PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; 31 MARET 2012 DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; 31 DESEMBER 2011 Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Beserta Laporan Auditor Independen PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM ; PER 31 MARET 2012 DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ; PER 31 DESEMBER 2011 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian Interim Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 1-2 3 04-Jan 5 6 - 50 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 ASET Kas dan setara kas 2c,d; 3,29 3.516.338.961 1.845.520.010 917.504.791 Piutang usaha 2e; 4,25 11.574.995.620 12.986.350.098 9.274.543.963 Piutang lain-lain 5 656.333.988 387.553.988 407.129.696 2f; 6,26 100.471.874.478 98.341.234.146 74.376.685.054 Tanah belum dikembangkan 2g; 7 119.598.579.110 105.950.532.500 89.962.451.500 Uang muka pembelian tanah 2f; 8 9.862.650.000 553.450.000 3.972.700.000 9 666.288.672 1.049.861.825 183.289.321 2l; 15a 775.020.760 580.496.751 549.208.952 13.289.360.097 13.622.668.896 12.061.911.498 2.330.526.400 2.223.895.000 11.803.000 262.741.968.085 237.541.563.214 191.717.227.775 Persediaan Uang muka dan biaya bayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset tetap - bersih 2h,2q; 10,18 (setelah dikurangi - akumulasi penyusutan per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta 1 Januari 2011 masing-masing sebesar Rp.5.494.421.196 dan Rp.4.995.040.397 serta Rp.3.950.568.599) Aset tidak lancar lain-lain 11 JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) Per 31 Maret 2012 Dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha 12 5.104.178.435 2.098.266.137 1.958.921.457 Utang lain-lain 13 1.752.975.798 1.432.017.176 396.370.587 Utang pajak 2l, 15b 229.762.940 642.423.903 511.027.447 Biaya masih harus dibayar 16,27 2.834.947.805 2.389.734.493 2.642.191.501 - - 42.291.664 2k; 17 15.416.042.788 11.193.607.130 14.239.517.275 10,18,28 1.104.273.266 1.255.018.139 916.371.744 19,28 32.464.616.091 32.717.495.293 15.624.748.824 Utang pihak berelasi 2n; 14,29 15.830.112.000 - - Liabilitas imbalan kerja 2m; 20,27 3.075.085.777 2.692.834.515 1.725.094.973 89.200.000 87.200.000 86.200.000 77.901.194.900 54.508.596.786 38.142.735.472 142.895.502.500 142.893.500.000 120.106.400.000 Pendapatan diterima dimuka Uang muka penjualan Utang cicilan pembelian aset tetap Utang bank Uang jaminan 13 Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal dasar Perseroan sebanyak 2.800.000.000 saham biasa, nominal per saham Rp.100 (seratus Rupiah), modal saham ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Maret 2012 sebanyak 1.428.955.025 lembar saham, dan 31 Desember 2011 serta 1 Januari 2011 sebanyak 1.428.935.000 lembar saham dan 1.201.064.000. Agio saham 21, 22 23 4.830.501.517 4.830.301.267 2.551.591.267 35.119.208.000 33.306.651.760 30.913.026.033 182.845.212.017 181.030.453.027 153.571.017.300 1.995.561.167 2.002.513.400 3.475.003 Jumlah Ekuitas 184.840.773.185 183.032.966.428 153.574.492.303 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 262.741.968.085 237.541.563.214 191.717.227.775 Saldo laba Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali 1c Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN KOMPREHENSIF INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret 2012 (tiga bulan) 31 Maret 2011 (tiga bulan) (Disajikan kembali Cat.36) PENJUALAN BERSIH 2k; 25 16.451.240.000 10.838.786.365 2k; 6, 26 8.311.151.173 6.261.009.337 8.140.088.827 4.577.777.028 495.560.615 4.035.188.584 336.531.271 2.773.243.151 Jumlah - Beban usaha 4.530.749.199 3.109.774.422 LABA USAHA 3.609.339.628 1.468.002.606 402.758.893 (1.317.096.134) 385.509.348 (1.195.123.584) (914.337.241) (809.614.236) 2.695.002.387 658.388.370 2l; 15c,25 (822.562.000) (541.939.318) 2l; 15c,28 (66.836.380) - (57.346.810) - (889.398.380) (599.286.128) 1.805.604.007 59.102.242 BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi 2k; 27 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Beban lain-lain 2k; 28 18,19 Jumlah - Pendapatan (beban) lain-lain LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT / (BEBAN) PAJAK Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PHATB) Pajak penghasilan non final Pajak tangguhan Jumlah - Beban pajak penghasilan LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN : - JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA (RUGI) - YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali 1.805.604.007 59.102.242 1.812.556.240 59.299.628 (6.952.233) (197.376) 1.805.604.007 59.102.252 LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM 2p,24 1,27 0,05 LABA (RUGI) - BERSIH PER SAHAM DILUSIAN 2p,24 1,14 0,04 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ; Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) Modal Saham Saldo per 1 Januari 2011 Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 Bagian Rugi - kepentingan non pengendali Saldo per 31 Maret 2011 Penambahan Saldo laba ditentukan penggunaanya Pelaksanaan waran (Catatan 22 ) Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 23) Penambahan setoran modal non pengendali pada entitas anak Laba - bersih periode sembilan bulan yang berakhir 31 Desember 2011 Saldo Laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Agio Saham Pelaksanaan waran (Catatan 22 ) Agio saham atas pelaksanan waran (Catatan 23) 2.551.591.267 10.000.000 30.903.026.033 3.475.003 153.574.492.303 - - - 59.299.628 - 59.299.628 - - - - (197.376) (197.376) 120.106.400.000 2.551.591.267 10.000.000 30.962.325.661 3.277.627 153.633.594.555 22.787.100.000 - 2.278.710.000 - 10.000.000 - (10.000.000) - 2.005.000.000 22.787.100.000 2.278.710.000 2.005.000.000 - - - 2.334.326.100 - 2.334.326.100 - - - (5.764.227) (5.764.227) 142.893.500.000 4.830.301.267 20.000.000 33.286.651.760 2.002.513.400 183.032.966.428 2.002.500 - - - - 2.002.500 - 200.250 - - - 200.250 1.812.556.240 Laba - bersih periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 Bagian Rugi - kepentingan non pengendali Saldo per 31 Maret 2012 Jumlah Ekuitas 120.106.400.000 Bagian Rugi - kepentingan non pengendali Saldo per 31 Desember 2011 Kepentigan non pengendali 142.895.502.500 4.830.501.517 20.000.000 35.099.208.000 1.812.556.240 (6.952.233) (6.952.233) 1.995.561.167 184.840.773.185 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Catatan 31 Maret 2012 31 Maret 2011 (tiga bulan) (tiga bulan) 25,17 28 22.356.177.932 256.200.139 12.485.988.053 267.465.382 6,12,26 27 27 (30.540.125.817) (2.000.348.184) (672.982.489) (8.162.882.298) (1.488.482.862) (892.497.290) (10.601.078.419) 2.209.590.985 (268.780.000) 7.916.433 (1.182.116.625) (134.979.509) (1.496.583.352) (44.700.000) 5.284.667 5.324.196 (894.062.196) (362.546.388) (867.912.697) (13.675.621.472) 50.978.567 (166.072.000) (106.631.400) (1.327.469.117) 170.800.000 - (272.703.400) (1.156.669.117) (252.879.202) (150.744.873) 190.453.148 15.830.112.000 2.002.500 200.250 - (204.553.007) (198.975.647) 273.957.403 2.000.000.000 (4.567.600) - 15.619.143.823 1.865.861.149 1.670.818.951 760.170.599 Kas dan setara kas awal tahun - Perusahaan 1.351.123.310 917.504.791 Kas dan setara kas awal tahun - Entiras Anak 494.396.700 - 3.516.338.961 1.677.675.390 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari pelanggan Pendapatan pemeliharaan lingkungan Pembayaran untuk : Perolehan tanah, pemasok dan kontraktor Beban gaji dan tunjangan karyawan Beban usaha diluar beban gaji Penerimaan dari (pembayaran untuk) : Piutang lain-lain Pendapatan bunga bank (jasa giro) Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Beban pajak 13 28 28 28 28 15 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan / penambahan aset tetap Penjualan aset tetap Penambahan aset tidak lancar lainnya 10 10 11 Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang / pinjaman bank Penerimaan / (pembayaran) utang cicilan Penerimaan / (pembayaran) utang lain-lain dan uang jaminan Penerimaan / (pembayaran) piutang pihak berelasi Penambahan setoran modal saham dan waran Penambahan dana agio saham Penambahan setoran modal entitas anak Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DAN BANK SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 19 18 13 21,22 23 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perseroan PT Bumi Citra Permai, Tbk. (“Perseroan”) adalah perseroan terbatas yang telah secara sah didirikan dengan nama “PT. Bumi Citra Permai”, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT. Bumi Citra Permai No. 2 tanggal 3 Mei 2000 yang dibuat dihadapan Abdullah Ashal, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut dengan “Akta Pendirian”), dimana Akta Pendirian ini, telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C19932.HT.01.01-TH 2000, tanggal 7 September 2000, telah didaftarkan di Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor Tanda Daftar Perusahaan 090517039407 di Kantor Pendfataran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 2105/BH.09.05/X/2001, tanggal 25 Oktober 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10, tanggal 1 Februari 2002, Tambahan No. 1101. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai No. 9, tanggal 6 Mei 2009, dibuat oleh Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, (“Akta No. 9/2009”), yang antara lain memuat persetujuan Pemegang Saham tentang (i) perubahan status Perseroan dari sebelumnya Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, (ii) persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus rupiah) setiap saham melalui penawaran umum saham perdana kepada masyarakat disertai warran sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) waran dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus rupiah) setiap warran. Akta No. 9/2009 tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU.21310.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bumi Citra Permai, Tbk. No. 9 tanggal 6 Mei 2009, dibuat dihadapan Notaris Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan Terbuka, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyakbanyaknya 500.000.000 (lima ratus juta) lembar saham dengan nominal saham Rp.100,- (seratus Rupiah) melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat (Penawaran Umum), penerbitan saham waran seri I sebanyak-banyaknya 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran dengan nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan harga penawaran setiap saham Rp.110 (seratus sepuluh Rupiah), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU.21310.AH.01.02. Tahun 2009, tanggal 18 Mei 2009, Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham kepada masyarakat melalui penawaran dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia dengan Tanggal Efektif 30 November 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari perusahaan adalah mengadakan usaha dibidang real estat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, jasa, pengangkutan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk tanah untuk industri maupun perumahan, 2. Menyelenggarakan usaha kontraktor guna memborong segala macam pekerjaan bangunan dan pekerjaan umum, 3. Menyelenggarakan usaha perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain. Sampai tanggal Laporan keuangan 31 Desember 2011 kegiatan usaha yang secara efektif telah dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estat dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah (land clearing), developer, pematangan, pemetakan/pengkaplingan dan penjualan tanah, baik tanah untuk tanah untuk industri maupun perumahan. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Senen, Jakarta Pusat 10450 dan mempunyai lokasi Kawasan Industri di Tangerang dengan usaha Kawasan untuk industri dan pembangunan pergudangan industri, rumah kantor (ruko) dan perumahan (Three In One ) di Desa Peusar dan Budimulya, Kecamatan Panongan, Tigaraksa - Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. 6 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) b. Komisaris, direksi dan karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Citra Permai Tbk., No. 10, tanggal 18 Oktober 2011 dibuat oleh Syarifah Chozie, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah dicatat sebagaimana Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34687, tanggal 27 Oktober 2011, memuat perubahan susunan Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : Tahir Ferdian : Kwek Kie Jen : Agoestiar Zoebier Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi : Annie Halim : Edward Halim : Rudi Wijaya : Budi Purwanto : Charly Widjaja Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 November 2010 dengan Akta No. 7 Notaris Syarifah Chozie, Sh., MH., notaris di Jakarta, menyetujui pengunduran diri Tn. Lim Victory Halim sebagai Komisaris, dengan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris pada 31 Maret 2011 sebagai berikut ; Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : Tahir Ferdian : Kwek Kie Jen : Agoestiar Zoebier Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi : Annie Halim : Edward Halim : Rudi Wijaya : Charly Widjaja Pembentukan dewan komite audit berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2010, dengan Akta No.26, Notaris Syarifah Chozie, Sh., MH., notaris di Jakarta. Dewan Komite Audit Ketua Anggota Anggota : Agoestiar Zoebier : Suhendra : Kumalasari Witjaksana Berdasarkan Surat Penunjukan No. 007/HR-BCP/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat : Sekretaris Perusahaan : Yusly Jumlah karyawan tetap Perusahaan untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta 31 Maret 2011, masing-masing adalah 94 orang, dan 79 orang serta 76 orang (tidak diaudit). Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris, untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp.438.060.000 dan Rp.150.000.000, serta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebesar Rp.1.704.032.800. 7 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak PT MILLENIUM POWER Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Millenium Power (Entitas anak) dengan Akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 dari Notaris Agung Aribowo, S.H., C.N., Notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-26060.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 21 Mei 2010. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 1.000 lembar saham dengan nominal Rp.1.000.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham, dan Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebesar Rp.495.000.000, dengan kepemilikan 99%. PT Millenium Power (Entitas Anak ) telah memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Menengah No. 4507/1.824.51 tanggal 21 Juni 2010, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No.09.05.1.51.65696 tanggal 1 Juli 2010 dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, dengan Kegiatan usaha pokok "aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik terutama bagi kepentingan di Kawasan Industri Millenium-Cikupa Tangerang". Perusahaan berkantor di MNC Tower Lantai 20, Jl. Kebon Sirih no.17-19, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sesuai Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 262/-1.824/2010 tanggal 4 Mei 2010 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai tanggal neraca Entitas anak (PT MP) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan). Berikut ini Jumlah Aset dan Ekuitas kepentingan non pengendali pada Entitas Anak PT Millenium Power pada periode dan tahun dan periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 : 31 Maret 2012 291.126.779 2.911.268 99,00% Jumlah Aset Jumlah Ekuitas Kepentingan non pengendali % Kepemilikan 31 Desember 2011 292.590.088 2.925.901 99,00% PT. MILWATER PRATAMA MANDIRI Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Milwater Pratama Mandiri (Entitas Anak ) dengan Akta No. 05 tanggal 13 Juni 2011 dari Notaris Meilina Sidarta, S.H., notaris di Jakarta, Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39447.AH.01.01Tahun 2011 tertanggal 5 Agustus 2011. Dalam Anggaran Dasar Perseroan dalam pasal 4 Modal dasar Perseroan sebesar Rp.1.000.000.000, terbagi atas 200.000 lembar saham dengan nominal Rp.100.000 per saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% sebanyak 50.000 lembar saham, dan sesuai dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 20 Perusahaan (PT Bumi Citra Permai, Tbk) menempatkan dan telah menyetor penuh sebanyak 30.000 lembar saham sebesar Rp.3.000.000.000, dengan kepemilikan 60%. Perusahaan berkantor di Kawasan Millenium Industrial estat, Jl. Millennium Raya Blok A.23, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, sesuai Surat Keterangan Domisili No. 17/Pem/Ds-Ps/2011 tanggal 4 Juli 2011 dari Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sampai tanggal Laporan Entitas anak (PT MPM) belum menjalankan operasional usaha secara komersial (Dalam tahap pengembangan). Jumlah Aset Entitas Anak PT MPM pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.4.986.180.000 dan Rp.4.986.500.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 60%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masing-masing sebesar Rp.1.994.472.000 dan Rp.1.994.600.000. 8 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 1. UMUM (Lanjutan) c. Entitas Anak (lanjutan) PT CITRA PERMAI PESONA Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan PT Citra Permai Pesona No. 21 tanggal 11 Oktober 2011 dibuat oleh Notaris R. Johanes Sarwono, S.H., notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54193.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Dalam Anggaran Dasar PT Citra Permai Pesona Pasal 4 menyatakan bahwa Modal dasar Perseroan sebesar Rp1.000.000.000, yang terbagi 1.000 lebar saham dengan nominal saham Rp1.000.000, dan modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh 50% sebanyak 500 lembar saham sebesar Rp. 500.000.000 dengan kepemilikan Modal saham Perusahaan (PT BCP, Tbk) menempatkan saham sebanyak 495 lembar saham sebesar Rp. 495.000.000 atau kepemilikan 99% dan pemegang saham lainnya Nyonya Annie Halim sebesar Rp5.000.000 atau 1%. Perusahaan berdomisili atau beralamat di Jl. Kramat Raya No.32-34, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sesuai dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha ; di Bidang Pembangunanan, Perdagangan, Industri, Transportasi, dan Pertanian, serta menyelenggarakan bidang usaha "Real estat" termasuk pembangunan Kawasan Industri maupun pembangunan Pergudangan dan perumahan (Perusahaan dalam tahap pendirian dan pengembangan). Jumlah Aset Entitas Anak PT CPP pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebesar Rp.499.740.000 dan Rp500.000.000, dengan kepemilikan Entitas pengendali sebesar 99%, dan Ekuitas kepemilikan non pengendali masingmasing sebesar Rp.4.997.400 dan Rp5.000.000 atau 1%. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 serta No. SE03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan dan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku umum di Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan Indonesia atau SAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK,yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 serta No. SE03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, adalah sebagai berikut : Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk peariode tiga bulan yang berakhir tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tanggal yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 2012. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian laporan Keuangan”. 9 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 3 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perseroan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Perseroan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. 10 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Transaksi dalam mata uang asing Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.180 dan Rp8.709, dan 31 Desember 2011 adalah AS$ 1,00 = Rp9.068. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas konsolidasi mencakup Kas, Bank serta Deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak di jaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Bank dan Deposito yang dibatasi penggunaanya dan di jaminkan akan diklasifikasi sebagai aset tidak lancar lainnya. e. Piutang usaha Efektif 1 Januari 2010, piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi. Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode. f. Persediaan Persediaan tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan/unit real estat disajikan dineraca sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya pengembangan proyek real estat : Harga perolehan unit I meliputi seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat dan biaya proyek tidak langsung yang dialokasikan dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat. Biaya pengembangan real estat yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan unit real estat sebagai berikut : 1. Biaya pra-perolehan tanah : Mencakup biaya sebelum perolehan tanah atau sampai perusahaan memperoleh izin perolehan tanah dari Pemerintah. Biaya praperolehan tanah meliputi biaya pengurusan izin, konsultasi hukum, studi kelayakan, gaji karyawan, analisis dampak lingkungan dan imbalan untuk ahli pertanahan. 2. Biaya perolehan tanah : Biaya perolehan tanah mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Biaya perolehan tanah meliputi biaya perolehan, biaya gambar topografi, master plan, pengurusan dokumen, bea balik nama, komisi perantara, imbalan jasa profesioanl dan pematangan tanah. 11 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Persediaan (lanjutan) 3. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, gaji pekerja lapangan, bahan bangunan, penyusutan sarana dan peralatan proyek, penyewaan sarana dan peralatan proyek, perancangan dan bantuan teknis, jasa profesional, pengikatan jual beli dan pengurusan perjanjian jual beli. 4. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat : Meliputi biaya-biaya sebagai berikut, asuransi, perancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan proyek, overhead konstruksi, pembangunan infrastruktur umum, jasa profesional dan biaya pinjaman. 5. Biaya pinjaman Biaya yang telah dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat berdasarkan luas areal atau metode lain yang sesuai dengan kondisi proyek pengembangan real estat. Alokasi biaya yang telah dilakukan atas unit real estat harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Alokasi harga perolehan tanah yang akan dikapitalisasi ke proyek pengembangan berdasarkan metode rata-rata. Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi. g. Tanah yang belum dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Harga perolehan tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dalam pengembangan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. h. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Aset tetap Perusahaan dan Entitas anak dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (”carrying amount ”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Semua aset tetap konsolidasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut : Jenis Aset Tetap Bangunan Perabot dan peralatan Kantor Kendaraan Alat-alat berat Estimasi Masa Manfaat 20 dan 10 tahun 2 - 4 tahun 4 - 8 tahun 4 - 8 tahun 12 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Aset tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap konsolidasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi konsolidasi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) , maka nilai tercatat tersebut akan diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap atau meningkatkan manfaat ekonomis, dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan karena berbagai sebab, nilai tercatatnya (carrying amount) dikurangkan sebesar 20% per tahun dan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi. Pembebanan tidak dilakukan sekaligus pada tahun yang bersangkutan mengingat materialitas dan tidak dimungkinkan lagi adanya penerimaan kembali arus kas (recoverable amount) dari aset tersebut. Bangunan BOT (pola bangun kelola serah - Build Operate and Transfer) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membangun diatas tanah milik pihak ketiga dan perusahaan memperoleh hak pengelolaan (konsesi) atas aset tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Aset tersebut disusutkan secara sistematis sepanjang masa hak pengelolaan (konsesi). Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dan disusutkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. i. Penurunan nilai aset non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan, Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan yang diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Menejemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi suatu aset, mengalami penurunan nilai, sehingga perusahaan tidak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan dari aset. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. 13 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. i. Dalam sewa pembiayaan, Perseroan dan entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan atau entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. ii. Dalam sewa operasi, Perseroan dan entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: 1. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko ) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh karena telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini. • Proses penjualan telah selesai, • Harga jual akan tertagih, • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan, • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan. 2. Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh karena pada saat pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi : • Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas–fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang–undangan; dan • Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut. 14 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit, dengan prosedur pengakuan sebagai berikut : 1. Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran dari pelanggan dibukukan sebagai 2. Piutang dari penjualan transaksi unit real estat tidak diakui 3. Unit real estat tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan liabilitas yang terkait dengan unit real estat tersebut, walau liabilitas tersebut telah dialihkan kepada pelanggan. Beban pokok penjualan tanah dan bangunan, ditentukan berdasarkan metode rata-rata, meliputi semua biaya konstruksi yang terjadi dan beban pokok tanah. Beban pokok tanah meliputi biaya perolehan tanah ditambah beban lain untuk pengembangan tanah. Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Semua beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya. l. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan final : Pada tahun 2009, Perusahaan telah menghitung pajak penghasilan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Berdasarkan peraturan ini, penghasilan atas transaksi penjualan atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh wajib pajak mulai tanggal 1 Januari 2009 akan dikenakan pajak final berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya, tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perseroan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidak pastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perseroan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perseroan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui. m. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan dan entitas anak mengakui biaya imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenaga Kerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian oleh Perusahaan (Revisi 2004) tentang Imbalan Pasca Kerja. Menurut PSAK No. 24, penentuan biaya imbalan pasca kerja menurut Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuaria Projected Unit Credit Method. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban, apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya lebih besar daripada 10% dari nilai liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang berasal dari saldo awal manfaat pensiun pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada saat ini harus diamortisasi selama jangka waktu tertentu sampai dengan imbalan tersebut menjadi vested. 15 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) Besarnya liabilitas imbalan pasti yang disajikan di neraca konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti setelah disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari : a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut: ; i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; iii. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ; ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ; iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) vii Orang yang diidentifikasi dalam butir (a), (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas . (atau entitas induk dari entitas). PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan. o. Aset dan Libilitas Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) " Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut tidak signifikan bagi perusahaan. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. 16 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi. Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Berdasarkan klasifikasi tersebut pengukuran setelah pengukuran awal sebagai berikut : 1 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan untuk kelompok ini dinilai dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kelompok ini. 2 Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lain-lain termasuk kelompok ini. 3 Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain : i. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; ii. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan iii. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Aset keuangan dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memeiliki aset keuangan kelompok ini. 4 Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset dalam kelompok ini dalam laporan posisi keuangan akan dinilai pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan kelompok ini. 17 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas Keuangan Libilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan, (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 1 Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai Liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan kelompok ini. 2 Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai Libilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam liabilitas yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Hutang usaha hutang lain-lain, hutang bank, hutang pihak yang berelasi dan hutang biaya termasuk kelompok ini. Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang di diskonto, atau model penilaian lainnya. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. 18 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang di diskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. Suku bunga efektif Merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa depan selama selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. 19 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Laba bersih per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang diperhitungkan untuk menghitung laba per saham dasar untuk periode / tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak 1.428.952.371 saham dan 1.242.792.570 saham. Rata-rata saham dilusian untuk periode yang asama masing-masing sebanyak 1.589.863.576 saham dan 1.403.707.328 saham dilusian. q. Aset dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung di atas tanah milik pihak ketiga, dimana Perusahaan memiliki hak atas pengelolaan bangunan-bangunan tersebut selama jangka waktu 20 tahun , dikapitalisasi ke dalam akun ini. Bangunan-bangunan ini dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu perjanjian Bangun, Kelola dan Alih. r. Penggunaan Estimasi Nilai Wajar Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi umur manfaat aset tetap Perseroan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Imbalan pasca kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja. Instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perseroan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perseroan dan entitas anak. 20 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Informasi Segmen Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” diterapkan Perusahaan. PSAK revisi ini mengatur pengungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yang melakukan semua aktivitas penjualan para pelanggan (lihat catatan 25). t. Instrumen ekuitas Adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas termasuk saham biasa yang tidak dapat dijual kembali, beberapa jenis saham preferan, waran atau penerbitan opsi beli yang memungkinkan pemegangnya untuk memesan atau membeli pada entitas penerbit sejumlah tertentu saham biasa yang tidak dapat dijual kembali dengan menukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainnya. 21 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 3. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : Kas (Rupiah) Perusahaan Entitas Anak PT Millenium Power PT Milwater Pratama Mandiri PT Citra Permai Pesona Jumlah - kas Bank Rupiah Perusahaan Bank pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Capital Indonesia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Bank Jabar, Banten Bank pihak berelasi PT BPR. Danatama Indonesia Entitas Anak PT Bank Central Asia, Tbk. Amerika Serikat Dollar PT Bank Central Asia, Tbk (AS$ 826, AS$ 841; 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) Jumlah - bank Jumlah - Kas dan setara kas 31 Desember 2011 262.391.235 118.827.840 906.700 2.000.000 489.000.000 754.297.935 976.700 2.000.000 490.000.000 611.804.540 2.388.658.308 134.857.128 52.546.829 38.409.350 1.539.708 1.277.974 863.726.711 134.316.298 62.303.845 27.118.340 1.647.708 1.295.000 135.419.049 134.261.381 1.750.000 1.420.000 7.582.680 7.626.188 2.762.041.026 1.233.715.470 3.516.338.961 1.845.520.010 Untuk rekening giro dengan tingkat bunga jasa giro pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011 berkisar 2% 3% per tahun. Untuk giro dalam AS$ dengan tingkat bunga berkisar 1% - 1,5% per tahun, semua merupakan Bank merupakan pihak ketiga, kecuali giro pada PT BPR Danatama Indonesia (Catatan 29). 