Kingdom News Christmas 2012 Edition terang kristus Article source from http://renungan-harian-online.blogspot.sg Ayat bacaan: Yohanes 8:12 “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Hari menjelang Natal tinggal beberapa hari yang lagi. Bagi sebagian orang yang bekerja kesibukan mulai menyita waktu menjelang akhir tahun. Ada juga yang sedang berlibur karena berjalan-jalan dengan keluarga. Apakah anda sedang berlibur atau sedang aktif bekerja, ada sebuah pertanyaan yang rasanya penting untuk kita pikirkan, masihkah anda merasakan terang Kristus? Adalah penting bagi kita untuk memeriksa diri kita sendiri, apakah terangNya masih menyinari kita atau kita sedang berada dalam kegelapan. Bayangkanlah apa yang terjadi di Betlehem dua ribu tahun lebih yang lalu ketika Yesus lahir di dalam palungan. Itu adalah sebuah malam yang sangat bersejarah dan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia sampai kapanpun. Malam segala malam, malam yang paling besar dan paling berarti dalam sejarah. Itu adalah sebuah malam yang membawa terang. Kelahiran Kristus ke dunia akan mengalahkan kegelapan sampai kapanpun, sebuah malam dimana siapapun yang duduk dalam kegelapan akan melihat sebuah cahaya terang yang sempurna. Sebuah malam dimana Allah memberikan AnakNya turun ke dunia sebagai “Terang Dunia.” Kita semua tahu bagaimana kegelapan dari dunia ini bisa menyelubungi kita dan membuat kita takluk di dalamnya. Semakin lama semakin terperosok ke dalam dan semuanya akan semakin gelap. Tapi ingatlah bahwa kedatangan Kristus ke muka bumi ini sebagai Terang Dunia yang mampu membawa kita keluar dari kegelapan itu untuk senantiasa berjalan dalam cahaya terangNya. “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12). Gelap tidak akan mampu berbuat apa-apa jika ada setitik saja cahaya terang menerobosnya. Begitu juga kehidupan kita. Tidak ada satu continue to page 3... be BLESSED! Ephesians 1:3 “Praise be to the God and Father of our Lord Jesus Christ, who has blessed us in the heavenly realms with every spiritual blessing in Christ.” (NIV) Efesus 1:3 “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” kingdomnews 02 weeklydevotional continue from page 2... kegelapanpun yang mampu menguasai kita jika kita memiliki Kristus, Sang Terang Dunia dalam dalam diri kita. Dalam suratnya Petrus mengingatkan kepada kita, para orang percaya bahwa sesungguhnya merupakan bangsa yang terpilih, imamat yang rajani (the royal priesthood), dan kita semuanya sebenarnya sudah dipanggil keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terangnya yang ajaib. Ayat itu berbunyi demikian: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.” (1 Petrus 2:9). Seperti itulah hakekatnya diri kita. Seharusnya tidak ada gelap yang bisa menaungi kita, tetapi kita seringkali tidak menyadari bahwa terang Kristus itu ada pada kita. Sama seperti kita memasukkan lampu ke dalam sebuah kotak dan menutupnya, maka sinar terang itu tidak akan pernah bisa berfungsi menggantikan kegelapan. Yesus juga berkata “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” (Yohanes 12:46). Kita harus menyadari dan mensyukuri hal itu. Kita punya Tuhan yang luar biasa yang selalu siap untuk menarik kita keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terangNya yang ajaib. Sebuah terang yang kapan saja bisa menyingkirkan gelap jika saja kita mengizinkan hal itu terjadi. Di saat seperti itulah kita akan bisa berkata seperti Daud, “Jika aku berkata: ‘Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,’ maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.” (Mazmur 139:12). Beberapa hari lagi kita akan memperingati datangnya Kristus ke dunia ini membawa terangNya yang ajaib. Terang itu siap terus menyinari kita, memindahkan kita dari kegelapan untuk berjalan dalam terang Tuhan. Sadarilah hal ini dan berhentilah untuk membiarkan kita terus terperangkap dalam gelap. Kiranya terang Kristus selalu bersinar dalam hidup saudara-saudari sekalian. Tidak ada kegelapan yang mampu mengalahkan terang yesus dalam diri kita S ebuah rombongan salesman menghadiri konfrensi di Chicago. Mereka janji kepada istri masingmasing untuk pulang pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama. Hal ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat sambil membawa koper-kopernya. Namun saat menuju tempat boarding pass tak sengaja salah seorang salesman menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan kemana-mana. Namun mereka tetap mengejar pesawat mereka, karena jika tidak mereka akan terlambat. Tetapi satu orang berhenti sejenak, dia mencoba mendengarkan suara hatinya dan ia merasa kasihan pada gadis itu. Dia bilang ke teman-teman nya untuk berangkat duluan dan meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu bersyukur membuat keputusan yang benar. Karena ternyata gadis penjual 03 kingdomnews weeklydevotional apel itu ternyata buta! Dia menangis dan frustasi, dia mencoba meraba-raba, mencari apel-apelnya. Ia berseru minta tolong, tetapi tidak seorangpun peduli. Salesman itu berlutut memunguti apel itu bersama gadis itu, kemudian ia membantu menatanya kembali. Saat ia melihat banyak apel yang rusak, ia memisahkannya. “Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baikbaik saja?” Gadis itu menghapus air matanya. Pria itu berkata, “Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak hari-harimu.” Ketika pria itu hendak meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali. “Tuan...” Pria itu berbalik, “Apakah engkau Yesus?” tanya gadis itu. Pria itu hanya tertegun dan tidak bisa menjawab. Perlahan dia pergi ke arah penjual tiket untuk pulang ke rumahnya dengan pesawat selanjutnya. Namun pertanyaan gadis itu terus terngiang di telinganya, “Apakah engkau Yesus?” Banyak orang di dunia ini seperti gadis itu, mereka dalam keadaan buta dan membutuhkan pertolongan. Namun kita yang telah dicelikkan oleh Yesus jarang yang mau berhenti sejenak dan menolong mereka. Jika kita menyatakan mengenal Yesus, harusnya kita berjalan dan hidup sebagaimana Yesus hidup. Sehingga seseorang bersentuhan dengan hidup kita, akan merasakan kasih Yesus. Sudahkah hidup kita mencerminkan kehidupan Yesus? DUNIA BUKAN RUMAH KITA Article source from http://www.sabda.org Bacaan: 1 Yohanes 2:15-17 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya...dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” Seorang duta besar diutus ke sebuah negara yang sangat berbeda dari negara asalnya. Berbulan-bulan lamanya ia harus beradaptasi dengan bahasa dan budaya di sana. Namun, bayangkanlah jika ia menjadi begitu terpikat dengan nilai-nilai dan tradisi negara tersebut. Ia mulai menganggap negara itu sebagai negaranya sendiri. Apakah ia masih dapat menjalankan tugasnya sebagai duta besar sebagaimana mestinya? Bisa jadi ia tidak lagi objektif dan tak lagi berpihak pada kebijakan kingdomnews 04 negara asalnya. Rasul Yohanes mengingatkan bahaya yang sama bisa terjadi pada orang-orang percaya. Karena tinggal di dalam dunia, hati kita bisa begitu melekat pada berbagai hal di dalamnya (ayat 15). Di sini rasul Yohanes tidak sedang menuding suatu gaya hidup tertentu, penampilan tertentu, atau kepemilikan harta dalam jumlah tertentu. Ia sedang berbicara tentang kondisi hati saat umat Tuhan menanggapi apa yang ada di sekitarnya. Kondisi hati yang menganggap bahwa apa yang ditawarkan dunia jauh lebih baik daripada apa yang ditawarkan Tuhan. Anggapan yang keliru! Dunia yang hanya sekelumit dari ciptaan Tuhan, tidak akan bertahan. Apa yang disediakan Sang Pencipta bagi masa depan anak-anak-Nya jelas jauh lebih baik dan weeklydevotional terjamin. Dunia ini bukanlah rumah kita. Tidak ada salahnya menikmati hal-hal baik yang Tuhan sediakan selama kita hidup di dunia. Namun, entah itu musik, film, teknologi, pakaian, jabatan, atau yang lain, ketika itu mulai menjadi tuntutan dan kebahagiaan kita bergantung pada pemuasannya, waspadalah! Kita sedang mengasihi dunia lebih dari Tuhan, dan jelas akan kehilangan hal-hal terbaik dariNya. Kita tidak diutus ke tengah dunia untuk menyerupai dunia, tetapi untuk menunjukkan bahwa Tuhan lebih berharga darinya. Kisah Segelas Susu Article source from www.ceritakristen.org A dalah anak lelaki miskin yang kelaparan dan tak punya uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk minta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda. Dia urung minta makanan, dan hanya minta segelas air. Tapi sang gadis tahu, anak ini pasti lapar. Maka, ia membawakan segelas besar susu. “Berapa harga segelas susu ini?” tanya anak lelaki itu. “Ibu mengajarkan kepada saya, jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami,” jawab si gadis. “Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam…” balas anak lelaki setelah menenggak habis susu tersebut. Belasan tahun berlalu… Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa, tapi didiagnosa punya sakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis. Dokter Howard Kelly dipanggil untuk memeriksa. Saat mendengar nama kota asal wanita itu, terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Dia langsung mengenali wanita itu. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Wanita itu pun menerima amplop tagihan Rumah Sakit. Wajahnya pucat ketakutan, karena dia tak akan mampu bayar, meski dicicil seumur hidup sekalipun. Dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu, dan menemukan catatan di pojok atas tagihan… “Telah dibayar lunas dengan segelas susu…” Tertanda, dr. Howard Kelly. Dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku pengalaman dr. Howard dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS. Begitulah… Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant. “We met for a reason, either you’re a blessing or a lesson.” ~ Unknown “There is no better exercise for your heart than reaching down & helping to lift someone up.” ~ Bernard Meltzer 05 kingdomnews weeklydevotional hal untuk direnungan A khir tahun biasanya dijadikan momentum oleh banyak orang untuk melakukan self-evaluation. Mereka yang mau maju, yang tidak takut belajar dari kesalahan dan yang menerima keberhasilan dengan kerendahan hati, melakukan introspeksi untuk membangun pengertian tentang hal-hal mana yang harus dirubah, hal-hal mana yang harus ditingkatkan dan yang mana yang harus ditinggalkan. Begitupun dengan pengikut Kristus, yang sepanjang perjalanan hidup memiliki satu tujuan: memuliakan Tuhan lewat hidup dan panggilan mereka – akhir tahun harusnya menjadi momentum untuk bertanya lagi, “apakah Yesus masih menjadi pusat dalam hidupku?” Setiap pengikut Kristus yang berdevosi padaNYA menyadari satu hal ini: mereka lahir tanpa membawa apa-apa dan ketika mati nanti juga tidak membawa apa-apa – dan hidup diantara keduanya adalah hidup sebagai hamba, untuk memuliakan Tuhan. Hidup hamba, hidup yang berdevosi pada Tuhan adalah hidup yang berpusat pada Tuhan, karena itu penting untuk (tidak hanya diakhir tahun saja mustinya) setiap hari kita bertanya pada diri kita sendiri: “apakah Yesus masih menjadi pusat dalam hidupku?” Mari mengakui bersama bahwa tekanan, tantangan, bahkan kenyamanan bisa saja membuat pusat hidup kita berubah-rubah dan tidak lagi ada Yesus disana. Mari periksa hati kita, untuk apa dan bagi siapakah terakhir kali pengorbanan terbesar telah kita lakukan? Apakah bagi Yesus karena kita mau tetap setia menjadi pelaku-pelaku Firman? Atau ada hal lain yang lebih menarik perhatian hati kita? Ambisi? Kekhawatiran? Ketakutan? Kemarahan? Keengganan untuk memaafkan? Atau bahkan kita lebih tertarik kingdomnews 06 pada diri sendiri? Momentum akhir tahun ini, khususnya ketika kita semua tengah bersiap menyambut Natal bisa menolong kita untuk diam sejenak dan jujur pada hati kita sendiri dan pada Tuhan. Natal yang kita rayakan untuk mengenang kelahiran Kristus ke dunia, mustinya juga menjadi Natal yang kita khususkan bagi Yesus untuk lahir dalam hati kita. Hati yang bernoda menjadi bersih, hati yang tidak lagi terpusat padaNYA menjadi terisi penuh oleh Tuhan lagi. Hingga hidup sebagai hamba tidak lagi hanya predikat atau dijalankan dengan paksaan, tapi dengan penuh penghayatan dan pengorbanan. Karena hanya dengan cara seperti itulah Yesus diberitakan, namaNYA dimuliakan lewat hidup kita, hidup yang berdevosi penuh padaNYA, hidup yang telah diserahkan total padaNYA dan hidup yang berpusat padaNYA saja. “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia” 2 Tawarikh 16:9 Marilah jadi pengikut-pengikut Yesus yang berpusat hanya padaNYA, yang gelisah bukan karena berapa besar pengorbanan yang harus kita lakukan, tapi gelisah dengan sebuah pertanyaan: “apakah Yesus masih jadi pusat hidupku?” Karena ketika Yesus menjadi pusat hidup kita, pengorbanan yang kita lakukan merupakan ekspresi ucapan syukur kita padaNYA, mengalir begitu alamiah karena kita telah menjadi orangorang pilihan yang menerima kasihNYA, dan karena kita ingin meneladaniNYA, saat IA memilih menjadi bayi yang tidak berdaya dan lahir di kandang domba agar IA dapat menggenapi karya penebusan bagi umat manusia, bagi kita. infogereja ABOUT US... INDONESIAN SUNDAY SERVICE Ibadah Raya, 10.00 AM • Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 YOUTH SERVICE Every Saturday, 05.00 PM • Natika +65 9739 3597 or Ling Ling +65 9886 8490 CHILDREN’S CHURCH Every Sunday, 10.30 AM • Grand Park Hotel • Alink +65 90664130 KOMUNITAS MESIANIK (KM) KM Abraham Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Friday, 07.30 PM KM John the Baptist Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh) KM Daniel Ervita +65 8173 9355 (Braddell) KM David Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM Samuel Chandra +65 9876 1781 (Braddell) KM Joseph Alink +65 9066 4130 (Orchard) KM Woodlands Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands) WOMEN GATHERING Every 2nd and 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) • Ferdi +65 8510 7534 PRAYER MEETING Every Saturday, 12.00 PM • Ida +65 9234 9771 Web: www.rocksg.org • Email: [email protected] • Tel: (+65) 6251 5378 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church How to get us... Grand Park hotel 270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) Scan here to see our facebook page 07 kingdomnews