PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Naskah Publikasi Oleh ABDILLAH SABRI NIM. 080569201015 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014 SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini: Nama : ABDILLAH SABRI NIM : 080569201015 Jurusan/Prodi : SOSIOLOGI Alamat : JL.NUSANTARA KP.BANGUN REJO KELURAHAN GUNUNG LENGKUAS KECAMATAN BINTAN TIMUR, KM.18 KIJANG Nomor TELP : 082285733155 Email : [email protected] Judul Naskah : PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 02 September 2015 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Suryaningsih, M.Si. NIDN.1016076901 Muhammad Yusuf,HM,M.Ed. NIDN.1005058007 1 PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Abdillah Sabri [email protected] Suryaningsih, M.Si [email protected] Muhammad Yusuf,HM,M.Ed [email protected] ABSTRAK Perubahan di suatu daerah akan mempengaruhi tatanan hidup daerah tersebut, tinggal bagaimana pula masyarakatnya mengantisipasinya. Salah satu perubahan yang paling banyak mempengaruhi bidang kehidupan pada masyarakat adalah pembangunan terhadap suatu daerah. Masyarakat yang memiliki pola pikir yang rasional akan dengan senang hati menerima perubahan yang terjadi, bahkan ikut berpartisipasi membuat perubahan tersebut. Luasnya bidang yang ada pada perubahan tersebut, maka dalam penelitian ini perubahan yang dikaji yaitu bagaimana bentuk struktur sosial, sistem sosial dan juga organisasi sosial serta respon masyarakat. Nilai-nilai sosial termasuk pada sistem sosial, nilai sosial yang dimaksud yaitu nilai yang hidup dalam sebagian besar masyarakat yang membentuk karakteristik masyarakat dan dapat menjadi ciri dari suatu masyarakat, serta respon masyarakat guna melihat tanggapan positif dan negatif dari adanya pembangunan tersebut. Menurut salah satu teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Dirdjosisworo yang mengatakan perubahan sosial adalah perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial. Metode penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian berupa mencari fakta-fakta sesuai dengan ruang ringkup judul penelitian, kemudian di paparkan secara jelas, guna memberikan gambaran tentang adanya suatu fenomena sosial. Teknik analisa data yang dilakukan secara kualitatif. Sedangkan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi serta wawancara menggunakan pedoman wawancara (Interview Guide). Dari hasil analisis yang telah dilakukan dari aspek struktur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial menunjukkan terjadinya perubahan sosial pada masyarakat Kampung Bukit Batu. Perubahan yang terjadi tidak hanya pembangunan pada wilayah tersebut saja melainkan masyarakat merasa lebih mudahnya berintraksi ke pemerintahan, terkait masalah-masalah yang ada dikampung, mudahnya akses jalan menuju kota, yang dahulu sangat sulit untuk dijangkau, sehingga dari segi ekonomi masyarakat meraka terbantu dan merasa mudah dengan adanya akses jalan tersebut serta cara pandang masyarakat makin maju. Selain itu semua wilayah ini merupakan wilayah budaya, sehingga diperlukan adanya peran masyarakat dalam menjaganya, seperti dibentuknya sebuah komunitas budaya agar tidak terjadi pergeseran yang besar dengan adanya pembangunan tersebut. Kata kunci : Perubahan Sosial, Struktur Sosial, Sistem Sosial, dan organisasi Sosial serta Faktor perubahan. 2 PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUKIT BATU AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN DI DESA BINTAN BUYU Abdillah Sabri [email protected] Suryaningsih, M.Si [email protected] Muhammad Yusuf,HM,M.Ed [email protected] ABSTRACT Changes in one area will affect the way of life of the area, just how society is also anticipated. One of the changes that affect most areas of life in society is the development of an area. People who have a rational mindset will be happy to accept the changes, even took part in making these changes. The extent of the fields that exist in the change, this study examined the changes in how the forms of social structure, social system and social organization as well as the response of the community. Social values, including the social system, social value is the value of life in the communities that make up most of the characteristics of the community and may be a characteristic of a society, as well as the response of the community to see the positive and negative feedback from any such development. According to one theory used in this study is the theory of social change Dirdjosisworo saying is that fundamental changes occurred in the social structure, social system and social organization. This research method is descriptive, ie the research is a search for the facts in accordance with title ringkup space research, then clearly describe, in order to give an idea of the existence of a social phenomenon. Data analysis is done qualitatively. While Data was collected by observation and interviews using an interview guide (Interview Guide). From the analysis that has been carried out from the aspect of social structure, social system and social organization demonstrate social change in the community of Kampung Bukit Batu. Changes that occur not only in the development of the region, but both people feel more easily berintraksi to government-related problems that exist kampong, road access to the town, which was formerly very difficult to reach, so in terms of the They helped the local economy and find it easy with the access road as well as more advanced society perspective. In addition, all of the region is the area of culture, so it is necessary to have a role in keeping the community, such as the establishment of a cultural community in order to avoid a large shift in the presence of such development. Keywords: Social change, Social Social as well as factors change. Structure, 3 Social Systems, and organizations 1. PENDAHULUAN cukup berhasil atau gagal, akan ditunjukkan 