modul linear amplifier sebagai sarana pembelajaran pada

advertisement
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
MODUL LINEAR AMPLIFIER SEBAGAI SARANA
PEMBELAJARAN PADA PRAKTIKUM PEMELIHARAAN
INSTRUMENTASI NUKLIR
Nugroho trisanyoto
[email protected]
STTN BATAN
ABSTRAK
MODUL LINEAR AMPLIFIER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PADA PRAKTIKUM
PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI NUKLIR. Telah dilakukan pembuatan modul linear
amplifier yang merupakan bagian dari sistem Spektroskopi Nuklir, sebagai sarana praktikum
pemeliharaan instrumentasi nuklir pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Batan di
Yogyakarta. Alat ini pernah dibuat saudara Arifin istafara sebagai tugas akhir. Sedangkan
modul ini dibuat untuk memudahkan pemahaman rangkaian dan cara kerja alat. Kemudahan
diberikan dengan menambahkan saklar pemutus pada setiap bagian sebagai pelacak sinyal
pada rangkaian tersebut. Modul
linear amplifier ini terdiri dari pole zero (Pz), pulse
shapping (PS), rangkaian base line restorer (BLR), dan gain atau penguatan. Praktikum ini
dilakukan pada laboratorium Instrumentasi Nuklir STTN dengan cara simulasi memberi
masukkan pulsa dari pulser. Dengan menggunakan modul diharapkan mahasiswa dapat
mengenal, memahami dan mengetahui cara kerja dari linear amplifier dengan bentuk pulsa
keluaran samigaussian dan tingga amplitudo maksimum 10volt, sehingga mahasiswa dapat
melakukan pemeliharaan alat dengan benar.
Kata kunci: modul, linear Amplifier, pembelajaran dan instrumentasi
abstrack
LINEAR AMPLIFIER MODULE AS A MEANS OF LEARNING IN PRACTICUM
MAINTENANCE NUCLEAR INSTRUMENTATION . Has made the manufacture of linear
amplifier modules are part of the nuclear spectroscopy systems as a means of maintenance of
nuclear instrumentation lab at the Polytecnic Institute of Nuclear Technology (STTN) Batan di
Yogyakarta . This module is designed to facilitate the understanding and ways of working so
that in some parts of given switch circuit breaker as the tracer signal . This amplifier module
consists of a pole zero (Pz) , pulse shaping (PS) , a series of base line restorer
(BLR) ,
and the gain or reinforcement . This lab work done at the laboratory of nuclear Instrumentation
STTN by giving input pulse of Pulser . By using the amplifier module students are expected to
know , understand and know the workings of the amplifier so that it can perform maintenance
tool correctly .
Keywords : module, linear Amplifier , learning and instrumentation
_______________________
________________________________________________
_____________________
129
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
PENDAHULUAN
Instrumentasi
Nuklir
merupakan
instrumentasi yang menggunaan detektor
nuklir yang umumnya digunakan untuk
pengukuran
atau
pendeteksian
gejala
radioaktivitas. Untuk dapat melakukan
pengukuran
radioaktivitas
diperlukan
detektor yang dapat berinteraksi secara efisien
dengan sinar radioaktif yang diselidiki.
Komponen dari keseluruhan sistem pengukur
yang mendeteksi radiasi dan mengubahnya ke
sinyal listrik adalah detektor
radiasi,
sedangkan unit yang mengolah dan mencatat
sinyal dari detektor disebut sebagai alat ukur
adalah Sistem spektroskopi nuklir. Sistem
spektroskopi
nuklir
berfungsi
untuk
menyelidiki dan
menganalisa suatu
radioisotop, atau sumber radiasi dengan cara
mengukur distribusi energi radiasi tersebut,
serta varibel lainnya yang mempunyai ikatan
kuat dengan sumber radiasi. Sistem terdiri dari
dua kelompok yaitu bagian sensor pengolahan
dan pengukuran data. Radiasi dan tranduster
yang biasa dikenal sebagai detektor nuklir dan
spektofotometer untuk pengukuran dan
pengolahan data. Teknik ini telah dipakai
secara luas dalam berbagai bidang, misalnya
dalam menganalisis radiasi alfa, beta, gamma,
sinar-X dan neutron.
Spektroskopi nuklir berfungsi untuk analisis
sumber radiasi atau radioisotop dengan
mengukur distribusi energinya, sedangkan
Linear Amplifier pada spektroskopi nuklir
berfungsi sebagai pengolah pulsa keluaran dari
detektor sehingga dapat dibaca oleh
penganalisis tinggi pulsa. Spektroskopi nuklir
mempunyai prinsip untuk mengetahui energi
dari suatu sumber radiasi alpa, beta dan
gamma. Pada spektroskopi nuklir terdiri dari :
detektor, catu daya tegangan tinggi (HV), preAmplifier, linear Amplifier, single chanal
analyser (SCA), pencacah (Counter dan
Timer)(1).
