PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN

advertisement
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 1, No. 2, Oktober 2014
ISSN 2355-9683
PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI
GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN
Sukilah
SD Negri Pesantunan 04 Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
Abstrak
Salah satu tugas guru yang penting yaitu melakukan penilaian. Penilaian yang dikembangkan saat
ini adalah Model Penilaian Kelas. Namun kenyataan di lapangan, penilaian hasil pembelajaran
masih sangat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan penilaian yang dilakukan guru saat ini
belum menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian hingga penilaian memenuhi
persyaratan yang dihapkan. Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah cara
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian? Untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian tersebut, perlu ada pembinaan yang
terstruktur. Pembinaan terstruktur adalah yang pembinaan dilaksanakan secara terencana dan
berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Pada
penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang. Setiap siklus ada empat tahapan, yaitu
perencana-an, pelaksanaan tindakan, observasi evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini
menunjukkan, bahwa peningkatan kompetensi guru menyusun rubrik penilaian dapat
ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur. Pembinaan terstruktur yang dimaksud dalam
penelitian ini, adalah pembinaan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG). Berdasarkan
hasil observasi dan evaluasi dari setiap siklus, dapat diperoleh hasil bahwa rubrik penilaian yang
disusun oleh guru semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan rerata nilai hasil penyusunan
rubrik penilaian.
© 2014 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Kata Kunci: kompetensi guru, rubrik penilaian, pembinaan terstruktur
PENDAHULUAN
Salah satu tugas yang harus dilakukan guru untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yaitu
melakukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar pe-serta didik bertujuan untuk memantau
proses, kemajuan, perkembangan hasil bel-ajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan
kemampuan yang di-harapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan
ba-lik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembel-ajaran. ( Lampiran
PP No.19, 2005 )
Berdasarkan tujuan tersebut, ternyata penilaian hasil belajar siswa mem-punyai manfaat yang
sangat luas. Kemanfaatannya diuraikan dalam BSNP sebagai berikut : Di antara manfaat penilaian
tersebut ialah : (1) Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan
dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi; (2) Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik selama pembelajaran; (3) Untuk memberikan
umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
16
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 1. No. 2. (2014)
digunakan selama pembel-ajaran; (4) Untuk masukan dalam merancang kegiatan belajar; (5) Untuk
memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan pendidikan ten-tang efektivitas
pendidikan; (6) Untuk memberikan umpan balik bagi peng-ambil kebijakan dalam
mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang di-gunakan ( 2007 ).
Penilaian yang dilakukan guru perlu memperhatikan beberapa prinsip -prinsip. Di antara
prinsip-prinsip penilaian tersebut antara lain validitas, reliabilitas, menyeluruh, berkesinambungan,
obyektif, dan mendidik.
Berpijak dari prinsip-prinsip penilaian di atas, maka penilaian kelas harus obyektif. Penilaian
yang dilakukan guru harus adil bagi semua peserta didik, te-rencana, dan menerapkan kriteria yang
jelas dalam pemberian skor. Oleh karena itu guru perlu menyusun rubrik penilaian.
Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas des-kripsi kriteriakriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria yang jelas tersebut, maka guru makin
cermat dalam memberikan penilaian dan peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria
pencapaian kompetensi dasarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru selama
ini, 96 % guru di SD Negeri Pesantunan 04 Kec.Wanasari Kab.Brebes melakukan pe-nilaian tanpa
instrumen ( rubrik ) yang memadai. Guru-guru tersebut melakukan penilaian hanya aspek penilaian,
itupun jarang sekali. Baru sebagian guru yang melakukan penilaian pembelajaran menggunakan
rubrik penilaian. Biala dibiarkan tanpa ada perbaikan dalam pembinaan terstruktur maka akan
berdampak pada penurunan mutu penilaian. Sehingga sulit menentukan perbaikan terhadap hasil
kemampuan siswa. Oleh karena itu, sangat dipandang perlu adanya penelitian tentang penyusunan
rubrik penilaian secepat mungkin.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan ini berjudul : Pe-ningkatan Kompetensi
Guru Menyusun Rubrik Penilaian Melalui Pembinaan Ter-struktur di SD Negeri Pesantunan 04.
