BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat dengan berbagai aktifitas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2013) ini menyampaikan bahwa tahun 2013 penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per tahun. Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan ini membuat berbagai aktifitas manusia tersebut perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang dapat membantu manusia dalam menjalankan aktifitasnya. Kesibukan masyarakat pada era globalisasi ini, mendukung munculnya berbagai peluang bisnis dalam berbagai aspek. Salah satu bisnis yang sedang berkembang adalah bisnis jasa pengiriman barang, dimana jasa pengiriman barang sangat membantu dalam mempermudah setiap orang untuk memberikan barang kepada orang lain dalam jarak yang jauh. Untuk dapat mengirimkan barang maka tersedia transportasi darat, air, dan udara. Transportasi darat berupa mobil, truk, kereta. Transportasi air berupa kapal. Transportasi udara berupa pesawat. Pada era globalisasi abad ke-21 ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan maju menyebabkan batas negara dan jarak yang semakin luas dengan adanya jasa pengiriman barang ekspor maupun impor mempunyai peranan penting dalam memajukan perusahaan logistik bertaraf internasional. Seiring dengan berkembangnya pembangunan berdampak pula pada usaha jasa perusahaan logistik yang semakin bertambah dan persaingan yang semakin ketat antara perusahaan yang satu dengan yang lain seperti dibidang kualitas pelayanan, tarif, pemasaran, dan promosi antar perusahaan logistik. Perkembangan industri Forwarder juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Pada saat krisis moneter yang masih terus berlangsung hingga saat ini, kegiatan Forwarder merupakan salah satu dari berbagai macam bidang usaha yang dapat mempertahankan diri. Eksisnya usaha jasa pengiriman barang sebagai kegiatan pendukung jasa transportasi yang berkembang sangat pesat, hal tersebut didukung oleh kemajuan teknologi transportasi, komunikasi, dan 1 2 informasi sehingga menyebabkan jarak dan batas antar negara menjadi semakin transparan. Saat ini di Indonesia, perkembangan perusahaan jasa pengiriman diperkirakan kurang lebih 3500 perusahaan yang sebagian besar terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Batam, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan lain sebagainya. Secara kuantitas perkembangan tersebut sangat bagus, tetapi secara kualitas sangat memprihatinkan. Sebab pada jumlah tersebut hanya sekitar 50 perusahaan jasa pengiriman yang dapat dikategorikan layak beroperasi secara internasional. Hal tersebut menyebabkan seluruh perusahaan dituntut untuk menghadapi persaingan dunia industri perusahaan jasa pengiriman yang lebih kompetitif baik dalam persaingan dalam negeri maupun luar negeri. Dapat dipastikan bahwa perusahaan-perusahaan Forwarder lokal yang masih terus mempertahankan kegiatan operasinya secara tradisional akan terdesak. Berdasarkan majalah (Profit, 2014) barang yang akan diantar pastinya diharapkan diantar dalam keadaan selamat, aman, dan tepat waktu. Oleh sebab itu, sebelum mengirimkan barang melalui perusahaan, jasa pengiriman barang maka perlu untuk memperhatikan model jasa ekspedisi (sarana yang disediakan), mencari kekurangan dan kelebihan perusahaan jasa pengiriman barang, memilih perusahaan jasa pengiriman barang yang memiliki jaringan yang luas, usahakan untuk memilih perusahaan jasa pengiriman yang mudah diakses status pengirimannya, pilih perusahaan jasa yang mudah dihubungi ketika terjadi complain. Jasa pengiriman barang dengan tujuan kemana saja menyebabkan kini industri jasa pengiriman barang terus berkembang. Berdasarkan UU nomor 38 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 pos adalah layanan komunikasi tertulis dan/ atau surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan. Dengan