Perancangan Awal Arsitektur Lembaga Penelitian Berorientasi Service Muhamad Nur Gunawana Fakultas Sains dan Teknologia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 7493547 Fax : (021) 7493315 e-mail : [email protected] ABSTRACT Along with the development of information and communication technology is widely used today by various levels in society , either for commercial or non komersil.Teknologi interest to information and communication constantly updated to support the activities of a business process to enterprise-scale personal scale . Not be surprised that all kinds of hardware , software , and smart devices are joined together to support the various activities at once . Specialized in research institutions , research all service activities will require different aspects including information and communication technology , there will be a problem here if in terms of technology , especially information technology and application aspects are not mutually supportive or not integrable . In this case I would like to examine the extent to which the role of service -oriented architecture could support activities - activities in the service of research in the aspect of technology or software that is used aplikasi.Metodologi following the service -oriented architecture development methodology with a structured method and the initial enterprise architecture framework . Results of this study was the establishment of research management architecture model based on the architecture of service oriented architecture. Keywords : ICT , services , integration , service , SOA 1. Architecture (SOA) akan mengurangi effort untuk modifikasi perangkat lunak tersebutkarena seluruh logic dari sistem sudah terpartisi secara bersih menjadi sekumpulan services dan organisasi hanya perlu menyusun ulang seluruh service tersebut dan jika perlu menambahkan yang baru. Banyak organisasi atau Institusi telah pindah atau dalam proses menuju arsitektur berorientasi teknologi informasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan Institusi pendidikan yang memiliki fungsi dan peran yang strategis dalam pengembangan penelitian. UIN Syarif Hidayatullah memiliki lembaga penelitian yang mengelola penelitian-penelitian. Selama ini pelayanan-pelayanan penelitian seperti pelayanan sumber daya peneliti, pelayanan pendanaan penelitian, pelayanan dokumentasi penelitian, pelayanan akses terhadap informasi penelitian, serta pelayanan publikasi penelitian belum terintegrasi dengan baik sehingga diperlukan sebuah arsitektur pemodelan pelayanan untuk membangun enterprise yang lebih baik. Melalui arsitektur berbasis layanan dapat ditinjau sejauh mana kemampuan pengelolaan penelitian yang dilakukan oleh UIN, tidak hanya kemampuan dalam mendokumentasikan penelitian saja, akan tetapi bagaimana melakukan layanan penelitian dari waktu ke waktu secara terus-menerus untuk memajukan pendidikan dan penelitian itu sendiri. Dengan adanya website pada lembaga penelitian adalah salah satu faktor untuk mempercepat perancangan arsitektur berbasis layanan karena SOA berarti menemukan arsitektur layanan yang penting dari suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari UIN untuk menjadi world class PENDAHULUAN Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah pemodelan perangkat lunak yang dibangun dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Menurut Thomas Erl [1], dalam sebuah perancangan sistem Service Oriented Architecture (SOA), design issue yang harus diperhatikan adalah bagaimana sebuah layanan mengenkapsulasi logic, bagaimana layanan berhubungan satu sama lain dan bagaimana layanan berkomunikasi satu sama lain. Pemodelan SOA merupakan pemodelan yang bebas dari keterikatan salah satu platformyang artinya pemodelan ini dapat menyatukan berbagai sistem yang memiliki platform berbeda. Dengan pendekatan ini pengembang pemodelan SOA dapat membangun sebuah layer di atas sistem - sistem yang dapat saling berkomunikasi dengan pesan yang sudah distandardisasi, misalnya menggunakan teknologi XML. Dalam sudut pandang Service Oriented Architecture (SOA), kedua sistem masing-masingnya akan dianggap sebagai service. Selain itu pemodelan ini juga tahan terhadap perubahan. Perusahaan atau organisasi besar seringkali berubah struktur untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Akibatnya, perangkat lunak juga terkena imbas untuk menyesuaikan diri terhadap proses bisnis yang baru. Pemodelan perangkat lunak dengan Service Oriented 38 university yang kedepannya akan mengedepankan penelitian sebagai basis pendidikannya. 