Hal 1 PT ASTRA OTOPARTS DEFINISI AI : Assistance Request Letter Bursa Efek Indonesia atau BEI Direksi : : International Placement Agreement Keterbukaan Informasi : Komisaris : OJK : Partisipan Rencana Private Placement : Peraturan No. IX.E.1 : Perseroan : Placing Agents : : : Rencana Private Placement : Transaksi Afiliasi : UUPT : PT Astra International Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Utara. Surat dari AI kepada Perseroan tertanggal 23 April 2013. PT Bursa Efek Indonesia. Para anggota Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada saat Keterbukaan Informasi ini diumumkan. International Placement Agreement tertanggal 28 Mei 2013 yang ditandatangani oleh Perseroan, AI dan Placing Agents. Informasi-informasi sebagaimana dimuat dalam dokumen ini yang diungkapkan dalam kerangka pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.1. Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat pada saat Keterbukaan Informasi ini diumumkan. Otoritas Jasa Keuangan, yang secara efektif telah mengambil alih fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) sejak tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan ketentuan dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. AI, para pihak lainnya yang ditunjuk oleh AI, setiap penasihat atau profesi yang ditunjuk oleh para pihak yang ditunjuk oleh AI sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Private Placement. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. PT Astra Otoparts Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Utara. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Singapore Branch, PT Mandiri Sekuritas dan UBS AG, Singapore Branch. Rencana penjualan sebagian saham milik AI pada Perseroan yang akan dilakukan melalui pelaksanaan private placement dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menghindari keraguan, pelaksanaan private placement tersebut bukan merupakan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.12, Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-05/PM/2004 tentang Penawaran Umum oleh Pemegang Saham. Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan afiliasi dari Perusahaan atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Angka 1 huruf d Peraturan No. IX.E.1. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. I. PENDAHULUAN Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan untuk mengumumkan keterbukaan informasi atas Transaksi Afiliasi yang telah dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pemberian bantuan oleh Perseroan kepada AI, pemegang saham utama Perseroan yang memiliki sebanyak 4.610.253.837 (empat miliar enam ratus sepuluh juta dua ratus lima puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) saham, yang seluruhnya mewakili sekitar 95,65% (sembilan puluh lima koma enam puluh lima persen) dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, terkait dengan pelaksanaan Rencana Private Placement yang lebih lanjut diuraikan di bawah ini. Bantuan yang diberikan oleh Perseroan kepada AI terkait dengan Rencana Private Placement adalah sebagaimana diuraikan lebih lanjut dalam Bab II, huruf A, butir 2 Keterbukaan Informasi ini. Pemberian bantuan kepada AI yang dilakukan oleh Perseroan tersebut di atas selanjutnya disebut “Transaksi”. Pelaksanaan Transaksi antara lain berupa (a) pemberian akses kepada Partisipan Rencana Private Placement atas informasi-informasi yang semula non-publik yang bersifat material yang terkait dengan Perseroan dan usaha Perseroan sejak April 2013 dan (b) penandantanganan International Placement Agreement pada tanggal 28 Mei 2013. Sehubungan dengan hal di atas, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, khususnya ketentuan Peraturan No. IX.E.1, Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan Keterbukaan Informasi dengan maksud untuk memberikan penjelasan, pertimbangan serta alasan dilakukannya Transaksi tersebut kepada para pemegang saham Perseroan sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.1. II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI A. ULASAN MENGENAI TRANSAKSI 1. Alasan dan Latar Belakang Pada tanggal Keterbukaan Informasi, jumlah seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di BEI adalah sebanyak 4.819.733.000 (empat miliar delapan ratus sembilan belas juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu) saham. Dari seluruh saham tersebut, hanya sekitar 209.479.163 (dua ratus sembilan juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus enam puluh tiga) saham, yang mewakili sekitar 4,35% (empat koma tiga puluh lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang dimiliki oleh masyarakat. Sedikitnya saham Perseroan yang beredar di masyarakat mengakibatkan perdagangan saham Perseroan di BEI menjadi kurang likuid. Berdasarkan data yang terdapat di BEI, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sejak tanggal 24 Mei 2012, rata-rata volume harian perdagangan saham Perseroan di BEI hanyalah sekitar 244.186 saham/hari dalam kurun waktu 244 hari perdagangan bursa. 