SUBUR atau SEHAT - KMIT - Universitas Sebelas Maret

advertisement
Pengampu Matakuliah/Klas:
Sumarno
Prof. Dr. Ir S. Minardi, MP
SuDDAFTAR PUSTAKAmber
Acuan
• Sutanto, R (2005).Dasar-dasar Ilmu Tanah. Kanesius,
Yogyakarta
• Hardjowigeno, S. (1987). Ilmu Tanah. Meltonputra. Jakarta
• Minardi, S dan Sutopo (2000). Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
• Foth, H.D. (1988) Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
• Hardjowigeno, S. (1993) Klasifikasi tanah dan
Pedogenesis. Akademika Presindo, Jakarta
• Soepardi, G (1983). Sifat dan ciri Tanah. IPB. Bogor
• Rattan & Shukla. 2004. Principles of Soil Physic.
NO. TANGGAL
MATERI
PENGAMPU
1
Pendahuluan, Pengertian Tanah
Sumarno
2
Bagian2 Penyusun Tanah
Sumarno
3
Faktor2 Pembentuk Tanah
Sumarno
4
Mineralogi & Pelapukan Bh. Induk Sumarno
5
Ujan KD 1
Sumarno
6
Proses Perkembangan Tanah
Sumarno
7
Sifat Fisika Tanah
Sumarno
8
Sifat Fisika Tanah
Sumarno
9
Ujian KD 2
NO. TANGGAL
MATERI
PENGAMPU
10
Koloid Tanah
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
11
Mineralogi lempung
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
12
Reaksi & Sifat Sanggaan Tanah Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
13
Reaksi & Sifat Sanggaan Tanah Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
14
Ujian KD 3
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
15
Pertukaran Kation
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
16
Jasad Hidup Tanah
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
17
Jasad Hidup Tanah
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
18
Ujian KD 4
Prof. Dr. Ir. S. Minardi, MP
19
Remedi
MANUSIA
KUALITAS TANAH
ILMU TANAH
 Kesuburan Tanah
 Tumbuh2an
 Hewan
PERMASALAHAN
TANAH
PEDOLOGI
ILMU TANAH
Mempelajari tanah sebagai
bagian dari alam yg ada di
permukaan bumi yg
menekankan hubungan antara
tanah itu sendiri dg faktor
pembentuknya
EDAPOLOGI
Mempelajari tanah sebagai suatu alat
produksi pertanian yg menekankan
hubungan antara tanah dg tanaman
I. PENGERTIAN TANAH
TANAH sebagai
Alat Produksi
Media tumbuh alami bagi
tanaman di permukaan bumi
GURUN = BUKAN TANAH ?
TANAH adalah laboratorium kimia dari alam
dimana terjadi penguraian kimia & reaksi sintesis
secara tersembunyi
JJ Berzelius (1803) – ahli kimia
TANAH dianggap tabung reaksi dimana
seseorang dapat mengetahui jumlah &
jenis hara tanaman Julius Von Liebig (1840)
TANAH sebagai bahan yg lepas &
merupakan akumulasi & campuran
berbagai bahan terutama unsur Si,
Sl, Ca, Mg, Fe & unsur lainnya
AD Thaer (1909) – ahli fisika bumi
TANAH sebagai hasil pelapukan oleh waktu yg mengikis
batuan keras & lambat laun akan terjadi dekomposisi
menjadi masa tanah yg kompak Friedrich Fallou (1855) – ahli geologi
TANAH adalah lapisan hitam tipis yg menutupi bahan padat
bumi yg merupakan partikel kecil yg mudah remah, sisa
vegetasi & hewan, dimana tumbuhan bertempat
kedudukan, berakar, tumbuh & berbuah
Wegner (1918)
TANAH adalah bahan yg gembur & lepas
dimana tumbuhan dapat memperoleh tempat
hidup berkat adanya zat hara serta syarat lain
EW Hilgard (1906)
utk tumbuh
TANAH sebagai campuran bahan padat
berbentuk tepung, air & udara, yg karena
mengandung zat hara dapat menumbuhkan
tumbuh2an Alfred Mitscherlich (1920) – ahli fisiologi
Pengertian tanah dihubungkan dg iklim &
lingkungan tumbuh2an & dapat digambarkan
sebagai zone geografi yg luas dalam skala
peta dunia
VV Dokuchaev (1900)
TANAH adalah bangunan alam tersusun atas
horizon2 yg terdiri atas bahan yg ber-beda2 &
dapat dibedakan dari bahan2 di bawahnya
dalam hal morfologi, sifat & susunan fisik,
kimia & biologinya  Unsur fisika, kimia,
biologi & morfologi dilibatkan dalam
pengertian ini
Jacop S Joffe (1949)
Jadi
TANAH adalah suatu benda alami yg terdapat
di permukaan kulit bumi, yg tersusun dari
bahan mineral sebagai hasil pelapukan
bebatuan dan bahan organik sebagai hasil sisa2
tnm & hewan, yg mampu menumbuhkan tnm
& memiliki sifat tertentu sebagai akibat
pengaruh iklim, jasad hidup yg bertindak
terhadap bahan induk dalam keadaan wilayah
tertentu selama jangka waktu tertentu
1. Melayani tnm sebagai
tempat berpegang &
bertumpu,
2. Menyediakan unsur2
mineral (unsur hara),
3. Memberikan & melayani
persediaan air,
4. Menyediakan tata udara
tanah yg baik.
