Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 MANAJEMEN PENINGKATAN PRESTASI EKSTRAKURIKULER PAI DI MI NEGERI KERANG BONDOWOSO Samson Hidayat MIN Kerang, Sukosari – Bondowoso Abstrak;Pendidikan sebagai upaya membangun sumber daya manusia tidak hanya memperhatikan aspek intelektualitas (IQ) saja, tetapi harus seimbang dengan pembangunan aspek emosi (EQ) dan aspek spiritual (SQ). Terkait dengan pembangunan aspek emosi dan spiritual, penelitian ini membahas tentang Manajemen Peningkatan Ekstrakurikuler PAIdi MI Negeri Kerang Bondowoso. Dalam penelitian ini penulis menfokuskan pembahasan pada hal berikut : (1) Bahaimana manajemen ekstrakurikuler PAI di MI Negeri Kerang Bondowoso; (2) bagaimana strategi meningkatkan prestasi ekstrakurikuler PAI di MI Negeri Kerang Bondowoso; dan (3) apa faktor pendukung peningkatan ekstrakurikuler PAI di MI Negeri Kerang Bondowoso. Majamen Ekstrakurikuler merupakan pengelolaan program ekstrakurikuler yang diagendakan jauh hari sebelum program tersebut dilaksanakan dengan cara musyawarah renstra. Program yang direncanakan ada relevansi dengan analisa kebutuhan dan merupakan dasar/acuan dari program yang akan dilaksanakan selanjutnya. Implementasi manajemen kegiatan ekstrakurikuler dalam meliputi Pertama, pembentukan struktur organisasi didasarkan pada bidang-bidang yang telah ditetapkan, Kedua, Pembagian Tugas disesuaikan dengan kapasitas dan keahlian masing-masing penanggung jawab bidang. Ketiga, mekanisme kegiatan ekstrakurikuler PAI didasarkan pada ketetapan yang telah mufakat antara Kepala Sekolah, Urusan kesiswaan, dan Guru dan staf kesiswaan. Pelaksanaan Ekstrakurikuler PAI, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (a) Motivasi kepala sekolah kepada seluruh guru. (b) Motivasi kepala sekolah kepada seluruh karyawan. (c). Motivasi kepala sekolah kepada seluruh siswa. (d). Motivasi guru kepada seluruh siswa. Kata kunci: Manajemen, Ekstrakurikuler PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar RI 1945 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, serta meningkatkan ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga pendidikan sebagai upaya membangun sumber daya manusia tidak hanya memperhatikan aspek intelektualitas (IQ) saja, tetapi harus seimbang dengan pembangunan aspek emosi (EQ) dan aspek spiritual (SQ). Samson Hidayat Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 20003 tentang Program Pembangunan Nasional 2000-2004, digambarkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, adanya tuntutan dari masyarakat agar dapat mempertahankan dan mengembangkan hasil pembangunan pendidikan yang telah ada. Kedua, tantangan globalisasi yang menuntut dunia pendidikan untuk dapat menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten dan berdaya saing yang tinggi. Ketiga, diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah, sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang demokratis, transparan, dan mendorong partisipasi masyarakat. Pasal 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Juga Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah mata pelajaran yang wajib di berikan di Sekolah Dasar dan Menengah. Sebagaimana disebutkan dalam Bab V pasal 12, UU RI No. 20 Tahun 2003, peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik seagama. Juga peraturan pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 pasal 3, tentang pendidikan agama dan keagamaan, disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan agama yang dikelola oleh Menteri Agama. Dalam penelitian ini penulis menfokuskan pembahasan pada hal berikut, (1). Perencanaan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso; (2). Pengorganisasian Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso; (3). Pelaksanaan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso; (4). Pengawasan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso. Pendekatan yang digunakan peneliti untuk mengungkap tentang manajemen peningkatan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang adalah pendekatan kualitatif, karena yang diteliti adalah proses bukan hasil. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konsep khusus yang alamiah dan dengan memanfatkan berbagai metode alamiah (Moleong,2005:6). 66 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 Manajemen Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler Pai Adapun penelitian ini bersifat deskriptif-analistis, data harus betul betul jujur artinya kebenaran data itu harus dapat dipercaya (Maqsun Arr,1991:9) yang berusaha menggambarkan dengan jelas dan sistematis terhadap masalah yang diteliti, kemudian menganalisanya, sehingga diperoleh pengertian yang jelas terhadap objek yang dikaji melalui data yang ada. Berkaitan dengan penelitian ini, maka peneliti berusaha menggambarkan konsep kegiatan ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang, baik melalui literature-literature yang ada maupun melalui pendekatan perseorangan yang merupakan sumber data utama yang ada di tempat penelitian. Adapun Sumber datanya adalah data dokumen (paper) yang langsung berkaitan dengan masalah kegiatan ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang, baik yang menyajikan tentang-tanda tanda berupa huruf, angka, gambar gambar atau foto foto ataupun symbol-simbol lainnya. Adapun metode pengumpulan data adalah observasi, yaitu suatu penelitian yang dilksanakan dengan cara mengadakan pengamatan langsung, sekaligus peneliti membaur terhadap obyek yang akan diteliti. Moleong (2005:174). Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan kedua macam pengamatan tersebut dalam mencari data, baik dengan Pembina kegiatan, maupun dengan personil-personil yang terkait dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, pengumpulan data juga menggunakan metode interview, yaitu tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan pada waktu penelitian. (Mardalis, 1994:64) Sementara Lexy J. Moleong (2005:186) menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviece) yang memberikan jawaban. Dalam hal ini yang menjadi sumber wawancara adalah Kepala Madrasah, Urusan Kesiswaan dan Kepala TU yang pelaksanaan wawancaranya dilaksanakan di sekolah yaitu di MI Negeri Kerang Metode lainnya adalah dokumentasi. Sudah lama dokumentasi digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal, dokumentasi dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Seperti yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong (2005:217) Penelitian yang dilakukan di MI Negeri Kerang ini, dirancang sebagai studi kasus, yang merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subyek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa (Arifin, 1996:56) Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 67 Samson Hidayat KAJIAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Nanang Fatah (2000:1) Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan propesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan profesional dituntun oleh suatu kode etik. Ibrahim Bafadal ((2003:39) mendefinisikan manajemen sebagai proses kerja dengan dan melalui ( mendayagunakan ) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien, pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Gorton (1976) yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Mujamil Qomar (2007:10) yaitu suatu proses pengelolaan dengan cara menyiasati sumber-sumber dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sudjana S (2004:16) pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan ketrampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen menurut Desi Anwar dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah" Penggunaan sumber daya manusia secara efektif untuk mencapai sasaran ( 2001: 274 ). Sedangkan definisi mengenai manajemen yang dikutip oleh Drs. Sutopo, MPA dalam buku Administrasi Manajemen dan Organisasi dari George R. Terry:” Management is getting thing through other people (manajemen adalah melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain)". Sedangkan menurut Howard M. Carlisle : " Management is the process by which the element of a group are integrated, coordinated, and efficiently achieve objective (Manajemen adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan atau pemanfaatan elemen - elemen suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efisien)" . Definisi tersebut kelihatannya belum lengkap ,karena manajemen sebagai penggerak dalam administrasi adalah untuk mencapai tujuan. Sedangkan definisi yang banyak digunakan adalah “ Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kegiatan - kegiatan dan kerjasama dengan orang lain (2003 :23-24). 