BAGAIMANA TANAH TERBENTUK? DASAPTA ERWIN IRAWAN Adik-adik, cerita tentang “pembentukan tanah” akan sangat berkaitan dengan cerita tentang “Mengapa terjadi Erosi?” Jadi ada baiknya dibaca dulu ya. Percaya atau tidak, tanah yang lunak terbentuk dari batuan yang keras. Perjalanan terbentuknya tanah memakan waktu yang sangat lama. Tidak akan terjadi dalam sehari dua hari. Tanah berasal dari bebatuan keras yang mengalami pelapukan. Pelapukan sendiri itu apa? Pelapukan adalah proses disintegrasi batuan. Sederhananya begini, pelapukan akan menyebabkan batuan yang keras menjadi lunak. Batuan yang tadinya menyatu menjadi rapuh dan akhirnya hancur menjadi tanah. Begitu singkat ceritanya tentang proses pembentukan tanah. Coba lihat gambar berikut ini. Sketsa di bawah ini menunjukkan gambaran umum proses pelapukan (dipinjam dari Website Prof. Martha Mamo di http://passel.unl.edu/). Figure 1. Sketsa transformasi dari batuan menjadi tanah Proses pelapukan sendiri terdiri dari tiga macam. Para ahli sepakat tiga jenis pelapukan itu adalah: pelapukan fisik atau mekanik, pelapukan kimiawi, pelapukan biologis. 1. Pelapukan fisik atau mekanik Cerita tentang pelapukan fisik telah dibahas dalam artikel “Mengapa terjadi erosi”. Dalam artikel itu sudah disampaikan bahwa tetesan air hujan, pengikisan air sungai bisa menyebabkan proses pelapukan. Selain itu perubahan suhu udara yang sangat ekstrim juga bisa menyebabkan proses pelapukan. Ceritanya begini: saat hujan maka akan ada air yang masuk ke retakan-retakan pada batuan keras. Air itu akan membeku menjadi es 1 2 DASAPTA ERWIN IRAWAN saat musim dingin. Saat air membeku maka volumenya akan bertambah. Akibatnya bisa ditebak bukan, retakan yang tadinya sempit menjadi makin lebar. Bila ini terjadi terusmenerus, maka lama kelamaan batuan akan pecah. Demikian seterusnya hingga batuan keras bisa berubah menjadi butiran-butiran tanah. Pelapukan jenis ini juga bisa diakibatkan oleh kegiatan manusia loh, misalnya aktivitas penambangan batu hias atau penambangan mineral. Dalam kegiatan penambangan itu kalau diperhatikan, para penambang akan menggunakan alat berat saat menghancurkan atau memotong bebatuan. Bahkan mereka juga menggunakan bahan peledak. Karena itu, batuan yang tadinya berukuran besar dan utuh berubah menjadi pecahan kecil-kecil. Proses pelapukan mekanis akan lebih cepat bekerja pada permukaan yang lebih kecil dan telah hancur. Sketsa di bawah ini menunjukkan secara sederhana, bagaimana cuaca bisa menyebabkan pelapukan (dipinjam dari Website Prof. Martha Mamo di http://passel.unl.edu/). Figure 2. Sketsa proses pelapukan fisik karena cuaca 2. Pelapukan kimiawi Proses pelapukan kimiawi sedikit berbeda. Proses ini akan banyak berhubungan dengan proses-proses kimia yang menyebabkan butir pada batuan yang tadinya menyatu menjadi terlepas-lepas. Salah satunya sumbernya adalah cairan kimia yang berasal dari tumpukan sampah atau kotoran hewan bisa memicu proses pelapukan. Kandungan kimia dalam cairan sampah (atau disebut air lindi) atau ciaran kotoran hewan kemudian bereaksi dengan kandungan kimia batuan. Reaksi apa saja yang terjadi? Nanti adik-adik akan belajar lebih banyak di kelas yang lebih tinggi. Akibat dari reaksi itu butiran-butiran batuan bisa terlepas, selain itu retakan-retakan yang ada juga bisa makin lebar. Akhirnya batuan itu pun makin lunak dan akhirnya berubah menjadi tanah. Tapi ingat ya perubahannya sangat lama, tidak terjadi dalam sehari atau dua hari. 3. Pelapukan biologi Pelapukan biologi adalah proses pelapukan yang diakibatkan oleh aktivitas makhluk hidup. Salah satu contohnya adalah pelapukan lumut. Ya lumut. Tumbuhan ini kecilkecil cabe rawit. Karena ia bisa tumbuh di segala permukaan batuan dan hebatnya bisa menghancurkan batuan itu. Coba adik-adik cari bebatuan di tepi sungai yang sudah BAGAIMANA TANAH TERBENTUK? 3 Figure 3. Sketsa proses pelapukan kimiawi ditumbuhi lumut. Coba lihat sisi yang ditumbuhi lumut dan sisi yang masih bersih dari lumut. Nampak bedanya? Sisi yang telah ditumbuhi lumut akan lebih lunak. Coba sisi itu dikerok dengan sendok atau alat lainnya. Mestinya akan ada butiran tanah yang ikut lepas. Nah tanah itu adalah hasil proses pelapukan biologi yang dilakukan oleh lumut. Sebaliknya sisi yang tidak ditumbuhi lumut akan nampak keras dan masih utuh. Lihat gambar berikut, dipinjam dari Website Panoramio 4 DASAPTA ERWIN IRAWAN Figure 4. Sketsa akar tumbuhan dalam retakan batuan Figure 5. Foto bebatuan yang ditumbuhi lumut