118 pengetahuan dan sikap remaja putri tingkat 1 tentang

advertisement
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TINGKAT 1 TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA
SENDIRI (SADARI)
KNOWLEDGE AND ATTITUDE
OF FEMALE ADOLESCENT ABOUT SADARI
Etika Purnama Sari*
*Akademi Keperawatan Adi Husada, Jl. Kapasari No. 95 Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan: Pada masa remaja seharusnya sikap remaja putri mulai memperhatikan perubahan
yang ada pada dirinya, khususnya payudara dan kesehatannya. Dari tahun ketahun penderita kanker
payudara semakin meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya semua wanita peduli terhadap masalah
yang mungkin timbul pada payudara sejak dini, dengan melakukan SADARI sebagai deteksi dini
kanker payudara. Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap remaja
putri tingkat 1 tentang SADARI di Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya. Metodologi:
Desain yang digunakan adalah korelasional, menggunakan Purposive Sampling, dengan jumlah
sampel sebanyak 81 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian di dapat berpengetahuan baik sebesar 27 responden (33,3%),
pengetahuan cukup sebasar 46 responden ( 56,8% ) dan pengetahuan kurang sebesar 8 responden
(9,9%). sedangkan prosentasi dari hasil sikap positif sebasar 59 responden ( 72,8% ) dan sikap
negatif sebesar 22 responden (27,2%). Nilai dari spearman rho menunjukkan r = 0,572 dan
p=0,000, artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan dan sikap remaja tentang
SADARI. Diskusi: hubungan yang cukup kuat dipengaruhi oleh informasi yang didapat oleh
remaja putri namun mereka belum pernah melakukannya. Diharapkan para remaja sering
melakukan SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara dan lebih banyak membaca atau
mencari informasi tentang SADARI.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, sadari
ABSTRACT
Introduction: In adolescence should be the attitude of female adolescent began to notice a change
in her, especially breast and her health. From year to year incidence of breast cancer was
increased. Therefore, we recommend that all women care against problems that may arise in their
breast in the early, by SADARI as early detection of breast cancer. This study was to explain the
relationship of knowledge and attitudes of female adolescent about SADARI at level 1 Academy of
Nursing Adi Husada Surabaya. Methodology: The design was correlational, using purposive
sampling, with a total sample of 81 respondents. Data was collected using a questionnaire.
Results: the result showed good knowledge 27 respondents (33.3%), sufficient knowledge 46
respondents (56.8%) and lack of knowledge 8 respondents (9.9%), the percentage of positive
attitude 59 respondents (72.8%) and negative attitudes 22 respondents (27.2%). Value of
Spearman rho showed r = 0.572 and p = 0.000, there was a sufficient strong correlation between
knowledge and attitude of female adolescents about SADARI.
Discussion: a strong sufficient relationship was influenced by the information obtained by the
girls, but they've never done SADARI. Expected teenagers often perform SADARI to prevent the
incidence of breast cancer and more reading or searching for information about SADARI.
Keywords: knowledge, attitude, SADARI
118
Berdasarkan hal diatas maka upaya
peningkatan pengetahuan dan sikap dari para
wanita dalam rangka mencegah terjadinya
kanker payudara perlu dilakukan melalui
sebuah kegiatan penyuluhan kesehatan
SADARI
dan
mengusahakan
untuk
melakukan diagnosis secara dini, karena
kanker payudara lebih mudah diobati dan
bisa disembuhkan jika masih pada stadium
dini.
Tujuan
penelitian
adalah
menjelaskan hubungan pengetahuan dan
sikap remaja putri tingkat 1 tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
Akademi
Keperawatan
Adi
Husada
Surabaya.
PENDAHULUAN
Pada masa remaja berlangsung
proses-proses perubahan fisik maupun
perubahan
biologis
yang
dalam
perkembangan selanjutnya berada dibawah
kontrol hormon-hormon khusus. Pada masa
ini sudah seharusnya sikap remaja putri
dimulai memperhatikan perubahan yang ada
pada dirinya, juga halnya dengan payudara
dan kesehatanya. Sebaiknya semua wanita
bermawas diri terhadap masalah yang
mungkin timbul pada payudara mereka,
dengan melakukan SADARI sebagai deteksi
dini kanker payudara. Hal itu, dikarenakan
pengetahuan masyarakat akan kanker
payudara masih sangat rendah dan juga
masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia
untuk melakukan deteksi dini terhadap
pemeriksaan payudara sendiri (sadari).
