Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat

advertisement
Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu
Sneaker
(Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower
Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian Sarjana (S-1) pada program studi
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh :
MUHAMMAD FANDI SEPTIAWAN
NIM. 6662102728
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2016
i
ii
iii
iv
MOTTO
“LIVE AS IF YOU WERE TO DIE TOMORROW. LEARN
AS IF YOU WERE TO LIVE FOREVER”
( MAHATMA GANDHI )
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung
pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas
ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah
satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan
skripsi yang berjudul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Soial Instagram Dengan
Minat Beli Sepatu Sneaker‖ sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis
juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan
bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Darwis Sagita, M. Ikom selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
vi
5. Ibu Naniek Afrilla F, M. Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu
memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Iman Mukhroman, M. Si selaku dosen pembimbing II skripsi yang
membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tua saya Bapak Fahrudin, dan Ibu Mas Ulfah, terimakasih atas
do‘a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi
dukungan moril dan materil.
8. Seluruh kakak dan adik-adik saya yang senantiasa selalu melimpahkan kasih
sayang kalian untukku, Muhammad Fahrul Gustiadi, Muhammad Ibnu
Mutaqien, Dea Ulfiani, Adinda Novitasari, dan Muhammad Rizky Satria
terima kasih atas dukungan dan doa-doanya.
9. Untuk Pejaka Tangguh sahabat-sahabat terbaik saya, Akhmad Dian Prakoso,
Ade Fachry Rahman, Derby Aditiya, Dymas Pamungkas, Mokhamad Barru,
Hadid Rahman, Muhamad Rosyd Ridho, Erwin Saputra, Arjuno Budi Utomo,
Cendy Antonio, dan Muhammad Rizky Hasan, yang setia menjadi sahabat
terbai sampai berhasil menjadi sarjana, terimakasih.
10. Untuk teman-teman seperjuangan dalam menempuh sarjana, Muhamad Nida,
Maulana Yusuf, Agung Gumelar, Teguh Cipta, Suryanto, Rangga Adriana
Muhammad Argan, Dhamar Indra Loka, Akmal Alamsyah, Indra Handayani,
dan Vivi Aprilia. Saya ucapkan teramat dalam terima kasih saya yang selalu
sabar dan terus memabantu dalam berbagai hal.
vii
11. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2010 juga
mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima penulis sebagai teman,
terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan
selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman I G dan Humas 2010 serta
Jurnalistik 2010.
12. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah
SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran
datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi penulis
dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 30 Mei 2016
Muhammad Fandi Septiawan
viii
ABSTRAK
Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Skripsi. Hubungan Antara
Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei
Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account
Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Pembimbing I Naniek
Afrilla F, M. Si., dan Pembimbing II Iman Mukhroman, M. Si.
Situs jejaring sosial adalah salah satu jenis komunikasi virtual yang membantu
individu terhubung dengan orang lain. Salah satu situs jejaring sosial yang paling
populer dan memiliki pengguna paling banyak di seluruh dunia adalah Instagram.
Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi foto-foto
pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Selain untuk
berkomunikasi dengan orang-orang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk
lapak berjualan. Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa
tahun terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja
secara online, Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak berbelanja online
seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui Seberapa besar Hubungan Antara Efektifitas media sosial Instagram
dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa Fisip pengguna media sosial
Instagram di Account Official BEM FISIP UNTIRTA. Didalam teori Uses and Effect
menunjukan sebuah pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan
memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses
komunikasi massa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik nonprobability sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik sampling
ini memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel, dari 70 responden dengan menyebarkan kuesioner pada
mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Account Official BEM FISIP
UNTIRTA. Penelitian menunjukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara variabel
efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker survei pada
mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA sebesar 0,614 yang berarti bahwa hubungan
antara kedua variabel bernilai kuat.
Kata kunci : Jejaring Sosial, Instagram, Uses and Effect
ix
ABSTRACT
Muhammad Fandi Septiawan, NIM 6662102728. Thesis. Relationship Between
Social Media Effectiveness Instagram With Interests Buy Sneaker Shoes (Survey of
Student Social Media User FISIP Follower Instagram in the Official Account of
Social BEM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Supervisor I Naniek Afrilla F, M.
Si., And Advisor II Faith Mukhroman, M. Si.
Social networking sites are one type of virtual communication that helps individuals
connect with others. One of the social networking site's most popular and has the most
users across the world is Instagram. Instagram that were once only used for users to
share personal photographs has now turned into a means of selling online. In addition
to communicating with people nearby, Instagram also be an option for a stall selling.
Along with the increase instagram users in recent years, many Instagram users who
use it for shopping online, students as many Instagram users shop online as shirts,
pants, shoes and other items. This study was conducted to determine the effectiveness
of the Relationship Between How big is the Instagram social media with the buying
interest on student surveys Sneaker shoes Fisip Instagram users of social media in the
Official Account of Social BEM UNTIRTA. In theory Uses and Effects shows a
knowledge of the use of media and its causes, will provide avenues for understanding
and predictions about the outcome of a process of mass communication. The approach
in this study is quantitative. The method used was a survey, using sampling techniques
nonprobability. This study used a technique nonprobability sampling, where sampling
techniques provide the same opportunities for all members of the population to be
elected as members of the sample, from 70 respondents by distributing questionnaires
to students Fisip Instagram users of social media in the Official Account of Social
BEM UNTIRTA. Research shows the hypothesis that there is a relationship between
variables Instagram effectiveness of social media with the buying interest Sneaker
shoes surveys on communication science students UNTIRTA amounted to 0.614, which
means that the relationship between the two variables powerful value.
Keywords: Social Networking, Instagram, Uses and Effects
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................ Error! Bookmark not defined.
MOTTO........................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
ABSTRAK.................................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................7
1.3 Identifikasi Masalah.........................................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................................................9
1.5.1Teoritis .......................................................................................................................9
1.5.2 Praktis .......................................................................................................................9
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................... 10
2.1 Tinjauan Teori ...............................................................................................................10
2.1.1 Teori Uses and Effect .............................................................................................10
2.2 Tinjauan Konsep ............................................................................................................12
2.2.1 Efektivitas ...............................................................................................................12
2.3 Internet ..........................................................................................................................15
2.3.1. Pengertian Internet .................................................................................................15
2.3.2. Fungsi Internet .......................................................................................................15
xi
2.3.3. Media Baru (New Media) ......................................................................................16
2.3.4. Layanan Jaringan Sosial ........................................................................................19
2.3.5. Media Sosial ..........................................................................................................19
2.3.6. Instagram ...............................................................................................................20
2.4 Minat Beli ......................................................................................................................21
2.5 Sneaker ..........................................................................................................................24
2.6 Kerangka Berfikir ..........................................................................................................26
2.7 Hipotesis Penelitian .......................................................................................................28
2.8 Operasional Variabel .....................................................................................................29
2.9 Penelitian Terdahulu ......................................................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 34
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................................34
3.2 Teknik Penelitian ...........................................................................................................34
3.3 Instrumen Penelitian ......................................................................................................35
3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................................................36
3.4.1 Populasi ..................................................................................................................36
3.4.2 Sampel ....................................................................................................................38
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................................39
3.5.1 Teknik Pengolahan .................................................................................................39
3.5.2 Uji Validitas ...........................................................................................................41
3.5.3 Uji Reliabilitas .......................................................................................................42
3.6 Teknik Analisis Data .....................................................................................................43
3.6.1 Analisis Deskriptif ..................................................................................................43
3.6.2 Hasil Uji Validitas Data ..........................................................................................44
3.6.3 Hasil Uji Reabilitas .................................................................................................47
3.6.4 Pearson‘s Correllation (Product Moment)...............................................................48
3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ..........................................................................50
3.6.7 Uji Hipotesis ...........................................................................................................50
BAB IV Hasil Penelitian ............................................................................................ 52
4.1 Deskripsi Data ...............................................................................................................52
xii
4.1.1 Karakteristik Responden .........................................................................................52
4.1.2 Jenis Kelamin .........................................................................................................53
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ..............................................................................................54
4.2.1 Deskripsi Variabel Efektifitas Media Sosial Instagram (Variabel X) ......................54
4.2.2 Deskripsi Variabel Minat beli sepatu Sneaker (Variabel Y) ..................................83
4.3 Hasil Analisis Deskriptif ..............................................................................................110
4.4 Hasil Uji Korelasi ........................................................................................................111
4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................................................113
4.6 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................................114
4.7 Interpretasi Hasil Penelitian .........................................................................................116
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................................117
4.8.1 Efektivitas Media Sosial Instagram.......................................................................117
4.8.2 Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA
2012-2015......................................................................................................................121
4.8.3 Hubungan Efektivitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker
survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA ...................................................123
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 130
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................130
5.2 Saran ............................................................................................................................131
5.2.1 Praktis ...................................................................................................................131
5.2.2 Akademis ..............................................................................................................133
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 134
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 138
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Jawaban Kuesoner .............................................................................. 40
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ............................................ 42
Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ........................................................ 44
Tabel 3.4 Case Processing Summary Efektifitas Media Sosial Instagram .................. 44
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 45
Tabel 3.6 Case Processing Summary Minat Beli Sepatu Sneaker ............................... 46
Tabel 3.7 Item-Total Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 46
Tabel 3.8 Reliability Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram ............................. 47
Tabel 3.9 Reliability Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker ......................................... 48
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi................................................................... 49
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................................ 53
Tabel 4.2 Indikator Kuantitas 1 .................................................................................... 55
Tabel 4.3 Indikator Kuantitas 2 .................................................................................... 57
Tabel 4.4 Indikator Kuantitas 3 .................................................................................... 59
Tabel 4.5 Indikator Kuantitas 4 .................................................................................... 61
Tabel 4.6 Indikator Kualitas 1 ...................................................................................... 64
Tabel 4.7 Indikator Kualitas 2 ...................................................................................... 65
xiv
Tabel 4.8 Indikator Kualitas 3 ...................................................................................... 67
Tabel 4.9 Indikator Kualitas 4 ...................................................................................... 69
Tabel 4.10 Indikator Kualitas 5 .................................................................................... 70
Tabel 4.11 Indikator Kualitas 6 .................................................................................... 72
Tabel 4.12 Indikator Kualitas 7 .................................................................................... 74
Tabel 4.13 Indikator Kualitas 8 .................................................................................... 75
Tabel 4.14 Indikator Waktu 1....................................................................................... 77
Tabel 4.15 Indikator Waktu 2....................................................................................... 79
Tabel 4.16 Indikator Waktu 3....................................................................................... 80
Tabel 4.17 Indikator Waktu 4....................................................................................... 82
Tabel 4.18 Indikator Faktor Internal 1 ......................................................................... 83
Tabel 4.19 Indikator Faktor Internal 2 ......................................................................... 85
Tabel 4.20 Indikator Faktor Internal 3 ......................................................................... 88
Tabel 4.21 Indikator Faktor Internal 4 ......................................................................... 89
Tabel 4.22 Indikator Faktor Internal 5 ......................................................................... 91
Tabel 4.23 Indikator Faktor Internal 6 ......................................................................... 93
Tabel 4.24 Indikator Faktor Internal 7 ......................................................................... 94
xv
Tabel 4.25 Indikator Faktor Internal 8 ......................................................................... 96
Tabel 4.26 Indikator Faktor Eksternal 1....................................................................... 99
Tabel 4.27 Indikator Faktor Eksternal 2..................................................................... 101
Tabel 4.28 Indikator Faktor Eksternal 3..................................................................... 102
Tabel 4.29 Indikator Faktor Eksternal 4..................................................................... 104
Tabel 4.30 Indikator Faktor Eksternal 5..................................................................... 106
Tabel 4.31 Indikator Faktor Eksternal 6..................................................................... 108
Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase .................................................... 111
Tabel 4.33 Pearson Correlation .................................................................................. 112
Tabel 4.35 Koefisien .................................................................................................. 113
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 54
Diagram 4.2 Indikator Kuantitas 1 ............................................................................... 55
Diagram 4.3 Indikator Kuantitas 2 ............................................................................... 57
Diagram 4.4 Indikator Kuantitas 3 ............................................................................... 59
Diagram 4.5 Indikator Kuantitas 4 ............................................................................... 61
Diagram 4.6 Indikator Kualitas 1 ................................................................................. 64
Diagram 4.7 Indikator Kualitas 2 ................................................................................. 66
Diagram 4.8 Indikator Kualitas 3 ................................................................................. 67
Diagram 4.9 Indikator Kualitas 4 ................................................................................. 69
Diagram 4.10 Indikator Kualitas 5 ............................................................................... 71
Diagram 4.11 Indikator Kualitas 6 ............................................................................... 72
Diagram 4.12 Indikator Kualitas 7 ............................................................................... 74
Diagram 4.13 Indikator Kualitas 8 ............................................................................... 75
Diagram 4.14 Indikator Waktu 1 .................................................................................. 77
Diagram 4.15 Indikator Waktu 2.................................................................................. 79
xvii
Diagram 4.16 Indikator Waktu 3.................................................................................. 80
Diagram 4.17 Indikator Waktu 4.................................................................................. 82
Diagram 4.18 Indikator Faktor Internal 1 .................................................................... 84
Diagram 4.19 Indikator Faktor Internal 2 .................................................................... 86
Diagram 4.20 Indikator Faktor Internal 3 .................................................................... 88
Diagram 4.21 Indikator Faktor Internal 4 .................................................................... 90
Diagram 4.22 Indikator Faktor Internal 5 .................................................................... 91
Diagram 4.23 Indikator Faktor Internal 6 .................................................................... 93
Diagram 4.24 Indikator Faktor Internal 7 .................................................................... 94
Diagram 4.25 Indikator Faktor Internal 8 .................................................................... 96
Diagram 4.26 Indikator Faktor Eksternal 1 .................................................................. 99
Diagram 4.27 Indikator Faktor Eksternal 2 ................................................................ 101
Diagram 4.28 Indikator Faktor Eksternal 3 ................................................................ 103
Diagram 4.29 Indikator Faktor Eksternal 4 ................................................................ 104
Diagram 4.30 Indikator Faktor Eksternal 5 ................................................................ 106
Diagram 4.31 Indikator Faktor Eksternal 6 ................................................................ 109
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gerafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia ....................... 2
Gambar 2.1 Sepatu Sneaker ......................................................................................... 25
Gambar 2.2 Krangka Berfikir ....................................................................................... 27
Gambar 2.3 Oprasional Variabel .................................................................................. 30
Gambar 4.1 Informasi Postingan .................................................................................. 63
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada
saat
ini
perkembangan teknologi
dan komunikasi
mengalami
perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media
massa, yang diawali dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Dan hingga
pada hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang dikenal dengan
sebutan new media, yang mencakup teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi
dimana keduanya membentuk suatu mata rantai yang tak dapat terpisahkan. New
media yang dimaksud disini adalah jaringan internet yang dapat menghubungkan
seluruh pengguna internet di seluruh dunia di dalam suatu jaringan dimanapun dan
kapanpun mereka berada.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat internet terus
berkembang dan tersebar ke segenap elemen lapisan masyarakat (Winarto, 2012).
Berdasarkan data theultralinx.com, pengguna internet di seluruh dunia meningkat
hingga tujuh persen atau 2,1 miliar dalam satu dasawarsa terakhir (Setiawan, 2012).
Situs jejaring sosial merupakan situs yang paling diminati pengguna internet
di seluruh dunia (Cam & Isbulan, 2012: 14). Berdasarkan data comstore.com,
pengguna situs jejaring sosial mencapai 1,2 miliar atau 85% dari seluruh pengguna
internet pada tahun 2011. Selain itu, situs jejaring sosial juga mengalahkan
penggunaan email yang hanya memiliki 916 juta pengguna atau 65% dari seluruh
1
2
pengguna internet (Aquino, 2011). Situs jejaring sosial
adalah salah satu jenis
komunikasi virtual yang membantu individu terhubung dengan orang lain. Salah satu
situs jejaring sosial yang paling populer dan memiliki pengguna paling banyak di
seluruh dunia adalah Instagram (Das & Sahoo, 2011: 222).
Instagram merupakan sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat
oleh followers dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar
antara sesamanya. Layanan berbagi foto Instagram, merupakan salah satu saluran
jejaring sosial yang populer di Indonesia. Penggunaannya pun kian tersebar Menurut
data (Socialbakers,2013), pengguna Instagram di seluruh dunia sebanyak 334.101.800
pengguna. 30.583.320 pengguna dan sebagian besar penggunanya adalah usia remaja.
Rentang usia 16-24 tahun merupakan rentang usia yang paling banyak menggunakan
Instagram yaitu 57% (15.830.300) dari pengguna Instagram di Indonesia. Disusul
rentang usia 25-34 dengan 22% pengguna dan rentang usia 13-15 tahun sebanyak
10% pengguna. Usia di atas 35 tahun memiliki pengguna sebanyak 10% dari total
pengguna Instagran di Indonesia.
Gambar 1.1 Grafik pengguna Instagram yang meningkat di Indonesia
3
Sumber:http://m.gopego.com/news_details.php?url=instagram-capai-30-juta-pengguna
(diakses pada tanggal 30 september 2015).
Berdasarkan data yang telah dipaparkan, sebagian besar pengguna situs
jejaring sosial (Instagram) berusia remaja. Menurut data Comscore (Aquino, 2011),
penggunaan situs jejaring sosial di kalangan remaja mengalami peningkatan terbesar
dibandingkan rentang usia lainnya yaitu sebesar 84,4%.
Menurut penelitian Kuss & Griffiths (2011: 3531), aktivitas yang sering
dilakukan oleh remaja (mahasiswa) dalam situs jejaring sosial antara lain: membaca
atau merespon komentar yang terdapat pada akun remaja (mahasiswa) atau menulis
sesuatu pada akun orang lain, mengirim atau merespons pesan atau undangan dari
orang lain, membuka profil orang lain, chatting dengan orang lain (Young, 2007: 672).
Media sosial saat ini berperan penting dalam komunikasi pemasaran. Dengan
promosi melalui media sosial, perusahaan dapat mengetahui respon langsung atas
promosinya tersebut yang juga dapat menimbulkan aktifitas yang dikenal dengan
belanja online.
Belanja online pertama kali ditemukan oleh Michael Aldrich, pada tahun 1979,
hingga pada akhirnya berkembang pesat sampai sekarang (Chandra, 2012 : 10).
Belanja online adalah sebuah teknologi yang berkaitan dengan jual-beli suatu produk
atau jasa, melalui sebuah sistem elektronik seperti internet atau jaringan komputer
lainnya.
