PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TINGKAT 1 TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF FEMALE ADOLESCENT ABOUT SADARI Etika Purnama Sari* *Akademi Keperawatan Adi Husada, Jl. Kapasari No. 95 Surabaya Email : [email protected] ABSTRAK Pendahuluan: Pada masa remaja seharusnya sikap remaja putri mulai memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya, khususnya payudara dan kesehatannya. Dari tahun ketahun penderita kanker payudara semakin meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya semua wanita peduli terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara sejak dini, dengan melakukan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara. Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tingkat 1 tentang SADARI di Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya. Metodologi: Desain yang digunakan adalah korelasional, menggunakan Purposive Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di dapat berpengetahuan baik sebesar 27 responden (33,3%), pengetahuan cukup sebasar 46 responden ( 56,8% ) dan pengetahuan kurang sebesar 8 responden (9,9%). sedangkan prosentasi dari hasil sikap positif sebasar 59 responden ( 72,8% ) dan sikap negatif sebesar 22 responden (27,2%). Nilai dari spearman rho menunjukkan r = 0,572 dan p=0,000, artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan dan sikap remaja tentang SADARI. Diskusi: hubungan yang cukup kuat dipengaruhi oleh informasi yang didapat oleh remaja putri namun mereka belum pernah melakukannya. Diharapkan para remaja sering melakukan SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara dan lebih banyak membaca atau mencari informasi tentang SADARI. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, sadari ABSTRACT Introduction: In adolescence should be the attitude of female adolescent began to notice a change in her, especially breast and her health. From year to year incidence of breast cancer was increased. Therefore, we recommend that all women care against problems that may arise in their breast in the early, by SADARI as early detection of breast cancer. This study was to explain the relationship of knowledge and attitudes of female adolescent about SADARI at level 1 Academy of Nursing Adi Husada Surabaya. Methodology: The design was correlational, using purposive sampling, with a total sample of 81 respondents. Data was collected using a questionnaire. Results: the result showed good knowledge 27 respondents (33.3%), sufficient knowledge 46 respondents (56.8%) and lack of knowledge 8 respondents (9.9%), the percentage of positive attitude 59 respondents (72.8%) and negative attitudes 22 respondents (27.2%). Value of Spearman rho showed r = 0.572 and p = 0.000, there was a sufficient strong correlation between knowledge and attitude of female adolescents about SADARI. Discussion: a strong sufficient relationship was influenced by the information obtained by the girls, but they've never done SADARI. Expected teenagers often perform SADARI to prevent the incidence of breast cancer and more reading or searching for information about SADARI. Keywords: knowledge, attitude, SADARI 118 Berdasarkan hal diatas maka upaya peningkatan pengetahuan dan sikap dari para wanita dalam rangka mencegah terjadinya kanker payudara perlu dilakukan melalui sebuah kegiatan penyuluhan kesehatan SADARI dan mengusahakan untuk melakukan diagnosis secara dini, karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tingkat 1 tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya. PENDAHULUAN Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun perubahan biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada dibawah kontrol hormon-hormon khusus. Pada masa ini sudah seharusnya sikap remaja putri dimulai memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya, juga halnya dengan payudara dan kesehatanya. Sebaiknya semua wanita bermawas diri terhadap masalah yang mungkin timbul pada payudara mereka, dengan melakukan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara. Hal itu, dikarenakan pengetahuan masyarakat akan kanker payudara masih sangat rendah dan juga masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia untuk melakukan deteksi dini terhadap pemeriksaan payudara sendiri (sadari). SADARI baru dilakukan oleh sebagian kecil kaum wanita (Nisman, 2011: 37). Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2007 sebanyak 8.277 kasus. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian global dengan angka mencapai 13% (7,4 juta) dari semua kematian setiap tahunnya. Tujuh puluh persen (70%) dari kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat (Setiawan, 2012). Diperkirakan hanya 25 sampai 30wanita yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan baik dan teratur setiap bulannya. Umumnya langkah ini dihindari karena menimbulkan bayangan menakutkan (Nisman, 2011: 37). Berdasarkan hasil survei awal didapatkan 8 dari 10 mahasiswa kurang memahami dan menyadari tentang SADARI. Kurangnya pengetahuan disebabkan karena kurangnya informasi dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya melakukan SADARI. Akibatnya bila terlambat melakukan SADARI maka bisa mengakibatkan pendeteksian kanker payudara sudah mencapai stadium akhir sehingga memperkecil harapan hidup (Nisman, 2011: 27). Dari masalah itu akan memberikan dampak buruk pada remaja dan akan menjadikan masa-masa remaja/muda yang bahagia dan usia produktif mereka akan terenggut (Setiawan, 2012). METODE PENELITIAN Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanakan akhir pengumpulan data dan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2011: 77). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain korelasi. Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2013, dan tempat penelitian dilakukan di Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya. Populasi adalah kumpulan semua elemen atau individu atau keseluruhan dari suatu variabel menyangkut masalah yang diteliti (Heriyanto, 2012:84). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri tingkat 1 di Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya sebanyak 101 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang akan dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007:32). Dalam penelitian ini sampel yang dimaksud peneliti adalah remaja putri semester II Akademi Keperawatan Adi Husada, berdasarkan kriteria sebagai berikut: bersedia menjadi responden, hadir saat penelitian dan belum menikah, sejumlah 81 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, dan variable dependen adalah sikap. Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah Spearman rho. 119 pengetahuan kurang sebesar 8 responden (9,9%). HASIL PENELITIAN Data responden: Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia USIA (TAHUN) 18 19 20 21 TOTAL FREKUEN SI 15 44 14 8 81 Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap PERSENT ASE (%) 19 54 17 10 100 SIKAP POSITIF NEGATIF TOTAL FREKUE NSI 59 22 81 PERSENT ASE (%) 72,8 27,2 100 Berdasarkan tabel .1 di atas sebagian besar berusia 19 tahun sebanyak 44 responden (54 %). Berdasarkan tabel 5 diatas maka dapat dilihat sikap remaja tentang SADARI sikap positif sebasar 59 responden (72,8%) dan sikap negatif sebesar 22 responden (27,2%). Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Tabel 6 Tabel Statistik Korelasi Spearman SUMBER INFORMASI INTERNET TV LAIN-LAIN TOTAL FREKUE NSI 43 13 25 81 INDIKATOR Correlation coefficient (r) p value (sig 2 tailed) PERSENT ASE (%) 53 16 31 100 PEMBAHASAN Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap remaja tentang SADARI. Hubungan tersebut cukup kuat, dapat diketahui dari nilai koefisien relasi spearman yang menunjukkan angka 0,572. Menurut Newcomb dikutip Notoadmojo (2010:29) sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Menurut (Azwar, 2009: 30-38) faktor–faktor yang mempengaruhi sikap adalah adanya media massa sebagai sarana komunikasi dan informasi mengenai suatu hal, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan individu akan hal tersebut, sebagai landasan kognitif agar terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Faktor yang mempengaruhi adanya hubungan tersebut dapat dilihat dari tingkat pengetahuan remaja putri sebagian besar adalah baik dan cukup, pengetahuan tentang SADARI mereka peroleh dari internet sebagai salah satu media informasi yang banyak mereka gunakan, dimana internet menyajikan bergam pengetahuan yang dapat dengan mudah mereka akses dimanapun baik di kampus maupun di rumah, dan di kampus tersendiri terdapat perpustakaan yang menyediakan akses internet sehingga mereka Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman FREKUEN SI 26 55 PERSENTAS E (%) 32 68 81 100 Berdasarkan tabel 3 diatas yang pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebesar 26 responden (32%) dan tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebesar 55 responden (68%). Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan PENGETAHU AN BAIK CUKUP KURANG TOTAL FREKUEN SI 27 46 8 81 0,000 Berdasarkan tabel 6 diperoleh nilai p < α yaitu 0,000 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja, dimana hubungan tersebut cukup kuat yaitu berdasarkan nilai r sebesar 0,572. Berdasarkan tabel 2 diatas mahasiswa mendapatkan informasi sebagaian besar dari internet sebesar 43 responden ( 53% ). PENGALAMA N PERNAH TIDAK PERNAH TOTAL NILAI 0,572 PERSENTA SE (%) 33,3 56,8 9,9 100 Berdasarkan tabel 4 diatas maka dapat dilihat pengetahuan remaja tentang SADARI berpengetahuan baik sebesar 27 responden (33,3%), pengetahuan cukup sebasar 46 responden ( 56,8% ) dan 120 dengan mudah memperoleh pengetahuan yang mereka inginkan meskipun pengetahuan tentang SADARI belum mereka dapatkan dari kurikulum karena masih di tingkat I. Namun hubungan tersebut lemah, hal ini dikarenakan bahwa mereka belum pernah melakukan atau belum pernah mencoba mempraktekkan cara melakukan SADARI yang baik dan benar sehingga hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang SADARI tidak begitu kuat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Terdapat hubungan antara pengatahuan dan sikap remaja putri tentang SADARI, dan hubungan tersebut cukup kuat. Saran Kepada remaja, khususnya remaja tingkat I untuk selalu melakukan SADARI sebagai sarana bermawas diri, diharapkan pihak kampus dapat meningkatkan fasilitas media informasi bagi siswa untuk mendapatkan informasi yang berguna sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan yang berguna dengan cara adanya buku-buku tentang masalah kesehatan, majalah, koran, serta adanya internet dan meningkatkan pemahaman tentang SADARI. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai factor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan SADARI. KEPUSTAKAAN Azwar.S 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Heriyanto, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Putra Media Nusantara Nisman, Wenny. 2011. Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta: ANDI. Setiawan, Yahmin. (2012). Tumor dan Kanker Payudara. www.ikc.or.id, 14 Januari 2013. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 121