PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 28 KOTO BARU KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK Yurnelli1), Zulfa Amrina2), Marsis2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Dosen Program Studi Pendiidkan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak Back pround of this research from the basic fact learning models are ganerally used in conventional so the learning act cornes achiesed uruatis pastory based on data from test score mid 2nd semester macth class V. There are still momy students who recerued grades belaw the standard there fora researhes thaug action re a fach write to try to improve macth learning. Learning out come trough cooperative learning in class V jigsaw in SD 28 Koto Baru Kab. Solok. This research is classroom action research wich consist of two cycle. Methodes foor stoges planning action, observation, reflection. The data of this study in the from of information a bacel the proses and out camer measure of data obtained from observation and test result, from the result of research study es that house been dore, it appears that in created student learning out comer of 49 . students on the bosis of the merune in the firts cycle increareb an avarage 69 thaen heldage the action in the second cytla. The average student seares reac head 83 from these result it conbe ded tha, travy the jigsau coverative learning can imprave learning out comes of student in V grade SD 28 Koto Baru Kabupaten Solok..By there for it is suggested that here con mele ment the learning prose sthroug the jigsaw improve student learning out comes and student learning aktivity Keyword : cooperative learning type jigsaw, out comes learning sebagai salah satu disiplin ilmu A. PENDAHULUAN Secara sangat nyata berguna matematika bagi merupakan pengetahuan yang sangat kehidupan penting terutama dalam era manusia, karena matematika dapat globalisasi sekarang ini, dengan arti melatih seseorang berpikir kritis dan kata logis, dalam matematika tidak terlepas kaitannya dalam dengan juga melakukan bermanfaat perhitungan kehidupan sehari-hari. Matematika dalam perkembangannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). 0 Berdasarkan pengalaman Hasil belajar matematika pada peneliti sebagai guru kelas V di SD umumnya kurang tercapai dengan Negeri 28 Koto Baru Kecamatan hasil yang memuaskan. Sebagaimana Kubung Kabupaten Solok peneliti yang telah peneliti lihat dalam data menemukan beberapa permasalahan nilai dalam pembelajaran matematika. Matematika kelas V SD Negeri 28 Pada pembelajaran matematika Koto ujian semester 2 Kecamatan Kubung tentang bilangan bulat, peneliti lihat Kabupaten Solok, masih banyak keaktifan saat siswa memperoleh nilai di bawah dan standar. siswa pembelajaran pada rendah, Baru mid Berdasarkan data dapat penguasasan konsep tentang bilangan dilihat rendahnya hasil belajar yang bulat pun rendah. Masalah ini terlihat dicapai setelah guru menjelaskan materi semester, dari 18 orang siswa hanya bilangan bulat, lalu memberi contoh 4 orang siswa yang tuntas, atau 22%, soal, kemudian guru memberikan sedangkan 14 orang tidak tuntas sebuah soal tentang penjumlahan atasu bilangan positif dan negatif misalnya kenyaataan 8 + (-5) = ..... Dari soal tersebut diperlukan usaha nyata banyak siswa yang menjawab 13. dilakukan oleh guru Siswa memperbaiki hasil belajar siswa. bilangan langsung yang menjumlahkan ada tanpa siswa 78%. pada saat Untuk menyikapi tersebut, Berdasarkan mid maka yang untuk kenyataan- memperhatikan ada bilangan negetif kenyataan yang didapatkan, peneliti yang seharusnya hasilnya adalah 3. mencoba untuk Contoh soal yang guru berikan lagi penelitian tindakan misalnya (-6) – (-4)=..... jawaban