catatan atas laporan keuangan konsolidasi

advertisement
PT SIERAD PRODUCE Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) DAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2016 DAN 2015 (TIDAK DIAUDIT)
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2016
31 Desember 2015
2e,f,g,4
2g,5
396.776.102.674
45.000.000.000
54.384.366.148
45.000.000.000
2w,32
54.460.290
418.601.435
2g,6
317.957.560.654
251.433.610.755
2i,7
2j,8
2h
2s,9
2e,10
455.406.707.868
87.307.306.426
25.276.961.753
396.023.221
346.861.417.512
373.941.409.810
85.306.837.552
13.655.445.491
154.168.908
334.855.900.873
1.675.036.540.398
1.159.150.340.972
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
sebesar Rp 87.170.701.177
(2015: Rp 88.651.536.460)
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
sebesar Rp 3.940.213.782
(2015: Rp 3.547.033.857)
Hewan ternak produksi - berumur pendek
Beban dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lain-lain
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Investasi jangka panjang lainnya setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp 49.155.940.000
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 932.915.094.483
(2015: Rp 900.588.088.046)
Taksiran tagihan restitusi pajak
Goodwill
Aset tidak berwujud lainnya setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar Rp 18.215.464.896
(2015 : Rp 16.262.072.396)
Aset tidak lancar lain-lain
2g,11
2s,12b
-112.120.621.988
-107.424.522.357
2k,13
2s,14
2d,15
859.696.755.064
63.125.740.417
10.890.455.260
866.102.467.013
58.628.142.885
10.890.455.260
2l,16
2e
17.143.159.062
14.519.093.969
19.096.551.562
25.477.686.850
1.077.495.825.760
1.087.619.825.927
2.752.532.366.158
2.246.770.166.899
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
1
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2016
31 Desember 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
Utang murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Utang dividen
Liabilitas lancar lainnya
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun :
Utang bank
Utang murabahah
Utang sewa pembiayaan
2n,19
2p,21
2n,17
2n,18
2s,12c
632.624.304.487
119.969.000.000
221.287.323.812
53.806.862.332
2.034.729.989
290.928.610
21.480.542.104
608.679.005.945
119.966.000.000
173.453.790.262
61.431.158.854
1.431.162.185
290.928.610
23.104.192.339
2n,20
2p,21
2o,22
24.996.117.194
48.383.898.702
--
39.663.213.328
18.482.984.246
33.715.202
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun:
Utang bank
Utang murabahah
Utang sewa pembiayaan
1.124.873.707.230
1.046.536.150.971
2w,32
2s,12b
2q
75.000.000.000
106.415.381
101.388.207.231
75.000.000.000
98.865.330
93.369.736.680
2n,20
2p,21
2o,22
265.287.718.958
15.771.410.311
--
242.677.778.344
54.845.357.280
--
457.553.751.881
465.991.737.634
1.582.427.459.111
1.512.527.888.605
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
2
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2016
31 Desember 2015
EKUITAS
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham
Modal dasar: 7.310.000 saham seri A
nominal Rp 3.950 per saham;
65.068.700 saham seri B
nominal Rp 3.950 per saham; dan
3.556.197.300 saham seri C
nominal Rp 1.000 per saham
Ditempatkan dan disetor penuh 7.310.000
saham seri A; 65.068.700 saham seri B
dan 1.266.723.879 saham seri C
(31 Desember 2015: 7.310.000 saham
seri A; 65.068.700 saham seri B;
866.732.200 saham seri C)
Tambahan modal disetor - bersih
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
1e,23
24
38
25
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.552.619.744.000
--
-756.839
(190.528.934.045)
(3.552.596.648)
1.152.628.065.000
756.839
(190.528.934.045)
(3.552.596.648)
5.435.958.146
(193.870.022.245)
5.435.958.146
(229.740.971.998)
1.170.104.906.047
734.242.277.294
1.000
1.000
1.170.104.907.047
734.242.278.294
2.752.532.366.158
2.246.770.166.899
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
3
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2016 Dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2016
30 Juni 2015
PENJUALAN BERSIH
2r,26
1.231.869.847.833
1.041.453.258.314
BEBAN POKOK PENJUALAN
2r,27
1.000.412.185.874
959.965.752.717
231.457.661.959
81.487.505.597
81.094.991.247
108.646.953.160
189.741.944.407
92.868.121.251
141.070.487.190
233.938.608.441
41.715.717.552
(152.451.102.844)
39.659.085.490
4.573.275.968
2.863.565.695
1.675.243.830
1.364.983.202
36.499.526
(10.428.981.346)
1.440.940.631
1.313.503.646
(21.449.420)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Jumlah Beban Usaha
2r,28
2r,29
LABA (RUGI) USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba penjualan aset tetap
Rugi selisih kurs - bersih
Pendapatan keuangan
Penjualan barang bekas
Penggantian klaim dan asuransi
Beban penghapusan langsung dan penyisihan
kerugian penurunan nilai piutang
Kerugian selisih perhitungan
dan perolehan persediaan
Beban keuangan
Lain-lain - bersih
Beban lain-lain bersih
30
2m,6
2i
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
131.214.650
(467.156.588)
(62.252.280.173)
1.918.750.547
(10.533.317.379)
31.182.400.173
2s,12a
2s,12b
-4.688.549.580
4.688.549.580
224.872.912
-(64.097.394.088)
3.095.384.909
(68.436.623.230)
(220.887.726.074)
-41.492.589.090
41.492.589.090
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
35.870.949.753
(179.395.136.984)
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
35.870.949.753
(179.395.136.984)
Jumlah laba (rugi) komprehensif
yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Jumlah
35.870.949.753
-35.870.949.753
(175.700.216.465)
(3.694.920.519)
(179.395.136.984)
35,23
(120,94)
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
31
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
4
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal saham
Transaksi dengan
Komponen
ditempatkan
dan disetor penuh
Rp
Tambahan
modal
disetor bersih
Rp
kepentingan
Ekuitas
nonpengendali
Rp
Lainnya
Rp
1.152.627.869.455
756.839
--
195.545
--
---
---
Ekuitas yang
diatribusikan
Saldo Laba
Kepentingan
Ekuitas -
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Rp
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Rp
kepada pemilik
entitas induk
Rp
Nonpengendali
bersih
Rp
Rp
(9.668.099.574)
5.332.755.373
122.697.467.229
1.270.990.749.322
19.196.748.608
1.290.187.497.930
---
---
-103.202.773
-(103.202.773)
195.545
--
---
195.545
--
---
(190.528.934.045)
--
---
---
-(352.335.236.454)
(190.528.934.045)
(352.335.236.454)
(9.501.065.955)
(9.695.681.653)
(200.030.000.000)
(362.030.918.107)
--
--
--
6.115.502.926
--
--
6.115.502.926
--
6.115.502.926
Saldo per 31 Desember 2015
1.152.628.065.000
756.839
(190.528.934.045)
(3.552.596.648)
5.435.958.146
(229.740.971.998)
734.242.277.294
1.000
734.242.278.294
Saldo per 1 Januari 2016
1.152.628.065.000
756.839
(190.528.934.045)
(3.552.596.648)
5.435.958.146
(229.740.971.998)
734.242.277.294
1.000
734.242.278.294
---
---
---
---
---
---
---
-399.991.679.000
--
----
----
---
----
-35.870.949.753
-399.991.679.000
35.870.949.753
----
-399.991.679.000
35.870.949.753
1.552.619.744.000
756.839
(190.528.934.045)
(3.552.596.648)
5.435.958.146
(193.870.022.245)
1.170.104.906.047
1.000
1.170.104.907.047
Catatan
Saldo per 1 Januari 2015
Penerbitan saham baru
Pembentukan cadangan umum
Akuisisi kepentingan non
pengendali pada entitas anak
Rugi tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain
periode berjalan
Penerbitan saham baru
Pembentukan cadangan umum
Akuisisi kepentingan non pengendali
pada entitas anak
Penawaran Umum Terbatas I
Laba tahun berjalan
Saldo per 30 Juni 2016
25
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
5
---
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2016 Dan 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada pihak ketiga lainnya
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran pajak - bersih
Penerimaan hasil restitusi
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Investasi pada entitas anak
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman bank
Pembayaran utang bank
Pembayaran utang sewa pembiayaan
1.167.190.874.363
(498.750.067.172)
(145.856.492.270)
(117.270.445.608)
(43.396.580.064)
-2.863.565.695
(58.728.662.956)
1.189.456.958.025
(487.505.014.814)
(276.861.807.705)
(106.773.745.975)
(32.687.611.805)
769.712.264
1.440.940.631
(59.691.388.300)
306.052.191.988
228.148.042.321
50.105.076.715
(37.822.216.749)
--
75.909.104
(24.653.380.404)
(200.000.000.000)
12.282.859.966
(224.577.471.300)
4.898.832.562.144
(4.874.742.162.370)
(33.715.202)
Kas bersih (digunakan) diperoleh dari aktivitas pendanaan
30 Juni 2015
5.923.453.261.491
(6.042.536.415.917)
(139.980.627)
24.056.684.572
(119.223.135.053)
342.391.736.526
(115.652.564.032)
54.384.366.148
150.815.449.838
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
396.776.102.674
35.162.885.806
Jumlah Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas
Bank
Deposito
Jumlah
392.747.395
382.383.355.279
14.000.000.000
396.776.102.674
766.266.502
30.896.619.304
3.500.000.000
35.162.885.806
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan secara keseluruhan
6
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Sierad Produce Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”) didirikan dengan akta Notaris No. 17 tanggal 6
September 1985 dari Raden Santoso, Notaris di Jakarta dan diubah dengan akta Notaris No. 27 tanggal
16 April 1986 dari Notaris yang sama. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-4506.HT.01.01.TH.86 tanggal 26 Juni 1986 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara No. 20 tanggal 10 Maret 1989, Tambahan No. 389.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris No.
221 tanggal 26 Mei 2016 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
tentang menyetujui dan merubah ketentuan Anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka Penawaran Umum
Terbatas I. Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat
keputusan No. AHU-AH.01.03-0051894 tanggal 26 Mei 2016.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak di
bidang perdagangan umum, industri, kontraktor, pertanian dan angkutan.
Kantor pusat Perusahaan terletak di TCC Batavia Tower One, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat
dengan tempat usaha terletak di Bogor, Sukabumi, Tangerang, Sidoarjo, Magelang, Banjarmasin, dan
Makasar. Hasil produksi dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial
sejak tahun 1985.
Entitas induk terakhir perusahaan adalah PT Great Giant Pineapple.
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Komisaris
Independen)
:
Komisaris
:
Komisaris
:
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur (Independen)
:
:
:
:
:
31 Desember 2015
Antonius Joenoes Supit
Setiawan Achmad
Sri Lestari Anwar
:
:
:
Antonius Joenoes Supit
Sri Lestari Anwar
Setiawan Achmad
Terryanto Soetandar
Fransiscus Xaverius Awi Tantra
Wayan Sumantra
Sri Sumiyarsi
Tan Eng Kiong
:
:
:
:
:
Eko Putro Sandjojo
Fransiscus Xaverius Awi Tantra
Wayan Sumantra
Sri Sumiyarsi
Tan Eng Kiong
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan mengalami perubahan sesuai hasil keputusan
pemegang saham berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 09 tanggal 30 Mei 2016 yang
dibuat oleh Simon Yos Sudarso, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.03-0060369
tanggal 23 Juni 2016.
7
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan)
Susunan anggota Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, adalah sebagai
berikut:
Komite Audit
Ketua
:
Antonius Joenoes Supit
Anggota
:
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Anggota
:
Rustanto
Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.Kep-SK/Dir/053/HR/COP/X-12 tanggal 1 Oktober
2012, Perusahaan menunjuk F.X. Awi Tantra sebagai Sekretaris Perusahaan.
c.
Struktur Entitas Anak
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak dan
atau mempunyai kendali atas manajemen entitas anak sebagai berikut:
Anak Perusahaan Domisili Bidang usaha
PT Dwipa Mina
Nusantara
Bali
Industi tepung
Ikan
PT Sierad
Corpora
(d/h PT Sierad
Corporation)
Jakarta
Distribusi dan
perdagangan peralatan
peternakan ayam, bahan
baku pakan ternak dan
produk lainnya
PT Transpasifik
Niagareksa
Jakarta
PT Belfoods
Indonesia
Bogor
1)
Persentase Pemilikan
(langsung dan tidak langsung)
30 Juni 2016 31 Desember 2015
Tahun
operasi
komersial
100%
100%
1996
99,99%
99,99%
Perdagangan
100%
Industri pengolahan
makanan beku
100%
Jumlah aset
sebelum eliminasi
30 Juni 2016
31 Desember 2015
764.409.409
973.844.426
Operasi dalam
penghentian
10.806.908.972
10.806.908.972
100%
1995
6.166.807.691
6.201.865.901
100%
1993
274.361.506.538
273.832.508.829
PT Sierad Corpora
Pada tahun 2003, sesuai dengan pernyataan keputusan rapat pemegang saham PT Sierad Corpora
(“SC”) dengan akta Notaris No. 25 tanggal 21 Oktober 2003 dari Notaris Diah Guntari Listianingsih
Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta telah disetujui usulan direksi SC untuk melakukan
penghentian kegiatan (operasional) SC dan melakukan tindakan hukum yang dianggap perlu dan
penting untuk penghentian kegiatan (operasional) SC sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RPUSLB) tanggal 1 November 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris Agung Sri Wijayanti
No. 14 tanggal 20 November 2012, Pemegang Saham menyetujui pembubaran dan likuidasi PT
Sierad Corpora serta penunjukan tim likuidator.
8
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
1)
PT Sierad Corpora (Lanjutan)
Menimbang bahwa aset, liabilitas, pendapatan serta beban SC pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 tidak material, tidak dilakukan pengungkapan terpisah dalam "Operasi dalam
Penghentian" pada laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK No. 58, mengenai
"Operasi dalam Penghentian", juga pengungkapan terpisah tidak dilakukan oleh Perusahaan
secara rinci dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
2)
PT Belfoods Indonesia
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30
Juni 2009, yang telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui
pengambilalihan (akuisisi) saham dalam PT Belfoods Indonesia (“BI”) sebanyak 596.806 saham
dengan harga saham Rp 100.000 per saham dengan cara konversi utang menjadi kepemilikan
saham (debt to equity swap). Pengambil-alihan saham BI ini berlaku efektif pada bulan Oktober
2011.
Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham No. 201 tanggal 25 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, PT Sierad Produce Tbk (“Perusahaan”) telah
membeli dan menerima penyerahan sebanyak 293.987 saham PT Belfoods Indonesia, dengan nilai
nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000 dengan harga sebesar Rp 199.932.000.000,
jumlah tersebut telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan.
Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham No. 202 tanggal 25 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, PT Transpasifik Niagareksa telah membeli dan
menerima penyerahan sebanyak 100 saham PT Belfoods Indonesia, dengan nilai nominal masingmasing saham sebesar Rp 100.000 dengan harga sebesar Rp 68.000.000, jumlah tersebut telah
dibayar seluruhnya oleh Perusahaan.
Berdasarkan keputusan Pemegang Saham PT Belfoods Indonesia No. 306 tanggal 23 Desember
2015 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta,
disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi sebesar Rp 400.000.000.000,
dengan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp 89.089.300.000 menjadi
Rp169.089.300.000.
Peningkatan modal tersebut menerbitkan sebanyak 800.000 saham baru dengan nilai nominal
Rp100.000 per saham yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Sierad Produce Tbk dengan cara
konversi hutang sebesar Rp 80.000.000.000.
Perusahaan bersama-sama entitas anak untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”.
9
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
d.
Divestasi entitas anak
1)
PT Sierad Pangan Nusantara
Berdasarkan Akta Jual Beli(AJB) Saham tanggal 27 Oktober 2014 oleh notaris Dr.Irawan Soerodjo,
S.H., M.Si., No. 261, Perusahaan, pemilik 6.843.998 saham atau Rp 3.421.999.000 (99,99%),
menjual seluruh kepemilikan saham mereka di PT Sierad Pangan Nusantara (“SPN”) kepada
PT Kent Holiday dengan harga sebesar Rp 1.000.000, jumlah tersebut akan dibayarkan dalam
jangka waktu setahun dan diakui sebagai piutang lain-lain. Dengan demikian, Perusahaan
kehilangan kendali atas SPN dan laporan keuangan SPN tidak dikonsolidasi.
2)
PT Sierad Industries
Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham tanggal 17 November 2014 oleh notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si. No. 109, Perusahaan, pemilik 34.235.005 saham atau Rp 34.235.005.000
(99,56%), menjual seluruh kepemilikan saham mereka di PT Sierad Industries (“SI”) kepada PT
Pacific Raya Propertindo dengan harga sebesar Rp 179.474.000.000, jumlah tersebut akan
dibayarkan dalam jangka waktu setahun dan diakui sebagai piutang lain-lain yang diperpanjang
menjadi paling lambat tanggal 30 September 2016 berdasarkan Addendum II atas perjanjian
hutang dan cara pembayaran tanggal 22 Maret 2016 (lihat Catatan 10). Dengan demikian,
Perusahaan kehilangan kendali atas SI dan laporan keuangan SI tidak dikonsolidasi.
Jumlah tercatat aset bersih yang teridentifikasi yang dilepas atas kedua transaksi di atas adalah
sebesar Rp 32.612.578.858. Keuntungan bersih yang timbul dari transaksi di atas sebesar
Rp147.004.275.476 telah dicatat dalam akun pendapatan lain-lain bersih pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
PT Sierad
Industries
PT Sierad Pangan
Nusantara
Harga jual entitas anak
179.474.000.000
Dikurangi:
Aset bersih teridentifikasi
Kepentingan non-pengendali
(32.236.698.387)
141.854.223
(375.880.471)
111
(32.612.578.858)
141.854.334
Keuntungan (kerugian) dari
divestasi entitas anak
147.379.155.836
(374.880.360)
147.004.275.476
10
1.000.000
Total
179.475.000.000
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
e.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No.S-1946/PM/1996 untuk melakukan penawaran
umum atas 250.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Sejak saat
itu, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
Tahun
Keterangan
Jumlah saham
beredar setelah
transaksi
(lembar)
1997
Penerbitan 76.436.000 lembar saham seri A dengan nilai
nominal Rp 500 dari konversi obligasi
726.436.000
1998
Konversi obligasi
730.999.000
2001
Penerbitan saham seri B sejumlah 6.506.866.083 saham
dengan nilai nominal Rp 300, sehingga saham beredar menjadi:
seri A
seri B
2004
2005
2015
Penggabungan saham (reversed stock) sebesar 10 kali,
sehingga saham yang beredar menjadi:
seri A
seri B
Konversi Utang Obligasi Konversi dan Utang Jangka Panjang,
sehingga saham yang beredar menjadi:
seri A
seri B
seri C
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
dan penggabungan saham (reverse stock) sebesar 10 kali,
sehingga saham yang beredar menjadi:
seri A
seri B
seri C
730.999.000
6.506.866.083
73.099.900
650.686.609
73.099.900
650.686.609
8.667.321.984
7.310.000
65.068.700
866.732.200
Pada tahun 2009, Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi yang diikuti dengan reorganisasi secara
hukum dengan mengurangi nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham beredar (penurunan
modal saham). Kuasi-reorganisasi Perusahaan telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Desember 2009 yang didokumentasikan dalam
akta Notaris No. 223 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta (lihat
Catatan 23).
11
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“PSAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan–Ikatan Akuntan
Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Indonesia (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik” yang terdapat dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 pada tanggal 25 Juni 2012 yang menggantikan Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.KEP-554/BL/2010 pada tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan
Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 pada tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan
No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan akuntansi berbasis akrual.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method) dan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah
Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Kebijakan akuntansi telah ditetapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasi untuk
tahun lalu yang telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, kecuali dinyatakan lain.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan
tahunan 1 Januari 2015
Sejumlah standar, interpretasi dan amandemen baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk
periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, telah diadopsi dalam laporan
keuangan ini. Sifat dan dampak dari setiap standar, interpretasi dan amandemen baru yang diadopsi
oleh Grup dijelaskan sebagai berikut.
Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan
dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
1) PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
Amandemen ini mensyaratkan pos-pos penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam
dua bagian:
- Yang akan atau mungkin direklasifikasi ke laba rugi
- Yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Amandemen ini hanya mempengaruhi penyajian laporan keuangan, tidak berpengaruh terhadap
laporan posisi keuangan atau kinerja Grup.
12
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
2) PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
Perubahan utama sebagai akibat dari revisian PSAK 24 termasuk:
- Eliminasi pendekatan ‘koridor’ untuk menangguhkan keuntungan/kerugian program manfaat
pasti
- Keuntungan/kerugian aktuaris pada pengukuran kembali atas kewajiban (aset) program
manfaat imbalan pasti untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain daripada dalam laba
rugi, dan tidak direklasifikasi pada periode berikutnya
- Langsung mengakui biaya jasa lalu dalam laba rugi
- Amendemen periode pengakuan liabilitas untuk pesangon
- Imbalan kerja yang dapat diselesaikan (bukan jatuh tempo untuk diselesaikan) seluruhnya
dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan adalah imbalan jangka pendek dan tidak
terdiskonto
- Beban/penghasilan bunga neto yang diperhitungkan sebagai produk liabilitas (aset) imbalan
pasti neto yang ditentukan pada awal periode. Dampaknya adalah untuk menghapuskan konsep
sebelumnya dari pengakuan imbalan yang diharapkan atas aset.
3) PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”
PSAK 65 menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
dan ISAK 7 Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus, dan menetapkan satu ‘model pengendalian’
untuk seluruh entitas, termasuk entitas bertujuan khusus, dimana pengendalian terjadi ketika
seluruh kriteria di bawah ini dimiliki:
- Kekuasaan atas investee
- Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
- Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah
imbal hasil investor.
Perubahan lain yang ditetapkan dalam PSAK 65 termasuk:
- Konsep pengendalian “de facto” untuk entitas dengan kepemilikan kepentingan kurang dari
50% dalam entitas, namun memiliki kepemilikan saham yang lebih besar daripada pemegang
saham lain
- Hak suara potensial hanya dipertimbangkan dalam menentukan apakah terdapat pengendalian
ketika hak suara potensial tersebut substantif (pemegang hak suara memiliki kemampuan
praktis untuk menggunakan) dan hak digunakan ketika keputusan terkait dengan aktivitas
investee mempengaruhi imbalan investor
- Panduan spesifik terkait konsep “silo”, dimana kelompok aset (dan liabilitas) dalam satu
entitas dipisahkan secara keuangan, dan setiap kelompok dipertimbangkan secara terpisah
untuk dikonsolidasi.
4) PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK 68 menyatakan suatu kerangka untuk menentukan pengukuran nilai wajar dan
pengungkapan informasi terkait pengukuran nilai wajar, ketika pengukuran nilai wajar dan/atau
pengungkapannya disyaratkan atau diperkenankan oleh PSAK lain.
13
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
Sebagai akibatnya, panduan dan persyaratan yang berkaitan dengan pengukuran nilai wajar yang
sebelumnya diatur dalam PSAK lain sekarang telah diatur dalam PSAK 68.
Meskipun terdapat beberapa perubahan pada panduan sebelumnya, terdapat perubahan pada
persyaratan pengukuran nilai wajar sebelumnya. Oleh karena itu, PSAK No. 68 diintensikan untuk
mengklarifikasi tujuan pengukuran, mengharmonisasikan persyaratan pengungkapan, dan
meningkatkan konsistensi dalam penerapan pengukuran nilai wajar.
PSAK 68 tidak secara material mempengaruhi pengukuran nilai wajar aset atau liabilitas Grup,
dengan perubahan yang terbatas pada penyajian dan pengungkapan, dan oleh karena itu tidak
berdampak pada laporan posisi keuangan atau kinerja Grup.
Sebagai tambahan, PSAK No. 68 ini diterapkan secara prospektif dan pengungkapan informasi
komparatif tidak disajikan.
Lihat Catatan 3 tentang Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Akuntansi Signifikan untuk lebih rinci
terkait dengan pengukuran nilai wajar.
Standar dan intepretasi baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 yang tidak berdampak signifikan pada laporan
keuangan konsolidasian tahunan Grup.
 PSAK 4 (Revisi 2013),“Laporan Keuangan Tersendiri”
 PSAK 15 (Revisi 2013),“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
