PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA SALATIGA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) Oleh SRI MURDIANINGSIH NIM 21310020 JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Sri Murdianingsih NIM : 21310020 Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam Program Studi : S1 PerbankanSyariah Judul : PERSEPSI DAN PERILAKU SANTRI KOTA SALATIGA SYARIAH TERHADAP DENGAN PERBANKAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING Telah disetujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 28Januari 2015 Pembimbing Dr. Anton Bawono, MSi NIP.1974032020031210 01 ii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisa Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah Dengan Sikap Sebagai Moderating ” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi agung baginda Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliyah kezaman yang penuh ilmu dan iman. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain Salatiga) 2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah Stain Salatiga 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah 4. Bapak . Dr. Anton Bawono, MSi selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada beliau. 5. Segenap Dosen Jurusan Syariah dan Program Studi Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga 7. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril dan materil, serta yang senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis. iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara dengan Nomor Induk Mahasiswa Yang berjudul Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 2014 Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah. Salatiga, Panitia Ujian Ketua Sidang Sekretaris Sidang NIP. NIP. Penguji I Penguji II NIP. NIP. Pembimbing iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wahyu Irawati Nim : 21310011 Jurusan : Syariah Program Studi : Perbankan Syariah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 28 Agustus 2014 Wahyu Irawati v MOTO DAN PERSEMBAHAN “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka “ (QS 13 : 11 Ar-Rad) “Jangan patah semangat apapun yang terjadi, jika kita menyerah habislah sudah” (Top Ittipat, Pengusaha) Sekripsi ini saya persembahkan untuk : Bapak, ibu,terimakasih untuk doakalian, dan saudara-saudaraku Siti Nurmilatul Jannah terimakasih untuk leptopnya, dan M. Muhson Burhani terimakasih untuk printernya dan adik Umi Nur Robiah untuk kopinya. Teman-teman geng pondok dan tim hore-hore yang selalu menemani dalam keluh kesah tak lupa adik-adik yang tergabung dalam CSMC (Isni, Indri,Peni Sisiska dan kawan-kawanya yang selalu mendukung serta selalu menanti cerita tentang kuliyah ku Teman-teman pembaca yang dapat memberikan motivasi agar saya dapat memberikan yang terbaik dalam karya ini walau belum sempurna. Untuk seseorang dihati saya terimakasih untuk semua dukungan yang anda berikan semoga bermanfaat untuk semuanya. vi ABSTRAK Murdianingsih Sri. 2015. Analisa Persepsi Sikap dan Perilaku Santri Pondok Pesantren di Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah . Skripsi, Jurusan Syariah, Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Anton Bawono, MSi. Kata Kunci : Persepsi (Ekspektasi dan Situasi Lingkungan), Sikap, dan Perilaku Pertumbuhan kantor pelayanan Perbankan Syariah masih kecil dibandingkan dengan Perbankan Konvensional. Hal ini tidak sebanding dengan masyarakat Indonesia yang sebagian besar memeluk agama Islam. Seharusnya denga kondisi masyarakat tersebut Perbakan Syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia terutama kaum santri yang merupakan masyarakat intlektual agama yang sebagian besar menentut ilmu diluar daerah asalnya sehingga membutuhkan jasa perbankan untuk jalur transfer uang sakunya. Suatu produk bisa tidak diminati karena adanya masalah dalam pemasaran. Pemasaran merupakan peperangan untuk membentuk persepsi konsumen. Sehingga penelitian ini mengkaji tentang analisa persepsi sikap dan perilaku santri terhadap Perbankan Syariah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah santri ponok pesanren di Salatiga dengan jumlah sampel 98 santri dari tiga tipe pondok pesantren yang berbeda (Salafiyah, Asyriyah, dan Kombinasi). Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner, studi pustaka dan wawancara. Data diolah dengan mengunakan uji reliabilitas, validitas, uji asumsi klasik dan regresi berganda. Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa persepsi ekspektasi berpengaruh positif terhadap perilaku, dan persepsi situasi lingkungan perpengaruh negatif terhadap perilaku. Namun setelah dimoderasi dengan sikap situasi ligkungan berpengaruh terhadap perilaku. Adapun saran yang dapat diberikan kepada Perbankan Syariah adalah agar pihak Perbankan dapat meningkatkan persepsi santri denagn membentuk duta perbankan dalam lingkungan pesantren dan menjadi seponsorsip dalam kegiatan pesantren. vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii KATA PENGANTAR .................................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi ABSTRAK ................................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 9 E. Sistematika Penulisan............................................................ 9 BAB II : LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11 B. Persepsi ................................................................................ 14 1. Pengertian....................................................................... 14 2. Proses Terbentuknya Persepsi ........................................ 14 3. Faktor-Faktor Persepsi ................................................... 16 a. Faktor Internal .......................................................... 16 viii b. Faktor Eksternal ....................................................... 19 C. Sikap..................................................................................... 23 1. Pengertian....................................................................... 23 2. Konsep Sikap ................................................................. 24 3. Model Sikap ................................................................... 24 4. Cara Mengukur Sikap .................................................... 25 D. Hubungan Persepsi dengan Sikap ........................................ 26 E. Perilaku ................................................................................ 27 F. Hubungan Persepsi dengan Perilaku .................................... 28 G. Hubungan Sikap dengan Perilaku ........................................ 28 H. Hubungan Persepsi Sikap dan Perilaku................................ 29 I. Hubungan Perilaku dengan Keputusan ................................ 29 J. Gambaran Umum Pondok Pesantren ................................... 30 1. Pengertian Pesantren ...................................................... 30 2. Tipe Pesantren ................................................................ 31 K. Perbankan Syariah................................................................ 32 1. Pengertian Perbankan Syariah........................................ 32 2. Sejarah ............................................................................ 33 3. Dasar Hukum ................................................................. 34 4. Prinsip Perbankan Syariah ............................................. 34 L. Kerangka Pemikiran Teoritik ............................................... 39 M. Hipotesa................................................................................ 40 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................... 41 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 41 C. Populasi dan Sampel............................................................. 41 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 44 E. Skala Pengukuran ................................................................. 46 F. Definisi Konsep dan Operasional ......................................... 47 G. Instrument Penelitian ............................................................ 49 ix H. Uji Instrumen Penelitian ....................................................... 53 1. Uji Validitas.................................................................... 53 2. Uji Reliabilitas ................................................................ 54 3. Uji Statistik ..................................................................... 54 a. Uji Parsial ................................................................. 54 b. Uji Simultan.............................................................. 55 c. Uji Koefisien Determinasi ........................................ 55 4. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 56 a. Uji Multicolinearity .................................................. 56 b. Uji Heteroscedasticity .............................................. 56 5. Uji Normality .................................................................. 57 6. Uji Linieritas ................................................................... 57 I. Analisa Regresi ..................................................................... 58 J. Alat Analisa .......................................................................... 59 BAB IV : ANALISA DATA A. Diskripsi Objek Penelitan .................................................... 60 1. Pondok Pesantren Al-Hasan ........................................... 60 2. Pondok Pesantren Al-Falah ............................................ 61 3. Pondok Pesantren Al-Azhar ........................................... 63 B. Analisa Diskriptif ................................................................. 64 1. Tipe Pesantren ................................................................ 64 2. Pendidikan ..................................................................... 65 3. Pesantren ........................................................................ 66 C. Analisis Data ........................................................................ 67 1. Uji Validitas ................................................................... 67 2. Uji Reliabilitas ............................................................... 68 3. UjiStatistik...................................................................... 69 a. Uji Parsial (t) ............................................................ 69 b. Uji Simultan (F) ....................................................... 73 c. Uji Determinan R2 .................................................... 74 x 4. Uji AsumsiKlasik ........................................................... 75 a. Uji Multikolinearitas................................................. 75 b. Uji Heteroscedasticity .............................................. 76 5. Uji Normalitas ................................................................ 77 6. Uji Linearitas.................................................................. 78 D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 79 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 85 B. Saran................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Perkembangan Lembaga Bank Syariah ...................................... 2 Tabel 2.1 : Penemuan Research Gap Penelitian ......................................... 13 Tabel 3.1 : Tipe Pesantren .......................................................................... 42 Tabel 3.2 : Variabel dan Indikator .............................................................. 52 Tabel4.1 : Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah .............. 62 Tabel 4.2 : Tipe Pesantren........................................................................... 65 Tabel 4.3 : Pendidikan................................................................................. 65 Tabel 4.4 : Pesantren ................................................................................... 66 Tabel 4.5 : Uji Validitas .............................................................................. 67 Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas ......................................................................... 68 Tabel 4.7 : Uji T ......................................................................................... 70 Tabel 4.8 : Uji T.Y ..................................................................................... 72 Tabel 4.9 : Uji F.Y ..................................................................................... 73 Tabel 4.10 : Uji R.Y ..................................................................................... 74 Tabel 4.11 : Uji Multikolinearitas ................................................................ 75 Tabel 4.12 : Uji Hetroscedasticity ............................................................... 76 Tabel 4.13 : Uji Linieritas ............................................................................ 79 Tabel 4.14 : Hipotesa ................................................................................... 84 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2 : KerangkaPemikiran ................................................................ 39 Gambar 4.1 : Uji Normalitas ........................................................................ 77 Gambar 4.2 : Grafik Norma Plot .................................................................. 