SURYA Vol.1, No.V, Aprl 2010 - STIKES Muhammadiyah Lamongan

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN
KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT
DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
Tri Handiyah C*, Ilkafah**, Cucuk Rahmadi***
………….……….……
… . . ….…….ABSTRAK…… … . .… …….. .…….……….……
Kematian ibu dan bayi sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bangsa
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu ibu mempunyai peranan yang penting untuk
mewujudkan keluarga bahagia sejahtera dan petugas kesehatan yang terlatih untuk
mewujudkannya. Namun sampai saat ini masih ada ibu hamil yang kurang mempehatikan faktor
dan hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin diantaranya adalah
masih ada ibu hamil yang belum mengikuti program imunisasi Tetanus Toxoid atau TT, yang
seharusnya didapatkan 2 kali pada masa kehamilan. Ketidak ikutsertaan ibu melaksanakan
imunisasi TT dipengaruhi oleh Pengetahuan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang
imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan
mengambil sampel secara simple random sampling sehingga didapatkan sampel 33 orang.
Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Variable dalam penelitian ini adalah
pengetahuan tentang imunisasi TT sebagai variabel independen dan kelengkapan imunisasi TT
sebagai variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α = 0,05 dengan uji
Fisher’s Exact diperoleh hasil p = 0,187. Karena p < 0,05 maka H1 ditolak, artinya tidak terdapat
hubungan antara pengetahuan tentang imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi TT. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan anatra pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi
TT dengan kelengkapan imunisasi TT.
Diharapkan pada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi TT
khususnya bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus toksoid.
Kata kunci : Pengetahuan,Imunisasi TT, Kelengkapan imunisasi TT
PENDAHULUAN….……
… …..
Anak merupakan penerus bangsa,
yang sudah semestinya mendapatkan
perhatian dan pengawasan yang dimulai
sedini mungkin semenjak masih dalam
kandungan untuk mencetak generasi-generasi
yang bermutu dalam segala bidang dalam
menghadapi tantangan zaman yang semakin
berat dan modern. Kematian ibu dan bayi
sangat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan bangsa dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu ibu mempunyai
peranan yang penting untuk mewujudkan
keluarga bahagia sejahtera dan petugas
kesehatan
yang
terlatih
untuk
mewujudkannya (Depkes RI, 2001).
SURYA
Keberhasilan pelayanan kesehatan
dapat diukur dengan angka kematian ibu dan
bayi, sedang kesejahteraanya ditentukan oleh
penerimaan keluarga terhadap program KB.
Oleh karena itu kesejahteraan ibu sangat
berpengaruh oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor biologis dan budaya
dalam masyarakat berupa perkawinan,
kehamilan dan persalinan pada usia muda
atau kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari
35 tahun, mengakibatkan kematian ibu dan
perinatal. (Manuaba, 1998 : 41).
Namun sampai saat ini masih ada ibu
hamil yang kurang mempehatikan faktor dan
hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin diantaranya adalah
masih ada ibu hamil yang belum mengikuti
14
Vol.1, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
program imunisasi Tetanus Toxoid atau TT,
yang seharusnya didapatkan 2 kali pada masa
kehamilan. Vaksin TT adalah vaksin yang
mengandung Toxoid Tetanus yang telah
dilemahkan, indikasi pemberian vaksin TT
ini adalah untuk memberikan kekebelan aktif
terhadap Tetanus neonatorum (Depkes RI ,
2004 : 09).
Hasil
penelitian
sebelumnya
menunjukan sebanyak 58% responden ibu
nifas, imunisasi TT-nya lengkap, dan 42%
drop-out (tidak legkap). Dari data tersebut
dapat diketahuI bahwa masih banyak ibu
hamil yang belum mengikuti program
imunisasi TT bisa diakibatkan oleh faktor
diantaranya adalah pendidikan, pengetahuan
dan informasi, sosial ekonomi dan motifasi
(Fitriadi, 2007).
