hubungan dukungan keluarga dengan kejadian rawat

advertisement
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN RAWAT INAP ULANG
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG ALAMANDA RSUD ULIN
BANJARMASIN
Muhammad Khair, Ahmad Syahlani1, Nessy Anggun P2
STIKES Sari Mulia Banjarmasin
Korespondensi penulis: [email protected]
ABSTRAK
Latar belakang : Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat mempertahankan
sirkulasi yang adekuat ditandai dengan adanya satu sindroma klinis berupa dispneu (sesak nafas),
dilatasi vena dan edema yang diakibatkan oleh adanya kelainan struktur atau fungsi jantung. Pasien
Gagal Jantung yang sering kembali untuk dirawat inap ulang di rumah sakit karena adanya
kekambuhan pada episode gagal jantung. Salah satu faktor yang mempengaruhi pasien dilakukan
rawat inap ulang dukungan keluarga. Dukungan keluarga dapat menurunkan kemungkinan angka
kejadian rawat inap ulang pada pasien Gagal Jantung.
Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian rawat inap ulang pada pasien
gagal jantung di Ruang Alamanda RSUD Ulin.
Metode : Penelitian menggunakan Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi
dan sampel adalah pasien yang di diagnosa dokter mengalami Gagal Jantung pada bulan April dan
Mei 2016 yang berjumlah 47 orang, dengan pengambilan teknik purposive sampling. Pengumpulan
data menggunakan koesioner dan analisis menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil : Pasien gagal jantung yang memiliki dukungan keluarga baik berjumlah 35 orang ditemukan
sebanyak 31 orang (88,6%) yang tidak mengalami rawat inap ulang dan 4 orang (11,4%)
mengalami rawat inap ulang, pasien dengan Gagal Jantung yang mendapatkan dukungan keluarga
dengan kriteria cukup ditemukan berjumlah 12 orang ditemukan 2 orang (16,7%) yang tidak
mengalami rawat inap ulang dan 10 orang (83,3%) mengalami rawat inap ulang dan dukungan
keluarga dengan kriteria kurang tidak ditemukan (0%) di Ruang Alamanda RSUD Ulin
Banjarmasin.
Simpulan : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kejadian rawat inap ulang pada pasien Gagal
Jantung di Ruang Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin.
Kata kunci : Dukungan keluarga, Rawat inap ulang, Gagal Jantung
1
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
ABSTRACT
MUHAMMAD KHAIR The correlation of family support with the incidence of re-hospitalization for
heart failure patients in Alamanda Room at Ulin Hospital Banjarmasin. superlised by AHMAD
SYAHLANI and NESSY ANGGUN P.
Background: Heart failure is a condition where the heart can not maintain adequate circulation
characterized by the presence of one clinical syndromes such as dyspnoea (shortness of breath),
venous dilatation and edema caused by abnormalities in the structure or function of the heart.
Patients with heart failure often returned for re-hospitalization in the hospital for their recurrence in
the episode of heart failure. One of the factors that affect patients underwent repeated
hospitalizations family support. Family support can reduce the possibility of the incidence of rehospitalization for heart failure patients.
Purpose: To knowing the family support relationship with the incidence of re-hospitalization for
heart failure patients in Alamanda Room at Ulin Hospital Banjarmasin
Method: The research using cross sectional survey analytic approach. Population and sample
were physician-diagnosed patients with heart failure in April and May 2016 totaled 47 people,
taken with purposive sampling technique of sampling. Collecting data using questioner and
analysis using Spearman Rank test.
Result: Patients with heart failure have a good family support totaling 35 people found as many as
31 people (88.6%) who did not undergo repeated hospitalizations and 4 (11.4%) experienced
repeated hospitalizations, patients with heart failure who receive family support found sufficient
criteria numbering 12 people found 2 people (16.7%) who did not undergo repeated
hospitalizations and 10 people (83.3%) experienced repeated hospitalizations, and family support
with less criteria can not be found (0%) at the Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin.
Conclusion: There are family support relationship with the incidence of re-hospitalization for heart
failure patients in hospitals Alamanda room Ulin Banjarmasin.
