PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN

advertisement
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA
INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BAWEN KABUPATEN SEMARANG
Ida Rusmiyati1
Joko Nurkamto2
Samsi Haryanto3
1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
3
Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
2
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
The purpose of this research are: (1) to know about usage of multimedia in
Indonesian Language and Literature Learning; (2) to know about the positive
impact of multimedia usage toward the quality and progress of learning
Indonesian Language and Literature; (3) to understand the supporting and
resisting factors of the usage of multimedia in Indonesian Language and
Literature Learning.This is a qualitative research. The data analysis uses
interactive analysis model. The results of the research show that: (1) the
usage of multimedia in Indonesian Language and Literature learning was
conducted with a complete planning. The teacher prepared the curriculum
such as Syllabus, Lesson Plan (RPP), assessment instrument, material, Media,
LCD, and also laptop. The Multimedia was used by the teacher as a medium
to give motivation at the beginning of the activity in front of the class. (2)
The multimedia has positive impact toward the learning quality. The quality
improvement can be seen from the increase of motivation, enthusiasm, and
also the students’ understanding. (3) The supporting factor of the multimedia
usage in Indonesian language and literature learning comes from the
complete facilities and infrastructures, the good competence of the teacher in
using and managing the class, good understanding of the students, and the
availability of learning sources. Whereas the resisting factors found are the
lack of funds, the absence of radiator machine and the reduced time in
consequence of the teacher’s necessity to leave the class for official and
private interests.
Keywords: learning, multimedia, language literature, Indonesian
PENDAHULUAN
SMPN
2
pendidikan
Bawen
yang
mampu berperan pada persaingan global.
merupakan
sangat
lembaga
Usaha ke arah tersebut sudah banyak
menjunjung
dilakukan oleh pihak sekolah, seperti
tinggi keberhasilan pembelajaran, dengan
pemenuhan
harapan peserta didik yang dihasilkan
pembelajaran,
171
sarana
guru
prasarana,
profesional
media
serta
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
komponen
lain
mampu
abstrak menjadi lebih riil. Untuk materi
pendidikan
bahasa Indonesia tentang Puisi, guru
yang
meningkatkan
kualitas
seperti
pembelajaran
dalam
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
menayangkan video pembacaan puisi.
Bahasa
Peserta didik menjadi lebih mengertii
Indonesia.
masih
bagaimana menunjukkan ekspresi dan
mengkhawatirkan kualitas pembelajaran
juga menjaga intonasi suara. Aktivitas
bahasa
belajarpun mulai meningkat yang terlihat
Banyak
pihak
Indonesia.
Jika
yang
dibandingkan
dengan negara-negara maju, siswa di
dari
banyaknya
peserta
Amerika, Belanda, dan Prancis diwajibkan
bertanya,
membaca 30 buku sastra. Demikian pula
bahkan menjawab pertanyaan dari guru
di negara-negara Asia, seperti di Jepang
dan sesama temannya.
mengemukakan
Pemahaman
para siswa diwajibkan membaca 15 buku
didik
yang
yang
pendapat,
baik
akan
sastra, di Brunai diwajibkan membaca 7
materi yang diberikan guru menjadikan
buku sastra, dan di Singapura diwajibkan
siswa SMPN 2 Bawen memiliki prestasi
membaca 6 buku sastra. Oleh karena
yang baik. Prestasi tersebut dapat dilihat
punya keinginan untuk meningkatkan
dari hasil belajar siswa yang mencapai
kemampuan membaca bagi para siswa di
nilai KKM yang ditentukan. Rata-rata
negara kita, maka dalam Standar Isi
siswa mencapai nilai di atas 75.
ditetapkan target jumlah bacaan sastra
Dampak positif dari penggunaan
dan nonsastra yang harus dibaca. Siswa
multimedia tidak lepas dari fasilitas yang
lulusan SD/MI harus sudah membaca 9
disediakan oleh pihak SMPN 2 Bawen.
buku;
Fasilitas
lulusan
SMP/MTs
harus
telah
seperti
laboratorium
bahasa,
membaca 15 buku; dan lulusan SMA/MA
laboratorium komputer, LCD, koneksi
harus telah membaca 15 buku sastra atau
internet, kumpulan media pembelajaran
nonsastra. Jadi jika seluruh tingkatan
interaktif menjadi daya dukung dalam
digabung, maka siswa lulusan SMA akan
pelaksanaan
telah membaca 39 buku sastra dan
multimedia di SMPN 2 Bawen. Namun
nonsastra. Namun, dalam kenyataan di
demikian kualitas SDM baik dari aspek
sekolah-sekolah hal ini masih diabaikan
guru dan peserta didik masih perlu
para guru.
ditingkatkan.
pemeblajaran
Menurut
Multimedia memberikan dampak
Corson
berbasis
(2008:
9)
positif bagi pemahaman materi masing-
“Language is integral to exploring and
masing peserta didik. Peserta didik tidak
sustaining personal development, cultural
lagi berpikir abstrak, dengan adanya
identity and intercultural understanding.”
multimedia yang digunakan guru di kelas
Pentingnya pembelajaran bahasa adalah
maupun di laboratorium.
