Disampaikan Oleh : Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Dalam Rakornis Ditjen Perhubungan Darat Tahun 2012 Yogyakarta, 7 November 2012 1 Jack Welch, CEO of General Electric Jack Welch menghabiskan demikian banyak waktu untuk tema-tema tentang manusia (Sumber Daya Manusia) LOGO 2 3 TYPE MANAJER MENURUT WELCH TYPE A Pertahankanlah mereka. Promosikan mereka. Beri penghargaan. TYPE B Binalah mereka dengan baik sehingga menjadi manajer Type A TYPE C Keluarkanlah mereka secepat mungkin. Jangan buang waktu untuk mencoba mengubah mereka menjadi Type A atau B 3 OUTLINES : Peranan Transportasi Potret Kondisi Transportasi Darat di Indonesia Gambaran Transportasi Darat di Negara Lain Kompetensi Diklat Transportasi Darat Peranan Pusbang SDM Perhubungan Darat 4 5 DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI PERTUMBUHAN INDUSTRIALISASI MEMFASILITASI PERGERAKAN MANUSIA DAN BARANG 6 GARIS BESAR TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN Pola Pikir • • • • • • Merencanakan jaringan transportasi jalan dan SDP Melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas Merencanakan dan mengelola sistem angkutan umum Melakukan pengawasan dan pengendalian LLAJ dan LLASDP Mengelola keselamatan LLAJ dan LLASDP Melakukan penyuluhan terhadap operator dan masyarakat KOMITMEN YANG KUAT MUDAH DAN DAPAT TERLAKSANA ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN 7 PILIHAN ADA DI TANGAN ANDA… BAIK + TIDAK BAIK • Pelayanan Angk. Umum bagus dan terintegrasi • Tingkat keselamatan tinggi • Infrastruktur memadai • Lalu lintas lancar • SDM kompeten MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI • Pelayanan Angk. Umum buruk • Angka kecelakaan tinggi • Infrastruktur buruk • Macet dan polusi udara • SDM tidak kompeten MENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI 8 Pola Pikir SEBUAH RENUNGAN BAGI KITA… POTRET BURUK PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA 9 APA MEMANG SEPERTI INI??? Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan VIDEO SDM TRANSPORTASI DARAT DI LAPANGAN 10 Kondisi transportasi Indonesia? (1) PERTUMBUHAN MOTORISASI YANG TAK TERKENDALI Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan 11 Kondisi transportasi Indonesia? (2) KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN JUMLAH SUBSIDI Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan * Sektor transportasi berpengaruh besar terhadap ketahanan energi dan APBN Konsumsi Bahan Bakar Bersubsidi dan Jumlah Subsidinya (2006-2010) Jenis 2006 2007 2008 2009 2010 Konsumsi Bahan Bakar Bersubsidi (juta KL) 37,4 38,6 39,2 37,7 38,4 Jumlah Subsidi (triliun Rupiah) 64,2 83,8 139,1 45 81,1 Sumber : "Pengaturan BBM Bersubsidi Telah Sesuai Roadmap." ESDM. Januari 6,2011. http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/4039-pengaturan-bbm-bersubsidi-telah-sesuai-roadmap.html 12 KondisiANGKA transportasi Indonesia? (3) KECELAKAAN TINGGI Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan * Kecelakaan meningkat setiap tahunnya NO KECELAKAAN LALU LINTAS 2010 2011 TREND 1 JUMLAH KEJADIAN 109.319 109.776 (0,5%) 2 MENINGGAL DUNIA 31.234 31.185 (-0,1%) 3 LUKA BERAT 46.851 36.767 (-21%) 4 LUKA RINGAN 93.702 108,811 (16%) 5 RUGI MATERIIL 143.160.080.174 286.099.076.289 (99%) Sumber: Korlantas POLRI 13 PELAKSANAAN PKB DI DISHUB KAB. MESUJI - LAMPUNG UPTD PKB di Kabupaten Mesuji yang tidak mempunyai gedung pengujian dan peralatan PKB yang memadai Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat 14 PELAKSANAAN DISHUB KAB.UTARA GORONTALO DISHUBPKB KAB.DIGORONTALO (2011)UTARA GORONTALO PROV. GORONTALO JENJANG PENGUJI PEMULA PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA JMLH 1 Org 1 Org Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Permasalahan : Alat uji Pit Lift tergenang air dan tidak digunakan. Sudah memiliki Gedung Uji. Peralatan Uji tidak lengkap, akses jalan menuju tempat 15 pengujian tidak memadai DISHUB KABUPATEN (2011) PELAKSANAAN PKB DI DISHUB MAMASA KAB. MAMASA - SULBAR PROV. SULAWESI BARAT JENJANG PENGUJI PEMULA JMLH 1 Org PELAKSANA - PELAKSANA LANJUTAN - PENYELIA - Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Permasalahan : Memiliki alat uji baru tetapi tidak digunakan, belum memiliki gedung pengujian sesuai dengan standar, alat uji belum lengkap. 