ASOSIASI KEBIJAKAN PENDANAAN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Indah Martati (Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstract This research purposed has examining the association of financing policy and investment opportunity set (IOS) to manufacturing companies that listed in Indonesian Capital Market. To meet those objectives, it uses 240 listed companies as sample and uses confirmatory analysis as analysis method. Amos 16.0 software is used to process that analysis. The previous research has proven that the financing policy influences investment opportunity. The result of this research has shown that both of price IOS proxies and investment IOS proxies valid as construct variable indicators of IOS with convergent value are greater than 0.70 as value recommended except PER and CEMVA have loading factor below 0.70. Construct variable indicator for exogenous variable BDER has convergent validity 1.146 to financing policy and MBDER has convergent validity 0.164 to financing policy. The result test also had shown the influence financing policy toward IOS not significant. Key words : financing policy, investment opportunity set, confirmatory analysis. (Note: This research is part of my dissertation doctorate economics of Hasanuddin University) 1. Latar Belakang Investment Opportunity Set selanjutnya lebih dikenal dengan istilah IOS merupakan set peluang investasi yang pertama kali dikemukakan oleh Myers (1977) yang menguraikan perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. IOS menunjukkan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang (Chung and Charoenwong, 1991). Urgensi IOS dapat dipakai untuk melihat potensi pertumbuhan melalui berbagai macam kombinasi proksi IOS (Smith dan Watts,1992). Argumen ini diperkuat dengan hasil penelitian Chung & Charoenwong (1991) yang mengatakan bahwa esensi pertumbuhan bagi perusahaan adalah adanya kesempatan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan. Selanjutnya perusahaan yang bertumbuh akan direspon positif di pasar (Vogt dalam Nugroho& Hartono, 2002). IOS memiliki keterkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh manajemen, diantaranya kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. Kebijakan pendanaan perusahaan digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan, pengembangan dan penelitian serta peningkatan kinerja perusahaan. Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan memprioritaskan pendanaan kesempatan investasi dengan pembiayaan internal dan selanjutnya dengan pembiayaan eksternal (Keown et.al 1996: 555). Hal ini sejalan dengan contracting hypotheses yang menyebutkan bahwa pendanaan perusahaan bertumbuh lebih banyak bersumber dari internal yaitu laba ditahan, daripada faktor eksternal yaitu hutang dan pengeluaran saham. Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984) menyatakan bahwa perusahaan bertumbuh yang memiliki banyak pilihan investasi menguntungkan lebih memilih pendanaan internal daripada pendanaan eksternal yang mahal (Gul dan Kealy, 1999). Sedangkan menurut signalling hypothesis, perusahaan yang bertumbuh memiliki hutang yang lebih tinggi, dengan asumsi perusahaan memiliki kondisi yang lebih baik dalam menghadapi financial distress (Ross dalam Smith dan Watts, 1992). Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 1 Adi Prasetyo (2000) menyatakan bahwa penelitian pasar modal yang diasosiasikan dengan struktur modal perusahaan, terutama dengan set peluang investasi atau IOS masih sedikit sekali. Selain itu Tettet Fijrijanti dan Jogiyanto Hartono (2000) menyatakan adanya variabilitas laba yang sangat tinggi antar perusahaan sampel dan antar periode, menyebabkan perusahaan di Indonesia saat ini harus dievaluasi setidaknya satu tahun sekali. Kondisi pertumbuhan perusahaan mempengaruhi kebijakan pendanaan dan deviden yang dibuat. Dari hasil penelitian Gaver dan Gaver (1993), Skinner (1993), Kallapur dan Trombley (1999), Imam Subekti dan Indra Wijaya Kusuma (2000), Tettet Fijrijanti dan Jogiyanto Hartono (2000) serta Adi Prasetyo (2000) dalam hal kebijakan pendanaan telah membuktikan bahwa perusahaan yang tumbuh dan yang tidak tumbuh mengambil kebijakan pendanaan yang berbeda. Mengingat pentingnya IOS sebagai pemrediksi