Cakupan TT1 ibu hamil pada tahun
1996 adalah 81,9% dengan kisaran antara
54,7% (di propinsi Nusa Tenggara Timur)
dan 94,6% (di propinsi Lampung) sedangkan
cakupan TT2 adalah 74,4% dengan kisaran
antara 47% (di propinsi Nusa Tenggara
Timur) dan 88,4% (di propinsi Lampung).
Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil dari tahun
ke tahun cenderung meningkat dari 63,9%
pada tahun 1992/93 menjadi 74,45% pada
tahun 1996/97. Jika dilihat dari sasaran akhir
Pelita VI cakupan imunisasi TT2 ibu hamil
85%, memang masih dirasa perlu upaya lebih
(Bank Data, 2000).
Untuk kegiatan imunisasi Ibu hamil
yang dijadikan indicator pencepaian hasil
kegiatan adalah hasil cakupan imunisasi TT2. dari hasil cakupan imunisasi TT-2
Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007
mencapai 81,4% (Keslamsel, 2008).
Berdasarkan hasil survey awal
peneliti di Polindes Desa Balun Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan pada awal bulan
November 2008 didapatkan sebanyak 36 ibu
hamil. 24 orang (67%) telah mendapatkan
imunisasi TT secara lengkap, sedang 12
orang (33%) sisanya belum lengkap.
Faktor
yang
melatarbelakangi
ketidalengkapan pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil di Desa Balun Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan dikarenakan
pengaruh sosial budaya, pendidikan dan
informasi.
SURYA
Dari faktor pendidikan dan informasi
rata-rata ibu hamil Desa Balun Kecamatan
Turi
Kabupaten
Lamongan
kurang.
Disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
terhadap kesehatan pribadi maupun janin
yang dikandungnya. Untuk itu diharapkan
kepada petugas kesehatan agar lebih
mengoptimalkan sosialisasi terhadap dampak
dan manfaat pemberian iminisasi TT
terhadap ibu hamil.
Dari uraian di atas, maka peneliti
ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara pengetahuan ibu hamil tentang
imunisasi TT dengan kelengkapan imunisasi
TT.
Berdasarkan latar belakang di atas
rumusan masalah yang dapat diambil sebagai
berikut, yaitu : Apakah ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT
dengan kelengkapan pemberian imunisasi
TT.
Dari rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan ibu hamil tentang
imunisasi TT dengn kelengkapan imunisasi
TT.
METODE PENELITIAN….
…… …
Desain penelitian adalah hasil
akhir dari tahap keputusan yang dibuat oleh
peneliti dangan mempertimbangkan beberapa
keputusan sehubungan dengan metode yang
akan dipergunakan dalam upaya untuk
menjawab pertanyaan yang mungkin timbul.
(Nursalam, 2003)
Penelitian
ini
menggunakan
metode korelatif yaitu meneliti hubungan
antara dua variabel. Pada penelitian ini yang
diteliti adalah pengetahuan tentang imunisasi
TT dan kelengkapan imunisasi TT pada ibu
hamil di Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan.
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan cross-sectional.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 33 orang dengan menggunakan
Simple Random Sampling.
15
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
HASIL PENELITIAN…. … … .
…
1. Karakteristik responden
1) Karakteristik responden berdasarkan
umur ibu
Dari hasil pengumpulan data
berdasarkan umur ibu melalui lembar
kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 1. Karakteristik
responden
berdasarkan umur ibu di Desa
Balun
Kecamatan
Turi
Kabupaten Lamongan.
No.
1
2
3
4
5
Umur
18-21
22-25
26-29
30-33
34-37
Jumlah
Frekwensi
9
8
6
3
7
33
3) Karakteristik responden berdasarkan
Pendidikan
Dari hasil pengumpulan data
berdasarkan Pendidikan melalui lembar
kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 3. Karakteristik
responden
berdasarkan pendidikan di
Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan.
No.
