1 ASOSIASI KEBIJAKAN PENDANAAN DAN INVESTMENT

advertisement
ASOSIASI KEBIJAKAN PENDANAAN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh Indah Martati
(Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda)
Abstract
This research purposed has examining the association of financing policy and investment
opportunity set (IOS) to manufacturing companies that listed in Indonesian Capital Market.
To meet those objectives, it uses 240 listed companies as sample and uses confirmatory
analysis as analysis method. Amos 16.0 software is used to process that analysis. The
previous research has proven that the financing policy influences investment opportunity.
The result of this research has shown that both of price IOS proxies and investment IOS
proxies valid as construct variable indicators of IOS with convergent value are greater than
0.70 as value recommended except PER and CEMVA have loading factor below 0.70.
Construct variable indicator for exogenous variable BDER has convergent validity 1.146 to
financing policy and MBDER has convergent validity 0.164 to financing policy. The result
test also had shown the influence financing policy toward IOS not significant.
Key words : financing policy, investment opportunity set, confirmatory analysis.
(Note: This research is part of my dissertation doctorate economics of Hasanuddin
University)
1. Latar Belakang
Investment Opportunity Set selanjutnya lebih dikenal dengan istilah IOS merupakan set
peluang investasi yang pertama kali dikemukakan oleh Myers (1977) yang menguraikan
perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa
depan. IOS menunjukkan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat
investasi di masa mendatang (Chung and Charoenwong, 1991). Urgensi IOS dapat dipakai
untuk melihat potensi pertumbuhan melalui berbagai macam kombinasi proksi IOS (Smith dan
Watts,1992). Argumen ini diperkuat dengan hasil penelitian Chung & Charoenwong (1991)
yang mengatakan bahwa esensi pertumbuhan bagi perusahaan adalah adanya kesempatan
investasi yang dapat menghasilkan keuntungan. Selanjutnya perusahaan yang bertumbuh akan
direspon positif di pasar (Vogt dalam Nugroho& Hartono, 2002).
IOS memiliki keterkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh manajemen, diantaranya
kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. Kebijakan pendanaan perusahaan digunakan untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan, pengembangan dan penelitian serta peningkatan
kinerja perusahaan. Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan memprioritaskan
pendanaan kesempatan investasi dengan pembiayaan internal dan selanjutnya dengan
pembiayaan eksternal (Keown et.al 1996: 555). Hal ini sejalan dengan contracting hypotheses
yang menyebutkan bahwa pendanaan perusahaan bertumbuh lebih banyak bersumber dari
internal yaitu laba ditahan, daripada faktor eksternal yaitu hutang dan pengeluaran saham.
Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984) menyatakan bahwa perusahaan bertumbuh yang memiliki
banyak pilihan investasi menguntungkan lebih memilih pendanaan internal daripada pendanaan
eksternal yang mahal (Gul dan Kealy, 1999). Sedangkan menurut signalling hypothesis,
perusahaan yang bertumbuh memiliki hutang yang lebih tinggi, dengan asumsi perusahaan
memiliki kondisi yang lebih baik dalam menghadapi financial distress (Ross dalam Smith dan
Watts, 1992).
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
1
Adi Prasetyo (2000) menyatakan bahwa penelitian pasar modal yang diasosiasikan
dengan struktur modal perusahaan, terutama dengan set peluang investasi atau IOS masih
sedikit sekali. Selain itu Tettet Fijrijanti dan Jogiyanto Hartono (2000) menyatakan adanya
variabilitas laba yang sangat tinggi antar perusahaan sampel dan antar periode, menyebabkan
perusahaan di Indonesia saat ini harus dievaluasi setidaknya satu tahun sekali. Kondisi
pertumbuhan perusahaan mempengaruhi kebijakan pendanaan dan deviden yang dibuat. Dari
hasil penelitian Gaver dan Gaver (1993), Skinner (1993), Kallapur dan Trombley (1999), Imam
Subekti dan Indra Wijaya Kusuma (2000), Tettet Fijrijanti dan Jogiyanto Hartono (2000) serta
Adi Prasetyo (2000) dalam hal kebijakan pendanaan telah membuktikan bahwa perusahaan
yang tumbuh dan yang tidak tumbuh mengambil kebijakan pendanaan yang berbeda.