16 DISHUB BENGKULU (2011) - BENGKULU PELAKSANAAN PKB DIKOTA DISHUB KOTA BENGKULU PROV. BENGKULU JENJANG PENGUJI JMLH PEMULA - PELAKSANA - PELAKSANA LANJUTAN 4 Org PENYELIA 3 Org Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Permasalahan : Alat uji Pit Lift tergenang air dan rusak, sehingga tidak digunakan 17 DISHUB KABUPATEN ACEH SINGKIL (2011) - NAD PELAKSANAAN PKB DI DISHUB KAB. ACEH SINGKIL PROV. NAD JENJANG PENGUJI PEMULA JMLH 1 Org PELAKSANA - PELAKSANA LANJUTAN - PENYELIA 1 Org Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Permasalahan : Sudah memiliki Gedung Uji tetapi tidak sesuai dengan standar. Belum memiliki Alat Uji, akses jalan menuju tempat pengujian tidak memadai. 18 DISHUB KAB. TALAUD PELAKSANAAN PKB DI DISHUB KAB.(2009) TALAUD - SULUT PROV. SULAWESI UTARA JENJANG PENGUJI JMLH PEMULA - PELAKSANA - PELAKSANA LANJUTAN - PENYELIA - Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Permasalahan : Tidak memiliki gedung dan peralatan pengujian. 19 KONDISI JALAN TRANS KALIMANTAN SALAH SATU PENYEBABNYA ADALAH FAKTOR MUATAN LEBIH ANGKUTAN BARANG 20 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat KONDISI ANGKUTAN UMUM DI ENDE ENDENTT – NTT KONDISI ANGKUTAN UMUM DI KAB. KENDARAAN ANGKUTAN UMUM YANG TIDAK SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA (Truk dipergunakan untuk mengangkut orang) 21 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat KONDISI UMUM DI KAB. LANDAK KALBAR KONDISIANGKUTAN ANGKUTAN UMUM DI KAB. LANDAK PROV.–KALBAR KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MELEBIHI MUATAN YANG MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat 22 KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN KONDISI KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN Keselamatan transportasi yang diabaikan seperti pada gambar berikut ini. Muatan yang berlebih pada truk yang tidak mengabaikan kendaraan yang ada dibelakangnya Pelajar SMP yang bergelantungan di atas kendaraan Ban belakang truk yang tidak kuat menahan beban muatan yang diangkut.(apakah yang seperti ini lulus uji?) Becak motor yang tidak sesuai standar keselamatan Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Bis yang memuat barang penumpang diatas kendaraan dan hanya diikat oleh tali tambang23 KONDISI TERMINAL PENUMPANG DI KAB. MANOKWARI – Terminal Penumpang di Kabupaten Manokwari - Papua PAPUA BARAT Kondisi terminal yang kumuh dan jauh dari kata nyaman Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat 24 JALAN TANPA RAMBU DAN MARKA DI KAB. TALAUD – SULUT Kondisi jalan yang tidak dilengkapi marka dan rambu jalan 25 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat KONDISI PENYEBERANGAN ASDP KEP. SITAROSITARO – SULUT KONDISI PENYELENGGARAAN ASDP DI DI KAB. KEPULAUAN Kondisi kapal yang mengangkut penumpang dengan muatan lebih tanpa alat keselamatan 26 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Pola Pikir APA KITA AKAN TERUS SEPERTI INI??? 27 PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT YANG BAIK DI BEBERAPA KOTA DI INDONESIA 28 YOGYAKARTA Best PracticeDISHUB 1 : PKB KOTA DISHUB KOTA YOGYAKARTA – DIY PROV. DI YOGYAKARTA JENJANG PENGUJI JMLH PEMULA 2 Org PELAKSANA 7 Org PELAKSANA LANJUTAN 2 Org PENYELIA 1 Org 29 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat DISHUB KOTA SOLO Best Practice 2 : PKB DISHUB KOTA SOLO – JAWA TENGAH PROV. JAWA TENGAH JENJANG PENGUJI PEMULA JMLH - PELAKSANA 3 Org PELAKSANA LANJUTAN 5 Org PENYELIA 2 Org 30 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat DISHUB KOTA SURABAYA Best Practice 3 : PKB DISHUB KOTA SURABAYA – JAWA TIMUR PROV. JAWA TIMUR JENJANG PENGUJI JMLH PEMULA 4 Org PELAKSANA 10 Org PELAKSANA LANJUTAN 8 Org PENYELIA 3 Org 31 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Kondisi transportasi Indonesia? (4) Pola Pikir Best Practice-4: Sistem Transit Bogor Yogya Palembang Ambon Pekanbaru Batam Semarang Gorontalo Manado Bandung Solo 32 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Kondisi transportasi Indonesia? (5) KOTA BALIKPAPAN Best Practice-5: ITS KOTA BEKASI KOTA SRAGEN KOTA MANADO KOTA SAMARINDA KOTA SURAKARTA 33 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Kondisi transportasi Indonesia? (6) Best Practice-6: NMT KOTA PEKANBARU KOTA BALIKPAPAN 34 Dokumentasi : Pusbang SDM Hubdat Pola Pikir KITA SEBENARNYA MAMPU!!! 35 KENAPA MEREKA BISA??? PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT DI NEGARA LAIN 36 JEPANG DILAKUKAN PEMERIKSAAN PADA KESTABILAN KENDARAAN (AERODINAMIS TESTER) DAN DILENGKAPI DENGAN PERALATAN UJI MANUAL SEPERTI PALU PERANCIS DILAKUKAN PEMERIKSAAN LENGKAP PADA MESIN KENDARAAN DAN ALAT UJI TERKONEKSI DENGAN JARINGAN INTERNET MALAYSIA PROSES ADMINISTRASI SUDAH TERTATA DENGAN BAIK (SIST. ONLINE) PENGUJIAN TERHADAP KENDARAAN BESAR DAN KENDARAAN KECIL TERPISAH KOREA • DILAKUKAN PENGUJIAN OBD (ON BOARD DIAGNOSTIC)/PEMERIKSAAN MESIN • PENDAFTARAN ADMINISTRASI DAPAT DILAKUKAN SECARA ONLINE • SELURUH RANGKAIAN PENGUJIAN DIPANTAU OLEH CCTV JERMAN •DILAKUKAN PENGINTEGRASIAN LINE UJI ANTARA KENDARAAN BESAR, RINGAN DAN SEPEDA MOTOR •SATU ORANG PENGUJI, MAKSIMAL MENGUJI 10 UNIT KEDARAAN Sistem Angkutan Umum - Singapore 42 Prasarana Transportasi – Berlin, Germany 43 SANG INSPIRATOR… Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan PENDEKATAN : UNCONVENTIONAL + CONTROVERSIAL Pengembangan transportasi perkotaan Indonesia butuh pemimpin kontroversial (political will yang kuat): Kenneth Robert Livingstone (Walikota London 2000 – 2008) Bertrand Delanoe (Walikota Paris 2001 – 2008) CONGESTION PRICING ROAD LIMITATION 44 SANG INSPIRATOR… Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan PENDEKATAN : UNCONVENTIONAL + CONTROVERSIAL Pengembangan transportasi perkotaan Indonesia butuh pemimpin kontroversial (political will yang kuat): Enrique Penalosa (Mantan Walikota Bogota) TRANS MILLENIO Jeff Radebe (Menteri Transportasi AFSEL) 45 KIBLATTRANSPORTASI TRANSPORTASIDAN & TATA KIBLAT TATARUANG RUANG Pola Pikir EROPA : Transportasi perkotaan menekankan angkutan umum. Tata kota bersifat intensive/compact (memusat) AMERIKA : lebih condong mengembangkan jaringan jalan raya. Tata kota bersifat extensive/sprawl (menyebar) Highway intersection 105 – 110, Los Angeles 46 Modal share kiblat Amerika Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan Dominasi kendaraan pribadi sangat tinggi 47 Modal share kiblat Eropa Dominasi angkutan umum sangat tinggi 48 Pola Pikir APA SIH KUNCINYA??? 49 Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan PERKUAT KAPASITAS SDM !!! 50 51 HUBUNGAN KOMPETENSI SDM MELALUI DIKLAT MEWUJUDKAN KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN TRANSDAR Pola Pikir LINGKUP REGULASI PP 38 TAHUN 2007 TTG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN KAB-KOTA BID . DARAT LLAJ KA LINGKUP ORGANISASI DISHUB PROVINSI/KAB/KOTA STRUKTUR ORGANISASI KEPALA DINAS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT -LLAJ -ANGKUTAN -KESELAMATAN -UPT PKB LINGKUP PEMBENTUKAN SDM KOMPETENSI SDM PHB DARAT ( LLAJ, LLASDP, KA ) SUMBER : UU NO 22 THN 2009, UU NO 23 TAHUN 2007, UU NO 17 TAHUN 2008 DIKLAT KOMPETENSI MELALUI : BPSDMP / PUSBANG SDM PD (KURSIL, MODUL, SDM PENGAJAR, SARPRAS DIKLAT) DIKLAT TRANSPORTASI WAJIB DIKLAT ASDP PKB KAB/KOTA KEBERHASILAN TRANSDAR (TANGGUNG JAWAB KEPADA PUBLIK) UU NO 25 TAHUN 2009 UU NO 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 217 Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Melalui : d. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dilaksanakan secara berkala bagi kepala daerah atau wakil kepala daerah, anggota DPRD, perangkat daerah, pegawai negeri sipil daerah, dan kepala desa. 52 Pola Pikir PERANAN PP 51/2012 KOMPETENSI PP 51/2012 SDM Terbitnya PP 51/2012 tentang SDM dibidang Transportasi mempercepat proses tercapainya kompetensi aparatur Perhubungan 53 Pola Pikir ESENSI DARI PP 51/2012 1. Setiap aparatur Perhubungan harus memiliki kompetensi di bidang transportasi; 2. Kompetensi bidang transportasi diperoleh setelah mengikuti Diklat Transportasi; 3. Setiap Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota wajib menyusun Man Power Planning di bidang transportasi; 4. Setiap pembangunan prasarana transportasi wajib disusun kebutuhan kompetensi aparaturnya. 54 POLA PIKIR REFORMASI PERHUBUNGAN DARAT Pola Pikir • UU TRANSPORTASI • PP 51/2012 • REGULASI • SUBSTANSI TEKNIS • SIKAP APARATUR PERHUBUNGAN DIKLAT TRANSPORTASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMPETEN KINERJA MENINGKAT KINERJA TRANSPORTASI MENINGKAT 55 GARIS BESAR KOMPETENSI SDM BIDANG LLAJ (APARATUR) Pola Pikir Level Kompetensi Pimpinan (Top Level) Memiliki kebijakan di bidang transportasi dengan baik Menengah (Middle Level) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menyusun Rencana Umum Jaringan LLAJ Merancang jaringan trayek Mengelola sistem transportasi perkotaan Mengelola terminal angkutan umum Merencanakan Manajemen & Rekayasa Lalin Menilai kajian Andalalin Menyusun SIM LLAJ Melakukan audit dan inspeksi keselamatan LLAJ Melakukan penyuluhan Operasional (Low Level) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Melakukan penyidikan Melaksanakan Pengujian Kend Bermotor Mengumpulkan dan menganalisis data LLAJ Melakukan pengawasan dan pengendalian LLAJ Mengelola parkir Merencanakan kebutuhan alat perlengkapan jalan Mengoperasikan dan merawat Traffic Light 56 GARIS BESAR KOMPETENSI SDM BIDANG LLAJ (OPERATOR) Pola Pikir Level Kompetensi Pimpinan dan Menengah (Top dan Middle Level) 1. 2. 3. 4. 5. Mengelola perusahaan angkutan (keuangan dsb) Mengelola Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) Merencanakan kebutuhan armada Merencanakan rute Andalalin (penyusun) Operasional (Low Level) 1. 2. 3. 4. Mengemudikan angkutan umum Tanggap darurat dan P3K Menerapkan prosedur SMK Pengujian Kendaraan Bermotor (bengkel) 57 GARIS BESAR KOMPETENSI SDM BIDANG LLASDP Pola Pikir Level Kompetensi Pimpinan (Top Level) Memiliki kebijakan bidang ASDP dengan baik Menengah (Middle Level) 1. 2. 3. 4. Merencanakan jaringan ASDP Merekayasa alur pelayaran Mendesain pelabuhan Melakukan penanganan muatan dan stabilitas kapal Operasional (Low Level) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mampu mengukur kapal Mampu memeriksa kondisi kapal Mampu mengoperasikan pelabuhan penyebarangan Mampu mengperasikan telekomunikasi pelayaran Mampu mengelola sarana bantu navigasi pelayaran Mampu meregistrasi dan mensertifikasi kapal Mampu melakukan pengamanan fasilitas pelabuhan Mampu membaca dan memasang STA pada alur pelayaran 58 59 TUPOKSI BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan 1 PENDIDIKAN 2 PELATIHAN 3 PENYULUHAN 4 DATA INFORMASI SDM PHB 60 VISI DAN MISI PPSDMPD Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan MISI : 1 VISI : Mendorong tercapainya standarisasi dan akreditasi tenaga pengajar, bahan ajar, sarana dan prasarana serta manajemen penyelenggaraan diklat Terwujudnya SDM Perhubungan Darat yang berkompetensi Secara Merata di Seluruh Wilayah Indonesia Pada Tahun 2014 4 2 3 Mendorong Terciptanya iklim yang kondusif, humanis dan bernuansa lingkungan dalam penyelenggaraan diklat perhubungan darat Mendorong Terwujudnya Komunikasi, Kerjasama dan Link and Match diklat perhubungan darat dengan institusi terkait baik pusat dan daerah serta masyarakat