4
Belanja online merupakan salah satu kemudahan dalam gaya hidup masyarakat
modern yang bisa dicapai melalui internet. Perusahaan/distributor maupun konsumen
merasa sangat diuntungkan dengan belanja online. Bagi perusahaan/distributor akan
mempermudah dalam melakukan pemasaran terhadap produk yang ingin di perjual
belikan, mempermudah komunikasi dengan pelanggan serta menurunkan biaya
operasional perusahaan. Sedangkan keuntungan bagi konsumen dapat mempermudah
mereka dalam memenuhi kebutuhan, seperti membeli produk-produk yang sulit di
dapat di wilayahnya, lebih fleksibel karena dapat bertransaksi dimanapun konsumen
berada, dan banyak keuntungan lainnya.
Berbelanja secara online telah menjadi alternatif cara melakukan pembelian
barang ataupun jasa bagi para shopper cara pembelian barang ataupun jasa, penjualan
secara online telah berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan
juga popularitas (Laohapensang, 2009).
Adapun media sosial lain yang berperan dalam belanja online seperti
Facebook. Fitur yang di sediakan di facebook cukup banyak dan penggunaannya
cukup mudah. Melalui facebook jufa kita dapat berbagi apapun, mulai dari foto,
tautan, hingga video, sehingga facebook cenderung lebih terbuka dibanding media
sosial lainnya. Kekurangan facebook dalam berjualan online ialah terlalu banyak fitur,
sehingga meski kita sudah setiap hari menggunakan facebook belum tentu kita sudah
tahu banyak semua menu pengaturan di facebook, facebook juga adalah media yang
sangat sensitf sehingga rawan terkena blokir, selain itu tidak ada fitir upload sehingga
5
kita harus memasang software jika ingin upload foto yang menarik. Hal ini yang
membuat media sosial Instagram mempunyai kelebihan dalam berbelanja online,
karena instagram adalah aplikasi berbagi foto. Kita tahu bahwa manusia adalah
makhluk yang sangat suka dengan visualitas sehingga setiap foto yang kita upload
bisa menimbulkan ketertarikan oleh pengguna Instagram. Selain itu fitur yang
diberikan media sosial Instagram juga cukup mudah digunakan. Pada Instagram ada
fitur hashtags, sehingga foto kita akan dengan mudah di temukan oleh pengguna
lainnya, selain itu Instagram bisa dihubungkan dengan akun media sosial lainnya
sehingga dengan satu kali post di Instagram foto tersebut bisa kita bagikan ke media
sosial lain seperti facebook. Untuk itulah
Instagram yang dulunya hanya digunakan penggunanya untuk berbagi fotofoto pribadi kini telah berubah menjadi sarana berjualan online. Instagram saat ini
memiliki fungsi lain bagi sebagian orang. Selain untuk berkomunikasi dengan orangorang terdekat, Instagram juga menjadi pilihan untuk lapak berjualan. Alasan mengapa
banyak orang mulai menggunakan Instagram sebagai 2 sarana belanja online yaitu
mudah untuk digunakan dan pengguna media social tidak terbatas jumlahnya
(Mediabisnisonline.com, 2015).
Para pemilik toko online ini pun membuat akun berdasarkan nama toko
onlinenya dan mengunggah segala jenis produk yang mereka miliki. Mereka
memasarkan produk dengan beberapa cara seperti memasang hashtag dari jenis
barang tersebut ataupun dengan mengendorse artis-artis ternama yang memiliki
6
banyak pengikut. Instagram yang kini digunakan sebagai sarana belanja online dapat
memudahkan pengguna jasa belanja online, karena Instagram yang biasanya hanya
digunakan sebagai media sosial untuk berbagi foto kini dapat digunakan sebagai
sarana belanja online pula.
Seiring dengan meningkatnya pengguna instagram dalam beberapa tahun
terakhir, banyak pengguna Instagram yang memanfaatkannya untuk belanja secara
online, demikian halnya dengan mahasiswa yang banyak menggunakan media
Instagram untuk berbelanja online. Mahasiswa sebagai pengguna Instagram banyak
berbelanja online seperti baju, celana, sepatu dan barang-barang yang lainnya.
Sepatu sejatinya adalah alas kaki, yang melindungi bagian tubuh terbawah
ketika beraktivitas sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman, sepatu pun
berevolusi menjadi bermacam-macam jenis. Dan kini, sepatu juga menjadi identitas
sendiri yang menggambarkan pemakainya. Salah satu sepatu yang digemari sejak dulu
hingga sekarang, terutama di kalangan muda-mudi (mahasiswa), adalah sneaker.
Secara harfiah, sneaker bisa di definisikan sebagai sepatu atletik yang digunakan
untuk berolahraga. Namun kini sneaker juga punya fungsi kasual dan dipakai untuk
aktivitas harian. (http://finance.detik.com/read/2015/10/9/100430/2504382/4/ini-dia-sneaker-sepatuyang-bisa-dikoleksi)
Ketika seorang konsumen telah percaya pada sebuah online store, maka
konsumen akan mampu untuk memutuskan membeli barang ataupun jasa pada online
store tersebut. Ketika barang yang dipesan telah sampai dan barang tersebut sesuai
7
dengan gambar serta harapan mereka, maka mereka akan merasa senang dan puas.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi
mereka (Kotler dan Keller, 2009). Setelah rasa puas muncul, maka dengan sendirinya
akan timbul rasa loyal dalam diri konsumen untuk setia pada produk yang telah ia beli
sehingga menciptakan minat untuk melakukan pembelian kembali pada waktu yang
akan datang (Bentler dan Spencer, 1999).
Berdasarkan dari uraian diatas penulis meneliti keefektifitasan media
Instagram sebagai pemenuhan informasi sepatu sneaker di kalangan mahasiswa, dan
peneliti mengangkat judul ―Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram
Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media
Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas maka
peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut : “Bagaimana Hubungan Antara
Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei
Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account
Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)”
8
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti mengidentifikasi
permasalahan yang akan di teliti ke dalam identifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam kegiatan jual-beli sepatu
sneaker ?
2. Bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip pengguna media
sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP UNTIRTA ?
3. Seberapa Besar Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan
Minat Beli Sepatu Sneaker ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan dan identifikasi masalah, maka penelitian ini di
lakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas media sosial Instagram dalam jualbeli sepatu sneaker
2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli sepatu sneaker pada mahasiswa Fisip
pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP
UNTIRTA
3. Untuk mengetahui seberapa besar Hubungan Efektifitas Media Sosial
Instagram Terhadap Minat Beli Sepatu Sneaker
9
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1
Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi tentang data empiris
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan studi ilmu komunikasi khususnya
dalam bidang komunikasi massa yang mengkaji media online, baik bagi
akademisi maupun sebagai bahan perbandingan peneliti yang hendak
melaksanakan penelitian lanjutan.
1.5.2 Praktis
Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan sebagai
bahan pertimbangan bagi mahasiswa Fisip khususnya untuk mahasiswa ilmu
komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam pembelian sepatu sneaker
dengan menggunakan media Instagram.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada Tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan masalah yang penulis angkat yaitu tentang Hubungan Antara
Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker (Survei Pada
Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official
BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Berikut penjelasan terkait teori-teori
yang menjadi dasar dalam penelitian ini.
2.1 Tinjauan Teori
Teori merupakan seperangkat preposisi yang terintegrasi secara sintaksis yaitu
yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan
lainnya dengan data dasar yang dapat diamati dan berfungsi sebagai wahana untuk
meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati, (Moleong, 2002 : 34-35).
Definisi teori menurut para ahli yang lain teori ialah serangkaian asumsi,
konsep, konstrak, definisi dan preposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial
secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep, (Singarimbun dan
Effendi, 1998 : 37).
2.1.1 Teori Uses and Effect
Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori
10
11
tradisional mengenai efek. Konsep ‖use‖ (penggunaan) merupakan bagian
yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman
dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja,
2004:41).
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti
‖exposure‖ yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam
konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih
kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk
memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua, (Sendjaja,
2004:41).
Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect,
kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap
media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada
keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa,
(Sendjaja, 2004: 41-42).
Kaitannya dengan keefektifitasan Instagram media sosial dalam sepatu
sneaker dan mendapat feedback dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
12
Sultan Ageng Tirtayasa berupa minat beli. Karakteristik individu, harapan dan
persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa
individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi
media masaa. Jadi faktor-faktor dalam minat beli menjadi alas an mahasiswa
menggunakan media sosial Instagram.
2.2 Tinjauan Konsep
Pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai cirri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan
dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam
bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan
dalam bentuk kata, (Bahri, 2008 : 30).
Menurut ahli yang lain konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan
dengan suatu istilah atau rangkaian kata, (Soedjadi, 2000 : 14).
2.2.1 Efektivitas
Efektivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
keberhasilan, kemujaraban, pengaruh atau kesan. Efektivitas berarti taraf sejauhmana
suatu kelompok mencapai tujuannya
13
Menurut Hasan Syadily dalam Ensiklopedi Indonesia, secara teminologi
efektivitas berarti menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan
efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya.
Pada dasarnya pengertian efektivitas berbeda dengan efisiensi. Efektivitas
umumnya menunjuk pada taraf tercapainya hasil, sedangkan efisiensi berbicara pada
cara yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut dengan membandingkan antara
input dan outputnya. Miller, (dalam Tangkilisan, 2005:38) menjelaskan pengertian
efektivitas dan efisiensi sebagai berikut :
―Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial
mencapai tujuannya. Sedangkan efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara
biaya dan hasil.‖
The Liang Gie (dalam Halim, 2004:167) berpendapat bahwa efektivitas adalah
suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki jika seorang melakukan
suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendakinya. Orang dikatakan
efektif bila menimbulkan akibat atas maksud yang dikehendakinya.
Efektifitas menurut Robbin (dalam Hermaya, 2004:7) sering digambarkan
sebgai segala sesuatu yang dilakuakan guna membantu organisasi mencapai
sasarannya. Sedangkan Gibson (1996:25) menggambarkan efektivitas lebih sederhana
sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati sebagai usaha bersama.
14
Menurut Ravianto (1989), pengertian efektivitas adalah seberapa baik
pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan
yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan
perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan
efektif, (Ravianto,1989:113)
―Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa target (kuantitas,
kualitas, waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai,
makin tinggi efektivitasnya.‖(Hidayat, 1986)
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang
telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih
dahulu.
Dan pengertian-pengertian efektivitas yang diuraikan tersebut, secara
sederhana yang dimaksud efektivitas dalam penelitian ini adalah tolak ukur
tercapainya
keberhasilan
atas
penggunaan
media
sosial
Instagram
dalam
meningkatkan minat beli. Hal ini sesuai dengan pengertian mengenai efektivitas yang
diuraikan sebelumnya.
15
2.3 Internet
2.3.1. Pengertian Internet
Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket
(packet switching communication protocol).
Internet adalah salah satu media yang paling efektif untuk media
komunikasi pada masa sekarang. Peralatan seperti Facebook, MSN, dan lain
sebagainya, membuat orang-orang menjadi lebih mudah untuk saling
berhubungan dan membentuk komunitas secara online. Internet pada dasarnya
merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini
tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email,
transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau computer, (Severin
& Tankard, 2005 : 6).
2.3.2. Fungsi Internet
Internet merupakan jaringan komputer utama dan terbesar yang berada
di bumi, berikut adalah tiga fungsi dari internet secara umum:
1. Internet sebagai sumber informasi
Internet merupakan sarana untuk menyediakan sumber informasi dan
mencari informasi.
2. Internet sebagai jaringan komunikasi
16
Internet juga merupakan jaringan komunikasi, melalui berbagai
aplikasi seperti email, forum, chat, video conference, sampai dengan aplikasi
telepon berbasis jaringan internet (Voice Over IP).
3. Internet sebagai media pertukaran data
Internet merupakan media untuk saling bertukar data dalam bentuk
digital.
2.3.3. Media Baru (New Media)
Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis,
ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa
(mass
communication)
adalah
komunikasi
kepada
khalayak
dengan
menggunakan saluran-saluran komunikasi ini.
Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar,
video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new
media). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi
komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video
seperti DVD, pesan instan, (instan messaging- IM) dan telepon genggam
(West dan Turner, 2009:41).
Media baru (new media) bisa dikatakan sebagai media ―generasi
ketiga‖ setelah media cetak (printed media) dan media elektronik (electronic
media), ( Asep Romli, 2012 : 30 ).
17
New Media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20
untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik,
rekaman dan tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi
komunikasi, peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting,
internet. Media baru memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja
dan dengan perangkat digital apapun. Perangkat yang mendukung untuk
menyediakan fasilitas umpan balik secara langsung, berbagai partisipasi
kreatif, dan terbentuknya berbagai komunitas yang mengiringi konten-konten
media.
Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang
mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai
teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan
dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode
yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok
dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media
karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media
zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital
(modern media/new media).
Menurut Lee M dan Carla Johnson (2007:382-383), internet juga
dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information
superhigway), dan memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini
18
merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan
dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan
komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan.
Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena
bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan
dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna.
Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan,
pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time).
Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang
demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai
konten media. Sebagai contoh, siaran televisi berkualitas tinggi yang dilihat
dengan televisi digital plasma terbaru adalah salah satu contoh dari media
tradisional. Sedangkan poster sederhana dari grup musik lokal yang
melampirkan alamat website dimana penggemar bisa mencari informasi dan
mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi media baru.
Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru
berbentuk digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi,
dapat dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed),
interaktif dan bersifat netral (Flew, 2008).
19
2.3.4. Layanan Jaringan Sosial
Sebuah layanan jaringan sosial adalah sebuah layanan online, sebuah
platform (antar muka), atau situs yang memusatkan layanannya pada
pembangunan media sosial atau hubungan sosial diantara orang-orang yang
berbagi ketertarikan dan atau aktivitas. Sebuah layanan jaringan sosial pada
umumnya terdiri dari representasi masing-masing pengguna, sebagai contoh
profil, link sosial dan berbagai aplikasi tambahan yang bisa pengguna terapkan.
Jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, aktivitas, kegiatan,
dan berbagai ketertarikan pada jaringan mereka masing-masing.
2.3.5. Media Sosial
Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi
sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai
teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
“a group of Internet-based applications that build on the ideological
and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and
exchange of user-generated content.” (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein,
2010).
Diterjemahkan menjadi, ―sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet
yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang
memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.‖ Melihat literatur
diatas, media sosial merupakan sekumpulan aplikasi interaktif yang terdiri dari
20
berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi
yang kita kenal dengan nama media sosial.
Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk
diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat
informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang
lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi.
2.3.6. Instagram
Instagram berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc. merupakan
sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi
untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang
terlalu banyak di dalam HTML 5 mobile ( hiper text markup language 5 ),
namun kedua CEO ( Chief Executive Officer ) Kevin Systrom dan juga Mike
Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu
mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya
mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih
ada beberapa hal yang belum sempurna.
Versi Burbn yang sudah final, aplikasi yang sudah dapat digunakan di
dalam iPhone dan Android, yang dimana isinya terlalu banyak dengan fiturfitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur
yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk
21
menyukai sebuah foto, itulah yang akhirnya menjadi awal mulai munculnya
media sosial Instagram Nama Instagram berasal dari pengertian dari
keseluruhan fungsi aplikasiini. Kata ‖insta‟ berasal dari kata ―instan‟, seperti
kamera Polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan ―foto
instan‟.
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti
Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata ―gram‟ berasal dari kata
―telegram‟, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan
informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram
yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga
informasi
yang ingin
disampaikan dapat
diterima
dengan
cepat
(
itunes.apples.com).
2.4 Minat Beli
Minat (Interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah
kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan kepadanya (statisfiers). Slameto (2010:180) mendefenisikan, ―Minat adalah
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh‖.
Pengaruh minat sangat besar terhadap suatu tindakan yang akan dilakukan,
karena bila tindakan yang dilakukan tidak berdasarkan minat maka tidak akan
22
menimbulkan kesenangan. Minat dalam hal ini berarti adanya perhatian serta daya
tarik khusus terhadap objek, kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan sehingga
sampai memperoleh suatu kepuasan.
Di dalam menumbuhkan minat, seseorang harus membangkitkan perhatian
agar tumbuh rasa minat tersebut. Menurut Gazali (Slameto, 2010:56), perhatian adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek. Dengan begitu apabila perhatian telah
terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat. Minat
merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat
untuk melakukan suatu kegiatan, lalu dilanjutkan dengan timbulnya keputusan, yakni
keputusan untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Komponen ini semua yang menjadi serangkaian unsur yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga minat tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri,
dan mempunyai pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Widjaja (2004:45), secara
teori minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Minat tidak dibawa sejak lahir
2. Dapat berubah-ubah
3.
Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun
objek
23
4.
Objek tersebut dapat merupakan sesuatu hal tertentu, tapi dapat juga
merupakan dari hal-hal tersebut.
Menurut Reber (Muhibbin Syah, 1995:136), faktor-faktor yang mempengaruhi
minat individu, antara lain :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang
datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor internal ini terdiri dari empat unsur yaitu
:
a. Pemusatan perhatian, yaitu suatu keadaan kreativitas jiwa yang dipertinggi
yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal ataupun benda.
b. Keingintahuan, yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan informasi agar
dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju.
c. Motivasi, yaitu dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan dan
mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi.
d. Kebutuhan, yaitu bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan
kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat individu berminat yang
datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga unsur yaitu:
24
a. Dorongan dari teman (orang lain), yaitu adanya suatu dorongan maupun
dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan.
b. Fasilitas yang memadai, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai atau
menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tindakan.
c. Keadaan lingkungan, yaitu bagian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
yang menyebabkan individu terfokus melakukan suatu kegiatan.
2.5 Sneaker
Sepatu sejatinya adalah alas kaki, yang melindungi bagian tubuh terbawah
ketika beraktivita sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman, sepatu pun
berevolusi menjadi bermacam-macam jenis. Dan kini, sepatu juga menjadi identitas
sendiri yang menggambarkan pemakainya.
Salah satu sepatu yang digemari sejak dulu hingga sekarang, terutama di
kalangan muda-mudi, adalah sneaker. Secara harfiah, sneaker bisa didefinisikan
sebagai sepatu atletik yang digunakan untuk berolahraga. Namun kini sneaker juga
punya fungsi kasual dan dipakai untuk aktivitas harian.
Sejak 1970-an, sneaker sudah menjadi cirri khas anak muda. Fenomena
sneaker juga pernah direkam dalam sebuah film documenter berjudul Just for Kicks.
Film buatan 2005 mengisahkan sejarah sneaker dan orang-orang tenar yang
mempopulerkan sepatu ini. Missy Elliot, rapper perempuan asal AS, menjadi salah
satu sneakerhead yang memberikan testimoni. Sneaker erat berhubungan dengan
25
music seperti hip hop dan rock. Bahkan sejumlah band macam Metallica sampai
Coldplay bekerja sama dengan pabrikan sneaker untuk membuat varian eksklusif.