78 xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan di dalam kehidupanya. Hal ini merupakan fitrah yang diberikan tuhan kepada manusia agar manusia berusaha dan fitrah itu tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan manusia. Dalam usaha memenuhi kebutuhanya itu manusia membutuhkan bantuan manusia lainya. Maka timbulah interkasi dan pembagian tugas yang diwujudkan bidang-bidang usaha dalam masyarakat. Interaksi dalam masyarakat tersebut diatur oleh kesepakatan yang tercermin norma-norma kemasyarakatan (Wibowo & Widodo, 2005:2). Dalam interaksi tersebut manusia dilibatkan dengan kegiatan tukar menukar atau sering disebut jual beli. Pada awalnya manusia melakukanya dengan tukar menukar barang yang sering kita ketahui dengan nama sistem barter. Kemudian diduga sistem tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan penukaran maka manusia mengembangkan alat tukar yang sering disebut dengan uang. Dizaman modern saat ini fungsi uang sangat vital karena hampir segala aspek kehidupan manusia mengunakan uang. Karena fungsinya tersebut uang sering beredar dari satu orang ke orang lain dari daerah ke daerah bahkan dari Negara ke Negara lain. Semakin rumitnya peredaran uang maka masyarakat membutuhkan suatu badan organisasi yang dapat mengelola keuangnya. Lembaga tersebut sekarang disebut dengan 1 lembaga Perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU Perbankan No. 10/1998). Kesadaran masyarakat untuk mengunakan jasa perbankan saat ini semakin meningkat, tidak terkecuali kesadaran masyarakat mengunakan layanan jasa keungan syariah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perbankan konvensional yang mendirikan unit syariah. Dengan asumsi perbankan akan diminati oleh nasabah, dan asumsi nasabah yang mengunkan layanan secara syariah akan lebih tenang karena mengutamakan kemaslahatan. Untuk lebih jelasnya perkembangan perbankan syariah bisa dilihat pada Tabel.1 mengenai perkembangan perbankan syariah yang dirilis dari OJK dalam kurun waktu tujuh tahun. Tabel 1.1 Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Bank Umum Syariah Jumlah Bank 5 6 11 11 11 11 11 581 711 1215 1401 1745 1998 2139 Jumlah Bank Umum Konvensional 27 25 23 24 24 23 23 Jumlah kantor 241 287 262 336 517 590 425 131 138 150 155 158 160 163 Jumlah Kantor Unit Usaha Sayriah BPRS Jumlah Bank 2 Jumla kantor 202 225 286 364 401 402 Sumber : Data Statistik OJK 2014 yang diolah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan syariah semakin meningkat dalam kurun waktu tujuh tahun. Namun menurut Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi mengatakan, meski tumbuh tinggi, namun jumlah rekening tabungan dan pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta. Oleh karena itu, perbankan syariah di Indonesia masih memiliki potensi sangat besar. Penetrasi rekening tabungan ada 12,7 juta, itu tumbuh 17% dari 10,8 juta. Sedang rekening pembiayaan 3 jutaan, naik 40%, jadi total 16 juta. Tapi tetap nominal tersebut kecil (www.liputan6news.com.06 Mar 2014). Permasalahan yang terjadi ketika suatu produk kurang diminati adalah adanya permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang maksimal. Ries dan Trout dalam Prasetiojo dan Ihawalau (2005 : 67) mengatakan bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah yang berlandaskan pada konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun pada kenyataanya seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada umumnya. Seperti dalam penelitian Hamidi dkk, (2000:16) mengenai Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri di Jawa Timur dengan variabel 3 429 faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku yang menunjukkan adanya faktor yang terkait dengan persepsi dari sudut (budaya, sosial, dan pribadi). Ia menyimpulkan bahawa persepsi masayarakat santri di Jawa Timur baik yang merupakan nasabah maupun non nasabah adalah positif. Yang memebedakanya adalah sikap mereka karena didapatkan adanya rasa ketidak percayaan atau keyakinan dari masyarakat santri yang tidak menjadi nasabah pada Bank Syariah. Karena menurut mereka walau secara konsep bank syariah sudah baik, akan tetapi dalam praktiknya Perbankan Sayriah masih menunjukkan ketidak sesuaian dengan konsep syariah yang ada. Dalam penelitian ini Hamidi mendapatkan bahwa persepsi santri terhadap Perbankan Syariah tidak mempengaruhi sikapnya. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:78) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002) dalam Sasongko (2012:14) bahwa didalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: 1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek. Yang dimaksud objek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. 2) Affective component: emosional yang merefleksikan 4 perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta (2004) dalam Sasongko (2012:16) komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen konatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli. Sedangkan faktor eksternal datangnya dari luar khususnya dari produsen dalam upayanya memberikan rangsangan kepada konsumen untuk memakai barang atau jasa yang mereka tawarkan. Fungsi sikap adalah Utilitarian melalui instrument ini suka dan tidak suka, sikap memungkinkan seseorang memilih produk yang memberikan hasil positif atau kepuasan, Prasetijo dan Ihalau (2005:111). Disinilah peran faktor-faktor prefensi sangat menentukan sikap nasabah positif atau negatif terhadap Perbankan Syariah. Sikap dapat mendorong orang untuk berperilaku secara konsisten terhadap objek yang dinamis, Larasati (2013:25). Schiffman dan Kanuk (2008:222) juga mengatakan bahwa sikap akan mepunyai dampak yang demikian meresap pada perilaku konsumen. Namun teori lain mengatakan sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian suatu merk, Peter dan Olson (2000:196). Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan adanya gap dalam hubungan persepsi dan sikap, gap 5 hubungan sikap dengan perilaku. Yang menjadi landasan permasalahan penelitian kurang diminatinya perbankan syariah oleh masyarakat. Responden penelitian ini lebih difokuskan pada responden santri. Karena Santri di pondok pesantren merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif dalam lembaga pendidikan yang agamis. Sudah tidak asing lagi bagi mereka mengenal syariah karena dalam pendidikan Keislaman terdapat ilmu-ilmu Fiqih dan Ahlaq sebagai dasar prinsip Perbankan Syariah. Para santri juga tidak asing dengan perbankan kemungkinan santri adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupanya mereka mengandalkan kiriman dari orang tuanya. Dan perbankan adalah salah satu akses yang digunakan untuk ternsfer uang guna memenuhi kebutuhan santri. Dengan adanya perbankan syariah bagaimana persepsi, dan sikap santri terhadap perbankan syariah. Dan apakah mereka berniat untuk melaksanakan syariah secara kaffah. Sehingga dari latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti mengenai Persepsi dan Perilaku Santri Pondok Pesantren di Kota Salatiga Terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap sebagai Variabel Moderating. Perbedaan penelitian ini dengan penelitan yang sebelumnya antara lain: pertama, dari segi sampelnya yaitu santri Salatiga yang tentunya memiliki perbedaan dalam hal budaya. Kedua, Variabel persepsi dengan dimensi (situasi lingkungan dan ekpektasi). Variabel moderating sikap dengan dimensi (kongitif, afektif, dan koanatif). Variabel 6 prilaku mengetahui bagaimana tindakan yang akan diputuskan oleh nasabah dengan dimensi penggukuran tahapan prilaku. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat rumuskan masalah agar pembahasan terfokus, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana pengaruh persepsi ekspektasi santri Kota Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah? 2. Sejauh mana pengaruh persepsi situasi lingkungan santri Kota Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah? 3. Sejauh mana sikap akan memoderasi persepsi ekspektasi dan situasi lingkungan terhadap keputusan santri untuk menjasi nasabah di Perbankan Syariah? 4. Sejauh mana pengaruh persepsi ekspektasi, persepsi situasi lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan santri untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah? 5. Apakah ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan santri untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah? 7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latarbelakang masalah dan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian yang dikehendaki sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi espektasi santri Kota Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah. 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi situasi lingkungan santri Kota Salatiga secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusanya untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah. 3. Untuk mengetahui sikap akan memoderasi persepsi ekspektasi dan situasi lingkungan terhadap keputusan santri untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah. 4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi ekspektasi, persepsi situasi lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan santri untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah. 5. Untuk mengetahui apakah ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan santri untuk menjadi nasabah di Perbankan Syariah. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 8 1. Kegunaan Secara Teoritis a. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba menggali konsep teoritis menegenai persepsi, sikap, perilaku terhadap Perbankan Syariah. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun sivitas akademika lainya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan ilmu pendidikan. 2. Kegunaan Secara Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Khususnya bagi penyusun umumnya bagi lembaga-lembaga yang berkecimpung dalam ekonomi dan bisnis syariah. E. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I. PENDAHULUAN Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Landasan Teori menerangkan mengenai pengertian bank syariah persepsi, sikap dan perilaku, pengkajian penelitian sebelumnya, 9 kerangka teori dan hipotesa yang memuat jawaban sementara atas masalah. BAB III. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, teknik analisis data. BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum objek penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, analisis data penelitian dan pembahasan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya. 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Beberapa penelitian tentang Persepsi, Sikap dan Perilaku antara lain adalah, penelitian Panca (2012:83) dalam penelitiannya menyatakan perepsi berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN Wali Songo Semarang. Dan penggujian sikap juga berpangaruh terhadap perilaku Dosen Fakultas Syariah IAIN Wali Songo Semarang terhadap perbankan syariah. Hasil tersebut juga diperkuat oleh penelitian Suparno (2009:10) dimana persepsi positif mahasiswa fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala terhadap perbankan syariah sebagai lembaga keuangan syariah. Selain itu penelitian lain dari Nurlela (2013:107) mengenai analisa perilaku berdasarkan regresi linier berganda, dihasilkan adanya pengaruh positif dan signifikan dalam proses pengambilan keputusan nasabah adalah variabel pisikologi dan pelayanan (dalam dimensi persepsi). Namun dalam kajian penelitian Hamidi (2000:13) tentang persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah, dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat santri Jawa Timur baik yang merupakan nasabah maupun bukan nasabah Bank Syariah, ditinjau dari pendekatan budaya, sosial, psikologis dan pribadi adalah positif terhadap Bank Syariah. Perbedaan yang terdapat pada masyarakat santri nasabah 11 dan yang tidak menjadi nasabah adalah pada sikap atau pilihan mereka memilih atau tidak memilih Bank Syariah. Faktor-faktor pendorong dan penyebab masyarakat santri dalam memilih dan tidak memilih Bank Syariah guna menjawab adanya gap antara persepsi positif dan variasi pilihan dari sikap masyarakat santri untuk menggunakan Bank Syariah. Melalui indepth interview diperoleh pula jawaban bahwa walau secara konsep Bank Syariah sudah baik, akan tetapi dalam peraktek perbankan syariah saat ini masih menunjukkan ketidak sesuaian dengan konsep yang ada, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian. Dapat disimpulkan dari penelitian Hamidi bahwa persepsi yang positif tidak berpengaruh terhadap sikap Santri di Jawa Timur. Penelitian lain dari Rahadi (2008:14) tentang Sikap Nasabah Terhadap Produk Bank Syariah Sumatra Selatan. Menyimpulkan nasabah berdasarkan karakteristik (jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan) tidak semua sikap nasabah sama terhadap atribut produk Bank Syariah. Khusus untuk nasabah berdasarkan karakteristik penghasilan perbulan tidak mempunyai perbedaan sikap terhadap semua atribut produk Bank Syariah. Penelitian yang lebih dalam mengenai persepsi dengan variabel situasi linkngan dan ekspektasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Maysaroh (2014:97). Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. diahsilkan tidak terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap keputusan 12 nasabah didasarkan pada analisa kuantitatif dimana t hitung (0,484) lebih kecil dari t tabel dalam indikator kelompok acuan. Pada penelitian Purwoko (2008:13) ada pengaruh keluarga sebagai kelompok acuan terhadap keputusan mengunakan produk perbankan di BRI cabang Sidoarjo. Dihasilkan uji t sebesar 2,621 dengan nilai sig. 0,010 lebih kecil dari 0,050. Penelitian mengenai variabel ekspektasi dalam penelitian Sugiyanto (2001:6) dihasilkan ada hubungan persepsi nasabah dalam memutuskan pilihanya sesuai ekspektasi terhadap keputusanya untuk menabung di Bank X. Adanya perbedaan penelitian tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2. 1 Penemuan Research Gap Penelitian Isu Penulis Hasil Persepsi Panca berpengaruh (2009) terhadap sikap perepsi berpengaruh negatif terhadap sikap Variabel Informasi Pemahaman produk Interpretasi Sikap bepengaruh terhadap perilaku Hamidi (2000) Persepsi positif terhadap perbankan syariah tidak mempengaruhi sikap Pendekatan budaya, sosial, psikologis dan pribadi Panca penggujian sikap juga berpangaruh terhadap prilaku Keyakinan (2009) Kepercayaan Tindakan Rahadi (2008) tidak semua sikap nasabah sama terhadap atribut produk Bank Syariah 13 karakteristik (jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, Pengaruh persepsi terhadap perilaku (keputusan). penghasilan bulan) Purwoko (2001) ada pengaruh keluarga sebagai kelompok acuan terhadap keputusan mengunakan produk perbankan di BRI cabang Sidoarjo. Lingkungan sosial, keadaan ekonomi dan sikap Sugiyanto (2001) dihasilkan ada hubungan persepsi nasabah dalam memutuskan pilihanya sesuai ekspektasi terhadap keputusanya untuk menabung di Bank X. diahsilkan tidak terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap keputusan nasabah Keamanan, bunga, pelayanan, hadiah, promosi (ekpektasi) Maysaroh (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah mengunakan perbankan syariah Sumber : Kumpulan berbagai jurnal dan skripsi yang diolah B. Persepsi 1. Pengertian Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137) mendefinisikan persepsi sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Sedangkan yang dikatakan Solomon (1999) dalam Ristiyati dan Jhn J.O.L (2005:67) persepsi merupakan sebagai proses sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih dan 14 per dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterprestasikan. Untuk memahami definisi tersebut Ristiyati dan Jhn J.O.L mendefinisikan maksud sensasi adalah sensasi datang melalui panca indra atau sistem sensorik berupa input sensorik yang sering disebut stimulus. Sehingga dapat disimpulkan persepsi merupakan pandangan seseorang mengenai objek stimulus baik berupa iklan, peristiwa, maupun benda yang ia hadapi. 2. Proses Terbentuknya Persepsi Stimulus yang ditrima seseorang sangat kompleks stimulus masuk dalam otak (melalui syaraf sensorik motorik) kemudian diartikan, ditafsirkan melalui proses yang rumit kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson, 1999) dalam (Krisdawati, 2012:32). Lebih jelasnya Solomon (1999) mengambarkan proses persepsi sebagai berikut: Stimuli Penerimaan Indra interprestasi Tangapan Gambar: 2.1 Diadaptasi dari ( Solomon, 1999 ) Persepsi 15 3. Faktor-Faktor Persepsi Ada faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi orang menurut Ristiyati dan Jhn J.O.L faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor Internal 1) Kebutuhan Saat itu (Motif) Adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterprestasikan stimulus secara berbeda. Semakin kuat kebutuhan itu, semakin besar kecenderungan untuk mengabaikan stimuli yang tidak ada hubunganya di lingkunganya. Menurut Abraham Maslow dalam Sasongko (2012:46) mengklasifiasikan kebutuhan secara sistematik kedalam lima kategori sebagai berikut: a. Kebutuhan yang paling pokok, seperti sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan Rasa Aman, Jika kebutuhan fisiologis terpenuhi maka kebutuhan rasa aman muncul menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi. Oleh sebab itu, kebutuhan ini akan memotivasi seseorang seperti jaminan keamanan. c. Kebutuhan Sosial, jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi maka kebutuhan itu tidak lagi 16 memotivasi perilaku. Selanjutnya, kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif perilaku seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang serta persahabatan. d. Kebutuhan Ego, Kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan diri, reputasi seseorang seperti pengakuan, dan penghormatan. e. Kebutuhan Perwujudan Diri, Kebutuhan yang hanya mulai mendominasi perilaku seseorang jika semua kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpenuhi. Keutuhan tersebut, merupakan kebutuhan yang dimiliki semua. 