DASAR TEORI
1. Pole Zero Concellation (PZC)
“Pole Zero Cancellation” adalah suatu
rangkaian elektronik yang berfungsi untuk
menghilangkan/menekan pulsa “under shoot”
atau pulsa yang berada dibawah level ground
agar apabila Linear Amplifier digunakan
untuk
keperluan
spektroskopi
dapat
mempunyai tingkat akurasi yang tinggi (2).
2. Pulse Shaping
Pada sistem spektrometer linear Amplifier
adalah
merupakan bagian dari
system
instrumentasi nuklir yang berfungsi sebagai
penguat
pulsa
dan berfungsi sebagai
pembentuk pulsa (pulse shaping). Untuk
membentuk pulsa cepat keluaran detektor
menjadi
pulsa
semigaussian
seperti
ditunjukkan pada Gambar 1. Pada keluaran
linear Amplifier prinsipnya diperoleh dengan
melambatkan rise time dengan rangkaian
integral dan mempercepat decay time dengan
rangkaian differential.
Gambar 1. Pulsa Semigaussian(1)
3 Base Line Restorer (BLR)
Rangkaian BLR untuk cacah radiasi yang
cukup besar, BLR masih mempunyai bagian
pulsa negative sedikit dan juga ada efek
penyearahan derau yang akan terkumpul
sehingga
mengurangi
resolusi
sistem
spektroskopi. Untuk mengatasi hal ini
digunakan
rangkaian
gate base line
stabilization, yang mana kerjanya selalu
mengembalikan garis aras ke level nol (3).
4 Rangkaian Penguat (Gain)
Kemampuan
suatu
penguat
untuk
memperkuat pulsa disebut gain. Dalam
rangkaian penguat ini terdiri dari sebuah
rangkaian yang mampu melipatkan tegangan
keluaran dengan tegangan maksimum 10 volt.
TATA KERJA
Dalam bidang teknologi nuklir banyak
instrumen yang
mendukung berbagai
keperluan penelitian, keselamatan kerja dan
_______________________
________________________________________________
_____________________
130
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
pendidikan. Salah satu instrumen itu adalah
spektroskopi amplifier, yang berfungsi sebagai
pengolahan pulsa dari keluaran detektor
sehingga dapat dibaca oleh penganalisa tinggi
pulsa.rangkaian ini terdiri dari Pole-zero
Concelation dan Penguat Transresistance.
1. Rangkaian Pole-zero Concelation dan
Penguat Transresistance
Pada pembentukan pulsa, keluaran dari
penguat awal yang berupa pulsa ekor akan
menghasilkan suatu pulsa yang mempunyai
bagian di bawah garis nol (zero cross over).
Pergeseran ini jika terlalu besar tidak
dikehendaki
karena
akan
memberikan
kesalahan dalam pengukuran tinggi pulsa yang
datang dibelakangnya. Maka dari itu perlu
sebuah rangkaian pole-zero concelation yang
dapat mereduksi pergeseran tersebut, hasilnya
seperti tampak pada Gambar 2.
amplitudo
2.
Pembentukan Pulsa (Pulse Shapping)
Pulsa berbentuk Gaussian adalah pulsa
yang diharapkan dari linear amplifier maka
diperlukan rangkaian differensiator yang akan
mempercepat waktu meluruh pulsa ekor dan
rangkaian integrator
yang
akan
memperlambat waktu bangkit pulsa. Kedua
rangkaian tersebut dapat dibuat dari komponen
pasif C dan R.
Rangkaian Differensiator
Rangkaian differensiator terdiri dari
komponen resistor dan kapasitor. Jika Vi(t)
adalah tegangan yang tergantung dari waktu
yang diberikan suatu rangkaian seperti pada
Gambar 4, maka hubungan dari nilai –nilai
tegangannya adalah terlihat pada persamaan :
q (t )
q(t ) dq(t )
+ RI 

 vi(t).....(1)
C
dt
C
amplitudo
Sebelum
waktu
waktu
sesudah
Gambar 2 Kompensasi pole-zero
Yang mana q(t) adalah muatan kapasitor pada
saat t. jika sinyal masukan adalah fungsi
undak, maka fungsi tegangan keluaran adalah :
Seperti pers: 2
Vo(t)=R
(4)
dq(t )
 Vie –t/RC ...............(2)
dt
amplitudo
Dalam perancangan rangkaian polezero concelation dan penguat transresistence
ini, nilai-nilai kapasitor dan resistornya dapat
ditentukan sesuai
dengan setting
serta
menyesuaikan dari timing pulsa keluaran
penguat awal detektor. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 3
t=0
t=T
Vi
............