meningkatkan hasil belajar operasi siswa yang banyak adalah (-10), bilangan bulat pada siswa kelas V padahal jawaban yang seharusnya SD Negeri 28 Koto Baru Kecamatan adalah (-2). Permasalahan tersebut Kubung Kabupaten Solok dengan menggambarkan menerapkan pembelajaran kelompok. siswa kurang kelas sama untuk mengerti dengan konsep bilangan Siswa positif dan bilangan negatif. memecahkan berbagai permasalahan 1 bekerja mengadakan dalam dalam pembelajaran terhadap materi mempunyai intelektual tinggi, sedang yang dipelajari. Dengan hal seperti dan rendah. itu saling ketergantungan positif dan dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk Siswa bekerjasama, bertanggungjawab atas ketuntasan meningkatkan hasil belajarnya. materi yang dipelajarinya menyampaikan materi dan tersebut kepada anggota kelompok lain. B. KERANGKA TEORETIS Pembelajaran kooperatif salah Pada pembelajaran kooperatif satunya yaitu dengan tipe Jigsaw. tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal Ismiati (2008:128) dan kelompok ahli. Kelompok asal bahwa “Kooperatif menjelaskan tipe Jigsaw yaitu kelompok didesain untuk meningkatkan rasa beranggotakan tanggung kemampuan jawab pembelajaran siswa terhadap sendiri induk yang siswa dengan latar belakang dan dan keluarga yang beragam. Penyajian pembelajaran orang lain. Pada tipe materi dalam kelompok asal ini Jigsaw kelompok berbeda antar anggota kelompok. dilakukan secara heterogen yang Sedangkan kelompok ahli adalah beranggotakan 4-6 orang. Materi kelompok siswa yang terdiri dari pelajaran disajikan kepada siswa anggota dalam bentuk teks dan setiap siswa mempunyai bertanggungjawab atas penguasaan dikelompokkan dalam satu kelompok materi dan mampu mengajarkannya dan mendiskusikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya. secara bersama-sama, setelah selesai pembentukan Pembentukan kelompok secara heterogen pembentukan kelompok materi asal yang yang sama didiskusikan dalam kelompok ahli maksudnya adalah tersebut maka anggota kelompok ahli kelompok tersebut kembali pada kelompok asalnya dan mempertimbangkan berbagai hal bertanggungjawab yang menyangkut tentang diri siswa, mengajarkan misalnya tingkat intelektual, jenis materi yang dipelajarinya kepada kelamin, agama dan lain-lain. Dalam anngota kelompok asalnya. kelompok ada siswa yang 2 atau untuk menjelaskan Kubung Kabupaten Solok. Yang dalam penelitiannya diadakan kegiatan tertentu yang didasarkan C. METODOLOGI PENELITIAN pada masalah-masalah nyata yang Penelitian adalah yang dilakukan penelitian tindakan ditemukam di lapangan. Menurut kelas Depdiknas (2003:7) ”Penelitian dengan menggunakan pendekatan tindakan kelas adalah penelitian yang kualitatif. dilakukan Jenis berkenaan penelitian dengan ini guru dalam kelasnya proses sendiri melalui refleksi diri, dengan rancangan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya pembelajaran. Penelitian ini akan sebagai guru sehingga hasil belajar memaparkan data yang diperoleh siswa meningkat”. Sejalan dengan secara alami, mulai dari data sebelum pendapat tersebut menurut Arikunto mengadakan tindakan, selama (2007:7) ”Penelitian tindakan bukan tindakan dan sesudah tindakan. hanya menyangkut materi atau pokok Tindakan ini dengan bahasan itu sendiri, tetapi juga tujuan untuk meningkatkan hasil menyangkut penyajian topik materi belajar siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan yaitu strategi, matematika dalam pendekatan, metode atau cara untuk pembelajaran bilangan bulat melalui memperoleh hasil melalui kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw penelitian” . pembelajaran dan dilakukan terutama di kelas V SD Negeri 28 Koto Baru Kecamatan Kubung Dari hal diatas