Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana (S-1) pada program studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Oleh : MUHAMMAD FANDI SEPTIAWAN NIM. 6662102728 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2016 i ii iii iv MOTTO “LIVE AS IF YOU WERE TO DIE TOMORROW. LEARN AS IF YOU WERE TO LIVE FOREVER” ( MAHATMA GANDHI ) v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Soial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker‖ sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Bapak Darwis Sagita, M. Ikom selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. vi 5. Ibu Naniek Afrilla F, M. Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Iman Mukhroman, M. Si selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Kedua orang tua saya Bapak Fahrudin, dan Ibu Mas Ulfah, terimakasih atas do‘a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil. 8. Seluruh kakak dan adik-adik saya yang senantiasa selalu melimpahkan kasih sayang kalian untukku, Muhammad Fahrul Gustiadi, Muhammad Ibnu Mutaqien, Dea Ulfiani, Adinda Novitasari, dan Muhammad Rizky Satria terima kasih atas dukungan dan doa-doanya. 9. Untuk Pejaka Tangguh sahabat-sahabat terbaik saya, Akhmad Dian Prakoso, Ade Fachry Rahman, Derby Aditiya, Dymas Pamungkas, Mokhamad Barru, Hadid Rahman, Muhamad Rosyd Ridho, Erwin Saputra, Arjuno Budi Utomo, Cendy Antonio, dan Muhammad Rizky Hasan, yang setia menjadi sahabat terbai sampai berhasil menjadi sarjana, terimakasih. 10. Untuk teman-teman seperjuangan dalam menempuh sarjana, Muhamad Nida, Maulana Yusuf, Agung Gumelar, Teguh Cipta, Suryanto, Rangga Adriana Muhammad Argan, Dhamar Indra Loka, Akmal Alamsyah, Indra Handayani, dan Vivi Aprilia. Saya ucapkan teramat dalam terima kasih saya yang selalu sabar dan terus memabantu dalam berbagai hal. vii 11. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2010 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima penulis sebagai teman, terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman I G dan Humas 2010 serta Jurnalistik 2010. 12. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis dan pihak yang berkepentingan. Serang, 30 Mei 2016 Muhammad Fandi Septiawan viii ABSTRAK Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Skripsi. Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Pembimbing I Naniek Afrilla F, M. Si., dan Pembimbing II Iman Mukhroman, M. Si. Situs jejaring sosial adalah salah satu jenis komunikasi virtual yang membantu individu terhubung dengan orang lain. Salah satu situs jejaring sosial yang paling populer dan memiliki pengguna paling banyak di seluruh dunia adalah Instagram. Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi foto-foto pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Selain untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk lapak berjualan. Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja secara online, Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak berbelanja online seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Seberapa besar Hubungan Antara Efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Account Official BEM FISIP UNTIRTA. Didalam teori Uses and Effect menunjukan sebuah pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik sampling ini memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, dari 70 responden dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Account Official BEM FISIP UNTIRTA. Penelitian menunjukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara variabel efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA sebesar 0,614 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel bernilai kuat. Kata kunci : Jejaring Sosial, Instagram, Uses and Effect ix ABSTRACT Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Thesis. Relationship Between Social Media Effectiveness Instagram With Interests Buy Sneaker Shoes (Survey of Student Social Media User FISIP Follower Instagram in the Official Account of Social BEM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Supervisor I Naniek Afrilla F, M. Si., And Advisor II Faith Mukhroman, M. Si. Social networking sites are one type of virtual communication that helps individuals connect with others. One of the social networking site's most popular and has the most users across the world is Instagram. Instagram that were once only used for users to share personal photographs has now turned into a means of selling online. In addition to communicating with people nearby, Instagram also be an option for a stall selling. Along with the increase instagram users in recent years, many Instagram users who use it for shopping online, students as many Instagram users shop online as shirts, pants, shoes and other items. This study was conducted to determine the effectiveness of the Relationship Between How big is the Instagram social media with the buying interest on student surveys Sneaker shoes Fisip Instagram users of social media in the Official Account of Social BEM UNTIRTA. In theory Uses and Effects shows a knowledge of the use of media and its causes, will provide avenues for understanding and predictions about the outcome of a process of mass communication. The approach in this study is quantitative. The method used was a survey, using sampling techniques nonprobability. This study used a technique nonprobability sampling, where sampling techniques provide the same opportunities for all members of the population to be elected as members of the sample, from 70 respondents by distributing questionnaires to students Fisip Instagram users of social media in the Official Account of Social BEM UNTIRTA. Research shows the hypothesis that there is a relationship between variables Instagram effectiveness of social media with the buying interest Sneaker shoes surveys on communication science students UNTIRTA amounted to 0.614, which means that the relationship between the two variables powerful value. Keywords: Social Networking, Instagram, Uses and Effects x DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN .......................................... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ORISINALITAS ................................ Error! Bookmark not defined. MOTTO........................................................................................................................ iv KATA PENGANTAR .................................................................................................. v ABSTRAK.................................................................................................................. viii ABSTRACT .................................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii BAB I Pendahuluan ..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................7 1.3 Identifikasi Masalah.........................................................................................................8 1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................................8 1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................................................9 1.5.1Teoritis .......................................................................................................................9 1.5.2 Praktis .......................................................................................................................9 BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................... 10 2.1 Tinjauan Teori ...............................................................................................................10 2.1.1 Teori Uses and Effect .............................................................................................10 2.2 Tinjauan Konsep ............................................................................................................12 2.2.1 Efektivitas ...............................................................................................................12 2.3 Internet ..........................................................................................................................15 2.3.1. Pengertian Internet .................................................................................................15 2.3.2. Fungsi Internet .......................................................................................................15 xi 2.3.3. Media Baru (New Media) ......................................................................................16 2.3.4. Layanan Jaringan Sosial ........................................................................................19 2.3.5. Media Sosial ..........................................................................................................19 2.3.6. Instagram ...............................................................................................................20 2.4 Minat Beli ......................................................................................................................21 2.5 Sneaker ..........................................................................................................................24 2.6 Kerangka Berfikir ..........................................................................................................26 2.7 Hipotesis Penelitian .......................................................................................................28 2.8 Operasional Variabel .....................................................................................................29 2.9 Penelitian Terdahulu ......................................................................................................31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 34 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................................34 3.2 Teknik Penelitian ...........................................................................................................34 3.3 Instrumen Penelitian ......................................................................................................35 3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................................................36 3.4.1 Populasi ..................................................................................................................36 3.4.2 Sampel ....................................................................................................................38 3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................................39 3.5.1 Teknik Pengolahan .................................................................................................39 3.5.2 Uji Validitas ...........................................................................................................41 3.5.3 Uji Reliabilitas .......................................................................................................42 3.6 Teknik Analisis Data .....................................................................................................43 3.6.1 Analisis Deskriptif ..................................................................................................43 3.6.2 Hasil Uji Validitas Data ..........................................................................................44 3.6.3 Hasil Uji Reabilitas .................................................................................................47 3.6.4 Pearson‘s Correllation (Product Moment)...............................................................48 3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ..........................................................................50 3.6.7 Uji Hipotesis ...........................................................................................................50 BAB IV Hasil Penelitian ............................................................................................ 52 4.1 Deskripsi Data ...............................................................................................................52 xii 4.1.1 Karakteristik Responden .........................................................................................52 4.1.2 Jenis Kelamin .........................................................................................................53 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ..............................................................................................54 4.2.1 Deskripsi Variabel Efektifitas Media Sosial Instagram (Variabel X) ......................54 4.2.2 Deskripsi Variabel Minat beli sepatu Sneaker (Variabel Y) ..................................83 4.3 Hasil Analisis Deskriptif ..............................................................................................110 4.4 Hasil Uji Korelasi ........................................................................................................111 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................................................113 4.6 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................................114 4.7 Interpretasi Hasil Penelitian .........................................................................................116 4.8 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................................117 4.8.1 Efektivitas Media Sosial Instagram.......................................................................117 4.8.2 Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2012-2015......................................................................................................................121 4.8.3 Hubungan Efektivitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA ...................................................123 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 130 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................130 5.2 Saran ............................................................................................................................131 5.2.1 Praktis ...................................................................................................................131 5.2.2 Akademis ..............................................................................................................133 Daftar Pustaka .......................................................................................................... 134 LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 138 xiii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Skor Jawaban Kuesoner .............................................................................. 40 Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ............................................ 42 Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ........................................................ 44 Tabel 3.4 Case Processing Summary Efektifitas Media Sosial Instagram .................. 44 Tabel 3.5 Item-Total Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 45 Tabel 3.6 Case Processing Summary Minat Beli Sepatu Sneaker ............................... 46 Tabel 3.7 Item-Total Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 46 Tabel 3.8 Reliability Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 47 Tabel 3.9 Reliability Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 48 Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi................................................................... 49 Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................................ 53 Tabel 4.2 Indikator Kuantitas 1 .................................................................................... 55 Tabel 4.3 Indikator Kuantitas 2 .................................................................................... 57 Tabel 4.4 Indikator Kuantitas 3 .................................................................................... 59 Tabel 4.5 Indikator Kuantitas 4 .................................................................................... 61 Tabel 4.6 Indikator Kualitas 1 ...................................................................................... 64 Tabel 4.7 Indikator Kualitas 2 ...................................................................................... 65 xiv Tabel 4.8 Indikator Kualitas 3 ...................................................................................... 67 Tabel 4.9 Indikator Kualitas 4 ...................................................................................... 69 Tabel 4.10 Indikator Kualitas 5 .................................................................................... 70 Tabel 4.11 Indikator Kualitas 6 .................................................................................... 72 Tabel 4.12 Indikator Kualitas 7 .................................................................................... 74 Tabel 4.13 Indikator Kualitas 8 .................................................................................... 75 Tabel 4.14 Indikator Waktu 1....................................................................................... 77 Tabel 4.15 Indikator Waktu 2....................................................................................... 79 Tabel 4.16 Indikator Waktu 3....................................................................................... 80 Tabel 4.17 Indikator Waktu 4....................................................................................... 82 Tabel 4.18 Indikator Faktor Internal 1 ......................................................................... 83 Tabel 4.19 Indikator Faktor Internal 2 ......................................................................... 85 Tabel 4.20 Indikator Faktor Internal 3 ......................................................................... 88 Tabel 4.21 Indikator Faktor Internal 4 ......................................................................... 89 Tabel 4.22 Indikator Faktor Internal 5 ......................................................................... 91 Tabel 4.23 Indikator Faktor Internal 6 ......................................................................... 93 Tabel 4.24 Indikator Faktor Internal 7 ......................................................................... 94 xv Tabel 4.25 Indikator Faktor Internal 8 ......................................................................... 96 Tabel 4.26 Indikator Faktor Eksternal 1....................................................................... 99 Tabel 4.27 Indikator Faktor Eksternal 2..................................................................... 101 Tabel 4.28 Indikator Faktor Eksternal 3..................................................................... 102 Tabel 4.29 Indikator Faktor Eksternal 4..................................................................... 104 Tabel 4.30 Indikator Faktor Eksternal 5..................................................................... 106 Tabel 4.31 Indikator Faktor Eksternal 6..................................................................... 108 Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase .................................................... 111 Tabel 4.33 Pearson Correlation .................................................................................. 112 Tabel 4.35 Koefisien .................................................................................................. 113 xvi DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 54 Diagram 4.2 Indikator Kuantitas 1 ............................................................................... 