TERJEMAHAN KAMUS AL-FARĪD ARAB

advertisement
TERJEMAHAN KAMUS AL-FARÎD ARAB – INGGRIS
(Studi Kasus Istilah Ekonomi)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Annida Suri Hasanah
1112024000018
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Transliterasi penulisan skripsi yang digunakan dalam penelitian ini
merujuk pada pedoman transliterasi Arab-Indonesia yang ditetapkan di
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut pedoman yang digunakan:
1. Konsonan
Huruf Latin
Keterangan
No.
Huruf Arab
1.
‫ا‬
2.
‫ب‬
b
be
3
‫ث‬
t
te
4.
‫ث‬
ts
te dan es
5.
‫ج‬
j
je
6.
‫ح‬
ẖ
h dengan garis bawah
7.
‫خ‬
kh
ka dan ha
8.
‫د‬
d
de
9.
‫ر‬
dz
de dan zet
10.
‫ر‬
r
er
11.
‫ز‬
z
zet
12.
‫س‬
s
es
13.
‫ش‬
sy
es dan ye
14.
‫ص‬
s
es dengan garis bawah
15.
‫ض‬
ḏ
de dengan garis bawah
16.
‫ط‬
ṯ
te dengan garis bawah
17.
‫ظ‬
ẕ
zet dengan garis bawah
18.
‫ع‬
‘
Tidk dilambangkan
Koma terbalik di atas hadap
kanan
iv
19.
‫غ‬
gh
ge dan ha
20.
‫ف‬
f
ef
21.
‫ق‬
q
ki
22.
‫ك‬
k
ka
23.
‫ه‬
l
el
24.
‫م‬
m
em
25.
‫ن‬
n
en
26.
‫و‬
w
we
27.
‫ه‬
h
ha
28.
‫ء‬
`
Apostrof
29.
‫ي‬
y
ye
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab sama seperti vokal pada bahasa
Indonesia. Vokal bahasa Arab terdiri dari vokal tunggal, rangkap, dan
panjang.
a. Vokal tunggal (monoftong)
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat
yang transliterasinya diuraikan sebagai berikut:
Tanda
Tanda Vokal Latin
Keterangan
a
fatẖah
i
Kasrah
u
ḏammah
v
b. Vokal rangkap (diftong)
Vokal rangkap bahasa Arab dilambangkan dengan gabungan antara
harakat dengan huruf ‫ ي‬dan ‫ و‬, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ai
a dan i
au
a dan u
c. Vokal panjang (madd)
vokal
panjang
dilambangkan
dengan
harakat
dan
huruf,
transliterasinya adalah sebagai berikut:
Tanda
Tanda Vokal Latin
Keterangan
‫ﺍ‬----َ
â
a dengan topi di atas
‫ﻱ‬----ِ
î
i dengan topi di atas
‫ﻮ‬----ُ
û
u dengan topi di atas
3. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan
huruf, ‫ اه‬dialihaksarakan
menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf
syamsiyah maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl,
al-dîwan bukan ad-dîwân.
d. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydîd dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda ّ. Dalam alih aksara ini dilambang dengan huruf
yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan
vi
tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda itu terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah.
Misalnya, kata ‫ الضّرورة‬tidak
al-ḏarûrah melainkan
ditulis
ad-ḏarûrah, demikian seterusnya.
e. Ta marbūthah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah
terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal
yang sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti oleh kata
sifat (na՛ t) (lihat contoh 2). Namun jika huruf ta marbûtah tersebut
diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan
menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).
No
Kata Arab
Alih Aksara
1
‫طريقت‬
ṯarîqah
2
‫الجاهعت اإلسالهيت‬
al-jâmi’ah al-islâmiyyah
3
‫ودذة الىجىد‬
wahdat al-wujûd
f. Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik itu kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun
huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut contoh transliterasi dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:
Teks Arab
Teks Latin
‫رهة األستار‬
dzahaba al-ustâdzu
vii
‫الذرس الخاهس‬
al-dars al-khâmis
‫ارهبىا أنتن‬
idzhabû antum
‫أشهذ أن ال اله إالاهلل‬
asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh
‫يؤثرمن اهلل‬
yu'atstsirukum Allah
‫هىالنا هلل الصالخ‬
Maulânâ Malik al-Shâlih
‫اآلياث النىنيت‬
al-âyât al-kauniyyah
viii
ABSTRAK
Nama : Annida Suri Hasanah
NIM : 1112024000018
Judul : Terjemahan Kamus Al-Farid Arab-Inggris
(Studi Kasus Istilah Ekonomi)
Skripsi ini mendeskripsikan teknik dan langkah pemadanan istilah dalam
terjemahan kamus Al-Farid Arab-Inggris istilah ekonomi. Istilah yang diuji hasil
terjemahanya hanya berjumlah 25 istilah yang dipilih secara acak.
Masalah
yang
diangkat
dalam
penelitian
ini
yaitu,
bagaimana
mendeskripsikan teknik dan langkah pemadanan istilah dalam terjemahan kamus
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik dan langkah pemadanan
istilah dalam terjemahan kamus tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif,
penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang dapat
diamati, sedangkan deskriptif adalah sifat data penelitian kualitatif. Wujudnya
datanya berupa deskripsi objek penelitian. Data deskriptif ini dihasilkan dari kamus
Al-Farid Arab-Inggris sebagai sumber primer, buku yang berkaitan dengan
penerjemahan dan leksikografi, kamus-kamus istilah ekonomi dan berita-berita
ekonomi dari media internet, itu semua sebagai sumber sekunder.
Hasil penelitian ini menunujukan bahwa terjemahan banyak menggunakan
teknik korespondensi, yaitu teknik yang digunakan dengan menyamakan konsep
istilah Bsu dan Bsa melalui kata dengan kata dan frasa dengan frasa, penelitian ini
juga menggunakan teknik deskripsi, yaitu teknik yang digunakan dengan
menjelaskan makna kata Bsu dalam Bsa seperti tampak pada perubahan kata
menjadi frasa atau frasa sederhana menjadi menjadi frasa yang komplek, dan juga
menggunakn teknik yang langka digunakan, yaitu teknik integraif, teknik ini
menggunakan dua teknik sekaligus dalam memproduksi makna BSu kedalam Bsa,
yaitu teknik deskripsi menjadi teknik yang pokok sedangkan teknik korespondensi
hanyalah sebagai tambahan.
KATA PENGANTAR
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬
Puji syukur kehadirat Alla SWT yeng telah memberikan nikmat, rahmat dan
karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw yang membawa kita dari Zaman
jahiliyah hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi yang berjudul, “Terjemahan Kamus AlFarid Arab-Inggris (Studi Kasus Istilah Ekonomi)”, ini berkat dukungan dan motivasi dari
berbagai pihak. Penghargaan dan terimaksih kepada Abi dan Mamah yang selalu
mendoakaan dan memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, dan
keluarga besar yang selalu memberikan doa dan dukungan. Serta perkenankan penulis dengan
rasa hormat untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku Ketua Prodi Tarjamah,
yang selalu memberikan semangat dan perhatiannya dalam menyelsaikan skripsi
ini.
3. Ibu Rizqi Handayani, MA selaku Sektretaris Prodi Tarjamah, yang selalu
memotivasi dan memberikan semangat dalam menyelsaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Akhmad Saehudin, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran
dan motivasi serta tak henti juga untuk memberikan
bimbingan yang baik dalam menyelsaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Abdullah, M.Ag. dan bapak Drs. Ikhwan Azizi, MA sebagai penguji
yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama penulis menempuh perkuliahan.
7. Seluruh Mahasiswa Jurusan Tarjamah.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PEDOMAN TRANSELITERASI
iv
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
x
DAFTAR ISI
xii
BAB I
BAB ll
:
:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
3
C.
Tujuan Penelitian
3
D. Manfaat Penelitian
4
E.
Penelitian Terdahulu
4
F.
Metodologi Penelitian
6
G. Sistematika Penulisan
8
KERANGKA TEORI
A.
Teknik Pemadanan istilah dalam Penerjemahan
9
B.
Kriteria Penerjemahan yang Baik
13
C.
Leksikologi dan Leksikografi
14
D.
Kamus Sebagai Sumber Istilah
16
xii
BAB lll
BAB IV
:
:
Sinopsis Kamus Al-Farîd
A. Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris)
19
B. Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris-Indonesia)
20
Kamus Al Farid (Arab-Inggris-Indonesia)
A. Teknik
dan
Langkah
Pemadanan
Terjemahan Kamus Al-Farîd
Istilah
Pada
22
B. Aplikasi Langkah-Langkah Pemadanan Istilah Ekonomi
Pada Kamus Al-Farîd
BAB V
:
24
Penutup
A. Kesimpulan
60
B. Rekomendasi
62
DAFTAR PUSTAKA
RUJUKAN WEBSITE
xiii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Secara umum kegiatan penerjemahan dimaksudkan untuk membantu
orang-orang yang tidak bisa memahami pesan secara langsung dari bahasa
sumber.
Esensi
penerjemahan
sesunguhnya
menyampaikan
amanat
(gagasan, pemikiran, perasaan) dari bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran1. Newmark menyatakan bahwa pembicaraan tentang teori
penerjemahan tidak pernah berhubungan dengan produk penerjemahan,
melainkan
berkaitan
dengan
proses
penerjemahan
itu
sendiri.
Teori penerjemahan selalu membicarkan bagaimana suatu metode
penerjemahan yang tepat dalam proses penerjemahan, yang juga berkaitan
dengan kategori teks-teks tertentu yang sesuai dengan metode yang
digunakan. Jika pembaca melihat suatu karya terjemahan, maka yang dibaca
adalah hasil yang dibuat oleh seorang penerjemah. Dengan kata lain, yang
dibaca
adalah
produk
atau
hasil
kerja
seorang
penerjemah.
Dengan membaca hasil kerja tersebut sebagai pembaca tidak mengetahui
tentang permasalahan yang dihadapi penerjemah dan proses pengambilan
keputusan yang dilakukannya. Jadi sebagai pembaca hanya mengetahui
suatu produk bukan proses2.
1
M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2011), h. 3.
2
Frans Sayogie, Penerjemahan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia,
(Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008), h. 5.
1
Pada dasarnya penerjemahan bertujuan untuk menghasilkan suatu
karya terjemahan yang dapat menghadirkan makna yang paling dekat
dengan makna dalam bahasa sumber3. Penerjemahan buku-buku keilmuwan
berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia merupakan langkah yang amat
penting, mengingat akan diperoleh manfaat ganda yaitu, penerjemahan akan
membantu memperlancar arus informasi keilmuwan dan mempercepat
proses pendewasaan bahasa Indonesia menjadi bahasa keilmuwan.
Melalui penerjemahan akan muncul tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi
berupa penciptaan istilah-istilah teknis baru yang tidak dimiliki sebelumnya
oleh bahasa Indonesia.4
Pada kegiatan perkuliahan di jurusan Tarjamah banyak dosen sering
kali
mengucapakan istilah
yang sulit
dipahami
oleh mahasiswa,
salah satunya pada mata kuliah penerjemahan teks ekonomi. Penyedian
kamus yang lengkap sangat diperlukan, baik ekabahasa maupun dwibahasa
dan kamus–kamus khusus (istilah bidang tertentu), begitu juga dalam
menentukan padanan yang tepat dan wajar menjadi hal yang sangat rumit
dalam proses penerjemahan. Selain itu, kurangnya kontribusi para
penerjemah dalam kegiatan menerjemahkan dan menghasilkan suatu karya
penerjemahan merupakan kendala tersendiri. Berangkat dari pemikiran
tersebut, penulis ingin menerjemahkan kamus istilah keuangan dan ekonomi
Arab-Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut untuk menghasilkan
terjemahan
sekaligus
mempermudah
3
pemahaman,
khususnya
bagi
Sylvia Rogi, “Beberapa Masalah dalam Penerjemahan”, Materi disampaikan
pada Seminar Sehari Jurusan Sastra Jerman, 28 Juli 2009, (Manado : Universitas Sam
Ratulangi, 2009), h. 11.
4
Frans Sayogie, Penerjemahan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, h. 3.