Sedangkan penyu-sunan materi rubrik penilaian difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas IV,V, dan VI sekolah dasar.
Rencana tindakan yang ingin peneliti lakukan mengatasi masalah peningkatan kompetensi
guru dalam penyusunan rubrik penilaian melalui pembinaan terstruktur disepakati bersama dengan
seluruh guru yang ada di sekolah peneliti.
Peningkatan kompetensi guru menyusun rubrik penilaian direncanakan melalui pembinaan
guru secara terstruktur di sekolah. Alasannya karenadi sekolah langsung dapat melakukan pemantauan, pembinaan, pengembangan, monitoring dan evaluasi kompeten-si guru sekolah dasar.
Dalam Paket Pelatihan 4 ( Depdiknas, 2006 : 59 ) dijelaskan pula bahwa, semua rubrik
memiliki skala pemeringkatan, dan pada umumnya terdiri dari em-pat tingkatan. Skala 1 untuk
tingkatan terendah dan skala 4 untuk tingkatan kiner-ja tertinggi. Sebaiknya rubrik tidak
menggunakan skala pemeringkatan lebih dari 6 tingkatan. Skala pemeringkatan yang lebih dari 6
tingkatan akan mempersulit guru dalam membedakan tingkat kinerja dan mempersulit perbedaan
kinerja.
Rubrik penilaian sangat bermanfaat bagi peserta didik dan guru. Manfaat bagi peserta didik
yakni rubrik penilaian mampu memberikan gambaran kele-bihan dan kekurangan yang telah
dilakukan, dan cara meningkatkan kemampuan-nya. Selain itu peserta didik diharapkan mampu
membuat rencana belajar dengan menentukan target yang akan dicapai, dan dapat kesempatan
melakukan asesmen diri. Hal ini akan berakibat peserta didik menjadi pembelajar aktif dan
kompeten-si dasarnya lebih cepat dicapai ( RTI-Usaid, 2005 : ).
Rubrik penilaian juga sangat penting bagi guru, dan orang tua. Melalui rubrik penilaian,
guru segera mengetahui kriteria-kriteria yang lebih rinci dalam pembelajaran, dan orang tua lebih
mengetahui perkembangan anak dengan kriteria yang jelas, sehingga mendorong orang tua lebih
berperan dalam pembelajaran di rumah. ( Depdiknas, 2006 : 10-11 ).
PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK
PENILAIAN
Sukilah
17
Rubrik penilaian terdiri dari dua jenis, yaitu rubrik yang bersifat general dan bersifat
khusus. Rubrik yang bersifat general, dapat digunakan untuk menilai
Pembelajaran secara umum, dan rubrik yang bersifat khusus hanya cocok untuk menilai
kompetensi dasar tertentu saja ( MBE RTI-Usaid, 2006 : 3 )
Rubrik penilaian dibuat dengan memperhatikan hal-hal berikut antara lain ide utama,
tujuan, siapa yang akan membuat, bahasa yang dipakai, dan layout. Ide utama berisi standar
kompetensi atau kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan. Tujuan mencakup
pengetahuan, skill atau pemahaman yang akan dicapai harus diuraikan dengan jelas. Rubrik
penilian dibuat oleh satu orang guru, kelom-pok kerja guru, guru dam siswa. Bahasa yang dipakai
jelas, singkat, mudah dipa-hami, istilah yang sulit harus dijelaskan secepatnya. Sedangkan layout
harus me-narik, tidak kaku, dan fiendly ( MBE RTI-USAID, 2006 )
Pembinaan terstruktur dapat diimplementasikan secara terpadu dalam ke-giatan kelompok
kerja guru. Dalam kegiatan kelompok kerja guru, kepala sekolah se-kolah berkesempatan untuk
memantau, membina guru, dan melakukan evaluasi kompetensi guru. Hal ini sesuai dengan
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 ten-tang Standar Kompetensi Kepala Sekolah, di mana kepala
sekolah sekolah harus memiliki standar kompetensi dalam mengembangkan kompeten-sinya untuk
melakukan evaluasi pembelajaran ( Lamp. Permendiknas 12, 2007).