2. Penelitian – Penelitian dalam SOA Beberapa penelitian SOA dalam berbagai bidang dilakukan untuk memberikan kemungkinan-kemungkinan penerapan yang diperluas selain di perusahaan, contohnya dalam desain dan implementasi SOA dalam bidang medis oleh Chao-Tung Yang, Shih-Chi Yu, dan Ting-Chih Hsiao, memberikan model arsitektur dalam lingkup medikal (Gambar 1). Gambar 2. Sistem Arsitektur (Small Enterprise) 3. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan dalam melakukan penelitian ini yaitu melalui pendekatan sesuai dengan metodologi SOA pada gambar 4, dengan masing masing tahapannya adalah sebagai berikut : a. SOA Reference Architecture. Menjelaskan tentang domain dari service yang akan dibuat, kebutuhan interface dan fungsinya, Gambar 1. Sistem Arsitektur (Medikal) Adapun penelitian dalam suatu small enterprise yang dilakukan oleh Milan Zdravković , Miroslav Trajanović, dan Miodrag Manić (Gambar 2) dapat dijadikan pembanding dan pembeda bagi penelitian yang dilakukan penulis. Sehingga diharapkan dapat menjadi suatu peta arsitektur dan perancangan SOA dalam berbagai domain. Gambar 4. Metodologi SOA pemakaian infrastruktur teknisnya seperti webservice atau servicesecurity, model semantik, dan inisial serviceinventory. b. Business Architecture. 39 Berkaitan dengan arsitektur Bisnis kelembagaan penelitian, yang akan mempengaruhi proses, servis, informasi, dan solusi enterprise yang akan dibuat. 4.3. Use Case Diagram Dalam Use Case Diagram tergambarkan bahwa aktor – aktor pengguna sistem manajemen pelayanan penelitian adalah peneliti, pengelola, atau masyarakat. c. Identifikasi Service Merupakan jenis servis yang harus dibuat untuk menunjang arsitektur bisnis Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p119), usage menjelaskan bagaimana actor berinteraksi dengan sebuah sistem.Actor adalah abstraksi atau pemisahan pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem. Sedangkan usecase adalah pola interaksi antara sistem dan actor dalam application domain. d. Definisi Model Informasi Semantik Merupakan model informasi enterprise yang mensharing proses semantic dan services. e. Spesifikasi Service Merupakan kontrak service yang dapat digunakan saat desain untuk diseleksi sebagai solusi service. Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p343), diagram usecase menunjukkan relasi antara actor dengan usecases. Dalam diagram ini, actor dan usecases merupakan elemen terpenting. Keduanya dapat dihubungkan satu sama lain untuk menggambarkan pola interaksi antara actor dengan bagian sistem tertentu. f. Realisasi Service Desain dan implementasi service g. Implementasi dari Solusi Service – Oriented Membangun solusi enterprise dari service-service yang telah dibuat. Menurut (Bernard, 2005, p322).Sebuah narasi kasus penggunaan bahasa pemodelan (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, orang yang berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan perkembangan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Bisnis Arsitektur Manajemen Penelitian Dalam menganalisa integrasi SOA, terlebih dahulu dianalisis aspek dari arsitektur bisnis dari kegiatan manajemen penelitian yang dilakukan di Lembaga Penelitian UIN. Dapat digambarkan seperti gambar berikut kegiatan bisnis di Lembaga Penelitian UIN. Use Case Diagram untuk sistem manajemen pelayanan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 5. Manajemen Pelayanan 4.2. Component Business Model Identifikasi Komponen Model Bisnis Manajemen Penelitian terdiri dari komponen internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi rencana strategis lembaga penelitian dalam melakukan manajemen penelitian. 