Gambar 2.1 Sepatu Sneaker
26
2.6 Kerangka Berfikir
Penelitian ini menggunakan teori Uses and effect, dalam teori ini kebutuhan
hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media.
Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses
terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau
tidak menggunakan isi media massa. Kaitannya dengan keefektifitasan Instagram
media sosial dengan sepatu sneaker dan mendapat feedback dari mahasiswa Fisip
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berupa minat beli. Penggunaan media sosial
Instagram oleh mahasiswa Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam memenuhi
kebutuhannya yaitu sepatu sneaker di dasari oleh faktor-faktor dalam minat beli yaitu
faktor Internal dan faktor eksternal, hal ini menimbulkan minat beli dari mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan juga menjadi alasan bagi
mereka menggunakan media sosial Instagram dalam mencari informasi dan memenuhi
kebutuhan mereka terhadap sepatu sneaker..
Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk melihat seberapa besar hubungan
efektivitas media sosial Instagram terhadap minat beli sepatu sneaker survei pada
mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM
FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Berdasarkan landasan teori yang telah
dipaparkan, terbentuk suatu kerangka berpikir peneliti sebagai berikut:
27
Gambar 2.2 Krangka Berfikir
Teori Uses and Effect
Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven
Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara
pendekatan uses and gratification dan teori tradisional
mengenai efek. Konsep ‖use‖ (penggunaan) merupakan
bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini.
Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan
penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman
dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses
komunikasi massa, (Sendjaja, 2004:41)..
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat(Y)
Efektivitas Media Sosial
Instagram



Kuantitas
Kualitas
Waktu
Sumber: Ravianto, Produktivitas
dan Seni Usaha, PT. Binaman
Teknika Aksara, hal. 113
Minat Beli Sepatu Sneaker pada
mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Faktor internal
 Pemusatan perhatian
 Keingintahuan
 Motivasi
 Kebutuhan
Faktor Eksternal
 Dorongan dari teman (orang lain)
 Fasilitas yang memadai
 Keadaan lingkungan
Sumber: (Muhibbin Syah, 1995:136)
Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial
Instagram dalam Dengan Beli Sepatu Sneaker
(Survei Pada Mahasiswa FISIP Pengguna Media Sosial
Instagram di Follower Account Official BEM FISIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
28
2.7 Hipotesis Penelitian
Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai
sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah
merumuskan hipotesis. Hipotesis itu jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Dalam model tradisional ilmu, kita melihat bagaimana dari kasus-kasus
observasi kita simpulkan sebuah teori melalui proses induksi. Selanjutnya, dari teori
kita dapat menjabarkan proposisi-proposisi baru melalui proses deduksi. Teori tidak
dapat diuji. Supaya dapat diuji, teori harus dirinci menjadi proposisi-proposisi.
Proposisi seperti ini disebut hipotesis. Hipotesis sering disebut statement of theory in
testable for, atau tentative statements about reality (Champion, 1981:125).
Ada 2 jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu :
1. Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis nol merepresentasikan pendekatan tradisional: ia membuat
suatu prediksi yang menyatakan tidak ada satu pun hubungan atau perbedaan
signifikan antara kelompok-kelompok dalam variabel penelitian. Hipotesis ini
mempunyai bentuk dasar yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel
X dan variabel Y yang akan diteliti.
Hipotesis nol (H0) yang dibuat oleh peneliti ialah, Tidak ada hubungan
anatara efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu sneaker
29
survei pada mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower
Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Hipotesis Kerja (Ha)
Hipotesis kerja (Ha) merupakan lawan dari Hipotesis nol (H0). Peneliti
membuat suatu prediksi atas hasil yang diharapkan. Prediksi ini biasanya
berasal dari literatur-literatur atau penelitian-penelitian sebelumnya yang
pernah menyatakan kemungkinan hasil tersebut. Hipotesis kerja (Ha) dapat
langsung dirumuskan apabila ternyata Hipotesis nol (H0) ditolak.
Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini ialah, Ada hubungan
antara efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu sneaker
survei pada mahasiswa FISIP pengguna media sosial Instagram di Follower
Account Official BEM FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2.8 Operasional Variabel
Penelitian mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan
di antara berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari
variabel yang lain disebut variabel bebas. Variabel yang diduga sebagai akibat atau
yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel tak bebas. Jika
kita menyatakan, ―Bila X, maka Y‖, X adalah variabel bebas dan Y variabel tak bebas.
(Kerlinger, 1987:35).
30
Gambar 2.3 Oprasional Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Efektivitas
Media
Sosial
Instagram
Efektivitas
Media Sosial
Instagram
berusaha
mencari data
dan informasi
mengenai
kuantitas,
kualitas, dan
waktu
Kuantitas
Kualitas
Waktu
Minat Beli Minat adalah
Sepatu
rasa lebih
Sneaker
suka dan rasa
ketertarikan
pada suatu hal
atau aktivitas
tanpa ada
yang
menyuruh
Faktor internal
Alat Ukur
a. Jumlah postingan
b. Kelengkapan
informasi postingan
a. Aktual dan faktual
b. Kejelasan
postingan
c. Penyajian
postingan sesuai
kebutuhan
d. Keakuratan
postingan
a. Frekuensi
kebaharuan
postingan tiap
harinya
b. Intensitas pencarian
informasi sepatu
sneaker di media
sosial Instagram
a. Pemusatan perhatian
Skala
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
b. Keingintahuan
c. Motivasi
d. Kebutuhan
Faktor
eksternal
a. Dorongan dari
teman (orang lain)
b. Fasilitas yang
memadai
c. Keadaan lingkungan
Ordinal
31
2.9 Penelitian Terdahulu
Nama
Penelitian
Judul
Penelitian
Tahun
Citra Ivana Malumbot
Maulana Yusuf
Muhammad Fandi
Septiawan
EFEKTIVITAS
Hubungan
Hubungan Antara
PORTAL WEB
Efektivitas Program Efektifitas Media
SEBAGAI MEDIA
Walikota Menyapa Sosial Instagram
PEMASARAN
Dengan Tingkat
Dengan Minat Beli
SOSIAL
Partisipasi
Sepatu Sneaker
(Studi Deskriptif
Masyarakat Akan
(Survei Pada
Kuantitatif Mengenai Agenda Pemerintah Mahasiswa FISIP
Efektivitas
Kota Cilegon
Pengguna Media
Penyampaian
Sosial Instagram di
Pesan Komunikasi
Follower Account
dari Portal Web
Official BEM
www.marinyanyi.com
FISIP Universitas
Kepada Para Guru
Sultan Ageng
TK Swasta di Kota
Tirtayasa)
Sleman, Yogyakarta
Melalui EPIC Model)
2012
2015
2016
Metode
Penelitian
Kuantitatif
Kuantitatif
Kuantitatif
Kesimpulan
Penelitian
Hasil penelitian ini
memaparkan semua
dimensi EPIC
menunjukkan angka
efektif.
Hal ini menunjukkan
bahwa portal web Mari
Nyanyi sudah dapat
membuat
kebutuhan, sikap,
tingkat kepercayaan
dan pola pikir mereka
terpenuhi. Mari
Nyanyi
memilih portal web
sebagai salah satu
media pemasaran
sosial untuk
Penyampaian
informasi dilakukan
lewat berbagai
media, seperti
Lembaga Penyiaran
Publik Lokal
(LPPL). Namun,
ternyata masih
terdapat masyarakat
yang belum
memahami makna
pesan dalam
informasi tersebut.
Sehingga,
pemahaman itu
akan berdampak
pada partisipasi
Didalam teori Uses
and Effect
menunjukan
sebuah
pengetahuan
mengenai
penggunaan media
dan penyebabnya,
akan memberikan
jalan bagi
pemahaman dan
perkiraan tentang
hasil dari suatu
proses komunikasi
massa. Pendekatan
dalam penelitian
ini adalah
32
menyampaikan
pesan komunikasi
kepada para guru dan
orang tua agar lagu
anak dapat hadir
kembali.
Perbedaan
Penelitian ini
menggunakan teori
media pemasaran
sosial, teori
komunikasi kegunaan
dan
gratifikasi, portal web,
teori efektivitas, serta
EPIC Model.
Rumusan masalah
pada penelitian ini
adalah bagaimana
efektivitas
penyampaian
pesan komunikasi
masyarakat dalam
proses
pembangunan.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk
mengetahui
hubungan
efektivitas program
walikota menyapa
dengan tingkat
partisipasi
masyarakat akan
agenda pemerintah
Kota Cilegon.
Penelitian ini
bertitik tolak pada
teori Difusi Inovasi
dari Rogers dan
Shoemaker yang
menelaah pesan
berupa ide-ide atau
gagasan-gagasan
baru yang
disampaikan pada
masyarakat dan
menimbulkan suatu
derajat risiko
tertentu.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk
mengetahui
hubungan
efektivitas program
walikota menyapa
dengan tingkat
partisipasi
masyarakat akan
agenda pemerintah
Kota Cilegon.
Penelitian ini
bertitik tolak pada
teori Difusi Inovasi
dari Rogers dan
kuantitatif.
Penelitian ini
menggunakan
teknik
nonprobability
sampling, dimana
teknik sampling ini
memberikan
peluang yang sama
bagi seluruh
anggota populasi
untuk dipilih
menjadi anggota
sampel, dari 70
responden dengan
menyebarkan
kuesioner pada
mahasiswa Fisip
pengguna media
sosial Instagram
UNTIRTA Serang
Penelitian
menunjukan
hipotesis bahwa
terdapat efektifitas
antara variabel
media sosial
Instagram terhadap
minat beli sepatu
Sneaker pada
mahasiswa Fisip
pengguna media
sosial Instagram di
Follower Account
Official BEM
FISIP UNTIRTA
33
Mari Nyanyi pada para
guru TK Swasta di
Kota
Sleman,Yogyakarta
melalui portal web
dengan EPIC Model?.
Penelitian ini
menggunakan metode
penelitian survei.
Metode pengumpulan
data dilakukan dengan
cara penyebaran
kuisioner.
Persamaan Menggunakan New
Media, Efektifitas
Sumber
Universitas Atma
Jaya Yogyakarta
Shoemaker yang
menelaah pesan
berupa ide-ide atau
gagasan-gagasan
baru yang
disampaikan pada
masyarakat dan
menimbulkan suatu
derajat risiko
tertentu..
sebesar 0,502 yang
berarti bahwa
hubungan antara
kedua variabel
bernilai Sedang.
Dengan hasil
koefisien
determinasi
sebesar 25,2%,
menandakan
bahwa variabel
―Minat Beli Sepatu
Sneaker pada
mahasiswa Fisip
pengguna media
sosial Instagram di
Follower Account
Official BEM
FISIP UNTIRTA‖
adalah kontribusi
dari variabel
―Efektivitas Media
Sosial Instagram‖.
Sedangkan sisanya
yaitu sebesar
74,8% dipengaruhi
oleh faktor lain.
Meneliti Efektifitas, Meneliti
Komunikasi Massa efektifitas, New
Media
Skripsi (Universitas
Sultan Ageng
Tirtayasa)
Skripsi
(Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan, dengan demikian penelitian ini tidak terlalu mementingkan
kedalaman data atau analisis (Rachmat Kriyantono, 2008 : 82). Dalam penelitian
kuantitatif ini, peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau
hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data
hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data.
Dalam penelitian ini, dimana media sosial Instagram sebagai sumber informasi
dimana individu memproses dan memahami informasi dan membuat perubahan sikap
yaitu timbulnya minat beli terhadap sepatu sneaker.
3.2 Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik survei, sedangkan alat
ukurnya adalah kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh responden, dapat disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa
34
35
khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan ( Rachmat Kriyantono, 2006 :93).
Metode survei sebagai penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta
tentang gejala atau permasalahan yang timbul. Kajiannya tidak perlu mendalam
sampai menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut atau sampai menganalisa hubungan
atas gejala-gejala. Fakta-fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh proses
pengumpulan datadilapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk menangkap atau
menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin. Oleh karena itu instrumen
penelitian benar-benar harus mementingkan aspek reliabilitas dan validitas.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah Kuesioner :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden ( Sugyono, 2008 ) Pada penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner kepada
mahasiswa Fisip pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM
FISIP UNTIRTA.
36
Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert. Jenis data ini jika di
nyatakan dalam sjkala, maka jarak satu data dengan data lain tidak sama. Skala ordinal
dapat digunakan untuk mengukur sikap, kepentingan dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala ini, variable
yang diukur dijabarkan menjadi konsep-konsep yang akan dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusus item-item instrument angket kuesioner (Kriyantono : 134).
Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala ordinal mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk mengukur hubungan antara
efektifitas media sosial Instagram dengan minat beli sepatu Sneaker, dan
menggunakan skala ordinal.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas atau karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kriyantono, 2008 :61 ).
Populasi penelitian bisa dikatakan sebagai keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, nilai, peristiwa, dan sebagainya
sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian ( Burhan Bungin,
2009 : 99 ).
37
Gambar 3.1 Account Official BEM FISIP UNTIRTA
Populasi dalam penelitian ini ialah pada mahasiswa Fisip sebagai
pengguna media sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjumlah 233 orang. Alasan
pemilihan populasi dikarenakan mahasiswa Fisip masih dalam skala umur
remaja, dan juga alasan penulis memilih mahasiswa Fisip sebagai populasi
dikarenakan mereka sebagai pengguna media sosial Instagram, sehingga mereka
mudah untuk memahami dan memberi tanggapan atas kuesioner yang berisikan
tentang media sosial Instagram.
38
3.4.2 Sampel
Definisi mengenai sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari
keseluruhan individu penelitian ( Narbuko dan Cholid Abu Achmad, 2005 :
2007 ). Sedangkan menurut Nasution dan Usman ―sampel adalah bagian dari
populasi yang diteliti‖ ( Nasution, Mustafa Edwin dan Hardius Usman, :107 ).
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi ( Sugyono, 2007 : 62).
Ketika menentukan berapa sampel yang akan diambil, maka kita dapat
menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Ada
dua teknik pengambilan sampel, yaitu teknik probability sampling dan
nonpropability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability
sampling, dimana teknik sampling ini tidak memberikan peluang yang sama
bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,
2007), dengan tingkat derajat kesalahan sebesar 10%. Maka dapat dilihat
rumusnya sebagai berikut :
n=
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
39
D = Kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat di tolerir (10%)
n=
n=
n=
n=
n = 69.9
Maka dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sampel
yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini sebesar 70 mahasiswa Fisip
UNTIRTA yang menggunakan dan mengikuti account official Isntagram BEM
FISIP, yang tentunya sudah peneliti pilih yang termasuk kedalam kriteriakriteria yang sudah ditentukan.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Teknik Pengolahan
Setelah jumlah data dan informasi yang digunakan dalam penelitian
ini terkumpul, peneliti kemudian melakukan teknik analisa data. Adapun
tahap-tahap dalam pengumpulan data tersebut sebagai berikut:
1. Pengeditan
40
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang
diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses
pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik. Editing adalah
upaya untuk menghindari kesalahan, pengecekan, keterbacaan tulisan, dan
kejelasan makna serta menelaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan.
2. Pemberian Kode
Koding adalah proses identifikasi dan klarifikasi data penelitian ke
dalam skor numerik atau karakter simbol-simbol tertentu. Adapun kuesioner
akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skor untuk tiap-tiap item adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesoner
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor
Pertanyaan
4
3
2
1
(Sugiyono, 2014 : 93)
3. Mentabulasi Data
Proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat
tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat
mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Kegiatan tabulasi data
berupa pemberian skor, pemberian kode terhadap item-item yang diberi skor,
41
mengubah jenis data, dan memberikan kode dalam hubungan dengan
pengolahan data jika akan menggunakan komputer.
3.5.2 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang
digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur.
Peneliti menggunakan SPSS versi 18.00 dengan mengolah data yang
diperoleh di lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas
instrument dalam penelitian ini. Untuk menilai kevalidan masing-masing butir
pertanyaan, dapat Peneliti menggunakan SPSS versi 18.00 dengan mengolah
data yang diperoleh di lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur
validitas instrument dalam penelitian ini. Untuk menilai kevalidan masingmasing butir pertanyaan, dapat Cara analisisnya dengan cara menghitung
koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan
nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang
diperoleh r masih harus diuji signifikansinya dengan cara membandingkannya
dengan r tabel dengan nilai korelasinya pada alpha = 0,1. Kriteria pengujian
adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan valid
b. Jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tidak valid
42
Untuk dapat menganalisis validitas dan realibilitas maka dalam
penelitian ini uji coba diberikan kepada 30 responden, karena dengan jumlah
minimum 30 orang maka distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva
normal.
3.5.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan apa yang diukur,
sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur
dikatakan dapat memiliki ketepatan apabila alat ukur tersebut jelas, mudah
dimengerti dan terperinci. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
konsitensi hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan
menunjukan instrumen yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data
yang dapat dipercaya pula. Instrumen yang digunakan dalam variabel tersebut
dikatakan andal (reliabel) apabila memilki cronbach alpha lebih dari atau sama
dengan 0,6. Dengan membandingkan r hitung dengan tingkat signifikansi 10%.
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20
Kurang Reliabel
> 0,20 s/d 0,40
Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat Reliabel
43
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis
deskriptif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
mendeskripsikan masing-masing variabel, yaitu variabel efektifitas media sosial
Instagram (X) dan minat beli sepatu Sneaker (Y). Dalam analisis deskriptif ini,
perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban
dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
%= x100%
Keterangan :
n = skor empirik (skor yang diperoleh)
N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)
Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masingmasing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase
kemudian ditafsirkan kedalamkalimat.
1. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
a. Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100%
Skor maksimal
44
b. Menentukan angka persentase terendah
Skor minimal x l00%
Skor maksimal
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptifpersentase dikonsultasikan
dengan tabel kriteria:
Tabel 3.4 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase
No
Rentang Presentase
Kriteria
1
84% - 100%
Sangat Baik
2
82% - 63%
Baik
3
62% – 54%
Cukup Baik
4
53% - 34%
Tidak Baik
5
33% - 19%
Sangat Tidak Baik
3.6.2 Hasil Uji Validitas Data
a. Hasil Uji Validitas Variabel X (Efektifitas Media Sosial Instagram)
Tabel 3.5 Case Processing Summary Efektifitas Media Sosial
Instagram
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
Total
%
30
a
100,0
0 ,0
30
100,0
45
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
%
30
a
Total
100,0
0 ,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Tabel 3.6 Item-Total Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram
Item
Pertanyaan
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
Pernyataan 7
Pernyataan 8
Pernyataan 9
Pernyataan 10
Pernyataan 11
Pernyataan 12
Pernyataan 13
Pernyataan 14
Pernyataan 15
Pernyataan 16
Pearson
Correlation (r
hitung)
0,620
0,702
0,758
0,613
0,707
0,782
0,747
0,739
0,738
0,637
0,656
0,665
0,801
0,631
0,633
0,710
r Tabel
(signifikansi
0,10)
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Tabel 3.5 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden
yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang
46
(N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa
(exclude).
