PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2016 DAN 2015 (TIDAK DIAUDIT) PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 2e,f,g,4 2g,5 396.776.102.674 45.000.000.000 54.384.366.148 45.000.000.000 2w,32 54.460.290 418.601.435 2g,6 317.957.560.654 251.433.610.755 2i,7 2j,8 2h 2s,9 2e,10 455.406.707.868 87.307.306.426 25.276.961.753 396.023.221 346.861.417.512 373.941.409.810 85.306.837.552 13.655.445.491 154.168.908 334.855.900.873 1.675.036.540.398 1.159.150.340.972 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 87.170.701.177 (2015: Rp 88.651.536.460) Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 3.940.213.782 (2015: Rp 3.547.033.857) Hewan ternak produksi - berumur pendek Beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset lancar lain-lain Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang lainnya setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 49.155.940.000 Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 932.915.094.483 (2015: Rp 900.588.088.046) Taksiran tagihan restitusi pajak Goodwill Aset tidak berwujud lainnya setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 18.215.464.896 (2015 : Rp 16.262.072.396) Aset tidak lancar lain-lain 2g,11 2s,12b -112.120.621.988 -107.424.522.357 2k,13 2s,14 2d,15 859.696.755.064 63.125.740.417 10.890.455.260 866.102.467.013 58.628.142.885 10.890.455.260 2l,16 2e 17.143.159.062 14.519.093.969 19.096.551.562 25.477.686.850 1.077.495.825.760 1.087.619.825.927 2.752.532.366.158 2.246.770.166.899 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 1 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang murabahah jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Utang dividen Liabilitas lancar lainnya Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang bank Utang murabahah Utang sewa pembiayaan 2n,19 2p,21 2n,17 2n,18 2s,12c 632.624.304.487 119.969.000.000 221.287.323.812 53.806.862.332 2.034.729.989 290.928.610 21.480.542.104 608.679.005.945 119.966.000.000 173.453.790.262 61.431.158.854 1.431.162.185 290.928.610 23.104.192.339 2n,20 2p,21 2o,22 24.996.117.194 48.383.898.702 -- 39.663.213.328 18.482.984.246 33.715.202 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang murabahah Utang sewa pembiayaan 1.124.873.707.230 1.046.536.150.971 2w,32 2s,12b 2q 75.000.000.000 106.415.381 101.388.207.231 75.000.000.000 98.865.330 93.369.736.680 2n,20 2p,21 2o,22 265.287.718.958 15.771.410.311 -- 242.677.778.344 54.845.357.280 -- 457.553.751.881 465.991.737.634 1.582.427.459.111 1.512.527.888.605 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 2 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal dasar: 7.310.000 saham seri A nominal Rp 3.950 per saham; 65.068.700 saham seri B nominal Rp 3.950 per saham; dan 3.556.197.300 saham seri C nominal Rp 1.000 per saham Ditempatkan dan disetor penuh 7.310.000 saham seri A; 65.068.700 saham seri B dan 1.266.723.879 saham seri C (31 Desember 2015: 7.310.000 saham seri A; 65.068.700 saham seri B; 866.732.200 saham seri C) Tambahan modal disetor - bersih Transaksi dengan kepentingan non-pengendali Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 1e,23 24 38 25 Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.552.619.744.000 -- -756.839 (190.528.934.045) (3.552.596.648) 1.152.628.065.000 756.839 (190.528.934.045) (3.552.596.648) 5.435.958.146 (193.870.022.245) 5.435.958.146 (229.740.971.998) 1.170.104.906.047 734.242.277.294 1.000 1.000 1.170.104.907.047 734.242.278.294 2.752.532.366.158 2.246.770.166.899 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 3 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2016 Dan 2015 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2016 30 Juni 2015 PENJUALAN BERSIH 2r,26 1.231.869.847.833 1.041.453.258.314 BEBAN POKOK PENJUALAN 2r,27 1.000.412.185.874 959.965.752.717 231.457.661.959 81.487.505.597 81.094.991.247 108.646.953.160 189.741.944.407 92.868.121.251 141.070.487.190 233.938.608.441 41.715.717.552 (152.451.102.844) 39.659.085.490 4.573.275.968 2.863.565.695 1.675.243.830 1.364.983.202 36.499.526 (10.428.981.346) 1.440.940.631 1.313.503.646 (21.449.420) LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha 2r,28 2r,29 LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap Rugi selisih kurs - bersih Pendapatan keuangan Penjualan barang bekas Penggantian klaim dan asuransi Beban penghapusan langsung dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Kerugian selisih perhitungan dan perolehan persediaan Beban keuangan Lain-lain - bersih Beban lain-lain bersih 30 2m,6 2i LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan 131.214.650 (467.156.588) (62.252.280.173) 1.918.750.547 (10.533.317.379) 31.182.400.173 2s,12a 2s,12b -4.688.549.580 4.688.549.580 224.872.912 -(64.097.394.088) 3.095.384.909 (68.436.623.230) (220.887.726.074) -41.492.589.090 41.492.589.090 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 35.870.949.753 (179.395.136.984) JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 35.870.949.753 (179.395.136.984) Jumlah laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah 35.870.949.753 -35.870.949.753 (175.700.216.465) (3.694.920.519) (179.395.136.984) 35,23 (120,94) LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 31 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 4 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham Transaksi dengan Komponen ditempatkan dan disetor penuh Rp Tambahan modal disetor bersih Rp kepentingan Ekuitas nonpengendali Rp Lainnya Rp 1.152.627.869.455 756.839 -- 195.545 -- --- --- Ekuitas yang diatribusikan Saldo Laba Kepentingan Ekuitas - Telah Ditentukan Penggunaannya Rp Belum Ditentukan Penggunaannya Rp kepada pemilik entitas induk Rp Nonpengendali bersih Rp Rp (9.668.099.574) 5.332.755.373 122.697.467.229 1.270.990.749.322 19.196.748.608 1.290.187.497.930 --- --- -103.202.773 -(103.202.773) 195.545 -- --- 195.545 -- --- (190.528.934.045) -- --- --- -(352.335.236.454) (190.528.934.045) (352.335.236.454) (9.501.065.955) (9.695.681.653) (200.030.000.000) (362.030.918.107) -- -- -- 6.115.502.926 -- -- 6.115.502.926 -- 6.115.502.926 Saldo per 31 Desember 2015 1.152.628.065.000 756.839 (190.528.934.045) (3.552.596.648) 5.435.958.146 (229.740.971.998) 734.242.277.294 1.000 734.242.278.294 Saldo per 1 Januari 2016 1.152.628.065.000 756.839 (190.528.934.045) (3.552.596.648) 5.435.958.146 (229.740.971.998) 734.242.277.294 1.000 734.242.278.294 --- --- --- --- --- --- --- -399.991.679.000 -- ---- ---- --- ---- -35.870.949.753 -399.991.679.000 35.870.949.753 ---- -399.991.679.000 35.870.949.753 1.552.619.744.000 756.839 (190.528.934.045) (3.552.596.648) 5.435.958.146 (193.870.022.245) 1.170.104.906.047 1.000 1.170.104.907.047 Catatan Saldo per 1 Januari 2015 Penerbitan saham baru Pembentukan cadangan umum Akuisisi kepentingan non pengendali pada entitas anak Rugi tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain periode berjalan Penerbitan saham baru Pembentukan cadangan umum Akuisisi kepentingan non pengendali pada entitas anak Penawaran Umum Terbatas I Laba tahun berjalan Saldo per 30 Juni 2016 25 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 5 --- PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2016 Dan 2015 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 Juni 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada pihak ketiga lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak - bersih Penerimaan hasil restitusi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Investasi pada entitas anak Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran utang bank Pembayaran utang sewa pembiayaan 1.167.190.874.363 (498.750.067.172) (145.856.492.270) (117.270.445.608) (43.396.580.064) -2.863.565.695 (58.728.662.956) 1.189.456.958.025 (487.505.014.814) (276.861.807.705) (106.773.745.975) (32.687.611.805) 769.712.264 1.440.940.631 (59.691.388.300) 306.052.191.988 228.148.042.321 50.105.076.715 (37.822.216.749) -- 75.909.104 (24.653.380.404) (200.000.000.000) 12.282.859.966 (224.577.471.300) 4.898.832.562.144 (4.874.742.162.370) (33.715.202) Kas bersih (digunakan) diperoleh dari aktivitas pendanaan 30 Juni 2015 5.923.453.261.491 (6.042.536.415.917) (139.980.627) 24.056.684.572 (119.223.135.053) 342.391.736.526 (115.652.564.032) 54.384.366.148 150.815.449.838 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 396.776.102.674 35.162.885.806 Jumlah Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Bank Deposito Jumlah 392.747.395 382.383.355.279 14.000.000.000 396.776.102.674 766.266.502 30.896.619.304 3.500.000.000 35.162.885.806 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan 6 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Sierad Produce Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”) didirikan dengan akta Notaris No. 17 tanggal 6 September 1985 dari Raden Santoso, Notaris di Jakarta dan diubah dengan akta Notaris No. 27 tanggal 16 April 1986 dari Notaris yang sama. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-4506.HT.01.01.TH.86 tanggal 26 Juni 1986 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 20 tanggal 10 Maret 1989, Tambahan No. 389. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris No. 221 tanggal 26 Mei 2016 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, tentang menyetujui dan merubah ketentuan Anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka Penawaran Umum Terbatas I. Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0051894 tanggal 26 Mei 2016. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak di bidang perdagangan umum, industri, kontraktor, pertanian dan angkutan. Kantor pusat Perusahaan terletak di TCC Batavia Tower One, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat dengan tempat usaha terletak di Bogor, Sukabumi, Tangerang, Sidoarjo, Magelang, Banjarmasin, dan Makasar. Hasil produksi dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial sejak tahun 1985. Entitas induk terakhir perusahaan adalah PT Great Giant Pineapple. b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Komisaris : Komisaris : Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur (Independen) : : : : : 31 Desember 2015 Antonius Joenoes Supit Setiawan Achmad Sri Lestari Anwar : : : Antonius Joenoes Supit Sri Lestari Anwar Setiawan Achmad Terryanto Soetandar Fransiscus Xaverius Awi Tantra Wayan Sumantra Sri Sumiyarsi Tan Eng Kiong : : : : : Eko Putro Sandjojo Fransiscus Xaverius Awi Tantra Wayan Sumantra Sri Sumiyarsi Tan Eng Kiong Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan mengalami perubahan sesuai hasil keputusan pemegang saham berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 09 tanggal 30 Mei 2016 yang dibuat oleh Simon Yos Sudarso, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.03-0060369 tanggal 23 Juni 2016. 7 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan) Susunan anggota Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua : Antonius Joenoes Supit Anggota : Rodion Wikanto Njotowidjojo Anggota : Rustanto Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.Kep-SK/Dir/053/HR/COP/X-12 tanggal 1 Oktober 2012, Perusahaan menunjuk F.X. Awi Tantra sebagai Sekretaris Perusahaan. c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak dan atau mempunyai kendali atas manajemen entitas anak sebagai berikut: Anak Perusahaan Domisili Bidang usaha PT Dwipa Mina Nusantara Bali Industi tepung Ikan PT Sierad Corpora (d/h PT Sierad Corporation) Jakarta Distribusi dan perdagangan peralatan peternakan ayam, bahan baku pakan ternak dan produk lainnya PT Transpasifik Niagareksa Jakarta PT Belfoods Indonesia Bogor 1) Persentase Pemilikan (langsung dan tidak langsung) 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Tahun operasi komersial 100% 100% 1996 99,99% 99,99% Perdagangan 100% Industri pengolahan makanan beku 100% Jumlah aset sebelum eliminasi 30 Juni 2016 31 Desember 2015 764.409.409 973.844.426 Operasi dalam penghentian 10.806.908.972 10.806.908.972 100% 1995 6.166.807.691 6.201.865.901 100% 1993 274.361.506.538 273.832.508.829 PT Sierad Corpora Pada tahun 2003, sesuai dengan pernyataan keputusan rapat pemegang saham PT Sierad Corpora (“SC”) dengan akta Notaris No. 25 tanggal 21 Oktober 2003 dari Notaris Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta telah disetujui usulan direksi SC untuk melakukan penghentian kegiatan (operasional) SC dan melakukan tindakan hukum yang dianggap perlu dan penting untuk penghentian kegiatan (operasional) SC sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RPUSLB) tanggal 1 November 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris Agung Sri Wijayanti No. 14 tanggal 20 November 2012, Pemegang Saham menyetujui pembubaran dan likuidasi PT Sierad Corpora serta penunjukan tim likuidator. 8 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) 1) PT Sierad Corpora (Lanjutan) Menimbang bahwa aset, liabilitas, pendapatan serta beban SC pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 tidak material, tidak dilakukan pengungkapan terpisah dalam "Operasi dalam Penghentian" pada laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK No. 58, mengenai "Operasi dalam Penghentian", juga pengungkapan terpisah tidak dilakukan oleh Perusahaan secara rinci dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 2) PT Belfoods Indonesia Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009, yang telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui pengambilalihan (akuisisi) saham dalam PT Belfoods Indonesia (“BI”) sebanyak 596.806 saham dengan harga saham Rp 100.000 per saham dengan cara konversi utang menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Pengambil-alihan saham BI ini berlaku efektif pada bulan Oktober 2011. Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham No. 201 tanggal 25 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, PT Sierad Produce Tbk (“Perusahaan”) telah membeli dan menerima penyerahan sebanyak 293.987 saham PT Belfoods Indonesia, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000 dengan harga sebesar Rp 199.932.000.000, jumlah tersebut telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan. Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham No. 202 tanggal 25 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, PT Transpasifik Niagareksa telah membeli dan menerima penyerahan sebanyak 100 saham PT Belfoods Indonesia, dengan nilai nominal masingmasing saham sebesar Rp 100.000 dengan harga sebesar Rp 68.000.000, jumlah tersebut telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan. Berdasarkan keputusan Pemegang Saham PT Belfoods Indonesia No. 306 tanggal 23 Desember 2015 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi sebesar Rp 400.000.000.000, dengan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp 89.089.300.000 menjadi Rp169.089.300.000. Peningkatan modal tersebut menerbitkan sebanyak 800.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100.000 per saham yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Sierad Produce Tbk dengan cara konversi hutang sebesar Rp 80.000.000.000. Perusahaan bersama-sama entitas anak untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”. 9 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) d. Divestasi entitas anak 1) PT Sierad Pangan Nusantara Berdasarkan Akta Jual Beli(AJB) Saham tanggal 27 Oktober 2014 oleh notaris Dr.Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 261, Perusahaan, pemilik 6.843.998 saham atau Rp 3.421.999.000 (99,99%), menjual seluruh kepemilikan saham mereka di PT Sierad Pangan Nusantara (“SPN”) kepada PT Kent Holiday dengan harga sebesar Rp 1.000.000, jumlah tersebut akan dibayarkan dalam jangka waktu setahun dan diakui sebagai piutang lain-lain. Dengan demikian, Perusahaan kehilangan kendali atas SPN dan laporan keuangan SPN tidak dikonsolidasi. 2) PT Sierad Industries Berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) Saham tanggal 17 November 2014 oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 109, Perusahaan, pemilik 34.235.005 saham atau Rp 34.235.005.000 (99,56%), menjual seluruh kepemilikan saham mereka di PT Sierad Industries (“SI”) kepada PT Pacific Raya Propertindo dengan harga sebesar Rp 179.474.000.000, jumlah tersebut akan dibayarkan dalam jangka waktu setahun dan diakui sebagai piutang lain-lain yang diperpanjang menjadi paling lambat tanggal 30 September 2016 berdasarkan Addendum II atas perjanjian hutang dan cara pembayaran tanggal 22 Maret 2016 (lihat Catatan 10). Dengan demikian, Perusahaan kehilangan kendali atas SI dan laporan keuangan SI tidak dikonsolidasi. Jumlah tercatat aset bersih yang teridentifikasi yang dilepas atas kedua transaksi di atas adalah sebesar Rp 32.612.578.858. Keuntungan bersih yang timbul dari transaksi di atas sebesar Rp147.004.275.476 telah dicatat dalam akun pendapatan lain-lain bersih pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. PT Sierad Industries PT Sierad Pangan Nusantara Harga jual entitas anak 179.474.000.000 Dikurangi: Aset bersih teridentifikasi Kepentingan non-pengendali (32.236.698.387) 141.854.223 (375.880.471) 111 (32.612.578.858) 141.854.334 Keuntungan (kerugian) dari divestasi entitas anak 147.379.155.836 (374.880.360) 147.004.275.476 10 1.000.000 Total 179.475.000.000 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) e. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No.S-1946/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: Tahun Keterangan Jumlah saham beredar setelah transaksi (lembar) 1997 Penerbitan 76.436.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 dari konversi obligasi 726.436.000 1998 Konversi obligasi 730.999.000 2001 Penerbitan saham seri B sejumlah 6.506.866.083 saham dengan nilai nominal Rp 300, sehingga saham beredar menjadi: seri A seri B 2004 2005 2015 Penggabungan saham (reversed stock) sebesar 10 kali, sehingga saham yang beredar menjadi: seri A seri B Konversi Utang Obligasi Konversi dan Utang Jangka Panjang, sehingga saham yang beredar menjadi: seri A seri B seri C Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan penggabungan saham (reverse stock) sebesar 10 kali, sehingga saham yang beredar menjadi: seri A seri B seri C 730.999.000 6.506.866.083 73.099.900 650.686.609 73.099.900 650.686.609 8.667.321.984 7.310.000 65.068.700 866.732.200 Pada tahun 2009, Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi yang diikuti dengan reorganisasi secara hukum dengan mengurangi nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham beredar (penurunan modal saham). Kuasi-reorganisasi Perusahaan telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Desember 2009 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 223 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta (lihat Catatan 23). 