pengaruh kurs rupiah terhadap dolar amerika

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA
SERIKAT PADA ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
Eugenia Maubere
NIM : 122214089
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
(Yeremia 29:11)
The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others
(Penulis)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan
ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat
(Winston Chuchill)
Penelitian ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus,
Papa dan Mama, Jackson T. Maubere dan Sancelinda Go,
Kakak, dr. Anisia Mikaela Maubere dan Aplonia Mariana Maubere,
Adik, Patrianus Brandon Maubere, S.H dan Maria Goreti Maubere,
Sahabat dan Pembimbing.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul :
PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT PADA
ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR
DI BEI
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 7 Juni 2016 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan
atau tidak terdapat bagian keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam
referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka
saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundangundangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 30 Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
Eugenia Maubere
NIM : 122214089
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Eugenia Maubere
NIM
: 122214089
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada ROA dan Harga
Saham Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 Juni 2016
Yang menyatakan
Eugenia Maubere
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kurs Rupiah
terhadap Dolar Amerika Serikat pada ROA dan Harga Saham Perusahaan Farmasi
yang Terdaftar di BEI”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku kepala Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ike Janita Dewi, Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Ibu Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang
juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
6. Papa Jackson Titus Maubere dan Mama Sancelinda Go yang selalu memberi
kasih sayang, dukungan, doa serta nasehat yang membuatku menjadi
semangat dan tidak menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kakak dr. Anisia Mikaela Maubere dan Aplonia Mariana Maubere yang
selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang. Serta adik, Patrianus
Brandon Maubere, S.H dan Maria Goreti Maubere yang juga selalu memberi
dukungan, doa dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat, Nyak (Lita), Milk (Emil), Ririn, Ayu dan Kresen yang
selalu memberi dukungan, doa, saran, kritikan, bantuan serta kebersamaan
yang membuatku dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 30 Juni 2016
Penulis
Eugenia Maubere
NIM : 122214089
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...............................
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................................
HALAMAN DAFTAR ISI .....................................................................................
HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................................
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
xiii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah Penelitian .....................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
D. Batasan Masalah Penelitian ........................................................................
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................
1
1
6
7
7
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ...............
A. Manajemen Risiko ......................................................................................
B. Pasar Modal ................................................................................................
C. Nilai Tukar Mata Uang ...............................................................................
D. Indeks Harga Saham Gabungan .................................................................
E. Saham dan Harga Saham ............................................................................
F. Return On Assets (ROA) ............................................................................
G. Return .........................................................................................................
H. Abnormal Return ........................................................................................
I. Studi Peristiwa (Event Study) .....................................................................
J. Penelitian Sebelumnya ...............................................................................
K. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................................
L. Rumusan Hipotesis .....................................................................................
10
10
14
19
20
21
29
35
37
37
38
39
39
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................
A. Pendahuluan ...............................................................................................
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ..............................................................
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................
D. Populasi dan Sampel...................................................................................
E. Variabel Penelitian .....................................................................................
42
42
42
43
43
46
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 48
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 48
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 49
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..............................................
A. PT Kalbe Farma Tbk ..................................................................................
B. PT Kimia Farma Tbk ..................................................................................
C. PT Indofarma Tbk ......................................................................................
D. PT Darya Laboratoria Tbk..........................................................................
E. PT Merck Indonesia Tbk ............................................................................
F. PT Pyridam Farma Tbk ..............................................................................
G. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk ........................................................
H. PT Taisho Pharmaceutical Tbk ..................................................................
I. PT Tempo Scan Pasific Tbk .......................................................................
63
63
64
66
67
68
69
70
71
72
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 74
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 74
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ............................................................ 80
BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN...............
A. Pendahuluan ...............................................................................................
B. Kesimpulan .................................................................................................
C. Implikasi Hasil Penelitian...........................................................................
99
99
99
100
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 103
LAMPIRAN ........................................................................................................... 106
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
Halaman
I.1
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS ...........................
2
I.2
Indeks Harga Saham Gabungan .................................................................
4
I.3
Harga Saham Perusahaan Farmasi .............................................................
5
V.1 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 74
V.2 Return On Assets (ROA) Perusahaan Farmasi ........................................... 75
V.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi ............................................................. 77
V.4 Nilai Tukar Rupiah .................................................................................... 79
V.5 Uji Normalitas ............................................................................................ 80
V.6 Uji Heteroskedastisitas............................................................................... 82
V.7 Uji Autokorelasi ROA ............................................................................... 83
V.8 Uji Autokorelasi Harga Saham .................................................................. 83
V.9 Koefisien Determinasi ROA ...................................................................... 84
V.10 Koefisien Determinasi Harga Saham ......................................................... 84
V.11 Uji t ROA ................................................................................................... 85
V.12 Uji t Harga Saham ...................................................................................... 86
V.13 Return Saham ............................................................................................. 88
V.14 Abnormal Return Saham ............................................................................ 89
V.15 Rata-rata Abnormal Return ........................................................................ 90
V.16 Signifikansi Rata-rata Abnormal Return .................................................... 91
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Judul
Halaman
Hasil/Output SPSS..................................................................... 106
Tabel Statistik ............................................................................ 107
Hasil Perhitungan dengan Excel ................................................ 109
Curricullum Vitae ...................................................................... 111
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA
SERIKAT PADA ROA DAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Eugenia Maubere
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh Kurs Rupiah terhadap
Dolar Amerika Serikat pada ROA perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, (2)
pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada harga saham perusahaan
Farmasi yang terdaftar di BEI dan (3) reaksi pasar modal sebelum dan sesudah
peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang terjadi pada tanggal 17
Desember 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 (Sembilan)
perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Teknik pengumpulan data dengan
dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana.
Sedangkan reaksi pasar dalam penelitian ini dicerminkan dari nilai rata-rata abnormal
return dengan waktu periode pengamatan 11 hari, yang terdiri atas 5 hari sebelum
peristiwa, 1 hari saat peristiwa dan 5 hari sesudah peristiwa kenaikan suku bunga AS
(Fed Fund Rate) tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kurs tidak
berpengaruh pada return on assets (ROA), (2) Kurs tidak berpengaruh pada harga
saham dan (3) pasar modal bereaksi terhadap peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed
Fund Rate) pada periode dua hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed
Fund Rate), satu hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) dan
empat hari setelah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate).
Kata kunci : Kurs, ROA, Harga Saham, Suku Bunga AS (Fed Fund Rate)
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF RUPIAH EXCHANGE RATE AGAINST
U.S DOLLAR ON ROA AND STOCK PRICE OF
PHARMACEUTICAL COMPANIES LISTED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE
Eugenia Maubere
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2016
This research attempts to assess 1) the influence of Rupiah exchange rate against
U.S Dollar on the ROA, 2) the influence of Rupiah exchange against U.S Dollar on
the stock price and 3) the reaction of Indonesia capital market before and after the
increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate) occurred on December 17, 2015 of
pharmaceutical companies listed in Indonesia Stock Exchange. The data collecting
technique is documentation. Simple linear regression is applied to analyze the data.
The Indonesia capital market reaction is reflected from abnormal return. The result
shows that 1) Rupiah exchange rate did not influence the ROA, 2) Rupiah exchange
rate did not influence the stock price and 3) Indonesia capital market reacted to the
increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate) two days before, one day before and four
days after the increase of U.S interest rate (Fed Fund Rate).
Keywords : Rupiah Exchange Rate, ROA, Stock Price, U.S Interest Rate (Fed Fund
Rate)
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan
dikonsumsi di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang
tinggi tentunya akan memberikan risiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya risiko
suatu instrumen terutama yang ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi
oleh faktor ekonomi dan politik suatu negara serta kondisi perusahaan itu sendiri.
Untuk itu, dalam mengambil keputusan berinvestasi, ada baiknya investor
melakukan analisis terlebih dahulu pada instrumen investasi yang akan dipilih.
Analisis ini dilakukan untuk meminimalkan risiko yang ada.
Risiko yang dihadapi dalam melakukan investasi dapat berupa systematic
risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah faktor risiko yang
mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Systematic risk tidak mungkin bisa
dihindari karena risiko ini merupakan bentuk dari perubahan perekonomian yang
tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sedangkan unsystematic risk adalah
faktor risiko yang mempengaruhi perusahaan terlebih dahulu baru kemudian
mempengaruhi pasar. Unsystematic risk bisa diminimumkan dengan melakukan
diversifikasi. Berinvestasi dalam bentuk saham memiliki tingkat ketidakpastian
yang tinggi sehingga risikonya juga tinggi. Analisis yang harus dilakukan oleh para
investor meliputi analisis fundamental dan analisis teknikal. Dalam melakukan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
analisis fundamental, investor perlu melihat kondisi perusahaan itu sendiri,
maupun kondisi perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi. Sedangkan
analisis teknikal, investor perlu melihat tren dari harga saham yang akan dipilih.
Kondisi makro ekonomi dapat mempengaruhi harga saham pada suatu pasar
modal. Bodie, Kane, dan Marcus (2014:206) mengungkapkan beberapa faktor
makro ekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham dan kinerja perusahaan
terutama return on assets (ROA), salah satunya nilai tukar mata uang. Nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) semakin memburuk semenjak
terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Hal ini menjadi
malapetaka bagi industri-industri di Indonesia, terutama bagi perusahaan yang
mengimpor bahan baku dari luar negeri khususnya dari pasar Amerika. Dengan
menguatnya Dolar Amerika Serikat maka kinerja perusahaan tersebut akan terlihat
melemah karena beban pokok produksi menjadi meningkat yang mengakibatkan
return on assets perusahaan tersebut menurun.
Tabel I.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika
Serikat (Periode Desember 1997 sampai September 2015)
Tahun
Kurs Rata-rata/Tahun
Pertumbuhan
(Rupiah/Dollar)
Persen (%)
Poin (Rp)
1997
3.989
1998
11.591
190,57
7.602
1999
7.100
-38,75
-4.491
2000
9.595
35,14
2.495
2001
10.255
6,88
660
2002
9.049
-11,76
-1.206
2003
10.260
13,38
1.211
2004
10.263
0,03
3
2005
9.830
-4,22
-433
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2006
9.200
-6,41
2007
9.466
2,89
2008
11.005
16,26
2009
9.447
-14,16
2010
9.036
-4,35
2011
9.113
0,85
2012
9.718
6,64
2013
12.250
26,05
2014
12.502
2,06
2015
13.864
15,01
Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia
-630
266
1.539
-1.558
-411
77
605
2.532
252
1.876
Tabel I-1 menunjukkan bahwa kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
mengalami fluktuasi dari Januari 1997 hingga September 2015. Tahun 1998 nilai
Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika Serikat dibanding tahun sebelumnya,
hal ini dikarenakan terjadi krisis ekonomi. Namun pada tahun 1999 nilai Rupiah
kembali menguat menjadi Rp7.100 per Dolar. Sejak memasuki tahun 2002, nilai
tukar Rupiah relatif stabil dengan mengarah penguatan. Akan tetapi, pada tahun
2008 terjadi krisis moneter di Amerika Serikat yang memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap perekonomian negara-negara lainnya. Salah satu negara
yang terkena dampak yang cukup signifikan adalah Indonesia. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar tujuan ekspor Indonesia dilakukan di pasar Amerika.
Contoh yang terkena pengaruh signifikan dari kejadian ini adalah nilai tukar
Rupiah yang semakin terdepresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), yang
mengakibatkan Indeks Harga Saham semakin merosot, dan kinerja keuangan
perusahaan khususnya ROA menjadi buruk karena berkurangnya permintaan dari
pasar Amerika. (Adit Tia Nugraha,2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tabel I.2 Indeks Harga Saham Gabungan
Periode 2006 sampai 2015
Tahun
IHSG
2006
1,805.52
2007
2,745.83
2008
1,355.41
2009
2,534.36
2010
3,703.51
2011
3,821.99
2012
4,316.69
2013
4,274.18
2014
5,226.95
2015
4,360.47
Sumber : Finance.yahoo.com
Pada tahun 2013 nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham (IHSG) kompak
melemah lagi, IHSG terpangkas 22 poin yang disebabkan oleh aksi jual yang
dilakukan investor asing. Aksi jual marak setelah Dolar Amerika Serikat menguat
mendekati titik tertinggi. Sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat melemah di posisi Rp12.250 per Dolar Amerika Serikat (Statistik Ekonomi
Keuangan Indonesia). Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat berdampak pada perusahaan-perusahaan yang mengimpor bahan baku dari
pasar Amerika dan juga bagi perusahaan yang memiliki utang luar negeri.
Perusahaan Farmasi memiliki peranan penting dalam menyejahterakan dan
memakmurkan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan dengan menyediakan
obat-obatan bagi masyarakat Indonesia. Untuk dapat memenuhi permintaan akan
obat-obatan, perusahaan harus mengimpor bahan baku dari luar negeri. Sebanyak
90 sampai 95 persen kebutuhan bahan baku obat, terutama zat aktif masih diimpor
dari luar negeri. Kondisi ini disebabkan oleh masih kurang memadainya teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang mampu memproduksi zat aktif tersebut (Sitanggang, Mediaindonesia, 08
April 2015). Dengan menguatnya Dolar Amerika Serikat, maka beban pokok
produksi perusahaan juga ikut meningkat. Hal ini menyebabkan ROA dan harga
saham perusahaan melemah. Berikut ini tabel yang menunjukkan merosotnya
harga saham perusahaan Farmasi yang mengimpor bahan baku dengan transaksi
pembelian menggunakan Dolar Amerika Serikat.
Tabel I.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Listed di BEI
Periode 2009 sampai 2014
Tahun KLBF KAEF INAF
2009 1,300.00 127.00
83.00
2010 3,250.00 159.00
80.00
2011 3,400.00 340.00 163.00
2012 1,030.00 720.00 315.00
2013 1,250.00 590.00 153.00
2014 1,830.00 1,465.00 355.00
2015 1,320.00 870.00 168.00
Sumber : Finance.yahoo.com
MERK
86,000.00
96,500.00
132,500.00
152,000.00
189,000.00
160,000.00
128,500.00
DVLA PYFA
1,490.00 110.00
1,170.00 127.00
1,150.00 176.00
1,690.00 172.00
2,200.00 147.00
1,690.00 135.00
1,300.00 112.00
SQBI
130,000.00
138,000.00
127,500.00
238,000.00
304,000.00
315,000.00
338,000.00
TSPC
730.00
1,710.00
2,550.00
3,675.00
3,250.00
2,865.00
1,750.00
SCPI
31,200.00
37,900.00
25,000.00
31,250.00
29,000.00
29,000.00
29,000.00
Keterangan :
KLBF : Kalbe Farma
KAEF : Kimia Farma
INAF : Indofarma
MERK : Merck Indonesia
DVLA : Darya Varia Laboratoria
PYFA : Pyridam Farma
SQBI : Taisho Pharmaceutical
TSPC : Tempo Scan Pasific
SCPI
: Merck Sharp Dohme Pharma
Tabel I.3 menunjukkan harga saham Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kimia
Farma Tbk (KAEF), Indo Farma Tbk (INAF), Pyridam Farma Tbk (PYFA),
Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) dan Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI)
yang mengalami penurunan karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat (USD). Pada tahun 2013 nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Amerika Serikat (USD) melemah yang mengakibatkan menurunnya harga saham
Kimia Farma Tbk dari 720.00 menjadi 590.00, menurunnya harga saham Indo
Farma Tbk dari 315.00 menjadi 153.00, menurunnya harga saham Pyridam Farma
Tbk dari 172.00 menjadi 147.00, menurunnya harga saham Tempo Scan Pasific
Tbk dari 3,675,00 menjadi 3,250.00 dan menurunnya harga saham Merck Sharp
Dohme Tbk dari 31,250.00 menjadi 29,000.00. Sedangkan harga saham Merck
Indonesia Tbk (MERK), Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dan Taisho
Pharmaceutical Tbk (SQBI) mengalami kenaikan.
