lembaga sosial masyarakat petani

advertisement
LEMBAGA SOSIAL
MASYARAKAT
PETANI
Kelompok 2 :
Rudi Prayugo
Amalia Saputri
Nurul Absokhi
Tyas Aditiya Nugroho
Syayid Nurrofik
Definisi Lembaga

Kata “kelembagaan” (Koentjaraningrat, 1997) menunjuk kepada sesuatu
yang bersifat mantap (established) yang hidup (constitued) di dalam
masyarakat. Suatu kelembagaan adalah suatu pemantapan perilaku (ways)
yang hidup pada suatu kelompok orang. Merupakan sesuatu yang stabil,
mantap, dan berpola, berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam
masyarakat, ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern, atau
bisa berbentuk tradisional dan modern, dan berfungsi untuk
mengefisienkan kehidupan sosial.

Pengertian lembaga menurut beberapa para ahli dalam berbagai bidang, sebagai
berikut:

Lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang
memfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan
harapandimana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan
yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. (Ruttan dan Hayami,
1984)

Lembaga adalah aturan dan rambu-rambu sebagai panduan yang dipakai oleh
paraanggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan yang saling
mengikat atausaling bergantung satu sama lain. Penataan institusi (institutional
arrangements) dapat ditentukan oleh beberapa unsur, yaitu aturan operasional
untuk pengaturan pemanfaatansumber daya, aturan kolektif untuk menentukan,
menegakkan hukum atau aturan itusendiri dan untuk merubah aturan operasional
serta mengatur hubungan kewenanganorganisasi. (Ostrorn, 1986)

Lembaga adalah suatu himpunan atau tatanan norma-norma dan tingkah laku yang
bisa berlaku dalam suatu periode tertentu untuk melayani tujuan kolektif yang
akan menjadinilai besama. Institusi ditekankan pada norma-norma prilaku, nilai
budaya dan adatistiadat. (Uphoff, 1986)

Lembaga adalah sekumpulan batasan atau faktor pengendali yang mengatur hubungan
perilaku antar anggota atau antar kelompok. Dengan definsi ini kebanyakan
organisasiumumnya adalah institusi karena anggota umumnya mempunyai aturan yang
mengatur hubungan antar anggoa maupun dengan orang lain di luar oganisasi itu. (Nabli dan
Nugent, 1989)

Lembaga adalah mencakup penataan institusi (institutional arrangement) untuk memadukan
organisasi dan institusi. Penataan institusi adalah suatu penataan hubunganantara unit-unit
ekonomi yang mengatur cara unit-unit ini apakah dapat bekerjasama danatau berkompetisi.
Dalam pendekatan ini organisasi adalah suatu pertanyaan mengenaiaktor atau pelaku
ekonomi di mana ada kontrak atau transaksi yang dilakukan dan tujuanutama kontrak adalah
mengurangi biaya transaksi. (Williamson, 1985)

Secara umum, kelembagaan merupakan suatu himpunan individu yang sepakat untuk
menetapkandan mencapai tujuan bersama, kelembagaan didominasi oleh unsur-unsur
aturan,tingkah laku atau kode etik, norma, hukum dan faktor pengikat lainnya antar
anggotayang membuat orang saling mendukung.

Lembaga atau dapat juga disebut organisasi adalah bentuk kelembagaan yang formal, dengan
ciri memiliki struktur yang tegas dan diformalkan. Lembaga menjalankan fungsi
kelembagaan, namun dapat satu atau lebih fungsi sekaligus. Contohnya adalah kelompok tani,
klinik agribisinis, koperasi, dan lain lain. Kelompok tani misalnya, dapat menjalankan fungsi
penyediaan saprodi dan usahatani sampai dengan pemasaran hasil pertanian.
Suatu sosial relation dapat disebut sebagai sebuah kelembagaan apabila memiliki
empat komponen, yaitu
a. Komponen person. Orang-orang yang terlibat di dalam satu kelembagaan dapat
diidentifikasi dengan jelas.
b. Komponen kepentingan. Orang-orang tersebut pasti sedang diikat oleh satu
kepentingan atau tujuan, sehingga di antara mereka terpaksa harus saling berinteraksi.
c. Komponen aturan dan aturan. Setiap kelembagaan mengembangkan seperangkat
kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga seseorang dapat menduga apa
perilaku orang lain dalam lembaga tersebut.
d. Komponen struktur. Setiap orang memiliki posisi dan peran, yang harus
dijalankannya secara benar. Orang tidak bisa merubah-rubah posisinya dengan
kemauan sendiri.
Pengertian Lembaga Sosial
Ada beberapa pengertian tentang lembaga sosial beberapa ahli, antara lain :
1. Menurut Koentjadiningrat (1986) lembaga sosial adalah suatu sistem norma
khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi
suatu kebutuhan dan keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat.
2. Menurut Berger,lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan
perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan
yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
3.
Menurut Polak (1964) lembaga sosial adalah lembaga kemasyarakatan.
4. Menurut Soekanto (2002:222) lembaga sosial adalah kumpulan norma-norma
dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan
masyarakat.
5. Menurut Soerjono Soekanto (1997) lembaga social adalah himpunan dari normanorma yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok manusia didalam kehidupan
masyarakat.
Fungsi Lembaga Sosial