2
mahasiswa Tarjamah dan umumnya bagi para akademis bidang bahasa
maupun non-bahasa melalui kamus istilah ekonomi Arab-Inggris yang akan
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini akan menghasilkan
“Terjemahan Kamus Al-Farîd Arab-Inggris (Studi kasus Istilah
Ekonomi)”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pokok permasalahan tidak meluas penulis membatasi
pembahasan permasalahan hanya dengan menunjukan teknik dan langkah
menerjemahkan pada kamus Al-Farîd. Sedangkan rumusan masalahnya
adalah :
Bagaimana mendeskripsikan teknik dan langkah pemadanan istilah
ekonomi pada terjemhan kamus Al-Farîd Arab-Inggris?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian menghasilkan tujuan yang bermanfaat umumnya bagi
akademisi dan khususnya bagi mahasiswa Tarjamah, tujuan penelitiaan ini
adalah:
Mendeskripsikan teknik dan langkah pemadanan istilah ekonomi pada
terjemahan kamus Al-Farîd Arab-Inggris.
3
D. Manfaat Penelitian
Selain untuk mengetahui proses menerjemahkan kamus Al-Farîd,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada
mahasiswa Tarjamah. manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui istilah ekonomi dari hasil terjemahan kamus Al-Farîd.
2. Memberikan wawasan keilmuan tentang istilsh ekonomi yang
terdapat pada kamus Al-Farîd.
3. Menjadi rujukan untuk kalangan akademisi khususnya mahasiswa
Tarjamah dan para peneliti di bidang ekonomi.
E. Penelitian Terdahulu
Setelah mencari berbagai macam literature sebagai bahan rujukan
skripsi,
penulis
Arab-Indonesia
menemukan
diantaranya,
beberapa
Ali
(2014)
penelitian
skripsi
tentang
yang
kamus
berjudul
“Kamus Mutarjim (Aplikasi Kamus Arab-Indonesia berbasis internet)”,
yaitu skripsi yang mendeskripsikan pembuatan aplikasi kamus Mutarjim
Arab-Indonesia serta menunjukan cara penggunaan kamus tersebut dan
penyajiannya berupa kamus elektronik, sementara dalam skripsi ini akan
mendeskripsikan teknik pemadanan istilah ekonomi pada terjemahan kamus
Al-Farîd Arab-inggris dan cara penyajiannya berupa kamus non-elektronik.
Eva Fauziah (2014) skripsi yang berjudul “Kata Baku Bahasa
Indonesia dalam Kamus At-Taufiq”, yaitu skripsi yang memaparkan bentuk
kata baku dalam terjemahan kamus At-Taufiq dan penggunaan kata baku
4
tersebut, sementara dalam skripsi ini akan memaparkan bentuk kata baku
pada terjemahan kamus Al-Farîd.
Rumsari Marjatsari (2010) skripsi yang berjudul “Analisis Semantik
Leksikal Pada Padanan Arab-Indonesia Dalam Kamus Al-Munawir Dan
Al-„Ashri”, yaitu skripsi untuk bagaimana mengetahui perpadanan antara
kamus Al-Munawir dan Al-„Ashri dalam memberikan padanan pada kata
istilah tertentu dan mengetahui ketepatan pemadanan maknanya yang dilihat
dari sisi analisis semantik leksikal, sementara skripsi ini akan menentukan
padanan yang tepat dan wajar
melalui teknik pemadanan istilah yang
terdapat pada terjemahan kamus Al-Farîd.
Nanik Supriyanti (2012) tesis yang berjudul “Praktik Leksikografi
Atas Nomina Persona Berorientasi Gender dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi IV”, yaitu tesis yang bagaimana mengetahui entri berkelas
kata nomina persona yang berorientasi gender disusun dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi IV dan mengungkapkan pengaruh stereotip
(konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan perasangka yang
subjektif dan tidak tepat) dalam penyusunan entri KBBI IV berkelas kata
nomina persona yang berorientasi gender, sementara skripsi ini mengetahui
entri kelas kata yang lebh umum diantaranya nomina, verba, keterangan
dan lainnya yang berorientasi pada istlilah ekonomi pada terjemahan kamus
Al-Farîd.
Encep Rustandi (2011) tesis yang berjudul “Studi Leksikografi
Kamus Dwibahasa Arab-Indonesia dan Penggunaannya pada Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS-UPI Tahun Ajaran 2013-2014”,
5
yaitu
tesis
yang
mendeskripsikan
penggunaan
kamus
dwibahasa
Arab-Indonesia dalam pembelajaran, mendeskripsikan presepsi penguna,
mendeskripsikan evaluasi eksternal kamus, dan mendeskripsiakan implikasi
pedagogis, sementara dalam skripsi ini akan mendeskrpsikan teknik
pemadanan istilah pada terjemahan kamus Al-Farîd berupa kamus
dwibahasa yang berinovasi menjadi kamus Al-Farîd berupa kamus
ekabahasa (tiga bahasa). Dari beberapa penelitian terdahulu dapat
disimpulkan
bahwa
belum
terdapat
penelitian
tentang
bagaimana
mendeskripsikan teknik pemadanan istilah ekonomi pada terjemahan kamus
Al-Farîd Arab-Inggris. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian
tentang hal tersebut agar dapat membantu pemahaman khususnya,
bagi mahasiswa Tarjamah.
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif,
penelitian kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.5 sedangkan deskriptif adalah sifat data penelitian kualitatif.
Wujudnya datanya berupa deskripsi objek penelitian. Data deskriptif ini bisa
jadi dihasilkan dari transkip (hasil) wawancara, catatan lapangan melalui
pengamatan, foto-foto, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi
yang lain.6
30.
5
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.
6
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, h. 34-35.
6
Selain itu Penulis menggunakan metode kepustakaan (library
search) untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian untuk
menghasilkan penelitian yang akurat. Adapun sumber data yang digunakan,
yaitu:
1. Sumber data primer, yaitu kamus Al-Farîd Arab-Inggris yang akan
diterjemahkan.
2.
Sumber data sekunder, yaitu merujuk pada kamus, buku, internet,
dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya
Taufiqurrachman dalam bukunya “Leksikologi Bahasa Arab”,
Syihabudin dalam bukunya “Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori
dan Praktek)”, “Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV”,
“Kamus Kontemporer Arab-Indonesia” karya Atabik Ali dan Ahmad
Zuhdi Muhdlor, “Glosarium Istilah Asing-Indonesia Pusat Bahasa
dalam versi elektronik”, “Kamus Istilah Ekonomi Kontemporer” karya
Indra Darmawan, “Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah
Politik Ekonomi “ karya M. Napis Djuaeni dan kamus lainnya yang
berkaitan dengan istilah tersebut dan berita-berita ekonomi dari media
internet.
Secara teknis skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi,Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDa
(Central for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2007.
7
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima Bab agar penulisan tidak keluar dari
pembahasan yang telah dicantumkan, oleh karena itu penulis akan
memapakarkannya sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian
terdahulu, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : kerangka teori,
bab ini merupakan landasan teori yang
digunakan, yaitu pembahasan tentang penerjemahan yang terdiri dari teknik
pemadanan istilah yang didalamnya meliputi teknik korespondensi,
teknik deskripsi dan teknik integratif dan kriteria penerjemahan yang baik,
pembahasan tentang leksikologi dan leksikografi dan pembahasan tentang
kamus yang terdiri dari definisi kamus, fungsi kamus dan ragam kamus.
Bab III : Sinopsis kamus Al-Farîd,
yaitu Kamus Al-Farîd
(Arab-Inggris) dan Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris-Indonesia).
Bab IV : Kamus Al Farid (Arab-Inggris-Indonesia), terdiri dari teknik
dan langkah pemadanan istilah
dalam terjemahan kamus Al-Farîd dan
aplikasi hasil terjemahan kamus Al-Farîd.
Bab V : Penutup , terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.
8
BAB ll
KERANGKA TEORI
A. Teknik Pemadanan Istilah dalam Penerjemahan
Padanan memiliki akar kata padan yang berarti banding, imbangan,
cocok, sesuai, patut dan benar, sedangkan padanan adalah kata atau frasa
dala sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa
dalam bahasa lain.7 Dalam penerjemahan, istilah padanan bersinonim
dengan istilah ekuivalensi.
Pencarian padanan yang tepat dan wajar
merupakan proses akhir atau produk dari penerjemahan antara Bsu dan Bsa.
Nida dan Taber menambahkan kata dinamis dibelakang kata ekuivalensi
menjadi kata ekuivalensi dinamis atau padanan dinamis, hal ini menyatakan
bahwa satu kata dalam Bsa dapat diungkapkan dalam Bsu dengan padanan
yang beragam sesuai dengan konteksnya.
Menurut Newmark istilah ekuivalensi dinamis mengacu pada
prosedur penerjemahan kosakata kebudayaan, yaitu penerjemahan kosakata
yang ada di bawah kategori kebudayaan.8 Kebudayaan bersifat khas bagi
masyarakat tertentu, oleh karena itu tidak ada dua kebudayaan yang sama.
Ahli antropologi mengatakan kebudayaan dilihat dari segi perwujudannya
yang
berupa
perilaku
bahwa
terdapat
yaitu
keagamaan, ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, teknologi, kesenian
7
tujuh
unsur
kebudayaan,
Tim Redaksi Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h, 995.
8
Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 115-117.
9
dan bahasa.9 Menurut Syihabudin keragaman cara penerjemahan kosakata
kebudayaan yang dimaksud dengan teknik penerjemahan istilah sebagai
penjabaran
dari
prosedur
ekuivalensi,
dengan
kata
lain
penulis
menyederhanakan ungkapan tersebut dengan teknik pemadanan istilah
dalam penerjemahan. Dalam penjelasan teori ini penulis menggunakan
istilah padanan dibanding istilah ekuivalensi karena dianggap lebih luwes.
Adapun teknik pemadanan istilah dalam penerjemahan menurut Syihabudin,
yaitu:
1. Teknik Korespondensi
Teknik ini digunakan dengan menyamakan konsep Bsu dan Bsa
melalui penerjemahan kata dengan kata atau frasa dengan frasa, yang
berlandaskan asumsi bahwa ada kesamaan konseptual antara
keduanya. Teknik ini memiliki beberapa pola sebagai berikut:
Kt1 + Kt2 = Kt, pola ini berarti menjelaskan bahwa makna suatu
istilah atau kata (Kt1) di dalam Bsu dianggap bersinonim dengan
kata Bsu lainnya (Kt2), Kemudian makna kedua kata tersebut
disamakan dengan makna sebuah kata (kt) di dalam Bsa. Misalnya,
ٌ ٍ‫( إ‬Kt1) dan kata
penerjemah menyamakan makna kataٌٌ 10ٌ‫ث‬
11
ٌ‫ب‬
ٌ ْ‫ٌذَن‬
(kt2) kemudian makna kedua kata tersebut disamakna dengan makna
kata dosa (Kt).
9
Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan (Jakarta: Dunia Pustaka
Jaya, 2006), h. 79-80.
10
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1996), h. 23.
11
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h. 933.
10
Kt = Kt, pola ini menjelaskan bahwa penerjemah menyamakan
makna kata (Kt) Bsu dengan makna kata (Kt) Bsa. Misalnya,
penerjemah menyamakn makna kata 12‫ م ْغ ِفرة‬dengan ampunan.
َ َ
F = F, pola ini menjelaskan bahwa penerjemah menyamakan makna
frasa (F) Bsu dengan makna frasa (F) Bsa. Misalnya, penerjemah
menyamakn makna berbentuk frasa
13
‫ؽٌزلَلِّيّة‬
َ ‫ ُس ْو‬dengan frasa pasar
lokal.14
2. Teknik Deskripsi
Teknik ini digunakan dengan menjelaskan makna kata Bsu dalam
Bsa seperti tampak pada perubahan kata menjadi frasa atau frasa
sederhana menjadi frasa yang komplek. Teknik ini memiliki empat
pola, yaitu:
Kt F (Kt+Kt), pola ini berarti penerjemah menjelaskan Bsu dengan
sebuah Frasa (F) di dalam Bsa yang terdiri atas beberapa kata
(Kt+Kt). Makna kata
15
‫( َخ ِشني‬kt) dideskripsikan dengan frasa keras
wataknya (F) yang terdiri atas kata keras (Kt) dan (+) wataknya
(kt).
Kt
F = F1 (Kt+Kt), pola ini berarti penerjemah menjelaskan Bsu
dengan sebuah Frasa bertingkat (F1) di dalam Bsa yang terdiri atas
dua kata. Misalanya makna kata
16
‫ ُم َعًّرى‬dideskripsikan dengan frasa
bertingkat satu, yaitu yang terkena erosi F1 (Kt+Kt).
1775.
1100.
12
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
13
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
14
Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 119-120.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h. 837.
