METAMORPHISM OF CU-NI SULFIDES ON MAFIC-ULTRAMAFIC INTRUSION Pendahuluan Magmatic Sulfida telah menyediakan sekitar 40-90% dari sumber nikel dunia (Ni) dan sekitar 3% tembaga (Cu). Berdasarkan karakteristik geologi dan geokimia, deposit magmatic sulfida dapat dibedakan menjadi 2 grup ; yaitu kaya akan sulfida (sulfida > 5%) dan miskin sulfida (sulfida <5%). Sejak 1883, beberapa cebakan Ni-Cu-PGE telah diteliti pada dasar intrusi Sudbury, Canada, yang telah dikenal sebagai cebakan super-besar Ni-Cu-PGE magmatic didunia. Total metal yang dihasilkan Ni,Cu, dan PGE di cebakan Sudbury sekitar 1978 juta ton, 1780 juta ton, dan 1933 ton. Dengan menggunakan model Sudbury, geologis seluruh dunia mencoba mencari cebakan Ni-Cu lainnya pada intrusi yang besar, seperti di Bushveld dan great dyke di Afrika, Duluth dan Stillwater di Amerika Utara, dan Skaergaard di Greendland. Bagaimanapun, yang mereka temukan adalah cebakan dengan miskin sulfida. Secara jelas, beberapa cebakan super-large Ni-Cu kaya sulfida ditemukan pada intrusi mafic-ultramafic kecil, seperti yang ditemukan di Jinchuan (Gansu Province, China), the Noril’sk dan Pechenga (Rusia), Uitkomst (Afrika Selatan). METAMORPHISM Metamorfisme adalah proses reaksi rekristalisasi di dalam kerak bumi pada kedalaman antara (3-20 km) yang pada keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fase cair sehingga terbentuk struktur dan mineral yang baru, akibat dari pengaruh temperatur (T) dan dari tekanan (P) yang tinggi. Sedangkan menurut H.G.F. Winkler (1976) proses metamorfosa adalah suatu proses yang mengubah mineral pada suatu batuan dalam fase padat karena suatu pengaruh atau response terhadap kondisi fisika dan juga kimia di dalam kerak bumi, dimana pada kondisi fisika, dan kimia tersebut berbeda dengan kondisi yang sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan (H.M. Munir, 1995). Perbedaan jenis metamorfisme mencerminkan perbedaan tingkat atau derajat kedua prose situ. Adapun metamorfisme dibagi menjadi 4 berdasarkan penyebab utamanya yaitu bisa akibat suhu dan atau tekanan tinggi: 1. Metamorfisme Kataklastik (Cataclastic metamorphism) 2. Metamorfisme Kontak (Contact metamorphism) 3. Metamorfisme Timbunan (Burial metamorphism) 4. Metamorfisme Regional (Regional metamorphism) Metamorfisme Kontak (Contact metamorphism) Metamorfisme kontak terjadi akibat adanya intrusi tubuh magma panas pada batuan yang dingin dalam kerak bumi. Akibat kenaikan suhu, maka rekristalisasi kimia memegang peran utama. Sedangkan deformasi mekanik sangat kecil, bahkan tidak ada, karena stress disekitar magma relatif homogen. Batuan yang terkena intrusi akan mengalami pemanasan dan termetamorfosa, membentuk suatu lapisan di sekitar intrusi yang dinamakan aureole metamorphic (batuan ubahan). Tebal lapisan tersebut tergantung pada besarnya tubuh intrusi dan kandungan H2O di dalam batuan yang diterobosnya. Misalkan pada korok ataupun sill yang seharusnya terbentuk lapisan setebal beberapa meter hanya akan terbentuk beberapa centimeter saja tebalnya apabila tanpa H2O. Batuan metamorf yang terjadi sangat keras terdiri dari mineral yang seragam dan halus yang saling mengunci (interlocking), dinamakan Hornfels. Pada intrusi berskala besar, bergaris