PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA SALATIGA TERHADAP

advertisement
PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA SALATIGA
TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DENGAN SIKAP
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh
SRI MURDIANINGSIH
NIM 21310020
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama
: Sri Murdianingsih
NIM
: 21310020
Jurusan
: Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi
: S1 PerbankanSyariah
Judul
: PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA
SALATIGA
SYARIAH
TERHADAP
DENGAN
PERBANKAN
SIKAP
SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
Telah disetujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
28Januari
2015
Pembimbing
Dr. Anton Bawono, MSi
NIP.1974032020031210
01
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “Analisa Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syariah Dengan Sikap Sebagai Moderating ” dengan lancar tanpa
kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi
agung baginda Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabatnya yang
senantiasa membawa kita dari zaman jahiliyah kezaman yang penuh ilmu dan
iman.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Syariah Program Studi Perbankan
Syariah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua
pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai
bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (Stain Salatiga)
2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah Stain Salatiga
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah
4. Bapak . Dr. Anton Bawono, MSi selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan
Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada beliau.
5. Segenap Dosen Jurusan Syariah dan Program Studi Perbankan Syariah S1
yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
7. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril
dan materil, serta yang senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara
dengan Nomor Induk Mahasiswa
Yang berjudul
Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan
Sekolah
Tinggi
Agama
Islam
Negeri
(STAIN)
Salatiga
pada
2014
Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Syariah.
Salatiga,
Panitia Ujian
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
NIP.
NIP.
Penguji I
Penguji II
NIP.
NIP.
Pembimbing
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Wahyu Irawati
Nim
: 21310011
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 28 Agustus
2014
Wahyu Irawati
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka “
(QS 13 : 11 Ar-Rad)
“Jangan patah semangat apapun yang terjadi, jika kita menyerah habislah
sudah”
(Top Ittipat, Pengusaha)
Sekripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak, ibu,terimakasih untuk doakalian, dan saudara-saudaraku Siti Nurmilatul
Jannah terimakasih untuk leptopnya, dan M. Muhson Burhani terimakasih untuk
printernya dan adik Umi Nur Robiah untuk kopinya.
Teman-teman geng pondok dan tim hore-hore yang selalu menemani dalam keluh
kesah tak lupa adik-adik yang tergabung dalam CSMC (Isni, Indri,Peni Sisiska
dan kawan-kawanya yang selalu mendukung serta selalu menanti cerita tentang
kuliyah ku
Teman-teman pembaca yang dapat memberikan motivasi agar saya dapat
memberikan yang terbaik dalam karya ini walau belum sempurna.
Untuk seseorang dihati saya terimakasih untuk semua dukungan yang anda
berikan semoga bermanfaat untuk semuanya.
vi
ABSTRAK
Murdianingsih Sri. 2015. Analisa Persepsi Sikap dan Perilaku Santri Pondok
Pesantren di Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah . Skripsi,
Jurusan Syariah, Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Anton Bawono, MSi.
Kata Kunci : Persepsi (Ekspektasi dan Situasi Lingkungan), Sikap, dan Perilaku
Pertumbuhan kantor pelayanan Perbankan Syariah masih kecil
dibandingkan dengan Perbankan Konvensional. Hal ini tidak sebanding dengan
masyarakat Indonesia yang sebagian besar memeluk agama Islam. Seharusnya
denga kondisi masyarakat tersebut Perbakan Syariah sangat diminati oleh
masyarakat Indonesia terutama kaum santri yang merupakan masyarakat
intlektual agama yang sebagian besar menentut ilmu diluar daerah asalnya
sehingga membutuhkan jasa perbankan untuk jalur transfer uang sakunya. Suatu
produk bisa tidak diminati karena adanya masalah dalam pemasaran. Pemasaran
merupakan peperangan untuk membentuk persepsi konsumen. Sehingga
penelitian ini mengkaji tentang analisa persepsi sikap dan perilaku santri terhadap
Perbankan Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek
penelitian yang digunakan adalah santri ponok pesanren di Salatiga dengan
jumlah sampel 98 santri dari tiga tipe pondok pesantren yang berbeda (Salafiyah,
Asyriyah, dan Kombinasi). Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner,
studi pustaka dan wawancara. Data diolah dengan mengunakan uji reliabilitas,
validitas, uji asumsi klasik dan regresi berganda.
Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa persepsi ekspektasi berpengaruh
positif terhadap perilaku, dan persepsi situasi lingkungan perpengaruh negatif
terhadap perilaku. Namun setelah dimoderasi dengan sikap situasi ligkungan
berpengaruh terhadap perilaku.
Adapun saran yang dapat diberikan kepada Perbankan Syariah adalah agar
pihak Perbankan dapat meningkatkan persepsi santri denagn membentuk duta
perbankan dalam lingkungan pesantren dan menjadi seponsorsip dalam kegiatan
pesantren.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
E. Sistematika Penulisan............................................................ 9
BAB II
: LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11
B. Persepsi ................................................................................ 14
1. Pengertian....................................................................... 14
2. Proses Terbentuknya Persepsi ........................................ 14
3. Faktor-Faktor Persepsi ................................................... 16
a. Faktor Internal .......................................................... 16
viii
b. Faktor Eksternal ....................................................... 19
C. Sikap..................................................................................... 23
1. Pengertian....................................................................... 23
2. Konsep Sikap ................................................................. 24
3. Model Sikap ................................................................... 24
4. Cara Mengukur Sikap .................................................... 25
D. Hubungan Persepsi dengan Sikap ........................................ 26
E. Perilaku ................................................................................ 27
F. Hubungan Persepsi dengan Perilaku .................................... 28
G. Hubungan Sikap dengan Perilaku ........................................ 28
H. Hubungan Persepsi Sikap dan Perilaku................................ 29
I. Hubungan Perilaku dengan Keputusan ................................ 29
J. Gambaran Umum Pondok Pesantren ................................... 30
1. Pengertian Pesantren ...................................................... 30
2. Tipe Pesantren ................................................................ 31
K. Perbankan Syariah................................................................ 32
1. Pengertian Perbankan Syariah........................................ 32
2. Sejarah ............................................................................ 33
3. Dasar Hukum ................................................................. 34
4. Prinsip Perbankan Syariah ............................................. 34
L. Kerangka Pemikiran Teoritik ............................................... 39
M. Hipotesa................................................................................ 40
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 41
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 41
C. Populasi dan Sampel............................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 44
E. Skala Pengukuran ................................................................. 46
F. Definisi Konsep dan Operasional ......................................... 47
G. Instrument Penelitian ............................................................ 49
ix
H. Uji Instrumen Penelitian ....................................................... 53
1. Uji Validitas.................................................................... 53
2. Uji Reliabilitas ................................................................ 54
3. Uji Statistik ..................................................................... 54
a. Uji Parsial ................................................................. 54
b. Uji Simultan.............................................................. 55
c. Uji Koefisien Determinasi ........................................ 55
4. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 56
a. Uji Multicolinearity .................................................. 56
b. Uji Heteroscedasticity .............................................. 56
5. Uji Normality .................................................................. 57
6. Uji Linieritas ................................................................... 57
I. Analisa Regresi ..................................................................... 58
J. Alat Analisa .......................................................................... 59
BAB IV : ANALISA DATA
A. Diskripsi Objek Penelitan .................................................... 60
1. Pondok Pesantren Al-Hasan ........................................... 60
2. Pondok Pesantren Al-Falah ............................................ 61
3. Pondok Pesantren Al-Azhar ........................................... 63
B. Analisa Diskriptif ................................................................. 64
1. Tipe Pesantren ................................................................ 64
2. Pendidikan ..................................................................... 65
3. Pesantren ........................................................................ 66
C. Analisis Data ........................................................................ 67
1. Uji Validitas ................................................................... 67
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 68
3. UjiStatistik...................................................................... 69
a. Uji Parsial (t) ............................................................ 69
b. Uji Simultan (F) ....................................................... 73
c. Uji Determinan R2 .................................................... 74
x
4. Uji AsumsiKlasik ........................................................... 75
a. Uji Multikolinearitas................................................. 75
b. Uji Heteroscedasticity .............................................. 76
5. Uji Normalitas ................................................................ 77
6. Uji Linearitas.................................................................. 78
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 79
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 85
B. Saran................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perkembangan Lembaga Bank Syariah ...................................... 2
Tabel 2.1 : Penemuan Research Gap Penelitian ......................................... 13
Tabel 3.1 : Tipe Pesantren .......................................................................... 42
Tabel 3.2 : Variabel dan Indikator .............................................................. 52
Tabel4.1 : Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah .............. 62
Tabel 4.2 : Tipe Pesantren........................................................................... 65
Tabel 4.3 : Pendidikan................................................................................. 65
Tabel 4.4 : Pesantren ................................................................................... 66
Tabel 4.5 : Uji Validitas .............................................................................. 67
Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas ......................................................................... 68
Tabel 4.7 : Uji T ......................................................................................... 70
Tabel 4.8 : Uji T.Y ..................................................................................... 72
Tabel 4.9 : Uji F.Y ..................................................................................... 73
Tabel 4.10 : Uji R.Y ..................................................................................... 74
Tabel 4.11 : Uji Multikolinearitas ................................................................ 75
Tabel 4.12 : Uji Hetroscedasticity ............................................................... 76
Tabel 4.13 : Uji Linieritas ............................................................................ 79
Tabel 4.14 : Hipotesa ................................................................................... 84
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 : KerangkaPemikiran ................................................................ 39
Gambar 4.1 : Uji Normalitas ........................................................................ 77
Gambar 4.2 : Grafik Norma Plot .................................................................. 78
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia
selalu
berusaha
memenuhi
kebutuhan
di
dalam
kehidupanya. Hal ini merupakan fitrah yang diberikan tuhan kepada
manusia agar manusia berusaha dan fitrah itu tidak bisa dihilangkan dalam
kehidupan manusia. Dalam usaha memenuhi kebutuhanya itu manusia
membutuhkan bantuan manusia lainya. Maka timbulah interkasi dan
pembagian
tugas
yang
diwujudkan
bidang-bidang
usaha
dalam
masyarakat. Interaksi dalam masyarakat tersebut diatur oleh kesepakatan
yang tercermin norma-norma kemasyarakatan (Wibowo & Widodo,
2005:2). Dalam interaksi tersebut manusia dilibatkan dengan kegiatan
tukar menukar atau sering disebut jual beli. Pada awalnya manusia
melakukanya dengan tukar menukar barang yang sering kita ketahui
dengan nama sistem barter. Kemudian diduga sistem tersebut tidak bisa
memenuhi kebutuhan penukaran maka manusia mengembangkan alat
tukar yang sering disebut dengan uang.
Dizaman modern saat ini fungsi uang sangat vital karena hampir
segala aspek kehidupan manusia mengunakan uang. Karena fungsinya
tersebut uang sering beredar dari satu orang ke orang lain dari daerah ke
daerah bahkan dari Negara ke Negara lain. Semakin rumitnya peredaran
uang maka masyarakat membutuhkan suatu badan organisasi yang dapat
mengelola keuangnya. Lembaga tersebut sekarang disebut dengan
1
lembaga Perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak (UU Perbankan No. 10/1998).
Kesadaran masyarakat untuk mengunakan jasa perbankan saat ini
semakin meningkat, tidak terkecuali kesadaran masyarakat mengunakan
layanan jasa keungan syariah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
perbankan konvensional yang mendirikan unit syariah. Dengan asumsi
perbankan akan diminati oleh nasabah, dan asumsi nasabah yang
mengunkan
layanan
secara
syariah
akan
lebih
tenang
karena
mengutamakan kemaslahatan. Untuk lebih jelasnya perkembangan
perbankan syariah bisa dilihat pada Tabel.1 mengenai perkembangan
perbankan syariah yang dirilis dari OJK dalam kurun waktu tujuh tahun.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Indikator
Tahun
2008 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Bank Umum Syariah
Jumlah Bank
5
6
11
11
11
11
11
581
711
1215
1401
1745
1998
2139
Jumlah Bank Umum
Konvensional
27
25
23
24
24
23
23
Jumlah kantor
241
287
262
336
517
590
425
131
138
150
155
158
160
163
Jumlah Kantor
Unit Usaha Sayriah
BPRS
Jumlah Bank
2
Jumla kantor
202
225
286
364
401
402
Sumber : Data Statistik OJK 2014 yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan
syariah semakin meningkat dalam kurun waktu tujuh tahun. Namun
menurut Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Edy Setiadi mengatakan, meski tumbuh tinggi, namun jumlah
rekening tabungan dan pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta. Oleh
karena itu, perbankan syariah di Indonesia masih memiliki potensi sangat
besar. Penetrasi rekening tabungan ada 12,7 juta, itu tumbuh 17% dari
10,8 juta. Sedang rekening pembiayaan 3 jutaan, naik 40%, jadi total 16
juta. Tapi tetap nominal tersebut kecil (www.liputan6news.com.06 Mar
2014).
Permasalahan yang terjadi ketika suatu produk kurang diminati adalah
adanya permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang maksimal.
Ries dan Trout dalam Prasetiojo dan Ihawalau (2005 : 67) mengatakan
bahwa
pemasaran
adalah
peperangan
antar
produsen
untuk
memperebutkan persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah yang
berlandaskan pada konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat
Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun
pada kenyataanya seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari
kalangan internal pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada
umumnya. Seperti dalam penelitian Hamidi dkk, (2000:16) mengenai
Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri di Jawa Timur dengan variabel
3
429
faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku yang menunjukkan adanya
faktor yang terkait dengan persepsi dari sudut (budaya, sosial, dan
pribadi). Ia menyimpulkan bahawa persepsi masayarakat santri di Jawa
Timur baik yang merupakan nasabah maupun non nasabah adalah positif.
Yang memebedakanya adalah sikap mereka karena didapatkan adanya rasa
ketidak percayaan atau keyakinan dari masyarakat santri yang tidak
menjadi nasabah pada Bank Syariah. Karena menurut mereka walau secara
konsep bank syariah sudah baik, akan tetapi dalam praktiknya Perbankan
Sayriah masih menunjukkan ketidak sesuaian dengan konsep syariah yang
ada. Dalam penelitian ini Hamidi mendapatkan bahwa persepsi santri
terhadap Perbankan Syariah tidak mempengaruhi sikapnya.
Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu
objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi
yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan
cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Menurut
Robbins (2006:78) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa. Sedangkan
menurut Simamora (2002) dalam Sasongko (2012:14) bahwa didalam
sikap terdapat tiga komponen yaitu: 1) Cognitive component: kepercayaan
konsumen dan pengetahuan tentang objek. Yang dimaksud objek adalah
atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu
produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap
secara keseluruhan. 2) Affective component: emosional yang merefleksikan
4
perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan
atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan
perilaku aktual terhadap suatu objek, yang mana komponen ini
menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan
dan Delabitta (2004) dalam Sasongko (2012:16) komponen kognitif
merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan
evaluasi merek dan komponen konatif menyangkut maksud atau niatan
untuk membeli. Sedangkan faktor eksternal datangnya dari luar khususnya
dari produsen dalam upayanya memberikan rangsangan kepada konsumen
untuk memakai barang atau jasa yang mereka tawarkan.
Fungsi sikap adalah Utilitarian melalui instrument ini suka dan tidak
suka, sikap memungkinkan seseorang memilih produk yang memberikan
hasil positif atau kepuasan, Prasetijo dan Ihalau (2005:111). Disinilah
peran faktor-faktor prefensi sangat menentukan sikap nasabah positif atau
negatif terhadap Perbankan Syariah. Sikap dapat mendorong orang untuk
berperilaku secara konsisten terhadap objek yang dinamis, Larasati
(2013:25). Schiffman dan Kanuk (2008:222) juga mengatakan bahwa
sikap akan mepunyai dampak yang demikian meresap pada perilaku
konsumen. Namun teori lain mengatakan sikap yang positif terhadap iklan
atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian suatu
merk, Peter dan Olson (2000:196). Dari pemaparan diatas dapat
disimpulkan adanya gap dalam hubungan persepsi dan sikap, gap
5
hubungan sikap dengan perilaku. Yang menjadi landasan permasalahan
penelitian kurang diminatinya perbankan syariah oleh masyarakat.
Responden penelitian ini lebih difokuskan pada responden santri.
Karena Santri di pondok pesantren merupakan masyarakat berpendidikan
yang aktif dalam lembaga pendidikan yang agamis. Sudah tidak asing lagi
bagi mereka mengenal syariah karena dalam pendidikan Keislaman
terdapat ilmu-ilmu Fiqih dan Ahlaq sebagai dasar prinsip Perbankan
Syariah. Para santri juga tidak asing dengan perbankan kemungkinan
santri adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya
sehingga untuk biaya kehidupanya mereka mengandalkan kiriman dari
orang tuanya. Dan perbankan adalah salah satu akses yang digunakan
untuk ternsfer uang guna memenuhi kebutuhan santri. Dengan adanya
perbankan syariah bagaimana persepsi, dan sikap santri terhadap
perbankan syariah. Dan apakah mereka berniat untuk melaksanakan
syariah secara kaffah.
