perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB II

advertisement
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
SMS Gateway
SMS gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi
dengan menggunakan SMS. Kita dapat menyebarkan pesan ke banyak
nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database
nomor-nomor ponsel saja, tanpa harus mengetik ratusan nomor dan pesan di
ponsel kita, karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari
database tersebut (Tarigan, 2011).
Selain itu dengan adanya SMS Gateway, kita dapat mengelola
pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan
yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam
mengirim berita, karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda
untuk masing-masing penerimanya (Tarigan, 2011).
Cara kerja SMS gateway pada dasarnya hampir sama dengan
mengirimkan SMS melalui handphone pada umumnya. Hanya saja, bedanya
adalah perangkat pengirimnya bukan lagi handphone, tetapi modem GSM.
Modem inilah yang dikendalikan oleh PC menggunakan aplikasi SMS
Gateway yang kita buat. Adapun blok diagram sistem SMS Gateway dapat
dilihat pada gambar 2.1 (Tarigan, 2011).
commit to user
Gambar 2.1 Blok Diagram SMS Gateway
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2
Gammu
Gammu adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengelola berbagai fungsi pada handphone, modem dan perangkat sejenis
lainnya. Fungsi-fungsi yang dapat dikelola oleh Gammu antara lain adalah
fungsi nomor kontak (phonebook) dan fungsi SMS (Tarigan, 2011).
Menurut Tarigan (2011), Keunggulan yang dimiliki gammu adalah
sebagai berikut.
1.
Kelebihan gammu dijalankan di windows maupun linux.
2.
Banyak device yang kompatibel dengan gammu.
3.
Gammu menggunakan database MySQL.
4.
Baik kabel data USB maupun SERIAL, semuanya kompatible
dengan gammu.
5.
Gammu adalah aplikasi open source yang dapat dipakai secara
gratis.
6.
Gammu tidak memerlukan banyak hardware (hanya memerlukan PC
+ Modem), sehingga memudahkan dalam mengembangkan aplikasi
dengan modal terjangkau.
2.3
Basis Data
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang
lebih
dapat
diartikan
sebagai
markas
atau
gudang,
tempat
bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata
yang mewakili suatu obyek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya (Fathansyah, 2012).
Menurut Fathansyah (2012), Basis Data sendiri dapat didefinisikan
dalam sejumlah sudut pandang, seperti:

Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
commit to user
dengan cepat dan mudah.
perpustakaan.uns.ac.id

7
digilib.uns.ac.id
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
Menurut Fathansyah (2012), di dalam sebuah disk, basis data dapat
diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk, kita dapat pula
menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah
basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih file/tabel. Pada file/tabel
inilah sesungguhnya data disimpan/ditempatkan. Setiap basis data umumnya
dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Karena itu,
operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data
dapat meliputi:
1.
Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan
pembuatan lemari arsip yang baru.
2.
Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan
perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
3.
Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang
identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip
yang telah ada.
4.
Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang
identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari
arsip.
5.
Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis
data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke
sebuah map arsip.
6.
Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retreive/search), yang
identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
7.
Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan
commit to user
perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8.
Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan
penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
2.4
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) sering diterjemahkan menjadi diagram
aliran
data.
DAD
merupakan
alat
yang
biasa
dipakai
untuk
mendokumentasikan proses dalam sistem. DAD menekankan pada fungsifungsi di dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan
pemindahan informasi antar fungsi di dalam sistem. DAD konteks adalah
DAD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah
memberikan pandangan umum sistem. DAD konteks memperlihatkan
sebuah proses yang berinteraksi degan lingkungannya. Ada pihak luar atau
lingkungan yang memberi masukan dan ada pihak yang menerima keluaran
sistem. Dalam hal ini pihak luar (sering disebut terminator) dapat berupa
sistem lain, suatu perangkat keras, orang, atau organisasi (Kadir, 1998).
Perlu diketahui bahwa simbol-simbol yang digunakan pada DAD
mempunyai nama sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2.1 (Kadir, 1998).