68 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 Manajemen Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler Pai Menurut Albert Lepawsky manajemen adalah tenaga, kekuatan yang memimpin, memberi petunjuk, dan membimbing suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu (Syaiful Sagala, 2009:50). Manajemen pada dasarnya sudah ada sejak adanya pembagian kerja, tugas, tanggungjawab dan kerja sama formal dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan. Tegasnya, manajemen sudah ada sejak adanya pemimpin/pengatur dan bawahan yang diatur untuk mencapai tujuan bersama, walaupun masalahnya masih sangat sederhana. Jika diperhatikan, Allah SWT merupakan Dzat yang Maha Pencipta sekaligus Maha Pengatur makhluk-Nya dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan individu maupun bermasyarakat serta bernegara. Oleh karena Allah SWT merupakan Dzat yang Maha Pengatur, maka Islam telah mengajarkan kepada manusia untuk mengatur (me-manage) segala urusannya baik urusan kecil dan terutama urusan yang besar demi terhindarnya dari berbagai hambatan. Hal tersebut dicontohkan dalam beberapa jenis ibadah, seperti halnya ibadah sholat yang lengkap dengan syarat dan rukunnya serta ibadah-ibadah yang lain. Hal itu dapat dibayangkan jika ibadah sholat tidak disertai syarat dan rukunnya, maka akan terjadi ketidak-teraturan gerakan sholat sehingga terjadi perbedaan gerakan sholat antara yang satu dengan yang lain yang akhirnya mengurangi proses kekhusyukan dalam sholat, serta memicu rusaknya persatuan ummat Islam hanya karena perbedaan dalam ibadah. Dengan demikian dapat dijadikan i'tibar bahwa pengaturan (manajemen) dalam segala kegiatan harus diwujudkan demi tercapainya kemudahan dalam mencapai tujuan, sebagaimana firman Allah Swt. َﺤﻜُﻤُﻮا ﺑِﺎ ْﻟﻌَ ْﺪلِ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫ ْ ﺣ َﻜﻤْ ُﺘﻢْ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻨﱠﺎسِ أَنْ َﺗ َ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ ﯾَ ْﺄ ُﻣ ُﺮﻛُﻢْ أَنْ ﺗُ َﺆدﱡوا اﻷﻣَﺎﻧَﺎتِ ِإﻟَﻰ أَ ْھِﻠﮭَﺎ َوِإذَا (٥٨) ﺳﻤِﯿﻌًﺎ َﺑﺼِﯿﺮًا َ َِﻧ ِﻌﻤﱠﺎ َﯾ ِﻌﻈُﻜُﻢْ ﺑِﮫِ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ ﻛَﺎن Artinya: Sesungghunya Allah menyuruh kalian untuk melaksanakan amanat kepada ahlinya, dan jika kalian menghukumi diantara sebagian manusia hendaknya dihukumi secara adil...... (QS: An-Nisa: 58) Setelah membahas tentang pengertian manajemen, berikut akan dibahas proses manajemen. Proses adalah serangkaian aliran kegiatan atau peristiwa yang saling berhubungan yang bergerak menuju tercapainya tujuan. Proses manajemen adalah proses pelaksanaan fungsi-funsi manajemen yang dulakukan oleh seorang manajer. Oleh sebab itu untuk mempermudah proses manajemen, Howard M. Carlisle menggambarkan proses manajemen sebagai berikut : Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 69 Samson Hidayat 1. Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan (Leadership) adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain dalam kelompok agar bertindak untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan seorang pemimpin atau leader adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya agar mereka mau mengikuti bimbingan dan pengarahan untuk mencapai tujuan kelompok. 