Sehingga dari latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis
untuk meneliti mengenai Persepsi dan Perilaku Santri Pondok Pesantren
di Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap sebagai
Variabel Moderating. Perbedaan penelitian ini dengan penelitan yang
sebelumnya antara lain: pertama, dari segi sampelnya yaitu santri Salatiga
yang tentunya memiliki perbedaan dalam hal budaya. Kedua, Variabel
persepsi dengan dimensi (situasi lingkungan dan ekpektasi). Variabel
moderating sikap dengan dimensi (kongitif, afektif, dan koanatif). Variabel
6
prilaku mengetahui bagaimana tindakan yang akan diputuskan oleh
nasabah dengan dimensi penggukuran tahapan prilaku.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat rumuskan masalah agar pembahasan
terfokus, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana pengaruh persepsi ekspektasi santri Kota Salatiga
secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi
nasabah di Perbankan Syariah?
2. Sejauh mana pengaruh persepsi situasi lingkungan santri Kota
Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk
menjadi nasabah di Perbankan Syariah?
3. Sejauh mana sikap akan memoderasi persepsi ekspektasi dan
situasi lingkungan terhadap keputusan santri untuk menjasi
nasabah di Perbankan Syariah?
4. Sejauh mana pengaruh persepsi ekspektasi, persepsi situasi
lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan santri
untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah?
5. Apakah ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan santri
untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latarbelakang masalah dan rumusan masalah tersebut
maka tujuan penelitian yang dikehendaki sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi espektasi santri Kota Salatiga
secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi
nasabah di Perbankan Syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi situasi lingkungan santri
Kota Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya
untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah.
3. Untuk mengetahui sikap akan memoderasi persepsi ekspektasi dan
situasi lingkungan terhadap keputusan santri untuk menjadi
nasabah di Perbankan Syariah.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi ekspektasi, persepsi situasi
lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan santri
untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah.
5. Untuk
mengetahui
apakah
ekspektasi
lebih
dominan
mempengaruhi keputusan santri untuk menjadi nasabah di
Perbankan Syariah.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara
ilmiah maupun secara praktis, Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
8
1. Kegunaan Secara Teoritis
a. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba menggali konsep
teoritis menegenai persepsi, sikap, perilaku terhadap
Perbankan Syariah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refensi dan
memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis
maupun
sivitas
akademika
lainya
dalam
rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan ilmu
pendidikan.
2. Kegunaan Secara Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Khususnya bagi
penyusun
umumnya
bagi
lembaga-lembaga
yang
berkecimpung dalam ekonomi dan bisnis syariah.
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Landasan Teori menerangkan mengenai pengertian bank syariah
persepsi, sikap dan perilaku, pengkajian penelitian sebelumnya,
9
kerangka teori dan hipotesa yang memuat jawaban sementara atas
masalah.
BAB III. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian
dan pengukuran, teknik analisis data.
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum objek
penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas
dan reliabilitas, analisis data penelitian dan pembahasan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan
disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan
himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian tentang Persepsi, Sikap dan Perilaku antara
lain adalah, penelitian Panca (2012:83) dalam penelitiannya menyatakan
perepsi berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN
Wali Songo Semarang. Dan penggujian sikap juga berpangaruh terhadap
perilaku Dosen Fakultas Syariah IAIN Wali Songo Semarang terhadap
perbankan syariah. Hasil tersebut juga diperkuat oleh penelitian Suparno
(2009:10)
dimana
persepsi
positif
mahasiswa
fakultas
Ekonomi
Universitas Syiah Kuala terhadap perbankan syariah sebagai lembaga
keuangan syariah. Selain itu penelitian lain dari Nurlela (2013:107)
mengenai analisa perilaku berdasarkan regresi linier berganda, dihasilkan
adanya pengaruh positif
dan signifikan dalam proses pengambilan
keputusan nasabah adalah variabel pisikologi dan pelayanan (dalam
dimensi persepsi).
Namun dalam kajian penelitian Hamidi (2000:13) tentang persepsi dan
sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah, dapat
disimpulkan bahwa persepsi masyarakat santri Jawa Timur baik yang
merupakan nasabah maupun bukan nasabah Bank Syariah, ditinjau dari
pendekatan budaya, sosial, psikologis dan pribadi adalah positif terhadap
Bank Syariah. Perbedaan yang terdapat pada masyarakat santri nasabah
11
dan yang tidak menjadi nasabah adalah pada sikap atau pilihan mereka
memilih atau tidak memilih Bank Syariah. Faktor-faktor pendorong dan
penyebab masyarakat santri dalam memilih dan tidak memilih Bank
Syariah guna menjawab adanya gap antara persepsi positif dan variasi
pilihan dari sikap masyarakat santri untuk menggunakan Bank Syariah.
Melalui indepth interview diperoleh pula jawaban bahwa walau secara
konsep Bank Syariah sudah baik, akan tetapi dalam peraktek perbankan
syariah saat ini masih menunjukkan ketidak sesuaian dengan konsep yang
ada, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian. Dapat disimpulkan dari
penelitian Hamidi bahwa persepsi yang positif tidak berpengaruh terhadap
sikap Santri di Jawa Timur.
Penelitian lain dari Rahadi (2008:14) tentang Sikap Nasabah Terhadap
Produk
Bank
Syariah
Sumatra
Selatan.
Menyimpulkan
nasabah
berdasarkan karakteristik (jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan
terakhir, penghasilan perbulan) tidak semua sikap nasabah sama terhadap
atribut produk Bank Syariah. Khusus untuk nasabah berdasarkan
karakteristik penghasilan perbulan tidak mempunyai perbedaan sikap
terhadap semua atribut produk Bank Syariah.
Penelitian yang lebih dalam mengenai persepsi dengan variabel situasi
linkngan dan ekspektasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian
Maysaroh
(2014:97).
Mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah.
diahsilkan tidak terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap keputusan
12
nasabah didasarkan pada analisa kuantitatif dimana t hitung (0,484) lebih
kecil dari t tabel dalam indikator kelompok acuan.
Pada penelitian Purwoko (2008:13) ada pengaruh keluarga sebagai
kelompok acuan terhadap keputusan mengunakan produk perbankan di
BRI cabang Sidoarjo. Dihasilkan uji t sebesar 2,621 dengan nilai sig.
0,010 lebih kecil dari 0,050. Penelitian mengenai variabel ekspektasi
dalam penelitian Sugiyanto (2001:6) dihasilkan ada hubungan persepsi
nasabah dalam memutuskan pilihanya sesuai ekspektasi terhadap
keputusanya untuk menabung di Bank X.
Adanya perbedaan penelitian tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. 1
Penemuan Research Gap Penelitian
Isu
Penulis
Hasil
Persepsi
Panca
berpengaruh
(2009)
terhadap
sikap
perepsi berpengaruh
negatif
terhadap
sikap
Variabel
Informasi
Pemahaman
produk
Interpretasi
Sikap
bepengaruh
terhadap
perilaku
Hamidi (2000)
Persepsi
positif
terhadap perbankan
syariah
tidak
mempengaruhi sikap
Pendekatan
budaya,
sosial,
psikologis
dan
pribadi
Panca
penggujian
sikap
juga
berpangaruh
terhadap prilaku
Keyakinan
(2009)
Kepercayaan
Tindakan
Rahadi (2008)
tidak semua sikap
nasabah
sama
terhadap
atribut
produk Bank Syariah
13
karakteristik
(jenis
kelamin,
umur, pekerjaan,
pendidikan
terakhir,
Pengaruh
persepsi
terhadap
perilaku
(keputusan).
penghasilan
bulan)
Purwoko (2001)
ada
pengaruh
keluarga
sebagai
kelompok
acuan
terhadap keputusan
mengunakan produk
perbankan di BRI
cabang Sidoarjo.
Lingkungan
sosial,
keadaan
ekonomi
dan
sikap
Sugiyanto (2001)
dihasilkan ada
hubungan persepsi
nasabah dalam
memutuskan
pilihanya sesuai
ekspektasi terhadap
keputusanya untuk
menabung di Bank
X.
diahsilkan tidak
terdapat pengaruh
lingkungan sosial
terhadap keputusan
nasabah
Keamanan,
bunga, pelayanan,
hadiah, promosi
(ekpektasi)
Maysaroh (2014)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan
nasabah
mengunakan
perbankan syariah
Sumber : Kumpulan berbagai jurnal dan skripsi yang diolah
B. Persepsi
1. Pengertian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137) mendefinisikan
persepsi sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur, dan menafsirkan stimuli kedalam gambar yang berarti dan
masuk akal mengenai dunia. Sedangkan yang dikatakan Solomon
(1999) dalam Ristiyati dan Jhn J.O.L (2005:67) persepsi merupakan
sebagai proses
sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih dan
14
per
dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterprestasikan. Untuk
memahami definisi tersebut Ristiyati dan Jhn J.O.L mendefinisikan
maksud sensasi adalah sensasi datang melalui panca indra atau sistem
sensorik berupa input sensorik yang sering disebut stimulus.
Sehingga dapat disimpulkan persepsi merupakan pandangan
seseorang mengenai objek stimulus baik berupa iklan, peristiwa,
maupun benda yang ia hadapi.
2. Proses Terbentuknya Persepsi
Stimulus yang ditrima seseorang sangat kompleks stimulus masuk
dalam otak (melalui syaraf sensorik motorik) kemudian diartikan,
ditafsirkan melalui proses yang rumit kemudian dihasilkan persepsi
(Atkinson, 1999) dalam (Krisdawati, 2012:32).
Lebih jelasnya Solomon (1999) mengambarkan proses persepsi
sebagai berikut:
Stimuli
Penerimaan Indra
interprestasi
Tangapan
Gambar: 2.1 Diadaptasi dari ( Solomon, 1999 )
Persepsi
15
3. Faktor-Faktor Persepsi
Ada faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi orang
menurut Ristiyati dan Jhn J.O.L faktor-faktor tersebut adalah:
a. Faktor Internal
1) Kebutuhan Saat itu (Motif)
Adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan
akan menyebabkan seseorang menginterprestasikan stimulus
secara berbeda. Semakin kuat kebutuhan itu, semakin besar
kecenderungan untuk mengabaikan stimuli yang tidak ada
hubunganya di lingkunganya.
Menurut Abraham Maslow dalam Sasongko (2012:46)
mengklasifiasikan kebutuhan secara sistematik kedalam lima
kategori sebagai berikut:
a. Kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang, pangan,
dan papan.
b. Kebutuhan Rasa Aman, Jika kebutuhan fisiologis
terpenuhi
maka
kebutuhan
rasa
aman
muncul
menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang
berusaha dipenuhi. Oleh sebab itu, kebutuhan ini akan
memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan.
c. Kebutuhan Sosial, jika kebutuhan fisiologis dan rasa
aman terpenuhi maka kebutuhan itu tidak lagi
16
memotivasi perilaku. Selanjutnya, kebutuhan sosial
yang menjadi motivasi aktif perilaku seperti afiliasi,
memberi
dan
menerima
kasih
sayang
serta
persahabatan.
d. Kebutuhan Ego, Kebutuhan yang berkaitan dengan
kehormatan diri, reputasi seseorang seperti pengakuan,
dan penghormatan.
e. Kebutuhan Perwujudan Diri, Kebutuhan yang hanya
mulai mendominasi perilaku seseorang jika semua
kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpenuhi.
Keutuhan tersebut, merupakan kebutuhan yang dimiliki
semua.
2) Nilai-Nilai yang Dianutnya
Perilaku konsumen biasa dipengaruhi secara langsung
oleh agama dalam produk yang secara simbolis atau ritualistic,
Schiffmen dan Kanuk (2008:388). Bagaimanakah Islam
memandang suatu permasalahan seperti halnya pandangan
mengenai fenomena perbankan saat ini. Dalam hubunganya
dengan perilaku konsumen atau nasabah Muslim, perbedaan
persepsi manusia tidak dapat dielakkan. Namun dalam Islam
telah memberikan rambu-rambu hukum kepada umatnya.
Dalam Islam mendidik umatnya agar tidak berpersepsi yang
buruk mengenai berbagai fenomena yang terjadi.
17
Meski aspek subjektif manusia yang berbeda-beda,
namun dalam melihat suatu objek (berpersepsi) terbangun dari
sebuah konsep pemikiran yang dianut oleh konsumen. Menurut
Muflih (2006:93) selain konsep Utilitiy yang diartikan sebagai
konsep kepuasan konsumen ada konsep maslahah yang hadir
dalam konsep ekonomi Islam. Konsep maslahah diartikan
sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen berdasarkan asas
kebutuhan dan perioritas. Ada porposi persepsi dalam Islam,
Muflih (2006:97) yaitu:
a. Maslahah bertujuan melahirkan manfaat, persepsi yang
ditentukanya ialah konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
b. Konsep maslahah tidak selaras dengan kemahdhoratan,
itulah sebabnya menciptakan persepsi yang menolak
kemahdhoratan seperti menolak hal-hal yang haram
maupun yang syubhad.
c. Konsep maslahah memanifestasikan persepsi individu
tentang upaya setiap pergerakan amalnya mardhatilah.
3) Ekspektasi atau Harapan
Orang biasanya mempunyai harapan mengenai apapun
yang mereka hadapi baik produk maupun jasa. Harapan
terbentuk dari pengalaman sebelumnya, baik dari pengalaman
yang didapat. Dapat dicontohkan pada acara seminar pasti
calon peserta diberi informasi mengenai data pribadi dan latar
18
belakang pendidikan pembicara, bahkan produk diberi
kemasan dengan bahan, warna dan gambar tertentu. Semua itu
merupakan suatu yang mengkondisikan prospek untuk
membentuk ekspektasi
b. Faktor Eksternal
1. Sifat-Sifat Stimulus
Faktor stimulus yang penting dan dapat mempengaruhi
persepsi konumen antara lain:
a) Kontras
Pada umumnya sifat stimulus yang kontras merupakan
salah satu sifat stimulus yang paling menarik perhatian.
Sedang sifat stimulus pada Perbankan Syariah memiliki
sifat yang kontras dengan perbankan konvensional. Baik
dari pelayanan operasionalnya dan sistem yang dianut.
b) Proximity
Menurut prinsip kedekatan (Proximity), benda atau
artikel yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan
waktu maupun ruang akan dipersepsi sebagai bagianbagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi.
Dalam contohnya Mandala Airlines dengan penumpang
yang berjam tangan Rolex (mewah). Bank Syariah yang
memiliki kedekatan dengan prinsip syariah maka dalam
19
iklanya atau oprasionalnya identik dengan budaya-budaya
agama Islam.
2. Situasi Lingkungan Sosial
Lingkungan adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari
dunia eksternal konsumen. Sedang lingkungan sosial adalah
semua interaksi sosial antara dan di antara masyarakat, Peter
dan Olson (1999:5). Konsumen dapat berinteraksi dengan
orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung
(menjadi pendengar). Manusia adalah mahluk sosial, hubungan
sosial ini didorong oleh harapan bahwa hubungan itu akan
dapat memebantu mereka dalam usaha memenuhi kebutuhanya,
Prasetijo dan Ihalauw (2005:147). Menurut Peter dan Olson
(2000:23) ada beberapa elemen yang termasuk dalam
lingkungan sosisal yaitu:
a) Efek Budaya
Budaya secara luas sebagai makna yang dimiliki
bersama oleh sebagian besar masyarakat dalam suatu
kelompok sosial. Konsumen membeli suatu produk
sebagai cara untuk mengakuisisi makna budaya yang
selanjutnya akan digunakan untuk membentuk identitas
pribadi mereka. Misalnya penggemar olahraga yang
memebeli topi atau jaket tim kesayangannya. Mungkin hal
20
yang sama akan terjadi pada nasabah pada Perbankan
Syariah.
b) Sub budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang tertentu
dalam sebuah masyarakat yang sama-sama memiliki
makna untuk tanggapan reaksi emosi, kepercayaan,
nilai, dan sasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk
(2008:382) sub budaya merupakan kelompok budaya
yang berbeda yang ada sebagai segmen yang dapat
dikenali dalam masyarakat tertentu lebih luas dan lebih
kompleks. Yang termasuk sub budaya adalah seperti
mahasiswa
perguruan
pesantren,
pakar
kenyataanya
setiap
kepercayaan
dan
tinggi,
santri
lingkungan,
kelompok
kebiasaan
di
pondok
dan
pensiunan
yang
mempunyai
yang
sama
dapat
digolongkan sebagai sub budaya.
c) Kelas Sosial
Kelas Sosial didefinisikan sebagai pembagian
anggota masyarakat kedalam suatu hierarki setatus
kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas
secara relatif mempunyai status yang sama dan para
anggota kelas lainya mempunyai kelas sosial yang lebih
tinggi atau yang lebih rendah, Schifman dan Kanuk
21
(2008:329). Indeks variabel kelas sosial menurut
Schifman dan Kanuk:
a) Pekerjaan
b).Pendidikan
c) Penghasilan
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunkan
variabel pendidikan karena responden merupakan santri
di pondok pesantren yang belum memilki pekerjaan.
