BANNER MODIFIKASI

advertisement
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN
MODIFIKASI ALAT PERAGA PEMBELAJARAN
MODIFIKASI BANNER BERLAMPU HIAS SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM KOORDINASI
OLEH :
SYIFAHAYU, S.Pd
NIP. 19790214 200501 2 007
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 HULU SUNGKAI
TAHUN 2014
SURAT PENGESAHAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Hi. Darnadi, S.Pd
NIP
: 19640718 200303 1 003
Pangkat/ Gol
: Penata/ III c
Jabatan
: Kepala Sekolah
Temp. Tugas
: SMPN 2 Hulu Sungkai
Mengesahkan Laporan Hasil Penelitian Pembelajaran berupa modifikasi alat peraga
pembelajaran IPA Terpadu Kelas IX dengan judul “Modifikasi Banner Berlampu Hias
Sebagai Media Pembelajaran Materi Sistem Koordinasi”, yang dibuat oleh:
Nama
: Syifahayu, S.Pd
NIP
: 19790214 200501 2 007
Pangkat/ Gol
: Penata Tk. I/ III d
Jabatan
: Guru Mata Pelajaran IPA
Temp. Tugas
: SMPN 2 Hulu Sungkai
Demikianlah surat pengesahan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya
Hulu Sungkai, 30 September 2014
Kepala Sekolah,
Hi. Darnadi, S.Pd
NIP. 19640718 200303 1 003
~1~
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa karya inovasi berupa
modifikasi media pembelajaran sains dengan judul:
“Modifikasi Banner Berlampu Hias Sebagai
Media Pembelajaran Materi Sistem Koordinasi”,
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada
saya, apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya, atau jika ada tuntutan formal atau non-formal dari pihak lain berkaitan dengan
keaslian karya saya ini.
Hulu Sungkai, 30 September 2014
Guru IPA Terpadu,
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hi. Darnadi, S.Pd
NIP. 19640718 200303 1 003
Syifahayu, S.Pd
NIP. 19790214 200501 2 007
~2~
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas apa yang telah diberikan-Nya kepada
kita. Penelitian sebagai salah satu komponen penting dalam Pengembangan Karir bagi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan mendorong penulis untuk menyusun Laporan Hasil
Penelitian Pembelajaran melalui Modifikasi alat peraga pembelajaran berupa “Modifikasi
Banner Berlampu Hias Sebagai Media Pembelajaran Sistem Koordinasi”, yang diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan high order thinking skills peserta didik.
Penulis berharap laporan ini dapat diterima sehingga hasilnya dapat ditindak lanjuti
untuk dapat menambah referensi dan memberikan manfaat tidak hanya kepada peneliti
khususnya, selaku seorang guru yang berusaha menjadi tenaga pendidik yang profesional
tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi rekan guru yang lain atau dunia pendidikan pada
umumnya.
Semoga bermanfaat dan dapat diterima. Saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan untuk penyempurnaan dan pengembangan media ini. Dan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan material hingga
media ini selesai dibuat. Keberkahan semoga selalu tercurah untuk kita semua, amiin.
Hulu Sungkai, 30 September 2014
Penyusun,
SYIFAHAYU
~3~
ABSTRAK
Syifahayu, S.Pd: “MODIFIKASI BANNER BERLAMPU HIAS SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATERI SISTEM KOORDINASI”.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membantu perkembangan kreativitas
guru sebagai pendidik dan murid sebagai subjek belajar. Pertama, guru dapat memikirkan berbagai cara untuk
menyajikan pelajaran dengan menggunakan media. Kedua, guru dapat menyajikan berbagai topik pelajaran
lebih hidup dan menarik sehingga meningkatkan kebermaknaannya terhadap subjek belajar. Melalui media
pembelajaran, guru dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada saat pembelajaran materi tentang Sistem Koordinasi (Sistem Saraf)
merupakan konsep IPA yang bersifat abstrak, khususnya tentang proses-proses fisis, biologis dan kimiawi yang
terjadi dalam system saraf. Hal ini tidak bisa dilihat, hanya bisa dimodelkan. Alat peraga sederhana (APS)
“Banner Berlampu Hias” ini diharapkan dapat mengkonkritkan mekanisme gerak sadar dan gerak refleks dalam
system saraf.
Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar peserta didik dalam berkelompok, mengerjakan
tugas-tugas, berfikir bersama, dan menjawab tes. menunjukkan peningkatan dari rerata angket di awal 71,25
menjadi 76,75 sehingga proses pembelajaran lebih kondusif dan dapat terlaksana sesuai rencana. Minat siswa
meningkatnya ditunjukkan oleh perhatian, relevansi pembelajaran, rasa percaya diri dan kepuasaan yang ada
pada diri tiap siswa dalam belajar. Hasil belajar siswa meningkat rerata nilai awal 59 di akhir pembelajaran
menjadi 80.
Kata kunci : media pembelajaran, banner berlampu hias, minat dan hasil belajar
~4~
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN DAN PENGESAHAN….…………………
1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...
3
ABSTRAK ………………………………………………………………….
4
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
5
BAB I. Pendahuluan
A.A. Latar Belakang ..…………………………………………………...
6
B.B. Ruang Lingkup ……………………..……………………………..
7
C.C. Tujuan ……………………………………………………………..
8
D.D. Manfaat ……………………………………………………………
8
BAB II. Studi Pustaka
A.E. Media Pembelajaran ..……………………………………………...
9
B.F. Gerak sadar dan Gerak Refleks …....………………………………
10
BAB III. Langkah-langkah Pelaksanaan
A.G. Rancangan Alat dan Bahan ………………………………………..
13
B.H. Proses Pembuatan Alat dan Bahan ………………………………...
13
C.I. Pedoman Penggunaan Alat dan Bahan …………………………….
14
D.J. Prosedur Penggunaan Alat dalam Pembelajaran …………………..
15
E.K. Evaluasi Kebermanfaatan Alat ………………..…………………..
16
BAB IV. Laporan Hasil dan Pembahasan
A.L. Deskripsi Hasil Pembelajaran ……………………………………..
17
B.M. Analisis Hasil Pembelajaran …….………………………………...
18
BAB V. Kesimpulan dan Saran
A.N. Kesimpulan ………………………………………………………...
19
B.O. Saran …………………………….………………………………....
19
DAFTAR PUSTAKA .……………………………………………………..
20
LAMPIRAN…………………………………………………………………
21
1. P. Data dan Informasi ………………………………………………...
21
2. Q. Biodata .……………………….……………………………….......
23
3. R. Foto Kopi SK CPNS ………….……………………………….......
24
~5~
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam yang
diajarkan untuk membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah
kemampuan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu dan teknologi. Ruang lingkup IPA di SMP diantaranya adalah
Sistem Koordinasi (Sistem Saraf dan Alat Indera). Materi utama yang harus
disampaikan pada ruang lingkup Sistem Koordinasi (Sistem Saraf dan Alat Indera)
adalah tentang Gerak Refleks dan Gerak Sadar.
Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa pada konsep Sistem Koordinasi
(Sistem Saraf dan Alat Indera) khususnya pada sub konsep “gerak refleks dan gerak
sadar” adalah mendeskripsikan mendeskripsikan system koordinasi dan alat indera
pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Berbeda dengan materi yang
lainnya, konsep Sistem Koordinasi (Sistem Saraf dan Alat Indera) khususnya pada
sub konsep “gerak refleks dan gerak sadar” dapat dikatakan materi baru bagi siswa
kelas IX, karena belum diajarkan di tingkat Sekolah Dasar terlebih mekanisme
prosesnya tidak dapat dilihat langsung. Di awal pembelajaran tentang “gerak refleks
dan gerak sadar” penulis selalu bertanya pada siswa, “pernahkah kalian mendengar
tentang gerak refleks dan gerak sadar?” siswa pasti menjawab “pernah”. Jawaban
siswa tersebut memberikan gambaran kepada penulis bahwa tidak akan ada hambatan
atau kesulitan bagi siswa dalam memahami materi tersebut.