Dampak nilai tukar mata uang (kurs) dapat dilihat pada harga saham yang
juga mencerminkan return on assets (ROA) dari perusahaan Farmasi yang listed
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Suatu peristiwa atau fenomena mempengaruhi
window di BEI dapat diketahui dengan menggunakan market model. Model ini
telah digunakan dalam penelitian Asri dan Setiawan (1998) dan juga penelitian
yang dilakukan oleh Krivin, Patton, Rose dan Tabak (2003).
B. Rumusan Masalah Penelitian
Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS terus meningkat dari tahun
ke tahun, seperti yang dicatat dalam tabel Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia tentang perkembangan nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar
Rp9.447 menjadi Rp13.864 pada tahun 2015. Dengan melemahnya nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar mengakibatkan banyak perusahaan dalam negeri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memiliki utang luar negeri maupun perusahaan yang masih mengimpor bahan
baku dari luar negeri mengalami penurunan kinerja perusahaan. Menurunnya
kinerja perusahaan ini berdampak pada harga saham bagi perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan argumen di atas, penelitian
ini merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kurs Rupiah berpengaruh negatif pada Return On Assets (ROA)
perusahaan Farmasi yang listed di BEI?
2. Apakah kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga saham perusahaan
Farmasi yang listed di BEI?
3. Kapan kurs Rupiah mempengaruhi event window perusahaan Farmasi yang
listed di BEI?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) pada
harga saham dan Return On Assets (ROA), serta event window perusahaanperusahaan Farmasi yang listed di BEI
D. Batasan Masalah Penelitian
Dilihat dari variabel-variabel yang terdapat pada rumusan masalah penelitian maka
peneliti membatasi masalah penelitian yaitu pada perusahaan Farmasi, harga
saham, Return On Assets (ROA), dan event window. Hal ini dikarenakan
perusahaan Farmasi merupakan perusahaan yang masih mengimpor bahan baku
dari pasar luar negeri khususnya Amerika. Selain itu, harga saham dan ROA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh seorang investor sebelum
menginvestasikan modalnya di perusahaan tertentu, dimana harga saham dan ROA
sangat terpengaruh oleh nilai tukar mata uang (kurs) suatu negara. Event window
juga bisa berpengaruh terhadap fenomena-fenomena seperti nilai tukar mata uang
(kurs) suatu negara.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemerintah
tentang pentingnya pengendalian nilai tukar Rupiah terhadap nilai tukar mata
uang asing khususnya Dolar AS. Nilai tukar Rupiah mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap perekonomian suatu negara, dengan kata lain
semakin melemah atau menguatnya nilai tukar mata uang suatu negara, maka
semakin buruk atau baik perekonomian suatu negara.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor yang akan
menanamkan modalnya di perusahaan tertentu misalnya perusahaan yang
masih mengimpor bahan baku dari negara lain, agar sebelum menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut terlebih dahulu menganalisis faktor-faktor
internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan
tersebut dengan tujuan mengurangi risiko yang akan dialami oleh investor.
Selain itu, investor juga perlu mengetahui keadaan event window apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mereka akan menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Hal ini untuk
menunjukkan berapa besar perolehan pengembalian modal dan sebagai
pengambilan keputusan (menjual/membeli) saham suatu perusahaan.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat
(mahasiswa, dosen, pegawai dll) yang belum pernah melakukan investasi atau
yang baru akan melakukan investasi, agar terlebih dahulu memahami selukbeluk dari investasi itu sendiri termasuk risiko yang akan ditanggung, apabila
melakukan investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Dalam kehidupan sehari-hari, risiko dapat menyebabkan masalah
tetapi dapat juga mendatangkan peluang yang menguntungkan bagi
perusahaan maupun orang per orang. Para eksekutif, politisi, karyawan,
investor, mahasiswa, rumah tangga, petualang, petani, nelayan, musisi,
artis, atlit dan orang-orang di jalanan semuanya menghadapi risiko dan
harus menggaulinya dengan berbagai cara. Kadang-kadang risiko tertentu
dianalisis dan dikelola secara sadar, tetapi ada kalanya risiko diabaikan
sama sekali, mungkin karena yang bersangkutan tidak menyadari akibat
yang akan terjadi.
Ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko dapat ditafsirkan
sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan
terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan saat ini (Fahmi, 2010:2). Menurut Kasidi (2010:4),
risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang
dapat menimbulkan kerugian. Sedangkan manajemen risiko adalah suatu
proses
dengan
metode-metode
tertentu
supaya
suatu
organisasi
mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap kegiatan organisasi dalam
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mencapai tujuan organisasi atau risiko portofolio kegiatan organisasi
(Siahaan, 2009:22). Manajemen risiko dapat didefinisikan juga sebagai
suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi
menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada
dengan
menempatkan
berbagai
pendekatan
manajemen
secara
komprehensif dan sistematis (Fahmi, 2010:2).
Risiko secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu risiko
spekulatif (speculative risk) dan risiko murni (pure risk). Risiko spekulatif
adalah risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan
yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan. Risiko ini
biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis. Sedangkan risiko murni
adalah risiko yang hanya mengandung satu kemungkinan, yaitu
kemungkinan rugi saja (Kasidi, 2010:5).
Risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya peristiwa yang
menyimpang dari apa yang diharapkan. Tetapi, penyimpangan ini baru
akan nampak bilamana sudah berbentuk suatu kerugian. Jika tidak ada
kemungkinan kerugian, maka hal ini berarti tidak ada risiko. Ada dua
faktor yang menimbulkan kerugian yaitu bencana (perils) dan bahaya
(hazards).
Bencana
adalah
penyebab
penyimpangan
peristiwa
sesungguhnya dari yang diharapkan. Sedangkan bahaya adalah keadaan
yang melatar belakangi terjadinya kerugian oleh bencana tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Manfaat Manajemen Risiko
Menurut Fahmi (2010:3) dengan diterapkannya manajemen risiko di
suatu perusahaan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh yaitu :
a. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam
mengambil keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih
berhati-hati dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam
berbagai keputusan.
b. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat
pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka
pendek dan jangka panjang.
c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk
selalu menghindari risiko dan menghindar dari pengaruh
terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial.
d. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang
minimum.
e. Dengan adanya konsep manajemen risiko yang dirancang secara
detail, artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme
secara suistainable (berkelanjutan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Jenis-jenis Risiko
Risiko dikelompokkan dalam sembilan jenis yaitu risiko kredit, risiko
suku bunga, risiko operasional, risiko pasar, risiko valuta asing, risiko
perbankan, risiko likuiditas, risiko fraud, dan risiko investasi (Fahmi
2010). Tinjauan pustaka dalam penelitian ini, akan membahas beberapa
jenis risiko (disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini)
antara lain risiko pasar, risiko valuta asing, risiko likuiditas, dan risiko
investasi.
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan
yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari
kendali perusahaan (Fahmi, 2010:69). Risiko pasar secara umum ada dua
bentuk yaitu general market risk (risiko pasar secara umum) dan specific
market risk (risiko pasar secara spesifik). General market risk adalah suatu
bentuk risiko yang dialami oleh seluruh perusahaan yang disebabkan oleh
suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan
tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor bisnis. Sedangkan
specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami secara
khusus pada satu sektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat
menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh
perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan, terutama pada saat dikonversikan dengan mata uang domestik
(Fahmi, 2010:85). Sedangkan risiko likuiditas atau sering disebut short
term liquidity risk merupakan bentuk risiko yang dialami oleh suatu
perusahaan karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, sehingga memberi pengaruh pada terganggunya
aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal (Fahmi,
2010:115).
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Undang-undang Pasar Modal Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1995 Pasal 1 Butir 13 menyebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan potensi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan menurut
Tandelilin (2001:7) ada tiga definisi pasar modal yaitu pertama, definisi
pasar modal dalam arti luas adalah sistem keuangan yang terorganisir,
termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan,
serta surat berharga. Kedua, definisi pasar modal dalam arti menengah
adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu
lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman
berjangka hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka. Ketiga, definisi
pasar modal dalam arti yang sempit adalah tempat pasar terorganisasi yang
memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai
jasa dari makelar, komisioner dan para underwriter (penjamin).
Selain itu, ada beberapa definisi pasar modal menurut para ahli antara
lain :
a. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:1).
b. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang
diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang
keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun (Widoatmodjo,
2012:15).
c. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lainnya, dan sebagai
sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan
kegiatan terkait lainnya (Martalena dan Malinda, 2011:2).
2. Sejarah Pasar Modal Indonesia
Kehadiran pasar modal di Indonesia disertai sejarah yang sangat
panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih awal dari bursa
Singapura yang baru lahir bulan Juni 1930 ketika 15 perusahaan efek
membentuk The Singapore Stockbrokers Association untuk mengatur
industri efek di sana. Perkembangan bursa efek di Indonesia tidak terlepas
dari pasang surutnya iklim politik, ekonomi, dan keuangan negara ini.
Aktivitas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kemunduran di tahun
1940, ketika Belanda diserang dan diduduki oleh Jerman. Setelah itu, BEI
kembali muncul tahun 1952, namun sejak tahun 1958 BEI seolah kembali
menghilang. Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai bangkit kembali pada
tanggal 10 Agustus 1977 (Fahmi, 2015:48).
Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim Persiapan Pasar
Uang dan Modal yang diketuai Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim
tersebut diganti dengan nama Badan Pembina Pasar Uang dan Modal, dan
masih diketuai oleh Gubernur Bank Indonesia. Pada penghujung tahun
1976 badan inilah yang melahirkan Bapepam (Badan Pelaksana Pasar
Modal) dan PT Persero Danareksa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sejak dibuka kembali pada tahun 1977 pasar modal diawasi dan
dilaksanakan oleh Bapepam, yaitu suatu badan yang berada di dalam
lingkungan Departemen Keuangan. Selain Bapepam, pelaku pasar modal
adalah perusahaan-perusahaan efek, yang menjadi perantara antara
perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) dan para pemilik dana
(investor), akuntan, notaris, penasihat hukum serta para penilai, yang
menduduki posisi vital dalam konfigurasi pasar modal. Pada tahun 1970
terjadi perubahan fungsi Bapepam dari pembina menjadi pengawas.
Mulai tahun 1992 pengelolaan Bapepam diserahkan kepada pihak
swasta, seperti yang terjadi di seluruh dunia. Perkembangan pasar yang
begitu cepat menghendaki adanya efisiensi kerja serta bursa yang harus
diotomatisasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian melahirkan
Jakarta Automated Trading System (JATS), yang diperkuat dengan
dukungan undang-undang di tahun 1995.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal
Rokhmatussa’dyah dan Suratman (2010:176) mengatakan bahwa
keberhasilan pembentukan pasar modal, dipengaruhi oleh supply dan
demand. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Supply sekuritas. Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang
bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Demand akan sekuritas. Faktor ini berarti bahwa harus terdapat
anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar
untuk digunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.
Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari
individu, perusahaan non keuangan maupun lembaga-lembaga
keuangan. Oleh karena itu, income per kapita suatu negara dan
distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan
sekuritas.
c. Kondisi politik dan ekonomi. Faktor ini akhirnya akan
mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi
politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi
pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d. Masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya
mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh
perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena
itu, kebenaran informasi menjadi sangat penting, di samping
kecepatan
dan
kelengkapan
informasi.
Peraturan
yang
melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan
menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
C. Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
1. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)
Penting bagi suatu negara untuk memahami penggunaan nilai tukar
yang paling tepat untuk diterapkan di negaranya. Nilai tukar diartikan
sebagai nilai mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang
negara lain (Fahmi, 2015:302). Menurut Peraturan Mentri Keuangan No.
114/PMK.04/2007 Pasal 1 yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang
adalah harga mata uang Rupiah terhadap mata uang asing (negara lain).
2. Nilai Tukar Mata Uang Nominal dan Riil
Nilai tukar mata uang dibagi 2 (dua) yaitu nilai tukar mata uang
nominal (nominal exchange rate) dan nilai tukar mata uang riil (real
exchange rate). Nilai tukar mata uang nominal adalah nilai yang digunakan
seseorang saat menukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara
lain. Sedangkan nilai mata uang riil adalah nilai yang digunakan seseorang
saat menukar barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari
negara lain (Mankiw, 2006:33).
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang
Faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai kurs biasanya
merupakan interaksi antara beberapa faktor secara simultan, dengan
mengasumsikan faktor lain tetap. Menurut Madura (2009:89) terdapat lima
faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang antara lain tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
inflasi relatif (relative inflation rate), tingkat suku bunga relatif (relative
interest rate), tingkat pendapatan relatif (relative income level), kontrol
pemerintah (governement control), dan ekspektasi (expectation).
Menurut Arifin dan Hadi W (2009:84-85) ada dua faktor penyebab
perubahan nilai tukar yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor
penyebab perubahan nilai tukar secara langsung dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu permintaan valas ditentukan oleh impor barang dan jasa yang
memerlukan Dolar atau valas lainnya dan ekspor modal dari dalam ke luar
dan penawaran valas akan ditentukan oleh ekspor barang dan jasa yang
menghasilkan Dolar atau valas lainnya dan impor modal dari luar negeri
ke dalam negeri. Sedangkan faktor penyebab perubahan nilai tukar secara
tidak langsung dipengaruhi oleh enam faktor yaitu posisi neraca
pembayaran, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional,
kebijakan moneter, ekspektasi dan spekulasi.
D. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Indeks harga saham gabungan adalah indikator yang
menunjukkan pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa (Darmadji dan
Fakhruddin, 2011:129). Jugiyanto (2009:100) mengatakan bahwa indeks
diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari
sekuritas-sekuritas. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Indonesia Stock
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Exchange (2008), indeks harga saham merupakan salah satu indikator utama
pergerakan harga saham.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang
digunakan untuk menghitung indeks (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:131132) yaitu menghitung rata-rata harga saham yang masuk dalam anggota
indeks, menghitung rata-rata dari indeks individual saham yang masuk anggota
indeks, dan menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Perhitungan indeks
harga saham gabungan umumnya menggunakan metode rata-rata tertimbang
pasar, termasuk di BEI. Berikut ini rumus dasar penghitungan indeks rata-rata
tertimbang pasar
πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  =
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
× 100
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
Keterangan :
Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali harga pasar hari ini
atau disebut dengan kapitalisasi pasar. Sedangkan nilai dasar adalah nilai yang
dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau
berdasarkan harga yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan
kegiatan yang menyebabkan jumlah saham yang tercatat di bursa berubah.