11 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“PSAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan–Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Indonesia (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 pada tanggal 25 Juni 2012 yang menggantikan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-554/BL/2010 pada tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 pada tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method) dan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Kebijakan akuntansi telah ditetapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun lalu yang telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, kecuali dinyatakan lain. Perubahan Kebijakan Akuntansi Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan tahunan 1 Januari 2015 Sejumlah standar, interpretasi dan amandemen baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, telah diadopsi dalam laporan keuangan ini. Sifat dan dampak dari setiap standar, interpretasi dan amandemen baru yang diadopsi oleh Grup dijelaskan sebagai berikut. Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: 1) PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” Amandemen ini mensyaratkan pos-pos penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua bagian: - Yang akan atau mungkin direklasifikasi ke laba rugi - Yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Amandemen ini hanya mempengaruhi penyajian laporan keuangan, tidak berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan atau kinerja Grup. 12 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2) PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” Perubahan utama sebagai akibat dari revisian PSAK 24 termasuk: - Eliminasi pendekatan ‘koridor’ untuk menangguhkan keuntungan/kerugian program manfaat pasti - Keuntungan/kerugian aktuaris pada pengukuran kembali atas kewajiban (aset) program manfaat imbalan pasti untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain daripada dalam laba rugi, dan tidak direklasifikasi pada periode berikutnya - Langsung mengakui biaya jasa lalu dalam laba rugi - Amendemen periode pengakuan liabilitas untuk pesangon - Imbalan kerja yang dapat diselesaikan (bukan jatuh tempo untuk diselesaikan) seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan adalah imbalan jangka pendek dan tidak terdiskonto - Beban/penghasilan bunga neto yang diperhitungkan sebagai produk liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang ditentukan pada awal periode. Dampaknya adalah untuk menghapuskan konsep sebelumnya dari pengakuan imbalan yang diharapkan atas aset. 3) PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK 65 menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan ISAK 7 Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus, dan menetapkan satu ‘model pengendalian’ untuk seluruh entitas, termasuk entitas bertujuan khusus, dimana pengendalian terjadi ketika seluruh kriteria di bawah ini dimiliki: - Kekuasaan atas investee - Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee - Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Perubahan lain yang ditetapkan dalam PSAK 65 termasuk: - Konsep pengendalian “de facto” untuk entitas dengan kepemilikan kepentingan kurang dari 50% dalam entitas, namun memiliki kepemilikan saham yang lebih besar daripada pemegang saham lain - Hak suara potensial hanya dipertimbangkan dalam menentukan apakah terdapat pengendalian ketika hak suara potensial tersebut substantif (pemegang hak suara memiliki kemampuan praktis untuk menggunakan) dan hak digunakan ketika keputusan terkait dengan aktivitas investee mempengaruhi imbalan investor - Panduan spesifik terkait konsep “silo”, dimana kelompok aset (dan liabilitas) dalam satu entitas dipisahkan secara keuangan, dan setiap kelompok dipertimbangkan secara terpisah untuk dikonsolidasi. 4) PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK 68 menyatakan suatu kerangka untuk menentukan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan informasi terkait pengukuran nilai wajar, ketika pengukuran nilai wajar dan/atau pengungkapannya disyaratkan atau diperkenankan oleh PSAK lain. 13 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Sebagai akibatnya, panduan dan persyaratan yang berkaitan dengan pengukuran nilai wajar yang sebelumnya diatur dalam PSAK lain sekarang telah diatur dalam PSAK 68. Meskipun terdapat beberapa perubahan pada panduan sebelumnya, terdapat perubahan pada persyaratan pengukuran nilai wajar sebelumnya. Oleh karena itu, PSAK No. 68 diintensikan untuk mengklarifikasi tujuan pengukuran, mengharmonisasikan persyaratan pengungkapan, dan meningkatkan konsistensi dalam penerapan pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak secara material mempengaruhi pengukuran nilai wajar aset atau liabilitas Grup, dengan perubahan yang terbatas pada penyajian dan pengungkapan, dan oleh karena itu tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau kinerja Grup. Sebagai tambahan, PSAK No. 68 ini diterapkan secara prospektif dan pengungkapan informasi komparatif tidak disajikan. Lihat Catatan 3 tentang Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Akuntansi Signifikan untuk lebih rinci terkait dengan pengukuran nilai wajar. Standar dan intepretasi baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 yang tidak berdampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian tahunan Grup. PSAK 4 (Revisi 2013),“Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013),“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 46 (Revisi 2014),“Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014),“Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 66 (Revisi 2014),“Pengaturan Bersama” PSAK 67 (Revisi 2014),“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” ISAK 26 (Revisi 2014),“Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Pada tanggal otorisasi laporan keuangan, Perusahaan masih mengevaluasi dampak potensial PSAK baru dan revisian. Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 5 (Penyesuaian 2015),“Segmen Operasi”, PSAK 7 (Penyesuaian 2015),“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13 (Penyesuaian 2015),“Properti Investasi”, PSAK 16 (Penyesuaian 2015),“Aset Tetap”, PSAK 19 (Penyesuaian 2015),“Aset Tak Berwujud”, PSAK 22 (Penyesuaian 2015),“Kombinasi Bisnis”, PSAK 25 (Penyesuaian 2015),“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, PSAK 53 (Penyesuaian 2015),“Pembayaran Berbasis Saham” dan PSAK 68 (Penyesuaian 2015),“Pengukuran Nilai Wajar”. 14 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: PSAK 4, “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24,“Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65,“Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67,“Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan ISAK 30,“Pungutan”. Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu: PSAK 16, “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19, “Aset Tak Berwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66, “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69, “Agrikultur” dan amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap” tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan. b. Dasar Konsolidasi Apabila Perusahaan mengendalikan investee, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai entitas anak. Perusahaan mengendalikan investee jika tiga elemen berikut terpenuhi: kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Pengendalian dapat dikaji kembali ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan adanya perubahan pada elemen pengendalian tersebut. 15 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) Pengendalian de facto terjadi pada situasi dimana perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan atas investee tanpa memiliki hak suara mayoritas. Untuk menentukan apakah pengendalian de facto terjadi, maka perusahaan mempertimbangkan beberapa fakta dan keadaan berikut ini: - Ukuran kepemilikan hak suara entitas relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain; - Hak suara potensial yang substantif yang dimiliki oleh perusahaan dan para pihak lain; - Pengaturan kontraktual lain; - Pola historis dalam penggunaan hak suara. Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasil perusahaan dan entitas anaknya (“Grup”) seolaholah merupakan satu entitas. Transaksi antar entitas dan saldo antara perusahaan Grup oleh karena itu dieliminasi secara penuh. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan hasil kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. DaIam laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas teridentifikasi, dan liabilitas kontinjensi pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hasil tersebut dimasukkan dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian di peroleh. Hasil tersebut tidak dikonsolidasi sejak pada tanggal pengendalian hilang. Investasi pada Entitas Asosiasi Apabila Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi (namun bukan untuk mengendalikan) segala keputusan terhadap kebijakan keuangan dan operasional terhadap entitas lain, entitas tersebut diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Entitas asosiasi pada awalnya diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai perolehan. Bagian laba atau rugi Grup setelah akuisisi, diakui di dalam laba atau rugi, jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi di antara Grup, diakui hanya sepanjang kepentingan investor yang tidak berelasi di dalam entitas asosiasi. Bagian investor di dalam keuntungan dan kerugian entitas asosiasi yang berasal dari transaksi ini, dieliminasi terhadap nilai tercatat entitas asosiasi. Semua agio yang dibayarkan kepada entitas asosiasi di atas nilai wajar bagian kepemilikan Grup terhadap aset, liabilitas yang dapat diidentifikasi dan liabilitas kontinjensi yang diperoleh, dikapitalisasi dan disertakan di dalam nilai tercatat entitas asosiasi. Apabila terdapat bukti objektif di mana investasi di dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai, maka nilai tercatat investasi tersebut harus diuji penurunan nilai sebagaimana yang dilakukan terhadap aset non-finansial lainnya. Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Grup dan pendapatan komprehensif lain dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan kebijakan Grup, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan berakhir. 16 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) Transaksi dengan kepentingan non-pengendali Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan non-pengendali berdasarkan jumlah proporsional aset bersih entitas anak. Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi Saldo dan transaksi antar Grup dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Grup, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Grup di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai. Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan tersendiri Perusahaan senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi. c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Grup. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Grup mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan. Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat hutang maupun kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Grup, dibebankan pada saat terjadinya. Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. 17 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Goodwill Merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi. Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung pada laporan laba rugi konsolidasian. Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait. Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai Goodwill, Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil Kas (‘UPK’) Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Total kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untukmengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset di dalam UPK. Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya. e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan liabilitas moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing dijabarkan pada kurs nilai tukar pada akhir periode pelaporan. 18 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Kurs utama yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut: 30 Juni 2016 13.180,00 9.770,57 1 USD 1 SGD 31 Desember 2015 13.795,00 9.751,19 Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Aset Keuangan Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi pihak yang terikat secara kontraktual terhadap persyaratan-persyaratan instrumen keuangan tersebut. Pengakuan dan pengukuran awal Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, dit ambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya-biaya transaksi langsung yang dapat diatribusikan. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan keuangan. Grup mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang dibahas di bawah ini, tergantung pada tujuan penggunaan aset tersebut saat diperoleh. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: (i). Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 19 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. (ii). Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut timbul terutama berasal dari penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya piutang usaha), tetapi juga menggabungkan jenis lain dari kontrak aset moneter. Aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain yang disajikan sebagai bagian dari “aset lancar lain-lain”, investasi jangka panjang lainnya, piutang pihak berelasi - non usaha dan aset lancar lain-lain. (iii). Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan "dimiliki hingga jatuh tempo" merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan di mana Grup memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. (iv). Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk dalam kategori di atas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan terutama terdiri atas investasi strategis Grup dalam entitas yang tidak memenuhi syarat sebagai entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. Aset tersebut dicatat sebesar nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain yang timbul akibat fluktuasi nilai tukar dan bunga yang dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif, diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan tersedia untuk dijual. Selisih kurs atas investasi dalam valuta asing dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. 20 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Pada saat dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi dari cadangan tersedia untuk dijual ke laporan laba rugi konsolidasian. Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual. Penghentian Pengakuan Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi. Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penurunan nilai aset keuangan Grup menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. (i). Aset dinilai pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi. Pertama, Grup menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian penurunan nilai itu terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 21 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran. Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pemulihan. Jumlah yang dipulihkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. (ii). Aset dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan nilainya pada periode berikutnya. (iii). Aset keuangan tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif bahwa investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual mungkin mengalami penurunan nilai. ‘Signifikan’ akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan ‘jangka panjang’ terhadap periode di mana nilai wajar telah lebih rendah dari biaya awalnya. Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif, yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi tersebut yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. 22 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan nilainya di dalam laporan laba rugi. h. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata. Kerusakan atau kehilangan yang ditemukan berdasarkan observasi fisik persediaan berkaitan dengan aktivitas produksi dibebankan pada beban pokok produksi, sedangkan yang tidak berkaitan dengan aktivitas produksi Grup, diakui sebagai keuntungan (kerugian) atas selisih perhitungan persediaan tahun/periode berjalan pada penghasilan (beban) lain-lain. j. Hewan Ternak Produksi - Berumur Pendek Ayam bibit induk terdiri dari ayam bibit induk belum menghasilkan dan ayam bibit induk menghasilkan, Ayam bibit induk belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan ditambah biaya-biaya yang terjadi pada masa pertumbuhan dan Ayam bibit induk menghasilkan dinyatakan pada biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari Ayam bibit induk belum menghasilkan dikurangi deplesi yang dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi (production output). Ayam bibit induk-Broiler mulai berproduksi dari umur 24 minggu s/d 67 minggu dan ayam bibit induk-Layer mulai berproduksi pada umur 24 minggu s/d 70 minggu. k. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri atas harga perolehan dan biayabiaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan dan siap digunakan. Setelah pengakuan awal tetap diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. 23 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Aset Tetap (Lanjutan) Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan bermotor 10 - 28 10 3 - 10 5 Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Grup dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, di-review pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi. Ketika penggunaan properti berubah dari tujuan untuk dimiliki sendiri ke properti investasi, properti diukur pada nilai wajar dan direklasifikasi sebagai properti investasi. Segala keuntungan yang timbul dari pengukuran kembali diakui di dalam laporan laba rugi yang dapat membalikkan kerugian penurunan nilai properti spesifik, dengan sisa keuntungan yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain pada cadangan revaluasi dalam ekuitas. Segala kerugian segera diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan. 24 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Aset Tidak Berwujud Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh sebagai bagian kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikasi adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Tahun Merek Hubungan dengan Konsumen Hak Paten Aset tidak berwujud yang dikembangkan secara internal Proyek inovasi kandang broiler 15 5 15 5 Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal terdiri atas seluruh biaya yang dibutuhkan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membuat, menghasilkan dan mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikasi adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan. m. Penurunan nilai aset non-keuangan Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. 25 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan) Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat suatu indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya hanya jika terdapat perubahan atas estimasi yang telah digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat setelah dikurangi penyusutan seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. n. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, tergantung pada tujuan liabilitas tersebut diperoleh. Selain liabilitas keuangan yang memenuhi syarat di dalam hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi Perusahaan untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Kategori ini hanya terdiri dari derivatif out-of-the-money. Liabilitas dicatat di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Perusahaan tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi maupun untuk tujuan lindung nilai. Perusahaan juga tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan atau liabilitas keuangan yang ditujukan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi. Yang termasuk liabilitas keuangan lainnya adalah sebagai berikut: i. Utang bank pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang secara langsung terkait dengan penerbitan instrumen. Liabilitas tersebut selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, yang memastikan bahwa setiap beban bunga sampai dengan pembayaran adalah pada tingkat yang konstan atas saldo dari liabilitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Beban bunga dalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan premi yang dibayarkan pada jatuh tempo, serta utang bunga atau kupon dibayar ketika liabilitas tersebut belum dilunasi. ii. Utang usaha dan liabilitas lancar lainnya, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. 26 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban atas liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau berakhir. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat yang terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. o. Sewa Grup adalah sebagai lessee. i. Sewa pembiayaan Grup menyewa aset tetap tertentu, sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. ii. Sewa operasi Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa. p. Utang Murabahah Utang murabahah merupakan utang yang timbul dari transaksi jual beli yang dilakukan atas dasar Akad Murabahah. Murabahah adalah Akad penjualan untuk barang yang harga beli dan margin-nya telah disepakati oleh pembeli dan penjual dan dibuat eksplisit. Setelah Akad Murabahah, Utang Murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva Murabahah ditambah margin. Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah. 27 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) q. Imbalan Kerja Imbalan Pasca Kerja - Program imbalan pasti Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas imbalan kerja Perusahaan harus diakui secara langsung di dalam penghasilan komprehensif lain, secara retrospektif. Kebijakan akuntansi Perusahaan sebelumnya yang masih menangguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, Grup menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan program imbalan pasti yang direncanakan. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian aktuaria dan penyesuaian yang timbul yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain akan diakui segera dalam saldo laba. Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun/periode yang bersangkutan (accrual basis). s. Perpajakan Pajak kini Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelum periode pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 28 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) s. Perpajakan (Lanjutan) Pajak kini (Lanjutan) Pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut diterima. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. t. Dividen Dividen diakui pada saat dividen secara legal menjadi terutang. Dalam dividen final, dividen menjadi terutang pada saat dividen diumumkan oleh para pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham. u. Laba per Saham Dasar Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v. Informasi Segmen Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); 29 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) v. Informasi Segmen (Lanjutan) b) c) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Untuk tujuan manajemen segmen operasi berdasarkan produk dan jasa dibagi sebagai berikut: a) Pakan ternak b) Ayam umur sehari c) Ayam potong d) Peternakan komersial e) Lain-lain (makanan olahan, ritel dan peternakan lainnya) w. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (c) manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Grup yang sama (artinya entitas induk, entitas anak , dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Grup, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). (g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1)(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Grup, apabila: i. Entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara, untuk mengendalikan Grup atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Grup di dalam membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama terhadap Grup; ii. Grup dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama; 30 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) w. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) iii. iv. v. vi. Entitas tersebut adalah entitas asosiasi Grup atau ventura bersama di mana Grup adalah venturer; Pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan Grup; Pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut; atau Pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Grup. Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas. x. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan. Provisi dikaji ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik kini. Apabila tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi yang diharuskan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi tersebut dicadangkan. y. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas. z. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman dibebankan di dalam periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana. aa. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan yang menyajikan bukti dari kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuaian) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material. 31 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) bb. Hirarki Pengukuran Nilai Wajar Perusahaan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini: i. Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis. (Tingkat 1) ii. Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat di observasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat di observasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar. (Tingkat 2) iii. Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, Grup membutuhkan penggunaan estimasi akuntansi yang kritikal. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut juga membutuhkan manajemen Grup untuk melaksanakan pertimbangan di dalam menerapkan kebijakan akuntansi Grup. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan diterapkan di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya, diuraikan berikut ini: a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah melakukan pertimbangan berikut, selain dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian: i. Pajak Penghasilan Grup memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Grup mengakui liabilitas bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil akhir perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Grup diungkapkan dalam Catatan 12c. ii. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) ‘Pengakuan dan Pengukuran’ dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g dan 2n. 32 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan) iii. Penentuan Mata Uang Fungsional Grup mengukur transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional Grup. Dalam menentukan mata uang fungsional dari entitas di dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang sebagian besar mempengaruhi harga penjualan jasa dan negara yang mempunyai kekuatan kompetitif dan peraturan-peraturan yang sebagian besar menentukan harga penjualan jasa entitas di dalam Grup. Mata uang fungsional dari entitas dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi dimana entitas itu beroperasi dan proses entitas untuk menentukan harga jual. Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah (Rp). b. Sumber utama ketidakpastian estimasi Asumsi utama mengenai sumber utama ketidakpastian estimasi di masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas tahun keuangan selanjutnya, diuraikan sebagai berikut: i. Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun-akun spesifik yang memiliki informasi pelanggan tertentu yang tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, rentang waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit lancar pelanggan berdasarkan laporan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor-faktor pasar yang diketahui, untuk mencatat provisi speasifik bagi pelanggan terkait dengan pengurangan nilai piutang Grup yang diharapkan dapat tertagih. Provisi spesifik ini dievaluasi ulang dan disesuaikan sebagai tambahan informasi yang diterima yang mempengaruhi penurunan nilai piutang. Nilai tercatat piutang usaha-bersih Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 318.012.020.944 dan Rp 251.852.212.190. Penjelasan lebih rinci diungkapkan di dalam Catatan 6 di dalam laporan keuangan. ii. Masa Manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungkan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat. Manajemen secara tepat mengestimasi masa manfaat aset tetap antara 3 sampai dengan 28 tahun. Masa manfaat tersebut merupakan harapan hidup yang berlaku di dalam industri. Perubahan tingkat penggunaan yang diharapkan dan perkembangan teknologi dapat berdampak pada masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset-aset tersebut, oleh karena itu, pembebanan penyusutan di masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing sebesar Rp 859.696.755.064 dan Rp 866.102.467.013. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13. iii. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan. 33 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan) Nilai tercatat persediaan sebelum cadangan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 459.346.921.651 dan Rp377.488.443.667. Penjelasan lebih rinci diungkapkan di dalam Catatan 7 laporan keuangan. iv. Imbalan Kerja Biaya, aset dan liabilitas skema imbalan pasti yang dilakukan oleh Kelompok Usaha ditentukan dengan menggunakan metode yang bergantung pada estimasi dan asumsi aktuarial. Grup menjalankan masukan dari aktuaris independen terkait dengan kesesuaian asumsi. Perubahan pada asumsi yang digunakan mungkin memiliki efek yang signifikan pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasi dan laporan posisi keuangan konsolidasi. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 101.388.207.231 dan Rp 93.369.736.680. v. Penurunan Nilai Goodwill dan Aset Tak Berwujud Lainnya Uji penurunan nilai Goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Untuk Aset tak berwujud selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi penurunan nilai telah terjadi. Penentuan nilai pakai aset tak berwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Manajemen telah melakukan pengujian terhadap goodwill pada September 2015 dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai tercatat goodwill pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp10.890.455.260. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15. vi. Amortisasi Aset Tak Berwujud Biaya perolehan aset tak berwujud disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tak berwujud antara 5 sampai dengan 15 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Nilai tercatat bersih atas aset tak berwujud Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 17.143.159.062 dan Rp 19.096.551.562. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. vii. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 34 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan) viii. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Saldo aset pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing–masing sebesar Rp 112.120.621.988 dan Rp 107.424.522.357. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 12b. ix. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi, menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh asumsi yang digunakan, termasuk tingkat diskonto dan estimasi arus kas masa depan. Maka dari itu, perkiraan nilai wajar yang diperoleh tidak selalu dapat dibuktikan melalui perbandingan dengan pasar independen dan, dalam banyak kasus, mungkin tidak dapat direalisasikan dengan segera. Apabila input yang digunakan untuk mengukur nilai wajar aset dan liabilitas dapat dikategorikan di dalam tingkat yang berbeda di dalam hirarki nilai wajar, maka penilaian nilai wajar dikategorikan di dalam keseluruhan pada tingkat yang sama di dalam hirarki nilai wajar sebagai input terendah yang signifikan terhadap pengukuran. Metode dan asumsi yang digunakan, serta teknik penilaian yang digunakan, diungkapkan di dalam Catatan 35. 35 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Kas Rupiah US Dolar Bank Rupiah PT Bank OCBC NISP PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US Dolar PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk US Dolar PT Bank Bukopin Tbk Jumlah Tingkat Bunga Deposito Berjangka per Tahun: Rupiah Jangka Waktu Rupiah 379.567.395 13.180.000 392.747.395 395.031.887 13.795.000 408.826.887 354.982.144.108 18.346.891.702 4.860.166.913 1.111.586.902 865.857.567 254.062.960 239.565.637 55.982.017 846.000 6.327.999 2.308.559.972 7.326.972.462 1.401.372.933 648.269.296 1.240.760.945 250.046.391 55.982.017 1.032.000 1.491.222.710 109.892.280 65.136.483 382.383.355.279 75.208.961 106.984.919 36.021.366 13.457.539.261 14.000.000.000 -- 30.750.000.000 4.250.000.000 -14.000.000.000 5.518.000.000 40.518.000.000 396.776.102.674 54.384.366.148 4,2% p.a 1% - 8,5 % p.a 4 hari 4-5 hari Tidak terdapat saldo kas dan setara kas pada pihak-pihak berelasi. 5. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 30 Juni 2016 PT Bank Syariah Mandiri 45.000.000.000 31 Desember 2015 45.000.000.000 Akun ini merupakan deposito berjangka PT Bank Syariah Mandiri yang dijadikan sebagai jaminan atas utang murabahah yang diperoleh dari Bank tersebut (lihat Catatan 21a). Tingkat suku bunga deposito pada periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar 8% per tahun. Nilai tercatat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya. 36 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA Piutang usaha berdasarkan jenis penjualan/kegiatan usaha adalah: 30 Juni 2016 Pihak ketiga Piutang penjualan - Pakan ternak Piutang penjualan - Ayam beku dan makanan beku Piutang penjualan - Ayam umur sehari Piutang penjualan - Lainnya 241.791.698.348 101.760.750.767 39.709.859.053 21.865.953.663 405.128.261.831 (87.170.701.177) 317.957.560.654 Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak ketiga - bersih Pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah piutang usaha - bersih 31 Desember 2015 209.376.266.834 72.007.252.474 40.576.879.541 18.124.748.366 340.085.147.215 (88.651.536.460) 251.433.610.755 54.460.290 418.601.435 318.012.020.944 251.852.212.190 Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: 30 Juni 2016 Saldo Awal Penyisihan dalam tahun berjalan Pemulihan : Dalam tahun berjalan Penghapusan dalam tahun berjalan Saldo Akhir 31 Desember 2015 88.651.536.460 24.603.279 83.417.153.367 41.486.764.797 (155.817.929) (1.349.620.633) 87.170.701.177 (35.823.253.734) (429.127.970) 88.651.536.460 Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 30 Juni 2016 Rincian umur piutang sejak tanggal faktur: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 2 bulan > 2 bulan - 3 bulan > 3 bulan Saldo akhir 210.292.549.307 6.275.817.460 1.541.071.021 187.018.824.043 405.128.261.831 31 Desember 2015 150.858.416.807 4.021.811.794 1.987.090.147 183.217.828.467 340.085.147.215 Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Piutang usaha milik Grup sebesar Rp 431.717.009.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh Grup (lihat Catatan 19, 20 dan 21). 37 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Barang Jadi Pakan ternak Ayam beku dan makanan beku Vaksin, obat-obatan ternak dan lainnya Sub jumlah 37.113.677.168 18.599.097.103 7.248.285.254 62.961.059.525 40.249.341.135 19.152.277.664 7.021.769.132 66.423.387.931 Barang dalam proses 41.520.320.553 38.358.787.977 306.227.465.308 10.347.103.214 37.208.012.450 353.782.580.972 227.896.708.422 10.643.771.345 33.270.852.992 271.811.332.759 1.082.960.600 894.935.000 Bahan baku dan pembantu Bahan baku Bahan kemasan Suku cadang dan bahan pembantu lainnya Sub jumlah Barang dalam perjalanan Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 459.346.921.650 (3.940.213.782) 377.488.443.667 (3.547.033.857) Jumlah bersih 455.406.707.868 373.941.409.810 Persediaan telah diasuransikan secara gabungan dengan aset tetap (lihat Catatan 13) terhadap segala risiko, khusus untuk persediaan, jumlah pertanggungan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar USD 17.435.793 dan Rp 122.267.955.695. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul. Persediaan milik Grup sebesar Rp 1.089.201.250.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh Grup (lihat Catatan 19, 20 dan 21). Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Pemulihan penyisihan tahun berjalan 3.547.033.857 7.204.132.443 (6.810.952.518) 3.388.464.550 11.652.920.334 (11.494.351.027) Saldo akhir 3.940.213.782 3.547.033.857 Pemulihan penyisihan persediaan adalah kelebihan penyisihan dibandingkan dengan aktual susut kuantitas persediaan karena penyimpanan. Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode 30 Juni 2016, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. 38 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. HEWAN TERNAK PRODUKSI – BERUMUR PENDEK 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Telah menghasilkan : Saldo awal Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Beban deplesi (Catatan 27) Saldo akhir 49.576.140.013 54.849.979.108 (60.740.297.559) 43.685.821.562 54.755.675.953 117.941.359.650 (123.120.895.590) 49.576.140.013 Belum menghasilkan: Saldo awal Kapitalisasi biaya Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan Saldo akhir 35.730.697.539 62.740.766.433 (54.849.979.108) 43.621.484.864 44.852.909.760 108.819.147.429 (117.941.359.650) 35.730.697.539 Jumlah 87.307.306.426 85.306.837.552 Beban deplesi ayam pembibit induk yang telah menghasilkan dibebankan dalam tahun berjalan sebagai beban pokok penjualan (Catatan 27). Berdasarkan hasil penelaahan manajemen atas kondisi hewan ternak produksi - berumur pendek pada akhir tahun, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai hewan ternak produksi - berumur pendek pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. 9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 30 Juni 2016 Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan Entitas anak Jumlah 10. 