40 Tabel 1. Komponen Bisnis Pe K ompetensi Bisnis M anajemen nelitian Re Komponen Bisnis ncana Penelitian Strategis St Pr Pr Pr oses Dokumentasi Proses Pel aksanaan Penelitian Pe Pro ses reviewer hasil penelitian Al okasi Dana yang tepat sasaran Pro ses penyimpanan hasil penelitian Al okasi dana Peneliti Pro ses pendataan sasaran jurnal publikasi E valuasi dana penelitian Pe nerimaan hasil publikasi ngelolaan Dana Penelitian oses Pendataan Peneliti Str ategi Publikasi untuk Penelitian rategi Pendanaan Penelitian oses Pendataan Penelitian Pu blikasi Gambar 7. Value Chain Manajemen Penelitian 4.5. Process Diagram Process Diagram menggambarkan satu tingkat lebih detail dari proses bisnis utama dimana user dan proses dibuat detail untuk satu alur proses pekerjaan dan kemungkinan yang dapat terjadi. Skenario yang terjadi tersebut yang menggambarkan satuan proses bisnis dari suatu bagian kegiatan manajemen penelitian adalah seperti berikut : 4.4. Value Chain Value chainPenelitian pada lembaga UIN digunakan untuk menggambarkan proses bisnis utama dari organisasi Lembaga Penelitian dan manajemen lembaga yang terbagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Gambar 8. Diagram Proses Peneliti 4.6. Arsitektur SOA Dalam merancang arsitektur SOA untuk dijadikan referensi dalam pengembangan desain SOA dan implementasi SOA, maka perlu diidentifikasi beberapa layer Gambar 6. Use Case Sistem Manajemen Pelayanan Penelitian 41 yang dibutuhkan untuk membentuk satu arsitektur yang menyeluruh. iv. Mengatur service lifecycle dan mevalidasi sebelum deployment v. Mengatur dan mengintegrasi berbagai service bus registry 4.7. Web Application Tier Pada layer ini semua jenis sistem manajemen pelayanan penelitian harus dapat diakses dengan menggunakan segala jenis browser. e. Dalam hal ini terbagi menjadi beberapa aplikasi dan servis sebagai berikut : a. b. c. d. f. Packaged Application Disini dimungkinkan untuk menggunakan suatu paket aplikasi yang mendukung kebutuhan manajemen pelayanan secara menyeluruh, semodel CRM atau ERP atau paket lain yang berbasis open source. Custom Applications Disini memungkinkan untuk menggunakan pembaruan aplikasi yang sudah dipakai, semisal Sistem Informasi Riset. Portal Service Disini memungkinan penggunaan kembali servis layanan melalui portal lembaga, bisa lembaga UIN atau lembaga penelitian, dimulai dari website lembaga. Enterprise Infrastructure Services Ini merupakan servis berdasarkan aplikasi untuk enterprise, misalkan email, aplikasi untuk kolaborasi online, konten manajemen sistem, dan layanan searching. Shared Data Service Ini merupakan service untuk melakukan sharing data antara service yang ada dalam satu institusi atau beda institusi Business Process Management Ini merupakan suatu manajemen bisnis proses yang sedang dijalankan, dalam tahapan ini sebaiknya menggunakan standar yang memenuhi semua aspek manajemen. 4.9. SOA Framework Ini merupakan kerangka service yang bersifat reuse, dengan membentuk layer transformasi, logic, data, dan integrasi. 4.10. Application Tier Pada tahap ini sebaiknya menggunakan aplikasi berbasis client/server untuk menunjang kebutuhan kedepan yang lebih membutuhkan akses aplikasi secara cepat dan reliable. 4.11. Enterprise Security Ini merupakan metode pengamanan semua service yang ada untuk menjamin berlangsungnya proses bisnis manajemen pelayanan penelitian. 