Kenyataan yang didapat berbeda dengan apa yang penulis bayangkan. Selama
mengajarkan materi “gerak refleks dan gerak sadar” kepada siswa, penguasaan
konsep tentang “gerak refleks dan gerak sadar” belum optimal. Data daya serap
belajar siswa pada tahun 2012-2013 tentang “gerak refleks dan gerak sadar”, dari 36
siswa hanya sebesar 49,39%. Kenyataan ini belum sesuai harapan yaitu ≥ 75% jumlah
siswa mencapai dan memiliki daya serap terhadap mata pelajaran minimal sebesar
70%.
Ketidaktercapaian pemahaman konsep “gerak refleks dan gerak sadar” harus
diatasi karena materi tersebut sangat penting. Banyak hal yang berkaitan dengan
“gerak refleks dan gerak sadar” terutama dalam kehidupan sehari-hari, seperti
berbagai contoh “gerak refleks dan gerak sadar” beserta mekanismenya secara fisika,
biologi dan kimia. Siswa harus paham bagaimana cara kerja “gerak refleks dan gerak
~6~
sadar” sehingga dapat menimbulkan merespon impuls. Materi ini pun sebagai
landasan awal pengetahuan jika siswa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi di
Sekolah Menengah Atas.
Harus diingat pula bahwa keberhasilan proses pembelajaran di kelas juga
sangat bergantung pada pemanfaatan alat peraga. Alat peraga sederhana IPA dalam
proses pembelajaran merupakan bentuk variasi guru dalam mempermudah peserta
didik memahami materi yang diajarkan. Karena peserta didik dalam menerima
pengalaman belajar atau mendalami materi-materi pelajarannya masih banyak
memerlukan benda-benda, kejadian-kejadian yang sifatnya konkrit, mudah diamati
atau langsung diamati, sehingga pengalaman-pengalaman tersebut akan lebih mudah
dipahami. Penggunaan alat peraga sederhana dalam pembelajaran dapat membantu
peserta didik dalam memberikan pengalaman yang bermakna.
Sama halnya dengan media pembelajaran, metode pembelajaran yang sering
penulis gunakan selama ini dalam pembelajaran di kelas adalah metode ceramah.
Penulis melihat bahwa dengan metode monoton ceramah sebagian siswa tidak
memperhatikan apa yang dijelaskan. Ada yang asyik dengan aktivitas sendiri, bahkan
ada siswa yang mengantuk dan ngobrol dengan teman sebelahnya. Ketika penulis
bertanya apakah sudah mengerti atau belum, siswa diam saja. Jika penulis
mengajukan pertanyaan lisan, sebagian siswa tidak dapat menjawab.
Ketika Penulis berupaya menggunakan media yang berbasis TIK seperti
power point dan animasi, prasarana yang dimiliki sekolah seperti LCD tidak tersedia
di sekolah, bahkan ruang kelas dan laboratorium IPA tidak di dukung dengan instalasi
listrik yang memadai. Hal ini menjadi kendala dalam penyampaian pembelajaran.
Terlebih lagi jaringan internet di sekolah pun tidak berjalan optimal, sehingga siswa
tidak bisa menambah wawasan materi bersamaan dengan penjelasan guru.
Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran “Gerak Refleks dan Gerak Sadar”
selama ini membuat penulis berpikir untuk mengganti metode dan media yang
digunakan.
B. Ruang Lingkup
Untuk memfokuskan pada pengembangan media pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kemampuan dan keterampilan high order thinking skills peserta didik,
maka laporan penelitian pengembangan hasil pembelajaran ini hanya terbatas pada
masalah:
~7~
1) Media pembelajaran 3D
2) Materi gerak sadar dan gerak refleks
3) Hasil belajar peserta didik
4) Minat belajar peserta didik
C. Tujuan
Tujuan penulisan Laporan Hasil Penelitian Pembelajaran ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan media berupa “Modifikasi Banner
Berlampu Hias sebagai media pembelajaran materi Gerak Refleks dan Gerak Sadar”
dalam meningkatkan minat dan hasil belajar IPA peserta didik.