2. Tabel 3.6 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui Validitas
butir pernyataan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung
pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel
dilihat pada signifikasi 10% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga
didapat r tabel sebesar 0,3061. Jika r hitung > r tabel maka butir
tersebut valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan
pada variable X adalah valid.
b. HasilUji Validitas Instrumen Minat Beli Sepatu Sneaker
Tabel 3.7 Case Processing Summary Minat Beli Sepatu Sneaker
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
%
30
a
Total
100,0
0 ,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Tabel 3.8 Item-Total Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker
Item
Pertanyaan
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pearson
Correlation (r
hitung)
0,728
0,657
0,686
0,645
0,801
r Tabel
(signifikansi
0,10)
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
47
Pernyataan 6
Pernyataan 7
Pernyataan 8
Pernyataan 9
Pernyataan 10
Pernyataan 11
Pernyataan 12
Pernyataan 13
Pernyataan 14
0,721
0,673
0,680
0,734
0,741
0,697
0,687
0,787
0,737
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
0,3061
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Tabel 3.7 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden
yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang
(N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa
(exclude).
2. Tabel 3.8 Item-Total Statistics digunakan untuk mengetahui Validitas
butir pernyataan, caranya adalah dengan membandingkan skor r hitung
pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel, r tabel
dilihat pada signifikasi 10% dengan derajat bebas (df) = 28 sehingga
didapat r tabel sebesar 0,3061. Jika r hitung > r tabel maka butir
tersebut valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan
pada variabel Y adalah Valid.
3.6.3 Hasil Uji Reabilitas
a. Hasil Uji Reliabilitas Efektifitas Media Sosial Instagram
Tabel 3.9 Reliability Statistics Efektifitas Media Sosial Instagram
48
Reliability Statistics
CroSnbach's
Alpha
,873
N of Items
16
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Instrumen
Efektifitas Media Sosail Instagram adalah sebesar 0,873. Berdasarkan tabel
reliabilitas cronbach alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti
instrument variabel Efektifitas Media Sosail Instagram Sangat Reliabel.
b. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Sepatu Sneaker
Tabel 3.10 Reliability Statistics Minat Beli Sepatu Sneaker
Cronbach's
Alpha
N of Items
.864
14
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari Minat Beli
Sepatu Sneaker adalah sebesar 0,864. Berdasarkan tabel reliabilitas cronbach
alpha, nilai ini berada diantara 0,80 s/d 1,00 yang berarti instrument variabel
Minat Beli Sepatu Sneaker Sangat Reliabel.
3.6.4 Pearson’s Correllation (Product Moment)
Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat
hubungan atau pengaruh antar variabel dan pengujian terhadap hipotesis.
Terdapat 2 (dua) variabel dalam penelitian ini (X dan Y) dimana keduanya
berskala ordinal. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, data yang
49
terkumpul melalui kuisioner dan telah diberi bobot dengan menggunakan skala
ordinal dan dihitung skor dari masing-masing responden berdasarkan total
jumlah dari total jawaban.
Kemudian diolah menjadi uji statistik dengan alat ukur analisis korelasi
Pearson’ Correlation (Product Moment) yang akan menghasilkan koefisien
korelasi, untuk mengetahui tingkat hubungan di antara kedua variabel,
digunakan rumus sebagai berikut :
∑
√∑
Keterangan:
= Korelasi antara variabel x dan y
x
=
̅
y
=
̅
(Sumber: Sugiyono, 2009 : 228)
Untuk dapat memberikan penafsiran pada koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan
yang tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
(Sugiyono, 2009 : 231)
50
3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Nilai variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah koefisiensi regresi, yaitu menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi
penurunan
X = Nilai variabel independen
3.6.7 Uji Hipotesis
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji t dengan criteria
pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. thitung > ttabel = H0 ditolak dan Ha diterima
51
2. thitung < ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak
(Sumber: Ruslan, 2008 : 206)
Nilai t tabel didapat dari tabel distribusi t dengan derajat bebas (degree
of freedom) = n-2 dan nilai α yang digunakan 0.10 kemudian pengujian yang
dilakukan adalah dua pihak. Rumus uji t adalah sebagai berikut:
√
√
Keterangan:
r
= Besarnya korelasi
n
= Besarnya sampel
(Sumber: Sugiyono, 2009 : 230)
Pengujian selanjutnya, t hitung dibandingkan dengan t tabel. Lalu,
penggunaan derajat kesalahan 10% uji dua pihak dan penghitungan dk = n – 2.
Sehingga, akan terlihat hasil perbandingannnya apakah Ho : ρ = 0 atau Ha : ρ ≠
0.
BAB IV
Hasil Penelitian
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Karakteristik Responden
Survey ini mengambil data dari 70 responden yang berasal dari
mahasiswa Fisip
pengguna media sosial Instagram di Follower Account
Official BEM FISIP di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang diharapkan
menjadi seorang komunikator yang baik. Mahasiswa Fisisp tersebut bisa
menjadi penyebar pesan, menyampaikan informasi dengan baik, opinion
leader, dan trendsetter dengan mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan teknik nonprobability sampling yang memiliki sub-teknik
lainnya. Peneliti menggunakan teknik purposive smpling, dimana peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu. Jadi,
sampel sendiri tidak diambil secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.
Cara ini digunakan peneliti, karena sifat anggota populasi adalah homogen atau
memiliki karakter yang sama sebagai pengguna media sosial Instagram.
Karakteristik responden sebagai komunikan dilihat dari segi komposisi, seperti
jenis kelamin, serta menyaring responden dengan pernyataan menggunakan
atau tidak menggunakan media sosial Instagram. Semua ditampilkan untuk
mendeskripsikan karakteristik responden dalam bentuk tabel dan diagram.
52
53
4.1.2 Jenis Kelamin
Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis
kelamin responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam
kriteria jenis kelamin pria dan responden yang masuk dalam kriteria jenis
kelamin wanita.
Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat dapat
dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-laki
34
48.6
48.6
48.6
Perempuan
36
51.4
51.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden Perempuan lebih banyak
daripada jumlah responden Laki-Laki. Dengan komposisi jumlah responden
Laki-laki sebanyak 48,6 % sedangkan responden Perempuan sebanyak 51,4%.
Jika karakteristik jenis kelamin responden tersebut dilihat melalui
diagram maka akan terlihat pada diagram 4.1 berikut:
54
Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden
36.5
36
35.5
35
Laki-laki
34.5
Perempuan
34
33.5
33
Laki-laki
Perempuan
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian yang
diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan frekuensi dan
persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan
pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel.
4.2.1 Deskripsi Variabel Efektifitas Media Sosial Instagram (Variabel X)
Penilaian mengenai efektivitas media sosial Instagram terdiri dari 3
indikator yaitu Kuantitas, Kualitas, dan Waktu. Ketiga indikator tersebut
dikembangkan lagi menjadi 8 pernyataan dengan rincian sebagai berikut:
indikator Kuantitas memiliki 2 pernyataan, Kualitas memeiliki 4 Pernyataan,
dan Waktu memiliki 2 pernyataan.
55
4.2.1.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker
kepada mahasiswa (Indikator Kuantitas)
Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyataan ―Media
sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker
kepada mahasiswa‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.2 Indikator Kuantitas
(Media sosial Instagram memberikan banyak informasi tentang
sepatu Sneaker kepada mahasiswa)
Pernyataan1
Cumulative
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
1
1.4
1.4
1.4
setuju
42
60.0
60.0
61.4
sangat setuju
27
38.6
38.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.2 Indikator Kuantitas
56
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 42 orang (60%), jawaban
sangat setuju sebanyak 27 orang (38,6%) dan untuk jawaban tidak
setuju sebanyak 1 orang (1,4%). Instagram dapat menampilkan fotofoto secara instan, seperti Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan
untuk kata ―gram‖ berasal dari kata ―telegram‖, dimana cara kerja
telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang
lain dengan cepat (itunes.apples.com). Hal ini menunjukan bahwa
mayoritas responden setuju dengan pernyataan media sosial Instagram
memberikan banyak informasi tentang sepatu Sneaker. Audiens
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan jawaban
dari pernyataan bahwa media sosial Instagram banyak memberikan
informasi sepatu Snekaer atau tidak. Penggunaan media terdiri dari
jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media
dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara
keseluruhan.
Hal itu disebabkan oleh kebutuhan informasi tentang sepatu
Sneaker di media sosial Instagram yang saat ini mahasiswa Fisip
Pengguna media sosial Instagram sangat menggemari sepatu Sneaker
dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan dalam menggunakanya,
57
pada saat ini media sosial Instagram banyak memberikan informasi
sepatu Sneaker, di karenakan banyak akun-akun di media sosial
Instagram menjual sepatu Sneaker yang memberikan rincian-rincian
informasi mengenai sepatu Sneaker
Jadi, responden rata-rata menanggapi jawaban setuju karena
mereka setuju bahwa media sosial Instagram banyak memberikan
informasi tentang sepatu Sneaker.
4.2.1.2 Tanggapan Responden Atas Pernyataan media sosial
Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari
mengenai sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas)
Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―media sosial
Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari
mengenai sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.3 Indikator Kuantitas
(Media sosial Instagram memberikan informasi lebih dari
sekali dalam sehari mengenai sepatu Sneaker)
Pernyataan2
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
setuju
41
58.6
58.6
58.6
sangat setuju
29
41.4
41.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
58
Diagram 4.3 Indikator Kuantitas
Berdasarkan tabel
diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 41 orang (58,6%),
jawaban sangat setuju sebanyak 29 orang (41,4%). Hal ini menunjukan
bahwa mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa di media
sosial Instagram memberikan informasi lebih dari sekali dalam sehari
mengenai sepatu Sneaker, dikarenakan dari hasil tanggapan responden
melalui kuisioner menunjukan mayoritas jawaban adalah setuju.
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat
berarti ―exposure‖ yang semata-mata menunjuk pada tindakan
mempersepsi. Dalam konteks lain, dimana isi tertentu di konsumsi
59
dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait
harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi (Sendjaja, 2004 : 41).
Di media sosial Instagram banyak akun-akun penjual sepatu
yang memberikan informasi dalam bentuk postingan lebih dari sekali
dalam sehari mengenai sepatu Sneaker mulai dari harga mulai dari
harga paling murah sampai yangg mahal, merk sepatu dari nike, adidas,
asic dan masih banyak lagi yang lain.
4.2.1.3 Tanggapan Responden Atas Pernyataan di media sosial
Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi
sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas)
Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―di media
sosial Instagram sangat mudah dalam mencari kelengkapan informasi
sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.4 Indikator Kuantitas
(Di Media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari
kelengkapan informasi sepatu Sneaker)
Pernyataan3
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak setuju
23
32.9
32.9
32.9
ssetuju
34
48.6
48.6
81.4
sangat setuju
13
18.6
18.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
60
Diagram 4.4 Indikator Kuantitas
Berdasarkan tabel
diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 34 orang (48,57%),
jawaban sangat setuju sebanyak 13 orang (18,57%), dan jawaban tidak
setuju sebanyak 23 orang (32,86%). Hal ini menunjukan bahwa
mayoritas responden memilih setuju dan menganggap bahwa di media
sosial Instagram sangat mudah dalam mencari informasi sepatu
Sneaker mulai dari
harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual
sepatu Sneaker.
Di media sosial Instagram sangat mudah dalam mencari
informasi mengenai sepatu Sneaker, karena banyak akun-akun penjual
sepatu Sneaker. Kita tinggal mencari di mesin pencarian media sosial
61
Instagram dengan memasukan kata sepatu Sneaker, media sosial
Instagaram akan merekomendasikan akun-akun penjual sepatu Sneaker
kepada kita. Banyak akun-akun penjual sepatu yang akunnya di
lampirkan informasi mengenai harga mulai dari harga paling murah
sampai yg mahal, merk sepatu dari nike, adidas ,asic dan masih banyak
yang lain, juga dengan kontak resmi penjual sepatu Sneaker dari kontak
nomor HP,line, WA (whatsapp) hingga pin BBM .
4.2.1.4 Tanggapan Responden Atas Pernyataan media sosial
Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu,
dan kontak resmi penjual sepatu Sneaker (Indikator Kuantitas)
Indikator Kuantitas memiliki distribusi pernyatan ―media sosial
Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan
kontak resmi penjual sepatu Sneaker‖. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.5 Indikator Kuantitas
(media sosial Instagram memberikan informasi
mengenai harga, merk sepatu, dan kontak resmi penjual
sepatu Sneaker)
Pernyataan4
Cumulative
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Percent
3
4.3
4.3
4.3
setuju
53
75.7
75.7
80.0
sangat setuju
14
20.0
20.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
62
Diagram 4.5 Indikator Kuantitas
Berdasarkan tabel
diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 53 orang (75,71%),
jawaban sangat setuju sebanyak 14 orang (20%) dan untuk jawaban
tidak setuju sebanyak 3 orang (4,29%). Hal ini menunjukan bahwa
mayoritas responden memilih dan menganggap bahwa di media sosial
Instagram memberikan informasi mengenai harga, merk sepatu, dan
kontak resmi penjual sepatu Sneaker, dikarenakan dari hasil tanggapan
responden melalui kuisioner menunjukan mayoritas jawaban adalah
setuju.
63
Efektifitas menurut Gibson (1996 : 25) menggambarkan
efektifitas sebagai pencapaian sasaran yang telah disepakati sebagai
usaha bersama. Di media sosial Instagram banyak akun-akun penjual
sepatu yang akunnya di lampirkan informasi mengenai harga mulai dari
harga paling murah sampai yg mahal, merk sepatu dari nike,adidas,asic
dan masih banyak yang lain, juga dengan kontak resmi penjual sepatu
Sneaker dari kontak nomor HP,line, WA (whatsapp) hingga pin BBM.
Hal ini menunjukan bahwa pemilik akun-akun penjual sepatu dengan
melampirkan informasi lengkap adalah bukti sebagai pencapaian
sasaran dalam keefektifitasan media sosial Instagram.
Gambar 4.1 Informasi Postingan
64
4.2.1.5 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media Sosial
Instagram banyak memberikan Informasi yang nyata (Indikator
Kualitas)
Indikator Kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan
Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang nyata‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
Tabel 4.6 Indikator Kualitas
(Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan
Informasi yang nyata)
Pernyataan5
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
3
4.3
4.3
4.3
setuju
38
54.3
54.3
58.6
sangat setuju
29
41.4
41.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.6 Indikator Kualitas
65
Berdasarkan tabel
diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 38 orang (54,3%),
jawaban setuju sebanyak 29 orang (41%), dan untuk jawaban tidak
setuju sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
responden memilih dan menganggap bahwa media sosial Instagram
banyak memberikan informasi yang nyata, juga untuk jawaban
responden tidak setuju cukup tinggi hal ini menunjukan responden
berpendapat bahwa cukup banyak di media sosial Instagram yang
memberikan informasi yang tidak nyata.
4.2.1.6 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media Sosial
Instagram banyak memberikan Informasi yang tidak menipu
(Indikator Kualitas)
Indikator Kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Pernyataan
Media Sosial Instagram banyak memberikan Informasi yang tidak
menipu‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.7 Indikator Kualitas
(Pernyataan Media Sosial Instagram banyak memberikan
Informasi yang tidak menipu)
66
Pernyataan6
Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
tidak setuju
18
25.7
25.7
25.7
setuju
33
47.1
47.1
72.9
sangat setuju
19
27.1
27.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.7 Indikator Kualitas
Berdasarkan tabel
diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,1%),
jawaban setuju sebanyak 19 orang (27,1%), dan jawaban tidak setuju
sebanyak 18 orang (25,7%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
responden memilih dan menganggap bahwa media sosial Instagram
banyak memberikan informasi yang tidak menipu, juga jawaban
responden untuk tidak setuju cukup tinggi, masih cukup banyak
67
responden yang berpendapat bahwa media sosial Instagram ada akunakun penjual sepatu Sneaker memberikan informasi yang menipu.
4.2.1.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan banyak akun jualbeli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan
informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami
(Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun
jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram memberikan
informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.8 Indikator Kualitas
(banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram
memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat yang mudah
dipahami)
Pernyataan7
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
tidak setuju
24
34.3
34.3
34.3
setuju
38
54.3
54.3
88.6
8
11.4
11.4
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
68
Diagram 4.8 Indikator Kualitas
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
sebanyak 38 orang (54,29%) menyatakan setuju terhadap pernyataan
bahwa program siaran ‗Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di media
sosial Instagram memberikan informasi dengan bahasa dan kalimat
yang mudah dipahami, sebanyak 8 orang (11,47%) menyatakan
jawaban sangat setuju dan sebanyak 24 orang (34,38%) menyatakan
tidak setuju. Banyak akun jual-beli di media Instagram menggunakan
bahasa baku yang jelas dan mudah dipahami oleh para pengguna media
sosial Instagram yang melihat profil akun jual-beli di media sosial
Instagram, sehingga informasi yang diberikan akun jual-beli di media
sosial Instagram kepada penggunanya mudah diterima dan mudan
untuk dipahami.
69
4.2.1.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun-akun
penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram memberikan
informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan
(Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akunakun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram memberikan
informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang diberikan‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.9 Indikator Kualitas
(Banyak akun-akun penjual sepatu Sneaker di media
sosial Instagram memberikan informasi sesuai dengan
gambar sepatu Sneaker yang diberikan)
Pernyataan8
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
2
2.9
2.9
2.9
setuju
42
60.0
60.0
62.9
sangat setuju
26
37.1
37.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.9 Indikator Kualitas
70
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 42 orang (60%),
sebanyak 26 orang (37,1%) menyatakan jawaban sangat setuju dan 2
orang (2,9%) menyatakan jawaban tidak setuju. Dari mayoritas
responden memberikan jawaban setuju, hal ini menunjukan bahwa
akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Isntagram
memberikan informasi sesuai dengan gambar sepatu Sneaker yang
diberikan media sosial Instagram menjadi kebutuhan mahasiswa dalam
mencari informasi sepatu Sneaker. Artinya, mahasiswa menjadikan
media sosial Instagram sebagai kebutuhan dalam mencari informasi
sepatu Sneaker.
4.2.1.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi
sepatu Sneaker (Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram menjadi kebutuhan anda dalam mencari informasi sepatu
Sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.10 Indikator Kualitas
(Media sosial Instagram menjadi kebutuhan anda dalam
mencari informasi sepatu Sneaker)
71
Pernyataan9
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
tidak setuju
12
17.1
17.1
17.1
setuju
36
51.4
51.4
68.6
sangat setuju
22
31.4
31.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.10 Indikator Kualitas
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 36 orang (51,43%),
sebanyak 12 orang (17,14%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 22
orang (31,43%) menyatakan jawaban sangat setuju bahwa media sosial
Instagram menjadi kebutuhan mahasiswa dalam mencari informasi
sepatu Sneaker. Artinya, mahasiswa menjadikan media sosial
Instagram sebagai kebutuhan dalam mencari informasi sepatu Sneaker.