adanya UU ini maka perusahaan Freight Forwarding semakin ekspansif. Tahun 2010 pengiriman logistik mencapai Rp 8 Triliun dan terjadi peningkatan 10% setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan pasar logistik adalah pasar yang potensial. Peningkatan pada pengiriman barang juga disebabkan oleh adanya bisnis jual beli online. Dalam transaksi via online, penjual mengirimkan barang yang telah dibayar oleh pembeli melalui jasa pengangkutan barang. Penjual hanya membayar ongkos kirim yang telah ditarifkan oleh ekspedisi tanpa perlu jauh-jauh menuju alamat tujuan pembeli. Berkembangnya industri jasa pengiriman, membuat pemain dalam industri Freight Forwarding juga semakin berkembang. Salah satu perusahaan 3 Freight Forwarding yang sudah mengglobal adalah PT.Welgrow Indopersada yang melayani pengiriman barang melalui darat, laut dan udara secara nasional maupun internasional. PT Welgrow Indopersada memiliki harapan dapat menjadi role model enterprise in logistic industry di Indonesia. Akan tetapi, perusahaan ini mengalami penurunan pendapatan untuk transportasi trucking di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat pada table berikut ini: Table 1.1 Pendapatan Trucking Tahun 2012-2014 Bulan Pendapatan Trucking (Tahun/Rp) 2012 2013 2014 Januari 287.687.400 312.000.000 188.000.456 Februari 292.696.000 280.564.000 156.000.997 Maret 263.371.000 270.371.000 200.554.000 April 249.915.000 215.015.000 249.915.000 Mei 238.310.000 238.310.000 238.310.000 Juni 265.635.000 211.135.000 265.635.000 Juli 226.860.000 199.256.489 204.987.156 Agustus 135.207.500 206.123.458 264.892.156 September 217.140.000 200.140.000 245.998.126 Oktober 203.485.000 190.485.000 200.456.878 November 285.157.900 215.946.790 199.163.210 Desember 219.610.000 215.970.000 180.665.456 Total 2.885.074.800 2.755.317.526 2.594.578.435 Sumber : PT. Welgrow Indopersada 4 Gambar 1.1 Pendapatan Trucking Tahun 2012-2014 Sumber: PT.Welgrow Indopersada Dapat kita lihat pada Gambar 1.1 yang menunjukkan perbandingan penurunan pendapatan trucking perusahaan dari tahun 2012-2014 yang disebabkan oleh adanya peningkatan biaya pajak sehingga menyebabkan banyaknya pelanggan yang komplain kepada perusahaan, bea cukai, dan juga suku cadang untuk truk. Oleh karena itu, perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan, hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya. Selain itu, didalam suatu organisasi perusahaan memerlukan komunikasi yang lancar agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan gangguan pada pengiriman barang. Kendala inilah yang masih dihadapi PT.Welgrow Indopersada, dimana komunikasi yang masih kurang terjadi antara konsumen dengan PT.Welgrow Indopersada. Kesalahpahaman ini dapat terjadi karena kurangnya informasi yang diberikan oleh konsumen kepada perusahaan berupa kapan barang tersebut seharusnya dikirim (sampai ke tempat tujuan), serta adanya kesalahan informasi yang diterima oleh pengantar barang tersebut. Hal ini menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman serta peningkatan biaya pengiriman pada PT.Welgrow Indopersada. Berikut ini merupakan bukti adanya keterlambatan yang dialami oleh PT.Welgrow Indopersada pada tahun 2014. Hal ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1.2 Keterlambatan Pengiriman Barang Tahun 2014 Bulan Pengiriman (Dalam x) Keterlambatan (Dalam x) Januari 2014 102 45 Februari 2014 85 39 Maret 2014 104 55 April 2014 128 70 Mei 2014 122 48 Juni 20141 159 83 Juli 2014 96 52 Agustus 2014 139 73 September 2014 118 64 Oktober 2014 105 56 November 2014 106 61 5 Desember 2014 97 54 Sumber: PT.Welgrow Indopersada Pada Table 1.2 menunjukan berapa banyak PT.Welgrow Indopersada melakukan pengiriman barang dan seberapa banyak perusahaan tersebut mengalami keterlambatan pengiriman barang. Oleh sebab itu, peneliti ingin menggunakan metode Project Manajemen dan Transportasi untuk mengatasi masalah keterlambatan dan peningkatan biaya pada PT.Welgrow Indopersada. Judul penelitian yang akan digunakan penulis TRANSPORTASI MANAGEMENT adalah “OPTIMALISASI DENGAN DAN WAKTU MENGGUNAKAN TRANSPORTASI DAN METODE PADA PT. BIAYA PROJECT WELGROW INDOPERSADA” 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan: 1. Menggunakan Data Pendapatan Trucking dari Tahun 2012-2014. 