16
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
15
1763.
11
Kt = Kt
F(Kt+Kt), pola ini berarti penerjemah menyamakan
sebuah kata (Kt) dengan kata lain dalam Bsu, kemudian makna kata
tersebut dijelaskan dengan sebuah frasa di dalam Bsa yang terdiri
atas dua kata (Kt+Kt). Misalnya, makna kata
dengan
Kt
18
17
‫( َرُؤؼ‬Kt) disamakan
‫( َرِحيم‬Kt) dijelaskan dengan frasa Maha Penyayang (F).
F= F1 {Kt= F2 (Kt+Kt)}, pola ini berarti bahwa makna kata
(Kt) Bsu dideskripsikan dengan frasa bertingkat dua (F2) dalam Bsa.
Pola ini sama dengan Kt
luas. Misalnya makna kata
F, oleh karena itu penjelasnnya lebih
‫ ُزل ِّسن‬19 (kt) dideskripsikan dengan frasa
bertingkat dua, yaitu orang yang selalu berbuat baik F1 {Kt= F2
(Kt+Kt).20
3. Teknik Integratif
Teknik ini menggunakan dua teknik sekaligus dalam memproduksi
makna Bsu ke dalam Bsa, yaitu penerjemah mendeskripsikan konsep
yang terkandung dalam Bsu dengan memakai beberapa kata yang
salah satunya bersinonim dengan kata lain (Kt=Kt), konsep tersebut
diungkapkan dengan dideskripsikan dan dengan memakai sinonim
Jadi, teknik ini menggunakan teknik deskripsi sebagai teknik pokok
sedangkan teknik lainnya hanyalah sebagai tambahan. Teknik ini
memiliki satu pola, yaitu:
(F)(Kt+Kt)
(Kt1)
=
F{(F1 (Kt+Kt)}
(Kt2)
17
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h. 947.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h. 964.
19
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
18
1646.
20
Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 129-130.
12
pola ini digunakan pada penerjemahan istilah yang berupa frasa (F)
dengan frasa (F). Frasa Bsu terdiri atas mudhaf dan mudhaf ilaih,
sedangkan frasa Bsa terdiri atas subfrasa (F1) yang terdiri atas dua
kata (Kt+Kt).21 Misalnya, makna frasa
22
ٌ‫ض ُم ْوف‬
ْ ‫ٌم‬
َ ‫ َديْ ٌن‬dideskripsikan
denga frasa utang yang terjamin, diasamping cara penjelasan,
penerjemah memakai cara sinonim, yaitu menyamakan makna kata
ٌ‫ض ُم ْوف‬
ْ ‫َم‬
dengan 23‫ؿ‬
ٌٌ‫ مك ُفو‬memiliki arti yang dijamin.
ْ َ
B. Kriteria Penerjemahan Berkualitas
Menurut Larson hasil terjemahan yang berkualitas harus
mempertimbangkan tiga kriteria penting yaitu, keakuratan, kejelasan
dan kewajaran, penjelasannya sebagai berikut:
1. Keakuratan, aspek keakuratan mengacu pada sejauh mana
tingkat kesepadanan pesan antara Bsu dan Bsa. Aspek ini
sangat berkaitan dengan hasil terjemahan yang dapat
mengungkapkan pesan Bsu kepada para pembaca atau
pendengar hasil terjemahan tersebut.
2. Kejelasan, keakuratan suatu terjemahan sangat berkaitan
dengan kejelasan. Dapat dikatakan hasil terjemahan yang
berkualitas salah satunya erat dengan kejelasan atau
keterpahaman menurut pembacanya. Jadi, aspek kejelasan ini
menyangkut
tingkat
21
keterbacaan
hasil
terjemahan.
Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 133-134
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, (Jakarta Selatan: Teraju, 2006), h. 389.
23
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
1804.
22
13
Nababan menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi
kejelasan sebuah teks, yaitu pemakaian kata-kata asing dan
daerah, penggunaan kata dan kalimat yang ambigu,
keberadaan kalimat yang tidak lengkap, dan alur pikir yang
tidak runtut.24
3. Kewajaran, hal berkaitan dengan seberapa alamiah sebuah
terjemahan. Aspek kewajaran bersifat subjektif, sebab tidak
berkaitan dengan persoalan benar-salah hasil terjemahan.
Kewajaran berkaitan juga dengan nuansa kenyamanan
pembaca terjemahan. Cara pandang yang tepat untuk
mengukur aspek kewajaran ialah melihat terjemahan sebagai
sebuah pilihan berdasarkan selera. Selera pembaca sangat
beragam, akan tetapi yang terpenting hasil terjemahan
memenuhi aspek kealamiahan atau kesesuaian dalam Bsa.
C. Leksikologi dan Leksikografi
Secara etimologi kata leksikologi dan leksikografi memiliki kata
dasar leksem yang terlebih dahulu menurunkan kata leksikon dan bentuk
adjektivanya leksikal. Berikut penjelasan mengenai leksem, leksikon dan
leksikal.
Menutut Matthews istilah leksem digunakan dalam kajian morfologi
dan kajian semantik. Dalam kajian morfologi, leksem diartikan sebagai
bentuk yang akan menurunkan sebuah atau sejumlah kata. Contoh dalam
24
M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 179-186.
14
bahasa Indonesia bentuk CUCI adalah sebuah leksem yang dapat
menurunkan kata-kata mencuci, dicuci, tercuci, pencuci, cucian dan
sebagainya. Dalam kajian semantik istilah leksem digunakan untuk
mewadahi konsep satuan bahasa yang memiliki satu satuan makna,
bentuk-bentuknya seperti keras kepala, menanamkan, tulis, kursi,
kambing adalah termasuk dalam konsep leksem. Jadi, secara semantik
yang disebut dengan leksem bisa berupa kata dasar, kata gabung, kata
imbuhan, maupun bentuk-bentuk yang yang disebut ungkapan atau
idiom.
Istilah leksikon digunakan untuk mewadahi konsep “kumpulan
leksem” dari suatu bahasa, baik kumpulan secara keselurahan maupun
sebagian. Dalam peristilahan sekarang istilah leksikon dapat dipadankan
dengan istilah kosakata yang sudah lazim digunakan dalam pembelajaran
bahasa, sedangkan istilah leksikal, kata leksikon berstatus nomina
memiliki bentuk adjektivalnya yang sudah lazim digunakan, yaitu
leksikal dalam arti bersifat leksikon seperti terdapat pada frasa makna
leksikal, kajian leksikal dan makna leksikal.25
Menurut Hilmy Khalil leksikologi adalah kajian teoritis tentang
makna leksikal dalam sebuah kamus yang bahasanya, meliputi
krakteristik kosakata, komponennya, perkembangan maknanya dan lain
sebagainya. Sedangkan leksikografi adalah bagian dari ilmu linguistik
terapan yang membahas tentang seni dan teknik menyusun kamus,
pemilihan kata serapan, penentuan definisi, dan informasi lain yang
25
Abdul Chaer, Leksikologi dan leksikografi Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), h. 1-3.
15
fungsinya memberi pemahaman yang benar tentang makna kosakata
kepada pengguna kamus.26
D. Kamus Sebagai Sumber Istilah
1.
Definisi Kamus
Kamus adalah sebuah buku rujukan yang berisi kosakata pilihan yang
umumnya disusun secara alfabetis disertai dengan penjelasan maknanya
dan dilengkapi dengan informasi lain yang berhubungan dengan
kosakata, baik mengunakan bahasa yang sama dengan kosakata yang
ada maupun bahasa lain (bahasa Asing).27 Kamus juga diartikan
sebagai buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun
menurut abjad berikut keterangan tentang maknanya, pemakaian, atau
terjemahannya.28
2.
Fungsi Kamus
Kamus merupakan hasil konkrit dan akhir kerja leksikograf atau pakar
kamus yang menghimpun semua kosakata yang ada dalam suatu
bahasa. Kamus berfungsi menampung konsep-konsep budaya dari
masyarakat atau bangsa penutur bahasa tersebut, oleh Karena itu
fungsi kamus pada umumnya selain kamus Arab memiliki
fungsi-fungsi praktis, yaitu mengetahui makna kata, lafal kata, ejaan
kata, penyukuan kata, kebakuan kata dan informasi lainnya mengenai
26
Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab (Yogyakarta: UIN-Malang Press,
2008), h. 7-8.
27
Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 132.
28
Elis Suryani NS, Perkamusan Teori Dan Praktik (Sumedang: Alqaprint
Jatinangor, 2014), h. 6.
16
kata29. Adapun fungsi kamus Arab mencakup beberapa hal, sebagai
berikut:30
a. Menjelaskan Makna Kata
b. Menjelaskan Artikulasi Kata
c. Menjelaskan Huruf Hijaiyah
d. Mencari Akar Kata
e. Memberikan Informasi Morfologis dan Sintaksis
f. Memberikan Informasi Penggunaan Kata
g. Memberikan Informasi lainnya
3. Ragam Kamus
Kamus dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal tergantung
pandangan orang yang mengadakannya diantaranya:
a. Klasifikasi berdasarkan bahasa yang digunakan, yaitu:
a.1. kamus ekabahasa/monolingual/
‫ادلعاجم ٌاألحادي‬
adalah
kamus ekabahasa adalah kamus yang menyajikan satu
bahasa saja, seperti ‫ كتب العين‬karya al-Khalil Ibn Ahmad
al-Farahidi.
a.2. Kamus dwibahasa/bilingual/
‫ادلعاجم الثنائية‬
adalah kamus
dwibahasa yang menyajikan dua bahasa, seperti Kamus
al-Munawir (Arab-Indonesia) karya Ahmad Warson
Munawir.
a.3. Kamus ekabahasa/kamus monolingual
‫ادلعاجم‬
‫ادلتعددة ٌاللغات‬
adalah kamus ekabahasa adalah kamus yang
menyajikan lebih dari dua bahasa, seperti Kamus
29
Abdul Chaer, Leksikologi dan leksikografi Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), h. 184-189.
30
Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 144-152.
17
Arab-Inggris-Indonesia karya Abdullah bin Nuh dan
Oemar Bakry dan lain-lain.
b. Klasifikasi berdasarkan kata, yaitu
b.1. Kamus kata/‫ معجمٌاأللفاظ‬kamus kata adalah kamus yang
menghimpun kata-kata dengan memperhatikan unsur
fonologis, morfologis, sintaksis, semantik dan konteks
tertentu, seperti pada jenis-jenis kamus di atas.
b.2. Kamus tematik/ ‫ معجمٌادلعاين‬Kamus tematik adalah kamus
yang disusun berdasarkan tema-tema tertentu, seperti
‫احلشرات‬
karya Abu Khaerah al-A‟raby dan lain-lain.
Termasuk jenis ini adalah kamus istilah ekonomi, istilah
kedokteran dan lain-lain.
c. Klasifikasi berdasarkan jumlah entri, yaitu:
c.1. kamus besar/ tesaurus. Kamus besar adalah kamus yang
memuat lebih dari 200.000 entri, seperti
‫لساف ٌالعرب‬
karya Ibn Manzur.
c.2. kamus sedang. Kamus sedang adalah kamus yang memuat
tidak kurang dari 40.000 entri seperti
‫القاموس ٌاحمليط‬
karya al-Fairuzabadi.
c.3. kamus kecil. kamus kecil adalah kamus yang memuat
tidak kurang dari 10.000 entri, seperti
‫ادلعجم ٌالوسيط‬
karya Ibrahim Anis dkk.31
Adapun klasifikasi kamus menurut Bo Sevensen berdasarkan bentuk
atau ukurannya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
1.
kamus saku memuat antara 5000 hingga 15.000 entri.
2.
Kamus ringkas memuat kurang lebih 30.000 entri.
3.
Kamus sedang memuat antara 35.000 hingga 60.000 entri.
4.
Kamus besar memuat lebih dari 60.000 entri.32
31
Akhmad Saehudin, “Tradisi Penyusunan Kamus Arab” Al Turas 11, no. 3 (September: 2005), h. 223.
