BENTUK VERBAL dan NONVERBAL PELECEHAN

advertisement
BENTUK VERBAL dan NONVERBAL PELECEHAN SEKSUALTERHADAP BURUH PEREMPUAN(Analisis Isi Pada Film North Country karya Niki Caro)
Oleh: Yuyun Yuanita H ( 02220138 ) Communication Science Dibuat: 2008­02­06 , dengan 3 file(s). Keywords: Bentuk verbal dan nonverbal pelecehan seksual, buruh perempuan Abstrak Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan sifat komunikasi yang sering kita jumpai ketika menyampaikan sebuah pesan apakah berupa kata ­ kata atau perilaku. dalam sebuah interaksi terkadang terdapat perbedaan pemahaman pesan antara yang disampaikan sumber dan diterima receiver. Begitu pula dalam pelecehan seksual didalamnya terdapat komunikasi verbal dan nonverbal seperti rayuan seksual, komentar, maupun sentuhan dan gerakan tubuh yang mungkin berbeda pemahaman penerimaan pesannya antara yang disampaikan dengan pesan yang dimaksudkan. Sehingga apa yang dimaksud sebagai bentuk pelecehan bagi korban mungkin dianggap sebagai bentuk keakraban oleh sumber. Dalam komunikasi massa film merupakan salah satu media penyampai pesan yang memproyeksikan kejadian atau fenomena masyarakat kedalam sebuah layar dimana unsur utamanya adalah hiburan meskipun ada juga film yang memasukkan unsur informasi dan mendidik di dalamnya. North Country termasuk film yang memiliki unsur menginformasikan pelecehan seksual yang diterima perempuan dalam lingkungan kerjanya yang diambil dari kisah nyata Lois E. Jenson vs Eveleth Mines sehingga bentuk pelecehan seksual yang ada didalamnya adalah nyata dan tidak dibuat ­ buat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa kemunculan bentuk verbal dan nonverbal pelecehan seksual terhadap buruh perempuan dalam film North Country. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemunculan bentuk verbal dan nonverbal pelecehan seksual dalam film North Country. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan dari analisis isi adalah untuk mendeskripsikan isi komunikasi yang tampak secara obyektif, sistematik dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan unit analisis dialog dan adegan sebagai bagian dari film dengan struktur kategori verbal request dengan indikator sexual bribery, indikator sexual advances dan indikator subtle pressures, kategori verbal comments dengan indikator personal remarks dan indikator sexual categories remarks, kategori nonverbal displays dengan indikator sexual assault, indikator sexual touching, indikator sexual posturing dan indikator sexual materials. Ketiga kategori tersebut muncul sebagai bagian dari pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan satuan ukur durasi per detik dari kategori yang terdapat dalam tiap scene yang mengandung unsur pelecehan seksual. Penelitian menunjukkan bahwa pesan pelecehan seksual dalam film North Country adalah sebanyak 302 detik dengan kemunculan 18 scene sebagai total kemunculan scene yang diamati. Film ini lebih menonjolkan komentar maupun kata ­ kata pelecehan diterima Josey dan buruh perempuan lainnya dalam kategori verbal comments dengan durasi sebanyak 125 detik atau sebesar 41,39% dengan frekuensi 12 kali. Disusul kategori nonverbal displays dengan sebanyak 122 detik atau sebesar 40,4% dengan frekuensi 10 kali maupun kategori verbal request dengan durasi sebanyak 55 detik atau sebesar 18,21% dengan frekuensi 4 kali
Hasil penelitian menunjukkan bentuk pelecehan seksual dalam film ini menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh pimpinan tambang dan buruh pria kepada Josey dan buruh perempuan lainnya, dimana didalamnya terdapat verbal request (permintaan seksual secara verbal), verbal comments (komentar seksual) dan nonverbal displays (mempertontonkan pelecehan secara nonverbal). Pelecehan seksual yang paling dominan dalam film North Country adalah bentuk pelecehan verbal comments, yang diartikan sebagai kata atau komentar berupa lelucon seksual, rayuan seksual maupun kata ­ kata menghina baik ditujukan secara personal maupun kelompok kepada Josey dan buruh perempuan lainnya. Hal ini menbuktikan bahwa komunikasi verbal dianggap lebih bisa menyampaikan pesan dalam pelecehan seksual.
Download