2. Menggunakan Data Biaya Pengiriman Tahun 2015. 3. Menggunakan Data Aktivitas Pengiriman berdasarkan data perusahaan. 4. Penelitian ini diadakan karena adanya keterlambatan pengiriman barang yang menyebabkan terjadinya peningkatan biaya transportasi. 5. Untuk Project Management hanya menggunakan Metode Critical Path Method (CPM), dikarenakan data dari perusahaan hanya memiliki satu waktu. 6. Untuk memperoleh biaya pengiriman yang optimal maka menggunakan metode Transportasi yaitu North West Corner (NWC), Least Cost dan Vogel’s Approximation Method (VAM), Stepping Stone dan Modified Distribution Method (MODI). 7. Transportasi darat yang digunakan adalah truk. 8. Pengiriman dilakukan dari Jakarta dengan tujuan Cakung, Pluit, Cilegon, dan Bandung. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 6 1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh PT Welgrow Indopersada dalam melakukan jasa pengiriman barang ? 2. Jenis aktifitas apa saja yang termasuk kedalam Critical Path ? 3. Manakah biaya yang paling optimal untuk jasa pengiriman barang PT.Welgrow Indopersada dengan menggunakan metode North West Corner (NWC), Least Cost, Vogel’s Approximation Method (VAM), Stepping Stone dan Modified Distribution Method (MODI) ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh PT.Welgrow Indopersada dalam melakukan jasa pengiriman barang. 2. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang termasuk kedalam Critical Path. 3. Untuk mengetahui biaya manakah yang paling optimal untuk jasa pengiriman barang PT.Welgrow Indopersada dengan menggunakan metode North West Corner (NWC), Least Cost, Vogel Approximation Method (VAM), Stepping Stone dan Modified Distribution Method (MODI). 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan 1. Sebagai bahan pertimbangan yang dapat digunakan dalam mengevaluasi manajemen proyek pada proses distribusi/pengiriman yang akan berlangsung. 2. Perusahaan dapat mengurangi kendala-kendala yang menjadi hambatan dalam proses distribusi. 3. Dapat memberikan masukan dan gambaran serta solusi bagi PT Welgrow Indopersada dalam menetapkan biaya yang minimal untuk memperoleh keuntungan yang maksimal serta meningkatkan kinerja PT Welgrow Indopersada secara efektif dan efisien. Bagi Peneliti 1. Supaya dapat memahami dengan jelas tentang konsep manajemen proyek & transportasi baik secara teori maupun pelaksanaannya di lapangan. 7 2. Dapat menjadi pengetahuan bagi peneliti mengenai penerapan manajemen proyek & transportasi secara keseluruhan. Bagi pembaca 1. Menyediakan informasi yang bersifat membangun, menambah pengetahuan bagaimana suatu perusahaan jasa merencanakan manajemen proyek. 2. Secara umum menyediakan informasi demi menambah pengetahuan dalam merencanakan schedule proyek dan meminimalisir biaya secara efektif dan efisien. 