 PSAK 46 (Revisi 2014),“Pajak Penghasilan”
 PSAK 48 (Revisi 2014),“Penurunan Nilai Aset”
 PSAK 50 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Penyajian”
 PSAK 55 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
 PSAK 60 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
 PSAK 66 (Revisi 2014),“Pengaturan Bersama”
 PSAK 67 (Revisi 2014),“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
 ISAK 26 (Revisi 2014),“Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
Pada tanggal otorisasi laporan keuangan, Perusahaan masih mengevaluasi dampak potensial PSAK
baru dan revisian.
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
 PSAK 5 (Penyesuaian 2015),“Segmen Operasi”,
 PSAK 7 (Penyesuaian 2015),“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,
 PSAK 13 (Penyesuaian 2015),“Properti Investasi”,
 PSAK 16 (Penyesuaian 2015),“Aset Tetap”,
 PSAK 19 (Penyesuaian 2015),“Aset Tak Berwujud”,
 PSAK 22 (Penyesuaian 2015),“Kombinasi Bisnis”,
 PSAK 25 (Penyesuaian 2015),“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”,
 PSAK 53 (Penyesuaian 2015),“Pembayaran Berbasis Saham” dan
 PSAK 68 (Penyesuaian 2015),“Pengukuran Nilai Wajar”.
14
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
 PSAK 4, “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri,
 PSAK 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
 PSAK 24,“Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
 PSAK 65,“Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi,
 PSAK 67,“Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi, dan
 ISAK 30,“Pungutan”.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
yang diterapkan secara prospektif yaitu:
 PSAK 16, “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi,
 PSAK 19, “Aset Tak Berwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi dan
 PSAK 66, “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan
Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13:
Properti Investasi”.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69, “Agrikultur” dan
amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap” tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari
standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan.
b.
Dasar Konsolidasi
Apabila Perusahaan mengendalikan investee, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai entitas anak.
Perusahaan mengendalikan investee jika tiga elemen berikut terpenuhi: kekuasaan atas investee,
eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan
untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
Pengendalian dapat dikaji kembali ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa terdapat
kemungkinan adanya perubahan pada elemen pengendalian tersebut.
15
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b.
Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
Pengendalian de facto terjadi pada situasi dimana perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk
mengarahkan aktivitas relevan atas investee tanpa memiliki hak suara mayoritas. Untuk menentukan
apakah pengendalian de facto terjadi, maka perusahaan mempertimbangkan beberapa fakta dan
keadaan berikut ini:
- Ukuran kepemilikan hak suara entitas relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik
suara lain;
- Hak suara potensial yang substantif yang dimiliki oleh perusahaan dan para pihak lain;
- Pengaturan kontraktual lain;
- Pola historis dalam penggunaan hak suara.
Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) seolaholah merupakan satu entitas. Transaksi antar entitas dan saldo antara perusahaan Grup oleh karena
itu dieliminasi secara penuh.
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan hasil kombinasi bisnis dengan menggunakan
metode akuisisi. DaIam laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas teridentifikasi, dan liabilitas
kontinjensi pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hasil tersebut dimasukkan
dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian di peroleh. Hasil
tersebut tidak dikonsolidasi sejak pada tanggal pengendalian hilang.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Apabila Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi (namun bukan untuk mengendalikan) segala
keputusan terhadap kebijakan keuangan dan operasional terhadap entitas lain, entitas tersebut
diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Entitas asosiasi pada awalnya diakui di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar nilai perolehan. Bagian laba atau rugi Grup setelah akuisisi, diakui di
dalam laba atau rugi, jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi
kepentingannya pada entitas asosiasi, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali
Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi di antara Grup, diakui hanya sepanjang
kepentingan investor yang tidak berelasi di dalam entitas asosiasi. Bagian investor di dalam
keuntungan dan kerugian entitas asosiasi yang berasal dari transaksi ini, dieliminasi terhadap nilai
tercatat entitas asosiasi.
Semua agio yang dibayarkan kepada entitas asosiasi di atas nilai wajar bagian kepemilikan Grup
terhadap aset, liabilitas yang dapat diidentifikasi dan liabilitas kontinjensi yang diperoleh, dikapitalisasi
dan disertakan di dalam nilai tercatat entitas asosiasi. Apabila terdapat bukti objektif di mana investasi
di dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai, maka nilai tercatat investasi tersebut harus diuji
penurunan nilai sebagaimana yang dilakukan terhadap aset non-finansial lainnya.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Grup dan pendapatan komprehensif lain
dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk
menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
dengan kebijakan Grup, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh
signifikan berakhir.
16
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b.
Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil
transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan non-pengendali berdasarkan jumlah proporsional aset
bersih entitas anak.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Saldo dan transaksi antar Grup dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul
dari transaksi antar Grup, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi
dieliminasi terhadap investasi dari bagian Grup di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi
dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak
terdapat bukti penurunan nilai.
Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri
Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang
dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi
dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan tersendiri Perusahaan senilai nilai
tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi.
c.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal
pengendalian beralih kepada Grup. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam
menilai pengendalian, Grup mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang
sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat hutang maupun
kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Grup, dibebankan pada saat terjadinya.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan
kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan
penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar
imbalan kontinjensi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
17
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d.
Goodwill
Merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal
akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada
saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan,
atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat
diatribusikan kepada akuisisi.
Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih
yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan
langsung pada laporan laba rugi konsolidasian.
Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill
akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait.
Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill
yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai.
Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan atau secara berkala apabila terdapat indikasi
goodwill mengalami penurunan.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai Goodwill, Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil
Kas (‘UPK’) Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis.
Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk
goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan
yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik
aset.
Total kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untukmengurangi nilai tercatat goodwill yang
dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai
tercatat tiap aset di dalam UPK.
Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya.
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi. Aset dan liabilitas moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing
dijabarkan pada kurs nilai tukar pada akhir periode pelaporan.
18
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
Kurs utama yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut:
30 Juni 2016
13.180,00
9.770,57
1 USD
1 SGD
31 Desember 2015
13.795,00
9.751,19
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun
berjalan.
f.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas meliputi uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
g.
Aset Keuangan
Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup
menjadi pihak yang terikat secara kontraktual terhadap persyaratan-persyaratan instrumen keuangan
tersebut.
Pengakuan dan pengukuran awal
Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, dit ambah,
dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya-biaya transaksi
langsung yang dapat diatribusikan. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal
dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode
pelaporan keuangan.
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang dibahas di bawah ini,
tergantung pada tujuan penggunaan aset tersebut saat diperoleh.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
(i). Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan
yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan apabila secara prinsip diperoleh untuk
tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba
rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Aset yang
termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki
untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur
pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
19
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(ii). Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.
Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut timbul terutama berasal dari penyediaan barang
dan jasa kepada pelanggan (misalnya piutang usaha), tetapi juga menggabungkan jenis lain dari
kontrak aset moneter.
Aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penyisihan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan
piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui
proses amortisasi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain yang disajikan sebagai bagian dari “aset
lancar lain-lain”, investasi jangka panjang lainnya, piutang pihak berelasi - non usaha dan aset
lancar lain-lain.
(iii). Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan "dimiliki hingga jatuh tempo" merupakan aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan di mana Grup
memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai.
Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.
(iv). Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk dalam kategori di atas diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual dan terutama terdiri atas investasi strategis Grup dalam entitas yang tidak
memenuhi syarat sebagai entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. Aset
tersebut dicatat sebesar nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain yang timbul akibat
fluktuasi nilai tukar dan bunga yang dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif, diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan tersedia untuk
dijual. Selisih kurs atas investasi dalam valuta asing dan bunga yang dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur
sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
20
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Pada saat dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui dalam pendapatan
komprehensif lain direklasifikasi dari cadangan tersedia untuk dijual ke laporan laba rugi
konsolidasian.
Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
Penghentian Pengakuan
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari aset telah
berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan
jumlah yang akan diterima dan semua keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui di dalam
pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset
keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara
simultan.
Penurunan nilai aset keuangan
Grup menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
(i). Aset dinilai pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi. Pertama, Grup menilai aset
keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Grup
menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan
tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana
kerugian penurunan nilai itu terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
21
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan
diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan.
Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk
mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset
dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan
laba rugi konsolidasian.
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang
dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan
ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi
atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan
nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal
pemulihan. Jumlah yang dipulihkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
(ii). Aset dinilai pada biaya perolehan
Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit
menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan
keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai
berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai
kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan nilainya pada
periode berikutnya.
(iii). Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari
biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan
hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif bahwa investasi ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual mungkin mengalami penurunan nilai.
‘Signifikan’ akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan ‘jangka panjang’ terhadap periode
di mana nilai wajar telah lebih rendah dari biaya awalnya.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif, yang diukur sebagai selisih antara
biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi
tersebut yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari pendapatan
komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi
ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
22
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif
yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi
segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba
rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan
tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian
penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut
dipulihkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
h.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis
lurus.
i.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata. Kerusakan atau kehilangan yang ditemukan berdasarkan observasi fisik persediaan berkaitan
dengan aktivitas produksi dibebankan pada beban pokok produksi, sedangkan yang tidak berkaitan
dengan aktivitas produksi Grup, diakui sebagai keuntungan (kerugian) atas selisih perhitungan
persediaan tahun/periode berjalan pada penghasilan (beban) lain-lain.
j.
Hewan Ternak Produksi - Berumur Pendek
Ayam bibit induk terdiri dari ayam bibit induk belum menghasilkan dan ayam bibit induk
menghasilkan, Ayam bibit induk belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
ditambah biaya-biaya yang terjadi pada masa pertumbuhan dan Ayam bibit induk menghasilkan
dinyatakan pada biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari Ayam bibit induk belum menghasilkan
dikurangi deplesi yang dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi (production
output). Ayam bibit induk-Broiler mulai berproduksi dari umur 24 minggu s/d 67 minggu dan ayam
bibit induk-Layer mulai berproduksi pada umur 24 minggu s/d 70 minggu.
k.
Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri atas harga perolehan dan biayabiaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan dan siap digunakan.
Setelah pengakuan awal tetap diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi penurunan nilai.
23
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k.
Aset Tetap (Lanjutan)
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang
ditetapkan.
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabot kantor
Kendaraan bermotor
10 - 28
10
3 - 10
5
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan
hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya
terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak.
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban
tersebut terjadi.
Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan
dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset
jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya
melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Grup dan
disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, di-review pada tiap akhir periode pelaporan, dan
disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan.
Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan
jumlah terpulihkan.
Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan
dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
Ketika penggunaan properti berubah dari tujuan untuk dimiliki sendiri ke properti investasi, properti
diukur pada nilai wajar dan direklasifikasi sebagai properti investasi. Segala keuntungan yang timbul
dari pengukuran kembali diakui di dalam laporan laba rugi yang dapat membalikkan kerugian
penurunan nilai properti spesifik, dengan sisa keuntungan yang diakui di dalam pendapatan
komprehensif lain pada cadangan revaluasi dalam ekuitas. Segala kerugian segera diakui langsung di
dalam laporan laba rugi.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan
pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang
terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset
tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
24
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
l.
Aset Tidak Berwujud
Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh sebagai bagian kombinasi bisnis pada awalnya
diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah
terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur
manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikasi adanya penurunan nilai untuk aset tidak
berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah
setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Tahun
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak Paten
Aset tidak berwujud yang dikembangkan
secara internal
Proyek inovasi kandang broiler
15
5
15
5
Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal terdiri atas seluruh biaya yang
dibutuhkan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membuat, menghasilkan dan
mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan
dievaluasi apabila terdapat indikasi adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan
metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir
periode pelaporan.
m.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila
terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan
disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset
atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain.
Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan
terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai
terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan
dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi.
25
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m.
Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan)
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat suatu
indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami
penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya hanya jika
terdapat perubahan atas estimasi yang telah digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset
sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat setelah
dikurangi penyusutan seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya.
Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah
revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
n.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup
menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Grup menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, tergantung
pada tujuan liabilitas tersebut diperoleh.
Selain liabilitas keuangan yang memenuhi syarat di dalam hubungan lindung nilai, kebijakan
akuntansi Perusahaan untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
 Nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini hanya terdiri dari derivatif out-of-the-money. Liabilitas dicatat di laporan posisi
keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Perusahaan
tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi maupun untuk tujuan
lindung nilai. Perusahaan juga tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan atau liabilitas
keuangan yang ditujukan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
 Liabilitas keuangan lainnya
Liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Yang termasuk liabilitas keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
i. Utang bank pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang secara
langsung terkait dengan penerbitan instrumen. Liabilitas tersebut selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, yang memastikan
bahwa setiap beban bunga sampai dengan pembayaran adalah pada tingkat yang konstan atas
saldo dari liabilitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Beban bunga dalam
konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan premi yang dibayarkan pada jatuh tempo, serta
utang bunga atau kupon dibayar ketika liabilitas tersebut belum dilunasi.
ii.
Utang usaha dan liabilitas lancar lainnya, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif.
26
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
n.
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban atas liabilitas
tersebut dihentikan atau dibatalkan atau berakhir. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial
dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai
tercatat yang terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
o.
Sewa
Grup adalah sebagai lessee.
i. Sewa pembiayaan
Grup menyewa aset tetap tertentu, sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian
ditentukan pada awal kontrak.
Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum
adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak,
digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang
dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan
penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
ii. Sewa operasi
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis
lurus selama masa sewa.
p.
Utang Murabahah
Utang murabahah merupakan utang yang timbul dari transaksi jual beli yang dilakukan atas dasar
Akad Murabahah.
Murabahah adalah Akad penjualan untuk barang yang harga beli dan margin-nya telah disepakati oleh
pembeli dan penjual dan dibuat eksplisit. Setelah Akad Murabahah, Utang Murabahah diakui sebesar
biaya perolehan aktiva Murabahah ditambah margin. Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan
sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah.
27
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
q.
Imbalan Kerja
Imbalan Pasca Kerja - Program imbalan pasti
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana
semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas imbalan kerja Perusahaan harus diakui secara
langsung di dalam penghasilan komprehensif lain, secara retrospektif. Kebijakan akuntansi
Perusahaan sebelumnya yang masih menangguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode
koridor tidak lagi diperbolehkan.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, Grup menyelenggarakan
program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan program imbalan pasti yang
direncanakan.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban
jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak
kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun berjalan.
Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial diakui dalam pendapatan komprehensif lain
dan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian aktuaria
