tugas resume chapter 12 o`brien

advertisement
TUGAS INDIVIDU UJIAN AKHIR TRIWULAN
MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc.
RESUME CHAPTER 12 O’BRYAN : DEVELOPING BUSINESS/ IT SOLUTIONS
Oleh :
LESSYANA DESTIN, ST
P056121921.50
BOGOR
2O13
A. RESUME CHAPTER 12: DEVELOPING BUSINESS/ IT SOLUTIONS
A.1. INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT
Information Development System diartikan sebagai sistem aplikasi
pendekatan untuk pengembangan sistem informasi yang dapat pula disebut
sebagai aplikasi pengembangan Sistem Informasi (SI). Sistem ini bertujuan
sebagai teknik dalam memecahkan masalah dengan menggunakan solusi yang
dianggap terbaik pada sebuah perusahaan. Pendekatan sistem untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan sistem orientasi untuk
membedakan masalah dan peluang dan kemudian mengembangkan pendekatan,
solusi yang memungkinkan dilakukan adalah menganalisa masalah dan
merumuskan solusi untuk kegiatan yang berhubungan seperti:
1. Mengenali dan membedakan suatu masalah atau peluang dengan
menggunakan system thinking;
2. Mengembangkan dan mengevaluasi sistem solusi alternatif;
3. Memilih sistem solusi terbaik yang memenuhi kebutuhan perusahaan;\
4. Mendesign sistem solusi
5. Menerapkan dan mengevaluasi keberhasilan sistem.
Systems thinking digunakan untuk memahami masalah atau peluang
adalah salah satu aspek penting dalam system approach. Systems thinking ini
digunakan untuk beberapa situasi seperti:
1. Melihat interrelationship antar sistem daripada akibat linear dan rantai
effeknya di setiap kejadian.
2. Melihat proses dan perubahan antar sistem daripada perubahannya di setiap
terjadi perubahan.
Satu cara untuk mempraktikkan system thinking adalah untuk mencari
sistem, subsistem, dan komponen sistem di setiap situasi. Contoh system thinking
Gambar 1. System Thinking
Proses keseluruhan dimana sistem informasi di desain dan
diimplementasikan pada suatu organisasi disebut sebagai System Analysis and
Design(SA&D). dalam proses ini diperlukan kegiatan yang meliputi identifikasi
masalah bisnis, solusi yang diusulkan, dalam bentuk Sistem informasi (SI), untuk
sastu atau lebih masalah yang teridentifikasi dan desain dan implementasi dari
solusi yang diusulkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.
Saat ini telah terdapat banyak pendekatan pada SA&D. ada 2 pendekatan
SA7D yang banyak digunakan yaitu Object oriented analysis dan life cycle
approach. Kedunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan
memiliki perbedaan di beberapa hal, namun keduanya terfokus pada analisis dan
desain dari sistem informasi yang berhasil. Pilihannya tergantung pada tipe
sistem yang dipelajari dan bagaimana pengguna menentukan kebutuhan dan
keperluannya.
Saat ini kita berfokus pada pendekatan System Development Life Cycle
(SDLC). SDLC adalah suatu metode yang menggunakan pendekatan sistem untuk
mengemangkan solusi sistem informasi, desain dan sistem analisis organisasi
yang paling umum, dapat dilihat sebagai multistep dan prose iteratif.
Gambar 2. System Development Life Cycle
Proses pengembangan sistem dapat dibagi menjadi sistem investigasi
dan studi kelayakan. Tipe-tipe studi kelayakan antara lain:
a. Operasional : menyelesaikan masalah atau menyehatkan suatu organisasi
b. Economic
: analisis biaya ataupun manfaat
c. Technical
: ketersediaan komponen dan waktu
d. Human factors
: ketersediaan aturan dan karyawan yang tepat
e. Legal/ political
: pemerintahan, hak paten, atau aturan lisensi
Sistem design berfokus pada tiga area yaitu:
a. User interface design
Mendukung interaksi antara pengguna akhir dan aplikasi berbasis komputer
b. Data design dan
c. Process design, seperti yang digambarkan pada gambar dibawah ini:
User interface
design
Data design
Tampilan, Bentuk,
laporan, dan Desain
Dialog
Elemen Data Desain
Struktur
Process design
Program dan Desain
Prosedur
Gambar 3. Process Design
Komponen dari design yang berformal biasanya berisi metode dan
produk user interface, struktur database, prosedur proses dan control prosedur.
Beberapa contoh dari sistem spesifik adalah database specifications, software
specifications, hardware dan network specifications serta personnel specifications.
A.2. MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM BISNIS
Pada sistem implementasi meliputi akuisisi hardware dan software,
pengembangan software, percobaan program dan prosedur, konversi data
sumber, dan variasi alternatif konversi. Meliputi juga pendidikan dan pelatihan
pengguna akhir dan spesialis yang akan mengoperasikan sistem yang baru.