1 Sehubungan dengan hal ini Perseroan juga telah menerima himbauan dari BEI untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan. 1 Sumber: Yahoo Finance Berdasarkan pertimbangan di atas, maka salah satu alternatif untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan adalah melalui pelaksanaan Rencana Private Placement dimana AI akan melakukan penjualan atas sebagian saham Perseroan yang dimilikinya melalui pelaksanaan private placement dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan private placement oleh AI bukan merupakan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.12, Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-05/PM/2004 tentang Penawaran Umum oleh Pemegang Saham. Dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut, Perseroan, antara lain (i) telah memberikan akses atas informasi-informasi yang terkait dengan Perseroan dan usaha Perseroan, sebagaimana disajikan di dalam dokumen penawaran dalam bentuk offering circular yang dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan Rencana Private Placement sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (“Offering Circular”), dengan memperhatikan syarat dan ketentuan yang diatur di dalam perjanjian kerahasiaan dengan Partisipan Rencana Private Placement, dan (ii) Perseroan telah memberikan pernyataan, jaminan dan indemnity di dalam International Placement Agreement antara lain kepada Para Penjamin untuk memastikan bahwa informasi-informasi di dalam Offering Circular yang terkait dengan Perseroan dan usahanya telah disajikan dengan benar dan akurat. Skema dari pelaksanaan Rencana Private Placement adalah dengan cara penjualan sebagian saham-saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh AI kepada para investor-investor. Adapun penyelesaian pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut akan bergantung pada dipenuhinya seluruh persyaratan sebagaimana tercantum dalam International Placement Agreement. Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Private Placement tersebut di atas, Perseroan telah memberikan bantuan kepada AI dengan lingkup sebagaimana disebutkan dalam Angka 2 di bawah ini. 2. Pemberian Bantuan oleh Perseroan Lingkup bantuan yang diperlukan oleh AI dari Perseroan adalah sebagai berikut: 1. bantuan pemberian akses kepada Partisipan Rencana Private Placement dalam pelaksanaan uji tuntas atas Perseroan, termasuk membentuk data room yang memuat informasi terkait dengan Perseroan yang diperlukan dalam Rencana Private Placement, dan bekerjasama dengan Partisipan Rencana Private Placement dalam rangka pelaksanaan uji tuntas tersebut, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2.bantuan kepada Partisipan Rencana Private Placement dalam mempersiapkan dokumendokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan Rencana Private Placement, termasuk offering circular untuk Rencana Private Placement serta materi presentasi analis dan materi penjualan lainnya yang diminta oleh Partisipan Rencana Private Placement; 3.partisipasi setiap presentasi analis, pertemuan dengan para investor, dan/atau roadshow sehubungan dengan Rencana Private Placement bilamana diminta oleh Partisipan Rencana Private Placement; 4. penandatanganan perjanjian atau dokumen yang biasa diperlukan dalam transaksi sejenis, serta memberikan pernyataan (representations), jaminan (warranties), pengusahaan (undertakings), ikat janji (covenants), maupun ganti kerugian (indemnities) yang biasa dibutuhkan dalam transaksi sejenis; 5.kepastian bahwa manajemen Perseroan bersedia berpartisipasi dalam setiap kegiatan sebagaimana disebutkan dalam poin 1 sampai dengan poin 4 diatas; dan 6. melaksanakan setiap maupun semua tindakan yang diperlukan, termasuk namun tidak terbatas dalam memperoleh seluruh persetujuan-persetujuan korporasi dan regulator, dalam memenuhi semua kebutuhan terkait Rencana Private Placement, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 7. Mendukung peserta transaksi untuk melakukan segala hal tersebut diatas agar sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan Transaksi ditandai antara lain dengan (a) pemberian akses kepada Partisipan Rencana Private Placement atas informasi-infomasi yang semula non-publik yang bersifat material yang terkait dengan AOP dan usaha AOP sejak April 2013 dan (b) ditandatanganinya International Placement Agreement pada tanggal 28 Mei 2013. 