PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI oleh IQBAL NUR FAIS K8410030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Iqbal Nur Fais Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar sosiologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) (Classroom Action Research) . Subjek penelitian adalah siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang berjumlah 28 siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus tindakan.Siklus pertama membahas pokok bahasan permasalahan sosial dalam masyarakat dan siklus kedua membahas pokok bahasan perbedaan, kesetaraan dan keharmonisan sosial. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran sosiologi berlangsung dengan menggunakan lembar observasi motivasi belajar, catatan lapangan, test dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa dianalisis dengan menghitung dari keseluruhan aspek yang diamati. Data yang diperoleh dari test dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata kelas XI I.IS 4 tiap siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan hasil belajar sosiologi siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi permasalahan sosial dalam masyarakat, dan perbedaan, kesetaraan dan keharmonisan sosial mengalami peningkatan.Hasil ini terlihat dari rata-rata aspek motivasi belajar dan evaluasi hasil belajar sosiologi siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 13.93% dari siklus I sebesar 68,22% menjadi82.14% pada siklus II. Dengan demikian motivasi belajr siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang mulanya tergolong sedang, setelah tindakan menjadi sangat tinggi. Hasil belajar siswa terlihat dari nilai test pada akhir siklus mengalami peningkatan sebesar 2.89 dari prasiklus yang memiliki nilai rata-rata 73.36 menjadi 76.25 setelah siklus I. setelah dilaksanakan siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebesar 4.32 menjadi 80,57. Kata kunci :Pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement division (STAD), mottivasi belajar, hasil belajar. 1 2 I. PENDAHULUAN sehari-hari dikelas tidak bermasalah” Pendidikan merupakan salah (hlm.10) satu yang menentukan ketangguhan Sebagai subyek dalam dan kemajuan suatu bangsa.Jalur pembelajaran, siswa diharuskan aktif pendidikan dapat diperoleh melaui agar dapat belajar sesuai dengan pendidikan bakat formal maupun dan segala dimiliki pendidikan formal dituntut untuk dorongan dasar yang menggerakan melaksanakan proses pembelajaran seseorang untuk bertingkah laku.. yang baik dan seoptimal mungkin SMA Negeri 1 Gombong adalah sehingga dapat mencetak generasi salah muda bangsa yang cerdas, terampil, Gombong, dan Kebumen.Sekolah tinggi. Proses satu pembelajaran membantu siswa untuk menerapkan mengembangkan potensi intelektual 2013. yang dimilikinya, sehingga tujuan Proses Motivasi yang nonformal. Sekolah sebagai lembaga bermoral siswa. potensi sekolah adalah negeri di Kabupaten ini standar telah Kurikulum pembelajaran di utama pembelajaran adalah usaha SMA N 1 Gombong yang belum yang intelektual melibatkan semua siswa, kegiatan setiap pelajar dapat berkembang. siswa dalam kelas lebih banyak Menurut (Kasbolah 2008) ”Guru mendengarkan apa yang disampaikan yang professional akan merasakan oleh guru mencatat dan malu untuk dan menghadapi bertanya, keterlibatan siswa masih permasalahan yang terkait dengan kurang dan belum menyeluruh serta proses dan hasil pembelajaran, dia hanya didominasi siswa tertentu saja. akan melakuakn sesuatu. Namun Hal ini menyebabkan rendahnya pada kenyataannya tidak semua guru pemahaman mengetahui dan menyadari bahwa pembelajaran sosiologi. Berdasarkan ada ia hasil evaluasi belajar yang dilakukan merasa bahwa apa yang dilakukan guru, prestasi belajar sosiologi hanya dilakukan mengakui agar bila permasalahan, sehingga siswa dalam 28,6% (8 siswa) dari 28 siswa, yang 3 mendapatkan nilai diatas KKM yang adalah pemperolehan pengalaman mengidentifikasi bahwa baru oleh seseorang dalam