18
BAB III
SINOPSIS KAMUS AL-FARÎD
A. Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris)
Kamus Al-Farîd merupakan kamus dwibahasa Arab-Inggris istilah
keuangan dan ekonomi, penyusunnya bernama Abdullah Muhammad Farid,
kamus tersebut diterbitkan pada September 1985 tanpa keterangan nama
penerbit dan tanggal terbit, adapun jumlah halamannya 150 halaman dan
memuat sebanyak 5000 kata. Kutipan kata pengantar dari penyusun kamus
Al-Farîd
yang
berhasil
penulis
terjemahkan
sebagai
berikut,
“Saya persembahkan ke hadapan para penutur bahasa Arab sebuah
tambahan koleksi pustaka bahasa Arab dalam kategori kamus istilah yang
berjumlah 5000 istilah yang mencakup istilah-istilah dalam bidang
keuangan dan ekonomi”, nama kamus ini sepertinya diambil dari nama
belakang penyusun kamus tersebut, yaitu Abdullah Muhammad Farid
menjadi Al-Farîd. Al Farid berasal dari kata bahasa Arab
yang memiliki arti tunggal, tiada bandingnya, tiada duanya, unik.
32
Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 173-174.
19
‫الفريد‬,
B. Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris-Indonesia)
Kamus Al-Farîd (Arab-Inggris-Indonesia) merupakan kamus hasil
terjemahan dari kamus Al-Farîd (Arab-Inggris) yang bertujuan untuk
mempermudah pemahaman mahasiswa Tarjamah, khususnya ketika
mempelajari teks-teks bidang ekonomi. Dalam proses penerjemahan kamus
tersebut banyak kesulitan yang dialami, diantaranya ketika memadankan
istilah bahasa Arab ke dalam bahasa Inggris kemudian diselaraskan
maknanya ke dalam
bahasa Indonesia dan memilih istilah-istilah yang
cocok dan terbaru yang sedang berkembang di dalam maupun luar negeri,
setelah diterjemahkan jumlah halamannya menjadi 529 halaman yang
melewati proses layout dan desain caver agar terlihat menarik dan mudah
digunakan. Adapun klasifikasi berdasarkan bahasa kamus Al-Farîd
merupakan kamus ekabahasa, sedangkan klasifikasi berdasarkan kata
merupakan kamus tematik, dan klasifikasi berdasarkan jumlah entri
merupakan kamus saku yang memuat antara 5000-15.000 entri.
Penerjemahan kamus tersebut dilatarbelakangi oleh bebarapa hal sebagai
berikut:
1. Kurangnya penyedian kamus istilah tiga bahasa khususnya
(Arab-Inggris-Indonesia) berupa hasil terjemahan, oleh karena itu
penulis memberanikan diri untuk menciptakan suatu karya
terjemahan kamus tiga Bahasa kategori istilah ekonomi.
2. Langkanya
penerjemahan
kamus
istilah
tiga
bahasa
(Arab-Inggris-Indonesia) yang dijadikan bahan penelitian dengan
20
mengungkap teknik yang digunakan dalam penerjemahan kamus
tersebut.
3. Memberikan motivasi kepada pembaca khususnya para penerjemah
muda bahwa kita jangan hanya menjadi pengguna kamus saja,
mulailah menerjemahkan teks apa saja, salahsatunya kamus.
Demikianlah sekilas tentang kamus Al-Farîd dan Penerjemahannya.
Penulis sudah berusaha menyajikan terjemahan kamus yang baik bagi para
pembaca dan sangat diharapkan masukan dan saran yang membangun
terutama dalam hasil terjemhan kamus tersebut.
21
BAB IV
Kamus Al Farid Tiga Bahasa (Arab-Indonesia-Inggris)
A. Teknik dan Langkah Pemadanan Istilah Pada Terjemahan
Kamus Al-Farîd
Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan teknik pemadanan istilah
yang
Teknik
digunakan
pemadanan
dalam
proses
tersebut
penerjemahan
terbagi
menjadi
kamus
tiga,
yaitu:
Al-Farîd.
Teknik
korespondensi, teknik yang digunakan dengan menyamakan konsep Bsu dan
Bsa melalui penerjemahan kata dengan kata atau frasa dengan frasa.
Teknik deskripsi, teknik yang digunakan dengan menjelaskan makna kata
Bsu dalam Bsa seperti tampak pada perubahan kata menjadi frasa atau frasa
sederhana menjadi frasa yang komplek. Teknik inetgratif, teknik yang
menggunakan dua teknik sekaligus dalam memproduksi makna Bsu ke
dalam Bsa, yang mana penerjemah mendeskripsikan konsep yang
terkandung dalam Bsu dengan memakai beberapa kata yang salah satunya
bersinonim dengan kata lain (Kt=Kt).
Teknik yang telah disebutkan di atas di dalamnya mencakup bahasa
Arab sebagai bahasa sumber (Bsu1) dan sebauh tambahan bahasa,
yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa sumber (Bsu2) dan bahasa Indonesia
sebagai bahasa sasaran (Bsa) yang menghasilkan pola Bsu1 + Bsu2 = Bsa
dan tidak menutup kemungkinan akan membentuk pola-pola baru.
22
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi istilah-istilah ekonomi dalam kamus Al-Farîd.
Dengan menggunakan metode intertekstual melalui kamus
Al-Tijâri Arab-Inggris, Al-mu‟jam Al-iqtisadî Al-islâmî Arab-Arab,
Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, dan Al-Ma՛ânî Arab-Inggris
versi online.
2. Memilih
teknik
pemadanan
istilah-istilah
ekonomi
pada
penerjemahan yang sesuai dengan keadaan istilah, berupa teknik
korespondensi, deskripsi, dan integratif.
3. Memadankan istilah-istilah ekonomi dengan menggunakan kamus
istilah ekonomi atau kamus umum yang terdapat istilah ekonomi,
yaitu Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik-Ekonomi
dan Kamus Kontemporer Arab-Indonesia.
4. Memvalidasi istilah-istilah ekonomi dengan menggunakan kamus
istilah ekonomi, yaitu Kamus Terbaru Ekonomi & Bisnis dan
Kamus Istilah Ekonomi Populer.
5. Terakhir, melakukan validasi istilah-istilah ekonomi melalui
berita-berita ekonomi di media internet, karena hal tersebut efektif
dalam mengetahui istilah-istilah ekonomi yang digunakan saat ini.
23
B. Aplikasi Langkah-Langkah Pemadanan Istilah Ekonomi
Pada Kamus Al-Farîd
Pada sub bab ini penulis mengemukakan beberapa istilah
ekonomi yang telah dipadankan sesuai langkah-langkah di atas
(sebanyak 25 istilah). Istilah-istilah tersebut penulis ambil secara
acak, sebagai berikut:
1.
‫ص ِفيَة‬
ْ َ‫ت‬
Likuidasi
Dalam kamus Al-Tijâri
33
‫ص ِفيَة‬
ْ َ‫ت‬
termasuk dalam istilah ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫ص ِفيَة‬
ْ َ‫ت‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “Likuidasi”34
sepadan dengan arti kata “Likuidasi” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer
Indonesia-Inggris, yaitu pembubaran perusahaan sekaligus pemberesan
33
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâlalbanûkArab-Inggris,2013,h.21,
https://archive.org/search.php?query=creator%3A%22books4all.net%22 (diakses pada
05/01/2017, pukul 05.53 WIB)
34
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 221.
24
dengan cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang,
pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang diantara para
pemilik.35
Kata
‫ص ِفيَة‬
ْ َ‫ت‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌبناءٌعلىٌطلب‬،‫ٌوافقٌعلىٌتصفيةٌالشركة‬،‫أفٌرللسٌإدارةٌشركةٌادلقاصةٌالعقارية‬
ٌ‫ٌوكلفٌجهةٌمتخصصةٌبإجراءٌعملياتٌالتصفية‬،‫منٌاذليئةٌالعامةٌلالستثمار‬
ً‫ ٌقريبٌا‬.
36
Dewan direksi Perusahaan Al-Muqâsah properti menyetujui likuidasi perusahaan atas permintaan otoritas umum untuk investasi dan menugaskan
lembaga khusus untuk melaksanakan likuidasi dengan segera. Jadi, saat ini
istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
2.
‫فَائِض‬
Surplus
Dalam kamus Al-Tijârî37
‫فَائِض‬
termasuk dalam istilah ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
35
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, (Jakarta Pusat:
Gorga Media, 2006), h. 178.
36
http://www.alraimedia.com/ar/article/economics/2016/10/20/716511/nr/kuwait,
(diakses pada 17/02/2017, pukul 05.54 WIB)
37
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 51.
25
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa)
Pemadanan
istilah
‫فَائِض‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “Surplus”38
sepadan dengan arti kata “Surplus” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer
Indonesia-Inggris, yaitu selisih lebih antara harta atas utang dan modal
disetor yang merupakan hak pemilik perusahaan, umumnya terdiri atas
cadangan dan cadangan modal.39
Kata
‫فَائِض‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫توقعٌتقريرٌاقتصاديٌأفٌحتققٌادلملكةٌالعربيةٌالسعوديةٌفائضاٌقياسياٌيفٌادليزانية‬
40
‫ٌمليارٌلايرٌيفٌميزانيةٌالعاـٌاحلايل‬032ٌ‫قدره‬
Laporan ekonomi mengharapkan KSA (Kerajaan Arab Saudi) dapat
merealisasikan rekor surplus dalam anggaran sebesar 250 milyar riyal dalam angaran saat ini. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam
dunia perekonomian.
38
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 565.
39
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 294.
40
Aljazeera.net, berita ini diakses pada 14 Januari 2017 diakses dari
http://www.aljazeera.net/news/ebusiness/2006/10/28/66--‫السعودية‬-‫الميزانية‬-‫فائض‬-‫دوالر‬-‫مليار‬
‫المتوقع‬
26
3.
ٌ‫َع ْجٌز‬
Defisit
Dalam Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî41
ٌ‫َع ْجٌز‬
termasuk dalam
istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersinonim dengan
istilah kata (Kt) bahasa sumber kedua (Bsu2) yang menghasilkan padanan
istilah kata dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
ٌ‫َع ْجٌز‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “defisit”42 sepadan
dengan arti kata “deficit” dalam Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis
memiliki arti kekurangan dalam anggaran belanja; jumlah uang yang ada
kurang dari jumlah uang yang dibutuhkan; dan kerugian lebih besar dari
keuntungan yang didapatkan.43
Kata
ٌ ‫َع ْجٌز‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
41
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, (Beirut: Libraire Du Liban,
1984), h. 43.
42
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 527.
43
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, (Surabaya: Gitamedia
Press, 2015), h. 185.
27
ٌ‫أعلنتٌادلملكةٌالعربيةٌالسعوديةٌتوقعهاٌبلوغٌعجزٌميزانيةٌالدولةٌخالؿٌالسنة‬
ٌ‫ٌماٌسيعدٌاخنفاضاٌكبرياٌمقارنةٌبالعجزٌادلسجل‬،‫ٌمليارٌدوالر‬30.6ٌ‫ٌحنو‬0205ٌ‫ادلقبلة‬
44
‫يفٌادليزانيةٌالسابقة‬
Arab Saudi mengumumkan kemungkinan mengenai hal pencapaian defisit
anggaran negara selama tahun depan, tahun 2017 sekitar 52,8 milyar dolar
yang akan menjadi penurunan yang sangat fantastis dibandingkan dengan
yang terdaftar di defisit anggaran sebelumnya. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
4.
‫َس ْهم‬
Saham
Dalam kamus Al-Tijârî45
‫َس ْهم‬
termasuk dalam istilah
ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫َس ْهم‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “saham”46 sepadan
dengan arti kata “saham” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer
44
http://www.bbc.com/arabic/business-38408305 , (diakses pada 26/01/2017,
pukul 07.30 WIB)
45
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 41.
46
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 450.
28
Indonesia-Inggris, yaitu surat bukti kepemilikan atau bagian modal suatu
perseroan terbatas yang dapat diperjualbelikan, baik di dalam maupun di
luar pasar modal yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan; memberi hak atas dividen sesuai dengan bagian modal disetor
seperti yang ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan.47
Kata
‫ َس ْهم‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫آسياٌسيل"ٌشركةٌرائدةٌيفٌتقدًنٌخدماتٌاذلاتفٌالنقاؿٌذاتٌاجلودةٌالعاليةٌيف‬
ٌ،0200ٌ‫ٌمنٌكانوفٌاألوؿ‬10ٌ‫ٌمالينيٌمشرتؾٌيف‬02ٌ‫ٌوٌبلغٌعددٌمشرتكيها‬،‫العراؽ‬
ًٌ‫ٌموزعا‬،‫ٌمليارٌدينار‬052ٌ"‫وىيٌتابعةٌلشركةٌاتصاالتٌقطرٌويبلغٌرأمساؿٌ"الشركة‬
48
‫ٌبقيمةٌامسيةٌدينارٌواحدٌللسهم‬،‫ٌمليارٌسهم‬052ٌ‫على‬
Asia Cell, perusahaan terkemuka dalam meyediakan layanan ponsel
berkualitas tinggi, di Irak, pada tanggal 31 Desember 2012 pelangganya bertambah mencapai 10 juta pelanggan dan merupakan perusahaan cabang dari
Qatar Telekom, sedangkan modalnya mencapai 270 milyar dinar, didistribusikan ke 270 milyar saham dan nilai nominal satu dinar untuk satu saham.
Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
47
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 260.
mubasher.info, berita ini diakses pada 26 Januari 2017 dari
http://www.mubasher.info/news/2771355/
48
29
5.
‫ض ٍريْػبَة‬
َ
Pajak
Dalam kamus Al-mu‟jam Al-iqtisadî Al-islâmî49
‫ض ٍريْػبَة‬
ٌَ
termasuk
dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah
tersebut menggunakan teknik korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫ض ٍريْػبَة‬
َ
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “pajak”50 sepadan
dengan arti kata “pajak” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer
Indonesia-Inggris,
yaitu
iuran
wajib
kepada
negara
berdasarkan
undang-undang untuk membiayai belanja negara, dan sebagai alat untuk
mengatur kesejahteraan serta perekonomian.51
Kata
‫ض ٍريْػبَة‬
َ sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌوىي‬،‫قالتٌالسعوديةٌإهناٌستطبقٌضريبةٌالدخلٌعلىٌادلقيمنيٌخالؿٌالسنواتٌاألربعٌادلقبلة‬
ٌ‫ٌلتشملٌادلقيمنيٌالعاملني‬،‫ضريبةٌكانتٌاللجنةٌادلاليةٌيفٌرللسٌالشورىٌقدٌحبثتهاٌقبلٌسنوات‬
52
49
264.
‫يفٌالقطاعنيٌالعاـٌواخلاص‬
Ahmad Al-Syarbâsî, Al-mu’jam Al-iqtisadî Al-islâmî, (Beirut: Dâru Al-jîl, 1981), h.
50
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 500.
51
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 216.
52
http://www.alarabiya.net, (diakses pada 26/01/2017, pukul 08.00 WIB)
30
Arab Saudi menyatakan bahwa Saudi akan menerapkan pajak penghasilan
kepada penduduk selama empat tahun kedepan, hal tersebut telah dibahas
beberapa tahun lalu oleh Pajak Komisi MPR, untuk menyertakan penduduk
yang bekerja di sektor pemerintah dan swasta. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
6.
‫صة‬
َ ‫بُ ْور‬
Bursa
Dalam kamus Al-Tijârî53
‫صة‬
َ ‫بُ ْور‬
termasuk dalam istilah ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫صة‬
َ ‫بُ ْور‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “bursa”54 sepadan
dengan arti kata “bursa” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer
Indonesia-Inggris, yaitu tempat untuk memperjualbelikan sekuritas, valuta
asing, atau barang yang dilakukan secara teratur.55
Kata
‫صة‬
َ ‫ بُ ْور‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
53
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 15.
54
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 169.
55
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 65.
31
ٌ‫قررتٌاحلكومةٌادلصريةٌجتميدٌضريبةٌمفروضةٌعلىٌاألرباحٌالرأمساليةٌاليت‬
ٌ‫ٌوذلكٌدلدةٌعامنيٌالقرارٌاستقبلتوٌاألسواؽٌادلصريةٌبارتياحٌحيث‬،‫حتققهاٌالبورصة‬
56
‫ٌ حققتٌمؤشراتٌالبورصةٌمكاسبٌغريٌمسبوقة‬
Pemerintahan Mesir telah memberlakukan pembekuan pajak atas laba
modal yang direalisasikan melalui bursa untuk waktu dua tahun, keputusan
tersebut diterima dengan senang hati oleh pasar Mesir dimana indek bursa
mencapai keuntungan yang belum pernah terjadi. Jadi, saat ini istilah kata
tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
7.
‫ُص ُوؿٌثَابِتَة‬
ُ‫أ‬
Aktiva Tetap; Aset Tetap
Dalam kamus Al-Tijârî
ekonomi,
teknik
pemadanan
57
‫ُص ُوؿ ٌثَابِتَة‬
ُ ‫ٌأ‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫ُص ُوؿ ٌثَابِتَة‬
ُ‫أ‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “aktiva tetap”58
56
http://www.bbc.com/arabic/multimedia/2015/05/150518_egypt_strong_rise_
egyptian_stocks, (diakses pada 26/01/2017, pukul 08.35 WIB)
57
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 9.
58
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 83.
32
sepadan dengan arti kata “aktiva tetap” dalam Kamus Istilah Ekonomi
Populer
Indonesia-Inggris, yaitu aset bank dengan masa pakai di atas satu
tahun dimaksudkan untuk tidak dijual guna menunjang kegiatan operasional
bank, anatara lain berupa tanah, gedung, dan peralatan yang dimiliki atau
disewa.59
Frasa
‫ُص ُوؿ ٌثَابِتَة‬
ُ‫أ‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫أعلنٌمكتبٌاالحصاءٌالوطينٌيفٌالصنيٌأفٌنتٌاجٌالقطاعٌالصناعيٌارتفعٌالشهر‬
ٌ‫صوؿٌالثابتةٌبنسبة‬
ٌ
‫ٌكماٌزادتٌاالستثماراتٌيفٌاأل‬،‫ٌيفٌادلئة‬02.0ٌ‫ادلاضيٌبنسبة‬
60
‫ٌوارتفعٌمعدؿٌالتضخمٌأيضاٌبنسبةٌطفيفة‬،‫كبرية‬
Badan Statistik Nasional China mengumumkan bahwa produksi sektor
industri meningkat di bulan lalu sebesar 10,1 %, sebagimana meningkatnya
investasi pada aktiva tetap dengan selisih yang fantastis dan tingkat laju
inflasi pun meningkat walaupun sedikit. Jadi, saat ini istilah frasa tersebut
digunakan dalam dunia perekonomian.
8.
‫َر ْسمٌإ ْستِْيػَراد‬
Bea Impor
Dalam kamus Al-Ma՛ânî61
ekonomi,
teknik
pemadanan
‫َر ْسم ٌإ ْستِْيػَراد‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
59
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 6.
http://www.bbc.com/arabic/business/2012/12/121209_china_investment ,
(diakses pada 26/01/2017, pukul 09. 15 WIB)
60
33
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫َر ْسم ٌإ ْستِْيػَراد‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “bea impor”62
sepadan dengan arti kata “bea impor” dalam Kamus Istilah Ekonomi
Populer Indonesia-Inggris, yaitu pajak yang dipungut atas barang yang
masuk ke dalam negri63
Frasa
‫ َر ْسم ٌإ ْستِْيػَراد‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌعلىٌمشروعٌمرسوـٌجديدٌيتعلقٌبوقف‬،‫ٌاليوـٌاإلثنني‬،‫صادؽٌاجمللسٌاحلكومي‬
ٌ‫ٌبعدٌاالرتفاعٌالصاروخيٌالذيٌعرفتو‬،‫إستيفاءٌرسمٌاإلستريادٌادلطبقٌعلىٌالعدس‬
64
‫أسعارٌه‬
Senin, Dewan Pemerintah telah menyetujui keputusan baru yang berkaitan
dengan penghentian bea impor berlaku pada kacang- kacangan (lentil),
setelah melonjaknya harga misil yang sudah diketuhui. Jadi, saat ini istilah
kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
61
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 26/01/2017, pukul
09.23 WIB)
62
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 410.
63
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 6.
64
http://www.alyaoum24.com/750203.html, (diakses pada 26/01/2017, pukul
09. 45 WIB)
34
9.
ِ ‫َس‬
ٌ‫اس‬
ْ ‫ِس ْع‬
َ ‫رٌاأل‬
Harga dasar
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
Al-Ma՛ânî65
pemadanan
ِ ‫َس‬
ٌ‫اس‬
ْ ‫ِس ْعر‬
َ ‫ٌاأل‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa)
Pemadanan istilah
ِ ‫َس‬
ٌ‫اس‬
ْ ‫ِس ْعر‬
َ ‫ٌاأل‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “harga dasar”66
sepadan dengan arti kata “harga dasar” dalam Kamus Istilah Ekonomi
Populer Indonesia-Inggris, harga yang digunakan sebagai dasar untuk
menghitung harga barang yang diperjualbelikan.67
Frasa
ِ ‫َس‬
ٌ‫اس‬
ْ ‫ ِس ْع‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
َ ‫رٌاأل‬
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
65
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 26/01/2017, pukul 09.
54WIB)
66
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h, 440.
67
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 112.
35
ٌ‫قاؿٌنائبٌرئيسٌمجعيةٌمستثمريٌقطاعٌاإلسكافٌاألردينٌادلهندسٌنائلٌالعبدالالت‬
ٌ‫إنوٌمتٌتشكيلٌجلنةٌمشرتكةٌماٌبنيٌاجلمعيةٌودائرةٌاألراضيٌوذلكٌإلعادةٌتقييم‬
68
‫سعرٌاألساسٌلالراضي‬
Wakil ketua dewan investor sektor perumahan Yordania, insiyur Neal Abadalat mengatakan bahwa telah dibentuk komite gabungan antara dewan dan
divisi pertanahan untuk mengevaluasi kembali harga dasar tanah. Jadi, saat
ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
10.
ٌ‫ٌاألٌَْربَاح‬
ْ ‫ص ِايف‬
َ
Laba Bersih
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
Al-Tijârî69
pemadanan
‫ٌاأل َْربَاح‬
ْ ‫ص ِايف‬
َ
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫ٌاأل َْربَاح‬
ْ ‫ص ِايف‬
َ
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia memilki arti “laba bersih”70 sepadan dengan arti kata “laba
bersih” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, laba
adalah kelebihan pendapatan dibandingkan dengan jumlah biaya yang
68
http://www.satelnews.com , (diakses pada 26/01/2017, pukul 10.37 WIB).
69
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 44.
70
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia,
(Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1996), h. 1162.
36
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut71, sedagkan laba bersih,
yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi
taksiran utang pajak.72
Frasa
‫ٌاأل َْربَاح‬
ْ ‫ص ِايف‬
َ sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫اجعاٌبنسبة‬
ً ‫سجلتٌصايفٌاألرباحٌاجملمعةٌغريٌادلدققةٌلشركةٌالقاىرةٌللدواجنٌتر‬
ٌ‫ٌمقابلٌصايفٌأرباٌحٌبقيمة‬،0204ٌ‫ٌخالؿٌعاـ‬،‫ٌمليوفٌجنيها‬
041.13ٌ‫ٌلرتبح‬%00.7
ً
73
ٌ0203ٌ‫ٌمليوفٌجنيهاٌخالؿ‬
120.21.
ً
Perusahaan Perunggasan Kairo mencatat laba bersih konsolidasi yang belum
diaudit mengalami penurunan mencapai 12,9% menjadi 235.350.000 juta
pound selama 2016, dibandingkan dengan laba bersih sebesar 302.430.000
juta pound selama 2015. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam
dunia perekonomian.
71
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 168.
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 168.
73
http://www.khabarmasr.com/news/get_news/302831/- , (diakses pada
26/01/2017, pukul 11.11 WIB)
72
37
11.
‫ضافِيَّة‬
َ ِ‫ض ِريْػبَةٌإ‬
َ
Pajak Tambahan
Dalam kamus Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî74
‫ضافِيَّة‬
َ ِ‫ض ِريْػبَة ٌإ‬
َ
termasuk dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan
istilah tersebut menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
F (Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap
bersinonim dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber kedua
(Bsu2) yang menghasilkan padanan berbentuk frasa dalam bahasa sasaran
(Bsa).
Pemadanan istilah
‫ضافِيَّة‬
َ ِ‫ض ِريْػبَة ٌإ‬
َ
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “pajak
tambahan”75 sepadan dengan arti kata “sur tax” dalam Kamus Terbaru
Ekonomi dan Bisnis memiliki arti suatu pajak yang dikenakan disamping
pajak pendapatan normal.76
Frasa
‫ضافِيَّة‬
َ ِ‫ض ِريْػبَةٌإ‬
َ sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌبادلئةٌعلىٌالسياراتٌ"فائقة‬02ٌ‫قررتٌاحلكومةٌالصينيةٌفرضٌضريبةٌإضافيةٌقدرىا‬
77
‫السرعة"ٌمباٌفيهاٌسياراتٌفرياريٌوبنتليٌوٌالمبورغيينٌوغريىا‬
74
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 200.