sesuai dengan Kabupaten penelitian Solok. yang dilakukan, permasalahan yang harus dipecahkan Jenis yang adalah masalah yang berhubungan dilakukan adalah penelitian tindakan dengan proses pembelajaran di kelas kelas (classroom Action Research) yang dibidang profesional, yang bertujuan untuk dalam penelitian pendidikan pengajaran khususnya matematika diselesaikan meningkatkan tentang bilangan bulat pada kelas V memperbaiki SD Negeri 28 Koto Baru Kecamatan 3 secara pemahaman lebih dan tindakan-tindakan pembelajaran yang telah berlangsung selama ini. D. HASIL PENELITIAN DAN Indikator tindakan keberhasilan setiap adalah apabila PEMBAHASAN hasil HASIL PENELITIAN observasi guru dan siswa telah 1. Deskripsi Siklus I menunjukkan bahwa dalam Proses pembelajaran diawali pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tanya jawab tentang operasi dengan rencana yang ditetapkan. hitung Hasil tes akhir dari semua subjek membuka skemata siswa. Setelah itu telah memperoleh skor lebih dari peneliti atau sama dengan KKM yang telah pembelajaran, ditetapkan yaitu 62. Apabila jumlah pembelajarannya adalah agar siswa siswa mencapai dapat mengetahui bagaimana proses ketuntasan 75% baru pembelajaran menentukan sifat komutatif, asosiatif dapat dikatakan berhasil. dan distributif dalam penjumlahan yang Instrumen telah bulat menyampaikan dimana untuk tujuan tujuan digunakan dan perkalian. Kemudian peneliti dalam melaksanakan penelitian ini membentuk kelompok belajar siswa untuk adalah (kelompok asal dan kelompok ahli). lembar Peneliti sudah cukup baik dalam dengan yang bilangan mendapatkan data menggunakan observasi, hasil tes dan dokumantasi. membagi Data yang diperoleh dalam penelitian pembagian ini dianalisis dengan menggunakan terdiri analisis kualitatif dan kuantitatif. akademik yang berbeda. Analisis data berhubungan kelompok, dari anggota dimana kelompoknya tingkat kemampuan kualitatif yaitu Setelah terbentuk kelompok, dengan hasil peneliti membagikan topik yang akan pengamatan. Sedangkan analisis data dibahas dalam kelompok asal, kuantitatif yaitu berkaitan dengan dimana topik tersebut berbeda antara hasil belajar siswa. yang satu dengan yang lainnya. Siswa yang mendapat topik yang sama bergabung dalam satu kelompok (kelompok ahli). Dalam 4 kelompok ahli diberikan LKS yang hal tersebut baru dialami siswa, berisi langkah-langkah sehingga materi yang dipelajari tidak kegiatan yang akan dilakukan dalam sepenuhnya dipahami siswa. Setelah menyelesaikan akan menjelaskan materi yang dibahasnya, dibahas. Dalam berdiskusi, peneliti peneliti mengarahkan siswa dalam juga menyimpulkan pembelajaran. tentang sudah topik cukup membimbing kelompok. yang baik dalam masing-masing Namun Pada walaupun peneliti akhir memberikan pembelajaran, tes berupa demikian, masih kurang efektif juga memberikan pertanyaan-pertanyaan cara belajar kelompoknya, karena kepada siswa secara klasikal tentang masih ada sebagian siswa yang susah topik yang telah dibahas untuk untuk mengaturnya. Hal ini terlihat menguji tingkat pemahamannya.. peneliti berkeliling mengamati setiap Hasil temuan proses kerja kelompok, membimbing pengamatan yang kelompok observer, atas keberhasilan mengajar tugas dalam dan menyelesaikan menjawab lain atas dilakukan semua dari aspek guru pertemuan I ini dapat pertanyaan/kesulitan yang ditemui dilihat pada pada lampiran 4. Selain siswa. keberhasilan Selesai membahas topik, pengamat mengajar juga mengamati perwakilan kelompok melaporkan keberhasilan hasil diskusinya ke depan kelas. dapat dilihat pada lampiran 3.Dari Waktu uraian berdiskusi yang tersedia mencukupi untuk hal belajar guru, tentang siswa yang rambu-rambu ini karakteristik keberhasilan guru pada