Untitled

advertisement
Hal 1 PT ASTRA OTOPARTS
DEFINISI
AI
:
Assistance Request Letter
Bursa Efek Indonesia
atau BEI
Direksi
:
:
International Placement
Agreement
Keterbukaan Informasi
:
Komisaris
:
OJK
:
Partisipan Rencana Private
Placement
:
Peraturan No. IX.E.1
:
Perseroan
:
Placing Agents
:
:
:
Rencana Private Placement :
Transaksi Afiliasi
:
UUPT
:
PT Astra International Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Utara.
Surat dari AI kepada Perseroan tertanggal 23 April 2013.
PT Bursa Efek Indonesia.
Para anggota Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada saat
Keterbukaan Informasi ini diumumkan.
International Placement Agreement tertanggal 28 Mei 2013 yang
ditandatangani oleh Perseroan, AI dan Placing Agents.
Informasi-informasi sebagaimana dimuat dalam dokumen ini yang
diungkapkan dalam kerangka pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.1.
Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat pada saat
Keterbukaan Informasi ini diumumkan.
Otoritas Jasa Keuangan, yang secara efektif telah mengambil alih fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan di sektor pasar modal dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) sejak tanggal 31 Desember
2012 berdasarkan ketentuan dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.
AI, para pihak lainnya yang ditunjuk oleh AI, setiap penasihat atau profesi
yang ditunjuk oleh para pihak yang ditunjuk oleh AI sehubungan dengan
pelaksanaan Rencana Private Placement.
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
PT Astra Otoparts Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Utara.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Singapore
Branch, PT Mandiri Sekuritas dan UBS AG, Singapore Branch.
Rencana penjualan sebagian saham milik AI pada Perseroan yang akan
dilakukan melalui pelaksanaan private placement dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menghindari
keraguan, pelaksanaan private placement tersebut bukan merupakan
Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.12, Lampiran dari Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-05/PM/2004 tentang Penawaran Umum
oleh Pemegang Saham.
Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali
dengan afiliasi dari Perusahaan atau afiliasi dari anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam Angka 1 huruf d Peraturan No. IX.E.1.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
I. PENDAHULUAN
Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka
pemenuhan kewajiban Perseroan untuk mengumumkan keterbukaan informasi atas Transaksi
Afiliasi yang telah dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pemberian bantuan oleh
Perseroan kepada AI, pemegang saham utama Perseroan yang memiliki sebanyak 4.610.253.837
(empat miliar enam ratus sepuluh juta dua ratus lima puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tujuh)
saham, yang seluruhnya mewakili sekitar 95,65% (sembilan puluh lima koma enam puluh lima
persen) dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, terkait
dengan pelaksanaan Rencana Private Placement yang lebih lanjut diuraikan di bawah ini.
Bantuan yang diberikan oleh Perseroan kepada AI terkait dengan Rencana Private Placement
adalah sebagaimana diuraikan lebih lanjut dalam Bab II, huruf A, butir 2 Keterbukaan Informasi ini.
Pemberian bantuan kepada AI yang dilakukan oleh Perseroan tersebut di atas selanjutnya disebut
“Transaksi”. Pelaksanaan Transaksi antara lain berupa (a) pemberian akses kepada Partisipan
Rencana Private Placement atas informasi-informasi yang semula non-publik yang bersifat material
yang terkait dengan Perseroan dan usaha Perseroan sejak April 2013 dan (b) penandantanganan
International Placement Agreement pada tanggal 28 Mei 2013.
Sehubungan dengan hal di atas, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, khususnya
ketentuan Peraturan No. IX.E.1, Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan Keterbukaan
Informasi dengan maksud untuk memberikan penjelasan, pertimbangan serta alasan dilakukannya
Transaksi tersebut kepada para pemegang saham Perseroan sebagai bagian dari pemenuhan
ketentuan Peraturan No. IX.E.1.