Keywords: family support, re-hospitalization, heart failure
2
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
PENDAHULUAN
2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar
Gagal jantung adalah suatu keadaan
229.696
orang,
sedangkan
berdasarkan
dimana jantung tidak dapat mempertahankan
diagnosis dokter gejala sebesar 0,3% atau
sirkulasi yang adekuat ditandai dengan adanya
diperkirakan sekitar 530.068 orang. Jumlah
satu sindroma klinis berupa dispneu (sesak
penderita penyakit Gagal Jantung terbanyak
nafas),
yang
terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak
diakibatkan oleh adanya kelainan struktur atau
54.826 orang (0,19%), sedangkan Provinsi
fungsi jantung (Sudoyo, 2006).
Maluku Utara memiliki jumlah penderita
dilatasi
vena
dan
edema
Di dunia, gagal jantung telah melibatkan
paling sedikit, yaitu sebanyak 144 orang
setidaknya 23 juta penduduk. Sekitar 4,7 juta
(0,02%) dan di Kalimantan Selatan sebesar
orang menderita Gagal Jantung di Amerika
1.633 orang (0,06%) (Kemenkes RI, 2013).
(1,5-2% dari total populasi), dengan tingkat
insiden 550.000 kasus per tahun.
Di Yogyakarta prevalensi pasien gagal
Dari
jantung yang menjalani rawat inap ulang
sejumlah pasien tersebut, hanya 0,4-2% yang
dalam satu tahun 52,21% sementara yang di
mengeluhkan timbulnya gejala (Irnizarifka,
rawat inap ulang lebih dari satu tahun sebesar
2011).
44, 79% (Majid, 2010)
Di Eropa atau Amerika Utara sekitar
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
seperempat jumlah pasien di rawat di Rumah
pasien dilakukan rawat inap ulang di rumah
Sakit dengan gagal jantung di terima kembali
sakit yaitu, riwayat sebelum masuk Rumah
dalam waktu 1 bulan sampai dua pertiga dalam
Sakit dan lama dirawat di Rumah Sakit,
waktu satu tahun, biasanya untuk kekambuhan
hipertensi, usia, jenis kelamin, dukungan
Gagal Jantung. Pasien yang di terima kembali
keluarga dan sosial, kurangnya pendidikan
dengan memburuknya atau gejala berulang
kesehatan tentang perawatan diri di rumah,
dari Gagal Jantung (Ponikowski et al, 2014)
penggunaan obat-obatan yang tidak tepat,
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi
penyakit Gagal Jantung di Indonesia tahun
kurangnya komunikasi dari pemberi pelayanan
kesehatan
(care
giver)
dan
kurangnya
3
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
perencanaan tindak lanjut saat pasien pulang
di dapatkan data pasien rawat inap dengan
kerumah (Majid,2010).
Gagal Jantung di tahun 2014 sebanyak 334
Dukungan keluarga merupakan suatu
pasien, data dari bulan Januari sampai
proses hubungan antara keluarga dengan
September 2015 sebanyak 480 dengan rata-
lingkungan
tahap,
rata 1 bulan bulan sebanyak 53 pasien dan dari
dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga
hasil diskusi peneliti bersama perawat di ruang
mampu
aspek
Alamanda rata-rata pasien Gagal Jantung yang
pengetahuan, sehingga akan meningkatkan
di rawat inap merupakan pasien dengan rawat
kesehatan
inap berulang.
sosial.
berperan
dan
Dalam
pada
adaptasi
semua
berbagai
mereka
dalam
kehidupan sehari-hari (Setiadi, 2008).