Namun, memiliki kelas yang berbeda dalam segi
pendapatan (uang saku) dan pendidikan (SMP, SMA,
S1).
d) Kelompok Refensi
Kelompok
refensi
atau
grup
refensi
adalah
melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai
dasar pembanding atau titik refensi dalam pembentukan
sudut pandang (persepsi) dan menentukan tindakan
seseorang, Peter dan Olson (2000:104). Yang termasuk
kelompok refensi adalah kelompok persahabatan,
kelompok
belajar,
kelompok
kerja
yang
bisa
memberikan perbandingan (rujukan) orang dalam
membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau pedoman,
Sciffman dan Kanuk (2008:292).
22
Menurut Wahid (2001:18) kedudukan seorang Kiai
adalah kedudukan ganda sebagai pengasuh dan pemilik
pesantren. Ia dianggap memiliki sesuatu yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Kiai juga menjadi pembimbing
para santri dalam segala hal. Fungsi ini menghasilkan
peranan Kiai sebagai peneliti, penyaring, dan akhirnya
menjadi assimilator aspek-aspek kebudayaan dari luar
yang masuk ke dalam pesantren. Dalam penelitian
kelompok refensi yang diambil adalah kelompok ustad
atau kiai yang dianggap dapat memberikan refensi
dalam
pembentukan
sudut
pandang
mengenai
Perbankan Syariah
C. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:114) adalah merupakan
perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu. Definisi dari sikap
(intitude) sebaga suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan
orang
merespon
dengan
cara
menguntungkan
atau
tidak
menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek yang
diberikan, sikap adalah variabel terpenting yang dimanfaatkan didalam
studi perilaku manusia. Schiffman dan Kanuk (2000:222) mengatakan
bahwa sikap adalah predisposisi yang dipelajari dalam merespon
secara konsisten suatu objek dalam bentuk suka atau tidak suka.
23
2. Konsep Sikap
Prasetijo dan Ihalauw (2005:104) menyimpulkan bahwa dari
pengertian sikap disetujui adanya konsep-konsep sikap sebagai
berikut:
a. Dalam bersikap ada objek yang disikapi.
b. Suatu Predisposisi atau kecenderungan umum yang dipelajari atau
dibentuk dan karena itu sikap memiliki kualitas motivasional
yang dapat mendorong konsumen kepada suatu perilaku tertentu.
c. Sikap itu Konsisten
d. Sikap Terjadi dalam Suatu situasi
e. Sikap terarah dan mempunyai intensitas tertentu, karena sikap
menyebabkan orang mempunyai pandangan negatif terhadap
objek sikap. Seberapa besar ketidak sukaanya atau sukanya
terhadap objek sikap dinyatakan oleh intensitas itu.
3. Model Sikap
Multicomponent Attitude model Prasetijo dan Ihalauw (2005:106).
Perhatian dari model ini terfokus pada penetuan secara tepat komposisi
sikap dengan maksud agar perilaku dapat dijelaskan dan diprediksi.
Menurut model ini sikap konsumen atau nasabah terdiri dari tiga
komponen yaitu:
24
a. Komponen Kognitif
Berkenaan dengan kesadaran (awareness) dan pengetahuan
(knowledge) konsumen pada suatu produk. kesadaran dan
pengetahuan ini mencakup harga, feature, dan atribut produk.
b. Komponen Afektif
Adalah emosi atau perasaan terhadap suatu produk atau
merek tertentu. Perasaan konsumen memiliki hakikat evaluatif
yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk
tertentu. Menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini
disamakan dengan perasaan yang dimiliki objek tertentu.
c. Komponen Koanatif
Yaitu kecenderungan konsumen untuk melaksanakan
tindakan dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu objek
sikap. Dalam pemasaran komponen koanatif ini lebih ditekan
pada ekspresi konsumen untuk membeli atau menolak suatu
produk.
4. Cara Menggukur Sikap
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan
sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang
mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.
Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif
mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau
25
memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan
yang favorable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi halhal negatif mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung
maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut
dengan pernyataan yang tidak favorable.
Suatu skala sikap dapat diusahakan agar terdiri atas pernyataan
favorable dan tidak favorable dalam jumlah yang seimbang. Dengan
demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak
semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak
mendukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2000) dalam Sasongko
(2012:42).
D. Hubungan Persepsi dengan Sikap
Sikap dibentuk oleh pembelajaran sehingga sikap bisa dipengaruhi
dan diubah dengan pembelajaran pula. Pembentukan sikap sangat
dipengaruhi oleh pengalaman, kepribadian, dan stimulus yang didapatkan.
Menurut Prasetiojo dan Ihalauw (2005:123) ada bermacam-macam
starategi utuk mengubah sikap konsumen. Pertama adalah mengubah
motivasi dasar dengan menumbuhkan secara kuat kebutuhan-kebutuhan
konsumen (Motif). Kedua menghubungkan produk dengan suatu
kelompok atau peristiwa tertentu karena sikap, mempunyai hubungan yang
erat dengan kelompok sosial tertentu. Dari pemaparan tersebut ditemukan
motif dan kelopok sosial adalah faktor pembentukan persepsi, sehingga
untuk mengubah sikap tentunya harus mengubah persepsi konsumen
26
terlebih dahulu. Selain itu faktor sumber refensi atau tokoh panutan yang
merupakan faktor persepsi juga sangat berpengaruh terhadap sikap. Seperti
halnya kehidupan pesantren yang diwarnai oleh asetisme, dikombinasikan
dengan kesediaan melakukan segenap perintah Kiai guna memperoleh
berkahnya, tentu saja memberikan bekas mendalam pada jiwa seorang
santri. Dan bekas tersebut akan akan membentuk sikap dalam hidup santri,
Abdurahman Wahid (2001:22).
Sedang menurut Sciffman dan Kanuk (2008:136) Individu
bertindak dan bereaksi (sikap) berdasarkan persepsi mereka tidak
berdasarkan pada realitas objektif.
E. Perilaku
Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan
seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan
individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:8) adalah perilaku
konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat
keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi,
membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk
dan mengkonsumsinya. Sedang menurut Schiffman dan Kanuk (2008:5)
studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan
untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang,
usaha) guna membeli barang atau jasa yang berhubungan dengan
konsumsi. Selain itu perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
27
Prasetijo dan Ihalauw (2005:5) menyimpulkan bahwa perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan:
1. Tahapan perolehan (acquisition): mencari (searching) dan
membeli (purchasing).
2. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluating).
3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan
konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
F. Hubungan Persepsi dengan Perilaku
Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap stimulus yang
dihadapi. Persepsi berupa persepsi positif dan persepsi negatif, jika
persepsi yang dihasilkan positif maka keputusan yang didapatkan adalah
positif karena Persepsi merupakan faktor internal individu yang
mempengaruhi perilaku, Prasetijo dan Ihalauw (2005:14).
G. Hubungan Sikap dengan Perilaku
Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan
semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin
besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannnya.
Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak
terhadap objek yang dinilai, dalam Sasongko (2012:44). Menurut Robbins
(2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif
berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa.
28
H. Hubungan Persepsi Sikap dan Perilaku
Persepsi, sikap, prasangka, dan perilaku saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Prasangka adalah sikap yang
terbentuk dan berawal dari persepsi. Jadi, prasangka sangat mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap suatu objek. Yang selanjutnya akan
mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesuatu
yang ada di lingkungannya. Normalnya semakin positif persepsi yang
ditangkap oleh seseorang akan menimbulkan sikap yang positif dan
kemudian berpengaruh terhadap perilaku atau keputusan yang positif
http://definisipengertian.com/2011/pengertian-sifat/.
Namun dalam teori Peter dan Olson (2000:196) menyatakan sikap
yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada
peningkatan pembelian suatu merk. Yang artinya seseorang yang
menangapi positif suatu stimulus belum tentu memutuskan untuk
mengunakan barang yang ditawarkan oleh produsen.
I. Hubungan Perilaku dengan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada
dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua
dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian,
konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen
akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen
industrial. Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.
29
Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai
industri, pedagang dan lembaga non-profit, tujuan pembeliannya adalah
untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia,
pendapatan dan gaya hidupnya. Proses keputusan pembelian menurut
Setiadi (2003) dalam Sasongko (2012:64) terdiri lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, paska pembelian. Keputusan pembelian menunjuk arti
kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen
melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulannya. Kualitas
setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.
J. Gambaran Umum Pondok Pesantren
1. Pengertian Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional di
Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang beberapa abad yang
lalu. Kata pesantren berasal dari kata “santri”, yang diberi awalan “pe”
dan akhiran “an” menjadi pesantrian (pesantren) berarti tempat tinggal
para santri, sedangkan santri adalah orang yang menuntut ilmu agama
Islam, Fauzan (2006 : 1). Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan
Islam swasta tidak formal yang didirikan perorangan atau secara
kelompok. Kegiatan pesantren dilakukan dari sebelum Subuh hingga
30
sesudah Isak sehingga mewajibkan santrinya untuk bermukim hingga
selesai tujuanya.
2. Tipe Pesantren
Setiap pesantren memiliki ciri khusus akibat perbedaan selera Kiai
dan
keadaan
sosial
budaya
maupun
sosial
geografis
yang
mengelilinginya. Dari berbagai tingkat konsistensi dengan sistem lama
dan keterpengaruhan oleh sistem modern, secara garis besar pondok
pesantren dapat dikatagorikan kedalam tiga tipe Departemen Agama
(2003:31) yaitu:
a. Pondok Pesantren Salafiyah
Salaf artinya “lama”, ”dahulu”, atau “tradisional”. Pondok
pesantren
salafiyah
menyelenggarakan
tradisional,
adalah
pondok
pembelajaran
sebagaimana
yang
pesantren
dengan
berlangsung
yang
pendekatan
sejak
awal
pertumbuhannya. Pembelajaran agama Islam dilakukan secara
individual atau kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab
klasik, berbahasa Arab.
b. Pondok Pesantren Kholafiyah (Asyriyah)
Khalaf artinya “kemudian” atau “belakangan”, sedangkan
“ashri” artinya “sekarang” atau “modern”. Pondok pesantren
khalafiyah adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern, melalui
satuan pendidikan formal, baik madrasah (MI, MTs, MA atau
31
MAK), maupun sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK) atau nama
lainnya.
c. Pondok Pesantren Kombinasi
Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah sebagaimana
penjelasan di atas. Sebagian besar yang ada sekarang adalah
pondok pesantren yang berada di antara rentangan dua
pengertian di atas. Sebagian besar pondok pesantren yang
mengaku dan menamakan diri pesantren salafiyah, pada
umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal
dan berjenjang.
K. Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah
Bank
adalah
suatu
lembaga
yang
mendapat
izin
untuk
mengerahkan dana masyarakat berupa pinjaman sehingga sebagai
perantara nasabah penyimpan dana dan pemakai akhir. Bank secara
etomologis berasal dari bahasa Italia, yaitu kara banca yang berarti
bangku atau tempat duduk. Bank adalah suatu lembaga, badan usaha,
atau organisasi yang menyelengarakan jasa dalam lalulintas uang.
Sedang menurut Undang-Undang Perbankan Bank No. 10/1998 yaitu
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
32
Sedang pengertian Bank Syariah adalah bank yang dalam
peroperasianya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,
khususnya yang menyangkut tata-cara bermuamalah secara Islami.
Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang
dikhwatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan
kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan
perdagangan atau praktik-praktik usaha yang dilakukan di zaman
Rosullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi
tidak dilarang oleh beliau , Wibowo dan Widodo (2006:23).
2. Sejarah Perbankan Syariah
Perbankan Syariah ditingkat intrernasional dipelopori oleh Islamic
Development Bank (IDB). Didirikan oleh 22 negara anggota
Organisasi Konferensi Islam pada tanggal 20 Oktober 1975.
Kesempatan untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia sebenarnya
mulai terbuka sejak tahun 1988 dengan adanya pakto 1988 (Oktober
1988), yaitu dengan adanya ketentuan bahwa bank boleh beroprasi
dengan mengenakan bunga sebesar 0%.
Keberadaan Bank Sayriah lebih dikembangkan lagi dengan
berlakunya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Namun UU
tersebut belum tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam
kegiatan usaha bank. Selain itu, pengertian bank bagi hasil yang
dipakai dalam UU tersebut belum mencakup secara tepat pengertian
33
Bank Syariah maupun Islami Bank yang memiliki cakupan lebih luas
dari pada pengertian bagi hasil.
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada bulan Mei
1992, yang gagasan pendirianya muncul dalam loka karya bank tanpa
bunga yang diprakasai oleh Majlis Ulama Indonesia. BMI ini lah yang
menjadi Bank Syariah pertama di Indonesia.
3. Dasar Hukum Perbankan Syariah
Akomodasi peraturan perundang-undangan Indonesia terhdap
ruang gerak Perbankan Syariah terdapat pada beberapa peraturan
perundang-undangan berikut ini:
a. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan.
b. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral. UU ini memberi
peluang bagi BI untuk menerapkan kebijakan moneter berdasarkan
prinsip-prinsip syariah.
4. Perinsip Perbankan Syariah
Berikut
ini
prinsip
perbankan
syariah
menurut
http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank-syariah.htm) :
a. Al Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul
maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan
nisab bagi hasil menurut kesepakatan dimuka, jika usaha
mengalami kerugian maka seluruh kerugian ditanggung oleh
34
pemilik usaha, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau
kesalahan oleh pengelola dana, seperti penyelewengan,
kecurangan dan penyalahgunaan dana.
b. Al Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama atau pencampuran
antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha
tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa
keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisab yang
disepakati dan resiko akan ditanggung sesuai dengan porsi
kerjasama.
c. Al-Wadiah
Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak
lain, baik individu maupun hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip
menghendaki.
d. Al Murabahah
Murabahah adalah bagian dari jenis bai’, yaitu jual beli
ditambah dengan sejumlah keuntungan yang disepakati oleh
kedua belah pihak pembeli dan penjual. Pada transaksi
murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi
sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai,
tangguhan, maupun diangsur.
35
e. Salam
Salam adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara
pihak penjual dan pembeli yang harga jualnya terdiri dari harga
pokok barang dan keuntungan yang ditambahkannya yang telah
saling disepakati, dimana waktu penyerahan barangnya
dilakukan kemudian hari, sementara pembayaranya dilakukan
dimuka (secara tunai). Dalam praktek perbankan, ketika barang
telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya
kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara
tunai atau secara angsuran. Harga jual yang ditetapkan oleh
bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah dengan
keuntungan. Dalam hal ini bank menjualnya secara tunai
biasanya disebut pembiayaan talangan, sedangkan jika bank
menjualnya secara angsuran, maka kedua belah pihak harus
menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
f. Istishna’
Istishna’ adalah transaksi jual beli seperti prinsip salam, yaitu
jual beli dan penyerahannya dilakukan kemudian, tetapi
penyerahan uangnya dapat dilakukan secara cicilan atau
ditangguhkan. Spesifikasi barang pesanan harus jelas jenis,
macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah
disepakati dicantumkan dalam kontrak istishna’ dan tidak
boleh berubah selama berlakunya kontrak, jika terjadi
36
perubahan harga setelah kontrak ditandatangani, maka seluruh
biaya tambahan tetap ditanggung oleh nasabah.
g. Al Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau
jasa,melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyah) atas barang
sendiri. Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat,
jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual-beli.
Perbedaannya terletak pada objek transaksinya, bila pada jualbeli transaksinya barang maka pada ijarah transaksinya adalah
jasa. Dengan kata lain, ijarah adalah perjanjian sewa menyewa
antara bank dan nasabah. Setelah kontrak berakhir, penyewa
mengembalikan barang tersebut kepada pemilik. Pada akhir
masa sewa, bank dapat menjual barang yang disewakannya
kepada nasabah, karena dalam perbankan syariah dikenal
ijarah muntahhiyah bittamllik (sewa yang diikuti dengan
perpindahan kepemilikan).
h. Al Qordhul Hasan
Qardh adalah perjanjian pinjam-meminjam uang atau
barang. Qardh dilakukan tanpa ada orientasi keuntungan, tetapi
pihak bank sebagai pemberi pinjaman boleh meminta ganti
biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak qardh.
37
i. Rahn
Menahan salah satu harta pemilik/peminjaman sebagai
jaminan
(collateral)
atas
pinjaman
yang
diterimanya.
Tujuannya untuk memberikan jaminan pembayaran kembali
kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Atas izin bank,
nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan
dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang
dijadikan sebagai jaminan, apabila barang rusak atau cacat,
maka nasabah harus bertanggung jawab. Selain itu, bank dapat
melakukan penjualan barang jaminan tersebut atas keputusan
hakim. Nasabah mempunyai hukum untuk menjual barang
tersebut dengan seizin bank, apabila hasil penjualan melebihi
kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik nasabah,
dan bila hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya,
maka nasabah menutupi kekurangannya.
j. Al Hawalah
Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang
kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Tujuan
hawalah adalah untuk membantu suplayer mendapatkan modal
tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan
ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Bank perlu
melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang
dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang
38
dengan yang berutang. Hal tersebut dilakukan untuk risiko
kerugian yang akan timbul.
k. Al Wakalah
Transaksi wakalah timbul karena salah satu pihak
memberikan suatu objek perikatan yang berbentuk jasa atau
dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk
melakukan sesuatu atas nama dari pihak lain. Wakalah adalah
penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Orang yang
diberikan amanat oleh orang lain maka orang yang diberi
amanat akan melakukan apa yang diamanatkan kepada dirinya
atas nama orang yang memberikan amanat (kuasa tersebut).