388.113.221 7.910.000 396.023.221 31 Desember 2015 146.258.908 7.910.000 154.168.908 ASET LANCAR LAIN-LAIN 30 Juni 2016 Piutang lain-lain Piutang PT Pacific Raya Propertindo (Catatan 1d) Piutang PT Sierad Industries Piutang PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 13) Piutang PT Bumi Serpong Damai Tbk (Catatan 13) Piutang Karyawan Piutang lain-lain Uang muka pembelian Uang muka pembelian persediaan - impor Uang muka pembelian persediaan - lokal Uang muka pembelian lain-lain Jumlah 39 31 Desember 2015 179.474.000.000 53.155.307.123 29.500.000.000 17.420.960.000 1.729.559.760 18.988.787.766 179.474.000.000 53.155.307.123 29.500.000.000 -1.654.569.430 17.914.668.276 39.119.952.448 4.907.154.745 2.565.695.670 23.908.480.206 12.620.645.258 2.640.818.666 346.861.417.512 320.868.488.959 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan) Piutang lain-lain merupakan piutang tanpa bunga dan jaminan, yang diantaranya timbul dari transaksi penjualan kepemilikan saham yang dimiliki di PT Sierad Industries kepada PT Pacific Raya Propertindo (Catatan 1.d), piutang lain-lain PT Sierad Industries merupakan piutang afiliasi yang telah menjadi piutang pihak ketiga setelah divestasi PT Sierad Industries (Catatan 1.d), penjualan aset Breeding Farm kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 13), dan penjualan aset tetap kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk (Catatan 13). Penyelesaian piutang lain-lain terkait dengan penjualan aset Breeding Farm tergantung pada penyelesaian sertifikat aset yang menjadi tanggung jawab Perseroan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, penyelesaian sertifikat masih dalam proses. 11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA Akun ini merupakan efek yang tersedia untuk dijual, terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Portfolio investasi pada: Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Jakarta Bakery Dikurangi: penyisihan penurunan nilai permanen Jumlah investasi bersih 5.940.000 (5.940.000) -- 5.940.000 (5.940.000) -- Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI Dikurangi: penyisihan penurunan nilai permanen Jumlah investasi bersih 49.150.000.000 (49.150.000.000) -- 49.150.000.000 (49.150.000.000) -- Jumlah -- -- Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI melalui Eraska Grup, sebagai agen penerbit, merupakan hasil pengalihan piutang Perusahaan, kepada PT Sietek Nusantara Finance (SNF) pada tahun 1998 sesuai dengan perjanjian tanggal 16 Pebruari 1998. Menurut manajemen Perusahaan, surat berharga komersial tersebut sebelumnya dimiliki oleh SNF dan tidak dapat direalisasikan pelunasannya saat jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 1997. Investasi pada PT Perkebunan Nusantara XI sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, tidak ada rencana manajemen Perusahaan yang signifikan untuk perolehan kembali investasi ini. Manajemen Perusahaan juga telah membentuk penyisihan penurunan nilai permanen atasnya. PT Belfoods Indonesia (entitas anak) memiliki investasi saham pada PT Jakarta Bakery dengan kepemilikan saham sebesar 99%. PT Jakarta Bakery memiliki jumlah aset sebesar Rp 5.940.000. PT Belfoods Indonesia tidak menkonsolidasikan laporan keuangan PT Jakarta Bakery karena perusahaan tersebut tidak aktif. 40 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PAJAK PENGHASILAN a. Beban Pajak Penghasilan 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Kini Perusahaan Entitas anak Tangguhan Perusahaan Entitas anak Jumlah --- --- -- -- 1.450.831.943 3.237.717.637 39.733.313.820 1.759.275.270 4.688.549.580 41.492.589.090 4.688.549.580 41.492.589.090 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Perusahaan Laba (Rugi) konsolidasian sebelum pajak Eliminasi konsolidasi Ditambah: Laba entitas anak Laba (Rugi) komersial perusahaan 30 Juni 2015 31.182.400.173 2.408.097.886 17.312.517.021 50.903.015.080 Beda Temporer: Penyusutan aset tetap dan aset sewa pembiayaan Penyisihan uang jasa Penyisihan kerugian penurunan nilai Angsuran sewa pembiayaan dengan hak opsi Amortisasi biaya pendanaan Amortisasi aset tidak berwujud Beda Tetap: Penghasilan tidak kena pajak Beban yang bukan merupakan pengurang pajak Rugi kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal (220.887.726.074) 2.424.265.546 8.244.322.944 (210.219.137.584) 3.319.221.353 6.530.119.225 (1.480.835.283) (33.715.200) 236.219.713 -8.571.009.808 4.756.246.143 4.923.726.727 (700.143.074) (95.820.057) 1.805.296.143 1.909.633.791 12.598.939.673 (42.586.832.232) 1.482.567.650 (41.104.264.582) (1.440.940.631) 13.991.952.577 12.551.011.946 18.369.760.306 (185.069.185.965) 331.043.118.093 -- (312.673.357.787) (185.069.185.965) Beban pajak penghasilan -- -- Dikurangi kredit pajak: Pajak Penghasilan Pasal 22 -- -- Pajak penghasilan badan - lebih (kurang) bayar -- -- Beban pajak penghasilan - kini Perusahaan Entitas anak --- --- -- -- Kompensasi rugi fiskal Rugi kena pajak setelah kompensasi rugi fiskal Jumlah 41 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan kerugian penurunan nilai Aset sewa pembiayaan Perbedaan Penyusutan komersial dan fiskal Liabilitas imbalan kerja Rugi fiskal Amortisasi beban keuangan Laba (rugi) 30 Juni 2016 15.552.365.327 (1.850.637.049) 3.530.310.775 (8.428.800) 19.082.676.102 (1.859.065.849) 5.185.529.671 17.006.624.242 66.208.623.648 (698.169.552) 829.805.338 1.632.529.806 (4.592.440.104) 59.054.928 6.015.335.009 18.639.154.048 61.616.183.544 (639.114.624) Aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih 101.404.336.287 1.450.831.943 102.855.168.230 Aset pajak tangguhan entitas anak - bersih 6.020.186.070 3.245.267.688 9.265.453.758 107.424.522.357 4.696.099.631 112.120.621.988 Aset pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan entitas anak (98.865.330) 31 Desember 2014 Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan kerugian penurunan nilai Aset sewa pembiayaan Perbedaan Penyusutan komersial dan fiskal Liabilitas imbalan kerja Rugi fiskal Aset tidak berwujud Amortisasi beban keuangan 14.569.171.719 (1.808.130.876) (7.550.051) Laba (rugi) (140.028.615) (19.164.011) (106.415.381) 30 Juni 2015 14.429.143.104 (1.827.294.887) 2.915.503.432 15.080.131.560 -(3.819.267.583) (1.156.837.951) 1.128.158.349 894.653.750 37.153.382.808 381.926.758 334.384.781 4.043.661.781 15.974.785.310 37.153.382.808 (3.437.340.825) (822.453.170) Aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih 25.780.570.301 39.733.313.820 65.513.884.121 Aset pajak tangguhan entitas anak - bersih 3.059.182.823 1.758.328.524 4.817.511.347 28.839.753.124 41.491.642.344 70.331.395.468 Aset pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan entitas anak (100.116.505) 42 946.746 (99.169.759) PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) c. Utang Pajak 30 Juni 2016 Pajak Penghasilan Perusahaan Pasal 21 Pasal 23 Entitas anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Entitas anak Jumlah 43 31 Desember 2015 853.577.255 416.909.723 1.270.486.978 786.015.193 438.612.321 1.224.627.514 234.835.925 199.792.828 23.718.240 458.346.993 -36.724.023 23.718.240 60.442.263 305.896.018 305.896.018 146.092.408 146.092.408 2.034.729.989 1.431.162.185 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP Saldo awal Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah 234.626.798.647 Bangunan dan prasarana 615.976.078.086 Mesin dan peralatan 692.376.963.289 Perlengkapan dan perabotan 181.092.800.443 Kendaraan bermotor 37.285.071.199 Aset sewa pembiayaan Mesin dan Peralatan Kendaraan bermotor --- 3.284.941.341 31.594.602.612 796.871.145 1.634.629.753 99.097.000 10.087.930 Jumlah Jumlah 135.239.885 660.000.008 12.294.535 -- Saldo akhir 227.379.206.055 616.231.888.587 695.520.722.051 185.338.716.017 37.712.629.895 --- (491.781.400) (152.509) -660.000.000 ---- (6.576.312.440) (966.045.469) (109.184.930) 28.303.231.513 1.465.455.429 -- 8.230.199.652 2.044.355.494 500.461.610 857.293.814 --- 900.588.088.046 43.959.317.007 11.632.310.570 866.102.467.013 Reklasifikasi dan koreksi 15.000.000 5.923.705.240 2.174.813.999 29.805.000 152.509 1.766.690.555.059 48.674.649.610 22.753.355.122 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana 283.756.040.890 14.054.267.248 Mesin dan peralatan 425.319.286.643 22.890.602.017 Perlengkapan dan perabotan 155.188.707.940 6.438.855.399 Kendaraan bermotor 35.528.812.680 563.297.808 Aset sewa pembiayaan Mesin dan Peralatan Kendaraan bermotor 30 Juni 2016 Pengurangan 713.457.408 7.976.050.000 5.293.777.923 10.961.672.662 3.417.814.577 2.448.869.814 4.725.579.406 509.468.832 1.284.700.001 857.293.814 491.781.400 660.152.509 Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan dan perabotan Jumlah Penambahan -- 1.792.611.849.547 -147.534.420 -8 289.580.108.486 446.313.067.586 161.127.101.729 35.234.816.682 (147.534.420) (8) -660.000.000 -- 932.915.094.483 859.696.755.064 44 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) Saldo awal Penambahan Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah 234.088.736.672 540.000.000 Bangunan dan prasarana 600.467.726.562 3.652.165.664 Mesin dan peralatan 651.886.716.611 23.982.170.930 Perlengkapan dan perabotan 173.760.953.118 7.122.046.807 Kendaraan bermotor 38.293.057.937 14.314.500 Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor 491.781.400 660.152.509 --- Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana 17.590.801.523 10.000.052.069 Mesin 5.787.799.834 2.126.139.921 Perlengkapan dan perabotan -183.185.485 Jumlah 31 Desember 2015 Pengurangan Reklasifikasi dan koreksi 1.067.000.000 825.514.489 438.495.657 603.935.099 1.022.301.238 1.065.061.975 12.681.700.349 16.946.571.405 813.735.617 -- --- --- ---- (24.305.912.251) (7.117.068.610) (84.088.485) Saldo akhir 234.626.798.647 615.976.078.086 692.376.963.289 181.092.800.443 37.285.071.199 491.781.400 660.152.509 3.284.941.341 796.871.145 99.097.000 1.723.027.726.166 47.620.075.376 3.957.246.483 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana 254.189.300.326 30.123.030.453 Mesin dan peralatan 379.784.098.874 45.866.753.136 Perlengkapan dan perabotan 139.045.587.343 16.724.881.214 Kendaraan bermotor 35.398.154.510 1.060.420.022 556.289.889 331.565.367 581.760.617 929.761.852 ----- 283.756.040.890 425.319.286.643 155.188.707.940 35.528.812.680 --- --- 135.239.885 660.000.008 -- 900.588.088.046 Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah 86.061.745 649.000.008 49.178.140 11.000.000 809.152.202.806 93.835.262.965 2.399.377.725 913.875.523.360 -- 1.766.690.555.059 866.102.467.013 Beban penyusutan dibebankan pada: 30 Juni 2016 Beban Produksi tidak langsung/Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah 33.809.584.281 5.414.105.184 4.735.627.542 43.959.317.007 45 30 Juni 2015 33.429.151.983 7.370.473.032 5.291.421.432 46.091.046.447 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap termasuk aset tetap yang tidak digunakan milik Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan secara gabungan dengan persediaan Perusahaan (lihat Catatan 7) terhadap segala risiko, dengan nilai pertanggungan pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Rupiah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan dan perabotan Kendaraan bermotor USD 769.377.831.422 297.669.256.858 56.783.991.369 10.679.700.000 1.134.510.779.649 36.757.702 36.757.702 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut di atas cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Beberapa bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank (lihat Catatan 19, 20 dan 21). Tanah dimiliki dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (‘HGB’) dengan masa manfaat 20 - 30 tahun; hak guna bangunan tersebut akan habis pada tahun 2016 – 2043. Mengacu kepada praktik masa lalu, Grup yakin bahwa manajemen dapat memperbaharui hak tersebut. Rincian aset dalam penyelesaian pada tahun 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah Tercatat 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Perkiraan % Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan dan perabotan 20% - 90% 30% - 99% Jumlah 28.303.231.513 1.465.455.429 -- 3.284.941.341 796.871.145 99.097.000 29.768.686.942 4.180.909.486 Tahun Perkiraan Penyelesaian 2016 2016 2016 Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Harga jual Nilai buku Laba penjualan 50.105.076.715 (10.445.991.225) 39.659.085.490 30 Juni 2015 75.909.104 (39.409.578) 36.499.526 Aset tetap berupa kandang ayam mengalami kebakaran dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 675.053.327 pada 30 Juni 2016 dan Rp 338.079.929 pada 31 Desember 2015 telah dihapuskan oleh Perusahaan. 46 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp 422.580.986.042 di mana atas jumlah tersebut, kas yang diterima sebesar Rp 393.080.986.042 dan sebesar Rp 29.500.000.000 merupakan penjualan Breeding Farm yang sampai tanggal 31 Desember 2015 belum dilunasi dan dicatat sebagai piutang lain-lain (lihat Catatan 10). Berdasarkan Akta Jual Beli No. 28 dan 29 tanggal 3 Maret 2016, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp 52.420.960.000 termasuk PPN, dimana atas jumlah tersebut, kas yang diterima sebesar Rp 35.000.000.000 dan sebesar Rp 17.420.960.000 (Catatan 10) akan diselesaikan dalam tahun 2016. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap. 14. TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK Taksiran tagihan restitusi pajak terdiri dari: 30 Juni 2016 Pajak Penghasilan Perusahaan Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2010 Entitas Anak Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan Tahun 2011 Entitas Anak Tahun 2008 Jumlah 47 31 Desember 2015 6.040.140.463 8.316.394.296 25.589.992.592 11.591.684.872 6.048.036.518 -8.316.394.296 25.589.992.592 11.591.684.872 6.048.036.518 4.577.335 1.688.838.688 405.643.301 196.580.931 189.085.044 2.993.062.866 -- -1.688.838.688 405.643.301 196.580.931 189.085.044 2.993.062.866 1.177.133.752 61.703.511 61.703.511 -- 369.986.514 63.125.740.417 58.628.142.885 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan) Status dari tagihan pajak Grup adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Pajak Penghasilan Belum/sedang diperiksa Keberatan dan banding Pajak Pertambahan Nilai Keberatan dan banding Jumlah 31 Desember 2015 28.047.278.955 35.016.757.951 22.002.561.157 36.193.891.703 61.703.511 431.690.025 63.125.740.417 58.628.142.885 Status dari tagihan pajak entitas induk adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 Pada tanggal 9 Oktober 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00022/206/13/054/15 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 51.219.891.148. Pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan telah mengajukan Surat Keberatan No. 01/TAX/SP/I/16 ke Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, permohonan keberatan pajak masih dalam proses. Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 Pada tanggal 25 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/ 206/10/054/12 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak penghasilan badan tahun2010 sebesar Rp 37.947.789.626. Pada tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan No.15/T/SP/X/12. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-1997/WPJ.07/2013 tanggal 30 September 2013 permohonan keberatan Perusahan ditolak. Pada tanggal 27 Desember 2013 dengan surat No. 47/Tax/SP/XII/13, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal Laporan Keuangan ini diselesaikan, Surat Banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak. Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 Pada tanggal 11 September 2015, PT Belfoods Indonesia (BI) menerima SKPLB No. 00081/406/13/062/15 dari KPP Madya Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 403.443.870. Pada tanggal 6 Oktober 2015, BI telah menerima pengembalian pajak tersebut sebesar Rp 282.618.152 (jumlah setelah dikurangi utang pajak Rp 120.825.718). Pada tanggal 9 Oktober 2015, BI mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp 120.825.718 dan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan permohonan ini masih dalam proses di KPP Madya Jakarta Selatan. 48 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan) Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: (Lanjutan) Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 (Lanjutan) Pada tanggal 24 Desember 2013, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.00006/206/10/062/13 dari KPP Madya Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 900.055.050. BI telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Madya Jakarta Selatan No.03/TAX/BFI/III/14 pada tanggal 20 Maret 2014. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP-157/WPJ.04/2015 tanggal 20 Januari 2015 permohonan keberatan ditolak. Pada tanggal 13 April 2015 dengan surat No. 04/Tax/BFI/IV/15, BI mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal laporan ini diselesaikan, surat banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak. Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 Pada tanggal 26 Oktober 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.00007/206/09/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 3.053.442.020. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB tahun 2009 dan telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak. Pada tanggal 16 Januari 2013, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP 62/WPJ.04/2013, Direktur Jendral Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Dan pada tanggal 8 Maret 2013 dengan surat No.05/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak sehubungan dengan SKPKB tahun 2009 ini dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini Surat Banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 Pada tanggal 22 September 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.00011/206/08/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp 965.419.712. BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB tahun 2008 dan telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak. Pada tanggal 11 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP 1793/WPJ.04/2012, Direktur Jenderal Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Pada tanggal 8 Maret 2013 dengan surat No.04/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak sehubungan dengan SKPKB tahun 2008 ini. Pada tanggal 16 Juni 2016, berdasarkan Surat Putusan Pengadilan Pajak No.PUT.71184/PP/M.XIIA/15/2016 Direktorat Jenderal Pajak menolak Banding yang diajukan oleh BI. 49 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN TAGIHAN RESTITUSI PAJAK (Lanjutan) Status dari tagihan pajak entitas anak adalah sebagai berikut: (Lanjutan) Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 Pada tanggal 22 September 2011, BI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.00023/207/08/016/11 dari KPP Pratama Cilandak, Jakarta Selatan, untuk jenis Pajak Pertambahan Nila i masa Desember 2008 sebesar Rp 369.986.514. BI telah melunasi sebesar jumlah yang ditetapkan pada SKPKB masa Desember 2008 dan telah mengajukan Surat Keberatan kepada KPP Pratama Cilandak. Pada tanggal 10 Desember 2012, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP 1791/WPJ.04/2012, Direktur Jenderal Pajak menolak Keberatan yang diajukan oleh BI. Dan pada tanggal 8 Maret 2013 dengan surat No.03/TAX/BFI/III/13 BI mengajukan Banding kepada Pengadilan Pajak sehubungan dengan SKPKB PPN masa Desember 2008 ini dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini Surat Banding masih dalam proses di Pengadilan Pajak. Pada tanggal 16 Juni 2016, berdasarkan Surat Putusan Pengadilan Pajak No.PUT.71185/PP/M.XIIA/16/2016 Direktorat Jenderal Pajak menolak Banding yang diajukan oleh BI. 15. GOODWILL Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009, yang telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui pengambilalihan (akuisisi) saham dalam PT Belfoods Indonesia (BI) sebanyak 596.806 saham dengan harga saham Rp 100.000 per saham dengan cara konversi utang menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Kepemilikan saham tersebut berasal dari utang BI sebanyak Rp 59.680.578.837 kepada Grup dan memperoleh goodwill dari akusisi tersebut sebesar Rp 10.890.455.260. Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, Grup manajemen melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill secara tahunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas ditentukan berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang dinyatakan di tabel berikut. Tingkat pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang dimana unit penghasil kas berada. Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menilai penurunan nilai goodwill. Pendekatan pendapatan diprediksi melalui nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas diskontoan (“DCF”) meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang. Pada tanggal 30 September 2015, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual untuk seluruh unit penghasil kas melebihi nilai tercatatnya dan tidak terdapat penurunan nilai. 50 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. GOODWILL (Lanjutan) Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 30 September 2015 adalah sebagai berikut: Makanan olahan Tingkat pertumbuhan setelah lima tahun Tingkat diskonto setelah pajak (untuk) perhitungan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual 15% 15% Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan kombinasi pengalaman masa lalu dan sumber eksternal. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan atas jumlah yang dapat dipulihkan kembali maupun nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual seluruh unit penghasil kas sejak 30 September 2015, sehingga pada tanggal 30 Juni 2016 tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill. 51 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA 30 Juni 2016 Penambahan Pengurangan Saldo awal Saldo akhir Biaya perolehan Merek Hubungan dengan Konsumen Hak paten 23.737.048.623 11.135.625.335 485.950.000 ---- ---- 23.737.048.623 11.135.625.335 485.950.000 Jumlah biaya perolehan 35.358.623.958 -- -- 35.358.623.958 Akumulasi amortisasi Merek Hubungan dengan Konsumen Hak paten 6.593.624.617 9.279.687.779 388.760.000 791.234.954 1.113.562.534 48.595.012 ---- 7.384.859.571 10.393.250.313 437.355.012 Jumlah akumulasi amortisasi 16.262.072.396 1.953.392.500 -- 18.215.464.896 Nilai tercatat 19.096.551.562 17.143.159.062 31 Desember 2015 Penambahan Pengurangan Saldo awal Saldo akhir Biaya perolehan Merek Hubungan dengan Konsumen Hak paten Proyek inovasi kandang broiler 23.737.048.623 11.135.625.335 485.950.000 19.096.337.913 ----- ----- 23.737.048.623 11.135.625.335 485.950.000 19.096.337.913 Jumlah biaya perolehan 54.454.961.871 -- -- 54.454.961.871 5.011.154.709 7.052.562.712 291.570.000 -- 1.582.469.908 2.227.125.067 97.190.000 -- ----- 6.593.624.617 9.279.687.779 388.760.000 -- Jumlah akumulasi amortisasi 12.355.287.421 3.906.784.975 -- 16.262.072.396 Nilai tercatat 42.099.674.450 38.192.889.475 -- 19.096.337.913 42.099.674.450 19.096.551.562 Akumulasi amortisasi Merek Hubungan dengan Konsumen Hak paten Proyek inovasi kandang broiler Penyisihan penurunan nilai Bersih 52 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA (Lanjutan) Pada tahun 2014, Perusahaan mengembangkan proyek inovasi kandang broiler untuk menemukan model terbaik dalam konstruksi kandang dan metode penanganan kesehatan ayam pada kandang yang berpopulasi besar serta sistem logistik pengiriman pakan dan panen skala besar yang efisien. Proyek inovasi tersebut diyakini oleh manajemen dapat memberikan manfaat ekonomis bagi Perusahaan di masa yang akan datang sehingga merupakan aset tidak berwujud yang sedang dikembangkan secara internal. Pada tanggal 31 Desember 2014, proyek pengembangan tersebut masih dalam proses dan tidak diamortisasi. Pengeluaran penelitian dan pengembangan yang telah diakui sebagai beban dalam tahun 2014 dan tidak diatribusikan sebagai biaya perolehan aset tidak berwujud adalah sebesar Rp 13.452.683.102. Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan penelaahan kembali atas proyek inovasi tersebut dan berkesimpulan bahwa Perusahaan tidak dapat memenuhi keseluruhan kriteria berikut ini: a. Kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga aset tak berwujud tersebut dapat digunakan atau dijual b. Intensi untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya c. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tak berwujud tersebut d. Bagaimana aset tak berwujud akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan e. Tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan dan sumber daya lain untuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut f. Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang dapat diatribusikan terhadap aset tak berwujud selama pengembangannya Perusahaan memutuskan untuk melakukan penurunan nilai seluruhnya atas aset tak berwujud tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2016, sisa periode amortisasi dari merek, hubungan dengan konsumen dan hak paten masing-masing adalah 10 tahun, 4 bulan, dan 6 bulan. 17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Pihak ketiga Rupiah US Dolar 204.218.164.271 17.069.159.541 137.118.241.986 36.335.548.276 Jumlah 221.287.323.812 173.453.790.262 Jumlah ini merupakan utang tanpa bunga. Utang tersebut umumnya diselesaikan selama jangka waktu kurang dari satu tahun. Berkenaan dengan sifat jangka pendek, nilai tercatat utang usaha mendekati nilai wajarnya. 53 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. BEBAN AKRUAL 30 Juni 2016 19. 31 Desember 2015 Iklan dan promosi Taksiran liabilitas sehubungan dengan pembelian persediaan impor Listrik, air dan telepon Gaji dan tunjangan Bunga Jasa profesional Asuransi dan jamsostek Sewa Lainnya 17.799.720.298 20.698.663.297 11.531.347.054 3.521.318.327 3.502.063.434 3.453.202.616 1.876.929.424 1.646.880.196 1.144.715.890 9.330.685.093 12.665.322.754 3.073.389.820 3.840.897.436 3.453.202.616 3.124.347.179 1.109.036.204 1.630.536.878 11.835.762.670 Jumlah 53.806.862.332 61.431.158.854 UTANG BANK JANGKA PENDEK 30 Juni 2016 Fasilitas kredit modal kerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (a) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (b) 31 Desember 2015 Biaya transaksi yang belum diamortisasi 499.982.213.394 134.875.700.000 634.857.913.394 (2.233.608.907) 461.122.559.006 149.875.700.000 610.998.259.006 (2.319.253.061) Jumlah 632.624.304.487 608.679.005.945 a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk i. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 32 dan No. 33 tanggal 25 September 2007 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berupa pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 225.000.000.000 yang terdiri dari Rp 200.000.000.000 digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan dan Rp 25.000.000.000 digunakan untuk meningkatkan kapasitas populasi hasil produksi mitra. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, diantaranya memuat perubahan atas tujuan fasilitas pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja dengan fasilitas maksimum Rp 225.000.000.000 masing-masing sebesar Rp 223.840.357.239 dan Rp185.551.700.781. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. ii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 87 tanggal 16 Juni 2009 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit dari BNI berupa kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 75.000.000.000 untuk keperluan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak minimal 650.000 ton per tahun. 54 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan) Perjanjian ini mengalami perubahan beberapa kali diantaranya memuat perubahan atas tujuan fasilitas pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman kredit modal kerja fasilitas maksimum Rp 75.000.000.000 masing-masing sebesar Rp 74.971.962.474 dan Rp74.720.591.310. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. iii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.118 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M.Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 200.000.000.000 untuk modal kerja industri pakan ternak dan peternakan ayam sehingga jumlah plafond kredit modal kerja yang diberikan menjadi maksimum sebesar Rp500.000.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja ini masingmasing sebesar Rp 199.242.852.249 dan Rp 199.356.589.505. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2017 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari BNI saling terikat secara “Cross Collateralized” dan“Cross Default”. Seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BNI per 31 Desember 2015 dijamin dengan jaminan: 3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna 2 2 Bangunan (SHGB) No. 1 seluas 35.741 m , SHGB No. 2 seluas 110.734 m dan SHGB No. 3 seluas 2 53.525 m yang terdaftar atas nama Perusahaan; 2 (dua) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa Ketimang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2 seluas 57.863 m² dan SHGB No. 1 seluas 21.812 m² yang terdaftar atas nama Perusahaan; Kelima tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 279.297.120.000. Sebidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) dengan 2 Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2 seluas 625 m yang terdaftar atas nama Perusahaan; 3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1 seluas 46.215 m² dan No. 2 seluas 2 2 1.200 m dan No. 3 seluas 905 m yang terdaftar atas nama Perusahaan; 7 (tujuh) bidang tanah di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) masing-masing dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 00068-00073 dan SHGB No. 00075 atas nama Perusahaan dengan jumlah luas seluruhnya 17.754 m²; 55 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan) 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, 2 Propinsi Jawa Barat (sekarang Propinsi Banten) dengan SHGB No. 00066/Gembong seluas 745 m 2 dan SHGB No. 00067 seluas 997 m . 13 (tiga belas) tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 145.144.705.000. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No.3 dan SHGB No. 4 atas nama perusahaan dengan jumlah luas seluruhnya sebesar 113.884 m². Seluruh tanah ini telah diikat Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 43.878.000.000; Utilities, mechanical engineering, equipment dan peralatan operasional pembanguan warehouse di feedmill sidoarjo dan silo di Balaraja dengan nilai penjaminan Rp 6.000.000.000; Mesin-mesin dan peralatan penunjang di Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.730.000.000; Persediaan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 421.545.000.000; Piutang dagang akan diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 341.717.009.000; Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang melekat, tertanam, berdiri di atas tanah tersebut, baik yang telah ada maupun yang akan ada menurut ketentuan Undang-undang ditetapkan sebagai benda tidak bergerak yang terletak di desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, 2 Propinsi Banten dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 9 seluas 93.397 m tertanggal 14 Oktober 2005 yang terdaftar atas nama PT Transpasifik Niagareksa (entitas anak) yang dibebani Hak Tanggungan sebesar Rp 46.000.000.000. Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan BNI mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut : Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x; Rasio utang terhadap modal maksimal 2,5x; Debt service coverage minimal 100%; Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis untuk: Mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan, mengubah anggaran dasar (kecuali meningkatkan modal Perusahaan), memindahtangankan resipis atau saham Perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham dominan (ultimate shareholder). Menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas kredit BNI. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan yang menjadi jaminan BNI kepada pihak lain. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk i. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010, yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja peternakan ayam terpadu. Fasilitas ini diperbaharui melalui Perjanjian Kredit No. 126 tanggal 17 Maret 2011. 56 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) ii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 126 tanggal 17 Maret 2011, yang merupakan Addendum I (pertama dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010), yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 25.000.000.000 (Perjanjian Kredit No. 198) menjadi fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini diperbaharui melalui perjanjian kredit No. 127 tanggal 28 September 2011. iii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 127 tanggal 28 September 2011 yang merupakan addendum II (kedua dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010) yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000 (Perjanjian Kredit No. 126) menjadi fasilitas maksimum Rp 150.000.000.000. Fasilitas ini diperpanjang hingga 27 September 2016 dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman kredit modal kerja masing-masing sebesar Rp 134.569.132.525 dan Rp 149.050.124.349. Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Mandiri saling terikat secara “Cross Collateralized” dan "Cross Default". Seluruh Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan: Aset tetap berupa tanah, bangunan, sarana dan prasarana mesin dan peralatan ternak kandang breeding farm dan commercial farm yang diikat dengan Hak Tanggungan sebesar Rp91.000.000.000; Tanah dan bangunan Rumah Potong dan Pengolahan Ayam dan kantor beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 63.000.000.000; Tanah dan bangunan kandang ayam, sarana pelengkap beserta mesin-mesin dan peralatannya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 5.700.000.000; Tanah dan bangunan kantor DOC, feedmill beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp36.000.000.000; Tanah dan bangunan rumah potong ayam beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 64.000.000.000; Persediaan yang akan diikat dengan fidusia senilai Rp 105.000.000.000; dan Piutang yang akan diikat fidusia senilai Rp 45.000.000.000. Sesuai dengan perubahan terakhir, perjanjian-perjanjian kredit dengan Bank Mandiri mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut : Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x; Rasio utang terhadap modal maksimal 2,33x; Debt service coverage minimal 1x; Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan antara lain untuk tidak melakukan hal-hal tersebut tanpa pemberitahuan tertulis dari Bank Mandiri : Memindahtangankan agunan; Mengikat diri sebagai penjamin utang (kecuali kepada entitas anak) atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dijaminkan kepada Bank Mandiri kepada pihak lain; Melakukan merger, akuisisi, menjual aset senilai lebih dari 10% dari total aset dalam 1 tahun buku; Memperoleh pinjaman dari Bank/kreditur lain; 57 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) c. Melakukan penyertaan kepada perusahaan lain selain entitas anak; Mengadakan ekspansi usaha atau investasi baru; dan Membayar/melunasi utang kepada pemegang saham. Raiffeisen Bank International Raiffeisen Bank International (“RBI”) menawarkan fasilitas pembiayaan niaga tidak terikat (Uncommitted Trade Finance Facilities) sebesar USD 10.000.000 melalui surat No. LO10/071/TCF/WT tertanggal 21 Juli 2010 dan Perusahaan telah menerima penawaran tersebut. Fasilitas ini terdiri dari Sight LC Facility (“LCF”), Import Loan Facility (“ILF”) dengan jangka waktu maksimum 60 hari, Trust Receipt Facility (“IFF”) dengan jangka waktu maksimum 60 hari dan Inventory Financing Facility (“INVF”) dengan jangka waktu maksimum 120 hari. Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai pembelian dan penyimpanan jagung, tepung kedelai (soya bean meal), kacang kedelai (soybeans), tepung jagung (corn glutten meal), meat bone meal, tepung lobak (rapeseed meal) impor atau produk lainnya yang dapat diterima. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan perjanjian Tripartite Collateral Management antara Perusahaan, RBI dan PT Sucofindo (Persero). Perusahaan harus menjaga rasio pinjaman terhadap jaminan kurang dari 70%. Fasilitas ini telah diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun hingga 30 April 2015. Berdasarkan surat keterangan dari Raiffeisen Bank International tanggal 28 April 2015, fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan. 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 30 Juni 2016 Fasilitas kredit investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (b) PT Bank Bukopin Tbk (a) 31 Desember 2015 -27.889.458.181 7.493.020.000 38.823.288.774 Fasilitas kredit modal kerja PT Bank Bukopin Tbk (a) 122.500.000.000 117.497.000.004 Fasilitas Line Letter of Credit PT Bank Bukopin Tbk (a) 142.706.103.140 120.544.280.737 Biaya transaksi belum diamortisasi 293.095.561.321 (2.811.725.169) 284.357.589.515 (2.016.597.843) 290.283.836.152 282.340.991.672 Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (24.996.117.194) (39.663.213.328) Bagian jangka panjang 265.287.718.958 242.677.778.344 58 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. PT Bank Bukopin Tbk Perusahaan i. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 40.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja operasional perusahaan. Pada tanggal 17 Desember 2010, berdasarkan akta perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam akta No. 70 dengan Notaris yang sama, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 35.000.000.000, sehingga jumlah plafond yang diberikan Bukopin menjadi Rp 75.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu 2 tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2017 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 74.353.470.847 dan Rp 74.556.325.365. Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bukopin per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan: 2 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, 2 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat dengan SHGB No. 5 seluas 72.460 m dan SHGB No. 6 2 seluas 79.000 m yang tercatat atas nama Perusahaan; 2 2 4 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 95.725 m , SHGB No. 2 seluas 76.945 m , SHGB 2 2 No. 5 seluas 62.395 m dan SHGB No. 10 seluas 78.970 m yang terletak di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat yang terdaftar atas nama Perusahaan; 2 2 2 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 43.180 m dan SHGB No. 2 seluas 86.690 m yang terletak di Desa Cikujang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat yang terdaftar atas nama Perusahaan; Mesin dan peralatan Breeding Farm dengan total nilai penjaminan Rp 16.556.900.000; 2 14 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 2 dengan luas 4.665 m , No. 3 dengan luas 2 2 2 11.736 m , No. 4 dengan luas 1.549 m , No. 5 dengan luas 4.678 m , No.6 dengan luas 2.483 2 2 2 2 m , No. 7 dengan luas 2.435 m , No.8 dengan luas 3.647 m , No.9 dengan luas 1.665 m , No. 2 2 2 10 dengan luas 1.732 m , No.11 dengan luas 1.067 m , No. 12 dengan luas 1.138 m , No. 13 2 2 2 dengan luas 1.515 m , No. 14 dengan luas 1.562 m , No.15 dengan luas 8.100 m yang terletak di Desa Dumpiagung, Kec. Kembangbahu, Kab. Lamongan, Jawa Timur tercatat atas nama Perusahaan; Mesin dan peralatan pabrik terletak di Desa Dumpiagung, Kec. Kembangbahu, Kab Lamongan. ii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 71 dan 72 tanggal 5 April 2011 yang dinyatakan dalam akta Notaris Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas line Letter of Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dalam bentuk Sight LC dengan maksimum kredit sebesar USD 20.000.000 atau setara dengan Rp 180.000.000.000 dengan tujuan untuk pembelian bahan baku pakan ternak (impor dan lokal). Berdasarkan surat No. 5635/DKM/IV/2015 tanggal 20 April 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk, fasilitas LC dengan maksimum kredit USD 20.000.000 diubah menjadi sebesar USD 15.000.000. Berdasarkan surat No. 20223/DKM/XII/2015 tanggal 29 Desember 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk, Fasilitas LC dengan maksimum kredit USD 15.000.000 diubah menjadi sebesar USD 10.000.000 dengan bunga 5,5% per tahun. Jangka waktu fasilitas LC/SKBDN adalah 24 bulan, akan jatuh tempo pada 21 Desember 2017. 59 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) Atas fasilitas tersebut diatas, Perusahaan menambah agunan yang terdiri dari: Persediaan bahan baku pakan ternak yang dibiayai dengan fasilitas ini minimal sebesar 83.000 ton ekuivalen dengan Rp 250.000.000.000. Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit modal kerja dengan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan Perjanjian Kredit No. 70 tanggal 17 Desember 2010 (lihat Catatan 20a bagian i). Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman fasilitas ini masing-masing sebesar USD 4.344.603 atau setara dengan Rp 57.261.862.771 dan USD 6.023.778 atau setara dengan Rp 83.098.011.463. iii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 dan 43 tanggal 21 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nuraini Zachman, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dengan maksimal sebesar USD 15.000.000 dalam bentuk Sign LC on-off dengan fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 142.500.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian bahan baku pakan ternak (impor & lokal). Jangka waktu dari fasilitas kredit adalah 24 bulan dan dikenakan bunga 11% p.a. Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Line LC/SKBDN No. 9420/DKM/VIII/ 2012 tanggal 13 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan perubahan mata uang fasilitas menjadi Rupiah. Nilai fasilitas kredit maksimum menjadi Rp 142.500.000.000 dalam bentuk Sight LC. Berdasarkan surat No. 20223/DKM/XII/2015 tanggal 29 Desember 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk, fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 142.500.000.000 dalam bentuk Sight LC diubah menjadi sebesar Rp 85.000.000.000 dengan bunga 12% p.a dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2017. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 84.064.526.705 dan Rp 36.972.369.737. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, mesin danperalatan breeding farm serta persediaan yang dibiayai dengan fasilitas dari Bukopin minimal sebesar 83.000 ton ekuivalen dengan Rp 222.656.250.000. Seluruh jaminan terikat “cross collateralized” dengan fasilitas Kredit Modal Kerja berdasarkan perjanjian kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan Perjanjian Kredit No. 70 tanggal 17 Desember 2010 (lihat Catatan 20a bagian i). Entitas Anak i. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 48 tanggal 21 Desember 2011 yang dinyatakan dalam akta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 40.000.000.000 dengan tujuan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu fasilitas adalah 72 bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 17.345.111.333 dan Rp 22.253.873.122. ii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 5 tanggal 11 April 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.500.000.000 untuk pembelian mesin pendingin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 21 Desember 2017 dengan tingkat suku bunga sebesar 11%. 60 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan) Entitas Anak (Lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp1.161.224.961 dan Rp 1.826.356.863. iii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 4 Desember 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 54.000.000.000 untuk investasi pengembangan ayam olahan beku. Jangka waktu fasilitas adalah 48 bulan sampai dengan tahun 2016 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing sebesar Rp8.874.680.227 dan Rp 17.246.812.708. iv. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.19 tanggal 23 Juni 2014 yang dinyatakan dalam akta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 8.500.000.000 untuk investasi pembelian unit-unit freezer. Jangka waktu fasilitas adalah 60 bulan sampai dengan tahun 2019 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp5.935.023.871 dan Rp 6.739.142.405. v. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.18 tanggal 13 Oktober 2015 yang dinyatakan dalamakta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 33.500.000.000 untuk pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 13 Oktober 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp11.540.016.534 dan Rp 12.521.086.910. vi. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.20 tanggal 13 Oktober 2015 yang dinyatakan dalam akta notaris Nuraini Zachman, S.H., M.Hum, Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 13 Oktober 2017 dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp29.747.918.903 dan Rp 19.659.800.997. Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Bukopin saling terkait secara cross collateral dengan fasilitas kredit PT Belfoods Indonesia dan Perusahaan. Seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Bukopin per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan: Sebidang tanah dan bangunan pabrik PT Belfoods Indonesia dengan SHGB No.1984/Sukamaju 2 seluas 24.875 m yang terletak di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia. 2 Sebidang tanah dan bangunan kantor dengan SHGB No.1021/Cilandak Barat seluas 99 m yang terletak di Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia. 61 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan) Entitas Anak (Lanjutan) Mesin-mesin produksi dan perlengkapan PT Belfoods Indonesia. 2 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 459 dan SHGB No. 460 yang terletak di Desa 2 Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang, Jawa Tengah masing-masing seluas 128 m dan 2 80 m . Mesin pembuat nugget berikut perlengkapannya, tercatat atas namaPT Belfoods Indonesia. Mesin dan peralatan pabrik berlokasi di Kel. Sukamaju, Kec. Jonggol, Kab. Bogor, Propinsi Jawa Barat, yang dibiayai oleh fasilitas dari Bank Bukopin ini. Mesin unit-unit freezer yang dibiayai tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia. Corporate guarantee dari PT Sierad Produce Tbk. Perjanjian fasilitas kredit juga memuat beberapa pembatasan bagi PT Belfoods Indonesia antara lain untuk tidak melakukan hal-hal tersebut: Tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada anggota grup yang lain atau kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan bidang usaha. Tidak diperkenankan melakukan pembayaran dan/atau pelunasan atas pinjaman yang diperoleh dari Pemegang Saham. Setiap perubahan anggaran dasar termasuk perubahan susunan pengurus hanya memberitahukan secara tertulis kepada PT Bank Bukopin Tbk, namun apabila pemegang saham mayoritas mengalihkan/menjual sebagian besar sahamnya atau lebih dari 50% (lima puluh persen) harus dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Bukopin Tbk, dan jika yang dijual/dialihkan tidak sebagian besar atau kurang dari 50% (lima puluh persen) maka dapat disampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PT Bank Bukopin Tbk, serta wajib menyerahkan 1 (satu) salinan perubahan tersebut berikut Surat Keputusannya (jika ada) kepada PT Bank Bukopin Tbk selambat-lambatnya 1 bulan setelah tanggal perubahan dilakukan. Tidak diperkenankan melakukan overdraft dan cross clearing serta aktifitas perbankan harus dilakukan pada PT Bank Bukopin Tbk termasuk transaksi trade finance. Berdasarkan surat No.17904/DKM/X/2015 tanggal 13 November 2015 dari PT Bank Bukopin Tbk ke PT Belfoods Indonesia, disepakati perubahan ketentuan pembayaran untuk kewajiban bunga dan pokok pinjaman atas seluruh fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (i) Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 126 tanggal 28 September 2011 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi pembiayaan aset berupa rumah potong ayam yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,50% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo pinjaman kredit investasi masingmasing sebesar nihil dan Rp 7.467.212.102. Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” dan “Cross Default” dengan jaminan seluruh fasilitas kredit Perusahaan yang diperoleh dari Bank Mandiri (lihat Catatan 19b). 62 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Atas pinjaman ini, Perusahaan terikat dengan pembatasan tidak diperkenankan sama dengan yang ditetapkan pada fasilitas kredit modal kerja dengan Perjanjian No. 198 tanggal 28 September 2010 (lihat Catatan 19b). Fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan dalam surat keterangan No. CBG.CB4/CT1.145/2016 tanggal 24 Juni 2016. (ii). Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 197 tanggal 28 September 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 75.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan aset berupa Breeding Farm dan Commercial Farm. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 27 September 2015 dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan dalam surat keterangan No. CBG.CB3/MTD578/2015 tanggal 27 Juli 2015. 21. UTANG MURABAHAH 30 Juni 2016 Utang jangka pendek PT Bank Syariah Mandiri (a) Beban murabahah tangguhan Jumlah utang murabahah jangka pendek Utang jangka panjang PT Bank Muamalat (b) PT Bank Syariah Mandiri (a) Beban murabahah tangguhan a. 31 Desember 2015 124.204.104.167 (4.235.104.167) 124.235.697.917 (4.269.697.917) 119.969.000.000 119.966.000.000 36.392.813.604 35.191.006.841 71.583.820.445 (7.428.511.432) 46.619.324.378 36.937.457.561 83.556.781.939 (10.228.440.413) Jumlah utang murabahah jangka panjang Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 64.155.309.013 73.328.341.526 (48.383.898.702) (18.482.984.246) Bagian jangka panjang 15.771.410.311 54.845.357.280 PT Bank Syariah Mandiri i. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 7 tanggal 17 Februari 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al Musyarakah dan/atau Al Murabahah (Switchable all scheme) dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian komoditi jagung atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. 63 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG MURABAHAH (Lanjutan) a. PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan) Berdasarkan akta Addendum I No. 16 dan Addendum II No. 17 tanggal 16 Juni 2011, fasilitas tersebut di atas telah diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan dan terdapat perubahan tujuan pembiayaan yaitu menjadi modal kerja pabrik pakan ternak sebesar Rp 40.000.000.000. Di samping itu, Perusahaan memperoleh tambahan pembiayaan modal kerja untuk pabrik pakan ternak sebesar Rp 100.000.000.000 sehingga total menjadi Rp 140.000.000.000. ii. Berdasarkan akta Akad penggabungan No. 40 tanggal 27 Februari 2013 yang dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., terdapat penggabungan limit pembiayaan sebagai berikut: Fasilitas Al Murabahah/Al Musyarakah (switchable all scheme) dengan limit pembiayaan semula sebesar Rp 140.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000 dengan tujuan untuk modal kerja pabrik/rumah potong ayam digabungkan menjadi pembiayaan dengan plafond Rp 160.000.000.000 tujuan untuk modal kerja seluruh unit bisnis yang dikelola oleh Perusahaan yang terdiri dari modal kerja pabrik pakan ternak, pabrik pembibitan ayam, rumah potong ayam, dan commercial farm. Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 30 Desember 2015 dari PT Bank Syariah Mandiri, fasilitas pembiayaan dengan maksimal kredit sebesar Rp 160.000.000.000 diubah menjadi Rp 120.000.000.000 dan perjanjian telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Desember 2016. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masingmasing sebesar Rp 124.204.104.167 dan Rp 124.235.697.917. iii. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Al Murabahah dari BSM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 14.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian peralatan dan sarana penunjang Rumah Potong Ayam atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Perjanjian Kredit ini mengalami perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 18 tanggal 16 Juni 2011 berkaitan dengan penambahan nilai jaminan. Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan terhitung pada setiap pencairan dan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masing-masing sebesar Rp1.098.571.021 dan Rp 2.255.782.443. iv. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 6 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian mesin dan peralatan outlet penjualan ayam potong “Belmart” atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Perjanjian Kredit ini mengalami perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 19 tanggal 16 Juni 2011 berkaitan dengan penambahan nilai jaminan. Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan. Pada tanggal 30 Januari 2015, Perusahaan telah melakukan pelunasan dan telah dinyatakan lunas oleh BSM melalui surat No. 17/208-3/CB1 tanggal 23 Maret 2015. 64 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG MURABAHAH (Lanjutan) a. PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan) v. Berdasarkan Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan No. 38 tanggal 27 Februari 2013 yang dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas baru berupa fasilitas Al Musyarakah dengan limit pembiayaan sebesar Rp 30.000.000.000 dan jangka waktu 24 bulan yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Perjanjian ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada 27 Februari 2017. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang atas akad ini masing-masing sebesar Rp 31.821.812.865 dan Rp 31.770.823.630. vi. Berdasarkan akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan No.39 tanggal 27 Februari 2013 yang dinyatakan dalam akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas baru berupa fasilitas Al Murabahah dengan limit pembiayaan sebesar maksimal Rp 7.700.000.000 dan jangka waktu 60 bulan yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian mesin hatchbrood (mesin penunjang pabrik penetasan telur ayam). Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang atas akad ini masing-masing sebesar Rp 2.270.622.955 dan Rp 2.910.851.488. Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah. Fasilitas pembiayaan dari PT Bank Syariah Mandiri mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimal 260%. Fasilitas - fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BSM per 30 Juni 2016 dijamin dengan jaminan: 2 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 8 dan SHGB No. 9 yang terletak di Desa Parakan Lima, Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi, Jawa Barat masing-masing seluas 70.539 Ha dan 54.617 Ha dan diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp 44.500.000.000; Mesin-mesin pabrik Hatchery yang terletak di Desa Parakan Lima, Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi, Jawa Barat yang diikat dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 28.000.000.000; 2 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Mlangseng, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah dengan SHGB No. 380 dan No. 381 atas nama Perusahaan dengan nilai jaminan Rp 1.900.000.000; Mesin dan peralatan RPA yang terletak di Desa Jabon Mekar, Kec. Parung, Propinsi Jawa Barat diikat dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.000.000.000; Persediaan diikat dengan fidusia dengan nilai jaminan Rp 90.000.000.000; Piutang Dagang diikat fidusia dengan nilai jaminan Rp 45.000.000.000; Mesin hatchbrood yang akan dibiayai dengan nilai penjaminan sebesar Rp 4.317.000.000. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya sebesar Rp 45.000.000.000 (lihat Catatan 5). Sesuai dengan perubahan terakhir, fasilitas tersebut mensyaratkan antara lain Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis untuk: Melaksanakan RUPS yang mengagendakan perubahan anggaran dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal; Membagikan dividen kepada pemegang saham; Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari bank atau lembaga keuangan pembiayaan lainnya untuk proyek yang sama; Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan. 65 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG MURABAHAH (Lanjutan) b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Berdasarkan akta Wa’d Pembiayaan Al Murabahah No. 01 tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Wa'd Al Murabahah dari PT Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp100.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan peralatan untuk pembangunan 4 unit commercial farm. Jangka waktu fasilitas adalah 60 bulan sejak penarikan pertama dan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 saldo utang murabahah atas akad ini masingmasing sebesar Rp 36.392.813.604 dan Rp 46.619.324.378 Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah. Atas fasilitas pembiayaan ini Perusahaan harus menyerahkan jaminan berupa Tanah dan Bangunan (4 Commercial Farm) yang akan dibangun dengan dana pembiayaan dari PT Bank Muamalat Indonesia. Fasilitas pembiayaan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1 kali. Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali. Fasilitas pembiayaan tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan tidak diperkenankan kecuali mendapatkan persetujuan tertulis untuk: Membubarkan diri atau menyatakan pailit. Menjadi penjamin atas kewajiban pihak lain kecuali atas anak perusahaan. Melakukan merger, konsolidasi dengan melakukan pembelian sebagian atau seluruh perusahaan lain. Menjual atau mengalihkan hak kepemilikan terhadap perusahaan kepada pihak lain. Melakukan penambahan hutang atau kewajiban lainnya kepada bank atau pihak kerja lainnya untuk proyek yang sama. Melakukan pemberian pinjaman kepada shareholder perusahaan afiliasi. 