PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.

advertisement
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; 31 MARET 2012
DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; 31 DESEMBER 2011
Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Beserta
Laporan Auditor Independen
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; PER 31 MARET 2012
DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; PER 31 DESEMBER 2011
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
1-2
3
04-Jan
5
6 - 50
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
ASET
Kas dan setara kas
2c,d; 3,29
3.516.338.961
1.845.520.010
917.504.791
Piutang usaha
2e; 4,25
11.574.995.620
12.986.350.098
9.274.543.963
Piutang lain-lain
5
656.333.988
387.553.988
407.129.696
2f; 6,26
100.471.874.478
98.341.234.146
74.376.685.054
Tanah belum dikembangkan
2g; 7
119.598.579.110
105.950.532.500
89.962.451.500
Uang muka pembelian tanah
2f; 8
9.862.650.000
553.450.000
3.972.700.000
9
666.288.672
1.049.861.825
183.289.321
2l; 15a
775.020.760
580.496.751
549.208.952
13.289.360.097
13.622.668.896
12.061.911.498
2.330.526.400
2.223.895.000
11.803.000
262.741.968.085
237.541.563.214
191.717.227.775
Persediaan
Uang muka dan biaya bayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
2h,2q; 10,18
(setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta 1
Januari
2011
masing-masing
sebesar
Rp.5.494.421.196 dan Rp.4.995.040.397 serta
Rp.3.950.568.599)
Aset tidak lancar lain-lain
11
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
1
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan)
Per 31 Maret 2012
Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang usaha
12
5.104.178.435
2.098.266.137
1.958.921.457
Utang lain-lain
13
1.752.975.798
1.432.017.176
396.370.587
Utang pajak
2l, 15b
229.762.940
642.423.903
511.027.447
Biaya masih harus dibayar
16,27
2.834.947.805
2.389.734.493
2.642.191.501
-
-
42.291.664
2k; 17
15.416.042.788
11.193.607.130
14.239.517.275
10,18,28
1.104.273.266
1.255.018.139
916.371.744
19,28
32.464.616.091
32.717.495.293
15.624.748.824
Utang pihak berelasi
2n; 14,29
15.830.112.000
-
-
Liabilitas imbalan kerja
2m; 20,27
3.075.085.777
2.692.834.515
1.725.094.973
89.200.000
87.200.000
86.200.000
77.901.194.900
54.508.596.786
38.142.735.472
142.895.502.500
142.893.500.000
120.106.400.000
Pendapatan diterima dimuka
Uang muka penjualan
Utang cicilan pembelian aset tetap
Utang bank
Uang jaminan
13
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000
saham biasa, nominal per saham Rp.100
(seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan
disetor penuh pada 31 Maret 2012 sebanyak
1.428.955.025 lembar saham, dan 31 Desember
2011 serta 1 Januari 2011 sebanyak
1.428.935.000 lembar saham dan 1.201.064.000.
Agio saham
21, 22
23
4.830.501.517
4.830.301.267
2.551.591.267
35.119.208.000
33.306.651.760
30.913.026.033
182.845.212.017
181.030.453.027
153.571.017.300
1.995.561.167
2.002.513.400
3.475.003
Jumlah Ekuitas
184.840.773.185
183.032.966.428
153.574.492.303
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
262.741.968.085
237.541.563.214
191.717.227.775
Saldo laba
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non Pengendali
1c
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
2
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF INTERIM
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012
(tiga bulan)
31 Maret 2011
(tiga bulan)
(Disajikan kembali Cat.36)
PENJUALAN BERSIH
2k; 25
16.451.240.000
10.838.786.365
2k; 6, 26
8.311.151.173
6.261.009.337
8.140.088.827
4.577.777.028
495.560.615
4.035.188.584
336.531.271
2.773.243.151
Jumlah - Beban usaha
4.530.749.199
3.109.774.422
LABA USAHA
3.609.339.628
1.468.002.606
402.758.893
(1.317.096.134)
385.509.348
(1.195.123.584)
(914.337.241)
(809.614.236)
2.695.002.387
658.388.370
2l; 15c,25
(822.562.000)
(541.939.318)
2l; 15c,28
(66.836.380)
-
(57.346.810)
-
(889.398.380)
(599.286.128)
1.805.604.007
59.102.242
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Pemasaran
Umum dan administrasi
2k; 27
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain
2k; 28
18,19
Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK
MANFAAT / (BEBAN) PAJAK
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan
hak atas tanah dan bangunan (PHATB)
Pajak penghasilan non final
Pajak tangguhan
Jumlah - Beban pajak penghasilan
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN :
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
1.805.604.007
59.102.242
1.812.556.240
59.299.628
(6.952.233)
(197.376)
1.805.604.007
59.102.252
LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM
2p,24
1,27
0,05
LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
2p,24
1,14
0,04
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
3
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
Modal Saham
Saldo per 1 Januari 2011
Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir
31 Maret 2011
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali
Saldo per 31 Maret 2011
Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya
Pelaksanaan waran (Catatan 22 )
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 23)
Penambahan setoran modal non pengendali pada
entitas anak
Laba - bersih periode sembilan bulan yang
berakhir 31 Desember 2011
Saldo Laba
Ditentukan
Tidak ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Agio Saham
Pelaksanaan waran (Catatan 22 )
Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 23)
2.551.591.267
10.000.000
30.903.026.033
3.475.003
153.574.492.303
-
-
-
59.299.628
-
59.299.628
-
-
-
-
(197.376)
(197.376)
120.106.400.000
2.551.591.267
10.000.000
30.962.325.661
3.277.627
153.633.594.555
22.787.100.000
-
2.278.710.000
-
10.000.000
-
(10.000.000)
-
2.005.000.000
22.787.100.000
2.278.710.000
2.005.000.000
-
-
-
2.334.326.100
-
2.334.326.100
-
-
-
(5.764.227)
(5.764.227)
142.893.500.000
4.830.301.267
20.000.000
33.286.651.760
2.002.513.400
183.032.966.428
2.002.500
-
-
-
-
2.002.500
-
200.250
-
-
-
200.250
1.812.556.240
Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir
31 Maret 2012
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali
Saldo per 31 Maret 2012
Jumlah
Ekuitas
120.106.400.000
Bagian Rugi - kepentingan non pengendali
Saldo per 31 Desember 2011
Kepentigan
non
pengendali
142.895.502.500
4.830.501.517
20.000.000
35.099.208.000
1.812.556.240
(6.952.233)
(6.952.233)
1.995.561.167
184.840.773.185
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
4
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012
31 Maret 2011
(tiga bulan)
(tiga bulan)
25,17
28
22.356.177.932
256.200.139
12.485.988.053
267.465.382
6,12,26
27
27
(30.540.125.817)
(2.000.348.184)
(672.982.489)
(8.162.882.298)
(1.488.482.862)
(892.497.290)
(10.601.078.419)
2.209.590.985
(268.780.000)
7.916.433
(1.182.116.625)
(134.979.509)
(1.496.583.352)
(44.700.000)
5.284.667
5.324.196
(894.062.196)
(362.546.388)
(867.912.697)
(13.675.621.472)
50.978.567
(166.072.000)
(106.631.400)
(1.327.469.117)
170.800.000
-
(272.703.400)
(1.156.669.117)
(252.879.202)
(150.744.873)
190.453.148
15.830.112.000
2.002.500
200.250
-
(204.553.007)
(198.975.647)
273.957.403
2.000.000.000
(4.567.600)
-
15.619.143.823
1.865.861.149
1.670.818.951
760.170.599
Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan
1.351.123.310
917.504.791
Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak
494.396.700
-
3.516.338.961
1.677.675.390
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari pelanggan
Pendapatan pemeliharaan lingkungan
Pembayaran untuk :
Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor
Beban gaji dan tunjangan karyawan
Beban usaha diluar beban gaji
Penerimaan dari (pembayaran untuk) :
Piutang lain-lain
Pendapatan bunga bank (jasa giro)
Pendapatan lain-lain
Beban bunga
Beban lain-lain
Beban pajak
13
28
28
28
28
15
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan / penambahan aset tetap
Penjualan aset tetap
Penambahan aset tidak lancar lainnya
10
10
11
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran utang / pinjaman bank
Penerimaan / (pembayaran) utang cicilan
Penerimaan / (pembayaran) utang lain-lain dan uang jaminan
Penerimaan / (pembayaran) piutang pihak berelasi
Penambahan setoran modal saham dan waran
Penambahan dana agio saham
Penambahan setoran modal entitas anak
Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK
SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS
19
18
13
21,22
23
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi Citra
Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat
dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini,
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor Pendfataran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No.
2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari
2002, Tambahan No. 1101.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh Robert Purba,
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang Saham tentang (i) perubahan
status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan
Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus rupiah) setiap saham
melalui penawaran umum saham perdana kepada masyarakat disertai warran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh
lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus rupiah) setiap warran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009,
tanggal 18 Mei 2009.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham PT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, tentang
perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyakbanyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum
Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan saham waran seri I sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus
empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan harga penawaran setiap saham Rp.110 (seratus
sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor:
AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham kepada masyarakat melalui penawaran
dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal Efektif 30 November 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estat,
pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut
diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan
tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk tanah untuk industri
maupun perumahan,
2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum,
3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain.
Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan
usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing),
developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk tanah untuk industri maupun perumahan.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di
Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan perumahan (Three In
One ) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan
mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003.
6
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
b. Komisaris, direksi dan karyawan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18 Oktober 2011
dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana Surat Penerimaan
Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687, tanggal 27 Oktober 2011, memuat
perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
: Tahir Ferdian
: Kwek Kie Jen
: Agoestiar Zoebier
Dewan Direksi :
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur tidak terafiliasi
: Annie Halim
: Edward Halim
: Rudi Wijaya
: Budi Purwanto
: Charly Widjaja
Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 November 2010 dengan Akta No. 7 Notaris Syarifah Chozie, Sh.,
MH., notaris di Jakarta, menyetujui pengunduran diri Tn. Lim Victory Halim sebagai Komisaris, dengan susunan anggota Dewan Direksi dan
Komisaris pada 31 Maret 2011 sebagai berikut ;
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
: Tahir Ferdian
: Kwek Kie Jen
: Agoestiar Zoebier
Dewan Direksi :
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur tidak terafiliasi
: Annie Halim
: Edward Halim
: Rudi Wijaya
: Charly Widjaja
Pembentukan dewan komite audit berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2010, dengan Akta No.26, Notaris Syarifah
Chozie, Sh., MH., notaris di Jakarta.
Dewan Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
: Agoestiar Zoebier
: Suhendra
: Kumalasari Witjaksana
Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat :
Sekretaris Perusahaan
: Yusly
Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
serta 31 Maret 2011, masing-masing adalah 94 orang, dan 79 orang serta 76 orang (tidak diaudit).
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 sebesar
Rp.438.060.000 dan Rp.150.000.000, serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp.1.704.032.800.
7
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak
PT MILLENIUM POWER
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung
Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010.
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar saham
dengan nominal Rp.1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar
saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp.495.000.000, dengan
kepemilikan 99%.
PT Millenium Power (Entitas Anak ) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni
2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan
penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang".
Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat,
sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai
tanggal neraca Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan).
Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun dan
periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 :
31 Maret 2012
291.126.779
2.911.268
99,00%
Jumlah Aset
Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali
% Kepemilikan
31 Desember 2011
292.590.088
2.925.901
99,00%
PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak ) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011 dari Notaris
Meilina Sidarta, S.H., notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011.
Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 200.000 lembar saham
dengan nominal Rp.100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% sebanyak 50.000 lembar
saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor
penuh sebanyak 30.000 lembar saham sebesar Rp.3.000.000.000, dengan kepemilikan 60%.
Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan Panongan,
Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari Pemerintahan Kabupaten
Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap
pengembangan).
Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing
sebesar Rp.4.986.180.000 dan Rp.4.986.500.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas kepemilikan non
pengendali masing-masing sebesar Rp.1.994.472.000 dan Rp.1.994.600.000.
8
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
1. UMUM (Lanjutan)
c. Entitas Anak (lanjutan)
PT CITRA PERMAI PESONA
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes Sarwono,
S.H., notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November 2011.
Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000, yang
terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh 50%
sebanyak 500 lembar saham sebesar Rp. 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP, Tbk) menempatkan saham
sebanyak 495 lembar saham sebesar Rp. 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham lainnya Nyonya Annie Halim sebesar
Rp5.000.000 atau 1%.
Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai dalam
Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan, Perdagangan, Industri,
Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan Kawasan Industri maupun
pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan pengembangan).
Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebesar
Rp.499.740.000 dan Rp500.000.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masingmasing sebesar Rp.4.997.400 dan Rp5.000.000 atau 1%.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku
umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 serta No. SE03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku
umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 serta No. SE03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, adalah sebagai berikut :
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk
peariode tiga bulan yang berakhir tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian
tahunan untuk tanggal yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan,
ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 2012.
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian laporan
Keuangan”.
9
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek
dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi
ketidakpastian dan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan
kepatuhan.
Penerapan PSAK No. 3 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian interim.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah
diungkapkan pada catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis,
kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang
menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan
kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada
dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan
dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perseroan baik
secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
Semua saldo dan transaksi antar Perseroan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal
entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan
KNP mempunyai saldo defisit.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam
laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
10
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Transaksi dalam mata uang asing
Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.180 dan Rp8.709, dan 31
Desember 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.068.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di
jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya.
e. Piutang usaha
Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal.
Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang
pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan
tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010,
piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen
terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode.
f. Persediaan
Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan dineraca sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).
Biaya pengembangan proyek real estat :
Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek
tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi
sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut :
1. Biaya pra-perolehan tanah :
Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya praperolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan
imbalan untuk ahli pertanahan.
2. Biaya perolehan tanah :
Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah
tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar
topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesioanl dan pematangan tanah.
11
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. Persediaan (lanjutan)
3. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek :
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan
sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli.
4. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat :
Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek,
overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman.
5. Biaya pinjaman
Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau
metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus
dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi harga perolehan tanah yang akan
dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari
nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan
mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila
telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
g. Tanah yang belum dikembangkan
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of
cost or net realizable value) .
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan tanah yang
belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
h. Aset tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK
No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model
biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk
biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika
memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ), berdasarkan
taksiran masa manfaat sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap
Bangunan
Perabot dan peralatan Kantor
Kendaraan
Alat-alat berat
Estimasi Masa Manfaat
20 dan 10 tahun
2 - 4 tahun
4 - 8 tahun
4 - 8 tahun
12
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Aset tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan
secara prospektif.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat tersebut akan
diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat
aset tetap atau meningkatkan manfaat ekonomis, dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount) dikurangkan
sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada tahun yang
bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable amount) dari aset
tersebut.
Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun diatas tanah
milik pihak ketiga dan perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Aset
tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi).
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dan
disusutkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
i. Penurunan nilai aset non-keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48
(Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset
dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang
direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Menejemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga perusahaan tidak membuat estimasi
formal jumlah terpulihkan dari aset.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.
13
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung
sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
i. Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang
konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi.
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset
sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak
kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
ii. Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis ) selama masa sewa.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real
estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:
1. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko ) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan
metode akrual penuh karena telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini.
• Proses penjualan telah selesai,
• Harga jual akan tertagih,
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan,
• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara
substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan
kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan.
2. Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh karena pada saat pengikatan jual beli,
seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi :
• Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut
tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
• Harga jual akan tertagih;
• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual,
seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas–fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau
yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang–undangan; dan
• Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
14
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan
dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut :
1. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai
2. Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui
3. Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut,
walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan.
Beban pokok penjualan tanah dan bangunan, ditentukan berdasarkan metode rata-rata, meliputi semua biaya konstruksi yang terjadi dan
beban pokok tanah. Beban pokok tanah meliputi biaya perolehan tanah ditambah beban lain untuk pengembangan tanah.
Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan
masa manfaatnya.
l. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan final :
Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau
Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang
diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final berdasarkan Undang-undang Pajak
Penghasilan yang berlaku.
Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya, tidak
diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan
laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak mengajukan
banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang signifikan atas hasil
banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan
banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus
Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung,
dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas
perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
m. Liabilitas Imbalan Kerja
Perusahaan dan entitas anak mengakui biaya imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenaga Kerjaan No. 13 tahun 2003
tanggal 25 Maret 2003, mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa
Kerja dan Ganti Kerugian oleh Perusahaan (Revisi 2004) tentang Imbalan Pasca Kerja.
Menurut PSAK No. 24, penentuan biaya imbalan pasca kerja menurut Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode
perhitungan aktuaria Projected Unit Credit Method. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban, apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya
lebih besar daripada 10% dari nilai liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang berasal dari saldo awal
manfaat pensiun pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada saat ini harus diamortisasi selama jangka waktu tertentu
sampai dengan imbalan tersebut menjadi vested.
15
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)
Besarnya liabilitas imbalan pasti yang disajikan di neraca konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti setelah disesuaikan dengan
keuntungan atau kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
n. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari :
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut: ;
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;
iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ;
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ;
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga
terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a)
vii Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas
. (atau entitas induk dari entitas).
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim
konsolidasian.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak
berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan.
o. Aset dan Libilitas Keuangan
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan
PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Efek
kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan bagi perusahaan.
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia
untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan
evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
16
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasi.
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii)
pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut
pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal sebagai berikut :
1 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan
kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi
keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim
konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kelompok ini.
2 Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain termasuk
kelompok ini.
3 Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, selain :
i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini.
4 Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode
tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset dalam kelompok ini dalam laporan posisi
keuangan akan dinilai pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan kelompok ini.
17
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan,
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
1 Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan
sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas
keuangan kelompok ini.
2 Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai Libilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dikategorikan kedalam liabilitas yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Hutang usaha hutang lain-lain, hutang bank, hutang
pihak yang berelasi dan hutang biaya termasuk kelompok ini.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian jika,
dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga
pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial
sama, analisis arus kas yang di diskonto, atau model penilaian lainnya.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan
pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya
transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
18
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang di diskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan
tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.
Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai
wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset Keuangan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2)
Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan
dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi
tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat
liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
Suku bunga efektif
Merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa depan selama selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan.
19
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek
berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang diperhitungkan untuk menghitung laba per saham dasar untuk periode / tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak 1.428.952.371 saham dan 1.242.792.570 saham.
