PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : WULAN VITA SARI NIM : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : WULAN VITA SARI NIM : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA i NTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Jl. Tentara Pelajar Telp ( ) , Fax Salatiga Website : www.iainsalatiga.ac.id email : [email protected] PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Wulan Vita Sari NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJRAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, September Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.pd NIP. ii iii PERYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama : Wulan Vita Sari NIM : Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) - - Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, Agustus Yang menyatakan, Wulan Vita Sari NIM. - - iv MOTTO Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkanya PERSEMBAHAN Sekripsi ini saya persembahkan untuk : Kedua orang tuaku ( Bapak Sardi dan Ibu Indarti ) Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan turut medoakanku Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga Teman-teman kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan tahun v KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: . Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). . Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). . Bapak Drs. Abdul Syukur, M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. . Ibu Dra. Nur Hasanah, M.pd, yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis. vi . Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual. . Bapak Muklis, selaku kepala Sekolah MI Tholabiyah Tegaron yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. . Guru kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Bapak Nurokhim, S.Ag yang mendukung berjalannya proses penelitian. . Seluruh siswa-siswi kelas IV MI Tholabiyah Tegaron yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian. . Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan Tahun yang selalu mendukung penulis. . Dan teman-teman yang mengenalku dan yang membaca tulisan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mend atang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk Nya kepada kita semua. Amiin Salatiga, Penulis vii Agustus ABSTRAK Sari Vita Wulan. . Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Materi Memahami Peta Lingkungan Setempat Melalui Strategi Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Kata Kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, dan IPS Penelitian ini merupakan upaya dalam Penerapan Strategi Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan: Memahami peta lingkungan setempat. Pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan pra-siklus dan siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari ) Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun yang berjumlah Siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan strategi mind mapping pada saat pembelajaran IPS. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun . Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa pada pra siklus sebesar menjadi pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi . Jadi dari pra siklus ke siklus II nilai rata-rata hasil belajar naik sebesar . Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi anak atau sebesar dan menjadi anak pada siklus II atau sebesar . Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebesar atau sebanyak anak. Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, model, metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi. viii DAFTAR ISI SAMPUL Lembar Berlogo .................................................................................................... i Halaman Judul ......................................................................................................ii Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii Pengesahan Kelulusan ......................................................................................... iv Pernyataan Keaslian ............................................................................................. v Motto dan Persembahan ...................................................................................... vi Kata pengantar ...................................................................................................vii Abstrak ................................................................................................................ ix Daftar Isi ............................................................................................................... x Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii Daftar Gambar ................................................................................................... xiv Daftar Lampiran ................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan Penelitian .................................................................................. D. Hipotesis Tindakan ............................................................................... E. Manfaat Penelitian ................................................................................ F. Definisi Operasional ............................................................................. G. Metode Penelitian ............................................................................... H. Sistematika Penulisan ......................................................................... ix BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar..................................................................................... . Pengertian Hasil Belajar .............................................................. . Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar .................................... B. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................. . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................... . Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI ............................................. . Materi IPS Memahami Peta Lingkungan Setempat ..................... . Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Semester I .. C. Strategi Pembelajaran ....................................................................... . Pengertian Strategi Pembelajaran................................................. . Mind Mapping .............................................................................. . Pengertian Mind Mapping ............................................................ . Fungsi Mind Mapping .................................................................. . Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ......................... . Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ................................. . Manfaat Mind Mapping................................................................ . Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping ................................. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian.............................................................................. B. Deskripsi Pelaksanaan siklus ........................................................... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... . Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................... x BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ......................................................................... . Pra-Siklus ..................................................................................... . Siklus I.......................................................................................... . Siklus II ........................................................................................ B. Pembahasan ...................................................................................... . Analisis Siklus I ........................................................................... . Analisis Siklus II .......................................................................... . Analisis Data Akhir ...................................................................... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Saran ................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xi DAFTAR TABEL . Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV . Tabel. Jumlah Guru MI Tholabiyah Tegaron . Tabel Jumlah Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron . Tabel Data Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun . Tabel Hasil Tes Formatif Pra Siklus . Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I . Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I . Tabel . Dta Hasil Pengamatan Siswa Siklus I . Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II . Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II . Tabel Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II . Tabel Data Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun xii DAFTAR GAMBAR Gambar Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas Gambar Peta Provinsi Banten Gambar Contoh Mind Mapping xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran Soal Post Tes Siklus I Lampiran Soal Post Tes Siklus II Lampiran Dokumentasi Penelitian Lampiran Contoh Mind Mapping Lampiran Surat Permohonsn Ijin Penelitian Lampiran Surat Keterangan Penelitian Lampiran Daftar Nilai SKK Lampiran Daftar Riwayat Hidup xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat” Dalam mengkaji masyarakat guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah “social studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia. Dalam dokumen kurikulum IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menurut bapak Pono, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. Dengan menggunakan strategi mind mapping Pemilihan dan penggunaan strategi menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan dikembangkan Tony Buzan seorang peneliti Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Buzan menjelaskan mind mapping sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harafiah memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana. Mind mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna, imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan logika (wilayah otak kiri). Semua gagasan dalam mind mapping berkaitan, membantu otak membuat lompatan pengertaian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Mind mapping membantu kita belajar, menyusun, menyimpan sebanyak mungkin informasi, mengelompokkannya dengan cara alami, memberi kita akses mudah dan langsung (ingatan yang sempurna pada apapun yang kita pelajari). Dalam buku (Asih dan Eka ) menurut DePorter et al. kiat-kiat dalam membuat peta pikiran adalah: . Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan utama. . Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci, menggunakan pensil warna. . Menuliskan kata kunci/ frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan untuk menambah detail-detail. . Tambahkan simbol dan ilustrasi. . Menggunakan huruf capital. . Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar. . Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat. . Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan menggunakan huruf tebal. . Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran. . Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting. . Membuat peta pikiran secara horizontal. Kiat-kiat dalam membuat pikiran sangat dipengaruhi oleh asosiasi masingmasing peserta didik. Perbedaan asosiasi oleh peserta didik akan menyebabkan peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, teknik ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik (Asih dan Eka ). Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan kesulitan dalam memahami soal tes tertulis. Dari hasil observasi kelas ditemukan data tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut. ( ). Siswa kurang disiplin dalam menyelesaikan Tugas-tugas perkerjaan rumah mata pelajaran IPS. ( ). Siswa kadang-kadang menjahili Teman-temannya. ( ). Siswa banyak berbicara sendiri, suka melamun, dan bermain dengan temannya. ( ). Siswa belumndapat menyelesaikan tugas evaluasi tepat waktu. ( ). Siswa sering ijin ke kamar mandi. ( ). Siswa kurang memperhatikan guru saat menerima penjelasan materi pelajaran. ( ). Siswa gelisah dalam mengerjakan tugas. ( ). Siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal pada evaluasi ahir mata pelajaran IPS. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain. Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi menejemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pendapat (Olivia ) mind mapping menekankan proses pembelajaran siswa aktif, mandiri, melatih kreativitas, imajinasi sehingga hasil belajar akan tercapai maksimal. Adapun langkah strategi mind mapping menurut Olivia ( secara ) di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran menurut standar proses KTSP ( - ) yaitu: ( ) siswa membaca kembali sekilas materi yang dijelaskan guru pada awal kegiatan pembelajaran; ( ) tanya jawab materi pelajaran secara garis besar; ( ) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ( - orang setiap kelompok); ( ) setiap kelompok menganalisis materi dan berdiskusi membuat peta pikiran (mind mapping) materi pelajaran; ( ) siswa dibimbing, dimotivasi, diawasi guru selama diskusi kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) materi pelajaran; ( ) setiap kelompok mempresentasikan mind mapping mereka untuk mendapat tanggapan, masukan dari kelompok lain dan guru; ( ) siswa dan guru menyamakan persepsi dari hasil presentasi dan diskusi semua kelompok; ( ) guru mereview materi dan kegiatan pebelajaran secara garis besar dengan mind mapping materi; ( ) siswa diberi penguatan, motivasi agar lebih kreatif membuat mind mapping materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Strategi mind mapping akan mengajarkan siswa bagaimana meringkas untuk mengetahui inti dari sebuah materi pelajaran secara tersruktur. Dengan begitu ia dapat melihat keseluruhan materi pembelajaran dalam satu kertas dengan visualisasi yang menarik, tidak membosankan, mudah dipahami dan diingat (Olivia ). Proses pembelajaran akan menjadi semakin aktif, apabila terdapat motivasi pada diri siswa untuk belajar. Motivasi belajar tersebut diperoleh dari dalam maupun luar diri siswa. Berdasarkan hasil wawancara penulis hasil pembelajaran ips di MI Tegaron belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) . Kurang nya guru yang kreatif dan melakukan proses pembelajaran yang monoton yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab membuat siswa menjadi jenuh. Dengan kondisi tersebut, siswa tidak memperhatikan saat guru mengajar dan bermain sendiri. Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) di MI Tegaron belum mencapai dan sisanya . Kurang lebihnya yang sudah mencapai KKM belum mencapai KKM. Penulis memberikan solusi dengan menggunakan strategi mind mapping. Penulis berharap dengan metode ini, siswa dapat memahami materi ips yang luas. dan siswa dapat menghafal materi tersebut karena dalam min mapping materi tersebut dapat di ringkas, jadi membuat siswa mudah untuk mempelajari. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah strategi mind maping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah : Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan setempat melalui strategi mind mapping pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . D. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan yang dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. (Basrowi dan Suwandi, ). Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu: . Penggunaan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Penerapan mind mapping ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan: a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan ( continue) dari siklus pertama dan seterusnya. b. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan model mind mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. c. Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping. d. Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. . Secara Teoritis a. Untuk pengembangan hasil belajar di sekolah. b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran. c. Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan. . Secara Praktis a. Bagi Siswa Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa tentang penerapan model mind mapping dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Bagi Guru Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan, metode atau model dalam proses pembelajaran siswa aktif. c. Bagi Sekolah. Dapat memberikan masukan yang positif bagi MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan masukan kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan model pembelajaran mind mapping. F. Definisi Operasional Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka peneliti menfokuskan pada masalah mind mapping, pemahaman belajar, hasil belajar siswa adapun definisi operasional itu sebagai berikut : . Hasil belajar Hasil belajar adalah merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Hasil belajar mencakup aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Dalam buku Ahmad Susanto pengertian hasil belajar dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu . Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan dari MI Tholabiyah Tegaron yaitu . Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hasil belajar dalam penelitian ini menunjukkan adanya perubahan perolehan nilai setelah kegiatan pembelajran, yang dapat dilakukan dengan tes. . Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial adalah, menurut bapak Pono, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. . Strategi Mind Mapping Mind mapping merupakan sebuah catatan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di dalam mind mapping terdapat simbol dan warna yang dapat merangsang ingatan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi ilmu pengetahuan sosial dengan baik. (Tony Buzan ). G. Metode Penelitian . Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research ( CAR ). Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya ( Suharsimi, Arikunto ). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelasnya (Suharsimi, Arikunto ). Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulangulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan. b. Tindakan. c. Pengamatan. d. Refleksi. Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Gambar Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas Perencanaan Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Pengamatan ? . Lokasi penelitian dan Waktu a. Tempat penelitian, di MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. b. Waktu pelaksanaan penelitian, juli . Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: sampai agustus . a. Siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron dengan jumlah siswa dengan siswa Laki-laki orang dan siswi perempuan orang orang serta guru kelas IV, alasan penelitian subjek kelas IV karena peneliti sebagai guru kelas IV menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian pengajaran mata pelajaran IPS. . Langkah- langkah Penelitian a. Tahap Perencanaan ) Membuat skenario pembelajaran dengan model mind mapping, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). ) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. ) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab. ) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan. ) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian pemahaman siswa. ) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam pembelajaran. ) Menyusun test formatif untuk siswa. ) Target yang diharapkan dalam penerapan model mind mapping ini keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM. b. Pelaksanaan Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan dalam kegiattan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi. c. Pengamatan Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung. d. Refleksi ) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. ) Evaluasi hasil observasi. ) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus dan siklus II. . Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian adalah: a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan strategi mind mapping. b. Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan strategi mind mapping. c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto keadaan sekolah). d. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah secara lebih rinci. . Observasi Menurut Arikunto dkk ( : ), observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti adalah mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi siswa diambil untuk mengetahui data pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. Adapun observai guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan proses pembelajaran. . Tes Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple choice test), dan uraian. . Dokumentasi Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian, suratsurat, dan dokumentasi resmi. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah. . Analisis Data Menurut Arikunto ( : ), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu: a. Data Kuantitatif (Nilai Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. b. Data yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru atau efektif. ) Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini: a) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test. b) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar, kriteria tuntas ( tuntas ( - - ) dan kriteria tidak ). c) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik ( - ), cukup baik ( - ), kurang baik (< ). d) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa tiap siklus, ketika pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang ditentukan. Yang kemudian dianalisis dan dicarirata-ratanya dengan menggunakan rumus. e) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan maka dapat dirumuskan:mengetahui seberapa kuat tingkat pemahaman siswa dalam mata untuk pelajaran IPS. Untuk memperolah nilai rata-rata tes formatif. M = ∑× N Keterangan : M = Nilai rata-rata Σ × = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, : ). Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P=fx Keterangan : P = nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan f) Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil kesimpulan dalam bentuk kalimat. H. Sistematika Penulisan Dari uraian diatas dapatlah kami gambarkan penelitian yang akan dilakukan dalam sistematika berikut ini : Bab Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi. Bab II Kajian Pustaka, meliputi pembahasan tentang pengertian, macam, karakteristik, tujuan, strategi. Disamping itu juga akan dibahas mengenai pengertian, macam, memahami peta lingkungan setempat dan metode mengajar IPS secara efektif. Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang gambaran dari obyek penelitian yang meliputi Tempat penelitian, Profil sekolah, kondisi sekolah MI Tholabiyah Tegaron kab.Semarang serta penyajian dan penelitian. Bab IV Analisis Data, dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan juga analisis dari hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui tahapan analisis pendahuluan dan analisis lanjut. Bab V Penutup, bab ini adalah akhir penulisan dari uraian dalam penulisan skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi pihakpihak yang terkait dengan penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar . Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masingmasing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut dalam buku Ahmad Susanto ( ) akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurutpara ahali. Menurut R.Gagne ( ), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi pengetahuan, ketrampilan, kebiasan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan mulai intruksi. Intruksi yang dimaksud perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Menurut Hamalik ( ) dalam buku Ahmad Susanto ( ) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifiksi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or strengthening of bebavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan suatu sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku induvidu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubshsn tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalan kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan. Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkel ( ) adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak (Ahmad Susanto ). . Pengertian Hasil Belajar Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Dalam buku Ahmad Susanto ( dipertegas oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) pengertian hasil belajar ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : ) hasil belajar bidang kognitif Tipe ini terbagi menjadi poin, yaitu tipe hasil belajar : a) Pengetahuan hafalan (Knowledge), yaitu pengetahuan yang sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar lainnya. b) Pemahaman (konprehention), kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. c) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu. d) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu intergritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur atau bagian yang mempunyai arti. e) Sintesis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. f) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan pendapat yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya. ) hasil belajar afektif Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang diperhatikan oleh guru, tetapi lebih menekankan bidang kognitif. Hal ini didasarkan pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahanya, perubahannya, bila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang sederhana ke yang lebih komplek yaitu : a) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi dan gejala. b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus dari luar . c) Valuing atau penilaian, yakni berhubungan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus. d) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam system organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan kemantapan prioritas yang dimilikinya. e) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. ) hasil belajar bidang psikomotor Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan, kemampuan bertindak individu. Ada tingkatan ketrampilan yaitu : a) Gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan tidak sadar. b) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar. c) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual, adaptif, motorik, dan lain-lain. d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan ketetapan. e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks. f) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non decorsive seperti gerakan ekspresif, interpretative. . Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut teori Gestalt dalam buku Ahmad Susanto, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber- sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan. Dalam buku Ahmad Susanto dikemukakan oleh Wasliman ( ( ), pendapat senada ), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut: . Faktor internal ; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. . Faktor eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya ( Ahmad Susanto ( oleh guru, ), dalam buku ), bahwa guru adalah kompenen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti, televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa Susanto ( ). B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji bebagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan permasalahanya dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat dipelajari dalam ilmu geografi. Jadi, hakikat IPS adalah untuk mengembangkat konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS saat ini diharapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia, sehingga ekstensinya pendidikan IPS benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan ketrampilan berfikir kritis. Sayangnya, kenyataan dilapangan bahwa masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang memiliki kegunaan yang besar bagi siswa dibandingkan pendidikan IPA dan matematika yang mengkaji bidang pengembangan dalam sains dan tekhnologi. Tentu, anggapan tersebut kurang tepat, karena disadari bahwa pendidikan IPS dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata, khususnya kehidupan soial masyarakat pada umumnya. Pembelajaran IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang akan datang, maupun bertindak secara efektif. Nilai-nilai yang wajib dikembangkan dalam pendidikan IPS, yaitu: nilai-nilai edukatif, praktis, teoretis, filsafat, dan kebutuhan. Jadi, hakikat pendidikan IPS itu hendaknya dikembangkan berdasarkan realita kondisi sosial budaya yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan ini akan dapat membina warga negara yang baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis kehidupan sosial di sekitarnya, serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam lingkungan kehidupan, baik di masyarakatnya, negara, maupun dunia Ahmad Susanto ( ). . Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (Wahidmurni, ): a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. . Materi IPS Memahami Peta Lingkungan Setempat . Pengertian Peta Denah dan peta sama-sama menunjukkan suatu tempat atau wilayah. Perbedaan antara denah dan peta terletak pada luas wilayah yang ditunjukkan. Wilayah yang ditunjukkan oleh denah sangat terbatas. Sedangkan wilayah yang ditunjukkan peta sangat luas. Peta bisa menunjukkan wilayah kabupaten, provinsi, negara, dan benua. Bahkan, sebuah peta menunjukkan wilayah seluruh dunia. . Unsur-unsur Peta Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang baik memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik menunjukkan letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti. Peta yang baik memuat sejumlah unsur. Unsur-unsur itu membantu kita mengetahui keadaan sebbenarnya. Apa saja unsurunsur tersebut ? a. Judul peta b. Garis tepi peta c. Legenda d. Skala e. Penunjuk arah (mata angin) f. Garis astronomis . Langkah-langkah Membaca Peta Bagaimana cara membaca peta suatu kabupaten atau provinsi ? ikuti langkah-langkah berikut ini: a. Menemukan peta kabupaten dan provinsi Peta kabupaten dan provinsi bisa kita temukan dalam atlas. Atlas adalah buku yang berisi gambar-gambar peta. Kamu bisa menemukan peta kabupaten dan provinsi di atlas provinsi-provinsi. Lihatlah daftar isi atlas tersebut. Carilah nama provinsimu. Kemudian bukalah halaman yang ditunjukkan dalam daftar isi itu. Di halam itu kamu akan menemukan peta provinsimu. b. Menentukan letak wilayah Letak suatu wilayah bisa ditunjukkan dengan menyebutkan letak astronomisnya. c. Menyebutkan batas-batas wilayah Batas-batas wilayah bisa berupa