transportasi Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, merata, terjangkau dan berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pendekatan lingkungan strategis global, regional dan 61 nasional GOAL : TUNTAS 2014 Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan 1 SARANA DAN PRASARANA DIKLAT 2 3 4 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PERHUBUNGAN DARAT YANG KOMPETEN DAN MERATA KURIKULUM (REVIEW SESUAI PERKEMBANGAN) SDM (TENAGA PENDIDIK DAN MANAJEMEN DIKLAT) YANG PROFESIONAL (FIRST CLASS) 62 TARGET HINGGA 2014 Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan Grafik Peningkatan Prosentase SDM Lulusan Diklat Perhubungan Darat 2007 - 2014 70,00% 18.472 org* 60,00% Prosentase SDM Diklat 50,00% 16.172 org* 40,00% 8.086 org * 5.786 org 30,00% 3.486 org 20,00% 10,00% 0,00% Series1 1.989 org Th. 2007 2009 18,49% Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 25,35% 37,37% 45,30% 53,23% 61,16% Catatan : *) prediksi dengan asumsi jumlah SDM Perhubungan Darat seluruh Indonesia adalah 29.000 org pada Kemenhub, 33 Dishub Prov / 524 Dishub Kab/Kota63 SASARAN KITA… Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan KOMPETEN SDM Aparatur ± 29.000 Operator > 1.000.000 Masyarakat 64 POTRET SDM HUBDAT SAAT INI Vs IDEAL Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan • Sebagian besar tidak kompeten • Mutasi pejabat dan tenaga teknis sangat cepat • Cenderung terkonsentrasi di P. Jawa • Pola Karir SDM Perhubungan belum jelas • Terjadi kesenjangan kualitas antara Aparatur Pusat dan Daerah SAAT INI • Aparatur perhubungan darat harus kompeten • Penugasan aparatur selalu berdasarkan kompetensi yang dimiliki • Aparatur yang kompeten tersebar merata ke seluruh Indonesia • Pola reward and punishment diterapkan secara efektif • Tidak ada kesenjangan kualitas antara Aparatur Pusat dan Daerah 65 IDEAL BAGAIMANA PUSBANG SDM PHB DARAT MEWUJUDKANNYA? Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan DIKLAT TEKNIS (SENTRALISASI) DIKLAT DASAR TRANSDAR (DESENTRALISASI / LEVEL PROVINSI) KOMPETEN, PROFESIONAL, TAAT AZAS IN-HOUSE TRAINING (DESENTRALISASI / LEVEL KAB/KOTA) DIKLAT TEKNIS BAGI NON APARATUR PENYULUHAN MONITORING & GUIDING / KLINIK TRANSPORTASI 66 POLA SENTRALISASI & DESENTRALISASI DIKLAT Konsep Pola Pikir Materi Diklat Bidang Angkutan Sentralisasi diklat De-Sentralisasi diklat KAMI AKAN JANGKAU SETIAP SUDUT NEGERI 67 PETA KOMUNIKASI PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT SELURUH INDONESIA TAHUN 2012 PENYULUHAN KESELAMATAN BAGI OPERATOR LLAJ & ASDP (20) PENYULUHAN KESELAMATAN BAGI APARATUR (10) LOGO PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT 1. DIKLAT TEKNIS DI UPT DIKLAT (SENTRALISTIK) Pola Pikir 1. Dilaksanakan di Pusbang SDM Hubdat, STTD Bekasi, PKTJ Tegal, BPPTD Bali dan BPPTD Palembang; 2. Kapasitas setiap tahun mencapai ± 2300 orang; 3. Jumlah lulusan hingga Juni 2012 adalah sebanyak 6900 orang. KENDALA : BANYAK CALON PESERTA YANG BATAL IKUT DIKLAT KARENA KENDALA BIAYA TRANSPORTASI, TIDAK DIALOKASIKAN OLEH PEMDA 69 Rencana Pembangunan Akademi Perkeretaapian Rencana Pembangunan BPPTD di Kalimantan Pusbang SDM Hubdat STTD Rencana Pembangunan BPPTD Makassar Rencana Pembangunan BPPTD Manokwari PKTJ Tegal PKTJ Tegal BPPTD Bali LOGO BPP TD Palembang 2. DIKLAT DASAR TRANSDAR TINGKAT PROVINSI Pola Pikir 1. Dilaksanakan di tingkat Provinsi, peserta berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi tersebut; 2. Diutamakan bagi Provinsi yang dianggap memiliki keterbatasan SDM yang kompeten; 3. Materi bersifat dasar dan fundamental, durasi diklat 5 hari; 4. Telah terlaksana sebanyak 45 angkatan, dengan lulusan sebanyak 1350 peserta. 