Rata-rata saham dilusian untuk periode yang asama masing-masing sebanyak 1.589.863.576 saham dan 1.403.707.328 saham dilusian.
q. Aset dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung di atas tanah milik pihak ketiga, dimana Perusahaan memiliki hak atas
pengelolaan bangunan-bangunan tersebut selama jangka waktu 20 tahun , dikapitalisasi ke dalam akun ini. Bangunan-bangunan ini
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) selama jangka waktu perjanjian Bangun, Kelola dan Alih.
r. Penggunaan Estimasi Nilai Wajar
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal
laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
Estimasi umur manfaat aset tetap
Perseroan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan
perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang
diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Imbalan pasca kerja
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa
asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini
akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Instrumen keuangan
Perseroan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perseroan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan
nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perseroan dan entitas anak.
20
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Informasi Segmen Usaha
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur
pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar
akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya dikaji ulang
secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal
Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini.
Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen
yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 25).
t. Instrumen ekuitas
Adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas termasuk saham biasa yang tidak dapat dijual kembali, beberapa jenis saham preferan, waran atau penerbitan opsi beli yang
memungkinkan pemegangnya untuk memesan atau membeli pada entitas penerbit sejumlah tertentu saham biasa yang tidak dapat dijual
kembali dengan menukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainnya.
21
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
3. KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
Kas (Rupiah)
Perusahaan
Entitas Anak
PT Millenium Power
PT Milwater Pratama Mandiri
PT Citra Permai Pesona
Jumlah - kas
Bank
Rupiah
Perusahaan
Bank pihak ketiga
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT Bank Ekonomi Raharja
Bank Jabar, Banten
Bank pihak berelasi
PT BPR. Danatama Indonesia
Entitas Anak
PT Bank Central Asia, Tbk.
Amerika Serikat Dollar
PT Bank Central Asia, Tbk (AS$ 826, AS$ 841; 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011)
Jumlah - bank
Jumlah - Kas dan setara kas
31 Desember 2011
262.391.235
118.827.840
906.700
2.000.000
489.000.000
754.297.935
976.700
2.000.000
490.000.000
611.804.540
2.388.658.308
134.857.128
52.546.829
38.409.350
1.539.708
1.277.974
863.726.711
134.316.298
62.303.845
27.118.340
1.647.708
1.295.000
135.419.049
134.261.381
1.750.000
1.420.000
7.582.680
7.626.188
2.762.041.026
1.233.715.470
3.516.338.961
1.845.520.010
Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011 berkisar 2% 3% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 1% - 1,5% per tahun, semua merupakan Bank merupakan pihak ketiga,
kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 29).
22
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
4. PIUTANG USAHA
31 Maret 2012
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga,
yang terdiri dari :
a. Piutang cicilan
PT Power Steel Indonesia
PT Global Fishing Tackle
Bp. Agung Prakoso Budisantoso
PT ARS Indonesia
PT ARS Asia
Tn. Junus
PT Youngil Leather Indonesia
Tn. Tri Iskandar
PT Vi-dex Indonesia
PT Kirana Mitra Abadi
Bp. Bambang Sutomo
Rudi Tjahyadi Gunawan
Lain-lain (dibawah 100 juta)
Jumlah - piutang cicilan
b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan
PT Power Steel Indonesia
PT Sanex Steel Indonesia
PT Bintang Timur Steel
PT Pilar Teguh Utama
Bp. Agung Prakoso Budisantoso
PT Sanggar Sarana Baja
PT Putra Panca Gasindo
Lim Te An (PD Jaya)
PT Alcorindo Sejahtera
PT Supramas (PT Indomec Jaya)
Tn. Kwee Suwito
Bp. Junus
PT Yudha Daya Elektrik Mandiri
PT Matahari Leisure
Dwi Santoso
PT Gloria Karya Sukses
PT. Anugrah Cipta Mould
PT. ARS Indonesia
Lain-lain (dibawah 10 juta)
Jumlah - piutang jasa pemeliharaan lingkungan
c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon
d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat)
Jumlah - piutang usaha
23
31 Desember 2011
4.978.683.500
2.151.996.000
6.682.500
550.125.000
293.625.000
138.600.000
177.650.000
102.500.000
984.000.000
786.042.400
357.504.000
145.660.000
4.978.683.500
3.227.994.000
6.682.500
550.125.000
293.625.000
277.200.000
177.650.000
102.500.000
1.292.000.000
948.250.000
278.555.200
89.800.000
10.673.068.400
12.223.065.200
67.514.920
11.753.060
29.841.240
19.963.400
53.222.400
47.043.920
89.239.700
24.750.000
45.155.880
33.000.000
23.100.000
19.800.000
18.700.000
13.675.750
14.850.000
12.100.000
42.013.125
6.858.227
167.575.098
67.514.920
11.753.060
14.920.620
26.616.200
39.916.800
23.521.960
80.603.600
22.275.000
35.121.240
26.400.000
20.350.000
16.500.000
15.400.000
13.675.750
13.200.000
12.650.000
16.805.250
25.415.776
107.324.222
740.156.720
589.964.398
41.700.000
53.250.000
120.070.500
120.070.500
11.574.995.620
12.986.350.098
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan
kelompok umur sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan
Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan
Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan
Jatuh tempo > 1 tahun
Jumlah
1.962.807.500
1.449.917.320
1.017.958.800
1.151.996.000
5.992.866.000
3.401.411.210
2.057.167.868
1.292.574.670
310.262.850
5.924.933.500
11.575.545.620
12.986.350.098
Dari piutang usaha (cicilan) pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 yang telah jatuh tempo diatas satu tahun sebesar masing-masing
Rp6.063.533.500 dan Rp6.202.133.500 atas penjualan tahun 2009 dan 2008, yang terdiri diantaranya sebagian besar merupakan piutang
usaha (cicilan) PT Power Steel Indonesia sebesar Rp4.978.683.500 atas penjualan tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan penjualan
Bangunan gudang M-Big 2 unit dalam tahun 2009 dan 2008. Perusahaan belum dapat merealisasikan tagihan tersebut, karena sampai tanggal
laporan posisi keuangan, proses surat-surat pengalihan Hak atas tanah masih dalam proses pengurusan (Catatan 25).
Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, menajemen berkeyakinan bahwa seluruh
tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih, karena perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat jika pelanggan telah melunasi seluruh
liabilitasnya.
Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
(Catatan 19).
5. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Karyawan
Lain-lain (pihak ketiga)
313.720.894
342.613.094
291.220.894
96.333.094
Jumlah - piutang lain-lain
656.333.988
387.553.988
Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk pinjaman
karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung jawaban pinjaman
tersebut.
Piutang pihak ketiga lainnya merupakan piutang atas pembebanan biaya listrik dan telepon untuk tahun 2011.
