INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN SAMPEL TANAH INSTRUKSI KERJA BERAT ISI TANAH DAN PENGOLAHAN DATA Laboratorium Fisika Jurusan Tanah FP. Universitas Brawijaya Kode Dokumen Refisi Tanggal Di susun oleh : : : : PLP Ngadirin Penanggung jawab : Ketua Laboratorium Ir Widianto MSc Di setujui : Ketua Jurusan Prof Dr.Ir. Zaenal Kusuma MS LABORATORIUM FISIKA JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN. UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 PENGAMBILAN CONTOH TANAH Pengambilan contoh tanah dimaksudkan untuk memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari pengamatan lapangan.Lokasi pengambilan contoh tanah harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili areal yang diambil contoh tanahnya. Berdasarkan cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa macam contoh tanah, antara lain: a. Contoh terduga (Judgement Sample) Satu atau lebih contoh tanah yang diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan yang ditemui pada areal survei. Lokasi pengambilan contoh tanah ditentukan secara subyektif sehingga agak bias (Gambar 1.1a). Tingkat kepercayaan data yang diperoleh bisa tinggi bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian) si pengambil contoh. b. Contoh acak (Random Sample) Contoh tanah diambil sedemikian rupa sehingga setiap tanah di dalam daerah survei mempunyai kesempatan yang sama. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random (gambar 1.1b). Satu pasangan angka random yang diperlukan untuk pemilihan lokasi contoh berdasarkan atas sistem koordinat. c. Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample) Pengelompokkan populasi dari yang heterogen ke strata homogen adalah suatu cara yang paling efektif untuk dapat meningkatkan akurasi pengambilan contoh. Hal ini berarti dapat meningkatkan akurasi atau mengurangi jumlah contoh tanah yang diperlukan apabila kita dapat mengelompokkan areal survei ke dalam areal yang seragam.Pemilihan lokasi pada masing-masing satuan pemetaan ditentukan dengan bilangan random (Gambar 1.1c). d. Contoh sistematik (Systematic Sample) Lokasi pengambilan contoh tanah dengan cara ini ditentukan dengan sistim Grid yaitu berjarak sama pada kedua arah (Gambar 1.1d). Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan praktis terutama bagi tenaga yang kurang terampil. Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan tiga macam contoh tanah yaitu : a. Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sample) untuk penetapan bobot isi (bulk density), susunan pori tanah, pF, dan permeabilitas tanah. b. Contoh Tanah Agregat Utuh (Undisturbed Soil Agregat) untuk penetapan stabilitas agregat. c. Contoh Tanah Biasa (Disturbed Soil Sample), untuk penetapan kandungan air, tekstur angka Atterberg, dan sifat-sifat kimia. Jumlah contoh tanah setiap hektar berbeda-beda sesuai dengan tingkat ketelitian data yang dikehendaki atau skala pemetaan yang dilaksanakan.Berdasarkan atas skalanya jumlah contoh tiap hektar disajikan dalam dibawah ini. Tabel 1.1 Hubungan Skala Peta dengan Jumlah Pengamatan dalam Survei Tanah Skala Peta Terkecil Ukuran satuan per Jumlah 100 ha Pengamatan 1 : 5.000 0.125 ha 600.0 – 900.0 1 : 10.000 0.5 ha 140.0 – 180.0 1 : 20.000 2.0 ha 40.0 – 50.0 1 : 50.000 12,5 ha 6.0 – 8.0 1 : 100.000 50.0 ha 0.8 – 1.2 1.1.1. Pengambilan Contoh Tanah Utuh 1 : 250.000 312.5 ha 0.1 – 0.3 Alat dan Bahan 1. Tabung contoh (Ring sampel), yaitu suatu alat yang dibuat dari logam anti karat berbentuk tabung silinder. Tabung contoh tanah di jurusan tanah mempunyai ukuran sebagai berikut : Tinggi 4 cm, diameter luar 7.93 cm dan diameter dalam 7.63 cm. Tebal tabung harus memenuhi syarat nisbah luas kurang dari 0.1 untuk mencegah terjadinya tekanan mendatar. A A B B C a. Judgement C b. Random Sampel c. Stratified Random Sampel d. Systematic Sampel Gambar 1.1 Lokasi pengambilan contoh disuatu wilayah pada 4 macam tipe tanah yang berbeda. Nisbah Luas ialah: (D12 – Dd2)/Dd2 dimana D1 adalah diameter luar dan Dd adalah diameter dalam. Tabung dilengkapi dengan tutup plastik. Tempat menyimpan tabung berupa peti khusus dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran dan banyaknya tabung. 