There were 60 observations of 12 samples data that collected from
companies listed at the Indonesia Stock Exchange in the year period of 2008. Using
Moderated Regression Analysis, the results of the empirical study were, in general,
supportive of the hypothesized relationships. The results show that interaction of
product standardization and external environtment were statistically moderating the
adopton of EDI that significantly influenced the effectiveness of CMIS.
Keywords: EDI; CMIS; External Environmental; Product Standardization; Moderating
Variable; Moderated Regression Analysis PENDAHULUAN
Pengadopsian sistem EDI memungkinkan berlangsungnya pertukaran data akuntansi
ataupun data proses produksi, yang pada hakikatnya akan membantu perusahaan guna
merespon kekinian dari lingkungan manufaktur. Terkait dengan hal ini, Nicolaou (2002),
dalam penelitiannya berfokus pada pengaruh sistem JIT dan EDI terhadap efektivitas
sistem informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional
pada saat menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal dan standarisasi produk. Oleh
karena belum terekplorasi secara intens di kalangan peneliti bidang akuntansi di Indonesia,
maka penelitian ini mencoba untuk mengadaptasi hasil penelitian Nicolaou (2002) dengan
penekanan pada aspek EDI. Menurut Ngai dan Gunasekaran (2004) suatu perusahaan
akan menghadapi beberapa rintangan pada saat mengadopsi sistem EDI, yang mana dapat
menghambat proses pertukaran informasi dengan trading partners. Rintangan-rintangan
dalam pengadopsian sistem EDI yaitu banyaknya trading partners yang tidak mengadopsi
sistem EDI; tidak ada peraturan mengenai sistem EDI yang dapat dijadikan pedoman;
1
2
Staf Pengajar Tetap Prodi S1 Akuntansi, FE-UNTAR; email: [email protected]
Alumnus Prodi S1 Akuntansi, FE-UNTAR; email: [email protected]
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
28
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
adaptasi perubahan sistem terdahulu menjadi sistem EDI relatif sulit untuk diterapkan
dalam proses bisnis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: apakah ketidakpastian lingkungan
eksternal dan/atau standarisasi produk mampu menginteraksi pengaruh adopsi sistem
electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS). Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan seberapa besarkah kemampuan faktor
standarisasi produk dan/atau lingkungan eksternal sebagai variabel moderating dalam
menginteraksi pengaruh sistem electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas
sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun manfaat penelitian ini yakni: 1)bagi
perusahaan, diharapkan bahwa perusahaan yang telah menerapkan sistem EDI dalam
aktivitas bisnisnya, mendapatkan pemahaman baru terkait dengan keberadaan faktor
standarisasi produk serta ketidakpastian lingkungan eksternal yang menginteraksi
pengaruh EDI terhadap efektivitas CMIS; 2)bagi akademisi, hasil penelitian ini akan
menambah wawasan pengembangan ilmu, serta memberikan ruang guna mengembangkan
penelitian ini.
EDI dan CMIS. Sistem informasi manajemen biaya (CMIS) mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, melaporkan informasi yang berguna bagi
manajer untuk menentukan biaya suatu produk, pelanggan, supplier, dan objek lain yang
relevan dalam proses perencanaan, pengendalian, kemajuan dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen biaya secara konsisten diharuskan saling melengkapi dengan
kebijakan-kebijakan lain dan prosedur-prosedur perusahaan guna memfasilitasi kegiatan
organisasi (Hansen & Mowen, 2006).
Pengertian sistem EDI oleh Anderson & Lanen (2002) didefinisikan sebagai
“transfer data terstruktur dengan format standar yang telah disetujui yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media
elektronik”. Sistem EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok
retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para pemasok mereka. Dengan
adanya pengadopsian sistem EDI dapat menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan
diharapkan dapat meningkatkan laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut
terpenuhi, otomatis proses bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik,
terencana dan pada akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik
pula.