22 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 4. PIUTANG USAHA 31 Maret 2012 Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang terdiri dari : a. Piutang cicilan PT Power Steel Indonesia PT Global Fishing Tackle Bp. Agung Prakoso Budisantoso PT ARS Indonesia PT ARS Asia Tn. Junus PT Youngil Leather Indonesia Tn. Tri Iskandar PT Vi-dex Indonesia PT Kirana Mitra Abadi Bp. Bambang Sutomo Rudi Tjahyadi Gunawan Lain-lain (dibawah 100 juta) Jumlah - piutang cicilan b. Piutang jasa pemeliharaan lingkungan PT Power Steel Indonesia PT Sanex Steel Indonesia PT Bintang Timur Steel PT Pilar Teguh Utama Bp. Agung Prakoso Budisantoso PT Sanggar Sarana Baja PT Putra Panca Gasindo Lim Te An (PD Jaya) PT Alcorindo Sejahtera PT Supramas (PT Indomec Jaya) Tn. Kwee Suwito Bp. Junus PT Yudha Daya Elektrik Mandiri PT Matahari Leisure Dwi Santoso PT Gloria Karya Sukses PT. Anugrah Cipta Mould PT. ARS Indonesia Lain-lain (dibawah 10 juta) Jumlah - piutang jasa pemeliharaan lingkungan c. Piutang usaha - Pemasangan line telepon d. Piutang usaha lainnya (Sewa alat berat) Jumlah - piutang usaha 23 31 Desember 2011 4.978.683.500 2.151.996.000 6.682.500 550.125.000 293.625.000 138.600.000 177.650.000 102.500.000 984.000.000 786.042.400 357.504.000 145.660.000 4.978.683.500 3.227.994.000 6.682.500 550.125.000 293.625.000 277.200.000 177.650.000 102.500.000 1.292.000.000 948.250.000 278.555.200 89.800.000 10.673.068.400 12.223.065.200 67.514.920 11.753.060 29.841.240 19.963.400 53.222.400 47.043.920 89.239.700 24.750.000 45.155.880 33.000.000 23.100.000 19.800.000 18.700.000 13.675.750 14.850.000 12.100.000 42.013.125 6.858.227 167.575.098 67.514.920 11.753.060 14.920.620 26.616.200 39.916.800 23.521.960 80.603.600 22.275.000 35.121.240 26.400.000 20.350.000 16.500.000 15.400.000 13.675.750 13.200.000 12.650.000 16.805.250 25.415.776 107.324.222 740.156.720 589.964.398 41.700.000 53.250.000 120.070.500 120.070.500 11.574.995.620 12.986.350.098 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Berikut ini rincian piutang usaha berdasarkan kelompok umur sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - s/d 3 bulan Jatuh tempo 3 - s/d 6 bulan Jatuh tempo 6 - s/d 12 bulan Jatuh tempo > 1 tahun Jumlah 1.962.807.500 1.449.917.320 1.017.958.800 1.151.996.000 5.992.866.000 3.401.411.210 2.057.167.868 1.292.574.670 310.262.850 5.924.933.500 11.575.545.620 12.986.350.098 Dari piutang usaha (cicilan) pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 yang telah jatuh tempo diatas satu tahun sebesar masing-masing Rp6.063.533.500 dan Rp6.202.133.500 atas penjualan tahun 2009 dan 2008, yang terdiri diantaranya sebagian besar merupakan piutang usaha (cicilan) PT Power Steel Indonesia sebesar Rp4.978.683.500 atas penjualan tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan penjualan Bangunan gudang M-Big 2 unit dalam tahun 2009 dan 2008. Perusahaan belum dapat merealisasikan tagihan tersebut, karena sampai tanggal laporan posisi keuangan, proses surat-surat pengalihan Hak atas tanah masih dalam proses pengurusan (Catatan 25). Berdasarkan telaahan atas piutang usaha per tanggal posisi keuangan baik individual dan kolektif, menajemen berkeyakinan bahwa seluruh tagihan atas penjualan tersebut akan tertagih, karena perusahaan baru akan menyerahkan sertifikat jika pelanggan telah melunasi seluruh liabilitasnya. Piutang usaha tidak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh perusahaan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 19). 5. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Akun ini terdiri dari : Karyawan Lain-lain (pihak ketiga) 313.720.894 342.613.094 291.220.894 96.333.094 Jumlah - piutang lain-lain 656.333.988 387.553.988 Akun tersebut merupakan piutang karyawan dan pinjaman sementara / kas bon untuk keperluan proyek. Penyelesaian untuk pinjaman karyawan saat pembayaran gaji periode berikutnya, sedangkan untuk pinjaman sementara diselesaikan saat pertanggung jawaban pinjaman tersebut. Piutang pihak ketiga lainnya merupakan piutang atas pembebanan biaya listrik dan telepon untuk tahun 2011. 24 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : Tanah dalam pengembangan Bangunan dalam pengembangan Jumlah - persediaan 31 Desember 2011 77.495.719.956 22.976.154.522 71.549.039.051 26.792.195.095 100.471.874.478 98.341.234.146 Mutasi atas penambahan dan pengurangan/pelepasan atas tanah dalam pengembangan dan bangunan dalam pengembangan sebagai beban pokok (Catatan 26), adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Bangunan Gudang S-Big Blok F.4 Bangunan Gudang M-Big Blok F.5 Bangunan Rumah karyawan type RSS Jumlah - persediaan 31 Maret 2012 Saldo Awal 1 Januari 2012 35.015.430.601 2.443.577.012 7.550.324.337 8.641.025.309 Penambahan (Pembangunan) Pengurangan (Beban pokok) Saldo Akhir 31 Maret 2012 2.223.341.223 4.551.987.492 1.655.462.500 115.527.642 402.108.891 489.104.127 33.359.968.101 2.328.049.370 9.371.556.669 12.703.908.674 8.189.260.047 9.709.421.745 609.642.781 2.133.954.009 400.994.460 509.046.980 8.397.908.368 11.334.328.774 71.549.039.051 9.518.925.505 3.572.244.600 77.495.719.956 1.944.682.186 915.006.909 740.890.750 1.024.524.616 3.258.155.910 343.238.750 1.317.548.250 7.787.976.894 5.918.384.000 2.413.800.000 1.021.350.000 106.636.830 12.110.000 517.581.000 208.900.000 184.275.000 - 483.008.425 518.317.308 343.238.750 1.317.548.250 2.076.793.840 - 1.461.673.761 915.006.909 753.000.750 506.207.308 3.258.155.910 5.711.183.054 6.435.965.000 2.622.700.000 1.205.625.000 106.636.830 26.792.195.095 98.341.234.146 922.866.000 10.441.791.505 4.738.906.573 8.311.151.173 22.976.154.522 100.471.874.478 25 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Desember 2011 Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Saldo Awal 1 Januari 2011 Penambahan (Pembangunan) Pengurangan (Beban pokok) Saldo Akhir 31 Desember 2011 27.953.177.394 3.138.899.799 4.634.413.951 7.906.887.492 13.254.385.000 4.517.164.224 3.020.212.460 6.192.131.793 695.322.787 1.601.253.838 2.286.074.643 35.015.430.601 2.443.577.012 7.550.324.337 8.641.025.309 3.426.426.932 1.782.601.226 6.371.069.082 9.325.793.591 1.608.235.967 1.398.973.072 8.189.260.047 9.709.421.745 48.842.406.794 36.488.624.357 13.781.992.100 71.549.039.051 Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Bangunan Gudang S-Big Blok F.4 Bangunan Gudang M-Big Blok F.5 Bangunan Rumah karyawan type RSS 3.394.254.416 915.006.909 4.366.123.105 2.941.275.000 3.073.573.852 4.690.217.148 1.428.055.000 2.307.590.000 2.311.546.000 106.636.830 22.180.000 6.170.000 21.550.000 11.082.500 713.705.000 268.332.000 7.034.026.273 5.918.384.000 2.413.800.000 1.021.350.000 - 1.471.752.230 4.372.293.105 2.221.934.250 2.049.049.236 1.443.143.738 1.798.521.250 1.258.373.750 1.557.595.379 - 1.944.682.186 915.006.909 740.890.750 1.024.524.616 3.258.155.910 343.238.750 1.317.548.250 7.787.976.894 5.918.384.000 2.413.800.000 1.021.350.000 106.636.830 Jumlah - persediaan 31 Desember 2011 25.534.278.260 74.376.685.054 17.430.579.773 53.919.204.130 16.172.662.938 29.954.655.038 26.792.195.095 98.341.234.146 31 Maret 2011 (tiga bulan) Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, Jaringan Listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat,Akta,Perijinan dan advis planing Lain-lain Saldo Awal 1 Januari 2011 Penambahan (Pembangunan) Pengurangan (Beban pokok) Saldo Akhir 31 Maret 2011 27.953.177.394 3.138.899.799 4.634.413.951 7.906.887.492 820.741.841 1.881.261.545 1.016.916.594 114.190.929 197.707.220 352.934.265 26.936.260.800 3.024.708.870 5.257.448.572 9.435.214.773 3.426.426.932 1.782.601.226 137.928.000 339.483.650 129.639.585 76.993.007 3.434.715.347 2.045.091.869 48.842.406.794 3.179.415.036 1.888.381.600 50.133.440.230 26 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 31 Maret 2011 (tiga bulan) (lanjutan) Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang E-Big, Blok A.22 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Gudang M-Big, Blok A.14 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Ruko (tengah) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Bangunan Gudang M-Big Blok E.2 Bangunan Rumah karyawan type RSS Jumlah - persediaan 31 Maret 2011 Saldo Awal 1 Januari 2011 3.394.254.416 915.006.909 4.366.123.105 2.941.275.000 3.073.573.852 4.690.217.148 1.428.055.000 2.307.590.000 2.311.546.000 106.636.830 25.534.278.260 74.376.685.054 Penambahan (Pembangunan) 11.970.000 1.008.410.000 930.840.000 2.079.903.000 4.031.123.000 7.210.538.036 Pengurangan (Beban pokok) 2.910.748.737 1.461.879.000 4.372.627.737 6.261.009.337 Saldo Akhir 31 Maret 2011 3.406.224.416 915.006.909 1.455.374.368 2.941.275.000 3.073.573.852 4.690.217.148 974.586.000 2.307.590.000 3.242.386.000 2.079.903.000 106.636.830 25.192.773.523 75.326.213.753 Berikut ini rincian luas tanah dalam pengembangan sebagai berikut : 31 Maret 2012 (dalam m²) 31 Desember 2011 (dalam m²) Persediaan tanah yang tersedia awal (100%) Pembebasan tanah yang langsung dikembangkan (desa Peusar dan Budimulya) Pengurangan Infrastruktur utk Gardu Induk PLN (Catatan 29a) Penyesuaian atas tanah yang tersedia untuk dijual sebelumnya 418.597 - 416.355 124.844 (30.461) Saldo tanah dikembangkan utk dijual-akhir (100%) 418.597 510.738 Tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual (70%; 2011 dan 85%; 2010) Tanah kavling dan tanah untuk bangunan yang terjual periode dan tahun berjalan 293.018 (12.486) 357.517 (64.499) Jumlah - tanah dalam pengembangan tersedia untuk dijual akhir 280.532 293.018 Seluruh tanah dan bangunan dalam pengembangan berada di Desa Budimulya dan Desa Peusar (Kawasan Industri Millenium), Kecamatan Panongan dan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Perusahaan tidak mengasuransikan bangunan dalam pengembangan (BDP Gudang dan Ruko) terhadap resiko kebakaran serta resiko lainnya, menurut Manajemen Perusahaan karena saat Bangunan gudang dan ruko selesai atau masih dalam pembangunan, Bangunan tersebut sudah di pesan (booking ) oleh tenant (Catatan 17). Tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luas tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang sebagai Jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diterima dari PT Bank Central Asia, Tbk pada tanggal 7 Oktober 2011, dan sebelumnya tanah tersebut di sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. (Catatan 19). Penambahan lahan tanah dikembangkan pada 31 Desember 2011 seluas 124.844 m² yang terletak di desa Peusar, Kec. Penongan yang berlokasi masih dalam Kawasan Industri Millenium. 27 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN (Lanjutan) Berikut ini rincian Luas Bangunan gudang dan runah toko (ruko) dalam pengembangan sebagai berikut : 31 Maret 2012 (dalam m²) (dalam unit) 31 Desember 2011 (dalam m²) (dalam unit) Saldo awal Bangunan Gudang dan Rumah toko dalam pengembangan Pembangunan Gudang dan Ruko Penjualan Bangunan Gudang dan Ruko unit selesai (Catatan 24) 26.509 74 unit 16.193 53 unit (3.200) (11 unit) 20.867 (10.551) 55 unit (34 unit) Jumlah 23.309 63 unit 26.509 74 unit 7. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini merupakan tanah mentah dan belum dikembangkan perusahaan. Tanah belum dikembangkan terletak di Desa Ranca Iyuh Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, di Desa Kadu Agung dan Desa Matagara serta di Desa Margasari, Kecamatan Panongan - Cikupa, Kabupaten Tangerang, tanah belum dikembangkan tersebut terletak disekitar wilayah Kawasan Industri Millenium, dan nilai tanah tersebut merupakan harga pembelian / biaya pembebasan yang masih berupa tanah mentah, dengan status kepemilikan tanah berupa Girik (SPH). Dengan saldo tanah belum dikembangkan pada periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah tanah yang terletak di desa Ranca Iyuh seluas 90,56 Ha, di desa Matagara, desa Kadu Agung pada 31 Desember 2011 seluas 67,20 Ha, serta desa Matagara seluas 12,71 Ha, serta desa Margasari seluas 22,08 Ha, dengan rincian perolehan tanah sebagai berikut : Saldo Awal Desa Ranca Iyuh Desa Kadu Agung Desa Matagara Desa Margasari Surat Perijinan lokasi, Aspek tanah dan PBB Jumlah - tanah belum dikembangkan 31 Maret 2012 Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan 90,56 32.770.712.500 67,20 47.218.944.000 12,71 8.696.006.000 22,08 8.286.684.000 22.626.232.610 192,55 119.598.579.110 31 Desember 2011 Luas tanah (Ha) Biaya pembebasan 90,56 67,20 12,71 22,08 - 32.770.712.500 47.218.944.000 8.696.006.000 8.286.684.000 8.978.186.000 192,55 105.950.532.500 Penambahan perolehan tanah belum dikembangkan dari penggunaan dana IPO (Catatan 20) efektif tanggal 30 November 2009 terletak di desa Kadu agung, Matagara serta desa Margasari, Kecamatan Cikupa-Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Untuk tanah yang belum dikembangkan tidak digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit. 8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun tersebut merupakan pengeluaran perusahaan untuk pembebasan tanah mentah (Land bank ) pada periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, dengan rincian sebagai berikut : 31 Maret 2012 Lokasi tanah dan luas Desa Kaduagung dan Margasari Desa Peusar Jumlah 28 31 Desember 2011 4.662.650.000 5.200.000.000 553.450.000 - 9.862.650.000 553.450.000 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH (Lanjutan) Seluruh tanah tersebut telah dalam pengawasan perusahaan. Uang muka pembelian tanah tersebut akan direklas ke akun tanah belum dikembangkan setelah proses pemindahan hak milik (SPH) dari tanah tersebut diperoleh perusahaan. 9. UANG MUKA dan BIAYA BAYAR DIMUKA 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : a. Uang muka Uang muka proyek Uang muka sewa alat berat b. Biaya dibayar dimuka Perusahaan Asuransi Biaya PUT I Jumlah - uang muka dan biaya bayar dimuka 31 Desember 2011 135.000.000 12.000.000 147.000.000 - 152.656.243 366.632.429 193.832.530 856.029.295 519.288.672 1.049.861.825 666.288.672 1.049.861.825 - Saldo Biaya bayar dimuka dalam Penawaran saham Umum Terbatas I (PUT I) pada 31 maret 2012 dan 31 Desember 2011 merupakan biaya untuk Jasa profesional konsultan dan penunjang lainnya (Catatan 34a). 10. ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 31 Maret 2012 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Aset Kerjasama Operasi Bangunan kantor Entitas Anak (PT MP) Peralatan kantor Jumlah 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2012 155.798.100 1.592.515.354 3.565.246.287 7.718.900.300 89.942.000 - - 155.798.100 1.682.457.354 3.565.246.287 7.718.900.300 5.546.796.302 76.130.000 - 5.622.926.302 38.452.950 - - 38.452.950 18.617.709.293 166.072.000 - 18.783.781.293 29 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Maret 2012 Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Aset Kerjasama Operasi Bangunan kantor Entitas Anak (PT MP) Peralatan kantor Jumlah Nilai Buku 31 Desember 2011 Biaya perolehan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Aset Kerjasama Operasi Bangunan kantor Bangunan dalam pelaksanaan Bangunan kantor Entitas Anak (PT MP) Peralatan kantor Jumlah Akumulasi penyusutan: Perusahaan Pemilikan langsung: Bangunan Peralatan kantor Kendaraan Alat berat Aset Kerjasama Operasi Bangunan kantor Entitas Anak (PT MP) Peralatan kantor Jumlah Nilai Buku 1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2012 46.739.431 910.957.695 723.111.622 3.113.025.108 3.894.953 69.652.162 69.478.920 112.735.821 - 50.634.384 980.609.857 792.590.542 3.225.760.929 186.000.374 241.215.634 - 427.216.008 15.206.167 2.403.309 - 17.609.476 4.995.040.397 13.622.668.896 499.380.799 - 5.494.421.196 13.289.360.097 1 Januari 2011 Pengurangan / Reklasifikasi Penambahan 155.798.100 1.027.117.184 4.027.026.853 7.718.900.300 565.398.170 1.328.318.182 - - 31 Desember 2011 1.790.098.748 - 155.798.100 1.592.515.354 3.565.246.287 7.718.900.300 789.586.863 (4.757.209.439) *) 5.546.796.302 3.045.184.710 1.712.024.729 4.757.209.439 *) - 38.452.950 - - 38.452.950 16.012.480.097 4.395.327.944 1.790.098.748 18.617.709.293 31.159.621 644.917.444 1.120.736.032 2.148.162.572 15.579.810 266.040.251 438.027.184 964.862.536 835.651.594 - 46.739.431 910.957.695 723.111.622 3.113.025.108 - 186.000.374 - 186.000.374 5.592.930 9.613.237 - 15.206.167 3.950.568.599 12.061.911.498 1.880.123.392 835.651.594 4.995.040.397 13.622.668.896 30 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Seluruh kendaraan dan alat berat telah diasuransikan pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Graha Sinar Perkasa, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratama, PT. Multi Sukses Cemerlang, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi MSIG Indonesia dan PT Asuransi Reliance Indonesia dengan nilai pertanggungan untuk tahun dan periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp.3.318.050.000. Pihak manajemen berkeyakinan jumlah nilai tanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi. Dan Perusahaan Asuransi tersebut diatas merupakan pihak ketiga (Catatan 9 dan 18). Bangunan dalam pelaksanaan (BDP), merupakan untuk pembiayaan pembangunan gedung kantor perusahaan diatas tanah seluas 226 m² yang terletak di Jalan Kramat I No.1, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Pemilik Tanah atas Bangunan tersebut milik Ny. Henny Halim, yang telah menyerahkan Hak BOT untuk mendirikan bangunan kantor dan fasilitas penunjang, dan Perusahaan diberikan oleh Ny. Henny Halim untuk Hak Melakukan Pengelolaan (HMP) selama 20 (dua puluh) tahun, dan setelah habis masa 20 tahun Hak BOT dan HMP perusahaan menyerahkan bangunan dan fasilias penunjang ke Pemilik Tanah (Ny. Henny Halim). Dan pada periode bulan April 2011 pembangunan gedung kantor di Jalan Kramat I No. tersebut telah selesai dan terhitung periode tersebut dilakukan penyusutan untuk selama 20 tahun (Catatan 2q dan 30c). Pada bulan Maret 2011 perusahaan mendapat penggantian Klaim dari Asuransi untuk 1 unit kendaraan Kijang Innova V-MT 2007 dengan harga perolehan Rp205.600.000, dan akumulasi penyusutan saat penjualan (Rp.96.375.000), dengan harga penggantian dari Asuransi sebesar Rp.170.800.000, jadi Perusahaan memperoleh keuntungan atas penggatian tersebut sebesar Rp.61.575.000, dan Penjualan Aset tetap lainnya berupa 3 unit kendaraan (Catatan 28). Untuk aset tetap tidak digunakan sebagai Jaminan atas faslitas pinjaman dari Bank (Catatan 19). Berikut ini penjualan Aset tetap untuk Kendaraan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Catatan 28) sebagai berikut; 31 Maret 2012 31 Desember 2011 - Harga perolehan kendaraan yang dijual Akumulasi penyusutan kendaraan yang dijual Nilai buku kendaraan yang dijual Harga jual - bersih Jumlah - Kerugian penjualan aset tetap (kendaraan) 1.790.098.748 (835.651.594) 954.447.154 749.433.664 (205.013.490) 11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari ; Perusahaan Uang jaminan Entitas Anak PT Millennium Power Uang jaminan PT Milwater Pratama Mandiri Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (WTP) Biaya pendirian dan perijinan - pra operasional PT Citra Permai Pesona Biaya pra-operasi (Perijinan / Akta) Jumlah - aset tidak lancar lainnya 31 Desember 2011 22.533.000 7.803.000 4.000.000 4.000.000 293.993.400 2.000.000.000 202.092.000 2.000.000.000 10.000.000 10.000.000 2.330.526.400 2.223.895.000 Untuk aset tidak lancar lainnya Entitas anak (PT Milwater Pratama Mandiri) sebesar Rp2.000.000.000 (dua milyar Rupiah) merupakan biaya perijinan usaha dan keperluan lainnya dalam pra-operasional. 31 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 12. UTANG USAHA 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Akun ini merupakan utang pihak ketiga kepada : PT Setia Konindo Pratama PT Palu Mas Sejati PT Medco Sarana Kalibaru PT Nindo Mitra Makmur PT. Nindo Global Nusantara PT. Maya Mitra Sejati PT Global Artha Borneo PT Andalan Panca Mandiri Lain-lain 3.403.034.983 229.790.000 283.019.292 236.247.000 281.707.250 587.285.403 13.170.950 69.923.557 1.012.893.891 145.281.500 90.508.000 143.806.600 147.200.640 126.984.000 30.709.575 400.881.931 Jumlah - utang usaha 5.104.178.435 2.098.266.137 Akun utang usaha merupakan utang atas pembangunan sarana jalan dan saluran serta pembangunan gudang dan ruko kepada Subkontraktor dan supplier lainnya sebagai pihak ketiga dan utang usaha untuk keperluan kantor. 13. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : a. Dana titipan PT Tiga Delapan Sentosa PT Power Steel Indonesia Tn. Zhao Chun Hui PT. Nindo Global Nusantara Suprihatin Njoman Pemesanan Gudang (Booking fee) Lain-lain Jumlah b. Uang Jaminan (deposit) Jaminan Kontraktor Kawasan Industri Millennium PT Indo Asia Tirta Manunggal PT Pilar Teguh Utama PT Indonesia Stanley Electric PT Sriwijaya Sukses Sejahtera Lain-lain Jumlah Jumlah - utang lain-lain dan uang jaminan 31 Desember 2011 665.870.546 7.537.896 183.000.000 100.000.000 255.034.928 350.720.000 190.812.428 688.400.000 7.537.896 183.000.000 1.752.975.798 1.432.017.176 30.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 40.200.000 30.000.000 7.000.000 7.000.000 5.000.000 5.000.000 33.200.000 89.200.000 87.200.000 1.842.175.798 1.519.217.176 550.720.000 2.359.280 Dana titipan sebagian besar (mayoritas) merupakan titipan yang diterima dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan belum dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Utang uang jaminan / deposit merupakan uang jaminan yang Perusahaan terima dari pihak sub-kontraktor dan tenant yang ada di kawasan industri. 32 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 14. UTANG PIHAK HUBUNGAN BERELASI 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Akun ini merupakan merupakan utang kepada pihak berelasi ; PT Bumi Citra Investindo 15.830.112.000 - Jumlah 15.830.112.000 - Utang pihak berelasi pada 31 Maret 2012 kepada PT Bumi Citra Investindo, dan sesuai Perjanjian Pinjaman Modal kerja tanggal 5 Januari 2012 dengan Jangka waktu pengembalian pinjaman 1 (satu) tahun atau maksimal sampai bulan Desember 2012 dengan batas / plafon pinjaman sebesar Rp.20.000.000.000 (dua puluh miliyar Rupiah) dan sesuai Perjanjian dalam Pasal 4 Pihak pemberi pinjaman tidak menuntut Jaminan dan tidak mengenakan bunga atas pinjaman tersebut. (Catatan 29). Dana pinjaman tersebut untuk penambahan Modal kerja yaitu Pembebasan tanah dikembangkan di desa Peusar dan pembayaran Uang muka pembebasan tanah desa Kaduagung dan Margasari serta untuk keperluan pembanyaran Biaya SK Perijinan dan Aspek pengembangan tanah untuk properti Kawasan seluas 1.800 Ha (Catatan 6, 7 dan 8). 