tengah sampai ribuan meter menghasilkan energy panas yang jauh lebih besar, dan dapat mengandung H2O yang sangat banyak. Aureol yang terbentuk dapat sampai ratusan meter tebalnya dan berbutir kasar. Di dalam lapisan yang tebal yang sudah dilalui cairan ini, terjadi zonasi himpunan mineral yang konsentris. Zona ini mencirikan kisaran suhu tertentu. Dekat intrusi dimana suhu sangat tinggi dijumpai mineral bersifat anhidrous seperti garnet dan piroksen. Kemudian mineral bersifat hidrous seperti amphibol dan epidot. Selanjutnya mika dan klorit.Tektur dari zonasi tersebut tergantung pada komposisi kimia batuan yang diterobosnya, cairan yang melaluinya serta suhu dan tekanan. Metamorfosa Dasar Samudera (metamorfisme mafic/ultramafic) Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air laut tersebut. Merupakan tipe metamorfisme tingkat rendah Metamorfisme ini lebih banyak dipengaruhi oleh gradien geothermal yang tinggi (aliran panas tinggi) pada daerah pemekaran samudera.Batuan yang berasal dari kerak samudera dan mantel tersusun oleh batuan beku basaltik dan ultramafik, dan jika termetamorfosis akan terubah menjadi fasies zeolit,fasies gneiss,schist, epidot-amfibolit, amfibolit. Contoh : metabasalt, greenstone, metagabro dan serpentinite Batuan penyusun lantai samudra merupakan material baru yang dimulai pembekuannya di Punggungan Tengah Samudra. Pembentukan ofiolit selama proses pemekaran lantai samudra disertai dengan perputaran fluida panas. Perubahan hidrotermal terjadi pada kerak tersebut. Perubahan meniralogi tersebut dikenal juga metamorfisme hidrotermal (Coomb, 1961). Dalam hal ini larutan panas (+ gas) memanasi retakan-retakan batuan dan menyebabkan perubahan meniralogy batuan sekitarnya. Metamorfisme semacam ini melibatkan adanya penambahan unsure dalam batuan ubahan yang dibawa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme. TIGA FAKTOR YANG PALING PENTING BAGI PEMBENTUKAN DEPOSIT MAGMATIK SULFIDA BESAR ADALAH: (1) volume besar mantel yang diturunkan magma mafik-ultrabasa yang berpartisipasi dalam pembentukan deposit (2) kristalisasi fraksional dan kontaminasi kerak, terutama masukan dari belerang dari batuan kerak, sehingga sulfida mengalami pemisahan; (3) konsentrasi sulfida dalam intrusi Deposit magmatik Ni-Cu sulfida di seluruh dunia telah ditemukan di intrusi mafik-ultrabasa kecil, kecuali di deposit Sudbury. Studi dalam dekade terakhir menunjukkan bahwa intrusi deposito magmatik sulfida besar terjadi pada saluran magma, seperti di China, termasuk Jinchuan (Gansu), Yangliuping (Sichuan), Kalatongke (Xinjiang), dan Hongqiling (Jilin) . Saluran magma sistem magma terbuka menyediakan lingkungan yang sempurna untuk konsentrasi luas mencair sulfida bercampur, yang telah ditemukan dapat terjadi di sepanjang daerah dengan patahan relatif dalam. Asal banyak magma mantel yang diturunkan sangat erat kaitannya dengan mantle-plum, perpecahan intracontinental, atau ekstensi pasca-tumbukan. Konsentrasi nilai dari bijih sulfida juga terkait dengan sifat magma induk, rasio antara magma silikat dan bercampur sulfida meleleh, reaksi antara lelehan sulfida dan magma silikat, dan pencairan fraksinasi sulfida. Hubungan bidang intrusi bijih-bantalan dan tubuh