Pengaruh lingkungan eksternal perusahaan. Strategi dalam suatu perusahaan harus
mempertimbangkan tingkat ketidakpastian lingkungan eksternal. Itu dikarenakan
lingkungan eksternal mempengaruhi proses pengambilan keputusan manajemen. Persepsi
manajemen mengenai ketidakpastian lingkungan eksternal merupakan pedoman untuk
suatu perusahaan dalam menetapkan strategi manufaktur. Hasilnya, dalam menghadapi
ketidakpastian lingkungan eksternal diperlukan suatu keputusan guna memperbaiki
masalah tesebut, untuk itu diperlukan sistem EDI. (Nicolaou, 2002). Dalam penelitian
yang bersangkutan, diperoleh hasil bahwa ternyata pengadopsian sistem EDI tidak
berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya dalam
menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal. Tanda koefisien dalam interaksi antara
ketidakpastian lingkungan eksternal dengan sistem EDI adalah positif dan tidak signifikan,
menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan sistem EDI terhadap efektivitas sistem
informasi manajemen biaya tidak memperbaiki apa yang dihadapi suatu organisasi dalam
menghadapi lingkungan eksternal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Leonard dan Davis
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
29
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
(2006) menguji teknologi dengan pengadopsian sistem EDI lebih efektif dibandingkan
dengan teknologi manual (kertas) dalam proses pemesanan pembelian guna menganalisa
para pemasok yang terhubung dengan sistem tersebut. Hasilnya, pengadopsian sistem EDI
berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal yaitu siklus pemesanan dengan (p-value <
0.05), yang berarti setelah implementasi sistem EDI siklus pemesanan suatu produk dapat
lebih cepat. Pengadopsian sistem EDI juga berpengaruh signifikan terhadap harga
pembelian pada pemasok (p-value < 0.0001), yang artinya setelah implementasi dengan
EDI perusahaan dapat membeli suatu produk pada pemasok dengan harga yang lebih
murah. Pengadopsian sistem EDI juga berpengaruh signifikan terhadap biaya-biaya
transaksi (p-value < 0.0001). Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknologi dengan
menggunakan sistem EDI lebih efektif daripada menggunakan teknologi manual (kertas).
Ngai dan Gunasekaran (2004) meneliti apa kelebihan sistem EDI, rintangan dalam
pengadopsian sistem EDI, faktor-faktor penting apa saja yang dibutuhkan untuk
mendukung pengadopsian sistem EDI dalam proses pertukaran transaksi bisnis dengan
para trading partners.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Jones dan Beatty (2001) meneliti kepuasan
pengguna apabila menggunakan sistem EDI. Hasilnya yaitu dengan pengadopsian sistem
EDI, banyak keuntungan yang didapat untuk memuaskan pengguna; banyak kecocokan
bagi para pengguna pada saat menggunakan sistem EDI. Sistem EDI digunakan untuk
meningkatkan efisiensi, kualitas dalam proses bisnis, dan meningkatkan profitabilitas.
Seperti teknologi lainnya, terdapat biaya dalam pengimplementasian sistem EDI. Tingkat
keuntungan yang didapat dalam penggunaan sistem EDI dapat menghapus kelemahan
sistem tersebut (Hsieh dan Lin, 2004). Pada saat melakukan pertukaran informasi dengan
trading partners, suatu perusahaan harus menyeimbangkan risiko yang akan terjadi
dengan informasi yang didapat. Apakah informasi tersebut dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan informasi harus mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak
(Porterfield, 2008). Pada saat suatu perusahaan melakukan interaksi dengan trading
partners, perusahaan tersebut mendapat kesempatan untuk mengurangi biaya pertukaran
informasi apabila menggunakan sistem EDI. EDI merupakan teknologi spesifik yang
menggunakan format standar untuk melakukan pertukaran dokumen bisnis secara
elektronik diantara beberapa perusahaan (Porterfield, 2008). Sejak munculnya internet,
sistem electronic data interchange (EDI) mendapat perhatian lebih di dalam banyak
penelitian, terutama sebagai aplikasi yang diakui fungsinya sebagai media pertukaran data
secara elektronik dengan para trading partners. Banyak dari penelitian yang menduga
bahwa pengadopsian sistem EDI dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi
semua perusahaan yang berpartisipasi di dalam jaringan sistem tersebut. Sistem EDI
merupakan sistem interorganizational yang memudahkan komunikasi dan berbagi
informasi antara dua atau lebih organisasi yang sangat efisien dan bebas dari kesalahan
informasi dengan hubungan elektronik. Sistem interorganizational dapat digunakan untuk