Transaksi wakalah ini dapat dijumpai pada perbankan, seperti
transaksi penagihan, pembayaran, agensi dan lain-lain.
L. Kerangka Pemikiran Teoritik
Kerangka pemikiran teoritik dituangkan dalam gambar sebagai
berikut:
Sikap
Persepsi :
1. Ekspektas
i
perilaku
2. Situatsi
lingkunga
Gambar : 2.2 Kerangka Pemikiran
39
M. Hipotesa
Hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Hipotesa 1 (
):
persepsi
ekspektasi
secara
sendiri-sendiri
mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga
terhadap Perbankan Syariah.
Hipotesa 2 (
):
persepsi situasi lingkungan secara sendiri-sendiri
mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga
terhadap Perbankan Syariah.
Hipotesa 3 (
):
persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan
secaara signifikan akan mempengaruhi keputusan
santri Kota Salatiga denagn dimoderasi sikap
terhadap Perbankan Syariah.
Hipotesa 4 (
):
persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan
secara bersama-sama mempengaruhi keputusan
santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah.
Hipotesa 5 (
):
persepsi ekspektasi lebih dominan mempengaruhi
keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan
Syariah.
40
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif
kuantitatif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan, subjek atau objek penelitian
yang diteliti yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angkaangka atau statistik dari suatu variabel untuk dikaji secara terpisah-pisah
kemudian dihubungkan dengan menggunakan rumus regresi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren di Kota Salatiga dengan
objek penelitian para Santri di Pondok Pesantren. Penelitian dilakukan
pada bulan Oktober hingga November 2014.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi
adalah
keseluruhan
objek
penelitian
(Arikunto,
2002:108). Sedangkan menurut Bawono (2006:28) diberi definisi
sebagai keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang
ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini penulis mengunakan Santri Pondok Pesantren
Sekota Salatiga sebagai objek penelitian. Dimana terdapat 30 Pondok
Pesantren di Kota Salatiga dengan total santri 2771 orang.
41
2. Sampel
Sampel Penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan
subjek penelitian sebagai “wakil“ dari para anggota populasi (Supardi
2005:103).
Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
mengunkan teknik Stratifid Random Sampling yaitu suatu teknik
pengambilan sempel penelitian dengan menetapkan pengelompokan
dalam kelompok tingkatan karena keadaan populasi bersifat hidrogen
dan dapat dipilih agar menjadi homiogen.
Pengelompokan terbagi dalam tiga tipe pesantren yaitu Tipe
Ashiriyah, Tipe Salafiyah, Tipe Kombinasi. Total jumlah pesantren
Sekota Salatiga penulis rangkum dalam tabel
Tabel. 3.1.
Tipe Pesantren
Tipe Pesantren
Jumlah Pesantren
Jumlah Santri
Ashiriyah,
6
653
Salafiyah,
16
1126
Kombinasi
8
992
Total
30
2771
Sumber :http://wiki.aswajanu.com
Untuk menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :
(
42
)
Dimana:
S
: Sampel
P
: Populasi
e
: Error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Sehingga dapat ditetukan sampel sebagi berikut:
P
: 2771
e
: 10 %
s
=(
s
= 96,51
)
Sehingga sampel dari 2771 populasi adalah 96,51 kemudian
dibulatkan menjadi 97. Kemudian untuk menentukan poporsi agar
semua tipe pesantren mendapatkan kesempatan untuk menjadi objek
maka digunakan metode proposional, maka masing-masing strata
ditentkan jumlah sempel sebgai berikut:
1. Strata Ashiriyah
=
x 97
= 22,8
2. Strata Salafiyah
=
x 97
= 39,41
3. Strata Kombinasi
=
x 97
= 34,7
Dari perhitungan tersebut akan dibulatkan mejenjadi 1,
sehingga didapatkan porposi sampel sebagai berikut:
1.
Strata Ashiriyah
=23 orang santri
2.
Strata Salafiyah
= 40 orang santri
3.
Strata Kombinasi
= 35 orang santri
43
Sedangkan untuk individu yang ditetapkan atau terpilih
sempel penelitian dapat digunakan teknik
aksidental.Yaitu
pengambilan sampel dengan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono
2006:60).
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Data adalah merupakan alat bagi pengambil keputusan sebagai
dasar pembuatan keputusan-keputusan atau pemecahan persoalan atau
masalah, Supranto (2003:13). Data dapat berwujud sebagai suatu
keadaan, gambar, suara, huruf, angka, ataupun simbol lainnya yang
bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, kejadian
maupun sebuah konsep.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder:
a.
Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung
melalui objek penelitian, Supranto (2003:20). Berupa wawancara,
dan menyebar angket atau kuesioner.
44
b.
Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder
dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun
dari internet, Bawono (2006:30).
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh datadata seperti jumlah nasabah jumlah santri dan pondok pesantren di
Kota Salatiga. Data statistik dari OJK sebagai bahan latar belakang.
b. Koesioner atau Angket
Metode
kuesioner
atau
angket
digunakan
untuk
mengumpulkan data-data dari responden atau santri secara
langsung. Data-data tersebut akan menghasilkan data mengenai
persepsi santri, sikap santri dan prilaku santri terhadap Perbankan
Syariah. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan.
c. Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data
mengenai gambaran umum pesantren
terpilih sebagai sampel penelitian.
45
di
Kota Salatiga yang
d. Metode Studi Kepustkaan
Merupakan metode yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang sedang diteliti dan informasi dapat diperoleh melalui laporan
penelitian, karangan ilmiah, tesis, dan lain sebagainya.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran ialah pemberian angka atau nilai pada atribut suatu
elemen. Elemen ialah sesuatu yang menjadi objek penelitian, sedangkan
atribut atau karaktristik adalah ciri, sifat atau hal-hal yang dimiliki elemen
(semua keterangan mengenai elemen)
Sekala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sekla interval. Yaitu sekala yang digunakan jika jawaban untuk berbagai
hal atau atau atribut yang bisa diangap oleh 5 butir (7 butir atau 10 butir)
dan dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut, Supranto (2000:128)
Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden
dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan
penilaian interval angka 0 sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori
paling tinggi. Skala penilaian sampai dengan 10 lazim digunakan oleh
responden dalam menilai baik atau tidaknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian daam skala interval:
Sangat tidak setuju
0 1 2 3 4 5 6
46
7 8 9 10
Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Oprasional
1.
Variabel Bebas (Independen) Persepsi (X)
Pemasaran suatu produk adalah upaya produsen untuk
membentuk persepsi positif terhadap produk yang ditawarkan.
Persepsi konsumen atau nasabah dibentuk dari dua faktor utama yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Prasetiojo dan Ihalauw
faktor internal terbentuk dari faktor Pengalaman yang didapatkan oleh
nasabah, kebutuhan (motivasi), nilai-nilai yang dianut oleh nasabah,
harapan atau ekpektasi nasabah terhadap Perbankan Syariah.
Sedang faktor eksternal terbentuk dari faktor sifat stimulus
yang dihadirkan produsen kepada calon konsumen. Selain itu faktor
situasi lingkungan sosial konsumen atau nasabah juga akan
mempengaruhi persepsi nasabah. Faktor-faktor tersebut sangat penting
diperhatikan dalam pemasaran agar produsen dapat memutuskan
strategi yang harus dilakukan.
Persepsi dapat diartikan sebagai pandangan konsumen
mengenai suatu objek produk, yang dipengaruhi faktor internal dan
eksternal. Sehingga semakin banyak kecocokan faktor yang dimiliki
konsumen terhadap objek produk maka semakin positif persepsi yang
terbentuk dalam benak konsumen.
2.
Variabel Moderating Sikap (Z)
Variabel moderating adalah yaitu variable yang mempengaruhi
(memperkuat
atau
memperlemah)
47
hubungan
antara
variabel
independen dengan dependen (Ghozali 2007:174). Variabel ini juga
disebut juga variabel kedua yaitu sikap (Z) karena pembentukan sikap
dapat memperkuat ataupun memperlemah suatu perilaku, Panca
(2012:47).
Sikap adalah pola perasaan, keyakinan dan kecenderungan
perilaku terhadap suatu objek. Definisi yang dikemukakan oleh
Allport dalam Sasongko (2012:37) makna sikap adalah mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik
disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.
Untuk mengetahui sikap konsumen positif atau tidak terhadap
suatu objek dapat digunakan tiga komponen sikap. Perhatian dari
model ini terfokus pada penentuan secara tepat kombinasi sikap,
Prasetijo dan Ihalauw (2005:106). Menurut model ini sikap terdiri dari
pertama komponen Kognitif yang berkenaan dengan kesadaran dan
pengetahuan konsumen mengenai objek produk. Kedua komponen
Afektif yang berkenaan dengan perasaan emosional yaitu apakah
konsumen suka atau tidak suka terhadap objek produk. Ketiga
komponen Koanatif yang berkenaan dengan kecenderungan untuk
melaksanakan suatu tindakan seperti halnya niat untuk mengunakan
produk tertentu dan niat dapat dilihat dari rasa ingin tahu konsumen
terlihat dari ekspresi konsumen. Seperti rasa ingin tahu tentang produk
yang ditawarkan.
48
3.
Variabel Terikat (Dependen) Perilaku (Y)
Perilaku konsumen dimaknai sebagai proses yang dilalui oleh
seseorang. Perilaku positif konsumen terhadap produk dapat dinilai
dari tahapan-tahapan yang dilakukan konsumen. Yaitu dengan cara
meneliti tahapan perolehan konsumen untuk memperoleh produk yang
ditawarkan. Kemudian menilai tahapan proses konsumsi apakah
konsumen puas terhadap produk. Kemudian memperhatikan tindakan
pasca beli konsumen atau pasca menggunakan produk, dengan
indikator apakah ada pengunaan kembali produk atau merk tersebut,
dan apakah konsumen akan merekomendasikan pada orang lain.
G. Instrument Penelitian
1. Persepsi
Dalam penelitian Hamidi (2000:16) faktor yang mempengaruhi
persepsi santri terhadap perbankan syariah adalah:
a. Faktor Budaya
b. Faktor sosial
c. Faktor pribadi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap objek produk menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137):
a. Motif
b. Nilai yang dianutnya
c. Ekspektasi
d. Sifat stimulus
49
e. Situasi lingkungan
Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan persepsi dan terhadap
perilaku dengan indikator:
a. Ekspektasi atau harapan
b. Situasi lingkungan
Dari faktor-faktor tersebut akan dijadikan indikator penelitian,
yang kemudian akan dikembangkan menjadi pertanyaan kuesioner
penelitian agar mempermudah untuk memberikan penggukuran. Dari
faktor tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Ekpektasi
1. Sesuai dengan prinsip syariah sehingga dapat menjalankan
syariah secara kaffah
2. Memberikan keuntunagan
b. Situasi Lingkungan
1. Sesuai dengan budaya yang membentuk peribadi
2. Sesuai dengan subbudaya (jenis pesantern)
3. Sesuai dengan kelas sosial
4. Kelompok refensi (usdat atau kiai)
2. Sikap
Dalam penelitian Panca (2011:32) pengukuran variabel sikap
menggunakan indikator:
a. Kepercayaan
b. Keyakinan
50
Sedangkan dalam penelitian Sasongko (2012:55) pengukuran
variabel sikap menggunakan indikator:
a. Merek produk
b. Pengetahan tentang produk
c. Perasaan seseorang terhadap peroduk
Dalam
penelitian
ini
penggukuran variabel
sikap
penulis
menggunakan indikator yang dikemukakan Sasongko karena memiliki
kesamaan sifat dengan komponen sikap.
3. Perilaku
Penggukuran perilaku menggunakan tahapan perilaku konsumen
menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:8) yaitu :
a. Tahap perolehan
Dengan indikator:
1. Membuka rekening di bank syariah (membeli)
2. Menetukan Bank syariah (mencari)
b. Tahap mengkonsumsi
1. Seberapa sering melakukan transaksi dengan bank syariah
(menggunakan)
2. Kenyamanan menjadi nasabah di bank syariah (evaluasi)
c. Tindakan Pasca beli
1. Tidak akan menggunakan bank lain selain syariah (loyalitas)
2. Merekomendasikan kepada teman
51
Tabel 3.2
Variable dan Indikator
Variabel
Dimensi
Persepsi
Ekspektasi
a. Sesuai dengan prinsip Sekala
syariah
Interval
b. Memberikan keuntunagan
c. Tidak
mendapatkan
potongan administrasi
Lingkungan
sosial
a. Sesuai dengan budaya Skala
yang membentuk pribadi
Interval
b. Sesuai dengan subbudaya
(jenis pesantern)
c. Sesuai dengan kelas sosial
d. Kelompok refensi (usdat
atau kiai)
Sikap (Z)
Perilaku (Y)
Indikator
Kongitif
Kepercayaan terhadap
atribut produk
Afektif
Perasaan suka atau tidak
suka terhadap produk
Koanatif
Pengetahuan terhadap
produk
Perolehan
a. Membuka rekening di
bank syariah (membeli)
b. Menetukan Bank syariah
(mencari)
Konsumsi
c. Seberapa sering
melakukan transaksi
dengan bank syariah
(menggunakan)
d. Kenyamanan menjadi
nasabah di bank syariah
(evaluasi)
52
Penggukuran
Sekala
Interval
Sekala
Interval
Pasca
konsumsi
e. Tidak akan menggunakan
bank lain selain syariah
(loyalitas)
f. Merekomendasikan
kepada teman
Sumber : dikembangkan untuk penelitian 2014
H. Uji Istrumen Penelitian
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beberapa langkah antara lain :
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dari penelitian ini
digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner
tersebut sahih atau tidak Bawono (2006:68). Perhitungan ini akan
dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical
Product and Service Solutio). Untuk menentukan nomor-nomor item
yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara
skor butir pertanyaan dengan total skornya. Butir pertanyaan
dikatakan signifikan jika kolom total butir pertanyaan menghasilkan
tanda bintang dengan dua kemungkinan :
1. Jika berbintang satu (*) berarti korelasi signifikan pada
level 5% untuk dua sisi.
53
2. Jika berbintang dua (**) berarti korelasi signifikan pada
level 10% untuk dua sisi.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk megukur reliabilitas
menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,060.
3. Uji Statistik
Uji Statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang dianalisis. Uji statistik dapat dilihat dari:
a. Uji Parsial
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Selain itu dengan memilih backward (pada method)
dapat mengetahui variabel-variabel yang secara parsial atau
individu dikeluarkan dari model. Untuk mengetahui variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara
individu maka dapat melihat nilai sig pada tabel coefficients pada
hasil regresi. Jika nilai sig < 0,050 maka signifikan, namun jika
54
sebaliknya maka variabel independen secara individu tidak
mempengaruhi variabel dependen, Bawono (2006 : 122).
b. Uji Simultan
Uji Simultan atau uji secara serempak dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas
secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau
terikat. Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel
anova dari persamaan regresi. Jika nilai sig < 0,050 maka
signifikan, namun jika sebaliknya maka variabel independen secara
serempak tidak mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen,
atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel
dependen.
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai dengan 1, atau (0 ≤ R2≤ 1).
b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
55
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam
analisis regresi. Melalui uji asumsi klaik ini, diharapkan model regresi
yang tidak bias dan handal uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji Multicolinearity
Uji
digunakan
Multicolinearity
untuk
atau
mendeteksi
ada
multikolinearitas
tidaknya
gejala
Multicolinearit. Gejala ini adalah dimana terjadi korelasi
yang signifikan antar variabel independen. Teknik yang
digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas dalam model
penelitian ini adalah metode auxilary. Yaitu meregeresikan
variabel independen untuk mendapatkan
membandingkannya dengan
kemudian
dari persamaan utama. Jika
nilai
<
utama maka tidak ada gejala multikolinearitas
jika
>
maka terjadi gejala multikolinearitas, Bawono
(2006:122) .
b. Uji Heterocendasticity
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit
heteroskendastisitas digunakan metode Park. Yaitu dengan
menjadika
sebagai fungsi dari variabel-variabel bebas
yang dinyatakan sebagai berikut :
=
56
Persamaan diatas dijadikan pentuk persamaan log
sehingga menjadi:
=α+
Ln
Karena
Ln
+
umumnya tidak diketahui maka ini dapat
ditaksir menggunakan
sebagai proksi sehingga:
=α+
Ln
Ln
Jika keofisien parameter
+
dari persamaan regresi
tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan ada
gejala heteroscedesiticity dan sebaliknya jika
signifikan
secara
statistik
maka
tidak
ada
tidak
gejala
heteroscedesiticity, Bawono (2006 : 137).
5. Uji Normality
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki
distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya,
salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat
melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak
dengan melihat histogram dan normal probability plot.