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 500.
76
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h. 560.
77
http://www.bbc.com/arabic/business-38171428, (diakses pada 26/01/2017,
pukul 11.54 WIB)
75
38
Pemerintahan China telah menetapkan untuk memberlakukan pajak
tambahan 10% pada mobil “berkecepatan tinggi” termasuk Ferrari, Bentley,
Lamborghini dan lain-lain. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
12.
‫ِش ْحنَة‬
Pengiriman Barang
Dalam kamus Al-Tijârî78
‫ ِش ْحنَة‬termasuk dalam istilah
ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
deskripsi, berpola
(Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersinonim dengan
istilah kata (Kt) bahasa sumber kedua (Bsu2) yang menghasilkan padanan
istilah berbentuk frasa dalam bahasa sasaran (Bsa).
ِ
Pemadanan istilah ‫حنَة‬
ْ ‫ ش‬dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia
memilki arti “pengiriman barang”79 sepadan dengan arti kata “consignment”
dalam Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis memiliki arti cara khusus untuk
pemasaran jenis barang-barang tertentu.80
ِ
Kata ‫حنَة‬
ْ ‫ ش‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
78
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al iqtisadi
wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 42.
79
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
1121.
80
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h. 139.
39
ٌ‫قدرتٌالشركةٌالقابضةٌللغازاتٌالطبيعيةٌ«اجياس»ٌاحتياجاهتاٌمنٌالغازٌادلساؿ‬
ٌ‫ٌمقدرا‬،‫ٌوفقاٌدلصدرٌمسئوؿٌبالشركة‬،‫ٌشحنة‬022ٌ‫ٌبنحو‬،0205ٌ‫ادلستوردٌخالؿٌعاـ‬
81
Perusahaan
Gas
Alam
(Egas)
‫ٌمليارٌدوالر‬0.0ٌ‫فاتورةٌاالستريادٌبنحو‬
memperkirakan
kebutuhan
LNG
(Gas alam cair) diimpor dalam priode 2017 ada sekitar 100 pengiriman barang, menurut salah satu sumber petugas perusahaan, ia memperkirakan
tagihan impor sebesar 2,2 milyar dolar. Jadi, saat ini istilah kata tersebut
digunakan dalam dunia perekonomian.
13.
‫عُْربػُ ْوف‬
Uang Muka
Dalam kamus Al-Ma՛ânî82
ٌ‫ عُْربػُ ْوف‬termasuk dalam istilah
ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
deskripsi, berpola
Kt
F (Kt+Kt)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dijelaskan dengan istilah berbentuk frasa
(F) dalam bahasa sasaran (Bsa) yang terdiri atas beberapa kata (Kt+Kt).
Pemadanan
istilah
‫عُْربػُ ْوف‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “uang muka”83
81
http://www.asrar7days.com/Economy/377347.html, (diakses pada
26/01/2017, pukul 12.56 WIB)
82
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 26/01/2017, pukul
13.23 WIB)
40
sepadan dengan arti kata “uang muka” dalam Kamus Istilah Ekonomi
Populer, yaitu pembayaran uang kepada pihak lain yang belum memberikan
prestasi atau memenuhi kewajiban, misalnya kepada kontraktor pada saat
kontrak ditandatangani atau kepada penjual yang belum menyerahkan
barangnya; pembyaran sebagian dana harga yang telah disepakati oleh
pembeli kepada penjual yang merupakan tanda bahwa perjanjian jual-beli
yang diadakan telah mengikat.84
Kata ‫ عُربػوف‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
ُْْ
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ألزمتٌوزارةٌاالقتصادٌوكالءٌالسياراتٌيفٌالدولةٌبإعادةٌ“العربوف”ٌالذيٌيدفعو‬
85
‫ادلستهلكٌحلجزٌادلركبةٌوذلكٌخالؿٌثالثةٌأشهر‬
Kementrian Perekonomian mengahruskan agen mobil di negara (UAE) untuk mengembalikan uang muka yang telah dibayar oleh konsumen dalam
pembokingan kendaraan tersebut dan itu berlaku dalam jangka waktu tiga
bulan. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia
perekonomian.
14.
‫عُ ْملَة‬
Mata Uang
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
kamus
pemadanan
Al-Ma՛ânî86
dalam
‫عُ ْملَة‬
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik deskripsi, berpola
83
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 530.
84
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 323.
85
http://www.alittihad.ae/details.php?id=101477&y=2012, (diakses pada
27/01/2017, pukul 09.29 WIB)
86
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 27/01/2017, pukul
10.32 WIB)
41
Kt
F (Kt+Kt)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dijelaskan dengan istilah berbentuk frasa
(F) dalam bahasa sasaran (Bsa) yang terdiri atas beberapa kata (Kt+Kt).
Pemadanan istilah
‫ عُ ْملَة‬dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia
Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “mata uang”87 sepadan dengan arti
kata “mata uang” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris,
yaitu uang beredar dalam bentuk uang kertas dan uang logam yang yang
merupakan alat pembyaran yang sah.88
Kata
‫ عُ ْملَة‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫أعلنتٌمؤسسةٌالنقدٌالعريبٌالسعوديٌ(البنكٌادلركزي)ٌأوؿٌصورٌلتصاميمٌاإلصدار‬
ٌ‫ٌوىوٌاإلصدارٌالسادسٌبتاريخٌادلملكةٌمنٌمجيع‬،‫اجلديدٌمنٌالعملةٌالسعودية‬
89
‫الفئاتٌالورقيةٌوادلعدنيةٌمنٌالرياؿٌالسعودي‬
Lembaga Keuangan Arab Saudi (Bank Sentral) mengumumkan bahwasanya
gambar pertama dari desain yang telah diluncurkan versi terbaru pada mata
uang Saudi merupakan peluncuran edisi keenam dalam sejarah kerajaan
(Saudi) dari semua kategori uang kertas dan uang logam riyal Saudi. Jadi,
saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
87
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 548.
88
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 187.
89
http://www.alarabiya.net/ar/aswaq/economy, (diakses pada 27/01/2017,
pukul 14.15 WIB).
42
15.
‫تَػ ْرِوٌيْج‬
Promosi
Dalam Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî90
‫تَػ ْرِوٌيْج‬
termasuk dalam
istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersinonim dengan
istilah kata (Kt) bahasa sumber kedua (Bsu2) yang menghasilkan padanan
istilah kata dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫تَػ ْرِوٌيْج‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “promosi”91
sepadan dengan arti kata “promotion” dalam Kamus Terbaru Ekonomi dan
Bisnis memiliki arti kegiatan komunikasi dalam usaha meningkatkan
penjualan dengan cara mengikuti pameran, memasang periklanan,
melaksanakan demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.92
Kata
‫تَػ ْرِوٌيْج‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-
teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫منعتٌالسلطاتٌاإليرانيةٌوسائلٌاإلعالـٌمنٌالرتويجٌللبضائعٌادلصنوعةٌيف‬
ٌ‫الوالياتٌاألمريكيةٌونشرٌإعالناتٌعنهاٌوقاؿٌتقريرٌبثتوٌاإلذاعةٌاإليرانيةٌإف‬
90
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 163.
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 207.
92
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h. 457.
91
43
ٌ‫اإلعالفٌعنٌالبضائعٌاألمريكيةٌيعتربٌمنٌاآلفٌفصاعداٌممنوعاٌيفٌمجيعٌوسائل‬
93
‫اإلعالـ‬
Pemerintahan Iran melarang media mempromosikan barang-barang
produksi Amerika dan
mempublikasikan iklan mereka, dalam sebuah
laporan yang disiarkan radio Iran mengatakan bahwa mengiklankan barangbarang Amerika saat ini dan seterusnya dilarang di semua media. Jadi, saat
ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
16.
‫إِتَ َاوة‬
Royalti
Dalam Al-mu‟jam Al-iqtisadî Al-islâmî94
ekonomi,
teknik
pemadanan
dalam
‫ إِتَ َاوة‬termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫ إِتَ َاوة‬dalam
Kamus Kontemporer Arab-Indonesia
Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “royalti”95 sepadan dengan arti
kata “royalti” dalam Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris,
93
http://news.bbc.co.uk/hi/arabic/news/newsid_2445000/2445083.stm, (diakses
pada 27/01/2017, pukul 10.12 WIB)
94
15.
Ahmad Al-Syarbâsî, Al-mu’jam Al-iqtisadî Al-islâmî, (Beirut: Dâru Al-jîl, 1981), h.
95
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 7.
44
yaitu jumlah yang dibayarkan untuk penggunaan properti seperti paten, hak
cipta, atau sumber alam.96
Kata ٌ‫ إِتَاوة‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada teks-teks
َ
populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫قاؿٌعددٌمنٌادلواطننيٌادلوريتانينيٌالعائدينٌمنٌغامبياٌإفٌاجلمارؾٌيفٌروصوٌمنعهم‬
97
‫ٌألفٌأوقية‬422ٌ‫منٌإدخاؿٌسياراهتمٌقبلٌدفعٌإتاوةٌتبلغ‬
Sejumlah penduduk Maurtania yang kembali dari Gambia mengatakan
bahwa bea cukai Rosso melarang mobil mereka masuk sebelum membayar
royalti sebesar 600 ribu untuk satu unit. Jadi, saat ini istilah kata tersebut
digunakan dalam dunia perekonomian.
17.
‫ِس ْل َعةٌاِ ْستِ ْه َالكِيَّة‬
Komoditi kosumtif
ِ ِ
Dalam kamus Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî98ٌ ‫ستِ ْه َالكِيَّة‬
ْ ‫س ْل َعةٌا‬
termasuk dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan
istilah tersebut menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
F (Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap
bersinonim dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber kedua
96
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 258.
http://www.alakhbar.info/news/19965-2017-01-19-14-05-39.html, (diakses
pada 06/02/2017, pukul 06.30 WIB)
97
98
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 34.
45
(Bsu2) yang menghasilkan padanan berbentuk frasa dalam bahasa sasaran
(Bsa).
Pemadanan istilah
‫ِسٌْل َعة ٌاِ ْستِ ْه َالكِيَّة‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “komoditi
konsumtif”99 sepadan dengan istilah frasa“consumer goods” yang dalam
Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis memilii arti barang-barang yang dibeli
untuk untuk keperluan konsumsi, termasuk didalamnya jasa konsumen.100
Frasa
‫ ِس ْل َعةٌاِ ْستِ ْه َالكِيَّة‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pa-
da teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌألفٌسلعةٌاستهالكيةٌمنٌادلنظفات‬42ٌ‫ضبطتٌوزارةٌالتجارةٌوالصناعةٌحنو‬
ٌ‫وادلستحضراتٌالتجميليةٌوالعطورٌرلهولةٌادلصدرٌاليتٌالٌحتملٌأيٌبياناتٌجتارية‬
ٌ‫خالؿٌجوالتٌرقابيةٌمشلتٌعددٌمنٌادلستودعاتٌواحملاؿٌالتجاريةٌيفٌزلافظة‬
101
‫جدة‬
Kementerian Perdagangan dan Industri menyita sekitar 60 ribu komoditi
konsumtif berupa deterjen, kosmetik dan parfum, kmoditi-komoditi tersebut
berasal dari sumber tidak diketahui yang tidak membawa data komersil
selama diadakannya pemeriksaan. Hal tersebut berada di sejumlah
pergudangan dan pertokoan di provinsi Jeddah. Jadi, saat ini istilah kata
tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
99
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 446.
100
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h. 142.
101
http://alraynews.net/6239135.htm, (diakses pada 07/02/2017, pukul 13.34
WIB)
46
18.
‫ضٌميَّ ِسر‬
ُ ‫قَػْر‬
Pinjaman Lunak
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
Al-Ma՛ânî102
pemadanan
‫ٌميَّ ِسر‬
ُ ‫قَػ ْرض‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk
frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫ٌميَّ ِسر‬
ُ ‫قَػ ْرض‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “pinjaman
lunak”103 sepadan dengan arti kata “pinjaman lunak” dalam Kamus Istilah
Ekonomi Populer Indonesia- Inggris, yaitu fasilitas pinjaman dengan syaratsyarat pelunasan ringan, tingkat suku bunga rendah dan berjangka waktu
panjang; fasilitas ini diberikan oleh bank pembangunan multilateral dan
bilateral, seperti IBDRD, OECF untuk pembiayaan proyek pembangunan di
negara-negara berkembang; biasanya, pinjaman lunak tersebut berjangka
waktu panjang sampai dengan 50 tahun, selama masa tenggang hanya
membayar bungan dan biaya pelayanan; negara berkembang dengan
pendapatan per kapita rendah dan negara berkembang yang mempunyai
masalah dalam neraca pembayaraan akan memperoleh fasilitas dengan
102
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 07/02/2017, pukul
14.21 WIB)
103
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 602.