1.1 latar Belakang bagaimana Perubahan sosial di Indonesia antara karena globalisasi dan Luasnya bidang yang ada pada perubahan tersebut, maka dalam penelitian Besar Bahasa Indonesia merupakan proses ini perubahan yang dikaji yaitu bagaimana pergeseran sikap dan mentalitas warga nilai-nilai sosial dan juga respon masyarakat. masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan hidup masa kini Nilai-nilai sosial yang dimaksud yaitu nilai (KBBI, yang 2008:1035), sedangkan globalisasi menurut sebagian besar masyarakat, serta respon masyarakat guna di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan melihat tanggapan positif dan negatif dari kaidah-kaidah yang sama. Perubahan sosial ditandai dalam masyarakat dan dapat menjadi ciri dari suatu organisasi dan komunikasi antar masyarakat Indonesia hidup masyarakat yang membentuk karakteristik Selo Soemardjan adalah terbentuknya sistem masyarakat yang (Fajri, 2008:709) modernisasi. Modernisasi dalam Kamus tuntutan masyarakat menjadi sasaran dari pembangunan tersebut lain perubahan pola perilaku. Hal ini disebabkan tanggapan adanya pembangunan tersebut. Kedua hal ini dengan yang menyebabkan terjadinya perubahan. munculnya sifat egoisme. Perubahan corak kehidupan (dari masyarakat rural yang Perubahan sosial yang dikaji meliputi bersifat kekeluargaan ke masyarakat urban aspek yang Dengan masyarakat. Nilai merupakan sesuatu yang tuntutan pembangunan yang diarahkan ke baik dan diharapkan (das sollen) oleh pembangunan manusia. berciri individualistik). partisipatif, masyarakat nilai-nilai Serta sosial apa dan yang respon dilakukan diharapkan mampu berpartisipasi dalam pemerintah diharapkan mendapatkan respon pembangunan. perilaku yang baik dari masyarakat. Sesuai kenyataan individualis yang terjadi pada masyakat bukit batu, apa masyarakat Sehingga sekarang pola yang bukan menjadi hambatan pada pembangunan yang karena pembangunan di Indonesia diarahkan menjadikan wilayah ini menjadi lebih baik. dilakukan pemerintah untuk untuk hajat hidup masyarakat, sehingga Selain perubahan sosial yang terjadi diharapkan merupakan wilayah pusat mampu menjadi stimulan ke arah yang lebih pemerintahan Kabupaten Bintan wilayah ini baik. sangat kuat dengan tradisi-tradisi budayanya, dengan adanya pembangunan di Pembangunan yang dilakukan perubahan terhadap perubahan-perubahan sosial pada semua masyarakat dan lingkungan dengan maksud sektor kehidupan mulai dari ekonomi, menjadikan lebih baik dari sebelumnya. prilaku, dan kebudayaan yang berlaku dalam Salah satu faktor yang penting untuk menilai masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, merupakan media wilayah apakah pembangunan yang dilaksanakan 4 tersebut akan menimbulkan dilihat dari sektor kehidupan ekonomi akan diketahui sebagai kawasan Budaya dengan menimbulkan perubahan taraf hidup karena adanya pembangunan Pusat Pemerintahan akan bagi pada lokasi tersebut akan timbul adanya masyarakat tersebut, dan juga dapat dilihat kegesekan pada nilai-nilai sosial. Alasan dari melakukan penelitian ini terbukanya sektor lapangan kebudayaan, kerja akan adanya mau melihat pembauran budaya didaerah tersebut karena bagaimana perubahan yang terjadi pada budaya yang telah ada di masyarakat masyarakat akibat pembangunan tersebut. tersebut akan dimasuki masyarakat lain dengan adanya pembangunan Berdasarkan pusat uraian permasalahan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk pemerintahan. melakukan Provinsi berjudul Perubahan sosial masyarakat bukit batu Provinsi termuda di Indonesia, dengan akibat pembangunan pusat pemerintahan memiliki kabupaten bintan di desa bintan buyu. Kota diantaranya Batam, Kota Kabupaten dan Riau yang adalah 2 Kepulauan penelitian 5 Kabupaten, Tanjungpinang, Bintan, Kota II. LANDASAN TEORI Kabupaten 2.1. Lingga, Kabupaten Karimun, Kabupaten Anambas serta Kabupaten Perubahan Sosial Pada dasarnya setiap masyarakat yang Natuna. ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat Perubahan yang dikaji dalam penelitian ini berada di pusat pemerintahan Kabupaten Bintan, lokasi Bukit Batu Desa Bintan Buyu dipastikan akan mengalami dinamakan dengan apa perubahan. yang Adanya perubahan tersebut akan dapat diketahui bila pada saat ini, yang sebelumnya pusat kita melakukan suatu perbandingan dengan pemerintahan berada di wilayah Kijang menelaah suatu masyarakat pada masa Bintan Timur. tertentu yang kemudian kita bandingkan Kabupaten Bintan pada saat ini ibu dengan keadaan masyarakat pada waktu kotanya berada di daerah Bukit batu Desa yang lampau. Perubahan yang terjadi di Bintan Buyu wilayah Provinsi Kepulauan dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan Riau. Desa Bintan Buyu memiliki jumlah suatu proses yang terus menerus, ini berarti penduduk 2.350 jiwa dengan rincian jumlah bahwa setiap masyarakat kenyataannya akan laki-laki 1.246 jiwa dan jumlah perempuan mengalami 1.104 jiwa. perubahan yang terjadi antara masyarakat perubahan-perubahan. Tetapi yang satu dengan masyarakat yang lain tidak (Sumber: Kantor Desa Bintan buyu 2014). selalu sama. Hal ini di karenakan adanya suatu Beberapa akibat dari pembangunan masyarakat perubahan dampak Positif dan Negatif perubahan dibandingkan dengan masyarakat lainnya. sosial, Perubahan tersebut dapat berupa perubahan Kampung Bukit Batu 5 lebih mengalami pada lokasi penelitian akan menimbulkan daerah yang yang cepat bila yang tidak menonjol atau tidak dalam unsur yang mempertahankan menampakkan adanya suatu perubahan yang keseimbangan masyarakat, terjadi di masyarakat. Juga terdapat adanya perubahan dalam unsur geografis, biologis, perubahan yang memiliki pengaruh yang ekonomis, dan yang lainnya. Perubahan luas maupun yang terbatas. Disamping itu sosial juga ada perubahan yang prosesnya lambat, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan ada juga perubahan yang prosesnya yang dinamis. tersebut seperti dilakukan untuk berlangsung