agar peserta didik paham akan konsep
Materi yang
172
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
4) Support
bahasa yang nantinya akan digunakan
dalam
bentuk
menulis,
5) Enable alignment between text and
student needs
dengan penjelasan Mars (2000) yang
bahwa
“The
6) Build student capacities to meet the
language
literacy demands of the curriculum
classroom is essential for the learner to
understand
the
‘nuts
and
bolts’
7) Support reading and writing links.
of
“Kegiatan pembelajaran adalah
language – the architectural plans.”
satu usaha yang bersifat sadar tujuan,
Menurut Mayer (2012: 32) ,“A
multimedia
a
yang dengan sistematik terarah pada
and
perubahan tingkah laku .” (Sanjaya, 2007:
instructional message is
communication
containing
words
pictures intended to foster
students to achieve
success as Māori
berbicara,
mendengar, dan menyimak. Hal ini sesuai
menyatakan
Māori
221).
learning.”
“Persiapan
dikenal
dengan
(Pesan multimedia pembelajaran adalah
perencanaan, perencanaan yakni suatu
sebuah komunikasi yang mengandung
cara yang memuaskan untuk
kata-kata dan gambar yang mendorong
kegiatan dapat berjalan dengan baik,
atau mendukung jalannya pembelajaran).
disertai dengan berbagai langkah yang
Adapun media yang dapat digunakan
antisipatif
untuk menyampaiakn pesan diantaranya
kesenjangan
adalah buku atau penggunaan computer.
kegiatan tersebut mencapai tujuan yang
guna
yang
membuat
memperkecil
terjadi
sehingga
telah ditetapkan.” (Uno, 2008: 2). Hal
Menurut Smaldino, Lowther, dan
Russell (2008: 6) kategori dasar dari
yang
perlu
dipersiapkan
media meliputi “test, audio, visual, video,
pembelajaran berbasis multimedia dalam
manipulatives, dan people”. Media yang
pembelajaran bahasa adalah persiapan
menampilkan bermacam-macam kategori
terhadap
tersebut dikatakan sebagai multimedia.
terhadap
situasi
anak
umum,
didik,
dalam
persiapan
persiapan
“Keistimewaan komputer sebagai
persiapan
dalam
media, yaitu hubungan interaktif, umpan
mengajar,
persiapan
balik dan peneguhan, sertasimulasi dan
yang akan disajikan, persiapan terhadap
uji coba Munir (2005: 10). Adapun prinsip
tujuan yang ingin dicapai, persiapan
dalam
terhadap
mendesain
multimedia
yang
media
pemilihan
RPP,
metode
terhadap
bahan
pembantu
(media
dijelaskan oleh Korero (2012) adalah
pembelajaran), persiapan dalam teknik-
sebagai berikut.
teknik evaluasi mengajar, dan persiapan
1) Support strategic instruction
proses pengajaran.
Constantinescu
2) Provide rich texts and tasks
3) Cater for the diversity of students in
(2007:
4)
menyebutkan empat prinsip mengajar
New Zealand schools
dalam
173
pembelajaran
bahasa
berbasis
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
komputer
untuk
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
penelitian “PENGGUNAAN MULTIMEDIA
pengembangan
keterampilan berbahasa yaitu sebagai
DALAM
PEMBELAJARAN
BAHASA
berikut.
SASTRA INDONESIA DI SMP NEGERI 2
memperhatikan
BAWEN KABUPATEN SEMARANG”. Tujuan
ketersediaan alat-alat mengajar. Kedua
yang akan dicapai dalam penelitian ini
guru harus mengetahui jenis-jenis materi
adalah (1) Untuk mengetahui penggunaan
online
bahasa
multimedia dalam pembelajaran bahasa
Indonesia karena tidak semua materi
sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen. (2)
tersebut dapat digunakan di dalam kelas.
Untuk
Keempat
menggunakan
multimedia berdampak positif terhadap
metode yang sesuai dan memanfaatkan
kualitas dan hasil belajar bahasa sastra
multimedia dengan baik.”
Indonesia di SMPN 2 Bawen. (3) Untuk
“Pertama
guru
dalam
harus
pembelajaran
guru
harus
mengetahui
mengetahui
penghambat
Ada tiga langkah pokok yang
faktor
penggunaan
pendukung
penggunaan
dilakukan dalam evaluasi keseluruhan
dalam
program
Indonesia di SMPN 2 Bawen.
pengajaran,
pembelajaran
Bahasa
terkait
dengan
Indonesia
pembelajaran
dan
multimedia
bahasa
sastra
yang
masuk dalam kurikulum KTSP, yaitu
METODE PENELITIAN
sebagai berikut: (1) Evaluasi awal, melalui
Bentuk penelitian yang digunakan adalah
evaluasi awal guru akan dapat melihat
kualitatif. Sumber data dalam penelitian
hasil yang betul-betul dicapai melalui
ini
program yang dilaksanakannya, setelah
informan), Informan kunci adalah guru.