Mengingat pentingnya IOS sebagai pemrediksi pertumbuhan perusahaan, dimana
kondisi pertumbuhan perusahaan mempengaruhi keputusan kebijakan keuangan perusahaan
yang mencakup kebijakan pendanaan, dividen, investasi yang diambil perusahaan, maka IOS
dipakai untuk memenuhi harapan dari setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya untuk
tetap going concern. Sementara hasil penelitiannya masih menunjukkan tingkat konsistensi
yang masih rendah, maka berdasarkan ketidakkonsistenan atas hasil penelitian sebelumnya
tersebut peneliti ingin melakukan replika penelitian dengan menempatkan IOS sebagai variabel
dependen kebalikan dari penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali
hubungan antara kebijakan pendanaan dengan IOS pada perusahaan manufaktur yang listed di
Bursa efek Indonesia periode 1998-2007.
Penelitian ini dimotivasi oleh keinginan untuk menguji kembali teori IOS yang telah
dikemukakan oleh Kallapur dan Trombley (1999) dalam hubungannya dengan kebijakan
pendanaan yang diterapkan pada pasar modal Indonesia dengan jumlah tahun amatan sebanyak
10 tahun. Proksi IOS yang digunakan disesuaikan dengan ketersediaan data di Bursa Efek
Indonesia yakni proksi IOS berbasis harga digunakan proksi antara lain Market to book value of
equity (MBVE), Market to book value of asset (MBVA), Price Earning Ratio (PER), Firm to
book value of Property, Plant and Equipment (VPPE) Sedangkan proksi IOS berbasis investasi
digunakan proksi Capital Expenditure to Book Value Asset (CABVA), Capital Expenditure to
Market Value Asset (CEMVA.) Penelitian ini juga untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap masing-masing variabel dependen yang dilakukan secara simultan
dengan menggunakan Analysis Moment Structure (AMOS) 16.0 program.
2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Apakah
pro ksi IOS berbasis saham, d an b erbasis investasi memberikan kontribusi terhadap
IOS?, b ) . B a g a i m a n a p e n g a r u h kebijakan pendanaan terhadap IOS?
3. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis yaitu memberikan bukti secara empirik yang berkaitan dengan
teori contracting Watts dan Zimmerman (1986) yang menyatakan bahwa IOS
mempengaruhi peristiwa kontrak, yang pada gilirannya mempengaruhi pilihan manajer
dalam mengambil keputusan pendanaan perusahaan, atau dengan kata lain membuktikan teori IOS memiliki
keterkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh manajemen, diantaranya kebijakan
pendanaan.
Manfaat Praktis . Adapun manfaat praktis yang bisa diperoleh dari penelitian ini
investor dan Analis Pasar modal. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi
pelaku pasar modal (investor, pialang, dan para analis sekuritas) serta calon investor
dimasa yang akan datang, utamanya dalam menentukan keputusan investasinya.
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
2
4. Perumusan Hipotesis
1) Kontribusi proksi IOS berbasis harga dan berbasis investasi terhadap IOS
Baker (1993) menyatakan bahwa perlu selalu dilakukan perbaikan dan
pengembangan terhadap proksi-proksi yang telah ada, karena setiap proksi terutama
proksi yang digunakan secara individual akan mengandung measurement error
(Smith dan Watts, 1992; Gaver dan Gaver, 1993). Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Bartholomew (1987) dalam Mahfud (2004) bahwa perlu dilakukan
pertimbangan untuk melakukan penyederhanaan data dengan menggabungkan
variabel-variabel terukur (observed variable) menjadi variabel gabungan (composite
variable). Penggabungan variabel-variabel terukur menjadi variabel gabungan dapat
membantu dalam memahami fenomena yang sedang diteliti dan dapat digunakan
sebagai deskripsi atau dapat pula digunakan dalam analisis lebih lanjut sebagai
variabel regresi. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 = proksi IOS berbasis harga dan berbasis investasi
memberikan kontribusi terhadap IOS
2). Pengaruh Kebijakan Pendanaan terhadap IOS
Berdasarkan argumen Myers’ (1977) perusahaan yang memiliki rasio nilai buku
yang tinggi akan lebih optimal jika rasio utangnya juga tinggi. Menurut Myers’ (1977)
keuntungan optimal bisa diperoleh oleh investor jika resiko kebangkrutannya juga tinggi.
Perusahaan yang memiliki rasio nilai buku yang tinggi memiliki pengharapan akan
mendapatkan keuntungan di masa mendatang yang tinggi pula, dengan
begitu
perusahaan
akan mendapatkan keuntungan
optimal dengan memanfaatkan
keuntungan pajak. Hasil penelitian Chen (2005) membuktikan bahwa pertumbuhan
perusahaan berhubungan positif dengan utang perusahaan. Oleh karena itu hipotesis
yang dalam penelitian ini adalah
H2 = Terdapat pengaruh yang positif antara kebijakan pendanaan
terhadap IOS perusahaan.