6. Uji Linieritas
Pengujian
linearitas
digunakan
untuk
menguji
apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
57
spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier,
kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat,
salah satunya dengan uji Lagrange Multiplier. Yaitu bertujuan untuk
mendapatkan nilai
dengan cara mengalikan jumlah data observasi
dikalikan dengan
.
Kriteria analisis:
1. Jika x2 hitung > x2 tabel spesifikasi model persamaan regresi
linier tidak benar
2. Jika x2 hitung <x2 tabel spesifikasi model persamaan regresi
linier benar, Bawono (186:2006).
I. Analisa Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh persepsi (X), sikap (Z), terhadap perilaku (Y). Persamaan regresi
linear berganda dicari dengan rumus:
Y=
+
X1 +
X2 +
Z+
X1.Z +
Keterangan:
Y
=
variabel perilaku
=
konstanta
-
=
koefisien
X1
=
variabel ekspektasi
X2
=
variabel situasi lingkungan
Z
=
variabel sikap
e
=
kesalahan baku
58
X2.Z + e
J. Alat Analisa
Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data
dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk
diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis
tersebut. Dalam Program olah data SPSS ini sangat membantu dalam
proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat
dipertanggung jawabkan dan terpercaya
59
BAB IV
ANALISA DATA
A. Diskripsi Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitian adalah santri pondok pesantren di
Kota Salatiga. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang kompetens
dalam bidang ilmu agama. Menurut pencataatan statistik Kementerian
Agama Kota Salatiga 2014 terdapat 30 pondok pesantren dengan total
Santri 2771 orang Santri. Yang tersebar di seluruh kota, Salatiga
merupakan kota dengan jumlah kecamatan sebanyak 4 dan 22 kelurahan.
Pesantren di Salatiga terdiri dari tiga tipe Pesantren yaitu: Salafiyah,
Khlafiyah dan Kombinasi. Jumlah keseluruhan pesantren yang digunakan
untuk penelitian adalah tiga pondok pesantren yang masing-masing
mewakili tipe Salafiyah, Khalfiyah dan Kombinasi ketiga pesantren
tersebut adalah:
1. Pondok Pesantren Al-Hasan
Pondok pesantren Al-Hasan merupakan pondok pesantren bertipe
Salafiyah. Yang terletak di Desa Banyu Putih Rt. 03/01 Kecamatan
Sidorejo Lor Kota Salatiga. Tokoh Pendiri pondok pesantren ini adalah
almarhum Kiai Syamhari yang kemudian saat ini dipimpin oleh putra
beliau yaitu bapak KH. Ihcanudin. Dalam sistem pembelajaran agama
Islam dilakukan secara individu untuk pembelajaran membaca Alquran atau disebut dengan penagjian sorogan, setiap santri wajib
melakukanya
hingga
menghatamkan
60
30
jus
Al-Quran.
Dan
pembelajaran berkelompok untuk pendidikan agama seperti Fiqih,
Ahlaq, dan Bahasa Arab. Sumber materi pendidikan berasal dari kitabkitab klasik, seperti kitab Sulam Safinah untuk materi fiqih, Mar’atus
Sholikhah untuk ahlak kepermpuanaan dan kitab Jurumiyah untuk
materi Bahasa Arab. Santri di ponpes Al-Hasan terdiri dari santri putra
dan putri yang masing-masing berjumlah 35 santri putra dan 45 santri
putri dimana setiap santri memiliki kegiatan belajar diluar pesantren
atau belajar disekolah formal diluar pesantren pada setiap paginya baik
di SMP, MTs, SMA, MAN, STAIN, Universitas maupun lembaga
pendidikan lainya yang ada di Kota Salatiga.
2. Pondok Pesantren Al-Falah
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah, berdiri pada tahun
1986. Pendirinya adalah KH. Zoemri RWS bersama istri Beliau yang
bernama Hj. Nyai Latifah. Dengan jumlah santri 260 santri yang terdiri
dari 130 santri putra dan 130 santri putri. Dalam pembelajaran agama
mengunakan sistem madrasah diniyah dengan materi pelajaran khusus
pelajaran Agama. Adapun lama belajar adalah 6 tahun, pendidikan ini
diwajibkan bagi santri putra maupun putri. Sistem pembelajaran untuk
memahami kitab-kitab klasik dengan sistem weton dan sorogan.
Dalam pembelajaran ilmu agama peasntren Al-falah sudah memiliki
kurikulum sendiri untuk pemadatan materi agama, kurikulum yang
dimiliki diantaranya sebagai berikut:
61
Tabbel 4.1
Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah
No
Tingkatan Kelas
1.
Materi Pembelajaran
- Hidayatus Sibyan
Tingkat Dasar (Kelas I
Ula)
- Risalatul Quro’
- Aqidatul Awam
- Fasolatan
- Al Qur’an
- Mabadi Fiqih
- Tufathul Atfal
- Ta’lim Muta’alim
2.
Kelas II Ula
- Ta’lim Muta’alim
- Madharijah Su’ud
- Safinatun Najah
- Risalatul Najah
- Al Qur’an
3.
Kelas III Ula
- Al Jurumiyah
- Amsilatut Tasrifiyah
- Sulam Taufiq
- Hadist Arba’in Nawawi
- Addaroryul Bahiyah
- Sulam Munajab
4.
Kelas I Wustho
- Al Imrithi
- Matnul Ghoyah
62
- Targhib Wa Targhib
- Qowaidul I’rob
5.
Kelas II Wustho
- Alfiyah I
- Fathul Muin
Sumber : PP Al-Falah 2014
Letak geografis pondok pesantren Al-Falah terletak di Desa
Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Selain pendidikan agama
Pendidikan di pesantren Al-Falah juga dikombinasikan dengan materi
pembelajaran umum. Pada tahun 1995 pesantren Al-Falah menambah
krikulum pembelajaran yaitu: Kursus bahasa Inggris, Kaligrafi,
Khitobiyah, Qiro’atul Qur’an, bahasa Arab, dan menjahit.
Selang sepuluh tahun kemudian tepat pada tahun 2005 melihat
tantangan moderenisasi zaman. Maka pesantren Al-Falah mendirikan
SMK Al-Falah dengan dua jurusan yaitu jurusan Otomotif dan jurusan
Tata Busana.
3. Pondok Pesantren Al-Azhar
Sebuah pondok pesantren putri yang memiliki takhassus pada
bidang hafalan Al-Qur’an, dengan corak pesantren semi tradisionalmodern (Kombinasi). Dengan jumlah santri 50 santri putri dimana
semua santri dikonsentrasikan untuk menghafal Al-Quran, namun bagi
yang belum sanggup membaca Al-Quran dengan baik dan benar
diperkenankan juga mengaji Al-Quran bin-nazhar. Pesantren ini tidak
memberi batasan waktu dan usia bagi para santri, terbuka bagi
63
mahasiswi, pelajar tingkat SD, maupun santri yang hanya ingin
berkonsentrasi belajar di pondok saja untuk menghafal Al-Quran.
Didirikan pada tahun 1993, pesantren ini diasuh oleh Hj.Siti
Zulaecho, AH. Beliau adalah alumnus Ponpes BUQ Betengan Demak
dan Masjid Agung Kauman Semarang. Lokasi pesantren terletak di
tepi jalan utama Solo-Semarang, Alamat: Jl. Soekarno-Hatta no. 39,
Kel. Cebongan, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga.
B. Analisa Diskriptif
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pesantren,
asal pesantren dan pendidikan terahir. Berikut ini hasil pengelompokan
responden berdasarkan kuesioner yang telah di sebar.
1. Tipe Pesantren
Responden
yang
terpilih
dikelompokkan
berdasarkan
tipe
pesantren. Dalam penelitian ini tipe pesantren dikelompokkan menjadi
tiga yaiti salafiyah, asyriya dan kombinasi. Untuk mengetahui proporsi
tipe dengan jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini
64
Tabel 4.2
Tipe Pesantren
TIPE_PESANTREN
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
ASYRIYA
22
22.4
22.4
22.4
KOMBIN
36
36.7
36.7
59.2
SALAFI
40
40.8
40.8
100.0
Total
98
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui total responden
terbanyak adalah dari tipe salafi sebanyak 40 responden atau 40,8%.
Sedang untuk tipe kombinasi berada pada urutan kedua terbanyak yaitu
36 responden atau 36,7%. Sedang untuk tipe asyriya sebanyak 22
responden atau 22,4%. Hal ini sesuai dengan sampel yang
direncanakan sebelumya.
2. Pendidikan
Pengelompokan berdasarkan pendidikan terarir dapat dilihat dari
tabel 4.3
Tabel 4.3
Pendidikan
PENDIDIKAN
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
D3
6
6.1
6.1
6.1
S1
75
76.5
76.5
82.7
SMA
17
17.3
17.3
100.0
Total
98
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah,2014
65
Dari tabel diatas frekuensi responden terpanyak berpendidikan S1
dengan nilai 76 responden atau 76,5%. Dan yang kedua adalah SMA
dengan nilai 17 responden atau 17,3%. Dan frekuensi terkecil adalah
D3 dengan nilai 6 responden atau 6,1%.
3. Pesantren
Adapun pondok pesantren yang terpilih menjadi objek penelitian
secara aksidental adalah Ponpes Al-Hasan mewakili tipe salafiyah,
Ponpes Al-Falah mewakili tipe kombinasi dan Ponpes Al-Azhar
mewakili tipe Asyriya. Untuk mengetahui proposi berdasarkan
pesantrennya dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Pesantren
PESANTREN
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
AL-AZHAR
22
22.4
22.4
22.4
AL-FALAH
36
36.7
36.7
59.2
AL-HASAN
40
40.8
40.8
100.0
Total
98
100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui total responden
terbanyak adalah dari tipe Al-Hasan sebanyak 40 responden atau
40,8%. Sedang untuk tipe Al-Falah berada pada urutan kedua
terbanyak yaitu 36 responden atau 36,7%. Sedang untuk tipe Al-Azhar
sebanyak 22 responden atau 22,4%. Dengan demikian pengelompokan
perwakilan pesantren sesuai dengan tipe pesantren.
66
C. Analisa Data
1. Uji Validitas
Uji validiatas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan
pada kuesioner tersebut sahih atau tidak, Bawono (2006:68). Berikut hasil
uji validitas dengan metode Korelasi antar scor butir pertanyaan dengan
total scor–nya. Suatu pertanyaan dikatakan signifikan atau tidak korelasi
dapat dilihat pada kolom total scor yang dihasilkan. Jika terdapat dua
bintang (**) maka berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk
dua sisi. Jika terdapat satu bintang (*) berarti korelasi signifikan berada
pada level 5% (0,05). Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan
masing-masing variabel :
No
Tabel 4.5
Uji Validitas
Item
Total Score
Pertanyaan
Correlation
Variabel
1.
Ekspektasi
2.
Situasi Iingkungan
3.
Sikap
4.
Perilaku
.749**
.875**
.641**
.906**
.841**
.884**
.758****
*
.811***
.718**
.663**
.756**
.573**
.642**
.778**
.770**
.903**
.863**
.832**
.874**
BT 1
BT 2
BT 3
BT 1
BT 2
BT 3
BT 1
BT 2
BT 3
BT 4
BT 5
BT 6
BT 7
BT 1
BT 2
BT 3
BT 4
BT 5
BT 6
Sumber : Data primer yang diolah,2014
67
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Korelasi setiap butir pertanyaan terhadap total scor setiap variabel
menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Jadi semua butir
pertnyaan valid dan layak untuk penelitian berikutnya.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu Bawono
(2006 : 63). Uji ini dilakukan terhadap seluruh item atau pertanyaan
pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien cronbach
alpha. Nilai cronbach alpha kritis pada penelitian ini menggunakan
nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan
dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha ≥ 0,60. Adapun hasil uji
reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas X1
Variabel
cronbach alpha
Keterangan
X1
.623
Reliable
X2
.847
Reliable
Z
.827
Reliable
Y
.915
Reliable
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Berdasarkan tabel diatas Cronbach alpha untuk semua variabel >
0,60 yang berarti Reliable untuk pengukuran dan penelitian
selanjutnya.
68
3. Uji Statistik
a. Uji Parsial
Dalam uji ini dilakukan uji regresi dengan Method
Backword. Dengan tujuan untuk melihat variabel apa saja yang
lolos untuk uji selanjutnya dan variabel apa yang bisa dimoderasi
oleh sikap sebagai moderating. Persamaan yang digunakan adalah :
Y=
+
X1 +
X2 +
Z+
Keterangan :
Y
=
variabel perilaku
=
konstanta
=
koefisien
X1
=
variabel ekspektasi
X2
=
variabel situasi lingkungan
Z
=
variabel sikap
e
=
kesalahan baku
-
69
X1.Z +
X2.Z + e
Tabel 4.7
Uji T =
+
X1 +
X2 +
Z+
X1.Z +
X2.Z + e
a
Coefficients
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
9.942
Exp
1.686
.730
ep_sk
-.064
.045
Slk
-.089
.303
.002
Sig.
Lower Bound
.896
.665
2.311
-.619
-1.414
-.039
.001
1.115
.733
1.342
9.892
Exp
1.637
.707
ep_sk
-.061
.044
slk_sk
.002
.001
1.054
.700
12.871
5.420
Exp
.724
.263
slk_sk
.001
.001
Sk
.281
.426
15.470
3.705
Exp
.780
.248
slk_sk
.002
.001
(Constant)
Sk
4
t
.132
Sk
3
Beta
1.308
slk_sk
2
Std. Error
95% Confidence Interval for B
(Constant)
(Constant)
-18.436
21.053
.023
.237
3.135
.161
-.154
.026
-.294
.769
-.690
.512
.306
1.920
.058
.000
.003
.387
1.522
.132
-.340
2.570
.136
.892
-18.302
20.985
.646
2.316
.023
.233
3.041
-.593
-1.390
.168
-.149
.026
.286
2.000
.048
.000
.003
.365
1.507
.135
-.335
2.443
2.375
.020
2.110
23.633
.286
2.754
.007
.202
1.246
.243
1.735
.086
.000
.003
.097
.659
.512
-.566
1.128
4.176
.000
8.115
22.825
.308
3.146
.002
.288
1.273
.309
3.161
.002
.001
.003
a. Dependent Variable: pr
Sumber : Data primer yang diolah,2014
70
Upper Bound
Uji parsial ini mengunakan method backward, Dari hasil uji
parsial diatas dapat dilihat bahwa variabel yang dapat dimoderasi
oleh variabel sikap (Z) adalah variabel situasi lingkungan (slk atau
X2) dan variabel ini tidak bisa berdiri sendiri karena dihasilkan
nilai sig 0,088 lebih besar dari 0,050. Sehingga hipotesa 2 yang
berbunyi
”persepsi
mempengaruhi
situasi
keputusan
lingkungan
santri
Kota
secara
individu
Salatiga
terhadap
Perbankan Syariah” ditolak. Namun setelah dimoderasi dengan
variabel sikap nilai sig berubah menjadi 0,002. Dengan demikian
hipotesa 4 yang berbunyi: ”persepsi ekspektasi dan persepsi situasi
lingkungan secara signifikan akan mempengaruhi keputusan santri
Kota Salatiga dengan dimoderasi sikap terhadap Perbankan
Syariah” dapat diterima. Dengan catatan hanya variabel situasi
lingkungan saja yang dapat diterima.
Dapat dilaihat dari hasil uji parsial diatas bahwa variabel
yang lolos adalah ekpektasi (exp atau X1) dan situasi lingkungan
(X2) yang dimoderasi dengan sikap (Z). Sehinnga didapatkan
model persmaan baru sepertierikut:
Y=
+
X1 +
X2.Z + Ñ”
Model persamaan ini digunkan untuk uji regresi selanjutnya
sehingga didapatkan uji t sebagai berikut :
71
Uji TY =
+
Tabel 4.8
X1 +
X2.Z + Ñ”
Coefficients
a
Standard
ized
Unstandardized Coefficie
Coefficients
nts
Model
1
Std.
Error
B
(Const
ant)
95% Confidence
Interval for B
Beta
T
Sig.
Lower
Bound
Upper
Bound
15.470
3.705
4.176
.000
8.115
22.825
Exp
.780
.248
.308 3.146
.002
.288
1.273
slk_sk
a. Dependent
Variable: pr
.002
.001
.309 3.161
.002
.001
.003
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Pada tabel di atas menunjukkan nilai T hitung sebesar 3,146
untuk variabel ekspektasi dengan nilai signifikan sebesar 0,002.
Dengan demikaian Hipotesa 1 yang berbunyi “persepsi ekspektasi
secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusan santri Kota
Salatiga terhadap Perbankan Syariah” diterima.
Dan 3,161 untuk variabel slk_sk dengan nilai singnifikasi
yang sama dimana nilai signifikasi ini kurang dari nilai alpha
sebesar 0,05 sehingga memberikan keputusan bahwa variabel
independen persepsi yang diukur dengan ekpektasi dan situasi
lingkungan
dengan
mempengaruhi
dimoderasi
variabel
oleh
dependen
sikap
perilaku
secara
parsial
santri
terhdap
perbankan syariah.
Dari uji parsial ini kita dapat melihat peerbandingan nilai
sig. setiap variabel sehingga dapat diketahui variabel independen
mana yang lebih dominan mempengaruhi variabel dependen. Hal
72
ini dapat menjawab Hipotesa 5 yang berbunyi “persepsi ekspektasi
lebih dominan mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga
terhadap Perbankan Syariah” ditolak.