1. PROFIL TANAH: Penampang
vertikal yg menunjukkan susunan
horizon tanah yg terdiri dari solum
tanah & bahan induk tanah,
2. HORISON TANAH: Lapisan2 tanah
yg berbeda susunan fisika &
kimianya yg terletak sejajar
permukaan tanah sbg akibat dari
proses perkembangan tanah,
3. PEDON: Satuan individu terkecil
dalam tiga dimensi dari suatu
tanah.
4. REGOLIT: Bahan2 lepas (termasuk
tanah) di atas batuan keras,
5. SOLUM TANAH: Horizon tanah di
atas bahan induk yg terdiri dari
horizon O, A & horizon B,
6. KEDALAMAN EFEKTIF TANAH:
Kedalaman tanah yg masih dapat
ditembus akar tnm,
7. TOP SOIL: Lapisan tanah teratas yg
biasanya mengandung bahan
organik & berwarna gelap & subur
setebal sampai 25 cm yg sering
disebut lapisan olah tanah,
8. SUB SOIL: Lapisan bawah permukaan dg sedikit bahan
organik (kurang subur) & lebih tebal dari top soil.
Nama Horison
Keterangan
Nama
Lama
Nama
Baru
O
O
O1
Oi, Oe
Tingkat dekomposisi kasar ( i = fibrik, e = hemik)
O2
Oe, Oa
Tingkat dekomposis halus ( e = hemik, a = saprik)
A1
A
Horison mineral permukaan campuran dng BO
A2
E
Horison eluviasi (pencucian) maksimum
A3
AB
Peralihan A1 (A) ke B (lebih menyerupai A1 (A)
EB
Peralihan A2 (E) ke B (lebih menyerupai A2 (E)
BA
Peralihan A1 (A) ke B (lebih menyerupai B
BE
Peralihan A2 (E) ke B (lebih menyerupai B
B2
B
Horison iluviasi (penimbunan) maksimum
B3
BC
Peralihan dari B ke C, lebih menyerupai B
CB
Peralihan dari B ke C, lebih menyerupai C
B1
Horison Organik (Kadar BO > 20%)
C
C
Bahan induk tanah , lunak (belum ada proses perkembangan)
R
R
Batuan induk (keras)
Top
Soil
Sub
Soil
Parent
Material
II. BAGIAN2 PENYUSUN TANAH, TANAH
MINERAL & TANAH ORGANIK
ATMOSFER
LITOSFER
HIDROSFER
BIOSFER
BAHAN
ORGANIK 5 %
1% nya
=
BIOTA
TANAH
1. UDARA TANAH menempati
ruang pori makro untuk
pernafasan akar tanaman &
mikroba,
2. AIR TANAH mengandung
senyawa asam & basa yg
dapat menguraikan &
melarutkan mineral tanah,
3. LEMPUNG & HUMUS sebagai
gudang penyimpanan &
pelepasan unsur hara
tanaman.
a. Tanah dg kandungan bahan organik
(BO) nya ≥ 20 %,
b. Terbentuk akibat proses peruraian
< dibanding penimbunan,
c. Terjadi di daerah dg DRAINASE
BURUK, selalu tergenang air shg
hanya mikroba anaerob yg
menguraikan BO Misal di daerah
rawa pasang surut,
d. pH rendah, kandungan hara
tersedianya rendah, sulit
pengelolaannya.