5. Metode Penelitian
1). Jenis Data Sampel
Kategori data ratio yang digunakan dalam penelitian ini dengan sampel yang diambil
secara purposive sampling dari data laporan keuangan Indonesian Directory Capital Market
(ICMD) untuk perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 19982007.
2). Definisi dan Pengukuran Variabel
Variabel Eksogen:
a. Book Debt Equity Ratio (BDER) = total kewajiban dibagi total
ekuitas
b. Book Market Debt Equity Ratio (MBDER) = total kewajiban dibagi jumlah saham
beredar dikali harga penutupan saham
Variabel Endogen:
a. Market to book value of equity (MBVE)= [Jumlah saham beredar x harga
penutupan saham] dibagi Total Ekuitas]
b. Market to book value of asset (MBVA)= [Total Aktiva – Total Ekuitas + Jumlah
Saham Beredar x Harga Penutupan Saham] dibagi Total Aktiva
c. Price Earning Ratio (PER) = Earnings per share dibagi price penutupan saham
d. Firm to book value of Property, Plant and equipment (VPPE)= [Total AssetTotal Ekuitas+ Lembar saham beredar*Harga Penutupan saham] dibagi dengan
aktiva tetap bersih
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
3
e. Capital Expenditure to Book Value Asset (CEBVA) = [Nilai Buku Aktiva Tetap t
- Nilai Buku Aktiva Tetap t-1] dibagi [Total Aktiva]
f. Capital Expenditure to Market Value Asset (CEMVA)= (Nilai buku aktiva tetapt –
Nilai buku Aktiva Tetapt-1) dibagi [ Total Asset – Total Ekuitas + (Lembar
Saham Beredar * Harga Penutupan Saham) ]
3). Teknik Analisis Data
Variabel eksogen pada variable jalur ini adalah kebijakan pendanaan yang diukur
dengan variabel debt to equity ratio (DER) dan book market debt equity ratio (MBDER)
sedangkan yang tergolong variabel endogen adalah IOS yang diproksikan dengan rasio
market to book value equity (MBVE), Market to book value of asset (MBVA), Price to
earnings ratio (PER), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE),
Capital expenditure to book value of assets (CEBVA), Capital expenditure to market value of
asset (CEMVA.). Selanjutnya persamaan strukturalnya dapat dituliskan sebagai berikut:
BDER = β1 IOS + ε1
MBDER = β2 IOS + ε2
Dimana;
BDER = Book Debt Equity Ratio
MBDER = Book Market Debt Equity Ratio
β = Loading Factor (Koefisien regresi yang distandarisasi)
ε = Error term
Bila digambarkan dalam model untuk diuji unidimensionalitasnya melalui Structural
Equation Modeling (SEM), model diagram jalurnya akan nampak seperti gambar berikut:
Gambar. Model Struktural Penelitian
Z2
Z2
BDER
Z2
MBDER
Z1
MBVE
Z4
MBVA
Z5
IOSP
PER
Z6
VPPE
Z7
KP
IOS
Z3
CEBVA
Z8
CEMVA
Z9
IOSi
6. Hasil Penelitian
Potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan proksi set kesempatan
investasi (IOS). Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Myers (1977), yaitu merupakan
keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki di masa yang akan
datang yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Selanjutnya teori ini dikembangkan
oleh Chung dan Charoenwong (1991); Smith dan Watts (1992); Skinner (1993); Gaver
dan Gaver (1993); Cahan dan Hossain (1995); Collins dan Kothari (1989);, Hartono
(1999); Kallapur dan Trombley (1999); Sami, et al. (1999), Gul, A. Ferdinand (1999);
Fijrianti (2000); Prasetyo (2000); Adam, et al. (2000 & 2003), Subekti dan Kusuma
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
4
(1999 dan 2001), AI Najjar dan Belkaoui (2001), Abbott, J. Lawrence (2001), Jones et
al. (2001), Subekti dan Kusuma (2001), dan Mira et al. (2002), mereka telah melakukan
pengujian terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. Namun pada penelitian
sebelumnya belum pernah ada yang menguji secara statistik bahwa masing-masing
indikator memberikan kontribusi terhadap IOSp dan IOSi. Demikian juga kontibusi
IOSp, IOSi terhadap IOS.