1
2
3
4
Prosentase
27,2
24,2
18,2
9,2
21,2
100%
Umur
13-16 minggu
17-20 minggu
21-24 minggu
25-28 minggu
29-32 minggu
33-36 minggu
Jumlah
Frekwensi
3
5
3
7
8
7
33
Prosentase
18,2
69,7
12,1
0
100%
2. Tingkat
pengetahuan
responden
tentang Imunisasi TT
Dari hasil pengumpulan data tingkat
pengetahuan tentang Imunisasi TT melalui
lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4. Tingkat pengetahuan tentang
imunisasi TT di Desa Balun
Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan.
No.
Prosentase
9,1
15,2
9,1
21,2
24,2
21,2
100%
1
2
Tingkat
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Jumlah
Frekwensi
Prosentase
12
21
33
36,4%
63,6%
100%
Dari tabel di samping didapatkan
bahwa sebagian besar responden memiliki
tingkat pengetahuan cukup sejumlah 21
orang (63,6%), dan selebihnya memiliki
tingkat pengetahuan kurang.
Dari hasil pengumpulan data di atas
didapatkan bahwa sebagian responden
dengan umur kehamilan 29-32 minggu
sejumlah 8 orang (24,2%) dan sebagian kecil
responden dengan umur kehamilan 13-16
minggu sejumlah 3 orang (9,1%).
SURYA
Frekwensi
6
23
4
0
33
Dari hasil pengumpulan data di atas
didapatkan bahwa sebagian besar responden
dengan pendidikan terakhir SMP sejumlah 23
orang (69,7%), sedangkan responden yang
pendidikan terakhirnya perguruan tinggi
tidak ada.
Dari hasil pengumpulan data di atas
didapatkan bahwa responden yang berumur
18-21 tahun sejumlah 9 orang (27,2%) dan
sebagian kecil responden yang berumur 3033 tahun sejumlah 3 orang (9,2%).
2) Karakteristik responden berdasarkan
umur kehamilan
Dari hasil pengumpulan data
berdasarkan umur kehamilan melalui lembar
kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 2. Karakteristik
responden
berdasarkan umur kehamilan di
Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan.
No.
1
2
3
4
5
6
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Jumlah
16
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
Hasil perhitungan chi square dengan
df = 1 dan α = 0,05 diperoleh hasil X2 hitung
= 1,660 dan p = 0,198 karena p > 0,05.
Namun hasil tersebut tidak memenuhi syarat
dimana terdapat 25% sel yang nilai fe < 5
maka hasil perlu diuji degan uji fisher’s
exact didapatkan p = 0,187 dimana p > 0,05
maka H1 ditolak artinya tidak ada hubungan
antar pengetahuan tentang imunisasi TT
dengan kelengkapan imunisasi TT.
3. Kelengkapan imunisasi TT
Dari hasil pengumpulan data
kelengkapan imunisasi TT sesudah dilakukan
pengisian lembar kuesioner oleh responden
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Kelengkapan imunisasi TT di
Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan.
No.
1
2
Kelengkapan
imunisasi TT
Lengkap
Tidak lengkap
Jumlah
Frekwensi
Prosentase
23
10
33
69,7%
30,3%
100%
PEMBAHASAN…. …
1.
Dari tabel di atas didapatkan bahwa
sebagian besar responden mendapatkan
imunisasi TT lengkap sejumlah 23 orang
(69,7%), dan selebihnya tidak mendapatkan
imunisasi TT lengkap.
4. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang
Imunisasi TT dengan Kelengkapan
Imunisasi TT di Desa Balun
Kecamatan
Turi
Kabupaten
Lamongan.
Dari hasil analisa data dan skoring
tingkat pengetahuan dan kelengkapan
imunisasi TT ibu hamil di Desa Balun
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu
tentang Imunisasi TT dengan
Kelengkapan Imunisasi TT di
Desa Balun Kecamatan Turi
Kabupaten Lamongan.