E. Saham dan Harga Saham
1. Pengertian Saham dan Harga Saham
Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan riil (Wira,
2011:5), seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.
Pemodal dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor adalah
orang atau badan yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan
harapan mendapatkan dividen dan capital gain dalam jangka panjang,
sedangkan spekulator adalah orang yang membeli saham untuk segera
dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:5), saham adalah tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan
oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Sunariyah (2006:126-127), saham adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian
dari perusahaan tersebut.
Dalam ikut serta menjadi bagian dari kepemilikan suatu
perusahaan, orang atau badan harus membeli saham perusahaan tersebut.
Nilai dari saham tersebut ditentukan oleh harga saham yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik
bursa utama maupun
bursa OTC
(Over
the counter market)
(Widioatmodjo, 2005:102). Menurut Martono (2007:13), harga saham
adalah refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk
kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.
2. Jenis-jenis Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:6-7), jenis-jenis saham
klasifikasikan sebagai berikut :
a) Jenis saham dilihat dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim
dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Saham biasa adalah surat berharga yang memiliki hak klaim
berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi
likuidasi, pemegang saham biasa mendapatkan prioritas paling
akhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan.
Ciri-ciri dari saham biasa yaitu dividen dibayarkan sepanjang
perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara (one share one
vote) dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling
akhir apabila perusahaan bangkrut setelah semua kewajiban di
lunasi.
2) Saham preferen adalah surat berharga dengan bagian hasil yang
tetap dan apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
saham preferen akan mendapatkan prioritas utama dalam
pembagian hasil atas penjualan aset. Saham preferen mempunyai
sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri
saham preferen yaitu memiliki hak prioritas dalam memperoleh
dividen, tidak memiliki hak suara, dapat mempengaruhi
manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus, dan
memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal saham lebih
dahulu dari kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.
b) Jenis saham dilihat dari segi cara peralihan dibedakan menjadi dua
yaitu :
1) Saham atas unjuk, pada saham atas unjuk tidak tertulis nama
pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke
investor lainnya. Secara hukum, siapapun yang memegang saham
ini, maka akan diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut
hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
2) Saham atas nama merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa
nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c) Jenis saham dilihat dari segi kinerja perdagangan dibedakan menjadi
lima yaitu :
1) Blue chip stocks adalah saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2) Income stocks adalah saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen
yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini
biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan
secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka
menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
3) Growth stocks adalah saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi sebagai leader di industri
sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4) Speculative stocks adalah saham suatu perusahaan yang tidak
secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan
tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang meskipun belum pasti.
5) Counter cyclical stocks adalah saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada
saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat
dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang
tinggi pada masa resesi.
3. Jenis Harga Saham
Menurut Widioatmodjo (2000:13), harga saham dapat dibedakan
sebagai berikut :
a) Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat
saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham
yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting
karena dividen yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.
b) Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di
bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana
yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada
pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter)
dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada masyarakat.
c) Harga pasar merupakan harga jual dari investor yang satu kepada
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan
di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan
penjamin emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sekunder dan merupakan harga yang benar-benar mewakili harga
perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder kecil
sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan
penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media
lain adalah harga pasar yang tercatat waktu penutupan aktivitas di bursa
efek.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari
waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar
dari jumlah permintaan, pada umumnya harga saham akan turun.
Sebaliknya, jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran
terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor
yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal dan
eksternal perusahaan. Menurut Alwi (2003:87), faktor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu :
a) Faktor internal
1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi dan penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan
penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
3) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director announcements), seperti perubahan dan pergantian
direktur, manajemen dan struktur organisasi.
4) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan
merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian
dan diakuisisi.
5) Pengumuman investasi (investment announcements), seperti
melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan
usaha lainnya.
6) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fisikal dan setelah akhir tahun fisikal, earning
per share (EPS), dividen per share (DPS), price earning ratio, net
profit margin, return on assets (ROA) dan lain-lain.
b) Faktor eksternal
1) Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan
tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
3) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga
saham perdagangan dan pembatasan atau penundaan trading.
4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya
pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
5) Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
F. Return On Assets (ROA)
1. Pengertian Return On Assets (ROA)
Dalam menentukan nilai suatu perusahaan para investor masih
menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian
yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Para investor
menggunakan profitability ratio untuk dapat mengukur pengembalian yang
ada. Profitability ratio adalah pendapatan atau keberhasilan operasi suatu
perusahaan pada periode tertentu (Kieso, 2005:775). Salah satu alat ukur
finansial yang umum digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
investasi adalah Return On Asssets (ROA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk
mengukur
kinerja
perusahaan,
khususnya
menyangkut
profitabilitas
perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atau aset yang dimiliki perusahaan (Darmadji dan
Fakhruddin, 2011:158). Menurut Gitman (2009:68) “ROA measures the
overall effectiveness of management in generating profits with its available
assets”. Menurut Mardiyanto (2009:196) ROA adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari aktivitas investasi. Sedangkan menurut Lestari dan Sugiharto
(2007:196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin
tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh
keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik
perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat
pengembalian atau dividen akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak
pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal. Angka ROA dapat
dikatakan baik apabila > 2% (Lestari dan Sugiharto, 2007:196). Berikut ini
rumus untuk menghitung ROA
𝑅𝑂𝐴 =
π‘™π‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž
× 100
π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘ π‘’π‘‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return On Assets (ROA)
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Return on assets (ROA) termasuk salah satu rasio
probabilitas. Menurut Brighman dan Houston (2001:89), rasio probabilitas
menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan
utang terhadap hasil operasi. Selain itu, margin laba bersih, perputaran total
aktiva, pertumbuhan perusahaan serta ukuran perusahaan pun dapat
mempengaruhi ROA.
a) Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang dihitung dengan membandingkan
aktiva lancar perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas
terdiri dari :
1) Current ratio, mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan membandingkan semua
aktiva likuid yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar.
2) Acid test, mengukur kemampuan perusahaan memenui kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih
likuid yaitu tanpa memasukkan unsur persediaan dibagi dengan
kewajiban lancar. Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga
aktiva tersebut terlalu banyak (Brigham dan Houston, 2001:79).
b) Rasio Manajemen Aktiva
Rasio ini, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola
aktivanya (Brigham dan Houston, 2001:81). Rasio manajemen aktiva
terdiri dari :
1) Inventory turnover, untuk mengetahui frekuensi pergantian
persediaan yang masuk ke dalam perusahaan, mulai dari bahan
baku kemudian di olah dan dikeluarkan dalam bentuk produk jadi
melalui penjualan dalam satu periode.
2) Days sales outstanding, untuk mengetahui jangka waktu rata-rata
penagihan piutang menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit
perusahaan.
3) Fixed assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya dengan membandingkan penjualan
terhadap aktiva tetap bersih.
4) Total assets turnover, untuk mengetahui keefektifan perusahaan
menggunakan
seluruh
aktivanya
penjualan terhadap total aktiva.
dengan
membandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Rasio Manajemen Utang
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjang (utang) yang digunakan untuk
membiayai seluruh aktivitas perusahaan. Manajemen utang terdiri dari
1) Debts ratio, untuk mengetahui persentase dana yang disediakan
oleh kreditur.
2) Times interest earned (TIE), mengukur seberapa besar laba operasi
dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban
bunga tahunan.
3) Fixed charge coverage ratio, hampir sama dengan rasio TIE,
namun dengan mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan yang di
lease dan perusahaan juga harus melakukan pembayaran dana
pelunasan.
Menurut Munawir (2007:89), faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya ROA antara lain :
a) Profit Margin, yaitu perbandingan antara net operating income
(pendapatan operasional bersih) dengan net sales (penjualan bersih)
yang dinyatakan dalam persentase.
b) Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva), yaitu
kecepatan berputarnya operating assets (aset operasional) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
suatu periode tertentu yang diperoleh dari perbandingan antara net
sales (penjualan bersih) dengan operating assets (aset operasional).
Selain itu, terdapat faktor eksternal yang turut mempengaruhi tinggi
rendahnya ROA yaitu faktor-faktor makroekonomi, seperti suku bunga
Bank Indonesia (BI Rate), nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar
dan jumlah uang beredar.
3. Kelebihan dan Kekurangan Return On Assets (ROA)
a) Kelebihan return on assets (ROA)
1) ROA mudah dihitung dan dipahami
2) ROA merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif
terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.
3) Manajemen menitiberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang
maksimal
4) ROA sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan
aset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba.
5) ROA mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
6) ROA sebagai alat yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan
kebijakan-kebijakan manajemen.
b) Kekurangan return on assets (ROA)
1) Kurang mendorong manajemen untuk menambah aset, apabila nilai
ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan
pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil
keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi
berakibat negatif dalam jangka panjangnya.
G. Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang
belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return
realisasian (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasian dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return
realisasian juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian
(expected return) dan risiko dimasa mendatang (Hartono, 2013:235). Beberapa
pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total,
relatif return, kumulatif return, dan return yang disesuaikan. Sedangkan ratarata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dan rata-rata
geometrik. Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk menghitung rata-rata
return beberapa periode, misalnya untuk menghitung return mingguan atau
return bulanan yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari return
harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam
periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital
gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga
periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga
investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain),
sebaliknya jika harga investasi sekarang (Pt) lebih rendah dari harga investasi
periode lalu (Pt-1) berarti terjadi kerugian modal (capital loss). Yield
merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi. Dengan demikian, return total dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:237)
π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› =
𝑝𝑑 − 𝑝𝑑−1
𝑝𝑑−1
Return ekspektasian (expected return) adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Hartono, 2013:235). Berbeda
dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasian
sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi merupakan return yang digunakan
untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan
return realisasian karena return ekspektasian merupakan return yang
diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasian dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:611)
𝐸[𝑅𝑖,𝑑 ] =
∑𝑑2
𝑗=𝑑1 𝑅𝑖,𝑗
𝑇
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
H. Abnormal Return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian
(return yang diharapkan oleh investor). Abnormal return adalah selisih antara
return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian.
𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑑 = 𝑅𝑖,𝑑 − 𝐸[𝑅𝑖,𝑑 ]
I. Studi Peristiwa (Event Study)
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji
kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat
juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jugiyanto,
2013:585). Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar
bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Menurut
Jugiyanto (2013:586), pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk
melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung
informasi (information content), maka diharapkan pasar bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan
adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Penelitian yang dilakukan oleh Krivin, Patton, Rose dan Tabak (2003)
dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Hillmer dan Yu (1979)
menyimpulkan waktu yang dibutuhkan suatu peristiwa mempengaruhi “Event
Window” pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar (listed) di bursa efek
atau stock exchange adalah tiga (3) hari setelah suatu peristiwa terjadi.
J. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terdahulu yang di ambil dari jurnal dan skripsi antara
lain penelitian yang dilakukan oleh Maryanti (2009), menyimpulkan nilai kurs
dolar AS berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan tingkat bunga
SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Raharjo (2010) menyimpulkan
inflasi dan nilai tukar berpengaruh positif terhadap harga saham sedangkan
tingkat bunga SBI berpengaruh negatif terhadap harga saham. Indramaya
(2011) menyimpulkan perubahan nilai tukar, perubahan inflasi dan perubahan
tingkat SBI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sektor pertanian,
pertambangan, keuangan, infrastruktur, industri dasar dan perdagangan.
Sedangkan sektor industri konsumsi dan manufaktur tidak dipengaruhi secara
signifikan. Desi Marilin & Rohmawati (2012) menyimpulkan nilai tukar
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
K. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian menjelaskan keterkaitan variabel
penelitian ini yaitu mata uang Rupiah (kurs) berpengaruh pada harga saham
dan Return On Assets (ROA) perusahaan Farmasi yang listed di BEI. Variabel
penelitian ini secara teori maupun empiris berpengaruh terhadap harga saham.
Oleh karena itu, peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
Harga Saham
Nilai Tukar
Mata Uang
Return On
Assets (ROA)
L. Rumusan Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang
berarti kebenaran. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara
yang kebenarannya masih harus di uji atau rangkuman simpulan teoritis yang
diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposi yang akan
di uji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian (Martono, 2012:67).
Menurut Fahmi (2015:302), nilai tukar diartikan sebagai nilai mata uang
suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain. Mata uang
merupakan alat pembayaran yang digunakan oleh suatu negara dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menjalankan kegiatan perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Menguat atau melemahnya nilai tukar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh
enam faktor yaitu posisi neraca pembayaran, tingkat inflasi, tingkat bunga,
tingkat pendapatan nasional, kebijakan moneter, ekspektasi dan spekulasi.
Pada umumnya perubahan nilai tukar mata uang berdampak pada perusahaanperusahaan yang menjual saham perusahaannya kepada masyatakat luas. Di
mana dengan perubahan nilai tukar mata uang dapat mengakibatkan
menurunnya harga saham perusahaan dan juga menurunnya kinerja
perusahaan yang dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan khususnya ROA.
Setiap investor yang melakukan investasi pada suatu perusahaan tentu
saja mengharapkan pengembalian modal (return) yang besar, sama halnya
dengan perusahaan juga ini memberikan citra atau image yang baik kepada
investor agar semakin banyak investor yang tertarik untuk menanamkan
modalnya. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan khususnya ROA.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:158), ROA merupakan rasio
keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kenerja perusahaan,
khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. ROA digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. ROA dihitung
berdasarkan laba bersih dibagi total aset. Laba bersih diperoleh dari hasil
perhitungan antara pendapatan dikurangi dengan beban pokok produksi.
Semakin tinggi beban produksi maka semakin kecil laba bersih. Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
rendahnya beban produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya nilai
tukar mata uang terutama perusahaan yang membeli bahan baku dari luar
negeri. Berdasarkan argumentasi tersebut, maka penelitian ini mengajukan
hipotesis 1 sebagai berikut :
H1: Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada ROA perusahaan Farmasi
yang listed di BEI
Setiap perusahaan yang listed di BEI mengharapkan harga saham
perusahaannya selalu mengalami peningkatan. Meningkatnya harga saham
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Harga
saham selalu mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya kurs valuta asing (Alwi, 2003:87). Berdasarkan argumentasi
tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis 2 sebagai berikut :
H2: Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga saham perusahaan
Farmasi yang listed di BEI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendahuluan
Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah perusahaan Farmasi
yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data
sekunder dan jenis data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahan Farmasi yang di listed di BEI, sedangkan sampel di ambil dengan
menggunakan
teknik
sampling
yaitu
purposive
sampling.
Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah pendokumentasian dengan cara
mencatat data-data tentang ROA dan harga saham perusahaan Farmasi yang
listed di BEI.
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa polling data
untuk semua variabel yaitu nilai tukar mata uang, Return On Assets dan harga
saham perusahaan Farmasi yang listed di BEI. Data sekunder ini diperoleh
dengan metode dokumentasi harga saham perusahaan Farmasi yang listed di
BEI selama pengamatan (periode tahunan) dari tahun 2009 sampai 2015. Data
nilai tukar mata uang yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
(www.bi.go.id) periode tahunan dari tahun 2009 sampai 2015. Sedangkan data
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Return On Assets (ROA) diperoleh dari Jakarta Stock Exchange dengan
periode tahunan dari tahun 2009 sampai 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan Farmasi yang terdaftar atau
listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Objek dari penelitian ini adalah ROA, harga saham dan nilai tukar (kurs).
