BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sikap merek para pemilik motor merek Ducati tidak berpengaruh positif pada romansa merek. Hal ini secara garis besar disebabkan karena para pemilik tersebut mayoritas melakukan pembelian produk untuk yang pertama kali. Sehingga mereka masih membutuhkan proses untuk menentukan seberapa besar pengaruh keputusan pembelian yang mereka lakukan pada ikatan emosional mereka pada produk. Kedua, sikap merek memiliki pengaruh positif pada kesetiaan merek. Para pemilik motor merek Ducati telah menunjukkan sikap yang mengarah kepada kesetiaan merek. Hal ini ditunjukkan dengan salah satu bukti bahwa mayoritas responden ingin merekomendasikan motor merek Ducati kepada orang lain. Sikap ini didorong dari adanya interaksi para responden dengan produk yang terjadi secara terus-menerus. Selain itu, peran serta komunitas merek dalam mewadahi kegiatan para responden juga menjadi salah satu pendorong kesetiaan terhadap merek. Terakhir, romansa merek memiliki pengaruh positif pada kesetiaan merek. Indikasinya antara lain rasa cinta yang ditunjukkan para pemilik motor merek Ducati terhadap merek, rasa kagum, dan cara mereka menganalogikan diri mereka dengan kalimat “elegan dan flamboyan” ketika berada di atas motor merek 43 Ducati, menjadi pemicu romansa merek yang kuat. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat dirangkum menjadi seperti berikut: a. Sikap merek tidak memiliki pengaruh positif pada romansa merek b. Sikap merek memiliki pengaruh positif pada kesetiaan merek c. Romansa merek memiliki pengaruh positif pada kesetiaan merek 5.2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasanketerbatasan tersebut adalah penelitian ini hanya dilakukan pada pemilik motor merek Ducati. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada merek motor maupun merek produk lainnya. Selain itu, penelitian ini mengambil tempat hanya di area Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini kemungkinan besar berbeda apabila dilakukan penelitian yang sama di daerah lain di luar area Yogyakarta. Terakhir, penelitian ini merujuk pada main dealer Ducati cabang Yogyakarta, yang notabene merupakan merek yang masih baru bagi penduduk Yogyakarta ketika penelitian ini dilakukan. Hal ini menyebabkan keterbatasan informasi yang bisa didapatkan, serta keterbatasan jumlah responden –dalam hal ini, para anggota Ducati Owners Club (DOC)- yang dapat dimintai bantuan untuk mengisi kuesioner. Kemungkinan besar hasil penelitian akan berbeda jika dilakukan penelitian pada main dealer Ducati yang sudah lama beroperasi, dan pada anggota DOC cabang kota lain yang skalanya lebih besar 44 5.3. Saran Saran dari hasil penelitian ini diberikan kepada pihak manajemen main dealer Ducati cabang Yogyakarta dan untuk penelitian selanjutnya. Kepada manajemen main delaer Ducati cabang Yogyakarta, disarankan agar semakin meningkatkan performa pelayanan bagi para pemilik motor merek Ducati, baik dari fase pra jual hingga purna jual. Berdasarkan hasil penelitian, para pemilik motor Ducati mengakui bahwa mereka kesulitan dalam mencari informasi tentang merek sebelum melakukan pembelian. Padahal, hal ini sangat penting dilakukan untuk membangun sikap merek, romansa merek, dan kesetiaan merek para pemilik motor merek Ducati. Selain itu, peningkatan performa pelayanan juga akan dapat menjaga kredibilitas Ducati di mata pemilik maupun calon pembeli. Hal ini disarankan karena berdasarkan temuan penelitian, pihak Ducati masih belum mampu untuk menciptakan kondisi fully immersed self-identity. Sehingga dikhawatirkan dapat terjadi ketidakpuasan dan konsumen dapat berpaling untuk menggunakan merek moge lainnya. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan variabel lain yang dapat membentuk kesetiaan merek. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pada subjek yang berbeda, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas di kemudian hari. 45