Hasil diskusi dengan pasien yang
Dukungan keluarga dapat menurunkan
dilakukan pada tanggal 10 Desember 2015 di
kemungkinan angka kejadian rawat inap ulang
Ruang Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin
pada pasien gagal jantung. Faktor-faktor sosial
didapatkan data bahwa 7 orang pasien
juga telah terbukti penting sebagai prediktor
menyatakan pernah mengalami rawat inap
morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan
ulang dan 4 di antaranya merasa kurang
penyakit arteri koroner. Pentingnya dukungan
dukungan dari keluarga dikarenakan tidak
keluarga telah dikonfirmasi oleh sebuah studi
begitu mengontrol pola makan pasien dan
baru-baru ini bahwa ada tidaknya dukungan
keluarga juga kurang memotivasi pasien.
emosional yang kuat, sehingga meningkat
Berdasarkan pembahasan diatas maka
mortalitas dan angka kejadian rawat ulang di
perlu dilakukan penelitian tentang Hubungan
Rumah Sakit pada pasien yang di rawat inap di
Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat
Rumah Sakit dengan Cardio Heart Failure
Inap Ulang pada Pasien Gagal Jantung di
(Majid, 2010).
Ruang Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang dilakukan pada tanggal 8 Desember 2015
di Ruang Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin
4
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
BAHAN DAN METODE
Metode
yang
HASIL
digunakan
dalam
penelitian ini adalah survei analitik dengan
1. Analisis univariat
a. Dukungan Keluarga
pendekatan cross sectional. Populasi pada
Distribusi frekuensi dukungan
penelitian ini adalah pasien yang di diagnosa
keluarga
dokter mengalami Gagal Jantung pada bulan
penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Maret dan Mei 2016 yang jumlah sampel yang
4.9 berikut:
diambil berjumlah 47 orang dengan teknik
Tabel 1 Distribusi Dukungan Keluarga pada
Pasien Gagal Jantung di Ruang Alamanda
RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016
pengambilan sampel porpusive sampling.
Variabel independen dalam penelitian
ini adalah dukungan keluarga.
Metode analisis data dalam penelitian
No
yang
didapatkan
Dukungan
Keluarga
dalam
Frekuensi
%
1
Baik
35
74,5
2
Cukup
12
25,5
3
Kurang
0
0
47
100
Jumlah
ini meliputi:
Tabel 1 ditemukan sebagian
a. Analisis univariat
Analisis
univariat
dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian
untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan
besar dukungan keluarganya baik,
yakni sebanyak 35 orang (74,5%).
b. Kejadian Rawat Inap Ulang
Distribusi
persentase dari tiap variabel yang diteliti.
frekuensi
kejadian
rawat inap ulang dapat dilihat pada tabel
b. Analisis bivariat
berikut.
Analisis bivariat adalah analisa
yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga
berkolerasi
No
uji
korelasi
1
dengan
tingkat
berhubungan
dengan
Tabel 2 Distribusi Kejadian Rawat Inap Ulang
pada Pasien Gagal Jantung di Ruang Alamanda
RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016
atau
menggunakan
Kejadian Rawat
Inap Ulang
F
%
Tidak Rawat
Inap Ulang
33
70,2
14
29,8
47
100
2
Spearman
Rank,
kemaknaan
α
=
0,05
atau
tingkat
Rawat Inap
Ulang
Jumlah
kepercayaan 95% .
5
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
Tabel 2 ditemukan sebagian
besar tidak rawat inap ulang yakni
sebanyak 33 orang (70,2%).
keluarga dengan kriteria kurang tidak
ditemukan (0%).
Hasil uji Spearman’s rho hubungan
2. Analisa bivariat
dukungan keluarga dengan kejadian rawat
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
inap ulang diperoleh nilai ρ = 0,000. Nilai
Kejadian Rawat Inap Ulang pada Pasien
ρ ini kurang dari α (0,05). Dengan
Gagal Jantung di Ruang Alamanda RSUD
demikian maka ada hubungan dukungan
Ulin Banjarmasin.
keluarga dengan kejadian rawat inap ulang
Tabel 3 Hubungan dukungan keluarga dengan kejadian rawat
inap ulang pada pasien gagal jantung
pada pasien Gagal Jantung di Ruang
Kejadian Rawat Inap Ulang
No
Dukunga
n
Keluarga
Baik
Alamanda
Banjarmasin.