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian (Martono, 2012:76). Sedangkan menurut Sugiyono
(2012:119), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan Farmasi yang listed di BEI selama tahun 2009 sampai 2015.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat didefinisikan sebagai
anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu
sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2012:766-77).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sedangkan menurut Sugiyono (2012:120), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu,
sampel yang diambil dari populasi harus representative (mewakili).
Penentuan perusahaan Farmasi sebagai sampel berdasarkan teknik
purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling (sampel
bertujuan) merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Martono, 2012:81). Menurut Sugiyono (2012:126), purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Perusahaan
Farmasi
dipilih
berdasarkan
kriteria-kriteria
atau
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Perusahaan Farmasi yang listed di BEI selama tahun 2009 sampai
2015
b. Perusahaan Farmasi yang tergabung atau terdaftar dalam Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG)
c. Perusahaan Farmasi yang memiliki laporan keuangan yang
lengkap yang dipublikasikan oleh BEI selama kurun waktu
penelitian (2009-2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan dalam penelitian di
atas, maka perusahaan Farmasi yang sesuai dengan kriteria tersebut ada
sebanyak sembilan perusahaan, yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia
Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT
Merck Indonesia Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk, PT Taisho Pharmaceutical Tbk dan PT Tempo Scan Pasific
Tbk.
Data ROA dan harga saham diperoleh dari sembilan perusahaan
Farmasi yang terdaftar di BEI. Data ROA dan kurs diambil dari data
laporan keuangan per tahun, sedangkan data harga saham diambil dari
harga penutupan per tahun. Total sampel yang digunakan sebanyak 63
sampel (9 perusahaan Farmasi dikali 7 tahun). Periode penelitian ini dipilih
berdasarkan perkembangan industri Farmasi di Indonesia dari tahun 2009
sampai 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sedangkan untuk
event window akan dilakukan pengamatan selama 11 hari yaitu 5 hari
sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa dan 5 hari setelah peristiwa.
Periode pengamatan dipilih karena jarak event window yang terlalu
panjang akan menimbulkan dua permasalahan (McWilliams dan Siegel,
2001) yaitu pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan
mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan tentang signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
event. Kedua, semakin panjang periode akan semakin sulit mengisolir
event window dari confounding effect (efek penganggu).
E. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel terikat
(dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel independen (X) adalah
tipe variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y), yang menjadi
variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap Dolar AS. Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen, yang menjadi variabel dependen yang
dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yaitu harga saham dan
ROA.
1. Definisi Konseptual
a. Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar diartikan sebagai nilai mata uang suatu negara
dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain (Fahmi, 2015:302).
Menurut Peraturan Mentri Keuangan No. 114/PMK.04/2007 Pasal 1
yang dimaksud dengan nilai tukar mata uang adalah harga mata uang
Rupiah terhadap mata uang negara lain.
b. Harga Saham
Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada
investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bursa utama maupun bursa OTC (Over the counter market)
(Widioatmodjo, 2005:102). Menurut Martono (2007:13), harga saham
adalah refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan
(termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.
c. Return On Assets (ROA)
ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas
perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba atau aset yang dimiliki perusahaan (Darmadji
dan Fakhruddin, 2011:158). Menurut Mardiyanto (2009:196) ROA
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
2. Definisi Operasional
a. Nilai Tukar Mata Uang
Kurs yang digunakan adalah kurs Rupiah terhadap Dolar AS di
Bank Indonesia secara periodik satu tahunan yang diolah dari data
laporan tahunan.
b. Harga Saham
Harga saham merupakan nilai dari suatu perusahaan yang
pergerakannya selalu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Perusahaan yang diambil adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perusahaan Farmasi yang merupakan salah satu perusahaan yang
terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia. Harga saham perusahaan
Farmasi yang digunakan adalah closing price yang dipublikasikan
dalam data indeks harga saham gabungan (IHSG) oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI).
c. Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
F. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka
metode
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
adalah
dengan
mendokumentasikan yaitu mencatat data berdasarkan pada Statistik Ekonomi
Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, laporan keuangan
yang dipublikasikan BEI melalui Jakarta Stock Exchange, dan harga saham
yang dipublikasikan oleh BEI selama periode penelitian (2009-2015).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pendokumentasian, di mana data yang diperoleh dari Statistik Ekonomi
Keuangan Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan Jakarta Stock Exchange
didokumentasikan dengan cara dicatat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari
beberapa variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap variabel
dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan variabel
independen dapat dilakukan dengan teknik analisis regresi linear.
Model analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linear
sederhana dengan model sebagai berikut :
Y = α + βx + e
Keterangan :
Y : variabel dependen atau response variable
X : variabel independen atau predictor variable
α : konstanta/intersep
β : koefisien regresi X
e : random error
nilai β (koefisien regresi) dan a (konstanta) dihitung dengan rumus berikut :
𝛽=
𝑛(∑ π‘₯𝑦) − (∑ π‘₯)(∑ 𝑦)
𝑛(∑ π‘₯ 2 ) − (∑ π‘₯)2
π‘Ž=
Keterangan :
n : jumlah pengamatan
∑𝑦
− 𝛽
𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
x : nilai variabel bebas (independen)
y : nilai variabel terikat (dependen)
Nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien β
akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara
variabel independen dengan variabel dependen, artinya kenaikan variabel
independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula
sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai β
akan negatif (-) jika menunjukkan hubungan berlawanan, artinya kenaikan
variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel dependen,
demikian pula sebaliknya.
Model persamaan yang diperoleh dari pengolahan data diupayakan tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas dan autokorelasi. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala-gejala tersebut akan dilakukan uji terlebih dahulu dengan uji
asumsi klasik.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data
yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi linear mensyaratkan uji asumsi
terhadap data yang meliputi uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
uji Glejser, uji normalitas menggunakan uji Skewness dan Kurtosis dan uji
autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual
mempunyai distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini akan
menggunakan uji statistik untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Skewness dan
Kurtosis.
Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu
Skewness dan Kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri
distribusi, sedangkan Kurtosis berhubungan dengan puncak dari
suatu distribusi. Untuk mendeteksi variabel berdistribusi normal
atau tidak dengan uji Skewness dan Kurtosis dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1) Dengan membagi nilai statistik Skewness dengan
standar eror Skewness dan nilai statistik Kurtosis dengan
standar eror Kurtosis. Jika nilainya berada di antara -2
dan 2 maka distribusi data normal (Santoso, 2000:53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2) Menghitung Zskew dan Zkurt dengan rumus sebagai
berikut :
π‘π‘ π‘˜π‘’π‘€ =
π‘π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘‘ =
π‘†π‘˜π‘’π‘€π‘›π‘’π‘ π‘ 
√6
𝑛
πΎπ‘’π‘Ÿπ‘‘π‘œπ‘ π‘–π‘ 
√24
𝑛
Keterangan :
n : jumlah sampel
Jika Zskew ≥ Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data tidak
berdistribusi normal. Sedangkan jika Zkew < Ztabel (α
(0,05) = 1,96), maka data berdistribusi normal. Jika
Zkurt ≥ Ztabel (α (0,05) = 1,96), maka data tidak
berdistribusi normal. Sedangkan jika Zkurt < Ztabel (α
(0,05) = 1,96), maka data berdistibusi normal (Santoso,
2000:53).
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residu satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residu satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sedangkan jika varians dari residu satu pengamatan ke
pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. model
regresi yang baik adalah yang homoskedas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
mengandung
situasi
kebanyakan
dari
data
heteroskedastisitas
cross
karena
section
data
ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang
dan besar). Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresikan
nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas apabila probabilitas
signifikansinya di atas taraf nyata 5%.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
penganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk
mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji
Durbin-Watson (DW test). Dasar pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper
bound (dU), maka koefisien autokorelasi = 0 berarti
tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau
lower bound (dL), maka koefisien autokorelasi > 0
berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dL), maka koefisien
autokorelasi < 0 berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terleytak antara dU dan dL atau DW
terletak antara (4-dU) dan (4-dL), maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
2. Uji Hipotesis
Suatu persamaan regresi populasi ditunjukkan oleh Y = α + βX,
mengandung makna bahwa X berpengaruh terhadap Y jika koefisien
regresi X atau β tidak sama dengan nol (β ≠ 0). Koefisien regresi X atau β
bernilai positif (β > 0) menunjukkan bahwa perubahan Y dan X searah,
artinya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik. Sebaliknya koefisien
regresi X atau β bernilai negatif (β < 0) menunjukkan bahwa perubahan Y
dan X berlawanan arah, artinya jika X naik maka Y akan turun. Dalam
penelitian ini akan dianalisis ada atau tidaknya pengaruh negatif nilai tukar
mata uang (X) terhadap Return On Assets (Y1) dan ada atau tidaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pengaruh negatif nilai tukar mata uang (X) terhadap harga saham (Y2),
maka pengujian terhadap pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hipotesis
1) H0:β ≥ 0 : kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap ROA
H1:β < 0 : kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap ROA
2) H0:β ≥ 0 : kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap harga
saham
H2:β < 0 : kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap harga saham
b. Menentukan nilai kritis
Nilai kritis ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi t.
penentuan nilai kritis didasarkan pada tingkat signifikansi (α) yang
digunakan. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian
hipotesis 5%. Selain tingkat signifikansi penentuan nilai kritis
pengujian adalah memperhatikan derajat kebebasan (degree of freedom
disingkat d.f.), besarnya d.f. = n-k. n adalah jumlah sampel dan k adalah
banyaknya parameter yang diestimasi (konstanta ditambah dengan
semua koefisien regresi) dalam persamaan.
c. Menentukan nilai t hitung
Rumus menentukan t hitung sebagai berikut :
𝑑=
𝛽 − 𝛽1
𝑠𝛽
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Keterangan :
β : Koefisien regresi
sβ adalah kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut :
𝑠𝛽 =
𝑠𝑒
2
2
√∑ π‘₯ − (∑ π‘₯)
𝑛
Se : kesalahan standar estimasi
∑ 𝑦 2 − π‘Ž ∑ 𝑦 − 𝑏 ∑ π‘₯𝑦
𝑠𝑒 = √
𝑛−2
d. Kriteria
H0 ditolak jika p/2 ≤ 0,05 atau thitung < ttabel, sedangkan
H0 diterima jika p/2 > 0,05 atau thitung ≥ ttabel
e. Kesimpulan
Berdasarkan keputusan yang diambil, maka kesimpulan yang dibuat
adalah sebagai berikut :
1) Untuk hipotesis 1
Jika H0 ditolak, artinya kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap
ROA.
Jika H0 diterima, artinya kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif
terhadap ROA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Untuk hipotesis 2
Jika H0 ditolak, artinya kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap
harga saham.
Jika H0 diterima, artinya kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif
terhadap harga saham.
3. Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel
independen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas,
sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Gozali, 2011:97). Nilai koefisien determinasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjusted R2 karena nilai adjusted
R2 dianggap lebih baik dari nilai R2.
4. Pengujian Tambahan
Pengujian tambahan ini dilakukan untuk mengetahui kapan suatu
peristiwa atau fenomena mempengaruhi window pada perusahaan Farmasi
yang terdaftar di BEI. Dalam pengujian ini akan ditinjau reaksi pasar di lima
hari kerja bursa sebelum dan lima hari kerja bursa setelah pengumuman
kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang menyebabkan Rupiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
melemah. Hal ini mengakibatkan kinerja perusahaan-perusahaan yang
memiliki hutang luar negeri (dalam dollar AS) dan yang mengimpor bahan
baku dari luar negeri (dalam dollar AS) mengalami penurunan karena biaya
operasional perusahaan yang meningkat yang disebabkan oleh biaya bahan
baku yang semakin mahal, contohnya perusahaan Farmasi yang 90% bahan
bakunya masih impor dari luar negeri (pembelian bahan baku dalam Dolar
AS), (Rini Soemarno, Tribunjogja, 03 Agustus 2015). Pengumuman ini
diumumkan pada tanggal 17 Desember 2015. Untuk mengetahui reaksi pasar
terhadap pengumuman, yaitu dengan melakukan pengujian abnormal return.
Pengujian abnormal return tidak dilakukan secara individual, melainkan
secara keseluruhan (agregat). Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengujian abnormal return ini (Hartono, 2013:610) yaitu :
a) Menghitung return saham masing-masing perusahaan Farmasi pada
periode t, dimana t dimulai dari t-5 sampai t+5 (tanggal 12 Desember 2015
sampai tanggal 22 Desember 2015)
𝑅𝑖,𝑑 =
𝑃𝑖,𝑑 − 𝑃𝑖,𝑑−1
𝑃𝑖,𝑑−1
Keterangan
Ri,t : Return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode t (12 Desember,
13 Desember, 14 Desember,… dst)
Pi,t : Harga saham penutupan perusahaan i (perusahaan Farmasi) pada
periode t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pi,t-1 : Harga saham penutupan perusahaan i (perusahaan Farmasi) pada
periode t-1 (12 Desember – 1, 13 Desember – 1, 14 Desember – 1,.dst)
b) Menghitung return ekspektasian saham masing-masing perusahaan dengan
periode estimasi 11 hari (mean adjusted model)
𝐸[𝑅𝑖,𝑑 ] =
∑𝑑2
𝑗=𝑑1 𝑅𝑖,𝑑
𝑇
Keterangan :
E[Ri,t] : Return ekspektasian saham i (perusahaan Farmasi) pada periode
peristiwa ke-t (12 Desember sampai 22 Desember 2015)
Ri,t
: Return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode estimasi
ke-t (12 Desember sampai 22 Desember 2015)
T
: Lamanya periode estimasi 11 hari yaitu dari 12 Desember sampai
22 Desember 2015
c) Menghitung abnormal return saham masing-masing perusahaan Farmasi
𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑑 = 𝑅𝑖,𝑑 − 𝐸[𝑅𝑖,𝑑 ]
Keterangan :
RTNi,t
: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada
periode peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)
Ri,t
: return saham i (perusahaan Farmasi) pada periode
peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)
E[Ri,t]
: return ekspektasian saham i (perusahaan Farmasi) pada
periode peristiwa ke-t (12 Desember, 13 Desember,…dst)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d) Menghitung rata-rata abnormal return perusahaan Farmasi
̅̅̅̅̅̅̅𝑑 =
𝑅𝑇𝑁
∑π‘˜π‘–=1 𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑑
π‘˜
Keterangan :
RTNt
: rata-rata abnormal return saham pada hari ke-t (12 Desember,
13 Desember, 14 Desember,…dst)
RTNi,t
: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari
ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)
k
: jumlah saham (sembilan saham perusahaan Farmasi)
Pengujian signifikansi return tidak normal (abnormal return) adalah
untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return yang bernilai positif dan
signifikan pada sekitar tanggal terjadinya peristiwa pengumuman kenaikan
suku bunga AS (Fed Fund Rate). Dengan pengujian ini dapat diketahui kapan
suatu peristiwa mempengaruhi window. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu menentukan nilai t hitung dengan cara
menghitung nilai standarisasi abnormal return dan nilai kesalahan standar
estimasi dengan rumus sebagai berikut (Hartono, 2013:629) :
a) Menghitung nilai kesalahan standar estimasi (market adjusted model)
̅̅̅̅̅̅̅𝑑 )2
∑π‘˜π‘–(𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑑 − 𝑅𝑇𝑁
1
√
𝐾𝑆𝐸 =
π‘₯
π‘˜−1
√π‘˜
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Keterangan :
KSE
: kesalahan standar estimasi saham perusahaan Farmasi
RTNi,t
: return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari ke-t
(12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)
R TNt
: rata-rata return saham perusahaan Farmasi selama
Periode estimasi (12 Desember sampai 22 Desember 2015)
k
: jumlah perusahaan Farmasi (9 perusahaan)
b) Menghitung nilai standarisasi abnormal return (RTNS) atau t-hitung
𝑅𝑇𝑁𝑆𝑖,𝑑 =
𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑑
𝐾𝑆𝐸𝑖
Keterangan :
RTNSi,t
: abnormal return standarisasi saham i (perusahaan Farmasi)
pada hari ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,..dst)
RTNi,t
: abnormal return saham i (perusahaan Farmasi) pada hari
ke-t (12 Desember, 13 Desember, 14 Desember,…dst)
KSEi
: kesalahan standar estimasi saham i (perusahaan Farmasi)
Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel, maka disimpulkan terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap peristiwa dan window atau peristiwa tersebut
mempengaruhi window (terdapat reaksi pasar). Sedangkan jika nilai t-hitung ≤
nilai t-tabel, maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap peristiwa dan window atau peristiwa tersebut tidak mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
window (tidak terdapat reaksi pasar). Untuk menentukan nilai t tabel digunakan
rumus sebagai berikut
𝑑 − π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝛼; 𝑛 − 1
Dimana
α : tingkat kepercayaan (0,05)
n : jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PT Kalbe Farma Tbk
Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe
Farma berdomisili di gedung Kalbe, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav 4, Cempaka
Putih, Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di kawasan industri Delta
Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Kalbe Farma (KLBF) memiliki anak perusahaan yang juga terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yaitu Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF
meliputi usaha dalam bidang Farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini,
KLBF bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan perdagangan
sediaan Farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen makanan dan
minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan
primer.
Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Kalbe diantaranya obat
resep (Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced,
Neurotam, Hemapo dan CPG), produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Extra
Joss, Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco dan Original
Love Juice), produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta konsumen
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School,
Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol, Zee, Fitbar,
Entrasol, Nutrive Benecol dan Diva).
Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari BapepamLK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham
dengan harga penawaran Rp7.800 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991.
Pemegang saham pengendali KLBF terdiri dari :
1. PT Gira Sole Prima
: 10.17 persen
2. PT Santa Seha Sanadi
: 9.71 persen
3. PT Diptanala Bahana
: 9.49 persen
4. PT Lucasta Murni Cemerlang
: 9.47 persen
5. PT Ladang Ira panen
: 9.21 persen
6. PT Bina Arta Charisma
: 8.63 persen
B. PT Kimia Farma Tbk
Kimia Farma Tbk (KAEF) didirikan tanggal 16 Agustus 1971. Kantor
pusat KAEF beralamat di Jl. Veteran No.9, Jakarta dan unit produksi berlokasi
di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa
(Medan). Kimia Farma mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817,
yang bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1985, pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda,
status KAEF diubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Tahun 1969,
Perusahaan Negara (PN) diubah menjadi Perusahaan Negara Farmasi dan Alat
Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada
tahun 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah status PN Farmasi Kimia Farma
diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KAEF adalah menyediakan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi khususnya di bidang industri Farmasi,
biologi, kesehatan, makanan/minuman dan apotik. Saat ini Kimia Farma telah
memproduksi sebanyak 361 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori
produk, yaitu obat generik, produk kesehatan konsumen (Over The Counter,
obat herbal dan kosmetik), produk etikal, antiretroviral, narkotika, kontrasepsi
dan bahan baku.
Pada tanggal 14 Juni 2001 KAEF memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK unutk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 saham seri B dengan nilai nominal
Rp100 per saham dan harga penawaran Rp200 per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan di BEI pada tanggal 4 Juli 2001. Pemegang saham
pengendali KAEF adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan satu saham
preferen (saham seri A dwiwarna) dan 90,02 persen saham seri B. Pemegang
saham seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak
khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan memberikan
persetujuan
atas
penggabungan,
peningkatan
peleburan,
modal,
pembubaran,
perubahan
likuidasi,
anggaran
pengangkatan
dasar,
dan
pemberhentian anggota direksi dan komisaris
C. PT Indofarma Tbk
Indonesia Farma Tbk disingkat Indofarma Tbk (INAF) didirikan tanggal
2 Januari 1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983.
Kantor pusat dan pabrik INAF beralamat di Jl. Indofarma No.1, Cibitung,
Bekasi. INAF merupakan pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan
nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, pabrik Obat Manggarai
diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh
Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik Obat Manggarai diubah
menjadi Pusat Produksi Farmasi Departmen Kesehatan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 20 tahun 1981, pemerintah
menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi
Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Pada tahun 1996,
status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan (Persero).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAF
adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang Farmasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan. Indofarma telah
memproduksi 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk yaitu
obat generik berlogo (OBG), Over The Counter (OTC), obat generik bermerek
dan lain-lain. Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 596.875.000 saham seri B dengan nilai
nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp250 per saham. Sahamsaham tersebut dicatat di BEI pada tanggal 17 April 2001. Pemegang saham
pengendali Indofarma adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan satu
saham preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 80,66 persen saham seri B.
Pemegang saham seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan
atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut
mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi, komisaris dan
memberikan persetujuan atas peningkatan modal, perubahan anggaran dasar,
penggabungan,
peleburan,
pembubaran,
likuidasi,
pengangkatan
dan
pemberhentian anggota direksi dan komisaris.
D. PT Darya Varia Laboratoria Tbk
Darya Varia Laboratoria (DVLA) didirikan tanggal 30 April 1976 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat DVLA
beralamat di Talavera Office Park, Lantai 8-10, Jl Letjend T.B Simatupang No
22-26, Jakarta dan pabrik berada di Bogor. Berdasarkan Anggaran Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DVLA di bidang manufaktur,
perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk Farmasi, produk-produk kimia
yang berhubungan dengan Farmasi dan perawatan kesehatan. Kegiatan utama
DVLA adalah menjalankan usaha manufaktur, perdagangan dan jasa atas
produk-produk Farmasi. Merek-mereka yang dimiliki oleh Darya Varia antara
lain Natur-E, Enervon-C, Decolgen, Neozep, Cetapain, Paracetamol Infuse dan
Prodiva.
Pada tanggal 12 Oktober 1994, DVLA memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per
saham dengan harga penawaran Rp6.200 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada BEI pada tanggal 11 November 1994. Induk usaha Darya
Varia adalah Blue Sphere Singapore Pte Ltd (menguasai 92,66 persen saham
DVLA).
E. PT Merck Indonesia Tbk
Merck Indonesia (MERK) didirikan 14 Oktober 1970 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat Merck berlokasi di
Jl T.B Simatupang No 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Merck di bidang industri,
perdagangan, jasa konsultasi manajemen, jasa penyewaan kantor atau properti
dan layanan yang terkait dengan kegiatan usaha. Kegiatan utama Merck saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ini adalah memasarkan produk-produk obat tanpa resep dan obat dengan resep,
produk terapi yang berhubungan dengan kesuburan, diabetes, neurologis dan
kadiologis serta menawarkan berbagai instrumen kimia dan produk kimia yang
mutakhir untuk bio-riset, bio-produksi dan segmen-segmen yang terkait.
Merek utama yang dipasarkan Merck adalah Sangobion dan Neurobion.
Pada tanggal 23 Juni 1981, Merck memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 1.680.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per
saham dengan harga penawaran Rp1.900 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada BEI pada tanggal 23 Juli 1981. Pemegang saham Merck antara
lain Merck Holding GmbH, Jerman sebagai pengendali dengan saham sebesar
73,99 persen dan Emedia Export Company MbH, Jerman dengan saham
sebesar 12,66 persen.
F. PT Pyridam Farma Tbk
Pyridam Farma (PYFA) didirikan dengan nama PT Pyridam pada tanggal
27 November 1977 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun
1977. Kantor pusat PYFA terletak di Jl Kemandoran VIII No 16, Jakarta dan
pabrik berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PYFA meliputi industri
obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan dan industri kimia serta melakukan
perdagangan temasuk impor, ekspor antar pulau dan bertindak selaku agen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha
PYFA meliputi produksi dan perkembangan obat-obatan serta perdagangan
alat-alat kesehatan.
Pada tanggal 27 September 2001 PYFA memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 dengan nilai nominal Rp100 per
saham dengan harga penawaran Rp105 per saham serta waran seri 1 sebanyak
60.000.000. Saham dan waran seri 1 tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal
16 Oktober 2001. Pemegang saham PYFA antara lain :
1. PT Pyridam Internasional
: 53,85 persen
2. Sarkri Kosasih, IR
: 11,54 persen
3. Rani Tjandra
: 11,54 persen
G. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) didirikan dengan nama PT Essex
Indonesia pada tanggal 7 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara komersial
pada bulan Januari 1975. Kantor pusat SCPI berlokasi di Wisma BNI 46, Lt
27, Jl Jendral Sudirman Kav 1, Jakarta dan pabriknya berlokasi di Pandaan,
Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
SCPI meliputi pembuatan, pengemasan, pengembangan dan memasarkan
produk Farmasi untuk manusia dan hewan, produk kebersihan, kosmetik,
keperluan rumah tangga, distributor utama alat-alat kesehatan. SCPI memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
unit usaha primary care (menjual produk perawatan kulit, obat antibiotik dan
kardiovaskuler) dan speciality care (menjual produk hepatologi, onkologi dan
produk untuk mengatasi ketergantungan opiat) serta organon bioscience
(menjual produk kesehatan wanita, anestesi dan produk fertilitas).
Pada tanggal 18 April 1990. SCPI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 3.600.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per
saham dengan harga penawaran Rp12.750 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada BEI pada tanggal 8 Juni 1990. Pemegang saham SCPI adalah
Merck Sharp & Dohme Corp dengan persentase kepemilikan sebesar 98,41
persen.
H. PT Taisho Pharmaceutical Tbk
Taisho Pharmaceutical Indonesia (SQBI) didirikan tanggal 8 Juli 1970
dengan nama PT Squibb Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1972. Kantor pusat SQBI terletak di Wisma Tamara, Lt 10, Jl Jenderal
Sudirman Kav. 24, Jakarta sedangkan pabriknya berlokasi di Jl Raya Bogor
Km 38 Cilangkap Depok. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan SQBI adalah mengembangkan, mendaftarkan, memproses,
memproduksi dan menjual produk kimia, Farmasi dan kesehatan. saat ini
kegiatan utama SQBI bergerak di bidang Farmasi yaitu obat-obatan Over-the-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Counter (OTC) merek Counterpain dan Tempra, serta Etikal (Kenacort,
Dramamine, Kenalog, Myco-Z ointment dan Mycostatin).
Pada tahun 1983 SQBI memperoleh pernyataan efektif dari BapepamLK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 972.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham
dengan harga penawaran Rp1.050 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada BEI pada tanggal 29 Maret 1983. Pemegang saham SQBI
adalah Taisho Pharmaceutical Co Ltd dengan saham biasa sebesar 90,51
persen dan saham saham preferen sebesar 7,46 persen.
I. PT Tempo Scan Pacific Tbk
Tempo Scan Pacific (TSPC) didirikan di Indonesia tanggal 20 Mei 1970
dengan nama PT Scanchemie dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun
1970. Kantor pusat TSPC di Tempo Scan Tower, Lantai 16, Jl H.R Rasuna
Said Kav 3-4, Jakarta, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang Jawa
Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TSPC
di bidang usaha Farmasi. Saat ini, kegiatan usaha TSPC adalah produk
Farmasi, produk kosmetika dan distribusi. Produk-produk TSPC yang telah
dikenal masyarakat yaitu produk kesehatan (Bodrex, Hemaviton, Neo
rheumacyl, Oskadon, Ipi Vitamin, Bodrexin, Contrex, Contrexyn, Vidoran,
Zevit dan Neo Hormoviton), obat resep dan rumah sakit (Hospira, SciClone,
Alif, Timoc, Triptagic dan Trozyn) serta produk kosmetika (Marina, My Baby,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
total Care, S.O.S antibacterial, Claudia, Dione Kids, Tamara, Natural Honey
dan Revlon).
Pada tanggal 24 Mei 1994 TSPC memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 17.500.000 dengan nilai nominal Rp1.00 per
saham dengan harga penawaran Rp8.250 per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada BEI pada tanggal 17 Juni 1994. Pemegang saham TSPC adalah
PT Bogamulia Nagadi sebagai induk usaha dengan saham sebesar 78,16
persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data (Statistik Deskriptif)
Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang telah
dikumpulkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif
menggunakan SSPS 22, hasilnya sebagai berikut :
Kurs
ROA
Harga Saham
Tabel V.1 Statistik Deskriptif
N
Mean
63
10.847,14
63
12,4337
63
44.357,41
Std. Deviation
1.840,308
12,01974
83.531,550
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Tabel V.1 menunjukkan rata-rata nilai tukar (kurs) dari tahun 2009
sampai 2015 adalah sebesar Rp10.847,14 dengan standar deviasi sebesar
Rp1.840,308. Rata-rata ROA sampel perusahaan Farmasi (KLBF. KAEF,
INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI) dari tahun 2009 sampai
2015 adalah 12,4337 persen dengan standar deviasi sebesar 12,01974 persen.
Rata-rata harga saham sampel perusahaan Farmasi (KBLF, KAEF, INAF,
MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI) dari tahun 2009 sampai tahun
2015 adalah sebesar Rp44.357,41 dengan standar deviasi sebesar
Rp83.531,550.
1. Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) merupakan rasio profibilitas yang
digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Berikut ini
tabel yang menunjukkan Return On Assets (ROA) perusahaan Farmasi (PT
Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Merck
Indonesia Tbk, PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Pyridam Farma Tbk,
PT Taisho Pharmaceutical Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk dan PT Merck
Sharp Dohme Pharma Tbk) yang menjadi sampel dalam penelitian ini
Tabel V.2 Return On Assets (ROA) Perusahaan Farmasi
(dalam persen)
Tahun KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI
2009 14.33
3.99
0.29 33.80
9.22
3.78 41.16 11.03
5.23
2010 19.14
8.37
1.71 27.32 12.98
4.17 28.95 13.76 -3.44
2011 18.61
9.57
3.32 39.56 13.10
4.38 33.19 13.77 -8.13
2012 18.82
9.91
3.57 18.93 13.86
3.91 34.06 13.89 -2.81
2013 17.71
8.72 -4.19 25.17 10.57
3.54 35.50 12.47 -1.63
2014 16.85
8.76
0.09 25.26
6.55
1.73 35.88 10.34 -4.74
2015 15.21
5.81
0.33 23.19
7.57
2.58 32.04
9.25
1.46
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Keterangan :
KLBF
: Kalbe Farma
KAEF : Kimia Farma
INAF
: Indofarma
MERK : Merck Indonesia
DVLA : Darya Varia Laboratoria
PYFA
: Pyridam Farma
SQBI
: Taisho Pharmaceutical
TSPC
: Tempo Scan Pasific
SCPI
: Merck Sharp Dohme Pharma
Dari data Return On Assests di atas dapat diinterpretasikan bahwa
ROA tertinggi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terdapat pada tahun 2010
yaitu sebesar 19,14 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2009
yaitu sebesar 14,33 persen. ROA tertinggi PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,91 persen dan ROA terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 3,99 persen. ROA PT Indofarma
Tbk (INAF) terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,57 persen dan ROA
terendah terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar -4,19 persen. PT Merck
Indonesia Tbk (MERK) ROA tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu
sebesar 39,56 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu
sebesar 18,93 persen.