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan
kualitas proses dan hasil belajar siswa SMP bagi berbagai pihak, diantaranya sebagai
berikut:
a) Bagi guru, memberikan informasi dan wawasan tentang desain dan implementasi
pengembangan media pembelajaran.
b) Bagi peserta didik, memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dalam
proses pembelajaran IPA.
c) Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
d) Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian serupa
pada pokok bahasan yang lain dan pengembangannya.
~8~
BAB II. STUDI PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Menurut Arif S. Sadiman (dalam Rohani, 2004:161) berpendapat bahwa,
segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memugkinkan/ memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber
belajar.
Sedangkan menurut Santoso S Samidjojo (Rustaman dkk, 2005:115)
media dalam pembelajaran adalah: (1) media yang penggunaannya diintegrasikan
dengan tujuan dan isi pembelajaran, yang biasanya sudah dituangkan dalam
Standar Isi kurikulum dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan
belajar mengajar.
Ada dua unsur yang terkandung dalam media pembelajaran (dalam
Rustaman dkk, 2005:115),yaitu: (1) pesan atau bahan pembelajaran yang akan
disampaikan, dengan istilah lain disebut perangkat lunak (software), dan (2)
perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu
belajar.
Dari ketiga definisi tentang media pembelajaran tersebut, dapat penulis
simpulkan bahwasannya yang dimaksudkan dengan media pembelajaran adalah
alat perantara dalam proses pembelajaran baik yang berupa perangkat lunak
(software) maupun yang berupa perangkat keras (hardware) yang diberdayakan
untuk memudahkan dalam belajar dan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar
dan pembelajaran.
Kaitannya dengan pengertian media pembelajaran tersebut di atas, maka
dalam laporan ini penulis melakukan modifikasi gambar system gerak sadar dan
gerak refleks pada banner yang diberi lampu hias untuk membantu dan
memudahkan peserta didik belajar mekanisme dan alur impuls pada kedua jenis
gerak tersebut.
Penulis memandang hal ini sangat penting dilakukan mengingat fasilitas in
focus (proyektor) yang ada di sekolah sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi
untuk menayangkan video atau aplikasi virtual sejenis. Lebih dari itu sarana vital
pendukung kegiatan belajar mengajar seperti listrik pun tidak tersedia di semua
ruang kelas yang ada.
~9~
Maka penggunaan media banner berlampu hias dengan tema gerak sadar
dan gerak refleks ini merupakan salah satu alternative dan solusi terbaik agar
proses pembelajaran tetap menarik dan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
B. Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Sistem saraf manusia terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Satu sel tersusun dari badan sel, dendrit dan akson.
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom,
badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan sel merupakan kumpulan reticulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel. Sedangkan akson disebut neurit. Neurit adalah serabut
sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam
neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa selaput myelin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput myelin tersebut
dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yamg
dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
Lapisan myelin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari
kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh myelin. Bagian ini
disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
2. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor ysitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantar
berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
~ 10 ~
3. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan
sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan
di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan
adalah sel sraf sensorik dan sel saraf motorik. Hubungan antara saraf
tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit.
Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi
zat kimia seperti asetikolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat
tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa
elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut:
a) Perubahan dari dingin menjadi panas.
b) Perubahan dari yang tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c) Berbagai aroma yang tercium oleh hidung.
d) Suatu benda yang menarik perhatian.
e) Suara bising.
f) Rasa manis, asam, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut:
Impuls
Efektor/ Otot
Reseptor/ indera
Saraf motorik
Saraf sensorik
Sumsum tulang belakang
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak melewati otak.
Bagannya sebagai berikut:
~ 11 ~
Impuls
Reseptor/ indera
Efektor/ Otot
Saraf sensorik
Saraf motorik
otak
Contoh gerak refleks sebagai berikut:
1) Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
2) Gerakan menutup bola mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
3) Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
4) Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
5) Gerakan tangan yang melepaskan benda yang bersuhu panas
~ 12 ~
BAB III. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Rancangan Alat
Rancangan alat ini di desain berdasarkan analisis standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Konsentrasi pada materi pembelajaran di kelas 9 tentang Sistem Koordinasi
Manusia. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasarnya sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi
Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia
b. Kompetensi dasar
Mendeskripsikan system koordinasi dan alat indera pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
c. Indicator
Menjelaskan pengertian system koordinasi pada manusia
d. Tujuan pembelajaran
Setelah melakukan studi pustaka dan melakukan diskusi kelompok peserta
didik dapat:
a) Mengidentifikasi tentang gerak sadar dan gerak refleks.