2) Nilai-Nilai yang Dianutnya Perilaku konsumen biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam produk yang secara simbolis atau ritualistic, Schiffmen dan Kanuk (2008:388). Bagaimanakah Islam memandang suatu permasalahan seperti halnya pandangan mengenai fenomena perbankan saat ini. Dalam hubunganya dengan perilaku konsumen atau nasabah Muslim, perbedaan persepsi manusia tidak dapat dielakkan. Namun dalam Islam telah memberikan rambu-rambu hukum kepada umatnya. Dalam Islam mendidik umatnya agar tidak berpersepsi yang buruk mengenai berbagai fenomena yang terjadi. 17 Meski aspek subjektif manusia yang berbeda-beda, namun dalam melihat suatu objek (berpersepsi) terbangun dari sebuah konsep pemikiran yang dianut oleh konsumen. Menurut Muflih (2006:93) selain konsep Utilitiy yang diartikan sebagai konsep kepuasan konsumen ada konsep maslahah yang hadir dalam konsep ekonomi Islam. Konsep maslahah diartikan sebagai konsep pemetaan perilaku konsumen berdasarkan asas kebutuhan dan perioritas. Ada porposi persepsi dalam Islam, Muflih (2006:97) yaitu: a. Maslahah bertujuan melahirkan manfaat, persepsi yang ditentukanya ialah konsumsi sesuai dengan kebutuhan. b. Konsep maslahah tidak selaras dengan kemahdhoratan, itulah sebabnya menciptakan persepsi yang menolak kemahdhoratan seperti menolak hal-hal yang haram maupun yang syubhad. c. Konsep maslahah memanifestasikan persepsi individu tentang upaya setiap pergerakan amalnya mardhatilah. 3) Ekspektasi atau Harapan Orang biasanya mempunyai harapan mengenai apapun yang mereka hadapi baik produk maupun jasa. Harapan terbentuk dari pengalaman sebelumnya, baik dari pengalaman yang didapat. Dapat dicontohkan pada acara seminar pasti calon peserta diberi informasi mengenai data pribadi dan latar 18 belakang pendidikan pembicara, bahkan produk diberi kemasan dengan bahan, warna dan gambar tertentu. Semua itu merupakan suatu yang mengkondisikan prospek untuk membentuk ekspektasi b. Faktor Eksternal 1. Sifat-Sifat Stimulus Faktor stimulus yang penting dan dapat mempengaruhi persepsi konumen antara lain: a) Kontras Pada umumnya sifat stimulus yang kontras merupakan salah satu sifat stimulus yang paling menarik perhatian. Sedang sifat stimulus pada Perbankan Syariah memiliki sifat yang kontras dengan perbankan konvensional. Baik dari pelayanan operasionalnya dan sistem yang dianut. b) Proximity Menurut prinsip kedekatan (Proximity), benda atau artikel yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan waktu maupun ruang akan dipersepsi sebagai bagianbagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi. Dalam contohnya Mandala Airlines dengan penumpang yang berjam tangan Rolex (mewah). Bank Syariah yang memiliki kedekatan dengan prinsip syariah maka dalam 19 iklanya atau oprasionalnya identik dengan budaya-budaya agama Islam. 2. Situasi Lingkungan Sosial Lingkungan adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal konsumen. Sedang lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial antara dan di antara masyarakat, Peter dan Olson (1999:5). Konsumen dapat berinteraksi dengan orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung (menjadi pendengar). Manusia adalah mahluk sosial, hubungan sosial ini didorong oleh harapan bahwa hubungan itu akan dapat memebantu mereka dalam usaha memenuhi kebutuhanya, Prasetijo dan Ihalauw (2005:147). Menurut Peter dan Olson (2000:23) ada beberapa elemen yang termasuk dalam lingkungan sosisal yaitu: a) Efek Budaya Budaya secara luas sebagai makna yang dimiliki bersama oleh sebagian besar masyarakat dalam suatu kelompok sosial. Konsumen membeli suatu produk sebagai cara untuk mengakuisisi makna budaya yang selanjutnya akan digunakan untuk membentuk identitas pribadi mereka. Misalnya penggemar olahraga yang memebeli topi atau jaket tim kesayangannya. Mungkin hal 20 yang sama akan terjadi pada nasabah pada Perbankan Syariah. b) Sub budaya Sub budaya adalah sekelompok orang tertentu dalam sebuah masyarakat yang sama-sama memiliki makna untuk tanggapan reaksi emosi, kepercayaan, nilai, dan sasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:382) sub budaya merupakan kelompok budaya yang berbeda yang ada sebagai segmen yang dapat dikenali dalam masyarakat tertentu lebih luas dan lebih kompleks. Yang termasuk sub budaya adalah seperti mahasiswa perguruan pesantren, pakar kenyataanya setiap kepercayaan dan tinggi, santri lingkungan, kelompok kebiasaan di pondok dan pensiunan yang mempunyai yang sama dapat digolongkan sebagai sub budaya. c) Kelas Sosial Kelas Sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat kedalam suatu hierarki setatus kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainya mempunyai kelas sosial yang lebih tinggi atau yang lebih rendah, Schifman dan Kanuk 21 (2008:329). Indeks variabel kelas sosial menurut Schifman dan Kanuk: a) Pekerjaan b).Pendidikan c) Penghasilan Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunkan variabel pendidikan karena responden merupakan santri di pondok pesantren yang belum memilki pekerjaan. Namun, memiliki kelas yang berbeda dalam segi pendapatan (uang saku) dan pendidikan (SMP, SMA, S1). d) Kelompok Refensi Kelompok refensi atau grup refensi adalah melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik refensi dalam pembentukan sudut pandang (persepsi) dan menentukan tindakan seseorang, Peter dan Olson (2000:104). Yang termasuk kelompok refensi adalah kelompok persahabatan, kelompok belajar, kelompok kerja yang bisa memberikan perbandingan (rujukan) orang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau pedoman, Sciffman dan Kanuk (2008:292). 22 Menurut Wahid (2001:18) kedudukan seorang Kiai adalah kedudukan ganda sebagai pengasuh dan pemilik pesantren. Ia dianggap memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kiai juga menjadi pembimbing para santri dalam segala hal. Fungsi ini menghasilkan peranan Kiai sebagai peneliti, penyaring, dan akhirnya menjadi assimilator aspek-aspek kebudayaan dari luar yang masuk ke dalam pesantren. Dalam penelitian kelompok refensi yang diambil adalah kelompok ustad atau kiai yang dianggap dapat memberikan refensi dalam pembentukan sudut pandang mengenai Perbankan Syariah C. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:114) adalah merupakan perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu. Definisi dari sikap (intitude) sebaga suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek yang diberikan, sikap adalah variabel terpenting yang dimanfaatkan didalam studi perilaku manusia. Schiffman dan Kanuk (2000:222) mengatakan bahwa sikap adalah predisposisi yang dipelajari dalam merespon secara konsisten suatu objek dalam bentuk suka atau tidak suka. 23 2. Konsep Sikap Prasetijo dan Ihalauw (2005:104) menyimpulkan bahwa dari pengertian sikap disetujui adanya konsep-konsep sikap sebagai berikut: a. Dalam bersikap ada objek yang disikapi. b. Suatu Predisposisi atau kecenderungan umum yang dipelajari atau dibentuk dan karena itu sikap memiliki kualitas motivasional yang dapat mendorong konsumen kepada suatu perilaku tertentu. c. Sikap itu Konsisten d. Sikap Terjadi dalam Suatu situasi e. Sikap terarah dan mempunyai intensitas tertentu, karena sikap menyebabkan orang mempunyai pandangan negatif terhadap objek sikap. Seberapa besar ketidak sukaanya atau sukanya terhadap objek sikap dinyatakan oleh intensitas itu. 3. Model Sikap Multicomponent Attitude model Prasetijo dan Ihalauw (2005:106). Perhatian dari model ini terfokus pada penetuan secara tepat komposisi sikap dengan maksud agar perilaku dapat dijelaskan dan diprediksi. Menurut model ini sikap konsumen atau nasabah terdiri dari tiga komponen yaitu: 24 a. Komponen Kognitif Berkenaan dengan kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge) konsumen pada suatu produk. kesadaran dan pengetahuan ini mencakup harga, feature, dan atribut produk. b. Komponen Afektif Adalah emosi atau perasaan terhadap suatu produk atau merek tertentu. Perasaan konsumen memiliki hakikat evaluatif yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu. Menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki objek tertentu. c. Komponen Koanatif Yaitu kecenderungan konsumen untuk melaksanakan tindakan dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu objek sikap. Dalam pemasaran komponen koanatif ini lebih ditekan pada ekspresi konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk. 4. Cara Menggukur Sikap Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau 25 memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan yang favorable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi halhal negatif mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak favorable. Suatu skala sikap dapat diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan tidak favorable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2000) dalam Sasongko (2012:42). D. Hubungan Persepsi dengan Sikap Sikap dibentuk oleh pembelajaran sehingga sikap bisa dipengaruhi dan diubah dengan pembelajaran pula. Pembentukan sikap sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kepribadian, dan stimulus yang didapatkan. Menurut Prasetiojo dan Ihalauw (2005:123) ada bermacam-macam starategi utuk mengubah sikap konsumen. Pertama adalah mengubah motivasi dasar dengan menumbuhkan secara kuat kebutuhan-kebutuhan konsumen (Motif). Kedua menghubungkan produk dengan suatu kelompok atau peristiwa tertentu karena sikap, mempunyai hubungan yang erat dengan kelompok sosial tertentu. Dari pemaparan tersebut ditemukan motif dan kelopok sosial adalah faktor pembentukan persepsi, sehingga untuk mengubah sikap tentunya harus mengubah persepsi konsumen 26 terlebih dahulu. Selain itu faktor sumber refensi atau tokoh panutan yang merupakan faktor persepsi juga sangat berpengaruh terhadap sikap. Seperti halnya kehidupan pesantren yang diwarnai oleh asetisme, dikombinasikan dengan kesediaan melakukan segenap perintah Kiai guna memperoleh berkahnya, tentu saja memberikan bekas mendalam pada jiwa seorang santri. Dan bekas tersebut akan akan membentuk sikap dalam hidup santri, Abdurahman Wahid (2001:22). Sedang menurut Sciffman dan Kanuk (2008:136) Individu bertindak dan bereaksi (sikap) berdasarkan persepsi mereka tidak berdasarkan pada realitas objektif. E. Perilaku Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:8) adalah perilaku konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Sedang menurut Schiffman dan Kanuk (2008:5) studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang atau jasa yang berhubungan dengan konsumsi. Selain itu perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. 27 Prasetijo dan Ihalauw (2005:5) menyimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan: 1. Tahapan perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli (purchasing). 2. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating). 3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi. F. Hubungan Persepsi dengan Perilaku Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap stimulus yang dihadapi. Persepsi berupa persepsi positif dan persepsi negatif, jika persepsi yang dihasilkan positif maka keputusan yang didapatkan adalah positif karena Persepsi merupakan faktor internal individu yang mempengaruhi perilaku, Prasetijo dan Ihalauw (2005:14). G. Hubungan Sikap dengan Perilaku Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannnya. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai, dalam Sasongko (2012:44). Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa. 28 H. Hubungan Persepsi Sikap dan Perilaku Persepsi, sikap, prasangka, dan perilaku saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Prasangka adalah sikap yang terbentuk dan berawal dari persepsi. Jadi, prasangka sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek. Yang selanjutnya akan mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya. Normalnya semakin positif persepsi yang ditangkap oleh seseorang akan menimbulkan sikap yang positif dan kemudian berpengaruh terhadap perilaku atau keputusan yang positif http://definisipengertian.com/2011/pengertian-sifat/. Namun dalam teori Peter dan Olson (2000:196) menyatakan sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian suatu merk. Yang artinya seseorang yang menangapi positif suatu stimulus belum tentu memutuskan untuk mengunakan barang yang ditawarkan oleh produsen. I. Hubungan Perilaku dengan Keputusan Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrial. Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. 29 Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Proses keputusan pembelian menurut Setiadi (2003) dalam Sasongko (2012:64) terdiri lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska pembelian. Keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulannya. Kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. J. Gambaran Umum Pondok Pesantren 1. Pengertian Pesantren Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang beberapa abad yang lalu. Kata pesantren berasal dari kata “santri”, yang diberi awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi pesantrian (pesantren) berarti tempat tinggal para santri, sedangkan santri adalah orang yang menuntut ilmu agama Islam, Fauzan (2006 : 1). Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam swasta tidak formal yang didirikan perorangan atau secara kelompok. Kegiatan pesantren dilakukan dari sebelum Subuh hingga 30 sesudah Isak sehingga mewajibkan santrinya untuk bermukim hingga selesai tujuanya. 2. Tipe Pesantren Setiap pesantren memiliki ciri khusus akibat perbedaan selera Kiai dan keadaan sosial budaya maupun sosial geografis yang mengelilinginya. Dari berbagai tingkat konsistensi dengan sistem lama dan keterpengaruhan oleh sistem modern, secara garis besar pondok pesantren dapat dikatagorikan kedalam tiga tipe Departemen Agama (2003:31) yaitu: a. Pondok Pesantren Salafiyah Salaf artinya “lama”, ”dahulu”, atau “tradisional”. Pondok pesantren salafiyah menyelenggarakan tradisional, adalah pondok pembelajaran sebagaimana yang pesantren dengan berlangsung yang pendekatan sejak awal pertumbuhannya. Pembelajaran agama Islam dilakukan secara individual atau kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik, berbahasa Arab. b. Pondok Pesantren Kholafiyah (Asyriyah) Khalaf artinya “kemudian” atau “belakangan”, sedangkan “ashri” artinya “sekarang” atau “modern”. Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern, melalui satuan pendidikan formal, baik madrasah (MI, MTs, MA atau 31 MAK), maupun sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK) atau nama lainnya. c. Pondok Pesantren Kombinasi Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah sebagaimana penjelasan di atas. Sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren yang berada di antara rentangan dua pengertian di atas. Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku dan menamakan diri pesantren salafiyah, pada umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan berjenjang. K. Perbankan Syariah 1. Pengertian Perbankan Syariah Bank adalah suatu lembaga yang mendapat izin untuk mengerahkan dana masyarakat berupa pinjaman sehingga sebagai perantara nasabah penyimpan dana dan pemakai akhir. Bank secara etomologis berasal dari bahasa Italia, yaitu kara banca yang berarti bangku atau tempat duduk. Bank adalah suatu lembaga, badan usaha, atau organisasi yang menyelengarakan jasa dalam lalulintas uang. Sedang menurut Undang-Undang Perbankan Bank No. 10/1998 yaitu “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. 32 Sedang pengertian Bank Syariah adalah bank yang dalam peroperasianya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata-cara bermuamalah secara Islami. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhwatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik usaha yang dilakukan di zaman Rosullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh beliau , Wibowo dan Widodo (2006:23). 2. Sejarah Perbankan Syariah Perbankan Syariah ditingkat intrernasional dipelopori oleh Islamic Development Bank (IDB). Didirikan oleh 22 negara anggota Organisasi Konferensi Islam pada tanggal 20 Oktober 1975. Kesempatan untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia sebenarnya mulai terbuka sejak tahun 1988 dengan adanya pakto 1988 (Oktober 1988), yaitu dengan adanya ketentuan bahwa bank boleh beroprasi dengan mengenakan bunga sebesar 0%. Keberadaan Bank Sayriah lebih dikembangkan lagi dengan berlakunya UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Namun UU tersebut belum tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank. Selain itu, pengertian bank bagi hasil yang dipakai dalam UU tersebut belum mencakup secara tepat pengertian 33 Bank Syariah maupun Islami Bank yang memiliki cakupan lebih luas dari pada pengertian bagi hasil. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada bulan Mei 1992, yang gagasan pendirianya muncul dalam loka karya bank tanpa bunga yang diprakasai oleh Majlis Ulama Indonesia. BMI ini lah yang menjadi Bank Syariah pertama di Indonesia. 3. Dasar Hukum Perbankan Syariah Akomodasi peraturan perundang-undangan Indonesia terhdap ruang gerak Perbankan Syariah terdapat pada beberapa peraturan perundang-undangan berikut ini: a. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. b. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral. UU ini memberi peluang bagi BI untuk menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip syariah. 4. Perinsip Perbankan Syariah Berikut ini prinsip perbankan syariah menurut http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank-syariah.htm) : a. Al Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan nisab bagi hasil menurut kesepakatan dimuka, jika usaha mengalami kerugian maka seluruh kerugian ditanggung oleh 34 pemilik usaha, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana, seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan dana. b. Al Musyarakah Musyarakah adalah akad kerjasama atau pencampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisab yang disepakati dan resiko akan ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama. c. Al-Wadiah Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada si penitip kapan saja si penitip menghendaki. d. Al Murabahah Murabahah adalah bagian dari jenis bai’, yaitu jual beli ditambah dengan sejumlah keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai, tangguhan, maupun diangsur. 35 e. Salam Salam adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli yang harga jualnya terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkannya yang telah saling disepakati, dimana waktu penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari, sementara pembayaranya dilakukan dimuka (secara tunai). Dalam praktek perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara angsuran. Harga jual yang ditetapkan oleh bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah dengan keuntungan. Dalam hal ini bank menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan, sedangkan jika bank menjualnya secara angsuran, maka kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. f. Istishna’ Istishna’ adalah transaksi jual beli seperti prinsip salam, yaitu jual beli dan penyerahannya dilakukan kemudian, tetapi penyerahan uangnya dapat dilakukan secara cicilan atau ditangguhkan. Spesifikasi barang pesanan harus jelas jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam kontrak istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya kontrak, jika terjadi 36 perubahan harga setelah kontrak ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung oleh nasabah. g. Al Ijarah Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyah) atas barang sendiri. Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat, jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual-beli. Perbedaannya terletak pada objek transaksinya, bila pada jualbeli transaksinya barang maka pada ijarah transaksinya adalah jasa. Dengan kata lain, ijarah adalah perjanjian sewa menyewa antara bank dan nasabah. Setelah kontrak berakhir, penyewa mengembalikan barang tersebut kepada pemilik. Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah, karena dalam perbankan syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamllik (sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan). h. Al Qordhul Hasan Qardh adalah perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang. Qardh dilakukan tanpa ada orientasi keuntungan, tetapi pihak bank sebagai pemberi pinjaman boleh meminta ganti biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak qardh. 37 i. Rahn Menahan salah satu harta pemilik/peminjaman sebagai jaminan (collateral) atas pinjaman yang diterimanya. Tujuannya untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang dijadikan sebagai jaminan, apabila barang rusak atau cacat, maka nasabah harus bertanggung jawab. Selain itu, bank dapat melakukan penjualan barang jaminan tersebut atas keputusan hakim. Nasabah mempunyai hukum untuk menjual barang tersebut dengan seizin bank, apabila hasil penjualan melebihi kewajibannya, maka kelebihan tersebut menjadi milik nasabah, dan bila hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya, maka nasabah menutupi kekurangannya. j. Al Hawalah Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Tujuan hawalah adalah untuk membantu suplayer mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang 38 dengan yang berutang. Hal tersebut dilakukan untuk risiko kerugian yang akan timbul. k. Al Wakalah Transaksi wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan yang berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama dari pihak lain. Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Orang yang diberikan amanat oleh orang lain maka orang yang diberi amanat akan melakukan apa yang diamanatkan kepada dirinya atas nama orang yang memberikan amanat (kuasa tersebut). Transaksi wakalah ini dapat dijumpai pada perbankan, seperti transaksi penagihan, pembayaran, agensi dan lain-lain. L. Kerangka Pemikiran Teoritik Kerangka pemikiran teoritik dituangkan dalam gambar sebagai berikut: Sikap Persepsi : 1. Ekspektas i perilaku 2. Situatsi lingkunga Gambar : 2.2 Kerangka Pemikiran 39 M. Hipotesa Hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: Hipotesa 1 ( ): persepsi ekspektasi secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah. Hipotesa 2 ( ): persepsi situasi lingkungan secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah. Hipotesa 3 ( ): persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan secaara signifikan akan mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga denagn dimoderasi sikap terhadap Perbankan Syariah. Hipotesa 4 ( ): persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah. Hipotesa 5 ( ): persepsi ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah. 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan, subjek atau objek penelitian yang diteliti yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angkaangka atau statistik dari suatu variabel untuk dikaji secara terpisah-pisah kemudian dihubungkan dengan menggunakan rumus regresi. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren di Kota Salatiga dengan objek penelitian para Santri di Pondok Pesantren. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2014. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2002:108). Sedangkan menurut Bawono (2006:28) diberi definisi sebagai keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini penulis mengunakan Santri Pondok Pesantren Sekota Salatiga sebagai objek penelitian. Dimana terdapat 30 Pondok Pesantren di Kota Salatiga dengan total santri 2771 orang. 41 2. Sampel Sampel Penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan subjek penelitian sebagai “wakil“ dari para anggota populasi (Supardi 2005:103). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunkan teknik Stratifid Random Sampling yaitu suatu teknik pengambilan sempel penelitian dengan menetapkan pengelompokan dalam kelompok tingkatan karena keadaan populasi bersifat hidrogen dan dapat dipilih agar menjadi homiogen. Pengelompokan terbagi dalam tiga tipe pesantren yaitu Tipe Ashiriyah, Tipe Salafiyah, Tipe Kombinasi. Total jumlah pesantren Sekota Salatiga penulis rangkum dalam tabel Tabel. 3.1. Tipe Pesantren Tipe Pesantren Jumlah Pesantren Jumlah Santri Ashiriyah, 6 653 Salafiyah, 16 1126 Kombinasi 8 992 Total 30 2771 Sumber :http://wiki.aswajanu.com Untuk menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut : ( 42 ) Dimana: S : Sampel P : Populasi e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini Sehingga dapat ditetukan sampel sebagi berikut: P : 2771 e : 10 % s =( s = 96,51 ) Sehingga sampel dari 2771 populasi adalah 96,51 kemudian dibulatkan menjadi 97. Kemudian untuk menentukan poporsi agar semua tipe pesantren mendapatkan kesempatan untuk menjadi objek maka digunakan metode proposional, maka masing-masing strata ditentkan jumlah sempel sebgai berikut: 1. Strata Ashiriyah = x 97 = 22,8 2. Strata Salafiyah = x 97 = 39,41 3. Strata Kombinasi = x 97 = 34,7 Dari perhitungan tersebut akan dibulatkan mejenjadi 1, sehingga didapatkan porposi sampel sebagai berikut: 1. Strata Ashiriyah =23 orang santri 2. Strata Salafiyah = 40 orang santri 3. Strata Kombinasi = 35 orang santri 43 Sedangkan untuk individu yang ditetapkan atau terpilih sempel penelitian dapat digunakan teknik aksidental.Yaitu pengambilan sampel dengan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2006:60). D. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengertian Data Data adalah merupakan alat bagi pengambil keputusan sebagai dasar pembuatan keputusan-keputusan atau pemecahan persoalan atau masalah, Supranto (2003:13). Data dapat berwujud sebagai suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, ataupun simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, kejadian maupun sebuah konsep. 2. Sumber dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder: a. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objek penelitian, Supranto (2003:20). Berupa wawancara, dan menyebar angket atau kuesioner. 44 b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet, Bawono (2006:30). 3. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh datadata seperti jumlah nasabah jumlah santri dan pondok pesantren di Kota Salatiga. Data statistik dari OJK sebagai bahan latar belakang. b. Koesioner atau Angket Metode kuesioner atau angket digunakan untuk mengumpulkan data-data dari responden atau santri secara langsung. Data-data tersebut akan menghasilkan data mengenai persepsi santri, sikap santri dan prilaku santri terhadap Perbankan Syariah. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan. c. Wawancara Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum pesantren terpilih sebagai sampel penelitian. 45 di Kota Salatiga yang d. Metode Studi Kepustkaan Merupakan metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti dan informasi dapat diperoleh melalui laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis, dan lain sebagainya. E. Skala Pengukuran Pengukuran ialah pemberian angka atau nilai pada atribut suatu elemen. Elemen ialah sesuatu yang menjadi objek penelitian, sedangkan atribut atau karaktristik adalah ciri, sifat atau hal-hal yang dimiliki elemen (semua keterangan mengenai elemen) Sekala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekla interval. Yaitu sekala yang digunakan jika jawaban untuk berbagai hal atau atau atribut yang bisa diangap oleh 5 butir (7 butir atau 10 butir) dan dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut, Supranto (2000:128) Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 0 sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori paling tinggi. Skala penilaian sampai dengan 10 lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik atau tidaknya sesuatu. Berikut adalah rentang penilaian daam skala interval: Sangat tidak setuju 0 1 2 3 4 5 6 46 7 8 9 10 Sangat setuju F. Definisi Konsep dan Oprasional 1. Variabel Bebas (Independen) Persepsi (X) Pemasaran suatu produk adalah upaya produsen untuk membentuk persepsi positif terhadap produk yang ditawarkan. Persepsi konsumen atau nasabah dibentuk dari dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Prasetiojo dan Ihalauw faktor internal terbentuk dari faktor Pengalaman yang didapatkan oleh nasabah, kebutuhan (motivasi), nilai-nilai yang dianut oleh nasabah, harapan atau ekpektasi nasabah terhadap Perbankan Syariah. Sedang faktor eksternal terbentuk dari faktor sifat stimulus yang dihadirkan produsen kepada calon konsumen. Selain itu faktor situasi lingkungan sosial konsumen atau nasabah juga akan mempengaruhi persepsi nasabah. Faktor-faktor tersebut sangat penting diperhatikan dalam pemasaran agar produsen dapat memutuskan strategi yang harus dilakukan. Persepsi dapat diartikan sebagai pandangan konsumen mengenai suatu objek produk, yang dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Sehingga semakin banyak kecocokan faktor yang dimiliki konsumen terhadap objek produk maka semakin positif persepsi yang terbentuk dalam benak konsumen. 2. Variabel Moderating Sikap (Z) Variabel moderating adalah yaitu variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) 47 hubungan antara variabel independen dengan dependen (Ghozali 2007:174). Variabel ini juga disebut juga variabel kedua yaitu sikap (Z) karena pembentukan sikap dapat memperkuat ataupun memperlemah suatu perilaku, Panca (2012:47). Sikap adalah pola perasaan, keyakinan dan kecenderungan perilaku terhadap suatu objek. Definisi yang dikemukakan oleh Allport dalam Sasongko (2012:37) makna sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten. Untuk mengetahui sikap konsumen positif atau tidak terhadap suatu objek dapat digunakan tiga komponen sikap. Perhatian dari model ini terfokus pada penentuan secara tepat kombinasi sikap, Prasetijo dan Ihalauw (2005:106). Menurut model ini sikap terdiri dari pertama komponen Kognitif yang berkenaan dengan kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai objek produk. Kedua komponen Afektif yang berkenaan dengan perasaan emosional yaitu apakah konsumen suka atau tidak suka terhadap objek produk. Ketiga komponen Koanatif yang berkenaan dengan kecenderungan untuk melaksanakan suatu tindakan seperti halnya niat untuk mengunakan produk tertentu dan niat dapat dilihat dari rasa ingin tahu konsumen terlihat dari ekspresi konsumen. Seperti rasa ingin tahu tentang produk yang ditawarkan. 