ROA tertinggi PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) terdapat
pada tahun 2012 yaitu sebesar 13,86 persen dan ROA terendah terdapat
pada tahun 2014 yaitu sebesar 6,55 persen. ROA tertinggi PT Pyridam
Farma Tbk (PYFA) terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 4,38 persen dan
ROA terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,73 persen. PT
Taisho Pharmaceutical Tbk (SQBI) ROA tertinggi terdapat pada tahun
2009 yaitu sebesar 41,16 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun
2010 yaitu sebesar 28,95 persen. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) ROA
tertinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 13,89 persen dan ROA
terendah terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 9,25 persen. ROA tertinggi
PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) terdapat pada tahun 2009
yaitu sebesar 5,23 persen dan ROA terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu
sebesar -8,13 persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Harga Saham
Harga saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada
investor yang lain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa baik bursa
utama maupun bursa OTC (Over The Counter Market). Berikut ini tabel
yang menunjukkan harga saham perusahaan Farmasi (PT Kalbe Farma
Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk,
PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT Taisho
Pharmaceutical Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk dan PT Merck Sharp
Dohme Pharma Tbk) yang menjadi sampel dalam penelitian ini
Tabel V.3 Harga Saham Perusahaan Farmasi
(dalam rupiah)
Tahun KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI
2009 1,300.00 127.00 83.00 86,000.00 1,490.00 110.00 130,000.00 730.00 31,200.00
2010 3,250.00 159.00 80.00 96,500.00 1,170.00 127.00 138,000.00 1,710.00 37,900.00
2011 3,400.00 340.00 163.00 132,500.00 1,150.00 176.00 127,500.00 2,550.00 25,000.00
2012 1,030.00 720.00 315.00 152,000.00 1,690.00 172.00 238,000.00 3,675.00 31,250.00
2013 1,250.00 590.00 153.00 189,000.00 2,200.00 147.00 304,000.00 3,250.00 29,000.00
2014 1,830.00 1,465.00 355.00 160,000.00 1,690.00 135.00 315,000.00 2,865.00 29,000.00
2015 1,320.00 870.00 168.00 128,500.00 1,300.00 112.00 338,000.00 1,750.00 29,000.00
Sumber : Finance.yahoo.com
Keterangan :
KLBF
: Kalbe Farma
KAEF : Kimia Farma
INAF
: Indofarma
MERK : Merck Indonesia
DVLA : Darya Varia Laboratoria
PYFA
: Pyridam Farma
SQBI
: Taisho Pharmaceutical
TSPC
: Tempo Scan Pasific
SCPI
: Merck Sharp Dohme Pharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari data harga saham di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga
saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tertinggi terdapat pada tahun 2011
yaitu sebesar Rp3.400 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat
pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp1.030 per lembar saham. Harga saham PT
Kimia Farma Tbk (KAEF) tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar
Rp1.465 per lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun
2009 yaitu sebesar Rp127 per lembar saham. PT Indofarma Tbk (INAF)
harga saham tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp355 per
lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu
sebesar Rp80 per lembar saham. PT Merck Indonesia Tbk (MERK) harga
saham tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp189.000 per
lembar saham dan harga saham terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu
sebesar Rp86.000 per lembar saham.
Harga saham PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) tertinggi
terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp2.200 per lembar saham dan
harga saham terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp1.150 per
lembar saham. Harga saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) tertinggi
terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp176 per lembar saham dan harga
terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp110 per lembar saham.
PT Taisho Pharmaceutical Tbk (SQBI) harga saham tertinggi terdapat pada
tahun 2015 yaitu sebesar Rp338.000 per lembar saham dan harga saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp127.500 per lembar
saham. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) harga saham tertinggi terdapat
pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp3.675 per lembar saham dan harga saham
terendah terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp730 per lembar saham.
PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) harga saham tertinggi terdapat
pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp37.900 per lembar saham dan harga saham
terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp25.000 per lembar
saham.
3. Kurs atau Nilai Tukar Rupiah
Berdasarkan hasil observasi pada data historis nilai tukar Rupiah atau
pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia
www.bi.go.id didapat data sebagai berikut :
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : www.bi.go.id
Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah
Rupiah (Rp/Dolar Amerika Serikat)
Rp9.447
Rp9.036
Rp9.113
Rp9.718
Rp12.250
Rp12.502
Rp13.864
Dari data nilai tukar Rupiah di atas, dapat diinterpretasikan bahwa
nilai tukar Rupiah yang terendah pada tahun 2015 sebesar Rp13.864 dan
nilai tukar Rupiah tertinggi pada tahun 2010 sebesar Rp9.036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyaratan
analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan uji
analisis data (model regresi) data penelitian tersebut harus di uji
kenormalan distribusinya. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan uji Skewness dan Kurtosis. Hasil yang
diperoleh setelah melakukan uji Skewness dan Kurtosis dengan SPSS
22
Tabel V.5 Uji Normalitas Skewness dan Kurtosis
N
Skewness
Kurtosis
Statistic Statistic Std.Error Statistic Std.Error
ROA
63
0,084
0,316
-0,691
0,623
Harga Saham
63
-0,366
0,302
-0,977
0,595
Sumber Data : Data Sekunder Diolah. 2016
Sigifikansi 5% (0.05)
Berdasarkan uji normalitas di atas, diperoleh hasil statistik
Skewness untuk variabel ROA sebesar 0,084 dengan standar eror
sebesar 0,316, sedangkan hasil statistik Kurtosis ROA sebesar -0,691
dengan standar eror sebesar 0,623. Dari hasil tersebut dapat diperoleh
koefisien rasio Skewness variabel ROA sebesar 0,266 dan koefisien
rasio Kurtosis sebesar -1,109, karena koefisien rasio Skewness dan
Kurtosis variabel ROA berada diantara -2 dan 2 maka variabel ROA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dikatakan berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Variabel ROA
berdistribusi normal dapat juga dilihat dari nilai Zskew dan Zkurt.
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai Zskew variabel ROA (0,272)
< 1,96 (α=0,05) dan Zkurt variabel ROA (-1,119) < 1,96 (α=0,05),
maka dikatakan variabel ROA berdistribusi normal (Santoso, 2000:53).
Hasil statistik Skewness variabel harga saham sebesar -0,366
dengan standar eror sebesar 0,302, sedangkan hasil statistik Kurtosis
variabel harga saham sebesar -0,977 dengan standar eror sebesar 0,595.
Dari hasil tersebut dapat diperoleh koefisien rasio Skewness variabel
harga saham sebesar -1,212 dan koefisien rasio Kurtosis sebesar 1,642, karena koefisien rasio Skewness dan Kurtosis variabel harga
saham berada diantara -2 dan 2 maka variabel harga saham dikatakan
berdistribusi normal (Santoso, 2000:53). Variabel harga saham
berdistribusi normal dapat juga dilihat dari nilai Zskew dan Zkurt.
Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai Zskew variabel harga saham
(-1,186) < 1,96 (α=0,05) dan Zkurt variabel harga saham (-1,583) <
1,96 (α=0,05), maka dikatakan variabel harga saham berdistribusi
normal (Santoso, 2000:53).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pengamatan ke pengamatan lain. jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain sama maka disebut homoskedastisitas,
sedangkan jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan
meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas apabila probabilitas
signifikansinya lebih besar sama dengan taraf nyata 5% (0,05)
(Ghozali, 2011:139). Hasil yang diperoleh setelah melakukan uji
Glejser dengan SPSS 22 adalah sebagai berikut :
Model
Kurs
Tabel V.6 Uji Heteroskedastisitas
Sig
ROA
Harga Saham
0,707
0,406
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Signifikansi 5% (0.05)
Keterangan :
Jika sig ≥ α (0.05), maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau sebaliknya
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas karena sig ROA (0,707) ≥ 0,05
dan sig harga saham (0,406) ≥ 0,05.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan uji DurbinWatson. Model regresi tidak mengandung autokorelasi apabila d > dU
atau d < 4-dU. Berikut ini hasil yang diperoleh setelah melakukan uji
Durbin-Watson (DW) dengan SPSS 22
Model
1
Tabel V.7 Uji Autokorelasi ROA
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
8,29131
2,185
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Signifikansi 5% (0.05)
Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (DW)
2,185 lebih besar dari batas atas (dU) yaitu 1,6243 dan lebih kecil dari
(4-dU) yaitu 2.3757, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
Model
1
Tabel V.8 Uji Autokorelasi Harga Saham
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
51808,563
1,738
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Signifikansi 5% (0.05)
Berdasarkan hasil di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (DW)
1,738 lebih besar dari batas atas (dU) yaitu 1,6243 dan lebih kecil dari
(4-dU) yaitu 2,3757, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Koefisien Determinasi
Besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel nilai tukar mata
uang (kurs) terhadap variabel ROA (Return On Assests) dan harga saham
pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)
dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi atau R2. Penelitian ini
menggunakan pengukuran ajusted R2 untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Berikut ini
tabel yang menunjukkan hasil adjusted R2 (SPSS 22).
Model
1
Tabel V.9 Koefisien Determinasi ROA
R2
Adjusted R2
0,547
0,532
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Tabel V.9 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,532 atau 53,2
persen. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 53,2 persen dari variasi
variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel nilai tukar mata uang (kurs),
sedangkan sisanya sebesar 46,8 persen dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
1
Tabel V.10 Koefisien Determinasi Harga Saham
Model
R2
Adjusted R2
0,632
0,620
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Tabel V.10 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,620 atau 62
persen. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 62 persen dari variasi
variabel harga saham dapat dijelaskan oleh variabel nilai tukar mata uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
(kurs), sedangkan sisanya 38 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji t
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel
independen (kurs) berpengaruh negatif pada variabel dependen (ROA dan
harga saham). Berikut ini hasil pengujian uji t dengan menggunakan SPSS
22
Model
1
(Constant)
Kurs
Tabel V.11 Uji t ROA
Coefficients
T
2,001
-0,654
Sig
0,050
0,516
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
*signifikansi 5% (0.05)
1) Pengujian hipotesis 1
a) Merumuskan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternative (H1)
H0:β ≥ 0 : Kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif pada ROA.
H1:β < 0 : Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada ROA
b) Menentukan nilai kritis atau level of significance (α)
Dalam penelitian ini nilai kritis atau level of significance (α)
yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05.
c) Menentukan kriteria pengujian
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian
satu sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
H0 ditolak jika thitung < -ttabel atau p/2 (Sig/2) ≤ 0,05, sedangkan
H0 diterima jika thitung ≥ -ttabel atau p/2 (Sig/2) > 0,05
d) Kesimpulan
Dari hasil uji t pada tabel V.11 diketahui nilai thitung sebesar 0,654 dengan sig/2 sebesar 0,258 dan nilai ttabel pada d.f = (n-k)
= 63 – 3 = 60 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yaitu sebesar
-2,00030 karena thitung (-0,654) > -ttabel (-2,00030) atau sig/2
(0,258) > α (0,05), maka H0 diterima artinya kurs tidak
berpengaruh pada ROA
Tabel V.12 Uji t Harga Saham
Coefficients
Model
t
Sig
1
(Constant)
-0,322
0,749
Kurs
1,036
0,304
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
*Signifikansi 5% (0,05)
2) Pengujian hipotesis 2
a) Merumuskan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternatif
(H2)
H0:β ≥ 0 : Kurs Rupiah tidak berpengaruh negatif pada
harga saham
H2:β < 0 : Kurs Rupiah berpengaruh negatif pada harga
saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b) Menentukan nilai kritis atau level of significance (α)
Dalam penelittian ini nilai kritis atau level of
significance (α) yang digunakan adalah sebesar 5% atau
0,05.