b) Menjelaskan mekanisme gerak sadar dan gerak refleks.
c) Menyebutkan perbedaan gerak sadar dan gerak refleks.
d) Memberikan contoh gerak sadar dan gerak refleks.
e. Media pembelajaran
Berhubung untuk materi ini media pembelajarannya tidak tersedia
dalam KIT IPA, maka penulis mencoba membuat rancangannya sendiri dari
banner bergambar yang merujuk pada gerak sadar dan gerak refleks. Agar
tampilan media lebih menarik, penulis merancang banner tersebut dilengkapi
dengan lampu hias. Fungsi lampu hias di sini adalah untuk menunjukkan alur
impuls kepada peserta didik.
B. Proses Pembuatan
Untuk mewujudkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya, maka
penulis menyusun terlebih dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat
media tersebut. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
~ 13 ~
Alat dan bahan:
1. Triplek ukuran panjang 2 m dan lebar 1,5 m.
2. Lakban coklat
3. Obeng
4. Gunting
5. Lampu hias warna merah, kuning dan hijau.
6. Banner bergambar yang merepresentasikan gerak sadar dan gerak
refleks.
7. Lem plastic.
Cara pembuatan:
1. Download dari internet gambar yang merepresentasikan gerak sadar
dan gerak refleks.
2. Bawa gambar hasil download tadi ke percetakan banner.
3. Cetak banner sesuai dengan ukuran dan gambar yang telah
ditetapkan sebelumnya
4. Pasang banner di atas triplek, kemudian di lem yang kencang dan
diberi list menggunakan lakban plastic coklat telah disiapkan.
5. Lubangi triplek yang sudah di pasang banner tersebut menggunakan
obeng, jumlah lubang disesuaikan dengan banyaknya lampu hias
yang tersedia. Ukuran lubang pun disesuaikan dengan besar-kecilnya
ukuran lampu hias yang digunakan.
6. Pasang lampu hias pada lubang-lubang tersebut dengan ketentuan
warna hijau untuk menunjukkan arus impuls yang bergerak di
dendrite, warna merah untuk menunjukkan impuls yang bergerak di
dalam badan sel interneuron dan warna biru untuk menunjukkan
impuls yang bergerak di dalam sel saraf sensorik.
7. Nyalakan lampu hias dan perhatikan alur jalannya impuls untuk
menguji alat dan lampu tersebut berfungsi dengan baik sesuai dengan
rancangan atau tidak.
C. Pedoman Penggunaan
Agar media ini dapat dipergunakan secara optimal, maka perlu diperhatikan halhal berikut ini:
1) Letakkan media tersebut dalam posisi tergantung
~ 14 ~
2) Letakkanlah dekat dengan stop kontak listrik
3) Kondisikan ruangan tempat meletakkan media ini dalam keadaan remangremang atau gelap.
4) Pastikan tegangan listrik yang digunakan adalah 220 volt dan daya yang
ada tidak kurang dari daya lampu.
D. Prosedur Penggunaan Alat dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran diperlukan beberapa bahan dan peralatan untuk
kegiatan pembelajaran yang menggunakan media ini. Alat dan bahan yang
dibutuhkan adalah:
1) Kertas buffalo, untuk membuat atribut gerak sadar dan gerak refleks.
2) Kertas Koran, untuk menuliskan jawaban kelompok.
3) Kertas origami, untuk menulis jawaban individu peserta didik yang akan
direkatkan di kertas Koran tersebut.
4) Spidol,
5) Gunting,
6) Lem kertas,
7) Double tip
Agar media ini dapat dipergunakan secara optimal, maka perlu memperhatikan
hal-hal berikut ini dalam proses pembelajaran:
1) Nyalakan medianya dan peserta didik diminta untuk mengamati dan
menuliskan alur gerak refleks dan gerak sadar.