48 3. Variabel Terikat (Dependen) Perilaku (Y) Perilaku konsumen dimaknai sebagai proses yang dilalui oleh seseorang. Perilaku positif konsumen terhadap produk dapat dinilai dari tahapan-tahapan yang dilakukan konsumen. Yaitu dengan cara meneliti tahapan perolehan konsumen untuk memperoleh produk yang ditawarkan. Kemudian menilai tahapan proses konsumsi apakah konsumen puas terhadap produk. Kemudian memperhatikan tindakan pasca beli konsumen atau pasca menggunakan produk, dengan indikator apakah ada pengunaan kembali produk atau merk tersebut, dan apakah konsumen akan merekomendasikan pada orang lain. G. Instrument Penelitian 1. Persepsi Dalam penelitian Hamidi (2000:16) faktor yang mempengaruhi persepsi santri terhadap perbankan syariah adalah: a. Faktor Budaya b. Faktor sosial c. Faktor pribadi Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap objek produk menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137): a. Motif b. Nilai yang dianutnya c. Ekspektasi d. Sifat stimulus 49 e. Situasi lingkungan Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan persepsi dan terhadap perilaku dengan indikator: a. Ekspektasi atau harapan b. Situasi lingkungan Dari faktor-faktor tersebut akan dijadikan indikator penelitian, yang kemudian akan dikembangkan menjadi pertanyaan kuesioner penelitian agar mempermudah untuk memberikan penggukuran. Dari faktor tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Ekpektasi 1. Sesuai dengan prinsip syariah sehingga dapat menjalankan syariah secara kaffah 2. Memberikan keuntunagan b. Situasi Lingkungan 1. Sesuai dengan budaya yang membentuk peribadi 2. Sesuai dengan subbudaya (jenis pesantern) 3. Sesuai dengan kelas sosial 4. Kelompok refensi (usdat atau kiai) 2. Sikap Dalam penelitian Panca (2011:32) pengukuran variabel sikap menggunakan indikator: a. Kepercayaan b. Keyakinan 50 Sedangkan dalam penelitian Sasongko (2012:55) pengukuran variabel sikap menggunakan indikator: a. Merek produk b. Pengetahan tentang produk c. Perasaan seseorang terhadap peroduk Dalam penelitian ini penggukuran variabel sikap penulis menggunakan indikator yang dikemukakan Sasongko karena memiliki kesamaan sifat dengan komponen sikap. 3. Perilaku Penggukuran perilaku menggunakan tahapan perilaku konsumen menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:8) yaitu : a. Tahap perolehan Dengan indikator: 1. Membuka rekening di bank syariah (membeli) 2. Menetukan Bank syariah (mencari) b. Tahap mengkonsumsi 1. Seberapa sering melakukan transaksi dengan bank syariah (menggunakan) 2. Kenyamanan menjadi nasabah di bank syariah (evaluasi) c. Tindakan Pasca beli 1. Tidak akan menggunakan bank lain selain syariah (loyalitas) 2. Merekomendasikan kepada teman 51 Tabel 3.2 Variable dan Indikator Variabel Dimensi Persepsi Ekspektasi a. Sesuai dengan prinsip Sekala syariah Interval b. Memberikan keuntunagan c. Tidak mendapatkan potongan administrasi Lingkungan sosial a. Sesuai dengan budaya Skala yang membentuk pribadi Interval b. Sesuai dengan subbudaya (jenis pesantern) c. Sesuai dengan kelas sosial d. Kelompok refensi (usdat atau kiai) Sikap (Z) Perilaku (Y) Indikator Kongitif Kepercayaan terhadap atribut produk Afektif Perasaan suka atau tidak suka terhadap produk Koanatif Pengetahuan terhadap produk Perolehan a. Membuka rekening di bank syariah (membeli) b. Menetukan Bank syariah (mencari) Konsumsi c. Seberapa sering melakukan transaksi dengan bank syariah (menggunakan) d. Kenyamanan menjadi nasabah di bank syariah (evaluasi) 52 Penggukuran Sekala Interval Sekala Interval Pasca konsumsi e. Tidak akan menggunakan bank lain selain syariah (loyalitas) f. Merekomendasikan kepada teman Sumber : dikembangkan untuk penelitian 2014 H. Uji Istrumen Penelitian Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah antara lain : 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner tersebut sahih atau tidak Bawono (2006:68). Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solutio). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skornya. Butir pertanyaan dikatakan signifikan jika kolom total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang dengan dua kemungkinan : 1. Jika berbintang satu (*) berarti korelasi signifikan pada level 5% untuk dua sisi. 53 2. Jika berbintang dua (**) berarti korelasi signifikan pada level 10% untuk dua sisi. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk megukur reliabilitas menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,060. 3. Uji Statistik Uji Statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang dianalisis. Uji statistik dapat dilihat dari: a. Uji Parsial Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Selain itu dengan memilih backward (pada method) dapat mengetahui variabel-variabel yang secara parsial atau individu dikeluarkan dari model. Untuk mengetahui variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara individu maka dapat melihat nilai sig pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai sig < 0,050 maka signifikan, namun jika 54 sebaliknya maka variabel independen secara individu tidak mempengaruhi variabel dependen, Bawono (2006 : 122). b. Uji Simultan Uji Simultan atau uji secara serempak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat. Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari persamaan regresi. Jika nilai sig < 0,050 maka signifikan, namun jika sebaliknya maka variabel independen secara serempak tidak mempengaruhi variabel dependen. c. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen. Ciri-ciri nilai R2 adalah: a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0 ≤ R2≤ 1). b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 55 4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis regresi. Melalui uji asumsi klaik ini, diharapkan model regresi yang tidak bias dan handal uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Multicolinearity Uji digunakan Multicolinearity untuk atau mendeteksi ada multikolinearitas tidaknya gejala Multicolinearit. Gejala ini adalah dimana terjadi korelasi yang signifikan antar variabel independen. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas dalam model penelitian ini adalah metode auxilary. Yaitu meregeresikan variabel independen untuk mendapatkan membandingkannya dengan kemudian dari persamaan utama. Jika nilai < utama maka tidak ada gejala multikolinearitas jika > maka terjadi gejala multikolinearitas, Bawono (2006:122) . b. Uji Heterocendasticity Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit heteroskendastisitas digunakan metode Park. Yaitu dengan menjadika sebagai fungsi dari variabel-variabel bebas yang dinyatakan sebagai berikut : = 56 Persamaan diatas dijadikan pentuk persamaan log sehingga menjadi: =α+ Ln Karena Ln + umumnya tidak diketahui maka ini dapat ditaksir menggunakan sebagai proksi sehingga: =α+ Ln Ln Jika keofisien parameter + dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan ada gejala heteroscedesiticity dan sebaliknya jika signifikan secara statistik maka tidak ada tidak gejala heteroscedesiticity, Bawono (2006 : 137). 5. Uji Normality Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot. 6. Uji Linieritas Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam 57 spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Lagrange Multiplier. Yaitu bertujuan untuk mendapatkan nilai dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan . Kriteria analisis: 1. Jika x2 hitung > x2 tabel spesifikasi model persamaan regresi linier tidak benar 2. Jika x2 hitung <x2 tabel spesifikasi model persamaan regresi linier benar, Bawono (186:2006). I. Analisa Regresi Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi (X), sikap (Z), terhadap perilaku (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari dengan rumus: Y= + X1 + X2 + Z+ X1.Z + Keterangan: Y = variabel perilaku = konstanta - = koefisien X1 = variabel ekspektasi X2 = variabel situasi lingkungan Z = variabel sikap e = kesalahan baku 58 X2.Z + e J. Alat Analisa Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam Program olah data SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya 59 BAB IV ANALISA DATA A. Diskripsi Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah santri pondok pesantren di Kota Salatiga. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang kompetens dalam bidang ilmu agama. Menurut pencataatan statistik Kementerian Agama Kota Salatiga 2014 terdapat 30 pondok pesantren dengan total Santri 2771 orang Santri. Yang tersebar di seluruh kota, Salatiga merupakan kota dengan jumlah kecamatan sebanyak 4 dan 22 kelurahan. Pesantren di Salatiga terdiri dari tiga tipe Pesantren yaitu: Salafiyah, Khlafiyah dan Kombinasi. Jumlah keseluruhan pesantren yang digunakan untuk penelitian adalah tiga pondok pesantren yang masing-masing mewakili tipe Salafiyah, Khalfiyah dan Kombinasi ketiga pesantren tersebut adalah: 1. Pondok Pesantren Al-Hasan Pondok pesantren Al-Hasan merupakan pondok pesantren bertipe Salafiyah. Yang terletak di Desa Banyu Putih Rt. 03/01 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga. Tokoh Pendiri pondok pesantren ini adalah almarhum Kiai Syamhari yang kemudian saat ini dipimpin oleh putra beliau yaitu bapak KH. Ihcanudin. Dalam sistem pembelajaran agama Islam dilakukan secara individu untuk pembelajaran membaca Alquran atau disebut dengan penagjian sorogan, setiap santri wajib melakukanya hingga menghatamkan 60 30 jus Al-Quran. Dan pembelajaran berkelompok untuk pendidikan agama seperti Fiqih, Ahlaq, dan Bahasa Arab. Sumber materi pendidikan berasal dari kitabkitab klasik, seperti kitab Sulam Safinah untuk materi fiqih, Mar’atus Sholikhah untuk ahlak kepermpuanaan dan kitab Jurumiyah untuk materi Bahasa Arab. Santri di ponpes Al-Hasan terdiri dari santri putra dan putri yang masing-masing berjumlah 35 santri putra dan 45 santri putri dimana setiap santri memiliki kegiatan belajar diluar pesantren atau belajar disekolah formal diluar pesantren pada setiap paginya baik di SMP, MTs, SMA, MAN, STAIN, Universitas maupun lembaga pendidikan lainya yang ada di Kota Salatiga. 2. Pondok Pesantren Al-Falah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah, berdiri pada tahun 1986. Pendirinya adalah KH. Zoemri RWS bersama istri Beliau yang bernama Hj. Nyai Latifah. Dengan jumlah santri 260 santri yang terdiri dari 130 santri putra dan 130 santri putri. Dalam pembelajaran agama mengunakan sistem madrasah diniyah dengan materi pelajaran khusus pelajaran Agama. Adapun lama belajar adalah 6 tahun, pendidikan ini diwajibkan bagi santri putra maupun putri. Sistem pembelajaran untuk memahami kitab-kitab klasik dengan sistem weton dan sorogan. Dalam pembelajaran ilmu agama peasntren Al-falah sudah memiliki kurikulum sendiri untuk pemadatan materi agama, kurikulum yang dimiliki diantaranya sebagai berikut: 61 Tabbel 4.1 Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah No Tingkatan Kelas 1. Materi Pembelajaran - Hidayatus Sibyan Tingkat Dasar (Kelas I Ula) - Risalatul Quro’ - Aqidatul Awam - Fasolatan - Al Qur’an - Mabadi Fiqih - Tufathul Atfal - Ta’lim Muta’alim 2. Kelas II Ula - Ta’lim Muta’alim - Madharijah Su’ud - Safinatun Najah - Risalatul Najah - Al Qur’an 3. Kelas III Ula - Al Jurumiyah - Amsilatut Tasrifiyah - Sulam Taufiq - Hadist Arba’in Nawawi - Addaroryul Bahiyah - Sulam Munajab 4. Kelas I Wustho - Al Imrithi - Matnul Ghoyah 62 - Targhib Wa Targhib - Qowaidul I’rob 5. Kelas II Wustho - Alfiyah I - Fathul Muin Sumber : PP Al-Falah 2014 Letak geografis pondok pesantren Al-Falah terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Selain pendidikan agama Pendidikan di pesantren Al-Falah juga dikombinasikan dengan materi pembelajaran umum. Pada tahun 1995 pesantren Al-Falah menambah krikulum pembelajaran yaitu: Kursus bahasa Inggris, Kaligrafi, Khitobiyah, Qiro’atul Qur’an, bahasa Arab, dan menjahit. Selang sepuluh tahun kemudian tepat pada tahun 2005 melihat tantangan moderenisasi zaman. Maka pesantren Al-Falah mendirikan SMK Al-Falah dengan dua jurusan yaitu jurusan Otomotif dan jurusan Tata Busana. 3. Pondok Pesantren Al-Azhar Sebuah pondok pesantren putri yang memiliki takhassus pada bidang hafalan Al-Qur’an, dengan corak pesantren semi tradisionalmodern (Kombinasi). Dengan jumlah santri 50 santri putri dimana semua santri dikonsentrasikan untuk menghafal Al-Quran, namun bagi yang belum sanggup membaca Al-Quran dengan baik dan benar diperkenankan juga mengaji Al-Quran bin-nazhar. Pesantren ini tidak memberi batasan waktu dan usia bagi para santri, terbuka bagi 63 mahasiswi, pelajar tingkat SD, maupun santri yang hanya ingin berkonsentrasi belajar di pondok saja untuk menghafal Al-Quran. Didirikan pada tahun 1993, pesantren ini diasuh oleh Hj.Siti Zulaecho, AH. Beliau adalah alumnus Ponpes BUQ Betengan Demak dan Masjid Agung Kauman Semarang. Lokasi pesantren terletak di tepi jalan utama Solo-Semarang, Alamat: Jl. Soekarno-Hatta no. 39, Kel. Cebongan, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga. B. Analisa Diskriptif Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pesantren, asal pesantren dan pendidikan terahir. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah di sebar. 1. Tipe Pesantren Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan tipe pesantren. Dalam penelitian ini tipe pesantren dikelompokkan menjadi tiga yaiti salafiyah, asyriya dan kombinasi. Untuk mengetahui proporsi tipe dengan jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini 64 Tabel 4.2 Tipe Pesantren TIPE_PESANTREN Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent ASYRIYA 22 22.4 22.4 22.4 KOMBIN 36 36.7 36.7 59.2 SALAFI 40 40.8 40.8 100.0 Total 98 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah,2014 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui total responden terbanyak adalah dari tipe salafi sebanyak 40 responden atau 40,8%. Sedang untuk tipe kombinasi berada pada urutan kedua terbanyak yaitu 36 responden atau 36,7%. Sedang untuk tipe asyriya sebanyak 22 responden atau 22,4%. Hal ini sesuai dengan sampel yang direncanakan sebelumya. 2. Pendidikan Pengelompokan berdasarkan pendidikan terarir dapat dilihat dari tabel 4.3 Tabel 4.3 Pendidikan PENDIDIKAN Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent D3 6 6.1 6.1 6.1 S1 75 76.5 76.5 82.7 SMA 17 17.3 17.3 100.0 Total 98 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah,2014 65 Dari tabel diatas frekuensi responden terpanyak berpendidikan S1 dengan nilai 76 responden atau 76,5%. Dan yang kedua adalah SMA dengan nilai 17 responden atau 17,3%. Dan frekuensi terkecil adalah D3 dengan nilai 6 responden atau 6,1%. 3. Pesantren Adapun pondok pesantren yang terpilih menjadi objek penelitian secara aksidental adalah Ponpes Al-Hasan mewakili tipe salafiyah, Ponpes Al-Falah mewakili tipe kombinasi dan Ponpes Al-Azhar mewakili tipe Asyriya. Untuk mengetahui proposi berdasarkan pesantrennya dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Pesantren PESANTREN Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent AL-AZHAR 22 22.4 22.4 22.4 AL-FALAH 36 36.7 36.7 59.2 AL-HASAN 40 40.8 40.8 100.0 Total 98 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah,2014 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui total responden terbanyak adalah dari tipe Al-Hasan sebanyak 40 responden atau 40,8%. Sedang untuk tipe Al-Falah berada pada urutan kedua terbanyak yaitu 36 responden atau 36,7%. Sedang untuk tipe Al-Azhar sebanyak 22 responden atau 22,4%. Dengan demikian pengelompokan perwakilan pesantren sesuai dengan tipe pesantren. 