dibuktikan dengan adanya ketuntasan halaman sebelumnya, dapat diketahui dalam membahas materi yang telah bahwasannya untuk pertemuan I ini disajikan. Setelah melaporkan hasil persentase mengajar dari aspek guru diskusi, siswa bergabung kembali ke yaitu 67,5% sedangkan pada aspek kelompok asalnya untuk menjelaskan siswa baru mencapai 65,9%. materi yang dibahas dalam kelompok Berdasarkan hasil pengamatan ahli. Dalam menjelaskan materi, dilihat persentase aktivitas guru dan siswa mengalami kesulitan karena siswa 5 masih tergolong kedalam kategori Cukup, perlu perbaikan bersedia untuk melaporkan hasil dalam diskusinya. c) hasil diskusi siswa pelaksanaan pembelajaran berikutnya. sudah terlihat baik,. d) soal tes yang 2. Deskripsi Siklus II dikerjakan siswa menampakkan Pembelajaran siklus II diamati siswa paham dengan masalah yang oleh guru kelas V SD Negeri 28 telah didiskusikan, terbukti dengan Koto meningkatnya hasil belajar siswa. Baru Kecamatan Kubung Kabupaten Solok dan teman sejawat Untuk kemudian tentang pencatatan lapangan dari melaporkan bahwa keterangan penelitian dalam pembelajaran siklus aspak II telah melaksanakan tugas dengan lampiran 6. baik. Hal ini dapat dilihat pada lampiran yaitu dapat dilihat lanjut pada Dari pelaksanaan pembelajaran ketuntasan menyelesaikan bilangan bulat yang belajar siswa pada siklus II. Dari berhubungan dengan bilangan bulat hasil temuan lain antara kolaborator pada siklus II ini terlihat bahwa guru dan peneliti adalah sebagai berikut: telah melaksanakan semua langkah- (1) Dari segi guru. langkah pembelajaran yang disusun Alokasi data guru lebih waktu yang telah dalam RPP. disusun sudah dapat dimanfaatkan dengan awal data berdasarkan dari rambu-rambu pelajaran sampai akhir pelajaran. karakteristik mengajar guru pada Dalam membimbing diskusi guru siklus II yang dapat dilihat pada telah melaksanakannya dengan baik, lampiran hal mengajar ini baik, mulai terlihat dari Peneliti juga memperoleh data- saat siswa melaksanakan diskusi siswa tenang mengamati dalam berdiskusi. siswa (2) Dari segi siswa. lampiran a) Siswa terlihat serius dengan materi dan dilaksanakan. langkah b) siswa 4. Selain guru, yang keberhasilan pengamat keberhasilan dapat dilihat juga belajar pada Dari tabel pengamatan tentang yang rambu-rambu karakteristik yang pembelajaran menyelesaikan terpanggil ke depan kelas sudah bilangan bulat yang berhubungan 6 dengan bilangan bulat di atas dapat rata-rata kita lihat bahwasannya untuk siklus mencapai 88,9%. Sehingga dari hasil II ini persentase mengajar dari aspek analisis tes siswa pada siklus II ini guru sudah meningkat menjadi 90 % sudah dapat dikatakan tuntas, karena sedangkan pada aspek siswa sudah ketuntasan siswa sudah melebihi dari mencapai 89,5 %. standar Dari pengamatan peneliti dan % ketuntasan yang telah siswa ditetapkan. ketuntasan 88,89 %. observer pada siklus II, pelaksanaan Dari ketuntasan yang telah penelitian pada umumnya sudah diperoleh dapat disimpulkan bahwa berjalan seperti yang diharapkan, peneliti dalam pembelajaran siklus II kemungkinan besar disebabkan oleh telah melaksanakan tugas dengan siswa untuk baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan diskusi. Refleksi terhadap adanya peningkatan hasil belajar perencanaan yakni sebagai berikut: siswa siklus II. Dengan demikian dilihat dari hasil paparan siklus II penelitian ini berhenti pada sliklus II diketahui PEMBAHASAN sudah terbiasa bahwa perencanaan pembelajaran terlaksana dengan baik, dan langkah pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Pada 1. Ativitas Siswa Aktivitas dilakukan pada siswa saat yang kegiatan akhir pelajaran siklus II peneliti pembelajaran berlangsung berupa: kembali Mendengarkan