pertumbuhan perusahaan, dimana kondisi pertumbuhan perusahaan mempengaruhi keputusan kebijakan keuangan perusahaan yang mencakup kebijakan pendanaan, dividen, investasi yang diambil perusahaan, maka IOS dipakai untuk memenuhi harapan dari setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya untuk tetap going concern. Sementara hasil penelitiannya masih menunjukkan tingkat konsistensi yang masih rendah, maka berdasarkan ketidakkonsistenan atas hasil penelitian sebelumnya tersebut peneliti ingin melakukan replika penelitian dengan menempatkan IOS sebagai variabel dependen kebalikan dari penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan antara kebijakan pendanaan dengan IOS pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa efek Indonesia periode 1998-2007. Penelitian ini dimotivasi oleh keinginan untuk menguji kembali teori IOS yang telah dikemukakan oleh Kallapur dan Trombley (1999) dalam hubungannya dengan kebijakan pendanaan yang diterapkan pada pasar modal Indonesia dengan jumlah tahun amatan sebanyak 10 tahun. Proksi IOS yang digunakan disesuaikan dengan ketersediaan data di Bursa Efek Indonesia yakni proksi IOS berbasis harga digunakan proksi antara lain Market to book value of equity (MBVE), Market to book value of asset (MBVA), Price Earning Ratio (PER), Firm to book value of Property, Plant and Equipment (VPPE) Sedangkan proksi IOS berbasis investasi digunakan proksi Capital Expenditure to Book Value Asset (CABVA), Capital Expenditure to Market Value Asset (CEMVA.) Penelitian ini juga untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap masing-masing variabel dependen yang dilakukan secara simultan dengan menggunakan Analysis Moment Structure (AMOS) 16.0 program. 2. Perumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Apakah pro ksi IOS berbasis saham, d an b erbasis investasi memberikan kontribusi terhadap IOS?, b ) . B a g a i m a n a p e n g a r u h kebijakan pendanaan terhadap IOS? 3. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis yaitu memberikan bukti secara empirik yang berkaitan dengan teori contracting Watts dan Zimmerman (1986) yang menyatakan bahwa IOS mempengaruhi peristiwa kontrak, yang pada gilirannya mempengaruhi pilihan manajer dalam mengambil keputusan pendanaan perusahaan, atau dengan kata lain membuktikan teori IOS memiliki keterkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh manajemen, diantaranya kebijakan pendanaan. Manfaat Praktis . Adapun manfaat praktis yang bisa diperoleh dari penelitian ini investor dan Analis Pasar modal. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pelaku pasar modal (investor, pialang, dan para analis sekuritas) serta calon investor dimasa yang akan datang, utamanya dalam menentukan keputusan investasinya. Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 2 4. Perumusan Hipotesis 1) Kontribusi proksi IOS berbasis harga dan berbasis investasi terhadap IOS Baker (1993) menyatakan bahwa perlu selalu dilakukan perbaikan dan pengembangan terhadap proksi-proksi yang telah ada, karena setiap proksi terutama proksi yang digunakan secara individual akan mengandung measurement error (Smith dan Watts, 1992; Gaver dan Gaver, 1993). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Bartholomew (1987) dalam Mahfud (2004) bahwa perlu dilakukan pertimbangan untuk melakukan penyederhanaan data dengan menggabungkan variabel-variabel terukur (observed variable) menjadi variabel gabungan (composite variable). Penggabungan variabel-variabel terukur menjadi variabel gabungan dapat membantu dalam memahami fenomena yang sedang diteliti dan dapat digunakan sebagai deskripsi atau dapat pula digunakan dalam analisis lebih lanjut sebagai variabel regresi. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 = proksi IOS berbasis harga dan berbasis investasi memberikan kontribusi terhadap IOS 2). Pengaruh Kebijakan Pendanaan terhadap IOS Berdasarkan argumen Myers’ (1977) perusahaan yang memiliki rasio nilai buku yang tinggi akan lebih optimal jika rasio utangnya juga tinggi. Menurut Myers’ (1977) keuntungan optimal bisa diperoleh oleh investor jika resiko kebangkrutannya juga tinggi. Perusahaan yang memiliki rasio nilai buku yang tinggi memiliki pengharapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang yang tinggi pula, dengan begitu perusahaan akan mendapatkan keuntungan optimal dengan memanfaatkan keuntungan pajak. Hasil penelitian Chen (2005) membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan berhubungan positif dengan utang perusahaan. Oleh karena itu hipotesis yang dalam penelitian ini adalah H2 = Terdapat pengaruh yang positif antara kebijakan pendanaan terhadap IOS perusahaan. 