memperoleh strategi guna mengurangi biaya transaksi dan membuat sistem lebih mudah
untuk digunakan oleh trading partners. Dukungan dari manajemen, dukungan dari
pemerintah berpengaruh signifikan dengan pengadopsian sistem EDI (Hsieh & Lin, 2002;
Ngai dan Gunasekaran, 2004; Seyal & Mohammad, 2007). Teknologi informasi dapat
memberikan pengaruh terhadap biaya transaksi dan biaya internal diantara perusahaan
yang berskala besar. Dalam suatu penelitian diharapkan menyajikan suatu hasil yang
konsisten dengan memperhatikan argumentasi para peneliti secara keseluruhan guna
mendapatkan suatu keputusan strategi perusahaan. Perusahaan menggunakan sistem EDI
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
30
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
sebagai pertukaran transaksi bisnis dari komputer ke komputer yang berkembang secara
cepat selama beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan sekarang ini banyak
melibatkan “web-based electronic commerce” yang secara signifikan menggunakan
sistem EDI dari business-to-business electronic commerce. Banyak perusahaan tidak yakin
menghapus penggunaan internet menjadi EDI karena banyak dipercaya bahwa
penggunaan antara keduanya lebih menguntungkan. Sistem EDI merupakan teknologi ecommerce dan sudah diteliti dapat membantu perusahaan. Keuntungan pengadopsian
sistem EDI yaitu mengurangi biaya transaksi, mengurangi pemakaian kertas, petukaran
informasi dengan lebih cepat, meningkatkan pengendalian persediaan, meningkatkan
hubungan dengan pelanggan, dan memiliki potensial keuntungan dalam strategi (Riggins,
et al, 2005).
Beberapa dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai EDI yang berfokus pada
tingkat kesuksesan EDI dari level organisasi, dan hasilnya bahwa EDI merupakan sumber
pengumpulan data yang. Penggunaan sistem EDI seringkali tidak dibatasi. Contohnya,
rata-rata perusahaan yang mengimplementasi sistem EDI menggunakan sistem ini untuk
melakukan transaksi bisnis dan melakukan pertukaran informasi dengan trading partners.
Banyak perusahaan yang menggunakan electronic commerce dengan trading partners
dalam world wide web dimana sistem EDI sebagai penghubung guna menyelidiki
alternatif pemasok dan pembeli. Electronic data interchange (EDI) merupakan suatu
sistem elektronik yang secara langsung memungkinkan pertukaran data dengan trading
partners. Penggunaan sistem ini relatif mahal sehingga menjadi penghalang bagi
perusahaan yang berskala kecil dan menengah. Suatu data yang dikirim melalui sistem
EDI dapat ditafsirkan oleh sistem informasi perusahaan apabila perusahaan tersebut juga
mengadopsi standar EDI (Wang dan Zhang, 2005). Downing (2002) membandingkan
kinerja dari sistem EDI tradisional, web-based EDI, dan perusahaan yang tidak
menggunakan sistem EDI. Hasilnya bahwa perusahaan yang menggunakan web-based
atau sistem EDI tradisional dapat meningkatkan efisiensi kinerja operasional perusahaan
dan meningkatkan komitmen antara trading partners EDI. Electronic data interchange
(EDI) merupakan teknologi informasi akuntansi dimana mengurangi proses entry data dan
pertukaran data diantara beberapa perusahaan baik dengan pelanggan maupun pemasok.
Dari hasil yang didapat dari penelitian ini juga terbukti bahwa penggunaan sistem EDI
berpengaruh signifikan terhadap kinerja departemen (Anderson dan Lanen, 2002).
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis:
H1: Ketidakpastian lingkungan eksternal menjadi pemoderasi yang menginteraksi adopsi
sistem electronic data interchange (EDI) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
sistem informasi manajemen biaya (CMIS).
Pengaruh standarisasi produk perusahaan. Penelitian yang dilakukan Nicolaou (2002)
meneliti pengaruh sistem EDI dalam menghadapi standarisasi produk. Produk yang
distandarisasi secara signifikan memperbaiki hubungan antara sistem informasi
manajemen biaya (CMIS) atas penggunaan sistem EDI. Yang berarti sistem EDI yang
berinteraksi dengan standarisasi produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap
efektivitas sistem informasi manajemen biaya. Pengadopsian sistem EDI membantu suatu
perusahaan untuk mempertimbangkan siklus pemesanan barang dan penyediaan
komponen bahan tanpa harus menyesuaikan tingkat persediaan dan persediaan yang habis
pada pemasok. Kemudian dengan sistem EDI, perusahaan dapat lebih cepat dalam
menerima suatu produk. Dan juga dalam hal harga dan biaya yang lebih rendah dapat
memberikan potensial untuk mendapatkan keuntungan (Leonard dan Davis, 2006).