SADARI baru dilakukan oleh sebagian kecil
kaum wanita (Nisman, 2011: 37).
Tahun 2006, penderita kanker
payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan
pada tahun 2007 sebanyak 8.277 kasus.
Kanker merupakan salah satu penyebab
utama kematian global dengan angka
mencapai 13% (7,4 juta) dari semua
kematian setiap tahunnya. Tujuh puluh
persen (70%) dari kematian akibat kanker
terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Bahkan menurut WHO pada
tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita
kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat
(Setiawan, 2012). Diperkirakan hanya 25
sampai
30wanita
yang
melakukan
pemeriksaan payudara sendiri dengan baik
dan teratur setiap bulannya. Umumnya
langkah ini dihindari karena menimbulkan
bayangan menakutkan (Nisman, 2011: 37).
Berdasarkan hasil survei awal didapatkan 8
dari 10 mahasiswa kurang memahami dan
menyadari tentang SADARI.
Kurangnya pengetahuan disebabkan
karena kurangnya informasi dan kesadaran
mahasiswa akan pentingnya melakukan
SADARI.
Akibatnya
bila
terlambat
melakukan
SADARI
maka
bisa
mengakibatkan
pendeteksian
kanker
payudara sudah mencapai stadium akhir
sehingga memperkecil harapan hidup
(Nisman, 2011: 27). Dari masalah itu akan
memberikan dampak buruk pada remaja dan
akan menjadikan masa-masa remaja/muda
yang bahagia dan usia produktif mereka akan
terenggut (Setiawan, 2012).
METODE PENELITIAN
Desain penelitian merupakan suatu
strategi penelitian dalam mengidentifikasi
permasalahan sebelum perencanakan akhir
pengumpulan data dan untuk mendefinisikan
struktur penelitian yang akan dilaksanakan
(Nursalam, 2011: 77). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan desain korelasi. Waktu
penelitian dilakukan bulan Mei 2013, dan
tempat penelitian dilakukan di Akademi
Keperawatan Adi Husada Surabaya. Populasi
adalah kumpulan semua elemen atau individu
atau keseluruhan dari suatu variabel
menyangkut
masalah
yang
diteliti
(Heriyanto, 2012:84). Populasi dalam
penelitian ini adalah remaja putri tingkat 1 di
Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya
sebanyak 101 orang. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang akan
dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007:32).
Dalam penelitian ini sampel yang dimaksud
peneliti adalah remaja putri semester II
Akademi
Keperawatan
Adi
Husada,
berdasarkan kriteria sebagai berikut: bersedia
menjadi responden, hadir saat penelitian dan
belum menikah, sejumlah 81 orang. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan tehnik non probability
sampling yaitu purposive sampling. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah
pengetahuan, dan variable dependen adalah
sikap. Pada penelitian ini instrumen
penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah kuesioner. Analisa data yang
digunakan adalah Spearman rho.
119
pengetahuan kurang sebesar 8 responden
(9,9%).
HASIL PENELITIAN
Data responden:
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Usia
USIA
(TAHUN)
18
19
20
21
TOTAL
FREKUEN
SI
15
44
14
8
81
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan
Sikap
PERSENT
ASE (%)
19
54
17
10
100
SIKAP
POSITIF
NEGATIF
TOTAL
FREKUE
NSI
59
22
81
PERSENT
ASE (%)
72,8
27,2
100
Berdasarkan tabel .1 di atas sebagian
besar berusia 19 tahun sebanyak 44
responden (54 %).
Berdasarkan tabel 5 diatas maka dapat dilihat
sikap remaja tentang SADARI sikap positif
sebasar 59 responden (72,8%) dan sikap
negatif sebesar 22 responden (27,2%).