4.8. Service Tier Ini merupakan bagian utama dalam menjalankan SOA. Pada lapisan ini, dibutuhkan beberapa jenis service, yaitu : a. Service Bus Yang dimaksud dengan service bus yaitu suatu bus yang berupa aplikasi yang mempunyai kemampuan menerima pesan baik secara synchronous maupun asynchronous dari setiap protocol, ataupun menterjemahkan pesan ke format yang diminta dan pengontrol aliran antara peneliti dengan pihak manajemen. b. Service Registry Ini merupakan sebagai sebuah fungsi service untuk mencatat semua business policy dan menjalankan secara runtime. c. SOA Repository Dalam repository ini harus terdapat komponen yang mengatur metadata selama lifecycle dari service. d. Service Manager Fungsi dari servicemanager yaitu harus memenuhi hal – hal berikut ini : i. Mengatur dan memelihara service levelenterprise ii. Deteksi dan mengatur kondisi pengecualian iii. Review dan mengatur transaksi bisnis 4.12. Business Service Management Ini merupakan bagaimana lembaga penelitian mengawasi proses dari kegiatan-kegiatannya melalui jaringan yang ada, infrastruktur yang dipakai, serta dari service yang dipakai. 4.13. SOA Integrasi Bisnis Arsitektur dengan Arsitektur Pada tahap ini menggambarkan bagaimana seharusnya model dari bisnis arsitektur dan model dari arsitektur SOA dapat diselaraskan, yang nantinya menjadi rujukan untuk mendesain tahapan desain sampai implementasi. Pada Gambar 9. Service dalam SOA yang akan dimodelkan ke dalam Model Manajemen Pelayanan Penelitian erat kaitannya dengan arsitektur bisnis yang dibangun oleh Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. Proses pelayanan penelitian merupakan interseksi antara SOA bisnis Model dan Bisnis Arsitektur. Informasi yang terjadi selama proses bisnis atau proses pelayanan akan menjadi basis model informasi semantik dan dalam mendefinisikan interfaces service 42 [1] Erl, Thomas. Service-Oriented Architecture: Concepts, Technology, and Design. Prentice Hall PTR, 2005. [2] Andrew P. Ciganek., Marc N. Haines., and William D.Haseman. “Service-Oriented Architecture Adoption: Key Factors and Approach”.Journal of Information Technology Management, Volume XX, Number 3, ISSN #1042-1319, 2009. [3] Lovelock,Christopher.2002.Service Asia.Prentice Hall Inc Singapore.Hal 5. Marketing In [4] Kotler,Philip.2003.Marketing Management, Edition.Prentice Hall.Inc.New Jersey. Hal 85 11th [5] Gronroos, C.1992.Service Management Marketing.Lexington Books.Massachusetts,Toronto and [6] Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Penerbita Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hal.25 Gambar 9. Bisnis Arsitektur dan Desain SOA 5. [7] Nazir M. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Novianto A. 2010. Bapepam – LK Urges Spin-Off of Sharia Unit. Bisnis Indonesia Online. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN 1. Model Manajemen Pelayanan Penelitian yang dilakukan sekarang merupakan asset penting dalam pengembangan kearah sistem berbasis SOA. [8] Graces, Denis, Kostas. 2010. A Research Agenda for Service-Oriented Architecture (SOA). Software Engineering Institute. Carnegie Mellon University. 2. [9] Rosen, Lublinsky, Smith, Balcer. 2008. Applied SOA : Service-Oriented Architecture and Design Strategies. Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana. 3. Dalam melakukan pemodelan arsitektur service ke dalam Manajemen Pelayanan Penelitian diperlukan arsitektur yang jelas dan terperinci dalam menjelaskan arsitektur bisnis dalam hal penelitian, dan desain SOA. [10] Chao-Tung Yang, Shih-Chi Yu, and Ting-Chih Hsiao, Design and Implementation of a SOA-Based Medical Grid Platform. 2009. Potensi Manajemen Pelayanan Penelitian berbasis SOA sangat memungkinkan karena Model SOA akan selalu mengikuti dari Arsitektur bisnis yang ada. 5.2 SARAN 1. Model Arsitektur yang dianalisis masih terdapat kekurangan yaitu dalam hal spesifikasi dan desain service yang akan diimplementasikan, sehingga diperlukan studi mendalam tentang jenis serviceyang menjadi enabler dalam hal implementasi. 2. Dibuatkan model prototype sebelum melakukan integrasi secara menyeluruh terhadap sistem yang sudah ada, sehingga bila memungkinkan suatu arsitektur enterprise yang akan dibangun memiliki strategi menyeluruh tidak hanya pada lembaga penelitian saja melainkan seluruh sistem yang ada di UIN Syarif Hidayatullah. REFERENSI 43