II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI
A. ULASAN MENGENAI TRANSAKSI
1. Alasan dan Latar Belakang
Pada tanggal Keterbukaan Informasi, jumlah seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di BEI
adalah sebanyak 4.819.733.000 (empat miliar delapan ratus sembilan belas juta tujuh ratus
tiga puluh tiga ribu) saham. Dari seluruh saham tersebut, hanya sekitar 209.479.163 (dua ratus
sembilan juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus enam puluh tiga) saham, yang mewakili
sekitar 4,35% (empat koma tiga puluh lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan
disetor penuh dalam Perseroan yang dimiliki oleh masyarakat. Sedikitnya saham Perseroan yang
beredar di masyarakat mengakibatkan perdagangan saham Perseroan di BEI menjadi kurang
likuid. Berdasarkan data yang terdapat di BEI, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sejak tanggal
24 Mei 2012, rata-rata volume harian perdagangan saham Perseroan di BEI hanyalah sekitar
244.186 saham/hari dalam kurun waktu 244 hari perdagangan bursa. 1 Sehubungan dengan hal ini
Perseroan juga telah menerima himbauan dari BEI untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan.
1
Sumber: Yahoo Finance
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka salah satu alternatif untuk meningkatkan likuiditas
perdagangan saham Perseroan adalah melalui pelaksanaan Rencana Private Placement dimana AI
akan melakukan penjualan atas sebagian saham Perseroan yang dimilikinya melalui pelaksanaan
private placement dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan private placement oleh AI bukan merupakan Penawaran Umum Oleh Pemegang
Saham sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.12, Lampiran dari
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-05/PM/2004 tentang Penawaran Umum oleh Pemegang
Saham.
Dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut, Perseroan, antara
lain (i) telah memberikan akses atas informasi-informasi yang terkait dengan Perseroan dan usaha
Perseroan, sebagaimana disajikan di dalam dokumen penawaran dalam bentuk offering circular
yang dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan Rencana Private Placement sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku (“Offering Circular”), dengan memperhatikan syarat dan ketentuan yang diatur
di dalam perjanjian kerahasiaan dengan Partisipan Rencana Private Placement, dan (ii) Perseroan
telah memberikan pernyataan, jaminan dan indemnity di dalam International Placement Agreement
antara lain kepada Para Penjamin untuk memastikan bahwa informasi-informasi di dalam Offering
Circular yang terkait dengan Perseroan dan usahanya telah disajikan dengan benar dan akurat.
Skema dari pelaksanaan Rencana Private Placement adalah dengan cara penjualan sebagian
saham-saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh AI kepada para investor-investor. Adapun
penyelesaian pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut akan bergantung pada dipenuhinya
seluruh persyaratan sebagaimana tercantum dalam International Placement Agreement.
Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut di atas, Perseroan telah
memberikan bantuan kepada AI dengan lingkup sebagaimana disebutkan dalam Angka 2 di bawah
ini.
2. Pemberian Bantuan oleh Perseroan
Lingkup bantuan yang diperlukan oleh AI dari Perseroan adalah sebagai berikut:
1. bantuan pemberian akses kepada Partisipan Rencana Private Placement dalam pelaksanaan uji
tuntas atas Perseroan, termasuk membentuk data room yang memuat informasi terkait dengan
Perseroan yang diperlukan dalam Rencana Private Placement, dan bekerjasama dengan
Partisipan Rencana Private Placement dalam rangka pelaksanaan uji tuntas tersebut, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2.bantuan kepada Partisipan Rencana Private Placement dalam mempersiapkan dokumendokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan Rencana Private Placement, termasuk offering
circular untuk Rencana Private Placement serta materi presentasi analis dan materi penjualan
lainnya yang diminta oleh Partisipan Rencana Private Placement;
3.partisipasi setiap presentasi analis, pertemuan dengan para investor, dan/atau roadshow
sehubungan dengan Rencana Private Placement bilamana diminta oleh Partisipan Rencana
Private Placement;
4. penandatanganan perjanjian atau dokumen yang biasa diperlukan dalam transaksi sejenis, serta
memberikan pernyataan (representations), jaminan (warranties), pengusahaan (undertakings),
ikat janji (covenants), maupun ganti kerugian (indemnities) yang biasa dibutuhkan dalam
transaksi sejenis;
5.kepastian bahwa manajemen Perseroan bersedia berpartisipasi dalam setiap kegiatan
sebagaimana disebutkan dalam poin 1 sampai dengan poin 4 diatas; dan
6. melaksanakan setiap maupun semua tindakan yang diperlukan, termasuk namun tidak terbatas
dalam memperoleh seluruh persetujuan-persetujuan korporasi dan regulator, dalam memenuhi
semua kebutuhan terkait Rencana Private Placement, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
7. Mendukung peserta transaksi untuk melakukan segala hal tersebut diatas agar sesuai dengan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Transaksi ditandai antara lain dengan (a) pemberian akses kepada Partisipan
Rencana Private Placement atas informasi-infomasi yang semula non-publik yang bersifat material
yang terkait dengan AOP dan usaha AOP sejak April 2013 dan (b) ditandatanganinya International
Placement Agreement pada tanggal 28 Mei 2013.