22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan Sewa Pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance Jenis Aset 30 Juni 2016 Mesin 31 Desember 2015 -- 33.715.202 -- 33.715.202 Dikurangi : bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun -- (33.715.202) Bagian jangka panjang -- Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. 66 -- PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment), bagian bunga dan nilai tunai dari jumlah angsuran sewa pembiayaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Pembayaran Sewa Minimum Rp Tahun 2016 23. 33.715.202 31 Desember 2015 Jumlah Bunga Angsuran Rp Rp 5.222.685 38.937.887 Nilai Tunai Rp 38.937.887 MODAL SAHAM Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang tertuang pada akta No. 221 tertanggal 26 Mei 2016 oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, diputuskan antara lain sebagai berikut: Menyetujui dan merubah ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dalam kerangka Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I adalah sebanyak 399.991.679 saham seri C dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 399.991.679.000; Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I tersebut. Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0051894 tanggal 26 Mei 2016. Pemegang saham Perusahaan berdasarkan jenis saham per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah saham (Lembar) Pemegang Saham Seri A Seri B Seri C 7.310.000 65.068.700 1.266.723.879 Jumlah 1.339.102.579 Jumlah saham (Lembar) Pemegang Saham Seri A Seri B Seri C 7.310.000 65.068.700 866.732.200 Jumlah 939.110.900 30 Juni 2016 Nilai nominal Rp 3.950 3.950 1.000 28.874.500.000 257.021.365.000 1.266.723.879.000 1.552.619.744.000 31 Desember 2015 Nilai nominal Rp 3.950 3.950 1.000 Saham seri A, B dan C adalah saham biasa atas nama yang memiliki hak yang sama. 67 Jumlah Rp Jumlah Rp 28.874.500.000 257.021.365.000 866.732.200.000 1.152.628.065.000 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Susunan pemegang saham Perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham diatas 5% adalah sebagai berikut: Jumlah saham (Lembar) 30 Juni 2016 Pemegang Saham PT Great Giant Pineapple Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah % 1.118.170.450 83,50 220.932.162 16,50 1.339.102.612 100,00 Jumlah saham (Lembar) 31 Desember 2015 Pemegang Saham PT Great Giant Pineapple Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah % 537.842.717 57,27 401.268.183 42,73 939.110.900 100,00 Modal dasar Perusahaan 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah saham (Lembar) Pemegang Saham Seri A Seri B Seri C 7.310.000 65.068.700 3.556.197.300 Total Modal Dasar 3.628.576.000 Nilai nominal Rp 3.950 3.950 1.000 Jumlah Rp 28.874.500.000 257.021.365.000 3.556.197.300.000 3.842.093.165.000 Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No. 223 tanggal 22 Desember 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi reorganisasi, menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan berupa penurunan modal dasar dari sebesar Rp 8.831.637.901.700 menjadi sebesar Rp 3.842.092.971.055, serta menyetujui penurunan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari sebesar Rp 3.184.291.525.400 menjadi Rp 1.152.627.869.455 dengan cara menurunkan nilai nominal saham Perusahaan dari semula senilai Rp 5.000 per saham untuk saham seri A dan Rp 3.000 per saham untuk saham seri B, keduanya menjadi Rp 395 per saham. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang tertuang pada akta No. 9 tertanggal 9 Januari 2015 oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, diputuskan antara lain sebagai berikut: Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dilakukan untuk menggenapi pecahan saham dalam modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebagai hasil dari Reverse Stock dengan cara mengeluarkan 100 saham baru Seri A, 391 saham baru Seri B dan 16 saham baru Seri C, dari simpanan Perseroan yang akan diambil bagian oleh Tuan Franciscus Xaverius Awi Tantra, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi Rp 1.152.628.065.000; 68 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan perubahan nilai nominal saham yaitu setiap 10 saham Perusahaan terdiri dari (i) saham Seri A sebesar Rp 395, (ii) saham Seri B sebesar Rp 395 dan (iii) saham Seri C sebesar Rp 100 akan menjadi 1 saham, masing-masing dengan dengan nilai nominal sebagai berikut: (i) saham Seri A menjadi sebesar Rp 3.950, (ii) saham Seri B menjadi sebesar Rp 3.950 dan (iii) saham Seri C menjadi sebesar Rp 1.000; dan Menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp 3.842.092.971.055 menjadi Rp 3.842.093.165.000. Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-0001833.AH.01.03.Tahun 2015 pada tanggal 12 Januari 2015. 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No. 223 tanggal 22 Desember 2009, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi sehingga tambahan modal disetor Perusahaan mengalami perubahan. Rincian tambahan modal disetor sebelum dan setelah kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut: Jumlah Rp Penawaran umum saham ke masyarakat pada tahun 1996 Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 1997 dan 1998 Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 2005 Konversi utang sewa pembiayaan menjadi saham pada tahun 2005 Biaya emisi saham 100.241.500.000 756.366.000 124.893.333.339 22.451.140.323 (10.867.860.067) 237.474.479.595 Penyesuaian dalam rangka kuasi-reorganisasi Penurunan nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham beredar Eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi Saldo setelah Kuasi-Reorganisasi 25. 2.031.663.655.945 (2.269.137.378.701) 756.839 SALDO LABA DAN DIVIDEN Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2015 yang telah dituangkan dalam akta Berita Acara No. 165 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, diantaranya memutuskan penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2014 sebagai berikut: Sebesar Rp 103.202.773 dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan; Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan. 69 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENJUALAN BERSIH 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Pihak Ketiga Perunggasan Makanan siap saji Peralatan dan Lain-lain 1.056.804.211.996 175.028.855.449 36.780.388 842.598.618.608 179.971.709.464 18.882.930.242 Jumlah 1.231.869.847.833 1.041.453.258.314 Tidak terdapat penjualan ke pihak ketiga yang melebihi 10% dari total pendapatan. 27. BEBAN POKOK PENJUALAN Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya produksi tidak langsung Beban deplesi Beban Pokok 30 Juni 2015 777.036.597.512 39.089.848.774 123.244.646.199 60.740.297.559 741.213.079.301 34.058.607.498 127.435.229.818 72.173.520.623 1.000.111.390.044 974.880.437.240 Barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun 38.358.787.977 (41.520.320.553) 26.173.117.045 (38.519.798.713) Beban Pokok Produksi 996.949.857.468 962.533.755.572 Persediaan Barang Jadi Awal tahun Akhir tahun 66.423.387.931 (62.961.059.525) 68.658.510.898 (71.226.513.753) Jumlah Beban Pokok Penjualan 28. 30 Juni 2016 1.000.412.185.874 959.965.752.717 BEBAN PENJUALAN 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Iklan dan promosi Perjalanan dinas, pengangkutan dan pengiriman Gaji dan tunjangan Penyusutan aktiva tetap Sewa dan asuransi Beban kantor Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain 34.814.206.889 19.897.935.623 12.962.574.699 5.414.105.184 3.855.790.456 2.297.749.465 1.461.215.994 391.412.937 40.828.767.455 19.393.427.723 14.466.520.261 7.370.473.032 5.564.670.292 2.903.641.368 1.949.674.288 390.946.832 Jumlah 81.094.991.247 92.868.121.251 70 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2016 Gaji dan tunjangan Sewa dan asuransi Beban manfaat karyawan Beban kantor Jasa profesional Perijinan dan lisensi Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan aktiva tetap Beban dan denda pajak Beban amortisasi aset tidak berwujud Beban administrasi bank Biaya rapat Sumbangan dan perjamuan Transportasi & akomodasi Lain-lain Jumlah 30. 30 Juni 2015 48.799.859.549 12.310.897.124 8.709.286.223 8.616.473.802 7.386.217.960 5.026.939.554 4.942.890.399 4.735.627.542 1.972.064.424 1.953.392.490 1.203.359.523 1.018.661.966 934.126.806 776.722.798 260.433.000 67.543.723.665 17.363.339.507 5.760.482.803 9.888.198.184 8.465.633.135 1.641.585.191 4.014.099.501 5.291.421.432 9.879.916.829 3.863.026.281 1.690.441.980 548.183.683 4.009.189.322 1.111.245.677 -- 108.646.953.160 141.070.487.190 PENJUALAN BARANG BEKAS Akun ini merupakan hasil penjualan di luar aktivitas utama Perusahaan seperti penjualan karung, sweeping dan lain-lain masing-masing sebesar Rp 1.675.243.830 dan Rp 1.313.503.646 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016 dan 2015. 31. LABA (RUGI) PER SAHAM Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Jumlah laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 35.870.949.753 Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar (175.700.216.465) 1.018.230.133 1.452.768.212 35,23 (120,94) Laba bersih per saham dasar 32. 30 Juni 2015 SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi Perusahaan adalah sebagai berikut: No. Pihak-pihak berelasi Sifat Hubungan dengan Pihak-pihak berelasi 1 2 3 PT Emporium Indonesia PT Great Giant Livestock PT Gunung Sewu Kencana Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi 71 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 30 Juni 2016 Piutang usaha - pihak berelasi: PT Emporium Indonesia PT Great Giant Livestock Utang pihak berelasi: PT Gunung Sewu Kencana 31 Desember 2015 53.440.290 1.020.000 418.601.435 -- 75.000.000.000 75.000.000.000 Akun utang pihak berelasi merupakan utang tanpa bunga dan jaminan, yang timbul dari transaksi beban operasional pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup. 33. IKATAN DAN PERJANJIAN Kontrak Kerjasama Kemitraan Perusahaan melakukan kerjasama dengan pola kemitraan dengan masyarakat pemilik atau penyewa lahan tanah dan bangunan kandang ayam (anggota mitra) yang merupakan kerjasama saling ketergantungan dan saling menguntungkan antara Perusahaan dengan anggota mitra, dengan pendekatan agribisnis untuk menangani seluruh segmen agribisnis dengan pengadaan/penyaluran sarana produksi peternakan penyediaan bibit ayam pedaging umur sehari (DOC Broiler), pakan ternak, obat, vaksin (sapronak) serta pengolahan termasuk pemasaran hasil ternak. Kerjasama ini terutama ditujukan untuk menjaga kontinuitas pasokan bahan baku untuk industri pemotongan ayam Perusahaan (slaughter house) serta menjaga stabilitas pasar untuk produk DOC dan pakan ayam yang diproduksi oleh Perusahaan. Pada kerjasama kemitraan, Perusahaan akan menyediakan seluruh kebutuhan bahan-bahan peternakan ayam yang terdiri dari bibit (DOC), pakan ternak, obat-obatan dan vaksin (sapronak) dengan harga tertentu yang akan diperhitungkan pada saat penjualan hasil dilakukan. Selain itu, Perusahaan juga akan memberikan bimbingan teknis produksi administrasi, bantuan akses pasar, konsultasi tenaga kerja, sebagai mediator terhadap sumber-sumber pembiayaan, manajemen produksi dan kontrol kualitas bagi anggota mitra. Kerjasama kemitraan ini terbagi atas dua wilayah operasi yaitu Wilayah Barat yang meliputi Jawa Barat dan Banten serta Wilayah Timur yang meliputi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Anggota kemitraan akan memasarkan ayam hasil panen yang telah dibudidayakan dan Perusahaan membantu mitra dalam memasarkan hasil ternak tersebut. Bila harga kesepakatan lebih kecil dari harga pasar, Perusahaan akan memberikan bonus dan bila harga kesepakatan lebih besar dari harga pasar, Perusahaan akan mengganti sesuai dengan kesepakatan. Pemilik lahan ternak bertanggung jawab atas segala risiko kegagalan pemeliharaan, perawatan dan pengembangan ayam sampai panen. Untuk menjamin pembayaran dari usaha kemitraan baik wilayah barat dan wilayah timur, Perusahaan menerima jaminan aset yang disertai dengan surat kuasa sebesar nilai kontrak yang telah disepakati. Jaminan tersebut berupa tanah, bangunan, deposito dan kendaraan dengan nilai jaminan keseluruhan pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 100.038.433.815 dan Rp 101.601.274.668. Jaminan aset yang diterima Perusahaan tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan Perusahaan. Jaminan ini akan dikembalikan bila kerjasama kemitraan ini diakhiri. 72 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN (Lanjutan) Kontrak Kerjasama Kemitraan (Lanjutan) Perjanjian kerjasama ini dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun sejak ditanda-tanganinya surat perjanjian, dan dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan pemilik lahan ternak. Berdasarkan penilaian manajemen, kontrak kerjasama kemitraan ini untuk sementara tidak dilanjutkan sejak tahun 2014. 34. INFORMASI SEGMEN Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut: Pakan Ternak Ayam Umur Sehari Ayam Potong 30 Juni 2016 Peternakan Ayam Lain-lain Pendapatan Pihak eksternal Antar segmen Jumlah Pendapatan 642.562.411.843 249.697.196.989 892.259.608.832 HASIL Hasil segmen 111.854.920.764 38.841.820.361 14.159.450.921 (52.631.744.749) (21.988.141.853) (19.817.942.706) (16.933.846.051) -59.223.176.015 -16.853.678.508 Beban usaha Beban Usaha yang tidak dapat dialokasi Laba (Rugi) Usaha Beban keuangan (19.555.656.440) Pendapatan (beban) lain-lain 5.404.600.882 Laba sebelum Pajak 45.072.120.457 Beban pajak Laba Setelah Pajak -- 182.023.585.957 86.793.563.151 145.337.430.499 29.287.416.000 45.468.968.570 74.326.466.163 211.311.001.957 132.262.531.721 219.663.896.662 4.003.273.461 Jumlah 175.152.856.383 1.231.869.847.833 -398.780.047.722 175.152.856.383 1.630.649.895.555 62.598.196.452 231.457.661.959 Eliminasi Konsolidasian -- 1.231.869.847.833 (398.780.047.722) -(398.780.047.722) 1.231.869.847.833 -- (2.321.092.146) (113.692.767.505) 231.457.661.959 (113.692.767.505) --(5.658.491.785) (12.930.572.590) (76.049.176.902) (15.772.072.596) (76.049.176.902) 41.715.717.552 --- (76.049.176.902) 41.715.717.552 (7.052.812.028) (9.631.161.675) (19.540.722.450) 5.806.482.774 261.637.172 40.485.547.248 15.607.349.254 (15.028.016.288) 8.014.252.208 (6.471.927.580) (239.305.282) (22.483.305.458) (62.252.280.173) 51.718.962.794 31.182.400.173 ---- (62.252.280.173) 51.718.962.794 31.182.400.173 4.688.549.580 4.688.549.580 -- 4.688.549.580 (17.794.755.878) 35.870.949.753 -- 35.870.949.753 -- -- -- 45.072.120.457 15.607.349.254 (15.028.016.288) Aset Segmen 1.878.783.511.695 Investasi Pada Perusahaan asosiasi -Aset tidak dapat dialokasi -Jumlah Aset 1.878.783.511.695 397.165.937.655 780.491.124.577 ---91.187.565.085 91.187.565.085 (91.187.565.085) ----305.664.059.484 305.664.059.484 -305.664.059.484 397.165.937.655 780.491.124.577 461.436.848.340 2.047.336.662.585 5.565.214.084.852 (2.812.681.718.694) 2.752.532.366.158 Liabilitas segmen 680.977.479.243 Liabilitas tidak dapat dialokasi -Jumlah Liabilitas 680.977.479.243 525.909.110.296 193.044.247.606 847.037.559.647 1.824.304.691.912 4.071.273.088.704 (2.749.119.945.458) 1.322.153.143.245 ---260.274.315.866 260.274.315.866 260.274.315.866 525.909.110.296 193.044.247.606 847.037.559.647 2.084.579.007.778 4.331.547.404.570 (2.749.119.945.458) 1.582.427.459.111 Pengeluaran barang modal 2.033.983.375 4.514.563.493 835.964.262 8.014.252.208 461.436.848.340 1.650.485.038.016 5.168.362.460.283 (2.721.494.153.609) 2.446.868.306.674 9.375.300.811 73 21.062.404.808 37.822.216.749 -- 37.822.216.749 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Pakan Ternak Pendapatan Pihak eksternal Antar segmen Jumlah Pendapatan HASIL Hasil segmen 30 Juni 2015 Peternakan Ayam Lain-lain Ayam Potong Jumlah Eliminasi Konsolidasian 555.611.747.556 186.432.422.170 742.044.169.726 124.236.796.890 20.139.738.902 144.376.535.792 112.425.213.303 52.545.681.081 164.970.894.384 50.324.860.859 96.221.721.555 146.546.582.414 198.854.639.706 2.004.415.100 200.859.054.807 1.041.453.258.314 357.343.978.809 1.398.797.237.123 -(357.343.978.809) (357.343.978.809) 42.582.893.232 (36.662.450.438) 6.863.162.813 1.030.800.695 67.673.099.294 81.487.505.597 -- 1.041.453.258.314 -1.041.453.258.314 81.487.505.597 Beban usaha Beban Usaha yang tidak dapat dialokasi Laba (Rugi) Usaha (77.443.113.244) (23.451.838.764) (35.174.657.090) (18.356.044.692) (10.864.288.411) (165.289.942.201) -(34.860.220.012) -(60.114.289.201) -(28.311.494.278) -(17.325.243.997) (68.648.666.240) (11.839.855.357) (68.648.666.240) (152.451.102.844) --- (68.648.666.240) (152.451.102.844) Beban keuangan Pendapatan (beban) lain-lain Laba sebelum Pajak (23.568.607.799) (9.299.806.453) (67.728.634.264) (3.394.386.490) 3.839.374.586 (59.669.301.106) (10.550.671.618) 1.135.992.209 (37.726.173.686) (17.011.540.808) 230.332.849 (34.106.451.956) (9.572.187.374) (245.122.332) (21.657.165.062) (64.097.394.089) (4.339.229.141) (220.887.726.074) ---- (64.097.394.089) (4.339.229.141) (220.887.726.074) Beban pajak Laba Setelah Pajak Aset Segmen Investasi Pada Perusahaan asosiasi Aset tidak dapat dialokasi Jumlah Aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasi Jumlah Liabilitas Pengeluaran barang modal 35. Ayam Umur Sehari (165.289.942.201) -- -- -- -- 41.492.589.090 41.492.589.090 -- 41.492.589.090 (67.728.634.264) (59.669.301.106) (37.726.173.686) (34.106.451.956) 19.835.424.028 (179.395.136.984) -- (179.395.136.984) 1.872.983.156.762 375.266.525.552 827.868.840.518 420.345.776.233 1.453.518.327.985 4.949.982.627.050 (2.662.237.633.341) 2.287.744.993.709 --1.872.983.156.762 --375.266.525.552 --827.868.840.518 --420.345.776.233 29.017.294.197 259.123.105.867 1.741.658.728.048 29.017.294.197 259.123.105.867 5.238.123.027.113 (29.017.294.197) -(2.691.254.927.538) -259.123.105.867 2.546.868.099.576 622.134.874.164 -622.134.874.164 491.819.899.556 -491.819.899.556 200.940.173.398 -200.940.173.398 784.246.447.069 -784.246.447.069 1.764.842.709.557 259.434.952.207 2.024.277.661.764 3.863.984.103.744 259.434.952.207 4.123.419.055.951 (2.684.162.230.302) (2.684.162.230.302) 1.179.821.873.442 259.434.952.207 1.439.256.825.649 511.996.870 2.559.859.293 2.108.093.166 9.243.864.155 210.229.566.920 224.653.380.404 -- 224.653.380.404 INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO Berkaitan dengan operasional Perusahaan, Grup terekspos risiko-risiko sebagai berikut : Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Sama seperti bisnis-bisnis pada umumnya, Grup menghadapi risiko yang timbul dari penggunaan instrumen keuangan. Catatan ini menggambarkan tujuan Grup, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut dan metode yang digunakan untuk mengukur mereka. Informasi kuantitatif lebih lanjut sehubungan dengan risiko disajikan seluruh laporan keuangan. Tidak ada perubahan substantif dalam eksposur Grup terhadap risiko instrumen keuangan, tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko-risiko tersebut atau metode yang digunakan untuk mengukur mereka dari periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain dalam catatan ini. Instrumen Keuangan Utama Instrumen keuangan utama yang digunakan oleh Grup, dari mana risiko instrumen keuangan muncul, adalah sebagai berikut : Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha – pihak ketiga Piutang usaha – pihak berelasi Piutang lain-lain Utang bank jangka pendek 74 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) Instrumen Keuangan Utama (Lanjutan) Utang bank murabahah jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang sewa pembiayaan Beban akrual Utang bank jangka panjang Utang murabahah jangka panjang Ringkasan dari instrumen keuangan yang berdasarkan kategori adalah sebagai berikut : 30 Juni 2016 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain Jumlah 396.776.102.674 45.000.000.000 317.957.560.654 54.460.290 300.268.614.649 54.384.366.148 45.000.000.000 251.433.610.755 418.601.435 281.698.544.829 1.060.056.738.267 632.935.123.167 30 Juni 2016 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang bank jangka pendek Utang murabahah jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban Akrual Utang sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya Utang bank jangka panjang Utang murabahah jangka panjang 31 Desember 2015 31 Desember 2015 632.624.304.487 119.969.000.000 221.287.323.812 53.806.862.332 -21.480.542.104 290.283.836.152 64.155.309.013 608.679.005.945 119.966.000.000 173.453.790.262 61.431.158.854 33.715.202 23.104.192.339 282.340.991.672 73.328.341.526 1.403.607.177.900 1.342.337.195.800 Tujuan Utama, Kebijakan dan Proses Dewan memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk penentuan tujuan manajemen risiko Grup dan kebijakan dan sementara mempertahankan tanggung jawab utama untuk mereka, itu telah mendelegasikan kewenangan untuk merancang dan mengoperasikan proses yang memastikan pelaksanaan yang efektif dari tujuan dan kebijakan untuk fungsi keuangan Grup. Dewan menerima laporan bulanan dari Grup Financial Controller dimana kita bisa meninjau efektivitas proses dimasukkan ke dalam tempat dan kesesuaian tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Auditor internal Grup juga meninjau kebijakan manajemen risiko dan proses dan melaporkan temuan mereka kepada Komite Audit. Tujuan keseluruhan dari Dewan adalah untuk menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko sebisa mungkin tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Grup. Penjelasan lebih lanjut atas kebijakan ini adalah sebagai berikut: 75 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) Risiko Kredit Risiko kredit muncul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure terkait dengan batasan-batasan tersebut. Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup menetapkan sejumlah kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan melakukan survey atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas. Kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk surat yang disebut KUP (Kondisi Untuk Pelanggan) dan Surat Perjanjian dengan Mitra. Atas piutang yang sudah jatuh tempo, akan dipantau terus menerus dan sedapat mungkin akan dimintakan jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung terhadap penilaian Grup, cadangan penyisihan dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain Jumlah 31 Desember 2015 396.776.102.674 45.000.000.000 317.957.560.654 54.460.290 300.268.614.649 54.384.366.148 45.000.000.000 251.433.610.755 418.601.435 281.698.544.829 1.060.056.738.267 632.935.123.167 Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. 76 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) Risiko Likuiditas (Lanjutan) Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan: Sampai dengan 1 tahun 30 Juni 2016 Utang bank jangka pendek Utang murabahah jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual Utang sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya Utang bank jangka panjang Utang murabahah jangka panjang Jumlah Jumlah Jumlah 634.857.913.394 119.969.000.000 221.287.323.812 53.806.862.332 -21.480.542.104 24.996.117.194 48.383.898.702 ------268.099.444.127 15.771.410.311 634.857.913.394 119.969.000.000 221.287.323.812 53.806.862.332 -21.480.542.104 293.095.561.321 64.155.309.013 1.124.781.657.538 283.870.854.438 1.408.652.511.976 Sampai dengan 1 tahun 31 Desember 2015 Utang bank jangka pendek Utang murabahah jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Beban akrual Utang sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya Utang bank jangka panjang Utang murabahah jangka panjang Lebih 1 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih 1 tahun sampai dengan 5 tahun Jumlah 610.998.259.006 119.966.000.000 173.453.790.262 61.431.158.854 33.715.202 23.104.192.339 39.663.213.328 18.482.984.246 ------244.694.376.187 54.845.357.280 610.998.259.006 119.966.000.000 173.453.790.262 61.431.158.854 33.715.202 23.104.192.339 284.357.589.515 73.328.341.526 1.047.133.313.237 299.539.733.467 1.346.673.046.704 Risiko Pasar Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Grup mengendalikan risiko nilai tukar dengan memantau perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap nilai Rupiah beserta dengan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi hal tersebut, agar mendapatkan nilai tukar yang terbaik dalam setiap transaksi. 77 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) Risiko Pasar (Lanjutan) Risiko Nilai Tukar (Lanjutan) Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian Grup, yang pembukuannya dalam mata uang asing, pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Aset Kas dan setara kas Uang muka pembelian USD USD 127.423 1.901.852 1.679.431.473 25.066.403.616 416.818 1.733.127 5.750.010.246 23.908.480.206 Liabilitas Utang usaha USD 1.295.080 17.069.159.541 2.633.965 36.335.548.276 USD USD SGD 4.344.603 37.692 8.807 57.261.862.771 496.779.110 86.050.441 6.023.778 37.692 8.807 83.098.011.463 519.959.623 85.879.803 Utang bank Beban akrual Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak pada tanggal 30 Juni 2016 : 30 Juni 2016 Perubahan Dampak terhadap tingkat Rp laba (rugi) sebelum beban pajak Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapore (SGD) + 1% + 1% (480.819.663) (860.522) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Grup memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang terendah. Pada tanggal 30 Juni 2016, saldo pinjaman adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rata-rata tertimbang suku bunga Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang 21,03% 23,11% Eksposur bersih terhadap risiko suku bunga arus kas Saldo 752.593.304.487 354.439.145.165 1.107.032.449.652 78 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) Risiko Pasar (Lanjutan) Risiko Suku Bunga Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga adalah sebagai berikut : 30 Juni 2016 Kenaikan/ Dampak terhadap Penurunan laba (rugi) sebelum suku bunga beban pajak Utang bank + 1% - 1% 11.003.639.869 (11.003.639.869) Risiko Harga Komoditas Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga bahan baku produksi pakan ternak yaitu jagung dan bungkil kacang kedelai yang merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan. Disamping itu, Perusahaan secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku. 36. MANAJEMEN PERMODALAN Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan. Grup mengelola strukur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang murabahah jangka pendek, utang sewa pembiayaan, pinjaman bank jangka panjang dan utang murabahah jangka panjang dikurangi dengan saldo kas). 79 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Jumlah pinjaman dan utang Dikurangi : Kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Utang bersih Ekuitas yang diatribusikan kepada pemegang saham induk Rasio utang terhadap ekuitas 37. 31 Desember 2015 1.107.032.449.652 1.084.348.054.345 441.776.102.674 665.256.346.978 99.384.366.148 984.963.688.197 1.170.104.906.047 734.242.277.294 0,57 1,34 KONTINJENSI a. Pada tahun 2009, Capital Atlantic Limited (Penggugat) mengajukan gugatan wanprestasi kepada The Law Debenture Trust Corporation (Tergugat I), Perusahaan (Tergugat II) dan JP Morgan Chase Bank, N.A. Jakarta Branch sebagai turut Tergugat. Gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, bermula karena Tergugat I telah melanggar janji (wanprestasi) dengan tidak menyerahkan saham yang seharusnya dimiliki oleh Penggugat yang diperoleh sebagai pengalihan saham milik Individual Beneficiary, yang timbul akibat restrukturisasi utang Perusahaan. Sesuai dengan Perjanjian (Offshore Trust Deed Agreement) semestinya Penggugat berkewajiban untuk menyerahkan saham milik Individual Beneficiary setelah restrukturisasi Perusahaan selesai. Bahwa atas gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan dengan amar keputusan yang intinya menolak gugatan dari Penggugat. Bahwa atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding dan Perusahaan sebagai Terbanding II melalui Kantor Hukum Soesilo Aribowo & Rekan mengajukan Kontra Memori Banding. Berdasarkan Surat Kuasa No: 01/SK-LG Corp/VII/10 tanggal 5 Juli 2010, pada tanggal 12 Juli 2010, KHSA&R mewakili Perusahaan mengajukan Kontra Memori Kasasi atas Permohonan Kasasi yang diajukan oleh Capital Atlantic Limited yang teregister dalam Perkara Nomor : 170 K/PDT/2011, kemudian melalui salinan resmi tertanggal 04 April 2012 Mahkamah Agung RI memutuskan dengan amar sebagai berikut : Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Capital Atlantic Limited tersebut; Menghukum Pemohon kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu Rupiah). Mengingat putusan pengadilan adalah tentang kewenangan mengadili, bukan pokok perkara, karenanya terkait dengan pokok permasalahan yaitu kewajiban Perusahaan untuk melakukan transfer saham – saham yang menjadi hak Capital Atalantic Limited pada Perusahaan sebesar 65.068.661 (enam puluh lima juta enam puluh delapan ribu enam ratus enam puluh satu) lembar saham tidak diperiksa dan diadili dalam gugatan tersebut. Oleh karena putusan pengadilan adalah tentang kewenangan mengadili, bukan pokok perkara karenanya belum ada kewajiban pasti yang timbul atas perkara ini. Estimasi kerugian yang timbul dari perkara ini sebesar Rp 5.205.492.880. 80 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KONTINJENSI b. Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Surabaya melalui Pengadilan Negeri Surabaya atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. 431/PDT.G/2010/PN.SBY antara Perusahaan melawan PT Perkebunan Nusantara XI. Melalui putusan Nomor : 234/PDT/2011/PT.SBY tanggal 27 Mei 2011, Hakim Tinggi memutuskan dengan amar putusan diantaranya sebagai berikut : Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 30 Nopember 2010 Nomor : 431/PDT. G/2010/PN.SBY yang dimohonkan banding; Menyatakan sah Surat Sanggup a quo; Menyatakan Perusahaan adalah pembawa dan pemegang Surat Sanggup a quo yang sah; Menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI yang telah tidak membayar Surat Sanggup a quo adalah perbuatan wanprestasi. Menyatakan sebagai akibat wanprestasi yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI, Perusahaan telah menderita kerugian material sebesar USD 8.650.000; dan Menghukum PT Perkebunan Nusantara XI untuk membayar ganti rugi berupa kerugian material sebesar USD 8.650.000. Atas putusan tersebut, PT Perkebunan Nusantara XI mengajukan permohonan Kasasi kepada Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Negeri Surabaya dengan permohonan agar Majelis Hakim Agung menolak gugatan Perusahaan dan atas hal tersebut Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi dengan permohonan agar Majelis Hakim Agung menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang dimohonkan kasasi tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website resminya, Mahkamah Agung RI telah memutus perkara a quo yang dimohonkan kasasi tersebut pada tanggal 10 Juli 2013, dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi PT Perkebunan Nusantara XI, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima Relaas pemberitahuan isi Putusan dari Mahkamah Agung RI. c. Sesuai dengan Perkara No. 3079K/Pdt/1999 jo. Nomor: 513/Pdt/1995/PT.Bdg, tanggal 16 April 1997 jo. Nomor 2/Pdt/G/Bth/1993/PN.Bgr, tanggal 15 Februari 1995 antara Perusahaan melawan Indra Wirantono Cs. Perkara ini bermula dari adanya Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bogor Nomor: 02/DEL/SITA EKS/PDT/1993/PN.Bgr tanggal 7 Agustus 1993 yang akan melakukan sita eksekusi atas bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 10,84 Ha, sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 02/Cibinong, tercatat atas nama PT Oerip Wirajaya Poeltry. Saham Perseroan Terbatas tersebut telah diambil alih oleh Perusahaan pada tanggal 11 Januari 1991 dari Tn. H. Wirantono & PT NV Perusahaan Dagang dan Industry Wirantono & Co. Ltd. N.V. sehingga sejak saat itu seluruh saham PT Oerip Wirajaya Poultry dimiliki oleh Perusahaan, dan selanjutnya lokasi perusahaan tersebut dipergunakan sebagai lokasi pembibitan anak ayam umur sehari (DOC). Atas jual beli saham tersebut menimbulkan gugatan diantara para ahli waris sehingga terbit surat Penetapan tersebut di atas. Kemudian Perusahaan mengajukan bantahan melalui Pengadilan Negeri Bogor, dan melalui Putusn Nomor: 12/Pdt/G/Bth/1993/PN.Bgr, tanggal 15 Februari 1995, Pengadilan Negeri Bogor menyatakan bantahan Perusahaan tidak dapat diterima, selanjutnya Perusahaan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, dan selanjutnya dalam Putusan No. 513/Pdt/1995/PT.Bdg tanggal 18 September 1996, Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan bantahan dari Perusahaan tidak dapat diterima. Selanjutnya Perusahaan mengajukan kasasi, dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima Relaas pemberitahuan isi putusan kasasi dari Mahkamah Agung RI, namun demikian berdasarkan informasi dari website resmi Mahkamah Agung RI, atas perkara tersebut sudah putus dengan putusan Mahkamah Agung RI menolak permohonan kasasi yang dilakukan oleh Perusahaan. 81 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KONTINJENSI (Lanjutan) Atas Putusan Mahkamah Agung RI yang menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh Perusahaan atas perkara Indra Wirontono Cs, Perseroan akan melakukan upaya hukum berupa bantahan eksekusi yang diajukan apabila eksekusi dilaksanakan. Estimasi atas tanah dan bangunan yang terhapuskan atas perkara ini sebesar Rp 17.455.660.957 (nilai buku per 31 Desember 2015). d. Pada tanggal 5 Mei 2014, Usman Tammu (Penggugat) mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum melalui Pengadilan Negeri Pelaihari, salah satu gugatan tersebut ditujukan kepada Perusahaan (Tergugat I). Gugatan tersebut teregister dalam Perkara Nomor: 07/Pdt.G/2011/PN.Plh. Dalam gugatannya, kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari, Penggugat mengajukan permohonan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2 2. Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah seluas 6.250 m yang terletak di Jl. Penggadungan Desa Ujung Baru RT 07 RW 03, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut Pelaihari, Kalimantan Selatan; 3. Menyatakan Para Tergugat telah bersalah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechmatige Daad); 4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan juru sita Pengadilan negeri Pelaihari yang dimohonkan oleh Penggugat yang akan disusulkan nanti; 5. Menghukum Para Tergugat secara bersama-sama untuk membayar ganti rugi kerugian secara keseluruhan kepada Penggugat, dengan rincian sebagai berikut; 6. Ganti rugi materiil sebesar Rp 1.000.000.000 7. Ganti rugi imateriil sebesar Rp 10.000.000.000 8. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang menerima dan menikmati hak darinya untuk meninggalkan, mengosongkan, menyerahkan dalam keadaan kosong dan/atau membongkar sendiri bangunan yang terdiri di atas obyek tanah milik Penggugat secara sukarela serta mengembalikan secara utuh seperti keadaan semula kepada Penggugat; 9. Menghukum Tergugat I (Perusahaan) untuk membongkar secara sukarela segala macam benda baik berupa bangunan rumah dan/kandang ayam/atau pagar beton yang berdiri di atas tanah milik Penggugat dalam keadaan kosong/seperti semula; 10. Menghukum Para Tergugat secara bersama-sama membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000; 11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vorraad) meskipun timbul upaya perlawanan (verzet), banding maupun kasasi. Pada tanggal 26 Januari 2015 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari telah memberikan keputusan yang menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini putusan ini pun telah berkekuatan hukum tetap karena penggugat tidak mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi. 82 PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. TRANSAKSI DENGAN KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Akuisisi saham tambahan pada entitas anak a. PT Belfoods Indonesia Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 293.987 lembar saham (33%) yang diterbitkan oleh PT Belfoods Indonesia dengan imbalan pembelian sebesar Rp 199.932.000.000. Kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99% dan TPN (entitas anak) membeli 100 lembar saham (0,01%) PT Belfoods Indonesia dengan imbalan pembelian sebesar Rp 68.000.000. Jumlah tercatat dari kepentingan non-pengendali PT Belfoods Indonesia pada tanggal akuisisi adalah negatif Rp 9.501.065.955. Perusahaan mencatat penurunan pada ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 190.498.934.045. b. PT Dwipa Mina Nusantara Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 19 lembar saham (0,48%) yang diterbitkan oleh PT Dwipa Mina Nusantara dengan imbalan pembelian sebesar Rp 19.000.000. Kepemilikan Perusahaan menjadi 99,98% dan BI (entitas anak) membeli 1 lembar saham (0,02%) PT Dwipa Mina Nusantara dengan imbalan pembelian sebesar Rp 1.000.000. Jumlah tercatat dari kepentingan non-pengendali PT Dwipa Mina Nusantara pada tanggal akuisisi adalah nihil. Perusahaan mencatat penurunan pada ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20.000.000. c. PT Transpasifik Niagareksa Pada tanggal 25 Agustus 2015, Perusahaan membeli 9.999 lembar saham (0,15%) yang diterbitkan oleh PT Transpasifik Niagareksa dengan imbalan pembelian sebesar Rp 9.999.000. Kepemilikan Perusahaan menjadi 99,99% dan PT Dwipa Mina Nusantara (entitas anak) membeli 1 lembar saham (0,01%) PT Transpasifik Niagareksa dengan imbalan pembelian sebesar Rp 1.000. Jumlah tercatat dari kepentingan non-pengendali PT Transpasifik Niagareksa pada tanggal akuisisi adalah nihil. Perusahaan mencatat penurunan pada ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp10.000.000. Dampak perubahan atas kepemilikan saham yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan selama tahun berjalan diikhtisarkan sebagai berikut: 31 Desember 2015 Jumlah tercatat kepentingan non-pengendali yang diakuisisi PT Belfoods Indonesia PT Dwipamina Nusantara PT Transpasifik Niagareksa 9.501.065.955 --9.501.065.955 Imbalan yang dibayarkan kepada kepentingan non-pengendali PT Belfoods Indonesia PT Dwipamina Nusantara PT Transpasifik Niagareksa (200.000.000.000) (20.000.000) (10.000.000) (200.030.000.000) Selisih lebih imbalan uang dibayarkan yang diakui pada ekuitas entitas induk 83 (190.528.934.045) PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 4 Agustus 2016. 84