3. Tujuan atau Manfaat Pelaksanaan Rencana Private Placement Terhadap Perseroan Tujuan atau manfaat yang dapat diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Rencana Private Placement, antara lain, adalah sebagai berikut: a. peningkatan jumlah saham minoritas Perseroan dapat mendorong peningkatan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham Perseroan yang beredar di masyarakat saat ini sangatlah terbatas yaitu hanya sebesar 4,35%. Dengan dijalankannya Rencana Private Placement ini dapat menciptakan kondisi likuiditas yang lebih baik atas perdagangan saham Perseroan di pasar sekunder. b.dengan adanya Rencana Private Placement, akan memudahkan penggalangan dana saat diperlukan. Sebab, kondisi likuiditas saham yang lebih baik akan semakin meyakinkan investor pasar modal atas keuntungan yang akan dihasilkan apabila mereka berinvestasi dalam saham Perseroan. c. memungkinkan terciptanya basis investor yang lebih besar bagi Perseroan dengan aksi korporasi penawaran umum terbatas dikarenakan bertambahnya jumlah pemegang saham Perseroan. d. peningkatan likuiditas saham di pasar dapat menyebabkan harga saham mencerminkan nilai intrinsiknya. Hal 1 PT ASTRA OTOPARTS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 dan Peraturan Bapepam Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Diumumkan Kepada Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING UNTUK DIBACA DAN DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT ASTRA OTOPARTS TBK (“Perseroan”) Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik atau penasehat profesional lainnya. PT Astra Otoparts Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang perdagangan dan perindustrian Kantor Pusat: Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia Telepon: (021) 460 3550, Fax: (021) 460 3549, 460 7009 Website: www.astra-otoparts.com, Email: [email protected] DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI MATERIAL SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI, DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA SEPANJANG PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN MEREKA TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN. e.dengan semakin banyaknya saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dalam struktur pemegang saham, dapat meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaanya agar dapat memenuhi permintaan dan ekspektasi para pemangku kepentingannya. f. peningkatan likuiditas dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Perseroan oleh para analis; dan g. peningkatan jumlah saham pemegang saham minoritas Perseroan dapat meningkatkan proses kontrol internal dan praktek tata kelola perusahaan dalam Perseroan. 4. Keterangan Mengenai Perseroan dan AI a.Perseroan i. Riwayat Singkat Perseroan didirikan dengan nama PT Federal Adiwiraserasi, yang merupakan suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian No. 50 tanggal 20 September 1991 yang dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2.1326.HT.01.01.Th.92 tanggal 11 Februari 1992 dan telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.117/Leg/1992 tanggal 13 Maret 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1992, Tambahan No. 2208. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dalam rangka penyesuaian dengan UUPT dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68 tanggal 27 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) No. AHU-46481.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0065416.AH.01.09 tanggal 31 Juli 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tanggal 15 Mei 2009, Tambahan No. 13154 (“Akta No. 68/2008”). Perubahan anggaran dasar terakhir Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 57 tanggal 22 Mei 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang sampai dengan tanggal Keterbukaan Informasi ini masih dalam proses untuk memperoleh persetujuan dari Menkumham. Perseroan berkantor pusat di Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia. ii. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 68/2008, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan dan perindustrian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a.menjalankan usaha dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor termasuk impor, ekspor, interinsulair dan lokal baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor, franchise (waralaba) dan keagenan/perwakilan, dari perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri dari barangbarang tersebut diatas; dan b.menjalankan usaha dalam bidang industri, termasuk industri logam, industri suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik yang menghasilkan komponen kendaraan bermotor dan industri sarana-sarana penunjangnya, serta memasarkan hasil-hasil produksinya. Kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan adalah sama sehingga tidak dapat dirinci atau dipisahkan. iii.Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 15 Mei 2013 yang diterbitkan oleh PT Raya Saham Registra, selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut: Jumlah Nominal Keterangan Jumlah Saham % Saham (Rp.) Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : PT Astra International Tbk 4.610.253.837 95,65 461.025.383.700 Publik*) 209.479.163 4,35 20.947.916.300 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor 4.819.733.000 100 481.973.300.000 c Jumlah Saham Dalam Portepel 5.180.267.000 518.026.700.000 *) masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5% iv. Pengurusan dan Pengawasan Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini dilakukan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat di Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 59 tanggal 17 April 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No. AHU-AH.01.10-18252 tanggal13 Mei 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Johnny Darmawan Danusasmita Wakil Presiden Komisaris : Widya Wiryawan Komisaris : Sudirman Maman Rusdi Komisaris : Simon Collier Dixon Komisaris : Chiew Sin Cheok Komisaris : Leonard Lembong Komisaris Independen : Eduardus Paulus Supit Komisaris Independen : Bambang Trisulo Komisaris Independen : Patrick Morris Alexander Komisaris Independen : Eddy Sugito Direksi Presiden Direktur : Siswanto Prawiroatmodjo Wakil Presiden Direktur : Hamdhani Dzulkarnaen Salim Direktur: Gustav Afdhol Husein Direktur: Djangkep Budhi Santoso Direktur: Darmawan Widjaja Direktur: The Dandy Soelip Direktur: Ignatius Robby Sani Direktur: Aurelius Kartika Hadi Tan Direktur : Lay Agus Direktur : Bambang Rustamadji Sugeng b.AI i. Riwayat Singkat AI didirikan dengan nama PT Astra International Incorporated, yang merupakan suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian No. 67 tanggal 20 Februari 1957 yang dibuat di hadapan Sie Khwan Djioe, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957 dan telah didaftarkan pada Register Pengadilan Negeri Jakarta No. 1289 tanggal 20 Juli 1957, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 85 tanggal 22 Oktober 1957, Tambahan No. 1117. Perubahan anggaran dasar terakhir AI adalah berdasarkan Akta No. 61 tanggal 27 April 2012 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041696.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 9 Mei 2012. AI berkantor pusat diJl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta Utara. ii. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar AI, maksud dan tujuan AI ialah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. No. a b AI saat ini bergerak dalam bidang usaha perdagangan kendaraan bermotor, dan juga merupakan induk perusahaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha anak-anak perusahaannya meliputi 6 bidang yaitu perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. iii.Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham AI Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan kepemilikan saham AI berdasarkan Daftar Pemegang Saham AI per tanggal 30 April 2013 yang diterbitkan oleh PT Raya Saham Registra, selaku Biro Administrasi Efek AI, adalah sebagai berikut: Jumlah Nominal Saham Keterangan Jumlah Saham % (Rp.) Modal Dasar 60.000.000.000 3.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Jardine Cycle & Carriage Limited 20.288.255.040 50,11 1.014.412.752.000 Publik*) 20.195.298.100 49,89 1.009.764.905.000 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor 40.483.553.140 100 2.024.177.657.000 c Jumlah Saham Dalam Portepel 19.516.446.860 975.822.343.000 *) masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5% iv. Pengurusan dan Pengawasan AI Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini dilakukan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat di AI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 106 tanggal 25 April 2013, yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, yang sampai dengan tanggal Keterbukaan Informasi ini masih dalam prosesuntuk memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Budi Setiadharma Komisaris Independen : Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen : Hisayuki Inoue Komisaris Independen : Erry Firmansyah Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale Komisaris : Benjamin William Keswick Komisaris : Mark Spencer Greenberg Komisaris : Chiew Sin Cheok Komisaris : Jonathan Chang Komisaris : David Alexander Newbigging Direksi Presiden Direktur : Prijono Sugiarto Direktur : Gunawan Geniusahardja Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita Direktur : Djoko Pranoto Direktur : Widya Wiryawan Direktur : Sudirman Maman Rusdi Direktur: Simon Collier Dixon Direktur : Johannes Loman B.SIFAT HUBUNGAN AFILIASI DARI PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI AFILIASI Pelaksanaan Transaksi sebagaimana diuraikan dalam Keterbukaan Informasi ini melibatkan pihakpihak yang mempunyai hubungan afiliasi, yaitu sebagai berikut: 1. Perseroan memberikan bantuan kepada AI yang merupakan pemegang saham utama dari Perseroan; dan 2. Terdapat hubungan kepengurusan dan kepengawasan yang sama antara Perseroan dan AI, yakni No. a b Johnny Darmawan Danusasmita Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Chiew Sin Cheok Perseroan Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris AI Direktur Direktur Direktur Direktur Komisaris III. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI Pihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan dalam pelaksanaan Transaksi adalah sebagai berikut: a. Hadiputranto, Hadinoto & Partners selaku Konsultan Hukum yang ditunjuk oleh Perseroan untuk membantu Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi dalam kaitannya dengan Rencana Private Placement; b. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota dari PwC global network) yang melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan merupakan akuntan publik independen yang ditunjuk oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi dalam kaitannya dengan Rencana Private Placement; dan c. Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan (“KJPP STH”) selaku penilai independen yang memberi pendapat kewajaran atas pelaksanaan Transaksi. IV. PENDAPAT PENILAI INDEPENDEN KJPP STH, dalam Laporan Pendapat Kewajaran Atas Pemberian Bantuan dari Perseroan kepada AI atas Rencana Penjualan Saham AI di Perseroan dengan jumlah hingga sekitar 15,65% melalui private placement yang dilakukan di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia, dengan Nomor Laporan File No. STH-2013-134 tanggal 28 Mei 2013 (“Pendapat Kewajaran”), telah memberikan pendapat berikut ini atas Transaksi: 1. Tujuan Penilaian Pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tertanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan IX.E.1”) karena Transaksi ini merupakan rencana pemberian bantuan dari Perseroan kepada AI yang merupakan induk perusahaan dari Perseroan untuk membantu dalam proses penjualan saham Perseroan yang dimiliki AI sehingga Transaksi ini termasuk transaksi afiliasi seperti yang tercantum dalam Peraturan IX.E.1. Selain itu beberapa direksi dan komisaris Perseroan merupakan direksi dan komisaris AI. 2. Obyek Penilaian Obyek penilaian dalam Pendapat Kewajaran ini adalah pemberian bantuan dari Perseroan kepada AI yang merupakan induk perusahaan dari Perseroan, yang direalisasikan untuk memenuhi Request for Assistance Letter dari AI kepada Perseroan No. Leg/SRT-269/AI/2013 tertanggal 23 April 2013. 3. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas Dalam menyusun Pendapat Kewajaran, KJPP STH menggunakan beberapa asumsi dan kondisi pembatas antara lain: 1. Laporan Pendapat Kewajaran yang dihasilkan oleh KJPP STH bersifat non-disclaimer opinion. 2. KJPP STH telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian. 3. Data-data dan informasi yang diperoleh KJPP STH berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. 4. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. 5. KJPP STH bertanggung jawab atas Laporan Pendapat Kewajaran dan Kesimpulan Pendapat Kewajaran. 6. Informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas dianggap benar dan dapat dipercaya, KJPP STH tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya. 7. Hasil yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan bagian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Hasil Pendapat Kewajaran ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. 8. KJPP STH sebagai Penilai tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan dokumen-dokumen yang terkait dengan penilaian, oleh karenanya KJPP STH tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya. 9. Laporan Pendapat Kewajaran ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan berbeda. 10.Penggunaaan sebagian atau keseluruhan dari laporan untuk dipublikasikan di media cetak/ elektronik harus mendapat persetujuan tertulis dari KJPP STH sebagai penilai dan pembuat laporan. 