3. Tujuan atau Manfaat Pelaksanaan Rencana Private Placement Terhadap Perseroan
Tujuan atau manfaat yang dapat diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Rencana Private Placement,
antara lain, adalah sebagai berikut:
a. peningkatan jumlah saham minoritas Perseroan dapat mendorong peningkatan jumlah saham
yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham Perseroan yang beredar di masyarakat saat
ini sangatlah terbatas yaitu hanya sebesar 4,35%. Dengan dijalankannya Rencana Private
Placement ini dapat menciptakan kondisi likuiditas yang lebih baik atas perdagangan saham
Perseroan di pasar sekunder.
b.dengan adanya Rencana Private Placement, akan memudahkan penggalangan dana saat
diperlukan. Sebab, kondisi likuiditas saham yang lebih baik akan semakin meyakinkan investor
pasar modal atas keuntungan yang akan dihasilkan apabila mereka berinvestasi dalam saham
Perseroan.
c. memungkinkan terciptanya basis investor yang lebih besar bagi Perseroan dengan aksi korporasi
penawaran umum terbatas dikarenakan bertambahnya jumlah pemegang saham Perseroan.
d. peningkatan likuiditas saham di pasar dapat menyebabkan harga saham mencerminkan nilai
intrinsiknya.
Hal 1 PT ASTRA OTOPARTS
KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM
Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 dan
Peraturan Bapepam Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Diumumkan Kepada Publik, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996
INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING UNTUK DIBACA DAN DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM
PT ASTRA OTOPARTS TBK (“Perseroan”)
Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer
investasi, penasehat hukum, akuntan publik atau penasehat profesional lainnya.
PT Astra Otoparts Tbk
Kegiatan Usaha:
Bergerak dalam bidang perdagangan dan perindustrian
Kantor Pusat:
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia
Telepon: (021) 460 3550, Fax: (021) 460 3549, 460 7009
Website: www.astra-otoparts.com, Email: [email protected]
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN
KELENGKAPAN INFORMASI MATERIAL SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI, DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA,
MENEGASKAN BAHWA SEPANJANG PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN MEREKA TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN DALAM
KETERBUKAAN INFORMASI INI SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.
e.dengan semakin banyaknya saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dalam struktur
pemegang saham, dapat meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaanya agar dapat memenuhi
permintaan dan ekspektasi para pemangku kepentingannya.
f. peningkatan likuiditas dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Perseroan oleh
para analis; dan
g. peningkatan jumlah saham pemegang saham minoritas Perseroan dapat meningkatkan proses
kontrol internal dan praktek tata kelola perusahaan dalam Perseroan.
4. Keterangan Mengenai Perseroan dan AI
a.Perseroan
i. Riwayat Singkat
Perseroan didirikan dengan nama PT Federal Adiwiraserasi, yang merupakan suatu
perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian No. 50 tanggal
20 September 1991 yang dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, SH, Notaris di Jakarta, yang
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C2.1326.HT.01.01.Th.92 tanggal 11 Februari 1992 dan telah didaftarkan dalam buku
register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.117/Leg/1992 tanggal 13 Maret 1992 serta telah
diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1992, Tambahan No. 2208.
Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dalam rangka penyesuaian dengan UUPT
dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-pokok Anggaran
Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68
tanggal 27 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, akta mana
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
(“Menkumham”) No. AHU-46481.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0065416.AH.01.09 tanggal 31 Juli 2008 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 2009, Tambahan No. 13154 (“Akta No. 68/2008”).
Perubahan anggaran dasar terakhir Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 57 tanggal 22 Mei 2013 yang dibuat di hadapan
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang sampai dengan tanggal Keterbukaan Informasi ini masih
dalam proses untuk memperoleh persetujuan dari Menkumham. Perseroan berkantor pusat di
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia.
ii. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 68/2008,
maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan dan perindustrian.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha utama sebagai berikut:
a.menjalankan usaha dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor termasuk impor,
ekspor, interinsulair dan lokal baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain
secara komisi serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor, franchise (waralaba)
dan keagenan/perwakilan, dari perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri dari barangbarang tersebut diatas; dan
b.menjalankan usaha dalam bidang industri, termasuk industri logam, industri suku cadang
kendaraan bermotor dan industri plastik yang menghasilkan komponen kendaraan bermotor dan
industri sarana-sarana penunjangnya, serta memasarkan hasil-hasil produksinya.
Kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan adalah sama sehingga tidak dapat
dirinci atau dipisahkan.
iii.Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, struktur permodalan, susunan pemegang
saham dan kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per
tanggal 15 Mei 2013 yang diterbitkan oleh PT Raya Saham Registra, selaku Biro Administrasi Efek
Perseroan, adalah sebagai berikut:
Jumlah Nominal
Keterangan
Jumlah Saham
%
Saham (Rp.)
Modal Dasar
10.000.000.000
1.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
PT Astra International Tbk
4.610.253.837
95,65
461.025.383.700
Publik*)
209.479.163
4,35
20.947.916.300
Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor
4.819.733.000
100
481.973.300.000
c
Jumlah Saham Dalam Portepel
5.180.267.000
518.026.700.000
*) masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5%
iv. Pengurusan dan Pengawasan
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini dilakukan, susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi yang menjabat di Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan No. 59 tanggal 17 April 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH,
Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham
No. AHU-AH.01.10-18252 tanggal13 Mei 2013 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
: Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Komisaris
: Widya Wiryawan
Komisaris : Sudirman Maman Rusdi
Komisaris : Simon Collier Dixon
Komisaris
: Chiew Sin Cheok
Komisaris
: Leonard Lembong
Komisaris Independen
: Eduardus Paulus Supit
Komisaris Independen
: Bambang Trisulo
Komisaris Independen
: Patrick Morris Alexander
Komisaris Independen
: Eddy Sugito
Direksi
Presiden Direktur
: Siswanto Prawiroatmodjo
Wakil Presiden Direktur
: Hamdhani Dzulkarnaen Salim
Direktur:
Gustav Afdhol Husein
Direktur: Djangkep Budhi Santoso
Direktur: Darmawan Widjaja
Direktur: The Dandy Soelip
Direktur:
Ignatius Robby Sani
Direktur:
Aurelius Kartika Hadi Tan
Direktur
: Lay Agus
Direktur
: Bambang Rustamadji Sugeng
b.AI
i. Riwayat Singkat
AI didirikan dengan nama PT Astra International Incorporated, yang merupakan suatu perseroan
terbatas yang berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian No. 67 tanggal 20 Februari
1957 yang dibuat di hadapan Sie Khwan Djioe, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957 dan telah didaftarkan pada Register Pengadilan Negeri Jakarta
No. 1289 tanggal 20 Juli 1957, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 85 tanggal
22 Oktober 1957, Tambahan No. 1117.
Perubahan anggaran dasar terakhir AI adalah berdasarkan Akta No. 61 tanggal 27 April 2012
yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei 2012 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041696.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 9 Mei 2012.
AI berkantor pusat diJl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta Utara.
ii. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar AI, maksud dan tujuan AI ialah menjalankan usaha dalam
bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan dan jasa konsultasi.