Tingkat
Pengeta
huan
Kurang
Cukup
Jumlah
Kelengkapan
Imunisasi TT
Lengkap
Tidak
F
F
10(83,3%) 2(16,7%)
13(61,9%) 8(38,1%)
23(69,7%) 10(30,3%)
tentang
Dari table 4. berdasarkan hasil
penelitian di Polindes Desa Balun Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan dari 33 ibu hamil
didapatkan
sebagian
mempunyai
pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang,
yaitu masing-masing 21 orang (63,6%)
mempunyai pengetahuan cukup dan 12 orang
(36,4%) mempunyai pengetahuan kurang,
hampir dari 12 ibu hamil yang memiliki
tingkat pengetahuan kurang rata-rata
berpendidikan rendah. Sehingga hal ini
sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan
ibu hamil.
Disamping berpendidikan rendah
terdapat pula minimnya tingkat kesadaran ibu
untuk datang mengikuti penyuluhan yang
dilaksanakan oleh petugas kesehatan tentang
manfaat Imunisasi. Berdasarkan kenyataan di
atas sesuai dengan pendapat Nursalam (2001)
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka makin mudah menerima
informasi,
sehingga
makin
banyak
pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat
sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru
yang diperkenalkan.
Pengetahuan ibu dapat digunakan
untuk mmbentuk niat dengan niat akan
membentuk
prilaku,
semakin
kuat
pengetahuan ibu maka pengetahuan itu
dimanivestasikan dalam pembentukan sikap
sebagai modal dasar untuk bertindak,
sebaliknya jika pengetahuan tidak kuat maka
hal itu akan menyebabkan kurangnya tingkat
kesadaran ibu.
Total
F
12(100%)
21(100%)
33(100%)
Dari tabel di atas didapatkan bahwa
responden yang tingkat pengetahuannya
Cukup mayoritas mendapatkan imunisasi TT
lengkap sejumlah 13 orang (61,9%),
sedangkan
responden
yang
tingkat
pengetahuannya
Kurang
mayoritas
mendapatkan imunisasi TT lengkap sejumlah
10 orang (83,3%).
SURYA
Tingkat
Pengetahuan
imunisasi TT.
… ………
17
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
. Dari pengalaman penelitian tertulis
bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku
yang
tidak
didasari
oleh
pengetahuan
(Notoatmojo,
2003).
Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang
berbeda hal ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor : usia, pendidikan, pekerjaan,
sosial ekonomi dan adat istiadat (Latipun,
2001).
2.
mayoritas mendapatkan imunisasi TT
lengkap sejumlah 10 orang (83,3%).
Dari hasil analisa data hasil jawaban
dari kuesioner dengan desain penelitian
korelatif yang diolah dengan SPSS versi 11.5
menggunakan uji chi-square dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan df = 1 didapatkan
hasil χ² = 1,660 dan p = 0,198. Karena
perhitungan menggunakan chi-square tidak
memenuhi syarat maka diuji menggunakan
perhitungan fisher’s exact dengan α = 0,05
diperoleh hasil p = 0,259. karena p > 0,05
maka H1 ditolak artinya tidak ada hubungan
antar pengetahuan tentang imunisasi TT
dengan kelengkapan imunisasi TT.
Hal ini disebabkan oleh peran serta
bidan
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan dan memberikan penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi TT pada setiap
pasien yang datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Sehingga meskipun ibu hamil
di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan
ini
mempunyai
tingkat
pengetahuan yang rendah, mereka bisa
mendapatkan imunisasi TT lengkap karena
peran aktif bidan desa dalam memberikan
pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu
hamil.
Kelengkapan imunisasi TT secara
umum tidak hanya dipengaruhi oleh
pengetahuan tetapi juga dapat dipengaruhi
oleh faktor yang lain di antaranya motivasi,
pendidikan, Lingkungan dan informasi serta
sosial budaya.
Motivasi ibu-ibu hamil di Desa
Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
untuk mengikuti imunisasi TT sangatlah
kuat. Dengan adanya motivasi tersebut ibu
hamil berharap dengan mengikuti imunisasi
TT proses persalinan dapat berjalan lancar
serta bayi dapat lahir dalam keadaan sehat
dan terhindar dari penyakit tetanus toksoid.