Tanah yg kandungan bahan
organiknya < 20 % atau
kandungan mineralnya ≥ 80 %
JASAD
HIDUP
PROSES
PEMBENTUKAN
TANAH
BAHAN
INDUK
BENTUK
WILAYAH
WAKTU
PELAPUKAN
PERKEMBANGAN
PROFIL
FAKTOR PASIF
FAKTOR AKTIF
IKLIM
Berubahnya bahan penyusun batuan menjadi
bahan penyusun tanah (Geologi Destruktif)
Contoh : Batuan feldsfat  mineral lempung,
Batuan besar  kerikil.
Terbentuknya lapisan tanah yg disebut horizon
yg merupakan salah satu ciri suatu jenis tanah
(Pedologis Kreatif).
Contoh: terbentuknya horizon tanah akibat
proses pelindian (leaching) & pengendapan
IKLIM
SUHU
Perbedaan suhu yg
besar
menimbulkan
pelapukan fisik.
penguraian mineral
secara kimia &
memperbesar
evapotranspirasi
CURAH HUJAN
Penguraian
mineral & bahan
organik yg
menimbulkan
pencucian
(eluviasi) dalam
tanah
BERDASAR CURAH HUJAN
HUMID
ARID
(Curah Hujan Tinggi)
(Curah Hujan Rendah)
 Mempercepat proses
pelapukan kimia,
 Vegetasi lebat,
 Bahan organik tinggi,
 Pelapukan intensif.
Subur
Profil tanah
dalam
Hubungan antara pembentukan jenis
tanah akibat pengaruh iklim
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
1. Vegetasi
Sumber BO  berkedudukan tetap
& dalam waktu lama
2. Jasad makro
Pengurai bahan organik
3. Mikroba tanah
4. Manusia
Pembentuk tanah
BATUAN INDUK
Tekstur batuan induk & sifat masam basa
Mudah sukarnya pelapukan mineral
Olivin
Mudak Lapuk
Piroksin
Ca-Plagioklas
Hornblende
Na-Plagioklas
Biotit
K-Feldspat
Muscovit
Kwarsa
Sukar Lapuk
Goldich
LITHOSEKWEN  Penyebaran jenis tanah
karena pengaruh batuan induk
Misal
Di daerah iklim tropika :
- Batuan induk volkan andesit  latosol
- Batuan induk pasir kuarsa  podsolik
merah kuning
BENTUK WILAYAH
Datar
Berombak
Bergelombang
Berbukit
Bergunung
 Berpengaruh pada Pergerakan Air
Contoh
BI pasir kuarsa
 bergelombang  Podsolik Merah Kuning
 datar  hidromorf
BI Volkan andesit  datar  Latosol
 bergelombang  Latosol merah
kecoklatan
 berbukit  Latosol coklat
 bergunung  Andosol
Toposekwen  hub pembentukan jenis tanah akibat
pengaruh bentuk wilayah
WAKTU
Tergantung batuan induk, iklim, jasad
hidup & bentuk wilayah
Misal :
Di daerah tropika dg curah hujan, suhu
tinggi & vegetasi lebat maka
pembentukan tanah perlu 50 tahun/cm
Bahan induk abu volkan hanya perlu 14
tahun/cm
(Menurut MOHR)
1.
TARAF PERMULAAN: Bahan Induk
baru mengalami pelapukan & belum
ada perkembangan profil,
2.
TARAF JUVENIL: Proses
perkembangan profil mulai berjalan,
3.
TARAF VIRIL: Proses perkembangan
dalam saat optimum,
4.
TARAF SENIL: Proses perkembangan
sudah lanjut,
5.
TARAF TERAKHIR: Proses pelapukan
sudah berakhir.
Sumberdaya lahan akan
mengalami PROSES DEGRADASI
& manusia merupakan faktor
utama yg mempercepat proses
degradasi lahan
DEGRADASI TANAH : hilangnya
produktivitas aktual atau
potensial atau fungsi/kegunaan
suatu tanah akibat faktor alam
atau ulah manusia
BILA KESUBURAN TANAH BERORIENTASI PADA
PRODUKSI JANGKA PANJANG, MAKA PROSES-PROSES
BIOLOGI DALAM TANAH HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PRAKTEK PENGELOLAAN TANAH
•Terimakasih atas
perhatiannya
Download