Tabel 2.1 Simbol-Simbol dalam DAD
Notasi
Keterangan Notasi
Terminator
Proses Data
Alur Data
Penyimpanan Data
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kotak digunakan untuk menggambarkan terminator atau suatu
entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang, atau sebuah
mesin) yang dapat mengirim data dari sistem. Entitas eksternal, atau hanya
entitas, disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap eksternal
terhadap sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label
dengan sebuah nama yang sesuai. Meskipun berinteraksi dengan sistem,
namun dianggap di luar batas-batas sistem. Entitas-entitas tersebut harus
diberi nama dengan suatu kata benda. Entitas yang sama bisa digunakan
lebih dari sekali atas suatu diagram aliran data tertentu untuk menghindari
persilangan antara jalur-jalur aliran data (Kendall, et al, 2003).
Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik
yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data
yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan
tanda panah paralel. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang,
tempat, atau sesuatu, maka harus digambarkan dalam kata benda (Kendall,
et al, 2003).
Lingkaran
digunakan
untuk
menunjukkan
adanya
proses
transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu perubahan
dalam di dalam atau perubahan data. Jadi aliran data yang meninggalkan
suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk.
Proses-proses yang menunjukkan hal itu di dalam sistem dan harus diberi
nama menggunakan salah satu format berikut ini. Sebuah nama yang jelas
memudahkan untuk memahami proses apa yang sedang dilakukan (Kendall,
et al, 2003).
1.
Menetapkan nama sistem secara keseluruhan saat menamai proses
pada level yang lebih tinggi.
2.
Menamai suatu subsistem utama.
3.
Menggunakan format kata kerja, kata sifat, kata benda untuk prosesproses yang mendetail.
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebuah proses juga harus ditetapkan dengan suatu nama unik yang
menunjukkan tingkatnnya di dalam diagram. Sejumlah aliran data bisa
keluar masuk setiap proses. Mengamati proses dengan suatu aliran tunggal
di dalam dan di luar aliran data yang hilang (Kendall, et al, 2003).
Simbol data terakhir yang digunakan dalam diagram aliran data
adalah bujur sangkar dengan kedua ujung terbuka, yang menunjukkan
penyimpanan data. Simbol-simbol ini digambarkan hanya dengan lebar
secukupnya saja sehingga memungkinkan menandai bentuk huruf-huruf
diantara garis-garis paralel yang ada. Dalam diagram alairan data logika,
jenis penyimpanan fisik tidak ditetapkan. Pada poin ini simbol penyimpanan
data
menunjukkan
tempat
penyimpanan
untuk
data-data
yang
memungkinkan penambahan dan perolehan data (Kendall, et al, 2003).
Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari
file, atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan
data mewakili seseorang, tempat atau sesuatu, maka diberi nama dengan
sebuah kata benda (Kendall, et al, 2003).
2.4.1
Kesalahan Diagram
Menurut Kendall, et al (2003), Sejumlah kesalahan bisa terjadi
saat menggambar diagram aliran data. Beberapa kesalahan umum yang
dibuat saat menggambar diagram aliran data adalah sebagai berikut.
1.
Lupa memasukkan suatu aliran data atau mengarahkan kepala
anak panah pada arah yang salah. Contohnya adalah sebuah
proses gambaran yang menunjukkan semua aliran data sebagai
masukan
atau
sebagai
keluaran
saja.
Setiap
proses
mentarnsformasikan data dan harus menerima dan menghasilkan
keluaran. Jenis kesalahan ini biasanya muncul bila penganalisis
lupa memasukkan aliran data atau telah menempatkan kepala
anak panah menuju arah yang salah.
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas eksternal
secara langsung satu sama lain. Penyimpanan data serta entitas
juga tidak perlu dikoneksikan satu sama lain. Penyimpanan data
dan entitas eksternal hanya terhubung dengan suatu proses. Suatu
file tidak ditampilkan dengan file yang lain tanpa bantuan suatu
program atau seseorang untuk memindahkan data. Entitas-entitas
eksternal tidak secara langsung bekerja dengan file. Dua entitas
eksternal yang terkoneksi secara langsung menunjukkan bahwa
mereka ingin berkomunikasi satu sama lain. Koneksi ini tidak
termasuk dalam diagram aliran data kecuali bila sistem
memfasilitasi komunikasi tersebut.