RC=T
RC=T/10
waktu
t=0
Gambar 4. Rangkaian CR differensiator
Gambar 3. Pole zore concelation
_______________________
________________________________________________
_____________________
131
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
A. Rangkaian Integrator
Rangkaian integrator juga terdiri dari
resistor dan kapasitor, tetapi sinyal keluaran
dari rangkaian ini melintang pada kapasitor
seperti pada Gambar 3., untuk sinyal keluaran
dari rangkaian pengintegral sebagai hasil dari
masukan undak diberikan oleh persamaan (3) :
Vo(t)=
q(t )
 Vi(1-e-t/RC)
C
(3)
Jika RC >T maka sinyal keluarannya tampak
seperti integral dari masukannya. Dengan nilai
untuk tegangan keluarannya seperti pers,
Gambar 6. Rangkaian pulse shapping
6. Rangkaian Base Line Restorer
Vi dq
maka dq = I dt

R dt
(4)
q=  Idt
I=
q
1
   Idt
C
C
1
Vo =
Vi dt
CR 
Vo=
(5)
(6)
amplitudo
T
T=0
t=T waktu
Gambar 5. Rangkaian Intregrator
Gambar 7. Base Line Restorer (BLR)
Bila radiasi yang datang cukup besar maka
rangkaian BLR dapat dipergunakan untuk
cacah, akan tetapi BLR masih mempunyai
bagian pulsa negative sedikit dan juga ada efek
penyearahan derau yang akan terkumpul
sehingga
mengurangi
resolusi
sistem
spektroskopi. Untuk mengatasi hal ini
digunakan
rangkaian
gate base line
stabilization, yang mana kerjanya selalu
mengembalikan garis aras ke level nol.
Dalam modul ini, dibuat dengan cara
merangkai seperti pada rangkaian BLR yang
ada pada Gambar 7. Sebuah blok rangkaian
dalam
instrument
Diskriminator
Bias
Modulation,
yang mana prinsip kerjanya
adalah sama dengan BLR yang terangkai
dalam berbagai instrumen. Untuk
lebih
jelasnya dapat dilihat dalam Gambar 8
5. Perancangan Pulse Shapping
Rangkaian pulse shapping sangat
diperlukan agar pulsa dapat dibaca oleh
penganalisa tinggi pulsa, maka haruslah pulsa
tersebut dibentuk sesuai setting yang
dikehendaki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam Gambar 6 :
_______________________
________________________________________________
_____________________
132
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
Gambar 8. Rangkaian BLR
Gambar 10. Rangkaian penguat
Untuk mendapatkan posisi pulsa pada aras nol,
maka untuk keseimbangannya nilai Vb harus
setara dengan
tegangan
supply pada
transistor. Yang mana dapat diselesaikan
dengan persamaan (7) :
Vb =
(Vk .R9 )  (Vl .R7 )
R7  R9
(7)
7.
Rangkaian Penguat
Dalam rangkaian penguat ini terdiri dari
sebuah IC Op-Amp dan resistor, dimana
rangkaian tersebut dikonfigurasikan sebagai
penguat. Tampak seperti pada Gambar. 9
adalah rangkaian penguat
maka berlaku persamaan (8) sebagai berikut :
Vo = -
Rf
Vi
R
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui keluaran dari linear
amplifier perlu adanya masukan dari pulser,
agar tidak terjadi kejenuhan pada keluaran,
yang perlu untuk diperhatikan adalah pulsa
masukkan.
Adapun hasil dari percobaan
tersebut diharapkan seperti pada
Gambar 11. Pengujian ini dilakukan dengan
simulasi dengan pulser sebagai
pulsa
masukkan dan bertujuan untuk melihat bentuk
keluaran dari linear amplifier.
amp
90 %
FWHM
(8)
τr
τf
waktu
10%
τ
Gambar 11. Pengukuran pulsa
Gambar. 9. Rangkaian penguat
Untuk rangkain lengkap dalam pembuatan
rangakain penguat maka dapat dilihat dalam
Gambar 10 :
Keterangan gambar :
Τr
: rise time(waktu bangkit pulsa)
τf
: fall time (waktu jatuh pulsa)
τ
: lebar pulsa
FWHM : Full wave half maximum(lebar pulsa
dari setengahpulsa maksimum)
_______________________
________________________________________________
_____________________
133
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
Gambar 12. Pulsa masukan dari pulser.