24
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
Tanah dalam pengembangan
Bangunan dalam pengembangan
Jumlah - persediaan
31 Desember 2011
77.495.719.956
22.976.154.522
71.549.039.051
26.792.195.095
100.471.874.478
98.341.234.146
Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan sebagai beban
pokok (Catatan 26), adalah sebagai berikut :
31 Maret 2012
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan
Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning
Lain-lain
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
Bangunan Gudang S-Big Blok F.4
Bangunan Gudang M-Big Blok F.5
Bangunan Rumah karyawan type RSS
Jumlah - persediaan 31 Maret 2012
Saldo Awal
1 Januari 2012
35.015.430.601
2.443.577.012
7.550.324.337
8.641.025.309
Penambahan
(Pembangunan)
Pengurangan
(Beban pokok)
Saldo Akhir
31 Maret 2012
2.223.341.223
4.551.987.492
1.655.462.500
115.527.642
402.108.891
489.104.127
33.359.968.101
2.328.049.370
9.371.556.669
12.703.908.674
8.189.260.047
9.709.421.745
609.642.781
2.133.954.009
400.994.460
509.046.980
8.397.908.368
11.334.328.774
71.549.039.051
9.518.925.505
3.572.244.600
77.495.719.956
1.944.682.186
915.006.909
740.890.750
1.024.524.616
3.258.155.910
343.238.750
1.317.548.250
7.787.976.894
5.918.384.000
2.413.800.000
1.021.350.000
106.636.830
12.110.000
517.581.000
208.900.000
184.275.000
-
483.008.425
518.317.308
343.238.750
1.317.548.250
2.076.793.840
-
1.461.673.761
915.006.909
753.000.750
506.207.308
3.258.155.910
5.711.183.054
6.435.965.000
2.622.700.000
1.205.625.000
106.636.830
26.792.195.095
98.341.234.146
922.866.000
10.441.791.505
4.738.906.573
8.311.151.173
22.976.154.522
100.471.874.478
25
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan
Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning
Lain-lain
Saldo Awal
1 Januari 2011
Penambahan
(Pembangunan)
Pengurangan
(Beban pokok)
Saldo Akhir
31 Desember 2011
27.953.177.394
3.138.899.799
4.634.413.951
7.906.887.492
13.254.385.000
4.517.164.224
3.020.212.460
6.192.131.793
695.322.787
1.601.253.838
2.286.074.643
35.015.430.601
2.443.577.012
7.550.324.337
8.641.025.309
3.426.426.932
1.782.601.226
6.371.069.082
9.325.793.591
1.608.235.967
1.398.973.072
8.189.260.047
9.709.421.745
48.842.406.794
36.488.624.357
13.781.992.100
71.549.039.051
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
Bangunan Gudang S-Big Blok F.4
Bangunan Gudang M-Big Blok F.5
Bangunan Rumah karyawan type RSS
3.394.254.416
915.006.909
4.366.123.105
2.941.275.000
3.073.573.852
4.690.217.148
1.428.055.000
2.307.590.000
2.311.546.000
106.636.830
22.180.000
6.170.000
21.550.000
11.082.500
713.705.000
268.332.000
7.034.026.273
5.918.384.000
2.413.800.000
1.021.350.000
-
1.471.752.230
4.372.293.105
2.221.934.250
2.049.049.236
1.443.143.738
1.798.521.250
1.258.373.750
1.557.595.379
-
1.944.682.186
915.006.909
740.890.750
1.024.524.616
3.258.155.910
343.238.750
1.317.548.250
7.787.976.894
5.918.384.000
2.413.800.000
1.021.350.000
106.636.830
Jumlah - persediaan 31 Desember 2011
25.534.278.260
74.376.685.054
17.430.579.773
53.919.204.130
16.172.662.938
29.954.655.038
26.792.195.095
98.341.234.146
31 Maret 2011 (tiga bulan)
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan
Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat,Akta,Perijinan dan advis planing
Lain-lain
Saldo Awal
1 Januari 2011
Penambahan
(Pembangunan)
Pengurangan
(Beban pokok)
Saldo Akhir
31 Maret 2011
27.953.177.394
3.138.899.799
4.634.413.951
7.906.887.492
820.741.841
1.881.261.545
1.016.916.594
114.190.929
197.707.220
352.934.265
26.936.260.800
3.024.708.870
5.257.448.572
9.435.214.773
3.426.426.932
1.782.601.226
137.928.000
339.483.650
129.639.585
76.993.007
3.434.715.347
2.045.091.869
48.842.406.794
3.179.415.036
1.888.381.600
50.133.440.230
26
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
31 Maret 2011 (tiga bulan) (lanjutan)
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang E-Big, Blok A.22
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
Bangunan Gudang M-Big Blok E.2
Bangunan Rumah karyawan type RSS
Jumlah - persediaan 31 Maret 2011
Saldo Awal
1 Januari 2011
3.394.254.416
915.006.909
4.366.123.105
2.941.275.000
3.073.573.852
4.690.217.148
1.428.055.000
2.307.590.000
2.311.546.000
106.636.830
25.534.278.260
74.376.685.054
Penambahan
(Pembangunan)
11.970.000
1.008.410.000
930.840.000
2.079.903.000
4.031.123.000
7.210.538.036
Pengurangan
(Beban pokok)
2.910.748.737
1.461.879.000
4.372.627.737
6.261.009.337
Saldo Akhir
31 Maret 2011
3.406.224.416
915.006.909
1.455.374.368
2.941.275.000
3.073.573.852
4.690.217.148
974.586.000
2.307.590.000
3.242.386.000
2.079.903.000
106.636.830
25.192.773.523
75.326.213.753
Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan sebagai berikut :
31 Maret 2012
(dalam m²)
31 Desember 2011
(dalam m²)
Persediaan tanah yang tersedia awal (100%)
Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya)
Pengurangan Infrastruktur utk Gardu Induk PLN (Catatan 29a)
Penyesuaian atas tanah yang tersedia untuk dijual sebelumnya
418.597
-
416.355
124.844
(30.461)
Saldo tanah dikembangkan utk dijual-akhir (100%)
418.597
510.738
Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%; 2011 dan 85%; 2010)
Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual periode dan tahun berjalan
293.018
(12.486)
357.517
(64.499)
Jumlah - tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir
280.532
293.018
Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar (Kawasan Industri Millenium), Kecamatan
Panongan dan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko)
terhadap resiko kebakaran serta resiko lainnya, menurut Manajemen Perusahaan karena saat Bangunan gudang dan ruko selesai atau masih
dalam pembangunan, Bangunan tersebut sudah di pesan (booking ) oleh tenant (Catatan 17).
Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luas tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 /
Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang sebagai Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima dari PT Bank
Central Asia, Tbk pada tanggal 7 Oktober 2011, dan sebelumnya tanah tersebut di sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital
Indonesia, Tbk. (Catatan 19).
Penambahan lahan tanah dikembangkan pada 31 Desember 2011 seluas 124.844 m² yang terletak di desa Peusar, Kec. Penongan yang berlokasi
masih dalam Kawasan Industri Millenium.
27
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
6. PERSEDIAAN (Lanjutan)
Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut :
31 Maret 2012
(dalam m²)
(dalam unit)
31 Desember 2011
(dalam m²)
(dalam unit)
Saldo awal Bangunan Gudang dan Rumah toko
dalam pengembangan
Pembangunan Gudang dan Ruko
Penjualan Bangunan Gudang dan Ruko
unit selesai (Catatan 24)
26.509
74 unit
16.193
53 unit
(3.200)
(11 unit)
20.867
(10.551)
55 unit
(34 unit)
Jumlah
23.309
63 unit
26.509
74 unit
7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini merupakan tanah mentah dan belum dikembangkan perusahaan. Tanah belum dikembangkan terletak di Desa Ranca Iyuh
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, di Desa Kadu Agung dan Desa Matagara serta di Desa Margasari, Kecamatan Panongan - Cikupa,
Kabupaten Tangerang, tanah belum dikembangkan tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium, dan nilai tanah tersebut
merupakan harga pembelian / biaya pembebasan yang masih berupa tanah mentah, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH).
Dengan saldo tanah belum dikembangkan pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing
adalah tanah yang terletak di desa Ranca Iyuh seluas 90,56 Ha, di desa Matagara, desa Kadu Agung pada 31 Desember 2011 seluas 67,20
Ha, serta desa Matagara seluas 12,71 Ha, serta desa Margasari seluas 22,08 Ha, dengan rincian perolehan tanah sebagai berikut :
Saldo Awal
Desa Ranca Iyuh
Desa Kadu Agung
Desa Matagara
Desa Margasari
Surat Perijinan lokasi, Aspek tanah dan PBB
Jumlah - tanah belum dikembangkan
31 Maret 2012
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
90,56
32.770.712.500
67,20
47.218.944.000
12,71
8.696.006.000
22,08
8.286.684.000
22.626.232.610
192,55
119.598.579.110
31 Desember 2011
Luas tanah (Ha)
Biaya pembebasan
90,56
67,20
12,71
22,08
-
32.770.712.500
47.218.944.000
8.696.006.000
8.286.684.000
8.978.186.000
192,55
105.950.532.500
Penambahan perolehan tanah belum dikembangkan dari penggunaan dana IPO (Catatan 20) efektif tanggal 30 November 2009 terletak di
desa Kadu agung, Matagara serta desa Margasari, Kecamatan Cikupa-Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit.
8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH
Akun tersebut merupakan pengeluaran perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank ) pada periode dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2012
Lokasi tanah dan luas
Desa Kaduagung dan Margasari
Desa Peusar
Jumlah
28
31 Desember 2011
4.662.650.000
5.200.000.000
553.450.000
-
9.862.650.000
553.450.000
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH (Lanjutan)
Seluruh tanah tersebut telah dalam pengawasan perusahaan. Uang muka pembelian tanah tersebut akan direklas ke akun tanah belum
dikembangkan setelah proses pemindahan hak milik (SPH) dari tanah tersebut diperoleh perusahaan.
9. UANG MUKA dan BIAYA BAYAR DIMUKA
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
a. Uang muka
Uang muka proyek
Uang muka sewa alat berat
b. Biaya dibayar dimuka
Perusahaan
Asuransi
Biaya PUT I
Jumlah - uang muka dan biaya bayar dimuka
31 Desember 2011
135.000.000
12.000.000
147.000.000
-
152.656.243
366.632.429
193.832.530
856.029.295
519.288.672
1.049.861.825
666.288.672
1.049.861.825
-
Saldo Biaya bayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada 31 maret 2012 dan 31 Desember 2011 merupakan biaya
untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya (Catatan 34a).
10. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2012
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aset Kerjasama Operasi
Bangunan kantor
Entitas Anak (PT MP)
Peralatan kantor
Jumlah
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2012
155.798.100
1.592.515.354
3.565.246.287
7.718.900.300
89.942.000
-
-
155.798.100
1.682.457.354
3.565.246.287
7.718.900.300
5.546.796.302
76.130.000
-
5.622.926.302
38.452.950
-
-
38.452.950
18.617.709.293
166.072.000
-
18.783.781.293
29
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Maret 2012
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aset Kerjasama Operasi
Bangunan kantor
Entitas Anak (PT MP)
Peralatan kantor
Jumlah
Nilai Buku
31 Desember 2011
Biaya perolehan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aset Kerjasama Operasi
Bangunan kantor
Bangunan dalam pelaksanaan
Bangunan kantor
Entitas Anak (PT MP)
Peralatan kantor
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Perusahaan
Pemilikan langsung:
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Alat berat
Aset Kerjasama Operasi
Bangunan kantor
Entitas Anak (PT MP)
Peralatan kantor
Jumlah
Nilai Buku
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2012
46.739.431
910.957.695
723.111.622
3.113.025.108
3.894.953
69.652.162
69.478.920
112.735.821
-
50.634.384
980.609.857
792.590.542
3.225.760.929
186.000.374
241.215.634
-
427.216.008
15.206.167
2.403.309
-
17.609.476
4.995.040.397
13.622.668.896
499.380.799
-
5.494.421.196
13.289.360.097
1 Januari 2011
Pengurangan /
Reklasifikasi
Penambahan
155.798.100
1.027.117.184
4.027.026.853
7.718.900.300
565.398.170
1.328.318.182
-
-
31 Desember 2011
1.790.098.748
-
155.798.100
1.592.515.354
3.565.246.287
7.718.900.300
789.586.863
(4.757.209.439) *)
5.546.796.302
3.045.184.710
1.712.024.729
4.757.209.439 *)
-
38.452.950
-
-
38.452.950
16.012.480.097
4.395.327.944
1.790.098.748
18.617.709.293
31.159.621
644.917.444
1.120.736.032
2.148.162.572
15.579.810
266.040.251
438.027.184
964.862.536
835.651.594
-
46.739.431
910.957.695
723.111.622
3.113.025.108
-
186.000.374
-
186.000.374
5.592.930
9.613.237
-
15.206.167
3.950.568.599
12.061.911.498
1.880.123.392
835.651.594
4.995.040.397
13.622.668.896
30
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT
Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra
Maparya, PT Asuransi MSIG Indonesia dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun dan periode dan tahun
yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp.3.318.050.000. Pihak manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan
tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak
ketiga (Catatan 9 dan 18).
Bangunan dalam pelaksanaan (BDP), merupakan untuk pembiayaan pembangunan gedung kantor perusahaan diatas tanah seluas 226 m²
yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Pemilik Tanah atas Bangunan tersebut milik Ny.
Henny Halim, yang telah menyerahkan Hak BOT untuk mendirikan bangunan kantor dan fasilitas penunjang, dan Perusahaan diberikan oleh
Ny. Henny Halim untuk Hak Melakukan Pengelolaan (HMP) selama 20 (dua puluh) tahun, dan setelah habis masa 20 tahun Hak BOT dan HMP
perusahaan menyerahkan bangunan dan fasilias penunjang ke Pemilik Tanah (Ny. Henny Halim). Dan pada periode bulan April 2011
pembangunan gedung kantor di Jalan Kramat I No. tersebut telah selesai dan terhitung periode tersebut dilakukan penyusutan untuk selama 20
tahun (Catatan 2q dan 30c).
Pada bulan Maret 2011 perusahaan mendapat penggantian Klaim dari Asuransi untuk 1 unit kendaraan Kijang Innova V-MT 2007 dengan
harga perolehan Rp205.600.000, dan akumulasi penyusutan saat penjualan (Rp.96.375.000), dengan harga penggantian dari Asuransi
sebesar Rp.170.800.000, jadi Perusahaan memperoleh keuntungan atas penggatian tersebut sebesar Rp.61.575.000, dan Penjualan Aset
tetap lainnya berupa 3 unit kendaraan (Catatan 28).
Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 19).
Berikut ini penjualan Aset tetap untuk Kendaraan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Catatan 28) sebagai berikut;
31 Maret 2012
31 Desember 2011
-
Harga perolehan kendaraan yang dijual
Akumulasi penyusutan kendaraan yang dijual
Nilai buku kendaraan yang dijual
Harga jual - bersih
Jumlah - Kerugian penjualan aset tetap (kendaraan)
1.790.098.748
(835.651.594)
954.447.154
749.433.664
(205.013.490)
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari ;
Perusahaan
Uang jaminan
Entitas Anak
PT Millennium Power
Uang jaminan
PT Milwater Pratama Mandiri
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (WTP)
Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional
PT Citra Permai Pesona
Biaya pra-operasi (Perijinan / Akta)
Jumlah - aset tidak lancar lainnya
31 Desember 2011
22.533.000
7.803.000
4.000.000
4.000.000
293.993.400
2.000.000.000
202.092.000
2.000.000.000
10.000.000
10.000.000
2.330.526.400
2.223.895.000
Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) sebesar Rp2.000.000.000 (dua milyar Rupiah) merupakan biaya
perijinan usaha dan keperluan lainnya dalam pra-operasional.
31
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
12. UTANG USAHA
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Akun ini merupakan utang pihak ketiga kepada :
PT Setia Konindo Pratama
PT Palu Mas Sejati
PT Medco Sarana Kalibaru
PT Nindo Mitra Makmur
PT. Nindo Global Nusantara
PT. Maya Mitra Sejati
PT Global Artha Borneo
PT Andalan Panca Mandiri
Lain-lain
3.403.034.983
229.790.000
283.019.292
236.247.000
281.707.250
587.285.403
13.170.950
69.923.557
1.012.893.891
145.281.500
90.508.000
143.806.600
147.200.640
126.984.000
30.709.575
400.881.931
Jumlah - utang usaha
5.104.178.435
2.098.266.137
Akun utang usaha merupakan utang atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko kepada Subkontraktor dan supplier lainnya sebagai pihak ketiga dan utang usaha untuk keperluan kantor.
13. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
a. Dana titipan
PT Tiga Delapan Sentosa
PT Power Steel Indonesia
Tn. Zhao Chun Hui
PT. Nindo Global Nusantara
Suprihatin Njoman
Pemesanan Gudang (Booking fee)
Lain-lain
Jumlah
b. Uang Jaminan (deposit)
Jaminan Kontraktor Kawasan Industri Millennium
PT Indo Asia Tirta Manunggal
PT Pilar Teguh Utama
PT Indonesia Stanley Electric
PT Sriwijaya Sukses Sejahtera
Lain-lain
Jumlah
Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan
31 Desember 2011
665.870.546
7.537.896
183.000.000
100.000.000
255.034.928
350.720.000
190.812.428
688.400.000
7.537.896
183.000.000
1.752.975.798
1.432.017.176
30.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
40.200.000
30.000.000
7.000.000
7.000.000
5.000.000
5.000.000
33.200.000
89.200.000
87.200.000
1.842.175.798
1.519.217.176
550.720.000
2.359.280
Dana titipan sebagian besar (mayoritas) merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan
belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
Utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan yang Perusahaan terima dari pihak sub-kontraktor dan tenant yang ada di kawasan
industri.
32
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
14. UTANG PIHAK HUBUNGAN BERELASI
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi ;
PT Bumi Citra Investindo
15.830.112.000
-
Jumlah
15.830.112.000
-
Utang pihak berelasi pada 31 Maret 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, dan sesuai Perjanjian Pinjaman Modal kerja tanggal 5 Januari
2012 dengan Jangka waktu pengembalian pinjaman 1 (satu) tahun atau maksimal sampai bulan Desember 2012 dengan batas / plafon
pinjaman sebesar Rp.20.000.000.000 (dua puluh miliyar Rupiah) dan sesuai Perjanjian dalam Pasal 4 Pihak pemberi pinjaman tidak menuntut
Jaminan dan tidak mengenakan bunga atas pinjaman tersebut. (Catatan 29).
Dana pinjaman tersebut untuk penambahan Modal kerja yaitu Pembebasan tanah dikembangkan di desa Peusar dan pembayaran Uang muka
pembebasan tanah desa Kaduagung dan Margasari serta untuk keperluan pembanyaran Biaya SK Perijinan dan Aspek pengembangan tanah
untuk properti Kawasan seluas 1.800 Ha (Catatan 6, 7 dan 8).
15. PERPAJAKAN
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
a. Pajak dibayar dimuka
Perusahaan
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan
hak tanah dan bangunan (PHATB)
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah - pajak dibayar dimuka
b. Utang Pajak
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan pasal 21
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan pasal 4 (2) jasa kontruksi
Pajak Penghasilan non final (PPh pasal 29)
Pajak Penghasilan pasal 25
Pajak Penghasilan final atas Pengalihan
hak tanah dan bangunan (PHATB)
Entitas Anak (PT MP)
Pajak Penghasilan pasal 23
Jumlah - utang pajak
31 Desember 2011
770.520.760
577.496.751
4.500.000
3.000.000
775.020.760
580.496.751
104.659.926
35.810.492
13.067.994
28.210.538
44.755.628
2.708.362
271.198.876
214.156.844
12.120.513
76.080.297
1.422.923
19.594.400
47.600.050
550.000
250.000
229.762.940
642.423.903
Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan setoran atas pencatatan penerimaan / penerimaan sebagai Uang muka
penjualan dan belum dicatat sebagai penjualan / pengalihan tanah kapling siap bangun (kasiba) dan penjualan bangunan dalam tahun
berjalan (Catatan 17).