mengadakan tes, tes diberikan secara individual. Berdasarkan penjelasan guru tentang contoh-contoh bilangan bulat refleksi/diskusi dalam matematika. Semua siswa yang dilakukan oleh peneliti dan dua mendapat orang diperoleh (kelompok asal). Siswa duduk dalam kesimpulan bahwa dari 18 orang kelompok asal yang telah dibentuk. siswa yang mengikuti tes yang Semua siswa menerima topik pada diadakan diakhir siklus II terdapat 16 kelompok asal tentang topik yang orang yang mendapatkan nilai 7 akan keatas. Dimana rata-rata nilai siswa berhubungan dengan bilangan bulat. yang tuntas adalah 8,2 sedangkan Masing-masing observer, 7 pembagian dibahas, yaitu siswa kelompok soal yang membaca topik yang telah dibagikan guru pada terbukti dengan meningkatnya hasil kelompok asal belajar siswa. Siswa yang mendapat topik 2. Aktivitas Guru yang sama bergabung dalam satu Aktivitas guru dalam kegiatan kelompok (kelompok ahli). Masing- pembelajaran dengan menggunakan masing kelompok ahli menerima strategi belajar kooperatif learning LKS dari guru. Siswa mendiskusikan tipe jigsaw sudah baik, adapun topik yang akan dibahas dalam kegiatan yang dilakukan guru adalah kelompok sebagai ahli sesuai dengan berikut: Membuka petunjuk LKS. Perwakilan kelompok pengetahun siswa tentang bilangan ahli melaporkan hasil diskusi tentang bulat melalui tanya jawab tentang topik dalam perkalian dan penjumlahan terjadi Masing-masing peningkatan dari siklus I ke siklus II anggota kelompok ahli bergabung menjadi sangat baik. Menyampaikan kembali ke kelompok asalnya. Siswa tujuan pembelajaran sudah sangat berdiskusi dalam baik dilakukan guru pada siklus I dan yang kelompoknya. dibahas kelompok asal tentang topik yang telah dibahas siklus dalam (kelompok asal dan kelompok ahli) kelompok ahli. Masing- masing kelompok asal mengerjakan II. Pembagian kelompok sudah baik. tes tentang topik yang telah dibahas. Membagikan topik dan LKS Berdasarkan hasil pengamatan kepada siswa sudah baik dilakukan aktivitas siswa, terlihat siswa serius guru. Diskusi kelompok ahli (diskusi dengan materi dan langkah yang tentang dilaksanakan. Siswa yang terpanggil kelompok ahli (laporan masing- ke depan kelas sudah bersedia untuk masing topik ahli). Tes, dilakukan melaporkan hasil diskusinya. Hasil dalam masing-masing kelompok asal diskusi siswa sudah terlihat baik,. tentang seluruh topik yang telah Soal tes yang dikerjakan siswa dibahas. menampakkan siswa paham dengan kepada masalah yang telah didiskusikan, memperoleh skor Membimbing siswa 8 topik ahli). Laporan Penghargaan, (diberikan kelompok asal yang tertinggi). untuk me- nyimpulkan pembelajaran. nilai Memberikan evaluasi menjadi Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh rata-rata teman dengan sejawat 83 siswa yang diagram kuning. meningkat digambarkan batang Berdasarkan warna hasil aktivitas guru dari siklus I ke siklus pengamatan siklus II yang diperoleh II mengalami peningkatan dari 70% maka pelaksanaan siklus II sudah termasuk kategori baik ke 90% atau baik dan guru sudah berhasil dalam termasuk kategori sangat baik. Selain usaha peningkatan hasil belajar siswa itu alokasi waktu yang telah disusun dalam sudah dapat dimanfaatkan dengan masalah baik, mulai dari awal pelajaran bilangan bulat dengan menggunakan sampai Dalam pendekatan kooperatif tipe jigsaw telah bagi siswa kelas V SD Negeri 28 akhir membimbing pelajaran. diskusi guru pembelajaran yang berkaitan melaksanakannya dengan baik, hal Koto ini terlihat saat siswa melaksanakan Kabupaten Solok. diskusi E. PENUTUP siswa tenang dalam berdiskusi. Baru penyelesaian Kecamatan dengan Kubung KESIMPULAN 3. Hasil Belajar Dari paparan data dan hasil Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang direncanakan diperoleh untuk penelitian serta pembahasan pada maka halaman terdahulu, maka peneliti melakukan dapat menarik beberapa kesimpulan, siklus II karena ada 10 orang anak yaitu: yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. untuk itu Pembelajaran penelti matematika dengan menggunakan strategi jigsaw melanjutkan penelitian pada siklus II. dapat meningkatkan hasil belajar Dari hasil analisis penelitian siklus II siswa. Meningkatnya hasil belajar nilai rata-rata kelas mencapai 83. siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai Pada siklus I nilai rata-rata siswa dari tes awal 5,8 meningkat kelas 69 yang digambarkan dengan pada diagram batang warna hijau. Setelah siklus I menjadi 69 pembelajaran belum dianggap tuntas dilakukan tindakan pada siklus II 9 jika hasil yang diperoleh di bawah mencobakan dan menerapkan model 70% dan untuk itu penelitian ini Pembelajaran yang lebih bervariasi dilanjutkan pada siklus II. Ternyata dengan tujuan agar siswa dapat Pelaksanaan tindakan pada siklus II tertarik untuk mengikuti pelajaran mengalami peningkatan yakni 82 yang yang sudah melebihi dari standar pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, ketuntasan minimalnya. Hal ini karena dengan pembelajaran seperti merupakan bukti dari pelaksanaan ini dapat menciptakan pembelajaran penelitian yang telah dilakukan di yang SD Negeri 28 Koto Baru Kecamatan pembelajaran Kubung meningkatkan tanggungjawab siswa Kabupaten Solok telah berhasil. diberikan. Khususnya menyenangkan ini dan juga dapat terhadap materi pembelajaran yang Pembelajaran kooperatif tipe dipelajarinya. (2) Jigsaw dapat membuat siswa lebih sekolah, dapat aktif dapat meningkatkan sarana dan prasarana sama yang menunjang keberhasilan guru karena pembelajarannya dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar secara berkelompok. Hal ini dapat siswa serta dapat memotivasi terlaksana membina dalam meningkatkan belajar, sikap karena kerja masing-masing menggunakan topik kooperatif telah dibahas menyampaikan topik itu dan kepada tipe kepala berupaya guru-guru anggota kelompok harus menguasai yang Untuk dan untuk pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran. (3) Untuk peneliti anggota kelompoknya. selaku mahasiswa, dapat menambah SARAN pengetahuan tentang pembelajaran Berdasarkan kesimpulan yang kooperatif tipe Jigsaw yang nanti telah dicantumkan di atas, maka bermanfaat setelah peneliti turun ke peneliti mengajukan beberapa saran. lapangan. (1) Untuk guru, agar dapat 10 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tinadakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Ismiati. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tife STAD dengan Media VCD Untuk Meningkatkan Pretasi Belajar Matematika Siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Banjarangkan tahun 2008/2009. (online). (http://disdikklung.net/content/view/73/46/ Diakses 19 Februari 2013 ) Karso,dkk.2000. Materi Pokok Pendidikan Matematika I. Jakarta: universitas Terbuka Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Depdiknas Slavin, Robert E. 2007. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Jakarta: Nusa Media Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka 1 PERSETUJUAN PEMBIMBING Sudah disetujui oleh: 1. Dra. Hj. Zulfa Amrina, M.Pd 2. Dr. Marsis, M.Pd Artikel ini disusun berdsarkan skripsi yang berjudul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 28 KOTO BARU KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK Untuk persyaratan wisuda periode April 2014 dan telah direviu dan disetujui oleh kedua pembimbing. Padang, Maret 2014 Pembimbing II Pembimbing I Dra. Hj. Zulfa Amrina, M.Pd Dr. Marsis, M.Pd 2