Pembinaan terstruktur menggunakan teknik One Input Many Output dan Do talk Record adalah
pembinaan menggunakan teknik yang diadobsi dari model pembelajaran kelas rangkap. One Input
Many Output maksudnya bahwa dengan satu masukan akan diperoleh banyak keluaran.
Sedangkan Do talk Record maksudnya mengerjakan, membicarakan dan merekam. Dalam kegiatan
pembinaan ini teknik One Input Many Output digunakan untuk memancing kompetensi guru de-ngan
memberikan satu masukan, dan diharapkan guru mampu menghasilkan ke-luaran yang bervariasi.
Sedangkan teknik Do Talk Record, guru diajak untuk me-ngerjakan tugas, mendiskusikan,
memperbaiki dalam bentuk produk akhir.( Depdiknas, 2007)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1)Bagaimanakah cara melaksanakan pembinaan pembinaan terstruktur dalam menyusun rubrik
penilaian?; 2)Apakah kompetensi Guru dalam menyusun rubrik penilaian dapat ditingkatkan
melalui pembinaan terstruktur?; 3)Seberapa besar peningkatan kompetensi guru dalam menyusun
rubrik penilaian melalui pembinaan terstruktur di SD Negeri Pesantunan 04 Kec.Wanasari
Kab.Brebes?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan yang dilakukan secara mandiri.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus
dilakukan empat kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi / evaluasi dan refleksi.
Model siklus yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang di-kembangkan
menjadi 3 siklus seperti dalam bagan berikut ini.
18
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 1. No. 2. (2014)
Rencana tindakan
Refleksi
Siklus I
Observasi dan evaluasi
Pelaksanaan tindakan
Rencana tindakan ulang
Refleksi
Siklus II
Observasi dan evaluasi
Pelaksanaan tindakan
Rencana tindakan ulang
Refleksi
Siklus III
Observasi dan evaluasi
Pelaksanaan tindakan
Laporan dan rekomendasi
Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan
Pada tahap penyusunan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan
rencana subyek penelitian, alokasi waktu kegiatan, instrumen yang digunakan, format-format,
materi untuk peserta didik dan guru. Materi yang di-rencanakan antara lain, soal untuk peserta
didik, lembar kerja untuk peserta didik, dan materi yang akan dinilai oleh guru. Selain itu
merencanakan teknik yang di-gunakan dalam pembinaan. Teknik yang direncanakan dalam
pembinaan yaitu One input many output dan Do Talk Record. Selanjutnya merencanakan format
observasi dan evaluasi, dan menentukan rancangan ulang hasil refleksi untuk me-nentukan kegiatan
pembinaan pada siklus yang akan datang.
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mengadakan wawancara tentang penilaian pelajaran
guru kelas IV, V, dan VI. Setiap orang guru dipersilakan memilih kompetensi dasar yang sering
mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian. Dari hasil pemilihan kompetensi dasar tersebut
lalu guru mengembangkan rubrik penilaian yang dilaksanakan selama mengajar berlangsung.
Selama pembinaan di sekolah , dilakukan observasi dan eva-luasi untuk memperoleh bahan
penyusunan refleksi. Refleksi dilakukan oleh peneliti sendiri, yang difokuskan pada pengembangan
rubrik penilaian dan peng-gunaan rubrik dalam pembelajaran di kelas. Hasil observasi dicatat
sebagai catat-an bebas atau format khusus. Perolehan guru dalam mengembangkan rubrik peni-laian
diperoleh melalui analisis rubrik penilaian yang dibuat guru dan mencoba menggunakan rubrik yang
dibuat untuk menilai karya peserta didik.
Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa rubrik penilaian yang disusun oleh guru.
Pemeriksaan dilakukan bersama antara guru dengan peneliti. Hasil dis-kusi yang dilakukan guru
selama pembinaan dicatat dan dipa-dukan dengan hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan
pengawas. Hasil ob-servasi dan evaluasi ini dianalisis lebih lanjut untuk bahan refleksi pada kegiatan
yang berikutnya.
PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK
PENILAIAN
Sukilah
19
Obyek penelitian adalah kompetensi guru menyusun rubrik penilaian, khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Lokasi Penelitian di SD Negeri Pesantunan 04
Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 s.d
Desember 2013,
Secara garis besar berikut ini deskripsi kegiatan pada setiap siklus: a)Perencanaan: Kegiatan
pada perencanaan siklus ini, menyiapkan instrumen yang terdiri dari teks hasil belajar peserta didik,
format penilaian untuk menilai karya peserta didik. Berikutnya menyiapkan indikator keberhasilan
menyusun rubrik penilaian, menyiapkan format rubrik penilaian , dan menyiapkan rubrik untuk
menilai hasil penyusunan rubrik penilaian oleh guru. b)Pelaksanaan: Tindakan dalam penelitian ini
berupa pembinaan kepada guru, untuk menyusun rubrik penilaian. Tiap guru yang menjadi subyek
penelitian, menyusun rubrik penilaian, sesuai dengan kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c)Observasi dan evaluasi:Observasi dan evaluasi dalam siklus ini difokuskan pada kegiatan mencermati, menganalisis, dan menilai rubrik penilaian disusun guru. d)Refleksi dilakukan untuk
menganalisis kelebihan dan kelemahan /kekurangan dari rubrik penilaian yang disusun guru.
kelemahan-kelemahan yang ditemukan, dikaji, didiskusikan bersama-sama dan akhirnya digunakan
untuk menyusun rencana tindakan ulang pada siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Nilai Hasil Penyusunan Rubrik Penilaian Pada Siklus I
No
Nama Guru
Perolehan nilai
per aspek
Jumlah
1
2
3
1
Hutomo Widodo,S.Pd,SD
15
44
10
69
2
Nur Uswatun Khasanah
15
45
10
70
3
Risnanto,S.Pd,SD
15
44
10
69
Rata-rata
69,3
Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus I ini masih
rendah yakni : 69,3 dari skor maksimal adalah 100.
Data Nilai Hasil Penyusunan Rubrik Penilaian Pada Siklus II
Perolehan nilai
per aspek
No
Nama Guru
1
2
3
Jumlah
1
Hutomo Widodo,S.Pd.SD
16
45
17
78
2
Nur Uswatun Khasanah
16
46
16
78
3
Risnanto,S.Pd.SD
16
46
15
77
Rerata
20
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 1. No. 2. (2014)
77,6
Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus II ini masih
rendah yakni : 77,6 dari skor maksimal adalah 100.
Data nilai hasil menyusun rubrik penilaian pada Siklus III
No
Perolehan nilai
per aspek
Nama Guru
Jml
Keter
1
2
3
1
Hutomo Widodo,S.pd.SD
18
46
19
83
2
Nur Uswatun Khasanah
18
45
18
81
3
Risnanto,S.Pd.SD
18
18
81
45
Rata-rata
81,6
Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus III cukup baik
yakni : 81,6 dari skor maksimal adalah 100.
Tabel 4.8 Data Rerata Nilai Produk Rubrik Penilaian Siklus I,II, dan III
Jml
Ratarata
Rerata Siklus
No
Nama Guru
I
II
III
1
Hutomo Widodo,S.pd.SD
69
78
85
232
77,3
2
Nur Uswatun Khasanah
70
78
86
234
78,0
3
Risnanto,S.Pd.SD
69
77
86
232
77,3
69,3
77,6
85,6
232,6
77,5
90
80
70
Hutomo Widodo
60
50
Nur Uswatun Khasanah
40
Risnanto
30
20
10
0
Siklus 1
siklus 2
siklus 3
Gambar 1 : Perkembangan Produk Rubrik Penilaian Siklus I,II, dan III
Berdasarkan observasi dan evaluasi awal yang mendahului diadakannya penelitian
tindakan sekolah ini, ditemukan bahwa di sekolah dasar pada umumnya guru belum mengenal
PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK
PENILAIAN
Sukilah
21
rubrik penilaian, apa lagi mampu membuatnya. Penilaian yang dilakukan sangat sederhana, bersifat
holistik, dan kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah dilakukan pendampingan dan bimbingan melalui kegiatan terstruktur di sekolah,
guru memperoleh pengalaman baru dalam menyusun rubrik penilaian dan menggunakannya dalam
pembelajaran di kelas. Pengalaman baru bagi guru tersebut antara lain mengenal aspek / kriteria
penilaian dari kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam bentuk penilaian unjuk
kerja, dan peni-laian produk. Kompetensi dasar yang ditulis rubriknya ini sering diabaikan
penilaiannya karena guru belum memahami teknik penilaiannya.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa melalui pembinaan pengembangan rubrik
penilaian, guru makin memahami tingkatan kriteria penilaian dari penyusunan indikator
pencapaian suatu kompetensi dasar peserta didik yang diajarnya. Dengan demikian guru makin
tahu arah dan jabaran kriteria pencapai-an kompetensi dasar yang diharapkan.
