Drinks, Minuman Seperti Apa Ya

advertisement
Drinks, Minuman Seperti Apa Ya?
Minuman untuk olahraga disebut juga dengan sport drinks. Sport drinks sangat bermanfaat khususnya jika Anda
sering berolahraga dengan tingkat yang tinggi (3-5 kali per minggu sekitar 45-90 menit). Sport drinks dibagi
menjadi beberapa kelompok, namun tujuannya hampir sama semua, yaitu untuk memulihkan stamina sehabis
berolahraga. Sport drinks juga dapat meningkatkan kecepatan pemulihan setelah berolahraga sehingga kita
dapat berolahraga dengan lebih baik dengan waktu yang lebih lama. Biasanya dimanfaatkan untuk menjaga
berat badan atau fitness, kekuatan otot, penampilan tubuh yang lebih baik, dan kebugaran tubuh.
Tidak semua sport drinks adalah sama karena tidak semua sport drinks memiliki peran yang sama. Contoh sport
drinks yang kini banyak tersedia di pasaran, yaitu:
Isotonic sports drinks
Isotonic sports drinks biasanya berbentuk cairan yang mengandung energi dan elektrolit. Komponen tersebut
akan habis selama kita berolahraga sesuai dengan kecepatan pernafasan dan juga banyaknya keringat yang
dikeluarkan.
Pengganti cairan tubuh memang sangat penting. Jika air dalam tubuh tidak diganti setelah kita berolahraga,
maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Elektrolit dibutuhkan untuk mengganti garam atau ion tubuh yang hilang
dalam bentuk keringat. Penggantiannya akan membantu cairan untuk proses pencernaan maupun osmosis
sehingga dapat diabsorbsi oleh otot tubuh yang sedang bekerja. Tanpa elektrolit, cairan di dalam minuman tidak
dapat diabsorbsi sepenuhnya dan efek dehidrasi tubuh akan cepat terjadi.
Energi dalam isotonic drinks berasal dari unsur glukosa, yang digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar selama
kita berolahraga. Pengisian kembali ion-ion tubuh selama berolahraga akan membuat kita dapat berolahraga
lebih lama dibandingkan jika kita hanya minum air putih saja. Minum isotonic drinks secara langsung setelah
berolahraga akan membantu tubuh dalam memperbaiki kecepatan resintesis glikogen.
Protein drinks
Umumnya protein drinks digunakan sebagai bahan pembangun tubuh (bodybuilders) dan
juga memberikan kekuatan pada mereka yang membutuhkan protein ekstra untuk
menjaga atau meningkatkan kekuatan otot. Suplai protein yang lebih dari rata-rata
memang sangat dibutuhkan untuk memperoleh otot yang kuat.
Beberapa protein drinks terdiri dari asam-asam amino tertentu yang merupakan
pembentuk protein. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh dapat mengabsorbsi asam
amino tunggal lebih baik dibandingkan asam amino di dalam makanan yang harus
dipecah dulu melalui proses digesti atau pencernaan.
Konsumsi sport drinks sebenarnya tergantung pada tujuan dan juga jenis olahraganya.
Jika Anda menginginkan tubuh yang atletis atau berotot, maka sebaiknya mengonsumsi
protein drinks langsung setelah berolahraga. Tingginya protein di dalam tubuh akan
memperbesar resintesis glikogen, yang merupakan komponen penting untuk pemulihan
otot setelah berolahraga. Namun, jika Anda melakukan olahraga hanya untuk
meningkatkan fitness atau mengatur berat tubuh, maka akan lebih baik bila Anda
mengonsumsi isotonic drinks setelah berolahraga.
Makanan Mentah, Sehatkah?
Tanpa kita sadari, kita sering memasukkan racun ke dalam tubuh lewat makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Perlu diketahui, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita mengandung zat kimia dan bahan pengawet. Bahanbahan itu masuk ke dalam makanan secara sengaja lewat proses pembuatannya, maupun pada saat proses
penanaman seperti insektisida, pestisida, dan sejenisnya yang diberikan petani ketika menanam tanaman.
Polusi dalam makanan terjadi karena adanya zat-zat berbahaya di dalam makanan. Pada daging hewan, zat
berbahaya yang ada di dalamnya adalah antibiotik dan hormonal. Kedua zat ini biasanya disuntikkan pada ayam
agar lebih cepat dipotong atau bertelur.
Pada tumbuhan atau sayuran juga sama, yaitu pemberian insektisida dan pestisida oleh para petani. Biasanya
residu zat-zat kimia tersebut akan mengendap pada sayuran. Jika sayurannya kita makan setiap hari, maka
residunya akan mengendap dalam tubuh manusia. Zat berbahaya lainnya adalah zat pengawet yang biasanya
terdapat pada makanan, seperti ikan asin, tahu, bakso, dan sebagainya. Belum lagi adanya formalin pada
sejumlah makanan tertentu.
Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan jika masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan
pertumbuhan radikal bebas meningkat. Radikal bebas akan merusak protein, enzim, dan bahan-bahan genetik
yang merupakan inti tempat DNA dibentuk. Mutasi dalam inti sel ini bisa menyebabkan terjadinya kanker.
Menurut laporan dunia, lebih dari 90% manusia modern meninggal karena penyakit dan lebih dari 90%
terjadinya sel abnormal (sel kanker) disebabkan oleh lingkungan yang tercemar melalui makanan dan minuman.
Di Amerika, satu dari tiga orang terkena kanker dan setiap satu dari lima orang mati terkena kanker.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan kembali ke makanan alami tanpa bahan kimia dan pengawet.
Namun, hal ini masih cukup sulit untuk dilakukan. Yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi raw food atau
makanan mentah, seperti sayuran dan buah-buah yang tidak dimasak namun kebersihannya tetap terjaga.
Makanan jenis ini akan memberi nutrisi bagi tubuh karena kaya enzim, klorofil, vitamin, mineral, dan fitronutrien
yang berfungsi sebagai antioksidan alami.
Melalui sistem antioksidan, baik enzim maupun nonenzim, tubuh kita mampu melindungi diri dan melawan
radikal bebas. Enzim antioksidan meliputi superoxide dismutase (SOD), caralase, dan glutathione peroxidase
yang akan mengubah radikal bebas menjadi oksigen dan air yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh.
Tahukah Anda tentang Produk Nutraceutical?
Kata nutraceutical merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceutical, yang
berarti produk tersebut memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan manusia.
Nutraceutical seringkali disebut sebagai functional foods atau makanan fungsional.
Produk-produk makanan tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan juga mencegah
terjadinya penyakit. Secara khusus, nutraceutical merupakan makanan fungsional yang
bisa menggunakan klaim kesehatan.
Konsep makanan fungsional belakangan ini memang banyak dipakai oleh berbagai
industri makanan. Industri-industri makanan sangat fokus untuk memberikan produkproduk yang menyehatkan bagi konsumen mereka. Pengetahuan tentang manfaat
kesehatan yang berkaitan dengan makanan telah mengalami transisi di abad 20 ini
sebagai upaya untuk pencegahan penyakit dan juga penyediaan nutrisi.