15. PERPAJAKAN 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : a. Pajak dibayar dimuka Perusahaan Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Jumlah - pajak dibayar dimuka b. Utang Pajak Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 4 (2) jasa kontruksi Pajak Penghasilan non final (PPh pasal 29) Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan final atas Pengalihan hak tanah dan bangunan (PHATB) Entitas Anak (PT MP) Pajak Penghasilan pasal 23 Jumlah - utang pajak 31 Desember 2011 770.520.760 577.496.751 4.500.000 3.000.000 775.020.760 580.496.751 104.659.926 35.810.492 13.067.994 28.210.538 44.755.628 2.708.362 271.198.876 214.156.844 12.120.513 76.080.297 1.422.923 19.594.400 47.600.050 550.000 250.000 229.762.940 642.423.903 Pajak dibayar dimuka untuk Pajak PPh final PHATB, merupakan setoran atas pencatatan penerimaan / penerimaan sebagai Uang muka penjualan dan belum dicatat sebagai penjualan / pengalihan tanah kapling siap bangun (kasiba) dan penjualan bangunan dalam tahun berjalan (Catatan 17). 33 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba menurut fiskal untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 (tiga bulan) Laba konsolidasi sebelum Pajak penghasilan (komersial) Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan atas pendapatan final 2011 (satu tahun) 31 Maret 2011 (tiga bulan) 2.695.002.387 5.409.564.552 728.888.370 (2.486.596.073) (4.659.786.147) (525.711.928) Taksiran Laba konsolidasi sebelum Pajak atas penghasilan non final Bagian kerugian Entitas Anak 208.406.314 749.778.405 203.176.442 50.943.309 69.660.254 19.737.577 Taksiran Laba Perusahaan sebelum Pajak atas penghasilan non final Koreksi fiskal non final : Beban jamuan Sumbangan Beban pajak Beban lain-lain 259.349.623 819.438.659 222.914.019 3.895.957 788.935 1.865.661 1.445.333 4.765.756 6.256.877 180.177.144 3.182.375 7.995.886 194.382.153 5.698.211 397.196 377.833 6.473.240 267.345.509 1.013.820.812 229.387.259 66.836.380 253.455.200 57.346.810 (19.594.400) (3.535.754) (235.133.600) (13.990.781) (28.435.500) (4.253.780) (373.521) (2.907.896) (333.760) Jumlah - kredit pajak (23.503.675) (252.032.277) (33.023.040) Taksiran - Kurang / (Lebih) bayar Utang Pajak penghasilan non final Taksiran Penghasilan final atas PHATB (Catatan 25) 43.332.705 1.422.923 24.323.770 16.451.240.000 55.368.904.547 10.838.786.365 Jumlah koreksi fiskal Taksiran Penghasilan kena pajak non final Taksiran Pajak penghasilan non final Kredit pajak non final : Setoran PPh pasal 25 Potongan PPh pasal 23 (Potongan pajak jasa pemeliharaan lingkungan) Potongan PPh pasal 22 Taksiran Pajak penghasilan final atas PHATB Kredit pajak: Setoran Pajak PPh final atas PHATB 822.562.000 2.768.445.227 541.939.318 (819.853.638) (2.720.845.177) (541.939.318) Jumlah kredit pajak (819.853.638) (2.720.845.177) (541.939.318) 2.708.362 47.600.050 - Jumlah Kurang bayar / utang pajak penghasilan final atas PHATB 34 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) Untuk perhitungan Pajak penghasilan pada tahun buku 2009, sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tertanggal 4 November 2008 tentang “Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. e. Perubahan Peraturan Perpajakan Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1984 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Perubahan tarif pajak penghasilan badan non final dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. 16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Akun ini terdiri dari : Perusahaan Gaji, bonus dan tunjangan karyawan Lain-lain 2.785.347.805 49.600.000 2.389.734.493 - Jumlah - biaya masih harus dibayar 2.834.947.805 2.389.734.493 Akun saldo hutang Gaji, komisi dan tunjangan karyawan untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 diatas merupakan hutang atas bonus / komisi penjualan yang belum dibayarkan. 35 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 17. UANG MUKA PENJUALAN 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari : Uang muka penjualan Kasiba PT. Sumber Cipta Logam Jaya Makmur PT Tanesha Wahanamas (Bp. Sen Siong) PT. Unicitra Kuartama Lestari Imam Salim Suharman Salim PT Makmur Langgeng Abadi Uang muka penjualan Bangunan Gudang Agustinus Romli PT YKL Indonesia PT Sahabat Sukses Plastik Suyatno PT Anantha Berkat Jaya Sukari So Sun Hie Rudi Tjahyadi Gunawan Ibu Lian Lie Ba PT Sukses Makmur Plasindo Setiawan Basuki PT Anantha Berkat Jaya Sony Hidayat Chuhairy Uang muka penjualan Bangunan Rumah toko (Ruko) PT Midplast Tritunggal Perkasa Suroto ST Jumlah - uang muka penjualan 31 Desember 2011 3.248.000.000 2.291.972.224 2.045.000.000 544.318.000 390.635.635 211.800.000 1.640.800.000 1.416.855.556 1.226.000.000 462.000.000 774.352.350 1.747.558.260 517.554.989 529.914.060 439.528.728 604.890.000 521.347.320 544.973.722 356.947.500 2.860.616.970 1.176.816.060 528.856.362 438.109.091 346.749.000 367.146.000 325.777.455 282.443.636 185.250.000 583.437.000 - 15.416.042.788 11.193.607.130 - Akun ini merupakan penerimaan uang muka pembelian Tanah kavling siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dari pelanggan yang sampai tanggal laporan posisi keuangan proses penjualan yang belum selesai. Perusahaan akan melaporkan uang muka penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli (AJB) dan pelanggan telah menyelesaikan pembayaran liabilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari nilai cicilan / uang muka yang telah diterima dan liabilitas atas Pajak final PAHTB (Catatan 14), serta Perusahaan telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli setelah transaksi penjualan dan Perusahaan tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut atau Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga Perusahaan tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan kavling tanah tersebut (Catatan 25). Berikut ini persentase jumlah uang muka penjualan yang telah diterima dari harga jual, sebagai berikut : 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kasiba : 50% - 99% 20% - 49% < 20% 7.584.972.224 211.800.000 934.953.635 4.283.655.556 - Bangunan - Gudang dan Rumah toko ; 50% - 99% 20% - 49% 2.187.086.988 4.497.229.941 3.972.910.332 2.937.041.242 15.416.042.788 11.193.607.130 Jumlah 36 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 18. UTANG CICILAN / PEMBELIAN ASET TETAP 31 Maret 2012 Akun ini merupakan utang cicilan kendaraan dan alat berat kepada ; PT BTMU-BRI Finance PT ORIX Indonesia Finance PT Balimor Finance 31 Desember 2011 265.211.410 91.440.000 862.545.000 322.043.410 109.728.000 972.462.500 Jumlah Bunga cicilan 1.219.196.410 (114.923.144) 1.404.233.910 (149.215.771) Nilai tunai - Liabilitas (utang) Bagian utang jatuh tempo dalam satu tahun 1.104.273.266 (662.775.310) 1.255.018.139 (643.605.682) 441.497.956 611.412.457 Jumlah - Utang jangka panjang Akun ini merupakan utang pembelian kendaraan (utang cicilan) untuk keperluan operasional usaha. Jangka waktu kredit (utang cicilan) dengan jangka waktu cicilan masing-masing selama 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan, dan PT Tiga Berlian Auto Finance jatuh tempo bulan Oktober 2011. Pada tahun 2010 tambahan utang pembelian 2 unit kendaraan pada PT BTMU-BRI Finance dan PT Orix Indonesia Finance untuk jangka waktu cicilan 36 bulan dan berakhir masing-masing pada bulan Mei 2013 dan Juni 2013, dan penambahan pembelian utang cicilan pada Desember 2010 dan tahun 2011 sebanyak 4 unit kendaraan pada PT Balimor Finance untuk 4 unit kendaraan masingmasing dengan jangka waktu 36 bulan dan berakhir bulan November 2013, Januari 2014, April 2014 dan Mei 2014 (Catatan 10). 19. UTANG BANK 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Akun ini merupakan fasilitas kredit dari : PT Bank Capital Indonesia, Tbk, terdiri dari fasilitas ; Pinjaman Rekening koran (PRK) Pinjaman Angsuran Berjangka Pinjaman Fasilitas P. Askep PT Bank Central Asia, Tbk., merupakan fasilitas ; Kredit Investasi Pembangunan Gudang 470.859.233 1.493.756.858 12.500.000.000 471.094.690 1.746.400.603 12.500.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 Jumlah - utang bank 32.464.616.091 32.717.495.293 Fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit / pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk sesuai Surat Persetujuan Fasilitas Kredit PT. Bank Capital Indonesia Tbk No. 004/MKT-KP/I/2006 tanggal 6 Januari 2006, dan Perusahaan telah mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman Aksep menjadi Rp.12.500.000.000, sesuai Surat Persetujuan Penambahan Jaminan No. 189A/MKT/KP/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009,serta Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas 026/MKT/KP/I/2010 tanggal 18 Jaunari 2010, dan Addendum Perpanjangan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 004/PA-P/BCI/KP/I/2010 untuk Fasilitas Pinjaman Aksep (PA) dan No.003/PRK-P/BCI-KP/I/2010 untuk Fasilitas PRK dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk. 37 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 18. UTANG BANK (Lanjutan) Atas Fasilitas Pinjaman yang telah diterima Perusahaan secara keseluruhan dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., terakhir berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit No. 005/MKT/KP/I/2011 tanggal 17 Januari 2011, dan Surat Persetujuan Penukaran Jaminan No. 006/MKT/KP/I/2011 tanggal 24 Januari 2011, serta Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 011/ADD/BCI-KP/I/2011 tanggal 25 Januari 2011, maksud dan tujuan penggunaan fasilitas kredit yang diberikan untuk "Perputaran Modal Kerja", dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: Sesuai surat No. 004/MKT/KP/I/2012 tanggal 17 Januari 2012 dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk., telah menyetujui untuk Perpanjangan Fasilitas Pinjaman dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut ; a. Fasilitas perpanjangan kredit : - Pinjaman Aksep sebesar Rp.12.500.000.000 (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah), : - Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan Plafon Rp.500.000.000 (lima ratus juta Rupiah). : 15% / p.a (floating) Tingkat suku bunga Provisi : 1% / p.a Jangka waktu fasilitas : 1 (satu) tahun, terhitung 19 Januari 2012 sampai 19 Januari 2013 Jaminan / Agunan kredit dan penggantian jaminan ; i. Tanah dan Bangunan (LT 176m² / LB 346m²) SHGB No.7560 (berakhir hak 18 Maret 2027) a/n Lim Victory Halim, terletak di Jl. Walet Indah V Blok O-6 No.9, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ii. Tanah dan Bangunan Kantor (309m² / 1.236m²) terletak di Jl. Kramat Raya No.4-6, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHGB No.603, 605/Kwitang a/n. PT Millenium Danatama Sekuritas. iii. Tanah dan Bangunan (226m2 / 600m2) di Jl. Kramat I No. 1 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat SHM No. 427/Kwitang a/n. Henny Halim. iv. Tanah dan Bangunan (261 m2 / 200 m2) di Jl. Mustika Raya Blok S Kav. 420 No. 10, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. SHM No. 1541/Rawamangun a/n. Josefita Fietje Sumaraw. v. Tanah kosong (61.275m²), SHGB No.126 (berakhir hak 9 Oktober 2014) a/n PT Saptausaha Gemilang Indah, terletak di Jln. Desa RT.001/09, Pakansari, Kecamatan Cibinong, kab. Bogor - Jawa Barat. b. Penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) sesuai Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit No. 154/MKT/KP/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010, dengan Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Perbankan No. 058/ADD/BCI-KP/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010. Jenis fasilitas Jumlah fasilitas Tingkat suku bunga Provisi Jangka waktu kredit : : : : : Pinjaman Angsuran Berjangka Rp.3.000.000.000 (tiga milyar Rupiah) 22% p.a 2,5 % flat 36 bulan / 3 tahun terhitung sejak 21 Juni 2010 sampai 21 Juni 2013 Fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk Pada tanggal 7 Oktober 2011 Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman / kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., sesuai Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 003-0673-2011-000, tertanggal 7 Oktober 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: - Jenis kredit Plafon Kredit Jangka waktu kredit Tingkat Suku bunga dan provisi kredit Penggunaan Dana fasilitas kredit - Jaminan kredit : Fasilitas Kredit Investasi, : Rp.18.000.000.000 (Delapan belas milyar Rupiah), : 1 (satu) tahun terhitung tanggal 7 Oktober 2011 s/d 7 Oktober 2012, : Suku bunga 11% p.a (per tahun) dan provisi kredit 1% saat pencairan kredit, : Untuk Pembangunan 32 unit Gudang di Blok E2, termasuk pekerjaan pengerasan dan Cor beton Jalan Millenium 2A. : Sebidang tanah kosong yang terletak di Jl. Millenium 2A, Blok E2, dengan luar tanah 22.611 m², dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 0015 / Peusar, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. 