2. Komunikasi ( Communication ) Komunikasi adalah suatu proses penyam,paian informasi dari seseorang kepada orang lain. Sebagai suatu proses, komunikasi baru dikatakan lengkap apabila informasi (pesan) yang disampaikan oleh pengirim dapat dimengerti secara tepat oleh penerima melalui adanya umpan balik. KONSEP EKSTRAKURIKULER Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut Desy Anwar adalah Kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa". Sedangkan menurut buku Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum dan madrasah, Kegiatan Ekstrakurikuler adalah "Kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan kegiatan yang wajib maupun pilihan".(Depag RI:2004:14). Menurut SK Dirjen Dikdasmen No.226/C/Kep/O/1992 : Kegiatan Ekstraurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan waktu libur sekolah yang dilakukan, baik di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Menurut SK Mendikbud No. 060/U/1993, No. 061/U/1993 dan No. 080/U/1993 : Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselengarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. 70 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 Manajemen Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler Pai Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan melihat pengertian dan tujuan diatas, maka Kegiatan Ekstrakurikuler mempunyai peranan sebagai berikut : a. Jalur Pembinaan Siswa b. Pencegahan (preventive) bagi siswa Pendidikan keterampilan sebagai pengisi waktu luang seorang pemuda atau remaja, sangatlah dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw, seperti belajar memanah. Hal ini diceritakan oleh Salamah bin Akwa' ra.: bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw. bersua dengan sekelompok orang dari Bani Aslam yang sedang berlomba memanah, maka beliau bersabda : رواه اﻟﺒﺨﺎرى.ارﻣﻮا ﯾﺎ ﺑﻨﻰ اﺳﻤﺎ ﻋﯿﻞ ﻓﺈنّ اﺑﺎﻛﻢ ﻛﺎن راﻣﯿًﺎ Artinya: Memanahlah kalian, hai keturunan Ismail, karena sesungguhnya bapak moyang kalian dahulu (Ibrahim As) adalah seorang pemanah. (HR. Bukhari). (Jamal abdur Rahman, 2000: 248). Pendidikan perlu dilakukan untuk membentuk kepribadian anak, seperti Firman Allah dalam Al Qur'an S. At -Tahrim ayat 6 : ٌﺷﺪَاد ِ ٌﺤﺠَﺎرَةُ ﻋَﻠَ ْﯿﮭَﺎ ﻣَﻼﺋِﻜَﺔٌ ﻏِﻼظ ِ ﯾَﺎ أَ ﱡﯾﮭَﺎ اﱠﻟﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا ﻗُﻮا َأﻧْ ُﻔﺴَﻜُﻢْ َوأَھْﻠِﯿﻜُﻢْ ﻧَﺎرًا َوﻗُﻮدُھَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ وَا ْﻟ (٦) َﻻ َﯾ ْﻌﺼُﻮنَ اﻟﻠﱠﮫَ ﻣَﺎ َأ َﻣ َﺮھُﻢْ وَ َﯾ ْﻔ َﻌﻠُﻮنَ ﻣَﺎ ﯾُ ْﺆﻣَﺮُون Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Depag RI: 1990: 951). Hadits Nabi Saw.: ﺣﻖ اﻟﻮﻟﺪ ﻋﻠﻰ اﻟﻮا ﻟﺪﯾﻦ ﯾﻌﻠﻤﮫ اﻟﻜﺘﺎﺑﺔ: وﻋﻦ اﺑﻰ راﻓﻊ ان رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل اﻟﺤﺎﻛﯿﻢ واﺑﻮ اﻟﺸﯿﺦ.واﻟﺴﺒﺎﺣﺔ واﻟﺮﻣﺎﯾﺔ وان ﻻ ﯾﺮزﻗﮫ اﻻ ﻃﯿﺒﺎ Artinya : Dari Abu Rafi’e bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: Kewajiban Orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan tulis baca, berenang, memanah dan tidak memberikan rizki kecuali yang halal. ( HR. Al Hakim dan baihaqi ) ( tt:1 ) Dengan demikian, maka pembinaan dan pengawasan terhadap tingkah laku anak adalah tanggung jawab bersama, sebagai pencegah terhadap tingkah laku yang menyimpang. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 71 Samson Hidayat PEMBAHASAN Manajemen peningkatan ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso meliputi (1) Perencanaan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso. (2). Pengorganisasian Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso; (3) Pelaksanaan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso. (4) Pengawasan Ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang Bondowoso. Hasil penelitian menggambarkan bahwa: (1). Perencanaan Ekstrakurikuler meliputi, (1) program yang dilaksanakan tidak dengan serta merta, akan tetapi program tersebut diagendakan jauh hari sebelum program tersebut dilaksanakan dengan cara musyawarah renstra. (2) Program yang direncanakan ada relevansi dengan analisa kebutuhan. (3) Program yang direncanakan merupakan Dasar/Acuan dari program yang akan dilaksanakan selanjutnya. Adapun pengorganisasian Ekstrakurikuler adalah implementasi manajemen kegiatan ekstrakurikuler dalam pengorganisasian yang meliputi Pertama, pembentukan struktur organisasi