Secara umum fungsi lembaga sosial adalah digunakan untuk mengatur pergaulan hidup
dengan tujaun untuk mencapai suatu tata tertib. Sedangkan tujuan utama
diciptakannya adalah untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi
secara memadai, juga sekaligus mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat
berjalan dengan lancer dan tertib sesuai denga kaidah-kaidah yang berlaku.
Adapun fungsi dari lembaga sosial antara lain:
a. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat
yang bersangkutan.
b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan dari perpecahan atau
disintegrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyakat untuk mengadakan sistem pengendalian
social (sosial control) artinya sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya.
Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1.
Fungsi Manifest atau fungsi nyata, Yaitu fungsi lembaga yang disadari
dan di akui oleh seluruh masyarakat.
2.
Fungsi Laten atau fungsi terselubung, Yaitu fungsi lembaga sosial yang
tidak di sadari atau bahkan tidak di kehendaki atau jika di ikuti dianggap
sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.
Ciri Umum
Adapun ciri-ciri umum dari lembaga sosial antara lain :

Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola perilaku, wujudnya
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya.

Lembaga sosial mempunyai kekelan sendiri

Lembaga sosial bertahan cukup lama

Lembaga sosial mempunyai alat-alat perlengkapannya sendiri

Lembaga sosial mempunyai lambang-lambang, sebagai ciri khas.

Lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis dan tak tertulis untuk merumuskan
tujuannya dan tata tertib.

Lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
Proses Terbentuknya

1.
Timbulnya institusi social dapat terjadi melalui 2 cara yaitu :
Secara Tidak Terencana.
Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara
bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika
masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah dalam
kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang orang
menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan
menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui
masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya
2.
Secara Terencana
Secara terencana maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan
yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan
dan wewenang. Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara
untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses
terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan . Saling
membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma
kemasyarakatan. Norma kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga
social.
Proses Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga kemasyarakatan muncul dari norma, dimana mula-mula norma tersebut
terbentuk secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat
secara sadar. Norma-norma yang ada didalam masyarakat, mempunyai kekuatan
mengikat yang berbeda-beda. Ada norma-norma yang lemah, yang sedang sampai yang
terkuat daya mengikatnya di mana yang menyangkut hal yang terakhir, anggota-anggota
masyarakat pada umumnya tidak berani melanggarnya.
Pengertian norma menurut para ahli, sebagai berikut:

Menurut Hans Kelsen, norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim (an
impersonal and anonymous "command" - that is the norm)

Menurur Robert M. Z. Lawang, norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok
tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana
tindakan itu akan dinilai oleh orang lain. Norma juga merupakan kriteria bagi orang lain
untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.

Menurut Soerdjono Soekanto,norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu
masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma-norma mengalami proses
pelembagaan atau melewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian
dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut dikenal, diakui, dihargai, dan
kemudian ditaati dalam kehidupansehari-hari

Secara umum, norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang
bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun
masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.

Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu
1. Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat
mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki
iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.
2. Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual
adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan.
3. Norma Kesopanan
Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Cara
berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
4. Norma Kebiasaan (Habit)
Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini
dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan,
kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.
5. Norma Hukum
Merupakan himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan
memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.
Tipe Lembaga Sosial
Tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan

Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Berdasarkan tujuannya
a. Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial atau kekerabatan
(domestic institutions). Contoh: : pinangan,perkawinan,poligami,perceraian dan lain
sebagainya
b. Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mata
pencaharian hidup (economic institutions)
c. Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan
(educational educations)
d. Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (sciencitific
institutions)
e. Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan
rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and uncreational instiututions)
f. Lembga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan
dengan Tuhan (religious institutions)
g. Lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk amengatur
kehidupan berkelompok atau bernegara (political institution)
h. Lembaga sosial bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (somatic
institution)
Berdasarkan sudut perkembangannya
a. Crescive institutions, yaitu lembaga paling primer tumbuh dari adat istiadat. Contoh :
perkawinan, agama dan hak milik.
b. Enacted institution, lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu. Contoh : lembaga pendidikan dan perdagangan.
Berdasarkan dari sudut sistem nilai-nilai ynag diterima masyarakat
a. Basic institutions, lembaga kemasyarakatan yang dianggap sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib. Contoh : keluarga, sekolah, unsur.
b.
Susidiary institution, lembaga sosial yang dianggap kurang penting. Contoh : rekreasi
Berdasarkan dari sudut penerimaan masyarakat
a. Approved atau sosial sanctioned institutions, lembaga yang diterima masyarakat.
Contoh:sekolah, perusahaan dagang.
b. Unsanctioned institutions,lembaga yang ditolak oleh masyarakat. Contoh : perampok,
penjahat.
Berdasarkan faktor penyebarannya
a. general institutions , yaitu lembaga yang di kenal oleh masyarakat di seluruh dunia.
Contoh : agama.
b. Restricted institutions, yaitu lembaga yang dianut oleh masyarakat– masyarakat
tertentu di dunia. Contoh : islam, kresten , hindu , budha.
Berdasarka sudut pandang fungsinya
a.
Operative institutions, yaitu lembaga sosial yang barfungsi menghimpun pola-pola atau
tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuanj lembaga yang bersangkutan. Contohnya
lembaga industrialaisasi
b. Regulative institutions, yaitu lembaga yang bertujuan mengawasi tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak dari pada lembaga itu sendiri contohnya kejaksaan dan pengadilan.
Download