47
tingkat suku bunga yang lebih rendah dari jadwal pembayaran yang lebih
ringan.104
Frasa
‫ٌميَّ ِسر‬
ُ ‫قَػ ْرض‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫وقعٌوزيرٌالتخطيطٌوالتعاوفٌالدوىلٌاألردىنٌادلهندسٌعمادٌجنيبٌالفاخورىٌاتفاقية‬
105
‫ٌمليوفٌدوالر‬122ٌ‫قرضٌميسرٌلدعمٌادلوازنةٌمعٌالبنكٌالدوىلٌبقيمة‬
ّ
Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Yordania, Imad Najib
Fakhoury menandtangani kesepakatan pinjaman lunak untuk mendukung
anggaran belanja dengan Bank Dunia senilai 300 juta milyar dolar. Jadi, saat
ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
19.
ِ
‫ةٌمَرَّكبَة‬
ُ ‫فَائ َد‬
Bunga Majemuk
Dalam kamus
ِ
َ َ ُ ‫فَائ َدة‬
َّ‫ٌمر‬
Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî106ٌ ‫كبة‬
termasuk dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan
istilah tersebut menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
F (Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersi104
105
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 231.
http://www.youm7.com/story/2016/10/12, (diakses pada 08/02/2017, pukul
08.00 WIB)
106
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 23.
48
nonim dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber kedua
(Bsu2) yang menghasilkan padanan berbentuk frasa dalam bahasa sasaran
(Bsa).
Pemadanan
istilah
ِ
‫ٌمَرَّكبَة‬
ُ ‫فَائ َدة‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “bunga
berbunga”107 sepadan dengan istilah frasa“Compuond interest” yang dalam
Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis memiliki arti tingkat bunga yang
dibayar atas investasi selama priode pertama ditambah dengan nilai nominal
dan dalam priode kedua bunga dihasilkan atas pokok pinjaman awal
ditambah bunga yang dihasilkan periode selama periode pertama, demikian
seterusnya selama jangka waktu investasi.108
Frasa
ِ
‫ٌمَرَّكبَة‬
ُ ‫ فَائ ٌَدة‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫صادرٌمصرفيةٌعنٌقربٌصدورٌقراراتٌحكوميةٌلتنظيمٌسوؽٌاإلقراضٌادلصريفٌيف‬
ٌ‫ٌومنٌأىمٌتلكٌالقراراتٌتعديلٌنسبةٌالفائدةٌلتصبحٌتناقصيةٌبدالًٌمن‬،‫السعودية‬
109
‫ادلعموؿٌبوٌحالياًٌوىوٌالفائدةٌادلركبة‬
Sumber perbankan merapatkan penerbitan keputusan pemerintah untuk
mengatur pasar pinjaman bank di Arab Saudi diantara keputusan tersebut
yang terpenting yaitu perbaikan tingkat bunga menjadi berkurang sebagai
alternatif bunga yang sedang berlaku, yaitu bunga majemuk. Jadi, saat ini
istilah kata tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
107
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h, 565.
108
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h, 135.
109
http://www.alyaum.com/article/3121726 , (diakses pada 08/02/2017, pukul
09.12 WIB)
49
20.
‫َوِديْػ َعة‬
Simpanan; Titipan; Setoran; Deposito
Dalam kamus Al-Tijârî110
‫َوِديْػ َعة‬
termasuk dalam istilah ekonomi,
teknik pemadanan dalam penerjemahan istilah tersebut menggunakan teknik
korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersinonim dengan
istilah kata (Kt) bahasa sumber kedua (Bsu2) yang menghasilkan padanan
istilah kata dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫َوِديْػ َعة‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “deposito”111
sepadan dengan arti kata “deposit” dalam Kamus Terbaru Ekonomi dan
Bisnis memiliki arti sejumlah uang yang disimpan dalam rekening;
menyimpan uang di bank; kredit dalam bentuk uang yang dikeluarkan oleh
pihak bank untuk diberikan kepada nasabahnya; hak atas saldo uang di bank
bagi nasabah yang telah menyimpan uangnya di bank.112
Kata
‫َوِديْػ َعة‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
110
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al
iqtisadi wa’amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, h. 68.
111
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 821.
112
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, (Surabaya: Gitamedia
Press, 2015), h. 189.
50
ٌ322ٌ‫وقعٌالسودافٌودولةٌاإلماراتٌالعربيةٌادلتحدةٌعلىٌاتفاقيةٌوديعةٌمصرفيةٌمبلغ‬
ٌ‫مليوفٌدوالرٌلصاحلٌالسودافٌيفٌإطارٌادلسامهاتٌاإلماراتيةٌادلتصلةٌلتعزيزٌقدرة‬
113
‫االقتصادٌالوطين‬
Sudan dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan deposito bank
dengan jumlah $ 500 juta untuk Sudan dalam bentuk kontribusi Uni Emirat
Arab yang berkesinambungan untuk penguatan kapasitas perekonomian
nasional. Jadi, saat ini istilah kata tersebut digunakan dalam dunia
perekonomian.
21.
‫إِ َع َادةٌَتَْ ِويْل‬
Pendanaan Ulang
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
Al-Ma՛ânî114
pemadanan
‫إِ َع َادة ٌَتَْ ِويْل‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(F)(Bsu) = (F)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk
frasa (F) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sasaran (Bsa).
113
http://www.khartoumcenter.com/news.php?action=show&id=29198, (diakses
pada 10/02/2017, pukul 10.21 WIB)
114
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 10/02/2017, pukul
11.23 WIB)
51
Pemadanan
istilah
‫إِ َع َادة ٌَتَْ ِويْل‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “pendanaan
ulang”115 sepadan dengan istilah frasa “pendanaan kembali‟ dalam Kamus
Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, yaitu penyediaan kembali dana
dengan cara menertbitkan obligasi baru untuk menurukan biaya bunga.116
Frasa
‫إعادة ٌَتويل‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫تستعدٌمؤسسةٌالنقدٌالعريبٌالسعوديٌإلطالؽٌأوؿٌشركةٌمتخصصةٌيف‬
117
‫ٌبرأسٌماؿٌمخسةٌملياراتٌلاير‬،‫نشاطٌإعادةٌالتمويلٌالعقاري‬
Badan Moneter Arab Saudi mempersiapkan peluncuran perusahaan pertama
yang khusus menangani kegiatan pendanaan ulang properti, dengan modal
lima milyar riyal. Jadi, saat ini istilah frasa tersebut digunakan dalam dunia
perekonomian.
22.
‫كِ ْمبِيَالَة‬
Wesel; Nota; Surat Tagihan
Dalam kamus Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî118ٌ
‫كِ ْمبِيَالَة‬
termasuk dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan
istilah tersebut menggunakan teknik korespondensi, berpola
115
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 89.
116
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 82.
117
http://www.alriyadh.com/1138984 (diakses pada 10/02/2017, pukul 13.37
WIB)
52
(Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dianggap bersinonim dengan
istilah kata (Kt) dalam bahasa sumber kedua (Bsu2) yang menghasilkan
padanan istilah kata dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
‫كِ ْمبِيَالَة‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia memilki arti “nota; tagihan”119 sepadan dengan arti kata
“Bill of Exchange (Wesel)” dalam Kamus Ekonomi Uang & Bank memiliki
arti (Lazim dipraktekan untuk memperoleh pembayaran dalam bisnis
internasional) perintah tertulis tanpa syarat apapun yang dibuat oleh
seseorang kepada pihak lainnya, agar membayar sejumlah uang atas
permintaan pada waktu terttentu atau ditentukan dikemdudian hari.120
Kata
‫كِ ْمبِيَالَة‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫أكدٌخرباءٌماليوفٌأنوٌجيبٌالتعاملٌمعٌظاىرةٌالشيكاتٌادلرجتعةٌعنٌطريقٌعدـ‬
ٌ‫ٌوالعودةٌاىلٌاستخداـٌالكمبيالةٌبدالٌمنوٌكوسيلة‬،‫استعماؿٌالشيكٌكوسيلةٌائتماف‬
121
‫لالئتماف‬.
Para Pakar Keuangan menegaskan bahwa akan menangani kejadian cek
yang dikembalikan karena gagal digunakan sebagai alat untuk kredit dan
118
119
1519.
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 20.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
120
Sudarsono, Edilius, Kamus Ekonomi Uang & Bank, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), h. 34.
121
http://eaiia.org/industry-news-in-jordan/news-activities-anddevelopments/10702-2014-06-19-08-32-07, (diakses pada 01/02/2017, pukul 18. 54 WIB)
53
kembali ke penggunaan wesel yang bukan sarana untuk kredit. Jadi, saat ini
istilah frasa tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
23.
ِ
‫َخَرات‬
ّ ‫ُمتَأ‬
Tunggakan
Dalam kamus Al-Ma՛ânî122
ekonomi,
teknik
pemadanan
‫ُمتٌَأَ ِّخَرات‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik korespondensi, berpola
(Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah kata
(Kt) dalam bahasa sumber (Bsu) dianggap bersinonim dengan istilah kata
(Kt) dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan
istilah
ِ
‫َخَرات‬
ّ ‫ُمتَأ‬
dalam
Kamus
Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “tunggakan”123
sepadan dengan arti kata “tunggakan” dalam Kamus Istilah Ekonomi
Populer Indonesia-Inggris, yaitu utang atau kewajiban lain yang telah jatuh
tempo menurut perjanjian, tetapi belum atau tidak dilakukan pembayaran
sepenuhnya atas utang atau kewajiban tersebut oleh pihak yang berutang
atau yang harus memenuhi kewajiban tersebut.124
122
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 10/02/2017, pukul
19.32 WIB)
123
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 664 .
124
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 317.
54
Kata
ِ
‫َخَرات‬
ّ ‫ُمتَأ‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫قررٌرللسٌالوزراءٌيفٌجلستوٌاليتٌعقدىاٌاليوـٌاالحدٌبرئاسةٌرئيسٌالوزراءٌالدكتورٌىاين‬
125
‫ادللقيٌادلوافقةٌعلىٌاالعفاءٌاجلزئيٌمنٌالغراماتٌادلرتتبةٌعلىٌادلتاخراتٌالضريبيةٌعلىٌادلكلفني‬
Kabinet dalam pertemuan yang diadakan pada hari Minggu, yang dipimpin
oleh Perdana Menteri Dr. Hani Mulki memutuskan pembebasan sebagian
dari denda yang dikenakan pada tunggakan pajak terhadap para pembayar
pajak. Jadi, saat ini istilah frasa tersebut digunakan dalam dunia
perekonomian.
24.
‫اجٌالض ِريْػبَة‬
َّ ‫اِْزٌِد َو‬
Pengenaan Pajak Ganda
Dalam kamus Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî126ٌ ‫اجٌالض ِريْػبة‬
‫اِْزَدو‬
َّ
َ
َ
termasuk dalam istilah ekonomi, teknik pemadanan dalam penerjemahan
istilah tersebut menggunakan teknik integratif, berpola
(F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
(Kt)
=
{(F1 (Bsa)}
(Kt)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber pertama (Bsu1) dideskripsikan
dengan istilah berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber kedua (Bsu2)
dengan menyamakan salah satu kata yang masing-masing diambil dari
125
http://www.almadenahnews.com/article/519986 , (diakses pada 10/02/2017,
pukul 20.02 WIB)
126
Mustapha Henni, Al-mu’jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, h. 23.
55
(Bsu1 dan Bsu2) yang menghasilkan padanan berupa subfrasa dalam bahasa
sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫ٌالض ِريْػبَة‬
َّ ‫اِْزٌِد َواج‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia memilki arti “hal gandanya pajak”127 sepadan dengan istilah
frasa “double taxation” dalam Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis
memiliki arti pengenaan pajak dua kali dari suatu keuntungan atau
pendapatan, yaitu pajak pendapatan oleh negara asal pendapatan itu
dihasilkan dan pajak pendpatan yang diperoleh negara yang memperoleh
pendapatan tersebut.128 Kemudian istilah kata
‫اِْزٌِد َواج‬
dianggap bersinonim
dengan istilah kata double yang berpadanan dengan bahasa sasarannya.