Faktor metabolik yang sering menyebabkan gangguan kesehatan antara lain yaitu oksidasi
berlebihan, inflamasi berlebihan, dan sistem imun atau kekebalan tubuh yang tidak
normal. Keadaan fisiologis tersebut memang saling berkaitan, namun kini mudah untuk
diketahui karena adanya peran produk nutraceutical. Contoh nutraceutical yang cukup
penting dalam mempengaruhi keadaan tersebut adalah lipid (seperti asam lemak omega3, karotenoid, dan xantofil), fenol (dengan kadar tertentu dalam makanan), dan probiotik.
Nutraceutical lainnya yang juga penting yaitu peptida dan asam amino tertentu, serta
beberapa karbohidrat dinding sel bakteri (mengandung gugus glukan).
Beta Karoten Sebagai Antioksidan
Beta karoten adalah salah satu zat antioksidan yang terdapat pada berbagai buah-buahan, seperti wortel,
kentang, dan juga peach. Zat antioksidan sangat berguna untuk melawan radikal bebas yang berasal dari zat-zat
racun di dalam tubuh.
Radikal bebas adalah sumber awal terjadinya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung. Dengan adanya zat
antioksidan, seperti beta karoten (terdapat pada kentang, wortel, peach, dan lain-lain) diketahui dapat
mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 40%, yaitu dengan hanya mengonsumsi 50 mg beta karoten
setiap hari dalam menu makanan kita.
Fakta tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 1997. Sebanyak 25.000 pria
dan wanita diteliti selama 14 tahun. Hasilnya menyatakan bahwa dengan mengonsumsi 50 mg beta karoten
setiap hari dalam menu makanannya dapat jauh mengurangi risiko terkena panyakit jantung. Selain itu,
penelitian tersebut juga menarik kesimpulan bahwa beta karoten juga bermanfaat untuk mengurangi risiko
terjadinya kanker prostat sebesar 36%. Oleh sebab itu, perbanyaklah mengonsumsi buah-buahan dan sayuran
yang banyak mengandung beta karoten.
Bahan Kimia dalam Makanan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini tengah gencar menindak penyalahgunaan boraks dan formalin
sebagai pengawet makanan. Padahal selain boraks dan formalin, masih banyak bahan kimia berbahaya lainnya
yang digunakan oleh produsen makanan, seperti Rhodamin B (pewarna merah) dan Metanil Yellow (pewarna
kuning).
Hasil penelitian selama ini menemukan bahwa zat pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow banyak digunakan
pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B adalah bahan kimia yang digunakan untuk pewarna
merah pada industri tekstil dan plastik.Untuk makanan, Rhodamin B dan Metanil Yellow sering dipakai mewarnai
kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan, cendol,
manisan, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna tersebut biasanya berwarna lebih terang dan memiliki
rasa yang agak pahit.
Kelebihan pemakaian dosis Rhodamin B dan Metanil Yellow dapat menyebabkan kanker, keracunan, iritasi paruparu, mata, organ pernafasan, dan juga pencernaan. Pewarna merah yang masuk kategori Bahan Tambahan
Pangan (BTP) adalah Ponceau 4 R (70 mg/l untuk minuman ringan) dan Allura (300 mg/kg makanan). Kedua
pewarna tersebut harganya jauh lebih murah dibandingkan zat pewarna yang masuk ke dalam kategori food
grade (aman untuk dikonsumsi).
BTP adalah bahan atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku
pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki karakter pangan agar
kualitasnya dapat meningkat. Fungsi BTP antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah pertumbuhan
mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan, dan
membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, atau lebih enak di mulut. BTP juga digunakan untuk memberi
warna dan aroma agar menarik dan meningkatkan kualitas pangan.
Selain Rhodamin B dan Metanil Yellow, konsumen juga perlu waspada dengan pemakaian bahan kimia lainnya.
Hasil kajian terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia yaitu ada beberapa kasus penyalahgunaan bahan
kimia yang dicampur ke dalam bahan makanan. Bahan kimia yang sering disalahgunakan pemakaiannya adalah
asam borat (borak), asam salisilat (aspirin), Dietilpirokarbonat (DEP), Kalium Bromat, Kalium Klorat, Brominated
Vegetable Oil (BVO), dan Kloramfenikol.
Contoh kasus yang pernah ditemukan adalah penggunaan asam salisilat pada produksi buah dan sayur. Asam
salisilat bukanlah pestisida, melainkan sejenis antiseptik yang salah satu fungsinya untuk memperpanjang daya
keawetan. Biasanya sayuran yang disemprot asam salisilat akan berpenampilan sangat mulus dan tak ada lubang
bekas hama. Sebagian besar petani sering mencoba-coba menggunakan bahan kimia untuk mengusir hama.
Salah satu bahan yang digunakan adalah asam salisilat. Asam salisilat disemprotkan pada buah untuk mencegah
jamur, sementara pada sayuran digunakan untuk mencegah hama. Sebuah survei menyebutkan bahwa asam
salisilat pada sayuran non-organik jumlahnya enam kali lebih banyak dibandingkan pada sayuran organik. Asam
salisilat dapat terserap oleh tanaman dan meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena residunya ada di
dalam jaringan, maka asam salisilat tak akan hilang meskipun sayur atau buahnya dicuci bersih.
BTP yang sudah dinyatakan aman dan boleh dikonsumsi pasti langsung dimasukkan dalam kategori food grade.
Bahan kimia seperti boraks dan formalin tidak termasuk ke dalam kategori BTP food grade. Bahkan, kedua bahan
kimia itu sama sekali dilarang untuk dicampurkan dalam makanan.
Untuk jenis pewarna pada makanan, yang diizinkan pemakaiannya adalah pewarna alami seperti kunyit (warna
kuning), daun suji (warna hijau), dan pewarna buatan lainnya dalam kategori food grade. Sedangkan pemanis
buatan yang diizinkan antara lain sakarin, aspartam, dan siklamat. Sementara itu, zat pengawet yang diizinkan
adalah benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat, dan sulfit. Pengawet propionat banyak digunakan pada produk
roti, cake, dan kue-kue basah. Sulfit digunakan pada produk manisan buah dan pada gula merah agar tampak
cokelat muda dan keras. Pengawet nitrat atau nitrit biasanya ditambahkan pada produk daging seperti dendeng,
sosis, dan kornet agar daging berwarna merah.
Sebenarnya tidak semua makanan dalam kemasan ditambahkan pengawet. Produk makanan kemasan diberi
pengawet jika tidak langsung habis sekali makan. Minuman dalam kemasan seperti susu steril tidak
menggunakan pengawet karena langsung habis dikonsumsi. Agar masa kadaluwarsanya bisa lebih lama,
minuman dalam kemasan biasanya disterilkan dengan pemanasan. Produk kering seperti biskuit, susu bubuk,
dendeng, dan ikan asin sebenarnya tidak perlu diberikan pengawet jika kondisinya cukup kering. Produk steril
dalam kemasan seperti koktail dan ikan dalam kaleng juga tak perlu ditambahkan pengawet.
Sebenarnya adanya bahan tambahan pangan (BTP) yang dimasukkan ke dalam produk makanan bukanlah hal
yang baru. Menurut Permenkes 1168/Menkes/1999 disebutkan bahwa yang termasuk BTP adalah pewarna,
pemanis buatan, pengawet, antioksidan, penyedap dan penguat rasa, pengatur keasaman, pemutih dan
pematang tepung, pengemulsi, pengental, pengeras, dan sekuestran (untuk memantapkan warna dan tekstur
makanan).