Koefisien korelasi (r) untuk menunjukan
Rawat Inap
Ulang
F
%
f
%
N
%
31
88,6
4
11,4
35
100
2
16,7
1
83,3
12
100
0
0
0
0
0
0
33
70,2
14
29,8
47
100
2
Kurang
Ulin
Jumlah
Tidak Rawat
Inap Ulang
1
Cukup
RSUD
kekuatan
hubungan
antara
dukungan
keluarga dengan kejadian rawat inap ulang
sebesar 0,686. Kekuatan nilai masuk dalam
3
rentang 0,51-0,75
Jumlah
Spearman’s rho ρ = 0,000 < 0,05, Korelasi Koefisien = 0,686
Tabel 3 menunjukkan diketahui
bahwa pasien gagal jantung yang memiliki
dukungan keluarga baik berjumlah 35
orang di temukan sebanyak 31 orang
yang berarti
kuat.
Hubungan menunjukan arah yang positif
yang berarti bahwa pasien dengan penyakit
gagal jantung semakin tinggi mendapatkan
dukungan keluarga, maka kemungkinan
nilai rawat inap ulang akan semakin kecil.
(88,6%) tidak mengalami rawat inap ulang,
pasien gagal jantung yang dukungan
keluarga cukup berjumlah 12 orang di
temukan
sebanyak
10
orang
(83,3)
mengalami rawat inap ulang dan dukungan
PEMBAHASAN
1. Dukungan Keluarga pada Pasien Gagal
Jantung di Ruang Alamanda (Jantung)
RSUD Ulin Banjarmasin
6
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
intelektual yang terdiri dari pengetahuan,
sebagian besar responden mendapatkan
latar belakang pendidikan, dan pengalaman
dukungan keluarga, yaitu sebanyak 35
masa lalu. Kemampuan kognitif akan
orang (74,5%).
membentuk
Menurut Yusuf LN (2009) dukungan
cara
berfikir
seseorang
termasuk kemampuan untuk
memehami
keluarga adalah bantuan dari orang lain
faktor-faktor yang berhubungan dengan
yang memiliki kedekatan saudara atau
penyakit dan
teman terhadap seseorang yang mengalami
tentang kesehatan untuk menjaga kesehatan
stress.
dirinya.
Anggota
keluarga
memandang
bahwa orang yang bersikap mendukung
adalah
keluarga
yang
selalu
siap
menggunakan pengetahuan
Faktor Emosi, faktor emosional juga
mempengaruhi keyakinan terhadap adanya
memberikan pertolongan dan bantuan jika
dukungan
diperlukan.
Seseorang yang mengalami respons stres
Menurut
Padila (2012) faktor-faktor
dalam
dan
cara
setiap
melaksanakannya.
perubahan
hidupnya
yang mempengaruhi dukungan keluarga
cenderung berespon
adalah
Tahap
tanda sakit, mungkin dilakukan dengan cara
Perkembangan artinya dukungan dapat
mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut
ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
dapat
adalah pertumbuhan dan perkembangan,
Seseorang yang secara umum terlihat sangat
dengan demikian setiap rentang usia (bayi-
tenang
lansia) memiliki pemahaman dan respon
emosional yang kecil selama ia sakit.
terhadap
Seorang
Faktor
perubahan
Internal,
kesehatan
yang
berbeda-beda.
terhadap berbagai
mengancam
kehidupannya.
mungkin mempunyai respons
individu
yang
melakukan koping secara
Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan,
keyakinan
seseorang
terhadap
dukungan
terbentuk
oleh
adanya
tidak
mampu
emosional
terhadap ancaman penyakit mungkin akan
menyangkal adanya gejala penyakit pada
variabel
7
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
dirinya
dan
tidak
mau
menjalani
pengobatan.
bagaimana
kehidupannya,
seseorang
mencakup
keluarga
menjalani
nilai
keyakinan yang dilaksanakan,
dengan
mencakup:
stabilitas
perkawinan, gaya hidup, dan lingkungan
Spiritual, aspek spiritual dapat terlihat
dari
psikososial
atau
dan
hubungan
teman,
kerja. Sesorang biasanya akan mencari
dukungan dan persetujuan dari kelompok
sosialnya, hal ini akan mempengaruhi
keyakinan
kesehatan
dan
cara
dan
pelaksanaannya. Semakin tinggi tingkat
kemampuan mencari harapan dan arti dalam
ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih
hidup.