bijih sulfida dikendalikan oleh sifat geologi dari batuan dinding. ENDAPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BATUAN BEKU ULTRAMAFIK-MAFIK Endapan ini terbentuk sepanjang proses fractional crystallization of magma. Endapan segregrasi magma : semua endapan yang terbentuk melalui kristalisasi langsung dari magma. Biasanya terbentuk langsung pada dapur magma atau berupa tubuh intrusi yang dalam dan mungkin juga extrusive flows. Mineral bijih dapat terkonsentrasi melalui proses gravity settling, liquid immiscibility atau melalui tekanan (filter pressing). Logam yang umum ditemukan pada batuan ultramafik : chromite, ilmenite, apatite, diamond, nickel, copper dan PGE. Logam yang berasosiasi dengan batuan beku intermediate antara lain magnetit, hematite, dan beberapa mineral aksesories antara lain zircon, monazite, uraninite dan cassiterite. CONTOH ENDAPAN HASIL INTRUSI MAFIC-ULTRAMAFIC Layered Mafic Intrusions Tipe Sudbury Merupakan kompleks intrusi yang besar (60 x 27 km). Terdiri dari augite-norite (lower zone), quartz-gabbro (middle zone) dan granophyre (felsic hypabissal; upperzone). Bijih Nikel Sulfida terendapkan sebagai produk dari immiscible silicate-sulfida. Tubuh bijih bergradasi menuju massive ke arah bawah. Mineral bijih utama; pyrrothite (Fe1-xS), petlandite (Fe,Ni)9S8, dan chalcopyrite (CuFeS2). Mineral magnetite (Fe3O4) umumnya muncul intergrown dengan mineral-mineral sulfida. A. disseminated sulphides, B. matrix-textured sulphides, C. massive sulphides, D. sulphide breccia Layered Mafic Intrusions Tipe Bushveld Merupakan 98% dari total sumberdaya chromite dunia. Rumus umum mineral: (Mg,Fe2+)(Cr,Al,Fe3+)2O4 dan mengandung 15 s/d 60 wt% Cr2O3 dengan kandungan kecil nikel, titanium, seng, cobalt dan manganese. Merupakan chromite stratiform (sebagai lapisan tipis dengan ketebalan beberapa cm s/d 2 meter). Total lapisan yang mengandung chromite adalah 29 lapisan. Di atas lapisan ini terdapat lapisan pembawa pembawa platinum. Di dekat permukaan terendapkan lapisan magnetite. Bijih nikel memiliki kadar yang lebih rendah daripada Sudburry type, tetapi menjadi ekonomis karena berasosiasi dengan Cu + PGE. Stratigrafi Tipe bushvile Layered Mafic Intrusions Tipe Great Dyke (Zimbabwe) Merupakan dyke-like intrusions. Tubuh intrusi ; 480 km (panjang) dan lebar sekitar 5,8 km. Intrusi dyke (yang merupakan sekuen dari batuan ultramafik) menerobos batuan samping berupa granit. Komoditi utama adalah chromite. Layer-layer yang mengandung chromite terdapat di sepanjang intrusi dengan individual layer muncul dengan ketebalan berkisar dari 5 cm s/d 1 meter. DAFTAR PUSTAKA Song, Xieyan. Dkk. 2011. Magmatic Ni-Cu-(PGE) deposits in magma plumbing systems: Features, formation and exploration. China : China University of Geosciences (Beijing). Anonim. ENDAPAN MAGMATIK CAIR. Materi perkuliahan TE3111 - Genesa Bahan Galian. Prodi Teknik Pertambangan, FTTM-ITB METAMORPHISM OF CU-NI SULFIDES ON MAFICULTRAMAFIC INTRUSION MAKALAH Sebagai tugas mata kuliah Geologi Sumberdaya Mineral Oleh : Karel Paulo Kagan 270110120067 Hanif Dinul Islam 270110120068 Rifki Muhammad Fauzi 270110120069 Tyas Audi 270110120167 Geologi D FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJAJARAN 2014