didasarkan pada bidang-bidang yang telah ditetapkan, Kedua, Pembagian Tugas disesuaikan dengan kapasitas dan keahlian masing-masing penanggung jawab bidang. Ketiga, mekanisme kegiatan ekstrakurikuler didasarkan pada ketetapan yang telah mufakat antara Kepala Sekolah, Urusan kesiswaan, dan Guru dan staf kesiswaan. Pelaksanaan Ekstrakurikuler, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (a) Motivasi kepala sekolah kepada seluruh guru. (b) Motivasi kepala sekolah kepada seluruh karyawan. (c). Motivasi kepala sekolah kepada seluruh siswa. (d). Motivasi guru kepada seluruh siswa. Pengawasan Ekstrakurikuler adalah pengawasan program kegiatan Ekstrakurikuler yang meliputi, Pertama, sebagai pengontrol dengan melakukan pemantauan (Monitoring) pelaksanaan program kegiatan kesiswaan. Bidang yang dimonitor kegiatan Ekstrakurikuler, keuangan, dan program yang lain. Waktu pelaksanaan monitoring terjadwal dan tidak terjadwal. Kedua, sebagai evaluator pelaksanaan program kegiatan kesiswaan dengan tujuan mengetahui keberhasilan dan kegagalan terhadap program tersebut. Strategi yang dilakukan di MI Negeri Kerang dalam meningkatkan prestasi Ekstrakurikuler, secara garis besar dipengaruhi beberapa factor penting, yaitu : 1. Motivasi Kepala Madrasah selaku manajer dan pengambil kebijakan tertinggi di MI Negeri Kerang dan motivasi guru kepada seluruh siswa. 2. Manajemen Urusan Kesiswaan selaku penanggung jawab seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MI Negeri Kerang 72 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 Manajemen Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler Pai 3. Guru sebagai pribadi dan sebagai Pembina kegiatan ekstrakurikuler dalam hal ini merupakan sumber daya manusia yang harus selalu siap pakai 4. Sarana dan Prasarana yang memadai, meskipun tidak lengkap tetapi dapat memenuhi sebagian kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler 5. Dana yang harus selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler 6. Waktu pelaksanaan yang cukup tersedia untuk seluruh kegiatan ekstrakurikuler 7. Dukungan orang tua dan masyarakat selaku pendidik siswa di rumah dan di lingkungan masyarakat Bahwa Strategi peningkatan prestasi ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang secara umum dapat ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu: (1) Motivasi Kepala Madrasah selaku manajer dan pengambil kebijakan tertinggi di MI Negeri Kerang, (2) Manajemen Urusan Kesiswaan selaku penanggung jawab seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MI Negeri Kerang, (3) Guru sebagai pribadi dan sebagai Pembina kegiatan ekstrakurikuler dalam hal ini merupakan sumber daya manusia yang harus selalu siap pakai. Peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Negeri Kerang ditunjukkan dengan perumusan visi dan misi madrasah, Strategi manajerial Urusan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi kegiatan ekstrakurikuler mengacu kepada langkah-langkah manajemen yang dikemukakan oleh para ahli manajemen, dengan urutan : perencanaan (planning), pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian (controlling). Sekolah yang memiliki musholla yang besar meskipun tidak bisa menampung seluruh siswa yang ada, sangat mendukung terciptanya nuansa agamis untuk mempersiapkan mental siswa dalam menghadapi berbagai macam perlombaan di luar sekolah. Sarana dan prasarana yang memadai mempunyai pengaruh besar terhadap strategi peningkatan prestasi ekstrakurikuler. Hubungan timbalbalik antara sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengusahakan dan meningkatkan keamanan, kesejahteraan, dan ekstrakurikuler. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 73 Samson Hidayat PENUTUP Kesimpulan a. Strategi peningkatan prestasi ekstrakurikuler di MI Negeri Kerang secara umum dapat ditentukan oleh beberapa faktor penting, yaitu: (1) Motivasi Kepala Madrasah selaku manajer dan pengambil kebijakan tertinggi di MI Negeri Kerang, (2) Manajemen Urusan Kesiswaan selaku penanggung jawab seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MI Negeri Kerang, (3) Guru sebagai pribadi dan sebagai Pembina kegiatan ekstrakurikuler dalam hal ini merupakan sumber daya manusia yang harus selalu siap pakai. b. Peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Negeri Kerang ditunjukkan dengan perumusan visi dan misi madrasah, c. Strategi manajerial Urusan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi kegiatan ekstrakurikuler mengacu kepada langkah-langkah manajemen yang dikemukakan oleh para ahli manajemen, dengan urutan: perencanaan (planning), pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian (controlling). d. Sekolah yang memiliki musholla yang besar meskipun tidak bisa menampung seluruh siswa yang ada, sangat mendukung terciptanya nuansa agamis untuk mempersiapkan mental siswa dalam menghadapi berbagai macam perlombaan di luar sekolah. e. Sarana dan prasarana yang memadai mempunyai pengaruh besar terhadap strategi peningkatan prestasi ekstrakurikuler. f. Hubungan timbal-balik antara sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengusahakan dan meningkatkan keamanan, kesejahteraan, dan ekstrakurikuler. Saran a. Kepala Madrasah selaku manajer dan pengambil kebijakan tertinggi di MI Negeri Kerang, hendaknya terus melakukan upaya-upaya strategis dalam meningkatkan prestasi ekstrakurikuler dan mutu pendidikan pada umumnya dengan membuat rencana strategi (renstra) peningkatan mutu dan pengembangan sekolah yang bisa dijadikan pedoman dalam melaksanakan program Kerja sekolah dan mengelola lembaga pendidikan agar lebih mudah dan terarah. b. Lembaga pendidikan yang bermutu adalah tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap. Oleh karena itu semua pihak yang terkait agar mengusahakan kelengkapan sarana dan prasarana. Hal ini sangat menunjang terhadap pencapaian lembaga yang bermutu dan berkualitas. 74 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 Manajemen Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler Pai c. Peran serta orang tua dan masyarakat perlu terus ditingkatkan, dengan mengoptimalkan manfaat Komite Madrasah yang sudah ada sebagai salah satu wadah aspirasi orang tua dan masyarakat. Dalam batas-batas tertentu, orang tua siswa dan masyarakat perlu dilibatkan secara langsung dalam merencanakan dan mengembangkan program-program pendidikan. d. Komite Madrasah selaku wadah dari perkumpulan orang tua siswa dan masyarakat, perlu dilibatkan dalam hal pengendalian dan pengawasan proses pembelajaran, karena berdasarkan penelitian dan pantauan penulis pada sekolah-sekolah maju lainnya, ditemukan bahwa optimalisasi peran serta komite sekolah dapat menentukan terciptanya sekolah yang unggul, bermutu dan berkualitas. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014 75 Samson Hidayat DAFTAR PUSTAKA Anwar Desy, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Amelia, Surabaya Arifin SM., 1996, Orientasi Teoritik Dan Memilih Pokok Studi, Jenis Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keagamaan, Kalima Sahada Press, Malang. Arikunto S., 2002, Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Departemen Agama RI, 1990, Alqur’an Dan Terjemahnya, Mahkota Surabaya Departemen Agama RI, 2001, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta Departemen Agama RI, 2001, Pengembangan Profesional Dan Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah, Dirjen Binbaga Islam ,Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan, Diknas Kab. Bondowoso. Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah, Diknas Kab.Bondowoso. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta Jalaluddin Abdurrahman Bin Abi Bakar As Suyuti, Jami’us Shaghir,Daar Akutub Al Ilmiah, Kairo Mesir ,Tt. Lexy J. Moleong, 2002,Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Tarsito, Bandung. Nana Sujana, Dr. 2001, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nana Sudjana, 2005, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, , Sinar Baru Algensindo, Bandung 76 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014