Gambar 15. Bentuk pulsa Setelah melewati
differensiator dan integrator
Gambar 13. Bentuk pulsa ekor
Gambar 16. Pulsa keluaran
Gambar 14. Bentuk pulsa yang telah
melewati rangkaian BLR
PEMBAHASAN
Modul linear amplifier ini adalah alat
praktikum yang
memberikan pengetahuan
tentang prinsip kerja dari alat, dan mengetahui
bagian dari amplifier serta dapat mengukur
keluaran pulsa pada tiap bagian. Modul ini
digunakan untuk mempermudah pemahaman
tentang linear amplifier serta pulsa gaussian,
kemudahan ini diberikan dengan cara
menambahkan
saklar pada tiap bagian
sebagai
penelusuran
pulsa
keluaran.
Penelusuran yang dilakukan adalah jika ada
pulsa masukkan dari detektor yang diganti
dengan pulser dalam orde milivolt seperti pada
Gambar 12 ditelusur pada tiap keluaran yang
disiapkan pada modul tersebut.
Dalam pembentukan pulsa keluaran dari
penguat awal atau pulser yang berupa pulsa
ekor akan menghasilkan suatu pulsa yang
mempunyai bagian di bawah garis nol (zero
cross over). Jika pergeseran ini terlalu besar
tidak dikehendaki karena akan memberikan
_______________________
________________________________________________
_____________________
134
SEMINAR NASIONAL XI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015
ISSN 1978-0176
_______________________
________________________________________________
_____________________________________________
kesalahan dalam pengukuran tinggi pulsa yang
datang dibelakangnya. Maka dari itu perlu
sebuah rangkaian pole-zero concelation yang
dapat mereduksi pergeseran tersebut yang
hasilnya untuk direduksi tampak pada Gambar
13. Sedangkan bentuk dan analisa pulsa adalah
seperti Gambar 10.
Agar pulsa tersebut menjadi pulsa
berbentuk semigaussian diperlukan rangkaian
differensiator yang akan mempercepat waktu
meluruh pulsa ekor dan rangkaian integrator
yang akan memperlambat waktu bangkit pulsa.
Kedua rangkaian tersebut dapat dibuat dari
komponen pasif yaitu C dan R seperti pada
Gambar 15.
Untuk cacah radiasi yang cukup besar,
BLR masih mempunyai bagian pulsa negative
sedikit dan juga ada efek penyearahan derau
yang akan terkumpul sehingga mengurangi
resolusi sistem spektroskopi. Untuk mengatasi
hal ini digunakan rangkaian gate base line
stabilization,rangkaian ini bekerja untuk
mengembalikan garis aras ke level nol seperti
pada Gambar 16.
Dengan melewati pemrosesan sinyal
melalui PZC,BLR dan Pulseshaping serta
penguat yang terdiri dari sebuah IC Op-Amp
dan resistor, dari pulsa masukkan dengan orde
millivolt dan bentuk pulsa keluaran adalah
pulsa semigaussian dengan amplitudo yang
dapat diatur seperti yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Setiawan, W., Santoso, W., 2002,
Petunjuk
Praktikum
Elektronika
Nuklir, Laboratorium Elektronika
Nuklir
Jurusan
Teknik
Fisika
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2. Tsoulfanidis, N., 1983, Measurement
and
Detection
of
Radiation,
Hemisphere Publishing Corporation,
New York.
3. Darsono, Santoso, A, Irianto, 2003,
Petunjuk Praktikum Instrumentasi
Nuklir, Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional,
Yogyakarta.
4. Susetyo, Wisnu, 1988, Spektrometri
Gamma Dan Penerapannya Dalam
Analisis Pengaktifan Neutron, Gajah
Mada Unifersity Press, Yogyakarta.
KESIMPULAN
1. Modul linear amplifier bagi mahasiswa
adalah dapat untuk mengetahui bagian
bagian alat serta prinsip kerja sehingga
dapat merawat alat dengan baik.
2. Pole-zero concelation dapat mereduksi
pergeseran,
pulsa
berbentuk
semigaussian serta diperlukan rangkaian
differensiator yang akan mempercepat
waktu meluruh pulsa ekor dan rangkaian
integrator yang akan memperlambat
waktu
bangkit
pulsa.
Dengan
pemrosesan sinyal melalui, BLR dan
penguat yang terdiri dari sebuah IC OpAmp dan resistor, dari pulsa masukkan
dengan orde millivolt dengan bentuk
pulsa keluaran adalah semigaussian
dengan amplitudo yang dapat diatur.
_______________________
________________________________________________
_____________________
135
Download