No.
a
b
AI saat ini bergerak dalam bidang usaha perdagangan kendaraan bermotor, dan juga merupakan
induk perusahaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha anak-anak perusahaannya meliputi
6 bidang yaitu perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan
dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa
keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
iii.Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham AI
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, struktur permodalan, susunan pemegang
saham dan kepemilikan saham AI berdasarkan Daftar Pemegang Saham AI per tanggal 30 April
2013 yang diterbitkan oleh PT Raya Saham Registra, selaku Biro Administrasi Efek AI, adalah
sebagai berikut:
Jumlah Nominal Saham
Keterangan
Jumlah Saham
%
(Rp.)
Modal Dasar
60.000.000.000
3.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
Jardine Cycle & Carriage Limited
20.288.255.040
50,11
1.014.412.752.000
Publik*)
20.195.298.100
49,89
1.009.764.905.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor
40.483.553.140
100
2.024.177.657.000
c Jumlah Saham Dalam Portepel
19.516.446.860
975.822.343.000
*) masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5%
iv. Pengurusan dan Pengawasan AI
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini dilakukan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
yang menjabat di AI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 106 tanggal 25 April 2013,
yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, yang sampai
dengan tanggal Keterbukaan Informasi ini masih dalam prosesuntuk memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma
Komisaris Independen
: Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Komisaris Independen
: Hisayuki Inoue
Komisaris Independen
: Erry Firmansyah
Komisaris
: Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris
: Benjamin William Keswick
Komisaris
: Mark Spencer Greenberg
Komisaris
: Chiew Sin Cheok
Komisaris
: Jonathan Chang
Komisaris
: David Alexander Newbigging
Direksi
Presiden Direktur
: Prijono Sugiarto
Direktur
: Gunawan Geniusahardja
Direktur
: Johnny Darmawan Danusasmita
Direktur
: Djoko Pranoto
Direktur
: Widya Wiryawan
Direktur : Sudirman Maman Rusdi
Direktur:
Simon Collier Dixon
Direktur
: Johannes Loman
B.SIFAT HUBUNGAN AFILIASI DARI PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI
AFILIASI
Pelaksanaan Transaksi sebagaimana diuraikan dalam Keterbukaan Informasi ini melibatkan pihakpihak yang mempunyai hubungan afiliasi, yaitu sebagai berikut:
1. Perseroan memberikan bantuan kepada AI yang merupakan pemegang saham utama dari
Perseroan; dan
2. Terdapat hubungan kepengurusan dan kepengawasan yang sama antara Perseroan dan AI,
yakni
No.
a
b
Johnny Darmawan Danusasmita
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Chiew Sin Cheok
Perseroan
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
AI
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Komisaris
III. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK
DALAM TRANSAKSI
Pihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan dalam pelaksanaan Transaksi adalah
sebagai berikut:
a. Hadiputranto, Hadinoto & Partners selaku Konsultan Hukum yang ditunjuk oleh Perseroan untuk
membantu Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi dalam kaitannya dengan
Rencana Private Placement;
b. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota dari PwC global network) yang
melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan merupakan akuntan publik independen yang
ditunjuk oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi dalam kaitannya dengan
Rencana Private Placement; dan
c. Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan (“KJPP STH”) selaku penilai
independen yang memberi pendapat kewajaran atas pelaksanaan Transaksi.
IV. PENDAPAT PENILAI INDEPENDEN
KJPP STH, dalam Laporan Pendapat Kewajaran Atas Pemberian Bantuan dari Perseroan kepada
AI atas Rencana Penjualan Saham AI di Perseroan dengan jumlah hingga sekitar 15,65% melalui
private placement yang dilakukan di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia, dengan
Nomor Laporan File No. STH-2013-134 tanggal 28 Mei 2013 (“Pendapat Kewajaran”), telah
memberikan pendapat berikut ini atas Transaksi:
1. Tujuan Penilaian
Pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan
sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tertanggal
25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
(“Peraturan IX.E.1”) karena Transaksi ini merupakan rencana pemberian bantuan dari Perseroan
kepada AI yang merupakan induk perusahaan dari Perseroan untuk membantu dalam proses
penjualan saham Perseroan yang dimiliki AI sehingga Transaksi ini termasuk transaksi afiliasi
seperti yang tercantum dalam Peraturan IX.E.1. Selain itu beberapa direksi dan komisaris Perseroan
merupakan direksi dan komisaris AI.