cepat tanggap terhadap
Faktor Eksternal, Praktik di Keluarga
Cara
bagaimana
keluarga
memberikan
gejala penyakit
yang dirasakan. Sehingga ia akan segera
mencari
pertolongan ketika merasa ada
dukungan
biasanya
mempengaruhi
penderita
dalam
melaksanakan
Dalam penelitian ini sebagian besar
klien juga
responden mendapatkan dukungan dari
melakukan
keluarga.
kesehatannya.
kemungkinan
tindakan
Misalnya:
besar
akan
pencegahan jika keluarganya
melakukan hal yang sama. Misal:
anak
gangguan pada kesehatannya.
melakukan
diantara
ketika
punya
anak
dia
akan
melakukan hal yang sama.
disebabkan
karena
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam
maka
ini
keluarga adalah sekumpulan orang yang
yang selalu diajak orang tuanya untuk
pemeriksaan kesehatan rutin,
Hal
keadaan
dukungan
tugas
saling
ketergantungan,
pokoknya
memberikan
dan semangat kepada anggota
keluarga yang menderita gagal jantung.
Faktor Sosioekonomi, Faktor sosial
Seperti
yang
mereka
ketahui
bahwa
dan psikososial dapat meningkatkan risiko
penyakit Gagal Jantung adalah penyakit
terjadinya
yang sangat mudah kambuh. Apabila
cara
penyakit dan mempengaruhi
seseorang
mendefinisikan
dan
mereka tidak membantu atau mendukung
bereaksi terhadap penyakitnya. Variabel
keluarga yang menderita Gagal Jantung
8
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
yang tinggal serumah dengan mereka, maka
rawat
inap
ulang
maka
ditemukan
responden akan sering kambuh sehingga
karakteristik responden mengalami rawat
dapat menimbulkan masalah tidak hanya
inap ulang sebesar 71,4% atau 10 orang dari
bagi pasien tetapi juga bagi anggota
14 orang yang mengalami rawat inap ulang
keluarga yang lain karena harus mengurus
adalah pasien Gagal Jantung yang berjenis
pasien. Dukungan keluarga pada pasien
kelamin laki-laki.
gagal jantung merupakan salah satu wujud
Menurut Grossman dan Brown (2009),
perilaku keluarga dalam memelihara dan
pasien Gagal Jantung dengan jenis kelamin
meningkatkan kesehatan, termasuk juga
laki-laki prevalensi lebih besar daripda
tindakan-tindakan
mencegah
perempuan pada usia 40-75 tahun. Menurut
Jantung.
Hsich (2009), bahwa faktor-faktor resiko
Dukungan keluarga juga merupakan hal
dalam perkembangan gagal jantung dan
yang sangat penting untuk pengobatan
prognosis
gagal jantung karena banyak pantangan atau
perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
larangan-larangan yang harus dihindari oleh
Pada laki-laki penyebab mendasar ialah
pasien Gagal Jantung.
Coronary Artery Disease (CAD).
kekambuhan
untuk
penyakit
Gagal
2. Kejadian Rawat Inap Ulang pada Pasien
Gagal
Jantung
di
Ruang
Alamanda
(Jantung) RSUD Ulin Banjarmasin.
Hasil penelitian kejadian rawat inap
pasien
memperlihatkan
Hasil penelitian kejadian rawat inap
ulang menemukan sebagian besar pasien
yang mengalami rawat inap ulang adalah
laki-laki
sesuai
dengan
apa
yang
ulang pada pasien Gagal Jantung di Ruang
dikemukakan oleh Grossman dan Brown
Alamanda
Banjarmasin
(2009) dan Hsich (2009) hal ini karena
ditemukan sebagian besar 70,2% tidak
kebiasaan atau gaya hidup yang kurang baik
mengalami rawat inap ulang dan sisanya
pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan
sebesar 29,8% mengalami rawat inap ulang.