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan
Informasi
Tabel 6 Tabel Statistik Korelasi Spearman
SUMBER
INFORMASI
INTERNET
TV
LAIN-LAIN
TOTAL
FREKUE
NSI
43
13
25
81
INDIKATOR
Correlation coefficient
(r)
p value (sig 2 tailed)
PERSENT
ASE (%)
53
16
31
100
PEMBAHASAN
Hasi penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dan sikap remaja tentang
SADARI. Hubungan tersebut cukup kuat,
dapat diketahui dari nilai koefisien relasi
spearman yang menunjukkan angka 0,572.
Menurut
Newcomb
dikutip
Notoadmojo (2010:29) sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan
bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Menurut (Azwar, 2009: 30-38) faktor–faktor
yang mempengaruhi sikap adalah adanya
media massa sebagai sarana komunikasi dan
informasi mengenai suatu hal, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan individu akan hal
tersebut, sebagai landasan kognitif agar
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Faktor yang mempengaruhi adanya
hubungan tersebut dapat dilihat dari tingkat
pengetahuan remaja putri sebagian besar
adalah baik dan cukup, pengetahuan tentang
SADARI mereka peroleh dari internet
sebagai salah satu media informasi yang
banyak mereka gunakan, dimana internet
menyajikan bergam pengetahuan yang dapat
dengan mudah mereka akses dimanapun baik
di kampus maupun di rumah, dan di kampus
tersendiri terdapat perpustakaan yang
menyediakan akses internet sehingga mereka
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengalaman
FREKUEN
SI
26
55
PERSENTAS
E (%)
32
68
81
100
Berdasarkan tabel 3 diatas yang
pernah melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) sebesar 26 responden
(32%) dan tidak pernah melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
sebesar 55 responden (68%).
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
PENGETAHU
AN
BAIK
CUKUP
KURANG
TOTAL
FREKUEN
SI
27
46
8
81
0,000
Berdasarkan tabel 6 diperoleh nilai p
< α yaitu 0,000 artinya terdapat hubungan
antara pengetahuan dan sikap remaja, dimana
hubungan tersebut cukup kuat yaitu
berdasarkan nilai r sebesar 0,572.
Berdasarkan
tabel
2
diatas
mahasiswa mendapatkan informasi sebagaian
besar dari internet sebesar 43 responden (
53% ).
PENGALAMA
N
PERNAH
TIDAK
PERNAH
TOTAL
NILAI
0,572
PERSENTA
SE (%)
33,3
56,8
9,9
100
Berdasarkan tabel 4 diatas maka
dapat dilihat pengetahuan remaja tentang
SADARI berpengetahuan baik sebesar 27
responden (33,3%), pengetahuan cukup
sebasar 46 responden ( 56,8% ) dan
120
dengan mudah memperoleh pengetahuan
yang mereka inginkan meskipun pengetahuan
tentang SADARI belum mereka dapatkan
dari kurikulum karena masih di tingkat I.
Namun hubungan tersebut lemah, hal ini
dikarenakan bahwa mereka belum pernah
melakukan atau belum pernah mencoba
mempraktekkan cara melakukan SADARI
yang baik dan benar sehingga hubungan
antara pengetahuan dan sikap remaja putri
tentang SADARI tidak begitu kuat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Terdapat hubungan antara pengatahuan dan
sikap remaja putri tentang SADARI, dan
hubungan tersebut cukup kuat.
Saran
Kepada remaja, khususnya remaja tingkat I
untuk selalu melakukan SADARI sebagai
sarana bermawas diri, diharapkan pihak
kampus dapat meningkatkan fasilitas media
informasi bagi siswa untuk mendapatkan
informasi yang berguna sehingga siswa akan
mendapatkan pengetahuan yang berguna
dengan cara adanya buku-buku tentang
masalah kesehatan, majalah, koran, serta
adanya
internet
dan
meningkatkan
pemahaman tentang SADARI. Untuk peneliti
selanjutnya diharapkan dapat mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai factor-faktor
yang mempengaruhi remaja melakukan
SADARI.
KEPUSTAKAAN
Azwar.S 2009. Sikap Manusia Teori dan
Pengukuran. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan
Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika.
Heriyanto,
Bambang.
2012.
Metode
Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Putra Media Nusantara
Nisman, Wenny. 2011. Lima Menit Kenali
Payudara Anda. Yogyakarta: ANDI.
Setiawan, Yahmin. (2012). Tumor dan
Kanker Payudara. www.ikc.or.id, 14
Januari 2013.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
121
Download