72
4.2.1.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa (Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.11 Indikator Kualitas
(Media sosial Instagram menyajikan Informasi sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa)
Pernyataan10
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
2
2.9
2.9
2.9
setuju
39
55.7
55.7
58.6
sangat setuju
29
41.4
41.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.11 Indikator Kualitas
73
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 39 orang (55,7%),
sebanyak 2 orang (2,9%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 29
orang (41,4%) menyatakan jawaban sangat setuju bahwa informasi
yang disajikan oleh media sosial Instagram memberikan informasi
yang sesuai
kebutuhan mahasiswa. Artinya, mahasiswa
telah
memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui media sosial Instagram
yang disajikan oleh akun jual-beli.
Hal ini didukung oleh Prof. Hartley yang menyatakan bahwa
seorang komunikator akan berhasil dengan baik apabila dapat
menyampaikan isi pesan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan,
kesulitan, dan kemampuan berpikir komunikan, (Effendy, 2003).
Wayne N. Thompson juga menyatakan bahwa isi pesan akan menarik
perhatian khalayak bila berhubungan dengan kebutuhan mereka,
terutama kebutuhan yang dirasakan (felt needs), (Effendy, 2003).
4.2.1.11 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram memberikan informasi harga sepatu sneaker yang
pantas dan sesuai kondisi keuangan anda ( Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram memberikan informasi harga sepatu sneaker yang pantas dan
74
sesuai kondisi keuangan anda‖. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.12 Indikator Kualitas
(Media sosial Instagram memberikan informasi harga
sepatu sneaker yang pantas dan sesuai kondisi keuangan anda)
Pernyataan11
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
8
11.4
11.4
11.4
setuju
48
68.6
68.6
80.0
sangat setuju
14
20.0
20.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.12 Indikator Kualitas
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 48 orang (68,6%),
sebanyak 8 orang (11,4%) menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 14
orang (20%) menyatakan jawaban sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa akun-akun penjual sepatu Sneaker di media sosial Instagram
75
memberikan informasi harga sepatu yang sesuai kondisi keuangan
mahasiswa, ini dilihat dari jawaban mayoritas responden yang
menyatakan setuju. Adapun jawaban tidak setuju yang cukup banyak
dari responden, hal ini menunjukan bahwa banyak juga akun-akun jual
beli di media sosial Instagram yang memberikan informasi harga sepatu
Sneaker yang tidak sesuai kondisi keuangan mahasiswa.
4.2.1.12 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan
benar kepada mahasiswa ( Indikator Kualitas)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram memberikan informasi sepatu sneaker dengan tepat dan
benar kepada mahasiswa‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.13 Indikator Kualitas
(Media sosial Instagram memberikan informasi sepatu sneaker
dengan tepat dan benar kepada mahasiswa)
Pernyataan12
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
3
4.3
4.3
4.3
setuju
37
52.9
52.9
57.1
sangat setuju
30
42.9
42.9
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
76
Diagram 4.13 Indikator Kualitas
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (42,9%),
jawaban sangat setuju sebanyak 30 orang (52,9%), dan jawaban tidak
setuju 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan media sosial Instagram
memberikan informasi yang tepat dan benar mengenai informasi sepatu
Sneaker kepada mahasiswa, karena hampir keseluruhan mahasiswa
setuju terhadap pernyataan tersebut. Media sosial Instagram ini
memberikan informasi mengenai sepatu Sneaker yaitu, foto gambar
sepatu, harga, dan kontak si penjual yang sangat efektif bagi mahasiswa
yang saat ini tertarik dengan belanja online.
77
4.2.1.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun
jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu
memberikan postingan gambar sepatu Sneaker baru di setiap
harinya (Indikator Waktu)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun
jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan
postingan gambar sepatu Sneaker baru di setiap harinya‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.14 Indikator Waktu
(Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial
Instagram selalu memberikan postingan gambar sepatu
Sneaker baru di setiap harinya)
Pernyataan13
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
tidak setuju
20
28.6
28.6
28.6
Setuju
28
40.0
40.0
68.6
sangat setuju
22
31.4
31.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.14 Indikator Waktu
78
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 28 orang (40%), jawaban
sangat setuju sebanyak 22 orang (31,4%), jawaban tidak setuju 20
orang (28,6%). Postingan gambar baru yang disajikan oleh akun jualbeli sepatu sneaker di media sosial Instagram diperbarui setiap harinya,
sehingga memberikan informasi mengenai pembaharuan model sepatu
Sneaker di media sosial Instagram bagi mahasiswa yang menggunakan
media sosial Instagram. Karena postingan gambar yang diberikan akun
jual-beli sepatu Sneaker selalu di perbaru dan di tambah untuk
memperbanyak gambar-gambar sepatu Sneaker yang disimpan, juga
bagi
pengguna
media
sosial
Instagram
bermanfaat
untuk
memperbanyak informasi gambar tentang sepatu Sneaker yang mereka
sukai.
4.2.1.14 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Banyak akun
jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu
memberikan postingan informasi sepatu Sneaker baru di setiap
harinya (Indikator Waktu)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Banyak akun
jual-beli sepatu Sneaker di media sosial Instagram selalu memberikan
postingan Informasi sepatu Sneaker baru di setiap harinya‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
79
Tabel 4.15 Indikator Waktu
(Banyak akun jual-beli sepatu Sneaker di media sosial
Instagram selalu memberikan postingan informasi sepatu
Sneaker baru di setiap harinya)
Pernyataan14
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
5
7.1
7.1
7.1
Setuju
37
52.9
52.9
60.0
sangat setuju
28
40.0
40.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.15 Indikator Waktu
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (52,9%),
jawaban sangat setuju sebanyak 28 orang (40%), jawaban tidak setuju
5 orang (7,1%). Postingan informasi baru yang disajikan oleh akun
jual-beli sepatu sneaker di media sosial Instagram diperbarui setiap
harinya, sehingga memberikan informasi tentang sepatu Sneaker di
80
media sosial Instagram dan juga memberikan wawasan baru bagi
mahasiswa yang menggunakan media sosial Instagram. Karena
postingan yang diberikan akun jual-beli sepatu Sneaker selalu di
perbaru dan di tambah untuk memperbanyak informasi yang disimpan,
juga bagi pengguna bermanfaat untuk memperbanyak informasi tentang
sepatu Sneaker yang mereka sukai.
4.2.1.15 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi
sepatu sneaker (Indikator Waktu)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari informasi
sepatu sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.16 Indikator Waktu
(Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam
mencari informasi sepatu sneaker)
Pernyataan15
Frequ
ency
Valid
Cumulative
Percent
Valid Percent
Percent
Setuju
37
52.9
52.9
52.9
sangat setuju
33
47.1
47.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
81
Diagram 4.16 Indikator Waktu
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 37 orang (52,9%), dan
jawaban sangat setuju sebanyak 33 orang (47,1%). Mahasiswa sebagai
pengguna media sosial Instagram yang ingin mencari informasi
mengenai sepatu Sneaker menjadikan media sosial Instagram selalu
menjadi pilihan utama dalam mencari informasi sepatu sneaker. Karena
di media sosial Instagram banyak akun jual-beli sepatu Sneaker dengan
banyak variasi model sepatu Sneaker yang akan menjadi bahan refrensi
untuk membeli sepatu Sneaker bagi mahasiswa.
4.3.1.16 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Media sosial
Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambargambar sepatu sneaker (Indikator Waktu)
Indikator kualitas memiliki distribusi pernyataan ―Media sosial
Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam mencari gambar-gambar
82
sepatu sneaker‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.17 Indikator Waktu
(Media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam
mencari gambar-gambar sepatu sneaker)
Pernyataan16
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
6
8.6
8.6
8.6
Setuju
41
58.6
58.6
67.1
sangat setuju
23
32.9
32.9
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.17 Indikator Waktu
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan rincian jawaban setuju yaitu sebanyak 41 orang (58,6%),
jawaban sangat setuju sebanyak 23 orang (33,9%),
jawaban tidak
setuju 6 orang (8,6%). Mahasiswa sebagai pengguna media sosial
Instagram yang ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker
menjadikan media sosial Instagram selalu menjadi pilihan utama dalam
83
mencari informasi sepatu sneaker. Karena di media sosial Instagram
banyak akun jual-beli sepatu Sneaker dengan banyak variasi merk,
variasi jenis sepatu sneaker, harga yang murah, sampai dengan
informasi akun penjual sepatu Sneaker.
4.2.2 Deskripsi Variabel Minat beli sepatu Sneaker (Variabel Y)
Penilaian mengenai Minat beli sepatu Sneaker terdiri dari 2 indikator
yaitu faktor Internal
dan faktor eksternal. Kedua
indikator tersebut
dikembangkan lagi menjadi 14 Pertnyataan dengan rincian sebagai berikut,
indikator faktor Internal memiliki jumlah 8 pernyataan, dan faktor eksternal 6
pernyataan.
4.2.2.1 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker (Indikator
Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
Tabel 4.18 Indikator Faktor Internal Pemusahatan
Perhatian (Anda “Mahasiswa Ilmu Komunikasi”
memang menyukai sepatu Sneaker (Indikator Faktor
Internal)
84
Pernyataam1
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
tidak setuju
12
17.1
17.1
17.1
Setuju
36
51.4
51.4
68.6
sangat setuju
22
31.4
31.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.18 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang
(51,43%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 22 orang (31,43%) dan jawaban tidal setuju
sebanyak 12 orang (17,14%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa
Fisip UNTIRTA memang menyukai sepatu sneaker. Dapat dikatakan
bahwa ketertarikan terhadap sepatu Sneaker sangat tinggi, sehingga
minat beli untuk sepatu Sneaker sangat tinggi pula yang sesuai dengan
definisi minat menurut Slameto (2010 :180), ―Minat adalah rasa lebih
85
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh‖.
Pemusatan perhatian merupakan suatu keadaan kreatifitas jiwa
yang dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal atupun
benda (Muhibbin Syah, 1995 :136) Jadi ketika seseorang dalam
keaadaan memusatkan perhatian yang datang dari kesadaran diri, disitu
pula muncul rasa tertarik atau minat. Hal tersebut menunjukan bahwa
ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu sneaker didorong dari diri
sendiri yang menjadikan sepatu Snekaer menjadi sepatu kesukaan
meraka.
4.2.2.2 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker karena
memberikan kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang
menarik (Indikator Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang menyukai sepatu Sneaker‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
Tabel 4.19 Indikator Faktor Internal Pemusahatan
Perhatian (Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang
menyukai sepatu Sneaker karena memberikan
kenyamanan, kualitas dan model sepatu yang menarik
(Indikator Faktor Internal)
86
Pernyataan2
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
2
2.9
2.9
2.9
Setuju
39
55.7
55.7
58.6
sangat setuju
29
41.4
41.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.19 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 39 orang
(55,71%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 29 orang (41,4%) dan jawaban tidal setuju
sebanyak 2 orang (2,86%). Hal ini menunjukan bahwa Fisip UNTIRTA
memang menyukai sepatu sneaker karena kenyamanan, kualitas dan
model sepatu yang menarik. Dapat dikatakan bahwa ketertarikan
terhadap sepatu Sneaker sangat tinggi, sehingga minat beli untuk sepatu
Sneaker sangat tinggi pula. Menurut Gazali (Slameto, 2010 : 56),
87
perhatian adalah kreatifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sematamata tertuju kepada suatu objek (bendahal) atau sekumpulan objek.
Pemusatan perhatian merupakan suatu keadaan kreatifitas jiwa
yang dipertinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, hal atupun
benda (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Jadi ketika seseorang dalam
keaadaan memusatkan perhatian yang datang dari kesadaran diri, disitu
pula muncul rasa tertarik atau minat. Hal tersebut menunjukan bahwa
ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu sneaker didorong dari diri
sendiri yang menjadikan sepatu Snekaer menjadi sepatu kesukaan
meraka.
4.2.2.3 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu
sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu (Indikator
Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi
tentang sepatu sneaker dari harga, model, motif, dan warna sepatu‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
88
Tabel 4.20 Indikator Faktor Internal Keingintahuan
(Anda Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari
tahu informasi tentang sepatu sneaker dari harga,
model, motif, dan warna sepatu)
Pernyataan3
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
8
11.4
11.4
11.4
Setuju
49
70.0
70.0
81.4
sangat setuju
13
18.6
18.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.20 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban Setuju dengan total 49 orang
(70%), sementara jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 13 orang
(11,4%) dan untuk jawaban tidak setuju yaitu 8 orang (18,6%). Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa Fisip memang mencari tahu tentang
informasi sepatu Sneaker dari harga,model,motif,dan warna sepatu.
89
Keingintahuan
yaitu
timbulnya
inisiatif
untuk
mengumpulkan
informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju
(Muhibbin Syah, 1996 : 136). Ketika Mahasiswa Fisip sudah
melakukan pemusatan perhatian terhadap sepatu Sneaker, maka mereka
akan timbul rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker, mereka akan
mencari informasi sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan
warna sepatu.
4.2.2.4 Tanggapan Responden Atas pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi tentang sepatu
sneaker untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu (Indikator
Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari tahu informasi
tentang sepatu untuk bahan refrensi dalam membeli sepatu‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
Tabel 4.21 Indikator Faktor Internal Keingintahuan
(Anda Mahasiswa Ilmu Komunikasi) memang mencari
tahu informasi tentang sepatu sneaker untuk bahan
refrensi dalam membeli sepatu)
90
Pernyataan4
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
3
4.3
4.3
4.3
Setuju
37
52.9
52.9
57.1
sangat setuju
30
42.9
42.9
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.21 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban Setuju dengan total 37 orang
(52,86%), sementara jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 30 orang
(42,86%) dan untuk jawaban tidak setuju yaitu 3 orang (4,29%). Hal ini
menunjukan bahwa mahasiswa Fisip memang mencari tahu tentang
informasi sepatu Sneaker sebagai refrensi di saat akan membeli sepatu
Sneaker. Keingintahuan yaitu timbulnya inisiatif untuk mengumpulkan
informasi agar dapat memperjelas perhatian yang hendak dituju
(Muhibbin Syah, 1996 : 136). Ketika Mahasiswa Fisip sudah
91
melakukan pemusatan perhatian terhadap sepatu Sneaker, maka mereka
akan timbul rasa keingintahuan terhadap sepatu Sneaker, mereka akan
mencari informasi sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan
warna sepatu.
4.2.2.5
Tanggapan
Responden
Atas
Pernyataan
Setelah
mendapatkan informasi sepatu sneaker menjadi pilihan anda
(mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari berbagai jenis sepatu yang lain
(Indikator Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan
―Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker anda menjadi pilihan
anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari berbagai jenis sepatu yang
lain‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.22 Indikator Faktor Internal Motivasi
(Pernyataan Setelah mendapatkan informasi sepatu sneaker
menjadi pilihan anda (mahasiswa Ilmu Komunikasi) dari
berbagai jenis sepatu yang lain)
Pernyataan5
Perce
Frequency
Valid
nt
Cumulative
Valid Percent
Percent
tidak setuju
20
28.6
28.6
28.6
Setuju
28
40.0
40.0
68.6
sangat setuju
22
31.4
31.4
100.0
Total
70 100.0
100.0
Diagram 4.22 Indikator Faktor Internal
92
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban stuju dengan total 28 orang
(40%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 22 orang (31,43%).
Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 20 orang (28,57%). Hal
ini dapat menunjukan bahwa Mahasiswa Ilmu Komunikasi memilih
sepatu Sneaker dari sepatu yang lainya. Motivasi yaitu dorongan dari
dalm diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil tindakan terhadap
suatu hal setelah mendapatkan informasi (Muhibbin Syah, 1995 :136).
4.2.2.6
Tanggapan
responden
atas
pernyataan
setelah
mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda berkeinginan untuk
membeli (Indikator Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan
―setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda berkeinginan
93
untuk membeli‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.23 Indikator Faktor Internal Motivasi Pernyataan
setelah mendapatkan informasi sepatu Sneaker anda
(mahasiswa Ilmu Komunikasi) berkeinginan untuk membeli
Pernyataan6
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
5
7.1
7.1
7.1
Setuju
37
52.9
52.9
60.0
sangat setuju
28
40.0
40.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.23 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban stuju dengan total 37 orang
(52,9%), dan jawaban sangat setuju sebanyak 28 orang (40%).
Sementara jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 5 orang (7,1%). Hal ini
94
dapat menunjukan bahwa Mahasiswa Fisip merasa sangat berkeinginan
untuk membeli sepatu Sneaker setelah pemusatan perhatian dan rasa
keingintahuan terhadap sepatu Sneaker sudah terpenuhi. Motivasi yaitu
dorongan dari dalm diri untuk menetapkan tujuan dan mengambil
tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan informasi (Muhibbin
Syah, 1995 :136).
4.2.2.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu sneaker
menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari (Indikator
Faktor Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Sepatu
sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.24 Indikator Faktor Internal (Kebutuhan) Sepatu
sneaker menjadi kebutuhan anda dalam pemakaian sehari-hari
Pernyataan7
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
Setuju
37
52.9
52.9
52.9
sangat setuju
33
47.1
47.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
95
Diagram 4.24 Indikator Faktor Internal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 37 orang
(52,86%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,14%). Hal ini menunjukan
bahwanya sepatu Sneaker menjadi pilihan mahasiswa Fisip dalam
pemakaian sehari-hari, baik di kampus, acara formal dan non formal,
karena hamper keseluruhan Mahasiswa Fisip menyatakan setuju sepatu
sneaker dalam pemakaian sehari-hari, hal ini menunjukan bahwa sepatu
Sneaker sangat diminati kalangan remaja yaitu Mahasiswa Fisip.
Sepatu Sneaker saat ini menjadi sepatu yg sangat diminati oleh banyak
kalangan, dikarenakan sepatu ini sangn nyaman dipakai dan bisa
digunakan pada kondisi formal dan tidak formal. Kebutuhan merupan
bagian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan
96
untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan (Muhibbin Syah,
1995 :136). Hali ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker menjadi
kebutuhan Mahasiswa Fisip sebagai gaya hidup mereka, saat ini
Mahasiswa atau kalangan remaja sangn meminati sepatu Sneaker, jadi
sepetu Sneaker sudah menjadi gaya hidup dalam memakai sepatu.