66 C. Analisa Data 1. Uji Validitas Uji validiatas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak, Bawono (2006:68). Berikut hasil uji validitas dengan metode Korelasi antar scor butir pertanyaan dengan total scor–nya. Suatu pertanyaan dikatakan signifikan atau tidak korelasi dapat dilihat pada kolom total scor yang dihasilkan. Jika terdapat dua bintang (**) maka berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi. Jika terdapat satu bintang (*) berarti korelasi signifikan berada pada level 5% (0,05). Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel : No Tabel 4.5 Uji Validitas Item Total Score Pertanyaan Correlation Variabel 1. Ekspektasi 2. Situasi Iingkungan 3. Sikap 4. Perilaku .749** .875** .641** .906** .841** .884** .758**** * .811*** .718** .663** .756** .573** .642** .778** .770** .903** .863** .832** .874** BT 1 BT 2 BT 3 BT 1 BT 2 BT 3 BT 1 BT 2 BT 3 BT 4 BT 5 BT 6 BT 7 BT 1 BT 2 BT 3 BT 4 BT 5 BT 6 Sumber : Data primer yang diolah,2014 67 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Korelasi setiap butir pertanyaan terhadap total scor setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Jadi semua butir pertnyaan valid dan layak untuk penelitian berikutnya. 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu Bawono (2006 : 63). Uji ini dilakukan terhadap seluruh item atau pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien cronbach alpha. Nilai cronbach alpha kritis pada penelitian ini menggunakan nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha ≥ 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Uji Reliabilitas X1 Variabel cronbach alpha Keterangan X1 .623 Reliable X2 .847 Reliable Z .827 Reliable Y .915 Reliable Sumber : Data primer yang diolah,2014 Berdasarkan tabel diatas Cronbach alpha untuk semua variabel > 0,60 yang berarti Reliable untuk pengukuran dan penelitian selanjutnya. 68 3. Uji Statistik a. Uji Parsial Dalam uji ini dilakukan uji regresi dengan Method Backword. Dengan tujuan untuk melihat variabel apa saja yang lolos untuk uji selanjutnya dan variabel apa yang bisa dimoderasi oleh sikap sebagai moderating. Persamaan yang digunakan adalah : Y= + X1 + X2 + Z+ Keterangan : Y = variabel perilaku = konstanta = koefisien X1 = variabel ekspektasi X2 = variabel situasi lingkungan Z = variabel sikap e = kesalahan baku - 69 X1.Z + X2.Z + e Tabel 4.7 Uji T = + X1 + X2 + Z+ X1.Z + X2.Z + e a Coefficients Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) 9.942 Exp 1.686 .730 ep_sk -.064 .045 Slk -.089 .303 .002 Sig. Lower Bound .896 .665 2.311 -.619 -1.414 -.039 .001 1.115 .733 1.342 9.892 Exp 1.637 .707 ep_sk -.061 .044 slk_sk .002 .001 1.054 .700 12.871 5.420 Exp .724 .263 slk_sk .001 .001 Sk .281 .426 15.470 3.705 Exp .780 .248 slk_sk .002 .001 (Constant) Sk 4 t .132 Sk 3 Beta 1.308 slk_sk 2 Std. Error 95% Confidence Interval for B (Constant) (Constant) -18.436 21.053 .023 .237 3.135 .161 -.154 .026 -.294 .769 -.690 .512 .306 1.920 .058 .000 .003 .387 1.522 .132 -.340 2.570 .136 .892 -18.302 20.985 .646 2.316 .023 .233 3.041 -.593 -1.390 .168 -.149 .026 .286 2.000 .048 .000 .003 .365 1.507 .135 -.335 2.443 2.375 .020 2.110 23.633 .286 2.754 .007 .202 1.246 .243 1.735 .086 .000 .003 .097 .659 .512 -.566 1.128 4.176 .000 8.115 22.825 .308 3.146 .002 .288 1.273 .309 3.161 .002 .001 .003 a. Dependent Variable: pr Sumber : Data primer yang diolah,2014 70 Upper Bound Uji parsial ini mengunakan method backward, Dari hasil uji parsial diatas dapat dilihat bahwa variabel yang dapat dimoderasi oleh variabel sikap (Z) adalah variabel situasi lingkungan (slk atau X2) dan variabel ini tidak bisa berdiri sendiri karena dihasilkan nilai sig 0,088 lebih besar dari 0,050. Sehingga hipotesa 2 yang berbunyi ”persepsi mempengaruhi situasi keputusan lingkungan santri Kota secara individu Salatiga terhadap Perbankan Syariah” ditolak. Namun setelah dimoderasi dengan variabel sikap nilai sig berubah menjadi 0,002. Dengan demikian hipotesa 4 yang berbunyi: ”persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan secara signifikan akan mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga dengan dimoderasi sikap terhadap Perbankan Syariah” dapat diterima. Dengan catatan hanya variabel situasi lingkungan saja yang dapat diterima. Dapat dilaihat dari hasil uji parsial diatas bahwa variabel yang lolos adalah ekpektasi (exp atau X1) dan situasi lingkungan (X2) yang dimoderasi dengan sikap (Z). Sehinnga didapatkan model persmaan baru sepertierikut: Y= + X1 + X2.Z + Ñ” Model persamaan ini digunkan untuk uji regresi selanjutnya sehingga didapatkan uji t sebagai berikut : 71 Uji TY = + Tabel 4.8 X1 + X2.Z + Ñ” Coefficients a Standard ized Unstandardized Coefficie Coefficients nts Model 1 Std. Error B (Const ant) 95% Confidence Interval for B Beta T Sig. Lower Bound Upper Bound 15.470 3.705 4.176 .000 8.115 22.825 Exp .780 .248 .308 3.146 .002 .288 1.273 slk_sk a. Dependent Variable: pr .002 .001 .309 3.161 .002 .001 .003 Sumber : Data primer yang diolah,2014 Pada tabel di atas menunjukkan nilai T hitung sebesar 3,146 untuk variabel ekspektasi dengan nilai signifikan sebesar 0,002. Dengan demikaian Hipotesa 1 yang berbunyi “persepsi ekspektasi secara sendiri-sendiri mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah” diterima. Dan 3,161 untuk variabel slk_sk dengan nilai singnifikasi yang sama dimana nilai signifikasi ini kurang dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga memberikan keputusan bahwa variabel independen persepsi yang diukur dengan ekpektasi dan situasi lingkungan dengan mempengaruhi dimoderasi variabel oleh dependen sikap perilaku secara parsial santri terhdap perbankan syariah. Dari uji parsial ini kita dapat melihat peerbandingan nilai sig. setiap variabel sehingga dapat diketahui variabel independen mana yang lebih dominan mempengaruhi variabel dependen. Hal 72 ini dapat menjawab Hipotesa 5 yang berbunyi “persepsi ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan santri Kota Salatiga terhadap Perbankan Syariah” ditolak. Diketahui bahwa nilai T hitung untuk variabel (X1) sebesar 3,146 sedangkan untuk variabel (X2.Z) lebih besar yaitu 3,161. b. Uji Simultan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen Bawono (2006:91). Dengan cara melihat besarnya nilai Sig. jika nilai sig. lebih kecil dari 0,05 berarti pada α sebesar 0,05 variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan . Tabel 4.9 Uji FY = + X1 + ANOVAb Sum of Squares Model 1 Df X2.Z + Ñ” Mean Square Regression 1836.215 2 918.107 Residual 4818.545 95 50.722 F 18.101 Sig. .000a Total 6654.760 97 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp sb. Dependent Variable: pr Sumber : Data primer yang diolah,2014 Pada tabel di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 18.101 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dimana nilai signifikasi ini kurang dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga memberikan keputusan 73 bahwa variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu perilaku santri terhadap Perbankan Syariah secara signifikan. Dengan demikaian Hipotesa 3 yang berbunyi: “ada pengaruh persepsi dan sikap terhadap keputusan santri kota Salatiga untuk menjadi nasabah Bank Syariah secara Simultan” dapatditerima. c. Uji Koefisien Determinasi Uji R adalah uji korelasi atau untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, Periyatno (2008:134). Uji RY = Tabel 4.10 + X1 + X2.Z + Ñ” b Model Summary Model 1 R .525a R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .276 .261 7.12190 Durbin-Watson 1.665 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp b. Dependent Variable: pr Sumber : Data primer yang diolah,2014 Dari tabel summary diatas dapat dilihat koefisien korelasi (R) sebesar 0,525 ini artinya ada hubungan sebesar 0,525 antara variabel dependen perilaku dan variabel independen (persepsi) santri terhadap Perbankan Syariah. Sehingga dapat disimpulkan korelasi persepsi dengan perilaku mempunyai hubungan yang cukup kuat. Koefisien determinasi ( ) sebesar 0,276 ini berati kontribusi variabel independen (persepsi) mempengaruhi variabel dependen (perilaku). Ini berati kontribusi variabel independen 74 mempengaruhi variabel dependen sebesar 27,6% sedangkan sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicolinearity Multicollinearity adalah suatu keadaan dimana antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 10). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya Priyatno (2009:152). Dengan mengunakan metode auxiliary yaitu regresi antar variabel independen. Kreteria analisis jika dari hasil regresi utama lebih besar dari regresi kedua maka persamaan tersebut tidak ada gejala multikon, Bawono (2006:122) maka dihasilkan uji sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Multicollinearity X2 = + X2.Z + Ñ” Model Summaryb Model R R Square a Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .451 .203 .195 2.93081 a. Predictors: (Constant), slk_sk b. Dependent Variable: exp Sumber : Data primer yang diolah,2014 Durbin-Watson 1.925 Dari hasil uji Multicollinearity dengan meregesikan variabel X1 (ekspektasi) dan variabel X2 situasi lingkungan yang dimoderai dengan (Z) sikap. Dapat dilihat bahawa nilai R squer 75 sebesar 0,203 ini lebih kecil dari R squer utama yaitu 0,276. Ini berarti model persamaan ini tidak ada gejala Multicollinearity. b. Uji Hetroscedasticity Uji heteroskendastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresiter jadi ketidaksamaan varians. Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya heteroskendastisitas. Uji ini mengunakan metode park yaitu dengan meregesikan variabel independen dengan Ln sebagai variabel dependen. Dengan keretirea analisis persamaan regresi yang tidak signifikan menandakan tidak adanya gejala Heteroscedasticity dalam penelitian ini dihasilkan sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Heteroscedasticity Ln = + X2.Z + Ñ” X1 + Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 Std. Error B (Consta nt) Exp slk_sk 1.129 .483 .001 .032 6.378E-6 .000 Standardi zed Coefficien ts Beta 95% Confidence Interval for B T Sig. Lower Bound Upper Bound 2.336 .022 .170 2.089 .003 .024 .981 -.063 .065 .011 .092 .927 .000 .000 a. Dependent Variable: LnU2i_2 Sumber : Data primer yang diolah,2014 Dari persamaan regresi tersebut nilai sig. lebih dari 0,050 artinya variabel tidak signifikan sehingga bisa disimpulkan bahwa 76 model regresi yang kita gunakan tidak terdapat gejala heteroskendastisitas. 5. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka data berdistribusi normal, Panca (2012:73). Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi norma l, Bawono (2006:174). Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Ujji Noramlitas Y = + X1 + 77 X2.Z + Ñ” Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Sumber : Data primer yang diolah,2014 Dari grafik normal plot disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 6. Uji Linieritas Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesisifikasi model dapat berupa linier, kuadrat, atau kubik, Bawono (2006:176) Dalam uji ini digunakan metode Lagrange multiplier uji ini bertujuan untuk mendapatkan x2 dengan cara mengalikan jumlah data.berikut hasil uji linieritas: 78 Tabel 4.13 Uji Linieritas res_1 = + + + Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate 1 .000a .000 -.021 453.05434326 1.635 a. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2 b. Dependent Variable: Unstandardized Residual Sumber : Data primer yang diolah,2014 Dari tabel diatas dapat diketahui nilai x² hitung < x² tabel maka spesifiksi model persamaan regresi linear adalah benar. D. Pembahasan Hasil penelitian 1. Ekspektasi Terhadap Perilaku Secara Parsial Bagi seorang muslim konsekuensi seseorang memeluk Islam adalah menjadikan aqidah Islam sebagai standar berpikir dan berperilaku, terikat pula seluruh perbuatannya dengan syariat Islam. Dia juga memahami Islam sebagai agama yang dapat memecahkan seluruh masalah kehidupan sehingga mempunyai keyakinan bahwa dengan mengikuti kehendak Allah SWT maka manusia dapat selamat hidup di dunia dan akhirat. Dengan demikian bagi seorang muslim hendaknya ketika akan memutuskan sesuatu yang menjadi tolak ukur pertamanya adalah agama. Begitu juga dalam memutuskan memilih Perbankan Syariah yakni yang sesuai dengan syariat Islam. Bagi setiap manusia ingin memperoleh keuntungan dari setiap aktivitas yang dilakukan merupakan hal yang wajar. Demikian halnya dalam mengalokasikan dananya, setiap individu akan berpegang pada prinsip tersebut. Adapun kaitannya dengan Bank Syariah, keuntungan 79 bagi hasil yang dijanjikan oleh Bank Syariah lebih diharapkan oleh nasabah. Dengan keuntungan berupa bagi hasil, semakin menambah hasrat masyarakat memilih menabung di bank syariah. Oleh karena itu, keuntungan masih menjadi prioritas yang dijadikan dasar dalam mengambil keputusan untuk menjadi nasabah suatu bank. Dalam hal ini, individu meyakini bahwa Bank Syariah dapat memberikan keuntungan lebih besar. Sehingga wajar bila hasil penelitian ini menunjukkan nilai positif persepsi ditinjau dari ekspektasi terhadap perilaku. Dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 3,146 dengan nilai sig 0,002 yang artinya bernilai positif dan signifikan. Searah dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Wahyuni (2010) mengenai faktor-faktor Syariah, Tingkat keuntungan Bagi Hasil dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Mengunakan Perbankan Syariah. Dihasilkan harapan dapat menjalankan syariat dan mendapatkan keuntungan bagi hasil mempengaruhi perilaku sebesar 53,148. Semakin besar harapan seseorang maka akan menimbulkan keputusan yang bulat. 2. Persepsi Situasi Lingkungan Terhadap Perilaku Secara Parsial Situasi lingkungan sosial belum tentu berpengaruh secara langsung terhadap perilaku nasabah, dilihat dari uji parsial yang memiliki nilai t hitung -0,294 dengan nilai sig sebesar 0,769. Searah dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dibuktikan oleh Maysaroh (2014). 80 Dari penelitiannya diahasilkan t hitung 0,484 yang lebih kecil dari t tabel untuk kelompok refensi terhadap keputusan nasabah. Ini artinya walau dalam lingkungan individu memiliki nilai positif terhadap objek namun individu tidak memiliki ketertarikan maupun keyakinan (sikap) terhadap objek maka situasi lingkungan tidak akan mempengaruhi perilaku. Sehingga perlunya ketertarikan maupun keyakinan (sikap) untuk memoderasi sitausi lingkungan agar memiliki hubungan yang kuat terhadap perilaku. 