membandingkannya
hasil
Sedangkan informan yang dipilih dengan
evaluasi akhir (Syaodih dan Ibrahim,
cara snowball meliputi kepala sekolah
2003:88). (2) Pelaksanaan evaluasi, dari
peserta didik, dan juga staf karyawan di
kegiatan
lingkungan SMPN 2 Bawen. (b) Tempat
evaluasi
mengetahui
dengan
ini,
bagian-bagian
guru
mana
dapat
adalah:
dan
dari
(a)
Informan
peristiwa,
kunci
dimana
(key
peneliti
materi yang belum begitu dipahami oleh
memperoleh data antara lain meliputi
siswa, dan bagian mana dari kegiatan
proses
belajar mengajar yang tampaknya kurang
berbasis multimedia baik di dalam kelas
efektif atau sulit dilaksanakan dengan
maupun di luar kelas.Tempat yang akan
baik.” (Suwardi, 2007:98). (3) Evaluasi
menjadi sumber data adalah di dalam
akhir.
kelas,
pelaksanaan
laboratorium
pembelajaran
bahasa,dan
juga
laboratorium komputer SMPN 2 Bawen.
Berdasarkan uraian di atas maka
membahas
(c) Artefak, Artefak dalam penelitian ini
penggunaan multimedia dengan judul
merupakan jenis benda yang digunakan
penelitian
ini
akan
174
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
dalam
penelitian.
benda
yang
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
dengan
akan
pembelajaran
Bahasa
analisis
interaktif
(interactive model of analysis).”
digunakan dalam penelitian ini meliputi
perangkat
model
dan
Sastra Indonesia, profil Sekolah, daftar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
inventaris sarana dan prasrana sekolah
Penggunaan
dan sarana prasarana sekolah, informan,
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
dan lain-lain.
di SMPN 2 Bawen
Data
dikumpulkan
Sebelum
dengan
Multimedia
Dalam
melaksanakan
kegiatan
menggunakan tiga teknik pengumpulan
pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
data
guru SMPN 2 Bawen menyiapkan hal yang
yaitu:
observasi,
wawancara
mendalam dan dokumentasi. Penelitian
dibutuhkan
ini menggunakan uji derajat kepercayaan
pembelajaran. Aspek yang dipersiapkan
(credibility) melalui teknik triangulasi.
tersebut
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
analisis kebutuhan pembelajaran, metode
keabsahan data dengan memanfaatkan
yang
sesuatu
strategi yang cocok, serta menyiapkan
yang
lain.
Triangulasi
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
media
triangulasi
dengan
membandingkan
dan
dalam
meliputi
akan
yang
akan
kurikulum,
evaluasi
digunakan.
dan
Untuk
sumber,
yaitu
analisis kurikulum hal yang disiapkan
mengecek
balik
adalah silabus, RPP, dan juga materi yang
akan
diperoleh melalui waktu dan alat yang
pembelajaran.
dalam
analisis
digunakan,
derajat kepercayaan suatu informasi yang
berbeda
pelaksanaan
penelitian
digunakan
Perencanaan
kualitatif.
dalam
kegiatan
kurikulum
Selain menggunakan triangulasi sumber,
pembelajaran
penelitian
agar siswa memliki komunikasi yang
ini
juga
menggunakan
sesuai
triangulasi metode.
bahasa
dengan
sangat
dalam
standar
penting,
dan
mampu
Menurut Sugiyono (2006: 308)
melakukan hubungan interaksi dengan
”Analisis data adalah data tertata dalam
masyarakat. Pentingnya kurikulum dalam
situs untuk dideskripsikan.” Di dalam
pembelajaran bahasa ini dijelaskan oleh
melakukan analisis data peneliti mengacu
Kabeil (2005)dalam penelitiannya tentang
kepada tahapan yang dijelaskan Miles
kurikulum menyatakan bahwa penelitian
dan Huberman (2007: 16), yang terdiri
ini
dari tiga tahapan yaitu: “Reduksi data
tambahan
(data reduction), penyajian data (data
penerapan
display) dan penarikan kesimpulan atau
standardtentang
verifikasi
(conclusion
Manajemen (SIM) di negara berkembang
dikenal
yang menggunakan dua bahasa di mana
drawing/verivication),
biasa
175
menunjuk
yang
tentang
kebutuhan
berhubungan
suatu
Sistem
dengan
kurikulum
Informasi
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
para siswa dan para pekerja berbicara
hanya di sekolah saja namun di mana
dengan
tempat.
menggunakan
dua
bahasa.
Guru melakukan kegiatan awal
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
dalam
disekolah
kurikulum
dibutuhkan
yang
dengan
adanya
yang
mampu
mengembangkan pola pikir peserta didik
mengajarkan
dan juga mampu memotivasi peserta
penggunaan bahasa.
yang
kegiatan
Tanpa perencanaan yang optimal
didik
mencakup
atas
pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
dalam
Berbasis Multimedia. Untuk memotivasi
penggunaan
aspek-aspek
di
multimedia
untuk
mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia kurang
belajar
berjalan
Pentingnya
menyajikan materi dengan menggunakan
kegiatan
multimedia. Guru menggunakan Video
dengan
perencanaan
dalam
pembelajaran
(2004)
optimal.
dijelaskan
yang
oleh
menyatakan
peserta
didik
kegiatan
Memasuki kegiatan inti guru mulai
dibutuhkan
mengimplementasikan
kurikulum
sudah
atau
dalam
multimedia
disiapkan
metode
yang
sebelumnya.