c) Menentukan kriteria pengujian
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengujian satu sisi
H0 ditolak jika thitung < -ttabel atau p/2 (Sig/2) ≤ 0,05,
sedangkan
H0 diterima jika thitung ≥ -ttabel atau p/2 (Sig/2) > 0,05
d) Kesimpulan
Dari hasil uji t pada tabel V.12 diketahui nilai thitung
sebesar 1,036 dengan sig/2 sebesar 0,152 dan nilai ttabel
pada d.f = (n-k) = 63 – 3 = 60 dengan taraf signifikansi
(α) = 0,05 yaitu sebesar -2,00030 karena thitung (1,036) >
-ttabel (-2,00030) atau sig/2 (0,152) > α (0,05), maka H0
diterima artinya kurs tidak berpengaruh pada harga
saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Pengujian Tambahan (event study)
a. Return Saham
Return saham masing-masing perusahaan Farmasi dengan
periode t, dimana t dimulai dari t-5 sampai t+5 (tanggal 12
Desember 2015 sampai tanggal 22 Desember 2015). Berikut ini
tabel yang menunjukkan return saham masing-masing perusahaan
Farmasi
Tabel V.13 Return Saham
Periode KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI
t-5
0.03376 -0.0231 -0.0255 -0.25 0.16863 -0.0082 -0.6154 -0.0088 0.07586
t-4
0.01633 -0.0592 -0.0523 0.33333 -0.2148 -0.0331 0.06154 0.00296 0.21474
t-3
-0.008 0.03774 0.08966 0.03516 -0.0171 -0.0256 -0.0761 0.11622 -0.3404
t-2
0.00405 0.01818 -0.0253 -0.0264 0.46957 0.07018 0.86667 -0.1015 0.25
t-1
0.04839 0.05952 0.04545 -0.9495 0.30178 -0.082 0.27731 0.12 -0.072
t0
-0.0077 -0.0225 -0.0373 -0.0018 -0.2318 0.03571 0.03618 0.02679 -0.1724
t+1
-0.0116 0.01149 0.05161 0.03077 -0.2544 -0.0431 0.04762 -0.0317 0.33333
t+2
0.17255 -0.017 -0.0061 0.11567 -0.0873 0.01802 -0.0152 -0.0174 0.09375
t+3
-0.1639 0.11676 0.01235 -0.0936 0.09565 0.00885 0.00923 -0.1022 -0.2
t+4
0.1456 0.00518 0.04268 0.1076 0.18254 0.2193 -0.1655 0.12036 -0.2018
t+5
-0.2004 -0.0484 0.07018 0.01119 -0.1544 -0.0576 0.23493 0.02619 0.45324
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Keterangan :
KLBF
: Kalbe Farma
KAEF : Kimia Farma
INAF
: Indofarma
MERK : Merck Indonesia
DVLA : Darya Varia Laboratoria
PYFA
: Pyridam Farma
SQBI
: Taisho Pharmaceutical
TSPC
: Tempo Scan Pasific
SCPI
: Merck Sharp Dohme Pharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Abnormal Return Saham
Abnormal
Return
Saham
masing-masing
perusahaan
Farmasi. Berikut ini tabel yang menunjukkan abnormal return
saham masing-masing perusahaan Farmasi dari tanggal 12
Desember sampai tanggal 22 Desember 2015 (t-5 sampai t+5)
Tabel V.14 Abnormal Return Saham
Periode KLBF KAEF INAF MERK DVLA PYFA SQBI TSPC SCPI
t-5
0.03112 -0.0303 -0.041 -0.1875 0.14514 -0.0175 -0.6755 -0.0225 0.03637
t-4
0.01369 -0.0663 -0.067 0.39585 -0.2383 -0.0424 0.00142 -0.0108 0.17526
t-3
-0.0107 0.0306 0.0746 0.09767 -0.0406 -0.035 -0.1362 0.1025 -0.3799
t-2
0.00141 0.011 -0.04 0.0361 0.44608 0.06085 0.80655 -0.1152 0.21051
t-1
0.04575 0.0524 0.0304 -0.887 0.27829 -0.0913 0.21719 0.10628 -0.1115
t0
-0.0103 -0.0296 -0.052 0.06068 -0.2553 0.02639 -0.0239 0.01306 -0.2119
t+1
-0.0143 0.0043 0.0366 0.09329 -0.2779 -0.0524 -0.0125 -0.0454 0.29385
t+2
0.16991 -0.0242 -0.021 0.17819 -0.1108 0.0087 -0.0753 -0.0312 0.05426
t+3
-0.1665 0.1096 -0.003 -0.0311 0.07216 -0.0005 -0.0509 -0.1159 -0.2395
t+4
0.14296 -0.002 0.0276 0.17012 0.15905 0.20998 -0.2257 0.10664 -0.2413
t+5
-0.2031 -0.0556 0.0551 0.07371 -0.1779 -0.0669 0.17481 0.01247 0.41376
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Keterangan :
KLBF
: Kalbe Farma
KAEF : Kimia Farma
INAF
: Indofarma
MERK : Merck Indonesia
DVLA : Darya Varia Laboratoria
PYFA
: Pyridam Farma
SQBI
: Taisho Pharmaceutical
TSPC
: Tempo Scan Pasific
SCPI
: Merck Sharp Dohme Pharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
c. Analisis Abnormal Return (RTN)
Analisis terhadap reaksi pasar modal di Indonesia terhadap
peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang
menyebabkan Rupiah melemah dapat dilihat dari abnormal return
(RTN) yang didapatkan. Abnormal return (RTN) merupakan
selisih antara actual return dan expected return. Berikut ini tabel
yang menunjukkan rata-rata abnormal return dari tanggal 12
Desember 2015 (t-5) sampai 22 Desember 2015 (t+5)
Tabel V.15 Rata-rata Abnormal Return
Periode
Abnormal Return
t-5
-0.08458
t-4
0.017908
t-3
-0.03299
t-2
0.157442
t-1
-0.03994
t0
-0.0537
t+1
0.002833
t+2
0.016497
t+3
-0.04725
t+4
0.038608
t+5
0.025171
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Tabel V.15 menunjukkan bahwa terdapat abnormal return
positif pada periode t-4, t-2, t+1, t+2, t+4 dan t+5. Selama periode
peristiwa yang digunakan juga terdapat abnormal return yang
bernilai negatif yang terjadi pada periode t-5, t-3, t-1, t0 dan t+3.
Abnormal return terendah terjadi pada periode t-5 yaitu sebesar -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
0,08458 dan abnormal return tertinggi terjadi pada periode t-2
yaitu sebesar 0,157442.
d. Uji Signifikansi Rata-rata Abnormal Return (RTN)
Pengujian signifikansi rata-rata abnormal return dilakukan
untuk mengetahui apakah ada reaksi yang signifikan pada
perubahan abnormal return akibat dari adanya peristiwa kenaikan
suku bunga AS (Fed Fund Rate). Dengan melakukan uji t maka
akan diketahui apakah pasar mengalami reaksi atau tidak
mengalami reaksi. Berikut ini tabel perhitungan signifikansi ratarata abnormal return
Tabel V.16 Signifikansi Rata-rata Abnormal Return
Periode
t-hitung
Keterangan
t-5
0,88315
Tidak signifikan
t-4
-3,67302
Tidak signifikan
t-3
-0,76761
Tidak signifikan
t-2
2,77541
Signifikan
t-1
2,43586
Signifikan
t0
1,05264
Tidak signifikan
t+1
0,09681
Tidak signifikan
t+2
-0,39617
Tidak signifikan
t+3
2,10574
Tidak signifikan
t+4
3,02687
Signifikan
t+5
-2,54695
Tidak signifikan
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
Tabel V.16 menunjukkan bahwa terdapat t hitung yang positif
dan negatif. Tanda positif artinya peristiwa kenaikan suku bunga
AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sebagai good news oleh pasar modal (window), sedangkan tanda
negatif artinya peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate)
memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai bad news
oleh pasar modal (window) (Wardhani, 2012). Dalam penelitian ini
akan dilihat apakah peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund
Rate) memiliki kandungan informasi yang direspon sebagai good
news oleh pasar modal (window).
Pasar modal merespon positif kenaikan suku bunga AS (Fed
Fund Rate) dan kandungan informasi direspon oleh pasar modal
sebagai good news kemungkinan karena :
1) Pasar modal sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS
(Fed Fund Rate).
2) Perusahaan sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS
(Fed Fund Rate) yaitu dengan cara melakukan hedging
sehingga kinerja perusahaan masih baik dan stabil. Hal ini
menyebabkan para investor masih tertarik untuk menanamkan
modalnya di pasar modal.
3) Penjualan produk Farmasi yang terus meningkat khususnya
penjualan produk obat herbal, sehingga hal ini memungkinkan
perusahaan Farmasi untuk mengurangi pembelian bahan baku
impor. Hal ini menyebabkan investor tetap mempertahankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
modalnya di pasar modal dan banyak investor asing yang juga
tertarik menanamkan modalnya.
4) Fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan
dana dari luar negeri yang semakin banyak masuk ke Indonesia,
di mana sebagian dana akan masuk ke pasar modal (obligasi
dan bursa saham).
5) Dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti pengumuman undang-undang
pengampunan pajak (Tax Amnesty), kondisi politik, kebijakan
pemerintah dan lain-lain.
Tabel V.16 menunjukkan bahwa terdapat abnormal return
yang signifikan di tiga periode yaitu t-2 dengan t hitung sebesar
2,77541 lebih besar dari t tabel 5% (2,228), t-1 dengan t hitung
sebesar 2,43586 lebih besar dari t tabel 5% (2,228) dan t+4 dengan
t hitung sebesar 3,02687 lebih besar dari t tabel 5% (2,228). t hitung
yang dilihat dalam peneltian ini adalah t hitung positif karena ini
menunjukkan bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap
peristiwa kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) dan peristiwa
kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan
informasi yang direspon sebagai good news oleh pasar modal
(window).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
5. Pembahasan
a. Koefisien Determinasi
Dari hasil perhitungan dengan SPSS 22, diperoleh nilai adjusted R
square sebesar 0,532 dan 0,620, dari angka tersebut dapat disimpulkan
bahwa 53,2 persen variasi variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel
kurs dan 62 persen variasi variabel harga saham dapat dijelaskan oleh
variabel kurs, sedangkan sisanya 46,8 persen dan 38 persen dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Hasil uji t
1) Pengujian atas pengaruh kurs pada ROA
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kurs tidak mempunyai
pengaruh pada ROA perusahaan Farmasi (KLBF, KAEF, INAF,
MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI). Hasil pengujian
ini memberikan hasil yang berbeda dengan penelitian Desi Marilin
& Rohmawati (2012) yang menyatakan bahwa nilai tukar
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perbankan syariah dan
memberikan hasil yang berbeda dengan pendapat analis bahana
securities Michael Wilson Setjoadi yang menyatakan bahwa
semakin rendah nilai tukar mata uang Rupiah maka semakin lemah
kinerja perusahaan Farmasi. Selain itu, hasil pengujian ini juga
memberikan hasil yang berbeda dengan Munawir (2007:89) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
menyatakan bahwa ROA juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
makroekonomi seperti nilai tukar mata uang Rupiah terhadap
Dolar. Perbedaan ini terjadi karena disebabkan oleh :
a) Dalam penelitian ini perusahaan yang dijadikan subjek
penelitian adalah perusahaan Farmasi, sehingga terdapat
perbedaan hasil dengan penelitian Desi Marilin dan
Rohmawati (2012), di mana subjek penelitiannya adalah
perbankan syariah.
b) Tidak semua faktor yang mempengaruhi ROA diteliti dalam
penelitian ini seperti manajemen aktiva, likuiditas, hutang
terhadap hasil operasi, perputaran total aktiva, petumbuhan
perusahaan dan ukuran perusahaan (Brigham dan Houstan,
2001:89). Selain itu, faktor-faktor makroekonomi seperti suku
bunga bank, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar dan
jumlah uang beredar (Munawir, 2007:89) juga dapat
mempengaruhi ROA.
2) Pengujian atas pengaruh kurs pada harga saham
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kurs tidak mempunyai
pengaruh pada harga saham perusahaan Farmasi (KLBF, KAEF,
INAF, MERK, DVLA, PYFA, SQBI, TSPC dan SCPI). Hasil
pengujian ini memberikan hasil yang berbeda dengan Maryanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
(2010) dan penelitian Raharjo (2010) yang menyatakan bahwa nilai
tukar mata uang Rupiah berpengaruh positif terhadap harga saham.
Tidak berpengaruhnya nilai tukar mata uang pada harga saham
perusahaan Farmasi dan perbedaan hasil pengujian dengan
penelitian sebelumnya kemungkinan disebabkan oleh :
a) Perusahaan Farmasi melakukan tindakan lindung nilai
(hedging). Hedging adalah suatu tindakan melindungi
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian
atas valuta asing akibat dari terjadinya transaksi bisnis (Faisal,
2001:8). Tindakan lindung nilai (hedging) yang dilakukan
perusahaan Farmasi yaitu dengan cara melakukan forward rate.
Forward rate adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada
saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang,
biasanya antara waktu 12 x 24 jam sampai dengan satu tahun
(Hady, 2008:68). Hal ini dilakukan karena perusahaan Farmasi
memiliki utang luar negeri (pembelian bahan baku yang masih
di impor dari luar negeri) dengan pembayaran menggunakan
Dolar AS, sehingga dengan melakukan forward rate
perusahaan Farmasi tidak akan mengalami kerugian karena
melemahnya mata uang Rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b) Perusahaan Farmasi mencari alternatif sumber bahan baku yang
lebih efisien.
c) Perusahaan Farmasi melakukan kontrak bahan baku jangka
panjang.
d) Tidak semua faktor yang mempengaruhi harga saham diteliti
dalam penelitian ini, seperti faktor internal (pengumuman
laporan keuangan, pengumuman investasi dan pengumuman
pendanaan) dan faktor eksternal (suku bunga tabungan dan
deposito, inflasi, regulasi dan deregulasi ekonomi yang
dikeluarkan oleh pemerintah) (Alwi, 2003:87).
3) Uji tambahan (event study)
Dari hasil uji tambahan (event study) pada abnormal return
sembilan perusahaan Farmasi dengan periode penelitian 11 hari
diperoleh hasil yaitu terdapat abnormal return yang signifikan di
tiga periode yaitu t-2 dengan t hitung sebesar 2,77541 lebih besar
dari t tabel 5% (2,228), t-1 dengan t hitung sebesar 2,43586 lebih
besar dari t tabel 5% (2,228) dan t+4 dengan t hitung sebesar
3,02687 lebih besar dari t tabel 5% (2,228). Hal ini menunjukkan
bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap peristiwa
kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada periode t-2 atau
dua sampai satu hari sebelum peristiwa tersebut terjadi dan periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
t+4 atau empat hari setelah peristiwa tersebut terjadi dan peristiwa
kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) memiliki kandungan
informasi yang direspon sebagai good news oleh pasar modal
(window).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
Kesimpulan dan Implikasi Hasil Penelitian
A. Pendahuluan
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta implikasi penelitian
atau implikasi manajerial yang bermanfaat bagi para investor, pemerintah dan
pihak-pihak yang ingin melakukan investasi di perusahaan-perusahaan yang
go public (terdaftar di BEI) khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak
di industri Farmasi. Selain itu akan disampaikan pula keterbatasan penelitian
dan implikasi untuk penelitian selanjutnya.
B. Kesimpulan
Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian yaitu untuk
menganalisis pengaruh kurs terhadap ROA dan harga saham perusahaan
Farmasi yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t dengan satu variabel independen (kurs)
dan dua variabel dependen (ROA dan harga saham) menunjukkan bahwa
1. Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel kurs tidak
berpengaruh pada ROA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig/2 yang
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,258.
2. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa variabel kurs tidak
berpengaruh pada harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
Sig/2 yang lebih besar 0,05 yaitu 0,152
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Hasil pengujian event study pada abnormal return menunjukkan
bahwa pasar modal (window) bereaksi terhadap peristiwa kenaikan
suku bunga AS (Fed Fund Rate) pada periode t-2 atau dua hari
sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS dan periode t-1 atau satu
hari sebelum peristiwa kenaikan suku bunga AS. Kemudian pada
periode t+4 atau empat hari setelah peristiwa kenaikan suku bunga
AS, pasar modal (window) kembali mulai bereaksi terhadap peristiwa
tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung pada periode t-2
sebesar 2,77541 lebih besar dari t-tabel 5% yaitu 2,228, nilai t-hitung
pada periode t-1 sebesar 2,43586 lebih besar dari t-tabel 5% yaitu
2,228 dan nilai t-hitung pada periode t+4 sebesar 3,02687 lebih besar
dari t-tabel 5% yaitu 2,228.
C. Implikasi Hasil Penelitian
1. Implikasi manajerial
Implikasi kebijakan manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a) Kurs dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh investor dalam
mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham suatu
perusahaan, tetapi sebaiknya investor juga melihat faktor internal
maupun eksternal lainnya yang kemungkinan dapat mempengaruhi
kinerja suatu perusahaan, sehingga investor dapat memperoleh
keuntungan yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b) Kurs dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan oleh
pihak-pihak lain (masyarakat) yang ingin melakukan investasi di suatu
perusahaan untuk pertama kalinya, sehingga nantinya tidak akan
mengalami kerugian yang disebabkan oleh kurangnya strategi dalam
berinvestasi
2. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal
a) Hasil penelitian ini menunjukkan variasi variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen yaitu sebesar 53,2 persen untuk
variabel ROA dan 62 persen untuk variabel harga saham, sedangkan
sisanya 46,8 persen dan 38 persen dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
b) Penelitian ini hanya menguji faktor eksternal, yaitu kurs. Sedangkan
faktor
internal
seperti
pengumuman
investasi,
pengumuman
pendanaan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan yang
dapat mempengaruhi ROA dan harga saham yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
3. Implikasi bagi penelitian selanjutnya
Pada penelitian selanjutnya terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
a) Dalam penelitian selanjutnya perlu menambahkan rasio keuangan
lainnya sebagai variabel dependen, karena sangat dimungkinkan rasio
keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini dipengaruhi
kuat oleh variabel kurs.
b) Menambahkan rentang waktu penelitian yang lebih panjang sehingga
nantinya
diharapkan
hasil
yang
diperoleh
akan
lebih
bisa
digeneralisasikan dan untuk memperluas penelitian serta menghasilkan
analisis yang lebih baik.
c) Dalam penelitian selanjutnya perlu menambahkan faktor teknikal
lainnya sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan
variabel dependen dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor teknikal
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa.