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
31
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
Electronic data interchange (EDI) merupakan aplikasi electronic commerce sebagai solusi
untuk meningkatkan efisiensi dan untuk mengurangi biaya dalam melakukan pertukaran
tranksaksi bisnis. Teknologi ini telah banyak diadopsi di berbagai banyak perusahaan guna
menghapuskan penggunaan kertas dalam melakukan pertukaran transaksi bisnis,
menghapus kesalahan akibat memasukkan data secara manual. Sistem EDI telah berubah
tidak hanya bagaimana suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis, tetapi mengetahui
dengan siapa mereka melakukan bisnis dalam pasar global. Banyak industri melihat EDI
sebagai sistem guna mengurangi waktu pemesanan suatu produk (Hsieh dan Lin, 2004).
Pada penelitian yang dilakukan Porterfield (2008) terdapat dua pernyataan mengenai
pengaruh banyaknya pertukaran informasi dan keanekaragaman informasi terhadap kinerja
perusahaan. Hasil yang didapat adalah banyaknya informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan (p-value < 0.01). hasil pernyataan kedua adalah
keanekaragaman informasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan (p-value < 0.05). Dalam retail, sistem EDI dapat membantu penjual untuk
memberitahukan produk apa yang dijual, memungkinkan mereka untuk mengenali
pelanggan dengan lebih cepat. Sistem EDI juga memungkinkan pedagang eceran dan
penjual untuk membayar secara elektronik, mengurangi waktu, dan beban berupa kertas.
(Jones dan Beatty, 2001; Bendoly, 2003). Sistem EDI merupakan sistem utama
perusahaan untuk meningkatkan daya saing pasar global dalam abad ke-21. Teknologi
telekomunikasi seperti sistem EDI dapat menyempurnakan efektivitas komunikasi dalam
hal pertukaran transaksi bisnis. Sistem EDI dapat menginformasikan manajemen
pengambilan keputusan untuk dapat menginformasikan mengenai komitmen suatu
perusahaan atas sumber daya dan menunjukkan upaya perubahan manajemen di dalam
area proses bisnis interorganizational, prosedur operasi, dan arus pertukaran informasi,
dan standarisasi produk (Ngai dan Gunasekaran, 2004). Berdasarkan penelitian-penelitian
diatas maka dirumuskan hipotesis:
H2 :
Standarisasi produk menjadi pemoderasi yang menginteraksi pengaruh adopsi
sistem electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen
biaya (CMIS).
Dengan bersandar pada hipotesis yang telah disusun, maka model penelitian ini
sebagaimana tampak pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Model Penelitian
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
32
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
METODE
Subyek penelitian adalah sumber dimana variabel penelitian diperoleh. Dalam penelitian
ini subjek penelitian adalah para pengguna sistem EDI yaitu pada tingkat
Manager/Supervisor/Staff bagian produksi dan keuangan, yang bekerja di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun obyek penelitian adalah
variabel independen sistem EDI, variabel dependen efektifitas CMIS, variabel moderasi
yakni lingkungan eksternal dan standarisasi produk.
Metode Penarikan Sampel. Keseluruhan unsur yang menjadi subjek penelitian
dinamakan populasi (Aritonang, 2007). Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008. Teknik pengambilan sampel yang
dilakukan yakni dengan metode purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 12
perusahaan manufaktur yang telah menerapkan sistem EDI. Jumlah kuesioner yang
disebarkan ± 5 set kuesioner pada setiap perusahaan.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data. Instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data primer ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan tanggapan dari responden mengenai variabel-variabel
yang akan diuji. Variabel-variabel tersebut terdiri dari:
a. Variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
dijelaskan. Pada penelitian ini terdiri dari 1 variabel dependen yaitu efektivitas sistem
informasi manjemen biaya (CMIS) yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval
tujuh point dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
b. Variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan. Pada
penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu: 1) adopsi EDI, yang akan diukur
dengan skala Likert dengan interval lima poin; 2) ketidakpastian lingkungan eksternal
(PEU), yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval tujuh poin; 3) standarisasi
produk (SP), yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval tujuh poin.