2) Peserta didik kemudian diminta untuk mendiskusikan dalam kelompoknya
bagian-bagian sel saraf yang berperan dalam gerak sadar dan gerak refleks
serta menuliskannya atribut kedua jenis gerak tersebut di kertas buffalo
yang telah disiapkan oleh guru.
3) Peserta didik mendiskusikan dan menjawab soal dan tugas yang diberikan
oleh guru di atas kertas Koran.
4) Setelah selesai siswa mempresentasikan tugasnya di depan kelas
menggunakan media banner berlampu hias tersebut dan memasang atribut
gerak sadar dan gerak refleks sembari menjelaskan mekanisme kedua
gerak tersebut.
5) Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, hasil
kerja mereka di pajang di dinding menggunakan double tip.
~ 15 ~
6) Membuat kesimpulan materi yang telah didiskusikan bersama guru.
E. Evaluasi Kebermanfaatan Alat
Setelah dipergunakan media atau alat ini dapat diketahui bahwa:
 Media ini sangat membantu mempermudah bagi peseta didik dan guru
dalam proses pembelajaran materi gerak sadar dan gerak refleks.
 Media ini memiliki daya tahan yang cukup lama, sehingga dapat
dipergunakan berulangkali.
 Kerusakan pada lampu mudah untuk diperbaiki.
 Pembelajaran lebih efektif, efisien dan menyenangkan.
~ 16 ~
BAB IV. LAPORAN HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Pembelajaran
Siswa kurang bergairah, kurang aktif, kurang kreatif kemudian pembelajaran
masih berpusat pada guru dan kelas tidak berpusat pada siswa merupakan masalah
yang menyebabkan minat belajar dan hasil belajar siswa rendah. Melalui
pembelajaran menerapkan model pembelajaran Project Exhibition dan Menggunakan
Media Banner Lampu Hias Gerak Refleks dan Gerak Sadar dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa.. Salah satu keunggulan model dan media pembelajaran
adalah siswa dapat menemukan dan menjelaskan alur mekanisme gerak refleks dan
gerak sadar sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Hal ini terlihat dari minat belajar dan antusiasme siswa saat belajar
menggunakan media pembelajaran ini. Karena minat didefinisikan sebagai aspek
psikologis yang menunjukkan kecenderungan jiwa seseorang terhadap sesuatu yang
terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan adanya motif untuk
mencapai suatu tujuan diharapkan dapat meningkat setelah diterapkannya model
pembelajaran ini. Perhatikan tabel berikut:
Tabel 1. Minat Peserta didik
Prosentase
sebelum
sesudah
RERATA
Perhatian Relevansi Percaya diri
Kepuasan Rerata
70
80
65
70
71,25
80
82
70
75
76,75
79
81
67,5
72,5
74
Sedangkan hasil belajar sebagai hasil yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada suatu pokok
bahasan juga teramati mengalami peningkatan.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Banner Berlampu Hias
kriteria
nilai
sebelum
59
sesudah
80
rerata
69,5
~ 17 ~
B. Analisis Hasil Pembelajaran
Subjek penelitian adalah Siswa Kelas 9A SMP Negeri 2 Hulu Sungkai dengan
jumlah siswa 36 orang, tahun pelajaran 2013 – 2014. Data diperoleh melalui
observasi, pemberian tes, dan penyebaran angket. Kemudian dianalisilis secara
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar peserta didik meningkat
walau tidak terlalu besar peningkatanya dalam berkelompok, mengerjakan tugastugas, berfikir bersama, dan menjawab tes saat dibandingkan sebelum menggunakan
dan setelah menggunakan media tersebut.
Grafik 1. Minat Siswa
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
sebelum
sesudah
perhatian relevansi percaya kepuasan
diri
Hasil belajar siswa meningkat pada saat sebelum menggunakan meida banner
berlampu hias nilai rerata hanya 59, setelah menggunakan media tersebut rerata nilai
menjadi 80.