71 AGENDA DIKLAT DASAR TRANSDAR 2012 Pola Pikir 1. PROVINSI KEPRI 2. PROVINSI BENGKULU 3. PROVINSI JAMBI 4. PROVINSI LAMPUNG 5. PROVINSI KALBAR 6. PROVINSI KALTIM 7. PROVINSI SULUT 8. PROVINSI SULTENG 9. PROVINSI SULBAR 10. PROVINSI MALUKU UTARA 11. PROVINSI MALUKU 12. PROVINSI NTT 13. PROVINSI NTB 14. PROVINSI PAPUA BARAT 15. PROVINSI PAPUA 72 VISUALISASI KEGIATAN DIKLAT DASAR TRANSDAR Pola Pikir 73 PROVINSI SULAWESI TENGAH ANGKATAN KE-12 74 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ANGKATAN KE-13 75 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ANGKATAN KE-14 76 PROVINSI MALUKU ANGKATAN KE-15 77 PROVINSI KEPULAUAN RIAU ANGKATAN KE-16 78 PROVINSI SULAWESI UTARA ANGKATAN KE-17 79 3. IN-HOUSE TRAINING (IHT) BIDANG TRANSDAR Pola Pikir 1. Dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota, peserta merupakan tenaga pada level operasional dan pelaksana; 2. Diutamakan bagi Kabupaten/Kota yang dianggap memiliki keterbatasan SDM yang kompeten; 3. Materi tentang teknik pengumpulan dan pengolahan data LLAJ dan LLASDP, durasi diklat 5 hari (50 JP); 4. Telah terlaksana di 90 kab/kota, dengan lulusan sebanyak 1800 peserta (sampai dengan oktober tahun 2012 dilaksanakan di 55 kab/kota) 80 VISUALISASI KEGIATAN IN-HOUSE TRAINING (IHT) Pola Pikir 81 Kota Prabumulih dibuka oleh Wakil Walikota Kabupaten Gorontalo Utara dibuka oleh Sekda Kab. Gorontalo Utara Bantuan Peralatan Survey yang diberikan PERALATAN SURVEY LLAJ • Laptop; • Counter; • Stopwatch; • Walking measure / rollmeter; • Traffic Cone • GPS • Speed Gun • Stick lamp • Alat Ukur Ketebalan Kaca Film • Handy talky • Rompi Survey • Rambu Survey • Bendera survey • Clipboard GAMBAR PERALATAN SURVEY LAPTOP STOPWATCH (TINT METER) PENGUKUR PEMBIASAN KACA KENDARAAN SPEED GUN WALKING MEASURE GPS COUNTER PERALATAN SURVEY LLASDP • • • • • • • • Counter; Stopwatch; Current Meter; Handy talky; Rompi Survey; Rambu Survey; Bendera survey; Clipboard CURRENT METER 4. DIKLAT TEKNIS BAGI NON-APARATUR Pola Pikir 1. Dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota, peserta merupakan tenaga pada level operasional dan pelaksana yang berstatus Non-PNS; 2. Diutamakan bagi Kabupaten/Kota yang dianggap memiliki jumlah SDM Non-Aparatur cukup besar (Jumlah Non Aparatur > Jumlah PNS); 3. Materi tentang kegiatan operasional yang menjadi tugas pokok para peserta diklat, durasi diklat 5 hari (50 JP); 4. Telah terlaksana di 10 kab/kota, dengan lulusan sebanyak 300 peserta (tahun 2012). 88 VISUALISASI DIKLAT TEKNIS BAGI NON-APARATUR Pola Pikir 89 5. PENYULUHAN OPERATOR LLAJ DAN ASDP Pola Pikir 1. Dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota, peserta merupakan operator angkutan umum dan operator kapal Sungai dan Danau; 2. Materi penyuluhan terkait keselamatan serta pelaksanaan praktek lapangan; 3. Telah terlaksana di 20 kab/kota, dengan lulusan sebanyak 600 (LLAJ 300 orang dan ASDP 300 orang (tahun 2012). 90 VISUALISASI KEGIATAN PENYULUHAN Pola Pikir 91 PENYULUHAN OPERATOR LLAJ DI KABUPATEN KUPANG, NTT 6. MONITORING & GUIDING, KLINIK TRANSPORTASI Pola Pikir 1. Merupakan tindak lanjut kegiatan IHT; 2. Merupakan wahana konsultasi bagi Dinas Perhubungan terhadap Pusbang SDM Hubdat tentang pemecahan masalah transportasi di daerah; 3. Penanganan yang dilakukan melalui pendekatan ilmiah serta disesuaikan dengan karakateristik daerah; 4. Tahun 2012 dilakukan di Kota Gorontalo dan Kab. Bulukumba. 93 Tercipta persamaan persepsi mengenai pengembangan SDM Perhubungan Darat kedepan, Memecahkan permasalahan di tingkat Ringan, menengah dan berat dengan bimbingan para ahli di bidang transportasi darat, menciptakan para aparatur yang kompeten dalam menyelesaikan permasalahan bidang transportasi darat dan merata di seluruh Indonesia. SDM PERHUBUNGAN DARAT IN HOUSE TRANING BID. PERHUBUNGAN DARAT SDM PHB DARAT YANG BERKOMPETEN PERMASALAHAN TRANSPORTASI DARAT Do Something MONITORING & GUIDING Do Nothing KLINIK TRANSPORTASI PERMASALAHAN TERPECAHKAN Kondisi Transportasi Darat yang Ideal PERMASALAHAN TIDAK TERATASI 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 2. PERUMUSAN PERMASALAHAN 3. KUNJUNGAN LAPANGAN / MONITORING 4. PENYELESAIAN MASALAH 5. REKOMENDASI 6. EVALUASI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Untuk mengetahui permasalahan pada IHT tahun 2011 (dimana pada tahun 2011, pelaksanaan IHT belum melaksanakan perumusan masalah), maka dapat dilakukan melalui media surat menyurat atau melalui email yang dikirimkan pada lokasi IHT tahun 2011. NO BIDANG PERMASALAHAN URAIAN PERMASALAHAN TRANSDAR UPAYA PEMECAHAN AWAL 1 BIDANG ANGKUTAN - Banyaknya angkutan tidak resmi... - Belum memiliki trayek - Penataan jaringan trayek 2 BIDANG REKAYASA LALU LINTAS - Parkir... .... 