Pengujian hipotesis dengan menerapkan metode Moderated Regression Analysis (MRA)
dengan rumus sebagai berikut (Wijaya, 2009):
Y = a + bX1 + cX2 + d(X1X2) + ε .................................... (1)
dimana: Y = Variabel Dependen; X1 = Variabel Independen; X2 =
Variabel
Moderating; X1X2
= Interaksi variabel independen dgn variabel moderating; a =
Konstanta; b, c, d = Koefisien; ε = error
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik responden tersaji pada tabel 1 serta tabel 2 berikut:
Tabel 1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Valid
Perempuan
Laki - laki
Total
Frequency
20
Percent
40.0
Valid Percent
40.0
Cumulative
Percent
40.0
100.0
30
60.0
60.0
50
100.0
100.0
Sumber : hasil olah data penelitian, 2010
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
33
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
0-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
21-25 tahun
26-30 tahun
lebih dari 30 tahun
Total
Frekuensi
10
12
15
6
4
2
1
50
%
20
24
30
12
8
4
2
100
Sumber: hasil olah data penelitian, 2010
Uji Kualitas Data: Uji Validitas dan Reliabilitas. Hasil uji validitas dengan KaiserMeyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy(KMO) serta nilai Measures of Sampling
Adequacy(MSA) untuk semua variabel independen menunjukkan hasil lebih besar dari 0.5,
sehingga dapat disimpulkan bahwa butir–butir dari variabel CMIS, EDI, serta PEU adalah
valid/sahih. Uji reliabilitas merujuk pada nilai Cronbach’s Alpha pada setiap variabel
dalam penelitian ini. Oleh karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini reliable/andal.
Uji Asumsi Klasik. Pengujian asumsi klasik yang pertama adalah uji normalitas.
Pengujian normalitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
test. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti model regresi berganda yang digunakan
dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Pengujian asumsi klasik yang kedua
adalah uji multikolinearitas. Hasil dari pengujian multikolinearitas bahwa semua variabel
independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Sehingga model regresi dikatakan bebas multikolinearitas. Uji autokorelasi menunjukkan
nilai D-W adalah 2,3 yaitu berada di antara -4 dan +4, yang menunjukkan bahwa model
regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Hasil
pengujian heteroskedastisitas bahwa seluruh variabel independen menunjukkan
signifikansi > 0,05. Dengan demikian, model regresi berganda yang digunakan dalam
penelitian ini bebas heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Pengujian H1. Dengan menerapkan MRA, maka berikut ini merupakan hasil dari
perhitungan regresi antara pengadopsian sistem electronic data interchange (EDI) sebagai
variabel independen dan lingkungan eksternal (PEU) sebagai variabel moderating
terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) sebagai variabel
dependen.
T abel 3.
Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi
Hasil Ko efisien D eterminasi
Model
1
a.
R
.645 a
R S quare
.416
A djusted
R S quare
.377
S td. Error of
the Estimate
. 39444
Predictors: (Constant), EDI_P EU, EDI, PEU
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian, 2010
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
34
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
Dari tabel 3, nilai adjusted R Square (koefisien determinasi) dihasilkan angka sebesar
0.377 yang berarti bahwa variasi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS) dapat dijelaskan oleh variabel EDI, PEU dan EDI_PEU adalah sebesar 37.7%
sedangkan sisanya sebesar 62.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam
penelitian ini.
Tabel 4. Hasil Uji Anova
ANOVA
1
Sum of
Squares
5.088
7.157
12.245
Model
Regression
Residual
Total
df
3
b
Mean Square
1.696
46
F
10.902
Sig.
.000
a
.156
49
a. Predictors: (Constant), EDI_PEU, EDI, PEU
b. Dependent Variable: CMIS
Sumber : hasil olah data penelitian, 2010
Berdasarkan pada tabel 4 dapat dikatakan bahwa variabel EDI, PEU dan EDI_PEU secara
simultan mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05 oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel EDI, PEU
dan EDI_PEU secara simultan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS).
Tabel 5. Hasil uji t dengan variabel pemoderasi Lingkungan Eksternal
Model
Constanta
EDI
PEU
EDI_PEU
Unstandardized Coefficients β
- 0,169
0,188
0,259
0,187
t
- 0,385
3,055
2,700
2,239
Sig.