4.2.2.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu sneaker
menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup (Indikator Faktor
Internal)
Indikator Faktor Internal memiliki distribusi pernyataan ―Sepatu
sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup‖. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.25 Indikator Faktor Internal (Kebutuhan) Sepatu
sneaker menjadi pilihan anda sebagai gaya hidup
Pernyataan8
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
9
12.9
12.9
12.9
Setuju
36
51.4
51.4
64.3
sangat setuju
25
35.7
35.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.25 Indikator Faktor Internal
97
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang
(51,43%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 25 orang (35,71%) dan untuk responden jawaban
tidak setuju sebanyak 9 orang (12,86%).
Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and
effect,
kebutuhan
hanya
salah
satu
dari
faktor-faktor
yang
menyebabkab terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu,
harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media,
akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau
tidak menggunakan isi media massa, (Sendjaja, 2004 : 41-42).
98
Hal ini menunjukan bahwanya sepatu Sneaker menjadi pilihan
mahasiswa Fisip sebagai gaya hidup, karena hamper keseluruhan
Mahasiswa Fisip menyatakan setuju sepatu sneaker sebagai gaya hidup
mereka, hal ini menunjukan bahwa sepatu Sneaker sangat diminati
kalangan remaja yaitu Mahasiswa Fisip. Sepatu Sneaker saat ini
menjadi sepatu yg sangat diminati oleh banyak kalangan, dikarenakan
sepatu ini sangn nyaman dipakai dan bisa digunakan pada kondisi
formal dan tidak formal. Kebutuhan merupan bagian dari dalam diri
yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan untuk mendapatkan
apa yang menjadi kebutuhan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Hali ini
menunjukan bahwa sepatu Sneaker menjadi kebutuhan Mahasiswa
Fisip sebagai gaya hidup mereka, saat ini Mahasiswa atau kalangan
remaja sangn meminati sepatu Sneaker, jadi sepetu Sneaker sudah
menjadi gaya hidup dalam memakai sepatu.
4.2.2.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Ketertarikan
dalam
sepatu
sneaker
didorong
oleh
teman-teman
anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) (Indikator Eksternal)
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan
―Pernyataan Ketertarikan dalam sepatu sneaker didorong oleh temanteman anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
99
Tabel 4.26 Indikator Faktor Eksternal (Dorongan dari teman
atau orang lain) Pernyataan Ketertarikan dalam sepatu
sneaker didorong oleh teman-teman anda (Mahasiswa Ilmu
Komunikasi)
Pernyataan9
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
3
4.3
4.3
4.3
Setuju
39
55.7
55.7
60.0
sangat setuju
28
40.0
40.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.26 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 39 orang
(55,7%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 28 orang (40%). Sementara jawaban tidak setuju
yaitu sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan bahwa faktor
100
dorongan dari teman-teman yang mereka miliki sangat mempengaruhi,
karena di dalam pertemanan cenderung seragam dalam berpakaian dan
lebih memungkinkan memiliki selera berpakaian yang sama. Dan juga
hal tersebut dilihat dari jawaban responden yang terbanyak yaitu setuju.
Dorongan dari teman atau orang lain yaitu adanyanya suatu dorongan
maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan
(Muhibbin Syah, 1995 : 136). Dalam hal ini menjelaskan bawha diri
sendiri dalam ketertarikan terhadap sepatu Sneaker dangat besar
dipengaruhi oleh teman atau orang lain, dilihat dari fenomena sepatu
Sneaker yang lagi di gandrumi oleh para remaja yaitu Mahasiswa.
Ketika suatu hal menjadi fenomena mayoritas dikalangan sosial hal
terbut mempengaruhi dalam diri yang berkeinginan untuk menjadi
sepertu merkai dalam hal ini pemakaian sepatu Sneaker yang menjadi
mayoritas di kalangan remaja.
4.2.2.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Ketertarikan
anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi)
dalam sepatu sneaker
didorong karena orang lain memakai sepatu Sneaker (Indikator
Eksternal)
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan
―Pernyataan Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker didorong karena
orang lain memakai sepatu Sneaker (Mahasiswa Ilmu Komunikasi)‖.
101
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.27 Indikator Faktor Eksternal (Dorongan dari teman
atau orang lain) Pernyataan Ketertarikan anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) dalam sepatu sneaker karena orang lain
memakai sepatu Sneaker
VAR00010
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
6
8.6
8.6
8.6
Setuju
48
68.6
68.6
77.1
sangat setuju
16
22.9
22.9
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.27 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 48 orang
(68,75%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 16 orang (22,86%). Sementara jawaban tidak
102
setuju yaitu sebanyak 6 orang (8,57%). Hal ini menunjukan bahwa
faktor dorongan dari orang lain sangat mempengaruhi, karena orang
lain disini dimaksudkan orang yang mereka lihat di jalan, di mall, di
kampus, hingga orang lain yang ada di televisi dan media online.
Contohnya, seperti mereka mengidolakan seseorang yang akhirnya
timbul keinginan untuk berpenampilan seperti idola mereka. Dan juga
hal tersebut dilihat dari jawaban responden yang terbanyak yaitu setuju.
Dorongan dari teman atau orang lain yaitu adanyanya suatu dorongan
maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap suatu tujuan
(Muhibbin Syah, 1995 :136).
4.2.2.11 Tanggapan Responden Atas PernyataanAnda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu Sneaker karena memiliki
kualitas yang baik (Indikator Faktor Eksternal
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena memiliki
kualitas yang baik‖. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 4.28 Indikator Faktor Eksternal (Fasilitas yang
Memadai) Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu
Sneaker karena memiliki kualitas yang baik
103
Pernyataan11
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
2
2.9
2.9
2.9
Setuju
33
47.1
47.1
50.0
sangat setuju
35
50.0
50.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
Diagram 4.28 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban positif dengan total 33 orang
(47,1%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat
setuju yaitu sebanyak 35 orang (50%). Sementara jawaban tidak setuju
yaitu sebanyak 2 orang (2,9%). Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa
Fisip setuju bahwa kualitas sepatu Sneaker sangat baik, dilihat dari
jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju.
104
Fasilitas yang memadai merupakan adanya sarana dan prasarana
yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan
suatu tindakan (Muhibbin Syah, 1995 :136). Dalam hal ini menjelaskan
bahwa sepatu Sneaker memberikan kualitas yang sangat baik, dilihat
dari kenyamanan, daya tahan yang lama, sampai dengan penggunaan
yang fleksibel atau mudah digunakan dalam kondisi formal maupun
tidak formal.
4.2.2.12 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sepatu Sneaker
Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari (Indikator
Faktor Eksternal)
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan
―Sepatu Sneaker Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari‖.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.29 Indikator Faktor Eksternal (Fasilitas yang Memadai)
Sepatu Sneaker Tahan lama rusak dalam penggunaan sehari-hari
Pernyataan12
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
tidak setuju
16
22.9
22.9
22.9
Setuju
28
40.0
40.0
62.9
sangat setuju
26
37.1
37.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
105
Diagram 4.29 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban positif dengan total 28 orang
(40%), dengan rincian responden yang memilih jawaban sangat setuju
yaitu sebanyak 26 orang (37,14%). Sementara jawaban tidak setuju
yaitu sebanyak 16 orang (22,86%). Hal ini menunjukan bahwa
mahasiswa Fisip setuju bahwa sepatu Sneaker tahan lama rusak dalam
penggunaan sehari-hari, dilihat dari jawaban responden yang terbanyak
adalah jawaban setuju.
Fasilitas yang memadai merupakan adanya sarana dan prasarana
yang memadai atau menunjang keinginan individu untuk melakukan
suatu tindakan (Muhibbin Syah, 1995 :136). Dalam hal ini menjelaskan
bahwa sepatu Sneaker sejatinya adalah sepatu olah raga, oleh karena itu
106
dalam penggunaan sepatu Sneaker di setiap harinya untuk digunakan
acara formal maupun tidak formal lebih tahan lama
4.2.2.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan
perkuliahan anda banyak yang menggunakannya (Indikator
Eksternal)
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di
lingkungan perkuliahan anda banyak yang menggunakannya‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.30 Indikator Faktor Eksternal (Keadaan Lingkungan)
Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker
karena di lingkungan perkuliahan anda banyak yang
menggunakannya
Pernyataan13
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
3
4.3
4.3
4.3
Setuju
36
51.4
51.4
55.7
sangat setuju
31
44.3
44.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
tidak setuju
107
Diagram 4.30 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 36 orang
(51,4%), jawaban sangat setuju sebanyak 31 orang (44,3%) dan untuk
jawaban tidak setuju sebanyak 3 orang (4,3%). Hal ini menunjukan
bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa mereka tertarik dengan sepatu
Sneaker karena keadaan lingkungan perkuliahan mereka yang membuat
mereka jadi tertarik dengan sepatu Sneaker, dilihat dari jawaban
responden yang terbanyak adalah jawaban setuju, dan juga cukup
banyak responden yang menjawab tidak setuju bahwa lingkungan
perkuliahan mereka mempengaruhi mereka dalam selera sepatu
Sneaker.
108
Keadaan lingkungan merupakan bagian yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan
suatu kegiatan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Definisi tersebut
menjelaskan bahwa mahasiswa Fisip di pengaruhi oleh keadaan
lingkungan perkuliahan, yaitu dimana sepatu Sneaker menjadi
fenomena yang sedang ada di lingkungan perkuliahan mereka, sehingga
mereka di pengaruhi yang membuat mereka menjadi tertarik dengan
sepatu Sneaker.
4.2.2.14 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Anda (Mahasiswa
Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di lingkungan
pergaulan
anda
banyak yang
menggunakannya
(Indikator
Eksternal)
Indikator Faktor Eksternal memiliki distribusi pernyataan ―anda
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker karena di
lingkungan pergaulan anda banyak yang menggunakannya‖. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini :
Tabel 4.31 Indikator Faktor Eksternal (Keadaan Lingkungan)
Anda (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) tertarik sepatu sneaker
karena di lingkungan pergaulan anda banyak yang
menggunakannya
109
Pernyataan14
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Frequency
Percent
Setuju
32
45.7
45.7
45.7
sangat setuju
38
54.3
54.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
Diagram 4.31 Indikator Faktor Eksternal
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak adalah jawaban setuju dengan total 32 orang
(45,7%), dan untuk jawaban sangat setuju sebanyak 38 orang (54,3%).
Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Fisip setuju bahwa mereka
tertarik dengan sepatu Sneaker karena keadaan lingkungan pergaulan
mereka yang membuat mereka jadi tertarik dengan sepatu Sneaker,
dilihat dari jawaban responden yang terbanyak adalah jawaban setuju,
dan juga cukup banyak responden yang menjawab tidak setuju bahwa
lingkungan pergaulan mereka mempengaruhi mereka dalam selera
sepatu Sneaker.
110
Keadaan lingkungan merupakan bagian yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus melakukan
suatu kegiatan (Muhibbin Syah, 1995 : 136). Definisi tersebut
menjelaskan bahwa mahasiswa Fisip di pengaruhi oleh keadaan
lingkungan pergaulan yang menuntut mereka berpenampilan selaras
dengan lingkungan pergaulan mereka, hal tersebut untuk membuat
dirinya menjadi bagian dari pergaulanya yang biasanya di dalam
lingkungan pergaulan memiliki keselarasan atau ketertarikan yang
sama terhadap suatu hal.
4.3 Hasil Analisis Deskriptif
Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap variabel (X)
dan variabel (Y), maka penulis mengukur berapa besar presentase di masing-masing
variabel, hasilnya yaitu sebagai berikut:
a) Analisis deskriptif variabel (X) Efektivitas Media Sosial Instagram yaitu:
% = x100%
%=
x100%
% = 80,26%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa Efektivitas Media Sosial Instagram
menghasilkan persentase sebesar 80,26%, hal ini masuk dalam kriteria yang Baik
berdasarkan pada tabel 4.17
111
b) Analisis deskriptif variabel (Y) Minat beli sepatu Sneaker yaitu:
% = x 100%
%=
x100%
% =80,91 %
Perhitungan diatas menunjukan bahwa tingkat minat beli sepatu Sneaker pada
mahasiswa Fisip UNTIRTA menghasilkan persentase sebesar 80,91%, hal ini masuk
dalam kriteria Baik berdasarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase
No Rentang Presentase
Kriteria
1
84% - 100%
Sangat Baik
2
82% - 63%
Baik
3
62% – 54%
Cukup Baik
4
53% - 34%
Tidak Baik
5
33% - 19%
Sangat Tidak Baik
4.4 Hasil Uji Korelasi
Sebelum mengetahui adanya hubungan dalam penelitian ini, penulis akan
melakukan uji adanya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y)
menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
112
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala ordinal
dengan ordinal lainnya digunakan rumus atau teknik statistik Pearson Corelation
dengan menggunakan aplikasi program SPSS 18.
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara ―Efektivitas Media Sosial
Instagram‖ terhadap ―Minat Beli Sepatu Sneaker Survei pada Mahasiswa Fisip
UNTIRTA‖ dapat dilihat dari output SPSS 18 pada tabel 4.19 dibawah ini:
Tabel 4.33 Pearson Correlation
Correlations
variabel x
Pearson Correlation
variabel x
variabel y
1
.614
**
Sig. (2-tailed)
variabel y
.000
N
70
Pearson Correlation
.614
Sig. (2-tailed)
.000
N
70
70
**
1
70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel ―Efektivitas
Media Sosial Instagram‖ terhadap ―Minat Beli Sepatu Sneaker Survei pada
Mahasiswa Fisip UNTIRTA‖ adalah sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa
hubungan antar kedua variabel bernilai Kuat, karena berada pada interval korelasi
0,60-0,799 seperti yang tercantum pada tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi.
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah
yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka
variabel 2 akan semakin besar pula.
113
Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan ketentuan
sebagai berikut:

Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,1 maka hubungan antar kedua
variabel adalah signifikan.

Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,1 maka hubungan antar kedua
variabel adalah tidak signifikan.
Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel Pada tabel
terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel ―Efektivitas Media Sosial
Instagram‖ dengan ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ adalah sebesar 0,000 angka
probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan
bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan.adalah sebesar 0,000 angka
probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan
bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan.
4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya keliniearan hubungan variabel independen terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.34 Koefisien
Coefficientsa
Standardized
Model
Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Beta
Std. Error
t
Sig.
114
1
(Constant)
20.539
3.588
13.568
.000
6.039
.000
Efektivitas
Media Sosial .462
.354
.614
Instagram
a. Dependent Variable: Minat Beli Sepatu Snekaer
Dari tabel diatas didapat sebuah persamaan yaitu:
Y = A + BX
X = tulis variable x nya
Y = tulis variable y
Nilai konstanta (A) sebesar 20,53 dan (B) sebesar 0,462. Dari hasil tersebut
didapat persamaan regresi Y = 20,53 + 0,462. ini berarti jika X naik nilainya sebesar
satu satuan, maka Y akan bertambah nilainya sebesar 0,462.
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T dan uji
korelasi, uji T dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya
hubungan dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independen adalah
―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X) dan variabel dependennya adalah
―Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA ‖ (Variabel Y).
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Ho: Tidak Terdapat Hubungan Antara Efektivias Media Sosial Instagram
Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA
115
Ha: Terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial Instagram Dengan
Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Fisip UNTIRTA
b) Menentukan t hitung dengan aplikasi SPSS 18 yang hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.39
Koefisien. Berdasarkan tabel 4.39 Koefisien, hasil t hitung adalah sebesar
6,039
c) Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf
signifikasi 10% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 78, derajat
kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 70
responden, dikurangi jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu 2 variabel.
Maka nilai t tabel yang didapat adalah sebesar 1,644
d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut :

Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
nilai thitung (6,039) > ttabel (1,644). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial
116
Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Snekaer. Hubungan yang ada bersifat positif dan
signifikan.
4.7 Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji T pada variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ Terhadap
―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ didapat persentase hubungan pada kedua variabel
tersebut adalah sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua
variabel bernilai kuat. Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier
sebagai berikut:
Y = 20,53 + 0,462
Maka apabila Hubungan ―Efektifitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X)
bertambah satu satuan, maka
―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ (Variabel Y) akan
bertambah sebesar 0,462.
Selain itu, Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai Thitung (6,039) > Ttabel
(1,664). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli
Sepatu Sneaker. Hubungan yang ada bersifat positif dan signifikan.
117
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian
4.8.1 Efektivitas Media Sosial Instagram
Menurut Ravianto (1989), pengertian efektivitas adalah seberapa baik
pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai
dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat
diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya,
maka dapat dikatakan efektif, (Ravianto,1989:113)
―Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa target
(kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase
target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.‖(Hidayat, 1986)
Salah satu cara untuk melihat adanya efektivitas yaitu dengan
mengukur kuantitas , kualitas dan waktu. Dari hal tersebut kita dapat melihat
efektivitas media memberikan kesan ke pada penggunanya. Dan bagaimana
audiens dalam menggunakan media tesebut untuk mendapatkan kebutuhan
informasi mereka. Maka dari itu, melakukan sebuah riset pada pertanyaan
dalam kuisoner yang berdasarkan efektivitas media sosial Instagram yang
dikemukakan oleh Ravianto yaitu adanya kuantitas, kualitas dan waktu.
Tiga indikator, yakni kuantitas, kualitas, dan waktu akan dibahas sub
bahasan berikutnya. Sehingga kita dapat melihat bagaimana suatu pesan
disampaikan kepada pengguna media dengan jumlah dan kelengkapan pesan.
Lalu, bagaimana media memberikan informasi dengan faktual dan aktual,
118
informasi diberikan dengan jelas untuk memudahkan pengguna media
memahami informasi yang diberikan, informasi sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa, informasi diberikan dengan tepat dan benar, serta informasi yang
diberikan selalu baru disetiap harinya. Distribusi jawaban atas pernyataan ini
disajikan dalam bentuk persentase yang merupakan hasil penghitungan ratarata.
1. Kuantitas merupakan indikator yang memiliki ukuran banyaknya
jumlah dan kelengkapan informasi yang diberikan dalam media sosial
Instagram. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 60,72%
menyatakan setuju terhadap informasi sepatu Sneaker di media sosial
Instagram yang diberikan begitu variatif, seperti
harga, merk
sepatu,model,motif, hingga wara sepatu Sneaker. Artinya, penggunaan
media sosial Instagram dalam mencari Informasi sepatu Sneaker benarbenar dimanfaatkan sebagai media untuk menginformasikan sepatu
Sneaker kepada mahasiswa yang sekarang intens menggunakan media
sosial Instagram. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu Sneaker dapat di
cari informasinya dengan lengkap melalui media sosial Instagram yang
saat ini mayoritas mahasiswa Fisip UNTIRTA menggunakan media
sosial tersebut.