3 dst KET PERUMUSAN PERMASALAHAN Setelah dilakukan Identifikasi permasalahan, maka akan dirumuskan berdasarkan besar kecilnya permasalahan yang akan diselesaikan. Karena jika lokasi/daerah tersebut memiliki banyak permasalahan di bidang transportasi , minimal Instruktur dapat mengklasifikasi permasalahan sebagai Kategori ringan, kategori menengah, atau Kategori Berat KATEGORI RINGAN KATAGORI MENENGAH KATAGORI BERAT KUNJUNGAN LAPANGAN / MONITORING Penentuan lokasi kunjungan Monitoring dan Guiding yaitu 10 Kab/Kota lokasi In House Training Bidang Perhubungan Darat tahun 2011 dan 15 Kab/Kota lokasi In House Training Bidang Perhubungan Darat Tahun 2012 PENYELESAIAN MASALAH KATEGORI RINGAN Dilaksanakan: selama 7 Hari kerja Keterangan : Pelaksanaan survey dan Analisis, SOLVE THE PROBLEM secara langsung Ditangani : TIM ASSITENSI MONITORING DAN GUIDING (2 orang) dan DIREKTORAT LLAJ KATAGORI MENENGAH Dilaksanakan : Selama 7 HARI kerja Keterangan : Pelaksanaan survey dan Analisis, SOLVE THE PROBLEM secara langsung Ditangani : TIM ASSITENSI MONITORING DAN GUIDING (2 org) dan DIREKTORAT LLAJ KATAGORI BERAT Dilaksanakan : Selama 3-4 BULAN Keterangan : Pelaksanaan survey dan Analisis, SOLVE THE PROBLEM secara konsultasi yang berkelanjutan Ditangani : TIM KLINIK TRANSPORTASI REKOMENDASI HASIL REKOMENDASI TRANSPORTASI GUIDING PERAN PEMERINTAH DAERAH GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA GUIDING TRANSPORTASI YANG IDEAL VISUALISASI KEGIATAN KLINIK TRANSPORTASI Pola Pikir 102 POLA DIKLAT BIDANG LLAJ (APARATUR) Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan Jenis Diklat / Jenjang (1) Kebijakan dan perencanaan Transportasi • Perencanaan Jaringan LLAJ Lanjutan AHLI LANJUTAN DASAR • Perencanaan Jaringan LLAJ Rumpun Diklat Teknis LLAJ (2) Angkutan • Jaringan Trayek • Manajemen Angkutan Orang • Manajemen Terminal • Manajemen Angkutan Barang • Manajemen Transportasi Perkotaan (3) Lalu Lintas • MRLL • Manajemen Perlengkapan Jalan • Pengumpulan dan pengolahan data LLAJ (4) Teknik Sarana (5) Pengewasan PKB Lanjutan PPNS 100 JP PPNS 400 JP Pengawasan LLAJ PKB Dasar ORIENTASI LLAJ/ DIKLAT DASAR TRANSPORTASI (6) Manajemen Keselamatan • Analisis Data Kecelakaan • Sistem Manajemen Keselamatan • Audit Keselamatan Jalan • Inspeksi Keselamatan Jalan DIKLAT KADER PIMPINAN DISHUB Pembekalan Kepala DISHUB Pembekalan Kabid Perhubungan Darat Manajemen Keselamatan Dasar 103 POLA DIKLAT BIDANG LLAJ (TAILOR MADE) Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan (1) Kebijakan dan Perencanaan Transportasi 1. Transport Policy and Planning 2. PPP 3. Urban Transport Policy and Planning (2) (3) Lalu Lintas Angkutan 1. TOD 2. Logistik dan Pergudangan 3. Transportasi Multimoda 1. 2. 3. 4. Andalalin TDM ITS Teknik Traffic Light 5. Manajemen Parkir 6. Sustainable Transport (4) Teknik Sarana 1. Emisi Gas Buang 2. Pemeliharaan Alat Uji (5) Pengawasan (6) Manajemen Keselamatan Operasi Jembatan Timbang Dampak Keselamatan Lalu Lintas Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ 104 POLA DIKLAT BIDANG LLAJ (NON APARATUR) Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan (1) Kebijakan dan Perencanaan Transportasi (2) Angkutan 1. Pengemudi Angkutan Penumpang 2. Pengemudi Angkutan Barang 3. Pengemudi Angkutan Barang Khusus 4. Pengemudi Angkutan Barang B3 5. Manajemen Pengoperasian