ADMINITRASI KURIKULUM PENYAJIAN MAKALAH TERPADU: JOSUA FRANSISKO MUNTHE JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2009 Administrasi Kurikulum adalah: suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang berhubungan dengan kegiatan bidang kurikulum di sekolah dalam rangka mencapai tujuan kurikuler dan berimplikasi pada tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan administrasi kurikulum di sekolah berkaitan dengan pelaksanaan program kurikulum, yang terdiri dari: program tahunan, program semester, program bulanan, program mingguan, dan program harian. a. b. c. d. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur: keyakinan dan nilai-nilai yang dinaut masyarakat berpengaruh pada sikap dan arti kehidupannya, keimanan, nilai-nilai, dan budi pekerti perlu digali, dipahami, dan diamalkan oleh siswa. Penguatan Integrasi Nasional: penguatan integrasi nasional dicapai melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban bangsa Indonesia dalam tatanan peradaban dunia multikultural dan multibahasa. Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestetika: keseimbangan pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika, estetika, dan kinestetika sangat dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum dan hasil belajar. Kesamaan memperoleh kesempatan: penyediaan tempat yang memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap sangat diutamakan. Seluruh siswa dari berbagai kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial yang memerlukan bantuan khusus, berbakat, dan unggul berhak untuk menerima pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya. (lanjutan) e. Abad pengetahuan dan teknologi informasi: kemampuan berfikir dan belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian merupakan kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. f. Pengembangan keterampilan hidup: keterampilan hidup agar siswa memiliki keterampilan, sikap dan perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan seharihari secara efektif. g. Belajar sepanjang hayat: untuk mengembangkan, menambah kesadaran, dan selalu belajar memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai bidang, baik formal maupun non-formal. h. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan: upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri sangat perlu diutamakan agar siswa mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya. i. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan: mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan siswa yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Dan, kerjasama serta kemitraan antara guru, kepala sekolah, orang tua, siswa, dunia usaha dan industri, masyarakat dan stake holder. 1. a. b. Pengorganisasian Kurikulum dan Pembelajaran Kalender Pendidikan: penetapan hari efektif belajar dilakukan setelah mempertimbangkan hari libur nasional dan keagamaan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Diversifikasi kurikulum: 1) kelompok normal: mengembangkan pemahaman tentang prinsip dan praktikal aplikasi, dan kemampuan praktikal akademik yang berhubungan dengan alam pekerjaan, 2) kelompok sedang: mengembangkan kemahiran komunikasi, potensi diri, dan aplikasi praktikal, serta pengembangan kemahiran akademik dan praktikal dalam tuntutan dunia global, 3) kelompok tinggi: pengembangan prinsip, teori dan aplikasi, serta kemampuan akademik untuk pendidikan tinggi. 2. Penyusunan Silabus Sekolah mempunyai kemampuan mandiri untuk dapat menyusun silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat. Dan melalui perundang-undangan saat ini di Indonesia, silabus disesuaikan melalui rekayasa yang diberikan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Penyusunan silabus dapat dilakukan dengan melibatkan para ahli atau instansi pemerintah, instansi swasta, atau perguruan tinggi. Contoh Silabus (umum) Nama Sekolah : Semester : Alokasi Waktu : Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kegiatan Belajar Materi Pembelajaran Instrumen Penilaian Pengembangan Keterangan Kegiatan kurikuler efektif per minggu dimungkinkan dilaksanakan dalam 5 atau 6 hari kerja sesuai dengan kebutuhan sekolah dan pendekatan yang digunakan sekolah setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan berpusat pada siswa, yaitu: pendekatan belajar yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan mencerahkan. Pendekatan lainnya: konstruktifisme, multikulturalisme, problem solving, berfikir reflektif dan multikecerdasan. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Kegiatan ekstrakurikuler adalah: kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler atau kunjungan studi ke tempat-tempat tertentu yang berkaitan dengan esensi materi pelajaran tertentu. Kegiatan lain yang dapat diselenggarakan di sekolah untuk lebih memantapkan pembentukan kepribadian yaitu kepramukaan, koperasi, usaha kesehatan sekolah, olahraga, dan palang merah. Guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar adalah guru kelas yang harus mempunyai kualifikasi kompetensi mengajar multisubjek. Guru harus lebih bersikap kompeten dalam menanggapi subjek pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Meliputi: pengalaman belajar, sumber belajar, media pembelajaran, isi pelajaran, dan ektrakurikulernya. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar digunakan buku pelajaran, sarana dan alat belajar yang sesuai dengan pelajaran atau subjek belajar, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum. Siswa dapat menggunakan buku pelajaran, media-media pembelajaran, dan alat peraga pendidikan yang memantapkan dan mengembangkan daya kreatifitas mereka. BAHASA PENGANTAR Untuk sekolah yang berbasis nasional bahasa yang disampaikan dalam pengantar materi atau subjek pelajaran adalah bahasa nasional Indonesia yakni bahasa Indonesia. Namun , dibeberapa sekolah-sekolah di daerah-daerah menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dan dilandaskan juga bahasa Indonesia sebagai pedoman perbahasaan nasional. Untuk sekolah berbasis atau berstandar internasional, bahasa yang disampaikan dalam pengantar mater atau subjek pelajaran adalah bahasa Inggris. Bahasa pendukung lainnya seperti: bahasa Mandarin/Hokkien, bahasa Jerman, bahasa Jepang dan Korea, banyak digunakan dalam lingkungan sekolah-sekolah bertaraf internasional. Nilai-nilai Pancasila ditanamkan melalui berbagai kegiatan sekolah. Waktu dan cara untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila diatur oleh sekolah. Penanaman nilai-nilai Pancasila mengacu pada kompetensi pengamalan nilai-nilai Pancasila yang disediakan oleh Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan, dan Lembaga Hukum Negara. Budi pekerti merupakan program pendidikan untuk menciptakan kondisi atau suasana kondusif bagi penerapan nilai-nilai budi pekerti. Pendidikan budi pekerti dilaksanakan setiap saat selama kurun waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau kegiatan-kegiatan sehari-hari lainnya dilingkungan sekolah dengan melibatkan seluruh masyarakat sekolah. Akselerasi belajar dimungkinkan untuk diterapkan sehingga siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan materi atau subjek pembelajaran lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan. Akselerasi belajar dapat dilakukan dengan bantuan alat-alat dan instrumentasi pembelajaran yang ditargetkan menguasai seluruh konsep pembelajaran yang diajarkan. Bimbingan dan konseling sangat bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran siswa, menyangkut tentang pribadi, sosial, belajar, dan karir mereka. Guru memfungsikan diri sebagai pembimbing dengan syarat memenuhi kriteria pelayanan bimbingan. RENCANA KERJA HARIAN Pada pokoknya rencana kerja harian itu terdiri dari dua kegiatan, yaitu resitas dan directed study. Kedua kegiatan ini dihubungkan dengan tujuan unit dan tujuan pelajaran, kedua kegiatan ini senantiasa berkaitan tetapi directed study lebih diutamakan. Untuk membuat rencana studi murid, guru perlu memperhatikan halhal sebagai berikut: 1. Lingkungan fisik harus serasi untuk belajar. 2. Tersedianya kesempatan untuk memperoleh bahan-bahan untuk dipelajari. 3. Cara mendorong motivasi belajar murid. 4. Diagnosa kesulitan-kesulitan belajar. 5. Prosedur membimbing studi murid-murid 6. Metode mengatasi kesulitan-kesulitan kelompok. 7. Cara mengecek efisiensi belajar murid. Dalam membuat lesson plan, perlu diperhatikan: 1. Tujuan harus dirumuskan dengan jelas, baik tujuan umum maupun khusus. 2. Memilih dan menyusun secara baik bahan-bahan instruksional untuk digunakan mencapai tujuan. 3. Memilih prosedur (metode) mengajar dengan teliti, bervariasi dan terperinci, agar penyampaian bahan dilakukan secara efektif. 4. Petunjuk tentang jumlah waktu yang disediakan untuk setiap bagian subjek pelajaran. 5. Aplikasi bahan-bahan di dalam sekolah dan situasi-situasi di luar sekolah. 6. Daftar bacaan bagi guru dan murid dan bahan-bahan pelengkap lainnya. 7. Evaluasi kemajuan belajar. 8. Saran-saran untuk revisi rencana, sesudah dilaksanakan.