2. Obyek Penilaian
Obyek penilaian dalam Pendapat Kewajaran ini adalah pemberian bantuan dari Perseroan kepada
AI yang merupakan induk perusahaan dari Perseroan, yang direalisasikan untuk memenuhi Request
for Assistance Letter dari AI kepada Perseroan No. Leg/SRT-269/AI/2013 tertanggal 23 April 2013.
3. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas
Dalam menyusun Pendapat Kewajaran, KJPP STH menggunakan beberapa asumsi dan kondisi
pembatas antara lain:
1. Laporan Pendapat Kewajaran yang dihasilkan oleh KJPP STH bersifat non-disclaimer opinion.
2. KJPP STH telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses
penilaian.
3. Data-data dan informasi yang diperoleh KJPP STH berasal dari sumber yang dapat dipercaya
keakuratannya.
4. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi yang bersifat
rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan.
5. KJPP STH bertanggung jawab atas Laporan Pendapat Kewajaran dan Kesimpulan Pendapat
Kewajaran.
6. Informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas dianggap benar dan dapat
dipercaya, KJPP STH tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti
tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
7. Hasil yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan
bagian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian.
Hasil Pendapat Kewajaran ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan.
8. KJPP STH sebagai Penilai tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan dokumen-dokumen
yang terkait dengan penilaian, oleh karenanya KJPP STH tidak menjamin kebenaran atau
keabsahannya.
9. Laporan Pendapat Kewajaran ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan
dan penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan
berlaku untuk maksud dan tujuan berbeda.
10.Penggunaaan sebagian atau keseluruhan dari laporan untuk dipublikasikan di media cetak/
elektronik harus mendapat persetujuan tertulis dari KJPP STH sebagai penilai dan pembuat
laporan.
11.KJPP STH berasumsi bahwasanya data-data yang diberikan kepada KJPP STH adalah benar
dan berkaitan dengan obyek penilaian dan KJPP STH tidak melakukan pengecekan lebih lanjut
terhadap kebenarannya.
12.KJPP STH dibebaskan dari segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan
laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan.
Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pada prinsip integritas informasi dan data. Dalam
menyusun Pendapat Kewajaran ini, KJPP STH melandaskan dan berdasarkan pada informasi
dan data yang telah diberikan oleh manajemen Perseroan. Disamping itu, penyusunan pendapat
kewajaran ini juga dilandaskan pada asumsi bahwa manajemen Perseroan akan melaksanakan
Transaksi berdasarkan asumsi-asumsi antara Perseroan dengan pihak-pihak yang bersangkutan
sebagaimana telah diungkapkan manajemen Perseroan kepada KJPP STH.
KJPP STH menganggap bahwa semua informasi dan data dari manajemen tersebut di atas adalah
benar, lengkap, dan dapat diandalkan dan tidak ada yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi
pendapat atas kewajaran.
KJPP STH juga beranggapan bahwa sejak tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran atas Transaksi
sampai tanggal efektifnya Transaksi, tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara
material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.
KJPP STH juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management representation
letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan
Transaksi dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum
diungkapkan dan dapat menyesatkan.
Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis
dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan, ketentuan undang-undang dan peraturan
pemerintah termasuk Bapepam dan LK pada tanggal surat ini. Perubahan atas kondisi-kondisi
tertentu yang berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat
diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini.
KJPP STH tidak melakukan penyelidikan atau evaluasi atas keabsahan Transaksi tersebut dari segi
hukum dan implikasi aspek perpajakan.
Pendapat Kewajaran ini harus dipandangsebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis
dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis ini dapat menyebabkan
pandangan yang menyesatkan.
Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada
pemegang saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui Transaksi tersebut atau
mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Transaksi tersebut.