Banyak
metode yang digunakan guru seperti
melakukan kegiatan pembelajaran.
Perlengkapan
untuk
disajikan dalam LCD.
Ojala
adanya perencanaan dalam pelaksanaan
disekolah
guru
diskusi,
yang
pemberian
tugas,
problem
digunakan dalam pembelajaran bahasa
solving, taya jawab dan lain sebagainya.
Indonesia oleh guru SMPN 2 Bawen sudah
Namun
mengikuti perkembangan teknologi yang
banyak menggunakan metode diskusi
menggunakan
bantuan
komputer.
dengan pembentukan kelompok dimana
Penggunaan
alat-alat
tersebut
mempermudah
terutama
siswa
ketika
dalam
menggunakan
2
Bawen
umumnya
pembentukan
guru
kelompok
lebih
dilakukan
berdasarkan rangking yang dibuat oleh
belajar
media
guru.
Pemilihan metode diskusi yang
online. Manfaat yang dirasakan siswa
SMPN
pada
dengan
adanya
dilakukan oleh guru SMPN 2 Bawen
adalah
dikarenakan
penggunaan
media
online
dapatbelajar
dimana
tempat.
Hal
interaksi
ini
mampu
kegiatan
meningkatkan
pembelajaran.
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Pembelajaran akan efektif jika terjadi
oleh JoyceKeller (2007) hasil penelitian
interaksi baik antar peserta didik mapun
menunjukkan
antara
bahwa
strategi
peserta
didik
dengan
guru.
pembelajaran dengan mengelola materi
Keefektifan pembelajaran yang dilihat
pembelajaran yang dikemas secara online
dari
menjadikan siswa dapat belajar tidak
dibenarkan oleh Mertins (2010) dalam
ineteraksi
penelitiannya
176
yang
yang
tercipta
berjudul
ini
hasil
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
penelitian
menunjukkan
pembelajaran
melakukan
lebih
centered
bahwa
efektif
interaksi
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
salah
meets
new
media:
concept and case study. media yang
jika
digunakan
satunya
untuk
memberi
informasi
memberikan lebih banyak makna dengan
melalui kegatan kelompok.
Multimedia
teaching
disajikan
cara
dalam
transparan,
terbuka,
serta
membantuhkan
menghormati dan empati interaksi dalam
bantuan komputer atau laptop, LCD,
kelompok. Hasil penelitian menunjukkan
Mouse, dan juga CPU. Dapat dikatakan
bahwa penggunaan komputer membantu
bahwa multimedia yang digunakan guru
guru
SMPN 2 Bawen dapat menggantikan guru
pembelajaran.
bentuk
tutorial
yang
digunakan
pembelajaran
sebagai
mandiri.
mengelola
Kegiatan
ketika guru berhalangan hadir, sehingga
dapat
dalam
bahasa
media
akhir
kegiatan
dilakukan
dan sastra Indonesia
guru
dengan
melakukan kegiatan refleksi. Kegiatan
Pengelolaan
peserta didik sangat ditekankan oleh
refeleksi
guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Bawen.
bahasa sastra Indonesia SMPN 2 Bawen
Guru mengelola peserta didik dalam
Tanya
pembelajaran agar
mengambil kesimpulan dari apa yang
aktif tidak
hanya
yang
jawab,
dilakukan
oleh
merangkum,
dan
sudah
kegiatan lain yang diminta oleh guru
pembelajaran
dalam pelaksanan pembelajaran bahasa
yang
sastra Indonesia berbasis multimedia.
kegiatan
Peserta
menggunakan
kegiatan akhir dengan memerikan tugas
slide presentasi yang disiapkan guru.
kepada peserta didik seperti PR atau
Guru juga memberikan tugas kepada
tugas lainnya.
peserta didik yang berkaitan dengan
Penggunaan
media online seperti internet.
Positif Terhadap Kualitas dan Hasil
Dapat
untuk
dikatakan
dalam
juga
diminta untuk diskusi saja, namun ada
diminta
dilakukan
guru
terutama
dipelajari.
kegiatan
untuk
materi
selain
melakukan
guru
melakukan
refleksi,
Multimedia
Berdampak
Belajar Bahasa Sastra Indonesia di SMPN
bahwa
penggunaan multimedia yang dikemas
2 Bawen
dengan metode inovatif seperti yang
Dampak positif yang dirasakan guru
dilakukan oleh guru SMPN 2 Bawen
bahasa
menciptakan suasana yang terbuka ,
kemudahan
transparan, dan juga interaktif. Hal ini
materi.