Adapun penyedap rasa dan aroma yang masih aman adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG). Namun
ukuran penggunaan untuk MSG masih belum diatur dengan jelas. Meskipun aman, namun penggunaan MSG yang
berlebihan dapat mengakibatkan rasa pusing dan mual-mual. Gejala itu disebut dengan Chinese Restaurant
Syndrome. Sebagai pengganti rasa gurih, sebenarnya kita cukup menggunakan garam dan rempah-rempah.
Kesimpulannya adalah kita sebagai konsumen sebaiknya lebih teliti dalam membeli makanan, terutama produk
industri rumah tangga. Pasalnya, pengawasan terhadap makanan industri rumah tangga masih sulit dilakukan
hingga sekarang.
Benarkah Kalsium dan Susu Tidak Turunkan Berat Badan?
Penelitian terbaru menunjukkan sebuah pernyataan yang tidak mendukung teori
sebelumnya bahwa konsumsi susu dan juga kalsium berguna untuk menurunkan berat badan.
Kalsium dan produk susu (yang kaya akan sumber kalsium) memang sebelumnya diduga berkaitan dengan
penurunan berat badan. Itu didasarkan pada sejumlah data yang menyatakan bahwa kalsium berperan dalam
sintesis lemak. Namun, penelitian terbaru tentang konsumsi kalsium dan susu yang berkaitan dengan berat
badan ternyata memberikan hasil yang sebaliknya.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University, New York telah menguji hubungan
antara konsumsi kalsium dan perubahan berat badan pada 43.000 sukarelawan pria. Ternyata konsumsi kalsium
secara total tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan berat badan. Laporan tersebut telah
dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Diketahui bahwa pria yang mengonsumsi kalsium atau susu ternyata tidak mengalami penurunan berat badan,
mereka justru cenderung menjadi gemuk setelah periode 12 tahun. Itu disebabkan karena konsumsi produk susu
yang bersifat high fat. Namun, konsumsi susu low fat juga diketahui tidak memiliki hubungan yang terlalu
signifikan terhadap perubahan berat badan.
Kalsium memang berperan penting untuk kesehatan tubuh yang optimal, namun bukan untuk menurunkan berat
badan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengonsumsi kalsium yang cukup dari makanan sehari-hari, termasuk dari
susu dan akan lebih baik jika kita mengonsumsi susu dalam bentuk low fat.
Sumber : American Journal of Clinical Nutrition, Maret 2006.
Benarkah Kalsium dan Susu Tidak Turunkan Berat Badan?
Penelitian terbaru menunjukkan sebuah pernyataan yang tidak mendukung teori
sebelumnya bahwa konsumsi susu dan juga kalsium berguna untuk menurunkan berat badan.
Kalsium dan produk susu (yang kaya akan sumber kalsium) memang sebelumnya diduga berkaitan dengan
penurunan berat badan. Itu didasarkan pada sejumlah data yang menyatakan bahwa kalsium berperan dalam
sintesis lemak. Namun, penelitian terbaru tentang konsumsi kalsium dan susu yang berkaitan dengan berat
badan ternyata memberikan hasil yang sebaliknya.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University, New York telah menguji hubungan
antara konsumsi kalsium dan perubahan berat badan pada 43.000 sukarelawan pria. Ternyata konsumsi kalsium
secara total tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan berat badan. Laporan tersebut telah
dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Diketahui bahwa pria yang mengonsumsi kalsium atau susu ternyata tidak mengalami penurunan berat badan,
mereka justru cenderung menjadi gemuk setelah periode 12 tahun. Itu disebabkan karena konsumsi produk susu
yang bersifat high fat. Namun, konsumsi susu low fat juga diketahui tidak memiliki hubungan yang terlalu
signifikan terhadap perubahan berat badan.
Kalsium memang berperan penting untuk kesehatan tubuh yang optimal, namun bukan untuk menurunkan berat
badan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengonsumsi kalsium yang cukup dari makanan sehari-hari, termasuk dari
susu dan akan lebih baik jika kita mengonsumsi susu dalam bentuk low fat.
Sumber : American Journal of Clinical Nutrition, Maret 2006.
Apakah Fast Food Sama Dengan Junk Food?
Sejarah fast food sudah ada sejak abad ke-19, saat dimulainya era indusri di Amerika Serikat. Saat itu,
masyarakat memasuki dunia kerja industri dengan kebiasaan yang baru pula. Mereka harus bekerja 8-10 jam
sehari, dengan waktu istirahat yang pendek, sehingga harus efisien dalam memanfaatkan waktu makannya.
Fast food saat itu hanya berupa snack bar yang dijual di kios-kios. Memasuki abad ke-20, mulai muncul restoranrestoran fast food seperti yang ada sekarang, disusul dengan era waralaba (franchise) sejak tahun 1950-an.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara
penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di
taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa
maraknya fast food telah membuat jumlah orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Tak hanya itu, obesitas
juga menjadi masalah nasional yang sangat serius, karena banyak kasus kematian menimpa orang AS, terkait
dengan masalah kelebihan berat badan.
Penyakit yang paling sering menyerang para penggemar fast food yaitu jantung koroner. Secara teoritis, ketika
menelan banyak kalori, tubuh dipaksa menghasilkan insulin dalam jumlah ekstra untuk mengubah karbohidrat
menjadi gula darah. Namun, kehadiran insulin yang terlalu banyak justru akan memicu terjadinya penggabungan
dengan lemak untuk bersama-sama merusak pembuluh darah. Pembuluh darah dijejali oleh segala macam
kotoran, termasuk kolesterol. Ketika kolesterol menyumbat aliran darah, terjadilah penyakit jantung koroner.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa pria setengah baya yang berbadan
ramping mempunyai usia yang lebih panjang 40% dibandingkan dengan mereka yang berbadan gemuk. Badan
ramping dan pengendalian konsumsi kalori juga diduga berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung. Buktinya,
pria-pria ramping ternyata berisiko kena serangan jantung 60% lebih kecil dibandingkan dengan pria gemuk.
Naiknya berat badan akibat konsumsi kalori yang berlebihan juga berdampak buruk bagi tekanan darah dan
akhirnya menimbulkan masalah hipertensi.
Sebenarnya, tak hanya fast food, kebiasaan mengonsumsi makanan enak secara berlebihan pada orang-orang
yang sudah mapan hidupnya, seperti terjadi di AS, juga ikut andil dalam menciptakan tren manusia gemuk.
Orang AS memiliki kecenderungan mengonsumsi produk pangan hewani dalam jumlah yang sangat banyak.
Mereka minum susu setiap hari, makan telur 314 butir setiap tahun (bandingkan dengan orang Indonesia yang
hanya minum susu seingatnya dan makan telur rata-rata 50 butir saja dalam setahun), dan terlalu banyak
makan daging.
Konsumsi lemak yang tinggi akan merangsang kebutuhan glutation, sehingga tubuh semakin berisiko mengalami
glutation rendah. Glutation adalah biomarker yang sangat tepat untuk membedakan individu yang sehat dengan
individu yang sakit. Mereka yang kadar glutationnya tinggi mempunyai risiko sepertiga lebih rendah untuk
menderita tekanan darah tinggi, sakit jantung, diabetes, dan infeksi saluran kemih. Glutation sendiri tersusun
dari asam-asam amino dan dihasilkan dalam setiap sel tubuh, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk
melindungi sel-sel tubuh dan serangan radikal bebas. Makanan yang dapat meningkatkan kadar glutation tubuh
adalah sayuran sebangsa kubis (termasuk brokoli) dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C.