KJPP STH tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapatnya
karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini.
4. Pendekatan dan Metodologi Penilaian
Pendapat Kewajaran ini dilakukan dengan analisis transaksi, analisis kualitatif, dan analisis
kuantitatif.
5. Analisa Kewajaran atas Rencana Transaksi
Berdasarkan hasil analisis KJPP STH, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transaksi yang didasarkan atas Request for Assistance Letter AI kepada Perseroan
No. Leg/SRT-269/AI/2013 tertanggal 23 April 2013 adalah untuk membantu dalam proses
penjualan saham Perseroan yang dimiliki AI dengan jumlah hingga sekitar 15,65% melalui private
placement yang dilakukan di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia. Oleh karena
hubungan antara AI dengan Perseroan dimana AI merupakan induk perusahaan dari Perseroan
dan disamping itu terdapat beberapa direksi dan/atau komisaris Perseroan yang juga merupakan
direksi/komisaris AI, sehingga Transaksi ini termasuk transaksi afiliasi seperti yang tercantum
dalam Peraturan IX.E.1.
2. Dengan minimnya persentase kepemilikan masyarakat atas saham Perseroan, yang saat ini
kepemilikan masyarakat adalah sebesar 4,35%, maka AI sebagai induk perusahaan Perseroan
berniat untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di Perseroan kepada masyarakat,
mengingat kondisi pasar modal sedang meningkat sehingga dapat diyakini bahwa saat ini adalah
waktu yang tepat untuk melakukan hal ini.
Sehubungan dengan hal ini, Perseroan akan memberikan bantuan kepada AI sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang tertera dalam Request for Assistance Letter yaitu:
(i) Membantu AI dan para konsultan/penasihat keuangan dan hukum yang terkait
(“Peserta Transaksi”) dan bekerjasama dengan Peserta Transaksi dalam proses
Pelaksanaan Uji Tuntas (“Due Diligence”) atas Perseroan termasuk pengungkapan segala
informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi sesuai dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(ii) Membantu Peserta Transaksi dalam mempersiapkan dokumentasi mengenai dan yang
terkait dengan Transaksi.
(iii) Berpartisipasi dalam presentasi analis, pertemuan-pertemuan dalam rangka pembahasan
dengan para calon investor, dan pelaksanaan roadshows dalam proses dilaksanakannya
Transaksi ini.
(iv) Menyediakan jajaran manajemen Perseroan untuk berpartisipasi pada hal-hal tersebut
diatas
(v) Menandatangani International Placement Agreement dan dokumentasi lainnya yang
berhubungan dengan itu, yang memuat diantaranya pernyataan, jaminan, kesanggupan,
dan ganti rugi yang pada umumnya diberikan untuk transaksi sejenis.
(vi) Melakukan setiap dan seluruh tindakan yang diperlukan, dalam memenuhi semua
kebutuhan terkait Transaksi ini sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(vii) Mendukung Peserta Transaksi untuk melakukan segala hal tersebut diatas sesuai dengan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sebagai kompensasi atas Transaksi, AI akan melakukan pembayaran atas setiap biayabiaya pihak ketiga yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi. Selain itu,
seluruh biaya-biaya pihak ketiga yang ditagihkan kepada dan dibayarkan oleh Perseroan juga
akan dikembalikan oleh AI kepada Perseroan dalam jangka waktu 1 bulan setelah tanggal
penyelesaian Transaksi.