55 Diagram 4.3 Indikator Kuantitas 2 ............................................................................... 57 Diagram 4.4 Indikator Kuantitas 3 ............................................................................... 59 Diagram 4.5 Indikator Kuantitas 4 ............................................................................... 61 Diagram 4.6 Indikator Kualitas 1 ................................................................................. 64 Diagram 4.7 Indikator Kualitas 2 ................................................................................. 66 Diagram 4.8 Indikator Kualitas 3 ................................................................................. 67 Diagram 4.9 Indikator Kualitas 4 ................................................................................. 69 Diagram 4.10 Indikator Kualitas 5 ............................................................................... 71 Diagram 4.11 Indikator Kualitas 6 ............................................................................... 72 Diagram 4.12 Indikator Kualitas 7 ............................................................................... 74 Diagram 4.13 Indikator Kualitas 8 ............................................................................... 75 Diagram 4.14 Indikator Waktu 1 .................................................................................. 77 Diagram 4.15 Indikator Waktu 2.................................................................................. 79 xvii Diagram 4.16 Indikator Waktu 3.................................................................................. 80 Diagram 4.17 Indikator Waktu 4.................................................................................. 82 Diagram 4.18 Indikator Faktor Internal 1 .................................................................... 84 Diagram 4.19 Indikator Faktor Internal 2 .................................................................... 86 Diagram 4.20 Indikator Faktor Internal 3 .................................................................... 88 Diagram 4.21 Indikator Faktor Internal 4 .................................................................... 90 Diagram 4.22 Indikator Faktor Internal 5 .................................................................... 91 Diagram 4.23 Indikator Faktor Internal 6 .................................................................... 93 Diagram 4.24 Indikator Faktor Internal 7 .................................................................... 94 Diagram 4.25 Indikator Faktor Internal 8 .................................................................... 96 Diagram 4.26 Indikator Faktor Eksternal 1 .................................................................. 99 Diagram 4.27 Indikator Faktor Eksternal 2 ................................................................ 101 Diagram 4.28 Indikator Faktor Eksternal 3 ................................................................ 103 Diagram 4.29 Indikator Faktor Eksternal 4 ................................................................ 104 Diagram 4.30 Indikator Faktor Eksternal 5 ................................................................ 106 Diagram 4.31 Indikator Faktor Eksternal 6 ................................................................ 109 xviii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gerafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia ....................... 2 Gambar 2.1 Sepatu Sneaker ......................................................................................... 25 Gambar 2.2 Krangka Berfikir ....................................................................................... 27 Gambar 2.3 Oprasional Variabel .................................................................................. 30 Gambar 4.1 Informasi Postingan .................................................................................. 63 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Dan hingga pada hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang dikenal dengan sebutan new media, yang mencakup teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi dimana keduanya membentuk suatu mata rantai yang tak dapat terpisahkan. New media yang dimaksud disini adalah jaringan internet yang dapat menghubungkan seluruh pengguna internet di seluruh dunia di dalam suatu jaringan dimanapun dan kapanpun mereka berada. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat internet terus berkembang dan tersebar ke segenap elemen lapisan masyarakat (Winarto, 2012). Berdasarkan data theultralinx.com, pengguna internet di seluruh dunia meningkat hingga tujuh persen atau 2,1 miliar dalam satu dasawarsa terakhir (Setiawan, 2012). Situs jejaring sosial merupakan situs yang paling diminati pengguna internet di seluruh dunia (Cam & Isbulan, 2012: 14). Berdasarkan data comstore.com, pengguna situs jejaring sosial mencapai 1,2 miliar atau 85% dari seluruh pengguna internet pada tahun 2011. Selain itu, situs jejaring sosial juga mengalahkan penggunaan email yang hanya memiliki 916 juta pengguna atau 65% dari seluruh 1 2 pengguna internet (Aquino, 2011). Situs jejaring sosial adalah salah satu jenis komunikasi virtual yang membantu individu terhubung dengan orang lain. Salah satu situs jejaring sosial yang paling populer dan memiliki pengguna paling banyak di seluruh dunia adalah Instagram (Das & Sahoo, 2011: 222). Instagram merupakan sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat oleh followers dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara sesamanya. Layanan berbagi foto Instagram, merupakan salah satu saluran jejaring sosial yang populer di Indonesia. Penggunaannya pun kian tersebar Menurut data (Socialbakers,2013), pengguna Instagram di seluruh dunia sebanyak 334.101.800 pengguna. 30.583.320 pengguna dan sebagian besar penggunanya adalah usia remaja. Rentang usia 16-24 tahun merupakan rentang usia yang paling banyak menggunakan Instagram yaitu 57% (15.830.300) dari pengguna Instagram di Indonesia. Disusul rentang usia 25-34 dengan 22% pengguna dan rentang usia 13-15 tahun sebanyak 10% pengguna. Usia di atas 35 tahun memiliki pengguna sebanyak 10% dari total pengguna Instagran di Indonesia. Gambar 1.1 Grafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia 3 Sumber:http://m.gopego.com/news_details.php?url=instagram-capai-30-juta-pengguna (diakses pada tanggal 30 september 2015). Berdasarkan data yang telah dipaparkan, sebagian besar pengguna situs jejaring sosial (Instagram) berusia remaja. Menurut data Comscore (Aquino, 2011), penggunaan situs jejaring sosial di kalangan remaja mengalami peningkatan terbesar dibandingkan rentang usia lainnya yaitu sebesar 84,4%. Menurut penelitian Kuss & Griffiths (2011: 3531), aktivitas yang sering dilakukan oleh remaja (mahasiswa) dalam situs jejaring sosial antara lain: membaca atau merespon komentar yang terdapat pada akun remaja (mahasiswa) atau menulis sesuatu pada akun orang lain, mengirim atau merespons pesan atau undangan dari orang lain, membuka profil orang lain, chatting dengan orang lain (Young, 2007: 672). Media sosial saat ini berperan penting dalam komunikasi pemasaran. Dengan promosi melalui media sosial, perusahaan dapat mengetahui respon langsung atas promosinya tersebut yang juga dapat menimbulkan aktifitas yang dikenal dengan belanja online. Belanja online pertama kali ditemukan oleh Michael Aldrich, pada tahun 1979, hingga pada akhirnya berkembang pesat sampai sekarang (Chandra, 2012 : 10). Belanja online adalah sebuah teknologi yang berkaitan dengan jual-beli suatu produk atau jasa, melalui sebuah sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer lainnya. 4 Belanja online merupakan salah satu kemudahan dalam gaya hidup masyarakat modern yang bisa dicapai melalui internet. Perusahaan/distributor maupun konsumen merasa sangat diuntungkan dengan belanja online. Bagi perusahaan/distributor akan mempermudah dalam melakukan pemasaran terhadap produk yang ingin di perjual belikan, mempermudah komunikasi dengan pelanggan serta menurunkan biaya operasional perusahaan. Sedangkan keuntungan bagi konsumen dapat mempermudah mereka dalam memenuhi kebutuhan, seperti membeli produk-produk yang sulit di dapat di wilayahnya, lebih fleksibel karena dapat bertransaksi dimanapun konsumen berada, dan banyak keuntungan lainnya. Berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara melakukan pembelian barang ataupun jasa bagi para shopper cara pembelian barang ataupun jasa, penjualan secara online telah berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan juga popularitas (Laohapensang, 2009). Adapun media sosial lain yang berperan dalam belanja online seperti Facebook. Fitur yang di sediakan di facebook cukup banyak dan penggunaannya cukup mudah. Melalui facebook jufa kita dapat berbagi apapun, mulai dari foto, tautan, hingga video, sehingga facebook cenderung lebih terbuka dibanding media sosial lainnya. Kekurangan facebook dalam berjualan online ialah terlalu banyak fitur, sehingga meski kita sudah setiap hari menggunakan facebook belum tentu kita sudah tahu banyak semua menu pengaturan di facebook, facebook juga adalah media yang sangat sensitf sehingga rawan terkena blokir, selain itu tidak ada fitir upload sehingga 5 kita harus memasang software jika ingin upload foto yang menarik. Hal ini yang membuat media sosial Instagram mempunyai kelebihan dalam berbelanja online, karena instagram adalah aplikasi berbagi foto. Kita tahu bahwa manusia adalah makhluk yang sangat suka dengan visualitas sehingga setiap foto yang kita upload bisa menimbulkan ketertarikan oleh pengguna Instagram. Selain itu fitur yang diberikan media sosial Instagram juga cukup mudah digunakan. Pada Instagram ada fitur hashtags, sehingga foto kita akan dengan mudah di temukan oleh pengguna lainnya, selain itu Instagram bisa dihubungkan dengan akun media sosial lainnya sehingga dengan satu kali post di Instagram foto tersebut bisa kita bagikan ke media sosial lain seperti facebook. Untuk itulah Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi fotofoto pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Instagram saat ini memiliki fungsi lain bagi sebagian orang. Selain untuk berkomunikasi dengan orangorang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk lapak berjualan. Alasan mengapa banyak orang mulai menggunakan Instagram sebagai 2 sarana belanja online yaitu mudah untuk digunakan dan pengguna media social tidak terbatas jumlahnya (Mediabisnisonline.com, 2015). Para pemilik toko online ini pun membuat akun berdasarkan nama toko onlinenya dan mengunggah segala jenis produk yang mereka miliki. Mereka memasarkan produk dengan beberapa cara seperti memasang hashtag dari jenis barang tersebut ataupun dengan mengendorse artis-artis ternama yang memiliki 6 banyak pengikut. Instagram yang kini digunakan sebagai sarana belanja online dapat memudahkan pengguna jasa belanja online, karena Instagram yang biasanya hanya digunakan sebagai media sosial untuk berbagi foto kini dapat digunakan sebagai sarana belanja online pula. Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja secara online, demikian halnya dengan mahasiswa yang banyak menggunakan media Instagram untuk berbelanja online. Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak berbelanja online seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya. Sepatu sejatinya adalah alas kaki, yang melindungi bagian tubuh terbawah ketika beraktivitas sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman, sepatu pun berevolusi menjadi bermacam-macam jenis. Dan kini, sepatu juga menjadi identitas sendiri yang menggambarkan pemakainya. Salah satu sepatu yang digemari sejak dulu hingga sekarang, terutama di kalangan muda-mudi (mahasiswa), adalah sneaker. Secara harfiah, sneaker bisa di definisikan sebagai sepatu atletik yang digunakan untuk berolahraga. Namun kini sneaker juga punya fungsi kasual dan dipakai untuk aktivitas harian. (http://finance.detik.com/read/2015/10/9/100430/2504382/4/ini-dia-sneaker-sepatuyang-bisa-dikoleksi) Ketika seorang konsumen telah percaya pada sebuah online store, maka konsumen akan mampu untuk memutuskan membeli barang ataupun jasa pada online store tersebut. Ketika barang yang dipesan telah sampai dan barang tersebut sesuai 7 dengan gambar serta harapan mereka, maka mereka akan merasa senang dan puas. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009). Setelah rasa puas muncul, maka dengan sendirinya akan timbul rasa loyal dalam diri konsumen untuk setia pada produk yang telah ia beli sehingga menciptakan minat untuk melakukan pembelian kembali pada waktu yang akan datang (Bentler dan Spencer, 1999). Berdasarkan dari uraian diatas penulis meneliti keefektifitasan media Instagram sebagai pemenuhan informasi sepatu sneaker di kalangan mahasiswa, dan peneliti mengangkat judul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas maka peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut : “Bagaimana Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)” 8 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang akan di teliti ke dalam identifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam kegiatan jual-beli sepatu sneaker ? 2. Bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA ? 3. Seberapa Besar Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan dan identifikasi masalah, maka penelitian ini di lakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam jualbeli sepatu sneaker 2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA 3. Untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Efektifitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker 9 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi tentang data empiris mengenai hal-hal yang berkaitan dengan studi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang komunikasi massa yang mengkaji media online, baik bagi akademisi maupun sebagai bahan perbandingan peneliti yang hendak melaksanakan penelitian lanjutan. 1.5.2 Praktis Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa Fisip khususnya untuk mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam pembelian sepatu sneaker dengan menggunakan media Instagram. BAB II TINJAUAN TEORI Pada Tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang penulis angkat yaitu tentang Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Berikut penjelasan terkait teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini. 2.1 Tinjauan Teori Teori merupakan seperangkat preposisi yang terintegrasi secara sintaksis yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati, (Moleong, 2002 : 34-35). Definisi teori menurut para ahli yang lain teori ialah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep, (Singarimbun dan Effendi, 1998 : 37). 2.1.1 Teori Uses and Effect Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori 10 11 tradisional mengenai efek. Konsep ‖use‖ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja, 2004:41). Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ‖exposure‖ yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua, (Sendjaja, 2004:41). Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa, (Sendjaja, 2004: 41-42). Kaitannya dengan keefektifitasan Instagram media sosial dalam sepatu sneaker dan mendapat feedback dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 12 Sultan Ageng Tirtayasa berupa minat beli. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media masaa. Jadi faktor-faktor dalam minat beli menjadi alas an mahasiswa menggunakan media sosial Instagram. 2.2 Tinjauan Konsep Pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk kata, (Bahri, 2008 : 30). Menurut ahli yang lain konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata, (Soedjadi, 2000 : 14). 2.2.1 Efektivitas Efektivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai keberhasilan, kemujaraban, pengaruh atau kesan. Efektivitas berarti taraf sejauhmana suatu kelompok mencapai tujuannya 13 Menurut Hasan Syadily dalam Ensiklopedi Indonesia, secara teminologi efektivitas berarti menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya. Pada dasarnya pengertian efektivitas berbeda dengan efisiensi. Efektivitas umumnya menunjuk pada taraf tercapainya hasil, sedangkan efisiensi berbicara pada cara yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut dengan membandingkan antara input dan outputnya. Miller, (dalam Tangkilisan, 2005:38) menjelaskan pengertian efektivitas dan efisiensi sebagai berikut : ―Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial mencapai tujuannya. Sedangkan efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil.‖ The Liang Gie (dalam Halim, 2004:167) berpendapat bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki jika seorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendakinya. Orang dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atas maksud yang dikehendakinya. Efektifitas menurut Robbin (dalam Hermaya, 2004:7) sering digambarkan sebgai segala sesuatu yang dilakuakan guna membantu organisasi mencapai sasarannya. Sedangkan Gibson (1996:25) menggambarkan efektivitas lebih sederhana sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati sebagai usaha bersama. 14 Menurut Ravianto (1989), pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif, (Ravianto,1989:113) ―Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.‖(Hidayat, 1986) Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Dan pengertian-pengertian efektivitas yang diuraikan tersebut, secara sederhana yang dimaksud efektivitas dalam penelitian ini adalah tolak ukur tercapainya keberhasilan atas penggunaan media sosial Instagram dalam meningkatkan minat beli. Hal ini sesuai dengan pengertian mengenai efektivitas yang diuraikan sebelumnya. 15 2.3 Internet 2.3.1. Pengertian Internet Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Internet adalah salah satu media yang paling efektif untuk media komunikasi pada masa sekarang. Peralatan seperti Facebook, MSN, dan lain sebagainya, membuat orang-orang menjadi lebih mudah untuk saling berhubungan dan membentuk komunitas secara online. Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau computer, (Severin & Tankard, 2005 : 6). 2.3.2. Fungsi Internet Internet merupakan jaringan komputer utama dan terbesar yang berada di bumi, berikut adalah tiga fungsi dari internet secara umum: 1. Internet sebagai sumber informasi Internet merupakan sarana untuk menyediakan sumber informasi dan mencari informasi. 2. Internet sebagai jaringan komunikasi 16 Internet juga merupakan jaringan komunikasi, melalui berbagai aplikasi seperti email, forum, chat, video conference, sampai dengan aplikasi telepon berbasis jaringan internet (Voice Over IP). 3. Internet sebagai media pertukaran data Internet merupakan media untuk saling bertukar data dalam bentuk digital. 2.3.3. Media Baru (New Media) Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis, ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi ini. Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new media). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instan messaging- IM) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009:41). Media baru (new media) bisa dikatakan sebagai media ―generasi ketiga‖ setelah media cetak (printed media) dan media elektronik (electronic media), ( Asep Romli, 2012 : 30 ). 17 New Media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20 untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi, peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting, internet. Media baru memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat digital apapun. Perangkat yang mendukung untuk menyediakan fasilitas umpan balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai komunitas yang mengiringi konten-konten media. Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media). Menurut Lee M dan Carla Johnson (2007:382-383), internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information superhigway), dan memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini 18 merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan. Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time). Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten media. Sebagai contoh, siaran televisi berkualitas tinggi yang dilihat dengan televisi digital plasma terbaru adalah salah satu contoh dari media tradisional. Sedangkan poster sederhana dari grup musik lokal yang melampirkan alamat website dimana penggemar bisa mencari informasi dan mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi media baru. Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif dan bersifat netral (Flew, 2008). 19 2.3.4. Layanan Jaringan Sosial Sebuah layanan jaringan sosial adalah sebuah layanan online, sebuah platform (antar muka), atau situs yang memusatkan layanannya pada pembangunan media sosial atau hubungan sosial diantara orang-orang yang berbagi ketertarikan dan atau aktivitas. Sebuah layanan jaringan sosial pada umumnya terdiri dari representasi masing-masing pengguna, sebagai contoh profil, link sosial dan berbagai aplikasi tambahan yang bisa pengguna terapkan. Jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, aktivitas, kegiatan, dan berbagai ketertarikan pada jaringan mereka masing-masing. 2.3.5. Media Sosial Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. “a group of Internet-based applications that build on the ideological and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and exchange of user-generated content.” (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein, 2010). Diterjemahkan menjadi, ―sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.‖ Melihat literatur diatas, media sosial merupakan sekumpulan aplikasi interaktif yang terdiri dari 20 berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial. Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi. 2.3.6. Instagram Instagram berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc. merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML 5 mobile ( hiper text markup language 5 ), namun kedua CEO ( Chief Executive Officer ) Kevin Systrom dan juga Mike Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam iPhone dan Android, yang dimana isinya terlalu banyak dengan fiturfitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk 21 menyukai sebuah foto, itulah yang akhirnya menjadi awal mulai munculnya media sosial Instagram Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasiini. Kata ‖insta‟ berasal dari kata ―instan‟, seperti kamera Polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan ―foto instan‟. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata ―gram‟ berasal dari kata ―telegram‟, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat ( itunes.apples.com). 2.4 Minat Beli Minat (Interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers). Slameto (2010:180) mendefenisikan, ―Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh‖. Pengaruh minat sangat besar terhadap suatu tindakan yang akan dilakukan, karena bila tindakan yang dilakukan tidak berdasarkan minat maka tidak akan 22 menimbulkan kesenangan. Minat dalam hal ini berarti adanya perhatian serta daya tarik khusus terhadap objek, kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan sehingga sampai memperoleh suatu kepuasan. Di dalam menumbuhkan minat, seseorang harus membangkitkan perhatian agar tumbuh rasa minat tersebut. Menurut Gazali (Slameto, 2010:56), perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Dengan begitu apabila perhatian telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat. Minat merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, lalu dilanjutkan dengan timbulnya keputusan, yakni keputusan untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Komponen ini semua yang menjadi serangkaian unsur yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga minat tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri, dan mempunyai pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Widjaja (2004:45), secara teori minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Minat tidak dibawa sejak lahir 2. Dapat berubah-ubah 3. Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek 23 4. Objek tersebut dapat merupakan sesuatu hal tertentu, tapi dapat juga merupakan dari hal-hal tersebut. Menurut Reber (Muhibbin Syah, 1995:136), faktor-faktor yang mempengaruhi minat individu, antara lain : 1. Faktor Internal Faktor internal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor internal ini terdiri dari empat unsur yaitu : a. Pemusatan perhatian, yaitu suatu keadaan kreativitas jiwa yang dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal ataupun benda. b. Keingintahuan, yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju. c. Motivasi, yaitu dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi. d. Kebutuhan, yaitu bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga unsur yaitu: 24 a. Dorongan dari teman (orang lain), yaitu adanya suatu dorongan maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan. b. Fasilitas yang memadai, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tindakan. c. Keadaan lingkungan, yaitu bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan. 2.5 Sneaker Sepatu sejatinya adalah alas kaki, yang melindungi bagian tubuh terbawah ketika beraktivita sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman, sepatu pun berevolusi menjadi bermacam-macam jenis. Dan kini, sepatu juga menjadi identitas sendiri yang menggambarkan pemakainya. Salah satu sepatu yang digemari sejak dulu hingga sekarang, terutama di kalangan muda-mudi, adalah sneaker. Secara harfiah, sneaker bisa didefinisikan sebagai sepatu atletik yang digunakan untuk berolahraga. Namun kini sneaker juga punya fungsi kasual dan dipakai untuk aktivitas harian. Sejak 1970-an, sneaker sudah menjadi cirri khas anak muda. Fenomena sneaker juga pernah direkam dalam sebuah film documenter berjudul Just for Kicks. Film buatan 2005 mengisahkan sejarah sneaker dan orang-orang tenar yang mempopulerkan sepatu ini. Missy Elliot, rapper perempuan asal AS, menjadi salah satu sneakerhead yang memberikan testimoni. Sneaker erat berhubungan dengan 25 music seperti hip hop dan rock. Bahkan sejumlah band macam Metallica sampai Coldplay bekerja sama dengan pabrikan sneaker untuk membuat varian eksklusif. Gambar 2.1 Sepatu Sneaker 26 2.6 Kerangka Berfikir Penelitian ini menggunakan teori Uses and effect, dalam teori ini kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. Kaitannya dengan keefektifitasan Instagram media sosial dengan sepatu sneaker dan mendapat feedback dari mahasiswa Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berupa minat beli. Penggunaan media sosial Instagram oleh mahasiswa Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam memenuhi kebutuhannya yaitu sepatu sneaker di dasari oleh faktor-faktor dalam minat beli yaitu faktor Internal dan faktor eksternal, hal ini menimbulkan minat beli dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan juga menjadi alasan bagi mereka menggunakan media sosial Instagram dalam mencari informasi dan memenuhi kebutuhan mereka terhadap sepatu sneaker.. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk melihat seberapa besar hubungan efektivitas media sosial Instagram terhadap minat beli sepatu sneaker survei pada mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan, terbentuk suatu kerangka berpikir peneliti sebagai berikut: 27 Gambar 2.2 Krangka Berfikir Teori Uses and Effect Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional mengenai efek. Konsep ‖use‖ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja, 2004:41).. Variabel Bebas (X) Variabel Terikat(Y) Efektivitas Media Sosial Instagram Kuantitas Kualitas Waktu Sumber: Ravianto, Produktivitas dan Seni Usaha, PT. Binaman Teknika Aksara, hal. 113 Minat Beli Sepatu Sneaker pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Faktor internal Pemusatan perhatian Keingintahuan Motivasi Kebutuhan Faktor Eksternal Dorongan dari teman (orang lain) Fasilitas yang memadai Keadaan lingkungan Sumber: (Muhibbin Syah, 1995:136) Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram dalam Dengan Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) 28 2.7 Hipotesis Penelitian Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis itu jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dalam model tradisional ilmu, kita melihat bagaimana dari kasus-kasus observasi kita simpulkan sebuah teori melalui proses induksi. Selanjutnya, dari teori kita dapat menjabarkan proposisi-proposisi baru melalui proses deduksi. Teori tidak dapat diuji. Supaya dapat diuji, teori harus dirinci menjadi proposisi-proposisi. Proposisi seperti ini disebut hipotesis. Hipotesis sering disebut statement of theory in testable for, atau tentative statements about reality (Champion, 1981:125). Ada 2 jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Hipotesis Nol (H0) Hipotesis nol merepresentasikan pendekatan tradisional: ia membuat suatu prediksi yang menyatakan tidak ada satu pun hubungan atau perbedaan signifikan antara kelompok-kelompok dalam variabel penelitian. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan diteliti. Hipotesis nol (H0) yang dibuat oleh peneliti ialah, Tidak ada hubungan anatara efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu sneaker 29 survei pada mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2. Hipotesis Kerja (Ha) Hipotesis kerja (Ha) merupakan lawan dari Hipotesis nol (H0). Peneliti membuat suatu prediksi atas hasil yang diharapkan. Prediksi ini biasanya berasal dari literatur-literatur atau penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah menyatakan kemungkinan hasil tersebut. Hipotesis kerja (Ha) dapat langsung dirumuskan apabila ternyata Hipotesis nol (H0) ditolak. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini ialah, Ada hubungan antara efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu sneaker survei pada mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2.8 Operasional Variabel Penelitian mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan di antara berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain disebut variabel bebas. Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel tak bebas. Jika kita menyatakan, ―Bila X, maka Y‖, X adalah variabel bebas dan Y variabel tak bebas. (Kerlinger, 1987:35). 30 Gambar 2.3 Oprasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Efektivitas Media Sosial Instagram Efektivitas Media Sosial Instagram berusaha mencari data dan informasi mengenai kuantitas, kualitas, dan waktu Kuantitas Kualitas Waktu Minat Beli Minat adalah Sepatu rasa lebih Sneaker suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh Faktor internal Alat Ukur a. Jumlah postingan b. Kelengkapan informasi postingan a. Aktual dan faktual b. Kejelasan postingan c. Penyajian postingan sesuai kebutuhan d. Keakuratan postingan a. Frekuensi kebaharuan postingan tiap harinya b. Intensitas pencarian informasi sepatu sneaker di media sosial Instagram a. Pemusatan perhatian Skala Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal b. Keingintahuan c. Motivasi d. Kebutuhan Faktor eksternal a. Dorongan dari teman (orang lain) b. Fasilitas yang memadai c. Keadaan lingkungan Ordinal 31 2.9 Penelitian Terdahulu Nama Penelitian Judul Penelitian Tahun Citra Ivana Malumbot Maulana Yusuf Muhammad Fandi Septiawan EFEKTIVITAS Hubungan Hubungan Antara PORTAL WEB Efektivitas Program Efektifitas Media SEBAGAI MEDIA Walikota Menyapa Sosial Instagram PEMASARAN Dengan Tingkat Dengan Minat Beli SOSIAL Partisipasi Sepatu Sneaker (Studi Deskriptif Masyarakat Akan (Survei Pada Kuantitatif Mengenai Agenda Pemerintah Mahasiswa FISIP Efektivitas Kota Cilegon Pengguna Media Penyampaian Sosial Instagram di Pesan Komunikasi Follower Account dari Portal Web Official BEM www.marinyanyi.com FISIP Universitas Kepada Para Guru Sultan Ageng TK Swasta di Kota Tirtayasa) Sleman, Yogyakarta Melalui EPIC Model) 2012 2015 2016 Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Kesimpulan Penelitian Hasil penelitian ini memaparkan semua dimensi EPIC menunjukkan angka efektif. Hal ini menunjukkan bahwa portal web Mari Nyanyi sudah dapat membuat kebutuhan, sikap, tingkat kepercayaan dan pola pikir mereka terpenuhi. Mari Nyanyi memilih portal web sebagai salah satu media pemasaran sosial untuk Penyampaian informasi dilakukan lewat berbagai media, seperti Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL). Namun, ternyata masih terdapat masyarakat yang belum memahami makna pesan dalam informasi tersebut. Sehingga, pemahaman itu akan berdampak pada partisipasi Didalam teori Uses and Effect menunjukan sebuah pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah 32 menyampaikan pesan komunikasi kepada para guru dan orang tua agar lagu anak dapat hadir kembali. Perbedaan Penelitian ini menggunakan teori media pemasaran sosial, teori komunikasi kegunaan dan gratifikasi, portal web, teori efektivitas, serta EPIC Model. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas penyampaian pesan komunikasi masyarakat dalam proses pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efektivitas program walikota menyapa dengan tingkat partisipasi masyarakat akan agenda pemerintah Kota Cilegon. Penelitian ini bertitik tolak pada teori Difusi Inovasi dari Rogers dan Shoemaker yang menelaah pesan berupa ide-ide atau gagasan-gagasan baru yang disampaikan pada masyarakat dan menimbulkan suatu derajat risiko tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efektivitas program walikota menyapa dengan tingkat partisipasi masyarakat akan agenda pemerintah Kota Cilegon. Penelitian ini bertitik tolak pada teori Difusi Inovasi dari Rogers dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik sampling ini memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, dari 70 responden dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram UNTIRTA Serang Penelitian menunjukan hipotesis bahwa terdapat efektifitas antara variabel media sosial Instagram terhadap minat beli sepatu Sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA 33 Mari Nyanyi pada para guru TK Swasta di Kota Sleman,Yogyakarta melalui portal web dengan EPIC Model?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Persamaan Menggunakan New Media, Efektifitas Sumber Universitas Atma Jaya Yogyakarta Shoemaker yang menelaah pesan berupa ide-ide atau gagasan-gagasan baru yang disampaikan pada masyarakat dan menimbulkan suatu derajat risiko tertentu.. sebesar 0,502 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel bernilai Sedang. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 25,2%, menandakan bahwa variabel ―Minat Beli Sepatu Sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA‖ adalah kontribusi dari variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 74,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Meneliti Efektifitas, Meneliti Komunikasi Massa efektifitas, New Media Skripsi (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) Skripsi (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian penelitian ini tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis (Rachmat Kriyantono, 2008 : 82). Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Dalam penelitian ini, dimana media sosial Instagram sebagai sumber informasi dimana individu memproses dan memahami informasi dan membuat perubahan sikap yaitu timbulnya minat beli terhadap sepatu sneaker. 3.2 Teknik Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik survei, sedangkan alat ukurnya adalah kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden, dapat disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa 34 35 khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan ( Rachmat Kriyantono, 2006 :93). Metode survei sebagai penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala atau permasalahan yang timbul. Kajiannya tidak perlu mendalam sampai menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut atau sampai menganalisa hubungan atas gejala-gejala. Fakta-fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah. 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh proses pengumpulan datadilapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk menangkap atau menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin. Oleh karena itu instrumen penelitian benar-benar harus mementingkan aspek reliabilitas dan validitas. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah Kuesioner : 1. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden ( Sugyono, 2008 ) Pada penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner kepada mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA. 36 Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert. Jenis data ini jika di nyatakan dalam sjkala, maka jarak satu data dengan data lain tidak sama. Skala ordinal dapat digunakan untuk mengukur sikap, kepentingan dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala ini, variable yang diukur dijabarkan menjadi konsep-konsep yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusus item-item instrument angket kuesioner (Kriyantono : 134). Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala ordinal mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk mengukur hubungan antara efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker, dan menggunakan skala ordinal. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas atau karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kriyantono, 2008 :61 ). Populasi penelitian bisa dikatakan sebagai keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, nilai, peristiwa, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian ( Burhan Bungin, 2009 : 99 ). 37 Gambar 3.1 Account Official BEM FISIP UNTIRTA Populasi dalam penelitian ini ialah pada mahasiswa Fisip sebagai pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjumlah 233 orang. Alasan pemilihan populasi dikarenakan mahasiswa Fisip masih dalam skala umur remaja, dan juga alasan penulis memilih mahasiswa Fisip sebagai populasi dikarenakan mereka sebagai pengguna media sosial Instagram, sehingga mereka mudah untuk memahami dan memberi tanggapan atas kuesioner yang berisikan tentang media sosial Instagram. 38 3.4.2 Sampel Definisi mengenai sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian ( Narbuko dan Cholid Abu Achmad, 2005 : 2007 ). Sedangkan menurut Nasution dan Usman ―sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti‖ ( Nasution, Mustafa Edwin dan Hardius Usman, :107 ). Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi ( Sugyono, 2007 : 62). Ketika menentukan berapa sampel yang akan diambil, maka kita dapat menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Ada dua teknik pengambilan sampel, yaitu teknik probability sampling dan nonpropability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik sampling ini tidak memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2007), dengan tingkat derajat kesalahan sebesar 10%. Maka dapat dilihat rumusnya sebagai berikut : n= Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi 39 D = Kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir (10%) n= n= n= n= n = 69.9 Maka dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sampel yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini sebesar 70 mahasiswa Fisip UNTIRTA yang menggunakan dan mengikuti account official Isntagram BEM FISIP, yang tentunya sudah peneliti pilih yang termasuk kedalam kriteriakriteria yang sudah ditentukan. 