Grafik 2. Hasil Belajar Siswa
90
80
70
60
50
sebelum
40
sesudah
30
20
10
0
nilai
~ 18 ~
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran setelah penulis
memodifikasi banner berlampu hias yang digunakan untuk membantu
memudahkan peserta didik belajar materi gerak biasa dan gerak refleks dapat
disimpulkan bahwa sekecil apapun usaha yang kita lakukan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah tetap bernilai dan dapat membawa perubahan ke a
rah yang lebih baik, meskipun peningkatan yang terjadi tidak terlalu besar. Akan
tetapi bila dilakukan secara berkesinambungan penulis meyakini akan dapat
memberikan perubahan lebih besar dan signifikan. Kuncinya adalah ulet, sabar
dan tidak bosan untuk belajar.
B. Saran
Bagi guru yang akan menggunakan media seperti ini diharapkan dapat
lebih menyempurnakan dan menyederhanakan kembali agar mudah digunakan
dan dibawa. Mengingat ukuran dari media ini cukup besar.
~ 19 ~
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Purwoko, dkk. (2009). IPA Terpadu SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Rustaman, N,dkk. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press
Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Depdikbud, 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP
Ayusriadriani.wordpress.com, sel saraf [online]
~ 20 ~
LAMPIRAN
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat agar peserta didik mudah melakukan simulasi dan bekerja
sama dalam kelompoknya. Setiap kelompok mendapatkan 1 (satu) paket perlengkapan
untuk membuat project exhibition dan menjawab pertanyaan dalam LKS di lembar Project
Exhibition mereka.
Siswa menjawab pertanyaan dalam LKS:
1)
2)
3)
4)
Apakah yang dimaksud dengan gerak refleks dan gerak sadar?
Bagaimana mekanisme gerak refleks dan gerak sadar? (secara biologi, fisika, dan kimia)?
Apakah perbedaan antara gerak refleks dan gerak sadar?
Berikan contoh gerak refleks dan gerak sadar! (masing-masing 5 contoh).
Proses Pembuatan Project Exhibition
Proses Pasca Presentasi Project Exhibition
~ 21 ~
Proses Penggunaan Banner Lampu Hias Gerak
Refleks dan Gerak Sadar
~ 22 ~
BIODATA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Lengkap (dengan gelar)
NIP
NUPTK
Pangkat/ Gol
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Guru Mata Pelajaran
Masa Kerja Guru
Judul Karya Tulis Ilmiah
12. Pendidikan Terakhir
13. Fakultas/Jurusan
14. Sekolah:
a. Nama Sekolah
b. Jalan
c. Kelurahan/ Desa
d. Kecamatan
e. Kabupaten
f. Provinsi
g. Telepon
h. website
15. Alamat rumah:
a. Jalan
b. Kelurahan/Desa
c. Kecamatan
d. Kabupaten
e. Provinsi
f. Telepon
g. Email
16. Kegiatan peningkatan
professional guru yang diikuti
SYIFAHAYU, S.Pd
19790214 200501 2 007
4546757658300032
Penata Tk. I/ III d
Guru
Metro, 14 Februari 1979
Perempuan
Islam
IPA Terpadu
10 tahun 9 bulan
Modifikasi Banner Berlampu Hias sabagai Media
Pembelajaran Materi Gerak Sadar dan Gerak Refleks
S1/A-IV
MIPA/ Pendidikan Fisika
SMPN 2 Hulu Sungkai
Raya Simpang Tulung Buyut
Lubuk Rukam
Hulu Sungkai
Lampung Utara
Lampung
-
Alamsyah RPN gg. Semeru 2, No, 137
Kelapa Tujuh
Kotabumi Selatan
Lampung Utara
Lampung
085269655558
[email protected]
1. Diklat Kepala Laboratorium IPA (LPMP
Lampung, 2014)
2. Training
Course
Science
Classroom
Supervision (SEAMEO Qitep in Science,
2014)
17. Kegiatan Lomba Guru yang pernah diikuti
Kotabumi, 30 September 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peserta Lomba
Hi. Darnadi, S.Pd
NIP. 19640718 200303 1 003
Syifahayu, S.Pd
NIP. 19790214 200501 2 007
~ 23 ~
~ 24 ~
~ 25 ~
Download