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
menyampaikan
oleh
kemampuan
Renate
Andreas
Motschnig-Pitrik
Holzinger
penelitiannya
yang
(2005)
berjudul
and
sastra
dalam
Guru
peningakatan.
dalam
Indonesia
student177
Indonesia
menyampaikan
tidak
materi
SMPN
2
sekedar
namun
kreativitasnya
Guru
adalah
mengalami
Bahasa
Bawen
juga
Sastra
berusaha
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
membuat multimedia yang baik sehingga
sehingga setiap tugas yang diberikan oleh
mempermudah
guru selalu dikerjakan oleh peserta didik.
dalam
menyampaikan
dapat
Ketertarikan peserta didik menjadikan
meningkat ketika guru akan membuat
peserta didik kosentrasi dalam menerima
desain multimedia.
materi
dan
khusus
untuk
materi.
Kreataivitas
guru
Selain meningkatkan kemampuan
perhatiannya
diberikan
pembelajaran.
ini
kreativitas guru, penggunaan multimedia
menyebabkan
dalam
sastra
menjadi
dalam
sudah tidak ramai lagi di dalam kelas.
pembelajaran
Indonesia
bahasa
memudahkan
guru
menyajikan materi. Hal ini sesuai dengan
kondusif
Dapat
penelitian yang dilakukan oleh Renate
penggunaan
Motschnig-Pitrik and Andreas Holzinger
memecahkan
(2005) dalam penelitiannya yang berjudul
seperti
student-centered
peningaktan
teaching
meets
suasana
Hal
new
pembelajaran
dan
peserta
didik
dikatakan
bahwa
multimedia
dapat
masalah
belajar
peningkatan
siswa
kosentrasi,
minat
dan
juga
media: concept and case study. Dalam
mencipatakan lingkungan belajar yang
penelitian ini membahas
kondusif.
guru dapat
Peran
multimedia
sebagai
mengoptimalkan waktu belajar dengan
pemecah masalah belajar peserta didik
menggunakan multimedia. Guru tidak
dijelaskan oleh Sidhu & S. Ramesh (2005)
perlu menuliskan materi di papan white
dalam
board dan langsung menampilkan di
Multimedia
Learning
depan
Issues
and
kelas.
Hal
ini
akan
lebih
penelitiannya
yang
berjudul
Packages:Design
Implementation
menghemat waktu dan waktu belajar
Problems.Dalam penelitian ini, membahas
lebih optimal. Mater-materi yang susah
cara untuk memcahkan masalah belahar
dapat
dengan
siswa dengan pembelajaran multimedia
menggunakan multimedia misalnya saja
dimana media dibuat dengan berbagai
untuk mengetahui kalimat utama dari
program
sebuha paragraph bisa digunakna media
macromedia flash.
yang
disederhanakan
menyajikan
paragraph
dari
induktf,
ciri-ciri
deduktif,
seperi
Authorware
atau
Materi yang sederhana dan mudah
dari
dipahamai
atau
menjadikan
daya
serap
peserta didik juga baik. Peserta didik
interaktif.
lebih mudah memahami materi yang
Ketertarikan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran adalah
ringkas
ketika
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
peserta
didik
diminta
untuk
dan
sederhana
Dapat
dilakukan sebelumnya ini memberikan
multimedia dalam pembelajaran waktu
suasana
memhami
yang
baru
178
materi
bahwa
tetap
memperhatikan video. Hal yang belum
pembelajaran
dikatakan
namun
lebih
penggunaan
sedikit
jika
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
dibandingkan dengan membaca buku.
mengenai
Peningkatan pemahaman peserta didik
mengajar bahasa belajar menggunakan
seperti yang dialami di SMPN 2 Bawen
cyber media. Dalam penelitian ini bahwa
sesuai
yang
pembelajaran
dengan
menggunakan
yang
cyber
terbukti
meningkatkan
dengan
dilakukan
hasil
oleh
penelitian
Juanda
(2011)
aplikasi
media
menyatakan bahwa multimedia interaktif
prestasi
program flash yang
pernyampaian
bentuk
CD
dikemas
mampu
dalam
belajar
belajar
dan
efektivitas
pelajaran.
Keunggulan
lainnya adalah siswa mampu memahami
meningkatkan
pemahaman siswa.
Pembelajaran
prinsip
sesuai karakteristik mereka sendiri
multimedia
Pengelolaan
yang
pembelajaran
yang
dilaksanakan oleh guru bahasa sastra
dilakukan guru SMPN 2 Bawen dengan
Indonesia di SMPN 2 Bawen tidak hanya
menggunakan
memberikan
pada
multimedia
peningkatan kemampuan kognitif peserta
menjadikan
didik,
interaktif
dampak
namun
positif
kemampuan
teknologi
perpaduan
dengan
metode
kegiatan
yang
antara
interaktif
pembelajaran
ditunjukkan
dengan
peserta didik juga meningkat. Tugas-
aktivitas guru dan juga peserta didik.
tugas yang diberikan guru yang meminta
Interaksi pembelajaran merupakan salah
peserta
satu faktoir yang mampu meningkatkan
didik
untuk
menggunakan
minat beljar peserta didik SMPN 2 Bawen.
teknologi untuk menyelesaikannya.