dengan cepat. Faktor pencetus terjadinya perubahan Jenis pekerjaan masyarakat sosial dapat berasal dari dalam (internal) dikampung Bukit batu desa Bintan Buyu maupun yang masih bergantung kepada alam, seperti masyarakat yang bersangkutan. Kita sepakat masyarakat bahwa yang bekerja pada bidang berasal tidak ada dari luar satupun (external) masyarakat pertanian. Kondisi geografis sebagai lahan (negara) yang dapat berdiri sendiri tanpa pertanian pusat berinteraksi dengan bangsa lain di dunia ini. pemerintahan memberi berbagai pengaruh Suatu hal yang mustahil jika ada klaim baik dari kondisi lingkungan alam maupun bahwa suatu bangsa yang tidak terlibat sosial. dalam percaturan dunia akan tetapi eksis ini dengan adanya proses berdiri. Fenomena ini tidak lepas dari penyesuaian terutama bagi masyarakat yang adanya arus pergerakan pengaruh dari suatu bertempat pusat bangsa kepada bangsa lainnya yang acap pemerintahan tidak kali diidentikkan dengan istilah globalisasi Untuk itu tinggal pemerintahan. Pusat dibutuhkan dikawasan (Salam dan Fadhilah, 2008:123). hanya memberikan pengaruh pada kondisi geografis penduduk. melainkan juga pada Adanya pemerintahan tersendiri bagi Pembangunan jumlah Seiring dengan pesatnya dinamika pusat memberikan daya tarik penduduk yang ingin perubahan dunia dalam berbagai aspek kehidupan membuat semakin sulit bagi setiap negara untuk menghindari pengaruh bertempat tinggal di kawasan desa Bintan eksternal yang besar dari proses perubahan Buyu. sosial tersebut. Berbicara tentang Kecenderungan terjadinya perubahan „globalisasi‟ seringkali diidentikkan dengan sosial merupakan gejala yang wajar yang perkembangan pasar dunia semata, pada hal akan timbul dari pergaulan hidup manusia aspek globalisasi bukan hanya dalam sektor yang ada di dalam masyarakat. Adapun ekonomi, tetapi telah merambah kesegenap perubahan sosial akan terus berlangsung dimensi kehidupan (Salam dan Fadhillah, sepanjang masih terjadi interaksi antar 2008:123). manusia dan antar masyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan 6 Menurut kamus Sosiologi (Soekanto, 1993: 62) perubahan (Change) a. adalah Tidak adanya masyarakat yang berhenti perkembangannya, peristiwa yang menyangkut perubahan posisi karena unsur-unsur suatu sistem, sehingga struktur mengalami sistem tersebut berubah. Dalam penelitian ini perubahan yang terjadi secara perubahan yang dikaji adalah perubahan lambat ataupun secara cepat. yang terjadi di masyarakat (perubahan b. setiap masyarakat perubahan- Perubahan yang terjadi pada sosial). Masih menurut kamus Sosiologi lembaga kemasyarakatan (Soekanto, 1993: 63) perubahan sosial tertentu, akan diikuti dengan (sosial change) adalah perubahan pada perubahan-perubahan struktur sosial dan pola proses sosial. lembaga-lembaga sosial lainnya. pada Karena lembaga-lembaga sosial Kemudian menurut Soekanto, (2004:350) tadi sifatnya independen, maka menyatakan bahwa: sulit sekali untuk mengisolasi “Perubahan perubahan sosial pada kemasyarakatan masyarakat, sistem adalah segala perubahan lembaga-lembaga di yang dalam termasuk Proses awal dan proses-proses selanjutnya di c. pola prilaku di antara kelompokdalam perubahan-perubahan dan pola sementara didalam prilaku, sesuatu sosial kemasyarakatan, lapisan-lapisan d. menurut Soekanto ciri-ciri karena berada proses penyesuaian. reorganisasi yang baru. Perubahan-perubahan dapat Perubahan-perubahan sosial itu dapat beberapa bersifat kaidah dan nilai-nilai lain yang masyarakat.” dari yang mencakup pemantapan kaidah- kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dalam dilihat yang Disorganisasi akan diikuti oleh organisasi, susunan, lembaga-lembaga dalam masyarakat Perubahan-perubahan disorganisasi dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai, sikap-sikap mata cepat biasanya mengakibatkan masyarakat, di merupakan rantai. dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan kelompok lembaga- lembaga sosial tertentu saja. suatu mempengaruhi sosialnya, pada dibatasi pada tidak bidang kebendaan atau bidang spiritual tertentu, saja, (2004:301-301) karena tersebut menyatakan bahwa: kedua bidang mempunyai kaitan timnal balik yang sangat kuat. “Perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain: 7 Menurut Dirdjosisworo (1985: 283- Masih menurut Dirdjosisworo (1985; 284) 284) perubahan sosial dapat dirumuskan perubahan yang alami dan berlangsung wajar sebagai berikut: “Perubahan sosial adalah dinamakan perubahan sosial (Social change) perubahan fundamental yang terjadi dalam dan struktur sosial, sistem sosial dan organisasi dinamakan sosial. development). Penjelasannya adalah: a. perubahan yang direncanakan pembangunan Terdapat dua faktor (Social yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial, Struktur sosial Struktur sosial yakni yang berasal dari dalam (internal) serta adalah yang bentuk seluruh jaringan hubungan berasal (eksternal). antar individu dalam masyarakat dari Menurut luar masyarakat Selo Soemarjan sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto dimana terjalin interaksi, dan (2005: 318-325), sebab-sebab perubahan komunikasi sosial. sosial bersumber pada masyarakat itu sendiri b. Sistem sosial (internal) dan ada yang dari luar (eksternal). Sistem sosial adalah 1. keseluruhan jaringan hubungan Penyebab dari internal: a. Bertambahnya antar individu dalam kelompok berkurangnya penduduk. sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai dan atau b. Penemuan-penemuan baru. pola-pola c. Pertentangan kebudayaan serta kaedah-kaedah (Conflict) masyarakat. masyarakat tersebut. d. Terjadinya pemberontakan atau c. Organisasi sosial revolusi. Organisasi sosial adalah wadah-wadah pergaulan 2. kelompok yang disusun secara Penyebab dari eksternal: a. Sebab-sebab yang berasal dari jelas antara para petugas dan lingkunagn alam fisik yang ada tugas-tugasnya yang berhubungan disekitar manusia. dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang b. Peperangan. umumnya berhubungan dengan kesejahteraan dan c. Pengaruh aspek kebudayaan masyarakat lain. keamanan anggota organisasi tersebut. Perubahan Dari pendapat di atas dapat ditarik yang memakan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil kesimpulan bahwa perubahan terjadi atas yang saling tiga unsur yang dinamakan perubahan sosial. mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi (Soekanto, 2005:311), 8 sementara itu perubahan sosial dan Berdasarkan uraian diatas, maka kebudayaan yang berlangsung dengan cepat penulis mengambil sebuah konsep teori yang dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi akan diturunkan menjadi pengukur apakah pokok masyarakat (yaitu lembaga-lembaga perubahan sosial telah terjadi di Kampung kemasyarakatan) Bukit batu, Desa Bintan Buyu, Kabupaten lazimnya dinamakan revolusi (Soekanto, 2005:312-313). Bintan tentang pembangunan sebagai pusat pemerintahan. Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang Masyarakat yang mengalami suatu tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi 2005:314). perubahan masyarakat Perubahan mode kecil pakaian membawa dampak perubahan masyarakat proses (Soekanto, faktor-faktor seperti yang perubahan, terdapat pendorong adanya antara lain (Soekanto,2010 :282-286): tidak dalam a. Kontak dengan kebudayaan lain. Salah pada satu proses yang menyangkut hal ini masyarakat desa, adalah perubahan besar, adalah diffusion (difusi). Difusi adalah perubahan yang dibawa berpengaruh besar proses pada hubungan kekeluargaan, kekerabatan, kebudayaan bahwa bisa merubah struktur sosial yang ada. individu lain. Dengan proses tersebut Menurut langsung kota baru Soekanto, dari unsur-unsur individu kepada manusia mampu untuk menghimpun (2005:315) penemuan-penemuan baru yang telah menyatakan: “Perubahan yang dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, direncanakan merupakan perubahan yang suatu penemuan baru yang telah diterima telah oleh masyarakat dapat diteruskan dan direncanakan oleh pihak-pihak yang disebar hendak mengadakan perubahan dalam terlebih menamakan atau ada yang perencanaan sosial proses pengawasan control masyarakat karena difusi kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembagalembaga kemasyarakatan, yang lama tidak direncanakan adalah perubahan diluas perubahan, memperkaya dan menambah unsur-unsur (Social Planning). Perubahan yang terjadi semua difusi dapat menyebabkan lancarnya dahulu dinamakan rekayasa sosial (Social engineering) kepada dapat merasakan manfaatnya. Proses masyarakat dengan sistem teratur dan direncanakan luaskan masyarakat, hingga seluruh masyarakat masyarakat.Cara-cara mempengaruhi yang penyebaran dengan yang baru. dan b. Sistem pendidikan formal yang maju. sehingga Pada dasarnya pendidikan memberikan akan membawa dampak yang tidak nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk diharapkan masyarakat.” memberikan wawasan serta menerima 9 hal-hal baru, juga memberikan Identifikasi adalah suatu tingkah laku bagaimana caranya dapat berfikir secara dari seseorang, hingga orang tersebut ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan merasa memiliki kedudukan yang sama kepada individu untuk dapat berfikir dengan secara obyektif. Hal seperti ini akan memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal dapat membantu setiap manusia untuk ini menilai kebudayaan diperlakukan sama dengan orang yang masyarakatnya akan dapat memenuh dianggapnya memiliki status yang tinggi kebutuhan zaman atau tidak. tersebut. apakah orang yang dilakukannya dianggapnya agar ia dapat karya f. Adanya penduduk yang heterogen. seseorang dan keinginan untuk maju. Terdapatnya penduduk yang memiliki Bila sikap itu telah dikenal secara luas latar belakang oleh masyarakat, maka masyarakat akan social yang dapat menjadi pendorong bagi terjadinya ideology, ras yang berbeda akan mudah penemuan-penemuan baru. Contohnya menyulut terjadinya konflik. Terjdinya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk konflik melahirkan karya-karya yang belum pendorong perubahan-perubahan sosial pernah dibuat. di dalam masyarakat. c. Sikap menghargai d. Toleransi hasil terhadap perbuatan yang perbuatan- berbeda-beda, ini akan bidang-bidang (deviation). Adanya toleransi tersebut Terjadinya berakibat masyarakat, dapat yang tertentu. ketidakpuasan dalam dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang mengakibatkan terus kehidupan masyarakat. oleh masyarakat. e. Sistem panjang, juga revolusi dalam akan dalam h. Adanya orientasi ke masa depan. terbuka masyarakat. yang berlangsung waktu dilakukan menjadi kehidupan menyimpang itu akan melembaga, dan menerus misalnya g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap menyimpang perbuatan-perbuatan kelompok-kelompok pada Adanya sistem lapisan Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang yang mengutamakan masa yang akan datang, terbuka di dalam lapisan masyarakat dapat akan dapat menimbulkan terdapatnya perubahan-perubahan gerak social vertical yang luas atau social yang ada. Karena apa yang berarti member kesempatan kepada para dilakukan harus diorientasikan pada individu perubahan di masa yang akan datang. untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. 10 berakibat mulai dalam terjadinya system Serta menjadi adanya faktor-faktor penghambat dalam pola yang telah ada pada masyarakat yang tersebut. sebuah perubahan sosial menurut Soekanto (2010 e. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal :286-287) yaitu : baru. Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang a. Perkembangan yang ilmu lambat. pengetahuan Terlambatnya pernah mengalami hal yang pahit dari ilmu suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal- pengetahuan dapat diakibatkan karena hal suatu masyarakat tersebut hidup dalam masyarakat-masyarakat keterasingan dan dapat pula karena membuat ditindas oleh masyarakat lain. menderita, maka masyarakat ituakan yang baru suatu dan berasal dari yang pernah masyarakat tersebut b. Sikap masyarakat yang tradisional. memiliki prasangka buruk terhadap hal Adanya suatu sikap yang membanggakan yang baru tersebut. Karena adanya dan memperthankan tradisi-tradisi lama kekhawatiran dari suatu masyarakat akan berpengaruh tersebut pada kepahitan atau penderitaan lagi. terjadinya Karena proses adanya perubahan. anggapan bahwa kalau diikuti f. Adanya hal dapat hambatan yang baru menimbulkan yang bersifat perubahan yang akan terjadi belum tentu ideologis. Hambatan ini biasanya terjadi lebih baik dari yang sudah ada. pada adanya usaha-usaha untuk merubah c. Adanya kepentingan yang telah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. tertanam dengan kuatnya.. Organisasi Karena akan diartikan sebagai usaha sosial yang lapisan yang dapat telah mengenal dipastikan sekelompok individu sistem akan ada bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang yang kokoh bagi masyarakat tersebut. memanfaatkan kedudukan dalam proses g. Adat atau kebiasaan. Biasanya pola perubahan tersebut. perilaku yang sudah menjadi adat bagi d. Kurangnya hubungan dengan masyarakat suatu masyarakat akan selalu dipatuhi lain.. Hal ini biasanya terjadi dalam suatu dan dijalankan dengan baik. Dan apabila masyarakat yang kehidupannya terasing, pola perilaku yang sudah menjadi adat yang membawa akibat suatu masyarakat tersebut tidak digunakan, akan mengetahui terjadinya sudah maka tidak akan dapat sulit lagi untuk perkenmbangan-perkembangan yang ada merubahnya, karena masyarakat tersebut pada masyarakat yang lainnya. Jadi akan masyarakat tersebut tidak mendapatkan dianggapnya telah membawa sesuatu bahan perbandingan yang lebih baik yang untuk dapat dibandingkan dengan pola- pendahulunya.. 11 mempertahankan baik bagi alat, yang pendahulu- 2.2. membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan Struktur Sosial itulah yang dapat menimbulkan suatu proses Secara harfiah, struktur bisa diartikan interaksi sosial. Maryati dan Suryawati sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur adalah kontak atau hubungan timbal balik yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu atau sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau sosial dalam dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu susunan sosial yang membentuk kelompokkelompok interstimulasi dan kelompok” (Maryati, K., & Suryawati, masyarakat. J. 2003 : 22). Susunannya bisa vertikal atau horizontal. 2.3. Jadi struktur sosial Sistem Sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung Sistem sosial adalah keseluruhan hubungan jaringan hubungan antar individu dalam timbal balik antara status dan peranan kelompok sosial, yang berhubungan dengan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur nilai-nilai dan pola-pola kebudayaan serta sosial yang mengacu pada suatu keteraturan kaedah-kaedah masyarakat tersebut. perilaku di dalam masyarakat. Nilai sosial merupakan bagian daripada perubahan sosial yang terdapat Didalam Struktur sosial terdapat pada sistem sosial. Nilai merupakan sesuatu adanya interaksi sosial dan komunikasi yang diharapkan (das Sollen) oleh manusia. sosial. Intraksi sosial yang terkandung didalamnya berlangsung dalam Nilai belum dapat berfungsi dengan baik suatu bagi manusia sehingga perlu diwujudkan ke jangka waktu hingga menunjukkan pola- dalam norma (Herimanto, 2010:128). pola pengulangan hubungan prilaku dalam kehidupan masyarakat (Narwoko, Nilai-nilai dan norma-norma sosial 2011:57). Struktur sosial adalah cara-cara merupakan faktor pendorong masyarakat interaksi dan menjadi lebih memiliki sikap dan perasaan kelompok-kelompok yang saling bertemu serta masyarakat dapat menaati peraturan dan membentuk suatu hubungan serta yang berlaku diwilayahnya. Nilai tentu saja apabila terjadi suatu perubahan-perubahan dipandang penting oleh setiap orang, namun yang disebabkan oleh goyahnya cara-cara tingkat kepentingan nilai tersebut tidaklah hidup yang telah ada atau dapat diartikan sama, bahwa struktur sosial sebagai pengaruh tingkatan, dalam pengertian dan hirarkinya. timbal Menurut Max Scheller (Setiadi, 2009: 118) oleh balik para antara individu berbagai segi kehidupan (Soekanto, 2010:55). saling berhubungan dan sebabnya nilai memiliki menyebutkan hirarki tersebut terdiri dari : Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan itulah a. saling Nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakkan 12 atau tidak mengenakkan, dengan yang indra berkaitan manusia (will,wollen,karsa) yang manusia. menyebabkan manusia senang atau b. c. 4. Nilai yang menderita. merupakan Nilai kehidupan, yaitu nilai yang kerohanian tertinggi dan penting bagi kehidupan. mutlak. Nilai religius ini Nilai kejiwaan, yaitu nilai yang bersumber tidak kepercayaan tergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan. d. religius, nilai kepada atau keyakinan manusia. Nilai kerohanian, yaitu moralitas Nilai nilai dari yang suci dan tidak suci. bagi manusia merupakan landasan atau motivasi bagi segala tingkah Sedangkan menurut Notonagoro (Setiadi, laku atau perbuatan manusia serta dapat 2009 : 118-119) membagi pada tiga hirarki dilaksanakan dalam bentuk norma. Norma nilai yaitu : adalah perwujudan dari nilai. Norma adalah a. ketentuan yang menjadi pedoman dalam Nilai Material, yaitu segala sesuatu bertingkah laku didalam masyarakat. Norma yang berguna bagi unsur jasmani merupakan anjuran untuk manusia berbuat manusia. b. baik dan melarang untuk berbuat buruk. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan 2.4. kegiatan Organisasi aktivitas. c. Nilai Organisasi Sosial sosial adalah wadah- wadah pergaulan kelompok yang disusun segala secara jelas antara para petugas dan tugas- sesuatu yang berguna bagi rohani tugasnya yang berhubungan dengan usaha manusia, dan dapat dibedakan pada mencapai tujuan tertentu, yang umumnya empat macam , yaitu : berhubungan dengan aspek kesejahteraan 1. kerohanian, Nilai yaitu kebenaran bersumber (rasio, pada yang dan keamanan anggota organisasi tersebut. akal Organisasi budi dan cipta) masyarakat, baik yang berbadan hukum Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan (esthetis, maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai bersama-sama, yang bersumber pada unsur kehendak partisipasi negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup Nilai kebaikan atau nilai moral, sarana masyarakat dalam pembangunan bangsa dan govoel,rasa) manusia. 3. merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh manusia. 2. sosial manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan- 13 tujuan tertentu yang tidak dapat mereka Ada juga yang menyatakan bahwa capai sendiri. organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosi behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah: al) 1. A. Ciri-ciri organisasi sosial Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) yang telah jelas. Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) Seperti dibicarakan sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai diatas, berikut : mengutamakan pencapaian tujuan- organisasi akan tujuan berdasarkan keputusan yang Organisasi sosial yang menunjuk telah disepakati bersama. Dalam hal kepada adanya perumusan tertulis daripada ini, kegiatan operasional sebuah peratutan-peraturan, organisasi dibatasi oleh ketetapan ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan yang seterusnya. kepentingan mengikat berdasarkan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya. 1. 2. Hierarkhi, merupakan ciri 2. Memiliki identitas yang jelas. organisasi yang menunjuk pada Organisasi akan cepat diakui oleh adanya suatu pola kekuasaan dan masyarakat sekelilingnya apabila wewenang berbentuk memiliki piramida, artinya ada orang-orang Identitas tertentu yang memiliki kedudukan informasi dan kekuasaan serta wewenang tujuan yang lebih tinggi daripada anggota maupun biasa pada organisasi tersebut. berdiri, dan lain sebagainya. yang Besarnya dan Kompleksnya, dalam 3. identitas yang berkaitan jelas. dengan mengenai organisasi, pembentukan organisasi, tempat organisasi itu Keanggotaan formal, status dan hal ini pada umumnya organisasi peran. sosial memiliki banyak anggota memiliki peran serta tugas masing sehingga hubungan sosial antar masing sesuai dengan batasan yang anggota telah disepakati bersama. adalah tidak langsung Pada setiap anggotanya (impersonal), gejala ini biasanya 3. dikenal dengan gejala “birokrasi”. III. METODE PENELITIAN Lamanya 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih keanggotaan lama orang-orang Adapun waktu untuk penelitian ini daripada akan disesuaikan dengan jam kerja pada dalam instansi terkait. Penelitian ini dilakukan di organisasi itu. 14 Kampung Bukit Batu Desa Bintan Buyu, 3.2 Jenis Penelitian yang terletak di Kecamatan Teluk Bintan, Penelitian ini menggunakan metode Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. penelitian kualitatif deskriptif, yaitu Adapun alasan peneliti melakukan penelitian penelitian berupa mencari fakta-fakta sesuai ini adalah, sebagai berikut: dengan ruang ringkup judul penelitian, kemudian di paparkan secara jelas, guna a. Bukit Batu Desa Bintan Buyu memberikan gambaran tentang adanya suatu adalah tempat bersejarah bagi kerajaan-kerajaan melayu, fenomena itu untuk marhum yaitu berupa makam- melayu terkenal suatu itu, bermasyarakat, apakah dibangunnya pusat dengan desa Bintan Buyu 1998:245). 3.3 Informan Penelitian Informan adalah orang yang memiliki informasi dan pusat tantangan penelitian. yang Penulis menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan informan dengan Kabupaten Bintan Di Bukit Batu menghadapi dalam pokok lengkap dari masyarakat terkait dengan pembangunan pusat pemerintahan Buyu informasi informasi secara mendalam serta lebih dan respon masyarakat tentang Bintan ingin menentukan informan untuk memperoleh disinilah penelitian ingin melihat kesiapan desa memiliki diperlukan pemerintahan adalah kampung Batu, yang informan), yaitu mereka yang mengetahui dan yang paling dekat dengan Bukit subyek penelitian ini yaitu Informan kunci (key sosial pada masyarakat sekitarnya Bintan tentang diketahui oleh penulis. Informan dalam perubahan pembangunan yang untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto, akan baru di bangun, sudahlah tentu lokasi penelitian kalimat dipisah-pisahkan menurut katagori Sebagai pusat pemerintahan yang menimbulkan permasalahan yang menggambarkan dengan kata-kata atau mungkin sudah terlupakan. akan yang yang akan dioleh besifat kualitatif, yaitu memudarkan budaya tersebut atau b. pemahaman terperinci.” Dalam penelitian deskriptif data pemerintahan Kabupaten Bintan Di memperoleh kemudian di gambarkan secara akurat atau dengan budayanya yang sopan dan santun dalam (1994:78) mendalam mengenai aspek kualitatif dari makam dari para raja-raja yang di bintan saat Black menjelaskan bahwa ”Penelitian ini bertujuan dapat dilihat dari peninggalan berkuasa sosial. pertimbangan tertentu, selama orang yang dalam menjadi informan memenuhi kriteria yang dari ditetapkan dan orang tersebut terkait dengan perubahan sosial itu sendiri. data penelitian. Maka penulis dalam hal ini menggunakan informan yang berasal dari 15 unsur pemerintah dan tokoh masyarakat Dalam penelitian ini observasi yaitu Kepala Desa Bintan Buyu, sebagai key dibutuhkan untuk dapat memahami proses informan. terjadinya wawancara dan hasil wawancara 3.4 Jenis Data dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi Adapun sumber data yang digunakan yang dalam penelitian ini meliputi: akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti a. Data Primer Data primer diperoleh dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga adalah data langsung dari yang dapat memberikan data tambahan terhadap subjek hasil wawancara. penelitian sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini diperoleh Menurut Arikunto (1998:145) dari informan yaitu perangkat desa, menyatakan tokoh masyarakat serta masyarakat kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu yang menjadi informan penelitian objek dengan menggunakan seluruh alat berupa jawaban-jawaban hasil dari indra. Observasi merupakan pengamatan wawancara. langsung tentang fenomena sosial yang akan bahwa observasi adalah diteliti. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang b. diperoleh lewat pihak lain,tidak Wawancara Teknik wawancara yang digunakan langsung diperoleh oleh peneliti dalam penelitian kualitatif adalah wawancara dari subjek penelitinya. Dalam hal langsung ini di peroleh dari Kantor Desa dan mendalam dengan menggunakan instrument peneltitian berupa Bintan Buyu. pedoman 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data wawancara (interview guide). Pedoman wawancara (interview guide) berisi Penelitian ialah suatu cara ilmiah daftar pertanyaan yang dilakukan oleh untuk memecahkan suatu masalah dan untuk pewawancara untuk memperoleh informasi menembus dari batas-batas ketidaktahuan yang diwawancarai manusia. Tahapan yang sangat penting 1998:126). dalam adalah pengumpulan data yang utama dari informan menyusun alat ukur (instrumen) penelitian melalui wawancara dengan menggunakan atau alat pengumpul data penelitian sebagai pedoman pedoman pertanyaan yang telah disusun. proses penelitian penelitian. pengumpulan data ilmiah Beberapa dalam metode Teknik (Arikunto, wawancara wawancara berupa adalah susunan Dalam wawancara ini yang ditanyakan kepada penelitian informan berkaitan mengenai proses sosial kualitatif, yaitu: terhadap pembangunan pusat pemerintahan. a. Observasi 16 c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini Reduksi data, diartikan proses pemilihan, sebagai pemusatan berupa data terkait yang akan menjadi perhatian pada penyederhanaan dan lampiran pada penelitian ini. transformasi data kasar yang muncul 3.6 Teknik Analisis Data dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak Penelitian ini adalah penelitian pengumpulan data dimulai dengan deskriptif, dengan lebih banyak bersifat membuat uraian dari hasil observasi, wawancara serta gugus, menulis memo dan sebagainya dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dengan dalam bentuk deskriptif. Patton (Moleong, 2001:103), 3. memberikan memberikan gambaran tentang yang adalah kesimpulan dan disajikan pemahaman menemukan teori dari data. yang berdasarkan di dapat dari penyajian data tersebut. Teknik analisis data yang digunakan 4. dalam penelitian ini adalah menggunakan Verifikasi dan Kesimpulan langkah-langkah seperti yang dikemukakan Penegasan (Conclution Drawing and Verification) oleh Burhan Bungin (2003:70), yaitu sebagai Merupakan berikut: kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan Pengumpulan Data (Data Collection) berupa kegiatan interpretasi, yaitu Pengumpulan data merupakan bagian menemukan makna data yang telah integral dari kegiatan analisis data. disajikan. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah Antara display data dan penarikan dengan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data menggunakan observasi, wawancara yang ada. Dalam pengertian ini analisis data serta dokumentasi. 2. adanya pengambilan tindakan melalui data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip 1. kemungkinan penarikan betapa pentingnya kedudukan analisis data kualitatif Display Data sekumpulan informasi tersusun yang pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi penelitian menyisihkan Display data adalah pendeskripsian data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pokok maksud data/informasi yang tidak relevan. analisis data adalah “proses mengatur urutan tersebut mengkode, menelusur tema, membuat gugus- dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan Menurut ringkasan, Reduksi Data (Data Reduction) kualitatif merupakan berulang dan upaya terus-menerus. berlanjut, Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan 17 kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran paling kecil sekalipun (masyarakat yang keberhasilan didalamnya teridiri atas banyak individu) secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait. akan selalu berubah. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai Selanjutnya data yang telah taraf perubahan yang sangat besar yang dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam mampu memberikan pengaruh yang besar bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan bagi fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau aktivitas atau perilaku manusia. Perubahan dapat mencakup aspek yang untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sempit maupun luas. Aspek yang sempit kemudian diambil intisarinya saja. dapat meliputi aspek perilaku dan pola pikir individu. Aspek yang luas dapat berupa perubahan dalam tingkat struktur masyarakat IV. PEMBAHASAN yang 4.1 Karakteristik Informan Sebelum nantinya perkembangan membahas mengenai dapat mempengaruhi masyarakat di masa mendatang (Martono, 2011:1). perubahan sosial diarea pembangunan pusat Proses perubahan sosial Desa Bintan pemerintahan kabupaten bintan di desa Buyu yang terdiri dari Struktur sosial, sistem bintan buyu, maka terlebih dahulu akan sosial dan organisasi sosial sosial dikemukakan karakteristik informan dalam adanya Pembatasan dalam analisa Perubahan penelitian ini. Adapun karakteristik yang Sosial Pusat Perubahan sosial masyarakat disajikan meliputi jenis kelamin informan, bukit umur pemerintahan kabupaten bintan di desa informan, pekerjaan informan, pendidikan terakhir informan, serta status batu akibat pembangunan serta pusat bintan buyu. tempat tinggal informan. Seluruh informan merupakan tinggal masyarakat