5. Metode Penelitian 1). Jenis Data Sampel Kategori data ratio yang digunakan dalam penelitian ini dengan sampel yang diambil secara purposive sampling dari data laporan keuangan Indonesian Directory Capital Market (ICMD) untuk perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 19982007. 2). Definisi dan Pengukuran Variabel Variabel Eksogen: a. Book Debt Equity Ratio (BDER) = total kewajiban dibagi total ekuitas b. Book Market Debt Equity Ratio (MBDER) = total kewajiban dibagi jumlah saham beredar dikali harga penutupan saham Variabel Endogen: a. Market to book value of equity (MBVE)= [Jumlah saham beredar x harga penutupan saham] dibagi Total Ekuitas] b. Market to book value of asset (MBVA)= [Total Aktiva – Total Ekuitas + Jumlah Saham Beredar x Harga Penutupan Saham] dibagi Total Aktiva c. Price Earning Ratio (PER) = Earnings per share dibagi price penutupan saham d. Firm to book value of Property, Plant and equipment (VPPE)= [Total AssetTotal Ekuitas+ Lembar saham beredar*Harga Penutupan saham] dibagi dengan aktiva tetap bersih Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 3 e. Capital Expenditure to Book Value Asset (CEBVA) = [Nilai Buku Aktiva Tetap t - Nilai Buku Aktiva Tetap t-1] dibagi [Total Aktiva] f. Capital Expenditure to Market Value Asset (CEMVA)= (Nilai buku aktiva tetapt – Nilai buku Aktiva Tetapt-1) dibagi [ Total Asset – Total Ekuitas + (Lembar Saham Beredar * Harga Penutupan Saham) ] 3). Teknik Analisis Data Variabel eksogen pada variable jalur ini adalah kebijakan pendanaan yang diukur dengan variabel debt to equity ratio (DER) dan book market debt equity ratio (MBDER) sedangkan yang tergolong variabel endogen adalah IOS yang diproksikan dengan rasio market to book value equity (MBVE), Market to book value of asset (MBVA), Price to earnings ratio (PER), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE), Capital expenditure to book value of assets (CEBVA), Capital expenditure to market value of asset (CEMVA.). Selanjutnya persamaan strukturalnya dapat dituliskan sebagai berikut: BDER = β1 IOS + ε1 MBDER = β2 IOS + ε2 Dimana; BDER = Book Debt Equity Ratio MBDER = Book Market Debt Equity Ratio β = Loading Factor (Koefisien regresi yang distandarisasi) ε = Error term Bila digambarkan dalam model untuk diuji unidimensionalitasnya melalui Structural Equation Modeling (SEM), model diagram jalurnya akan nampak seperti gambar berikut: Gambar. Model Struktural Penelitian Z2 Z2 BDER Z2 MBDER Z1 MBVE Z4 MBVA Z5 IOSP PER Z6 VPPE Z7 KP IOS Z3 CEBVA Z8 CEMVA Z9 IOSi 6. Hasil Penelitian Potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan proksi set kesempatan investasi (IOS). Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Myers (1977), yaitu merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki di masa yang akan datang yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Selanjutnya teori ini dikembangkan oleh Chung dan Charoenwong (1991); Smith dan Watts (1992); Skinner (1993); Gaver dan Gaver (1993); Cahan dan Hossain (1995); Collins dan Kothari (1989);, Hartono (1999); Kallapur dan Trombley (1999); Sami, et al. (1999), Gul, A. Ferdinand (1999); Fijrianti (2000); Prasetyo (2000); Adam, et al. (2000 & 2003), Subekti dan Kusuma Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 4 (1999 dan 2001), AI Najjar dan Belkaoui (2001), Abbott, J. Lawrence (2001), Jones et al. (2001), Subekti dan Kusuma (2001), dan Mira et al. (2002), mereka telah melakukan pengujian terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. Namun pada penelitian sebelumnya belum pernah ada yang menguji secara statistik bahwa masing-masing indikator memberikan kontribusi terhadap IOSp dan IOSi. Demikian juga kontibusi IOSp, IOSi terhadap IOS. Penelitian ini menggunakan confirmatory factor analysis (CFA) telah terbukti bahwa terdapat hubungan antara