perempuan. Kebiasaan yang tidak baik yang
Bila dianalisis responden yang mengalami
biasa
RSUD
Ulin
dilakukan
oleh
laki-laki
adalah
9
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
merokok, minuman beralkohol, aktivitas
dukungan keluarga dengan kriteria kurang
yang berlebihan dan lain sebagainya,
tidak ditemukan (0%). Hal ini dapat terjadi
kondisi inilah yang memicu terjadinya
karena dukungan keluarga merupakan salah
kekambuhan Gagal Jantung sehingga harus
satu
menjalani rawat inap untuk pengobatan dan
penyakit Gagal Jantung untuk berperilaku
perawatan.
patuh
3. Hubungan
rangsangan
terhadap
bagi
pasien
dengan
anjuran-anjuran
dokter
Dukungan Keluarga dengan
maupun petugas kesehatan lainnya yang
Kejadian Rawat Inap Ulang pada Pasien
memberikan perawatan pada penyakitnya.
Gagal Jantung di Ruang Alamanda RSUD
Dukungan
Ulin Banjarmasin.
informasional, dukungan instrumental dan
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
emosional,
dukungan
dukungan penilaian yang diberikan keluarga
didapatkan bahwa ada hubungan yang
pada
bermakna antara dukungan keluarga dengan
menimbulkan perilaku positif, yaitu selalu
kejadian
patuh
rawat inap ulang pada pasien
pasien
dengan
gagal
jantung
anjuran-anjuran
dapat
yang
dengan penyakit Gagal Jantung di Ruang
disampaikan dokter dan tenaga kesehatan
Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin.
lainnya untuk perawatan penyakit pasien.
Hasil penelitian didapatkan dari pasien
Menurut Philbin dan Disalvo (2004)
gagal jantung yang memiliki dukungan
dalam Majid (2010), faktor-faktor yang
keluarga
orang
dapat mempengaruhi pasien dirawat inap
ditemukan sebanyak 31 orang (88,6%) yang
ulang di Rumah Sakit adalah Dukungan
tidak mengalami rawat inap ulang dan 4
keluarga dan lingkungan sekitar juga
orang (11,4%) mengalami rawat inap ulang,
penting.
pasien Gagal Jantung yang dukungan
lingkungan sekitar pasien menjadi salah
keluarga cukup ditemukan berjumlah 12
satu faktor independen yang menyebabkan
orang ditemukan 2 orang (16,7%) dan 10
kejadian rawat inap ulang pasien dengan
baik
berjumlah
35
Kurangnya
dukungan
dari
orang (83,3%) mengalami rawat inap ulang,
10
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Rawat Inap Ulan……
penyakit
Gagal
Jantung
presentasinya
sebesar 57%.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya sangat berterima kasih kepada
STIKES Sari Mulia Banjarmasin yang telah
memberikan saya surat izin untuk melakukan
penelitian, dan ucapan terima kasih kepada
RSUD
Ulin
memberikan
Banjarmasin
izin
serta
yang
tempat
telah
untuk
melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Grossman, S dan brown, D., 200) congestive
heart failure and pulmonary edema.
Internet
[http/emedicine.medscape.com]
[diakses tanggal 21 Desember
2015].
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset
Kesehatan
Dasar
2013
[http://labdata.litbang.depkes.go.id]
[diakses pada tanggal 16 November
2015].
Majid, A. (2010). Analis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian rawat
inap ulang pasien gagal jantung
kongestif di rumah sakit Yogyakarta
Internet,
tersedia
dalam:
[http://lontar.ui.ac.id] [diakses tanggal
17 desember 2015].
Padila , (2012) Buku Ajar: Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Philbin dan DiSalvo, 2004. Prediction of
hospital readmission for heart failure:
development of a simple rick score
based on administrative data. [internet]
[http//wwwjournals.elsevierhealth.com/
periodicals/jac/article/PIIS0735109799
000595] [diakses tanggal 25 Desember
20015].
Setiadi,
2008.
Konsep
dan
Proses
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sudoyo, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Ed, IV. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Yusuf, LN, Syamsu 2009, Mental hygiene :
terapi psikospiritual untuk hidup sehat
berkualitas, Maestro, Bandung.
11
Download