3. Sikap Memoderasi Situasi Lingkungan Dari hasil analisa data diatas bahwa variabel sikap tidak bisa berdiri sendiri karena dihasilkan t hitung untuk pengaruh sikap terhadap perilaku sebesar 0,659 dengan nilai sig 0,512 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Suatu hasil penelitian dikatakan berpengaruh jika memiliki nilai positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Peter dan Olson (2000:196) yang menyatakan sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian sautu merk. Sedangkan nilai situasi lingkungan terhadap perilaku dari uji parsial yang memiliki nilai t hitung -0,294 dengan nilai sig sebesar 0,769 juga bernilai negatif dan tidak signifikan. Namun setelah dimoderasi oleh sikap nilai t hitung berubah menjadi 3,161 dengan nilai sig 0,002. Teori yang mendukung hasil analisa ini adalah Prasetiojo dan Ihalauw (2005:123) menyatakan situasi lingkungan (tokoh panutan) sangat berpengaruh terhadap sikap. Dan 81 sikap merupakan evaluasi yang menyuluruh dan memungkinkan seseorang untuk menguntungkan merespon atau tidak (perilaku) dengan menguntungkan dalam, cara yang Sasongko (2012:44). Sedangkan untuk hasil analaisa persepsi ekspektasi yang dimoderasi sikap dihasilkan nilai yang negatif dan tidak signifikan. Karena dihasilkan nilai t hitung sebesar -1,390 dengan nilai sig 0,168. Teori yang mendukung hasil penelitian ini adalah teori Pengharapan nilai yang dikemukakan oleh Rosenbreng dalam, Sunyoto (2013:64) yang menyatakan bahwa perilaku pada umumnya dipengaruhi oleh pengharapan. Untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan didapatkan dari dorongan dari dalam dirinya. Konsumen memilih suatu merk karena mengharapkan akibat positif atas pilihanya. Dari hasil uji regresi diketahui bahwa variabel situasi lingkungan akan lebih kuat mempengaruhi perilaku setelah dimediasi oleh variabel sikap. Karena individu yang berada pada lingkungan tertentu akan cenderung terpengaruh oleh keadaan lingkungan tersebut. Seperti halnya adanya kelompok refensi seseorang yang terpengaruh oleh kelompok referensi, cenderung orang tersebut memiliki pandangan terhadap kelompok tersebut ini berarti bahwa kelompok tersebut juga memberikan pembelajaran pada individu. Sikap dibentuk oleh pembelajaran sehingga sikap bisa dipengaruhi dan diubah dengan pembelajaran pula. 82 4. Persepsi Ekspektasi Persepsi Situasi Lingkungan Secara BersamaSama Mempengaruhi Perilaku yang Dimoderasi Sikap Hasil uji f untuk pengaruh persepsi ekspektasi persepsi situasi lingkungan yang dimoderasi sikap terhadap perilaku secara bersamasama bernilai positif. Didapatkan nilai f hitung sbesar 18,101 dengan nilai sig 0,000. Dan didukung oleh nilai koefisien determinasi yang memiliki hubungan sebesar 0,525. Persepsi, sikap, prasangka, dan prilaku saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Prasangka adalah sikap yang terbentuk dan berawal dari persepsi. Jadi, prasangka sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek. Yang selanjutnya akan mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berprilaku terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya. Normalnya semakin positif persepsi yang ditangkap oleh seseorang akan menimbulkan sikap yang positif dan kemudian berpengaruh terhadap perilaku atau keputusan yang positif. 5. Ekspektasi Tidak Dominan Mempengaruhi Perilaku Variabel ekpektasi lebih dominan mempengaruhi perilaku santri adalah negativ dilihat dari nilai t hitung kedua variabel. Variabel ekspektasi lebih kecil dibandingkan variabel situasi lingkungan. 3,146 untuk variabel ekspektasi dan 3,161 untuk variabel situasi lingkungan. Manusia adalah mahluk sosial, hubungan sosial ini didorong oleh harapan bahwa hubungan itu akan dapat memebantu 83 mereka dalam usaha memenuhi kebutuhanya, Prasetijo dan Ihalauw (2005:147). Tabel 4.14 Hipotesa Hipotesa Kesimpulan H1 Persepsi ekspektasi berpengaruh dengan keputusan secara parsial Diterima H2 Persepsi situasi lingkungan perpengaruh dengan keputusan secara parsial Ditolak H3 Persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan Diterima H4 Persepsi ekspektasi dan persepsi situasi lingkunagan signifikan mempengaruhi keputusan dengan dimoderasi sikap Diterima (denagn catatan) H5 Persepsi ekspektasi lebih dominan mempengaruhi keputusan Sumber : Data primer yang diolah,2014 84 Ditolak BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengaruh Persepsi Ekspektasi terhadap Keputusan secara Parsial Berdasarkan uji parsial dihasilkan nilai t hitung sebesar 3,146 dengan nilai giknifikan sebesar 0,002.dengan demikianekspektasi perbengaruh positif terhadap perilaku santri. Denga perinsip syariah Bank Syariah dapat memenuhi ekspektasi santri untuk menjalankan sayriat Islam secara kaffah. 2. Pengaruh Persepsi Situasi Lingkungan terhadap Keputusan secara Parsial Dari uji parsial variabel situasi lingkungan terhadap perilaku dihasilkan nilai t hitung sebesar -0,294 dengan nilai sig sebesar 0,769. Ini berarti situasi lingkungan secara parsial tidak perpengaruh terhadap perilaku santri, karena dihasilkan nilai t itung yang negative. 3. Sikap Sebagai Variabel Moderating Dari uji parsial dengan metode bacword dihasilkan nilai t hitung sebesar 3,146 untuk variabel ekspektasi terhadap perilaku. Dihasilkan nilai t hitung sebesar -0,294 untuk variabel situasi lingkungan terhadap perilaku. Dihasilkan nilai t hitung sebesar 0,659 dengan nilai sig sebesar 0,512 untuk variabel sikap terhadap perilaku. Nilai sig 0,512 ini lebih besar dari nilai alpha 0,05 sehingga variabel sikap tidak signifikan terhadap variabel perilaku. 85 Dihasilakn nilai t hitung sebesar -1,390 dengan nilai sig sebesar 0,168 untuk variabel ekspektasi yang dimoderasi oleh sikap. Sehingga variabel ekspektasi tidak bisa dimoderasi oleh variabel sikap. Namun dihasilkan nilai t hitung sebesar 3,161 dengan nilai sig 0,002 untuk variabel situasi lingkungan yang dimoderasi oleh sikap terhadap perilaku. Ini berarti variabel yang dapat dimoderasi oleh sikap adalah variabel situasi lingkungan. 4. Pengaruh Persepsi Ekspektasi Persepsi Situasi Lingkungan Terhadap Keputusan secara Simultan Hasil uji f untuk pengaruh persepsi ekspektasi persepsi situasi lingkungan yang dimoderasi sikap terhadap perilaku secara bersamasama bernilai positif. Didapatkan nilai f hitung sbesar 18,101 dengan nilai sig 0,000. Dan didukung oelh nilai koefisien determinasi yang memiliki hubungan sebesar 0,525. 5. Persepsi Ekspektasi Lebih Dominan Mempengaruhi Keputusan Variabel ekpektasi lebih dominan mempengaruhi perilaku santri adalah negatif dilihat dari nilai t hitung kedua variabel. Variabel ekspektasi lebih kecil dibandingkan variabel situasi lingkungan. 3,146 untuk variabel ekspektasi dan 3,161 untuk variable situasi lingkungan. 86 B. Saran 1. Bagi Instansi Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa persepsi berdasarkan ekspektasi dapat berpengaruh terhadap sikap. Namun variabel situasi lingkungan tidak dapat mempengaruhi perilaku santri secara langsung sehingga harus menambah varabel sikap untuk memoderasi, agar variabel situasi lingkungan dapat mempengaruhi perilaku secara signifikan. Adapun rekomendai manajerial yang diberikan yaitu : a. Variabel persepsi berdasarkan ekspektasi berpengaruh positif secara langsung terhadap perilaku santri. Pihak Perbankan hendaknya mempertahankan pelayanan dan perinsip-prinsip syariahnya. b. Variabel persepsi berdasarkan situasi lingkungan dapat berpengaruh terhadap perilaku setelah dimoderasi dengan variabel sikap. Maka saran yang diberikan adalah pihak perbankan bisa bekerja sama kepa kelompok refensi seperti Ustad, Kiai maupun pengurus pesantern untuk menjadi duta perbankan. Agar dapat meyakinkan nasabah santri yang belum menjadi nasabah. Atau melakukan kerjasama dalam acara pondok pesantren seperti seponsorsip dalam acara pengajian tahunan. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya, sebab dalam penelitian ini nilai 87 kontribusi (R2) untuk model persamaan sebesar 27,6 % sedang 72,4% dipengaruhi oleh variabel lain. sehingga disarankan bagi peneliti lain untuk menambah variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi perilaku konsumen atau nasabah. 88 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Antonio, Syafi’i. 2007. Bank Syariah Teori Dan Praktik. Jakarta :GemaInsani. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga : STAIN Salatiga Press. Duwi, Preyanto. 2009. Lima Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta :Andi Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.L Ihalauw. 2005. PrilakuKonsumen. Yogyakarta : Andi Offset. Schiffman, Leon G. dan Leslies Lazar Kanuk.2008 .Consumen Behaviour. Indonesia : PT Macanan Jaya Cermelang. Sunyoto, Danang. 2013. PerilakuKonsumen (Panduan RisetSederhana Untuk Mengenali Konsumen). Jakarta : PT. Buku Seru Supardi, 2005. Metodelogi Ekonomi & Bisnis.Yogyakarta : UII Press. Wibowo, Edy dan Untung Hendy. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Bogor : Ghalia Indonesia. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. B. Jurnal dan Skripsi Fauzan, Muhammad. 2006. Pondok Pesantren dan Pemberdayaan Ekonomi. Jurnal Studi Islam dan Budaya, Purwokerto :Ibda Hamidi, Jazim. 2000.Persepsi dan Sikap Santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah , JawaTimur, Kusdaryanti. 2013. Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta : UIN SunanKalijaga. Maysaroh, Damayanti. 2014. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi.Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga. Muclis. 2011.Prilaku Menabung di Perbankan Syariah Jawa Tengah. Disertasi. Semarang : Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/23078/ Purwoko, Budi. 2008. Analisa Terhadap Faktor-Faktor Mempengaruhi Keputusan Nasabah Penabung Britama Perorangan di Bank BRI Cabang Sidoarjo. Thesis. Surakarta :Universitas Sebelas Maret Rahardi, Dedi Rianto. 2008. Sikap Nasabah Terhadap Produk Perbankan Syariah. Jurnal. Makasar : National Conference on Management. Rineka Cipta, 2006 Sasongko, FerdianArio. 2012. Analisa Pengaruh Motivasi Konsumen Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tabled Iped. Skripsi. Semarang : UNDIP http://eprints.undip.ac.id/23078/ Setasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi Prefensi Sikap dan Prilaku Dosen Terhadap Perbankan Syariah (Studi Kasus Dosen Syariah IAIN WaliSongo).Skripsi. Semaarang : IAIN WaliSongo. Tri Wahyuni, Endang. 2010. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Bagi Hasil dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah. Jurnal. Yogyakarta : Universitas PGRI C. Internet http://bisnis.liputan6.com/read/775932/target-pangsa-pasar-bank-syariahmelesetdiakses 3 April 2014 http://info-kotakita.blogspot.com/2014/06/daftar-ponpes-di-kotasalatiga.htmldiakses 27 Oktober 2014 http://Pesantren.KotaSalatiga - Wiki AswajaNU.html .diakses 10 Juni 2014. LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN ANALISA PERSEPSI SIKAP DAN PERILAKU SANTRI TERHADAP PERBANKAN SYARIAH Identitas Responden No Responden : Nama : Tempat Tnagal Lahir : Jenis Kelamin : Nama Pondok Pesantren : ( diisi oleh peneliti ) Pernyataan berikut ini bersifat pilihan oleh karena itu, pilih satu jawaban dengan tanda √ : Pendidikan yang ditempuh : a. SLTP d. S1 b. SMA / MA /SMK e. S2 c. D3 Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Mohon, kesedian saudara/ saudari untuk menjawab pertanyaan yang disediakan 2. Berilah tanda √ pada kolom sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 3. Penelian dimulai dari 0 sampai 10, berikan poin besar jika pernyataan sesuai atau mendekati dengan keadaan yang sebenarnya. Variabel Independen Persepsi ( X1 ) Dimensi Alternativ Jawaban Indikator Ekspektasi 1. 0 1 2 Dengan menggunakan jasa perbankan syariah anda dapat merealisasikan salah satu syariah Islam secara kaffah (menyeluruh) 2. Dibank syariah tidak ada potongan administrasi dan akan mendapatkan bagi hasil yang proposional. Situasi Lingkungan 3. Perbankan syariah merupakan perbankan yang menggunakan syariat Islam dimana syariat tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati 4. Anda menggunakan jasa perbankan syariah karena Ustad atau Kiai anda juga menggunkanya. Variabel Moderating ( Z ) Sikap Kongitif 5. Anda yakin produk bank sayriah terhindar dari hal-hal yang haram 6. Anda percaya bank syariah adalah bank yang amanah Afakteif 7. Anda sangat senang bisa menjadi nasabah diperbankan syariah 8. Anda bangga bisa menjadi nasabah 3 4 5 6 7 8 9 10 bank syariah Koanatif 9. Produk wadiah adalah produk tabungan di perbankan syariah 10. Bank syariah sama saja dengan bank konfensional Variabel Dependen ( Y ) Perilaku Perolehan 0 11. Anda sudah membuka rekening diperbankan syariah 12. Anda selalu mencari tau informasi mengenai bank syariah Tahap konsumsi 13. Anda sangat sering melakukan transaksi diperbankan syariah 14. Sangat nyaman menggunakan perbankan syariah Tindakan pasca menggunakan 15. Tidak akan menggunakan bank lain untuk jalur transaksi keungan anda 16. Anda akan mengajak teman-teman anda untuk menjadi nasabah diperbankan syariah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban Responden Santri Pondok Pesantren Kota Salatiga no Tipe pendidikan BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8 BT9 BT10 BT11 BT12 BT13 BT14 BT15 BT16 BT17 BT18 BT19 1 SALAFI SMA 6 10 10 5 7 6 9 6 8 10 7 10 8 5 6 5 10 5 9 2 SALAFI S1 7 5 8 5 3 4 6 6 3 10 10 10 3 10 5 9 6 5 6 3 SALAFI S1 7 8 9 9 7 8 9 8 7 6 10 10 8 10 6 4 5 3 6 4 SALAFI S1 7 9 7 8 7 9 6 5 8 7 8 3 2 9 7 8 6 9 10 5 SALAFI S1 3 8 6 1 2 4 6 3 4 5 6 2 3 9 8 1 3 2 3 6 SALAFI S1 7 8 9 7 8 6 8 7 10 5 6 9 6 5 9 6 7 8 5 7 SALAFI S1 6 7 7 7 6 8 8 8 8 8 8 7 0 4 8 8 10 8 6 8 SALAFI S1 8 8 7 7 6 8 8 7 9 6 10 10 3 7 6 8 6 9 5 9 SALAFI S1 10 8 9 2 7 9 7 9 8 10 10 10 3 10 8 9 8 6 10 10 SALAFI S1 10 10 9 8 7 8 9 8 7 9 6 6 6 9 8 7 9 7 9 11 SALAFI S1 8 7 6 4 3 5 5 3 6 5 2 7 8 7 8 9 10 9 7 12 SALAFI S1 10 10 3 9 10 10 10 10 10 10 10 3 10 10 10 10 10 10 10 13 SALAFI SMA 9 9 7 7 7 9 10 9 10 10 10 4 4 7 5 7 10 10 10 14 SALAFI SMA 7 7 6 6 7 6 6 7 6 7 8 7 6 5 6 5 5 4 4 15 SALAFI SMA 8 9 7 6 7 7 7 7 8 7 7 8 7 5 5 5 5 4 4 16 SALAFI SMA 6 7 7 6 7 7 6 7 8 7 6 7 8 7 7 6 7 4 4 17 SALAFI SMA 9 9 9 8 9 7 7 8 8 9 9 9 9 1 4 1 2 1 1 18 SALAFI SMA 8 9 8 6 7 7 7 7 8 7 7 8 7 5 5 5 5 4 6 19 SALAFI S1 8 7 7 7 2 5 8 7 6 8 7 9 9 5 9 5 3 3 4 20 SALAFI SMA 4 6 8 4 5 4 6 3 5 6 6 5 5 4 3 8 8 7 8 21 SALAFI S1 6 6 9 0 6 7 5 5 5 5 9 4 6 8 7 5 4 8 8 22 SALAFI SMA 7 6 4 4 5 6 7 8 9 7 8 9 6 9 9 9 9 8 9 23 SALAFI SMA 6 10 10 9 7 8 4 8 9 10 10 8 10 9 10 10 9 8 8 24 SALAFI SMA 8 9 8 6 7 7 7 7 8 7 7 7 8 7 5 5 5 6 7 25 SALAFI S1 8 7 7 6 6 8 8 5 7 8 5 7 5 4 8 7 9 5 8 26 SALAFI S1 6 7 3 8 9 7 6 8 9 5 8 8 9 8 9 9 8 7 7 27 SALAFI S1 9 8 7 10 6 10 8 7 9 8 6 10 10 7 8 10 10 7 8 28 SALAFI S1 6 5 9 8 9 8 5 8 7 6 8 9 10 7 9 8 8 6 7 29 SALAFI S1 6 6 4 8 3 9 8 5 6 5 7 8 7 8 9 7 8 6 7 30 SALAFI S1 7 6 7 5 7 7 7 7 8 7 7 7 6 4 4 4 4 4 4 31 SALAFI S1 5 4 6 4 5 6 6 6 7 4 5 5 5 5 4 1 4 4 4 32 SALAFI S1 8 6 7 7 6 7 7 7 7 7 8 7 8 8 6 6 7 8 8 33 SALAFI S1 8 6 5 7 8 8 7 8 9 7 7 8 7 4 5 4 4 4 5 34 SALAFI S1 7 4 6 3 6 6 7 4 4 6 6 6 7 3 6 4 4 6 6 35 SALAFI D3 8 7 5 6 5 4 6 5 6 4 6 3 7 6 5 6 5 5 5 36 SALAFI D3 6 5 5 5 8 8 7 5 8 7 6 7 7 7 6 7 8 4 7 37 SALAFI S1 7 6 9 7 9 6 8 8 6 8 6 8 4 7 5 9 6 6 8 38 SALAFI S1 8 10 6 4 2 4 6 3 3 5 3 3 3 7 8 9 5 9 7 39 SALAFI D3 6 9 5 7 9 6 6 9 5 8 8 6 9 8 7 8 6 7 9 40 SALAFI D3 8 9 8 8 8 8 9 8 9 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 41 KOMBIN S1 5 8 6 4 7 6 4 7 5 8 7 7 8 6 9 7 8 8 7 42 KOMBIN S1 4 4 9 8 7 9 6 9 6 8 6 9 5 2 4 5 7 7 5 43 KOMBIN S1 7 6 8 8 9 5 7 9 5 8 7 5 9 7 5 8 6 6 9 44 KOMBIN S1 7 9 7 8 9 6 7 9 6 8 9 6 9 6 4 6 4 2 8 45 KOMBIN S1 6 6 9 7 8 9 7 9 7 9 9 6 9 6 9 8 6 6 9 46 KOMBIN SMA 6 8 9 9 4 7 8 6 9 9 6 9 7 8 5 7 8 8 6 47 KOMBIN S1 7 9 7 8 6 8 9 6 8 7 9 7 8 9 7 7 9 6 8 48 KOMBIN S1 7 6 6 6 7 6 6 6 7 7 7 6 6 4 4 4 4 4 4 49 KOMBIN S1 8 6 7 8 7 6 7 6 7 6 7 5 7 8 7 8 7 6 7 50 KOMBIN S1 8 8 9 9 6 9 8 6 7 9 8 8 8 9 7 9 9 8 8 51 KOMBIN S1 8 9 7 10 10 8 9 7 9 10 8 10 7 9 9 8 10 10 8 52 KOMBIN S1 8 9 10 5 5 9 8 5 8 7 9 9 8 10 7 5 9 8 7 53 KOMBIN D3 6 9 7 6 8 7 7 6 9 7 8 9 6 8 6 8 7 9 7 54 KOMBIN S1 7 7 9 6 8 6 6 8 6 8 6 7 9 6 8 7 9 6 8 55 KOMBIN S1 6 9 10 6 8 7 7 5 7 8 7 8 10 4 7 6 9 5 8 56 KOMBIN S1 5 3 3 5 10 10 10 9 10 9 10 10 9 3 8 3 10 3 3 57 KOMBIN S1 10 5 8 3 6 7 8 8 9 7 6 8 5 6 5 0 5 5 6 58 KOMBIN SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 3 1 1 1 59 KOMBIN S1 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 8 6 7 6 7 7 6 60 KOMBIN S1 6 8 7 7 8 7 7 9 8 7 7 8 9 8 8 6 7 6 8 61 KOMBIN S1 9 8 8 6 8 7 6 8 6 8 6 8 9 7 6 6 8 7 7 62 KOMBIN D3 6 7 6 3 7 7 6 4 7 6 6 6 6 3 4 5 5 7 6 63 KOMBIN