2. Kualitas merupakan indikator yang mengukur informasi berdasarkan
faktual dan aktualnya informai, kejelasan informasi ketika diberikan,
penyajian informasi sesuai dengan mahasiswa, dan keakuratan
119
informasi ketika diberikan ke pengguna media. Dilihat dari hasil
perhitungan rata-rata pilihan jawaban setuju, indikator ini memiliki
angka persentase sebesar 55,53% Dapat digambarkan, media sosial
Instagram menyajikan informasi yang nyata dan tidak menipu.
Informasi ini dapat menjadi potensi mahasiswa jika ingin mencari
informasi mengenai sepatu Sneaker di media sosial Instagram.
Sehingga media sosial Instagram menjadi sarana yang mudah untuk
mahasiswa jika ingin mencari informasi mengenai sepatu Sneaker.
Adapun media sosial Instagram memberikan informasi yang mudah
dimengerti pengguna media. Memungkinkan, pengguna media itu
mengerti karena informasi yang diberikan dengan gaya penulisan
sehari-hari. Selain itu, media sosial Instagram mampu memenuhi
kebutuhan mahasiswa. Prof. Hartley menyatakan, seorang komunikator
dalam berkomunikasi akan berhasil dengan baik apabila dapat
menyampaikan isi pesan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan,
kesulitan, dan kemampuan berpikir komunikan. Kemudian media sosial
Instagram dapat memberikan informasi yang tepat dan benar mengenai
sepatu Sneaker. Artinya, media sosial Instagram mampu memberikan
informasi mengenai sepatu Sneaker dari harga, merk sepatu, warna,
motif sampai model sepatu. Dan lainnya, media sosial Instagram
mampu menghadirkan akun jual-beli yang disukai pengguna media
baik dari segi haraga, kelengkapan produk, maupun kelengkapan data
120
penjual. Sehingga, pengguna media merasakan kenyamanan dan
keamanan dalam ketertarikan terhadap sepatu Sneaker yang mungkin
akan membeli produk tersebut.
3. Waktu adalah indikator terakhir dari variabel X yang memiliki ukuran
kebaharuan
informasi
disetiap
harinya,
dan
pengguna
media
menjadikan pilihan utama media sosial Instgram sebagai saran
informasi sepatu Sneaker. Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata
yang didasarkan pada pilihan jawaban setuju, indikator ini memiliki
angka persentase sebesar 51,1%. Dapat digambarkan, media sosial
Instagram memberikan informasi baru ditiap harinya. Hal ini diperkuat
dengan jumlah produk yang dijual semakin banyak produk yang dijual
semakin banyak informasi yang diberikan, seperti informasi harga,
informasi produk terbaru hingga adanya promosi yang akan diberikan
oleh penjual yang mempunyai akun media sosial Instagram. pengguna
media menjadikan pilihan utama media sosial Instgram sebagai saran
informasi sepatu Sneaker. Dan indikator ini menunjukkan bahwa media
sosial Instagram saat ini menjadi media sosial yang diminati untuk
menjual barang atau jasa dan mencari informasi, sehingga pengguna
media menjadikan media sosial Instagram pilihan utama dalam
menacari inmformasi barang atau jasa yang diminati.
121
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pernyataan-pernyataan indikator dari efektivitas media sosial Instagram,
dapat diketahui bahwa efektivitas media sosial Instagram memiliki nilai
presentase sebesar 80,26%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif
persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Baik.
4.8.2 Minat Beli Sepatu Sneaker survei pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
UNTIRTA 2012-2015
Peneliti menjabarkan indikator dalam minat beli dari penjelasan
mengenai minat beli itu sendiri, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut merupakan indikator dari variabel minat beli sepatu Sneaker survey
pada mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2015.
a. Faktor internal merupakan sesuatu yang membuat individu berminat
yang datangnya dari dalam diri sendiri. Faktor inetnal ini terdiri dari
empat unsur yaitu pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan. Pemusatan perhatian ialah suatu keadaan kreativitas jiwa
yng dipertinggi yang semata-mata tertuju pada objek, hal atau benda.
Angka persentase dalam indikator ini sebesar 53,4% menyatakan setuju
bahwa mahasiswa menyukai sepatu Sneaker. Hal ini menunjukan
bahwa banyak mahasiswa sangat menyukai sepatu Sneaker dengan
alasan yang beragam, mulai dari kenyamanan, kualitas sepatu, hingga
harga yang terjangkau oleh mahasiswa. Keingintahuan merupakan
122
timbulnya inisisatif untuk mengumpulkan informasi agar dapat
memperjelas perhatian yang hendak dituju. . Angka persentase dalam
indikator ini sebesar 51,25% menyatakan setuju bahwa mahasiswa
yang menyukai sepatu Sneaker memiliki rasa keingintahuan terhadap
sepatu Sneaker, mulai dari harga, model, motif, dan warna sepatu.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri untuk menetapkan tujuan
dan mengambil tindakan terhadap suatu hal setelah mendapatkan
informasi. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 50,9%
menyatakan setuju bahwa setelah mendapatkan informasi sepatu
Sneaker
mahasiswa
berkeinginan
untuk
membeli.
Kebutuhan
merupakan bagaian dari dalam diri yang berhubungan dengan jasmani
dan kejiwaan untuk mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan. Angka
persentase dalam indikator ini sebesar 52,6% menyatakan setuju bahwa
sepatu Sneaker menjadi pilihan mahasiswa sebagai gaya hidup mereka.
b. Faktor eksternal merupakan sesuatu yang membuat individu berminat
yang datangnya dari luar diri. Faktor eksternal ini terdiri dari tiga
undur, yaitu dorongan dari teman (orang lain), fasilitas yang memadai,
dan keadaan lingkungan. Dorongan dari teman (orang lain) adalah
adanya dorongan maupun dukungan yang lebih mengarah terhadap
suatu tujuan. Angka persentase dalam indikator ini sebesar 53,7%
menyatakan setuju bahwa ketertarikan mahasiswa terhadap sepatu
Sneaker didorong oleh teman atau orang lain. Fasislitas yang memadai
123
merupakan adanya sarana dan prasarana yang memadai atau
menunjang keinginan individu untuk melakukan suatu tundakan.
Angka persentase dalam indikator ini sebesar 55,7% menyatakan setuju
bahwa mahsiswa tertarik dengan sepatu Sneaker karena memiliki
kualitas yang baik. Keadaan lingkungan ialah bagian yang dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan individu terfokus
melakukan suatu kegiatan. Angka persentase dalam indikator ini
sebesar 45,05% menyatakan setuju bahwa mahasiswa tertarik sepatu
Sneaker karena di lingkungan mereka banyak yang menggunakanya.
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pernyataan-pernyataan
indikator dari minat beli sepatu Sneaker dapat
diketahui bahwa minat beli sepatu Sneaker survei pada mahasiswa Fisip
UNTIRTA memiliki nilai presentase sebesar 80,91%. Artinya dilihat dari
tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam
persentase yang BAIK
4.8.3 Hubungan Efektivitas Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli
Sepatu Sneaker survey pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA
Dari perhitungan di atas nilai rtabel pada α 0,1 adalah didasarkan
dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada penelitian ini
adalah 70 responden, jadi df adalah 70 – 2 = 68, sehingga di dapat rTabel =
1,664. Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut valid. Penelitian ini disebut
124
valid karena instrumen efektivitas media sosial Instagram dan minat beli
sepatu Sneaker pada masing-masing pertanyaan rhitung > rtabel dengan rtabel
senilai 1,664 sedangkan rhitung nilainya selalu lebih besar dari 6,039.
Selanjutnya diadakan uji realibilitas, penelitian dikatakan reliable ketika nilai
cronbach‘s alpha > 0,60. Pada variabel efektivitas media sosial Instagram
peneliti menemukan bahwa penelitian ini sangat reliabel karena memiliki nilai
cronbach‘s alpha senilai yaitu 0,865 maka komponen pernyataan kuisioner
mengenai efektivitas media sosial Instagram dinyatakan sangat reliabel dengan
16 pernyataan. Variabel minat beli sepatu Sneaker cronbach‘s alpha > 0,60
yaitu 0,692, maka instrumen ini reliabel dengan 16 pernyataan, (Hartono, 2010
: 219).
Variabel efektivitas media sosial Instagram (X) diukur dengan 3
indikator efektivitas, yaitu kuantitas, kualitas, dan waktu, (Ravianto,1989:113).
Perhitungan
menunjukan
bahwa
efektivitas
media
sosial
Instagram
menghasilkan nilai persentase sebesar 80,26% hal ini menunjukkan bahwa
efektivitas media sosial Instagram sudah memberikan kefektivitasan yang baik.
Hal yang mebuat media sosial Instagram efektif dalam memberikan
informasi di mungkinkan karena banyaknya pengguna media sosial Instagram
yang saat ini fenomenanya sedang ramai di pergunakan. Dimana para
mahasiswa saat ini sedang menggemari media sosial Instagram dan banyak
penggunanya di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat disimpulkan oleh peneliti
125
bahwa kefektivitasan dari media sosial Instagram sangat strategis untuk
menarik kuantitas penggunanya yang dimana pengguna paling banyak adalah
remaja dan mahasiswa masih di ranah umur remaja.
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh
mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti
bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik
dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif,
(Ravianto,1989:113). Media massa merupakan organisasi yang rumit. Pesanpesan yang sampai kepada audiens adalah hasil kerja kolektif. Karena itu,
berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang
terdapat di dalam organisasi media massa, (Effendi, 2008 : 53). Faktor-faktor
tersebut diantaranya adalah faktor dari sifat komunikannya, sifat dari media
massanya , sifat pesan, komunikator dan efeknya.
Media sosial adalah media yang digunakan dalam kegiatan interaksi
sosial yang memakai teknik dan Daya Akses tinggi. Media sosial memakai
teknologi berbasis web dan mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
“a group of Internet-based applications that build on the ideological
and technological foundations of Web 2.0, which allows the creation and
exchange of user-generated content.” (Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein,
2010).
126
Diterjemahkan menjadi, ―sebuah kumpulan aplikasi berbasis internet
yang dibuat berdasarkan pondasi ide dan teknologi dari Web 2.0, yang
memungkinkan pembuatan dan pertukaran konten pengguna.‖ Melihat literatur
diatas, media sosial merupakan sekumpulan aplikasi interaktif yang terdiri dari
berbagai aplikasi tentunya, yang tergabung dalam satu wadah induk aplikasi
yang kita kenal dengan nama media sosial.
Media sosial dirasakan relatif lebih murah dan lebih mudah untuk
diakses (aksesibel) untuk siapa saja untuk menyampaikan serta mendapat
informasi, dibanding dengan media tradisional yang memerlukan biaya yang
lebih mahal serta sulit untuk menyampaikan pemberitaan atau informasi.
Dengan kata lain media sosial Instagram memberikan informasi
mengenai sepatu Sneaker memanglah banyak, dan lengkap mengenai sepatu
Sneaker. Ada banyak yang mempunyai akun jual-beli sepatu Sneaker di media
sosial Instagram yang memberikan informasi sepatu Sneaker. Oleh karena itu,
media sosial Instagram memberikan informasi sepatu Sneaker sangat di
butuhkan oleh para mahasiswa, yang saat ini menggemari sepatu Sneaker
untuk kuliah dan sehari-hari, sehingga media sosial Instagram adalah pilihan
yang tepat untuk mencari informasi mengenai sepatu Sneaker oleh para
mahasiswa Fisip UNTIRTA.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara variabel ―efektivitas media sosial Instagram‖ dengan ―minat
127
beli sepatu Sneaker‖. Dari hasil perhitungan data kuesioner yang didapat dari
70 sampel responden melalui program SPSS 18, diketahui hasil nilai korelasi
sebesar 0,614. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel
bernilai kuat, karena berada pada interval korelasi 0,60 – 0,799 seperti yang
tercantum pada tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi.
Korelasi
menunjukkan
angka
yang
positif,
artinya
korelasi
menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya semakin
besar media sosial Instagram maka semakin besar pula minat beli sepatu
Sneaker survey pada mahasiswa Fisip UNTIRTA. Sementara angka
probabilitas hubungan antara variabel ―Media Sosial Instagram‖ dengan
―Minat Beli Sepatu Sneaker‖ adalah sebesar 0,000, angka probabilitas antar
variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,1 sehingga bisa dikatakan bahwa
hubungan antara kedua variabel signifikan.
Tentunya faktor eksternal dan internal dalam menggunakan media
sosial Instagram berpengaruh juga terhadap pengguna dalam mencari
informasi sepatu Sneaker yang akan membuat mereka timbul rasa minat beli.
Namun untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan,
penulis hanya menjelaskan sedikit mengenai maslah yang telihat di hasil
kuesioner saja dan penulis membuka kesempatan kepada pihak lain untuk
melakukan penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini.
128
Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai
berikut: Y = 20,53 + 0,462X. Maka apabila efektvitas ―Media Sosial
Instagram‖ (Variabel X) bertambah satu satuan, maka ―Minat Beli Sepatu
Sneaker‖ (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,462.
Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan
relevan dalam penelitian ini, yaitu Teori Uses and Effect. Teori Uses and
Effect, yang di kemukakan oleh Sven Windhal (1979) menjelaskan mengenai
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman
dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa, (Sendjaja,
2004 : 41). pengguna dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses
penentuan media, dan melihat hasil dari penggunaan media. Dengan kata lain,
tingkat keaktifan pengguna media dan hasil dari penggunaan media merupakan
variabel. Dalam hal ini Mahasiwa Fisip UNTIRTA sebagai pengguna media
secara aktif dan hasil apa yang diperoleh saat menggunakan media massa.
Akan ada simbiosis mutualisme yang dihasilkan dari pengguna media
dan media yang memberikan Informasi, jika banyak pengguna media dari
media sosial Instagram maka akan ada hsail setelah penggunaan media
tersebut. Media sosial Instagram saat ini sedang ramai digunakan, hingga para
pengguna media memilihnya untuk dapan mencari informasi. Hingga akan ada
yang dapat keuntungan yaitu media sosial Instagram dan akun jual-beli di
media sosial Instagram. Pengguna media mendapatkan manfaat dari
129
penggunaan media tersebut dalam mencari informasi sepatu Sneaker, dan
media sosial Instagram dan akun jual-beli mendapatkan keuntungan, media
sosial Instagram akan banyak penggunanya, dan para akun jual beli akan
banyak follower juga akan mendapatkan peminat sepatu Sneaker yang akan
menjadi calon pembeli mereka.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan penulis
pada bab-bab sebelumnya mengenai ―Hubungan Antara Efektivitas Media Sosial
Instagram Dengan Minat Beli Sepatu Sneaker Survei Pada Mahasiswa FISIP
Pengguna Media Sosial Instagram di Follower Account Official BEM FISIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. Maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Total responden sebanyak 70 orang diberikan 16 pernyataan dapat
disimpulkan bahwa efektivitas media Sosial Instagram (Variabel X)
memiliki nilai persentase sebesar 80,26%, artinya bahwa efektivitas media
sosia Instagram dapat dikategorikan baik. Efektivitas media sosial
Instagram dengan indikator kuantitasi, kualitas dan waktu sudah
memberikan keefektivitasan dalam penggunaan media sosial Instagram..
Maka dengan itu pengguna akan terus mengikuti media sosial Instagram
yang dianggapnya menguntungkan untuk dirinya.
2. Sebanyak 70 responden diberikan 14 pernyataan dapat disimpulkan bahwa
minat beli septau Sneaker (Variabel Y) memiliki nilai persentase sebesar
80,91%, artinya bahwa minat beli akan sepatu Sneaker dapat
dikategorikan baik menurut mahasiswa Fisip
130
UNTIRTA. Minat beli
131
terhadap sepatu Sneaker cukup tinggi, karena sepatu Sneaker saat ini
sebagai kebutuhan mereka guna mendapatkan kepuasan secara jasmani
dan kejiwaan.
3. Hasil nilai korelasi variabel ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖
terhadap variabel ―Minat Beli Sepatu Sneaker‖adalah sebesar 0,614, maka
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai kuat,
karena berada pada interval korelasi 0,60 – 0,799 seperti yang tercantum
pada tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi. Sementara uji regresi
linier sederhana didapat persamaan linier Y= 20,53 + 0,462X. Maka
apabila frekuensi ―Efektivitas Media Sosial Instagram‖ (Variabel X)
bertambah satu satuan, maka hubunganya adalah ―Minat Beli Sepatu
Sneaker‖ (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,462 satuan. Diketahui
hasil nilai korelasi sebesar 0,614.
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga
serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-saran yang
penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain:
5.2.1 Praktis
1. Efektivitas media sosial Instagram memang sudah baik dalam fungsinya
sebagai media sosial dan juga sebagai media berjualan online namun
132
disayangkan bahwa masih ada di media sosial Instagram memberikan
Informasi yang kurang jelas, tidak aktual, dan menipu. Diharapkan
kedepannya untuk para pengguna media khususnya mahasiswa Fisip
UNTIRTA dalam menggunakan media sosial Instagram harus berhati-hati
dalam mencari informasi sepatu Sneaker maupun informasi yang lainya di
media sosial Instagram.
2. Minat beli terhadap sepatu Sneaker memang cukup baik, karena saat ini
sepatu Sneaker menjadi sepatu yang diminati para remaja khususnya
mahasiswa. Namun sepatu Sneaker bukanlah kebutuhan utama kita sebagai
makhluk hidup, jadi utamakanlah kebutuhan primer kita terlebebih dahulu,
setelah itu baru kita memuaskan kebutuhan sandang kita, salah satunya
sepatu.
3. Sepatu Sneaker yang saat ini sedang diminati oleh para remaja khususnya
mahasiswa, membuat minat beli untuk sepatu tersebut cukup tinggi, yang
tentu saja hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal atau dorongan yang
ada di dalam diri dan faktor eksternal atau dorongan yang ada dari luar diri
kita. Untuk memenuhi rasa minat beli terhadap sepatu Sneaker, media
sosial Instagram cukup efektif dalam memberikan informasi tentang sepatu
Sneaker. Media sosial Instagram memberikan layanan informasi tentang
sepatu Sneaker melalui akun-akun penjual sepatu yg menggunakan media
sosial Instagram, dan informasi yang dilampirkan oleh akun-akun penjual
ialah, model sepatu, harga, hingga nomor pribadi penjual.
133
5.2.2 Akademis
1. Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dalam data, informasi dan
penjelasan pembahasan yang kurang mendalam. Diharapkan untuk
penelitian selanjutnya
yang memiliki
penelitian
sejenis
dibidang
komunikasi massa, media sosial dan minat beli dapat menjadi rujukan
untuk memaksimalkan penelitian yang serupa tentang komunikasi massa,
media sosial dan minat beli.
2. Teori uses and effect sudah bagus digunakan dalam meneliti media massa
namun juga Masih ada teori yang bisa digunakan dalam penelitian tentang
media dan efeknya, salah satunya seperti teori kultivasi. Namun teori
tersebut bisa digunakan dengan hasil yang baik apabila digunakan meneliti
media konvensional.