dan penyesuaian yang timbul yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain akan diakui
segera dalam saldo laba. Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak direklasifikasi ke laba rugi pada
periode berikutnya.
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah
kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun/periode yang bersangkutan (accrual
basis).
s.
Perpajakan
Pajak kini
Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak
terkait dengan periode kini dan periode sebelum periode pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
28
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
s.
Perpajakan (Lanjutan)
Pajak kini (Lanjutan)
Pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal
yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak
kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara basis komersial dan basis
fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak
di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan,
seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak
tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika
aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah
berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut diterima.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua
aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan
diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak
tangguhan.
t.
Dividen
Dividen diakui pada saat dividen secara legal menjadi terutang. Dalam dividen final, dividen menjadi
terutang pada saat dividen diumumkan oleh para pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang
Saham.
u.
Laba per Saham Dasar
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
v.
Informasi Segmen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
29
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
v.
Informasi Segmen (Lanjutan)
b)
c)
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Untuk tujuan manajemen segmen operasi berdasarkan produk dan jasa dibagi sebagai berikut:
a) Pakan ternak
b) Ayam umur sehari
c) Ayam potong
d) Peternakan komersial
e) Lain-lain (makanan olahan, ritel dan peternakan lainnya)
w.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(1)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
(a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(c) manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(2)
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Grup yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak , dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Grup, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Pihak-pihak
berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
(d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
(f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (1).
(g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1)(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Grup,
apabila:
i.
Entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara,
untuk mengendalikan Grup atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Grup di dalam
membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama
terhadap Grup;
ii.
Grup dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama;
30
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
w.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
iii.
iv.
v.
vi.
Entitas tersebut adalah entitas asosiasi Grup atau ventura bersama di mana Grup adalah venturer;
Pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu
yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau
pengaruh signifikan Grup;
Pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan
entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut;
atau
Pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau
merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Grup.
Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau
dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas.
x.
Provisi
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu
kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan
suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisi dikaji ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik kini. Apabila tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi yang diharuskan
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi tersebut dicadangkan.
y.
Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam
catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas
laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam
entitas.
z.
Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset
yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan
penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman
dibebankan di dalam periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi
di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana.
aa.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan yang menyajikan bukti dari kondisi yang terjadi pada akhir periode
pelaporan (peristiwa penyesuaian) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam
catatan laporan keuangan konsolidasian bila material.
31
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
bb.
Hirarki Pengukuran Nilai Wajar
Perusahaan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
i. Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis. (Tingkat 1)
ii. Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat di observasi. Termasuk dalam kategori ini adalah
instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk
instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang
kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat
di observasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar. (Tingkat 2)
iii. Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam
kategori ini adalah semua instrumen dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan
merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat
memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan.
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, Grup membutuhkan penggunaan estimasi
akuntansi yang kritikal. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut juga
membutuhkan manajemen Grup untuk melaksanakan pertimbangan di dalam menerapkan kebijakan
akuntansi Grup. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan diterapkan di dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya, diuraikan berikut ini:
a.
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah melakukan pertimbangan
berikut, selain dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di
dalam laporan keuangan konsolidasian:
i. Pajak Penghasilan
Grup memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan dilakukan di dalam
menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana
penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Grup mengakui
liabilitas bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh
tempo. Pada saat hasil akhir perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka
selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di
dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat.
Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Grup diungkapkan dalam Catatan 12c.
ii. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014)
‘Pengakuan dan Pengukuran’ dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g dan 2n.
32
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a.
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
iii. Penentuan Mata Uang Fungsional
Grup mengukur transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional Grup. Dalam menentukan
mata uang fungsional dari entitas di dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan
mata uang yang sebagian besar mempengaruhi harga penjualan jasa dan negara yang
mempunyai kekuatan kompetitif dan peraturan-peraturan yang sebagian besar menentukan
harga penjualan jasa entitas di dalam Grup. Mata uang fungsional dari entitas dalam Grup
ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi dimana entitas itu
beroperasi dan proses entitas untuk menentukan harga jual. Mata uang fungsional Grup adalah
Rupiah (Rp).
b.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Asumsi utama mengenai sumber utama ketidakpastian estimasi di masa depan dan sumber utama
ketidakpastian estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas tahun keuangan
selanjutnya, diuraikan sebagai berikut:
i.
Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup mengevaluasi akun-akun spesifik yang memiliki informasi pelanggan tertentu yang tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan
fakta-fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, rentang waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit lancar pelanggan berdasarkan laporan kredit pihak ketiga yang
tersedia dan faktor-faktor pasar yang diketahui, untuk mencatat provisi speasifik bagi pelanggan
terkait dengan pengurangan nilai piutang Grup yang diharapkan dapat tertagih. Provisi spesifik ini
dievaluasi ulang dan disesuaikan sebagai tambahan informasi yang diterima yang mempengaruhi
penurunan nilai piutang.
Nilai tercatat piutang usaha-bersih Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp 318.012.020.944 dan Rp 251.852.212.190. Penjelasan lebih rinci diungkapkan di dalam
Catatan 6 di dalam laporan keuangan.
ii. Masa Manfaat Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungkan taksiran nilai residu
sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat. Manajemen secara tepat mengestimasi masa
manfaat aset tetap antara 3 sampai dengan 28 tahun. Masa manfaat tersebut merupakan harapan
hidup yang berlaku di dalam industri. Perubahan tingkat penggunaan yang diharapkan dan
perkembangan teknologi dapat berdampak pada masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset-aset
tersebut, oleh karena itu, pembebanan penyusutan di masa depan dapat direvisi.
Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing sebesar Rp 859.696.755.064 dan Rp 866.102.467.013. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 13.
iii. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Grup melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih
rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di
dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan
penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan.
33
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Nilai tercatat persediaan sebelum cadangan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30
Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 459.346.921.651 dan
Rp377.488.443.667. Penjelasan lebih rinci diungkapkan di dalam Catatan 7 laporan keuangan.
iv. Imbalan Kerja
Biaya, aset dan liabilitas skema imbalan pasti yang dilakukan oleh Kelompok Usaha ditentukan
dengan menggunakan metode yang bergantung pada estimasi dan asumsi aktuarial. Grup
menjalankan masukan dari aktuaris independen terkait dengan kesesuaian asumsi. Perubahan pada
asumsi yang digunakan mungkin memiliki efek yang signifikan pada laporan penghasilan
komprehensif konsolidasi dan laporan posisi keuangan konsolidasi.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp 101.388.207.231 dan Rp 93.369.736.680.
v. Penurunan Nilai Goodwill dan Aset Tak Berwujud Lainnya
Uji penurunan nilai Goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah
telah terjadi indikasi penurunan nilai. Untuk Aset tak berwujud selain goodwill, diuji penurunan nilai
apabila indikasi penurunan nilai telah terjadi. Penentuan nilai pakai aset tak berwujud
membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan
pelepasan akhir atas aset tersebut serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam
laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan
dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah
kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Manajemen telah melakukan pengujian terhadap goodwill pada September 2015 dan berkeyakinan
bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31
Desember 2015. Nilai tercatat goodwill pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp10.890.455.260. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.
vi. Amortisasi Aset Tak Berwujud
Biaya perolehan aset tak berwujud disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tak berwujud antara 5 sampai dengan 15
tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan
bisnisnya. Nilai tercatat bersih atas aset tak berwujud Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 17.143.159.062 dan Rp 19.096.551.562. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
vii. Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
34
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
viii. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode
pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat
direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan
seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset
pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan
waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini
berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan
dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak
terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk
memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Saldo
aset pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing–masing
sebesar Rp 112.120.621.988 dan Rp 107.424.522.357. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada
Catatan 12b.
ix. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Perusahaan menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi,
menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh asumsi yang
digunakan, termasuk tingkat diskonto dan estimasi arus kas masa depan. Maka dari itu, perkiraan
nilai wajar yang diperoleh tidak selalu dapat dibuktikan melalui perbandingan dengan pasar
independen dan, dalam banyak kasus, mungkin tidak dapat direalisasikan dengan segera.
Apabila input yang digunakan untuk mengukur nilai wajar aset dan liabilitas dapat dikategorikan di
dalam tingkat yang berbeda di dalam hirarki nilai wajar, maka penilaian nilai wajar dikategorikan di
dalam keseluruhan pada tingkat yang sama di dalam hirarki nilai wajar sebagai input terendah yang
signifikan terhadap pengukuran.
Metode dan asumsi yang digunakan, serta teknik penilaian yang digunakan, diungkapkan di dalam
Catatan 35.
35
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Kas
Rupiah
US Dolar
Bank
Rupiah
PT Bank OCBC NISP
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Muamalat
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
US Dolar
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Deposito Berjangka
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
US Dolar
PT Bank Bukopin Tbk
Jumlah
Tingkat Bunga Deposito Berjangka per Tahun:
Rupiah
Jangka Waktu
Rupiah
379.567.395
13.180.000
392.747.395
395.031.887
13.795.000
408.826.887
354.982.144.108
18.346.891.702
4.860.166.913
1.111.586.902
865.857.567
254.062.960
239.565.637
55.982.017
846.000
6.327.999
2.308.559.972
7.326.972.462
1.401.372.933
648.269.296
1.240.760.945
250.046.391
55.982.017
1.032.000
1.491.222.710
109.892.280
65.136.483
382.383.355.279
75.208.961
106.984.919
36.021.366
13.457.539.261
14.000.000.000
--
30.750.000.000
4.250.000.000
-14.000.000.000
5.518.000.000
40.518.000.000
396.776.102.674
54.384.366.148
4,2% p.a
1% - 8,5 % p.a
4 hari
4-5 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas pada pihak-pihak berelasi.
5.
DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
30 Juni 2016
PT Bank Syariah Mandiri
45.000.000.000
31 Desember 2015
45.000.000.000
Akun ini merupakan deposito berjangka PT Bank Syariah Mandiri yang dijadikan sebagai jaminan atas utang
murabahah yang diperoleh dari Bank tersebut (lihat Catatan 21a).
Tingkat suku bunga deposito pada periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar 8% per
tahun.
Nilai tercatat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
36
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA
Piutang usaha berdasarkan jenis penjualan/kegiatan usaha adalah:
30 Juni 2016
Pihak ketiga
Piutang penjualan - Pakan ternak
Piutang penjualan - Ayam beku dan makanan beku
Piutang penjualan - Ayam umur sehari
Piutang penjualan - Lainnya
241.791.698.348
101.760.750.767
39.709.859.053
21.865.953.663
405.128.261.831
(87.170.701.177)
317.957.560.654
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah pihak ketiga - bersih
Pihak berelasi (Catatan 32)
Jumlah piutang usaha - bersih
31 Desember 2015
209.376.266.834
72.007.252.474
40.576.879.541
18.124.748.366
340.085.147.215
(88.651.536.460)
251.433.610.755
54.460.290
418.601.435
318.012.020.944
251.852.212.190
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
30 Juni 2016
Saldo Awal
Penyisihan dalam tahun berjalan
Pemulihan :
Dalam tahun berjalan
Penghapusan dalam tahun berjalan
Saldo Akhir
31 Desember 2015
88.651.536.460
24.603.279
83.417.153.367
41.486.764.797
(155.817.929)
(1.349.620.633)
87.170.701.177
(35.823.253.734)
(429.127.970)
88.651.536.460
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
30 Juni 2016
Rincian umur piutang sejak tanggal faktur:
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan - 2 bulan
> 2 bulan - 3 bulan
> 3 bulan
Saldo akhir
210.292.549.307
6.275.817.460
1.541.071.021
187.018.824.043
405.128.261.831
31 Desember 2015
150.858.416.807
4.021.811.794
1.987.090.147
183.217.828.467
340.085.147.215
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Piutang usaha milik Grup sebesar Rp 431.717.009.000
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh
Grup (lihat Catatan 19, 20 dan 21).
37
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERSEDIAAN
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Barang Jadi
Pakan ternak
Ayam beku dan makanan beku
Vaksin, obat-obatan ternak dan lainnya
Sub jumlah
37.113.677.168
18.599.097.103
7.248.285.254
62.961.059.525
40.249.341.135
19.152.277.664
7.021.769.132
66.423.387.931
Barang dalam proses
41.520.320.553
38.358.787.977
306.227.465.308
10.347.103.214
37.208.012.450
353.782.580.972
227.896.708.422
10.643.771.345
33.270.852.992
271.811.332.759
1.082.960.600
894.935.000
Bahan baku dan pembantu
Bahan baku
Bahan kemasan
Suku cadang dan bahan pembantu lainnya
Sub jumlah
Barang dalam perjalanan
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai persediaan
459.346.921.650
(3.940.213.782)
377.488.443.667
(3.547.033.857)
Jumlah bersih
455.406.707.868
373.941.409.810
Persediaan telah diasuransikan secara gabungan dengan aset tetap (lihat Catatan 13) terhadap segala
risiko, khusus untuk persediaan, jumlah pertanggungan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
sebesar USD 17.435.793 dan Rp 122.267.955.695. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul.
Persediaan milik Grup sebesar Rp 1.089.201.250.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka
pendek dan jangka panjang yang diperoleh Grup (lihat Catatan 19, 20 dan 21).
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Saldo awal
Penyisihan tahun berjalan
Pemulihan penyisihan tahun berjalan
3.547.033.857
7.204.132.443
(6.810.952.518)
3.388.464.550
11.652.920.334
(11.494.351.027)
Saldo akhir
3.940.213.782
3.547.033.857
Pemulihan penyisihan persediaan adalah kelebihan penyisihan dibandingkan dengan aktual susut kuantitas
persediaan karena penyimpanan.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode 30 Juni 2016, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.
38
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
HEWAN TERNAK PRODUKSI – BERUMUR PENDEK
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Telah menghasilkan :
Saldo awal
Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan
Beban deplesi (Catatan 27)
Saldo akhir
49.576.140.013
54.849.979.108
(60.740.297.559)
43.685.821.562
54.755.675.953
117.941.359.650
(123.120.895.590)
49.576.140.013
Belum menghasilkan:
Saldo awal
Kapitalisasi biaya
Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan
Saldo akhir
35.730.697.539
62.740.766.433
(54.849.979.108)
43.621.484.864
44.852.909.760
108.819.147.429
(117.941.359.650)
35.730.697.539
Jumlah
87.307.306.426
85.306.837.552
Beban deplesi ayam pembibit induk yang telah menghasilkan dibebankan dalam tahun berjalan sebagai
beban pokok penjualan (Catatan 27).
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen atas kondisi hewan ternak produksi - berumur pendek pada
akhir tahun, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan
nilai hewan ternak produksi - berumur pendek pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.
9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
30 Juni 2016
Pajak Pertambahan Nilai
Perusahaan
Entitas anak
Jumlah
10.
388.113.221
7.910.000
396.023.221
31 Desember 2015
146.258.908
7.910.000
154.168.908
ASET LANCAR LAIN-LAIN
30 Juni 2016
Piutang lain-lain
Piutang PT Pacific Raya Propertindo (Catatan 1d)
Piutang PT Sierad Industries
Piutang PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 13)
Piutang PT Bumi Serpong Damai Tbk (Catatan 13)
Piutang Karyawan
Piutang lain-lain
Uang muka pembelian
Uang muka pembelian persediaan - impor
Uang muka pembelian persediaan - lokal
Uang muka pembelian lain-lain
Jumlah
39
31 Desember 2015
179.474.000.000
53.155.307.123
29.500.000.000
17.420.960.000
1.729.559.760
18.988.787.766
179.474.000.000
53.155.307.123
29.500.000.000
-1.654.569.430
17.914.668.276
39.119.952.448
4.907.154.745
2.565.695.670
23.908.480.206
12.620.645.258
2.640.818.666
346.861.417.512
320.868.488.959
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
ASET LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan)
Piutang lain-lain merupakan piutang tanpa bunga dan jaminan, yang diantaranya timbul dari transaksi
penjualan kepemilikan saham yang dimiliki di PT Sierad Industries kepada PT Pacific Raya Propertindo
(Catatan 1.d), piutang lain-lain PT Sierad Industries merupakan piutang afiliasi yang telah menjadi piutang
pihak ketiga setelah divestasi PT Sierad Industries (Catatan 1.d), penjualan aset Breeding Farm kepada PT
Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 13), dan penjualan aset tetap kepada PT Bumi Serpong Damai
Tbk (Catatan 13).
Penyelesaian piutang lain-lain terkait dengan penjualan aset Breeding Farm tergantung pada penyelesaian
sertifikat aset yang menjadi tanggung jawab Perseroan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan, penyelesaian sertifikat masih dalam proses.
11.
INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA
Akun ini merupakan efek yang tersedia untuk dijual, terdiri dari:
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Portfolio investasi pada:
Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh
PT Jakarta Bakery
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai permanen
Jumlah investasi bersih
5.940.000
(5.940.000)
--
5.940.000
(5.940.000)
--
Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh
PT Perkebunan Nusantara XI
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai permanen
Jumlah investasi bersih
49.150.000.000
(49.150.000.000)
--
49.150.000.000
(49.150.000.000)
--
Jumlah
--
--
Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI melalui Eraska Grup, sebagai
agen penerbit, merupakan hasil pengalihan piutang Perusahaan, kepada PT Sietek Nusantara Finance (SNF)
pada tahun 1998 sesuai dengan perjanjian tanggal 16 Pebruari 1998. Menurut manajemen Perusahaan,
surat berharga komersial tersebut sebelumnya dimiliki oleh SNF dan tidak dapat direalisasikan
pelunasannya saat jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 1997.
Investasi pada PT Perkebunan Nusantara XI sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini, tidak ada rencana manajemen Perusahaan yang signifikan untuk perolehan kembali
investasi ini. Manajemen Perusahaan juga telah membentuk penyisihan penurunan nilai permanen
atasnya.
PT Belfoods Indonesia (entitas anak) memiliki investasi saham pada PT Jakarta Bakery dengan kepemilikan
saham sebesar 99%. PT Jakarta Bakery memiliki jumlah aset sebesar Rp 5.940.000. PT Belfoods Indonesia
tidak menkonsolidasikan laporan keuangan PT Jakarta Bakery karena perusahaan tersebut tidak aktif.
40
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN
a.
Beban Pajak Penghasilan
30 Juni 2016
30 Juni 2015
Kini
Perusahaan
Entitas anak
Tangguhan
Perusahaan
Entitas anak
Jumlah
---
---
--
--
1.450.831.943
3.237.717.637
39.733.313.820
1.759.275.270
4.688.549.580
41.492.589.090
4.688.549.580
41.492.589.090
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Perusahaan
Laba (Rugi) konsolidasian sebelum pajak
Eliminasi konsolidasi
Ditambah: Laba entitas anak
Laba (Rugi) komersial perusahaan
30 Juni 2015
31.182.400.173
2.408.097.886
17.312.517.021
50.903.015.080
Beda Temporer:
Penyusutan aset tetap dan aset sewa pembiayaan
Penyisihan uang jasa
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Angsuran sewa pembiayaan dengan hak opsi
Amortisasi biaya pendanaan
Amortisasi aset tidak berwujud
Beda Tetap:
Penghasilan tidak kena pajak
Beban yang bukan merupakan pengurang pajak
Rugi kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal
(220.887.726.074)
2.424.265.546
8.244.322.944
(210.219.137.584)
3.319.221.353
6.530.119.225
(1.480.835.283)
(33.715.200)
236.219.713
-8.571.009.808
4.756.246.143
4.923.726.727
(700.143.074)
(95.820.057)
1.805.296.143
1.909.633.791
12.598.939.673
(42.586.832.232)
1.482.567.650
(41.104.264.582)
(1.440.940.631)
13.991.952.577
12.551.011.946
18.369.760.306
(185.069.185.965)