3.
Aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
Sebuah
proses
harus
menunjukkan
nama
sistem
atau
menggunakan format kata kerja, kata sifat, kata benda. Masingmasing aliran data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata
benda.
4.
Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data.
Memiliki terlalu banyak proses yang menciptakan suatu diagram
yang kacau akan memusingkan untuk dibaca dan malah
menghalangi komunikasi. Bila melibatkan lebih dari sembilan
proses dalam suatu sistem, kelompokkan beberapa proses yang
bekerja bersama-sama di dalam suatu sub sistem dan letakkan
mereka pada suatu diagram anak.
5.
Mengabaikan aliran data. Aliran data dimana setiap proses hanya
memiliki satu masukan dan satu keluaran. Kecuali dalam hal
diagram aliran data anak sangat mendetail, aliran data linear
sangat jarang. Keberadaannya biasanya menunjukkan bahwa
diagram tersebut kehilangan aliran data.
6.
Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-masing
diagram anak harus memiliki masukan dan aliran data keluaran
user Pengecualiannya adalah keluaran
yang sama seperticommit
proses to
induk.
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
minor, seperti jalur-jalur kesalahan yang hanya dimasukkan pada
diagram anak. Meskipun aliran data tidak linear, kita dapat
mengikuti jalurnya secara langsung dari entitas sumber menuju
entitas tujuan.
2.4.2
Mengembangkan Diagram Aliran Data
Menurut Kendall, et al (2003), Diagram aliran data dapat dan bisa
digambarkan secara sistematis. Pertama, penganalisis sistem perlu
mengkonseptualisasikan aliran data dari perspektif atas bawah.
Untuk memulai suatu diagram aliran data, kita harus merangkum
narasi sistem organisasi menjadi sebuah daftar dengan empat kategori
yang terdiri dari entitas eksternal, aliran data, proses, dan penyimpanan
data. Langkah-langkah untuk mengembangkan diagram aliran data
seperti berikut (Kendall, et al, 2003).
1.
Membuat sebuah
daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan
digunakan untuk menentukan berbagai macam entitas eksternal,
aliran data, proses, dan penyimpanan data.
2.
Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas
eksternal dan aliran data menuju dan dari sistem. Tidak
menunjukkan setiap proses atau penyimpanan data yang
mendetail.
3.
Menggambar Diagram 0, level berikutnya. Menunjukkan prosesproses,
namun
menjaganya
tetap
umum.
Menunjukkan
penyimpanan data pada level ini.
4.
Menciptakan sebuah diagram anak untuk setiap proses dalam
Diagram 0.
5.
Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan
untuk setiap proses dan aliran data yang mengandung arti.
6.
Mengembangkan suatu diagram aliran data fisik dari diagram
aliran data logika. Membedakan antara proses manual dengan
to user file-file aktual dan dilaporkan
proses otomatis, commit
menggambarkan
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menurut
nama
dan
menambahkan
kontrol-kontrol
untuk
menunjukkan kapan proses-proses tersebut selesai atau kapan
muncul kesalahan.
7.
Membagi diagram aliran data fisik dengan memisahkan atau
mengelompokkan
bagian-bagian
dari
diagram
agar
bisa
memfasilitasi pemrograman dan implementasi.
2.4.3
Menciptakan Diagram Konteks
Dengan pendekatan atas bawah untuk membuat diagram
pengalihan data, diagram berganti dari umum ke khusus. Meskipun
diagram pertama membantu penganalisis sistem memahami pegalihan
data, sifat umumnya membatasi kegunaannya. Diagram konteks awal
harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar,
sistem umum, dan keluaran. Diagram ini akan menjadi diagram yang
umu, benar-benar mengamati pengalihan data di dalam sistem dan
melebarkan konseptualisasi sistem yang memungkinkan (Kendall, et al,
2003).
Menurut Kendall, et al (2003), Diagram konteks adalah tingkatan
tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat suatu proses,
menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor
nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks
berikut aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak
memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan,
begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data menuju dan dari sistem
diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai
hasil analisis dokumen.