2. Ring master dianjurkan agar disiram terlebih dahulu sehari sebelum pengambilan contoh. 3. Sekop 4. Pisau tajam dan tipis 5. Kantong plastik 6. Karet tali 7. Spidol permanen Cara Kerja Gambar 1.2 Langkah–langkah pengambilan contoh tanah utuh. 1. Rata dan bersihkan lapisan permukaan tanah yang akan diambil contohnya, 2. Tempatkan ring tegak lurus pada permukaan tanah 3. Letakan alat penekan di atas ring dan palu berlahan lahan (gambar 1.2a) 4. Usahakan ring masuk ke dalam tanah sampai penuh 5. Silinder didalam tanah digali dengan sekop/pisau secara hati – hati 6. Kemudian ratakan ke 2 sisinya 7. Tutuplah silinder dengan plastik 8. Beri keterangan masing – masing contoh tanah. 9. Masukkan sampel dalam kotak dan beri lapisan sepon supaya rusak Catatan : Pengambilan contoh tanah utuh yang baik adalah waktu tanah dalam kondisi kapasitas lapang. Kalau tanah terlalu kering 1.1.2. Pengambilan Contoh Tanah Agregat Utuh Untuk penetapan stabilitas agregat contoh tanah sebaiknya diambil dengan menggunakan kotak-kotak dengan kapasitas 2 kg supaya agregat tanah tidak rusak atau tertindih barang lain selama pengangkutan. Alat dan Bahan 1. Cangkul 2. Kotak dengan kapasitas 2 kg 3. Label Cara Kerja 1. Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan 2. Ambil gumpalan tanah yang dibatasi oleh bidang belahan bumi (agregat utuh), masukkan ke dalam kotak (Apabila tidak tersedia kotak, bisa dipakai tempat lain asal agregat tanah tersebut tidak mengalami kerusakan selama dalam pengangkutan). 1.1.3. Pengambilan Contoh Tanah Biasa Alat dan Bahan 1. Sekop, cangkul atau Bor 2. Kantong Plastik 3. Karet tali 4. Label 5. Cara Kerja 1. Gali tanah dengan cangkul, sekop atau dibor sampai pada kedalaman yang dikehendaki 2. Ambil sebagian tanah dan masukkan ke dalam kantong plastik (rangkap dua) 3. Tuliskan keterangan yang berisi nama lokasi, tanggal pengambilan pada kertas label 4. Masukkan label tersebut diantara dua lembar kantong plastik kemudian tali dengan karet 5. Untuk keperluan analisis tanah di laboratorium, contoh tanah tersebut masih harus mengalami proses labih lanjut seperti pengeringan (kering), penumbukan, pengayakan dan penyimpanan Catatan : Dalam hal tertentu kadangkala diperlukan contoh tanah untuk penetapan kandungan air tanah yang sesuai dengan kondisi pada saat pengambilan contoh tanah. Untuk contoh tanah ini diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat, seperti botol plastik, tempat obat dll. 1.1.4. Pengambilan Contoh Tanah dari Profil Tanah Alat dan Bahan 1. Pisau 2. Tabung stenlis 3. Kantongan Plastik 4. Karet Tali 5. Palu 6. Meteran Cara Kerja 1. Buat profil tanah (Gambar 1.3) 2. Bersihkan dengan pisau permukaan profil yang akan di amati 3. Lakukan pengamatan profil untuk menentukan horison tanah Lakukan pengambilan contoh tanah bisa dimulai dari lapisan atau horison yang paling bawah untuk menghindari kontaminasi tanah yang jatuh dari horison diatasnya. 4. Lakukan pengambilan contoh tanah utuh mulai dari lapisan paling atas dengan cara sebagai berikut : a. Bersihkan dan ratakan permukaan lapisan pertama pada profil yang telah diamati dan diambil contoh tanah biasa b. Ambil contoh tanah utuh seperti cara yang telah didiskusikan sebelumnya c. Buang sisa lapisan pertama sampai batas lapis kedua. Ratakan kemudian ambil contoh seperti cara diatas, dan seterusnya sehingga semua contoh setiap lapisan dapat diambil 5. Disamping mengambil contoh tanah utuh, lakukan juga pengambilan contoh tanah agregat utuh Catatan : Jumlah contoh tanah utuh pada setiap lokasi atau horison dalam profil tanah biasanya sekitar 8 tabung untuk keperluan penetapan permeabilitas, pF, berat jenis, berat isi dan ruang pori tanah. Jika pembuatan profil tanah tidak memungkinkan, maka sebagai penggantinya dapat dilakukan pengamatan dan pengambilan contoh tanah dari profil tanah mini (minipit). 1,5 m Ap AB1 B2.1 B2.2 1,5 m 1m Gambar 1.3 Contoh lubang profil tanah