ABTRAK Nama Judul : Dadang Suhendar NPM : 10030101011 : Implikasi Paedagogis dari Konsep Khudi (Ego) menurut Pandangan Iqbal, terhadap Pembentukan Potensi Kepribadian pada Peserta Didik. Penelitian bertolak dari pandangan hakikat pendidikan, yang menurut tinjauan Islam khususnya sebagai usaha mutlak pembentukan dan pembangunan manusia seutuhnya. Namun pendidikan menjadi utama apabila meninjau manusia secara menyeluruh, diantaranya mencakup tiga hal, yaitu: komponen ragawi (jismiyah), komponen akal (aqliyah), dan spiritual (ruhiah). Secara teoritis pendidikan itu terjabar, namun dalam tatanan praktis dan empirik tak terwujudkan dengan baik. Sebab inilah manusia sebagai inti pendidikan harus dipandang dengan integral secara filosofis, serta pendidikan juga harus meletakannya sebagai titik tolak dan titik tuju pendidikan. Sejalan dengan ungkapan diatas, “khudi” merupakan sebuah model ideal alternatif pengembangan pendidikan termaksud. Diidekan Iqbal sebagai sebuah bangunan manusia secara holistik yang dirumuskan oleh dasar-dasar filosofis, serta digagas berangkat dari pribadi manusia sebagai titik tolak dan titik tuju pendidikan. Ide Iqbal ini adalah sebuah tawaran pengembangan pendidikan, sebagai tujuan pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia ideal seutuhnya, seperti yang dikehendaki Islam. Dan menjadi bahan analisis penulis sebagai pembentukan kepribadian pada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui korelasi makna konsep khudi (ego) terhadap pengembangan pendidikan; untuk mengetahui esensi konsep khudi sebagai perspektif alternatif terhadap pembentukan kepribadian; untuk mengetahui konsepsi kepribadian menurut pakar pendidikan Islam; dan untuk mengetahui implikasi konsep khudi sebagai konsep pembentukan pepribadian pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun data, kemudian diusahakan pula adanya analisis dan interpretasi terhadap data tersebut. Metode ini akan dijadikan untuk deskripsi konsep khudi sebagai pembentukan kepribadian pada peserta didik. Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah book survey atau studi literatur, yaitu teknik penelitian dengan cara mengumpulkan data membaca, memahami menganalisa serta mengenterpretasi dari buku-buku. Hasil penelitian; konsep khudi dan relevansinya terhadap pengembangan pendidikan, adalah dimana khudi, tidak hanya meninjau proses pendidikan sebagai media pembentuk kecerdasan atau keterampilan semata, melainkan media komprehensip aktualisasi praktis, pencapaian cita-cita hidup manusia paripurna. Termasuk membentuk akhlak mulia. Khudi disebut sebagai perspektif alternatif pembentukan kepribadian, karena khudi ini, adalah sebuah medel kepribadian yang selain tujuan islam, juga sebagai pribadi yang dicita-citakan pendidikan. Sementara itu kepribadian menurut para pakar pendidikan Islam, sekalipun latar belakang pemikiran yang menjadi ideologi mereka berbeda, pada prinsipnya ii sama, bahwa wujud kepribadian itu meliputi: keadaan jasmani dan gerak sosial yang menghasilkan kreatifitas, rohani atau jiwa spiritual yang menghasilkan moralitas, serta akal dan struktur kesadaran yang membangun produktivitas. Hasil analisis Khudi ini adalah gambaran manusia seutuhnya, yang dalam pandangan Islam disebut insan kamil. Yaitu ciri manusia yang dalam kehidupan, baik secara individualis, sosialis, secara adaptasi dan spiritual. Dia berkarya, berkarsa, dan mencipta secara kreatif melambangkan kedinamisannya. Artinya keadaan jasmani dan gerak sosial yang senantiasa menciptakan kreativitas, rohani atau jiwa yang senantiasa menciptakan moralitas, serta akal dan struktur kesadaran yang senantiasa menciptakan produktivitas. Implikasinya khudi ini dirumuskan secara filosofis sebagai manusia paripurna yang dicita-citakan. Bertitik tolak dari pemaknaan manusia, sehingga sebagai titik tuju adalah memanusiakan manusia. Dalam proses pendidikan khudi memandang manusia sebagai makhluk yang harus dibina dan dibangun dari aspek dan potensi kepribadiannya, disamping itu manusia menurut khudi dipengaruhi elemen internal dan eksternal manusia, yang urgen dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Maka out put yang diperoleh pendidikan harus berorientasi pada kehidupan praktis, sebab itu corak atau pendekatan yang digunakan adalah metode yang menjurus kepada aplikasi kerja. Konsep khudi ini, dengan demikian menjadi gambaran modus eksistensi ideal untuk pembangunan kepribadian manusia seutuhnya, dan nampak pribadi inilah yang dicita-citakan pendidikan. Bandung, 13 September 2005 Penulis, (Dadang Suhendar) Pembimbing I H. Odang Muchtar, Drs. Pembimbing II Aep Saepudin, Drs., M.Ag.