38 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 19. UTANG BANK (Lanjutan) Persetujuan Pihak Bank kepada Perusahaan untuk melakukan Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Hutang Wajib Konversi yang dikeluarkan oleh PT Gunung Besi Utama (GBU), sesuai Surat No. 0221/W09-ADM/2012 tanggal 25 Januari 2012. Negative convenan atas fasilitas pinjaman tersebut memberikan persetujuan dalam rangka Pernyataan Pendaftaran PUT 1, sebagai berikut : a. Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Utang Wajib Konversi yang dikeluarkan oleh PT Gunung Besi Utama, b. Mendapatkan Pinjaman dari PT Bank Central Asia, Tbk, c. Mengadakan RUPS dengan Berita acara merubah Anggaran Dasar Perusahaan, Permodalan, Susunan Direksi, Komisaris dan Pemegang saham, d. Memperbolehkan Pembagian deviden. 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA 31 Maret 2012 Perhitungan Imbalan pasca kerja antara lain : a. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Jumlah b. Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas - bersih c. Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 27) Pembayaran tahun berjalan Saldo akhir - Liabilitas imbalan kerja 31 Desember 2011 204531459 79509370 98210433 722.516.890 262.747.704 28.761.148 382.251.262 1.014.025.742 5.287.621.104 (2.212.535.327) 4.804.409.289 (2.111.574.774) 3.075.085.777 2.692.834.515 2.692.834.515 382.251.262 - 1.725.094.973 1.014.025.742 (46.286.200) 3.075.085.777 2.692.834.515 Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja. Perhitungan dilakukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Jumlah beban imbalan kerja perusahaan yang diakui dalam laporan laba rugi dan Liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan dan dihitung oleh aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut; Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tabel Mortalita 31 Maret 2012 31 Desember 2011 6,59% 10,00% 55 Tahun CSO-1958 6,62% 10,00% 55 Tahun CSO-1958 Jumlah karyawan perusahaan pada periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang berhak atas Imbalan pasca kerja tersebut dengan jumlah karyawan masing-masing sebanyak 94 orang dan 79 orang (Catatan 27). 39 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 21. MODAL SAHAM Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikelola/dicatat oleh Badan Administrasi Efek Perseroan PT Adimitra Transferindo, berkedudukan di Jakarta, dengan susunan pemegang saham Perseroan, dalam hal ini pemegang saham dengan kepemilikan diatas 5% (lima persen) serta masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% pada tanggal 30 Desember 2011 (Catatan 22) : Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir 31 Maret 2012, sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham PT Bumi Citra Investindo Heru Hidayat Masyarakat Jumlah Persentase Pemilikan (%) Jumlah (Rupiah) 749.750.000 87.929.000 591.276.025 52,47% 6,15% 41,38% 74.975.000.000 8.792.900.000 59.127.602.500 1.428.955.025 100,00% 142.895.502.500 Komposisi pemegang saham, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut : Pemegang Saham Jumlah Saham PT Bumi Citra Investindo Heru Hidayat Masyarakat Jumlah Persentase Pemilikan (%) Jumlah (Rupiah) 749.750.000 87.929.000 591.256.000 52,47% 6,15% 41,38% 74.975.000.000 8.792.900.000 59.125.600.000 1.428.935.000 100,00% 142.893.500.000 22. WARAN Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham biasa kepada masyarakat, Perusahaan memberikan secara cuma-cuma Waran seri I sebanyak 245.000.000 (dua ratus empat puluh lima juta) lembar waran, dimana untuk setiap lembar waran dapat ditukar dengan satu lembar saham biasa pada harga Rp.110 per saham, dengan nominal Rp.100 per lembar untuk pelaksanaan Waran seri I mulai tanggal 11 Juni 2010 sampai 10 Desember 2012, sampai periode dan tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham Waran seri I yang telah dikonversikan sebanyak 228.955.025 dan 228.935.000 lembar (Catatan 21). Exercise atas Waran seri I sampai tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 yang belum ditempatkan sebanyak 16.044.975 lembar saham dan 16.065.000 lembar saham. 23. AGIO SAHAM 31 Maret 2012 Akun ini terdiri dari Agio saham Penawaran saham perdana Agio saham pelaksanaan excersice Waran Seri I Dikurangi ; Biaya emisi Biaya emisi pelaksanaan penawaran saham perdana Jumlah - bersih Agio saham 40 31 Desember 2011 5.000.000.000 2.289.550.250 5.000.000.000 2.289.350.000 7.289.550.250 7.289.350.000 (2.459.048.733) (2.459.048.733) 4.830.501.517 4.830.301.267 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 24. LABA BERSIH PERSAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar dan dilusian sebagai berikut : 31 Maret 2012 (tiga bulan) Laba - bersih tahun berjalan pemegang saham Entitas induk Lembar saham : Rata-rata tertimbang saham beredar Untuk perhitungan LPS dasar Ditambah : Asumsi pelaksanaan waran Jumlah ekuivalen saham Laba persaham dasar Laba persaham dilusian 31 Maret 2011 (tiga bulan) 1.812.556.240 59.299.628 1.428.952.371 1.201.064.000 160.911.205 121.406.210 1.589.863.576 1.322.470.210 1,27 1,14 0,05 0,04 25. PENJUALAN 31 Maret 2012 (tiga bulan) 31 Maret 2011 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : Penjualan kepada Pihak ketiga ; Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) 5.062.500.000 11.388.740.000 2.363.636.365 8.475.150.000 Jumlah - penjualan 16.451.240.000 10.838.786.365 Rincian unit (luas) penjualan Tanah siap bangun (Kasiba) dan Bangunan gudang dan rumah toko (ruko) sebagai berikut : Tanah Luas tanah kasiba dan bangunan (M²) Bangunan (Gudang, Ruko dan rumah RSS) Luas bangunan Gudang dan Ruko (m²) Luas bangunan Rumah RSS jual ke karyawan(m²) 41 12.486 10.066 3.200 - 2.628 - PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 25. PENJUALAN (Lanjutan) Luas Tanah (dalam m²) Nama Pelanggan 31 Maret 2012 (tiga bulan) Tanah / kavling siap bangun Pihak ketiga PT Sumber Jaya Utama Bangunan - Gudang dan Ruko Pihak ketiga Bangunan Gudang PT YKL Indonesia (3 unit Gudang S-Big ) Bp. Setiadi Salim (2 unit Gudang S-Big ) Bp. Fatah Salim (2 unit Gudang S-Big ) PT. Anantha Berkat Jaya Rudi Tjahyadi Gunawan Bp. Suyatno Bangunan Rumah toko (Ruko) PT Midplast Tritunggal Perkasa Jumlah - Penjualan 31 Maret 2012 (tiga bulan ) 31 Maret 2011 (tiga bulan) Tanah / kavling siap bangun ; Pihak ketiga PT Sunjin Blue Thread Bangunan - Gudang dan Ruko Pihak ketiga Edo Krisna Lesmana (Gud S-Big A12 no.1) PT. Kreasi Warna Prima (Gud S-Big A12 no.2) Yahya Minto Mulya (James) (Gud S-Big A12 no.10) Agustinus Romli (Gud S-Big Blok A12 No.3) Firdaus (Gud S-BIG Blok A11 No.24 & 25) Troy Hartono Sabini - S-Big (Blok A12 No. 8,9) Bp. Ariyanto - S-Big (Blok A11 No. 26) Jumlah - Penjualan 31 Maret 2011 (tiga bulan ) Total Harga Jual 6.750 6.750 - 5.062.500.000 5.062.500.000 1.680 924 1.040 922 480 480 876 584 584 292 292 292 2.936.640.000 2.379.650.000 2.543.450.000 1.204.800.000 851.200.000 798.000.000 210 5.736 280 3.200 675.000.000 11.388.740.000 12.486 3.200 16.451.240.000 Luas Tanah (dalam m²) Nama Pelanggan Luas Bangunan (dalam m²) Luas Bangunan (dalam m²) Total Harga Jual 4.990 4.990 - 2.363.636.365 2.363.636.365 795 480 480 480 1.328 975 538 5.076 292 292 292 292 584 584 292 2.628 1.100.000.000 904.400.000 851.200.000 851.200.000 1.996.800.000 1.821.550.000 950.000.000 8.475.150.000 10.066 2.628 10.838.786.365 Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang "Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009 (Catatan 15). Dari penjualan tersebut telah dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak final sebesar 5% dari nilai bruto penjualan tanah kavling siap bangun (kasiba), bangunan gudang dan bangunan rumah toko (ruko), dan nilai penjualan diatas merupakan penjualan bersih tidak termasuk PPN dan Pajak final 5% (Catatan 15). 42 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 26. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Maret 2012 (tiga bulan) 31 Maret 2011 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : Tanah (Kavling siap bangun) Bangunan (Gudang dan Ruko) 3.572.244.600 4.738.906.573 1.888.381.600 4.372.627.737 Jumlah - beban pokok penjualan 8.311.151.173 6.261.009.337 1.655.462.500 115.527.642 402.108.891 489.104.127 400.994.460 509.046.980 3.572.244.600 1.016.916.594 114.190.929 197.707.220 352.934.265 129.639.585 76.993.007 1.888.381.600 483.008.425 518.317.308 343.238.750 1.317.548.250 2.076.793.840 2.910.748.737 1.461.879.000 - 4.738.906.573 8.311.151.173 4.372.627.737 6.261.009.337 Rincian perhitungan harga pokok penjualan (Catatan 6) : Tanah dalam pengembangan Biaya perolehan tanah Pematangan tanah Cutt dan fill Infrastruktur Sarana Jalan, Saluran, listrik, Telepon dan Turap, serta sarana lainnya. Sertifikat, Akta, Perijinan dan advis planning Lain-lain Bangunan dalam pengembangan Bangunan Gudang S-Big, Blok A.25 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.12 Bangunan Ruko (pojok) Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big, Blok A.11 Bangunan Gudang S-Big Blok A.24 Bangunan Gudang S-Big Blok E.2 Jumlah harga pokok penjualan 43 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 27. BEBAN USAHA 31 Maret 2012 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : Beban pemasaran: Promosi dan iklan Beban pemasaran / marketing 31 Maret 2011 (tiga bulan) 2.023.415 493.537.200 11.367.680 325.163.591 495.560.615 336.531.271 1.954.061.984 31.849.901 32.007.686 382.251.262 496.977.490 166.300.394 190.610.337 33.676.000 82.848.813 35.909.125 44.385.087 24.000.000 83.173.188 79.636.423 122.865.000 61.057.269 163.305.316 1.473.469.662 25.903.050 19.417.699 416.738.759 179.182.909 191.660.395 12.490.000 38.740.055 41.781.465 39.377.542 67.200.000 42.759.244 143.500.000 12.177.620 49.197.174 Jumlah Entitas Anak Gaji dan tunjangan Sewa Jasa profesional Penyusutan Listrik, telepon, internet dan air Lain-lain 3.984.915.275 2.753.595.574 47.400.000 2.403.309 470.000 50.273.309 8.000.000 8.009.167 2.403.310 1.020.596 214.504 19.647.577 Jumlah beban umum dan administrasi 4.035.188.584 2.773.243.151 Jumlah - beban usaha 4.530.749.199 3.109.774.422 Jumlah beban pemasaran Beban umum dan administrasi Perusahaan Gaji, upah, bonus dan tunj. karyawan Pengobatan Jamsostek Beban imbalan pasca kerja (Catatan 20) Penyusutan (Catatan 10) Representative dan jamuan Listrik, telepon dan internet Sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor Asuransi Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Beban pajak Jasa profesional Fotocopy dan cetak Lain-lain 44 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 31 Maret 2012 (tiga bulan) Akun ini terdiri dari : a. Pendapatan lain-lain Jasa giro dan bunga deposito Jasa pemeliharaan lingkungan Pemasangan line telepon Pendapatan sewa alat berat Pendapatan sewa gudang Pendapatan lain-lain b. Beban lain-lain Perusahaan Beban bunga pinjaman bank (Catatan 19) Provisi dan biaya administrasi bank Beban bunga pembiayaan (Catatan 18) Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 10) Keuntungan (kerugian) selisih kurs Lain-lain Entitas Anak Biaya administrasi bank 31 Maret 2011 (tiga bulan) 7.916.433 394.842.460 402.758.893 5.284.667 281.675.485 12.500.000 62.600.000 18.125.000 5.324.196 385.509.348 (1.147.823.998) (134.722.826) (34.292.627) 93.317 - (859.716.843) (329.130.067) (34.345.353) 61.575.000 (248.762) (33.167.559) (350.000) (90.000) (1.317.096.134) (1.195.123.584) (914.337.241) (809.614.236) Jumlah - beban lain-lain 29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI Transaksi dengan pihak hubungan berelasi (Catatan 3 dan14) : Hubungan Berelasi Jenis transaksi berelasi 31 Maret 2012 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 3) Liabilitas (Utang pihak berelasi) PT Bumi Citra Investindo Pemegang saham Pinjaman Modal kerja jangka pendek 31 Desember 2011 Aset (Bank) PT BPR Danatama Indonesia Perusahaan Affiliasi Rekening Giro bank (Catatan 3) 45 Jumlah Transaksi (Rp) 135.419.049 15.830.112.000 134.261.381 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN BERELASI (Lanjutan) Berikut ini prosentase Saldo transaksi Aset dan Liabilitas pihak hubungan berelasi diperbandingan dengan Total aset dan liabilitas konsolidasian untuk periode / tahun yang berakhir sebagai berikut : 31 Maret 2012 Aset PT Bank Danatama Indonesia (Catatan 3) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah Aset Liabilitas Utang pihak hubungan berelasi (Catatan 14) Jumlah prosentase perbandingan dengan Jumlah liabilitas 31 Desember 2011 135.419.049 0,05% 134.261.381 0,06% 15.830.112.000 20,32% - 30. PERJANJIAN PENTING Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga, dan masih berlaku sampai periode laporan posisi keuangan, antara lain : a. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam pembangunan sarana dan prasarana kelistrikan yang memadai untuk daerah Millenium Industrial estat berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal 13 Desember 2007 No.NK.003/DISJAYA/2007, dan kontrak perjanjian kerjasama tersebut masih berjalan, dan Perusahaan telah menghibah tanah untuk sarana pembangunan Gardu Induk Tegangan Menengah di lokasi Kawasan Industri Millenium, seluas 30 Ha (Catatan 6). b. Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali Tanah, Bangunan dan Fasilitas Penunjang (BOT) dengan pihak Pemilik sebidang tanah Ny. Henny Halim, seluas 226 m² dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.427 tanggal 16 Januari 2002 dan Surat Ukur No. 14/2001 tanggal 26 November 2001 yang terletak di Jalan Kramat I No.1, kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat (Catatan 10 dan 2q) , dengan perjanjian sebagai berikut (Catatan 10) : 1. Perusahaan bermaksud mendirikan Bangunan dan fasilitas penunjang diatas Tanah yang kemudian diperuntukan sebagai Gedung 2. Pemilik tanah menghendaki agar Perusahaan selaku Penerima Hak BOT memanfaatkan tanah dengan mendirikan bangunan untuk gedung operasional usaha / kantor diatas tanah dengan dana yang diatur oleh Penerima Hak BOT. 3. Perusahaan diberikan "Hak untuk Melakukan Pengelolaan (HMP) sebagaimana layaknya, dengan "Jangka waktu Pengelolaan" diberikan kepada Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal efektif. 4. Tanggal Pengalihan Bangunan dan Penyerahan kembali Tanah; Penerima Hak BOT dapat menyerahkan kembali dan Bangunan serta fasilitas penunjang dalam keadaan siap ditempati kepada Pemilik Tanah selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya Jangka waktu Pengelolaan. 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Kebijakan Perusahaan mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. 46 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Resiko ini bagi perusahaan relatif kecil, mengingat perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam valuta asing. c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial dari hutang bank yang diperoleh perusahaan. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. e. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Aset keuangan perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas nilai riil piutang tersebut. Pengelolaan Risiko Modal Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka mengelola struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau menambah/mengurangi jumlah hutang. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio Return on Equity dan juga rasio hutang terhadap EBITDA . Rasio hutang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah pinjaman dengan EBITDA . Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak penghasilan disesuaikan dengan (keuntungan)/kerugian selisih kurs – bersih, biaya pendanaan-bersih dan beban penyusutan. 32. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI REVISI LAIN DAN INTERPRETASI Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perseroan dan entitas anak juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan. • • • • • • • • • • • • • • PSAK No. 10 (Revisi/ Revised 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 18 (Revisi/ Revised 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi/ Revised 2010) : Imbalan Kerja PSAK No. 34 (Revisi/ Revised 2010) : Kontrak Konstruksi PSAK No. 46 (Revisi/ Revised 2010) : Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi/ Revised 2010) : Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi/ Revised 2010) : Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 56 (Revisi/ Revised 2010) : Laba per Saham PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK No. 15 : PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 47 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 32. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI REVISI LAIN DAN INTERPRETASI (Lanjutan) • • • • ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan ISAK No. 23 : Sewa Operasi - Insentif ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 33. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length . Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan: Aset keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Tanah belum dikembangkan Uang muka tanah Liabilitas Keuangan : Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Utang bank Utang pihak hubungan berelasi Uang jaminan 31 Maret 2012 Nilai Tercatat Nilai Wajar 31 Desember 2011 Nilai Tercatat Nilai Wajar 3.516.338.961 11.574.995.620 656.333.988 100.471.874.478 119.598.579.110 9.862.650.000 245.680.772.156 3.516.338.961 11.574.995.620 656.333.988 100.471.874.478 119.598.579.110 9.862.650.000 245.680.772.156 1.845.520.010 12.986.350.098 387.553.988 98.341.234.146 105.950.532.500 553.450.000 220.064.640.742 1.845.520.010 12.986.350.098 387.553.988 98.341.234.146 105.950.532.500 553.450.000 220.064.640.742 5.104.178.435 1.752.975.798 2.834.947.805 1.104.273.266 32.464.616.091 15.830.112.000 89.200.000 59.180.303.395 5.104.178.435 1.752.975.798 2.834.947.805 1.104.273.266 32.464.616.091 15.830.112.000 89.200.000 59.180.303.395 2.098.266.137 1.432.017.176 2.389.734.493 1.255.018.139 32.717.495.293 87.200.000 39.979.731.238 2.098.266.137 1.432.017.176 2.389.734.493 1.255.018.139 32.717.495.293 87.200.000 39.979.731.238 Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai wajar dari utang bank dan utang pembelian kendaraan dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi. 48 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN Sesuai Surat penarikan dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Penawaran Umum Terbatas I, No. S.4023/BL/2012 tanggal 9 April 2012 c/q Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa pada Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK), disampaikan hal-hal berikut ; • Pernyataan Pendaftaran Perseroan belum memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK, • Pernyataan Pendaftaran Perseroan menggunakan Laporan Keuangan Per 30 September 2011 yang mana sesuai ketentuan masa berlaku laporan keuangan berakhir pada tanggal 31 Maret 2012, dengan demikian pada 1 April 2012 laporan keuangan Perseroan tidak berlaku lagi, • Perseroan dapat menarik dokumen Pernyataan Pendaftaran beserta berikut dokumen pendukung lainnya, • Informasi selanjutnya bahwa jika Perseroan bermaksud melanjutkan proses Pernyataan Pendaftaran, maka wajib mengajukan kembali Pernyataan Pendaftaran sesuai ketentuan yang berlaku. b. Sesuai Surat dari PT Bank Central Asia, Tbk No. 0221/W09-ADM/2012 tanggal 25 Januari 2012, mengenail Perihal Persetujuan Pihak Bank kepada Perusahaan untuk melakukan Aksi Korporasi Right Issue dan Pembelian Surat Hutang Wajib Konversi yang dikeluarkan oleh PT Gunung Besi Utama (GBU), dengan syarat dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan perkreditan di Bank BCA. 35. REKLASIFIKASI AKUN Reklasifikasi akun untuk Hak minoritas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim pada tanggal 31 Maret 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian interim untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2012. Akun-akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif interim untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 yang telah direklasifiksi sebagai berikut : 31 Maret 2011 Sebelum reklasifikasi Setelah reklasifikasi Ekuitas : Hak minoritas aset bersih entitas anak Kepentingan non pengendali Laba rugi komprehensif : Hak minoritas atas laba bersih entitas anak Kepentingan non pengendali 3.277.627 - 3.277.627 (197.376) - (197.376) 36. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan konsoplidasi interim untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 telah disajikan kembali, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 (Revisi 2009) "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi, Dan Kesalahan" , berkaitan dengan pembayaran annual fee untuk Badan Adminstarsi Efek (BAE) yang dibukukan Perusahaan sebagai beban emisi atas pelaksanaan waran seri 1 (Catatan 23 dan 27). Akun terkait dengan penyajian kembali laporan keuangan sebagai berikut : 31-Mar-11 Dilaporkan Disajikan kembali sebelumnya 3.039.274.422 3.109.774.422 Beban usaha (Catatan 27) Agio saham (Catatan 23) Laba periode berjalan Saldo laba 2.448.091.267 129.602.252 31.075.825.661 49 2.551.591.267 59.299.628 30.972.325.661 PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Per 31 Maret 2012 Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) Dan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ; Per 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) 37. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Laporan keuangan konsolidasian interim reklasifikasi akun dengan diterapkannya PSAK No.3 (revisi 2010) yang mulai efektif 1 Januari 2011 dan penambahan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasian interim PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK dari halaman 1 sampai halaman 50, telah disetujui untuk diterbitkan kembali oleh pihak Manajemen Perusahaan pada tanggal 29 Juni 2012. 50