bentuk pembelajaran sosiologi selama ini perubahan perilaku yang relative dilakukan belum berhasil. menetap, sebagai akibat adanya Fokus dari permasalahan ini proses dalam bentuk interaksi belajar adalah para siswa kurang motivasi terhadap suatu objek (pengetahuan), saat atau pelajaran sosiologi didalam suatu pengetahuan kelas hal ini terlihat dari beberapa (reinforcement)dalam bentuk kondisi yang telah peneliti jelaskan pengalaman terhadap suatu objek pada observasi awal dikelas XI I.IS 4 yang ada dalam lingkungan belajar Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti bersama melalui (hlm.15). guru Pengukuran evaluasi hasil pengampu mengadakan penelitian belajar dapat dilakukan dengan test dengan judul “ Penerapan Model atau evaluasi.Dengan evaluasi guru Pembelajaran dapat Students Kooperatif Teams Tipe Achivement mengetahui perubahan tingkah kemajuan laku siswa Division (STAD), Motivasi, dan sebagai hasil proses belajar dan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa mengajar yang melibatkan dirinya Kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 selaku pembimbing dan pembanu Gombong kegiatan belajar siswanya. Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 ”. Dalam Menengah II. KAJIAN PUSTAKA Belajar merupakan kegiatan setiap individu.Setiap orang menjadi karena pengalaman belajar selama Atas Sekolah (SMA), mata pelajaran sosiologi masuk ke dalam A. Belajar dewasa kurikulum dan hidupnya. bidang studi ilmu sosial (IPS) yang berdiri sendiri yang merupakan mata pelajaran utama bagi jurusan IPS. Sosiologi (2010) Polak dalam menurut Berbagai pengertian belajar telah Mayor diungkapkan olehpara ahli. Uno Maryati“Sosiologi adalah ilmu yang (2007) menyatakan bahwa belajar mempelajari masyarakat Kun sebagai 4 keseluruhan yakni hubungan diantara Dari pendapat Sardiman di atas manusia dengan manusia, manusia dapat dengan kelopok, kelompok dengan merupakan kekuatan yang ada pada kelompok” (hlm.9). diri seseorang yang mendorong, menggerakan, B. Motivasi Setiap manusia dalam hidupnya tentu memiliki kebutuhan – kebutuhan, baik kebutuhan jasmani maupun rohani adanya yang menuntut pemenuhan. Adapun kebutuhan – kebutuhan tersebut akan menimbulkan kekuatan dalam diri, yang mendorongnya untuk melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kekuatan yang menjadi pendorong kebutuhan individu itulah memenuhi yang dalam kegiatan belajar motivasi mengarahkan dan untuk mencapai semua tujuan, dan motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri siswa untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi motivasi kebutuhannya, tercakup dalam konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebiasaan dan keingintahuan siswa terhadap sesuatu. C. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian (Classroom Sardiman (2007) menyatakan bahwa mengaktifan tingkah laku individu disebut motivasi. bahwa dipahami tindakan Action kelas Research) pertama diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang motivasi dapat dikatakan sebagai bernama Kurt Lewin pada tahun keseluruhan daya penggerak didalam 1946.Di Indonesia sendiri PTK baru diri diperkenalkan pada akhir decade 80- siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin an. kelangsungan dari kegiatan belajar penerapan PTK adalah dalam rangka yang memberikan arah pada kegiatan gurur bersedia untuk mengintropeksi, belajar menrefleksi, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (hlm.75). dirinya Sebenarnya atau sendiri karakteristik mengevaluasi sehingga 5 kemampuannya sebagai guru diharapkan professional. Menurut dalam Hopkins dalam Kasbolah (2008) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pengajaran sehari-hari dilakukan dikelas, yang sehingga permasalahan yang dihadapi benarbenar permasalahan yang sebenarnya atau actual.