2.4.4
Menggambar Diagram 0
Lebih mendetail dibanding diagram konteks yang diperbolehkan,
bisa dicapai dengan “mengembangkan diagram”. Masukan dan keluaran
commityang
to user
yang ditetapkan dalam diagram
pertama tetap konstan dalam semua
perpustakaan.uns.ac.id
14
digilib.uns.ac.id
diagram. Sisa diagram asli dikembangkan ke dalam gambaran terperinci
yang melibatkan tiga sampai sembilan proses dan menunjukkan
penyimpanan data dan aliran data baru pada level yang lebih rendah.
Dampaknya ialah untuk mengikuti diagram aliaran data asli. Setiap
diagram yang dikembangkan hanya boleh mengggunakan selembar
kertas tunggal. Dengan menggunakan DAD menjadi subproses,
penganalisis bisa memulai mengisi detail-detail pengalihan data.
Pengecualian diabaikan untuk dua atau tiga level pertama dari
pendiagraman aliran data (Kendall, et al, 2003).
Menurut Kendall, et al (2003), Diagram 0 adalah pengembangan
diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses.
Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi dalam suatu
diagram yang kacau yang sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor
bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram
dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data utama
dari sistem (mewakili file-file master) dan semua entitas eksternal
dimasukkan ke dalam Diagram 0.
Karena diagram aliran data memiliki dua dimensi (bukannya
linear), kita bisa memulainya pada sembarang titik dan mengarah ke
depan atau ke belakang di sepanjang diagram. Bila tidak yakin maka kita
mengambil suatu entitas eksternal, proses, atau penyimpanan data yang
berbeda, dan kemudian bisa memuai menggambar aliran (Kendall, et al,
2003).
1.
Mulai dengan aliran data dari suatu entitas di sisi masukan.
2.
Bekerja ke arah belakang mulai dari aliran data keluaran.
3.
Perhatikan aliran data yang menuju dan dari penyimpanan data.
4.
Analisis proses yang sudah ditentukan dengan baik.
5.
Perhatikan setiap hal yang mebingungkan dimana kita merasa
tidak yakin dengan apa yang harus diamsukkan atau masukan
atau keluaran apa yang diperlukan.
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.4.5
Menciptakan Diagram Anak
Setiap proses dalam Diagram 0 bisa dikembangkan untuk
menciptakan diagram anak yang lebih mendetail. Proses pada Diagram 0
yang dikembangkan itu disebut parent process (proses induk) dan
diagram yang dihasilkan disebut child diagram (diagram anak). Aturan
utama untuk menciptakan diagarm anak, keseimbangan vertikal,
menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran
atau
menerima
masukan
dimana
proses
induknya
juga
tidak
menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar
dari proses induk harus ditunjukkan mengalir ke dalam atau keluar dari
diagram anak (Kendall, et al, 2003).
Diagram anak ditetapkan nomor yang sama seperti proses
induknya di dalam Diagram 0. Sebagai contoh, proses 3 akan
berkembang ke Diagram 3. Proses-proses di dalam anak diberi nomor
dengan menggunakan nomor proses induk, poin desimal, serta sebuah
nomor unik untuk setiap proses anak. Pada Diagram 3, proses-proses
tersebut akan diberi nomor 3.1,3.2,3.3, dan seterusnya. Ketentuan ini
memungkinkan penganalisis mengikuti rangkaian proses di setiap tingkat
pengembangan. Bila diagram 0 menggambarkan proses-proses 1,2,dan 3,
diagram anak 1,2,dan 3 semuanya berada pada level yang sama (Kendall,
et al, 2003).
Entitas-entitas biasanya tidak ditunjukkan dalam diagram anak di
bawah Diagram 0. Aliran data yang menyesuaikan aliran induknya
disebut aliran data antarmuka dan ditunjukkan sebagai anak panah dari
dan menuju area kosong dalam diagram anak. Bila proses induk memiliki
aliran data yang terhubung ke penyimpanan data, diagram anak bisa
memasukkan penyimpanan data tersebut. Selain itu, diagram pada level
yang lebih rendah ini bisa memasukkan penyimpanan data yang tidak
ditunjukkan dalam proses induk. Sebagai contoh, sebuah file yang
berisikan suatu tabel informasi, seperti tabel pajak atau file yang
commit
user anak bisa dimasukkan. Aliran
menghubungkan dua proses
padatodiagram
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
data minor, seperti jalur kesalahan, bisa dimasukkan pada diagram anak
dan bukan pada diagram induk (Kendall, et al, 2003).