0,702
0,004
0,010
0,030
Sumber: hasil olah data penelitian, 2010
Berdasarkan pada tabel 5 dapat dikatakan bahwa variabel EDI mempengaruhi variabel
efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar
0.004 (< 0.05), yang bermakna terdapat pengaruh secara partial antara variabel EDI
terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Variabel PEU
mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.010 (< 0.05) yang mengindikasikan terdapat pengaruh
secara partial antara variabel PEU terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS). Variabel EDI_PEU mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi
manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.030 (< 0.05),
mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan eksternal menjadi pemoderasi yang
menginteraksi secara signifikan pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas sistem
informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Y = - 0.169 + 0.188(EDI) + 0.259(PEU) + 0.187(EDI_PEU)
Pengujian H2. Dengan menerapkan MRA, maka berikut ini merupakan hasil dari
perhitungan regresi antara pengadopsian sistem electronic data interchange (EDI) sebagai
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
35
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
variabel independen dan standarisasi produk (SP) sebagai variabel moderating terhadap
efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) sebagai variabel dependen.
Ta bel 6 .
H a s il K o e f is ie n D e t e r m in a s i
A d ju s t e d
R S q u a re
R S q ua r e
.69 3 a
.4 8 0
.44 7
a . P re d ic t o r s : (C o n s ta n t ), E D I _ S P , S P ,
M o d el
1
R
S t d . E rr o r o f
th e E s t im a te
.3 71 8 9
Sumber : hasil olah data penelitian, 2010
Pada tabel 6, nilai adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka sebesar
0.447 yang berarti bahwa variasi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS) dapat dijelaskan oleh variabel EDI, SP dan EDI_SP adalah sebesar 44.7%
sedangkan sisanya sebesar 55.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam
penelitian ini.
Tabel 7. Hasil Uji Anova
ANOVA b
Model
1
Regression
Sum of
Squares
5.883
Residual
Total
df
3
Mean Square
1.961
6.362
46
.138
12.245
49
F
14.179
Sig.
.000 a
a. Predictors: (Constant), EDI_SP, SP, EDI
b. Dependent Variable: CMIS
Sumber : hasil olah data penelitian, 2010
Berdasarkan pada tabel 7 dapat dikatakan bahwa variabel EDI, SP dan EDI_SP secara
simultan mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05, ini menunjukkan H2
diterima yang bermakna terdapat pengaruh antara variabel EDI, SP dan EDI_SP secara
simultan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).
Tabel 8. Hasil uji t dengan variabel pemoderasi Standarisasi Produk
Model
Constanta
EDI
SP
EDI_SP
Unstandardized Coefficients β
0,823
0,178
0,396
0,240
t
4,493
3,003
3,236
2,820
Sig.
0,000
0,004
0,002
0,007
Sumber : hasil olah data penelitian, 2010
Berdasarkan tabel 8 dapat dikatakan bahwa variabel EDI mempengaruhi variabel
efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar
0.004 dimana nilai 0.004 < 0.05, hal ini mengindikasikan terdapat pengaruh secara partial
antara variabel EDI terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).
Variabel SP mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002 (< 0.05), yang mengindikasikan terdapat
pengaruh secara parsial antara variabel SP terhadap efektivitas sistem informasi
manajemen biaya (CMIS). Variabel EDI_SP mempengaruhi variabel efektivitas sistem
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
36
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.007 (< 0.05),
dimana hal tersebut bermakna bahwa standarisasi produk menjadi pemoderasi yang
menginteraksi secara signifikan pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas sistem
informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Y = 0.823 + 0.178(EDI) + 0.396(SP) + 0.240(EDI_SP)
Dengan terdukungan H1 bermakna pula ketidakpastian lingkungan eksternal ternyata
mampu menginteraksi pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas CMIS. Hal ini dapat juga
dimaknai bahwa adopsi sistem EDI berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas
sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam menghadapi lingkungan eksternal yang
semakin stabil. Namun demikian, hasil ini tidak konsisten dengan temuan Nicolaou (2002)
yang mengindikasikan bahwa sistem EDI tidak berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam menghadapi ketidakpastian
lingkungan eksternal. Dengan terdukungan H2 bermakna pula standarisasi produk
ternyata mampu menginteraksi pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas CMIS. Hal ini
dapat juga dimaknai bahwa adopsi sistem EDI berpengaruh positif signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam upaya menerapkan
standarisasi produk. Hal ini konsisten dengan temuan Nicolaou (2002) yang
mengindikasikan bahwa sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem
informasi manajemen biaya (CMIS) dalam membantu dalam hal standarisasi produk.