33
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode tiga bulan
yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut :
31 Maret 2012
(tiga bulan)
Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan
(komersial)
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
atas pendapatan final
2011
(satu tahun)
31 Maret 2011
(tiga bulan)
2.695.002.387
5.409.564.552
728.888.370
(2.486.596.073)
(4.659.786.147)
(525.711.928)
Taksiran Laba konsolidasi sebelum Pajak atas
penghasilan non final
Bagian kerugian Entitas Anak
208.406.314
749.778.405
203.176.442
50.943.309
69.660.254
19.737.577
Taksiran Laba Perusahaan sebelum Pajak atas
penghasilan non final
Koreksi fiskal non final :
Beban jamuan
Sumbangan
Beban pajak
Beban lain-lain
259.349.623
819.438.659
222.914.019
3.895.957
788.935
1.865.661
1.445.333
4.765.756
6.256.877
180.177.144
3.182.375
7.995.886
194.382.153
5.698.211
397.196
377.833
6.473.240
267.345.509
1.013.820.812
229.387.259
66.836.380
253.455.200
57.346.810
(19.594.400)
(3.535.754)
(235.133.600)
(13.990.781)
(28.435.500)
(4.253.780)
(373.521)
(2.907.896)
(333.760)
Jumlah - kredit pajak
(23.503.675)
(252.032.277)
(33.023.040)
Taksiran - Kurang / (Lebih) bayar Utang Pajak
penghasilan non final
Taksiran Penghasilan final atas PHATB (Catatan 25)
43.332.705
1.422.923
24.323.770
16.451.240.000
55.368.904.547
10.838.786.365
Jumlah koreksi fiskal
Taksiran Penghasilan kena pajak non final
Taksiran Pajak penghasilan non final
Kredit pajak non final :
Setoran PPh pasal 25
Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak
jasa pemeliharaan lingkungan)
Potongan PPh pasal 22
Taksiran Pajak penghasilan final atas PHATB
Kredit pajak:
Setoran Pajak PPh final atas PHATB
822.562.000
2.768.445.227
541.939.318
(819.853.638)
(2.720.845.177)
(541.939.318)
Jumlah kredit pajak
(819.853.638)
(2.720.845.177)
(541.939.318)
2.708.362
47.600.050
-
Jumlah Kurang bayar / utang pajak penghasilan final atas PHATB
34
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Untuk perhitungan Pajak penghasilan pada tahun buku 2009, sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tertanggal
4 November 2008 tentang “Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan, Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.
e. Perubahan Peraturan Perpajakan
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang
Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur
wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final
sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana
dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif
sejak 1 Januari 2009.
Perubahan tarif pajak penghasilan badan non final dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28%
untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Akun ini terdiri dari :
Perusahaan
Gaji, bonus dan tunjangan karyawan
Lain-lain
2.785.347.805
49.600.000
2.389.734.493
-
Jumlah - biaya masih harus dibayar
2.834.947.805
2.389.734.493
Akun saldo hutang Gaji, komisi dan tunjangan karyawan untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 diatas
merupakan hutang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan.
35
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
17. UANG MUKA PENJUALAN
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari :
Uang muka penjualan Kasiba
PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur
PT Tanesha Wahanamas (Bp. Sen Siong)
PT. Unicitra Kuartama Lestari
Imam Salim
Suharman Salim
PT Makmur Langgeng Abadi
Uang muka penjualan Bangunan Gudang
Agustinus Romli
PT YKL Indonesia
PT Sahabat Sukses Plastik
Suyatno
PT Anantha Berkat Jaya
Sukari
So Sun Hie
Rudi Tjahyadi Gunawan
Ibu Lian Lie Ba
PT Sukses Makmur Plasindo
Setiawan Basuki
PT Anantha Berkat Jaya
Sony Hidayat Chuhairy
Uang muka penjualan Bangunan Rumah toko (Ruko)
PT Midplast Tritunggal Perkasa
Suroto ST
Jumlah - uang muka penjualan
31 Desember 2011
3.248.000.000
2.291.972.224
2.045.000.000
544.318.000
390.635.635
211.800.000
1.640.800.000
1.416.855.556
1.226.000.000
462.000.000
774.352.350
1.747.558.260
517.554.989
529.914.060
439.528.728
604.890.000
521.347.320
544.973.722
356.947.500
2.860.616.970
1.176.816.060
528.856.362
438.109.091
346.749.000
367.146.000
325.777.455
282.443.636
185.250.000
583.437.000
-
15.416.042.788
11.193.607.130
-
Akun ini merupakan penerimaan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang
sampai tanggal laporan posisi keuangan proses penjualan yang belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka penjualan setelah
diselesaikannya perikatan jual beli (AJB) dan pelanggan telah menyelesaikan pembayaran liabilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar
10% dari nilai cicilan / uang muka yang telah diterima dan liabilitas atas Pajak final PAHTB (Catatan 14), serta Perusahaan telah mengalihkan
risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli setelah transaksi penjualan dan Perusahaan tidak lagi berliabilitas atau terlibat
secara signifikan dengan unit bangunan tersebut atau Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga Perusahaan tidak berliabilitas lagi
untuk menyelesaikan kavling tanah tersebut (Catatan 25).
Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut :
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Kasiba :
50% - 99%
20% - 49%
< 20%
7.584.972.224
211.800.000
934.953.635
4.283.655.556
-
Bangunan - Gudang dan Rumah toko ;
50% - 99%
20% - 49%
2.187.086.988
4.497.229.941
3.972.910.332
2.937.041.242
15.416.042.788
11.193.607.130
Jumlah
36
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
18. UTANG CICILAN / PEMBELIAN ASET TETAP
31 Maret 2012
Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan dan
alat berat kepada ;
PT BTMU-BRI Finance
PT ORIX Indonesia Finance
PT Balimor Finance
31 Desember 2011
265.211.410
91.440.000
862.545.000
322.043.410
109.728.000
972.462.500
Jumlah
Bunga cicilan
1.219.196.410
(114.923.144)
1.404.233.910
(149.215.771)
Nilai tunai - Liabilitas (utang)
Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun
1.104.273.266
(662.775.310)
1.255.018.139
(643.605.682)
441.497.956
611.412.457
Jumlah - Utang jangka panjang
Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang cicilan) dengan
jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan, dan PT Tiga Berlian Auto Finance jatuh tempo
bulan Oktober 2011. Pada tahun 2010 tambahan utang pembelian 2 unit kendaraan pada PT BTMU-BRI Finance dan PT Orix Indonesia
Finance untuk jangka waktu cicilan 36 bulan dan berakhir masing-masing pada bulan Mei 2013 dan Juni 2013, dan penambahan pembelian
utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit kendaraan masingmasing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Mei 2014 (Catatan 10).
19. UTANG BANK
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari :
PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas ;
Pinjaman Rekening koran (PRK)
Pinjaman Angsuran Berjangka
Pinjaman Fasilitas P. Askep
PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ;
Kredit Investasi Pembangunan Gudang
470.859.233
1.493.756.858
12.500.000.000
471.094.690
1.746.400.603
12.500.000.000
18.000.000.000
18.000.000.000
Jumlah - utang bank
32.464.616.091
32.717.495.293
Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank
Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep
menjadi Rp.12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009,serta Surat
Persetujuan Perpanjangan Fasilitas 026/MKT/KP/I/2010 tanggal 18 Jaunari 2010, dan Addendum Perpanjangan Perjanjian Pemberian Fasilitas
Perbankan No. 004/PA-P/BCI/KP/I/2010 untuk Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) dan No.003/PRK-P/BCI-KP/I/2010 untuk Fasilitas PRK dari PT
Bank Capital Indonesia, Tbk.
37
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
18. UTANG BANK (Lanjutan)
Atas Fasilitas Pinjaman yang telah diterima Perusahaan secara keseluruhan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., terakhir berdasarkan Surat
Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat Persetujuan Penukaran Jaminan No.
006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal
25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan untuk "Perputaran Modal Kerja", dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk Perpanjangan
Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ;
a. Fasilitas perpanjangan kredit
: - Pinjaman Aksep sebesar Rp.12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah),
: - Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp.500.000.000 (lima ratus juta Rupiah).
: 15% / p.a (floating)
Tingkat suku bunga
Provisi
: 1% / p.a
Jangka waktu fasilitas
: 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013
Jaminan / Agunan kredit dan penggantian jaminan ;
i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di Jl. Walet
Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara,
ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas.
iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No.
427/Kwitang a/n. Henny Halim.
iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung,
Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw.
v. Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln. Desa
RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat.
b. Penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No. 154/MKT/KP/VI/2010
tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No. 058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni
2010.
Jenis fasilitas
Jumlah fasilitas
Tingkat suku bunga
Provisi
Jangka waktu kredit
:
:
:
:
:
Pinjaman Angsuran Berjangka
Rp.3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah)
22% p.a
2,5 % flat
36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013
Fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk
Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat Persetujuan
Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
-
Jenis kredit
Plafon Kredit
Jangka waktu kredit
Tingkat Suku bunga dan provisi kredit
Penggunaan Dana fasilitas kredit
- Jaminan kredit
: Fasilitas Kredit Investasi,
: Rp.18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah),
: 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2012,
: Suku bunga 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit,
: Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor
beton Jalan Millenium 2A.
: Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611
m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang.
38
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
19. UTANG BANK (Lanjutan)
Persetujuan Pihak Bank kepada Perusahaan untuk melakukan Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Hutang Wajib Konversi yang
dikeluarkan oleh PT Gunung Besi Utama (GBU), sesuai Surat No. 0221/W09-ADM/2012 tanggal 25 Januari 2012.