3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Teknik Pengolahan Setelah jumlah data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini terkumpul, peneliti kemudian melakukan teknik analisa data. Adapun tahap-tahap dalam pengumpulan data tersebut sebagai berikut: 1. Pengeditan 40 Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik. Editing adalah upaya untuk menghindari kesalahan, pengecekan, keterbacaan tulisan, dan kejelasan makna serta menelaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan. 2. Pemberian Kode Koding adalah proses identifikasi dan klarifikasi data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol-simbol tertentu. Adapun kuesioner akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesoner Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Skor Pertanyaan 4 3 2 1 (Sugiyono, 2014 : 93) 3. Mentabulasi Data Proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Kegiatan tabulasi data berupa pemberian skor, pemberian kode terhadap item-item yang diberi skor, 41 mengubah jenis data, dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. 3.5.2 Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Peneliti menggunakan SPSS versi 18.00 dengan mengolah data yang diperoleh di lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrument dalam penelitian ini. Untuk menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan, dapat Peneliti menggunakan SPSS versi 18.00 dengan mengolah data yang diperoleh di lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrument dalam penelitian ini. Untuk menilai kevalidan masingmasing butir pertanyaan, dapat Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji signifikansinya dengan cara membandingkannya dengan r tabel dengan nilai korelasinya pada alpha = 0,1. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan valid b. Jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tidak valid 42 Untuk dapat menganalisis validitas dan realibilitas maka dalam penelitian ini uji coba diberikan kepada 30 responden, karena dengan jumlah minimum 30 orang maka distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 3.5.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan apa yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan dapat memiliki ketepatan apabila alat ukur tersebut jelas, mudah dimengerti dan terperinci. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsitensi hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan instrumen yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Instrumen yang digunakan dalam variabel tersebut dikatakan andal (reliabel) apabila memilki cronbach alpha lebih dari atau sama dengan 0,6. Dengan membandingkan r hitung dengan tingkat signifikansi 10%. Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel > 0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel >0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel >0,60 s/d 0,80 Reliabel >0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel 43 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel, yaitu variabel efektifitas media sosial Instagram (X) dan minat beli sepatu Sneaker (Y). Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut : %= x100% Keterangan : n = skor empirik (skor yang diperoleh) N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal) Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masingmasing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan kedalamkalimat. 1. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: a. Menentukan angka persentase tertinggi Skor maksimal x 100% Skor maksimal 44 b. Menentukan angka persentase terendah Skor minimal x l00% Skor maksimal Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptifpersentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria: Tabel 3.4 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase No Rentang Presentase Kriteria 1 84% - 100% Sangat Baik 2 82% - 63% Baik 3 62% – 54% Cukup Baik 4 53% - 34% Tidak Baik 5 33% - 19% Sangat Tidak Baik 3.6.2 Hasil Uji Validitas Data a. Hasil Uji Validitas Variabel X (Efektifitas Media Sosial Instagram) Tabel 3.5 Case Processing Summary Efektifitas Media Sosial Instagram Case Processing Summary N Cases Valid Excluded Total % 30 a 100,0 0 ,0 30 100,0 45 Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 30 a Total 100,0 0 ,0 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.6 Item-Total Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram Item Pertanyaan Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14 Pernyataan 15 Pernyataan 16 Pearson Correlation (r hitung) 0,620 0,702 0,758 0,613 0,707 0,782 0,747 0,739 0,738 0,637 0,656 0,665 0,801 0,631 0,633 0,710 r Tabel (signifikansi 0,10) 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Tabel 3.5 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang 46 (N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude). 2. Tabel 3.6 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui Validitas butir pernyataan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel dilihat pada signifikasi 10% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga didapat r tabel sebesar 0,3061. Jika r hitung > r tabel maka butir tersebut valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan pada variable X adalah valid. b. HasilUji Validitas Instrumen Minat Beli Sepatu Sneaker Tabel 3.7 Case Processing Summary Minat Beli Sepatu Sneaker Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 30 a Total 100,0 0 ,0 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.8 Item-Total Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker Item Pertanyaan Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pearson Correlation (r hitung) 0,728 0,657 0,686 0,645 0,801 r Tabel (signifikansi 0,10) 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid 47 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14 0,721 0,673 0,680 0,734 0,741 0,697 0,687 0,787 0,737 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 0,3061 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Tabel 3.7 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude). 2. Tabel 3.8 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui Validitas butir pernyataan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel dilihat pada signifikasi 10% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga didapat r tabel sebesar 0,3061. Jika r hitung > r tabel maka butir tersebut valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan pada variabel Y adalah Valid. 3.6.3 Hasil Uji Reabilitas a. Hasil Uji Reliabilitas Efektifitas Media Sosial Instagram Tabel 3.9 Reliability Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram 48 Reliability Statistics CroSnbach's Alpha ,873 N of Items 16 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen Efektifitas Media Sosail Instagram adalah sebesar 0,873. Berdasarkan tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument variabel Efektifitas Media Sosail Instagram Sangat Reliabel. b. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Sepatu Sneaker Tabel 3.10 Reliability Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker Cronbach's Alpha N of Items .864 14 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Minat Beli Sepatu Sneaker adalah sebesar 0,864. Berdasarkan tabel reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument variabel Minat Beli Sepatu Sneaker Sangat Reliabel. 3.6.4 Pearson’s Correllation (Product Moment) Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat hubungan atau pengaruh antar variabel dan pengujian terhadap hipotesis. Terdapat 2 (dua) variabel dalam penelitian ini (X dan Y) dimana keduanya berskala ordinal. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, data yang 49 terkumpul melalui kuisioner dan telah diberi bobot dengan menggunakan skala ordinal dan dihitung skor dari masing-masing responden berdasarkan total jumlah dari total jawaban. Kemudian diolah menjadi uji statistik dengan alat ukur analisis korelasi Pearson’ Correlation (Product Moment) yang akan menghasilkan koefisien korelasi, untuk mengetahui tingkat hubungan di antara kedua variabel, digunakan rumus sebagai berikut : ∑ √∑ Keterangan: = Korelasi antara variabel x dan y x = ̅ y = ̅ (Sumber: Sugiyono, 2009 : 228) Untuk dapat memberikan penafsiran pada koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2009 : 231) 50 3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: Y = a + bX Keterangan: Y = Nilai variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = angka arah koefisiensi regresi, yaitu menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan X = Nilai variabel independen 3.6.7 Uji Hipotesis Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji t dengan criteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. thitung > ttabel = H0 ditolak dan Ha diterima 51 2. thitung < ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak (Sumber: Ruslan, 2008 : 206) Nilai t tabel didapat dari tabel distribusi t dengan derajat bebas (degree of freedom) = n-2 dan nilai α yang digunakan 0.10 kemudian pengujian yang dilakukan adalah dua pihak. Rumus uji t adalah sebagai berikut: √ √ Keterangan: r = Besarnya korelasi n = Besarnya sampel (Sumber: Sugiyono, 2009 : 230) Pengujian selanjutnya, t hitung dibandingkan dengan t tabel. Lalu, penggunaan derajat kesalahan 10% uji dua pihak dan penghitungan dk = n – 2. Sehingga, akan terlihat hasil perbandingannnya apakah Ho : ρ = 0 atau Ha : ρ ≠ 0. BAB IV Hasil Penelitian 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Karakteristik Responden Survey ini mengambil data dari 70 responden yang berasal dari mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang diharapkan menjadi seorang komunikator yang baik. Mahasiswa Fisisp tersebut bisa menjadi penyebar pesan, menyampaikan informasi dengan baik, opinion leader, dan trendsetter dengan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Berdasarkan teknik nonprobability sampling yang memiliki sub-teknik lainnya. Peneliti menggunakan teknik purposive smpling, dimana peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu. Jadi, sampel sendiri tidak diambil secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Cara ini digunakan peneliti, karena sifat anggota populasi adalah homogen atau memiliki karakter yang sama sebagai pengguna media sosial Instagram. Karakteristik responden sebagai komunikan dilihat dari segi komposisi, seperti jenis kelamin, serta menyaring responden dengan pernyataan menggunakan atau tidak menggunakan media sosial Instagram. Semua ditampilkan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dalam bentuk tabel dan diagram. 52 53 4.1.2 Jenis Kelamin Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis kelamin responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam kriteria jenis kelamin pria dan responden yang masuk dalam kriteria jenis kelamin wanita. Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent Laki-laki 34 48.6 48.6 48.6 Perempuan 36 51.4 51.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden Perempuan lebih banyak daripada jumlah responden Laki-Laki. Dengan komposisi jumlah responden Laki-laki sebanyak 48,6 % sedangkan responden Perempuan sebanyak 51,4%. Jika karakteristik jenis kelamin responden tersebut dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada diagram 4.1 berikut: 54 Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden 36.5 36 35.5 35 Laki-laki 34.5 Perempuan 34 33.5 33 Laki-laki Perempuan 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel. 4.2.1 Deskripsi Variabel Efektifitas Media Sosial Instagram (Variabel X) Penilaian mengenai efektivitas media sosial Instagram terdiri dari 3 indikator yaitu Kuantitas, Kualitas, dan Waktu. Ketiga indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 8 pernyataan dengan rincian sebagai berikut: indikator Kuantitas memiliki 2 pernyataan, Kualitas memeiliki 4 Pernyataan, dan Waktu memiliki 2 pernyataan. 55 4.2.1.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker kepada mahasiswa (Indikator Kuantitas) Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker kepada mahasiswa‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.2 Indikator Kuantitas (Media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker kepada mahasiswa) Pernyataan1 Cumulative Frequency Valid tidak setuju Percent Valid Percent Percent 1 1.4 1.4 1.4 setuju 42 60.0 60.0 61.4 sangat setuju 27 38.6 38.6 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.2 Indikator Kuantitas 56 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 42 orang (60%), jawaban sangat setuju sebanyak 27 orang (38,6%) dan untuk jawaban tidak setuju sebanyak 1 orang (1,4%). Instagram dapat menampilkan fotofoto secara instan, seperti Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata ―gram‖ berasal dari kata ―telegram‖, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat (itunes.apples.com). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker. Audiens merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan jawaban dari pernyataan bahwa media sosial Instagram banyak memberikan informasi sepatu Snekaer atau tidak. Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Hal itu disebabkan oleh kebutuhan informasi tentang sepatu Sneaker di media sosial Instagram yang saat ini mahasiswa Fisip Pengguna media sosial Instagram sangat menggemari sepatu Sneaker dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan dalam menggunakanya, 57 pada saat ini media sosial Instagram banyak memberikan informasi sepatu Sneaker, di karenakan banyak akun-akun di media sosial Instagram menjual sepatu Sneaker yang memberikan rincian-rincian informasi mengenai sepatu Sneaker Jadi, responden rata-rata menanggapi jawaban setuju karena mereka setuju bahwa media sosial Instagram banyak memberikan informasi tentang sepatu Sneaker. 4.2.1.2 Tanggapan Responden Atas Pernyataan media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas) Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.3 Indikator Kuantitas (Media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker) Pernyataan2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent setuju 41 58.6 58.6 58.6 sangat setuju 29 41.4 41.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 58 Diagram 4.3 Indikator Kuantitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 41 orang (58,6%), jawaban sangat setuju sebanyak 29 orang (41,4%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa di media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker, dikarenakan dari hasil tanggapan responden melalui kuisioner menunjukan mayoritas jawaban adalah setuju. Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ―exposure‖ yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, dimana isi tertentu di konsumsi 59 dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi (Sendjaja, 2004 : 41). Di media sosial Instagram banyak akun-akun penjual sepatu yang memberikan informasi dalam bentuk postingan lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker mulai dari harga mulai dari harga paling murah sampai yangg mahal, merk sepatu dari nike, adidas, asic dan masih banyak lagi yang lain. 4.2.1.3 Tanggapan Responden Atas Pernyataan di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas) Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.4 Indikator Kuantitas (Di Media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi sepatu Sneaker) Pernyataan3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent tidak setuju 23 32.9 32.9 32.9 ssetuju 34 48.6 48.6 81.4 sangat setuju 13 18.6 18.6 100.0 Total 70 100.0 100.0 60 Diagram 4.4 Indikator Kuantitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 34 orang (48,57%), jawaban sangat setuju sebanyak 13 orang (18,57%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 23 orang (32,86%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden memilih setuju dan menganggap bahwa di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari informasi sepatu Sneaker mulai dari harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker. Di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari informasi mengenai sepatu Sneaker, karena banyak akun-akun penjual sepatu Sneaker. Kita tinggal mencari di mesin pencarian media sosial 61 Instagram dengan memasukan kata sepatu Sneaker, media sosial Instagaram akan merekomendasikan akun-akun penjual sepatu Sneaker kepada kita. Banyak akun-akun penjual sepatu yang akunnya di lampirkan informasi mengenai harga mulai dari harga paling murah sampai yg mahal, merk sepatu dari nike, adidas ,asic dan masih banyak yang lain, juga dengan kontak resmi penjual sepatu Sneaker dari kontak nomor HP,line, WA (whatsapp) hingga pin BBM . 4.2.1.4 Tanggapan Responden Atas Pernyataan media sosial Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas) Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―media sosial Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.5 Indikator Kuantitas (media sosial Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker) Pernyataan4 Cumulative Frequency Valid tidak setuju Percent Valid Percent Percent 3 4.3 4.3 4.3 setuju 53 75.7 75.7 80.0 sangat setuju 14 20.0 20.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 62 Diagram 4.5 Indikator Kuantitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 53 orang (75,71%), jawaban sangat setuju sebanyak 14 orang (20%) dan untuk jawaban tidak setuju sebanyak 3 orang (4,29%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa di media sosial Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker, dikarenakan dari hasil tanggapan responden melalui kuisioner menunjukan mayoritas jawaban adalah setuju. 63 Efektifitas menurut Gibson (1996 : 25) menggambarkan efektifitas sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati sebagai usaha bersama. Di media sosial Instagram banyak akun-akun penjual sepatu yang akunnya di lampirkan informasi mengenai harga mulai dari harga paling murah sampai yg mahal, merk sepatu dari nike,adidas,asic dan masih banyak yang lain, juga dengan kontak resmi penjual sepatu Sneaker dari kontak nomor HP,line, WA (whatsapp) hingga pin BBM. Hal ini menunjukan bahwa pemilik akun-akun penjual sepatu dengan melampirkan informasi lengkap adalah bukti sebagai pencapaian sasaran dalam keefektifitasan media sosial Instagram. Gambar 4.1 Informasi Postingan 64 4.2.1.5 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang nyata (Indikator Kualitas) Indikator Kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang nyata‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.6 Indikator Kualitas (Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang nyata) Pernyataan5 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 3 4.3 4.3 4.3 setuju 38 54.3 54.3 58.6 sangat setuju 29 41.4 41.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.6 Indikator Kualitas 65 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 38 orang (54,3%), jawaban setuju sebanyak 29 orang (41%), dan untuk jawaban tidak setuju sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa media sosial Instagram banyak memberikan informasi yang nyata, juga untuk jawaban responden tidak setuju cukup tinggi hal ini menunjukan responden berpendapat bahwa cukup banyak di media sosial Instagram yang memberikan informasi yang tidak nyata. 