Penelitian di Arizona State University membuktikan bahwa konsumsi vitamin C 500 mg selama dua minggu dapat
meningkatkan glutation tubuh sampai 50%, tetapi dosis vitamin C yang lebih tinggi tidak dapat meningkatkan
kadar glutation yang lebih tinggi lagi. Sedangkan, buah-buahan dan sayuran yang mengandung glutation relatif
tinggi, di antaranya avokat 31,3 mg, semangka 28,3 mg, jeruk 14,6 mg, stroberi 11,9 mg, kentang 12,7 mg,
tomat 10,9 mg, wortel 5,9 mg, dan bayam 5,0 mg.
Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun
fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi
makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah
kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang
kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit. Yang paling gampang
masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan
fast food yang digoreng, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Pada makanan yang mempunyai label
junk food biasanya kandungan vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung banyak
sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan
banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman
jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak,
maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan
darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.
Satured fat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak
kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari
produk hewani yang kita makan. Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur, mentega, susu,
dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir
ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker
payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan
produk-produk susu merupakan sumber utama dari satured fat.
Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk
kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman
bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman
bersoda mengandung paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram
atau satu sendok teh sehari.
Susu dari Dedak atau Bekatul
Dedak atau bekatul adalah lapisan terluar dari biji padi yang terlepas saat digiling dan biasanya digunakan untuk
pakan ternak. Bekatul sebenarnya mengandung zat gizi yang baik untuk tubuh manusia. Hasil penelitian di
Jepang juga menunjukkan bahwa bekatul dapat menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian tersebut dimuat
dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, Januari 2006.
Dalam penelitian itu, telah dilakukan percobaan pada tikus yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tikus-tikus tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama yang dipakai sebagai pengendali diberi
menu makanan seperti biasa. Sedangkan, kelompok kedua dan ketiga diberi makanan tambahan berupa enzim
driselase dan etanol yang diektrak dari bekatul sebesar 60 gram untuk setiap kilogram berat tubuhnya.
Setelah delapan minggu, tekanan darah tikus pada kelompok kedua dan ketiga diketahui 20% lebih rendah
dibandingkan kelompok kontrol. Tikus-tikus dalam kelompok yang diberi makanan tambahan juga memiliki
kandungan angiotensin-1 converting enzyme (ACE) lebih rendah dalam darahnya. ACE adalah enzim pengubah
angiotensin-1 menjadi angiotensin-2 yang memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah. Selain itu, kadar 8hydroxy-2’-deoxyquanosine (8-OHdG) yang menunjukkan tekanan oksidasi juga lebih rendah pada tikus yang
diberi makanan tambahan. Tekanan oksidasi berperan penting dalam proses perkembangan penyakit
kardiovaskular. Hal tersebut menunjukkan bahwa bekatul bersifat baik bagi para penderita hipertensi,
hiperlipidemia (kadar lemak berlebih), dan hyperglycemia (kadar gula darah berlebih). Adanya khasiat tersebut
mungkin didukung karena kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan pada bekatul.
Pengaruh bekatul terhadap hyperlipidemia bukanlah hal yang baru, namun pengaruhnya terhadap penurunan
tekanan darah belum banyak diteliti. Ekstraksi enzim dari dinding sel bekatul adalah suatu cara yang baru.
Penggunaan enzim tersebut akan lebih mudah diterapkan jika bekatul dijadikan sebagai makanan fungsional.
Bekatul diketahui mengandung komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam felurat yang membuatnya
berpotensi menjadi bahan makanan fungsional. Oryzanol berfungsi menurunkan kolesterol yang merugikan
didalam darah. Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan, sedangkan asam felurat diketahui
menurunkan kadar gula dan tekanan darah.
Sumber: Journal of Agricultural and Food Chemistry
Jika Konsumsi Zat Gizi Berlebih
Seringkali kita terlalu berbuat baik bagi diri sendiri dengan melimpahinya sejumlah besar vitamin dan mineral.
Ternyata konsumsi zat gizi yang berlebihan dapat membahayakan bagi kesehatan. Berikut ini efek yang dapat
ditimbulkan oleh zat-zat gizi berlebih yang biasanya sering terdapat dalam makanan fortifikasi dan suplemen
multivitamin.
Nutrisi
AKG Dewasa
Akibat Kelebihan
Vitamin A
Pria: 700 RE
Wanita: 500 RE
Terlalu banyak vitamin A (turunan retinol) dapat
mengakibatkan sakit kepala, pusing, mual, rambut rontok,
kulit kering, nafsu makan hilang, menstruasi berhenti,
iritabilitas, kerapuhan tulang, gangguan pada bayi yang baru
lahir, dan kerusakan hati.
Vitamin D
Pria: 5 µ
Wanita: 5 µ
Kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh
dengan gejala lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan,
diare, muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urine
yang berlebihan.
Vitamin E
Pria: 10α-TE
Keracunan, meningkatkan efek obat antikoagulan yang
digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
Wanita: 8α-TE
Vitamin C
Pria: 60 mg
Wanita: 60 mg
Kelebihan dari makanan tidak menimbulkan gejala, tetapi
kelebihan dari suplemen setiap hari dapat meningkatkan
risiko pembentukan batu ginjal.
Vitamin B6
Pria: 2 mg
Wanita: 1.6 mg
Konsumsi berlebihan selama berbulan-bulan akan
menyebabkan kerusakan saraf.
Asam folat
Pria: 170 mg
Wanita: 150 mg
Kelebihan asam folat dapat menutupi anemia akibat
kekurangan vitamin B12 sehingga terjadi kerusakan saraf.
Kalsium
Pria: 500-800 mg
Wanita: 500-600 mg
Sembelit, risiko batu ginjal, kerusakan ginjal, dan gangguan
penyerapan mineral.
Zat besi
Pria: 13 mg
Wanita: 26 mg
Kemungkinan infeksi karena zat besi menjadi makanan
utama bakteri patogen.
Cara Tradisional Atasi Panas Dalam
Tahukah Anda tentang daun cincau? Meskipun cincau lebih dikenal sebagai salah satu bahan dalam minuman
dingin ataupun es campur, ternyata agar-agar yang berasal dari daun cincau mengandung cukup banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh. Banyak yang menyatakan bahwa cincau sangat baik dalam mengatasi panas
dalam dan sariawan. Cincau yang berbentuk agar-agar itu berasal dari daun cincau yang diremas-remas dan
dicampur air matang. Air campuran itu akan berwarna hijau. Setelah disaring dan dibiarkan mengendap, akan
terdapat lapisan seperti agar-agar yang berwarna hijau.
Sebenarnya cukup banyak orang yang sudah mengetahui bahwa cincau dapat mengatasi panas dalam. Selain itu,
dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional, cincau juga bermanfaat untuk antidemam, antiracun,
bahkan dapat menurunkan tekanan darah.
Khasiat yang terdapat dalam cincau berasal dari unsur kimia yang terkandung di dalamnya. Tanaman tersebut
mengandung karbohidrat yang dapat menyerap air, zat lemak (10%), alkaloid siklein, kardioplegium, tentradine,
dan dimetil tenradine. Selain itu, cincau juga mengandung pilifenol, sapinoid, dan flavonoida.