Arifin, Imamul dan Hadi W. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung:
Grafindo.
Bodie. Kane. Marcus. 2014. Manajemen Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multi Variat Dengan Program SSPS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson
Addison Wesley.
Harjito, Agus dan Martono. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonusa.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 8.
Yogyakarta: BPFE.
Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2005. Intermediate
Accounting. NewYork: John Wiley & Sons,Inc.
Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.
Madura, Jeff. 2009. Keuangan Perusahaan Internasional. Jakarta: Salemba Empat.
Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman 2010. Hukum Investasi dan Pasar Modal.
Malang: Sinar Grafika.
Siahaan, Hinsa. 2009. Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta:
Elex Media.
Sugiyono. 2012. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP-AMP
YKPN.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi Pemula.
Edisi Revisi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Kompas
Gramedia. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta:
Exced.
Skripsi
Asshodiqi, Ahmad. 2015. “Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pelantikan
Presiden Tahun 2014 (event study pada saham LQ45, JII dan SMINFRA18)”.
Jurnal
Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non
Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,” Jurnal Proceeding
PESAT, 22 (Agustus), Vol.2, 195-201.
Raharjo, Sugeng. 2010. “Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Ekonomi
Bisnis dan Perbankan. Vol.18 No.13. Surakarta: STIE “AUB”.
Website
www.bi.go.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015)
www.idx.co.id (diunduh tanggal 18 Oktober 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
www.kimiafarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015)
www.indofarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015)
www.kalbefarma.co.id (diunduh tanggal 12 Oktober 2015)
www.finance.yahoo.com (diunduh tanggal 12 Oktober 2015)
www.mediaindonesia.com (diunduh tanggal 26 Oktober 2015)
http://jogja.tribunnews.com/2015/08/03/bumn-farmasi-harus-kurangi-impor-bahanbaku-obat (diunduh pada tanggal 07 Februari 2016)
http://www.liputan6.com/tag/suku-bunga-the-fed (diunduh pada tanggal 07 Februari
2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran I : Hasil/Output SPSS
Regression ROA
Model Summaryb
Model
R
R Square
.740a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.547
.532
8.29131
a. Predictors: (Constant), Kurs
b. Dependent Variable: ROA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
18.342
9.167
-.001
.001
Kurs
t
Sig.
2.001
.050
-.654
.516
-.083
a. Dependent Variable: ROA
Regression Harga Saham
Model Summaryb
Model
R
.795a
1
R Square
.632
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.620
51808.563
a. Predictors: (Constant), Kurs
b. Dependent Variable: Harga_Saham
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Kurs
Std. Error
-20408.304
63370.286
5.971
5.761
a. Dependent Variable: Harga_Saham
Coefficients
Beta
t
.132
Sig.
-.322
.749
1.036
.304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran II : Tabel Statistik
Pr
df
1
5
10
15
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
45
50
55
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
0.25
0.50
1
0.72669
0.69981
0.6912
0.68695
0.68635
0.68581
0.68531
0.68485
0.68443
0.68404
0.68368
0.68335
0.68304
0.68276
0.68249
0.68223
0.682
0.68177
0.68156
0.68137
0.68118
0.681
0.68083
0.68067
0.67998
0.67943
0.67898
0.6786
0.67853
0.67847
0.6784
0.67834
0.67828
0.67823
0.67817
0.67811
0.67806
0.67801
0.67796
0.67791
0.67787
0.67782
0.67778
0.67773
0.67769
0.67765
0.67761
0.67757
0.10
0.20
3.07768
1.47588
1.37218
1.34061
1.32534
1.32319
1.32124
1.31946
1.31784
1.31635
1.31497
1.3137
1.31253
1.31143
1.31042
1.30946
1.30857
1.30774
1.30695
1.30621
1.30551
1.30485
1.30423
1.30364
1.30308
1.30065
1.29871
1.29713
1.29582
1.29558
1.29536
1.29513
1.29492
1.29471
1.29451
1.29432
1.29413
1.29394
1.29376
1.29359
1.29342
1.29326
1.2931
1.29294
1.29279
1.29264
1.2925
1.29236
1.29222
TABEL DISTRIBUSI
0.05
0.025
0.10
0.050
6.31375
12.7062
2.01505
2.57058
1.81246
2.22814
1.75305
2.13145
1.72472
2.08596
1.72074
2.07961
1.71714
2.07387
1.71387
2.06866
1.71088
2.0639
1.70814
2.05954
1.70562
2.05553
1.70329
2.05183
1.70113
2.04841
1.69913
2.04523
1.69726
2.04227
1.69552
2.03951
1.69389
2.03693
1.69236
2.03452
1.69092
2.03224
1.68957
2.03011
1.6883
2.02809
1.68709
2.02619
1.68595
2.02439
1.68488
2.02269
1.68385
2.02108
1.67943
2.0141
1.67591
2.00856
1.67303
2.00404
1.67065
2.0003
1.67022
1.99962
1.6698
1.99897
1.6694
1.99834
1.66901
1.99773
1.66864
1.99714
1.66827
1.99656
1.66792
1.99601
1.66757
1.99547
1.66724
1.99495
1.66691
1.99444
1.6666
1.99394
1.66629
1.99346
1.666
1.993
1.66571
1.99254
1.66543
1.9921
1.66515
1.99167
1.66488
1.99125
1.66462
1.99085
1.66437
1.99045
1.66412
1.99006
t
0.01
0.02
31.82052
3.36493
2.76377
2.60248
2.52798
2.51765
2.50832
2.49987
2.49216
2.48511
2.47863
2.47266
2.46714
2.46202
2.45726
2.45282
2.44868
2.44479
2.44115
2.43772
2.43449
2.43145
2.42857
2.42584
2.42326
2.41212
2.40327
2.39608
2.39012
2.38905
2.38801
2.38701
2.38604
2.3851
2.38419
2.3833
2.38245
2.38161
2.38081
2.38002
2.37926
2.37852
2.3778
2.3771
2.37642
2.37576
2.37511
2.37448
2.37387
0.005
0.010
63.65674
4.03214
3.16927
2.94671
2.84534
2.83136
2.81876
2.80734
2.79694
2.78744
2.77871
2.77068
2.76326
2.75639
2.75
2.74404
2.73848
2.73328
2.72839
2.72381
2.71948
2.71541
2.71156
2.70791
2.70446
2.68959
2.67779
2.66822
2.66028
2.65886
2.65748
2.65615
2.65485
2.6536
2.65239
2.65122
2.65008
2.64898
2.6479
2.64686
2.64585
2.64487
2.64391
2.64298
2.64208
2.6412
2.64034
2.6395
2.63869
0.001
0.002
318.3088
5.89343
4.1437
3.73283
3.55181
3.52715
3.50499
3.48496
3.46678
3.45019
3.435
3.42103
3.40816
3.39624
3.38518
3.3749
3.36531
3.35634
3.34793
3.34005
3.33262
3.32563
3.31903
3.31279
3.30688
3.28148
3.26141
3.24515
3.23171
3.2293
3.22696
3.22471
3.22253
3.22041
3.21837
3.21639
3.21446
3.2126
3.21079
3.20903
3.20733
3.20567
3.20406
3.20249
3.20096
3.19948
3.19804
3.19663
3.19526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
n
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
35
40
45
50
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
K=1
dL
0.610
0.699
0.762
0.824
0.879
0.927
0.970
1.009
1.045
1.077
1.106
1.133
1.157
1.180
1.201
1.287
1.352
1.401
1.442
1.475
1.503
1.527
1.532
1.536
1.540
1.544
1.548
1.552
1.556
1.559
1.563
1.567
dU
1.400
1.356
1.332
1.319
1.3197
1.324
1.331
1.340
1.350
1.360
1.370
1.381
1.391
1.401
1.410
1.453
1.489
1.519
1.544
1.566
1.584
1.601
1.604
1.607
1.610
1.613
1.616
1.618
1.621
1.624
1.626
1.629
TABEL DURBIN-WATSON (DW)
α =5%
K=2
K=3
dL
dU
dL
dU
0.467
0.559
0.629
0.697
0.758
0.812
0.861
0.905
0.945
0.982
1.015
1.046
1.074
1.100
1.206
1.283
1.343
1.390
1.429
1.462
1.490
1.495
1.500
1.505
1.509
1.514
1.518
1.523
1.527
1.531
1.535
1.896
1.777
1.699
1.641
1.604
1.579
1.562
1.550
1.543
1.538
1.5361
1.5353
1.5355
1.5367
1.549
1.566
1.583
1.600
1.614
1.628
1.640
1.643
1.645
1.647
1.649
1.651
1.654
1.656
1.658
1.660
1.662
0.367
0.454
0.525
0.594
0.657
0.714
0.766
0.814
0.857
0.896
0.933
0.966
0.997
1.122
1.213
1.283
1.338
1.383
1.420
1.452
1.458
1.463
1.469
1.474
1.479
1.484
1.489
1.494
1.499
1.503
2.286
2.128
2.016
1.928
1.864
1.815
1.778
1.750
1.727
1.710
1.696
1.685
1.676
1.654
1.649
1.652
1.658
1.666
1.673
1.681
1.683
1.684
1.686
1.687
1.688
1.690
1.691
1.693
1.694
1.696
K=4
dL
dU
0.295
0.376
0.444
0.512
0.574
0.632
0.685
0.734
0.779
0.820
0.858
0.894
1.038
1.142
1.222
1.284
1.335
1.377
1.413
1.420
1.426
1.432
1.438
1.444
1.449
1.455
1.460
1.465
1.470
2.588
2.413
2.283
2.176
2.094
2.029
1.977
1.935
1.900
1.871
1.848
1.828
1.766
1.738
1.7259
1.7209
1.7200
1.7214
1.7240
1.7246
1.7253
1.7259
1.7266
1.7274
1.7281
1.7288
1.7296
1.7303
1.731
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran III : Hasil Perhitungan dengan Excel
Return Saham
Periode KLBF KAEF INAF
MERK
t-5
0.03376 -0.0231 -0.0255
-0.25
t-4
0.01633 -0.0592 -0.0523 0.33333
t-3
-0.008 0.03774 0.08966 0.03516
t-2
0.00405 0.01818 -0.0253 -0.0264
t-1
0.04839 0.05952 0.04545 -0.9495
t0
-0.0077 -0.0225 -0.0373 -0.0018
t+1
-0.0116 0.01149 0.05161 0.03077
t+2
0.17255 -0.017 -0.0061 0.11567
t+3
-0.1639 0.11676 0.01235 -0.0936
t+4
0.1456 0.00518 0.04268 0.1076
t+5
-0.2004 -0.0484 0.07018 0.01119
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
DVLA
0.16863
-0.2148
-0.0171
0.46957
0.30178
-0.2318
-0.2544
-0.0873
0.09565
0.18254
-0.1544
PYFA
-0.0082
-0.0331
-0.0256
0.07018
-0.082
0.03571
-0.0431
0.01802
0.00885
0.2193
-0.0576
SQBI
-0.6154
0.06154
-0.0761
0.86667
0.27731
0.03618
0.04762
-0.0152
0.00923
-0.1655
0.23493
TSPC
-0.0088
0.00296
0.11622
-0.1015
0.12
0.02679
-0.0317
-0.0174
-0.1022
0.12036
0.02619
SCPI
0.07586
0.21474
-0.3404
0.25
-0.072
-0.1724
0.33333
0.09375
-0.2
-0.2018
0.45324
SQBI
-0.6755
0.00142
-0.1362
0.80655
0.21719
-0.0239
-0.0125
-0.0753
-0.0509
-0.2257
0.17481
TSPC
-0.0225
-0.0108
0.1025
-0.1152
0.10628
0.01306
-0.0454
-0.0312
-0.1159
0.10664
0.01247
SCPI
0.03637
0.17526
-0.3799
0.21051
-0.1115
-0.2119
0.29385
0.05426
-0.2395
-0.2413
0.41376
Abnormal Return
Periode KLBF KAEF INAF MERK
t-5
0.03112 -0.0303 -0.041 -0.1875
t-4
0.01369 -0.0663 -0.067 0.39585
t-3
-0.0107 0.0306 0.0746 0.09767
t-2
0.00141 0.011 -0.04 0.0361
t-1
0.04575 0.0524 0.0304 -0.887
t0
-0.0103 -0.0296 -0.052 0.06068
t+1
-0.0143 0.0043 0.0366 0.09329
t+2
0.16991 -0.0242 -0.021 0.17819
t+3
-0.1665 0.1096 -0.003 -0.0311
t+4
0.14296 -0.002 0.0276 0.17012
t+5
-0.2031 -0.0556 0.0551 0.07371
Sumber Data : Data Sekunder Diolah, 2016
DVLA
0.14514
-0.2383
-0.0406
0.44608
0.27829
-0.2553
-0.2779
-0.1108
0.07216
0.15905
-0.1779
PYFA
-0.0175
-0.0424
-0.035
0.06085
-0.0913
0.02639
-0.0524
0.0087
-0.0005
0.20998
-0.0669
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Rata-rata Abnormal Return
Periode
t-5
t-4
t-3
t-2
t-1
t0
t+1
t+2
t+3
t+4
t+5
Uji Signifikansi (Uji t)
Periode
t-hitung
t-5
0,88315
t-4
-3,67302
t-3
-0,76761
t-2
2,77541
t-1
2,43586
t0
1,05264
t+1
0,09681
t+2
-0,39617
t+3
2,10574
t+4
3,02687
t+5
-2,54695
Abnormal Return
-0.08458
0.017908
-0.03299
0.157442
-0.03994
-0.0537
0.002833
0.016497
-0.04725
0.038608
0.025171
Keterangan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Signifikan
Signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Signifikan
Tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CURRICULLUM VITAE
Nama
Eugenia Maubere
Tempat dan Tanggal Lahir
Atambua, 21 Juni 1992
Jenis Kelamin
Perempuan
Agama
Katholik
Pekerjaan Orang Tua
Wiraswasta
Alamat Asal
Jalan Gunung Mutis, Kampung Sabu,
Mollo Utara, TTS-NTT
Alamat Terakhir di Yogyakarta
Jalan Gejayan Gg Surya No. 4A
Riwayat Pendidikan :
a. SD
SD Inpres Ajaobtomas, Mollo Utara,
2003
b. SMP
SMP Santo Yoseph, Denpasar-Bali,
2006
c. SLTA
SMA Santo Yoseph, Denpasar-Bali,
2009
Hobby
Travelling, renang, dengar musik
112
Download