4. Dengan dijalankannya Transaksi, pada akhirnya Perseroan akan memperoleh manfaat-manfaat
yang antara lain adalah sebagai berikut:
• Peningkatan jumlah saham minoritas Perseroan mendorong peningkatan jumlah saham yang
beredar di masyarakat. Kepemilikan saham Perseroan yang beredar di masyarakat saat ini
sangatlah terbatas yaitu hanya sebesar 4,35%. Dengan dijalankannya Transaksi ini dapat
menciptakan kondisi likuiditas yang lebih baik atas perdagangan saham Perseroan di pasar
sekunder;
• Dengan adanya Transaksi, akan memudahkan penggalangan dana saat diperlukan,karena
kondisi likuiditas saham yang lebih baik akan semakin meyakinkan investor pasar modal atas
keuntungan yang akan dihasilkan apabila mereka berinvestasi dalam saham Perseroan;
• Memungkinkan terciptanya basis investor yang lebih besar bagi Perseroan dengan aksi
korporasi penawaran umum terbatas dikarenakan bertambahnya jumlah pemegang saham
Perseroan;
• Peningkatan likuiditas saham di pasar akan menyebabkan harga saham mencerminkan nilai
intrinsiknya;
• Dengan semakin banyaknya saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dalam struktur
pemegang saham, akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaannya agar dapat
memenuhi permintaan dan ekspektasi para pemangku kepentingan-nya;
• Peningkatan likuiditas akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Perseroan
oleh para analis; dan
• Peningkatan jumlah saham pemegang saham minoritas Perseroan dapat meningkatkan
proses kontrol internal dan praktek tata kelola perusahaan dalam Perseroan.
5. Di lain pihak, dengan dijalankannya Transaksi, pada akhirnya dapat juga berkemungkinan untuk
memberikan dampak negatif kepada Perseroan yaitu:
• Likuiditas saham dapat menjadikan harga saham menjadi lebih mencerminkan nilai
intrinsiknya baik secara positif (menaikkan) maupun negatif (menurunkan) terhadap harga
saham, dan
• Dalam rangka Perseroan menjalankan bantuannya seperti yang dimuat dalam Request for
Assistance Letter, terikat dengan jadwal yang disepakati dan disetujui bersama-sama dengan
AI, Perseroan dan para konsultan/penasihat hukum dan keuangannya, dimana ketepatan
waktu menjadi esensi Transaksi, sehingga bilamana terdapat penyimpangan dari jadwal yang
disepakati tersebut, dari sisi AI akan dapat menyebabkan terlewatinya momentum di bursa
atas kondisi pasar yang baik pada saat ini, sedangkan dari sisi Perseroan akan menyebabkan
terlambatnya jadwal penggantian atas biaya-biaya dari AI yang telah dikeluarkan dalam
rangka bantuan atas Transaksi.
6. Kesimpulan Pendapat Kewajaran
Berdasarkan atas analisis kewajaran atas Transaksi yang kami lakukan melalui analisis transaksi,
analisis kualitatif, dan analisa kuantitatif, kami berpendapat bahwa permintaan bantuan sebagaimana
tertuang dalam Request for Assistance Letter antara AI dan Perseroan ini adalah wajar (fair).
V. INFORMASI TAMBAHAN
Bagi para pemegang saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Transaksi
sebagaimana diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini, dapat menghubungi:
PT Astra Otoparts Tbk
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia
Telepon: (021) 460 3550, Fax: (021) 460 3549, 460 7009
Website: www.astra-otoparts.com
Email: [email protected]
Jakarta, 30 Mei 2013
Direksi Perseroan
Dokumen ini tidak mengandung dan bukan merupakan suatu bentuk penawaran untuk
menjual atau permohonan atas suatu penawaran untuk membeli efek (“Efek”) Perseroan
di Amerika Serikat atau di tempat lain. Perseroan belum terdaftar dan tidak bermaksud
untuk mendaftarkan Efek berdasarkan US Securities Act tahun 1933, sebagaimana diubah
(“Securities Act”) dan Efek tidak dapat ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat dengan
tidak adanya pendaftaran berdasarkan Securities Act atau suatu pengecualian dari, atau
dalam suatu transaksi yang tidak tunduk kepada persyaratan pendaftaran berdasarkan
Securities Act.
Dokumen ini tidak mengandung dan bukan merupakan suatu penawaran umum oleh
Perseroan atau AI berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal di
Indonesia. Efek tidak dapat ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada warganegara
Indonesia, dimanapun mereka berdomisili, atau kepada penduduk Indonesia, dalam cara
yang merupakan penawaran umum sesuai dengan undang-undang dan peraturan di
Indonesia.
Download