Untuk menyembuhkan beberapa penyakit, cincau dapat dikonsumsi dalam bentuk agar-agar, air perasan daun,
dan air rebusan daun atau akar. Bagian yang digunakan adalah daun dan juga akarnya.
Agar-agar cincau yang dicampur dengan air gula merah dapat membantu menyembuhkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, ramuan minuman tersebut juga dapat mengatasi gangguan atau nyeri pada perut, keracunan
makanan, dan panas dalam.
Daun segarnya dapat digunakan untuk mengobati radang lambung, tipus, dan penyakit usus. Daunnya dicuci dan
ditumbuk hingga lumat, lalu dicampur air matang. Campuran itu disaring dan didiamkan sampai mengental.
Tambahkan gula dan diminum sehari tiga kali.
Sementara itu, rimpang dari tanam cincau dapat mengatasi demam. Irisan rimpangnya direbus dengan air lalu
diperas. Selain direbus, rimpangnya bisa diseduh dengan air panas lalu disaring dan diminum.
Otak Kita Tidak Berhenti Berkembang!!!
Pernyataan bahwa sel-sel otak berhenti tumbuh saat seseorang memasuki usia lanjut adalah pernyataan yang
kurang tepat. Neuron-neuron otak kita akan terus tumbuh sejak perkembangan yang pesat pada setahun setelah
kelahiran hingga kita tumbuh dewasa.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tikus-tikus dewasa menunjukkan bahwa bagian otak yang bercabang
di beberapa neuron (yang disebut dendrit) masih berada dalam kondisi yang baik. Dendrit berperan untuk
meneruskan sinyal listrik yang diterima neuron lainnya ke batang sel tempat neuron berada.
Perubahan neuron berlangsung dalam waktu yang singkat. Ketika sel neuron yang tua sudah rusak, maka yang
muda akan segera tumbuh. Pergantian tersebut dapat berlangsung dengan sangat drastis untuk ukuran sebuah
sel neuron.
Sebuah dendrit dapat tumbuh hingga 90 mikron dalam waktu kurang dari dua minggu. Memang hal itu lebih kecil
dibandingkan pada saat pertumbuhannya, tapi faktanya ia akan selalu tumbuh kembali begitu mengalami
kerusakan.
Selama masa pertumbuhan di tahun pertama sejak kelahiran, tubuh manusia membentuk sekitar 250 ribu
neuron setiap menitnya, kemudian menghabiskan beberapa tahun berikutnya untuk merangkainya. Sebelumnya,
para peneliti memperkirakan bahwa sifat elastis neuron akan melemah begitu kita memasuki usia lanjut.
Telah banyak diketahui bahwa bentuk ikatan dan respon permukaan neuron-neuron orang dewasa dapat berubah
jika menghadapi perlakukan yang berbeda. Tapi, apakah strukturnya juga dapat berubah atau tidak masih belum
diketahui hingga kini.
Dalam penelitian tersebut, telah diamati bagian otak yang berperan dalam proses penglihatan (disebut dengan
visual cortex) selama beberapa bulan. Untuk melihat secara langsung struktur otaknya, para peneliti itu
menanam semacam kaca pada kedua bagian visual cortex saat tikus masih muda.
Neuron saling berkomunikasi dengan cara mengubah sinyal listrik dan kimia yang disalurkan melalui ruang
pendek di antara dua neuron yang disebut synaps. Sinyal-sinyal tersebut dapat ditolak (inhibitory) atau diterima
(excitatory) atau aktif berdasarkan aktivitas neuron yang bekerja. Ditemukan bahwa struktur neuron-neuron
excitatory tidak berubah, sedangkan kelompok neuron inhibitory, yang disebut interneuron, akan berubah.
Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 14% struktur antar neuron mengalami modifikasi. Sekitar 20-30%
neuron di bagian neocortex yang mengatur fungsi berpikir terbuat dari interneuron inhibitory. Neuron-neuron
tersebut diyakini berperan dalam pengaturan aktivitas otak dengan cara menghambat atau menutup sinyal dari
neuron excitatory.
Para peneliti juga masih menduga-duga apakah interneuron berperan dalam mempertahankan sifat elastisitas
otak dewasa, atau mungkin karena jaringan inhibitory tersebut memang terletak pada bagian-bagian yang secara
rutin berubah.
Sumber: Journal Public Library of Science.
Tahukah Kamu Apa Itu Lemak Susu?
Komposisi susu sapi terdiri dari 87% air, 9% padatan bukan lemak, dan sisanya 4% adalah lemak susu. Lemak
susu tidak membahayakan bagi tubuh. Hanya 35% yang diduga dapat meningkatkan kolesterol, sedangkan
sisanya 65% tidak memiliki efek buruk pada kesehatan.
Asam lemak linoleat yang terkonjugasi pada lemak susu berfungsi menghambat pembentukan tumor,
menurunkan risiko beberapa penyakit seperti kanker, hipertensi, dan diabetes, serta dapat meningkatkan sistem
pertahanan tubuh. Kandungan asam butirat pada lemak susu memiliki daya cerna yang tinggi dan berperan
sebagai anti kanker usus besar serta mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh.
Fosfolipid yang terdapat di dalam susu terdiri dari fosfatidil kolin (lesitin), sphingomyelin, fosfatidil inositol, dan
fosfatidil serin yang berfungsi sebagai pelindung mukosa usus terhadap serangan bakteri patogen. Fosfolipid
tersebut merupakan bagian terbesar penyusun otak, jaringan saraf, hati, otot, jantung dan sperma, serta dapat
berfungsi sebagai anti kanker.
Di dalam susu terdapat kolesterol sebanyak 13 mg/100 ml, sedangkan dalam ASI sebanyak 10-140 mg/100 ml.
Kolesterol berperan sebagai prekursor pembentukan asam empedu, hormon steroid, vitamin D dan otak serta
berperan penting dalam sintesis DNA dan pembelahan sel. Kandungan AA (arachidonic acid) dan DHA (docosa
hexaenoic acid) di dalam susu berfungsi untuk memelihara fungsi sel-sel otak dalam pertumbuhan dan
perkembangan sistem saraf pusat dan sintesis prostaglandin.
Nutrisi Otak Agar Anak Cerdas
Pastikan Anda memberikan nutrisi yang cukup untuk otak si kecil agar ia tumbuh sehat dan cerdas. Kekurangan
nutrisi akan mengakibatkan perkembangan sistem saraf anak menjadi terganggu. Hal tersebut berdasarkan
penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal.
Agar si kecil tumbuh sehat dan cerdas, kebutuhan yang paling diperlukan antara lain adalah lemak pembangun
otak. Lemak, khususnya asam lemak (DHA dan ARA), adalah nutrisi yang penting untuk pertumbuhan otak dan
mata si kecil. Kekurangan kedua jenis asam lemak esensial itu pada saat lahir akan menyebabkan berat badan
yang rendah dan lingkar kepala yang kecil. Akibatnya perkembangan sistem saraf pusat dan kemampuan kognitif
di masa selanjutnya pun akan ikut terpengaruh.
Untuk mencukupi kebutuhan asam lemak, ASI sebaiknya diberikan seoptimal mungkin untuk si kecil. ASI terbukti
mengandung asam lemak yang dibutuhkan otak agar dapat berkembang. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh
University of Kentucky Chandler Medical Center, AS, terbukti IQ bayi yang diberi ASI jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI. Pada saat anak mulai diberikan makanan padat, kebutuhan
asam lemak tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan ikan, telur, dan susu yang diperkaya DHA dan ARA.