Diketahui bahwa nilai T hitung untuk variabel (X1)
sebesar 3,146 sedangkan untuk variabel (X2.Z) lebih besar yaitu
3,161.
b. Uji Simultan
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
independen yaitu secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen Bawono (2006:91). Dengan cara melihat besarnya nilai
Sig. jika nilai sig. lebih kecil dari 0,05 berarti pada α sebesar 0,05
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan .
Tabel 4.9
Uji FY =
+
X1 +
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
1
Df
X2.Z + Ñ”
Mean Square
Regression
1836.215
2
918.107
Residual
4818.545
95
50.722
F
18.101
Sig.
.000a
Total
6654.760
97
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
sb. Dependent Variable: pr
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Pada tabel di atas menunjukkan
nilai F hitung sebesar
18.101 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dimana nilai
signifikasi ini kurang dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga
memberikan
keputusan
73
bahwa
variabel
independen
secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu perilaku
santri terhadap Perbankan Syariah secara signifikan. Dengan
demikaian Hipotesa 3 yang berbunyi: “ada pengaruh persepsi dan
sikap terhadap keputusan santri kota Salatiga untuk menjadi
nasabah Bank Syariah secara Simultan” dapatditerima.
c. Uji Koefisien Determinasi
Uji R adalah uji korelasi atau untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,
Periyatno (2008:134).
Uji RY =
Tabel 4.10
+
X1 +
X2.Z + Ñ”
b
Model Summary
Model
1
R
.525a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.276
.261
7.12190
Durbin-Watson
1.665
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
b. Dependent Variable: pr
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Dari tabel summary diatas dapat dilihat koefisien korelasi
(R) sebesar 0,525 ini artinya ada hubungan sebesar 0,525 antara
variabel dependen perilaku dan variabel independen (persepsi)
santri terhadap Perbankan Syariah. Sehingga dapat disimpulkan
korelasi persepsi dengan perilaku mempunyai hubungan yang
cukup kuat. Koefisien determinasi (
) sebesar 0,276 ini berati
kontribusi variabel independen (persepsi) mempengaruhi variabel
dependen (perilaku). Ini berati kontribusi variabel independen
74
mempengaruhi variabel dependen sebesar 27,6% sedangkan
sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicolinearity
Multicollinearity adalah suatu keadaan dimana antar
variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki
hubungan linear yang sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau
bahkan 10). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel
bebasnya Priyatno (2009:152). Dengan mengunakan metode
auxiliary yaitu regresi antar variabel independen. Kreteria analisis
jika
dari hasil regresi utama lebih besar dari
regresi kedua
maka persamaan tersebut tidak ada gejala multikon, Bawono
(2006:122) maka dihasilkan uji sebagai berikut:
Tabel 4.11
Uji Multicollinearity X2 =
+
X2.Z + Ñ”
Model Summaryb
Model
R
R Square
a
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
.451
.203
.195
2.93081
a. Predictors: (Constant), slk_sk
b. Dependent Variable: exp
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Durbin-Watson
1.925
Dari hasil uji Multicollinearity dengan meregesikan
variabel X1 (ekspektasi) dan variabel X2 situasi lingkungan yang
dimoderai dengan (Z) sikap. Dapat dilihat bahawa nilai R squer
75
sebesar 0,203 ini lebih kecil dari R squer utama yaitu 0,276. Ini
berarti model persamaan ini tidak ada gejala Multicollinearity.
b. Uji Hetroscedasticity
Uji heteroskendastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresiter jadi ketidaksamaan varians. Pada penelitian
ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya heteroskendastisitas. Uji
ini mengunakan metode park yaitu dengan meregesikan variabel
independen dengan Ln
sebagai variabel dependen. Dengan
keretirea analisis persamaan regresi yang tidak signifikan
menandakan tidak adanya
gejala
Heteroscedasticity
dalam
penelitian ini dihasilkan sebagai berikut:
Tabel 4.12
Uji Heteroscedasticity Ln =
+
X2.Z + Ñ”
X1 +
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
Std.
Error
B
(Consta
nt)
Exp
slk_sk
1.129
.483
.001
.032
6.378E-6
.000
Standardi
zed
Coefficien
ts
Beta
95% Confidence
Interval for B
T
Sig.
Lower
Bound
Upper
Bound
2.336
.022
.170
2.089
.003
.024
.981
-.063
.065
.011
.092
.927
.000
.000
a. Dependent Variable: LnU2i_2
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Dari persamaan regresi tersebut nilai sig. lebih dari 0,050
artinya variabel tidak signifikan sehingga bisa disimpulkan bahwa
76
model
regresi
yang
kita
gunakan
tidak
terdapat
gejala
heteroskendastisitas.
5. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji
kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot
dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut
penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal.
Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka data berdistribusi normal,
Panca (2012:73). Sebuah data penelitian yang baik adalah yang
datanya berdistribusi norma l, Bawono (2006:174). Adapun Uji
Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Ujji Noramlitas Y =
+
X1 +
77
X2.Z + Ñ”
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Dari grafik normal plot disini yang dapat kita lihat adalah
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik
normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
6. Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi
model bentuk lain. Spesisifikasi model dapat berupa linier, kuadrat,
atau kubik, Bawono (2006:176)
Dalam uji ini digunakan metode Lagrange multiplier uji ini
bertujuan untuk mendapatkan x2 dengan cara mengalikan jumlah
data.berikut hasil uji linieritas:
78
Tabel 4.13
Uji Linieritas res_1 =
+
+
+
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of Durbin-Watson
Square
the Estimate
1
.000a
.000
-.021 453.05434326
1.635
a. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data primer yang diolah,2014
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai x² hitung < x² tabel maka
spesifiksi model persamaan regresi linear adalah benar.
D. Pembahasan Hasil penelitian
1. Ekspektasi Terhadap Perilaku Secara Parsial
Bagi seorang muslim konsekuensi seseorang memeluk Islam
adalah menjadikan aqidah Islam sebagai standar berpikir dan
berperilaku, terikat pula seluruh perbuatannya dengan syariat Islam.
Dia juga memahami Islam sebagai agama yang dapat memecahkan
seluruh masalah kehidupan sehingga mempunyai keyakinan bahwa
dengan mengikuti kehendak Allah SWT maka manusia dapat selamat
hidup di dunia dan akhirat. Dengan demikian bagi seorang muslim
hendaknya ketika akan memutuskan sesuatu yang menjadi tolak ukur
pertamanya adalah agama. Begitu juga dalam memutuskan memilih
Perbankan Syariah yakni yang sesuai dengan syariat Islam.
Bagi setiap manusia ingin memperoleh keuntungan dari setiap
aktivitas yang dilakukan merupakan hal yang wajar. Demikian halnya
dalam mengalokasikan dananya, setiap individu akan berpegang pada
prinsip tersebut. Adapun kaitannya dengan Bank Syariah, keuntungan
79
bagi hasil yang dijanjikan oleh Bank Syariah lebih diharapkan oleh
nasabah. Dengan keuntungan berupa bagi hasil, semakin menambah
hasrat masyarakat memilih menabung di bank syariah. Oleh karena itu,
keuntungan masih menjadi prioritas yang dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan untuk menjadi nasabah suatu bank. Dalam hal
ini, individu meyakini bahwa Bank Syariah dapat memberikan
keuntungan lebih besar.
Sehingga wajar bila hasil penelitian ini menunjukkan nilai positif
persepsi ditinjau dari ekspektasi terhadap perilaku. Dapat dilihat dari
nilai t hitung sebesar 3,146 dengan nilai sig 0,002 yang artinya bernilai
positif dan signifikan. Searah dengan hasil penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan Wahyuni (2010) mengenai faktor-faktor
Syariah, Tingkat keuntungan Bagi Hasil dan Motivasi Terhadap
Keputusan Nasabah Mengunakan Perbankan Syariah. Dihasilkan
harapan dapat menjalankan syariat dan mendapatkan keuntungan bagi
hasil mempengaruhi perilaku sebesar 53,148. Semakin besar harapan
seseorang maka akan menimbulkan keputusan yang bulat.
2. Persepsi Situasi Lingkungan Terhadap Perilaku Secara Parsial
Situasi lingkungan sosial belum tentu berpengaruh secara langsung
terhadap perilaku nasabah, dilihat dari uji parsial yang memiliki nilai t
hitung -0,294 dengan nilai sig sebesar 0,769. Searah dengan penelitian
ini adalah penelitian yang telah dibuktikan oleh Maysaroh (2014).
80
Dari penelitiannya diahasilkan t hitung 0,484 yang lebih kecil dari t
tabel untuk kelompok refensi terhadap keputusan nasabah. Ini artinya
walau dalam lingkungan individu memiliki nilai positif terhadap objek
namun individu tidak memiliki ketertarikan maupun keyakinan (sikap)
terhadap objek maka situasi lingkungan tidak akan mempengaruhi
perilaku. Sehingga perlunya ketertarikan maupun keyakinan (sikap)
untuk memoderasi sitausi lingkungan agar memiliki hubungan yang
kuat terhadap perilaku.
3. Sikap Memoderasi Situasi Lingkungan
Dari hasil analisa data diatas bahwa variabel sikap tidak bisa
berdiri sendiri karena dihasilkan t hitung untuk pengaruh sikap
terhadap perilaku sebesar 0,659 dengan nilai sig 0,512 lebih besar dari
nilai alpha 0,05. Suatu hasil penelitian dikatakan berpengaruh jika
memiliki nilai positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Peter dan Olson (2000:196) yang menyatakan sikap yang positif
terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan
pembelian sautu merk. Sedangkan nilai situasi lingkungan terhadap
perilaku dari uji parsial yang memiliki nilai t hitung -0,294 dengan
nilai sig sebesar 0,769 juga bernilai negatif dan tidak signifikan.
Namun setelah dimoderasi oleh sikap nilai t hitung berubah menjadi
3,161 dengan nilai sig 0,002. Teori yang mendukung hasil analisa ini
adalah Prasetiojo dan Ihalauw (2005:123) menyatakan situasi
lingkungan (tokoh panutan) sangat berpengaruh terhadap sikap. Dan
81
sikap merupakan evaluasi yang menyuluruh dan memungkinkan
seseorang
untuk
menguntungkan
merespon
atau
tidak
(perilaku)
dengan
menguntungkan
dalam,
cara
yang
Sasongko
(2012:44).
Sedangkan untuk hasil analaisa persepsi ekspektasi yang
dimoderasi sikap dihasilkan nilai yang negatif dan tidak signifikan.
Karena dihasilkan nilai t hitung sebesar -1,390 dengan nilai sig 0,168.
Teori yang mendukung hasil penelitian ini adalah teori Pengharapan
nilai yang dikemukakan oleh Rosenbreng dalam, Sunyoto (2013:64)
yang menyatakan bahwa perilaku pada umumnya dipengaruhi oleh
pengharapan. Untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan didapatkan
dari dorongan dari dalam dirinya. Konsumen memilih suatu merk
karena mengharapkan akibat positif atas pilihanya.
Dari hasil uji regresi diketahui bahwa variabel situasi lingkungan
akan lebih kuat mempengaruhi perilaku setelah dimediasi oleh variabel
sikap. Karena individu yang berada pada lingkungan tertentu akan
cenderung terpengaruh oleh keadaan lingkungan tersebut. Seperti
halnya adanya kelompok refensi seseorang yang terpengaruh oleh
kelompok referensi, cenderung orang tersebut memiliki pandangan
terhadap kelompok tersebut ini berarti bahwa kelompok tersebut juga
memberikan pembelajaran pada individu. Sikap dibentuk oleh
pembelajaran sehingga sikap bisa dipengaruhi dan diubah dengan
pembelajaran pula.
82
4. Persepsi Ekspektasi Persepsi Situasi Lingkungan Secara BersamaSama Mempengaruhi Perilaku yang Dimoderasi Sikap
Hasil uji f untuk pengaruh persepsi ekspektasi persepsi situasi
lingkungan yang dimoderasi sikap terhadap perilaku secara bersamasama bernilai positif. Didapatkan nilai f hitung sbesar 18,101 dengan
nilai sig 0,000. Dan didukung oleh nilai koefisien determinasi yang
memiliki hubungan sebesar 0,525. Persepsi, sikap, prasangka, dan
prilaku saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lain. Prasangka adalah sikap yang terbentuk dan berawal dari persepsi.
Jadi, prasangka sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
suatu objek. Yang selanjutnya akan mempengaruhi seseorang dalam
bersikap dan berprilaku terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya.
Normalnya semakin positif persepsi yang ditangkap oleh seseorang
akan menimbulkan sikap yang positif dan kemudian berpengaruh
terhadap perilaku atau keputusan yang positif.
5. Ekspektasi Tidak Dominan Mempengaruhi Perilaku
Variabel ekpektasi lebih dominan mempengaruhi perilaku santri
adalah negativ dilihat dari nilai t hitung kedua variabel. Variabel
ekspektasi lebih kecil dibandingkan variabel situasi lingkungan.
3,146 untuk variabel ekspektasi dan 3,161 untuk variabel situasi
lingkungan. Manusia adalah mahluk sosial, hubungan sosial ini
didorong oleh harapan bahwa hubungan itu akan dapat memebantu
83
mereka dalam usaha memenuhi kebutuhanya, Prasetijo dan Ihalauw
(2005:147).
Tabel 4.14
Hipotesa
Hipotesa
Kesimpulan
H1
Persepsi ekspektasi berpengaruh
dengan keputusan secara parsial
Diterima
H2
Persepsi situasi lingkungan
perpengaruh dengan keputusan
secara parsial
Ditolak
H3
Persepsi ekspektasi dan persepsi
situasi lingkungan secara
bersama-sama mempengaruhi
keputusan
Diterima
H4
Persepsi ekspektasi dan persepsi
situasi lingkunagan signifikan
mempengaruhi keputusan dengan
dimoderasi sikap
Diterima (denagn catatan)
H5
Persepsi ekspektasi lebih
dominan mempengaruhi
keputusan
Sumber : Data primer yang diolah,2014
84
Ditolak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh Persepsi Ekspektasi terhadap Keputusan secara Parsial
Berdasarkan uji parsial dihasilkan nilai t hitung sebesar 3,146
dengan nilai giknifikan sebesar 0,002.dengan demikianekspektasi
perbengaruh positif terhadap perilaku santri. Denga perinsip syariah
Bank Syariah dapat memenuhi ekspektasi santri untuk menjalankan
sayriat Islam secara kaffah.
2. Pengaruh Persepsi Situasi Lingkungan terhadap Keputusan
secara Parsial
Dari uji parsial variabel situasi lingkungan terhadap perilaku
dihasilkan nilai t hitung sebesar -0,294 dengan nilai sig sebesar 0,769.
Ini berarti situasi lingkungan secara parsial tidak perpengaruh terhadap
perilaku santri, karena dihasilkan nilai t itung yang negative.
3. Sikap Sebagai Variabel Moderating
Dari uji parsial dengan metode bacword dihasilkan nilai t hitung
sebesar 3,146 untuk variabel ekspektasi terhadap perilaku. Dihasilkan
nilai t hitung sebesar -0,294 untuk variabel situasi lingkungan terhadap
perilaku. Dihasilkan nilai t hitung sebesar 0,659 dengan nilai sig
sebesar 0,512 untuk variabel sikap terhadap perilaku. Nilai sig 0,512
ini lebih besar dari nilai alpha 0,05 sehingga variabel sikap tidak
signifikan terhadap variabel perilaku.
85
Dihasilakn nilai t hitung sebesar -1,390 dengan nilai sig sebesar
0,168 untuk variabel ekspektasi yang dimoderasi oleh sikap. Sehingga
variabel ekspektasi tidak bisa dimoderasi oleh variabel sikap. Namun
dihasilkan nilai t hitung sebesar 3,161 dengan nilai sig 0,002 untuk
variabel situasi lingkungan yang dimoderasi oleh sikap terhadap
perilaku. Ini berarti variabel yang dapat dimoderasi oleh sikap adalah
variabel situasi lingkungan.
4. Pengaruh Persepsi Ekspektasi Persepsi Situasi Lingkungan
Terhadap Keputusan secara Simultan
Hasil uji f untuk pengaruh persepsi ekspektasi persepsi situasi
lingkungan yang dimoderasi sikap terhadap perilaku secara bersamasama bernilai positif. Didapatkan nilai f hitung sbesar 18,101 dengan
nilai sig 0,000. Dan didukung oelh nilai koefisien determinasi yang
memiliki hubungan sebesar 0,525.
5. Persepsi Ekspektasi Lebih Dominan Mempengaruhi Keputusan
Variabel ekpektasi lebih dominan mempengaruhi perilaku santri
adalah negatif dilihat dari nilai t hitung kedua variabel. Variabel
ekspektasi lebih kecil dibandingkan variabel situasi lingkungan.
3,146 untuk variabel ekspektasi dan 3,161 untuk variable situasi
lingkungan.