331.043.118.093
--
(312.673.357.787)
(185.069.185.965)
Beban pajak penghasilan
--
--
Dikurangi kredit pajak:
Pajak Penghasilan Pasal 22
--
--
Pajak penghasilan badan - lebih (kurang) bayar
--
--
Beban pajak penghasilan - kini
Perusahaan
Entitas anak
---
---
--
--
Kompensasi rugi fiskal
Rugi kena pajak setelah kompensasi rugi fiskal
Jumlah
41
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Aset pajak tangguhan Perusahaan
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Aset sewa pembiayaan
Perbedaan Penyusutan
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Rugi fiskal
Amortisasi beban keuangan
Laba (rugi)
30 Juni 2016
15.552.365.327
(1.850.637.049)
3.530.310.775
(8.428.800)
19.082.676.102
(1.859.065.849)
5.185.529.671
17.006.624.242
66.208.623.648
(698.169.552)
829.805.338
1.632.529.806
(4.592.440.104)
59.054.928
6.015.335.009
18.639.154.048
61.616.183.544
(639.114.624)
Aset pajak tangguhan
Perusahaan - bersih
101.404.336.287
1.450.831.943
102.855.168.230
Aset pajak tangguhan
entitas anak - bersih
6.020.186.070
3.245.267.688
9.265.453.758
107.424.522.357
4.696.099.631
112.120.621.988
Aset pajak tangguhan - bersih
Liabilitas pajak tangguhan
entitas anak
(98.865.330)
31 Desember 2014
Aset pajak tangguhan Perusahaan
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Aset sewa pembiayaan
Perbedaan Penyusutan
komersial dan fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Rugi fiskal
Aset tidak berwujud
Amortisasi beban keuangan
14.569.171.719
(1.808.130.876)
(7.550.051)
Laba (rugi)
(140.028.615)
(19.164.011)
(106.415.381)
30 Juni 2015
14.429.143.104
(1.827.294.887)
2.915.503.432
15.080.131.560
-(3.819.267.583)
(1.156.837.951)
1.128.158.349
894.653.750
37.153.382.808
381.926.758
334.384.781
4.043.661.781
15.974.785.310
37.153.382.808
(3.437.340.825)
(822.453.170)
Aset pajak tangguhan
Perusahaan - bersih
25.780.570.301
39.733.313.820
65.513.884.121
Aset pajak tangguhan
entitas anak - bersih
3.059.182.823
1.758.328.524
4.817.511.347
28.839.753.124
41.491.642.344
70.331.395.468
Aset pajak tangguhan - bersih
Liabilitas pajak tangguhan
entitas anak
(100.116.505)
42
946.746
(99.169.759)
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
c.
Utang Pajak
30 Juni 2016
Pajak Penghasilan
Perusahaan
Pasal 21
Pasal 23
Entitas anak
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 26
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas anak
Jumlah
43
31 Desember 2015
853.577.255
416.909.723
1.270.486.978
786.015.193
438.612.321
1.224.627.514
234.835.925
199.792.828
23.718.240
458.346.993
-36.724.023
23.718.240
60.442.263
305.896.018
305.896.018
146.092.408
146.092.408
2.034.729.989
1.431.162.185
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP
Saldo awal
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
234.626.798.647
Bangunan dan prasarana
615.976.078.086
Mesin dan peralatan
692.376.963.289
Perlengkapan dan perabotan 181.092.800.443
Kendaraan bermotor
37.285.071.199
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan bermotor
---
3.284.941.341 31.594.602.612
796.871.145 1.634.629.753
99.097.000
10.087.930
Jumlah
Jumlah
135.239.885
660.000.008
12.294.535
--
Saldo akhir
227.379.206.055
616.231.888.587
695.520.722.051
185.338.716.017
37.712.629.895
---
(491.781.400)
(152.509)
-660.000.000
----
(6.576.312.440)
(966.045.469)
(109.184.930)
28.303.231.513
1.465.455.429
--
8.230.199.652
2.044.355.494
500.461.610
857.293.814
---
900.588.088.046 43.959.317.007 11.632.310.570
866.102.467.013
Reklasifikasi dan
koreksi
15.000.000
5.923.705.240
2.174.813.999
29.805.000
152.509
1.766.690.555.059 48.674.649.610 22.753.355.122
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
283.756.040.890 14.054.267.248
Mesin dan peralatan
425.319.286.643 22.890.602.017
Perlengkapan dan perabotan 155.188.707.940 6.438.855.399
Kendaraan bermotor
35.528.812.680
563.297.808
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan Peralatan
Kendaraan bermotor
30 Juni 2016
Pengurangan
713.457.408 7.976.050.000
5.293.777.923 10.961.672.662
3.417.814.577 2.448.869.814
4.725.579.406
509.468.832
1.284.700.001
857.293.814
491.781.400
660.152.509
Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan dan perabotan
Jumlah
Penambahan
-- 1.792.611.849.547
-147.534.420
-8
289.580.108.486
446.313.067.586
161.127.101.729
35.234.816.682
(147.534.420)
(8)
-660.000.000
--
932.915.094.483
859.696.755.064
44
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (Lanjutan)
Saldo awal
Penambahan
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
234.088.736.672
540.000.000
Bangunan dan prasarana
600.467.726.562 3.652.165.664
Mesin dan peralatan
651.886.716.611 23.982.170.930
Perlengkapan dan perabotan 173.760.953.118 7.122.046.807
Kendaraan bermotor
38.293.057.937
14.314.500
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
491.781.400
660.152.509
---
Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana
17.590.801.523 10.000.052.069
Mesin
5.787.799.834 2.126.139.921
Perlengkapan dan perabotan
-183.185.485
Jumlah
31 Desember 2015
Pengurangan Reklasifikasi dan
koreksi
1.067.000.000
825.514.489
438.495.657
603.935.099
1.022.301.238
1.065.061.975
12.681.700.349
16.946.571.405
813.735.617
--
---
---
----
(24.305.912.251)
(7.117.068.610)
(84.088.485)
Saldo akhir
234.626.798.647
615.976.078.086
692.376.963.289
181.092.800.443
37.285.071.199
491.781.400
660.152.509
3.284.941.341
796.871.145
99.097.000
1.723.027.726.166 47.620.075.376
3.957.246.483
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
254.189.300.326 30.123.030.453
Mesin dan peralatan
379.784.098.874 45.866.753.136
Perlengkapan dan perabotan 139.045.587.343 16.724.881.214
Kendaraan bermotor
35.398.154.510 1.060.420.022
556.289.889
331.565.367
581.760.617
929.761.852
-----
283.756.040.890
425.319.286.643
155.188.707.940
35.528.812.680
---
---
135.239.885
660.000.008
--
900.588.088.046
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah
86.061.745
649.000.008
49.178.140
11.000.000
809.152.202.806 93.835.262.965
2.399.377.725
913.875.523.360
-- 1.766.690.555.059
866.102.467.013
Beban penyusutan dibebankan pada:
30 Juni 2016
Beban Produksi tidak langsung/Beban pokok penjualan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Jumlah
33.809.584.281
5.414.105.184
4.735.627.542
43.959.317.007
45
30 Juni 2015
33.429.151.983
7.370.473.032
5.291.421.432
46.091.046.447
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (Lanjutan)
Aset tetap termasuk aset tetap yang tidak digunakan milik Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan secara
gabungan dengan persediaan Perusahaan (lihat Catatan 7) terhadap segala risiko, dengan nilai
pertanggungan pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Rupiah
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan dan perabotan
Kendaraan bermotor
USD
769.377.831.422
297.669.256.858
56.783.991.369
10.679.700.000
1.134.510.779.649
36.757.702
36.757.702
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut di atas cukup memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Beberapa bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh
dari Bank (lihat Catatan 19, 20 dan 21).
Tanah dimiliki dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (‘HGB’) dengan masa manfaat 20 - 30 tahun; hak guna
bangunan tersebut akan habis pada tahun 2016 – 2043. Mengacu kepada praktik masa lalu, Grup yakin
bahwa manajemen dapat memperbaharui hak tersebut.
Rincian aset dalam penyelesaian pada tahun 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah Tercatat
30 Juni 2016 31 Desember 2015
Perkiraan %
Penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan dan perabotan
20% - 90%
30% - 99%
Jumlah
28.303.231.513
1.465.455.429
--
3.284.941.341
796.871.145
99.097.000
29.768.686.942
4.180.909.486
Tahun Perkiraan
Penyelesaian
2016
2016
2016
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Harga jual
Nilai buku
Laba penjualan
50.105.076.715
(10.445.991.225)
39.659.085.490
30 Juni 2015
75.909.104
(39.409.578)
36.499.526
Aset tetap berupa kandang ayam mengalami kebakaran dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp
675.053.327 pada 30 Juni 2016 dan Rp 338.079.929 pada 31 Desember 2015 telah dihapuskan oleh
Perusahaan.
46
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp 422.580.986.042 di mana atas
jumlah tersebut, kas yang diterima sebesar Rp 393.080.986.042 dan sebesar Rp 29.500.000.000 merupakan
penjualan Breeding Farm yang sampai tanggal 31 Desember 2015 belum dilunasi dan dicatat sebagai piutang
lain-lain (lihat Catatan 10).
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 28 dan 29 tanggal 3 Maret 2016, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap
sebesar Rp 52.420.960.000 termasuk PPN, dimana atas jumlah tersebut, kas yang diterima sebesar Rp
35.000.000.000 dan sebesar Rp 17.420.960.000 (Catatan 10) akan diselesaikan dalam tahun 2016.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap.
14.
TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK
Taksiran tagihan restitusi pajak terdiri dari:
30 Juni 2016
Pajak Penghasilan
Perusahaan
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2013
Tahun 2012
Tahun 2010
Entitas Anak
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2010
Tahun 2009
Tahun 2008
Pajak Pertambahan Nilai
Perusahaan
Tahun 2011
Entitas Anak
Tahun 2008
Jumlah
47
31 Desember 2015
6.040.140.463
8.316.394.296
25.589.992.592
11.591.684.872
6.048.036.518
-8.316.394.296
25.589.992.592
11.591.684.872
6.048.036.518
4.577.335
1.688.838.688
405.643.301
196.580.931
189.085.044
2.993.062.866
--
-1.688.838.688
405.643.301
196.580.931
189.085.044
2.993.062.866
1.177.133.752
61.703.511
61.703.511
--
369.986.514
63.125.740.417
58.628.142.885
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan)
Status dari tagihan pajak Grup adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Pajak Penghasilan
Belum/sedang diperiksa
Keberatan dan banding
Pajak Pertambahan Nilai
Keberatan dan banding
Jumlah
31 Desember 2015
28.047.278.955
35.016.757.951
22.002.561.157
36.193.891.703
61.703.511
431.690.025
63.125.740.417
58.628.142.885
Status dari tagihan pajak entitas induk adalah sebagai berikut:
Pajak Penghasilan Badan tahun 2013
Pada tanggal 9 Oktober 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.
00022/206/13/054/15 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak
penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 51.219.891.148.
Pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan telah mengajukan Surat Keberatan No. 01/TAX/SP/I/16 ke Kantor
Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan,
permohonan keberatan pajak masih dalam proses.
Pajak Penghasilan Badan tahun 2010
Pada tanggal 25 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/
206/10/054/12 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak
penghasilan badan tahun2010 sebesar Rp 37.947.789.626.
Pada tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan No.15/T/SP/X/12. Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-1997/WPJ.07/2013 tanggal 30 September 2013
permohonan keberatan Perusahan ditolak.
Pada tanggal 27 Desember 2013 dengan surat No. 47/Tax/SP/XII/13, Perusahaan mengajukan banding
kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal Laporan Keuangan ini diselesaikan, Surat Banding
masih dalam proses di Pengadilan Pajak.
Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut:
Pajak Penghasilan Badan tahun 2013
Pada tanggal 11 September 2015, PT Belfoods Indonesia (BI) menerima SKPLB No. 00081/406/13/062/15
dari KPP Madya Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 403.443.870.
Pada tanggal 6 Oktober 2015, BI telah menerima pengembalian pajak tersebut sebesar Rp 282.618.152
(jumlah setelah dikurangi utang pajak Rp 120.825.718). Pada tanggal 9 Oktober 2015, BI mengajukan
permohonan penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp 120.825.718 dan sampai dengan tanggal laporan
keuangan ini diselesaikan permohonan ini masih dalam proses di KPP Madya Jakarta Selatan.
48
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan)
Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 (Lanjutan)
Pada tanggal 24 Desember 2013, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No.00006/206/10/062/13 dari KPP Madya Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan tahun
2010 sebesar Rp 900.055.050.
BI telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Madya Jakarta Selatan No.03/TAX/BFI/III/14 pada
tanggal 20 Maret 2014.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP-157/WPJ.04/2015 tanggal 20 Januari 2015
permohonan keberatan ditolak.
Pada tanggal 13 April 2015 dengan surat No. 04/Tax/BFI/IV/15, BI mengajukan banding kepada Pengadilan
Pajak dan sampai dengan tanggal laporan ini diselesaikan, surat banding masih dalam proses di
Pengadilan Pajak.
Pajak Penghasilan Badan tahun 2009
Pada tanggal 26 Oktober 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No.00007/206/09/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan
tahun 2009 sebesar Rp 3.053.442.020.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB
tahun 2009 dan telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak.
Pada tanggal 16 Januari 2013, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP
62/WPJ.04/2013, Direktur Jendral Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Dan pada tanggal 8
Maret 2013 dengan surat No.05/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak
sehubungan dengan SKPKB tahun 2009 ini dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini Surat Banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak
Pajak Penghasilan Badan tahun 2008
Pada tanggal 22 September 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No.00011/206/08/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan Badan
tahun 2008 sebesar Rp 965.419.712.
BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB tahun 2008 dan telah mengajukan Surat
Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak.
Pada tanggal 11 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP
1793/WPJ.04/2012, Direktur Jenderal Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Pada tanggal 8
Maret 2013 dengan surat No.04/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak
sehubungan dengan SKPKB tahun 2008 ini.
Pada tanggal 16 Juni 2016, berdasarkan Surat Putusan Pengadilan Pajak No.PUT.71184/PP/M.XIIA/15/2016
Direktorat Jenderal Pajak menolak Banding yang diajukan oleh BI.
49
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan)
Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008
Pada tanggal 22 September 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No.00023/207/08/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Pertambahan Nila i
masa Desember 2008 sebesar Rp 369.986.514.
BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB masa Desember 2008 dan telah mengajukan
Surat Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak.
Pada tanggal 10 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP
1791/WPJ.04/2012, Direktur Jenderal Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Dan pada tanggal 8
Maret 2013 dengan surat No.03/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak
sehubungan dengan SKPKB PPN masa Desember 2008 ini dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini Surat Banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 16 Juni 2016, berdasarkan Surat Putusan Pengadilan Pajak No.PUT.71185/PP/M.XIIA/16/2016
Direktorat Jenderal Pajak menolak Banding yang diajukan oleh BI.
15.
GOODWILL
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009,
yang telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui pengambilalihan (akuisisi) saham
dalam PT Belfoods Indonesia (BI) sebanyak 596.806 saham dengan harga saham Rp 100.000 per saham
dengan cara konversi utang menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Kepemilikan saham
tersebut berasal dari utang BI sebanyak Rp 59.680.578.837 kepada Grup dan memperoleh goodwill dari
akusisi tersebut sebesar Rp 10.890.455.260.
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, Grup manajemen melakukan pengujian penurunan nilai atas
goodwill secara tahunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil
yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas).
Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas ditentukan berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar
setelah dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Arus kas yang melampaui periode lima tahun
diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang dinyatakan di tabel berikut. Tingkat
pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang dimana unit penghasil
kas berada.
Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menilai penurunan nilai goodwill. Pendekatan
pendapatan diprediksi melalui nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode
arus kas diskontoan (“DCF”) meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses
pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau
aset dan nilai waktu uang.
Pada tanggal 30 September 2015, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual untuk seluruh unit
penghasil kas melebihi nilai tercatatnya dan tidak terdapat penurunan nilai.
50
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
GOODWILL (Lanjutan)
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 30 September 2015
adalah sebagai berikut:
Makanan olahan
Tingkat pertumbuhan setelah lima tahun
Tingkat diskonto setelah pajak (untuk)
perhitungan nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual
15%
15%
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan kombinasi pengalaman masa lalu dan sumber
eksternal.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan atas jumlah yang dapat dipulihkan
kembali maupun nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual seluruh unit penghasil kas sejak 30
September 2015, sehingga pada tanggal 30 Juni 2016 tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill.
51
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA
30 Juni 2016
Penambahan
Pengurangan
Saldo awal
Saldo akhir
Biaya perolehan
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak paten
23.737.048.623
11.135.625.335
485.950.000
----
----
23.737.048.623
11.135.625.335
485.950.000
Jumlah biaya perolehan
35.358.623.958
--
--
35.358.623.958
Akumulasi amortisasi
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak paten
6.593.624.617
9.279.687.779
388.760.000
791.234.954
1.113.562.534
48.595.012
----
7.384.859.571
10.393.250.313
437.355.012
Jumlah akumulasi amortisasi
16.262.072.396
1.953.392.500
--
18.215.464.896
Nilai tercatat
19.096.551.562
17.143.159.062
31 Desember 2015
Penambahan
Pengurangan
Saldo awal
Saldo akhir
Biaya perolehan
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak paten
Proyek inovasi kandang broiler
23.737.048.623
11.135.625.335
485.950.000
19.096.337.913
-----
-----
23.737.048.623
11.135.625.335
485.950.000
19.096.337.913
Jumlah biaya perolehan
54.454.961.871
--
--
54.454.961.871
5.011.154.709
7.052.562.712
291.570.000
--
1.582.469.908
2.227.125.067
97.190.000
--
-----
6.593.624.617
9.279.687.779
388.760.000
--
Jumlah akumulasi amortisasi
12.355.287.421
3.906.784.975
--
16.262.072.396
Nilai tercatat
42.099.674.450
38.192.889.475
--
19.096.337.913
42.099.674.450
19.096.551.562
Akumulasi amortisasi
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak paten
Proyek inovasi kandang broiler
Penyisihan penurunan nilai
Bersih
52
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA (Lanjutan)
Pada tahun 2014, Perusahaan mengembangkan proyek inovasi kandang broiler untuk menemukan model
terbaik dalam konstruksi kandang dan metode penanganan kesehatan ayam pada kandang yang
berpopulasi besar serta sistem logistik pengiriman pakan dan panen skala besar yang efisien. Proyek
inovasi tersebut diyakini oleh manajemen dapat memberikan manfaat ekonomis bagi Perusahaan di masa
yang akan datang sehingga merupakan aset tidak berwujud yang sedang dikembangkan secara internal.
Pada tanggal 31 Desember 2014, proyek pengembangan tersebut masih dalam proses dan tidak
diamortisasi.
Pengeluaran penelitian dan pengembangan yang telah diakui sebagai beban dalam tahun 2014 dan tidak
diatribusikan sebagai biaya perolehan aset tidak berwujud adalah sebesar Rp 13.452.683.102.
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan penelaahan kembali atas proyek inovasi tersebut dan
berkesimpulan bahwa Perusahaan tidak dapat memenuhi keseluruhan kriteria berikut ini:
a. Kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga aset tak berwujud tersebut dapat
digunakan atau dijual
b. Intensi untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya
c. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tak berwujud tersebut
d. Bagaimana aset tak berwujud akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan
e. Tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan dan sumber daya lain untuk menyelesaikan
pengembangan aset tak berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut
f. Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang dapat diatribusikan terhadap aset tak
berwujud selama pengembangannya
Perusahaan memutuskan untuk melakukan penurunan nilai seluruhnya atas aset tak berwujud tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2016, sisa periode amortisasi dari merek, hubungan dengan konsumen dan hak paten
masing-masing adalah 10 tahun, 4 bulan, dan 6 bulan.
17.
UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan
rincian sebagai berikut:
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Pihak ketiga
Rupiah
US Dolar
204.218.164.271
17.069.159.541
137.118.241.986
36.335.548.276
Jumlah
221.287.323.812
173.453.790.262
Jumlah ini merupakan utang tanpa bunga. Utang tersebut umumnya diselesaikan selama jangka waktu
kurang dari satu tahun. Berkenaan dengan sifat jangka pendek, nilai tercatat utang usaha mendekati nilai
wajarnya.
53
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
BEBAN AKRUAL
30 Juni 2016
19.
31 Desember 2015
Iklan dan promosi
Taksiran liabilitas sehubungan dengan
pembelian persediaan impor
Listrik, air dan telepon
Gaji dan tunjangan
Bunga
Jasa profesional
Asuransi dan jamsostek
Sewa
Lainnya
17.799.720.298
20.698.663.297
11.531.347.054
3.521.318.327
3.502.063.434
3.453.202.616
1.876.929.424
1.646.880.196
1.144.715.890
9.330.685.093
12.665.322.754
3.073.389.820
3.840.897.436
3.453.202.616
3.124.347.179
1.109.036.204
1.630.536.878
11.835.762.670
Jumlah
53.806.862.332
61.431.158.854
UTANG BANK JANGKA PENDEK
30 Juni 2016
Fasilitas kredit modal kerja
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (a)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (b)
31 Desember 2015
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
499.982.213.394
134.875.700.000
634.857.913.394
(2.233.608.907)
461.122.559.006
149.875.700.000
610.998.259.006
(2.319.253.061)
Jumlah
632.624.304.487
608.679.005.945
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 32 dan No. 33 tanggal 25 September 2007 yang dinyatakan
dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh
pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berupa pinjaman kredit modal kerja
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 225.000.000.000 yang terdiri dari Rp 200.000.000.000
digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan dan Rp 25.000.000.000 digunakan untuk
meningkatkan kapasitas populasi hasil produksi mitra.
Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, diantaranya memuat perubahan atas tujuan fasilitas
pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja dengan
fasilitas maksimum Rp 225.000.000.000 masing-masing sebesar Rp 223.840.357.239 dan
Rp185.551.700.781.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo
pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak.
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 87 tanggal 16 Juni 2009 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit
dari BNI berupa kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 75.000.000.000 untuk keperluan
meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak minimal 650.000 ton per tahun.
54
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
Perjanjian ini mengalami perubahan beberapa kali diantaranya memuat perubahan atas tujuan
fasilitas pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja untuk industri pakan ternak dan
peternakan ayam. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman kredit modal
kerja fasilitas maksimum Rp 75.000.000.000 masing-masing sebesar Rp 74.971.962.474 dan
Rp74.720.591.310.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo
pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak.
iii.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.118 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta
Notaris M.Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit
modal kerja sebesar Rp 200.000.000.000 untuk modal kerja industri pakan ternak dan peternakan
ayam sehingga jumlah plafond kredit modal kerja yang diberikan menjadi maksimum sebesar
Rp500.000.000.000.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja ini masingmasing sebesar Rp 199.242.852.249 dan Rp 199.356.589.505. Pinjaman ini dikenakan suku bunga
sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2017 dan
dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari BNI saling terikat secara “Cross Collateralized”
dan“Cross Default”.
Seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BNI per 31 Desember 2015 dijamin dengan jaminan:

3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa
Ploso, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna
2
2
Bangunan (SHGB) No. 1 seluas 35.741 m , SHGB No. 2 seluas 110.734 m dan SHGB No. 3 seluas
2
53.525 m yang terdaftar atas nama Perusahaan;

2 (dua) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa
Ketimang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak
Guna Bangunan (SHGB) No. 2 seluas 57.863 m² dan SHGB No. 1 seluas 21.812 m² yang terdaftar
atas nama Perusahaan;
Kelima tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat dengan
Hak Tanggungan sebesar Rp 279.297.120.000.



Sebidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak Desa Gembong,
Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) dengan
2
Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2 seluas 625 m yang terdaftar atas nama Perusahaan;
3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak Desa
Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi
Banten) dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1 seluas 46.215 m² dan No. 2 seluas
2
2
1.200 m dan No. 3 seluas 905 m yang terdaftar atas nama Perusahaan;
7 (tujuh) bidang tanah di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa
Barat (sekarang Propinsi Banten) masing-masing dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No.
00068-00073 dan SHGB No. 00075 atas nama Perusahaan dengan jumlah luas seluruhnya 17.754
m²;
55
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)

2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang,
2
Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) dengan SHGB No. 00066/Gembong seluas 745 m
2
dan SHGB No. 00067 seluas 997 m .
13 (tiga belas) tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat
dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 145.144.705.000.






2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat, dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No.3 dan SHGB No. 4 atas nama
perusahaan dengan jumlah luas seluruhnya sebesar 113.884 m². Seluruh tanah ini telah diikat Hak
Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 43.878.000.000;
Utilities, mechanical engineering, equipment dan peralatan operasional pembanguan warehouse di
feedmill sidoarjo dan silo di Balaraja dengan nilai penjaminan Rp 6.000.000.000;
Mesin-mesin dan peralatan penunjang di Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat diikat
secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.730.000.000;
Persediaan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 421.545.000.000;
Piutang dagang akan diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 341.717.009.000;
Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang melekat, tertanam, berdiri di atas tanah tersebut, baik
yang telah ada maupun yang akan ada menurut ketentuan Undang-undang ditetapkan sebagai
benda tidak bergerak yang terletak di desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang,
2
Propinsi Banten dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 9 seluas 93.397 m tertanggal 14
Oktober 2005 yang terdaftar atas nama PT Transpasifik Niagareksa (entitas anak) yang dibebani
Hak Tanggungan sebesar Rp 46.000.000.000.
Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan BNI mensyaratkan Perusahaan
untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut :

Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x;

Rasio utang terhadap modal maksimal 2,5x;

Debt service coverage minimal 100%;
Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, tidak diperkenankan
tanpa persetujuan tertulis untuk:

Mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan, mengubah anggaran dasar (kecuali
meningkatkan modal Perusahaan), memindahtangankan resipis atau saham Perusahaan baik antar
pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham
dominan (ultimate shareholder).

Menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas kredit BNI.

Menjual atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan yang menjadi jaminan BNI kepada pihak
lain.

Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010, yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja peternakan ayam
terpadu. Fasilitas ini diperbaharui melalui Perjanjian Kredit No. 126 tanggal 17 Maret 2011.
56
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 126 tanggal 17 Maret 2011, yang merupakan Addendum I
(pertama dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010), yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan
fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 25.000.000.000
(Perjanjian Kredit No. 198) menjadi fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini
diperbaharui melalui perjanjian kredit No. 127 tanggal 28 September 2011.
iii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 127 tanggal 28 September 2011 yang merupakan addendum II
(kedua dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010) yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan
fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000
(Perjanjian Kredit No. 126) menjadi fasilitas maksimum Rp 150.000.000.000. Fasilitas ini
diperpanjang hingga 27 September 2016 dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Pada
tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja masing-masing
sebesar Rp 134.569.132.525 dan Rp 149.050.124.349.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Mandiri saling terikat secara “Cross Collateralized” dan
"Cross Default".
Seluruh Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan:

Aset tetap berupa tanah, bangunan, sarana dan prasarana mesin dan peralatan ternak kandang
breeding farm dan commercial farm yang diikat dengan Hak Tanggungan sebesar
Rp91.000.000.000;

Tanah dan bangunan Rumah Potong dan Pengolahan Ayam dan kantor beserta sarana pelengkap
dan mesin-mesin di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai
Rp 63.000.000.000;

Tanah dan bangunan kandang ayam, sarana pelengkap beserta mesin-mesin dan peralatannya di
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 5.700.000.000;

Tanah dan bangunan kantor DOC, feedmill beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di
Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan yang akan diikat Hak Tanggungan senilai
Rp36.000.000.000;

Tanah dan bangunan rumah potong ayam beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 64.000.000.000;

Persediaan yang akan diikat dengan fidusia senilai Rp 105.000.000.000; dan

Piutang yang akan diikat fidusia senilai Rp 45.000.000.000.
Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan Bank Mandiri mensyaratkan
Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut :

Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x;

Rasio utang terhadap modal maksimal 2,33x;

Debt service coverage minimal 1x;
Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan antara lain untuk tidak
melakukan hal-hal tersebut tanpa pemberitahuan tertulis dari Bank Mandiri :

Memindahtangankan agunan;

Mengikat diri sebagai penjamin utang (kecuali kepada entitas anak) atau menjaminkan harta
kekayaan perusahaan yang telah dijaminkan kepada Bank Mandiri kepada pihak lain;

Melakukan merger, akuisisi, menjual aset senilai lebih dari 10% dari total aset dalam 1 tahun buku;

Memperoleh pinjaman dari Bank/kreditur lain;
57
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)



c.
Melakukan penyertaan kepada perusahaan lain selain entitas anak;
Mengadakan ekspansi usaha atau investasi baru; dan
Membayar/melunasi utang kepada pemegang saham.
Raiffeisen Bank International
Raiffeisen Bank International (“RBI”) menawarkan fasilitas pembiayaan niaga tidak terikat (Uncommitted
Trade Finance Facilities) sebesar USD 10.000.000 melalui surat No. LO10/071/TCF/WT tertanggal 21 Juli
2010 dan Perusahaan telah menerima penawaran tersebut. Fasilitas ini terdiri dari Sight LC Facility
(“LCF”), Import Loan Facility (“ILF”) dengan jangka waktu maksimum 60 hari, Trust Receipt Facility (“IFF”)
dengan jangka waktu maksimum 60 hari dan Inventory Financing Facility (“INVF”) dengan jangka waktu
maksimum 120 hari.
Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai pembelian dan penyimpanan jagung, tepung kedelai (soya bean
meal), kacang kedelai (soybeans), tepung jagung (corn glutten meal), meat bone meal, tepung lobak
(rapeseed meal) impor atau produk lainnya yang dapat diterima. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan
dan perjanjian Tripartite Collateral Management antara Perusahaan, RBI dan PT Sucofindo (Persero).
Perusahaan harus menjaga rasio pinjaman terhadap jaminan kurang dari 70%.
Fasilitas ini telah diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun hingga 30 April 2015.
Berdasarkan surat keterangan dari Raiffeisen Bank International tanggal 28 April 2015, fasilitas ini telah
dilunasi oleh Perusahaan.
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG
30 Juni 2016
Fasilitas kredit investasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (b)
PT Bank Bukopin Tbk (a)
31 Desember 2015
-27.889.458.181
7.493.020.000
38.823.288.774
Fasilitas kredit modal kerja
PT Bank Bukopin Tbk (a)
122.500.000.000
117.497.000.004
Fasilitas Line Letter of Credit
PT Bank Bukopin Tbk (a)
142.706.103.140
120.544.280.737
Biaya transaksi belum diamortisasi
293.095.561.321
(2.811.725.169)
284.357.589.515
(2.016.597.843)
290.283.836.152
282.340.991.672
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
(24.996.117.194)
(39.663.213.328)
Bagian jangka panjang
265.287.718.958
242.677.778.344
58
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Bukopin Tbk
Perusahaan
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Tetty
Herawati Soebroto, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT
Bank Bukopin Tbk (Bukopin) dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 40.000.000.000 yang
digunakan untuk modal kerja operasional perusahaan. Pada tanggal 17 Desember 2010,
berdasarkan akta perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam akta No. 70 dengan Notaris
yang sama, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 35.000.000.000,
sehingga jumlah plafond yang diberikan Bukopin menjadi Rp 75.000.000.000. Perjanjian ini telah
diperpanjang untuk jangka waktu 2 tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2017 dan
dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo
pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 74.353.470.847 dan Rp 74.556.325.365.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bukopin per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan:

2 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg,
2
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat dengan SHGB No. 5 seluas 72.460 m dan SHGB No. 6
2
seluas 79.000 m yang tercatat atas nama Perusahaan;
2
2

4 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 95.725 m , SHGB No. 2 seluas 76.945 m , SHGB
2
2
No. 5 seluas 62.395 m dan SHGB No. 10 seluas 78.970 m yang terletak di Desa Cijulang,
Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat yang terdaftar atas
nama Perusahaan;
2
2

2 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 43.180 m dan SHGB No. 2 seluas 86.690 m yang
terletak di Desa Cikujang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa
Barat yang terdaftar atas nama Perusahaan;

Mesin dan peralatan Breeding Farm dengan total nilai penjaminan Rp 16.556.900.000;
2

14 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 2 dengan luas 4.665 m , No. 3 dengan luas
2
2
2
11.736 m , No. 4 dengan luas 1.549 m , No. 5 dengan luas 4.678 m , No.6 dengan luas 2.483
2
2
2
2
m , No. 7 dengan luas 2.435 m , No.8 dengan luas 3.647 m , No.9 dengan luas 1.665 m , No.
2
2
2
10 dengan luas 1.732 m , No.11 dengan luas 1.067 m , No. 12 dengan luas 1.138 m , No. 13
2
2
2
dengan luas 1.515 m , No. 14 dengan luas 1.562 m , No.15 dengan luas 8.100 m yang
terletak di Desa Dumpiagung, Kec. Kembangbahu, Kab. Lamongan, Jawa Timur tercatat atas
nama Perusahaan;

Mesin dan peralatan pabrik terletak di Desa Dumpiagung, Kec. Kembangbahu, Kab
Lamongan.
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 71 dan 72 tanggal 5 April 2011 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas line Letter of
Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dalam bentuk Sight LC dengan
maksimum kredit sebesar USD 20.000.000 atau setara dengan Rp 180.000.000.000 dengan tujuan
untuk pembelian bahan baku pakan ternak (impor dan lokal). Berdasarkan surat No.
5635/DKM/IV/2015 tanggal 20 April 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk, fasilitas LC dengan maksimum
kredit USD 20.000.000 diubah menjadi sebesar USD 15.000.000. Berdasarkan surat No.
20223/DKM/XII/2015 tanggal 29 Desember 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk, Fasilitas LC dengan
maksimum kredit USD 15.000.000 diubah menjadi sebesar USD 10.000.000 dengan bunga 5,5% per
tahun. Jangka waktu fasilitas LC/SKBDN adalah 24 bulan, akan jatuh tempo pada 21 Desember
2017.
59
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan)
Perusahaan (Lanjutan)
Atas fasilitas tersebut diatas, Perusahaan menambah agunan yang terdiri dari:

Persediaan bahan baku pakan ternak yang dibiayai dengan fasilitas ini minimal sebesar
83.000 ton ekuivalen dengan Rp 250.000.000.000.
Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit modal kerja
dengan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan Perjanjian Kredit No.
70 tanggal 17 Desember 2010 (lihat Catatan 20a bagian i).
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing
sebesar USD 4.344.603 atau setara dengan Rp 57.261.862.771 dan USD 6.023.778 atau setara
dengan Rp 83.098.011.463.
iii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 dan 43 tanggal 21 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Nuraini Zachman, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas
kredit dengan maksimal sebesar USD 15.000.000 dalam bentuk Sign LC on-off dengan fasilitas
Kredit Modal Kerja sebesar Rp 142.500.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian
bahan baku pakan ternak (impor & lokal). Jangka waktu dari fasilitas kredit adalah 24 bulan dan
dikenakan bunga 11% p.a.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Line LC/SKBDN No. 9420/DKM/VIII/ 2012
tanggal 13 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan perubahan mata uang fasilitas
menjadi Rupiah. Nilai fasilitas kredit maksimum menjadi Rp 142.500.000.000 dalam bentuk Sight
LC. Berdasarkan surat No. 20223/DKM/XII/2015 tanggal 29 Desember 2015 dari PT Bank Bukopin
Tbk, fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 142.500.000.000 dalam bentuk Sight LC diubah menjadi
sebesar Rp 85.000.000.000 dengan bunga 12% p.a dan akan jatuh tempo pada 21 Desember
2017. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 84.064.526.705 dan Rp 36.972.369.737.
Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, mesin danperalatan breeding farm serta
persediaan yang dibiayai dengan fasilitas dari Bukopin minimal sebesar 83.000 ton ekuivalen
dengan Rp 222.656.250.000. Seluruh jaminan terikat “cross collateralized” dengan fasilitas Kredit
Modal Kerja berdasarkan perjanjian kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan
Perjanjian Kredit No. 70 tanggal 17 Desember 2010 (lihat Catatan 20a bagian i).
Entitas Anak
i.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 48 tanggal 21 Desember 2011 yang dinyatakan dalam akta
notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 40.000.000.000 dengan tujuan
untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu fasilitas adalah 72 bulan dengan tingkat suku bunga
sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 17.345.111.333 dan Rp 22.253.873.122.
ii.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 5 tanggal 11 April 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas
kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.500.000.000 untuk pembelian mesin
pendingin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 21 Desember 2017 dengan tingkat suku bunga
sebesar 11%.
60
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan)
Entitas Anak (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar
Rp1.161.224.961 dan Rp 1.826.356.863.
iii.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 4 Desember 2012 yang dinyatakan dalam akta
notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 54.000.000.000 untuk investasi
pengembangan ayam olahan beku. Jangka waktu fasilitas adalah 48 bulan sampai dengan tahun
2016 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing sebesar
Rp8.874.680.227 dan Rp 17.246.812.708.
iv.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.19 tanggal 23 Juni 2014 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas
kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 8.500.000.000 untuk investasi pembelian
unit-unit freezer. Jangka waktu fasilitas adalah 60 bulan sampai dengan tahun 2019 dengan tingkat
suku bunga sebesar 11% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar
Rp5.935.023.871 dan Rp 6.739.142.405.
v.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.18 tanggal 13 Oktober 2015 yang dinyatakan dalamakta
notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 33.500.000.000 untuk pembelian
mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 13 Oktober 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar
12% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar
Rp11.540.016.534 dan Rp 12.521.086.910.
vi.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.20 tanggal 13 Oktober 2015 yang dinyatakan dalam akta
notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum, Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu
fasilitas sampai dengan 13 Oktober 2017 dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar
Rp29.747.918.903 dan Rp 19.659.800.997.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Bukopin saling terkait secara cross collateral dengan
fasilitas kredit PT Belfoods Indonesia dan Perusahaan. Seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh dari
Bank Bukopin per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan:

Sebidang tanah dan bangunan pabrik PT Belfoods Indonesia dengan SHGB No.1984/Sukamaju
2
seluas 24.875 m yang terletak di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia.
2

Sebidang tanah dan bangunan kantor dengan SHGB No.1021/Cilandak Barat seluas 99 m yang
terletak di Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia.
61
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan)
Entitas Anak (Lanjutan)






Mesin-mesin produksi dan perlengkapan PT Belfoods Indonesia.
2 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 459 dan SHGB No. 460 yang terletak di Desa
2
Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang, Jawa Tengah masing-masing seluas 128 m dan
2
80 m .
Mesin pembuat nugget berikut perlengkapannya, tercatat atas namaPT Belfoods Indonesia.
Mesin dan peralatan pabrik berlokasi di Kel. Sukamaju, Kec. Jonggol, Kab. Bogor, Propinsi Jawa
Barat, yang dibiayai oleh fasilitas dari Bank Bukopin ini.
Mesin unit-unit freezer yang dibiayai tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia.
Corporate guarantee dari PT Sierad Produce Tbk.
Perjanjian fasilitas kredit juga memuat beberapa pembatasan bagi PT Belfoods Indonesia antara lain
untuk tidak melakukan hal-hal tersebut:

Tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada anggota grup yang lain atau kepada pihak
lain yang tidak berkaitan dengan bidang usaha.

Tidak diperkenankan melakukan pembayaran dan/atau pelunasan atas pinjaman yang diperoleh
dari Pemegang Saham.

Setiap perubahan anggaran dasar termasuk perubahan susunan pengurus hanya
memberitahukan secara tertulis kepada PT Bank Bukopin Tbk, namun apabila pemegang saham
mayoritas mengalihkan/menjual sebagian besar sahamnya atau lebih dari 50% (lima puluh
persen) harus dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Bukopin Tbk, dan jika
yang dijual/dialihkan tidak sebagian besar atau kurang dari 50% (lima puluh persen) maka dapat
disampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PT Bank Bukopin Tbk, serta wajib
menyerahkan 1 (satu) salinan perubahan tersebut berikut Surat Keputusannya (jika ada) kepada
PT Bank Bukopin Tbk selambat-lambatnya 1 bulan setelah tanggal perubahan dilakukan.

Tidak diperkenankan melakukan overdraft dan cross clearing serta aktifitas perbankan harus
dilakukan pada PT Bank Bukopin Tbk termasuk transaksi trade finance.
Berdasarkan surat No.17904/DKM/X/2015 tanggal 13 November 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk ke PT
Belfoods Indonesia, disepakati perubahan ketentuan pembayaran untuk kewajiban bunga dan pokok
pinjaman atas seluruh fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(i)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 126 tanggal 28 September 2011 Perusahaan
memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan maksimum kredit sampai
dengan Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi pembiayaan aset berupa rumah potong
ayam yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 5
tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman kredit investasi masingmasing sebesar nihil dan Rp 7.467.212.102.
Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” dan “Cross Default” dengan jaminan
seluruh fasilitas kredit Perusahaan yang diperoleh dari Bank Mandiri (lihat Catatan 19b).
62
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Atas pinjaman ini, Perusahaan terikat dengan pembatasan tidak diperkenankan sama dengan yang
ditetapkan pada fasilitas kredit modal kerja dengan Perjanjian No. 198 tanggal 28 September
2010 (lihat Catatan 19b). Fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan dalam surat keterangan No.
CBG.CB4/CT1.145/2016 tanggal 24 Juni 2016.
(ii). Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 197 tanggal 28 September 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan
fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan maksimum
kredit sampai dengan Rp 75.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan aset berupa Breeding
Farm dan Commercial Farm.
Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit sampai
dengan 27 September 2015 dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Fasilitas ini telah
dilunasi oleh Perusahaan dalam surat keterangan No. CBG.CB3/MTD578/2015 tanggal 27 Juli 2015.
21.
UTANG MURABAHAH
30 Juni 2016
Utang jangka pendek
PT Bank Syariah Mandiri (a)
Beban murabahah tangguhan
Jumlah utang murabahah jangka pendek
Utang jangka panjang
PT Bank Muamalat (b)
PT Bank Syariah Mandiri (a)
Beban murabahah tangguhan
a.
31 Desember 2015
124.204.104.167
(4.235.104.167)
124.235.697.917
(4.269.697.917)
119.969.000.000
119.966.000.000
36.392.813.604
35.191.006.841
71.583.820.445
(7.428.511.432)
46.619.324.378
36.937.457.561
83.556.781.939
(10.228.440.413)
Jumlah utang murabahah jangka panjang
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun
64.155.309.013
73.328.341.526
(48.383.898.702)
(18.482.984.246)
Bagian jangka panjang
15.771.410.311
54.845.357.280
PT Bank Syariah Mandiri
i.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 7 tanggal 17 Februari 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al
Musyarakah dan/atau Al Murabahah (Switchable all scheme) dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian komoditi
jagung atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan
ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
63
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
a.
PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)
Berdasarkan akta Addendum I No. 16 dan Addendum II No. 17 tanggal 16 Juni 2011, fasilitas
tersebut di atas telah diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan dan terdapat perubahan tujuan
pembiayaan yaitu menjadi modal kerja pabrik pakan ternak sebesar Rp 40.000.000.000. Di samping
itu, Perusahaan memperoleh tambahan pembiayaan modal kerja untuk pabrik pakan ternak
sebesar Rp 100.000.000.000 sehingga total menjadi Rp 140.000.000.000.
ii.
Berdasarkan akta Akad penggabungan No. 40 tanggal 27 Februari 2013 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., terdapat penggabungan limit pembiayaan sebagai berikut:
Fasilitas Al Murabahah/Al Musyarakah (switchable all scheme) dengan limit pembiayaan semula
sebesar Rp 140.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000 dengan tujuan untuk modal kerja
pabrik/rumah potong ayam digabungkan menjadi pembiayaan dengan plafond Rp 160.000.000.000
tujuan untuk modal kerja seluruh unit bisnis yang dikelola oleh Perusahaan yang terdiri dari modal
kerja pabrik pakan ternak, pabrik pembibitan ayam, rumah potong ayam, dan commercial farm.
Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 30 Desember 2015 dari PT Bank Syariah Mandiri, fasilitas
pembiayaan dengan maksimal kredit sebesar Rp 160.000.000.000 diubah menjadi Rp
120.000.000.000 dan perjanjian telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Desember 2016.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masingmasing sebesar Rp 124.204.104.167 dan Rp 124.235.697.917.
iii.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam Akta
Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Al Murabahah dari
BSM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 14.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian
peralatan dan sarana penunjang Rumah Potong Ayam atas nama Perusahaan dan akan dijual
kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
Perjanjian Kredit ini mengalami perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 18 tanggal 16 Juni
2011 berkaitan dengan penambahan nilai jaminan.
Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan terhitung pada setiap pencairan dan pada tanggal 30 Juni 2016
dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masing-masing sebesar
Rp1.098.571.021 dan Rp 2.255.782.443.
iv.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 6 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al
Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp
50.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian mesin dan peralatan outlet penjualan ayam
potong “Belmart” atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga
perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Perjanjian Kredit ini mengalami
perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 19 tanggal 16 Juni 2011 berkaitan dengan
penambahan nilai jaminan.
Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan. Pada tanggal 30 Januari 2015, Perusahaan telah melakukan
pelunasan dan telah dinyatakan lunas oleh BSM melalui surat No. 17/208-3/CB1 tanggal 23 Maret
2015.
64
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
a.
PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)
v.
Berdasarkan Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan No. 38 tanggal 27 Februari 2013 yang
dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan
mendapat tambahan fasilitas baru berupa fasilitas Al Musyarakah dengan limit pembiayaan
sebesar Rp 30.000.000.000 dan jangka waktu 24 bulan yang akan digunakan untuk modal kerja
Perusahaan. Perjanjian ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada 27 Februari 2017.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang atas akad ini masing-masing sebesar
Rp 31.821.812.865 dan Rp 31.770.823.630.
vi.
Berdasarkan akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan No.39 tanggal 27 Februari 2013 yang
dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan
mendapat tambahan fasilitas baru berupa fasilitas Al Murabahah dengan limit pembiayaan sebesar
maksimal Rp 7.700.000.000 dan jangka waktu 60 bulan yang akan digunakan untuk pembiayaan
pembelian mesin hatchbrood (mesin penunjang pabrik penetasan telur ayam).
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang atas akad ini masing-masing sebesar
Rp 2.270.622.955 dan Rp 2.910.851.488.
Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah.
Fasilitas pembiayaan dari PT Bank Syariah Mandiri mensyaratkan Perusahaan untuk
mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimal 260%.
Fasilitas - fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BSM per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan:
 2 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 8 dan SHGB No. 9 yang terletak di Desa
Parakan Lima, Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi, Jawa Barat masing-masing seluas 70.539 Ha dan
54.617 Ha dan diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp 44.500.000.000;
 Mesin-mesin pabrik Hatchery yang terletak di Desa Parakan Lima, Kec. Cikembar, Kab.
Sukabumi, Jawa Barat yang diikat dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 28.000.000.000;
 2 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Mlangseng, Kecamatan Blora, Kabupaten
Blora, Propinsi Jawa Tengah dengan SHGB No. 380 dan No. 381 atas nama Perusahaan dengan
nilai jaminan Rp 1.900.000.000;
 Mesin dan peralatan RPA yang terletak di Desa Jabon Mekar, Kec. Parung, Propinsi Jawa Barat
diikat dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.000.000.000;
 Persediaan diikat dengan fidusia dengan nilai jaminan Rp 90.000.000.000;
 Piutang Dagang diikat fidusia dengan nilai jaminan Rp 45.000.000.000;
 Mesin hatchbrood yang akan dibiayai dengan nilai penjaminan sebesar Rp 4.317.000.000.
 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya sebesar Rp 45.000.000.000 (lihat Catatan 5).
Sesuai dengan perubahan terakhir, fasilitas tersebut mensyaratkan antara lain Perusahaan wajib
memberitahukan secara tertulis untuk:
 Melaksanakan RUPS yang mengagendakan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus,
pemegang saham dan struktur modal;
 Membagikan dividen kepada pemegang saham;
 Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada
pihak lain;
 Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari bank atau lembaga keuangan pembiayaan
lainnya untuk proyek yang sama;
 Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan.
65
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
b.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Berdasarkan akta Wa’d Pembiayaan Al Murabahah No. 01 tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan
mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Wa'd Al Murabahah dari PT Bank Muamalat Indonesia sebesar
Rp100.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan peralatan untuk
pembangunan 4 unit commercial farm. Jangka waktu fasilitas adalah 60 bulan sejak penarikan pertama
dan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masingmasing sebesar Rp 36.392.813.604 dan Rp 46.619.324.378
Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah.
Atas fasilitas pembiayaan ini Perusahaan harus menyerahkan jaminan berupa Tanah dan Bangunan (4
Commercial Farm) yang akan dibangun dengan dana pembiayaan dari PT Bank Muamalat Indonesia.
Fasilitas pembiayaan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mensyaratkan Perusahaan untuk
mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
 Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1 kali.
 Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali.
Fasilitas pembiayaan tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan tidak diperkenankan
kecuali mendapatkan persetujuan tertulis untuk:
 Membubarkan diri atau menyatakan pailit.
 Menjadi penjamin atas kewajiban pihak lain kecuali atas anak perusahaan.
 Melakukan merger, konsolidasi dengan melakukan pembelian sebagian atau seluruh perusahaan
lain.
 Menjual atau mengalihkan hak kepemilikan terhadap perusahaan kepada pihak lain.
 Melakukan penambahan hutang atau kewajiban lainnya kepada bank atau pihak kerja lainnya
untuk proyek yang sama.
 Melakukan pemberian pinjaman kepada shareholder perusahaan afiliasi.
22.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan
Sewa Pembiayaan
PT Mandiri Tunas Finance
Jenis
Aset
30 Juni 2016
Mesin
31 Desember 2015
--
33.715.202
--
33.715.202
Dikurangi : bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
--
(33.715.202)
Bagian jangka panjang
--
Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
66
--
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment), bagian bunga dan nilai tunai dari
jumlah angsuran sewa pembiayaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pembayaran
Sewa Minimum
Rp
Tahun 2016
23.
33.715.202
31 Desember 2015
Jumlah
Bunga
Angsuran
Rp
Rp
5.222.685
38.937.887
Nilai
Tunai
Rp
38.937.887
MODAL SAHAM
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang tertuang pada akta No.
221 tertanggal 26 Mei 2016 oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, diputuskan antara
lain sebagai berikut:
 Menyetujui dan merubah ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal
ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah seluruh
saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I
adalah sebanyak 399.991.679 saham seri C dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham atau dengan nilai
nominal seluruhnya sebesar Rp 399.991.679.000;
 Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan
semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I tersebut.
Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat
keputusan No. AHU-AH.01.03-0051894 tanggal 26 Mei 2016.
Pemegang saham Perusahaan berdasarkan jenis saham per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah saham
(Lembar)
Pemegang Saham
Seri A
Seri B
Seri C
7.310.000
65.068.700
1.266.723.879
Jumlah
1.339.102.579
Jumlah saham
(Lembar)
Pemegang Saham
Seri A
Seri B
Seri C
7.310.000
65.068.700
866.732.200
Jumlah
939.110.900
30 Juni 2016
Nilai nominal
Rp
3.950
3.950
1.000
28.874.500.000
257.021.365.000
1.266.723.879.000
1.552.619.744.000
31 Desember 2015
Nilai nominal
Rp
3.950
3.950
1.000
Saham seri A, B dan C adalah saham biasa atas nama yang memiliki hak yang sama.
67
Jumlah
Rp
Jumlah
Rp
28.874.500.000
257.021.365.000
866.732.200.000
1.152.628.065.000
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Susunan pemegang saham Perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham diatas 5% adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
(Lembar)
30 Juni 2016
Pemegang Saham
PT Great Giant Pineapple
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah
%
1.118.170.450
83,50
220.932.162
16,50
1.339.102.612
100,00
Jumlah saham
(Lembar)
31 Desember 2015
Pemegang Saham
PT Great Giant Pineapple
Masyarakat (masing-masing dengan
kepemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah
%
537.842.717
57,27
401.268.183
42,73
939.110.900
100,00
Modal dasar Perusahaan 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
(Lembar)
Pemegang Saham
Seri A
Seri B
Seri C
7.310.000
65.068.700
3.556.197.300
Total Modal Dasar
3.628.576.000
Nilai nominal
Rp
3.950
3.950
1.000
Jumlah
Rp
28.874.500.000
257.021.365.000
3.556.197.300.000
3.842.093.165.000
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No.
223 tanggal 22 Desember 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi reorganisasi, menyetujui perubahan anggaran dasar
Perusahaan berupa penurunan modal dasar dari sebesar Rp 8.831.637.901.700 menjadi sebesar Rp
3.842.092.971.055, serta menyetujui penurunan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari sebesar Rp
3.184.291.525.400 menjadi Rp 1.152.627.869.455 dengan cara menurunkan nilai nominal saham Perusahaan
dari semula senilai Rp 5.000 per saham untuk saham seri A dan Rp 3.000 per saham untuk saham seri B,
keduanya menjadi Rp 395 per saham.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang tertuang pada akta No. 9
tertanggal 9 Januari 2015 oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, diputuskan antara lain
sebagai berikut:
 Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dilakukan untuk menggenapi pecahan saham dalam modal ditempatkan dan disetor Perseroan
sebagai hasil dari Reverse Stock dengan cara mengeluarkan 100 saham baru Seri A, 391 saham baru Seri B
dan 16 saham baru Seri C, dari simpanan Perseroan yang akan diambil bagian oleh Tuan Franciscus
Xaverius Awi Tantra, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi Rp 1.152.628.065.000;
68
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
MODAL SAHAM (Lanjutan)


Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan perubahan nilai nominal saham yaitu setiap 10 saham
Perusahaan terdiri dari (i) saham Seri A sebesar Rp 395, (ii) saham Seri B sebesar Rp 395 dan (iii) saham Seri
C sebesar Rp 100 akan menjadi 1 saham, masing-masing dengan dengan nilai nominal sebagai berikut: (i)
saham Seri A menjadi sebesar Rp 3.950, (ii) saham Seri B menjadi sebesar Rp 3.950 dan (iii) saham Seri C
menjadi sebesar Rp 1.000; dan
Menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp 3.842.092.971.055 menjadi Rp
3.842.093.165.000.
Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat
keputusan No. AHU-0001833.AH.01.03.Tahun 2015 pada tanggal 12 Januari 2015.
24.
TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No.
223 tanggal 22 Desember 2009, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para
pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi sehingga tambahan modal disetor
Perusahaan mengalami perubahan.
Rincian tambahan modal disetor sebelum dan setelah kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut:
Jumlah
Rp
Penawaran umum saham ke masyarakat pada tahun 1996
Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 1997 dan 1998
Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 2005
Konversi utang sewa pembiayaan menjadi saham pada tahun 2005
Biaya emisi saham
100.241.500.000
756.366.000
124.893.333.339
22.451.140.323
(10.867.860.067)
237.474.479.595
Penyesuaian dalam rangka kuasi-reorganisasi
Penurunan nilai nominal saham tanpa mengurangi
jumlah saham beredar
Eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi
Saldo setelah Kuasi-Reorganisasi
25.
2.031.663.655.945
(2.269.137.378.701)
756.839
SALDO LABA DAN DIVIDEN
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30
Juli 2015 yang telah dituangkan dalam akta Berita Acara No. 165 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di
Jakarta, diantaranya memutuskan penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2014 sebagai berikut:
 Sebesar Rp 103.202.773 dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan;
 Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan.
69
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PENJUALAN BERSIH
30 Juni 2016
30 Juni 2015
Pihak Ketiga
Perunggasan
Makanan siap saji
Peralatan dan Lain-lain
1.056.804.211.996
175.028.855.449
36.780.388
842.598.618.608
179.971.709.464
18.882.930.242
Jumlah
1.231.869.847.833
1.041.453.258.314
Tidak terdapat penjualan ke pihak ketiga yang melebihi 10% dari total pendapatan.
27.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya produksi tidak langsung
Beban deplesi
Beban Pokok
30 Juni 2015
777.036.597.512
39.089.848.774
123.244.646.199
60.740.297.559
741.213.079.301
34.058.607.498
127.435.229.818
72.173.520.623
1.000.111.390.044
974.880.437.240
Barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
38.358.787.977
(41.520.320.553)
26.173.117.045
(38.519.798.713)
Beban Pokok Produksi
996.949.857.468
962.533.755.572
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Akhir tahun
66.423.387.931
(62.961.059.525)
68.658.510.898
(71.226.513.753)
Jumlah Beban Pokok Penjualan
28.
30 Juni 2016
1.000.412.185.874
959.965.752.717
BEBAN PENJUALAN
30 Juni 2016
30 Juni 2015
Iklan dan promosi
Perjalanan dinas, pengangkutan dan pengiriman
Gaji dan tunjangan
Penyusutan aktiva tetap
Sewa dan asuransi
Beban kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Lain-lain
34.814.206.889
19.897.935.623
12.962.574.699
5.414.105.184
3.855.790.456
2.297.749.465
1.461.215.994
391.412.937
40.828.767.455
19.393.427.723
14.466.520.261
7.370.473.032
5.564.670.292
2.903.641.368
1.949.674.288
390.946.832
Jumlah
81.094.991.247
92.868.121.251
70
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30 Juni 2016
Gaji dan tunjangan
Sewa dan asuransi
Beban manfaat karyawan
Beban kantor
Jasa profesional
Perijinan dan lisensi
Perbaikan dan pemeliharaan
Penyusutan aktiva tetap
Beban dan denda pajak
Beban amortisasi aset tidak berwujud
Beban administrasi bank
Biaya rapat
Sumbangan dan perjamuan
Transportasi & akomodasi
Lain-lain
Jumlah
30.
30 Juni 2015
48.799.859.549
12.310.897.124
8.709.286.223
8.616.473.802
7.386.217.960
5.026.939.554
4.942.890.399
4.735.627.542
1.972.064.424
1.953.392.490
1.203.359.523
1.018.661.966
934.126.806
776.722.798
260.433.000
67.543.723.665
17.363.339.507
5.760.482.803
9.888.198.184
8.465.633.135
1.641.585.191
4.014.099.501
5.291.421.432
9.879.916.829
3.863.026.281
1.690.441.980
548.183.683
4.009.189.322
1.111.245.677
--
108.646.953.160
141.070.487.190
PENJUALAN BARANG BEKAS
Akun ini merupakan hasil penjualan di luar aktivitas utama Perusahaan seperti penjualan karung, sweeping dan
lain-lain masing-masing sebesar Rp 1.675.243.830 dan Rp 1.313.503.646 untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016 dan 2015.
31.
LABA (RUGI) PER SAHAM
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 perhitungan laba per
saham dasar adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Jumlah laba yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
35.870.949.753
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar
(175.700.216.465)
1.018.230.133
1.452.768.212
35,23
(120,94)
Laba bersih per saham dasar
32.
30 Juni 2015
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi Perusahaan adalah sebagai berikut:
No.
Pihak-pihak berelasi
Sifat Hubungan dengan Pihak-pihak berelasi
1
2
3
PT Emporium Indonesia
PT Great Giant Livestock
PT Gunung Sewu Kencana
Perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi
Perusahaan asosiasi
71
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
30 Juni 2016
Piutang usaha - pihak berelasi:
PT Emporium Indonesia
PT Great Giant Livestock
Utang pihak berelasi:
PT Gunung Sewu Kencana
31 Desember 2015
53.440.290
1.020.000
418.601.435
--
75.000.000.000
75.000.000.000
Akun utang pihak berelasi merupakan utang tanpa bunga dan jaminan, yang timbul dari transaksi beban
operasional pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.
33.
IKATAN DAN PERJANJIAN
Kontrak Kerjasama Kemitraan
Perusahaan melakukan kerjasama dengan pola kemitraan dengan masyarakat pemilik atau penyewa lahan
tanah dan bangunan kandang ayam (anggota mitra) yang merupakan kerjasama saling ketergantungan dan
saling menguntungkan antara Perusahaan dengan anggota mitra, dengan pendekatan agribisnis untuk
menangani seluruh segmen agribisnis dengan pengadaan/penyaluran sarana produksi peternakan penyediaan
bibit ayam pedaging umur sehari (DOC Broiler), pakan ternak, obat, vaksin (sapronak) serta pengolahan
termasuk pemasaran hasil ternak. Kerjasama ini terutama ditujukan untuk menjaga kontinuitas pasokan
bahan baku untuk industri pemotongan ayam Perusahaan (slaughter house) serta menjaga stabilitas pasar
untuk produk DOC dan pakan ayam yang diproduksi oleh Perusahaan.
Pada kerjasama kemitraan, Perusahaan akan menyediakan seluruh kebutuhan bahan-bahan peternakan ayam
yang terdiri dari bibit (DOC), pakan ternak, obat-obatan dan vaksin (sapronak) dengan harga tertentu yang
akan diperhitungkan pada saat penjualan hasil dilakukan. Selain itu, Perusahaan juga akan memberikan
bimbingan teknis produksi administrasi, bantuan akses pasar, konsultasi tenaga kerja, sebagai mediator
terhadap sumber-sumber pembiayaan, manajemen produksi dan kontrol kualitas bagi anggota mitra.
Kerjasama kemitraan ini terbagi atas dua wilayah operasi yaitu Wilayah Barat yang meliputi Jawa Barat dan
Banten serta Wilayah Timur yang meliputi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Anggota kemitraan akan memasarkan ayam hasil panen yang telah dibudidayakan dan Perusahaan membantu
mitra dalam memasarkan hasil ternak tersebut. Bila harga kesepakatan lebih kecil dari harga pasar,
Perusahaan akan memberikan bonus dan bila harga kesepakatan lebih besar dari harga pasar, Perusahaan
akan mengganti sesuai dengan kesepakatan.
Pemilik lahan ternak bertanggung jawab atas segala risiko kegagalan pemeliharaan, perawatan dan
pengembangan ayam sampai panen.
Untuk menjamin pembayaran dari usaha kemitraan baik wilayah barat dan wilayah timur, Perusahaan
menerima jaminan aset yang disertai dengan surat kuasa sebesar nilai kontrak yang telah disepakati. Jaminan
tersebut berupa tanah, bangunan, deposito dan kendaraan dengan nilai jaminan keseluruhan pada 30 Juni
2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 100.038.433.815 dan Rp 101.601.274.668.
Jaminan aset yang diterima Perusahaan tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan Perusahaan. Jaminan
ini akan dikembalikan bila kerjasama kemitraan ini diakhiri.
72
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
IKATAN DAN PERJANJIAN (Lanjutan)
Kontrak Kerjasama Kemitraan (Lanjutan)
Perjanjian kerjasama ini dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun sejak ditanda-tanganinya surat perjanjian, dan
dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan pemilik lahan ternak.
Berdasarkan penilaian manajemen, kontrak kerjasama kemitraan ini untuk sementara tidak dilanjutkan sejak
tahun 2014.
34.
INFORMASI SEGMEN
Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
Pakan Ternak
Ayam Umur
Sehari
Ayam Potong
30 Juni 2016
Peternakan Ayam
Lain-lain
Pendapatan
Pihak eksternal
Antar segmen
Jumlah Pendapatan
642.562.411.843
249.697.196.989
892.259.608.832
HASIL
Hasil segmen
111.854.920.764
38.841.820.361 14.159.450.921
(52.631.744.749)
(21.988.141.853) (19.817.942.706) (16.933.846.051)
-59.223.176.015
-16.853.678.508
Beban usaha
Beban Usaha yang
tidak dapat dialokasi
Laba (Rugi) Usaha
Beban keuangan
(19.555.656.440)
Pendapatan (beban) lain-lain 5.404.600.882
Laba sebelum Pajak
45.072.120.457
Beban pajak
Laba Setelah Pajak
--
182.023.585.957 86.793.563.151 145.337.430.499
29.287.416.000 45.468.968.570
74.326.466.163
211.311.001.957 132.262.531.721 219.663.896.662
4.003.273.461
Jumlah
175.152.856.383 1.231.869.847.833
-398.780.047.722
175.152.856.383 1.630.649.895.555
62.598.196.452
231.457.661.959
Eliminasi
Konsolidasian
-- 1.231.869.847.833
(398.780.047.722)
-(398.780.047.722) 1.231.869.847.833
--
(2.321.092.146) (113.692.767.505)
231.457.661.959
(113.692.767.505)
--(5.658.491.785) (12.930.572.590)
(76.049.176.902)
(15.772.072.596)
(76.049.176.902)
41.715.717.552
---
(76.049.176.902)
41.715.717.552
(7.052.812.028) (9.631.161.675) (19.540.722.450)
5.806.482.774
261.637.172
40.485.547.248
15.607.349.254 (15.028.016.288)
8.014.252.208
(6.471.927.580)
(239.305.282)
(22.483.305.458)
(62.252.280.173)
51.718.962.794
31.182.400.173
----
(62.252.280.173)
51.718.962.794
31.182.400.173
4.688.549.580
4.688.549.580
--
4.688.549.580
(17.794.755.878)
35.870.949.753
--
35.870.949.753
--
--
--
45.072.120.457
15.607.349.254 (15.028.016.288)
Aset Segmen
1.878.783.511.695
Investasi Pada
Perusahaan asosiasi
-Aset tidak dapat dialokasi
-Jumlah Aset
1.878.783.511.695
397.165.937.655 780.491.124.577
---91.187.565.085
91.187.565.085
(91.187.565.085)
----305.664.059.484 305.664.059.484
-305.664.059.484
397.165.937.655 780.491.124.577 461.436.848.340 2.047.336.662.585 5.565.214.084.852 (2.812.681.718.694) 2.752.532.366.158
Liabilitas segmen
680.977.479.243
Liabilitas tidak dapat dialokasi
-Jumlah Liabilitas
680.977.479.243
525.909.110.296 193.044.247.606 847.037.559.647 1.824.304.691.912 4.071.273.088.704 (2.749.119.945.458) 1.322.153.143.245
---260.274.315.866 260.274.315.866
260.274.315.866
525.909.110.296 193.044.247.606 847.037.559.647 2.084.579.007.778 4.331.547.404.570 (2.749.119.945.458) 1.582.427.459.111
Pengeluaran barang modal
2.033.983.375
4.514.563.493
835.964.262
8.014.252.208
461.436.848.340 1.650.485.038.016 5.168.362.460.283 (2.721.494.153.609) 2.446.868.306.674
9.375.300.811
73
21.062.404.808
37.822.216.749
--
37.822.216.749
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Pakan Ternak
Pendapatan
Pihak eksternal
Antar segmen
Jumlah Pendapatan
HASIL
Hasil segmen
30 Juni 2015
Peternakan Ayam
Lain-lain
Ayam Potong
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasian
555.611.747.556
186.432.422.170
742.044.169.726
124.236.796.890
20.139.738.902
144.376.535.792
112.425.213.303
52.545.681.081
164.970.894.384
50.324.860.859
96.221.721.555
146.546.582.414
198.854.639.706
2.004.415.100
200.859.054.807
1.041.453.258.314
357.343.978.809
1.398.797.237.123
-(357.343.978.809)
(357.343.978.809)
42.582.893.232
(36.662.450.438)
6.863.162.813
1.030.800.695
67.673.099.294
81.487.505.597
--
1.041.453.258.314
-1.041.453.258.314
81.487.505.597
Beban usaha
Beban Usaha yang
tidak dapat dialokasi
Laba (Rugi) Usaha
(77.443.113.244)
(23.451.838.764)
(35.174.657.090)
(18.356.044.692)
(10.864.288.411)
(165.289.942.201)
-(34.860.220.012)
-(60.114.289.201)
-(28.311.494.278)
-(17.325.243.997)
(68.648.666.240)
(11.839.855.357)
(68.648.666.240)
(152.451.102.844)
---
(68.648.666.240)
(152.451.102.844)
Beban keuangan
Pendapatan (beban) lain-lain
Laba sebelum Pajak
(23.568.607.799)
(9.299.806.453)
(67.728.634.264)
(3.394.386.490)
3.839.374.586
(59.669.301.106)
(10.550.671.618)
1.135.992.209
(37.726.173.686)
(17.011.540.808)
230.332.849
(34.106.451.956)
(9.572.187.374)
(245.122.332)
(21.657.165.062)
(64.097.394.089)
(4.339.229.141)
(220.887.726.074)
----
(64.097.394.089)
(4.339.229.141)
(220.887.726.074)
Beban pajak
Laba Setelah Pajak
Aset Segmen
Investasi Pada
Perusahaan asosiasi
Aset tidak dapat dialokasi
Jumlah Aset
Liabilitas segmen
Liabilitas tidak dapat dialokasi
Jumlah Liabilitas
Pengeluaran barang modal
35.
Ayam Umur
Sehari
(165.289.942.201)
--
--
--
--
41.492.589.090
41.492.589.090
--
41.492.589.090
(67.728.634.264)
(59.669.301.106)
(37.726.173.686)
(34.106.451.956)
19.835.424.028
(179.395.136.984)
--
(179.395.136.984)
1.872.983.156.762
375.266.525.552
827.868.840.518
420.345.776.233
1.453.518.327.985
4.949.982.627.050
(2.662.237.633.341)
2.287.744.993.709
--1.872.983.156.762
--375.266.525.552
--827.868.840.518
--420.345.776.233
29.017.294.197
259.123.105.867
1.741.658.728.048
29.017.294.197
259.123.105.867
5.238.123.027.113
(29.017.294.197)
-(2.691.254.927.538)
-259.123.105.867
2.546.868.099.576
622.134.874.164
-622.134.874.164
491.819.899.556
-491.819.899.556
200.940.173.398
-200.940.173.398
784.246.447.069
-784.246.447.069
1.764.842.709.557
259.434.952.207
2.024.277.661.764
3.863.984.103.744
259.434.952.207
4.123.419.055.951
(2.684.162.230.302)
(2.684.162.230.302)
1.179.821.873.442
259.434.952.207
1.439.256.825.649
511.996.870
2.559.859.293
2.108.093.166
9.243.864.155
210.229.566.920
224.653.380.404
--
224.653.380.404
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO
Berkaitan dengan operasional Perusahaan, Grup terekspos risiko-risiko sebagai berikut :

Risiko kredit

Risiko likuiditas

Risiko pasar
Sama seperti bisnis-bisnis pada umumnya, Grup menghadapi risiko yang timbul dari penggunaan instrumen
keuangan. Catatan ini menggambarkan tujuan Grup, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut dan
metode yang digunakan untuk mengukur mereka. Informasi kuantitatif lebih lanjut sehubungan dengan risiko
disajikan seluruh laporan keuangan.
Tidak ada perubahan substantif dalam eksposur Grup terhadap risiko instrumen keuangan, tujuan, kebijakan
dan proses untuk mengelola risiko-risiko tersebut atau metode yang digunakan untuk mengukur mereka dari
periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain dalam catatan ini.
Instrumen Keuangan Utama
Instrumen keuangan utama yang digunakan oleh Grup, dari mana risiko instrumen keuangan muncul, adalah
sebagai berikut :

Kas dan setara kas

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

Piutang usaha – pihak ketiga

Piutang usaha – pihak berelasi

Piutang lain-lain

Utang bank jangka pendek
74
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Instrumen Keuangan Utama (Lanjutan)