Angkutan Umum 6. Manajemen Pengoperasian Angkutan Barang (3) Lalu Lintas Andalalin (4) Teknik Sarana 1. PKB 2. Otomotif (5) Pengawasan (6) Manajemen Keselamatan 1. Sistem Manajemen Keselamatan Operator Angkutan 2. Audit Keselamatan Jalan 3. Pertolongan Pertama Kecelakaan LLAJ 105 POLA DIKLAT BIDANG LLASDP Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan RUMPUN ANGKUTAN KEPELABUHAN KESELAMATAN JENJANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERAIRAN INLAND WATERWAYS AND FERRIES OPERATION AND MANAGEMENT COURSE PPNS LLASDP PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PELABUHAN MANAJEMEN ANGKUTAN PENYEBERANGAN MANAJEMEN PELABUHAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN LLASDP PENCEGAHAN PENCEMARAN DI PERAIRAN DARATAN ALUR PELAYARAN DAN PERAMBUAN ASD PERENCANAAN PELABUHAN Diklat sering diadakan PETUGAS KESELAMATAN PELAYARAN ASD PENGUKURAN KAPAL ASD MANAJEMEN ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU DASAR TAYLOR MADE COURSE DIKLAT BUKAN APARATUR SURVEYOR HIDROGRAFI PEMBINAAN OPERATOR KAPAL WASDAL LLASDP LANJUTAN INTI ADVANCE INLAND WATERWAYS AND FERRIES INFESTRUCTURE AND MANAGEMENT COURSE INLAND WATERWAYS TRANSPORT AND FERRIES PORT MANAGEMENT COURSE MANAJEMEN OPERASIONAL PELABUHAN PENYEBERANGAN DIKLAT KESELAMATAN DASAR (BST) SERTIFIKASI DAN REGISTRASI KAPAL SUNGAI DAN DANAU INLAND WATERWAYS TRANSPORT AND FERRIES TRAFFIC ENGINEERING AND SAFETY COURSE ORIENTASI LLASDP Diklat rencana Diklat ASDP Diklat Sungai dan Danau Diklat Penyeberangan 106 DIKLAT BAGI APARATUR DISHUB DI LUAR NEGERI Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan 1. Diklat “Road Transportation” di Land Transport Authority – Singapore bagi Kepala Dishub Provinsi/Kab/Kota (90 orang Kepala Dinas Tahun 2012); 2. Diklat “Road Safety and Vehicle Engineering” di KOTSA – Korsel bagi para Penguji KB senior (30 orang Tahun 2012); 3. Diklat “Sustainable Transportation” di Hiroshima – Japan bagi para pejabat senior Dishub Provinsi/Kab/Kota (20 orang Tahun 2012); 4. Diklat “Road Safety” di Leeds University bagi para tenaga pengajar bidang transportasi darat (16 orang Tahun 2012 Perhubungan dan Polri); 5. Diklat “Roadworthiness for Indonesian Expert” bagi para pengajar dan penguji KB senior di Berlin & Madrid (20 orang Tahun 2010); 6. Diklat “Vehicle Engineering & Administration” bagi para penguji KB Timor Leste; dsb 107 VISUALISASI DIKLAT PEMBEKALAN KADISHUB DI LTA – SINGAPORE Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan 108 111 VISUALISASI DIKLAT ROAD SAFETY DI KOTSA – KOREA Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan 112 VISUALISASI DIKLAT ROAD SAFETY DI ITS – LEEDS UNIVERSITY Kompetensi Pola Pikir Diklat Bidang Angkutan 113 DIKLAT ROADWORTHINESS, TUV RHEINLAND, GERMANY - SPAIN Pola Pikir 114 KAMI SIAP MENERIMA KRITIKAN ANDA…. 115 “Problems in transport, including insufficient capacity for the growing demand, safety, efficiency in terms of time and energy, and reliability will only get worse without strong action from Policymakers” Hajime Amano, Secretary General ITS Asia Pacific 116 BAGAIMANA KAMI MEMBANGUN SDM TRANSPORTASI DARAT YANG BERKOMPETENSI, SEHINGGA MEMPUNYAI DAYA DORONG PENINGKATAN KINERJA TRANSPORTASI DARAT SESUAI VISI DAN AMANAH YANG DIEMBAN.....???? 117 TIPS MENCAPAI SDM PERHUBUNGAN DARAT DI DAERAH YANG BERKOMPETEN STEP 1 : IDENTIFIKASI TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN STEP 2 : IDENTIFIKASI SDM YANG TELAH MEMENUHI PERSYARATAN DIMULAI DARI KEPALA DINAS HINGGA TENAGA TEKNIS STEP 3 : HUBUNGI PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT ATAU UPT BALAI DIKLAT TRANSPORTASI DARAT UNTUK MENGIRIM PESERTA DIKLAT TEKNIS ATAU MENDESAIN KERJA SAMA STEP 4 : YAKINKAN TELAH MEMPUNYAI MAN POWER PLANNING 5 (LIMA) TAHUN KE DEPAN DAN AKTUALISASIKAN STEP 5 : MANFAATKAN SDM YANG TELAH KOMPETEN SESUAI DENGAN BIDANG TUGASNYA DIBUTUHKAN KOMITMEN YANG KUAT 118 SEKIAN