1.6 State of Art Dibawah ini merupakan kumpulan jurnal-jurnal yang peneliti kumpulkan sesuai dengan metode yang digunakan yaitu Metode Project Management dan Transportasi. Tabel 1.3 State of Art Metode Penelitian Judul Journal Nama Pengarang Hong Zhang, Hasil Penelitian Project Particle Swarm The study aims at Management Optimization for Heng Li (2010) developing an alternative Resource- and efficient optimization Constrained methodology for solving the Project RCPSB and opening the Scheduling application of PSO to the optimization issues for construction project management. Project An approach for Amer A. M. Menggunakan metode Management project Boushaala, PERT/CPM dan Petri Nets scheduling (2013). bisa memberikan using penggunaan sumber daya PERT/CPM and yang lebih optimal, dan Petri Nets (PNs) dapat memberikan project 8 Metode Penelitian Judul Journal Nama Pengarang tools Hasil Penelitian network yang lebih mendalam. Project Critical path Rashmi Dengan menggunakan Management method Agarwal, Dr. Project Planning dan indesigning Nisha Agarwal. CPM/PERT bisa feasible Sanjeev Kumar, memberikan kemudahan solutions (2013) dalam scheduling, controlling dan meminimalisirkan masalah yang terjadi, delay, dan gangguan pada suatu aktifitas yang sangat penting. Project Optimalisasi Dannyanti Eka, Hasil penelitian Management pelaksanaan (2011). menunjukkan bahwa waktu proyek dengan yang optimal untuk metode PERT menyelesaikan proyek dan CPM. adalah selama 1.140 hari. Transportation On The Use Of Ajibade, AD: Pada jurnal ini konsep- Transportation Babarinde, SN, konsep terkait masalah Techniques To (2013). transportasi adalah Determine The transportasi yang tidak Cost Of seimbang, seimbang, Transporting degenerasi dan Commodity optimalisasi. Transportation Efisiensi Biaya Transportasi Endang Siswati Menurut jurnal yang Priastuti, (2012). berjudul “ Efisiensi Biaya Dengan Transportasi Dengan Pendekatan Pendekatan Metode NWC Metode North Dan Stepping Stone”, West Corner penerapan metode 9 Metode Penelitian Judul Journal Nama Pengarang Hasil Penelitian Dan Stepping transportasi yang tepat, Stone. Vol.2 selain berguna untuk (2):120-126. memperlancar pendistribusian, memaksimalkan pengalokasian dari tempat sumber ke tempat tujuan, juga berguna dalam usaha menekan total biaya transportasi. Dengan diterapkannya suatu metode transportasi, biaya-biaya yang tidak perlu dapat dihilangkan, pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar, penghematan tenaga dan waktu serta meningkatkan efisiensi perusahaan. Transportation Logistics, Transportation Petterson & Menurut jurnal yang Harry, (2014). berjudul “ Logistics, and Transportation and Distribution: Distribution: Engineering Engineering Service and Profits” Service and dikatakan bahwa Profits. Vol. 25 perusahaan yang berfokus Issue 12. pada efisiensi pendistribusian akan mendapatkan hasil yang baik pada perusahaannya. Dampak dari 10 Metode Penelitian Judul Journal Nama Pengarang Hasil Penelitian pendistribusian tidak boleh diremehkan. Di Amerika Serikat, transportasi langsung menyumbang lebih dari 16 kali dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ketika pendistribusian benar-benar di perhatikan, maka diperkirakan PDB akan meningkat menjadi 25 persen atau lebih. Berdasarkan State of Art yang dijelaskan diatas mengenai Project Management dan Transportasi, maka diharapkan peneliti dapat membantu PT.Welgrow Indopersada dalam mengurangi risiko keterlambatan pengiriman yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan biaya transportasi pada PT.Welgrow Indopersada dengan cara dan metode yang dijelaskan dalam jurnal. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan hasil perhitungan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan hasil aktual aktivitas perusahaan. Hasil aktual aktivitas pengiriman tersebut memiliki durasi selama 22 jam sedangkan hasil perhitungan dengan metode CPM memiliki durasi selama 20 jam. Berdasarkan hasil perhitungan Transportasi dengan menggunakan metode Least Cost, North West Corner (NWC), dan Vogel’s Approximation Method (VAM), sebagai solusi awal serta Stepping Stone dan Modified Distribution Method (MODI) sebagai solusi akhir. Biaya yang paling optimal untuk jasa pengiriman barang pada perusahaan PT.Welgrow Indopersada adalah dengan menggunakan Metode Stepping Stone atau MODI yaitu sebesar Rp 6.689.999.000.