11.KJPP STH berasumsi bahwasanya data-data yang diberikan kepada KJPP STH adalah benar dan berkaitan dengan obyek penilaian dan KJPP STH tidak melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya. 12.KJPP STH dibebaskan dari segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pada prinsip integritas informasi dan data. Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, KJPP STH melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data yang telah diberikan oleh manajemen Perseroan. Disamping itu, penyusunan pendapat kewajaran ini juga dilandaskan pada asumsi bahwa manajemen Perseroan akan melaksanakan Transaksi berdasarkan asumsi-asumsi antara Perseroan dengan pihak-pihak yang bersangkutan sebagaimana telah diungkapkan manajemen Perseroan kepada KJPP STH. KJPP STH menganggap bahwa semua informasi dan data dari manajemen tersebut di atas adalah benar, lengkap, dan dapat diandalkan dan tidak ada yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi pendapat atas kewajaran. KJPP STH juga beranggapan bahwa sejak tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran atas Transaksi sampai tanggal efektifnya Transaksi, tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. KJPP STH juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan Transaksi dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan, ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah termasuk Bapepam dan LK pada tanggal surat ini. Perubahan atas kondisi-kondisi tertentu yang berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini. KJPP STH tidak melakukan penyelidikan atau evaluasi atas keabsahan Transaksi tersebut dari segi hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran ini harus dipandangsebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis ini dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui Transaksi tersebut atau mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Transaksi tersebut. KJPP STH tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapatnya karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini. 4. Pendekatan dan Metodologi Penilaian Pendapat Kewajaran ini dilakukan dengan analisis transaksi, analisis kualitatif, dan analisis kuantitatif. 5. Analisa Kewajaran atas Rencana Transaksi Berdasarkan hasil analisis KJPP STH, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Transaksi yang didasarkan atas Request for Assistance Letter AI kepada Perseroan No. Leg/SRT-269/AI/2013 tertanggal 23 April 2013 adalah untuk membantu dalam proses penjualan saham Perseroan yang dimiliki AI dengan jumlah hingga sekitar 15,65% melalui private placement yang dilakukan di dalam dan/atau di luar wilayah Republik Indonesia. Oleh karena hubungan antara AI dengan Perseroan dimana AI merupakan induk perusahaan dari Perseroan dan disamping itu terdapat beberapa direksi dan/atau komisaris Perseroan yang juga merupakan direksi/komisaris AI, sehingga Transaksi ini termasuk transaksi afiliasi seperti yang tercantum dalam Peraturan IX.E.1. 2. Dengan minimnya persentase kepemilikan masyarakat atas saham Perseroan, yang saat ini kepemilikan masyarakat adalah sebesar 4,35%, maka AI sebagai induk perusahaan Perseroan berniat untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di Perseroan kepada masyarakat, mengingat kondisi pasar modal sedang meningkat sehingga dapat diyakini bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal ini. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan akan memberikan bantuan kepada AI sesuai dengan lingkup pekerjaan yang tertera dalam Request for Assistance Letter yaitu: (i) Membantu AI dan para konsultan/penasihat keuangan dan hukum yang terkait (“Peserta Transaksi”) dan bekerjasama dengan Peserta Transaksi dalam proses Pelaksanaan Uji Tuntas (“Due Diligence”) atas Perseroan termasuk pengungkapan segala informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (ii) Membantu Peserta Transaksi dalam mempersiapkan dokumentasi mengenai dan yang terkait dengan Transaksi. (iii) Berpartisipasi dalam presentasi analis, pertemuan-pertemuan dalam rangka pembahasan dengan para calon investor, dan pelaksanaan roadshows dalam proses dilaksanakannya Transaksi ini. (iv) Menyediakan jajaran manajemen Perseroan untuk berpartisipasi pada hal-hal tersebut diatas (v) Menandatangani International Placement Agreement dan dokumentasi lainnya yang berhubungan dengan itu, yang memuat diantaranya pernyataan, jaminan, kesanggupan, dan ganti rugi yang pada umumnya diberikan untuk transaksi sejenis. (vi) Melakukan setiap dan seluruh tindakan yang diperlukan, dalam memenuhi semua kebutuhan terkait Transaksi ini sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (vii) Mendukung Peserta Transaksi untuk melakukan segala hal tersebut diatas sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Sebagai kompensasi atas Transaksi, AI akan melakukan pembayaran atas setiap biayabiaya pihak ketiga yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi. Selain itu, seluruh biaya-biaya pihak ketiga yang ditagihkan kepada dan dibayarkan oleh Perseroan juga akan dikembalikan oleh AI kepada Perseroan dalam jangka waktu 1 bulan setelah tanggal penyelesaian Transaksi. 