Negative convenan atas fasilitas pinjaman tersebut memberikan persetujuan dalam rangka Pernyataan Pendaftaran PUT 1, sebagai berikut :
a. Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Utang Wajib Konversi yang dikeluarkan oleh PT Gunung Besi Utama,
b. Mendapatkan Pinjaman dari PT Bank Central Asia, Tbk,
c. Mengadakan RUPS dengan Berita acara merubah Anggaran Dasar Perusahaan, Permodalan, Susunan Direksi, Komisaris dan Pemegang
saham,
d. Memperbolehkan Pembagian deviden.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA
31 Maret 2012
Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain :
a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian aktuaria bersih yang diakui
Jumlah
b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Liabilitas - bersih
c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Beban tahun berjalan (Catatan 27)
Pembayaran tahun berjalan
Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja
31 Desember 2011
204531459
79509370
98210433
722.516.890
262.747.704
28.761.148
382.251.262
1.014.025.742
5.287.621.104
(2.212.535.327)
4.804.409.289
(2.111.574.774)
3.075.085.777
2.692.834.515
2.692.834.515
382.251.262
-
1.725.094.973
1.014.025.742
(46.286.200)
3.075.085.777
2.692.834.515
Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti
kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003
tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
Jumlah beban imbalan kerja perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi
keuangan pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan
menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut;
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Usia pensiun
Tabel Mortalita
31 Maret 2012
31 Desember 2011
6,59%
10,00%
55 Tahun
CSO-1958
6,62%
10,00%
55 Tahun
CSO-1958
Jumlah karyawan perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang berhak atas
Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 94 orang dan 79 orang (Catatan 27).
39
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
21. MODAL SAHAM
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra Transferindo,
berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan kepemilikan diatas 5% (lima
persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 30 Desember 2011 (Catatan 22) :
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir 31 Maret 2012, sebagai
berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Bumi Citra Investindo
Heru Hidayat
Masyarakat
Jumlah
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
(Rupiah)
749.750.000
87.929.000
591.276.025
52,47%
6,15%
41,38%
74.975.000.000
8.792.900.000
59.127.602.500
1.428.955.025
100,00%
142.895.502.500
Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2011, sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Bumi Citra Investindo
Heru Hidayat
Masyarakat
Jumlah
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah
(Rupiah)
749.750.000
87.929.000
591.256.000
52,47%
6,15%
41,38%
74.975.000.000
8.792.900.000
59.125.600.000
1.428.935.000
100,00%
142.893.500.000
22. WARAN
Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma Waran seri I
sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat ditukar dengan satu lembar
saham biasa pada harga Rp.110 per saham, dengan nominal Rp.100 per lembar untuk pelaksanaan Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010
sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri
I yang telah dikonversikan sebanyak 228.955.025 dan 228.935.000 lembar (Catatan 21).
Exercise atas Waran seri I sampai tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 yang belum ditempatkan sebanyak 16.044.975
lembar saham dan 16.065.000 lembar saham.
23. AGIO SAHAM
31 Maret 2012
Akun ini terdiri dari
Agio saham Penawaran saham perdana
Agio saham pelaksanaan excersice Waran Seri I
Dikurangi ; Biaya emisi
Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana
Jumlah - bersih Agio saham
40
31 Desember 2011
5.000.000.000
2.289.550.250
5.000.000.000
2.289.350.000
7.289.550.250
7.289.350.000
(2.459.048.733)
(2.459.048.733)
4.830.501.517
4.830.301.267
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
24. LABA BERSIH PERSAHAM
Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut :
31 Maret 2012
(tiga bulan)
Laba - bersih tahun berjalan pemegang saham Entitas induk
Lembar saham :
Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar
Ditambah :
Asumsi pelaksanaan waran
Jumlah ekuivalen saham
Laba persaham dasar
Laba persaham dilusian
31 Maret 2011
(tiga bulan)
1.812.556.240
59.299.628
1.428.952.371
1.201.064.000
160.911.205
121.406.210
1.589.863.576
1.322.470.210
1,27
1,14
0,05
0,04
25. PENJUALAN
31 Maret 2012
(tiga bulan)
31 Maret 2011
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
Penjualan kepada Pihak ketiga ;
Tanah (Kavling siap bangun)
Bangunan (Gudang dan Ruko)
5.062.500.000
11.388.740.000
2.363.636.365
8.475.150.000
Jumlah - penjualan
16.451.240.000
10.838.786.365
Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) sebagai berikut :
Tanah
Luas tanah kasiba dan bangunan (M²)
Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS)
Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²)
Luas bangunan Rumah RSS jual ke karyawan(m²)
41
12.486
10.066
3.200
-
2.628
-
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
25. PENJUALAN (Lanjutan)
Luas Tanah
(dalam m²)
Nama Pelanggan
31 Maret 2012 (tiga bulan)
Tanah / kavling siap bangun
Pihak ketiga
PT Sumber Jaya Utama
Bangunan - Gudang dan Ruko
Pihak ketiga
Bangunan Gudang
PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big )
Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big )
Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big )
PT. Anantha Berkat Jaya
Rudi Tjahyadi Gunawan
Bp. Suyatno
Bangunan Rumah toko (Ruko)
PT Midplast Tritunggal Perkasa
Jumlah - Penjualan 31 Maret 2012 (tiga bulan )
31 Maret 2011 (tiga bulan)
Tanah / kavling siap bangun ; Pihak ketiga
PT Sunjin Blue Thread
Bangunan - Gudang dan Ruko
Pihak ketiga
Edo Krisna Lesmana (Gud S-Big A12 no.1)
PT. Kreasi Warna Prima (Gud S-Big A12 no.2)
Yahya Minto Mulya (James) (Gud S-Big A12 no.10)
Agustinus Romli (Gud S-Big Blok A12 No.3)
Firdaus (Gud S-BIG Blok A11 No.24 & 25)
Troy Hartono Sabini - S-Big (Blok A12 No. 8,9)
Bp. Ariyanto - S-Big (Blok A11 No. 26)
Jumlah - Penjualan 31 Maret 2011 (tiga bulan )
Total
Harga Jual
6.750
6.750
-
5.062.500.000
5.062.500.000
1.680
924
1.040
922
480
480
876
584
584
292
292
292
2.936.640.000
2.379.650.000
2.543.450.000
1.204.800.000
851.200.000
798.000.000
210
5.736
280
3.200
675.000.000
11.388.740.000
12.486
3.200
16.451.240.000
Luas Tanah
(dalam m²)
Nama Pelanggan
Luas Bangunan
(dalam m²)
Luas Bangunan
(dalam m²)
Total
Harga Jual
4.990
4.990
-
2.363.636.365
2.363.636.365
795
480
480
480
1.328
975
538
5.076
292
292
292
292
584
584
292
2.628
1.100.000.000
904.400.000
851.200.000
851.200.000
1.996.800.000
1.821.550.000
950.000.000
8.475.150.000
10.066
2.628
10.838.786.365
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai
pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak penghasilan sebesar 1%
dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 (Catatan 15).
Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah kavling
siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak
termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 15).
42
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
26. BEBAN POKOK PENJUALAN
31 Maret 2012
(tiga bulan)
31 Maret 2011
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
Tanah (Kavling siap bangun)
Bangunan (Gudang dan Ruko)
3.572.244.600
4.738.906.573
1.888.381.600
4.372.627.737
Jumlah - beban pokok penjualan
8.311.151.173
6.261.009.337
1.655.462.500
115.527.642
402.108.891
489.104.127
400.994.460
509.046.980
3.572.244.600
1.016.916.594
114.190.929
197.707.220
352.934.265
129.639.585
76.993.007
1.888.381.600
483.008.425
518.317.308
343.238.750
1.317.548.250
2.076.793.840
2.910.748.737
1.461.879.000
-
4.738.906.573
8.311.151.173
4.372.627.737
6.261.009.337
Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 6) :
Tanah dalam pengembangan
Biaya perolehan tanah
Pematangan tanah
Cutt dan fill
Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya.
Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning
Lain-lain
Bangunan dalam pengembangan
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12
Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11
Bangunan Gudang S-Big Blok A.24
Bangunan Gudang S-Big Blok E.2
Jumlah harga pokok penjualan
43
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
27. BEBAN USAHA
31 Maret 2012
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
Beban pemasaran:
Promosi dan iklan
Beban pemasaran / marketing
31 Maret 2011
(tiga bulan)
2.023.415
493.537.200
11.367.680
325.163.591
495.560.615
336.531.271
1.954.061.984
31.849.901
32.007.686
382.251.262
496.977.490
166.300.394
190.610.337
33.676.000
82.848.813
35.909.125
44.385.087
24.000.000
83.173.188
79.636.423
122.865.000
61.057.269
163.305.316
1.473.469.662
25.903.050
19.417.699
416.738.759
179.182.909
191.660.395
12.490.000
38.740.055
41.781.465
39.377.542
67.200.000
42.759.244
143.500.000
12.177.620
49.197.174
Jumlah
Entitas Anak
Gaji dan tunjangan
Sewa
Jasa profesional
Penyusutan
Listrik, telepon, internet dan air
Lain-lain
3.984.915.275
2.753.595.574
47.400.000
2.403.309
470.000
50.273.309
8.000.000
8.009.167
2.403.310
1.020.596
214.504
19.647.577
Jumlah beban umum dan administrasi
4.035.188.584
2.773.243.151
Jumlah - beban usaha
4.530.749.199
3.109.774.422
Jumlah beban pemasaran
Beban umum dan administrasi
Perusahaan
Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan
Pengobatan
Jamsostek
Beban imbalan pasca kerja (Catatan 20)
Penyusutan (Catatan 10)
Representative dan jamuan
Listrik, telepon dan internet
Sumbangan
Perbaikan dan pemeliharaan
Perlengkapan kantor
Asuransi
Sewa
Transportasi dan perjalanan dinas
Beban pajak
Jasa profesional
Fotocopy dan cetak
Lain-lain
44
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
31 Maret 2012
(tiga bulan)
Akun ini terdiri dari :
a. Pendapatan lain-lain
Jasa giro dan bunga deposito
Jasa pemeliharaan lingkungan
Pemasangan line telepon
Pendapatan sewa alat berat
Pendapatan sewa gudang
Pendapatan lain-lain
b. Beban lain-lain
Perusahaan
Beban bunga pinjaman bank (Catatan 19)
Provisi dan biaya administrasi bank
Beban bunga pembiayaan (Catatan 18)
Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 10)
Keuntungan (kerugian) selisih kurs
Lain-lain
Entitas Anak
Biaya administrasi bank
31 Maret 2011
(tiga bulan)
7.916.433
394.842.460
402.758.893
5.284.667
281.675.485
12.500.000
62.600.000
18.125.000
5.324.196
385.509.348
(1.147.823.998)
(134.722.826)
(34.292.627)
93.317
-
(859.716.843)
(329.130.067)
(34.345.353)
61.575.000
(248.762)
(33.167.559)
(350.000)
(90.000)
(1.317.096.134)
(1.195.123.584)
(914.337.241)
(809.614.236)
Jumlah - beban lain-lain
29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI
Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3 dan14) :
Hubungan Berelasi
Jenis transaksi berelasi
31 Maret 2012
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia
Perusahaan Affiliasi
Rekening Giro bank (Catatan 3)
Liabilitas (Utang pihak berelasi)
PT Bumi Citra Investindo
Pemegang saham
Pinjaman Modal kerja jangka pendek
31 Desember 2011
Aset (Bank)
PT BPR Danatama Indonesia
Perusahaan Affiliasi
Rekening Giro bank (Catatan 3)
45
Jumlah Transaksi (Rp)
135.419.049
15.830.112.000
134.261.381
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI (Lanjutan)
Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas pihak hubungan berelasi diperbandingan dengan Total aset dan liabilitas
konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut :
31 Maret 2012
Aset
PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 3)
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset
Liabilitas
Utang pihak hubungan berelasi (Catatan 14)
Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah liabilitas
31 Desember 2011
135.419.049
0,05%
134.261.381
0,06%
15.830.112.000
20,32%
-
30. PERJANJIAN PENTING
Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain :
a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam
pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota Kesepahaman
tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah
menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 30 Ha
(Catatan 6).
b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik
sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No.
14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 10
dan 2q) , dengan perjanjian sebagai berikut (Catatan 10) :
1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung
2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk
gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT.
3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan"
diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif.
4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta
fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu
Pengelolaan.
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga.
Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal
memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan
pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan
pengelolaan
atas piutangnya.
Instrumen keuangan
Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
46
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Resiko ini bagi perusahaan relatif kecil, mengingat perusahaan tidak memiliki
piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing.
c. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari hutang bank yang diperoleh perusahaan.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi
pengeluaran jangka pendek.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen
Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
e. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan perusahaan
terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut.
Pengelolaan Risiko Modal
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan
usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan
untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal,
Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau menambah/mengurangi jumlah hutang. Perseroan mengelola
risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio hutang terhadap EBITDA .
Rasio hutang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA . Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan
laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih dan beban
penyusutan.
32. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI REVISI LAIN DAN INTERPRETASI
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perseroan dan entitas anak juga telah menerapkan standar akuntansi revisi
berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 10 (Revisi/ Revised 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK No. 18 (Revisi/ Revised 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK No. 24 (Revisi/ Revised 2010) : Imbalan Kerja
PSAK No. 34 (Revisi/ Revised 2010) : Kontrak Konstruksi
PSAK No. 46 (Revisi/ Revised 2010) : Pajak Penghasilan
PSAK No. 50 (Revisi/ Revised 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK No. 53 (Revisi/ Revised 2010) : Pembayaran Berbasis Saham
PSAK No. 56 (Revisi/ Revised 2010) : Laba per Saham
PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK No. 15 : PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
47
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
32. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI REVISI LAIN DAN INTERPRETASI (Lanjutan)
•
•
•
•
ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas
ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
ISAK No. 23 : Sewa Operasi - Insentif
ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
33. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan
posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk
liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat
tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length . Tabel
dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
Aset keuangan :
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Persediaan
Tanah belum dikembangkan
Uang muka tanah
Liabilitas Keuangan :
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Utang pembelian kendaraan
Utang bank
Utang pihak hubungan berelasi
Uang jaminan
31 Maret 2012
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
31 Desember 2011
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
3.516.338.961
11.574.995.620
656.333.988
100.471.874.478
119.598.579.110
9.862.650.000
245.680.772.156
3.516.338.961
11.574.995.620
656.333.988
100.471.874.478
119.598.579.110
9.862.650.000
245.680.772.156
1.845.520.010
12.986.350.098
387.553.988
98.341.234.146
105.950.532.500
553.450.000
220.064.640.742
1.845.520.010
12.986.350.098
387.553.988
98.341.234.146
105.950.532.500
553.450.000
220.064.640.742
5.104.178.435
1.752.975.798
2.834.947.805
1.104.273.266
32.464.616.091
15.830.112.000
89.200.000
59.180.303.395
5.104.178.435
1.752.975.798
2.834.947.805
1.104.273.266
32.464.616.091
15.830.112.000
89.200.000
59.180.303.395
2.098.266.137
1.432.017.176
2.389.734.493
1.255.018.139
32.717.495.293
87.200.000
39.979.731.238
2.098.266.137
1.432.017.176
2.389.734.493
1.255.018.139
32.717.495.293
87.200.000
39.979.731.238
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai
wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku bunga efektif
terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
48
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Sesuai Surat penarikan dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Penawaran Umum Terbatas I, No. S.4023/BL/2012 tanggal 9 April 2012
c/q Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa pada Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK), disampaikan hal-hal berikut ;
• Pernyataan Pendaftaran Perseroan belum memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK,
• Pernyataan Pendaftaran Perseroan menggunakan Laporan Keuangan Per 30 September 2011 yang mana sesuai ketentuan masa
berlaku laporan keuangan berakhir pada tanggal 31 Maret 2012, dengan demikian pada 1 April 2012 laporan keuangan Perseroan tidak
berlaku lagi,
• Perseroan dapat menarik dokumen Pernyataan Pendaftaran beserta berikut dokumen pendukung lainnya,
• Informasi selanjutnya bahwa jika Perseroan bermaksud melanjutkan proses Pernyataan Pendaftaran, maka wajib mengajukan kembali
Pernyataan Pendaftaran sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Sesuai Surat dari PT Bank Central Asia, Tbk No. 0221/W09-ADM/2012 tanggal 25 Januari 2012, mengenail Perihal Persetujuan Pihak Bank
kepada Perusahaan untuk melakukan Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Hutang Wajib Konversi yang dikeluarkan oleh PT
Gunung Besi Utama (GBU), dengan syarat dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan perkreditan di Bank BCA.
35. REKLASIFIKASI AKUN
Reklasifikasi akun untuk Hak minoritas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim pada tanggal 31 Maret 2011 dan laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian interim untuk periode
yang berakhir tanggal 31 Maret 2012.
Akun-akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif interim untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 yang telah
direklasifiksi sebagai berikut :
31 Maret 2011
Sebelum reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Ekuitas :
Hak minoritas aset bersih entitas anak
Kepentingan non pengendali
Laba rugi komprehensif :
Hak minoritas atas laba bersih entitas anak
Kepentingan non pengendali
3.277.627
-
3.277.627
(197.376)
-
(197.376)
36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan konsoplidasi interim untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 telah disajikan kembali, sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 25 (Revisi 2009) "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi, Dan Kesalahan" , berkaitan dengan pembayaran annual
fee untuk Badan Adminstarsi Efek (BAE) yang dibukukan Perusahaan sebagai beban emisi atas pelaksanaan waran seri 1 (Catatan 23 dan
27).
Akun terkait dengan penyajian kembali laporan keuangan sebagai berikut :
31-Mar-11
Dilaporkan
Disajikan kembali
sebelumnya
3.039.274.422
3.109.774.422
Beban usaha (Catatan 27)
Agio saham (Catatan 23)
Laba periode berjalan
Saldo laba
2.448.091.267
129.602.252
31.075.825.661
49
2.551.591.267
59.299.628
30.972.325.661
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Per 31 Maret 2012
Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
37. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Laporan keuangan konsolidasian interim reklasifikasi akun dengan diterapkannya PSAK No.3 (revisi 2010) yang mulai efektif 1 Januari 2011
dan penambahan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasian interim PT BUMI CITRA PERMAI,
Tbk DAN ENTITAS ANAK dari halaman 1 sampai halaman 50, telah disetujui untuk diterbitkan kembali oleh pihak Manajemen Perusahaan
pada tanggal 29 Juni 2012.
50
Download