S1 10 10 8 7 9 8 5 5 4 6 6 8 8 9 7 9 9 8 6 64 KOMBIN S1 8 5 7 5 7 6 5 5 7 8 8 4 9 5 4 9 7 5 5 65 KOMBIN S1 6 5 4 5 7 6 7 4 5 6 3 6 7 9 6 3 6 7 6 66 KOMBIN S1 6 5 4 8 7 5 4 5 3 2 5 6 4 9 6 4 4 5 7 67 KOMBIN S1 8 9 8 5 6 9 7 7 6 7 8 8 4 10 6 4 5 5 5 68 KOMBIN S1 6 7 5 6 7 8 6 8 7 6 8 6 5 6 7 9 8 5 6 69 KOMBIN S1 5 4 6 6 5 5 6 5 6 6 10 10 4 10 6 5 5 6 10 70 KOMBIN S1 10 8 10 10 9 10 9 7 7 7 7 9 2 4 7 6 7 6 5 71 KOMBIN S1 5 6 6 4 6 6 7 7 6 5 6 6 5 4 5 6 5 6 7 72 KOMBIN SMA 5 5 6 6 6 5 6 7 8 6 7 4 5 6 4 5 6 5 5 73 KOMBIN S1 8 7 7 5 7 10 8 9 10 9 7 6 5 10 10 7 9 4 6 74 KOMBIN S1 7 8 10 5 8 10 10 6 9 6 6 8 6 5 6 5 6 4 4 75 KOMBIN S1 8 7 9 4 6 8 10 7 8 8 8 9 7 9 8 6 8 7 7 76 KOMBIN S1 7 5 6 6 6 7 7 5 6 7 7 7 6 5 6 6 6 6 6 77 ASYRIYA S1 7 5 5 5 10 6 7 9 7 9 5 6 5 10 5 10 10 5 5 78 ASYRIYA S1 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 6 7 5 6 6 6 5 6 79 ASYRIYA S1 7 6 5 8 7 6 7 8 6 5 6 7 8 5 4 5 6 3 4 80 ASYRIYA S1 8 6 7 8 5 6 7 6 8 5 6 9 6 6 7 5 6 6 5 81 ASYRIYA S1 5 5 6 7 8 6 7 8 5 5 6 7 6 7 6 4 5 6 7 82 ASYRIYA S1 8 9 6 7 7 6 9 7 6 7 8 4 5 6 7 7 5 6 5 83 ASYRIYA S1 9 7 8 9 5 7 8 9 7 8 9 7 5 6 7 5 5 4 6 84 ASYRIYA SMA 9 8 6 8 9 9 6 7 5 6 7 7 8 6 7 6 7 5 6 85 ASYRIYA SMA 9 7 6 5 6 7 7 8 8 7 8 6 7 8 8 6 5 4 5 86 ASYRIYA SMA 9 7 8 7 6 5 7 8 8 6 7 8 8 6 4 5 6 5 4 87 ASYRIYA S1 6 5 7 8 8 6 5 6 7 8 8 6 7 4 5 6 7 8 7 88 ASYRIYA S1 5 6 5 4 3 5 6 7 7 5 6 4 6 3 2 4 5 4 3 89 ASYRIYA S1 7 6 7 8 8 6 5 6 7 8 9 7 5 4 3 4 5 4 3 90 ASYRIYA S1 9 8 9 7 6 8 9 8 9 8 9 8 7 8 9 10 10 8 7 91 ASYRIYA S1 6 7 8 9 8 7 6 10 10 8 10 7 10 8 6 7 8 9 7 92 ASYRIYA S1 8 7 8 7 8 7 8 7 8 9 6 7 6 7 9 8 10 10 10 93 ASYRIYA S1 6 5 7 6 5 6 4 3 5 4 5 5 3 3 2 4 5 4 2 94 ASYRIYA S1 5 7 5 3 4 5 4 5 4 6 4 4 5 3 5 6 3 4 3 95 ASYRIYA S1 8 7 8 7 9 5 7 8 9 8 9 8 9 7 8 9 7 5 7 96 ASYRIYA S1 7 8 7 6 7 8 5 7 8 9 8 8 7 8 8 7 8 6 7 97 ASYRIYA S1 8 8 9 9 9 8 7 8 9 8 9 8 7 9 8 6 7 7 7 98 ASYRIYA S1 8 9 7 6 7 8 8 7 8 7 8 8 8 9 8 8 8 7 8 A. UJI REABILITAS 1. Ekpektasi Case Processing Summary N Cases % Valid Excluded a Total 35 100.0 0 .0 35 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items Cronbach's Alpha .623 N of Items .623 3 Inter-Item Correlation Matrix exp_1 exp_1 exp_2 exp_3 exp_2 1.000 .640 .090 exp_3 .640 1.000 .336 .090 .336 1.000 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted exp_1 exp_2 exp_3 Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation 14.7429 14.4857 14.6000 6.844 5.081 7.776 .449 .653 .242 .427 .488 .140 .503 .165 .778 2. Situasi Lingkungan Case Processing Summary Cases N % 35 100.0 Excluded 0 .0 Total 35 100.0 Valid a a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items Cronbach's Alpha .847 N of Items .850 3 Inter-Item Correlation Matrix slk_1 slk_1 slk_2 slk_3 slk_2 1.000 .608 .769 slk_3 .608 1.000 .587 .769 .587 1.000 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted slk_1 slk_2 slk_3 Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation 14.2286 14.0857 13.5714 7.182 8.139 8.487 .766 .636 .757 .629 .405 .614 .735 .863 .756 3. Sikap Case Processing Summary N Cases % Valid 35 a Excluded Total 100.0 0 .0 35 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .827 .829 7 Inter-Item Correlation Matrix sk_1 sk_1 sk_2 sk_3 sk_4 sk_5 1.000 .497 .531 .585 .458 sk_2 .497 1.000 .536 .507 .717 sk_3 .531 .536 1.000 .394 .425 sk_4 .585 .507 .394 1.000 .472 sk_5 .458 .717 .425 .472 1.000 sk_6 .382 .316 .325 .051 .281 sk_7 .286 .433 .362 .269 .328 sk_6 sk_7 .382 .286 .316 .433 .325 .362 .051 .269 .281 .328 1.000 .449 .449 1.000 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted sk_1 sk_2 sk_3 sk_4 sk_5 sk_6 sk_7 Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation 43.9143 44.0000 43.3429 44.0000 43.8857 43.4000 43.8000 38.610 38.588 40.350 41.118 37.575 42.776 40.753 .646 .729 .604 .528 .630 .411 .487 Cronbach's Alpha if Item Deleted .526 .618 .396 .479 .538 .357 .321 .792 .780 .800 .811 .794 .830 .819 4. Perilaku Case Processing Summary N Cases % Valid a Excluded Total 35 100.0 0 .0 35 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items Cronbach's Alpha .915 N of Items .914 6 Inter-Item Correlation Matrix pr_1 pr_1 pr_2 pr_3 pr_4 pr_5 pr_6 pr_2 1.000 .504 .705 .495 .539 .650 pr_3 .504 1.000 .723 .639 .504 .538 pr_4 .705 .723 1.000 .765 .661 .659 .495 .639 .765 1.000 .678 .759 pr_5 pr_6 .539 .504 .661 .678 1.000 .789 .650 .538 .659 .759 .789 1.000 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted pr_1 32.6571 Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation 90.585 .676 .616 Cronbach's Alpha if Item Deleted .911 pr_2 pr_3 pr_4 pr_5 pr_6 32.3714 32.7714 32.5143 32.6000 32.3714 94.476 81.358 86.669 87.659 87.476 .681 .846 .796 .750 .815 .542 .787 .743 .662 .773 .910 .886 .894 .901 .892 B. UJI VALIDITAS 1. Ekpektasi Correlations exp_1 exp_1 Pearson Correlation exp_2 1 Sig. (2-tailed) N exp_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) .749** .000 .607 .000 35 35 35 1 * .336 .875** ** .640 .000 .048 .000 35 35 35 35 Pearson Correlation .090 * .336 1 .641** Sig. (2-tailed) .607 .048 35 35 35 35 .749** .875** .641** 1 .000 .000 .000 35 35 35 N jml_exp jml_exp .090 35 N exp_3 exp_3 .640** Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N .000 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 2. Situasi Lingkungan Correlations slk_1 slk_1 Pearson Correlation slk_2 1 Sig. (2-tailed) N slk_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N slk_3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N jml_slk Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N slk_3 ** .608 .000 jml_slk ** .769 .000 ** .906 .000 35 35 35 35 .608** 1 .587** .841** .000 .000 .000 35 35 35 35 .769** .587** 1 .884** .000 .000 .000 35 35 35 35 .906** .841** .884** 1 .000 .000 .000 35 35 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 35 3. Sikap Correlations sk_1 sk_1 Pearson Correlation sk_2 1 .497 Sig. (2-tailed) N sk_2 35 Sig. (2-tailed) N sk_4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation .023 .096 .000 35 35 35 35 1 ** ** ** .316 ** .811** ** .536 .507 .717 .433 .001 .002 .000 .065 .009 .000 35 35 35 35 35 35 1 * .394 * .425 .325 * .362 .718** .019 .011 .057 .033 .000 .536 .001 35 35 35 35 35 35 35 .394* 1 .472** .051 .269 .663** .000 .002 .019 .004 .770 .117 .000 35 35 35 35 35 35 35 35 ** ** * ** 1 .281 .328 .756** .102 .054 .000 .717 .006 .000 .425 .472 .011 .004 35 35 35 35 35 35 35 35 Pearson Correlation .382* .316 .325 .051 .281 1 .449** .573** Sig. (2-tailed) .023 .065 .057 .770 .102 .007 .000 35 35 35 35 35 35 35 35 Pearson Correlation .286 ** * .362 .269 .328 ** 1 .642** Sig. (2-tailed) .096 .033 .117 .054 N jml_sk .006 .507** N sk_7 .758** 35 N sk_6 .286 35 ** .458 Sig. (2-tailed) .382 .585** N sk_5 .458 jml_sk .000 35 .001 .585 sk_7 * 35 35 .531 .531 sk_6 ** .001 .002 Pearson Correlation sk_5 ** 35 .497 N sk_4 ** .002 ** Pearson Correlation Sig. (2-tailed) sk_3 sk_3 ** Pearson Correlation Sig. (2-tailed) .433 .009 .449 .007 .000 35 35 35 35 35 35 35 35 .758** .811** .718** .663** .756** .573** .642** 1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 N 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 4. Perilaku Correlations pr_1 pr_1 Pearson Correlation pr_2 1 Sig. (2-tailed) N pr_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N pr_3 ** .504 pr_4 ** .705 pr_5 ** .495 pr_6 ** .539 jml_pr ** .778** .650 .002 .000 .003 .001 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 .504** 1 .723** .639** .504** .538** .770** .000 .000 .002 .001 .000 35 35 35 35 35 .002 35 35 pr_3 Pearson Correlation .705** .723** .765** .661** .659** .903** .000 .000 .000 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 .495** .639** .765** 1 .678** .759** .863** .003 .000 .000 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 .539** .504** .661** .678** 1 .789** .832** .001 .002 .000 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 .650** .538** .659** .759** .789** 1 .874** .000 .001 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 35 .778** .770** .903** .863** .832** .874** 1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 35 35 35 35 35 35 Sig. (2-tailed) N pr_4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N pr_5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N pr_6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N jml_pr Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 1 .000 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). C. UJI STATISTIK Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Pr 32.9864 8.28286 98 Exp 16.3503 3.26612 98 2.6877E2 79.93873 98 15.2585 3.63908 98 2.8297E3 1522.05949 98 ep_sk Slk slk_sk Correlations pr Pearson Correlation Sig. (1-tailed) Pr exp ep_sk slk slk_sk 1.000 .447 .477 .365 .448 Exp .447 1.000 .879 .447 .451 ep_sk .477 .879 1.000 .598 .697 Slk .365 .447 .598 1.000 .712 slk_sk .448 .451 .697 .712 1.000 . .000 .000 .000 .000 Exp .000 . .000 .000 .000 ep_sk .000 .000 . .000 .000 Slk .000 .000 .000 . .000 Pr 35 slk_sk N .000 .000 .000 .000 . Pr 98 98 98 98 98 Exp 98 98 98 98 98 ep_sk 98 98 98 98 98 Slk 98 98 98 98 98 slk_sk 98 98 98 98 98 Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered slk_sk, exp, slk, ep_sk Variables Removed a Method . Enter 2 . slk Backward (criterion: Probability of Fto-remove >= .100). . ep_sk Backward (criterion: Probability of Fto-remove >= .100). 3 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: pr Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .526a .277 .246 7.19353 2 .526b .277 .254 7.15591 3 .525c .276 .261 7.12190 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, slk, ep_sk b. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk c. Predictors: (Constant), slk_sk, exp ANOVAd Model 1 2 3 Sum of Squares df Mean Square Regression 1842.302 4 460.576 Residual 4812.457 93 51.747 Total 6654.760 97 Regression 1841.301 3 613.767 Residual 4813.459 94 51.207 Total 6654.760 97 Regression 1836.215 2 918.107 Residual 4818.545 95 50.722 Total 6654.760 97 F Sig. 8.901 .000a 11.986 .000b 18.101 .000c a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, slk, ep_sk b. Predictors: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk c. Predictors: (Constant), slk_sk, exp d. Dependent Variable: pr Coefficientsa Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Exp ep_sk 2 Beta 14.524 4.872 .924 .534 t Sig. Lower Bound Upper Bound 2.981 .004 4.850 24.198 .364 1.729 .087 -.137 1.985 -.009 .027 -.084 -.320 .749 -.063 .045 Slk .041 .292 .018 .139 .890 -.540 .621 slk_sk .002 .001 .329 2.063 .042 .000 .004 14.864 4.189 3.548 .001 6.547 23.182 .928 .531 .366 1.748 .084 -.126 1.982 ep_sk -.009 .027 -.082 -.315 .753 -.062 .045 slk_sk .002 .001 .340 2.446 .016 .000 .003 15.470 3.705 4.176 .000 8.115 22.825 Exp .780 .248 .308 3.146 .002 .288 1.273 slk_sk .002 .001 .309 3.161 .002 .001 .003 (Constant) Exp 3 Std. Error 95% Confidence Interval for B (Constant) a. Dependent Variable: pr Excluded Variablesc Collinearity Statistics Model Beta In t a Sig. Partial Correlation Tolerance 2 slk .018 .139 .890 .014 .471 3 slk .016b .123 .902 .013 .473 -.082b -.315 .753 -.032 .113 ep_sk a. Predictors in the Model: (Constant), slk_sk, exp, ep_sk b. Predictors in the Model: (Constant), slk_sk, exp c. Dependent Variable: pr D. UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Multicollinearity Auxilary Model Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Pr 32.9864 8.28286 98 Exp 16.3503 3.26612 98 2.8297E3 1522.05949 98 slk_sk Correlations pr Pearson Correlation Sig. (1-tailed) exp Pr 1.000 .447 .448 exp .447 1.000 .451 slk_sk .448 .451 1.000 . .000 .000 exp .000 . .000 slk_sk Pr N slk_sk .000 .000 . Pr 98 98 98 exp 98 98 98 slk_sk 98 98 98 Model Summaryb Model R R Square .525a 1 Adjusted R Square .276 Std. Error of the Estimate .261 7.12190 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp b. Dependent Variable: pr ANOVAb Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 1836.215 2 918.107 Residual 4818.545 95 50.722 Total 6654.760 97 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp b. Dependent Variable: pr F 18.101 Sig. .000a Coefficientsa Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error 95% Confidence Interval for B Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound (Constant) Exp slk_sk 15.470 3.705 .780 .248 .002 .001 4.176 .000 8.115 22.825 .308 3.146 .002 .288 1.273 .309 3.161 .002 .001 .003 a. Dependent Variable: pr Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 17.3090 45.1790 32.9864 4.35087 98 -2.93403E1 15.44098 .00000 7.04810 98 Std. Predicted Value -3.603 2.802 .000 1.000 98 Std. Residual -4.120 2.168 .000 .990 98 Residual a. Dependent Variable: pr 2. Uji Heteroscendastictiy Metode Park Correlations LnU2i_2 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N LnU2i_2 exp slk_sk 1.000 .008 .012 Exp .008 1.000 .451 slk_sk .012 .451 1.000 . .471 .454 .000 LnU2i_2 Exp .471 . slk_sk .454 .000 . LnU2i_2 98 98 98 Exp 98 98 98 slk_sk 98 98 98 Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered slk_sk, expa a. All requested variables entered. Variables Removed Method . Enter Variables Entered/Removedb Model Variables Removed Variables Entered Method slk_sk, expa 1 . Enter b. Dependent Variable: LnU2i_2 Model Summaryb Model R R Square .012a 1 Adjusted R Square .000 Std. Error of the Estimate -.021 .92920 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp b. Dependent Variable: LnU2i_2 ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square F .012 2 .006 Residual 82.025 95 .863 Total 82.037 97 Sig. .993a .007 a. Predictors: (Constant), slk_sk, exp b. Dependent Variable: LnU2i_2 Coefficientsa Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) 1.129 .483 .001 .032 6.378E-6 .000 exp slk_sk Std. Error 95% Confidence Interval for B Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound 2.336 .022 .170 2.089 .003 .024 .981 -.063 .065 .011 .092 .927 .000 .000 a. Dependent Variable: LnU2i_2 Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 1.1311 1.1961 1.1600 .01109 98 -3.08333 1.76409 .00000 .91958 98 Std. Predicted Value -2.606 3.255 .000 1.000 98 Std. Residual -3.318 1.898 .000 .990 98 Residual a. Dependent Variable: LnU2i_2 E. UJI NORMALITAS F. UJI LINIERITAS Model R 1 .000a Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .000 -.021 453.05434326 a. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2 b. Dependent Variable: Unstandardized Residual R Square Durbin-Watson 1.635 a 1 Model Regression Residual Total ANOVA Sum of Squares df Mean Square .000 2 .000 19499532.605 95 205258.238 19499532.605 97 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Predictors: (Constant), slk_sk2, exp2 F .000 Sig. 1.000b Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 5.357E-013 136.240 exp2 slk_sk2 .000 .000 Standardized Coefficients t Sig. Beta .000 1.000 .491 .000 .000 1.000 .000 .000 .000 1.000 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual 95.0% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound -270.470 270.470 -.975 .000 .975 .000 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Sri Murdianingsih Tempat Tanggal lahir : Kab. Semarang, 9 Desember 1991 Alamat : Kauman Lor, RT 08 RW 01 Kec. Pabelan Kan. Semarang Riwayat Pendidikan : RA Miftahunnajihin Kauman Lor ( 1996 - 1997 ) MI Miftahunnajihin Kauman Lor (1997 - 2003 ) MTs Tarqiyatul Himmah Kauman Lor ( 2003 -2006 ) MAN Salatiga ( 2006 – 2009 ) Pondok Pesantren AL-Hasan Salatiga ( 2007 – 2009 ) Riwayat Pekerjaan : Karyawan Produksi PT. Buana Intisari Garmen Semarang ( 2009 – 2010 ) Pramu Saji Sinar Mulya Abai Catring ( 2011 – sekarang )