Proses-proses tersebut bisa dan tidak bisa dikembangkan,
tergantung
pada
level
kerumitnnya.
Saat
suatu
proses
tidak
dikembangkan, dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai
proses primitif (Kendall, et al, 2003).
2.5
Model Entity Relationship (Model Hubungan Entitas)
Menurut Fathansyah (1999), Pada model Entity Relationship,
deterjemahkan/ditransformasikan
dengan
memanfaatkan
sejumlah
perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut
sebagai Diagram Entity Relationship (Diagram ER). Model Entity
Relationship berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan
relasi
yang
masin-masing
dilengkapi
dengan
atribut-atribut
dapat
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity
Relationship (Diagram ER). Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ER
yang dapat kita gunakan adalah:
1.
Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.
2.
Lingkaran/Elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai
key digarisbawahi).
3.
Belah Ketupat, menyatakan himpunan relasi.
4.
Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan hubungan
entitas dan himpunan entitas atributnya.
5.
Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang
atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1
dan N untuk relasi satu ke banyak atau N dan N untuk relasi banyak
ke banyak).
commit to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ERD dapat dilihat pada
gambar 2.3 (Fathansyah,1999).
E
Himpunan Entitas E
a
Atribut a sebagai key
R
Himpunan Relasi
Link
Gambar 2.2 Notasi Simbolik dalam ERD
Kardinalitas relasi dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka dapat dilihat pada tabel 2.2 (Fathansyah,1999).
Tabel 2.2 Notasi ERD
Notasi
1.
Derajat Relasi Minimum-Maksimum
atau
(0,N)
atau
(1,N)
atau
(1,1)
atau
(0,1)
Satu ke Satu (One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga
sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
2.
Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
commit
to userpada himpunan entitas A.
paling banyak dengan
satu entitas
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
4.
Banyak ke Banyak (Many to Mony)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.6
MySQL
MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah
lisensi GNU General Public Licence. Dengan sifatnya yang Open Source,
memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source codenya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL
merupakan database server multi-user dan multi-threaded yang tangguh.
Dengan memiliki banyak feature MySQL dapat bersaing dengan database
komersial sekalipun. Tidak mengejutkan, MySQL menjadi database pilihan
untuk banyak pengguna PHP (Utdirartatmo, 2001).
MySQL adalah sistem manajemen database relasional. Suatu
database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini
memungkinkan kecepatan data fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan
dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data
dari beberapa tabel pada permintaan. Bagian SQL dari kata MySQL berasal
dari
“Structured
Query
Language”.
Bahasa
paling
umum
yang
dipergunakan untuk mengakses database pada internet. MySQL merupakan
sistem client/server yang terdiri dari SQL server multithreaded yang
memungkinkan backend yang berbeda, sejumlah program client dan library
commit dan
to user
yang berbeda, tool administratif,
beberapa antarmuka pemrograman.
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
MySQL tersedia sebagai library yang bisa digabungkan ke aplikasi
(Utdirartatmo, 2001).
2.7
PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan
HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari serverside scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML.
Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai
bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika
seorang pengguna internet membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas
server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan
akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya
dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan
demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang
ditulis dalam PHP sehingga keamanan halaman web menjadi lebih terjamin
(Sunarfrihantoro, 2002).
PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengecek cookies,
mengatur authentification dan redirect users. PHP menawarkan koneksitas
yang baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, mSQL,
MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm
dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. Juga dapat
berinteraksi dengan beberapa library eksternal yang membuat kita dapat
melakukan segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga memparse
XML. PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui
protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP. Bila PHP berada
dalam halaman web maka tidak lagi dibutuhkan pengembangan lingkungan
khusus atau direktori khusus. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dibuat
dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan
web. Dengan kemampuan hal ini kita akan mempunyai suatu sistem basis
to user
data yang dapat diakses daricommit
web (Sunarfrihantoro,
2002).
Download