Utang bank murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang sewa pembiayaan
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
Utang murabahah jangka panjang
Ringkasan dari instrumen keuangan yang berdasarkan kategori adalah sebagai berikut :
30 Juni 2016
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang usaha - pihak berelasi
Piutang lain-lain
Jumlah
396.776.102.674
45.000.000.000
317.957.560.654
54.460.290
300.268.614.649
54.384.366.148
45.000.000.000
251.433.610.755
418.601.435
281.698.544.829
1.060.056.738.267
632.935.123.167
30 Juni 2016
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Utang bank jangka pendek
Utang murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Beban Akrual
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas lancar lainnya
Utang bank jangka panjang
Utang murabahah jangka panjang
31 Desember 2015
31 Desember 2015
632.624.304.487
119.969.000.000
221.287.323.812
53.806.862.332
-21.480.542.104
290.283.836.152
64.155.309.013
608.679.005.945
119.966.000.000
173.453.790.262
61.431.158.854
33.715.202
23.104.192.339
282.340.991.672
73.328.341.526
1.403.607.177.900
1.342.337.195.800
Tujuan Utama, Kebijakan dan Proses
Dewan memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk penentuan tujuan manajemen risiko Grup dan kebijakan
dan sementara mempertahankan tanggung jawab utama untuk mereka, itu telah mendelegasikan kewenangan
untuk merancang dan mengoperasikan proses yang memastikan pelaksanaan yang efektif dari tujuan dan
kebijakan untuk fungsi keuangan Grup. Dewan menerima laporan bulanan dari Grup Financial Controller
dimana kita bisa meninjau efektivitas proses dimasukkan ke dalam tempat dan kesesuaian tujuan dan kebijakan
yang telah ditetapkan. Auditor internal Grup juga meninjau kebijakan manajemen risiko dan proses dan
melaporkan temuan mereka kepada Komite Audit.
Tujuan keseluruhan dari Dewan adalah untuk menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko
sebisa mungkin tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Grup. Penjelasan lebih lanjut atas
kebijakan ini adalah sebagai berikut:
75
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Kredit
Risiko kredit muncul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. Grup mengelola dan
mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure
terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak
lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara
signifikan.
Grup menetapkan sejumlah kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan
melakukan survey atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas.
Kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk surat yang disebut KUP (Kondisi Untuk Pelanggan) dan Surat
Perjanjian dengan Mitra. Atas piutang yang sudah jatuh tempo, akan dipantau terus menerus dan sedapat
mungkin akan dimintakan jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya
melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung terhadap penilaian Grup, cadangan penyisihan dibuat
jika piutang dianggap tidak tertagih.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat
yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang usaha - pihak berelasi
Piutang lain-lain
Jumlah
31 Desember 2015
396.776.102.674
45.000.000.000
317.957.560.654
54.460.290
300.268.614.649
54.384.366.148
45.000.000.000
251.433.610.755
418.601.435
281.698.544.829
1.060.056.738.267
632.935.123.167
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk
memenuhi liabilitasnya.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh
tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber
pendanaan yang optimal.
76
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan
dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:
Sampai dengan
1 tahun
30 Juni 2016
Utang bank jangka pendek
Utang murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Beban akrual
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas lancar lainnya
Utang bank jangka panjang
Utang murabahah jangka panjang
Jumlah
Jumlah
Jumlah
634.857.913.394
119.969.000.000
221.287.323.812
53.806.862.332
-21.480.542.104
24.996.117.194
48.383.898.702
------268.099.444.127
15.771.410.311
634.857.913.394
119.969.000.000
221.287.323.812
53.806.862.332
-21.480.542.104
293.095.561.321
64.155.309.013
1.124.781.657.538
283.870.854.438
1.408.652.511.976
Sampai dengan
1 tahun
31 Desember 2015
Utang bank jangka pendek
Utang murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Beban akrual
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas lancar lainnya
Utang bank jangka panjang
Utang murabahah jangka panjang
Lebih 1 tahun sampai
dengan 5 tahun
Lebih 1 tahun sampai
dengan 5 tahun
Jumlah
610.998.259.006
119.966.000.000
173.453.790.262
61.431.158.854
33.715.202
23.104.192.339
39.663.213.328
18.482.984.246
------244.694.376.187
54.845.357.280
610.998.259.006
119.966.000.000
173.453.790.262
61.431.158.854
33.715.202
23.104.192.339
284.357.589.515
73.328.341.526
1.047.133.313.237
299.539.733.467
1.346.673.046.704
Risiko Pasar

Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur
tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang
fungsional unit operasional atau pihak lawan.
Grup mengendalikan risiko nilai tukar dengan memantau perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap
nilai Rupiah beserta dengan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi hal tersebut, agar mendapatkan
nilai tukar yang terbaik dalam setiap transaksi.
77
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Pasar (Lanjutan)

Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian Grup, yang
pembukuannya dalam mata uang asing, pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah
Aset
Kas dan setara kas
Uang muka pembelian
USD
USD
127.423
1.901.852
1.679.431.473
25.066.403.616
416.818
1.733.127
5.750.010.246
23.908.480.206
Liabilitas
Utang usaha
USD
1.295.080
17.069.159.541
2.633.965
36.335.548.276
USD
USD
SGD
4.344.603
37.692
8.807
57.261.862.771
496.779.110
86.050.441
6.023.778
37.692
8.807
83.098.011.463
519.959.623
85.879.803
Utang bank
Beban akrual
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing
terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak pada tanggal 30 Juni
2016 :
30 Juni 2016
Perubahan
Dampak terhadap
tingkat Rp
laba (rugi) sebelum
beban pajak
Rupiah terhadap
Dolar Amerika Serikat (USD)
Dolar Singapore (SGD)

+ 1%
+ 1%
(480.819.663)
(860.522)
Risiko Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena
perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan
utang bank jangka pendek. Grup memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang
terendah.
Pada tanggal 30 Juni 2016, saldo pinjaman adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Rata-rata
tertimbang
suku bunga
Utang bank jangka pendek
Utang bank jangka panjang
21,03%
23,11%
Eksposur bersih terhadap risiko
suku bunga arus kas
Saldo
752.593.304.487
354.439.145.165
1.107.032.449.652
78
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Pasar (Lanjutan)

Risiko Suku Bunga
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan
asumsi variabel lain konstan, laba sebelum pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga adalah sebagai
berikut :
30 Juni 2016
Kenaikan/
Dampak terhadap
Penurunan
laba (rugi) sebelum
suku bunga
beban pajak
Utang bank

+ 1%
- 1%
11.003.639.869
(11.003.639.869)
Risiko Harga Komoditas
Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga bahan baku produksi pakan ternak yaitu jagung
dan bungkil kacang kedelai yang merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi
risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku
pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan
kenaikan harga kepada pelanggan.
Disamping itu, Perusahaan secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara
melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan
kebutuhan bahan baku.
36.
MANAJEMEN PERMODALAN
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio
modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk
menjaga struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.
Grup mengelola strukur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan
perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio
utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri
dari modal saham, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari
pinjaman bank jangka pendek, utang murabahah jangka pendek, utang sewa pembiayaan, pinjaman bank
jangka panjang dan utang murabahah jangka panjang dikurangi dengan saldo kas).
79
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Jumlah pinjaman dan utang
Dikurangi : Kas dan setara kas dan
deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
Utang bersih
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemegang
saham induk
Rasio utang terhadap ekuitas
37.
31 Desember 2015
1.107.032.449.652
1.084.348.054.345
441.776.102.674
665.256.346.978
99.384.366.148
984.963.688.197
1.170.104.906.047
734.242.277.294
0,57
1,34
KONTINJENSI
a.
Pada tahun 2009, Capital Atlantic Limited (Penggugat) mengajukan gugatan wanprestasi kepada The Law
Debenture Trust Corporation (Tergugat I), Perusahaan (Tergugat II) dan JP Morgan Chase Bank, N.A.
Jakarta Branch sebagai turut Tergugat.
Gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, bermula karena Tergugat I telah melanggar janji
(wanprestasi) dengan tidak menyerahkan saham yang seharusnya dimiliki oleh Penggugat yang diperoleh
sebagai pengalihan saham milik Individual Beneficiary, yang timbul akibat restrukturisasi utang
Perusahaan. Sesuai dengan Perjanjian (Offshore Trust Deed Agreement) semestinya Penggugat
berkewajiban untuk menyerahkan saham milik Individual Beneficiary setelah restrukturisasi Perusahaan
selesai.
Bahwa atas gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan telah memberikan putusan dengan amar keputusan yang intinya menolak gugatan dari Penggugat.
Bahwa atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding dan Perusahaan sebagai Terbanding II
melalui Kantor Hukum Soesilo Aribowo & Rekan mengajukan Kontra Memori Banding.
Berdasarkan Surat Kuasa No: 01/SK-LG Corp/VII/10 tanggal 5 Juli 2010, pada tanggal 12 Juli 2010, KHSA&R
mewakili Perusahaan mengajukan Kontra Memori Kasasi atas Permohonan Kasasi yang diajukan oleh
Capital Atlantic Limited yang teregister dalam Perkara Nomor : 170 K/PDT/2011, kemudian melalui salinan
resmi tertanggal 04 April 2012 Mahkamah Agung RI memutuskan dengan amar sebagai berikut :
 Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Capital Atlantic Limited tersebut;
 Menghukum Pemohon kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu Rupiah).
 Mengingat putusan pengadilan adalah tentang kewenangan mengadili, bukan pokok perkara,
karenanya terkait dengan pokok permasalahan yaitu kewajiban Perusahaan untuk melakukan transfer
saham – saham yang menjadi hak Capital Atalantic Limited pada Perusahaan sebesar 65.068.661
(enam puluh lima juta enam puluh delapan ribu enam ratus enam puluh satu) lembar saham tidak
diperiksa dan diadili dalam gugatan tersebut.
 Oleh karena putusan pengadilan adalah tentang kewenangan mengadili, bukan pokok perkara
karenanya belum ada kewajiban pasti yang timbul atas perkara ini. Estimasi kerugian yang timbul dari
perkara ini sebesar Rp 5.205.492.880.
80
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
KONTINJENSI
b.
Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi
Surabaya melalui Pengadilan Negeri Surabaya atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.
431/PDT.G/2010/PN.SBY antara Perusahaan melawan PT Perkebunan Nusantara XI.
Melalui putusan Nomor : 234/PDT/2011/PT.SBY tanggal 27 Mei 2011, Hakim Tinggi memutuskan dengan
amar putusan diantaranya sebagai berikut :
 Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 30 Nopember 2010 Nomor : 431/PDT.
G/2010/PN.SBY yang dimohonkan banding;
 Menyatakan sah Surat Sanggup a quo;
 Menyatakan Perusahaan adalah pembawa dan pemegang Surat Sanggup a quo yang sah;
 Menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI yang telah tidak
membayar Surat Sanggup a quo adalah perbuatan wanprestasi.
 Menyatakan sebagai akibat wanprestasi yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI, Perusahaan
telah menderita kerugian material sebesar USD 8.650.000; dan
 Menghukum PT Perkebunan Nusantara XI untuk membayar ganti rugi berupa kerugian material
sebesar USD 8.650.000.
Atas putusan tersebut, PT Perkebunan Nusantara XI mengajukan permohonan Kasasi kepada Mahkamah
Agung RI melalui Pengadilan Negeri Surabaya dengan permohonan agar Majelis Hakim Agung menolak
gugatan Perusahaan dan atas hal tersebut Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi dengan
permohonan agar Majelis Hakim Agung menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang
dimohonkan kasasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website resminya, Mahkamah Agung RI telah memutus perkara
a quo yang dimohonkan kasasi tersebut pada tanggal 10 Juli 2013, dengan amar putusan mengabulkan
permohonan kasasi PT Perkebunan Nusantara XI, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima Relaas pemberitahuan isi Putusan dari
Mahkamah Agung RI.
c.
Sesuai dengan Perkara No. 3079K/Pdt/1999 jo. Nomor: 513/Pdt/1995/PT.Bdg, tanggal 16 April 1997 jo.
Nomor 2/Pdt/G/Bth/1993/PN.Bgr, tanggal 15 Februari 1995 antara Perusahaan melawan Indra Wirantono
Cs. Perkara ini bermula dari adanya Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bogor Nomor: 02/DEL/SITA
EKS/PDT/1993/PN.Bgr tanggal 7 Agustus 1993 yang akan melakukan sita eksekusi atas bangunan yang
berdiri di atas tanah seluas 10,84 Ha, sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No.
02/Cibinong, tercatat atas nama PT Oerip Wirajaya Poeltry. Saham Perseroan Terbatas tersebut telah
diambil alih oleh Perusahaan pada tanggal 11 Januari 1991 dari Tn. H. Wirantono & PT NV Perusahaan
Dagang dan Industry Wirantono & Co. Ltd. N.V. sehingga sejak saat itu seluruh saham PT Oerip Wirajaya
Poultry dimiliki oleh Perusahaan, dan selanjutnya lokasi perusahaan tersebut dipergunakan sebagai lokasi
pembibitan anak ayam umur sehari (DOC).
Atas jual beli saham tersebut menimbulkan gugatan diantara para ahli waris sehingga terbit surat
Penetapan tersebut di atas. Kemudian Perusahaan mengajukan bantahan melalui Pengadilan Negeri Bogor,
dan melalui Putusn Nomor: 12/Pdt/G/Bth/1993/PN.Bgr, tanggal 15 Februari 1995, Pengadilan Negeri
Bogor menyatakan bantahan Perusahaan tidak dapat diterima, selanjutnya Perusahaan mengajukan
banding di Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, dan selanjutnya dalam Putusan No.
513/Pdt/1995/PT.Bdg tanggal 18 September 1996, Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan bantahan
dari Perusahaan tidak dapat diterima. Selanjutnya Perusahaan mengajukan kasasi, dan sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima Relaas
pemberitahuan isi putusan kasasi dari Mahkamah Agung RI, namun demikian berdasarkan informasi dari
website resmi Mahkamah Agung RI, atas perkara tersebut sudah putus dengan putusan Mahkamah Agung
RI menolak permohonan kasasi yang dilakukan oleh Perusahaan.
81
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
KONTINJENSI (Lanjutan)
Atas Putusan Mahkamah Agung RI yang menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh Perusahaan atas
perkara Indra Wirontono Cs, Perseroan akan melakukan upaya hukum berupa bantahan eksekusi yang
diajukan apabila eksekusi dilaksanakan. Estimasi atas tanah dan bangunan yang terhapuskan atas perkara
ini sebesar Rp 17.455.660.957 (nilai buku per 31 Desember 2015).
d.
Pada tanggal 5 Mei 2014, Usman Tammu (Penggugat) mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum
melalui Pengadilan Negeri Pelaihari, salah satu gugatan tersebut ditujukan kepada Perusahaan (Tergugat I).
Gugatan tersebut teregister dalam Perkara Nomor: 07/Pdt.G/2011/PN.Plh.
Dalam gugatannya, kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari, Penggugat mengajukan
permohonan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2
2. Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah seluas 6.250 m yang terletak di
Jl. Penggadungan Desa Ujung Baru RT 07 RW 03, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut Pelaihari,
Kalimantan Selatan;
3. Menyatakan Para Tergugat telah bersalah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechmatige
Daad);
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan juru sita Pengadilan negeri Pelaihari yang
dimohonkan oleh Penggugat yang akan disusulkan nanti;
5. Menghukum Para Tergugat secara bersama-sama untuk membayar ganti rugi kerugian secara
keseluruhan kepada Penggugat, dengan rincian sebagai berikut;
6. Ganti rugi materiil sebesar Rp 1.000.000.000
7. Ganti rugi imateriil sebesar Rp 10.000.000.000
8. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang menerima dan menikmati hak darinya untuk
meninggalkan, mengosongkan, menyerahkan dalam keadaan kosong dan/atau membongkar sendiri
bangunan yang terdiri di atas obyek tanah milik Penggugat secara sukarela serta mengembalikan
secara utuh seperti keadaan semula kepada Penggugat;
9. Menghukum Tergugat I (Perusahaan) untuk membongkar secara sukarela segala macam benda baik
berupa bangunan rumah dan/kandang ayam/atau pagar beton yang berdiri di atas tanah milik
Penggugat dalam keadaan kosong/seperti semula;
10. Menghukum Para Tergugat secara bersama-sama membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp
1.000.000;
11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vorraad) meskipun timbul
upaya perlawanan (verzet), banding maupun kasasi.
Pada tanggal 26 Januari 2015 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari telah memberikan keputusan yang
menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini putusan ini pun telah berkekuatan hukum tetap karena penggugat tidak mengajukan
Banding ke Pengadilan Tinggi.
82
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38.
TRANSAKSI DENGAN KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Akuisisi saham tambahan pada entitas anak
a.
PT Belfoods Indonesia
Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 293.987 lembar saham (33%) yang diterbitkan oleh
PT Belfoods Indonesia dengan imbalan pembelian sebesar Rp 199.932.000.000. Kepemilikan Perusahaan
menjadi 99,99% dan TPN (entitas anak) membeli 100 lembar saham (0,01%) PT Belfoods Indonesia
dengan imbalan pembelian sebesar Rp 68.000.000. Jumlah tercatat dari kepentingan non-pengendali
PT Belfoods Indonesia pada tanggal akuisisi adalah negatif Rp 9.501.065.955. Perusahaan mencatat
penurunan pada ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 190.498.934.045.
b.
PT Dwipa Mina Nusantara
Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 19 lembar saham (0,48%) yang diterbitkan oleh
PT Dwipa Mina Nusantara dengan imbalan pembelian sebesar Rp 19.000.000. Kepemilikan Perusahaan
menjadi 99,98% dan BI (entitas anak) membeli 1 lembar saham (0,02%) PT Dwipa Mina Nusantara
dengan imbalan pembelian sebesar Rp 1.000.000. Jumlah tercatat dari kepentingan non-pengendali PT
Dwipa Mina Nusantara pada tanggal akuisisi adalah nihil. Perusahaan mencatat penurunan pada
ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20.000.000.
c.
PT Transpasifik Niagareksa
Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 9.999 lembar saham (0,15%) yang diterbitkan oleh
PT Transpasifik Niagareksa dengan imbalan pembelian sebesar Rp 9.999.000. Kepemilikan Perusahaan
menjadi 99,99% dan PT Dwipa Mina Nusantara (entitas anak) membeli 1 lembar saham (0,01%) PT
Transpasifik Niagareksa dengan imbalan pembelian sebesar Rp 1.000. Jumlah tercatat dari
kepentingan non-pengendali PT Transpasifik Niagareksa pada tanggal akuisisi adalah nihil. Perusahaan
mencatat penurunan pada ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
Rp10.000.000.
Dampak perubahan atas kepemilikan saham yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan selama tahun
berjalan diikhtisarkan sebagai berikut:
31 Desember 2015
Jumlah tercatat kepentingan non-pengendali yang diakuisisi
PT Belfoods Indonesia
PT Dwipamina Nusantara
PT Transpasifik Niagareksa
9.501.065.955
--9.501.065.955
Imbalan yang dibayarkan kepada kepentingan non-pengendali
PT Belfoods Indonesia
PT Dwipamina Nusantara
PT Transpasifik Niagareksa
(200.000.000.000)
(20.000.000)
(10.000.000)
(200.030.000.000)
Selisih lebih imbalan uang dibayarkan yang diakui pada
ekuitas entitas induk
83
(190.528.934.045)
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang
diselesaikan pada tanggal 4 Agustus 2016.
84
Download