Penelitian ini menggunakan confirmatory factor analysis (CFA) telah terbukti
bahwa terdapat hubungan antara variabel eksogen kebijakan pendanaan dan variabel
endogen IOS yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dibawah
0.05. Besarnya loading factor variabel konstruk eksogen BDER sebesar 1.146 dan variabel
konstruk MBDER loading factor sebesar 0.164. Selain itu diperoleh informasi bahwa Book
to market value of equity (MBVE) memberi kontribusi sebesar 0.934 terhadap IOSp, Book
to market value of asset (MBVA) memberikan kontribusi sebesar 0.930 terhadap IOSp,
Firm Value to book value of PPE (VPPE) memberikan kontribusi sebesar 0.731 terhadap
IOS berbasis harga (IOSp) dan hanya price Earnings ratios (PER) yang berkontribusi
kecil dan negatif yakni -0.022 terhadap IOSp.
Proksi IOS berbasis investasi yakni Ratio of Capital Expenditure to Book Value
of Assets (CEBVA) memberikan kontribusi sebesar 2.548, dan Rasio capital expenditure
to market of assets (CEMVA) hanya memberikan kontribusi sebesar 0.216 terhadap
IOS berbasis investasi (IOSi). Sedangkan secara keseluruhan kontribusi IOS berbasis harga
memberikan kontribusi sebesar 0.078 dan IOS berbasis investasi memberi kontribusi
terhadap IOS sebesar 0.880. Jadi dapat dikatakan model yang digunakan pada penelitian ini
adalah fit karena memenuhi kriteria yang direkomendasikan yakni memiliki nilai good fit
diatas 0.70 yakni untuk nilai TLI 0.914, NFI 0.924, CFI 0.948 dan RMSEA 0.090 semua
nilai dimensi diatas nilai kritis. Hasil pengujian terhadap model pembentuk variabel
eksogen dan endogen secara detail seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel 1. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model
Goodness of Fit
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Index
Х2–Chi Square
Diharapkan kecil
49.557
fit
Sig.Probability
≥ 0.05
0,000
Tidak fit
CMIN/DF
≤ 5.00
2.915
fit
TLI
≥ 0.95
0.914
fit
CFI
≥ 0.95
0.948
fit
RMSEA
≤ 0.08
0.090
Tidak fit
Hasil penelitian hubungan antara kebijakan pendanaan dan IOS.
Tabel 2. Pengukuran Variabel IOS
Variabel Indikator
Loading
Probability
Konstruk
factor
0.078
0.000
IOSp
IOS
IOSi
IOS
IOS
IOS
IOS
KP
BDER
MBDER
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
0.880
0.000
0.012
0.000
1.146
0.164
0.000
0.044
Jurnal Administrasi Bisnis
5
7. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa a) set kesempatan investasi berbasis saham, dan investasi
memberikan kontibusi terhadap set kesempatan investasi. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Bartholomew (1987) dalam Mahfud (2004) bahwa perlu dilakukan
pertimbangan untuk melakukan penyederhanaan data dengan menggabungkan variabelvariabel terukur (observed variable) menjadi variabel gabungan (composite variable.
b).Terdapat hubungan positif antara kebijakan pendanaan dengan IOS. c). Variabel BDER
berpengaruh positif dan signifikan terhadap IOS sedangkan variabel MBDER tidak
berpengaruh signifikan terhadap IOS.
b. Saran
Disarankan kepada para peneliti selanjutnya yakni a) Mengembangkan model
gabungan set kesempatan investasi dengan menambah proksi set kesempatan investas
lainnya, seperti ratio of R&D expense to total assets (Smith dan Watts, 1992; Gaver dan
Gaver, 1993; Kallapur dan Trombley, 1999; dan Hartono, 1999), ratio of R&D expense
to sales (Skinner, 1993; dan Kallapur dan Trombley, 1999), Ratio of capital additions
to firm value (Smith dan Watts, 1992; Kallapur dan Trombley, 1999; dan Jones dan
Sharma, 2001), Rasio capital addition to assets book value (Subekti dan Kusuma, 2001;
Skinner, 1993; Kallapur dan Trombley, 1999), Investment to earnings ratio (Hartono,
1999), Ratio of R&D expense to firm value (Skinner, 1993; Kallapur dan Trombley,
1999), b) model yang digunakan dalam penelitian ini juga bisa dikembangkan dengan
menggunakan interaksi set kesempatan investasi, utang, kos politis, dan konsentrasi
pasar dengan manajemen laba untuk melihat efek moderasi manajemen laba terhadap
harga saham.
c. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian i n i a d a l a h m a s i h jauh dari sempurna
karena banyaknya aspek yang belum dimasukkan dalam model penelitian berupa: 1)
kriteria dalam penelitian ini menggunakan syarat perusahaan yang masuk sebagai
responden harus memiliki ekuitas dan laba yang positif, akibatnya banyak perusahaan
yang di dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi persyaratan, 2)
penelitian
ini
tidak mempertimbangkan risiko pasar sebagai indikator set kesempatan
investasi (IOS). Keterbatasan ini dapat mengurangi daya prediksi dalam
mengklasifikasikan potensi pertumbuhan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Prasetyo. 2000. "Asosiasi antara Investment Opportunity Set (IOS), dengan Kebijakan
Pendanaan, Kebijakan Dividen, Beta dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris dari
Bursa Efek Jakarta." Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 878-905.