Gambar 4. Implementation Activities
Pada implementasinya bisa jadi menjadi sulit dan menghabiskan banyak
waktu. Namun sangat penting untuk memastikan keberhasilan dari sistem baru
yang dikembangkan. Bahkan sistem yang didesain terbaik pun akan gagal bila
tidak diimplementasikakn dengan baik. Untuk itu terkadang proses implementasi
memerlukan project managerial pada bagian IT dan unit bisnis manajer. Gambar
berikut mengilustrasikan aktivitas dan penjadwalan yang mungkin dibutuhkan
untuk mengimplementasikan intranet untuk sistem keuntungan pegawai baru
pada departemen Sumber daya manusia pada suatu perusahaan.
Gambar 4. Intranet Implementation Activities.
Setiap diskusi mengenai desain sistem informasi dan development tidak
akan sempurna tanpa membahas konsep dasar Project Management, teknik dan
alatnya. Project adalah seperangkat khusus dari kegiatan yang jelas di awal dan
di akhir. Setiap project memiliki seperangkat tujuan, objek dan tugas. Setiap
project juga harus memiliki batasan dan aturan.
Pendekatan manajemen project modern mengidentifikasi lima tahap
dalam proses yang digambarkan dalam gambar berikut:
Gambar 6. Tahapan Manajemen Project
Kegiatan utama dari tahap implementasi SDLC adalah akuisisi hardware
dan software yang digunakan dalama mengimplemnetasikakn sistem yang baru.
Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan memilih hardware, software dan
layanan IT. Perusahaan yang besar mungkin membutuhkan suppliers untuk
mempresentasikan penawaran dan proposal berdasarkan spesifikasi sistem yang
dikembangkan oleh tahap desain dari sistem yang dikembangkan. Sebagian besar
perusahaan bisnis dan semua instansi pemerintahan memformulasikan
persyaratan ini dengan mendaftarkannya pada dokumen yang disebut RFP
(Request for Proposal) atau RFQ (Request for Quotation).
Perusahaan biasanya menggunakan evaluasi dengan sistem scoring
ketika terjadi beberapa penawaran yang bersaing untuk akuisisi hardware dan
software. Mereka memberikan nilai pada tiap point faktor evaluasi. Untuk
mengevaluasi hardwareyang dibutuhkan oleh aplikasi bisnis yang baru, ada
beberapa pertanyaan spesifik untuk meyakinkan faktor penting yang dimiliki.
Faktor evaluasi hardware itu adalah:
1. Performance : bagaimana kecepatan, kapasitas dan
2. Cost (Biaya) : berapa biayanya? Berapa biaya operasional dan
perawatannya?
3. Reliability
: bagaimana risiko ketika ada malfungsi dan bagaimana
perbaikannya? Bagaimana kontrol kesalahannya dan diagnosanya?
4. Compatibility
5. Technology
6. Ergonomics
7. Connectivity
8. Scalability
9. Software
10. Support
Selain mengevaluasi hardware perlu juga untuk mengevaluasi software
yang sesuai dengan penggunaan hardware. Faktor evaluasi dari hardware ini
digunakan untuk mengevaluasi akuisisi software. Faktor evaluasi Software:
1. Most Hardware Evaluation Factors Apply
2. Quality
3. Efficiency
4. Flexibility
5. Security
6. Connectivity
7. Maintenance
8. Documentation
9. Hardware
10. Overall Rating
11. Faktor lainnya seperti performa, biaya, reliability, availability, compatibility
Ditambah pula dengan mengevaluasi faktor dari Sistem Informasi (SI).
Faktor-faktor berikut ini terfokus pada kualitas pendukung untuk layanan bisnis
pengguna yang dibutuhkan. Faktor-faktor evaluasi untuk layanan SI adalah:
1. Performance
2. System development
3. Maintenance
4. Conversion
5. Training
6. Backup
7. Accessibility
8. Hardware
9. Business position
10. Software
11. Overall rating
Beberapa contoh IS Services adalah mengembangkan website perusahaan,
instalasi hardware dan software perusahaan, mentraining karyawan, jasa konsultasi
dan design sistem atau dan integrasi sistem. Faktor evaluasi IS meliputi performance,
sistem development, maintenance, konversi, training, backup facilities and services,
accessibility to sales and support. Sistem maintenance terdiri dari:
a. Corrective
Memperbaiki kesalahan logical ataupun bugs
b. Adaptive
Menambahkan fungsi baru dari suatu sistem
c. Perfective
Mengembangkan performance
d. Preventive atau pencegahan
Mengurangi kemungkinan kerusakan
DAFTAR PUSTAKA
O’Bryan, James A. Management Information Sistem Tenth Edition. 2011. Newyork: Mc
Graw-Hill/Irwin.
Download