86
B. Saran
1. Bagi Instansi Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa persepsi berdasarkan
ekspektasi dapat berpengaruh terhadap sikap. Namun variabel situasi
lingkungan tidak dapat mempengaruhi perilaku santri secara langsung
sehingga harus menambah varabel sikap untuk memoderasi, agar
variabel situasi lingkungan dapat mempengaruhi perilaku secara
signifikan. Adapun rekomendai manajerial yang diberikan yaitu :
a. Variabel persepsi berdasarkan ekspektasi berpengaruh positif
secara langsung terhadap perilaku santri. Pihak Perbankan
hendaknya
mempertahankan pelayanan dan perinsip-prinsip
syariahnya.
b. Variabel
persepsi
berdasarkan
situasi
lingkungan
dapat
berpengaruh terhadap perilaku setelah dimoderasi dengan variabel
sikap. Maka saran yang diberikan adalah pihak perbankan bisa
bekerja sama kepa kelompok refensi seperti Ustad, Kiai maupun
pengurus pesantern untuk menjadi duta perbankan. Agar dapat
meyakinkan nasabah santri yang belum menjadi nasabah. Atau
melakukan kerjasama dalam acara pondok pesantren seperti
seponsorsip dalam acara pengajian tahunan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian selanjutnya, sebab dalam penelitian ini nilai
87
kontribusi (R2) untuk model persamaan sebesar 27,6 % sedang 72,4%
dipengaruhi oleh variabel lain. sehingga disarankan bagi peneliti lain
untuk menambah variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi
perilaku konsumen atau nasabah.
88
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Antonio, Syafi’i. 2007. Bank Syariah Teori Dan Praktik. Jakarta
:GemaInsani.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga :
STAIN Salatiga Press.
Duwi, Preyanto. 2009. Lima Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17.
Yogyakarta :Andi
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.L Ihalauw. 2005. PrilakuKonsumen.
Yogyakarta : Andi Offset.
Schiffman, Leon G. dan Leslies Lazar Kanuk.2008 .Consumen Behaviour.
Indonesia : PT Macanan Jaya Cermelang.
Sunyoto, Danang. 2013. PerilakuKonsumen (Panduan RisetSederhana
Untuk Mengenali Konsumen). Jakarta : PT. Buku Seru
Supardi, 2005. Metodelogi Ekonomi & Bisnis.Yogyakarta : UII Press.
Wibowo, Edy dan Untung Hendy. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Sebagaimana
Telah Diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.
B. Jurnal dan Skripsi
Fauzan, Muhammad. 2006.
Pondok Pesantren dan Pemberdayaan
Ekonomi. Jurnal Studi Islam dan Budaya, Purwokerto :Ibda
Hamidi, Jazim. 2000.Persepsi dan Sikap Santri Jawa Timur terhadap
Bank Syariah , JawaTimur,
Kusdaryanti. 2013. Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan
Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah Mandiri
Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta : UIN SunanKalijaga.
Maysaroh, Damayanti. 2014. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan
Nasabah
Dalam
Memilih
Bank
Syariah.
Skripsi.Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.
Muclis. 2011.Prilaku Menabung di Perbankan Syariah Jawa Tengah.
Disertasi.
Semarang
:
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/23078/
Purwoko, Budi. 2008. Analisa Terhadap Faktor-Faktor Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Penabung Britama Perorangan di Bank
BRI Cabang Sidoarjo. Thesis. Surakarta :Universitas Sebelas
Maret
Rahardi, Dedi Rianto. 2008. Sikap Nasabah Terhadap Produk Perbankan
Syariah.
Jurnal.
Makasar
:
National
Conference
on
Management. Rineka Cipta, 2006
Sasongko, FerdianArio. 2012. Analisa Pengaruh Motivasi Konsumen
Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian PC Tabled Iped. Skripsi. Semarang : UNDIP
http://eprints.undip.ac.id/23078/
Setasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi Prefensi Sikap dan Prilaku
Dosen Terhadap Perbankan Syariah (Studi Kasus Dosen
Syariah
IAIN
WaliSongo).Skripsi.
Semaarang
:
IAIN
WaliSongo.
Tri Wahyuni, Endang. 2010. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Bagi Hasil
dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Perbankan Syariah. Jurnal. Yogyakarta : Universitas PGRI
C. Internet
http://bisnis.liputan6.com/read/775932/target-pangsa-pasar-bank-syariahmelesetdiakses 3 April 2014
http://info-kotakita.blogspot.com/2014/06/daftar-ponpes-di-kotasalatiga.htmldiakses 27 Oktober 2014
http://Pesantren.KotaSalatiga - Wiki AswajaNU.html .diakses 10 Juni
2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN ANALISA PERSEPSI SIKAP DAN PERILAKU SANTRI
TERHADAP PERBANKAN SYARIAH
Identitas Responden
No Responden
:
Nama
:
Tempat Tnagal Lahir
:
Jenis Kelamin
:
Nama Pondok Pesantren
:
( diisi oleh peneliti )
Pernyataan berikut ini bersifat pilihan oleh karena itu, pilih satu jawaban dengan tanda √ :
Pendidikan yang ditempuh :
a. SLTP
d. S1
b. SMA / MA /SMK
e. S2
c. D3
Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Mohon, kesedian saudara/ saudari untuk menjawab pertanyaan yang disediakan
2. Berilah tanda
√ pada kolom sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
3. Penelian dimulai dari 0 sampai 10, berikan poin besar jika pernyataan sesuai atau
mendekati dengan keadaan yang sebenarnya.
Variabel Independen Persepsi ( X1 )
Dimensi
Alternativ Jawaban
Indikator
Ekspektasi
1.
0
1
2
Dengan menggunakan jasa perbankan
syariah anda dapat merealisasikan salah
satu syariah Islam secara kaffah
(menyeluruh)
2.
Dibank syariah tidak ada potongan
administrasi dan akan mendapatkan
bagi hasil yang proposional.
Situasi Lingkungan
3.
Perbankan syariah merupakan
perbankan yang menggunakan syariat
Islam dimana syariat tersebut harus
dijalankan untuk membentuk pribadi
muslim yang sejati
4.
Anda menggunakan jasa perbankan
syariah karena Ustad atau Kiai anda
juga menggunkanya.
Variabel Moderating ( Z )
Sikap
Kongitif
5.
Anda yakin produk bank sayriah
terhindar dari hal-hal yang haram
6.
Anda percaya bank syariah adalah bank
yang amanah
Afakteif
7.
Anda sangat senang bisa menjadi
nasabah diperbankan syariah
8.
Anda bangga bisa menjadi nasabah
3
4
5
6
7
8
9
10
bank syariah
Koanatif
9.
Produk wadiah adalah produk tabungan
di perbankan syariah
10.
Bank syariah sama saja dengan bank
konfensional
Variabel Dependen ( Y )
Perilaku
Perolehan
0
11.
Anda sudah membuka rekening
diperbankan syariah
12.
Anda selalu mencari tau informasi
mengenai bank syariah
Tahap konsumsi
13.
Anda sangat sering melakukan transaksi
diperbankan syariah
14.
Sangat nyaman menggunakan
perbankan syariah
Tindakan pasca menggunakan
15.
Tidak akan menggunakan bank lain
untuk jalur transaksi keungan anda
16.
Anda akan mengajak teman-teman anda
untuk menjadi nasabah diperbankan
syariah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jawaban Responden Santri Pondok Pesantren Kota Salatiga
no
Tipe
pendidikan
BT1
BT2
BT3
BT4
BT5
BT6
BT7
BT8
BT9
BT10
BT11
BT12
BT13
BT14
BT15
BT16
BT17
BT18
BT19
1
SALAFI
SMA
6
10
10
5
7
6
9
6
8
10
7
10
8
5
6
5
10
5
9
2
SALAFI
S1
7
5
8
5
3
4
6
6
3
10
10
10
3
10
5
9
6
5
6
3
SALAFI
S1
7
8
9
9
7
8
9
8
7
6
10
10
8
10
6
4
5
3
6
4
SALAFI
S1
7
9
7
8
7
9
6
5
8
7
8
3
2
9
7
8
6
9
10
5
SALAFI
S1
3
8
6
1
2
4
6
3
4
5
6
2
3
9
8
1
3
2
3
6
SALAFI
S1
7
8
9
7
8
6
8
7
10
5
6
9
6
5
9
6
7
8
5
7
SALAFI
S1
6
7
7
7
6
8
8
8
8
8
8
7
0
4
8
8
10
8
6
8
SALAFI
S1
8
8
7
7
6
8
8
7
9
6
10
10
3
7
6
8
6
9
5
9
SALAFI
S1
10
8
9
2
7
9
7
9
8
10
10
10
3
10
8
9
8
6
10
10
SALAFI
S1
10
10
9
8
7
8
9
8
7
9
6
6
6
9
8
7
9
7
9
11
SALAFI
S1
8
7
6
4
3
5
5
3
6
5
2
7
8
7
8
9
10
9
7
12
SALAFI
S1
10
10
3
9
10
10
10
10
10
10
10
3
10
10
10
10
10
10
10
13
SALAFI
SMA
9
9
7
7
7
9
10
9
10
10
10
4
4
7
5
7
10
10
10
14
SALAFI
SMA
7
7
6
6
7
6
6
7
6
7
8
7
6
5
6
5
5
4
4
15
SALAFI
SMA
8
9
7
6
7
7
7
7
8
7
7
8
7
5
5
5
5
4
4
16
SALAFI
SMA
6
7
7
6
7
7
6
7
8
7
6
7
8
7
7
6
7
4
4
17
SALAFI
SMA
9
9
9
8
9
7
7
8
8
9
9
9
9
1
4
1
2
1
1
18
SALAFI
SMA
8
9
8
6
7
7
7
7
8
7
7
8
7
5
5
5
5
4
6
19
SALAFI
S1
8
7
7
7
2
5
8
7
6
8
7
9
9
5
9
5
3
3
4
20
SALAFI
SMA
4
6
8
4
5
4
6
3
5
6
6
5
5
4
3
8
8
7
8
21
SALAFI
S1
6
6
9
0
6
7
5
5
5
5
9
4
6
8
7
5
4
8
8
22
SALAFI
SMA
7
6
4
4
5
6
7
8
9
7
8
9
6
9
9
9
9
8
9
23
SALAFI
SMA
6
10
10
9
7
8
4
8
9
10
10
8
10
9
10
10
9
8
8
24
SALAFI
SMA
8
9
8
6
7
7
7
7
8
7
7
7
8
7
5
5
5
6
7
25
SALAFI
S1
8
7
7
6
6
8
8
5
7
8
5
7
5
4
8
7
9
5
8
26
SALAFI
S1
6
7
3
8
9
7
6
8
9
5
8
8
9
8
9
9
8
7
7
27
SALAFI
S1
9
8
7
10
6
10
8
7
9
8
6
10
10
7
8
10
10
7
8
28
SALAFI
S1
6
5
9
8
9
8
5
8
7
6
8
9
10
7
9
8
8
6
7
29
SALAFI
S1
6
6
4
8
3
9
8
5
6
5
7
8
7
8
9
7
8
6
7
30
SALAFI
S1
7
6
7
5
7
7
7
7
8
7
7
7
6
4
4
4
4
4
4
31
SALAFI
S1
5
4
6
4
5
6
6
6
7
4
5
5
5
5
4
1
4
4
4
32
SALAFI
S1
8
6
7
7
6
7
7
7
7
7
8
7
8
8
6
6
7
8
8
33
SALAFI
S1
8
6
5
7
8
8
7
8
9
7
7
8
7
4
5
4
4
4
5
34
SALAFI
S1
7
4
6
3
6
6
7
4
4
6
6
6
7
3
6
4
4
6
6
35
SALAFI
D3
8
7
5
6
5
4
6
5
6
4
6
3
7
6
5
6
5
5
5
36
SALAFI
D3
6
5
5
5
8
8
7
5
8
7
6
7
7
7
6
7
8
4
7
37
SALAFI
S1
7
6
9
7
9
6
8
8
6
8
6
8
4
7
5
9
6
6
8
38
SALAFI
S1
8
10
6
4
2
4
6
3
3
5
3
3
3
7
8
9
5
9
7
39
SALAFI
D3
6
9
5
7
9
6
6
9
5
8
8
6
9
8
7
8
6
7
9
40
SALAFI
D3
8
9
8
8
8
8
9
8
9
8
9
9
8
8
8
8
8
8
8
41
KOMBIN
S1
5
8
6
4
7
6
4
7
5
8
7
7
8
6
9
7
8
8
7
42
KOMBIN
S1
4
4
9
8
7
9
6
9
6
8
6
9
5
2
4
5
7
7
5
43
KOMBIN
S1
7
6
8
8
9
5
7
9
5
8
7
5
9
7
5
8
6
6
9
44
KOMBIN
S1
7
9
7
8
9
6
7
9
6
8
9
6
9
6
4
6
4
2
8
45
KOMBIN
S1
6
6
9
7
8
9
7
9
7
9
9
6
9
6
9
8
6
6
9
46
KOMBIN
SMA
6
8
9
9
4
7
8
6
9
9
6
9
7
8
5
7
8
8
6
47
KOMBIN
S1
7
9
7
8
6
8
9
6
8
7
9
7
8
9
7
7
9
6
8
48
KOMBIN
S1
7
6
6
6
7
6
6
6
7
7
7
6
6
4
4
4
4
4
4
49
KOMBIN
S1
8
6
7
8
7
6
7
6
7
6
7
5
7
8
7
8
7
6
7
50
KOMBIN
S1
8
8
9
9
6
9
8
6
7
9
8
8
8
9
7
9
9
8
8
51
KOMBIN
S1
8
9
7
10
10
8
9
7
9
10
8
10
7
9
9
8
10
10
8
52
KOMBIN
S1
8
9
10
5
5
9
8
5
8
7
9
9
8
10
7
5
9
8
7
53
KOMBIN
D3
6
9
7
6
8
7
7
6
9
7
8
9
6
8
6
8
7
9
7
54
KOMBIN
S1
7
7
9
6
8
6
6
8
6
8
6
7
9
6
8
7
9
6
8
55
KOMBIN
S1
6
9
10
6
8
7
7
5
7
8
7
8
10
4
7
6
9
5
8
56
KOMBIN
S1
5
3
3
5
10
10
10
9
10
9
10
10
9
3
8
3
10
3
3
57
KOMBIN
S1
10
5
8
3
6
7
8
8
9
7
6
8
5
6
5
0
5
5
6
58
KOMBIN
SMA
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
2
2
2
1
3
1
1
1
59
KOMBIN
S1
6
6
6
7
7
7
7
7
7
7
6
7
8
6
7
6
7
7
6
60
KOMBIN
S1
6
8
7
7
8
7
7
9
8
7
7
8
9
8
8
6
7
6
8
61
KOMBIN
S1
9
8
8
6
8
7
6
8
6
8
6
8
9
7
6
6
8
7
7
62
KOMBIN
D3
6
7
6
3
7
7
6
4
7
6
6
6
6
3
4
5
5
7
6
63
KOMBIN
S1
10
10
8
7
9
8
5
5
4
6
6
8
8
9
7
9
9
8
6
64
KOMBIN
S1
8
5
7
5
7
6
5
5
7
8
8
4
9
5
4
9
7
5
5
65
KOMBIN
S1
6
5
4
5
7
6
7
4
5
6
3
6
7
9
6
3
6
7
6
66
KOMBIN
S1
6
5
4
8
7
5
4
5
3
2
5
6
4
9
6
4
4
5
7
67
KOMBIN
S1
8
9
8
5
6
9
7
7
6
7
8
8
4
10
6
4
5
5
5
68
KOMBIN
S1
6
7
5
6
7
8
6
8
7
6
8
6
5
6
7
9
8
5
6
69
KOMBIN
S1
5
4
6
6
5
5
6
5
6
6
10
10
4
10
6
5
5
6
10
70
KOMBIN
S1
10
8
10
10
9
10
9
7
7
7
7
9
2
4
7
6
7
6
5
71
KOMBIN
S1
5
6
6
4
6
6
7
7
6
5
6
6
5
4
5
6
5
6
7
72
KOMBIN
SMA
5
5
6
6
6
5
6
7
8
6
7
4
5
6
4
5
6
5
5
73
KOMBIN
S1
8
7
7
5
7
10
8
9
10
9
7
6
5
10
10
7
9
4
6
74
KOMBIN
S1
7
8
10
5
8
10
10
6
9
6
6
8
6
5
6
5
6
4
4
75
KOMBIN
S1
8
7
9
4
6
8
10
7
8
8
8
9
7
9
8
6
8
7
7
76
KOMBIN
S1
7
5
6
6
6
7
7
5
6
7
7
7
6
5
6
6
6
6
6
77
ASYRIYA
S1
7
5
5
5
10
6
7
9
7
9
5
6
5
10
5
10
10
5
5
78
ASYRIYA
S1
5
4
4
3
5
5
4
5
5
4
5
6
7
5
6
6
6
5
6
79
ASYRIYA
S1
7
6
5
8
7
6
7
8
6
5
6
7
8
5
4
5
6
3
4
80
ASYRIYA
S1
8
6
7
8
5
6
7
6
8
5
6
9
6
6
7
5
6
6
5
81
ASYRIYA
S1
5
5
6
7
8
6
7
8
5
5
6
7
6
7
6
4
5
6
7
82
ASYRIYA
S1
8
9
6
7
7
6
9
7
6
7
8
4
5
6
7
7
5
6
5
83
ASYRIYA
S1
9
7
8
9
5
7
8
9
7
8
9
7
5
6
7
5
5
4
6
84
ASYRIYA
SMA
9
8
6
8
9
9
6
7
5
6
7
7
8
6
7
6
7
5
6
85
ASYRIYA
SMA
9
7
6
5
6
7
7
8
8
7
8
6
7
8
8
6
5
4
5
86
ASYRIYA
SMA
9
7
8
7
6
5
7
8
8
6
7
8
8
6
4
5
6
5
4
87
ASYRIYA
S1
6
5
7
8
8
6
5
6
7
8
8
6
7
4
5
6
7
8
7
88
ASYRIYA
S1
5
6
5
4
3
5
6
7
7
5
6
4
6
3
2
4
5
4
3
89
ASYRIYA
S1
7
6
7
8
8
6
5
6
7
8
9
7
5
4
3
4
5
4
3
90
ASYRIYA
S1
9
8
9
7
6
8
9
8
9
8
9
8
7
8
9
10
10
8
7
91
ASYRIYA
S1
6
7
8
9
8
7
6
10
10
8
10
7
10
8
6
7
8
9
7
92
ASYRIYA
S1
8
7
8
7
8
7
8
7
8
9
6
7
6
7
9
8
10
10
10
93
ASYRIYA
S1
6
5
7
6
5
6
4
3
5
4
5
5
3
3
2
4
5
4
2
94
ASYRIYA
S1
5
7
5
3
4
5
4
5
4
6
4
4
5
3
5
6
3
4
3
95
ASYRIYA
S1
8
7
8
7
9
5
7
8
9
8
9
8
9
7
8
9
7
5
7
96
ASYRIYA
S1
7
8
7
6
7
8
5
7
8
9
8
8
7
8
8
7
8
6
7
97
ASYRIYA
S1
8
8
9
9
9
8
7
8
9
8
9
8
7
9
8
6
7
7
7
98
ASYRIYA
S1
8
9
7
6
7
8
8
7
8
7
8
8
8
9
8
8
8
7
8
A. UJI REABILITAS
1. Ekpektasi
Case Processing Summary
N
Cases
%
Valid
Excluded
a
Total
35
100.0
0
.0
35
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
Cronbach's Alpha
.623
N of Items
.623
3
Inter-Item Correlation Matrix
exp_1
exp_1
exp_2
exp_3
exp_2
1.000
.640
.090
exp_3
.640
1.000
.336
.090
.336
1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
exp_1
exp_2
exp_3
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted Total Correlation
Correlation
14.7429
14.4857
14.6000
6.844
5.081
7.776
.449
.653
.242
.427
.488
.140
.503
.165
.778
2. Situasi Lingkungan
Case Processing Summary
Cases
N
%
35
100.0
Excluded
0
.0
Total
35
100.0
Valid
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
Cronbach's Alpha
.847
N of Items
.850
3
Inter-Item Correlation Matrix
slk_1
slk_1
slk_2
slk_3
slk_2
1.000
.608
.769
slk_3
.608
1.000
.587
.769
.587
1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