134
Daftar Pustaka
Achmad, Abu : Cholid, Narbuko. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Asep Syamsul M. Romli. 2012. Jurnalisme Online: Panduan Mengelola Media
Online.Bandung. Nuansa Cendikia.
Burhan Bungin, 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif ; Jakarta : Kencana.
Ferrina, Dewi, E. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen Yogyakarta: Graha
Ilmu
Flew, Terry. 2008 New Media : An Introduction. New Zealand: Oxford University
Press.
Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University
Press.Yogyakarta
Kerlinger, Fred N dan Elazar J. Pedhazur. 1987. Korelasi dan Analisis Regresi
Ganda,Yogyakarta : Nur Cahaya.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
__________________2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of human
communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.
Lee, Monle & Johnson, Carla. 2007. Prinsip-prinsip Periklanan Dalam Perspektif
Global, Kencana, Jakarta
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta,
lp3es
Moleong. 2002. Metode Penelitian Kulaitatif. Pt remaja rosdakarya, Bandung
135
Nasution , Mustafa Edwin dan Hardius Usman. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif,
Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Ruslan,Rosady.2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian pedidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: ALFABETA
________2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cetakkan ke-IV,
.Bandung : Penerbit CV.Alfabeta
________2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV.Alfabeta
Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta :
ANDI
Werner J, Severin dan James W, Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah,
metode,dan Terapan didalam Media Massa. Jakarta : Kencana
West, R dan Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika
Widajaja. 2004. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Bina Aksara
136
Sumber lain
Journal :
Cam, E. & Isbulan, O. (2012). ―A New Addiction for Teacher Candidates: Social
Networks‖.TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology.11,
(3), 14-19
Das, B. & Sahoo, J.S. (2011). ―Social Networking Sites–A Critical Analysis of
Its Impact on Personal and Social Life‖.International Journal of Business and
Social Science. 2, (14), 222-228.
Kuss, D.J. & Griffiths, M.D. (2011a). ―Online Social Networking and
Addiction—A Review of the Psychological Literature‖. International Journal of
Environmental Research and Public Health.8, 3528-3552
Laohapensang, O.2009.―factor ibfluencing internet shopping behaviour: a survey
of consumers in Thailand‖. Journal of fashion marketing and management vol.13
No 4, 2009 pp.501-513
Young, K.S. (2007). ―Cognitive Behavior Therapy with Internet
Addicts:Treatment Outcomes and Implications‖. Cyber Psychology &
Behavior,10,(5), 671-679.
Website :
Winarto. (2012). Meneropong Media Sosial di Indonesia [Online]. Tersedia:
http://winarto.in/2012/04/meneropong-media-sosial-di-indonesia ( Diakses pada
hari Jumat 20 November 2015 ).
Setiawan, B. 2012. Pengguna Internet Indonesia Tertinggi Ketiga Di Asia. dari
Kementrian Komunikasi dan Informatika: website kominfo
http://kominfo.go.id/berita/detail/3639/Pengguna+Internet+Indonesia+Tertinggi+
Ketiga+di+Asia ( Diakses pada hari Senin 23 November 2015 ).
Aquino, C. (2011).Social Networking On-The-Go: U.S. Mebole Social Media
Audience Grows 37 Percent in the Past Year [Online]. Tersedia:
http://www.comscore.com/Press_Events/Press_Releases/2011/10/Social_Networki
ng_On-TheGo_U.S._Mobile_Social_Media_Audience_Grows_37_Percent_in_the_Past_Year
( Diakses pada hari Senin 23 November 2015 ).
http://finance.detik.com/read/2014/02/21/100430/2504382/4/ini-dia-sneaker-sepatu-yangbisa-dikoleksi ( Diakses pada hari Rabu 30 September 2015, 12:59 ).
137
Socialbakers. (2013). Indonesia Facebook Statistics [Online]. Tersedia:
http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/Indonesia ( Diakses pada hari
Selasa 27 November 2015 ).
itunes.apples.com
www.Mediabisnisonline.com
138
LAMPIRAN-LAMPIRAN
139
Lampiran 1 Kuesioner dan data jawaban kuesioner
KUESIONER
Hubungan Antara Efektifitas Media Sosial Instagram Dengan Minat Beli Sepatu
Sneaker
(Survei Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Petunjuk Pengisian :
a. Berilah tanda (√) pada jawaban yang dianggap tepat
b. Dimohon agar data yang diisi sesuai dengan yang saudara alami
c. Keterangan Jawaban :
4:
Sangat Setuju
3:
Setuju
2:
Tidak Setuju
1:
Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden :
1. Nomor Responden
: …………………………………… (Diisi oleh peneliti)
2. Nama Responden
: ……………………………………
3. Apakah anda pengguna media sosial Instagram ?
a. [
] Ya
b. [
] Tidak
4. Sebutkan Jenis Kelamin!
a. [
] Laki-laki
b. [
] Perempuan
140
No
Pertanyaan
Media soial Instagram
Tanggapan Responden
Sangat Setuju
Tidak
Sangat
Setuju
(S)
Setuju
Tidak
(SS)
(TS)
Setuju
(STS)
KUANTITAS
1 Media sosial Instagram memberikan
banyak informasi tentang sepatu sneaker
kepada mahasiswa
2 Media sosial Instagram memberikan
informasi lebih dari sekali dalam sehari
mengenai sepatu Sneaker
3 Di media sosial Instagram sangat mudah
dalam mencari kelengkapan informasi
sapatu Sneaker
4 Media sosial Instagram memberikan
informasi mengenai harga, merk sepatu,
dan kontak resmi penjual sepatu sneaker
pada mahasiswa
KUALITAS
5 Media sosial Instagram banyak
memberikan informasi yang nyata
6 Media sosial Instagram banyak
memberikan informasi yang tidak
menipu
7 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di
media sosial Instagram memberikan
informasi dengan bahasa dan kalimat
yang mudah dipahami
8 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di
media sosial Instagram memberikan
informasi sesuai dengan gambar sepatu
sneaker yang diberikan
9 Media sosial Instagram menjadi
kebutuhan anda dalam mencari informasi
sepatu Sneaker
10 Media sosial Instagram menyajikan
informasi sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa
141
11
Banyak postingan di media sosial
Instagram memberikan informasi harga
sepatu Sneaker yang pantas dan sesuai
kondisi keuangan anda
12 Media sosial Instagram memberikan
informasi sepatu sneaker dengan tepat
dan benar kepada mahasiswa
WAKTU
13 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di
media sosial Instagram selalu
memberikan postingan gambar sepatu
sneaker baru disetiap harinya
14 Banyak akun jual-beli sepatu sneaker di
media sosial Instagram selalu
memberikan postingan informasi sepatu
sneaker baru disetiap harinya
15 Media sosial Instagram selalu menjadi
pilihan utama dalam mencari informasi
sepatu sneaker
16 Media sosial Instagram selalu menjadi
pilihan utama dalam mencari gambargambar sepatu sneaker
Minat beli sepatu Sneaker
No
Pertanyaan
FAKTOR INTERNAL
17 Anda memang menyukai sepatu sneaker
karena sedang popular.
18 Anda memang menyukai sepatu sneaker
karena sepatu sneaker memberikan
kenyamanan, kualitas dan model sepatu
yang menarik.
Tanggapan Responden
Sangat Setuju
Tidak
Sangat
Setuju
(S)
Setuju
Tidak
(SS)
(TS)
Setuju
(STS)
142
19
Anda memang mencari tahu informasi
tentang sepatu sneaker dari harga, model,
motif, dan warna sepatu.
20 Anda memang mencari tahu informasi
separu sneaker untuk bahan refrensi
dalam membeli sepatu
21 Setelah mendapat informasi sepatu
sneaker menjadi pilihan anda dari
berbagai jenis sepatu yang lain
22 Setelah mendapatkan informasi sepatu
sneaker anda berkeinginan untuk
membeli
FAKTOR EKSTERNAL
23 Sepatu sneaker menjadi kebutuhan anda
dalam pemakaian sehari-hari
24 Sepatu sneaker menjadi pilihan anda
sebagai gaya hidup
25 Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker
didorong oleh teman-teman anda
26 Ketertarikan anda dalam sepatu sneaker
di dorong karena orang lain memakai
sepatu sneaker
27 Anda tertarik sepatu sneaker karena
memiliki kualitas yang baik
28 Sepatu sneaker tahan lama rusak dalam
penggunaan sehari-hari
29 Anda tertarik sepatu sneaker karena di
lingkungan perkuliahan anda banyak
yang menggunakannya
30 Anda tertarik sepatu sneaker karena di
lingkungan pergaulan anda banyak yang
menggunakannya
143
No.
Responden
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
X
R1
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
4
53
R2
3
4
2
3
3
2
2
4
2
3
2
3
2
3
3
3
44
R3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
50
R4
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
4
4
50
R5
3
3
3
3
3
2
3
4
2
4
3
3
3
4
3
4
50
R6
3
3
2
3
3
3
2
4
3
4
3
3
4
3
3
4
50
R7
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
4
3
52
R8
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
49
R9
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
49
R10
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
2
59
R11
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
56
R12
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
4
4
54
R13
3
4
3
4
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
46
R14
3
4
2
3
3
2
2
4
3
4
3
4
3
2
3
3
48
R15
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
4
2
49
R16
3
3
2
3
4
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
3
49
R17
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
50
R18
3
3
2
3
3
2
2
4
4
3
2
4
3
3
4
3
48
R19
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
51
R20
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
50
R21
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
54
R22
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
62
R23
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
51
R24
4
4
4
3
3
3
3
4
2
3
2
3
2
3
3
2
48
R25
3
4
3
4
3
3
2
3
3
4
3
4
3
2
3
3
50
R26
3
4
2
3
3
2
2
4
4
3
3
3
2
3
4
4
49
R27
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
4
51
R28
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
50
R29
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
2
4
3
3
4
3
50
R30
3
3
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
2
4
3
4
47
R31
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
51
R32
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
53
R33
3
4
3
3
3
4
2
3
4
4
4
4
4
4
4
3
56
144
R34
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
2
2
3
3
54
R35
3
3
3
3
4
4
3
4
2
3
3
3
2
3
3
3
49
R36
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
54
R37
3
4
3
4
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
3
50
R38
3
4
2
3
3
2
2
4
2
4
3
3
3
4
3
4
49
R39
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
53
R40
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
53
R41
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
50
R42
3
3
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
4
4
3
48
R43
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
56
R44
4
3
2
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
53
R45
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
4
4
3
3
4
3
52
R46
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2
3
4
3
57
R47
3
4
3
3
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
48
R48
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
53
R49
3
4
3
4
3
3
2
3
4
2
3
2
2
2
4
3
47
R50
3
4
2
3
3
2
2
3
2
4
3
3
3
4
3
4
48
R51
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
51
R52
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
4
3
50
R53
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
49
R54
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
R55
4
3
3
2
4
2
2
3
4
3
3
4
4
4
4
2
51
R56
4
3
2
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
57
R57
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
43
R58
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
63
R59
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
57
R60
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
61
R61
3
4
3
4
3
4
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
52
R62
3
4
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
54
R63
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
46
R64
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
43
R65
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
55
R66
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
58
R67
4
3
2
2
4
3
2
3
2
3
3
4
2
3
4
2
46
R68
3
3
4
4
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
4
2
50
145
R69
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
53
R70
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
59
TOTAL X
3596
146
No.
Respon
den
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Y
R1
3
3
3
4
2
3
4
3
3
3
3
3
2
3
42
R2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
36
R3
3
4
3
4
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
45
R4
4
3
3
3
2
3
4
4
3
2
3
4
3
3
44
R5
2
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
43
R6
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
51
R7
4
3
2
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
47
R8
3
3
3
3
2
4
3
4
4
4
3
3
3
3
45
R9
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
43
R10
3
3
3
4
4
4
4
3
4
2
3
3
2
2
44
R11
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
48
R12
3
3
3
4
2
3
4
3
3
2
3
4
3
3
43
R13
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
37
R14
3
4
3
4
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
40
R15
4
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
4
2
2
42
R16
2
4
3
3
3
4
3
4
3
2
4
4
4
4
47
R17
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
2
41
R18
4
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
51
R19
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
4
3
44
R20
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
47
R21
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
2
48
R22
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
47
R23
3
3
3
4
2
3
4
3
3
2
3
2
3
3
41
R24
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
2
35
R25
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
42
R26
4
3
3
3
2
3
4
3
4
4
3
4
4
3
47
R27
2
4
3
3
3
4
3
4
3
2
2
4
3
2
42
R28
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
2
46
R29
4
3
2
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
46
R30
3
3
3
3
2
4
3
4
4
4
4
3
4
4
48
R31
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
R32
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
49
R33
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
54
R34
4
3
3
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
47
147
R35
2
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
47
R36
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
48
R37
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
4
48
R38
2
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
47
R39
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
52
R40
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
2
4
3
2
47
R41
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
2
3
45
R42
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
2
3
2
3
42
R43
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
2
49
R44
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
46
R45
3
4
4
4
3
3
4
4
2
4
3
3
3
4
48
R46
3
3
3
4
2
3
4
4
3
4
3
3
4
3
46
R47
2
3
2
3
2
3
3
3
4
3
2
4
3
3
40
R48
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
43
R49
4
2
3
2
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
40
R50
2
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
47
R51
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
48
R52
4
3
2
4
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
45
R53
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
41
R54
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
2
44
R55
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
2
3
47
R56
3
3
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
4
46
R57
3
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
4
3
44
R58
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
50
R59
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
4
49
R60
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
49
R61
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
47
R62
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
51
R63
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
42
R64
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
2
3
40
R65
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
2
50
R66
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
48
R67
2
3
3
4
2
3
4
3
2
4
3
3
3
4
43
R68
3
3
4
2
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
45
R69
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
2
4
3
3
47
148
R70
3
4
3
3
4
4
4
TOTAL Y
4
3
3
3
3
2
4
47
3172
149
Lampiran 2 Tabel-Tabel Statistik
150
Lampiran 1. Dokumentasi
Lampiran 4. Capture akun penjual sepatu Sneaker di media sosial
Instagram
151
152
153
Lampiran 5. Responden
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
JURUSAN
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
AKUN INSTAGRAM
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
NAMA
Tanti Nurmala
Elsa Evriani
Anggi Yogi Giandi
Kenda Mayanti
Raden Ayu Felya
Sidiq Yudha Mustafa
Andre Ferruzi Nugraha
Idoh Hafidoh
Bella Puja Syahbani
Yola S Dewi
Muhammad Rizal Falaq
Tamara Putri
Elsa Trisniati
Ilham Kurniawan
Andri Wiguna
Dini Annisa Haryani
Muhammad Tofan
Sagara
Umul Chair Dwi Asharin
Yesica Widyawati
Ridwan Soleh S
Hanna Nahifa
Idos Firdaus
Dindin Hasanudin
Serly Oktapiani
Jaka Permana
Adam Paula
Nila Ariska
Muhammad Ali Azmi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
29
30
31
32
Fita Fitriyah
Zetha Bernynda
Aminah Yasmin Baharmi
Tegar Fathuroman
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
33
34
35
36
Aulia Ratnasari
Diana Pebriani Daulay
Dyah Pratiwi
Furqan Abdillah S
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
@UMULCDA
@MEDIYASICA
@RIDWAN_SOLEH
@HELLO.ITSHANNA
@IDOS_PETRIK
@DINDINHASANUDIN
@SERLYOKTAPIANI
@JAKAPERMANA109
@ADAMPAULA705
@NILAARISKA
@MUHAMMADALIAZ
MI
@FITAFITT
@ZETBERN
@YASMINBAHRMII
@TEGARFATHUROH
MAN42
@AULILIALIO
@DIANA_DAULAY
@DYAHPRATIWI28
@FURQABABD
@TANTI_NSR24
@ELSAEVRIANI
@YOGAGIANDI
@KENDMYANTI
@AYUFELYA
@SISIDQYUDHAM
@ANDREAFERRUZI
@IDOHHAFIDOH
@IAMBLAPS
@YOLASDEWI
@RIZALFALAQ
@TMARAPTRI
@TRISELSAA
@HAMURWAN
@ANDRI_WIGUNA7
@DINIHARIII
@MTOFANSAGARA
154
37
38
39
40
41
Maulana Aditiya Wilman
Tubagus Jundi
Bayu Triaji Yulianto
Vevi Martina
Cikal Aulia Rahma
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
42
43
44
45
46
47
48
49
Hafidz Afza Nurrohman
Rezza Pratama
Putri Kusumawardani
Ryan Saputra
Ozi Andeska
Antoni Budi Mulia
Nilam Sari Purwadi
Lingga Widiastuty
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Haikal Hasaba
Nabila Nisa Syabrina
Dedin Marwan
Siti Maezahroh
Nahrulia Endah W
Nitami Adistya Putri
Ibnu Mas‘Ud Alhudri
Bobby Pinaz
Tegar Trioktora Negoro
Inge Yulistia Dewi
Herly Fajar Hardiayanto
Sayuda Anggoro
Fiedy Nur Annisa
Pandu Adiwardana
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pemerintahan
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
64
65
66
67
68
69
Faisal Ramdhan
Yola Malinda
Muhammad Farhan
Angga Septian
Hilman Ramayadi
Gabriella Putri Sabrina
Dewi
Richa Rahayu M
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Komunikasi
70
Ilmu Komunikasi
@ADITIYAWIL
@TEBEJUNDI
@TRIAJIBAYU
@VEVIMARTINAA
@CIKALAULIARAHM
A
@HAFZANURR8
@REZZAPRATA
@MAWARKUSUMA
@RRRIIAANNS
@OZIANDESKA
@ANTONIMULIA
@NILAMPURWADI
@LINGGAWIDIASTUT
Y
@HAIKALHASABA
@NABILASYABRINA
@DEDINMARWAN95
@MAEZAAA
@NHRLIA
@TAMIADISTYA
@IBNUALHUDRI
@V_BHOYZZ
@TTNEGORO
@INGEYLSTIADEWI
@HERLYFAJAR
@SAYUDAANGGORO
@FiedyZX
@PANDUADIWARDA
NA
@RAMDHANSIDI
@YOLAMALINDA
@MUFARHAN
@ANGGA SEPTIAN
@HILMANRAMAYADI
@GABGRIELLA_PUTR
II
@RICHAMTD
155
Lampiran 6. Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
Nama
: Muhammad Fandi Septiawan
Tempat Tanggal Lahir
: Serang, 20 September 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Email
: [email protected]
No. Hp
: 08567454420
Alamat
: Perum Gedong Cilegon Damai Blok. C39 No.03
Cilegon
Riwayat Pendidikan:
2010 - 2016
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2007 - 2010
SMKN 1 Kota Cilegon
2004 - 2007
SMPN 2 Kota Cilegon
1998 - 2004
SDN 9 Kota Cilegon
Download