Glukosa, yang terdapat dalam makanan yang kaya akan karbohidrat, merupakan bahan bakar yang sangat
penting untuk otak agar otak dapat berfungsi secara optimal. Proses pengolahan informasi dan kemampuan daya
ingat dapat berjalan dengan baik jika kebutuhan glukosa otak terpenuhi. Itu semua dapat diperoleh dengan
memberikan anak berbagai jenis kacang-kacangan, buah-buahan seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya
daun singkong dan daun ubi jalar.
Otak yang cerdas juga dipengaruhi oleh adanya protein pembentukan neurotransmiter. Protein tersebut
merupakan senyawa asam amino yang berperan terhadap proses pengolahan informasi di otak. Kadarnya sangat
tergantung dari seberapa banyak protein yang ada dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Kebutuhan itu
dapat diperoleh dari ikan, daging, keju, yogurt, dan kacang-kacangan. Sedangkan kebutuhan buah-buahan dan
sayur-sayuran yang diperkaya antioksidan sangat diperlukan untuk melindungi otak dari kerusakan sel-sel otak
yang dapat menyebabkan kesulitan anak untuk mengingat dan proses belajar yang menjadi lambat.
Sekilas Tentang Manfaat Telur
Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensial
yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium
(Se).
Pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat
menghasilkan 10% dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium.
Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain
itu, telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan
yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh
dan melindungi sel-sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel saraf.
Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem
saraf.
Namun, terkadang telur juga mengandung bakteri Salmonella sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan dalam
keadaan mentah, khususnya bagi orang yang memiliki risiko tinggi seperti wanita hamil, orang lanjut usia, dan
anak-anak. Telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak terlebih dahulu hingga matang.
Mata Sehat Berkat Multivitamin
Ada pepatah yang mengatakan mata kita adalah jendela menuju dunia. Itu sebabnya, kesehatan mata harus
selalu dijaga jika kita tetap ingin menikmati keindahan dunia.
Perawatan mata dapat juga dilakukan dari dalam, yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung
vitamin tertentu.
Mengapa kualitas indra penglihatan manusia, seiring dengan pertambahan usia, akan mengalami penurunan?
Salah satu penyebabnya adalah sinar matahari. Padahal, sinar matahari selalu kita hadapi setiap hari, tidak
peduli saat sedang beraktivitas maupun sedang santai.
Sel-sel di dalam lensa mata menghasilkan seperangkat protein yang dinamakan kristalin. Protein tersebut
berfungsi seperti serat optik, yang akan menyaring cahaya melalui lensa ke retina. Unsur warna merah, biru,
hijau, kuning, dan ultraviolet (UV) dapat menembus lensa transparan pada mata. Dari semua unsur-unsur
tersebut, sinar UV dapat merusak lensa, sedangkan sinar biru berpotensi merusak retina, yang berperan sebagai
membran sensor pelapis mata, serta penerima gambar-gambar bentukan lensa.
Selain itu, hasil proses alami metabolisme, seperti radikal bebas, ternyata juga dapat menyebabkan kerusakan
mata. Jika tidak dinetralisasikan oleh antioksidan, oksidasi yang terlalu lama dapat berpeluang merusak lipid,
protein, dan komponen lensa mata lainnya sehingga lensa mata akan semakin keruh. Kekeruhan tersebut
biasanya disebut sebagai katarak.
Antioksidan dalam hal ini adalah senyawa pada makanan yang membantu dipertahankannya sel dan jaringan
pada lensa dan organ-organ sehat lainnya. Di dalam lensa mata, terkandung sejumlah besar vitamin C dan
vitamin E. Gizi yang protektif dan kaya antioksidan merupakan solusi termurah dan praktis untuk mencegah
katarak.
Penelitian membuktikan bahwa wanita dengan konsumsi vitamin C, vitamin E, riboflavin, folat, dan beta karoten
yang tinggi ternyata memiliki kecenderungan lebih kecil untuk menderita kekeruhan lensa mata dibandingkan
wanita yang mengonsumsi nutrisi lebih rendah. Mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin C selama
sedikitnya 10 tahun juga cenderung terhindar dari kekeruhan lensa mata dibandingkan mereka yang tidak
pernah mengonsumsi suplemen vitamin C.
Wanita yang secara teratur mengonsumsi vitamin E tidak akan mengalami kerusakan cepat pada lensa mata.
Laju peningkatan kekeruhan lensa mata lebih rendah 30% di kalangan wanita yang mengonsumsi suplemen
vitamin E selama sedikitnya 10 tahun dibandingkan mereka yang tidak pernah mengonsumsi vitamin E.
Nutrisi semakin diyakini perannya dalam membantu mempertahankan daya penglihatan. Meskipun operasi masih
dianggap sebagai solusi paling masuk akal untuk penderita katarak, namun biayanya jelas tidak murah. Itu
sebabnya, konsumsi multivitamin menjadi pilihan yang menarik untuk mempertahankan kesehatan mata.
Mengenal Kulit Kita
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luas, yang berfungsi melindungi tubuh bagian dalam dari berbagai
ancaman dari luar. Kulit melindungi kita dari panas, dingin dan cedera fisik. Kulit adalah pertahanan terdepan
untuk menghadapi serangan bakteri, virus dan bahan-bahan racun lainnya. Melalui penguapan, kulit juga
menjalankan tugasnya membuang racun dari tubuh kita.
Secara kasar, kulit kita tersusun dari tiga lapisan utama, yaitu:
1.
2.
4.
Epidermis (kulit ari) adalah lapisan kulit bagian luar yang mengandung sel pigmen (melanosit). Sel
pigmen inilah yang menentukan warna kulit.
Dermis, merupakan lapisan kulit bagian dalam yang mengandung:
3.
o serabut saraf
o pembuluh darah
o kelenjar minyak
o kelenjar keringat
o folikel rambut
o kolagen dan elastin
Jaringan subkutis, banyak mengandung sel lemak yang berfungsi sebagai pengatur suhu dan pelindung
terhadap berbagai benturan.
Sumber: Buklet Entrasol Gold "Memperlambat Penuaan Kulit dengan Antioksidan"
Menyusui, Perlindungan untuk Ibu-Anak
Manfaat ASI (Air Susu Ibu), memang telah terbukti. Tapi masih banyak ibu yang tidak mau menyusui karena
alasan akan mempengaruhi penampilannya atau alasan lainnya. Dan banyak juga yang menyusui bayinya hanya
dalam waktu beberapa bulan pertama saja.
The American Academy of Pediatrics kembali menekankan akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, yaitu hanya
memberikan ASI hingga bayi berusia enam bulan. Setelah lebih dari enam bulan, si kecil dapat diberikan
makanan tambahan lainnya.
Dari data yang diperoleh terlihat bahwa sekitar 62% ibu yang menyusui bayinya, tapi hanya 14% yang menyusui
hingga usia sang bayi mencapai enam bulan.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, menunjukkan bahwa ASI dapat memberikan
perlindungan bagi bayi dalam menurunkan risiko untuk terjadinya diare, infeksi telinga dan radang selaput otak
(meningitis) bakteri. Juga mampu melindungi terhadap Diabetes, kegemukandan asma. Pada penelitian
sebelumnya, juga disebutkan manfaat ASI dalam mencegah terjadinya sepsis (infeksi berat) pada bayi yang lahir
dengan berat badan rendah.