wilayah provinsi lain. Bisa juga berupa kenampakan alam seperti selat, laut, atau samudera. Sebutkan batas-batas di sebelah timur, selatan, barat, dan utara. d. Menyebutkan pembagian wilayah Perhatikan pembagian wilayah di peta yang kamu baca. Sebuah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten. Sebuah kabupaten terdiri dari beberapa kecamatan. e. Menyebutkan kenampakan-kenampakan alam dan buatan Kamu tentu masi ingat arti simbol-simbol yang biasa terdapat di sebuah peta bukan ? ada simbol-simbol untuk kenampakan alam dan buatan. Gambar Peta Provinsi Banten Hal- hal yang bisa kita baca dari peta Provinsi Banten di atas sebagai berikut: . Letak Provinsi Banten Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa. Letak astronomisnya kira-kira di antara sampai Bujur Timur (BT) dan Lintang Selatan (LS). . Batas-batas wilayah Batas- batas wilayah Provinsi Banten sebagai berikut. sampai a. Di bagian utara : Laut Jawa b. Di bagian timur : Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat c. Di bagian selatan : Samudra Indonesia d. Di bagian barat : Selat Sunda . Kota-kota penting Ibu kota Provinsi Banten adalah Serang. Kota- kota penting lainya sebagai berikut : a. Rangkas Bitung (ibu kota Kabupaten Lebak) b. Tiga Raksa (ibu kota Kabupaten Tangerang) c. Pandeglang (ibu kota Kabupaten Pandeglang) d. Tangerang (ibu kota Kodya Tangerang) e. Cilegon (ibu kota Cilegon) . Kenampakan alam dan buatan Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Banten adalah sebagai berikut : a. Gunung : Gunung Gede dan Gunung Karang. b. Teluk : Teluk Banten, Lada, Penanjung, dan Teluk Camar. c. Tanjung : Tanjung Pontang, Pujut, Lesung, Alang-alang, dan Tanjung Sodong. d. Sungai : Ci Durian, Ci Banten, Ci Liman, Ci Sisih, Ci Baliung, Ci Semeut, dan Ci berang. Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Banten adalah Bandara Sukarno-Hatta di Cengkareng, Pelabuhan Merak, dan Jalan Tol MerakJakarta. . Mengukur Jarak Memakai Skala Sederhana Bagaimana cara mengukur jarak sesungguhnya menggunakan peta? misalnya kita akan mengukur jarak antara Kota A dan Kota B. Skala pada peta : . langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Ambilah jangka untuk mengukur. Tancapkan jarum jangka di Kota A. Aturlah jangka supaya pensilnya tepat di atas Kota B. b. Ukurlah lebar jangka menggunakan penggaris. Kamu akan mengetahui jarak antara Kota A dan Kota B. c. Setelah diketahui jarak A dan B kita hitung jarak sesungguhnya berdasarkan skala. Misalnya, jarak A dan B adalah petanya : cm di peta = cm = cm. Kalau skala berarti : cm jarak sesungguhnya. m= km. Ini berarti cm di peta mewakili km jarak sesungguhnya. Jarak A dan B di peta Ini berarti x km = cm. km. Jadi jarak Kota A dan Kota B sebenarnya adalah km. Skala sangat bermanfaat dalam menggambar sebuah peta. Manfaatnya skala dalam menggambar sebuah peta adalah sebagai berikut : a. Dengan skala kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta / gambar tertentu. b. Dengan skala kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil. c. Dengan skala kita dapat mengetahui atau menentukan jarak suatu tempat yang satu dengan tempat lainya. . Standar kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI Semester Tabel SK dan KD IPS SD/MI Standar Kompetensi . memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota,provinsi) dengan menggunkan skala sederhana. mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestarianya. meneladani kepahlawanan dan patriorisme tokoh di lingkungannya. C. Strategi Pembelajaran . Pengertian Strategi Pembelajaran Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam kamus besar bahasa indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasran khusus (yang diinginkan). Adapun ciri-ciri strategi menurut Stoner dan sirait ( ) dalam buku Abdul Kodir ( ) adalah sebagai berikut : a. Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya. b. Dampak. Walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak langsung terlihat di jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat berarti. c. Pemusatan upaya. Sebuah strategi yang efektif biasanya mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang dan sasaran yang sempit. d. Pola keputusan. Kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusankeputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu pola yang konsisten. e. Peresapan. Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasri bertindak secara naluri dengan cara-cara akan memperkuat strategi. Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar, strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, tetapi juga termasuk di dalamnya materi atau pekat pengajaranya (Abdul Kodir ). . Mind mapping A. Pengertian Mind Mapping Mind mapping adalah merupakan cara mencatat yang menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dan ide baru dalam otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind mapping menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak (Tony Buzan, ). Mind mapping dapat digunakan sebagai salah satu cara yang tepat untuk menguasai materi pelajaran, merangkum materi pelajaran membuat catatan dengan mind mapping. pada dasarnya memanfaatkan potensi otak agar berkerja, karena otak dituntut membuat asosiasi atau hubungan antara satu konsep dengan konsep lain, membuat kaitan antara fakta dengan fakta lainnya. melalui mind mapping pemahaman siswa terhadap materi dapat lebih komprehensif, siswa tidak hanya mengetahui bagian-bagian dari isi materi namun menyusun secara holistik materi yang dipelajari. Menyusun mind mapping diawali dengan menemukan kata kunci dari materi atau konsep yang dipelajari, kemudian menentukan sub kata tersebut masuk pada kelompok apa sehingga membuat hubungan satu sama lain (Tony Buzan, ). B. Fungsi Mind Mapping ) Mempermudah dalam mengingat informasi. ) Mempermudah memperoleh ide. ) Belajar menjadi efektif dan efisien. ) Menjadikan hidup lebih kreatif. ) Dapat megatur kehidupan sehari-hari. C. Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah. ) Pada bagian tengah tulis topik utama, biasanya juga menggunakan gambar atau foto. ) Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan suatu topik utama. ) Gunakan garis hubung yang melengkung. ) Gunakan warna. ) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung. ) Gunakan gambar. Gambar contoh mind mapping (Sumber: Tony Buzan, : ) a. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Mepping Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat Mind Mapping, bahan bacaan yang berasal dari buku teks, Yaitu: a) Membaca teks secara keseluruhan, dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di Mind Mapping. b) Mengenali tipe teks Sebelum membuat Mind Mapping, maka harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk Mind Mapping yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok. ) Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya. ) Kronologi atau rangkaian peristiwa teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam. ) Presentasi (paparan) Apabila cerita tanpa permulaan atau ahir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa di desain sesuai dengan keinginan. e. Manfaat Mind Mapping . Manfaat Mind Mapping bagi siswa: a) Memudahkan siswa dalam menerima informasi dari guru. b) Memudahkan menghafal dalam menerima materi. c) Menghemat buku catatn karena tidak perlu banyak dalam mencatat. d) Merangsang kreativitas siswa. e) Mempresentasikan konsep dengan mudah. . Manfaat Mind Mapping bagi guru. a) Mempermudah dalam penyampaian hal-hal yang detail yang akan di sampaikan pada anak. b) Mempermudah dalam dokumentasi. c) Mengefektifkan komunikasi. d) Menghemat waktu. e) Mengorganisasikan informasi yang kolektif dengan cepat dan efektif. f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping a. Kelebihan strategi mind mapping ) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. ) Dapat berkerja sama dengan teman lainya. ) Catatan lebih padat dan jelas. ) Lebih mudah mencari catatan jika di perlukan. ) Catatan lebih terfokus pada inti materi. ) Mudah melihat gambaran keseluruhan. ) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan. ) Memudahkan penambahan informasi baru. ) Pengkajian ulang biasa lebih cepat. ) Setiap peta bersifat unik. (http://mahmudin.wordpress.com/ berbasispeta pikiran- mind mapping). b. Kelemahan model Mind mapping ) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. ) Tidak sepenuhnya murid belajar. /pembelajaran- ) Mind mapping bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind mapping siswa. (http://mahmudin.wordpress.com/ berbasispeta pikiran-mind mapping). /pembelajaran- BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian . Gambaran Umum MI Tholabiyah Tegaron a. Letak Geografis MI Tholabiyah Tegaron MI Tholabiyah terletak di desa Tegaron, dusun Krajan , Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Letak MI bisa dikatakan strategis karena bersebelahan dengan RA, yang terletak di sebelah barat MI, sedangkan disebelah selatan MI adalah mushola, dan sebelah timur merupakan pemukiman penduduk. b. Identitas MI Tholabiyah Tegaron Berdasarkan data dokumentasi MI Tholabiyah Tegaron ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas Madrasah tersebut. Adapun identitas MI sebagai berikut : ) Nama Madrasah : MI Tholabiyah Tegaron. ) No. Statistik Madrasah ) Akreditasi Madrasah Peringkat A. ) Tahun Pendirian : Mei . : . : ) Waktu Pembelajaran Pagi - sampai siang : . ) Alamat : Desa Tegaron, Dusun Krajan , Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. ) NPWP Madrasah - - - : - ) Nama Kepala Madrasah : Muklis ) Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Islam Bustanuth Tholibin ) Kepemilikan Tanah : Yayasan ) Status Tanah : Sertifikasi Wakaf ) Luas Tanah : c. Keadaan Gedung MI Tholabiyah Tegaron Keadaan gedung yang dimiliki MI Tholabiyah Tegaron antara lain, yaitu: ) lokal kelas dari kelas I-VI. ) lokal kelas untuk ruang Kepala Sekolah dan Guru. ) lokal wc untuk siswa dan untuk guru. ) lokal ruang untuk perpustakaan. ) lokal ruang untuk koperasi. d. Keadaan Guru MI Tholabiyah Tegaron Adapun jumlah guru di MI Tholabiyah Tegaron berjumlah yang terdiri dari laki-laki, dan perempuan. Untuk lebih jelas mengenai data guru MI dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Tabel No. jumlah guru MI Tholabiyah Tegaron Nama Jenis Kelamin Ijazah Jabatan . Muklis Laki-laki S. Kepala Sekolah . Anik