Frasa
‫اجٌالض ِريْػبَة‬
َّ ‫ اِْزٌِد َو‬sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌومنعٌالتهربٌمن‬،‫يبة‬
‫صادؽٌرللسٌالوزراءٌالرتكيٌعلىٌاتفاؽٌجتنبٌازدواجٌالضر‬
ّ
ً‫أداءٌالضريبةٌبنيٌتركياٌولبنافٌليصبحٌاالتفاؽٌاجلمركيٌنافذٌا‬.
129
Kabinet Turki menyetujui kesepakatan menghindari pengenaan pajak ganda
dan pencegahan mengelak dari membayar pajak antaraTurki dan Lebanon
agar kesepakatan bea cukai terlaksana. Jadi, saat ini istilah subfrasa tersebut
digunakan dalam dunia perekonomian.
127
1519.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
128
Tim Prima Pena, Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis, h. 402.
http://www.almustaqbal.com/v4/Article.aspx?Type=np&Articleid=191888,
(diakses pada 10/02/2017, pukul 21.07 WIB)
129
56
25.
‫ةٌص ْعبَة‬
َ َ‫عُ ْمل‬
Mata Uang Kuat; Mata Uang Keras
Dalam kamus
ekonomi,
teknik
Al-Ma՛ânî130
pemadanan
‫ٌص ْعبَة‬
َ ‫عُ ْملَة‬
dalam
termasuk dalam istilah
penerjemahan
istilah
tersebut
menggunakan teknik integratif, berpola
F(Bsu)
(Kt)
F{(F1 (Bsa)}
=
(Kt)
pola tersebut menjelaskan bahwa konsep yang terkandung dalam istilah
berbentuk frasa (F) dalam bahasa sumber pertama (Bsu) dideskripsikan
dengan istilah berbentuk frasa (F) dan dengan menyamakan salah satu kata
yang bersinonim diambil dari (Bsu) dan smenghasilkan padanan berupa
subfrasa dalam bahasa sasaran (Bsa).
Pemadanan istilah
‫ٌص ْعبَة‬
َ ‫عُ ْملَة‬
dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah Politik dan Ekonomi memilki arti “mata uang yang
kuat”131 dan dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia memilki arti “mata
uang (yang laku) keras”132 sepadan dengan arti kata “mata uang kuat” dalam
Kamus Istilah Ekonomi Populer, yaitu mata uang suatu negara yang
mempunyai permintaan
stabil fluktuasinya kecil dalam pasar uang
internasional; bank sentral menyimpan sebagian cadangan devisanya dalam
bentuk tabungan/deposito dalam mata uang yang kuat; dalam perdagangan
valuta asing, mata uang yang kuat dijual dengan premi terhadap mata uang
130
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/, (diakses pada 10/02/2017, pukul
22.32 WIB)
131
M. Napis Djuaeni, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi, h. 548.
132
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, h.
1177.
57
lemah.133 Kemudian dalam Mu‟jam Al-Wasît istilah
‫ص ْعبٌَة‬
َ
dianggap
bersinonim dengan istilah ‫د‬
ٌَّ َ‫ إِ ْشت‬134 yang memilki arti kuat; kokoh.135
Frasa
‫ٌص ْعبَة‬
َ ‫عُ ْملَة‬
sebagai istilah ekonomi banyak digunakan pada
teks-teks populer ekonomi, seperti pada teks berikut:
ٌ‫ٌإفٌقرارٌتصديرٌاحلمري‬،‫ٌعضوٌجلنةٌالزراعةٌبالربدلاف‬،‫قاؿٌالنائبٌزلمدٌعبدٌاحلليم‬
136
‫ٌرغمٌارتفاعٌسعره‬،‫إىلٌاخلارجٌسيوفرٌعملةٌصعبةٌكبرية‬
Wakil Komisi Pertanian, Anggota Parlemen Mohamed Abdel Halim
mengatakan bahwa keputusan untuk mengekspor keledai ke luar negri akan
memberikan mata uang kuat yang signifikan meskipukan harganya tinggi.
Jadi, saat ini istilah subfrasa tersebut digunakan dalam dunia perekonomian.
133
Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer Indonesia-Inggris, h. 187.
Majma’ al-Lugah al-‘Arabiyah, Mu’jam Al-Wasît, (Mesir: Maktabah Syuruq adDauliyyah, 2011), h. 533.
135
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia,), h.
134
131.
136
http://www.youm7.com/story/2017/1/15, (diakses pada 10/02/2017, pukul
23.12 WIB)
58
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis mengungkap teknik padanan pada kamus Al-Farîd
Arab-Inggris yang diterjemahkan menjadi kamus Al-Farîd Tiga Bahasa
(Arab-Inggris-Indonesia) dapat disimpulkan bahwa teknik penerjemahan
yang digunakan, sebagai berikut:
 Teknik Korespondensi, teknik ini digunakan dengan menyamakan konsep
Bsu dan Bsa melalui penerjemahan kata dengan kata dan frasa dengan frasa.
Dalam teknik tersebut pola yang digunakan pada terjemahan Kamus
Al-Farîd, yaitu:
1. (Kt)(Bsu) = (Kt)(Bsa) merupakan pola asli.
2. (Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
(Kt)(Bsa) merupakan pola baru dengan
tambahan Bahasa Sumber Kedua (Bsu2) yang fungsinya menyamkan
arti kata dengan Bahasa Sumber Pertama (Bsu1).
3. (F)(Bsu) = (F)(Bsa) merupakan pola asli.
4. (F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
F (Bsa) merupakan pola baru dengan
tambahan Bahasa Sumber Kedua (Bsu2) yang fungsinya menyamkan
arti frasa dengan Bahasa Sumber Pertama (Bsu1).
 Teknik Deskripsi, teknik ini digunakan dengan menjelaskan makna kata Bsu
dalam Bsa seperti tampak pada perubahan kata menjadi frasa atau frasa
sederhana menjadi menjadi frasa yang komplek.
59
Dalam
teknik
tersebut
pola
yang
digunakan
pada
terjemahan
Kamus Al-Farîd, yaitu:
1. Kt
F (Kt+Kt) merupakan pola asli
2. (Kt)(Bsu1) = (Kt)(Bsu2)
tambahan
Bahasa
(F)(Bsa) merupakan pola baru dengan
Sumber
Kedua
(Bsu2)
yang
fungsinya
menyamkan arti kata dengan Bahasa Sumber Pertama (Bsu1).
 Teknik Integratif, teknik ini menggunakan dua teknik sekaligus dalam
memproduksi makna Bsu kedalam Bsa, yaitu teknik deskripsi menjadi
teknik yang pokok sedangkan teknik korespondensi hanyalah sebagai
tambahan.
Dalam
teknik
tersebut
pola
yang
digunakan
pada
terjemahan
Kamus Al-Farîd, yaitu:
1. F(Bsu)
F{(F1 (Bsa)} merupakan pola asli.
(Kt)
=
(Kt)
2. (F)(Bsu1) = (F)(Bsu2)
(Kt)
=
{(F1 (Bsa)}
(Kt)
Teknik nomer dua merupakan pola baru dengan tambahan Bahasa Sumber
Kedua (Bsu2) yang fungsinya menyamkan arti salah satu kata dengan
Bahasa Sumber Pertama (Bsu1).
Teknik
pemadanan
istilah
dalam
penerjemahan
tersebut
menghadirkan istilah kata baru dalam teknik tersebut, yaitu Bsu2 yang
merupakan bahasa sumber kedua, yakni bahasa Inggris. Adapun teknik yang
banyak digunakan dalam penerjemahan kamus tersebut adalah teknik
korespondensi.
60
B. Rekomendasi
Penelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan penulis
berharap penelitian tentang teknik pemadanan istilah dalam penerjemahan
terhadap hasil terjemahan kamus Al-Farîd Arab-Inggris dapat dilanjutkan
oleh para penulis skripsi berikutnya. Skripsi ini tidak membahas hasil
terjemahan kamus dari segi morfosintaksis maupun fonologi. Oleh karena
itu disarankan bagi pembaca agar melanjutkan penulisan skripsi pada hasil
terjemahannya sndiri dan mengungkap apa yang dilakukan saat proses
menerjemahkan, khusunya pada bidang perkamusan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Al-Syarbâsî, Ahmad, Al-mu‟jam Al-iqtisadî Al-islâmî. Beirut: Dâru Al-jîl, 1981.
Ali, Attabik dan Muhdlor a. Zuhdi.
KamusKontemporer Arab-Indonesia.
Yogyakarta : Yayasan Ali Maksum, 1996.
Al-Farisi, Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia. Bandung : PT Remaja
Rosidakarya, 2011.
Hoed, Benny Hoedoro. Penerjemahan dan Kebudayaan. Bandung: PT. Dunia
Pustaka Jaya, 2006.
Chaer, Abdul. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta, 2005.
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta. Rineka Cipta, 2003.
Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta, 2002.
Djuaeni, M. Napis, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik dan
Ekonomi. Jakarta Selatan: Teraju, 2006.
Edilius dan sudarsono. Kamus Ekonomi uang dan bank. Jakarta : Rineka Cipta,
2007.
M, Ralona. Kamus Istilah Ekonomi Populer. Niaga Swadaya, 2006.
Majma‟ al-Lugah a-„Arabiyah. Mu‟jam Al-Wasît. Mesir: Maktabah Syuruq adDauliyyah, 2011.
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
62
Mustapha Henni, Al-mu‟jam Al-iqtisadî wa Al-Tijârî, Beirut: Libraire Du Liban,
1984.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Cakrawala Linguistik. Tangerang Selatan: Alkitabah,
2012.
Rogi. Sylvia. “Beberapa Masalah dalam Penerjemahan”, Materi disampaikan pada
Seminar Sehari Jurusan Sastra Jerman, 28 Juli 2009. Manado : Universitas
Sam Ratulangi 2009 h. 11.
Saehudin, Akhmad .“Tradisi Penyusunan Kamus Arab” Al Turas 11, September:
2005: h. 223.
Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Suryani NS, Elis. Perkamusan Teori dan Praktik. Jatinangor: ALQA Print, 2014.
Suryawinata, Zuchridin, dan Sugeng Hariyanto. Translation: Bahasan Teori &
Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Syihabuddin. Penerjemahan Arab – Indonesia (Teori dan Praktik). Bandung:
Humaniora, 2005.
Taufiqurrochman, H.R.. Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN-Malang, 2008.
Tim Prima Pena. Kamus Terbaru Ekonomi dan Bisnis. Surabaya: Gitamedia Press,
2015.
Tim Redaksi Pusat Bahasa.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
63
Widyatamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius (Anggota Ikapi),
2006.
64
Rujukan website:
http://www.alraimedia.com/ar/article/economics/2016/10/20/716511/nr/kuw
ait,
http://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/
http://www.aljazeera.net/news/ebusiness/2006/10/28/66
http://www.bbc.com/arabic/business-38408305
http://www.mubasher.info/news/2771355/
http://www.alarabiya.net
http://www.bbc.com/arabic/multimedia/2015/05/150518_egypt_strong_rise
_egyptian_stocks
http://www.bbc.com/arabic/business/2012/12/121209_china_investment
http://www.alyaoum24.com/750203.html
http://www.satelnews.com
http://www.khabarmasr.com/news/get_news/302831/http://www.bbc.com/arabic/business-38171428
http://www.asrar7days.com/Economy/377347.html
http://www.alittihad.ae/details.php?id=101477&y=2012
http://www.alarabiya.net/ar/aswaq/economy
http://news.bbc.co.uk/hi/arabic/news/newsid_2445000/2445083.stm
http://www.alakhbar.info/news/19965-2017-01-19-14-05-39.html
http://alraynews.net/6239135.htm
http://www.youm7.com/story/2016/10/12
http://www.alyaum.com/article/3121726
65
http://www.khartoumcenter.com/news.php?action=show&id=29198
http://www.alriyadh.com/1138984
http://eaiia.org/industry-news-in-jordan/news-activities-anddevelopments/10702-2014-06-19-08-32-07
http://www.almadenahnews.com/article/519986
http://www.almustaqbal.com/v4/Article.aspx?Type=np&Articleid=191888
http://www.youm7.com/story/2017/1/15
Syahatah Muhammad Syahatah, AL- Qâmûs Al-Tijârî lirijâli al-mâl wa al
iqtisadi wa‟amâl al banûk Arab-Inggris, 2013, diakses pada 14 Januari
2017
diakses
https://archive.org/search.php?query=creator%3A%22books4all.net%22
http://kbbi.kemdikbud.go.id
66
dari
Download