Bukan hanya itu saja, sang ibu juga memperoleh manfaat yang tidak kalah besarnya. Menyusui mampu untuk
menurunkan risiko untuk menderita kanker indung telur dan kanker payudara, dan menurunkan risiko terjadinya
patah tulang panggul dan osteoporosis(keropos tulang) saat menopause nantinya. Penelitian sebelumnya juga
menyebutkan akan perlindungan pada ibu dalam menurunkan risiko untuk menderita Rematoid Arthritis hingga
30 persen.
Hasil Riset Choline yang Mendukung
Kemampuan choline dalam memperbaiki memori ini dibuktikan oleh sebuah riset terhadap tikus percobaan. Tikus
yang mendapat suplemen choline selama minggu ke-2 kehamilan menunjukkan perubahan fungsi otak. Tikustikus itu juga menunjukkan adanya peningkatan memori dalam waktu lebih lama dibanding dengan yang tidak
diberi suplemen. Diduga, perubahan fungsi memori ini berhubungan dengan perkembangan dari pusat memori
(hippocampus) di otak.
Selain meningkatkan memori, pemberian choline pada ibu hamil selama peride kritis perkembangan otak bayi
dapat mempengaruhi kelancaran proses kelahiran.
Dari percobaan itu para ahli mengakui, bahwa pemberian choline selama kehamilan akan membantu kinerja otak
janin. Dalam hal ini terjadi peningkatan transmisi antar neuron dan memori dalam waktu yang lama. Kapan saat
tepat pemberian choline? Dari dua periode sensitif pemberian choline (selama kehamilan dan menyusui), hasil
terbaik jika choline diberikan melalui ibu selama kehamilan.
Kebutuhan Meningkat saat Hamil
Selama kehamilan dan menyusui (terutama saat menyusui enam bulan pertama), kebutuhan choline meningkat.
Selama hamil sejumlah besar choline disalurkan melalui plasenta dari ibu ke janin. Tentu saja ini akan menguras
cadangan choline ibu sampai akhir kehamilan. Itu sebabnya, suplementasi choline selama kehamilan sangat
berarti bagi ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, meningkatnya kebutuhan choline ini karena sejumlah
besar choline disekresi di ASI.
Berapa banyak batas asupan choline? Food and Drug Administration menentukan pemberian choline untuk orang
dewasa dapat ditolerir sampai dosis 16-20 g perhari. Jumlah ini sama dengan 30 kali kadar asupan choline dalam
makanan. Untuk ibu hamil, kecukupan choline yang harus dipenuhi 450 mg perhari, dan selama masa laktasi 550
mg per hari.
Sumber: Buletin info-Sehat edisi XVI
Choline Memperbaiki Memori
Choline sebagai komponen penting dalam sel mengambil peran penting untuk mendukung daya ingat (memori)
janin hingga lahir, dan tumbuh menjadi manusia dewasa. Choline inilah yang membantu perkembangan memori
sejak dalam kandungan, proses reproduksi dan perkembangan janin, kesehatan hati, jantung, dan memperbaiki
memori.
Defisiensi choline dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, infertilitas, pertumbuhan tulang tidak normal,
terganggunya memori, neurologik, jantung dan kandung empedu.
Bagi bayi yang baru lahir, choline dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel otak yang berlangsung sangat cepat
serta organ-organ tubuh lainnya. Dalam hal ini choline berperan untuk mempercepat sintesis dan pelepasan
acetil-choline (neurotransmitter yang berperan dalam penyimpanan memori, berpikir, berbicara, gerakan sadar,
dan rangsang sensorik).
Choline merupakan bahan dasar fosfolipid esensial membran sel, termasuk sel otak. Di sini choline berperan
sebagai penyampai sinyal dari luar ke dalam sel. Dalam otak choline merupakan bahan pembentuk
sphyngomyelin yang dibutuhkan untuk myelinasi otak janin.
Secara alami, janin memperoleh choline dari ibunya yang sedang mengandung, dan menyusui. Melihat perannya
yang begitu penting, kini choline menjadi salah satu pelengkap gizi susu formula. Dalam makanan choline
terdapat dalam kuning telur dan daging dengan jumlah tinggi, sedangkan dalam padi-padian, buah dan sayur
berada dalam jumlah kecil.
Sumber: Buletin Info-sehat edisi XVI
Choline, Nutrien Penting untuk Perkembangan Memori
Kesehatan dan kecerdasan seorang anak, tak terlepas dari awal pembentukan berbagai alat dan organ vital janin
sejak dalam kandungan. Agar si kecil tumbuh menjadi manusia yang sehat dan cerdas, jangan lewatkan masamasa penting ini.
Masa rawan untuk tumbuh kembang otak terjadi dalam dua periode kritis. Masa kritis pertama berlangsung mulai
minggu pertama hingga akhir minggu ke tujuh, yang disebut pula sebagai periode embrio. Pada masa ini
pembentukan berbagai organ vital janin seperti sistem saraf pusat dan otak, jantung, panca indera, alat kelamin,
dan lain-lain sudah dimulai. Masa kritis kedua berlangsung sejak awal minggu ke delapan, hingga saat kelahiran.
Masa ini merupakan periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada
periode sebelumnya.
Selama masa kritis tersebut, janin sangat memerlukan beragam zat gizi guna mendukung proses tumbuh
kembang yang optimal, baik kesehatan maupun kecerdasan anak...Jika selama dua periode kritis tersebut terjadi
gangguan, maka bayi akan berisiko menderita gangguan morfologis pada berbagai alat vital bayi, saat lahir
hingga dewasa. Selain itu, janin juga berisiko menderita kelainan fisiologis sejak lahir hingga dewasa nanti.
(bersambung)
Sumber: Buletin Info-Sehat edisi XVI
Bahaya Lemak Trans Pada Otak
Mungkin banyak yang belum tahu akan lemak trans dan bahayanya bagi kesehatan. Di Amerika sendiri, bahaya
lemak trans sudah mulai kencang dihembuskan. Beberapa produsen makanan terutama makanan siap saji, juga
mulai memperhatikan kandungan lemak trans yang ada dalam produknya.
Setelah diketahui akan bahayanya bagi kesehatan yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kini
bertambah satu lagi bahayanya bagi kesehatan, yaitu dapat menurunkan daya ingat dan proses belajar.
Demikian yang terlihat dari penelitian terhadap sekelompok tikus yang diberikan makanan yang mengandung
10% minyak kelapa terhidrogenasi, yaitu lemak trans yang umum dipakai. Sekelompok tikus lainnya diberikan
makanan yang sama tapi mengganti minyak kelapa dengan minyak kedelai, yang bukan merupakan lemak trans.
Setelah 6 minggu, kedua kelompok tikus itu diberikan test untuk melalui jaringan jalan yang rumit. Kelompok
tikus yang diberi minyak kelapa melakukan banyak kesalahan, terutama untuk test yang memerlukan lebih
banyak pemikiran.
Kemungkinan lemak trans memberikan pengaruh dengan merusak protein pada otak yang berfungsi dalam
mengirimkan dan menerima signal. Pada tikus yang mengkonsumsi minyak kelapa ditemukan protein tersebut
dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Perusakan protein tersebut terjadi sebagai akibat meningkatnya
peradangan dalam otak.