Sri, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas . Nur Hamidah, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas II . Ana Nur J, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas III . M.Nurokhim, S.Ag Laki-laki S. Wali Kelas IV . S.Mukaromah, S.Pdi Perempuan S. Wali Kelas V . Etien M, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas VI . Ali Mahfud Laki-laki SMA Guru Penjas e. Keadaan Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron Adapun jumlah peserta didik MI Tholabiyah Tegaron dari kelas I-VI berjumlah siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut: Tabel jumlah peserta didik MI Tholabiyah Tegaron Tah Kelas I un Ajar an Jml Jml Sis wa Ro m Bel Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah (Kelas ) Jm l Sis wa Jml Jm l Ro Sis m wa Bel Jml Ro m Bel Jml Jml Jml Sis Ro Sis wa m Bel wa Jml Jml Ro Sis m wa Bel Jml Ro m Bel f. Visi dan Misi MI Tholabiyah Tegaron . Visi MI tholabiyah Tegaron Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan dasar berdiri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Tholabiyah Semarang Tegaron Kecamatan Banyubiru juga diharapkan merespon Jml Jml Sis Ro wa m Bel perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat, Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut : Membangun Madrasah yang berkualitas, kuat serta mandiri demi terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ berdasarkan faham ahlussunah waljamaah. . Misi MI Tholabiyah Tegaron a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. b. Mengupayakan keunggulan yangbersifat menyeluruh yaitu dalam bidang pemahaman nilai-nilai agama islam dan intelektual. c. Mencintai kebenaran, keadilan, kejujuran, dan keindahan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. g. Kurikulum MI Tholabiyah Tegaron Mata Pelajaran yang diajarkan di MI Tholabiyah Tegaron antara lain yaitu Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Agama, Pkn, Penjas, Seni Budaya dan Keterampilan, SKI, Aqidah Akhlak Bhs Arab Bhs Inggris Fiqh Qur’an Hadist Bhs Jawa dan BTA. Ekstrakulikuler yang diadakan di MI Tholabiyah Tegaron, yaitu pramuka, marching band, dan marawis. C. S ubjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV. Berdasarkan dokumen MI Tholabiyah Tegaron ditemukan data siswa kelas IV, dengan jumlah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : T abel siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron No. Nama Siswa Jenis Kelamin . Joko Supriyanto L . Nabil L . Rangga L . Azka P . Cahya P . Anggi P . Selfi P . Daris L . Irfan Budi L . Irvan Maulana L . Azka L . Dafa L . Roisul L . Sahhil L . Saiful L . Setya P . Sitil P . Surya L . Yudistira L . Zuyyun P . Gadis P . Ranu L . Gilang L . M.Qudsifa L B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus . Pra Siklus Pelaksanaan tindakan kelas pada prasiklus dilaksanakan pada semester I hari senin tangal pelajaran ( x juli selama kurang lebih jam ). Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester I kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan Setempat. Pelaksanaan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim selaku guru IPS kelas IV. Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) di MI Tegaron belum mencapai sudah mencapai KKM dan sisanya . Kurang lebihnya yang belum mencapai KKM. Penulis memberikan solusi dengan menggunakan strategi mind mapping. Penulis berharap dengan strategi ini, siswa dapat memahami materi IPS yang luas. . Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada semester I hari rabu tangal pelajaran ( x juli selama kurang lebih jam ). Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester I kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan Setempat. Hari selasa adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial, dan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim selaku guru IPS kelas IV, pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam (empat) tahap yaitu, dengan alur perencanaan, (planning). tindakan, (acting). pengamatan, (observing), dan refleksi ( reflecting), sesuai garis besar pelaksanaan dapat di diskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan . Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu, Memahami peta lingkungan setempat. . Merancang rencana pembelajaran sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar. . Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan. . Merancang soal-soal sarana untuk mengetahui kemampuan siswa. . Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru, guna mengetahui perubahan dan pengembangan. . Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa, guna untuk mengetahui perubahan dan pengembangan. . Mengunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. b. Tahap Tindakan Kegiatan awal, ( menit ) Apersepsi ) Guru memberi salam. ) Guru mengabsen kehadiran siswa. ) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. ) Guru memberikan motivasi pembelajaran. Kegiatan inti. ( dan menjelaskan tujuan menit). Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: ) Guru menjelaskan cara membuat mind mapping kepada siswa. ) Guru Menjelaskan pengertian peta dengan penerapan mind mapping. ) Guru Menjelaskan unsur-unsur peta dengan penerapan mind mapping. ) Guru menjelaskan tentang skala dengan penerapan mind mapping. ) Guru menjelaskan tentang langkah-langkah membaca peta dengan penerapan mind mapping. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: ) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. ) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. ) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan hasil belajar. ) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok. ) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. ) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. ) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Kegiatan penutup, ( menit ) Dalam kegiatan penutup, guru: ) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. ) Guru mengucapkan salam. c. Tahap Pengamatan Pada tahap ini dilaksanaakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: ) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi perserta didik pada saat pembelajaran. ) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Tahap Refleksi Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan, peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan, yaitu pembelajaran melalui penerapan model mind mapping, meningkatkan dengan hasil penerapan belajar. tersebut Refleksi apakah dilakukan dapat dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji keberhasilan dan kegagalan pada pre test sebagai persiapan tindakan selanjutnya. . Siklus II Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dllaksanakan pada semester I hari senin tangal pelajaran ( x agustus selama kurang lebih jam ) dan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim selaku guru IPS kelas IV. Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami peta lingkungan setempat. Hari selasa adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial, pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam (empat) tahap, yaitu, dengan alur perencanaan ( planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi ( reflecting), sesuai garis besar pelaksanaan dapat di diskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan, antara lain : Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II peneliti berupaya meningkatkan partisipasi keaktifan dan pemahaman siswa, serta hasil dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama yaitu, Memahami peta lingkungan setempat. Adapun perencanaan dalam siklus ini sebagai berikut: ) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I. ) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu, Memahami peta lingkungan setempat. ) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. ) Mempersiapkan penerapan mind mapping dengan baik. ) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. ) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa. ) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembanganya dalam proses pembelajaran. b. Tahap Tindakan Rencana pelaksanaan pembelajaran Kegiatan awal, ( menit ). Apersepsi ) Guru memberi salam. ) Guru mengabsen kehadiran siswa. ) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai. ) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. ) Guru meriview pelajaran yang di simpulkan sebelumnya. Kegiatan Inti, ( menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: ) Guru menyuruh siswa melihat catatan mind mapping siswa. ) Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan pengertian peta. ) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan beberapa unsur-unsur peta. ) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan beberapa langkah-langkah membaca peta. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: ) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. ) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,dan bertindak tanpa rasa takut. ) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan hasil belajar. ) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok. ) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja individual maupun kelompok. ) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta. Konfimasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: yang ) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. ) Guru bersama siswa bertanya jawab membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran. ) siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan. Kegiatan penutup, ( menit ) ) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. ) Guru mengucapkan salam. c. Tahap Pengamatan Pada tahap ini dilaksanaakan obsevasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: ) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengetahui partisipasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran. ) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. ) mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model mind mapping yang sedang berlangsung. ) melakukan diskusi dengan guru untuk membantu tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran serta perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. ) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya. d. Tahap Refleksi Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan, peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakantindakan yang telah dilakukan, yaitu melalui penerapan model mind mapping, apakah pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. setelah membandingkan tindakan siklus I dan siklus II, dalam proses belajar siswa sudah mengalami perubahan dalam belajar yang baik dan dalam siklus II, keseluruhan siswa sudah mencapai ketuntasan nilai KKM yang telah ditentukan, maka proses perbaikan belajar berhasil dan tidak perlu lagi diadakan perbaikan tindakan dalam belajar siswa. Maka keberhasilan belajar meningkat untuk mata pelajaran IPS. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus . Pra Siklus Adapun dari hasil tes formatif pada pra-siklus ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel . Hasil Tes Formatif pada Pra-Siklus No. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Nama Joko Nabil Rangga Selfi Anggi Azka Cahya Daris Irfan Budi Irfan Maulana Azka Dafa Roisul Sahhil Saiful Setya Sitil Surya Yudistira Zuyyun Gadis Ranu Gilang Qutsifa KKM Nilai Ketuntasan T TT T TT TT T TT TT T T TT T TT T TT TT TT TT TT TT T TT TT TT Keterangan:Tuntas (T) : Siswa atau Tidak Tuntas (TT) : siswa atau Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan pre test. Pre test dilaksanakan pada hari senin tanggal Juli . Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan kesiapan dalam belajar serta kreativitas siswa dalam mencatat. Hasil Pre Test Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias karena kurang adanya persiapan dalam mempelajari materi yang ada pada pertemuan ini. Rata-rata pemahaman siswa terhadap konsep materi IPS masih kurang. Kreativitas siswa dalam mencatat kata-kata penting tentang materi IPS juga masih kurang, siswa terlihat masih malas untuk mencatat. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada prasiklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut: . Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian materi dengan ceramah. . Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena masih menggunakan strategi pembelajaran yang monoton. . Guru kurang berinteraksi dengan siswa, sehingga masih ada siswa yang bicara sendiri. . Guru kurang melibatkan siswa ketika proses pembelajaran sehingga siswa tidak berani untuk aktif atau bertanya jawab. Secara garis besar pra-siklus berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai standar nilai KKM yang ditentukan yaitu untuk mata pelajaran IPS di MI Tholabiyah Tegaron kec.Banyubiru, kab.Semarang. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus I. . Pengamatan Terhadap Pemahaman Siswa Dalam memberikan penilaian pengamatan mengenai pemahaman siswa pada setiap per siklus peneliti mengacu pada partisipasi siswa yaitu, terhadap jalannya pembelajaran dengan memperhatikan aspek-apsek berikut: . Pemusatan perhatian pada pelajaran ) Nilai kurang apabila siswa tidak memperhatikan dan atau sering berpindah tempat saat pembelajaran berlangsung. ) Nilai cukup apabila siswa memperhatiakan dengan seksama tapi terkadang berbicara sendiri. ) Nilai baik apabila siswa memperhatikan dengan seksama penerapan mind mapping, tidak bebicara sendiri, tidak berpindah tempat dan mendengarkan penjelasan materi dari guru. . Aktivitas bertanya ) Nilai kurang apabila siswa bertanya dalam keadaan tegang atau bingung dengan apa yang hendak disampaikan. ) Nilai cukup apabila siswa bertanya tetapi masih malu-malu belum berani sepenuhnya mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. ) Nilai baik apabila siswa bertanya dilakukan dalam keadaan rileks, tidak dalam keadaan tegang. . Isi pertanyaan ) Nilai kurang apabila isi pertanyaan siswa yang tidak berkaitan dengan bahan ajar yang sedang disampaikan. ) Nilai cukup apabila isi pertanyaan siswa masih mengandung banyak penafsiran. ) Nilai baik apabila isi pertanyaan siswa jelas, singkat, dan tidak mengandung penafsiran dan mudah dipahami oleh siswa lain. . Aktivitas menjawab pertanyaan ) Nilai kurang apabila siswa tidak merespon dari apa yang didengar. ) Nilai cukup apabila siswa bisa menjawab dari pertanyaan meskipun siswa masih malu-malu. ) Nilai baik apabila jawaban siswa penuh dengan semangat dan rasa ingin tahu. . Isi jawaban ) Nilai kurang apabila tafsiran jawaban siswa masih mengarah pada pokok lain. ) Nilai cukup apabila jawaban siswa masih belum sempurna atau belum sesuai dengan apa yang inginkan. ) Nilai baik apabila jawaban siswa jelas dan tidak menimbulkan banyak penafsiran dan mudah dipahami oleh siswa lain.. . Logika berfikir ) Nilai kurang apabila siswa tidak mampu menghubungkan materi pelajaran yang telah diterima. ) Nilai cukup apabila siswa mampu menerima materi melalui meskipun masih kesulitan. ) Nilai baik siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, logis dan sistematis terhadap materi yang diterima melalui kemampuan berfikir siswa. . Siklus I Adapun dari hasil tes formatif pada siklus ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel . Hasil Belajar pada Siklus I No. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Keterangan: Nama KKM Joko Nabil Rangga Selfi Anggi Azka Cahya Daris Irfan Budi Irfan Maulana Azka Dafa Roisul Sahhil Saiful Setya Sitil Surya Yudistira Zuyyun Gadis Ranu Gilang Qutsifa JUMLAH RATA-RATA Nilai Ketuntasan T T TT T T T TT TT T TT TT T TT T TT TT TT TT T T T T TT TT Tuntas (T) : Siswa atau Tidak tuntas (TT) : Siswa atau Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model mind mapping ini terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar siswa terhadap materi IPS yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar meningkat menjadi . Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah sebanyak siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak siswa. Sedangkan yang gagal siswa, karena skor tesnya kurang dari , sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS MI Tholabiyah Tegaron kec. Banyubiru kab. Semarang. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut : . Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah dibuat. . banyak murid yang tidak tahu maksud dari pembelajaran dengan mind mapping kebanyakan dari mereka hanya bermain-main dan bercanda dengan kawankawan mereka tidak fokus terhadap apa yang instruksikan oleh guru . . dari guru sosialisasi penerapan mind mapping ini belum diterima oleh siswa sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti pelajaran. . adanya siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan penerapan pembelajaran mind mapping yang terlalu baru. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa: Tabel Hasil Pengamatan Guru Siklus I Kegiatan B Mengucapkan salam Hasil C Melakukan presensi kehadiran siswa Melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait Hal yang menghambat Rencana perbaikan Sebagian siswa Guru harus lebih gaduh. keras saat presensi kehadiran siswa. Semua siswa Guru harus tegas gaduh. memberi peringatan kepada siswa. Siswa tidak Guru harus merespon apa memulai tanya yang jawab materi disampaikan yang terkait. guru. Menyampaikan tujuan pembelajaran Penggunaan strategi pembelajaran Menguasai materi pembelajaran K Hal yang mendukung Siswa tertib saat guru masuk kelas. Siswa memperhatikan dengan saksama. guru menyampaikan materi dengan jelas. Guru harus lebih teliti dalam menyampaikan materi. Menjelaskan aturan penggunaan strategi mind mapping Penerapan strategi mind mapping Memberi siswa kesempatan untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesimpulan materi Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Mengucap salam penutup Mengelola kelas saat pembelajaran Guru harus menuntun siswa dengan sabar untuk penggunaan strategi mind mapping. Siswa cenderung semaunya sendiri untung membuat mind mapping. Siswa terlalu lama membuat mind mapping sehingga menghabiskan waktu pembelajaran. Setelah membuat mind mapping siswa asik mengobrol sendiri. Guru harus lebih teliti dalam membimbing membuat mind mapping. siswa senang dengan strategi mind mapping. Guru membimbing siswa membuat mind mapping Siswa sedikit kebingungan dengan strategi tersebut. siswa memperhatikan evaluasi guru. Perlunya guru untuk membatasi waktu. Guru harus tegas di dalam kelas. Guru harus lebih keras dalam menyampaikan evaluasi. Siswa tenang saat pelajaran akan diakhiri Siswa dibiarkan gaduh sendiri. Guru harus lebih tegas. Keterangan B = Baik C = Cukup K = Kurang Tabel Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Kegiatan Hasil B Siswa menjawab salam Siswa menjawab presensi yang dilakukan guru Siswa bertanya tentang materi yang terkait Siswa mengamati media yang dibawa guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi/me njawab pertanyaan Siswa aktif dalam membuat mind mapping C K Hal yang Mendukung Hal yang Menghambat Kegiatan Perbaikan Siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Guru kurang keras dalam melaksanakan presensi. Siswa gaduh sendiri. Semua siswa harus tenang. Guru kurang jelas dalam menyampaikan pelajaran. siswa gaduh sendiri. Saat pelajaran dimulai, siswa harus tenang dahulu. Siswa tidak boleh berjalanjalan didalam kelas saat KBM. Diharapkan semua siswa membawa peralatan untuk membuat mind Tempat duduk siswa harus diatur dengan baik. Siswa senang dengan media yang di bawa guru. Guru tidak meneliti pekerjaan siswa satu persatu. Siswa ikut menyimpulkan materi Guru tidak menyuruh siswa menyimpulkan materi. Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa menjawab salam mapping. Siswa harus lebih memperhatikan. siswa mengerjakan dengan tenang. Semua siswa tertib saat pelajaran diakhiri. Keterangan B = Baik C = Cukup K = Kurang . Siklus II Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini di dapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel . Hasil Belajar pada Siklus II No. Nama KKM Nilai Ketuntasan . Joko T . Nabil T . Rangga T . Selfi T . Anggi T . Azka T . Cahya TT . Daris T . Irfan Budi T . Irfan Maulana T . Azka T . Dafa T . Roisul T . Sahhil T . Saiful TT . Setya T . Sitil T . Surya T . Yudistira T . Zuyyun T . Gadis T . Ranu T . Gilang T . Qutsifa T JUMLAH RATA-RATA Keterangan: Tuntas (T) : Siswa atau % Tidak Tuntas (TT) : Siswa atau % Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model mind mapping ini terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar siswa terhadap materi IPS yang telah dipelajari.Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari siklus I sebesar % meningkat menjadi %. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah sebanyak siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak siswa. Sedangkan yang gagal siswa karena skor tesnya kurang dari , sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS MI Tholabiyah Tegaron kec. Banyubiru kab. Semarang. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus II dapat diperoleh hasil sebagai berikut : . Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah dibuat. . siswa tidak lagi merasa binggung dengan pembelajaran mengunakan mindmapping hal ini dikarenakan guru melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa. . sudah % lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif. . dari guru tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalamn pelaksanaan siklus I. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, terdapat faktor pendukung dan penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa: Tabel Hasil Pengamatan Guru Siklus II Kegiatan B Mengucapkan salam Melakukan presensi kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait Hasil C Penggunaan strategi pembelajaran Menguasai materi pembelajaran Menjelaskan aturan penggunaan strategi mind mapping Penerapan strategi mind mapping K Hal yang mendukung Semua siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Guru bersuara keras saat presensi dilaksanakan. siswa memperhatikan guru. Guru dan siswa sama-sama melakukan tanya jawab dengan tenang. Guru memberi contoh strategi kepada siswa perbangku. Guru dengan jelas menyampaikan materi. Guru berkeliling dalam kelas dengan menjelaskan penggunaan strategi mind mapping. Guru menerapkan strategi mind Hal yang menghambat Rencana perbaikan Guru membimbing siswa membuat mind mapping Memberi siswa kesempatan untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesimpulan materi Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Mengucap salam penutup Mengelola kelas saat pembelajaran Keterangan B = Baik C = Cukup K = Kurang mapping dengan rapi dan jelas. Siswa tenang saat dibimbing guru membuat mind mapping Siswa antusias dengan materi yang dipelajari. Guru dan siswa kompak dalam menyimpulkan materi Guru memberikan evaluasi dengan jelas. Siswa tenang saat pelaran akan diakhiri. Guru tegas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tabel Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Kegiatan Hasil B Siswa menjawab salam Siswa menjawab presensi yang dilakukan guru Siswa bertanya tentang materi yang terkait Siswa mengamati media yang dibawa guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi/me njawab pertanyaan Siswa aktif dalam membuat mind mapping C K Hal yang Mendukung Siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Siswa memperhatikan saat guru melaksanakan presensi. Sebagian banyak siswa bertanya tentang materi yang terkait. Siswa senang dengan media yang dibawa guru. siswa tenang saat guru menjelaskan materi. Siswa berlombalomba dalam menjawab pertanyaan guru. Semua siswa senang membuat mind mapping dengan pensil Hal yang Menghambat Kegiatan Perbaikan warnanya. Siswa ikut menyimpulkan materi Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa menjawab salam Siswa dengan tenang dibimbing guru untuk bersamasama menyimpulkan materi. Siswa bersungguhsungguh mengerjakan soal evaluasi. Siswa tenang saat pelajaran akan diakhiri. Keterangan B = Baik C = Cukup K = Kurang B. PEMBAHASAN . Analisis Siklus I Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IV di MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang, peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran IPS sangat tinggi. Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari nilai siswa yang tidak memenuhi KKM, dan hal ini terjadi karena siswa masih kurang mengenal penerapan pembelajaran mind mapping. Dan kebanyakan siswa masih banyak yang tidak memperhatikan dan siswa masih pasif belum ada partisipasi dalam kegiatan belajar yang sedang berlangsung. Dari siswa terdapat sedangkan siswa yang tuntas ada ( ). dan begitu juga dari siswa yang belum tuntas belajar, siswa, dengan rata-rata keseluruhan siswa yang yang berpartisipasi dalam kegiatan belajar masih kurang. . Analisis Siklus II Pada siklus II ini keseluruhan siswa berpartisipasi jalannya pembelajaran mind mapping dari awal sampai ahir. Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai rata-rata . Keseluruhan siswa dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan: . Memperhatikan intruksi dan perintah dari guru. . Memperhatikan penyampaian materi guru. . Konsentrasi dalam mengerjakan soal. . Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah paham. Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model mind mapping pada siswa kelas IV di MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang dapat diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai KKM individual yaitu ( ), dengan nilai rata-rata yaitu ( ). Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini efektif meningkatkan ketuntasan dan hasil belajar pada siswa, di MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang. . Analisis Data Akhir Data ini diperoleh dari hasil belajar siswa kelas IV pada Pra siklus, siklus I, dan siklus II. Berikut data rekapitulasi hasil belajar siswa antar siklus: Tabel Data Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron No. Tahap Nilai . . . Pra Siklus Siklus I Sikuls II Hasil belajar Tuntas Presentase Belum Tuntas % % % Presentase % % % Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa hasil belajar dari pra siklus, siklus I dan siklus II selalu meningkat dan itu dapat dilihat dari prosentase siswa yang tuntas dalam mengikuti pembelajaran pada waktu pra siklus ada , kemudian siklus I ada dan siklus II ada . Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tintakan kelas yang dilaksanakan di MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu telah berhasil mencapai . Dengan demikian siklus selanjutnya dapat dihentikan atau tidak perlu dilaksanakan. Sehingga hipotesis tindakan yang menyatakan “melalui strategi Mind Mapping “ dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pokok bahasan materi mengetahui peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun dapat diterima. BAB V PENUTUP A. kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan sebagai berikut: . Penerapan model pembelajaran mind mapping terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu pengetahuan sosial pada kelas IV MI Tholabiyah Tegaron kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang pada semester I tahun . Hal ini dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya, pada siklus I hasil belajar yang semula nilai rata-rata kelas pada pra siklus sebesar, ( ) meningkat menjadi, ( meningkat, ( . Penerapan ) pada siklus I kemudian dan ) pada siklus II. model pembelajaran mind mapping terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi Ilmu pengetahuan sosial pada kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan pemahaman siswa dalam belajar dan hasil belajar IPS yang diperoleh. Proses penilaian model penerapan mind mapping untuk meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang cukup tinggi. B. Saran-saran Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini ada beberapa saran yang bisa kami berikan demi kemajuan dan perkembangan serta meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa, yaitu: . Agar guru memperhatikan tujuan dari materi IPS, sehingga dapat menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk menyesuaikan model penerapan mind mapping dan memperhitungkan waktu sebelum menerapkan model tersebut. . Perlu adanya kepercayaan dan penghargaan guru kepada siswa bahwa siswa tersebut mampu untuk membuat sebuah kreativitas membuat mind mapping yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa miliki sesuai dengan tema yang ditentukan. . Agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk membuat mind mapping dengan tujuan mereka sudah membaca dan memahami terlebih dahulu materi IPS sebelum diterangkan oleh guru di dalam. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Asih, Eka Sulistyowati. Aksara. Basrowi, Suwandi. Indonesia. . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. , Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT. Bumi . Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia Buzan, Tony. . Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia. Buzan, Tony. . Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: Gramedia. Djamarah, Syaiful Bahri. . Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineke Cipta. Faidi, Ahmad. . Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak Kanan dan Kiri. Jogjakarta: Diva Press. Hamalik, Oemar. . Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika. Kamus Umum piskologi. Jakarta: Balai Pustaka. Hamruni. . Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: INSAN MANDIRI. (http://mahmudin.wordpress.com/ mind mapping). Diakses pada tanggal Kodir, Abdul. mei /pembelajaran-berbasispetapikiran, pukul WIB. . Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Sudjana, Nana. . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto, Ahmad. . Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama. Wahidmurni. . Pengembangan Kurikulum IPS dan Ekonomi di Sekolah/ Madrasah. Malang: UIN Maliki Press. Wena, Made. . Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Lampiran Kegiatan B Mengucapkan salam Hasil C Melakukan presensi kehadiran siswa Melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait Menjelaskan aturan penggunaan strategi mind mapping Penerapan strategi mind mapping Guru membimbing siswa membuat mind mapping Memberi siswa kesempatan Siswa memperhatikan dengan saksama. guru menyampaikan materi dengan jelas. Siswa sedikit kebingungan dengan strategi tersebut. Hal yang menghambat Rencana perbaikan Sebagian siswa Guru harus lebih gaduh. keras saat presensi kehadiran siswa. Semua siswa Guru harus tegas gaduh. memberi peringatan kepada siswa. Siswa tidak Guru harus merespon apa memulai tanya yang jawab materi disampaikan yang terkait. guru. Menyampaikan tujuan pembelajaran Penggunaan strategi pembelajaran Menguasai materi pembelajaran K Hal yang mendukung Siswa tertib saat guru masuk kelas. Guru harus lebih teliti dalam menyampaikan materi. Guru harus menuntun siswa dengan sabar untuk penggunaan strategi mind mapping. siswa senang dengan strategi mind mapping. Siswa cenderung semaunya sendiri untung membuat mind mapping. Siswa terlalu lama membuat Guru harus lebih teliti dalam membimbing membuat mind mapping. Perlunya guru untuk untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesimpulan materi Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Mengucap salam penutup Mengelola kelas saat pembelajaran mind mapping sehingga menghabiskan waktu pembelajaran. Setelah membuat mind mapping siswa asik mengobrol sendiri. siswa memperhatikan evaluasi guru. membatasi waktu. Guru harus tegas di dalam kelas. Guru harus lebih keras dalam menyampaikan evaluasi. Siswa tenang saat pelajaran akan diakhiri Siswa dibiarkan gaduh sendiri. Salatiga, Penulis Agustus Guru harus lebih tegas. Lampiran Kegiatan Hasil B Siswa menjawab salam C Siswa aktif dalam membuat mind mapping Siswa ikut menyimpulkan materi Guru kurang keras dalam melaksanakan presensi. Siswa gaduh sendiri. Semua siswa harus tenang. Guru kurang jelas dalam menyampaikan pelajaran. siswa gaduh sendiri. Saat pelajaran dimulai, siswa harus tenang dahulu. Siswa tidak boleh berjalanjalan didalam kelas saat KBM. Diharapkan semua siswa membawa peralatan untuk membuat mind mapping. Siswa harus lebih memperhatikan. Tempat duduk siswa harus diatur dengan baik. Siswa senang dengan media yang di bawa guru. Siswa menanggapi/me njawab pertanyaan Kegiatan Perbaikan Siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Siswa mengamati media yang dibawa guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Hal yang Menghambat K Siswa menjawab presensi yang dilakukan guru Siswa bertanya tentang materi yang terkait Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa menjawab salam Hal yang Mendukung Guru tidak meneliti pekerjaan siswa satu persatu. Guru tidak menyuruh siswa menyimpulkan materi. siswa mengerjakan dengan tenang. Semua siswa tertib saat pelajaran diakhiri. Lampiran Kegiatan B Mengucapkan salam Melakukan presensi kehadiran siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait Hasil C Penggunaan strategi pembelajaran Menguasai materi pembelajaran Menjelaskan aturan penggunaan strategi mind mapping Penerapan strategi mind mapping K Hal yang mendukung Semua siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Guru bersuara keras saat presensi dilaksanakan. siswa memperhatikan guru. Guru dan siswa sama-sama melakukan tanya jawab dengan tenang. Guru memberi contoh strategi kepada siswa perbangku. Guru dengan jelas menyampaikan materi. Guru berkeliling dalam kelas dengan menjelaskan penggunaan strategi mind mapping. Guru menerapkan strategi mind mapping dengan rapi dan jelas. Hal yang menghambat Rencana perbaikan Guru membimbing siswa membuat mind mapping Memberi siswa kesempatan untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesimpulan materi Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Mengucap salam penutup Mengelola kelas saat pembelajaran Siswa tenang saat dibimbing guru membuat mind mapping Siswa antusias dengan materi yang dipelajari. Guru dan siswa kompak dalam menyimpulkan materi Guru memberikan evaluasi dengan jelas. Siswa tenang saat pelaran akan diakhiri. Guru tegas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Salatiga, Penulis Agustus Lampiran Kegiatan Hasil B Siswa menjawab salam Siswa menjawab presensi yang dilakukan guru Siswa bertanya tentang materi yang terkait Siswa mengamati media yang dibawa guru Siswa memperhatikan penjelasan guru C Siswa menanggapi/me njawab pertanyaan Siswa aktif dalam membuat mind mapping Siswa ikut menyimpulkan materi Hal yang Mendukung K Siswa tenang saat pelajaran akan dimulai. Siswa memperhatikan saat guru melaksanakan presensi. Sebagian banyak siswa bertanya tentang materi yang terkait. Siswa senang dengan media yang dibawa guru. siswa tenang saat guru menjelaskan materi. Siswa berlombalomba dalam menjawab pertanyaan guru. Semua siswa senang membuat mind mapping dengan pensil warnanya. Siswa dengan tenang dibimbing guru untuk bersamasama menyimpulkan materi. Hal yang Menghambat Kegiatan Perbaikan Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa menjawab salam Siswa bersungguhsungguh mengerjakan soal evaluasi. Siswa tenang saat pelajaran akan diakhiri. Lampiran SOAL ( Pilihan Ganda ) . Ada berapakah unsur-unsur peta ? a. b. c. . Judul peta di tulis di bagian ... dengan huruf yang ...? a. Atas dan Menonjol b. Tengah dan Miring c. Bawah dan Lurus . Sebutkan bentuk simbol-simbol pada peta ? a. Warna, Garis dan Gambar b. Gambar dan Tegak c. Kontras . Skala angka disebut juga sebagai skala... ? a. Skala horizontal b. Skala vertikal c. Skala numerik . Disebut apakah garis-garis yang tegak ? a. Garis mujur b. Garis bujur c. Garis lintang . Disebut apakah garis-garis yang mendatar ? a. Garis lintang b. Garis astronomis c. Garis bujur . Apa gunanya garis astronomis ? a. Menentukan arah b. Menentukan letak suatu tempat atau wilayah c. Menentukan waktu . Ada berapa langkah-langkah membaca peta ? a. b. c. . Bagaimana cara kita membaca peta Kabupaten/Kota ? a. Memperhatikan gambar peta Kabupaten/Kota b. Memperhatikan garis gambar c. Memperhatikan tulisan gambar . Bagaimana cara kita membaca peta Provinsi ? a. Memperhatikan peta b. Memperhatikan peta Provinsi c. Memperhatikan lokasi ( ISSEY ) . Apa yang dimaksud dengan peta ? . Sebutkan unsur-unsur peta ! . Sebutkan langkah-langkah membaca peta ! . Apa saja yang harus diperhatikan ketika membaca peta Kabupaten/Kota ? . Tuliskan Provinsi di Indonesia yang kamu ketahui ! Lampiran SOAL ( Pilihan Ganda ) . Apa batas wilayah Provinsi Banten di bagian utara ? a. Indonesia b. Laut jawa c. Samudra Hindia . Apa batas wilayah Provinsi Banten di bagian timur ? a. Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat b. Papua c. Laut Jawa . Apa batas wilayah Provinsi Banten di bagian barat ? a. Selat Sunda b. Selat Malaka c. Samudra Hindia . Apa batas wilayah Provinsi Banten di bagian selatan ? a. Provinsi DKI b. Selat Sunda c. Samudra Indonesia . Dimana letak ibu kota Kabupaten Lebak ? a. Cilegon b. Rangkas Bitung c. Jakarta . Dimana letak ibu kota kodya Tangerang ? a. Tangerang b. Rangkas Bitung c. Lebak . Dimana letak ibu kota Kabupaten Pandeglang ? a. Pandeglang b. Tiga Raksa c. Jakarta . Apa kenampakan buatan di wilayah Banten ? a. Gunung b. Sungai c. Pelabuhan Merak . Apa kenampakan alam di wilayah Banten ? a. Bandara Sukarno-Hatta b. Jalan Tol c. Teluk Camar . Dimana letak ibu kota Kabupaten Tangerang ? a. Tiga Raksa b. Pandeglang c. Cilegon ( ISSEY ) . Dimana letak Provinsi Banten ? . Sebutkan letak astronomis Provinsi Banten ! . Sebutkan Kota- kota penting di Provinsi Banten ! . Sebutkan kenampakan alam Provinsi Banten ! . Sebutkan batas-batas wilayah di Provinsi Banten ! Lampiran Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa sedang membaca buku Lks. Contoh peta Kecamatan Banyubiru. Siswa sedang membuat/menggambarkan materi dengan menggunakan mind mapping. Contoh gambaran mind mapping siswa. Bapak Rokhim (Guru wali kelas IV) sedang membuka kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Bapak Rokhim sedang menjelaskan pelajaran IPS. Lampiran DAFTAR NILAI SKK Nama : Wulan Vita Sari Nim : Jurusan : PGMI Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Dosen PA : Drs. Abdul Syukur, M.Si - - No. Kegiatan . . . . . . . . . . Opak diselenggarakan oleh STAIN Salatiga Opak Jurusan Tarbiyah diselenggarakan oleh STAIN Salatiga Sertifikat Orientasi Dasar Keislaman (ODK) diselenggarakan oleh STAIN Salatiga Seminar Entrepreneurship dan Perkoprasian diselenggarakan MAPALA MITAPASA dan KSEI STAIN Salatiga Seminar Achicvment Motivation Training dengan AMT, Bangun Karakter Raih Prestasi LIBRARY USER EDUCATION oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga Seminar Pra Youth Leadership Training diselenggaran oleh KAMMI Komisariat Salatiga Seminar Training Pembuatan Makalah diselenggarakan oleh LDK Darul Amal STAIN Salatiga Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tahun H oleh KSEI STAIN Salatiga Workshop Nasional Metode (Sempoa) diselenggarkan di Balairung Utama UKSW Salatiga tanggal keterangan September Peserta - September Peserta September Peserta September Peserta September Peserta September Peserta oktober peserta oktober Peserta Januari Peserta April Peserta Nilai . . . . . . . . . . . . . Seminar Nasional Enterepreneurship diselenggarakan oleh KOPMA “FATAWA” STAIN Salatiga Seminar Festifal Dakwah MILAD XI LDK STAIN Salatiga Islamic Public Speaking Training oleh LDK Darul Amal STAIN Salatiga Seminar Nasional Hypnoteaching UKSW Salatiga Talkshow Nasional dengan tema “Matematika Ilmu atau Seni?” diselenggaran di UKSW Salatiga Asramanisasi diselenggarakan di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan Tuntang Semarang Sarasehan diselenggarkan oleh Biro Pendidikan Pondok Pesantren Edi Mancoro Seminar Nasional “Pendidikan Karakter Untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan” oleh HMJ IAIN Salatiga Seminar “Cara Cepat Menguasai Bahasa Asing” diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Bahasa PP.Edi Mancoro Gedangan Tuntang Semarang Seminar Nasional ”Pendidikan Agama Menjadi Pelopor Kebangkitan Di Era Modern” diselenggarakan oleh HMJ PAI IAIN Salatiga Seminar Nasional “Metodologi Penafsiran Kontemporer” diselenggarakan di Auditorium Kampus IAIN Salatiga Kampung Bahasa oleh Unit Pengembangan Bahasa di PP. Edi Mancoro Gedangan Tuntang Semarang Seminar Nasional “Indonesia Budayaku Indonesia Warisanku” (Salatiga Kota Pusaka) Mei Peserta Juni Peserta Juni Peserta November Peserta Februari Peserta Juni- Peserta Juli Oktober Peserta November Peserta Februari Peserta Mei Peserta Mei Peserta Mei peserta Juni Peserta . Ngaji Akbar Jurnalistik dan Seminar Nasional Literasi Islam bertajuk “Membangun Budaya Literasi Islam di Era Informasi Digital” diselenggarakan oleh YAYASAN WAQAF LITERASI ISLAM INDONESIA , dan Juni Peserta JUMLAH Salatiga, Agustus Mengetahui Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama H. Achmad Maimun, M.Ag NIP. Lampiran DAFTAR RIWAYAT HIDUP Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut : . Nama : Wulan Vita Sari . Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, . Jenis Kelamin : Perempuan . Agama : Islam . Suku Bangsa : Jawa/Indonesia . Alamat : Gondoriyo, Krajan Atas Rt: April Rw: Kec. Jambu . Riwayat Pendidikan a. SDN Gondoriyo : , lulus tahun b. MTsN Susukan, lulus tahun c. SMK N Bawen, lulus tahun d. SI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PGMI, IAIN Salatiga tahun Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, Penulis Agustus