slk_1
slk_2
slk_3
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted Total Correlation
Correlation
14.2286
14.0857
13.5714
7.182
8.139
8.487
.766
.636
.757
.629
.405
.614
.735
.863
.756
3. Sikap
Case Processing Summary
N
Cases
%
Valid
35
a
Excluded
Total
100.0
0
.0
35
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.827
.829
7
Inter-Item Correlation Matrix
sk_1
sk_1
sk_2
sk_3
sk_4
sk_5
1.000
.497
.531
.585
.458
sk_2
.497
1.000
.536
.507
.717
sk_3
.531
.536
1.000
.394
.425
sk_4
.585
.507
.394
1.000
.472
sk_5
.458
.717
.425
.472
1.000
sk_6
.382
.316
.325
.051
.281
sk_7
.286
.433
.362
.269
.328
sk_6
sk_7
.382
.286
.316
.433
.325
.362
.051
.269
.281
.328
1.000
.449
.449
1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
sk_1
sk_2
sk_3
sk_4
sk_5
sk_6
sk_7
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted Total Correlation
Correlation
43.9143
44.0000
43.3429
44.0000
43.8857
43.4000
43.8000
38.610
38.588
40.350
41.118
37.575
42.776
40.753
.646
.729
.604
.528
.630
.411
.487
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.526
.618
.396
.479
.538
.357
.321
.792
.780
.800
.811
.794
.830
.819
4. Perilaku
Case Processing Summary
N
Cases
%
Valid
a
Excluded
Total
35
100.0
0
.0
35
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach's Alpha
.915
N of Items
.914
6
Inter-Item Correlation Matrix
pr_1
pr_1
pr_2
pr_3
pr_4
pr_5
pr_6
pr_2
1.000
.504
.705
.495
.539
.650
pr_3
.504
1.000
.723
.639
.504
.538
pr_4
.705
.723
1.000
.765
.661
.659
.495
.639
.765
1.000
.678
.759
pr_5
pr_6
.539
.504
.661
.678
1.000
.789
.650
.538
.659
.759
.789
1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
pr_1
32.6571
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted Total Correlation
Correlation
90.585
.676
.616
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.911
pr_2
pr_3
pr_4
pr_5
pr_6
32.3714
32.7714
32.5143
32.6000
32.3714
94.476
81.358
86.669
87.659
87.476
.681
.846
.796
.750
.815
.542
.787
.743
.662
.773
.910
.886
.894
.901
.892
B. UJI VALIDITAS
1. Ekpektasi
Correlations
exp_1
exp_1
Pearson Correlation
exp_2
1
Sig. (2-tailed)
N
exp_2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.749**
.000
.607
.000
35
35
35
1
*
.336
.875**
**
.640
.000
.048
.000
35
35
35
35
Pearson Correlation
.090
*
.336
1
.641**
Sig. (2-tailed)
.607
.048
35
35
35
35
.749**
.875**
.641**
1
.000
.000
.000
35
35
35
N
jml_exp
jml_exp
.090
35
N
exp_3
exp_3
.640**
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.000
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Situasi Lingkungan
Correlations
slk_1
slk_1
Pearson Correlation
slk_2
1
Sig. (2-tailed)
N
slk_2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
slk_3
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
jml_slk
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
slk_3
**
.608
.000
jml_slk
**
.769
.000
**
.906
.000
35
35
35
35
.608**
1
.587**
.841**
.000
.000
.000
35
35
35
35
.769**
.587**
1
.884**
.000
.000
.000
35
35
35
35
.906**
.841**
.884**
1
.000
.000
.000
35
35
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
35
3. Sikap
Correlations
sk_1
sk_1
Pearson Correlation
sk_2
1
.497
Sig. (2-tailed)
N
sk_2
35
Sig. (2-tailed)
N
sk_4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.023
.096
.000
35
35
35
35
1
**
**
**
.316
**
.811**
**
.536
.507
.717
.433
.001
.002
.000
.065
.009
.000
35
35
35
35
35
35
1
*
.394
*
.425
.325
*
.362
.718**
.019
.011
.057
.033
.000
.536
.001
35
35
35
35
35
35
35
.394*
1
.472**
.051
.269
.663**
.000
.002
.019
.004
.770
.117
.000
35
35
35
35
35
35
35
35
**
**
*
**
1
.281
.328
.756**
.102
.054
.000
.717
.006
.000
.425
.472
.011
.004
35
35
35
35
35
35
35
35
Pearson Correlation
.382*
.316
.325
.051
.281
1
.449**
.573**
Sig. (2-tailed)
.023
.065
.057
.770
.102
.007
.000
35
35
35
35
35
35
35
35
Pearson Correlation
.286
**
*
.362
.269
.328
**
1
.642**
Sig. (2-tailed)
.096
.033
.117
.054
N
jml_sk
.006
.507**
N
sk_7
.758**
35
N
sk_6
.286
35
**
.458
Sig. (2-tailed)
.382
.585**
N
sk_5
.458
jml_sk
.000
35
.001
.585
sk_7
*
35
35
.531
.531
sk_6
**
.001
.002
Pearson Correlation
sk_5
**
35
.497
N
sk_4
**
.002
**
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
sk_3
sk_3
**
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.433
.009
.449
.007
.000
35
35
35
35
35
35
35
35
.758**
.811**
.718**
.663**
.756**
.573**
.642**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
N
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Perilaku
Correlations
pr_1
pr_1
Pearson Correlation
pr_2
1
Sig. (2-tailed)
N
pr_2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
pr_3
**
.504
pr_4
**
.705
pr_5
**
.495
pr_6
**
.539
jml_pr
**
.778**
.650
.002
.000
.003
.001
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
.504**
1
.723**
.639**
.504**
.538**
.770**
.000
.000
.002
.001
.000
35
35
35
35
35
.002
35
35
pr_3
Pearson Correlation
.705**
.723**
.765**
.661**
.659**
.903**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
.495**
.639**
.765**
1
.678**
.759**
.863**
.003
.000
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
.539**
.504**
.661**
.678**
1
.789**
.832**
.001
.002
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
.650**
.538**
.659**
.759**
.789**
1
.874**
.000
.001
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
35
.778**
.770**
.903**
.863**
.832**
.874**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
35
35
35
35
35
35
Sig. (2-tailed)
N
pr_4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
pr_5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
pr_6
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
jml_pr
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C. UJI STATISTIK
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Pr
32.9864
8.28286
98
Exp
16.3503
3.26612
98
2.6877E2
79.93873
98
15.2585
3.63908
98
2.8297E3
1522.05949
98
ep_sk
Slk
slk_sk
Correlations
pr
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Pr
exp
ep_sk
slk
slk_sk
1.000
.447
.477
.365
.448
Exp
.447
1.000
.879
.447
.451
ep_sk
.477
.879
1.000
.598
.697
Slk
.365
.447
.598
1.000
.712
slk_sk
.448
.451
.697
.712
1.000
.
.000
.000
.000
.000
Exp
.000
.
.000
.000
.000
ep_sk
.000
.000
.
.000
.000
Slk
.000
.000
.000
.
.000
Pr
35
slk_sk
N
.000
.000
.000
.000
.
Pr
98
98
98
98
98
Exp
98
98
98
98
98
ep_sk
98
98
98
98
98
Slk
98
98
98
98
98
slk_sk
98
98
98
98
98
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables Entered
slk_sk, exp, slk, ep_sk
Variables Removed
a
Method
. Enter
2
. slk
Backward
(criterion:
Probability of Fto-remove >=
.100).
. ep_sk
Backward
(criterion:
Probability of Fto-remove >=
.100).
3
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: pr
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1
.526a
.277
.246
7.19353
2
.526b
.277
.254
7.15591
3
.525c
.276
.261
7.12190
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, slk, ep_sk
b. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk
c. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
ANOVAd
Model
1
2
3
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1842.302
4
460.576
Residual
4812.457
93
51.747
Total
6654.760
97
Regression
1841.301
3
613.767
Residual
4813.459
94
51.207
Total
6654.760
97
Regression
1836.215
2
918.107
Residual
4818.545
95
50.722
Total
6654.760
97
F
Sig.
8.901
.000a
11.986
.000b
18.101
.000c
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, slk, ep_sk
b. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk
c. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
d. Dependent Variable: pr
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Exp
ep_sk
2
Beta
14.524
4.872
.924
.534
t
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
2.981
.004
4.850
24.198
.364
1.729
.087
-.137
1.985
-.009
.027
-.084
-.320
.749
-.063
.045
Slk
.041
.292
.018
.139
.890
-.540
.621
slk_sk
.002
.001
.329
2.063
.042
.000
.004
14.864
4.189
3.548
.001
6.547
23.182
.928
.531
.366
1.748
.084
-.126
1.982
ep_sk
-.009
.027
-.082
-.315
.753
-.062
.045
slk_sk
.002
.001
.340
2.446
.016
.000
.003
15.470
3.705
4.176
.000
8.115
22.825
Exp
.780
.248
.308
3.146
.002
.288
1.273
slk_sk
.002
.001
.309
3.161
.002
.001
.003
(Constant)
Exp
3
Std. Error
95% Confidence Interval for B
(Constant)
a. Dependent Variable: pr
Excluded Variablesc
Collinearity
Statistics
Model
Beta In
t
a
Sig.
Partial Correlation
Tolerance
2
slk
.018
.139
.890
.014
.471
3
slk
.016b
.123
.902
.013
.473
-.082b
-.315
.753
-.032
.113
ep_sk
a. Predictors in the Model: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk
b. Predictors in the Model: (Constant), slk_sk, exp
c. Dependent Variable: pr
D. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Multicollinearity
Auxilary Model
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Pr
32.9864
8.28286
98
Exp
16.3503
3.26612
98
2.8297E3
1522.05949
98
slk_sk
Correlations
pr
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
exp
Pr
1.000
.447
.448
exp
.447
1.000
.451
slk_sk
.448
.451
1.000
.
.000
.000
exp
.000
.
.000
slk_sk
Pr
N
slk_sk
.000
.000
.
Pr
98
98
98
exp
98
98
98
slk_sk
98
98
98
Model Summaryb
Model
R
R Square
.525a
1
Adjusted R Square
.276
Std. Error of the
Estimate
.261
7.12190
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
b. Dependent Variable: pr
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1836.215
2
918.107
Residual
4818.545
95
50.722
Total
6654.760
97
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
b. Dependent Variable: pr
F
18.101
Sig.
.000a
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
95% Confidence Interval for B
Beta
t
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
(Constant)
Exp
slk_sk
15.470
3.705
.780
.248
.002
.001
4.176
.000
8.115
22.825
.308
3.146
.002
.288
1.273
.309
3.161
.002
.001
.003
a. Dependent Variable: pr
Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
17.3090
45.1790
32.9864
4.35087
98
-2.93403E1
15.44098
.00000
7.04810
98
Std. Predicted Value
-3.603
2.802
.000
1.000
98
Std. Residual
-4.120
2.168
.000
.990
98
Residual
a. Dependent Variable: pr
2. Uji Heteroscendastictiy
Metode Park
Correlations
LnU2i_2
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
LnU2i_2
exp
slk_sk
1.000
.008
.012
Exp
.008
1.000
.451
slk_sk
.012
.451
1.000
.
.471
.454
.000
LnU2i_2
Exp
.471
.
slk_sk
.454
.000
.
LnU2i_2
98
98
98
Exp
98
98
98
slk_sk
98
98
98
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables Entered
slk_sk, expa
a. All requested variables entered.
Variables
Removed
Method
. Enter
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Removed
Variables Entered
Method
slk_sk, expa
1
. Enter
b. Dependent Variable: LnU2i_2
Model Summaryb
Model
R
R Square
.012a
1
Adjusted R Square
.000
Std. Error of the
Estimate
-.021
.92920
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
b. Dependent Variable: LnU2i_2
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
F
.012
2
.006
Residual
82.025
95
.863
Total
82.037
97
Sig.
.993a
.007
a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp
b. Dependent Variable: LnU2i_2
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
1.129
.483
.001
.032
6.378E-6
.000
exp
slk_sk
Std. Error
95% Confidence Interval for B
Beta
t
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
2.336
.022
.170
2.089
.003
.024
.981
-.063
.065
.011
.092
.927
.000
.000
a. Dependent Variable: LnU2i_2
Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
1.1311
1.1961
1.1600
.01109
98
-3.08333
1.76409
.00000
.91958
98
Std. Predicted Value
-2.606
3.255
.000
1.000
98
Std. Residual
-3.318
1.898
.000
.990
98
Residual
a. Dependent Variable: LnU2i_2
E. UJI NORMALITAS
F. UJI LINIERITAS
Model
R
1
.000a
Model Summaryb
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.000
-.021
453.05434326
a. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
R Square
Durbin-Watson
1.635
a
1
Model
Regression
Residual
Total
ANOVA
Sum of Squares
df
Mean Square
.000
2
.000
19499532.605
95
205258.238
19499532.605
97
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2
F
.000
Sig.
1.000b
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
5.357E-013
136.240
exp2
slk_sk2
.000
.000
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
.000
1.000
.491
.000
.000
1.000
.000
.000
.000
1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
95.0% Confidence Interval for
B
Lower Bound
Upper Bound
-270.470
270.470
-.975
.000
.975
.000
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Sri Murdianingsih
Tempat Tanggal lahir : Kab. Semarang, 9 Desember 1991
Alamat
: Kauman Lor, RT 08 RW 01 Kec. Pabelan Kan. Semarang
Riwayat Pendidikan : RA Miftahunnajihin Kauman Lor ( 1996 - 1997 )
MI Miftahunnajihin Kauman Lor (1997 - 2003 )
MTs Tarqiyatul Himmah Kauman Lor ( 2003 -2006 )
MAN Salatiga ( 2006 – 2009 )
Pondok Pesantren AL-Hasan Salatiga ( 2007 – 2009 )
Riwayat Pekerjaan
: Karyawan Produksi PT. Buana Intisari Garmen Semarang
( 2009 – 2010 )
Pramu Saji Sinar Mulya Abai Catring ( 2011 – sekarang )
Download