Lemak Trans, Lemak Apa Pula Itu?
Kalau Anda sangat mempercayai iklan yang mengatakan bahwa lemak (termasuk mnyak goreng) yang bebas
kolesterol adalah lemak baik, Anda perlu sedikit berhati-hati.
Para pemasang iklan itu memang tidak berbohong karena lemak jenuh dan mengandung kolesterol tinggi tentu
bukanlah lemak yang baik bila kita konsumsi terlalu sering. Tapi ada yang mungkin lupa mereka jelaskan. Dalam
dunia “perlemakan”, selain lemak jenuh dan tidak jenuh, kita juga mengenal istilah lain yaitu lemak trans.
Saat menyadari bahwa lemak jenuh ternyata kurang sehat, orang mulai mencoba untuk lebih memanfaatkan
lemak tidak jenuh. Maka lemak tidak jenuh yang berasal dari tumbuhan (yang pasti tidak mengandung
kolesterol) diubah dari bentuk cair menjadi padat. Logikanya, lemak yang dihasilkan tentu lebih sehat karena
berasal dari lemak tumbuhan yang bebas kolesterol.
Salah satu cara/proses perubahan ini dikenal dengan istilah hidrogenasi. Karena itu, hasil produk disebut minyak
sayur terhidrogenasi (hydrogenated vegetable oil) atau yang lebih dikenal dengan istilah lemak terhidrogenasi
(hydrogenated fat). Dan lemak jenis inilah yang banyak digunakan dalam proses pembuatan kue, patry,
margarin dan makanan olahan lain.
Lalu, apa bahayanya?
Selama berlangsungnya proses hidrogenasi, terbentuklah lemak trans. Jadi, hasil akhir produksi (yang akan kita
beli) tentu juga mengandung lemak trans. Padahal, belakangan ini diketahui bahwa lemak trans ternyata tidak
memiliki efek baik apapun bahkan mempunyai efek yang buruk terhadap kesehatan. Sebagian peneliti bahkan
mengatakan bahwa lemak trans memiliki efek yang jauh lebih buruk dibandingkan lemak jenuh.
Lemak trans akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena ia akan menyebabkan peningkatan
kadar kolesterol jahat dalam darah. Itu hanyalah satu dari keburukannya.
Karena itu, teliti sebelum membeli. Jangan hanya terpikat dengan istilah bebas kolesterol. Pastikan bahwa
produk yang Anda beli tidak mengandung lemak trans dalam jumlah besar.
Sumber Antioksidan
Zat antioksidan dapat disediakan oleh tubuh kita, dan ada pula yang harus diperoleh dari luar tubuh berupa
makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Diantaranya adalah: karotenoid, vitamin C, vitamin E, beberapa
mineral seperti Zinc, Selenium, Mangan, Cuprum dsb. Namun hasil kerja antioksidan yang optimal diperoleh
lewat kerjasama antara unsur-unsur antioksidan tersebut.
Sumber Nutrisi yang Mengandung Antioksidan
Berbagai sumber nutrisi yang mengandung anti-oksidan diantaranya adalah semua biji-bijian, buah-buahan dan
sayuran, hati, tiram, unggas, kerang, ikan, susu dan daging. Vitamin E alami dapat ditemukan pada wheat germ
(gandum), minyak sayur, sayuran berdaun hijau, kuning telur dan kacang-kacangan. Sedangkan vitamin C alami
dapat ditemukan pada buah sitrus, tomat, melon, kubis, jambu biji, strawberry, dsb. Selain itu beta karoten
(pro-vitamin A) yang merupakan antioksidan penting dari karotenoid banyak dijumpai pada buah apricot, wortel,
belewah, bit, daun singkong, daun bayam dan ubi merah.
Sumber antioksidan terbaik, tentunya yang berasal dari makanan alami. Namun, jika memperoleh antioksidan
dari sumber makanan alami sangat terbatas, untuk proses pencegahan tidak ada salahnya untuk mengkonsumsi
suplemen/makanan tambahan.
Sumber: Buletin info-sehat edisi XIV
Panduan Baru Asupan Vitamin D
American Academy of Pediatrics (AAP), telah mengeluarkan panduan baru untuk mencegah kekurangan vitamin
D pada bayi dan anak-anak. Panduan ini dikeluarkan sehubungan dengan semakin banyaknya anak yang
menderita penyakit Riketsia, penyakit akibat kekurangan vitamin D.
Mereka yang berisiko antara lain bayi yang minum susu kurang dari 500 ml perhari atau yang tidak memperoleh
cukup suplemen vitamin D. ASI, mempunyai Vitamin D dalam kadar yang rendah, yaitu sekitar 25 IU perliter.
Sedang yang direkomendasikan adalah 200 IU perhari untuk bayi, anak dan remaja. Anak dan remaja
memperoleh vitamin D terutama dari sinar matahari tapi mereka yang sering menggunakan krim tabir surya dan
yang berkulit gelap berisiko untuk menderita kekurangan vitamin D, karena mereka mendapatkan lebih sedikit
vitamin D dari sinar matahari. Demikian juga mereka yang jarang terkena sinar matahari langsung.
Karena itu APP mengeluarkan panduan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D sebesar 200 IU sehari untuk
bayi dan anak sebagai berikut:
1. Bayi yang memperoleh ASI, sebaiknya diberikan suplemen dimulai pada saat usia 2 bulan pertama.
2. Bayi yang mengkonsumsi susu formula yang mengandung vitamin D tapi kurang dari 500 ml perhari
3. Anak-anak dan remaja yang tidak minum susu yang mengandung vitamin D sedikitnya 500 ml perhari, yang
tidak cukup terkena sinar matahari langsung atau yang tidak mengkonsumsi multivitamin yang mengandung
Vitamin D sedikitnya 200 IU.
Mengapa diambil patokan susu sebanyak 500 ml perhari? karena pada umumnya susu formula mempunyai
Vitamin D sedikitnya 400 IU perliter. Dengan pemberian 500 ml maka asupan vitamin D yang direkomendasikan
yaitu sebesar 200 IU dapat terpenuhi.
Kalsium Turunkan Risiko Batu Ginjal
Asupan kalsium dalam makanan sehari-hari dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal pada wanita
muda.
Penelitian yang dituang dalam Archives of Internal Medicine, terlihat bahwa dari 96.000 wanita muda yang
diteliti, ternyata wanita dengan asupan kalsium yang tertinggi, 27 persen lebih kecil kemungkinannya untuk
menderita penyakit batu ginjal dibanding dengan wanita dengan asupan terendah.
Selain kalsium, diet sehari-hari yang mengandung Fitat, yaitu persenyawaan antara magnesium dan kalsium,
juga dapat mencegah risiko terbentuknya batu ginjal. Wanita yang mengkonsumsi kadar fitat tertinggi dalam
makanan sehari-harinya akan 37 % risikonya lebih kecil dibanding dengan wanita yang mengkonsumsi fitat
terendah. Konsumsi dari protein hewani dan cairan dihubungkan dengan risiko yang lebih rendah sedang
konsumsi gula akan meningkatkan risiko.
Penelitian ini memperkuat dugaan bahwa pembatasan asupan kalsium dalam makanan sehari-hari pada mereka
yang memiliki batu ginjal, tidak diperlukan. Dan makanan yang mengandung Fitat, seperti sereal dan kacangkacangan, juga dapat membantu mencegah penyakit batu ginjal.
Download