variabel eksogen kebijakan pendanaan dan variabel endogen IOS yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dibawah 0.05. Besarnya loading factor variabel konstruk eksogen BDER sebesar 1.146 dan variabel konstruk MBDER loading factor sebesar 0.164. Selain itu diperoleh informasi bahwa Book to market value of equity (MBVE) memberi kontribusi sebesar 0.934 terhadap IOSp, Book to market value of asset (MBVA) memberikan kontribusi sebesar 0.930 terhadap IOSp, Firm Value to book value of PPE (VPPE) memberikan kontribusi sebesar 0.731 terhadap IOS berbasis harga (IOSp) dan hanya price Earnings ratios (PER) yang berkontribusi kecil dan negatif yakni -0.022 terhadap IOSp. Proksi IOS berbasis investasi yakni Ratio of Capital Expenditure to Book Value of Assets (CEBVA) memberikan kontribusi sebesar 2.548, dan Rasio capital expenditure to market of assets (CEMVA) hanya memberikan kontribusi sebesar 0.216 terhadap IOS berbasis investasi (IOSi). Sedangkan secara keseluruhan kontribusi IOS berbasis harga memberikan kontribusi sebesar 0.078 dan IOS berbasis investasi memberi kontribusi terhadap IOS sebesar 0.880. Jadi dapat dikatakan model yang digunakan pada penelitian ini adalah fit karena memenuhi kriteria yang direkomendasikan yakni memiliki nilai good fit diatas 0.70 yakni untuk nilai TLI 0.914, NFI 0.924, CFI 0.948 dan RMSEA 0.090 semua nilai dimensi diatas nilai kritis. Hasil pengujian terhadap model pembentuk variabel eksogen dan endogen secara detail seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 1. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model Goodness of Fit Cutt of value Hasil Model Keterangan Index Х2–Chi Square Diharapkan kecil 49.557 fit Sig.Probability ≥ 0.05 0,000 Tidak fit CMIN/DF ≤ 5.00 2.915 fit TLI ≥ 0.95 0.914 fit CFI ≥ 0.95 0.948 fit RMSEA ≤ 0.08 0.090 Tidak fit Hasil penelitian hubungan antara kebijakan pendanaan dan IOS. Tabel 2. Pengukuran Variabel IOS Variabel Indikator Loading Probability Konstruk factor 0.078 0.000 IOSp IOS IOSi IOS IOS IOS IOS KP BDER MBDER Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 0.880 0.000 0.012 0.000 1.146 0.164 0.000 0.044 Jurnal Administrasi Bisnis 5 7. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa a) set kesempatan investasi berbasis saham, dan investasi memberikan kontibusi terhadap set kesempatan investasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Bartholomew (1987) dalam Mahfud (2004) bahwa perlu dilakukan pertimbangan untuk melakukan penyederhanaan data dengan menggabungkan variabelvariabel terukur (observed variable) menjadi variabel gabungan (composite variable. b).Terdapat hubungan positif antara kebijakan pendanaan dengan IOS. c). Variabel BDER berpengaruh positif dan signifikan terhadap IOS sedangkan variabel MBDER tidak berpengaruh signifikan terhadap IOS. b. Saran Disarankan kepada para peneliti selanjutnya yakni a) Mengembangkan model gabungan set kesempatan investasi dengan menambah proksi set kesempatan investas lainnya, seperti ratio of R&D expense to total assets (Smith dan Watts, 1992; Gaver dan Gaver, 1993; Kallapur dan Trombley, 1999; dan Hartono, 1999), ratio of R&D expense to sales (Skinner, 1993; dan Kallapur dan Trombley, 1999), Ratio of capital additions to firm value (Smith dan Watts, 1992; Kallapur dan Trombley, 1999; dan Jones dan Sharma, 2001), Rasio capital addition to assets book value (Subekti dan Kusuma, 2001; Skinner, 1993; Kallapur dan Trombley, 1999), Investment to earnings ratio (Hartono, 1999), Ratio of R&D expense to firm value (Skinner, 1993; Kallapur dan Trombley, 1999), b) model yang digunakan dalam penelitian ini juga bisa dikembangkan dengan menggunakan interaksi set kesempatan investasi, utang, kos politis, dan konsentrasi pasar dengan manajemen laba untuk melihat efek moderasi manajemen laba terhadap harga saham. c. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian i n i a d a l a h m a s i h jauh dari sempurna karena banyaknya aspek yang belum dimasukkan dalam model penelitian berupa: 1) kriteria dalam penelitian ini menggunakan syarat perusahaan yang masuk sebagai responden harus memiliki ekuitas dan laba yang positif, akibatnya banyak perusahaan yang di dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi persyaratan, 2) penelitian ini tidak mempertimbangkan risiko pasar sebagai indikator set kesempatan investasi (IOS). Keterbatasan ini dapat mengurangi daya prediksi dalam mengklasifikasikan potensi pertumbuhan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Adi Prasetyo. 