Meskipun pengetahuan ibu hamil rendah
tetapi ibu hamil memiliki motivasi yang kuat,
sehingga ibu hamil mendapatkan imunisasi
TT.
Menurut Sardiman A.M, (1997)
motivasi adalah upaya yang mendukung
seseorang untuk melakukan sesuatu, motivasi
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam
dan
didalam
subyek
untuk
Kelengkapan Imunisasi TT
Dari tabel 5. didapatkan bahwa
hampir seluruh ibu hamil mendapatkan
imunisasi TT lengkap sejumlah 23 orang
(69,7%) sedangkan yang tidak lengkap
sebanyak 10 orang (30,3%).
Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh jarak rumah ibu hamil dari polindes
yang dekat sehingga ibu hamil bisa periksa
kehamilan secara rutin dan mendapatkan
imunisasi TT lengkap.
Kelengkapan Imunisasi TT dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang
paling utama adalah peran serta Bidan Desa
dalam memberikan penyuluhan serta
pelayanan kesehatan tentang pentingnya
imunisasi TT pada masyarakat di Desa Balun
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.
Imunisasi TT (tetanus toksoid)
bertujuan terutama melindungi bayi baru
lahir dari kemungkinan terkena kejang akibat
infeksi pada tali pusat (tetanus neonatorum).
Imunisasi ini harus diberikan melalui ibunya,
karena janin belum dapat membentuk
kekebalan sendiri. Di Indonesia pemberian
imunisasi TT dianjurkan dimulai pada
pasangan yang hendak menikah atau ibu
hamil. Pada ibu hamil, imunisasi TT
diberikan 2 kali dengan jarak minimal 4
minggu (Aris Sujarwo, 2006).
3.
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang
Imunisasi TT dengan Kelengkapan
Imunisasi TT
Dari tabel 6. didapatkan bahwa ibu
hamil yang tingkat pengetahuannya Sebagian
besar mendapatkan imunisasi TT lengkap
sejumlah 13 orang (61,9%), sedangkan ibu
hamil yang tingkat pengetahuannya Kurang
SURYA
18
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
KESIMPULAN DAN SARAN
melaksanakan aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan.
Seseorang akan melakukan sesuatu
perbuatan apabila ada motifnya, sehingga
motivasi tersebut bisa muncul karena adanya
suatu tujuan. Ibu yang memiliki motivasi
yang tinggi untuk melaksanakan imunisasi
TT pada saat menjadi calon pengantin dan
pada saat kehamilan. Sementara tidak adanya
motivasi pada ibu untuk melaksanakan
imunisasi TT kemungkinan akan berdampak
pada diri dan janin yang dikandungnya.
Selain memiliki motivasi yang kuat
ibu hamil bisa mendapatkan informasi
dengan mudah tentang imunisasi TT melalui
media-media maupun masyarakat sekitar,
sehingga ibu hamil bisa mendapatkan
imunisasi TT lengkap.
Faktor pendidikan juga sangat
berpengaruh terhadap tingkat persepsi dan
pemahaman seseorang. Pendidikan sangat
diperlukan manusia untuk mendapatkan
informasi. Menurut Nursalam (2002) makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin
mudah pula mereka mencerna informasi dan
pengetahuan yang mereka miliki sehingga
informasi yang diperoleh masyarakat dapat
mempengaruhi kelengkapan imunisasi TT.
Lingkungan
di
Desa
Balun
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
banyak yang mengikuti imunisasi TT
sehingga menggerakkan para ibu hamil untuk
rutin periksa kehamilan dan mendapatkan
imunisasi TT.
Hal ini dipengaruhi juga oleh sosial
budaya
yang
baik
sehingga
dapat
menciptakan kerukunan antar masyarakat dan
kekeluargaan yang kental. Dengan kerukunan
tersebut para ibu hamil bisa datang bersamasama saat jadwal periksa kehamilan dan
mendapatkan imunisasi TT.
Sosial Budaya adalah adat istiadat
yang berlaku disetiap daerah akan
berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Ketidakcocokan sosial budaya dalam
lingkungan tertentu dapat berakibat resistensi
pada seseorang dan akan menghambat
pengetahuan seseorang tentang suatu hal
(Latipun, 2001).