Penyediaan
laboratorium
Hal ini sesuai dengan peneltiian yang
pembelajaran
dilakukan
oleh
multimedia pada mata pelajaran bahasa
penelitian
ini
Indonesia. Penggunaan media online atau
pengaruh interaksi pembelajaran dengan
cyber
meningkatkan
minat belajar siswa. Hasil dari penelitian
efektivitas pembelajaran dimana guru
ini menyatakan bahwa kepuasan pelajar
tidak menjelaskan atau menunggu tugas
tergantung pada beberapa faktor yang
yang disusun oleh peserta didikk. Tugas
meliputi
dapat dikirim melalui email sehingga
umpan balik. Persepsi siswa tentang
pembelajaran
interaksi yang baik dan bagaimana hal ini
komputer
Prinsip
mendukung
ini
guru
mampu
terlihat
menyenangkan.
menggunakan
layanan
Bill
Ussher
membahas
interaksi
dengan
(2003),
mengenai
guru
dan
dapat berdampak pada minat belajar.
online ini sangat memberikan manfaat
Hasil
yang sangat besar. Hal ini sesuai dengan
minat belajar siswa dapat dipengaruhi
penelitian yang dilakukan oleh Chen dan
oleh beberapa faktor seperti interaksi
Wang dalam (2008), Testing Principles of
dengan guru misalnya penerapan model
Language Learning in a Cyber Face-to-
pembelajaran.
Face
Environment,
mendiskusikan
179
penelitian
menunjukkan
bahwa
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
Aktivitas
yang
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Tuysuz, Burak Feyzioglu (2006) dalam
ditunjukkan
saja
penelitiannya yang berjudul Effects of
mendengarkan, mengamati, menemukan
computer based learning on students’
informasi,
attitudes
and
analytical
chemistry.
peserta
didik
materi.
misalnya
dan
juga
Disamping
menyimpulkan
akitvitas
tersebut
Achievements
Hasil
penelitian
peserta didik juga aktif dalam melakukan
membuktikan
kegiatan
berbasis komputer dapat meningkatkan
diskusi
dan
presentasi.
bahwa
towards
pembelajaran
Keaktifan guru terlihat dari aktivitasnya
prestasi siswa.
yang serius namun jenius. Peningkatan
Faktor
motivasi, aktiviatas, pemahaman serta
Penggunaan
adanya
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
ketertarikan
kegiatan
dalam
pembelajaran
Indonesia
menjadikan
mengikuti
bahasa
sastra
hasil
belajar
Pendukung
Dan
Penghambat
Multimedia
dalam
di SMPN 2 Bawen
Keberhasilan
kegiatan
pembelajaran
peserta didik SMPN 2 Bawen meningkat
multimedia dalam mata pelajaran bahasa
pula. Dapat dikatakan bahwa multimedia
sastra Indonesia dalam meningkatkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta
kalitas dan juga hasil belajar peserta
didik.
hasil
didik tidak lepas dari faktor pendukung
Laily
pembelajaran. Lengkapnya fasilitas yang
(2011) yang menyatakan bahwa siswa
disediakan oleh pihak sekolah menjadi
mengalami kemajuan dalam mengikuti
faktor pendukung dalam pembelajaran
penilaian
multimedia di SMPN 2 Bawen. Guru tidak
Hal
penelitian
ini
yang
sesuai
dengan
dilakukan
dengan
oleh
menggunakan
perlu lagi meminjam LCD atau menyewa
multimedia.
dari
Peningkatan tersebut dapat dilihat
tempat
lain.
Sekolah
telah
dari peningkatan rata-rata secara klasikal
menyediakan beberapa fasilitas seperti
untuk setiap kelas. Hasil belajar secara
LCD, laptop, multimedia intearktif, TV,
klasikal
CD player. Pihak sekolah akan menambah
atau
peningkatan.
individual
Rata-rata
mengalami
kelas
fasilitas
mampu
teknologi
sebab
memberikan
mencapai nilai KKM yang ditentukan
banyak manfaat. Penambahan fasilitas ini
yaitu
juga
juga dijelaskan oleh S. Manjit Sidhu & S.
mengalami peningkatan dari nilai rata-
Ramesh (2005) dalam penelitiannya yang
rata 7 untuk siswa kelas VII menjadi 8.2.
berjudul
75.
Hasil
Penggunaan
rata-rata
kelas
multimedia
Multimedia
Packages:Design
yang
Learning
Issues
mampu meningkatkan prestasi belajar
Implementation
siswa SMPN 2 Bawen ini sesuai dengan
berbagai
penelitian
memberikan banyak manfaatmendorong
yang
dilakukan
oleh
Problems,
and
software
penggunaan
multimedia
guru untuk memperbanyak
Husamettin Akcay, Aslı Durmaz, Cengiz
180
yang
computer
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
yang terdapat di sekolah agar siswa
menguasai materi pelajaran lebih cepat,
dapat belajar maksimal.
menjadi lebih baik dalam penyelesaian
Kemampuan
kelas
ditingkat
dalam
oleh
pihak
mengelola
masalah, lebih baik dalam mengendalikan
sekolah.
diri dan juga dapat lebih mengontrol
kegiatan belajarnya.