(hlm.5). Dalam diatas menguasai materi pelajaran”(hlm.51). Maksudnya yaitu meskipun para siswa belajar bersama mereka tidak boleh saling membantu dalam mengerjakan test, tiap siswa harus memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tanggung jawab individu seperti ini memotivasi siswa untuk member penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satusatunya cara bagi tim untuk berhasil penjelasan dapat memotivasi dan saling membantu dipahami Hopkins bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang menyangkut aktivitas adalah membuat semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan. Metode Student Teams atau kegiatan guru sehari-hari di Achievemnt dalam kelas.Degan demikian guru (STAD)dikembangkan dapat langsung berbuat sesuatu untuk melibatkan para siswa dalam proses memperbaiki pembelajaran. praktik-praktik Division dengan Dalam pengajaran yang kurang berhasil agar pelaksanaannya, STAD hendaknya dapat menjadi lebih baik. dirancang D. Student Teams Achievement (2009) berpendapat bahwa “STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa sebelmnya.Langkah-langkah baik yang dipilih hendaknya tepat serta sesuai Division (STAD) Isjoni dengan untuk saling dengan kondisi siswa. Menurut Slavin dalam Isjoni (2011: 51-53) metode STAD ini terapat lima tahapan yang meliputi : (1) Tahap penyajian materi (2) Tahap kegiatan kelompok. 6 (3) Tahap test individual (4) Tahap Menurut perhitungan skor perkembangan individu kelompok sebuah model pembelajaran pasti memiliki ini memiliki kelebihan dan kelemahan.Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Isjoni (2011) model (2) Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. (3) Siswa yang berprestasi tinggi akan mengarah ini anggota sebagai berikut : tioe yang rumit dan lama. kekecewaan kelebihan kooperatif STAD membutuhkan persiapan pembelajarn kooperatif tipe STAD memiliki kekurangan sebagai berikut : (1) Pembelajaran Berdasarkan karakterisitiknya 2011 model pembelajaran kooperatif tipe STAD (5) Tahap pemberian penghargaan Isjoni pada karena peran yang pandai lebih siswa yang tidak dominan. (1) Menekankan pada adanya (4) Adanya aktivitas dan interaksi diantara memanfaatkan waktu siswa untuk saling memotivasi baiknya dan saling membantu dalam kelompok. (hlm.25). sebaik- dalam belajar menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang E. Penelitian yang Relevan maksimal.. Penelitian sejenis yang (2) Pembelajaran kooperatif STAD pernah dilakukan antara lain yang merupakan pembelajaran yang pertama adalah penelitian dari John berpusat pada siswa (student Muli oriented). Sejarah (3) Pembelajaran kooperatif STAD bermanfaat & Jurusan Sosiologi Pendidikan IKIP BU Malangyang berjudul PENERAPAN memilih PEMBELAJARAN KOOPERATIF siswa menerima perbedaan dan TIPE STAD DENGAN MIND MAP bekerja dengan UNTUK PENGUASAAN KONSEP berbeda latar (hlm.24). untuk dari teman yang belakangnya. STRUKTUR SOSIAL DALAM PELAJARAN SOSIOLOGI PADA 7 SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 Motivasi Belajar Dan Evaluasi Hasil ADONARA TIMUR. ). Berdasarkan Belajar Sosiologi Siswa Kelas VIII hasil SMP penelitian yang dilakukan Negeri Ngadirojo disimpulkan bahwa penerapan model Mengalami Peningkatan. pembelajaran F. Kerangka Berpikir aktif tipe Teams-Achievement Student Divisionsdapat Asumsi dasar Yang yang meningkatkan hasil belajar sosiologi. menyebabkan kurang maksimalnya Untuk itu diharapkan kepada rekan pembelajaran sosiologi adalah karena sesama metode guru untuk mencoba pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran digunakan dalam kegiatan belajar aktif Teams- mengajar kurang sesuai, selama ini Divisionspada pembelajaran didominasi oleh guru tipe Student Achievement pembelajaran sosiologi. Penelitian penelitian kedua Winda siswa cenderung kurang dilibatkan adalah Aptikasi. dalam pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif.Keadaan tersebut Pendidikan Biologi FKIP UNSyang dapat diatasi dengan adanya usaha berjudul mengikutsertakan PENERAPAN MODEL siswa dalam PEMBELAJARAN KOOPERATIF kegiatan belajar mengajar yang harus TIPE TEAM mampu memotivasi siswa untuk ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) belajar dan melibatkan partisipasi UNTUK siswa dalam secara keseluruhan dan MOTIVASI STUDENT MENINGKATKAN BELAJAR PADA adil dalam pembelajaran, sehingga SISWA KELAS VIII DI SMP dengan NEGERI PADA meningkat maka diharapkan hasil TAHUN PELAJARAN 2009/2010. belajar siswa dapat meningkat.Oleh Hasil penelitian Hasil Penelitian karena Menunjukan Bahwa Motivasi Belajar perbaikan agar dapat meningkatkan Siswa Setelah Dilakukan Penerapan motivasi dan hasil belajar siswa mata Model Pembelajaran Kooperatif Tipe pelajaran sosiologi. Stad mengalami peningkatan. Hasil penerapan model Ini Terlihat Dari Rata-Rata Aspek kooperatif tipe STAD ini diharapkan NGADIROJO motivasi itu belajar diperlukan siswa usaha Melalui pembelajaran 8 dapat meningkatkan motivasi dan Tteams Achievement Division prestasi belajar siswa pada mata (STAD) memiliki tujuan yaitu untuk pelajaran sosiologi kelas XI SMA meningkatkan motivasi dan hasil Negeri 1 Gombong. belajar sosiologi siswa. Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua III. Metodologi Penelitian siklus pembelajaran dengan model Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroomroom action research).Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulitatif sehingga data kuantitatif yang muncul diolah dan dikonversikan kedalam bentuk kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI I.IS 4 dengn jumlah 28 siswa semester ganjil SMA Negeri 1 Gombong Tahun 2014/2015. data Teknik yang observasi, Pelajaran pengumpulan digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.Validitas data menggunakan data (sumber) dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. IV. dan tipe pembelajaran yang sama pada setiap siklusnya yaitu model pembelajaran tipe Student Tteams Achievement Division (STAD). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan II, maka terdapat perbandingan antar siklus. Berikut ini perbandingan hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Tteams Achievement Division (STAD) pada siklus I dan II: 1) Motivasi Belajar Dari hasil penelitian diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Student kooperatif Teams Division Achievement (STAD) meningkatkan tipe motivasi dapat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan presentase sebesar 13.93% dari 68,22% pada siklus Hasil Penelitian I meningkat menjadi model 82.14% pada siklus II.Presentase pembelajaran kooperatif tipe Student hasil observasi motivasi belajar Penerapan 9 siswa tiap aspek ini rata-rata penelitian tindakan kelas sesuai teori mengalami peningkatan sebesar yang ada. Pada penelitian tindakan 13.93%. kelas peneliti melakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa dan 2) Hasil Belajar Hasil hasil belajar siswa dalam penerapan pada model pembelajaran kooperatif tipe mengalami Student Team Achievement Division perkembangan yang baik setelah (STAD) yang dilaksanakan pada diterapkan model pembelajaran siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 kooperatif tipe Student Teams Gombong Achievement 2014/2015. siklus I belajar dan siswa II Division (STAD) tahun pelajaran dalam pelaksanaan Dari hasil observasi terhadap pembelajaran.Untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pada siklus I peningkatan hasil belajar yang yang digunakan nitai rata-rata kelas terdapat beberapa kelemahan baik sebagai instrument. dari segi guru maupun dari segi Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan presentase ketuntasan siswa. Yaitu sebesar 24,57% dari 29% pada prasiklus meningkat menjadi 53,57% pada siklus I. dan 35,72% dari 53,57% pada siklus I menjadi telah masih siswa. Kelemahan dari segi siswa antara lain siswa kurang memahami langkah pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Siswa masih malu bertanya dan mengemukakan pendapatnya, siswa hanya mengandalkan temannya yang pandai atau rajin 89,29%. mengerjakan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus.Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II dari dilaksanakan 7 soal dan tugas kelompok dan siswa kurang dalam V. Pembahasan terdiri dilaksanakan didepan kelas. Sedangkan dari segi guru yang terdapat beberapa kelemahan pula prosedur seperti guru kurang menekankan alur pertemuan dengan diskusi kelompok dan saat presentasi 10 kegiatan pembelajaran kepada siswa, kompetisi antar tim. Guru menyuruh guru masing – masing kelompok untuk tidak persaingan menekankan antar adanya tim utnuk menyampaikan sub materi yang mendapatkan skor paling tinggi dan sudah dibagi secara acak. Kemudian guru lembar kerja yang dibagikan setelah terlalu cepat dalam menyampaikan materi. Oleh karena presentsi itu berusaha mengadakan kuis antar kelompok. mencari alternative yang tepat untuk Pada siklus II ini terlihat semua mengaasi kelemahan yang muncul anggota kelompok lebih semangat dari kegiatan pembelajaran sosiologi dalam berdiskusi kelompok dan guru di kelas XI I.IS 4 pada siklus I sudah tersebut dan akan diperbaiki dalam penerapan model ini, walaupun guru pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih memiliki kelemahan seperti sosiologi pada siklus II. kurang peneliti dan guru Proses pembeajaran sosiologi pada siklus II disepakati bahwa digantikan mualai dengan lancer disiplin dalam waktu dalam pelaksanaan diskusi dan terlalu cepat dalam menyapaikan materi. materi yang disampaikan adalah Pada siklus II ini beberapa Perbedaan, kesetaraan dan harmoni permasalahan sosial. Berbeda dengan pelaksanaan siklus siklus I, pada pelaksanaan siklus II diatasi.Siswa sudah dapat mengikuti ini terdapat 7 pertemuan. Langkah – kegiatan langkah pada siklus II hampir sama dengan antusias dan motivasi yang dengan pelaksanaan siklus I, pada tinggi.Dari hasil evaluasi juga siswa siklus ini peneliti dan guru sedikit terlihat mengalami kenaikan yang memberi variasi dalam pembelajaran signifikan.Berdasarkan pengamatan namun dari siklus II peneliti dan guru sudah masih prosedur mengacu penerapan pada model merasa I yang sudah terjadi mulai pembelajaran cukup unuk pada dapat sosiologi mengakhiri pembelajaran kooperatif tipe Student penelitian ini pada siklus II dan hasil Team Achievement Division (STAD) dari pengamatan dan evaluasi sudah agar siswa lebih aktif dan untuk optimal. menekankan adanya suasana 11 Berdasarkan data diperoleh setelah penelitian tindakan yang Motivasi belajar siswa dari menerapkan setiap aspek diperoleh bahwa terjadi kelas yang peningkatan rata-rata sebesar dilakukan melalui siklus I dan siklus 13.93%.Hal serupa juga terjadi pada II menunjukan bahwa penerapan hasil belajar siswa yang mengalami model pembelajaran kooperatif tipe kenaikan rata – rata sebesar 2.89 dari Student Team Achievement Division prasklus ke siklus I dan sebesar 4.32 (STAD) dari siklus I ke siklus II. dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi siswa kelas V. Simpulan dan Saran XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong. Penerapan penelitian tindakan Berdasarkan hasil penelitian tindakan dari siklus I kelas yang dilakukan pada siklus I sampai dan siklus II menunjukan bahwa disimpulkan bahwa penerapan peningkatan motivasi kooperatif model tipe pembelajaran siklus II, maka dapat terdapat dan hasil Team belajar sosiologi setelah diterapkan Achievement Division (STAD) selain model pembelajaran kooperatif tipe dapat meningkatkan motivasi belajar Student Teams Achievement Division juga hasil (STAD) pada siswa kelas XI I.IS 4 belajar siswa. Pernyataan ini dapat SMA Negeri 1 Gombong Tahun dibuktikan Pelajaran dapat peningkatan belajar meningkatkan dengan motivasi siswa kegiatan penelitian berdasarkan Student analisis pada adanya dan hasil keseluruhan pembelajaran.Hasil menunjukan indicator bahwa motivasi belajar yang telah ditetapkan, hasil observasi menunjukan keseluruhan kelompok mengalami peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II. 2014/2015. penjelasannya akan Adapun diuraikan dibawah ini : 1. Motivasi belajar Sosiologi siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong meningkat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ke 12 siklus II mengalami kenaikan sebagai alat bantu dalam sebesar 13.93% yaitu motivasi pengembangan belajar siswa pada siklus I pembelajaran. sebesar 68,22% peningkatan mengalami motivasi belajar pada siklus II menjadi 82.14%. 2. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari c) Guru hendaknya kemampuannya Sehingga siklus pembelajaran mengalami kenaikan hasil dan menyampaikan materi, serta yaitu 73.36 meningkat 2.89 pada 76.25 dalam mengembangkan dalam sebesar mengelola dapat meningkat 4.32 dengan nilai rata-rata siswa yang dimilikinya. d) Guru antara lain: a) Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran yang mendorong motivasi siswa untuk belajar sosiologi dan supaya siswa lebih mudah dalam memahami tujuan dan metri pelajaran. b) Guru diharapkan memanfaatkan dapat sarana dan prasarana yang sudah disediakan oleh sekolah kemampuan hendaknya mampu mamilih dan mengembangkan yang 1. Bagi Guru terus seiring peningkatan Saran yang dapat diberikan kelas. kualitas belajar pada siklus II sebesar menjadi 80.57. selalu meningkatkan nilai rata – rata siswa prsiklus I media tepat metode dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. e) Melihat dari keberhasilan penelitian ini, hendaknya guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievemnt Division (STAD) dalam mata sosiologi peningkatan pelajaran sebagai motivasi upaya dan hasil belajar siswa dengan 13 variasi pembelajaran yang menarik. belajar siswa pelajaran 2. Bagi Siswa dapat a) Penerapan model pada mata sosiologi, serta digunakan bahan sebagai mengembangkan pembelajaran kooperatif tipe kreativitas guru dalam upaya Student Teams Achievemnt mencari Division peningkatan (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. b) Siswa solusi dapat hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi atau mengembangkan baik guru demonstrasi yang belajar siswa. b) Hasil diharapkan masalah ini berguna sebagai bahan kreatifitas dalam upaya dimana hal ini pada akhirnya meningkatkan motivasi dan akan sangat bermanfaat bagi hasil belajar siswa. siswa terutama dalam 4. Bagi Dinas Dikpora meningkatkan rasa percaya a) Hasil laporan ini diharapkan diri akan kemampuan yang dapat menjadi bahan refrensi dimiliki Dinas dalam menjalani Dikpora khususnya kehidupan dimasyarakat dan bagian pengawas untuk lebih tempat bekerja. memperhatikan kinerja guru c) Siswa diharapkan tetap focus pada saat proses pembelajaran sehingga tidak akan mengalami dan kepala kualitas sekolah pendidikan agar dapat terus dikembangkan. kesulitan dalam menguasai materi. Daftar Pustaka 3. Bagi Sekolah a) Hasil laporan ini diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kinerja guru dan upaya meningkatan Aqib, Z. (2009) Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Yrama Widya hasil Arifin, Z. (1990) Evaluasi Instruksional Bandung : Remaja Resdakarya 14 Asrori. (2007) Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Wirana Prima Dimyati & Mudjiono. (2009) Belajar dan PembelajaranJakarta : Rineka Cipta. Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Jakarta : Bumi Aksara Isjoni. (2009) Pembelajaran Kooperatif Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kasbolah, K. (2011) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Malang: Universitas Negeri Malang. Kunandar. (2011) Langkah – Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru Jakarta : Rajawali Press Sardiman,A.M. (2011) Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo. Slameto (2002) Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R.E (2005) Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik Bandung: Nusa Media. Sudjiono. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana, N. (2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja Resdakarya. Uno, H.B. (2009) Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.