INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN TENTANG PENJUALAN AMOXICILIN DI APOTEK WILAYAH BANJARMASIN UTARA Jamiatul Adawiyah1;Yogo Susanto2 ; Aditya Maulana P3 Daftar Obat Keras (daftar G) yaitu obat-obat yang hanya dapat dibeli di Apotek dengan Resep dokter dan dapat di ulang tanpa resep baru jika dokter menyatakan pada resepnya “boleh diulang”. Obat-obat yang termasuk obat daftar G adalah antibiotik salah satunya adalah amoxicillin. Penggunaan amoxicillin yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi. Menurut Observasi, salah satu penyebab resistensi untuk penggunaan amoxicillin adalah penjualan bebas yang dilakukan Tenaga Teknis Kefarmasian yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Penelitian im menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Populasi yang diambil dalam penelitian adalah Semua Apotek di wilayah Banjarmasin Utara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan responden secara langsung (data primer) dengan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan rumus Spearman Rank dengan alat Hasil penelitian yang dilakukan di seluruh Apotek di Wilayah Banjarmasin Utara pada bulan MeiJuni 2014, maka di dapatkan hasil 40 responden yaitu seluruh tenaga teknis kefarmasian di Apotek Wilayah Banjarmasin Utara sebesar 37,5% memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan Sebesar 95% dan seluruh responden memiliki sikap yang positif. Kolerasi antara Tmgkat Pengetahuan dan Sikap Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek Wilayah Banjarmasin Utara peneliti menggunakan taraf kesalahan 5% (0,05) dan didapat taraf signifikan pada data yaitu 0,82, dan didapatkan hasil kekuatan korelasi senilai -0,03 7 yang artinya kekuatan korelasinya dalam tingkatan yang sangat lemah, yaitu berada pada tingkatan 0,0 sd <0,2. Jadi, hasil dan penelitian tentang Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tenaga Teknis Kefarmasian tentang penjualan Amoxicillin di Apotek Wilayah Banjarmasin Utana tidak memiliki hubungan yang signifikanlbermakna positif. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Amoxicillin. ABSTRACT RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF TECHNICAL PERSONNEL OF THE PHARMACEUTICAL SALESAMOXCILIN PHARMACIES IN NORTH REGION BANJARMASIN Jamiatul Adawiyah1;Yogo Susanto2 ; Aditya Maulana P3 List of hard Drugs (List G) are drugs that can only be purchased on the pharmacy with the prescription and can be repeated without prscription new if doctor stated on the recipe „can be repeated”. The drugs include antibiotic drugs list G is one is amoxicillin. Improper us of the causes of resistance to the use of amoxicillin is a free sales conducted Tehnical Kefarmasian Power caused by lack of knowledge. This research uses descriptive research analytical ethods.The population taken in this research was All Pharmacies in the area North of Bacolod. Engineering data collection done by collecting data from respondent directly (primary data) and a questionnaire. Data analysis techniques using the formula Spearman Rank with SPSS. The result of research carried out in the entire area of Pharmacy in North Biak in May-june 2014.then get the 40 respondent, namely technical personnel throughout the Kefarmasian in the North of the region Banjarmasin Pharmacies 37,5 had a good level of knowledge and 95% of all respondent have a positive attitude. Kolerasi between the level of knowledge and attitude of technical Personnel in the Pharmacy area of kefarmasian North of Bacolod researchers using the standard error of 5% (0,05) and gained a significant level of data i.e 0,82, and obtained result correlations strength worth -0,03 7 the correlation power which means it is a very weak levels which are a level off 0,0 sd < 0,2. So, the result of research on the relationship between the level of Technical knowledge and attitude of personnel Kefarmasian of ssale Amoxicillin in the Pharmacy areas of Banjarmasin North has no significant/meaningful relations positive. Keywords : Knowledge, Attitudes, Level of Amoxicillin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut undang-undang kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud obat ialah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok badan atau bagian badan manusia (Depkes, 2009). Daftar Obat Keras (Daftar G) yaitu obat-obat ini hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter dan dapat diulang tanpa resep baru bila dokter menyatakan pada resepnya “ boleh diulang”. Obat-obat yang termasuk daftar G ini antara lain antibiotika, obat-obat sulfa, hormon, antihistaminika untuk pemakaian dalam dan semua obat suntik. Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara semi sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sitesis dengan khasiat antibakteri. Amoxicillin adalah derivathidroksi (1992) dengan aktivitas sama seperti ampisilin. Tetapi resopsinya lebih lengkap (k.l. 80 %) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma-t1/2-nya lebih kurang sama, tetapi difusinya kejaringan dan cairan tubuh lebih baik, antara lain kedalam liur penderita bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih tinggi dari pada ampicillin (k.l. 70%) maka lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih (Tjay & Kirana, 2007). Penggunaan Antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi.Menurut observasi, salah satu penyebab resistensi untuk penggunaan amoxicillin adalah penjualan bebas yang dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian yang disebabkan oleh tingkat pengetahuan Tenaga Teknis Kefarmasian yang kurang baik sehingga menjual bebas amoxicillin. Penjualan bebas amoxicillin di Apotek banyak terjadi tanpa ada informasi dari tenaga teknis kefarmasian tentang pemakaian yang tepat pada amoxicillin. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap Tenaga Teknis Kefarmasian tentang penjualan amoxicillin di Apotek Wilayah Banjarmasin Utara.