4.2.1.6 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang tidak menipu (Indikator Kualitas) Indikator Kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang tidak menipu‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.7 Indikator Kualitas (Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang tidak menipu) 66 Pernyataan6 Frequency Valid Percent Valid Cumulative Percent Percent tidak setuju 18 25.7 25.7 25.7 setuju 33 47.1 47.1 72.9 sangat setuju 19 27.1 27.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.7 Indikator Kualitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,1%), jawaban setuju sebanyak 19 orang (27,1%), dan jawaban tidak setuju sebanyak 18 orang (25,7%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa media sosial Instagram banyak memberikan informasi yang tidak menipu, juga jawaban responden untuk tidak setuju cukup tinggi, masih cukup banyak 67 responden yang berpendapat bahwa media sosial Instagram ada akunakun penjual sepatu Sneaker memberikan informasi yang menipu. 4.2.1.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan banyak akun jualbeli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami (Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.8 Indikator Kualitas (banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami) Pernyataan7 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent tidak setuju 24 34.3 34.3 34.3 setuju 38 54.3 54.3 88.6 8 11.4 11.4 100.0 70 100.0 100.0 sangat setuju Total 68 Diagram 4.8 Indikator Kualitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden sebanyak 38 orang (54,29%) menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa program siaran ‗Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami, sebanyak 8 orang (11,47%) menyatakan jawaban sangat setuju dan sebanyak 24 orang (34,38%) menyatakan tidak setuju. Banyak akun jual-beli di media Instagram menggunakan bahasa baku yang jelas dan mudah dipahami oleh para pengguna media sosial Instagram yang melihat profil akun jual-beli di media sosial Instagram, sehingga informasi yang diberikan akun jual-beli di media sosial Instagram kepada penggunanya mudah diterima dan mudan untuk dipahami. 69 4.2.1.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan (Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akunakun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.9 Indikator Kualitas (Banyak akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan) Pernyataan8 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 2 2.9 2.9 2.9 setuju 42 60.0 60.0 62.9 sangat setuju 26 37.1 37.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.9 Indikator Kualitas 70 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 42 orang (60%), sebanyak 26 orang (37,1%) menyatakan jawaban sangat setuju dan 2 orang (2,9%) menyatakan jawaban tidak setuju. Dari mayoritas responden memberikan jawaban setuju, hal ini menunjukan bahwa akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Isntagram memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan media sosial Instagram menjadi kebutuhan mahasiswa dalam mencari informasi sepatu Sneaker. Artinya, mahasiswa menjadikan media sosial Instagram sebagai kebutuhan dalam mencari informasi sepatu Sneaker. 4.2.1.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi sepatu Sneaker (Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.10 Indikator Kualitas (Media sosial Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi sepatu Sneaker) 71 Pernyataan9 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent tidak setuju 12 17.1 17.1 17.1 setuju 36 51.4 51.4 68.6 sangat setuju 22 31.4 31.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.10 Indikator Kualitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 36 orang (51,43%), sebanyak 12 orang (17,14%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 22 orang (31,43%) menyatakan jawaban sangat setuju bahwa media sosial Instagram menjadi kebutuhan mahasiswa dalam mencari informasi sepatu Sneaker. Artinya, mahasiswa menjadikan media sosial Instagram sebagai kebutuhan dalam mencari informasi sepatu Sneaker. 72 4.2.1.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa (Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.11 Indikator Kualitas (Media sosial Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa) Pernyataan10 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 2 2.9 2.9 2.9 setuju 39 55.7 55.7 58.6 sangat setuju 29 41.4 41.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.11 Indikator Kualitas 73 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 39 orang (55,7%), sebanyak 2 orang (2,9%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 29 orang (41,4%) menyatakan jawaban sangat setuju bahwa informasi yang disajikan oleh media sosial Instagram memberikan informasi yang sesuai kebutuhan mahasiswa. Artinya, mahasiswa telah memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui media sosial Instagram yang disajikan oleh akun jual-beli. Hal ini didukung oleh Prof. Hartley yang menyatakan bahwa seorang komunikator akan berhasil dengan baik apabila dapat menyampaikan isi pesan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, kesulitan, dan kemampuan berpikir komunikan, (Effendy, 2003). Wayne N. Thompson juga menyatakan bahwa isi pesan akan menarik perhatian khalayak bila berhubungan dengan kebutuhan mereka, terutama kebutuhan yang dirasakan (felt needs), (Effendy, 2003). 4.2.1.11 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram memberikan informasi harga sepatu sneaker yang pantas dan sesuai kondisi keuangan anda ( Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram memberikan informasi harga sepatu sneaker yang pantas dan 74 sesuai kondisi keuangan anda‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.12 Indikator Kualitas (Media sosial Instagram memberikan informasi harga sepatu sneaker yang pantas dan sesuai kondisi keuangan anda) Pernyataan11 Frequency Valid tidak setuju Percent Valid Cumulative Percent Percent 8 11.4 11.4 11.4 setuju 48 68.6 68.6 80.0 sangat setuju 14 20.0 20.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.12 Indikator Kualitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 48 orang (68,6%), sebanyak 8 orang (11,4%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 14 orang (20%) menyatakan jawaban sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram 75 memberikan informasi harga sepatu yang sesuai kondisi keuangan mahasiswa, ini dilihat dari jawaban mayoritas responden yang menyatakan setuju. Adapun jawaban tidak setuju yang cukup banyak dari responden, hal ini menunjukan bahwa banyak juga akun-akun jual beli di media sosial Instagram yang memberikan informasi harga sepatu Sneaker yang tidak sesuai kondisi keuangan mahasiswa. 4.2.1.12 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan benar kepada mahasiswa ( Indikator Kualitas) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan benar kepada mahasiswa‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.13 Indikator Kualitas (Media sosial Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan benar kepada mahasiswa) Pernyataan12 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 3 4.3 4.3 4.3 setuju 37 52.9 52.9 57.1 sangat setuju 30 42.9 42.9 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju 76 Diagram 4.13 Indikator Kualitas Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (42,9%), jawaban sangat setuju sebanyak 30 orang (52,9%), dan jawaban tidak setuju 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan media sosial Instagram memberikan informasi yang tepat dan benar mengenai informasi sepatu Sneaker kepada mahasiswa, karena hampir keseluruhan mahasiswa setuju terhadap pernyataan tersebut. Media sosial Instagram ini memberikan informasi mengenai sepatu Sneaker yaitu, foto gambar sepatu, harga, dan kontak si penjual yang sangat efektif bagi mahasiswa yang saat ini tertarik dengan belanja online. 77 4.2.1.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan gambar sepatu Sneaker baru di setiap harinya (Indikator Waktu) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan gambar sepatu Sneaker baru di setiap harinya‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.14 Indikator Waktu (Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan gambar sepatu Sneaker baru di setiap harinya) Pernyataan13 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent tidak setuju 20 28.6 28.6 28.6 Setuju 28 40.0 40.0 68.6 sangat setuju 22 31.4 31.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.14 Indikator Waktu 78 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 28 orang (40%), jawaban sangat setuju sebanyak 22 orang (31,4%), jawaban tidak setuju 20 orang (28,6%). Postingan gambar baru yang disajikan oleh akun jualbeli sepatu sneaker di media sosial Instagram diperbarui setiap harinya, sehingga memberikan informasi mengenai pembaharuan model sepatu Sneaker di media sosial Instagram bagi mahasiswa yang menggunakan media sosial Instagram. Karena postingan gambar yang diberikan akun jual-beli sepatu Sneaker selalu di perbaru dan di tambah untuk memperbanyak gambar-gambar sepatu Sneaker yang disimpan, juga bagi pengguna media sosial Instagram bermanfaat untuk memperbanyak informasi gambar tentang sepatu Sneaker yang mereka sukai. 4.2.1.14 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan informasi sepatu Sneaker baru di setiap harinya (Indikator Waktu) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan Informasi sepatu Sneaker baru di setiap harinya‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : 79 Tabel 4.15 Indikator Waktu (Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan informasi sepatu Sneaker baru di setiap harinya) Pernyataan14 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 5 7.1 7.1 7.1 Setuju 37 52.9 52.9 60.0 sangat setuju 28 40.0 40.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.15 Indikator Waktu Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (52,9%), jawaban sangat setuju sebanyak 28 orang (40%), jawaban tidak setuju 5 orang (7,1%). Postingan informasi baru yang disajikan oleh akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram diperbarui setiap harinya, sehingga memberikan informasi tentang sepatu Sneaker di 80 media sosial Instagram dan juga memberikan wawasan baru bagi mahasiswa yang menggunakan media sosial Instagram. Karena postingan yang diberikan akun jual-beli sepatu Sneaker selalu di perbaru dan di tambah untuk memperbanyak informasi yang disimpan, juga bagi pengguna bermanfaat untuk memperbanyak informasi tentang sepatu Sneaker yang mereka sukai. 4.2.1.15 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker (Indikator Waktu) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.16 Indikator Waktu (Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker) Pernyataan15 Frequ ency Valid Cumulative Percent Valid Percent Percent Setuju 37 52.9 52.9 52.9 sangat setuju 33 47.1 47.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 81 Diagram 4.16 Indikator Waktu Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (52,9%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 33 orang (47,1%). Mahasiswa sebagai pengguna media sosial Instagram yang ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker menjadikan media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker. Karena di media sosial Instagram banyak akun jual-beli sepatu Sneaker dengan banyak variasi model sepatu Sneaker yang akan menjadi bahan refrensi untuk membeli sepatu Sneaker bagi mahasiswa. 4.3.1.16 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambargambar sepatu sneaker (Indikator Waktu) Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambar-gambar 82 sepatu sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.17 Indikator Waktu (Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambar-gambar sepatu sneaker) Pernyataan16 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 6 8.6 8.6 8.6 Setuju 41 58.6 58.6 67.1 sangat setuju 23 32.9 32.9 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.17 Indikator Waktu Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 41 orang (58,6%), jawaban sangat setuju sebanyak 23 orang (33,9%), jawaban tidak setuju 6 orang (8,6%). Mahasiswa sebagai pengguna media sosial Instagram yang ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker menjadikan media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam 83 mencari informasi sepatu sneaker. Karena di media sosial Instagram banyak akun jual-beli sepatu Sneaker dengan banyak variasi merk, variasi jenis sepatu sneaker, harga yang murah, sampai dengan informasi akun penjual sepatu Sneaker. 4.2.2 Deskripsi Variabel Minat beli sepatu Sneaker (Variabel Y) Penilaian mengenai Minat beli sepatu Sneaker terdiri dari 2 indikator yaitu faktor Internal dan faktor eksternal. Kedua indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 14 Pertnyataan dengan rincian sebagai berikut, indikator faktor Internal memiliki jumlah 8 pernyataan, dan faktor eksternal 6 pernyataan. 4.2.2.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.18 Indikator Faktor Internal Pemusahatan Perhatian (Anda “Mahasiswa Ilmu Komunikasi” memang menyukai sepatu Sneaker (Indikator Faktor Internal) 84 Pernyataam1 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent tidak setuju 12 17.1 17.1 17.1 Setuju 36 51.4 51.4 68.6 sangat setuju 22 31.4 31.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.18 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang (51,43%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 22 orang (31,43%) dan jawaban tidal setuju sebanyak 12 orang (17,14%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip UNTIRTA memang menyukai sepatu sneaker. Dapat dikatakan bahwa ketertarikan terhadap sepatu Sneaker sangat tinggi, sehingga minat beli untuk sepatu Sneaker sangat tinggi pula yang sesuai dengan definisi minat menurut Slameto (2010 :180), ―Minat adalah rasa lebih 85 suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh‖. Pemusatan perhatian merupakan suatu keadaan kreatifitas jiwa yang dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal atupun benda (Muhibbin Syah, 1995 :136) Jadi ketika seseorang dalam keaadaan memusatkan perhatian yang datang dari kesadaran diri, disitu pula muncul rasa tertarik atau minat. Hal tersebut menunjukan bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu sneaker didorong dari diri sendiri yang menjadikan sepatu Snekaer menjadi sepatu kesukaan meraka. 4.2.2.2 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker karena memberikan kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang menarik (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.19 Indikator Faktor Internal Pemusahatan Perhatian (Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker karena memberikan kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang menarik (Indikator Faktor Internal) 86 Pernyataan2 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 2 2.9 2.9 2.9 Setuju 39 55.7 55.7 58.6 sangat setuju 29 41.4 41.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.19 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 39 orang (55,71%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 29 orang (41,4%) dan jawaban tidal setuju sebanyak 2 orang (2,86%). Hal ini menunjukan bahwa Fisip UNTIRTA memang menyukai sepatu sneaker karena kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang menarik. Dapat dikatakan bahwa ketertarikan terhadap sepatu Sneaker sangat tinggi, sehingga minat beli untuk sepatu Sneaker sangat tinggi pula. Menurut Gazali (Slameto, 2010 : 56), 87 perhatian adalah kreatifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sematamata tertuju kepada suatu objek (bendahal) atau sekumpulan objek. Pemusatan perhatian merupakan suatu keadaan kreatifitas jiwa yang dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal atupun benda (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Jadi ketika seseorang dalam keaadaan memusatkan perhatian yang datang dari kesadaran diri, disitu pula muncul rasa tertarik atau minat. Hal tersebut menunjukan bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu sneaker didorong dari diri sendiri yang menjadikan sepatu Snekaer menjadi sepatu kesukaan meraka. 4.2.2.3 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: 88 Tabel 4.20 Indikator Faktor Internal Keingintahuan (Anda Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu) Pernyataan3 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 8 11.4 11.4 11.4 Setuju 49 70.0 70.0 81.4 sangat setuju 13 18.6 18.6 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.20 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban Setuju dengan total 49 orang (70%), sementara jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 13 orang (11,4%) dan untuk jawaban tidak setuju yaitu 8 orang (18,6%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip memang mencari tahu tentang informasi sepatu Sneaker dari harga,model,motif,dan warna sepatu. 89 Keingintahuan yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju (Muhibbin Syah, 1996 : 136). Ketika Mahasiswa Fisip sudah melakukan pemusatan perhatian terhadap sepatu Sneaker, maka mereka akan timbul rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker, mereka akan mencari informasi sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan warna sepatu. 4.2.2.4 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.21 Indikator Faktor Internal Keingintahuan (Anda Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu) 90 Pernyataan4 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 3 4.3 4.3 4.3 Setuju 37 52.9 52.9 57.1 sangat setuju 30 42.9 42.9 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.21 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban Setuju dengan total 37 orang (52,86%), sementara jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 30 orang (42,86%) dan untuk jawaban tidak setuju yaitu 3 orang (4,29%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip memang mencari tahu tentang informasi sepatu Sneaker sebagai refrensi di saat akan membeli sepatu Sneaker. Keingintahuan yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju (Muhibbin Syah, 1996 : 136). Ketika Mahasiswa Fisip sudah 91 melakukan pemusatan perhatian terhadap sepatu Sneaker, maka mereka akan timbul rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker, mereka akan mencari informasi sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan warna sepatu. 4.2.2.5 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker menjadi pilihan anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari berbagai jenis sepatu yang lain (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker anda menjadi pilihan anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari berbagai jenis sepatu yang lain‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.22 Indikator Faktor Internal Motivasi (Pernyataan Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker menjadi pilihan anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari berbagai jenis sepatu yang lain) Pernyataan5 Perce Frequency Valid nt Cumulative Valid Percent Percent tidak setuju 20 28.6 28.6 28.6 Setuju 28 40.0 40.0 68.6 sangat setuju 22 31.4 31.4 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.22 Indikator Faktor Internal 92 Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban stuju dengan total 28 orang (40%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 22 orang (31,43%). Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 20 orang (28,57%). Hal ini dapat menunjukan bahwa Mahasiswa Ilmu Komunikasi memilih sepatu Sneaker dari sepatu yang lainya. Motivasi yaitu dorongan dari dalm diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi (Muhibbin Syah, 1995 :136). 4.2.2.6 Tanggapan responden atas pernyataan setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda berkeinginan untuk membeli (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda berkeinginan 93 untuk membeli‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.23 Indikator Faktor Internal Motivasi Pernyataan setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) berkeinginan untuk membeli Pernyataan6 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 5 7.1 7.1 7.1 Setuju 37 52.9 52.9 60.0 sangat setuju 28 40.0 40.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.23 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban stuju dengan total 37 orang (52,9%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 28 orang (40%). Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 5 orang (7,1%). Hal ini 94 dapat menunjukan bahwa Mahasiswa Fisip merasa sangat berkeinginan untuk membeli sepatu Sneaker setelah pemusatan perhatian dan rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker sudah terpenuhi. Motivasi yaitu dorongan dari dalm diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi (Muhibbin Syah, 1995 :136). 4.2.2.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Sepatu sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.24 Indikator Faktor Internal (Kebutuhan) Sepatu sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari Pernyataan7 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Setuju 37 52.9 52.9 52.9 sangat setuju 33 47.1 47.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 95 Diagram 4.24 Indikator Faktor Internal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 37 orang (52,86%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,14%). Hal ini menunjukan bahwanya sepatu Sneaker menjadi pilihan mahasiswa Fisip dalam pemakaian sehari-hari, baik di kampus, acara formal dan non formal, karena hamper keseluruhan Mahasiswa Fisip menyatakan setuju sepatu sneaker dalam pemakaian sehari-hari, hal ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker sangat diminati kalangan remaja yaitu Mahasiswa Fisip. Sepatu Sneaker saat ini menjadi sepatu yg sangat diminati oleh banyak kalangan, dikarenakan sepatu ini sangn nyaman dipakai dan bisa digunakan pada kondisi formal dan tidak formal. Kebutuhan merupan bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan 96 untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan (Muhibbin Syah, 1995 :136). Hali ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker menjadi kebutuhan Mahasiswa Fisip sebagai gaya hidup mereka, saat ini Mahasiswa atau kalangan remaja sangn meminati sepatu Sneaker, jadi sepetu Sneaker sudah menjadi gaya hidup dalam memakai sepatu. 4.2.2.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup (Indikator Faktor Internal) Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Sepatu sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.25 Indikator Faktor Internal (Kebutuhan) Sepatu sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup Pernyataan8 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 9 12.9 12.9 12.9 Setuju 36 51.4 51.4 64.3 sangat setuju 25 35.7 35.7 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.25 Indikator Faktor Internal 97 Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang (51,43%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 25 orang (35,71%) dan untuk responden jawaban tidak setuju sebanyak 9 orang (12,86%). Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkab terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa, (Sendjaja, 2004 : 41-42). 98 Hal ini menunjukan bahwanya sepatu Sneaker menjadi pilihan mahasiswa Fisip sebagai gaya hidup, karena hamper keseluruhan Mahasiswa Fisip menyatakan setuju sepatu sneaker sebagai gaya hidup mereka, hal ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker sangat diminati kalangan remaja yaitu Mahasiswa Fisip. Sepatu Sneaker saat ini menjadi sepatu yg sangat diminati oleh banyak kalangan, dikarenakan sepatu ini sangn nyaman dipakai dan bisa digunakan pada kondisi formal dan tidak formal. Kebutuhan merupan bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Hali ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker menjadi kebutuhan Mahasiswa Fisip sebagai gaya hidup mereka, saat ini Mahasiswa atau kalangan remaja sangn meminati sepatu Sneaker, jadi sepetu Sneaker sudah menjadi gaya hidup dalam memakai sepatu. 4.2.2.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Ketertarikan dalam sepatu sneaker didorong oleh teman-teman anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) (Indikator Eksternal) Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan Ketertarikan dalam sepatu sneaker didorong oleh temanteman anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : 99 Tabel 4.26 Indikator Faktor Eksternal (Dorongan dari teman atau orang lain) Pernyataan Ketertarikan dalam sepatu sneaker didorong oleh teman-teman anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Pernyataan9 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 3 4.3 4.3 4.3 Setuju 39 55.7 55.7 60.0 sangat setuju 28 40.0 40.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.26 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 39 orang (55,7%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 28 orang (40%). Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan bahwa faktor 100 dorongan dari teman-teman yang mereka miliki sangat mempengaruhi, karena di dalam pertemanan cenderung seragam dalam berpakaian dan lebih memungkinkan memiliki selera berpakaian yang sama. Dan juga hal tersebut dilihat dari jawaban responden yang terbanyak yaitu setuju. Dorongan dari teman atau orang lain yaitu adanyanya suatu dorongan maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Dalam hal ini menjelaskan bawha diri sendiri dalam ketertarikan terhadap sepatu Sneaker dangat besar dipengaruhi oleh teman atau orang lain, dilihat dari fenomena sepatu Sneaker yang lagi di gandrumi oleh para remaja yaitu Mahasiswa. Ketika suatu hal menjadi fenomena mayoritas dikalangan sosial hal terbut mempengaruhi dalam diri yang berkeinginan untuk menjadi sepertu merkai dalam hal ini pemakaian sepatu Sneaker yang menjadi mayoritas di kalangan remaja. 4.2.2.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Ketertarikan anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dalam sepatu sneaker didorong karena orang lain memakai sepatu Sneaker (Indikator Eksternal) Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker didorong karena orang lain memakai sepatu Sneaker (Mahasiswa Ilmu Komunikasi)‖. 101 Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.27 Indikator Faktor Eksternal (Dorongan dari teman atau orang lain) Pernyataan Ketertarikan anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) dalam sepatu sneaker karena orang lain memakai sepatu Sneaker VAR00010 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 6 8.6 8.6 8.6 Setuju 48 68.6 68.6 77.1 sangat setuju 16 22.9 22.9 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.27 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 48 orang (68,75%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 16 orang (22,86%). Sementara jawaban tidak 102 setuju yaitu sebanyak 6 orang (8,57%). Hal ini menunjukan bahwa faktor dorongan dari orang lain sangat mempengaruhi, karena orang lain disini dimaksudkan orang yang mereka lihat di jalan, di mall, di kampus, hingga orang lain yang ada di televisi dan media online. Contohnya, seperti mereka mengidolakan seseorang yang akhirnya timbul keinginan untuk berpenampilan seperti idola mereka. Dan juga hal tersebut dilihat dari jawaban responden yang terbanyak yaitu setuju. Dorongan dari teman atau orang lain yaitu adanyanya suatu dorongan maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan (Muhibbin Syah, 1995 :136). 4.2.2.11 Tanggapan Responden Atas PernyataanAnda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu Sneaker karena memiliki kualitas yang baik (Indikator Faktor Eksternal Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena memiliki kualitas yang baik‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.28 Indikator Faktor Eksternal (Fasilitas yang Memadai) Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu Sneaker karena memiliki kualitas yang baik 103 Pernyataan11 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 2 2.9 2.9 2.9 Setuju 33 47.1 47.1 50.0 sangat setuju 35 50.0 50.0 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju Diagram 4.28 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban positif dengan total 33 orang (47,1%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 35 orang (50%). Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 2 orang (2,9%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa kualitas sepatu Sneaker sangat baik, dilihat dari jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju. 104 Fasilitas yang memadai merupakan adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tindakan (Muhibbin Syah, 1995 :136). Dalam hal ini menjelaskan bahwa sepatu Sneaker memberikan kualitas yang sangat baik, dilihat dari kenyamanan, daya tahan yang lama, sampai dengan penggunaan yang fleksibel atau mudah digunakan dalam kondisi formal maupun tidak formal. 4.2.2.12 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu Sneaker Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari (Indikator Faktor Eksternal) Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―Sepatu Sneaker Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.29 Indikator Faktor Eksternal (Fasilitas yang Memadai) Sepatu Sneaker Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari Pernyataan12 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent tidak setuju 16 22.9 22.9 22.9 Setuju 28 40.0 40.0 62.9 sangat setuju 26 37.1 37.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 105 Diagram 4.29 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban positif dengan total 28 orang (40%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 26 orang (37,14%). Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 16 orang (22,86%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa sepatu Sneaker tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari, dilihat dari jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju. Fasilitas yang memadai merupakan adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tindakan (Muhibbin Syah, 1995 :136). Dalam hal ini menjelaskan bahwa sepatu Sneaker sejatinya adalah sepatu olah raga, oleh karena itu 106 dalam penggunaan sepatu Sneaker di setiap harinya untuk digunakan acara formal maupun tidak formal lebih tahan lama 4.2.2.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan perkuliahan anda banyak yang menggunakannya (Indikator Eksternal) Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan perkuliahan anda banyak yang menggunakannya‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.30 Indikator Faktor Eksternal (Keadaan Lingkungan) Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan perkuliahan anda banyak yang menggunakannya Pernyataan13 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent 3 4.3 4.3 4.3 Setuju 36 51.4 51.4 55.7 sangat setuju 31 44.3 44.3 100.0 Total 70 100.0 100.0 tidak setuju 107 Diagram 4.30 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang (51,4%), jawaban sangat setuju sebanyak 31 orang (44,3%) dan untuk jawaban tidak setuju sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa mereka tertarik dengan sepatu Sneaker karena keadaan lingkungan perkuliahan mereka yang membuat mereka jadi tertarik dengan sepatu Sneaker, dilihat dari jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju, dan juga cukup banyak responden yang menjawab tidak setuju bahwa lingkungan perkuliahan mereka mempengaruhi mereka dalam selera sepatu Sneaker. 108 Keadaan lingkungan merupakan bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Definisi tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa Fisip di pengaruhi oleh keadaan lingkungan perkuliahan, yaitu dimana sepatu Sneaker menjadi fenomena yang sedang ada di lingkungan perkuliahan mereka, sehingga mereka di pengaruhi yang membuat mereka menjadi tertarik dengan sepatu Sneaker. 4.2.2.14 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan pergaulan anda banyak yang menggunakannya (Indikator Eksternal) Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan pergaulan anda banyak yang menggunakannya‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Tabel 4.31 Indikator Faktor Eksternal (Keadaan Lingkungan) Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan pergaulan anda banyak yang menggunakannya 109 Pernyataan14 Valid Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Setuju 32 45.7 45.7 45.7 sangat setuju 38 54.3 54.3 100.0 Total 70 100.0 100.0 Diagram 4.31 Indikator Faktor Eksternal Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 32 orang (45,7%), dan untuk jawaban sangat setuju sebanyak 38 orang (54,3%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa mereka tertarik dengan sepatu Sneaker karena keadaan lingkungan pergaulan mereka yang membuat mereka jadi tertarik dengan sepatu Sneaker, dilihat dari jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju, dan juga cukup banyak responden yang menjawab tidak setuju bahwa lingkungan pergaulan mereka mempengaruhi mereka dalam selera sepatu Sneaker. 110 Keadaan lingkungan merupakan bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Definisi tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa Fisip di pengaruhi oleh keadaan lingkungan pergaulan yang menuntut mereka berpenampilan selaras dengan lingkungan pergaulan mereka, hal tersebut untuk membuat dirinya menjadi bagian dari pergaulanya yang biasanya di dalam lingkungan pergaulan memiliki keselarasan atau ketertarikan yang sama terhadap suatu hal. 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap variabel (X) dan variabel (Y), maka penulis mengukur berapa besar presentase di masing-masing variabel, hasilnya yaitu sebagai berikut: a) Analisis deskriptif variabel (X) Efektivitas Media Sosial Instagram yaitu: % = x100% %= x100% % = 80,26% Perhitungan diatas menunjukan bahwa Efektivitas Media Sosial Instagram menghasilkan persentase sebesar 80,26%, hal ini masuk dalam kriteria yang Baik berdasarkan pada tabel 4.17 111 b) Analisis deskriptif variabel (Y) Minat beli sepatu Sneaker yaitu: % = x 100% %= x100% % =80,91 % Perhitungan diatas menunjukan bahwa tingkat minat beli sepatu Sneaker pada mahasiswa Fisip UNTIRTA menghasilkan persentase sebesar 80,91%, hal ini masuk dalam kriteria Baik berdasarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase No Rentang Presentase Kriteria 1 84% - 100% Sangat Baik 2 82% - 63% Baik 3 62% – 54% Cukup Baik 4 53% - 34% Tidak Baik 5 33% - 19% Sangat Tidak Baik 4.4 Hasil Uji Korelasi Sebelum mengetahui adanya hubungan dalam penelitian ini, penulis akan melakukan uji adanya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y) menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan 112 hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala ordinal dengan ordinal lainnya digunakan rumus atau teknik statistik Pearson Corelation dengan menggunakan aplikasi program SPSS 18. Hasil perhitungan koefisien korelasi antara ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ terhadap ―Minat Beli Sepatu Sneaker Survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA‖ dapat dilihat dari output SPSS 18 pada tabel 4.19 dibawah ini: Tabel 4.33 Pearson Correlation Correlations variabel x Pearson Correlation variabel x variabel y 1 .614 ** Sig. (2-tailed) variabel y .000 N 70 Pearson Correlation .614 Sig. (2-tailed) .000 N 70 70 ** 1 70 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ terhadap ―Minat Beli Sepatu Sneaker Survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA‖ adalah sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai Kuat, karena berada pada interval korelasi 0,60-0,799 seperti yang tercantum pada tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi. Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka variabel 2 akan semakin besar pula. 113 Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut: Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,1 maka hubungan antar kedua variabel adalah signifikan. Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,1 maka hubungan antar kedua variabel adalah tidak signifikan. Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ dengan ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ adalah sebesar 0,000 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan.adalah sebesar 0,000 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan. 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keliniearan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.34 Koefisien Coefficientsa Standardized Model Unstandardized Coefficients Coefficients B Beta Std. Error t Sig. 114 1 (Constant) 20.539 3.588 13.568 .000 6.039 .000 Efektivitas Media Sosial .462 .354 .614 Instagram a. Dependent Variable: Minat Beli Sepatu Snekaer Dari tabel diatas didapat sebuah persamaan yaitu: Y = A + BX X = tulis variable x nya Y = tulis variable y Nilai konstanta (A) sebesar 20,53 dan (B) sebesar 0,462. Dari hasil tersebut didapat persamaan regresi Y = 20,53 + 0,462. ini berarti jika X naik nilainya sebesar satu satuan, maka Y akan bertambah nilainya sebesar 0,462. 4.6 Hasil Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T dan uji korelasi, uji T dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independen adalah ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X) dan variabel dependennya adalah ―Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA ‖ (Variabel Y). Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a) Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: Ho: Tidak Terdapat Hubungan Antara Efektivias Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA 115 Ha: Terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA b) Menentukan t hitung dengan aplikasi SPSS 18 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.39 Koefisien. Berdasarkan tabel 4.39 Koefisien, hasil t hitung adalah sebesar 6,039 c) Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf signifikasi 10% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 78, derajat kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 70 responden, dikurangi jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu 2 variabel. Maka nilai t tabel yang didapat adalah sebesar 1,644 d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut : Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai thitung (6,039) > ttabel (1,644). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial 116 Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Snekaer. Hubungan yang ada bersifat positif dan signifikan. 4.7 Interpretasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T pada variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ Terhadap ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ didapat persentase hubungan pada kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai kuat. Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai berikut: Y = 20,53 + 0,462 Maka apabila Hubungan ―Efektifitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X) bertambah satu satuan, maka ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,462. Selain itu, Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai Thitung (6,039) > Ttabel (1,664). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker. Hubungan yang ada bersifat positif dan signifikan. 117 4.8 Pembahasan Hasil Penelitian 4.8.1 Efektivitas Media Sosial Instagram Menurut Ravianto (1989), pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif, (Ravianto,1989:113) ―Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.‖(Hidayat, 1986) Salah satu cara untuk melihat adanya efektivitas yaitu dengan mengukur kuantitas , kualitas dan waktu. Dari hal tersebut kita dapat melihat efektivitas media memberikan kesan ke pada penggunanya. Dan bagaimana audiens dalam menggunakan media tesebut untuk mendapatkan kebutuhan informasi mereka. Maka dari itu, melakukan sebuah riset pada pertanyaan dalam kuisoner yang berdasarkan efektivitas media sosial Instagram yang dikemukakan oleh Ravianto yaitu adanya kuantitas, kualitas dan waktu. Tiga indikator, yakni kuantitas, kualitas, dan waktu akan dibahas sub bahasan berikutnya. Sehingga kita dapat melihat bagaimana suatu pesan disampaikan kepada pengguna media dengan jumlah dan kelengkapan pesan. Lalu, bagaimana media memberikan informasi dengan faktual dan aktual, 118 informasi diberikan dengan jelas untuk memudahkan pengguna media memahami informasi yang diberikan, informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, informasi diberikan dengan tepat dan benar, serta informasi yang diberikan selalu baru disetiap harinya. Distribusi jawaban atas pernyataan ini disajikan dalam bentuk persentase yang merupakan hasil penghitungan ratarata. 1. Kuantitas merupakan indikator yang memiliki ukuran banyaknya jumlah dan kelengkapan informasi yang diberikan dalam media sosial Instagram. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 60,72% menyatakan setuju terhadap informasi sepatu Sneaker di media sosial Instagram yang diberikan begitu variatif, seperti harga, merk sepatu,model,motif, hingga wara sepatu Sneaker. Artinya, penggunaan media sosial Instagram dalam mencari Informasi sepatu Sneaker benarbenar dimanfaatkan sebagai media untuk menginformasikan sepatu Sneaker kepada mahasiswa yang sekarang intens menggunakan media sosial Instagram. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu Sneaker dapat di cari informasinya dengan lengkap melalui media sosial Instagram yang saat ini mayoritas mahasiswa Fisip UNTIRTA menggunakan media sosial tersebut. 2. Kualitas merupakan indikator yang mengukur informasi berdasarkan faktual dan aktualnya informai, kejelasan informasi ketika diberikan, penyajian informasi sesuai dengan mahasiswa, dan keakuratan 119 informasi ketika diberikan ke pengguna media. Dilihat dari hasil perhitungan rata-rata pilihan jawaban setuju, indikator ini memiliki angka persentase sebesar 55,53% Dapat digambarkan, media sosial Instagram menyajikan informasi yang nyata dan tidak menipu. Informasi ini dapat menjadi potensi mahasiswa jika ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker di media sosial Instagram. Sehingga media sosial Instagram menjadi sarana yang mudah untuk mahasiswa jika ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker. Adapun media sosial Instagram memberikan informasi yang mudah dimengerti pengguna media. Memungkinkan, pengguna media itu mengerti karena informasi yang diberikan dengan gaya penulisan sehari-hari. Selain itu, media sosial Instagram mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa. Prof. Hartley menyatakan, seorang komunikator dalam berkomunikasi akan berhasil dengan baik apabila dapat menyampaikan isi pesan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, kesulitan, dan kemampuan berpikir komunikan. Kemudian media sosial Instagram dapat memberikan informasi yang tepat dan benar mengenai sepatu Sneaker. Artinya, media sosial Instagram mampu memberikan informasi mengenai sepatu Sneaker dari harga, merk sepatu, warna, motif sampai model sepatu. Dan lainnya, media sosial Instagram mampu menghadirkan akun jual-beli yang disukai pengguna media baik dari segi haraga, kelengkapan produk, maupun kelengkapan data 120 penjual. Sehingga, pengguna media merasakan kenyamanan dan keamanan dalam ketertarikan terhadap sepatu Sneaker yang mungkin akan membeli produk tersebut. 3. Waktu adalah indikator terakhir dari variabel X yang memiliki ukuran kebaharuan informasi disetiap harinya, dan pengguna media menjadikan pilihan utama media sosial Instgram sebagai saran informasi sepatu Sneaker. Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata yang didasarkan pada pilihan jawaban setuju, indikator ini memiliki angka persentase sebesar 51,1%. Dapat digambarkan, media sosial Instagram memberikan informasi baru ditiap harinya. Hal ini diperkuat dengan jumlah produk yang dijual semakin banyak produk yang dijual semakin banyak informasi yang diberikan, seperti informasi harga, informasi produk terbaru hingga adanya promosi yang akan diberikan oleh penjual yang mempunyai akun media sosial Instagram. pengguna media menjadikan pilihan utama media sosial Instgram sebagai saran informasi sepatu Sneaker. Dan indikator ini menunjukkan bahwa media sosial Instagram saat ini menjadi media sosial yang diminati untuk menjual barang atau jasa dan mencari informasi, sehingga pengguna media menjadikan media sosial Instagram pilihan utama dalam menacari inmformasi barang atau jasa yang diminati. 121 Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai pernyataan-pernyataan indikator dari efektivitas media sosial Instagram, dapat diketahui bahwa efektivitas media sosial Instagram memiliki nilai presentase sebesar 80,26%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Baik. 4.8.2 Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2012-2015 Peneliti menjabarkan indikator dalam minat beli dari penjelasan mengenai minat beli itu sendiri, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut merupakan indikator dari variabel minat beli sepatu Sneaker survey pada mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2015. a. Faktor internal merupakan sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor inetnal ini terdiri dari empat unsur yaitu pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Pemusatan perhatian ialah suatu keadaan kreativitas jiwa yng dipertinggi yang semata-mata tertuju pada objek, hal atau benda. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 53,4% menyatakan setuju bahwa mahasiswa menyukai sepatu Sneaker. Hal ini menunjukan bahwa banyak mahasiswa sangat menyukai sepatu Sneaker dengan alasan yang beragam, mulai dari kenyamanan, kualitas sepatu, hingga harga yang terjangkau oleh mahasiswa. Keingintahuan merupakan 122 timbulnya inisisatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju. . Angka persentase dalam indikator ini sebesar 51,25% menyatakan setuju bahwa mahasiswa yang menyukai sepatu Sneaker memiliki rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan warna sepatu. Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 50,9% menyatakan setuju bahwa setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker mahasiswa berkeinginan untuk membeli. Kebutuhan merupakan bagaian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 52,6% menyatakan setuju bahwa sepatu Sneaker menjadi pilihan mahasiswa sebagai gaya hidup mereka. b. Faktor eksternal merupakan sesuatu yang membuat individu berminat yang datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga undur, yaitu dorongan dari teman (orang lain), fasilitas yang memadai, dan keadaan lingkungan. Dorongan dari teman (orang lain) adalah adanya dorongan maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 53,7% menyatakan setuju bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu Sneaker didorong oleh teman atau orang lain. Fasislitas yang memadai 123 merupakan adanya sarana dan prasarana yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tundakan. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 55,7% menyatakan setuju bahwa mahsiswa tertarik dengan sepatu Sneaker karena memiliki kualitas yang baik. Keadaan lingkungan ialah bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 45,05% menyatakan setuju bahwa mahasiswa tertarik sepatu Sneaker karena di lingkungan mereka banyak yang menggunakanya. Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai pernyataan-pernyataan indikator dari minat beli sepatu Sneaker dapat diketahui bahwa minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa Fisip UNTIRTA memiliki nilai presentase sebesar 80,91%. Artinya dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang BAIK 4.8.3 Hubungan Efektivitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker survey pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA Dari perhitungan di atas nilai rtabel pada α 0,1 adalah didasarkan dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada penelitian ini adalah 70 responden, jadi df adalah 70 – 2 = 68, sehingga di dapat rTabel = 1,664. Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut valid. Penelitian ini disebut 124 valid karena instrumen efektivitas media sosial Instagram dan minat beli sepatu Sneaker pada masing-masing pertanyaan rhitung > rtabel dengan rtabel senilai 1,664 sedangkan rhitung nilainya selalu lebih besar dari 6,039. Selanjutnya diadakan uji realibilitas, penelitian dikatakan reliable ketika nilai cronbach‘s alpha > 0,60. Pada variabel efektivitas media sosial Instagram peneliti menemukan bahwa penelitian ini sangat reliabel karena memiliki nilai cronbach‘s alpha senilai yaitu 0,865 maka komponen pernyataan kuisioner mengenai efektivitas media sosial Instagram dinyatakan sangat reliabel dengan 16 pernyataan. Variabel minat beli sepatu Sneaker cronbach‘s alpha > 0,60 yaitu 0,692, maka instrumen ini reliabel dengan 16 pernyataan, (Hartono, 2010 : 219). Variabel efektivitas media sosial Instagram (X) diukur dengan 3 indikator efektivitas, yaitu kuantitas, kualitas, dan waktu, (Ravianto,1989:113). Perhitungan menunjukan bahwa efektivitas media sosial Instagram menghasilkan nilai persentase sebesar 80,26% hal ini menunjukkan bahwa efektivitas media sosial Instagram sudah memberikan kefektivitasan yang baik. Hal yang mebuat media sosial Instagram efektif dalam memberikan informasi di mungkinkan karena banyaknya pengguna media sosial Instagram yang saat ini fenomenanya sedang ramai di pergunakan. Dimana para mahasiswa saat ini sedang menggemari media sosial Instagram dan banyak penggunanya di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat disimpulkan oleh peneliti 125 bahwa kefektivitasan dari media sosial Instagram sangat strategis untuk menarik kuantitas penggunanya yang dimana pengguna paling banyak adalah remaja dan mahasiswa masih di ranah umur remaja. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif, (Ravianto,1989:113). Media massa merupakan organisasi yang rumit. Pesanpesan yang sampai kepada audiens adalah hasil kerja kolektif. Karena itu, berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat di dalam organisasi media massa, (Effendi, 2008 : 53). Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor dari sifat komunikannya, sifat dari media massanya , sifat pesan, komunikator dan efeknya. Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. “a group of Internet-based applications that build on the ideological and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and exchange of user-generated content.” (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein, 2010). 126 Diterjemahkan menjadi, ―sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.‖ Melihat literatur diatas, media sosial merupakan sekumpulan aplikasi interaktif yang terdiri dari berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi yang kita kenal dengan nama media sosial. Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi. Dengan kata lain media sosial Instagram memberikan informasi mengenai sepatu Sneaker memanglah banyak, dan lengkap mengenai sepatu Sneaker. Ada banyak yang mempunyai akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram yang memberikan informasi sepatu Sneaker. Oleh karena itu, media sosial Instagram memberikan informasi sepatu Sneaker sangat di butuhkan oleh para mahasiswa, yang saat ini menggemari sepatu Sneaker untuk kuliah dan sehari-hari, sehingga media sosial Instagram adalah pilihan yang tepat untuk mencari informasi mengenai sepatu Sneaker oleh para mahasiswa Fisip UNTIRTA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel ―efektivitas media sosial Instagram‖ dengan ―minat 127 beli sepatu Sneaker‖. Dari hasil perhitungan data kuesioner yang didapat dari 70 sampel responden melalui program SPSS 18, diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai kuat, karena berada pada interval korelasi 0,60 – 0,799 seperti yang tercantum pada tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi. Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya semakin besar media sosial Instagram maka semakin besar pula minat beli sepatu Sneaker survey pada mahasiswa Fisip UNTIRTA. Sementara angka probabilitas hubungan antara variabel ―Media Sosial Instagram‖ dengan ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ adalah sebesar 0,000, angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel signifikan. Tentunya faktor eksternal dan internal dalam menggunakan media sosial Instagram berpengaruh juga terhadap pengguna dalam mencari informasi sepatu Sneaker yang akan membuat mereka timbul rasa minat beli. Namun untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan, penulis hanya menjelaskan sedikit mengenai maslah yang telihat di hasil kuesioner saja dan penulis membuka kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini. 128 Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai berikut: Y = 20,53 + 0,462X. Maka apabila efektvitas ―Media Sosial Instagram‖ (Variabel X) bertambah satu satuan, maka ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,462. Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan relevan dalam penelitian ini, yaitu Teori Uses and Effect. Teori Uses and Effect, yang di kemukakan oleh Sven Windhal (1979) menjelaskan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja, 2004 : 41). pengguna dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses penentuan media, dan melihat hasil dari penggunaan media. Dengan kata lain, tingkat keaktifan pengguna media dan hasil dari penggunaan media merupakan variabel. Dalam hal ini Mahasiwa Fisip UNTIRTA sebagai pengguna media secara aktif dan hasil apa yang diperoleh saat menggunakan media massa. Akan ada simbiosis mutualisme yang dihasilkan dari pengguna media dan media yang memberikan Informasi, jika banyak pengguna media dari media sosial Instagram maka akan ada hsail setelah penggunaan media tersebut. Media sosial Instagram saat ini sedang ramai digunakan, hingga para pengguna media memilihnya untuk dapan mencari informasi. Hingga akan ada yang dapat keuntungan yaitu media sosial Instagram dan akun jual-beli di media sosial Instagram. Pengguna media mendapatkan manfaat dari 129 penggunaan media tersebut dalam mencari informasi sepatu Sneaker, dan media sosial Instagram dan akun jual-beli mendapatkan keuntungan, media sosial Instagram akan banyak penggunanya, dan para akun jual beli akan banyak follower juga akan mendapatkan peminat sepatu Sneaker yang akan menjadi calon pembeli mereka. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan penulis pada bab-bab sebelumnya mengenai ―Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Total responden sebanyak 70 orang diberikan 16 pernyataan dapat disimpulkan bahwa efektivitas media Sosial Instagram (Variabel X) memiliki nilai persentase sebesar 80,26%, artinya bahwa efektivitas media sosia Instagram dapat dikategorikan baik. Efektivitas media sosial Instagram dengan indikator kuantitasi, kualitas dan waktu sudah memberikan keefektivitasan dalam penggunaan media sosial Instagram.. Maka dengan itu pengguna akan terus mengikuti media sosial Instagram yang dianggapnya menguntungkan untuk dirinya. 2. Sebanyak 70 responden diberikan 14 pernyataan dapat disimpulkan bahwa minat beli septau Sneaker (Variabel Y) memiliki nilai persentase sebesar 80,91%, artinya bahwa minat beli akan sepatu Sneaker dapat dikategorikan baik menurut mahasiswa Fisip 130 UNTIRTA. Minat beli 131 terhadap sepatu Sneaker cukup tinggi, karena sepatu Sneaker saat ini sebagai kebutuhan mereka guna mendapatkan kepuasan secara jasmani dan kejiwaan. 3. Hasil nilai korelasi variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ terhadap variabel ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖adalah sebesar 0,614, maka Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai kuat, karena berada pada interval korelasi 0,60 – 0,799 seperti yang tercantum pada tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi. Sementara uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier Y= 20,53 + 0,462X. Maka apabila frekuensi ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X) bertambah satu satuan, maka hubunganya adalah ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,462 satuan. Diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,614. 5.2 Saran Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-saran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain: 5.2.1 Praktis 1. Efektivitas media sosial Instagram memang sudah baik dalam fungsinya sebagai media sosial dan juga sebagai media berjualan online namun 132 disayangkan bahwa masih ada di media sosial Instagram memberikan Informasi yang kurang jelas, tidak aktual, dan menipu. Diharapkan kedepannya untuk para pengguna media khususnya mahasiswa Fisip UNTIRTA dalam menggunakan media sosial Instagram harus berhati-hati dalam mencari informasi sepatu Sneaker maupun informasi yang lainya di media sosial Instagram. 2. Minat beli terhadap sepatu Sneaker memang cukup baik, karena saat ini sepatu Sneaker menjadi sepatu yang diminati para remaja khususnya mahasiswa. Namun sepatu Sneaker bukanlah kebutuhan utama kita sebagai makhluk hidup, jadi utamakanlah kebutuhan primer kita terlebebih dahulu, setelah itu baru kita memuaskan kebutuhan sandang kita, salah satunya sepatu. 3. Sepatu Sneaker yang saat ini sedang diminati oleh para remaja khususnya mahasiswa, membuat minat beli untuk sepatu tersebut cukup tinggi, yang tentu saja hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal atau dorongan yang ada di dalam diri dan faktor eksternal atau dorongan yang ada dari luar diri kita. Untuk memenuhi rasa minat beli terhadap sepatu Sneaker, media sosial Instagram cukup efektif dalam memberikan informasi tentang sepatu Sneaker. Media sosial Instagram memberikan layanan informasi tentang sepatu Sneaker melalui akun-akun penjual sepatu yg menggunakan media sosial Instagram, dan informasi yang dilampirkan oleh akun-akun penjual ialah, model sepatu, harga, hingga nomor pribadi penjual. 133 5.2.2 Akademis 1. Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dalam data, informasi dan penjelasan pembahasan yang kurang mendalam. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki penelitian sejenis dibidang komunikasi massa, media sosial dan minat beli dapat menjadi rujukan untuk memaksimalkan penelitian yang serupa tentang komunikasi massa, media sosial dan minat beli. 2. Teori uses and effect sudah bagus digunakan dalam meneliti media massa namun juga Masih ada teori yang bisa digunakan dalam penelitian tentang media dan efeknya, salah satunya seperti teori kultivasi. Namun teori tersebut bisa digunakan dengan hasil yang baik apabila digunakan meneliti media konvensional. 134 Daftar Pustaka Achmad, Abu : Cholid, Narbuko. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Asep Syamsul M. Romli. 