Pengelolaan kelas tersebut terlihat dari
penggunaan
media
Meskipun ada beberapa peserta
pembelaran,
pengkondisian peserta didik, dan juga
didik
penggunaan
pembelajaran.
melakukan pendekatan invidual sehingga
Kemampuan mengelola kelas tersebut
peserta didik tersebut dapat mengikuti
menjadikan
pembelajaran bersama teman-temannya
metode
suasana
pembelajaran
yang
kurang
paham,
guru
yang
yang lain. Kegiatan Tanya jawab juga
dimiliki oleh guru menjadi penting untuk
dilakukan dengan optimal, peserta didik
meningkatkan kualitas dan juga prestasi
berusaha menjawab pertanyaan dengan
belajar peserta didik. Hal ini sesuai
kata-kata sendiri dan tidak takut untuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh
bertanya
Algozinne (2007) Hasil dari penelitian ini
untuk materi tertentu.
menyatakan, memastikan seorang guru
Sumber
menjadi
interaktif.
berkwalitas
di
Kompetensi
dalam
tiap-tiap
belajar
kelas
ketika
mengalami
referensi
juga
kesulitan
atau
sumber
merupakan
faktor
adalah suatu bagian tengah agenda yang
pendukung dalam kegiatan pembelajaran
terakhir untuk memperkuat pendidikan
bahasa
publik
multimedia. sumber bahan ajar sudah
dan
memaksimalkan
prestasi
sastra
Indonesia
berbasis
tersedia di lingkungan SMPN 2 Bawen.
siswa
Daya serap peserta didik juga
Perpustakaan menjadi sumber bahan ajar
sangat baik, peserta didik SMPN 2 Bawen
cetak, sedangkan laboratorium komputer
mudah diatur dan tidak nakal. Hal ini
sebagai sumber bahan ajar elektronik
sangat
yang dapat dijadikan perpustakaan maya.
mendukung
dalam
menerima
materi yang diberikan oleh guru. Setiap
Sumber
bahan
tugas yang diberikan selalu dikerjakan.
disediakan pihak sekolah misalnya saja
Guru mejelaskan materi satu kali dan
film pembelajaran, media pembelajaran,
peserta didik dapat menerima dan paham
dan juga video-video pembelajaran.
Meskipun
akan materi yang diberikan. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pendukung
Penelitian yang dilakukan oleh Irvin R.
sekolah
KATZ
Smith
sastra
bahwa
namun
Dan
Alexius
MACKLIN(2007)menjelaskan
ajar
dalam
Indonesia
ada
menghambat
dengan adanya ICT para siswa dapat
181
yang
elektronik
banyak
dimiliki
faktor
oleh
pembelajaran
di
SMPN 2
beberapa
yang
faktor
pihak
bahasa
Bawen,
yang
terlaksanakanya
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
pembelajaran
berbasis
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Penggunaan
multimedia.
Multimedia
Berdampak
Faktor dana yang belum dialokasikan
Positif Terhadap Kualitas dan Hasil
sepenuhnya untuk penyediaan kebutuhan
Belajar Bahasa Sastra Indonesia di SMPN
pembelajaran multimedia sebab pihak
2 Bawen
sekolah masih memiliki kebutuhan yang
Penggunaan
lebih penting dan hal itu diprioritaskan.
positif terhadap kualitas pembelajaran di
LCD yang harusnya ditambah belum
SMPN 2 Bawen. Peningkatan kualitas
ditambah,
tersebut
sehingga
guru
harus
multimedia
terlihat
berdampak
dari
peningkatan
bergantian untuk bisa menggunakannya.
motivasi, antusias, dan juga pemahaman
Pemberian waktu untuk pembelajaran
pserta didik. Hasil belajar peserta didik
multimedia pada mata pelajaran bahasa
mengalami peningkatan dan mencapai
sastra Indonesia dirasa masih minim.
nilai KKM baik secara individual maupun
Pihak SMPN 2 Bawen belum memiliki
klasikal.
mesin radiator yang dpaat digunakan
Faktor
ketika listrik mati. Jadi ketika tidak ada
Penggunaan
aliran listrik pembelajaran multimedia
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
akan
di SMPN 2 Bawen
terhenti
dan
menunggu
listrik
Faktor
menyala.
Pendukung
Dan
Penghambat
Multimedia
pendukung
dalam
penggunaan
multimedia dalam pembelajaran bahasa
sastra Indonesia di SMPN 2 Bawen datang
SIMPULAN
dari
Penggunaan
Multimedia
faktor
lengkapnya
sarana
dan
prasarana, kompetensi guru yang baik
Dalam
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia
dalam
menggunakan
dan
mengelola
di SMPN 2 Bawen
kelas, daya serap peserta didik baik, serta
dalam
tersedianya sumber belajar. Sedangkan
pembelajaran bahasa sastra Indonesia di
faktor penghambatnya adalah minimnya
SMPN 2 Bawen dilakukan dengan penuh
ketersediaan
perencanaan.
dilakukan
mesin radiator sebagai pengganti aliran
dengan berbagai metode seperti diskusi,
listrik jika aliran listrik padam, serta
problem solving, inquiri, tanya jawab, dan
berkurangnya
juga brainstorm. Multimedia digunakan
meninggalkan kelas untuk kepentingan
untuk menyajikan materi seperti melalui
dinas dan pribadi.