Adam, T., dan V.K. Goyal. 2003. The Investment Opportunity Set and its Proxy and Variables:
Theory and Evidence, Department Of Finance. Hongkong University of Science &
Technology.
Adedeji, A. 1998.”Does the Pecking Order Hypothesis Explain the Dividend Pay Out Ratio of
Firm in the UK”, Journal of Business Finance & Accounting.
Aharony, J., I Swary, 1980. “Quarterly Dividend and Earnings announcement and Stockholders
return”: An empirical Analyst”, Journal of finance, 1-12.
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
6
Ahmad, Kamaruddin. 1996. “Dasar-dasar Manajemen Investasi”, Jakarta, PT Rineka Cipta.
AlNajjar, F.K., dan A. Riahi-Belkaoui. 2001. Empirical Validation of A General Model of
Growth Opportunities, Managerial Finance. 27. 3. ABI/INFORM Global.
Baker, G.P. 1993. Growth, Corporate Policies, and the Invesment Opportunity Set”, Journal of
Accounting and Economics .16. p.161-165.
Bandi dan Jogiyanto Hartono. 2000. "Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham
terhadap Pengumuman Dividen."Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3. pp. 203213.
Barclay, M.I., C.W. Smith and R. Watts. 1995. The Determinants of Corporate Leverage and
Dividend Policies, Journal of Applied Corporate Finance. 7(4) 4 - 19 .
Brigham, EF., dan Gapenski, LC., PR 1996., “Intermediate Financial Management”, The
Dryden Press, New York.
Cahan, S.F., dan M. Hossain. 1996. The Investment Opportunity Set and Disclosure Policy:
Some Malaysian Evidence, Asia Pacific Journal of Management. 13. No. 1, p.6585.
Chan Konan., Louis K.C. Chan, Narasimhan Jagadeesh and Josef Lakonishok, 2001. ‘Earning
Quality and Stock Return” National Bereau of Economic research, working papers.
Christie, A. 1989. Equity Risk, The Opportunity Set, Production Cost, and Debt, Working
Paper. University of Rochester.
Chung, Kee H, dan Charlie Charoenwong. 1991. "Investment Options, Assets in Place, and the
Risk of Stock." Financial Management, Autumn . pp. 21-23.
DeAngelo, H., L. DeAngelo, dan D. Skinner. 1994. Accounting Choice in Troubled Companies,
Journal Accounting and Economics.17.p. 3-42.
Dhaliwal, dan William G, Heninger. dan K.E Hughes II. 1999. "The Investment Opportunity Set
and Capitalization versus Expensing Methods of Accounting Choice." Accounting
and Finance. Vol. 39. pp.151–175.
Fama, Eugene F, 1970. "Efficient Capital Markets: A review of theory and empirical work."
Journal of Finance. Vol. 25 pp. 387–417.
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Aplikasi
Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis S-2 dan Disertasi S-3, Semarang.
BP Universitas Diponegoro.
Gaver, Jennifer J, dan Kenneth M. Gaver. 1993. "Additional Evidence on the Association
Between the Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend and
Compensation Policies." Journal of Accounting and Economics . Vol. 16. pp. 19–
160.
Gaver, J.J., and K.M. Gaver. 1993. Additional Evidence on The Association Between The
Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend and Compensation
Policies, Journal of Accounting and Economics. 16. p. 125-160.
Hair, Joseph F, Rolph E. Anderson, Ronald L. Thatam, dan William C. Black. 1995.
"Multivariate Data Analysis, With Reading." Fourth Ed, Mc. Mullan Publ. Co.
Imam Subekti dan Indra Wijaya Kusuma. 2000. "Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi
dengan kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan, serta Implikasinya pada
Perubahan Harga Saham." Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 820–850.
Insukindro. 1998. "Sindrum R2 dalam Analisis Regresi Linier Runtun Waktu." Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia. Vol. 13. pp. 1-11.
Jaggi, B., and F.A. Gul. 1999. An Analysis Joint Effects of Investment Opportunity Set, Free
Cash Flows and Size on Corporate Debt
Volume 7, Nomor 1 Juli 2010
Jurnal Administrasi Bisnis
7
Download