2000. "Asosiasi antara Investment Opportunity Set (IOS), dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Beta dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris dari Bursa Efek Jakarta." Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 878-905. Adam, T., dan V.K. Goyal. 2003. The Investment Opportunity Set and its Proxy and Variables: Theory and Evidence, Department Of Finance. Hongkong University of Science & Technology. Adedeji, A. 1998.”Does the Pecking Order Hypothesis Explain the Dividend Pay Out Ratio of Firm in the UK”, Journal of Business Finance & Accounting. Aharony, J., I Swary, 1980. “Quarterly Dividend and Earnings announcement and Stockholders return”: An empirical Analyst”, Journal of finance, 1-12. Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 6 Ahmad, Kamaruddin. 1996. “Dasar-dasar Manajemen Investasi”, Jakarta, PT Rineka Cipta. AlNajjar, F.K., dan A. Riahi-Belkaoui. 2001. Empirical Validation of A General Model of Growth Opportunities, Managerial Finance. 27. 3. ABI/INFORM Global. Baker, G.P. 1993. Growth, Corporate Policies, and the Invesment Opportunity Set”, Journal of Accounting and Economics .16. p.161-165. Bandi dan Jogiyanto Hartono. 2000. "Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham terhadap Pengumuman Dividen."Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3. pp. 203213. Barclay, M.I., C.W. Smith and R. Watts. 1995. The Determinants of Corporate Leverage and Dividend Policies, Journal of Applied Corporate Finance. 7(4) 4 - 19 . Brigham, EF., dan Gapenski, LC., PR 1996., “Intermediate Financial Management”, The Dryden Press, New York. Cahan, S.F., dan M. Hossain. 1996. The Investment Opportunity Set and Disclosure Policy: Some Malaysian Evidence, Asia Pacific Journal of Management. 13. No. 1, p.6585. Chan Konan., Louis K.C. Chan, Narasimhan Jagadeesh and Josef Lakonishok, 2001. ‘Earning Quality and Stock Return” National Bereau of Economic research, working papers. Christie, A. 1989. Equity Risk, The Opportunity Set, Production Cost, and Debt, Working Paper. University of Rochester. Chung, Kee H, dan Charlie Charoenwong. 1991. "Investment Options, Assets in Place, and the Risk of Stock." Financial Management, Autumn . pp. 21-23. DeAngelo, H., L. DeAngelo, dan D. Skinner. 1994. Accounting Choice in Troubled Companies, Journal Accounting and Economics.17.p. 3-42. Dhaliwal, dan William G, Heninger. dan K.E Hughes II. 1999. "The Investment Opportunity Set and Capitalization versus Expensing Methods of Accounting Choice." Accounting and Finance. Vol. 39. pp.151–175. Fama, Eugene F, 1970. "Efficient Capital Markets: A review of theory and empirical work." Journal of Finance. Vol. 25 pp. 387–417. Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis S-2 dan Disertasi S-3, Semarang. BP Universitas Diponegoro. Gaver, Jennifer J, dan Kenneth M. Gaver. 1993. "Additional Evidence on the Association Between the Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend and Compensation Policies." Journal of Accounting and Economics . Vol. 16. pp. 19– 160. Gaver, J.J., and K.M. Gaver. 1993. Additional Evidence on The Association Between The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend and Compensation Policies, Journal of Accounting and Economics. 16. p. 125-160. Hair, Joseph F, Rolph E. Anderson, Ronald L. Thatam, dan William C. Black. 1995. "Multivariate Data Analysis, With Reading." Fourth Ed, Mc. Mullan Publ. Co. Imam Subekti dan Indra Wijaya Kusuma. 2000. "Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi dengan kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham." Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 820–850. Insukindro. 1998. "Sindrum R2 dalam Analisis Regresi Linier Runtun Waktu." Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 13. pp. 1-11. Jaggi, B., and F.A. Gul. 1999. An Analysis Joint Effects of Investment Opportunity Set, Free Cash Flows and Size on Corporate Debt Volume 7, Nomor 1 Juli 2010 Jurnal Administrasi Bisnis 7