PENDAHULUAN - IPB Repository

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman
hayati tinggi di dunia. Ribuan jenis tanaman telah dimanfaatkan sebagai bahan
baku obat tradisional (Bermawie et al. 1996). Banyak produk ramuan tradisional
baik yang telah diolah dengan teknologi modern maupun secara sederhana beredar
di masyarakat. Mengingat hal tersebut, perlu adanya pengujian untuk
membuktikan khasiat suatu bahan alam karena masih banyak yang didasarkan
pada pengalaman saja. Melalui penelitian ilmiah dapat diketahui masalah yang
berhubungan dengan bahan alam tersebut misalnya : khasiat, kandungan kimia
serta kemungkinan pengembangan untuk digunakan dalam pengobatan modern.
Salah satu tanaman yang dapat dikembangkan menjadi obat adalah mimba
(Azadiracta indica J).
Mimba dikenal dengan sebutan nimba, imbo, imbau atau umbo di daerah
Jawa. Manfaat yang banyak dikenal masyarakat adalah sebagai bahan pestisida
nabati, selain itu juga sebagai tanaman penghijauan (Kardinan & Ruhnayat 2003),
bijinya digunakan untuk obat gatal, daunnya untuk mengusir lalat pada sapi,
batangnya dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga (Soewita 1995).
Beberapa kalangan masyarakat juga memanfaatkannya sebagai obat tradisional.
Berdasarkan keterangan dari para pengguna obat daun mimba, penyakit yang
dapat disembuhkan antara lain alergi, jantung, artritis (radang sendi), batuk,
demam, rematik, ginjal, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes melitus
(Kardinan & Ruhnayat 2003). Mimba juga diketahui mempunyai pengaruh
sebagai antihiperglikemik (menurunkan kadar glukosa darah).
Hiperglikemia merupakan keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat
glukosa yang masuk ke dalam darah tidak dapat dipindahkan ke dalam sel otot,
ginjal, adiposit, dan tidak dapat diubah menjadi glikogen dan lemak.
Hiperglikemia dapat terjadi akibat kekurangan insulin, reseptor insulin, dan
glucose carrier sehingga glukosa tertimbun di dalam darah. Hiperglikemia
merupakan salah satu gejala penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus ditandai
dengan gejala 3 P (poliuria, polidipsi, poliphagia), penurunan berat badan, lemas
2
dan kematian (Tjay & Rahardja 2002). Penelitian mengenai pengaruh daun
mimba sebagai penurun glukosa darah telah banyak dilakukan. Menurut ElHawary & Kholief (1990), ekstrak daun mimba memproduksi agen hipoglikemia
pada tikus normal bila diberikan dengan 2 dosis, dapat menurunkan gula darah
pada tikus yang menderita hiperglikemia tetapi tidak meringankan diabetesnya.
Untuk pengobatan diabetes juga dapat digunakan campuran berbagai tanaman
berkhasiat obat, contohnya tanaman sambiloto, batang brotowali, daun mimba dan
daun sendok. Bahan tersebut dicuci dan direbus lalu diminum air rebusannya
(Soenanto 2005).
Ketersediaan tanaman obat yang berlimpah, khususnya tanaman mimba
membuat tanaman ini mudah di dapat dan harganya relatif murah. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak etil asetat daun
mimba, serta berapa dosis efektif yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi kalangan medis dan
masyarakat umumnya, tentang peran daun mimba sebagai obat tradisional
alternatif khususnya sebagai obat anti diabetes melitus.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak etil asetat
daun mimba yang memiliki efek antihiperglikemik pada hewan coba tikus.
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang daun
mimba dan khasiatnya sebagai antihiperglikemik yang dapat dijadikan sebagai
obat tradisional alternatif yang bernilai ekonomis. Selain itu diharapkan dapat
memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut.
Download