PENUTUP
Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan penulis, tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengadopsian sistem EDI
berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS)
guna mendukung strategi dan keputusan operasional perusahaan dalam menghadapi
lingkungan eksternal dan dalam menghadapi penyesuaian atas produk yang diproduksi.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem Electronic Data Interchange (EDI)
dan lingkungan eksternal (PEU) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya
(CMIS). Dengan kata lain, penggunaan sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap
sistem informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional
perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal yang stabil atau labil.
Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Nicolaou (2002).
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua, dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara Electronic Data Interchange (EDI) dan
penyesuaian produk (SP) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).
Dengan kata lain, penggunaan sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap sistem
informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional
perusahaan dalam menghadapi penyesuaian atas produk yang diproduksi. Hasil ini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Nicolaou (2002).
Keterbatasan dan Implikasi. Penelitian ini semata menggunakan data dengan sampel
industri manufaktur saja. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisir
untuk seluruh industri; Ditinjau dari segi waktu, data sampel yang diperoleh pada
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
37
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
penelitian ini dengan metode cross-sectional sehingga relatif sulit untuk mengetahui
hubungan sebab-akibat antara variabel penelitian yang terkait. Oleh karena pengumpulan
data dengan mail-survey, maka terdapat kemungkinan responden tidak memberikan
jawaban yang sejujurnya/apa adanya atas setiap item dalam kuesioner. Hasil penelitian
ini—yang berhasil dikonfirmasikan dengan hasil penelitian Nicolaou (2002)—diharapkan
menambah khazanah teoretis bagi kalangan akademisi terkait mengenai kemampuan
faktor ketidakpastian lingkungan maupun standarisasi produk—yang merupakan variabel
moderating—dalam menginteraksi pengaruh pengadopsian EDI terhadap efektifitas sistem
informasi manajemen biaya. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat
mendorong dan memicu penelitian-penelitian berikutnya dengan menambah variabel
independen seperti just-in-time dan struktur biaya agar hasil yang didapat lebih baik; atau
melakukan riset sejenis namun dengan industri selain manufaktur. Responden untuk
penelitian selanjutnya lebih diperbanyak dan diperluas sebaran industrinya agar hasil yang
didapat lebih bervariasi. Penelitian selanjutnya seyogyanya lebih mengarah pada data
sampel dengan metode time series sehingga dapat menguji hubungan sebab-akibat antar
variabel dengan lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, Shannon W. & Lanen, William N. (2002). Using Electronic Data Interchange
(EDI) to improve the Efficiency of Accounting Transactions. The Accounting
Review. 77. (4). 703-729
Aritonang, R. (2007). Riset Pemasaran: Teori & Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia
Asher, Abraham. (2007). Developing a B2B E-Commerce Implementation Framework: A
Study of EDI Implementation for Procurement. Information Systems Management.
24. 373-390
Hansen, Don R. & Mowen, Maryanne M. (2006). Cost Management Accounting and
Control. 5th ed. USA: Thomson South-Western
Hsieh, C. & Lin, B. (2004). Impact of Standardization on EDI in B2B Development.
Industrial Management & Data Systems Journal. 104. (1). 68-77
Jones, Mary C. & Beatty, Robert C. (2001). User Satisfaction with EDI : An Empirical
Investigation. Information Resources Management Journal. 14. (2). 17-26
Leonard, Lori N.K. & Davis, Clemons C. (2006). Supply Chain Replenishment: beforeand-after EDI Implementation. Supply Chain Management: An International
Journal. 225-232
Ngai, E. W. T. and Gunasekaran, A. (2004). Implementation of EDI in Hongkong : an
Empirical Analysis. Industrial Management & Data Systems Journal. 104. (1). 88100
Nicolaou, Andreas I. (2002). Adoptation of just-in-time and electronic data interchange
systems and perception of cost management systems effectiveness. International
Journal of Accounting Information Systems. (3). 35-62
Porterfield, Tobin E. (2008). Diversity in Business-to-Business Information Exchange :
An Empirical Analysis of Manufacturers and their Trading Partners. Transportation
Journal. 36-47
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
38
Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...
Seyal, Rahman, & Mohammad. (2007). A Quantitative Analysis of Factors Contributing
Electronic Data Interchange Adoption among Bruneian SMEs. Business Process
Management Journal. 13. (5). 728-746
Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Mengunakan SPSS. Yogjakarta: Penerbit
Universitas Atma Jaya.
Jurnal Akuntansi/Volume XV, No. 01, Januari 2011: 28-39
39
Download