4. Dengan dijalankannya Transaksi, pada akhirnya Perseroan akan memperoleh manfaat-manfaat yang antara lain adalah sebagai berikut: • Peningkatan jumlah saham minoritas Perseroan mendorong peningkatan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham Perseroan yang beredar di masyarakat saat ini sangatlah terbatas yaitu hanya sebesar 4,35%. Dengan dijalankannya Transaksi ini dapat menciptakan kondisi likuiditas yang lebih baik atas perdagangan saham Perseroan di pasar sekunder; • Dengan adanya Transaksi, akan memudahkan penggalangan dana saat diperlukan,karena kondisi likuiditas saham yang lebih baik akan semakin meyakinkan investor pasar modal atas keuntungan yang akan dihasilkan apabila mereka berinvestasi dalam saham Perseroan; • Memungkinkan terciptanya basis investor yang lebih besar bagi Perseroan dengan aksi korporasi penawaran umum terbatas dikarenakan bertambahnya jumlah pemegang saham Perseroan; • Peningkatan likuiditas saham di pasar akan menyebabkan harga saham mencerminkan nilai intrinsiknya; • Dengan semakin banyaknya saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dalam struktur pemegang saham, akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaannya agar dapat memenuhi permintaan dan ekspektasi para pemangku kepentingan-nya; • Peningkatan likuiditas akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Perseroan oleh para analis; dan • Peningkatan jumlah saham pemegang saham minoritas Perseroan dapat meningkatkan proses kontrol internal dan praktek tata kelola perusahaan dalam Perseroan. 5. Di lain pihak, dengan dijalankannya Transaksi, pada akhirnya dapat juga berkemungkinan untuk memberikan dampak negatif kepada Perseroan yaitu: • Likuiditas saham dapat menjadikan harga saham menjadi lebih mencerminkan nilai intrinsiknya baik secara positif (menaikkan) maupun negatif (menurunkan) terhadap harga saham, dan • Dalam rangka Perseroan menjalankan bantuannya seperti yang dimuat dalam Request for Assistance Letter, terikat dengan jadwal yang disepakati dan disetujui bersama-sama dengan AI, Perseroan dan para konsultan/penasihat hukum dan keuangannya, dimana ketepatan waktu menjadi esensi Transaksi, sehingga bilamana terdapat penyimpangan dari jadwal yang disepakati tersebut, dari sisi AI akan dapat menyebabkan terlewatinya momentum di bursa atas kondisi pasar yang baik pada saat ini, sedangkan dari sisi Perseroan akan menyebabkan terlambatnya jadwal penggantian atas biaya-biaya dari AI yang telah dikeluarkan dalam rangka bantuan atas Transaksi. 6. Kesimpulan Pendapat Kewajaran Berdasarkan atas analisis kewajaran atas Transaksi yang kami lakukan melalui analisis transaksi, analisis kualitatif, dan analisa kuantitatif, kami berpendapat bahwa permintaan bantuan sebagaimana tertuang dalam Request for Assistance Letter antara AI dan Perseroan ini adalah wajar (fair). V. INFORMASI TAMBAHAN Bagi para pemegang saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini, dapat menghubungi: PT Astra Otoparts Tbk Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta, 14250, Indonesia Telepon: (021) 460 3550, Fax: (021) 460 3549, 460 7009 Website: www.astra-otoparts.com Email: [email protected] Jakarta, 30 Mei 2013 Direksi Perseroan Dokumen ini tidak mengandung dan bukan merupakan suatu bentuk penawaran untuk menjual atau permohonan atas suatu penawaran untuk membeli efek (“Efek”) Perseroan di Amerika Serikat atau di tempat lain. Perseroan belum terdaftar dan tidak bermaksud untuk mendaftarkan Efek berdasarkan US Securities Act tahun 1933, sebagaimana diubah (“Securities Act”) dan Efek tidak dapat ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat dengan tidak adanya pendaftaran berdasarkan Securities Act atau suatu pengecualian dari, atau dalam suatu transaksi yang tidak tunduk kepada persyaratan pendaftaran berdasarkan Securities Act. Dokumen ini tidak mengandung dan bukan merupakan suatu penawaran umum oleh Perseroan atau AI berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal di Indonesia. Efek tidak dapat ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada warganegara Indonesia, dimanapun mereka berdomisili, atau kepada penduduk Indonesia, dalam cara yang merupakan penawaran umum sesuai dengan undang-undang dan peraturan di Indonesia.