Penggunaan
multimedia
Kegiatan
inti
video, film, slide presentasi, dan juga
multimedia interaktif. Guru melakukan
kegiatan
refleksi
di
akhir
kegiatan
pembelajaran.
182
dana,
belum
waktu
dimilikinya
sebab
guru
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
http://www.iiisci.org/
DAFTAR PUSTAKA
Algozinne,
Bob.
2007.
Teachers'
Perceptions
Induction
Program
journal/CV$/sci/pdfs/P890541.pdf
“Beginning
of
Their
JoyceKeller.2007. “The Use Of Multimedia
Experiences”.
Learning Tools To Facilitate Online
Journal International.
Learning
Of
Business
Statistics”.
Journal of Developments in Business
Bill Usser. 2003. Interactions, Student
Simulation and Experiential Learning.
Enthusiasm And Perceived Learning In
Volume 34. Pg: 51-56
An Online Teacher Education Degree.
Juanda, Enjang. 2011. “Media Pembelajaran
Chen, N.-S., & Wang, Y. 2008. "Testing
Principles of Language Learning in a
Berbasis Multimedia Interaktif Untuk
Cyber
Environment".
Meningkatkan Pemahaman Dasar-
Educational Technology & Society, 11
Dasar Mikrokontroler”.Jurnal Ilmu
(3), 97-113.
Pendidikan. Vol 17, No 6
Face-to-Face
Constantinescu GM. 2007. Anatomy of
reproductive
organs.
Di
Kabeil,
dalam:
Magdy
M.
Requirements
of
Schatten H, Constantinescu GM, editor.
Implementation
Comparative
Developing
Reproductive
Biology.
Ames: Blackwell Publishing. hlm 13-59.
2005.
MIS
in
Countries”.
“Perceived
Curriculum
Bilingual
Journal
International.
Corson. 2008. Learning in a Language
Korero, Te Pou Taki. 2012. Learning
Other Than Mother Tongue in IB
Media. New Zealand: Westpac Banking
Programmes.
Corporation.
Peterson
House,
Malthouse Avenue, Cardiff Gate.
Laily,
Husamettin Akcay, Aslı Durmaz, Cengiz
Tuysuz,
Burak
Feyzioglu.
Pembelajaran
2006.
Untuk
students’ attitudes and Achievements
analytical
chemistry”.
2011.
Berbasis
“Penerapan
Multimedia
Menggunakan Slide Show Presentation
“Effects of computer based learning on
towards
Mutmainah.
Meningkatkan
Penguasaan
Kosakata Bahasa Inggris di Kelas IV MI
The
Turkish Online Journal of Educational
Ar-Raudhoh
Technology. Vol 5 NO1. Pg: 44-48
Penelitian. UIN Malang.
Irvin Katz. 2007.Information and
Communication Technology (ICT)
Literacy: Integration and Assessment
in Higher Education.
183
Pasongsongan-Sumenep”.
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 171 – 184, Edisi April 2014
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Mars, David. 2000. Using Languages To
Learn And Learning To Use Languages.
Prenada Media Group.
England: CLIL.
Sidhu & S. Ramesh. 2005. Multimedia
Mayer, Richard E. 2012. Cognitive Theory
of
Multimedia
Learning.
Learning Packages:Design Issues and
Implementation Problems.
California:
Online
University of California.
Mertins.
2010.
with
“Experiential
Experiments”.
Smaldino, Sharon E., Lowther , Deborah
L.,
B
Huberman.2007.
Kualitatif
Buku
dan
Sumber
Tjetjep
Rohisi.
Rohendi
Sugiyono.
Jakarta:
Universitas Indonesia.
Munir.
2005.
Program
Konsep
dan
Berbasis
(Computer
Based
Komputer
2006.
Metode
Pendidikan
Pendekatan
Kualitatif,
dan
R&D.
Syaodih, Nana dan Ibrahim, R.
Perencanaan
Education Units and Schools in Lusaka,
Jakarta: Rineka Cipta
Zambia”.Journal International.
and
Andreas
2005. “Society Student-
Centered Teaching Meets New Media:
Concept And Case Study”. Journal of
Educational Technology & Society. Vol
5 No 4. Pg: 160-172
Sanjaya,
Wina.
Bandung:
SALATIGA PRESS
and Curriculum Planning in Special
Holzinger.
Kuantitatif,
Pembelajaran. Salatiga: STAIN
Ojala, Paula. 2004. “Aims of Education
Motschnig-Pitrik
Penelitian
Suwardi. 2007. Manajemen
Interaction). P3MP: UPI.
Renate
2008.
Alfabeta.
Aplikasi
Pembelajaran
D..
Education Inc..
tentang
Baru.Terjemahan
James
Learning (Ninth Edition). NJ: Pearson
Data
Metode-Metode
Russel,
Instructional Technology and Media for
Amichael
Analisis
Instructional
43-56
International
No 2. Pg: 59-65.
Mattew
of
Technology (MOJIT). Vol. 3, No.1, pp
Learning
Journal of Economics Education. Vol 2
Miles,
Journal
Malaysian
2007.
Strategi
Pembelajaran : Berorientasi Standar
184
2003.
Pengajaran.
Download