diarea Kabupaten Bintan. yang pusat bertempat V. PENUTUP pemerintahan 5.1. Karakteristik informan yang penulis gunakan berdasarkan jenis Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang kelamin, tingkat pendidikan dan umur. disajikan pada bab IV analisis data dapat 4.2 Analisis perubahan sosial masyarakat diambil kesimpulan bahwa telah terjadi bukit batu akibat pembangunan pusat proses perubahan di wilayah Kampung bukit pemerintahan kabupaten bintan Di batu desa bintan buyu pemerintahan Kabupaten Bintan. Proses Didalam sistem sosial, yang dijadikan sebagai pusat masyarakat perubahan ini dilihat dari Struktur sosial, selalu mengalami perubahan. Tidak ada sistem sosial dan organisasi sosial, dan masyarakat mengalami terdapat aspek-aspek didalamnya seperti perubahan, walaupun dalam taraf yang nilai-nilai sosial, norma sosial serta respon yang tidak 18 masyarakat sendiri, dalam menanggapi mengharapkan kerja sama pada pemerintah, masuknya pusat pemerintahan, diwilayah agar dibentuknya Komunitas yang dapat tersebut. menjaga nila-nilai budaya serta tradisi yang ada. Dalam hal ini masyarakat menginginkan adanya perubahan yang dapat Perubahan sosial yang ada di berarti pada daerah mereka, tidak hanya Kampung Bukit batu juga turut merubah sekedar dibangunnya pusat pemerintahan, nilai-nilai sosial serta norma-norma sosial banyak masyarakat yang semestinya dijalani, yang lebih nampak menginkan kampung mereka menjadi lebih berubah ada pada pemuda-pemuda norma maju lagi dan juga lebih menjadi baik. yang mestinya dijalani sudah tidak berlaku sebagian besar lagi, walaupun norma yang ada tidak secara Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti menunjukkan bahwa tertulis semua keputusan yang diambil oleh adanya kepala kampung, akan tetapi masyarakat perubahan yang terjadi, walaupun perubahan masih ada yang menjaga norma/aturan secara luas belumlah nampak, dikarenakan tersebut. masyarakat masih mau melihat bagaimana hasil kedepan dari pembangunan yang ada diwilayah mereka. Dari hasil Kesimpulan penelitian, berdasarkan tersebut analisis data melalui tes wawancara perubahan yang telah terjadi antara lain didapati wilayah Kampung Bukit Batu, Desa mudahnya Bintan Buyu mengalami perubahan. terkait berintraksi ke pemerintahan, masalah-masalah yang ada 5.2. dikampung, mudahnya akses jalan menuju kota, yang dahulu sangat sulit untuk Penelitian dijangkau, sehingga dari segi ekonomi pemerintahan kabupaten bintan di desa Dan juga masyarakat merasa mudah untuk sepenuhnya mendapatkan semua walaupun belum masyarakat mudah pekerjaan. Cara berkaitan bukit batu akibat pembangunan pusat mudah dengan adanya akses jalan tersebut. pekerjaan, yang dengan Perubahan sosial masyarakat masyarakat meraka terbantu dan merasa mencari Saran bintan buyu bukanlah kegiatan awal dari penelitian, tetapi masih banyak penelitian yang lain. Penelitian ini pandang dapat dilakukan peneliti selanjutnya, masyarakat pun semakin maju. khususnya mahasiswa Jurusan Harapan mayarakat, pemerintah dapat Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan menunaikan janjinya untuk mensejahterakan Politik, Universitas Maritim Raja Ali masyarakat, tempatan Haji. Juga dapat sebagai bagian refrensi diharapkan menjadi tuan dikampung sendiri, untuk penelitian selanjutnya. Berikut dapat diprioritaskan. Dan juga masyarakat adalah beberapa saran dari peneliti masyarakat 19 kepada masyarakat dalam menanggapi masuknya pusat pemerintahan 2. di Sebaiknya pemerintah tidak hanya diam dan menempati di wilayah wilayah mereka: tersebut, akan tetapi pemerintah harus cepat tanggap apabila ada 1. Sebaiknya apa yang di harapkan kendala-kendala masyarakat dapat terealisasikan masalah pada wilayah tersebut, terkait dengan budaya dan tradisi- dan pemerintah pun diharapkan tradisi dapat menepati janji dimana akan yang ada, dengan dibentuknya komunitas agar dapat memproritaskan membentengi tempatan. dan menjaga, terutama peran pemuda tempatan. 20 dan maslaha- masyarakat DAFTAR PUSTAKA Poerwadarminta, 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Reineka Cipta Black, James, A. 1994. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Eresco Dirdjosisworo, Soedjono. 1985. Asas – Asas Sosiologi. Bandung: CV.Armico Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta : PT Raja grafindo Persada. Bungin, B . 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Prenada Media Group Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja grafindo Persada. Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Mar‟at, s & Kartono, L.I. 2006. Perilaku Manusia ( Pengantar singkat tentang psikologi). Bandung: PT. Refika Aditama Mar‟at, Prof, DR. 1981. Indonesia Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukuranny. Jakarta : Galia Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial. Yogyakarta : Pt.Tiara Wacana Yogya Rahardjo, Mudjia . 2007. Sosiologi Pedesaan : Studi Perubahan Sosial. Malang : Uin Malang Dwi, Narwoko J. dan Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana. 21 Simandjuntak B. 1992. Perubahan dan Perencanaan Sosial.Bandung : PT.Tarsito Sztompka, Piotr.2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi . Bandung : Alfabet Setiadi, M Elly, Dkk.2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sobur. Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Syani, Abdul. 1992. Sosiologi Skematika, Teori ,dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara Cyrilla. 2009. Teori Perkuatan Dollard Miller. http://cyrillaq.blogspot.com. 5 Maret 2010. Yuliati dan purnomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Perilaku_Masyarakat_dalam_Perubahan_Sosial_Budaya_di _Era_Global_9.1_%28BAB_6%29 (15/10/2011) sobatbaru.blogspot/2010/03 hasanismailr.blogspot/2009/06/16 www.google.co.id/ informan_menurut_bagong_suyanto http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial http://spupe07.wordpress.com/2010/01/23/populasi-dan-sampel/ 22