SURYA
…
1. Kesimpulan
1) Sebagian besar ibu hamil mempunyai
tingkat pengetahuan yang cukup.
2) Sebagian besar ibu hamil mendapatkan
imunisasi TT lengkap.
3) Tidak terdapat hubungan pengetahuan
tentang
imunisasi
TT
dengan
kelengkapan imunisasi TT, P = 0,187
2. Saran
Diharapkan dapat dijadikan sebagai
dasar untuk penelitian lebih lanjut yang lebih
sempurna dan dapat dilakukan penelitian
lanjutan dengan mengkaji lebih dalam bukan
hanya tentang pengetahuan melainkan juga
faktor lain yang mempengaruhi kelengkapan
imunisasi TT serta dilakukan dengan metode
penelitian dan tempat yang berbeda.
Diharapkan dapat dijadikan sebagai
sumbangan baik data maupun pemikiran bagi
perkembangan ilmu kebidanan.
Hendaknya lebih aktif lagi dalam
meningkatkan
pengetahuan
tentang
kehamilan khususnya tentang imunisasi TT
dengan datang mengikuti penyuluhan dan
membaca KMS.
…
…DAFTAR PUSTAKA
…
A.A. Alimul H. (2003). Riset Keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi
1. Jakarta: Salemba Medika.
A.A. Alimul H. (2007). Metode Penelitian
dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Ayu
Wulandari. (2006). Suntik TT.
http://www.mail-archive.com.
Diakses tanggal 28 Oktober 2008.
Bank Data. (2000). Upaya Kesehatan Ibu
dan
Anak.
http://bankdata.
depkes.go.id. Diakses tanggal 2
November 2008.
Cristina S. Ibrahim. (2000). Perawatan
Kebidanan. Batara Jakarta.
19
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi TT
Depkes
RI. (2004). Modul Pelatihan
Pengolaan Rantai Vaksin Program
Imunisasi. Jakarta.
Keslamsel. (2008). Upaya Pemberantasan
Penyakit
Menular.
http://keslamsel. wordpress.com.
Diakses tanggal 16 Oktober 2008.
Depkes RI. (2005). Penyakit yang Dapat
Dicegah
dengan
Imunisasi.
http://www.
denpasarkota.go.id.
Diakses tanggal 28 Oktober 2008.
Depkes
Latipun.
(2001). Psikologi Konseling.
Malang : Unmu Malang.
Masdar.
(2006).
Imunisasi.
http://www.tnial.mil.id.
Diakses
tanggal 26 Oktober 2008.
RI. (2005). Pedoman Teknis
Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Jakarta.
Nursalam.
(2003).
Metode
Riset
Keperawatan. Jakarta : CV. Agung
Seto.
Deswita. (2005). Imunisasi TT (Tetanus
Toxoid) pada Ibu Hamil (Bumil).
http://putriazka.wordpress.com.
Diakses tanggal 02 November
2008.
Nursalam
dan Siti Pariani. (2002).
Pendekatan
Praktis
Metode
Keperawatan. Jakarta : CV. Info
Medika.
Sarwono
Prawirohardjo. (2002).
Kebidanan. Jakarta: EGC.
Dinkes. (2003 & 2004). LB III KIA.
Lamongan.
Dinkes. (2003). Modul Latihan Penyuntikan
yang Aman (Injection Safety) dan
Imunisasi. Jawa Timur.
Fajar.
Ilmu
Soekidjo Notoatmodjo. (2002). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
(2006). Pentingnya Pemeriksaan
Kesehatan
Pranikah.
http://cetak.fajar.co.id.
Diakses
Tanggal 2 November 2008.
Suharsimi
Arikunto. (1998). Prosedur
Penelitian Edisi Keempat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Manuaba, Ida Gde Bagus. (1998). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB. Jakarta: EGC.
SURYA
20
Vol.01, No.V, Aprl 2010
Download