2012. Jurnalisme Online: Panduan Mengelola Media Online.Bandung. Nuansa Cendikia. Burhan Bungin, 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif ; Jakarta : Kencana. Ferrina, Dewi, E. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen Yogyakarta: Graha Ilmu Flew, Terry. 2008 New Media : An Introduction. New Zealand: Oxford University Press. Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press.Yogyakarta Kerlinger, Fred N dan Elazar J. Pedhazur. 1987. Korelasi dan Analisis Regresi Ganda,Yogyakarta : Nur Cahaya. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana __________________2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika. Lee, Monle & Johnson, Carla. 2007. Prinsip-prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global, Kencana, Jakarta Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta, lp3es Moleong. 2002. Metode Penelitian Kulaitatif. Pt remaja rosdakarya, Bandung 135 Nasution , Mustafa Edwin dan Hardius Usman. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ruslan,Rosady.2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian pedidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA ________2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cetakkan ke-IV, .Bandung : Penerbit CV.Alfabeta ________2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV.Alfabeta Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta : ANDI Werner J, Severin dan James W, Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, metode,dan Terapan didalam Media Massa. Jakarta : Kencana West, R dan Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Widajaja. 2004. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Bina Aksara 136 Sumber lain Journal : Cam, E. & Isbulan, O. (2012). ―A New Addiction for Teacher Candidates: Social Networks‖.TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology.11, (3), 14-19 Das, B. & Sahoo, J.S. (2011). ―Social Networking Sites–A Critical Analysis of Its Impact on Personal and Social Life‖.International Journal of Business and Social Science. 2, (14), 222-228. Kuss, D.J. & Griffiths, M.D. (2011a). ―Online Social Networking and Addiction—A Review of the Psychological Literature‖. International Journal of Environmental Research and Public Health.8, 3528-3552 Laohapensang, O.2009.―factor ibfluencing internet shopping behaviour: a survey of consumers in Thailand‖. Journal of fashion marketing and management vol.13 No 4, 2009 pp.501-513 Young, K.S. (2007). ―Cognitive Behavior Therapy with Internet Addicts:Treatment Outcomes and Implications‖. Cyber Psychology & Behavior,10,(5), 671-679. Website : Winarto. (2012). Meneropong Media Sosial di Indonesia [Online]. Tersedia: http://winarto.in/2012/04/meneropong-media-sosial-di-indonesia ( Diakses pada hari Jumat 20 November 2015 ). Setiawan, B. 2012. Pengguna Internet Indonesia Tertinggi Ketiga Di Asia. dari Kementrian Komunikasi dan Informatika: website kominfo http://kominfo.go.id/berita/detail/3639/Pengguna+Internet+Indonesia+Tertinggi+ Ketiga+di+Asia ( Diakses pada hari Senin 23 November 2015 ). Aquino, C. (2011).Social Networking On-The-Go: U.S. Mebole Social Media Audience Grows 37 Percent in the Past Year [Online]. Tersedia: http://www.comscore.com/Press_Events/Press_Releases/2011/10/Social_Networki ng_On-TheGo_U.S._Mobile_Social_Media_Audience_Grows_37_Percent_in_the_Past_Year ( Diakses pada hari Senin 23 November 2015 ). http://finance.detik.com/read/2014/02/21/100430/2504382/4/ini-dia-sneaker-sepatu-yangbisa-dikoleksi ( Diakses pada hari Rabu 30 September 2015, 12:59 ). 137 Socialbakers. (2013). Indonesia Facebook Statistics [Online]. Tersedia: http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/Indonesia ( Diakses pada hari Selasa 27 November 2015 ). itunes.apples.com www.Mediabisnisonline.com 138 LAMPIRAN-LAMPIRAN 139 Lampiran 1 Kuesioner dan data jawaban kuesioner KUESIONER Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) Petunjuk Pengisian : a. Berilah tanda (√) pada jawaban yang dianggap tepat b. Dimohon agar data yang diisi sesuai dengan yang saudara alami c. Keterangan Jawaban : 4: Sangat Setuju 3: Setuju 2: Tidak Setuju 1: Sangat Tidak Setuju Identitas Responden : 1. Nomor Responden : …………………………………… (Diisi oleh peneliti) 2. Nama Responden : …………………………………… 3. Apakah anda pengguna media sosial Instagram ? a. [ ] Ya b. [ ] Tidak 4. Sebutkan Jenis Kelamin! a. [ ] Laki-laki b. [ ] Perempuan 140 No Pertanyaan Media soial Instagram Tanggapan Responden Sangat Setuju Tidak Sangat Setuju (S) Setuju Tidak (SS) (TS) Setuju (STS) KUANTITAS 1 Media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu sneaker kepada mahasiswa 2 Media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker 3 Di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi sapatu Sneaker 4 Media sosial Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual sepatu sneaker pada mahasiswa KUALITAS 5 Media sosial Instagram banyak memberikan informasi yang nyata 6 Media sosial Instagram banyak memberikan informasi yang tidak menipu 7 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami 8 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu sneaker yang diberikan 9 Media sosial Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi sepatu Sneaker 10 Media sosial Instagram menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa 141 11 Banyak postingan di media sosial Instagram memberikan informasi harga sepatu Sneaker yang pantas dan sesuai kondisi keuangan anda 12 Media sosial Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan benar kepada mahasiswa WAKTU 13 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan gambar sepatu sneaker baru disetiap harinya 14 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan postingan informasi sepatu sneaker baru disetiap harinya 15 Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker 16 Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambargambar sepatu sneaker Minat beli sepatu Sneaker No Pertanyaan FAKTOR INTERNAL 17 Anda memang menyukai sepatu sneaker karena sedang popular. 18 Anda memang menyukai sepatu sneaker karena sepatu sneaker memberikan kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang menarik. Tanggapan Responden Sangat Setuju Tidak Sangat Setuju (S) Setuju Tidak (SS) (TS) Setuju (STS) 142 19 Anda memang mencari tahu informasi tentang sepatu sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu. 20 Anda memang mencari tahu informasi separu sneaker untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu 21 Setelah mendapat informasi sepatu sneaker menjadi pilihan anda dari berbagai jenis sepatu yang lain 22 Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker anda berkeinginan untuk membeli FAKTOR EKSTERNAL 23 Sepatu sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari 24 Sepatu sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup 25 Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker didorong oleh teman-teman anda 26 Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker di dorong karena orang lain memakai sepatu sneaker 27 Anda tertarik sepatu sneaker karena memiliki kualitas yang baik 28 Sepatu sneaker tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari 29 Anda tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan perkuliahan anda banyak yang menggunakannya 30 Anda tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan pergaulan anda banyak yang menggunakannya 143 No. Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 X R1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 53 R2 3 4 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 44 R3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 50 R4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 50 R5 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 50 R6 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 50 R7 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 52 R8 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 49 R9 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 R10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 59 R11 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 56 R12 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 54 R13 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 46 R14 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 48 R15 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 49 R16 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 49 R17 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 50 R18 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 2 4 3 3 4 3 48 R19 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 51 R20 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 50 R21 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 54 R22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62 R23 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 51 R24 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 48 R25 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 50 R26 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 49 R27 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 51 R28 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 50 R29 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 50 R30 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 47 R31 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 51 R32 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 53 R33 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 56 144 R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 54 R35 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 49 R36 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 54 R37 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 50 R38 3 4 2 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 49 R39 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 53 R40 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 53 R41 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 50 R42 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 48 R43 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 56 R44 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 53 R45 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 52 R46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 57 R47 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 48 R48 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 53 R49 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 3 47 R50 3 4 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 48 R51 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 51 R52 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 50 R53 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 49 R54 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 R55 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 51 R56 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 57 R57 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 R58 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 63 R59 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 57 R60 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 61 R61 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 52 R62 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 54 R63 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 46 R64 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 R65 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 55 R66 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 58 R67 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 2 46 R68 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 2 50 145 R69 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 53 R70 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 59 TOTAL X 3596 146 No. Respon den Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Y R1 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 42 R2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 36 R3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 45 R4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 44 R5 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 43 R6 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 51 R7 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 47 R8 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 45 R9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 43 R10 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 44 R11 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 48 R12 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 43 R13 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 37 R14 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 40 R15 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 2 42 R16 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 47 R17 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 41 R18 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51 R19 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 44 R20 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 47 R21 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 48 R22 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 47 R23 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 41 R24 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 35 R25 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 42 R26 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 47 R27 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 2 42 R28 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 46 R29 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 46 R30 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 48 R31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 R32 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 49 R33 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 54 R34 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 47 147 R35 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 47 R36 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 48 R37 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 48 R38 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 47 R39 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 52 R40 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 47 R41 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 45 R42 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 42 R43 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 49 R44 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 46 R45 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 48 R46 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 46 R47 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 40 R48 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 43 R49 4 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 40 R50 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 47 R51 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 48 R52 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 45 R53 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 41 R54 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 44 R55 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 47 R56 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 46 R57 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 44 R58 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 50 R59 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 49 R60 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 49 R61 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 47 R62 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 51 R63 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 42 R64 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 40 R65 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50 R66 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 48 R67 2 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 43 R68 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 45 R69 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 47 148 R70 3 4 3 3 4 4 4 TOTAL Y 4 3 3 3 3 2 4 47 3172 149 Lampiran 2 Tabel-Tabel Statistik 150 Lampiran 1. Dokumentasi Lampiran 4. Capture akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram 151 152 153 Lampiran 5. Responden NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JURUSAN Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara AKUN INSTAGRAM 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 NAMA Tanti Nurmala Elsa Evriani Anggi Yogi Giandi Kenda Mayanti Raden Ayu Felya Sidiq Yudha Mustafa Andre Ferruzi Nugraha Idoh Hafidoh Bella Puja Syahbani Yola S Dewi Muhammad Rizal Falaq Tamara Putri Elsa Trisniati Ilham Kurniawan Andri Wiguna Dini Annisa Haryani Muhammad Tofan Sagara Umul Chair Dwi Asharin Yesica Widyawati Ridwan Soleh S Hanna Nahifa Idos Firdaus Dindin Hasanudin Serly Oktapiani Jaka Permana Adam Paula Nila Ariska Muhammad Ali Azmi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi 29 30 31 32 Fita Fitriyah Zetha Bernynda Aminah Yasmin Baharmi Tegar Fathuroman Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara 33 34 35 36 Aulia Ratnasari Diana Pebriani Daulay Dyah Pratiwi Furqan Abdillah S Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara @UMULCDA @MEDIYASICA @RIDWAN_SOLEH @HELLO.ITSHANNA @IDOS_PETRIK @DINDINHASANUDIN @SERLYOKTAPIANI @JAKAPERMANA109 @ADAMPAULA705 @NILAARISKA @MUHAMMADALIAZ MI @FITAFITT @ZETBERN @YASMINBAHRMII @TEGARFATHUROH MAN42 @AULILIALIO @DIANA_DAULAY @DYAHPRATIWI28 @FURQABABD @TANTI_NSR24 @ELSAEVRIANI @YOGAGIANDI @KENDMYANTI @AYUFELYA @SISIDQYUDHAM @ANDREAFERRUZI @IDOHHAFIDOH @IAMBLAPS @YOLASDEWI @RIZALFALAQ @TMARAPTRI @TRISELSAA @HAMURWAN @ANDRI_WIGUNA7 @DINIHARIII @MTOFANSAGARA 154 37 38 39 40 41 Maulana Aditiya Wilman Tubagus Jundi Bayu Triaji Yulianto Vevi Martina Cikal Aulia Rahma Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi 42 43 44 45 46 47 48 49 Hafidz Afza Nurrohman Rezza Pratama Putri Kusumawardani Ryan Saputra Ozi Andeska Antoni Budi Mulia Nilam Sari Purwadi Lingga Widiastuty Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Haikal Hasaba Nabila Nisa Syabrina Dedin Marwan Siti Maezahroh Nahrulia Endah W Nitami Adistya Putri Ibnu Mas‘Ud Alhudri Bobby Pinaz Tegar Trioktora Negoro Inge Yulistia Dewi Herly Fajar Hardiayanto Sayuda Anggoro Fiedy Nur Annisa Pandu Adiwardana Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan Ilmu Pemerintahan Ilmu Pemerintahan Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi 64 65 66 67 68 69 Faisal Ramdhan Yola Malinda Muhammad Farhan Angga Septian Hilman Ramayadi Gabriella Putri Sabrina Dewi Richa Rahayu M Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Komunikasi 70 Ilmu Komunikasi @ADITIYAWIL @TEBEJUNDI @TRIAJIBAYU @VEVIMARTINAA @CIKALAULIARAHM A @HAFZANURR8 @REZZAPRATA @MAWARKUSUMA @RRRIIAANNS @OZIANDESKA @ANTONIMULIA @NILAMPURWADI @LINGGAWIDIASTUT Y @HAIKALHASABA @NABILASYABRINA @DEDINMARWAN95 @MAEZAAA @NHRLIA @TAMIADISTYA @IBNUALHUDRI @V_BHOYZZ @TTNEGORO @INGEYLSTIADEWI @HERLYFAJAR @SAYUDAANGGORO @FiedyZX @PANDUADIWARDA NA @RAMDHANSIDI @YOLAMALINDA @MUFARHAN @ANGGA SEPTIAN @HILMANRAMAYADI @GABGRIELLA_PUTR II @RICHAMTD 155 Lampiran 6. Biodata Penulis BIODATA PENULIS Nama : Muhammad Fandi Septiawan Tempat Tanggal Lahir : Serang, 20 September 1992 Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki Email : [email protected] No. Hp : 08567454420 Alamat : Perum Gedong Cilegon Damai Blok. C39 No.03 Cilegon Riwayat Pendidikan: 2010 - 2016 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2007 - 2010 SMKN 1 Kota Cilegon 2004 - 2007 SMPN 2 Kota Cilegon 1998 - 2004 SDN 9 Kota Cilegon