Pelaksanaan tindakan dalam pembinaan guru menyusun rubrik penilaian ada yang cepat
dan lambat. Kegiatan guru dalam siklus ini yang menggunakan teknik satu penilaian untuk
menentukan beberapa kemampuan memiliki keunggulan yakni guru dengan cepat me-nyampaikan
model rubrik penilaian yang pernah dipahami. Namun hasilnya kebanyakan masih belum mengacu
pada ketentuan model penilaian kelas yang sekarang dikembangkan. Aspek / kriteria penilaian
hanya bersumber dari apa yang diketahui oleh guru, belum mengacu pada panduan yang lebih baik
/ baku.
Kelambatan guru dalam menyusun rubrik penilaian terdapat pada menyu-sun deskripsi tiap
tingkatan. Meskipun telah diberi kata kunci untuk pencapaian kriteria maksimal, namun guru masih
kesulitan mendeskripsikan tingkatan di ba-wahnya. Akibatnya deskripsi tingkatan kriteria penilaian
harus diubah dengan menggunakan teknik Do talk Record ( catat) pada siklus II dan III.
Setelah dilakukan pembinaan pada Siklus II dan III yang menggunakan teknik
mengerjakan membicarakan dan merekam nampak perubahan yang signifikan dalam penyusunan
rubrik penilaian pembelajaran di sekolah dasar ini yang mencapai rata-rata 85,6% (sangat baik).
PENUTUP
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dalam
mengembangkan rubrik penilaian dapat dikembangkan melalui pembinaan terstruktur hal tersebut
dapat dibuktikan dari perkembangan kemampuan guru kelas IV,V dan VI di SD Negeri Pesantunan
04 Kec.Wanasari Kab.Brebes dimulai siklus I,II, dan III dengan hasil : siklus I rata-rata 69,3 siklus
II rata-rata 77,6 dan siklus III rata-rata 85,6 dari skor maksimal 100.
Kompetensi guru menyusun rubrik penilaian pada penelitian ini baru pada pembelajaran
Bahasa Indonesia, khususnya kelas IV s.d VI namun dapat dikembangkan untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia dari kelas I s.d III, dan untuk mata pelajaran yang lain.
Diharapkan semua guru mampu menyusun rubrik penilaian, menggunakan, dan menganalisis
hasilnya hingga mampu melakukan refleksi untuk mem-perbaiki sikap profesionalnya dalam
pembelajaran.
Rubrik Penilaian sebaiknya diberikan juga kepada siswa, agar siswa mengetahui batasanbatasan aspek dari indikator pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan yang direncanakan
secara terpadu, dan berkesinambungan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami menyadari bahwa penulisan artikel ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari
beberapa pihak. Untuk itu, dengan ketulusan hati kami menyampaikan terima kasih kepada yang
22
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 1. No. 2. (2014)
terhormat : 1)Bpk. DR.Takhroni, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Brebes. 2)Bpk. Sugeng Rianto, S.Pd, M.Pd selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Wanasari. 3)Bpk. DR. H. Eko Supraptono, M.Pd. selaku pembimbing dari FT UNNES.
4)Ibu Hj.Marfuah, S.Pd.. selaku Pengawas TK/SD Sekbin III UPT Dinas Pendidikan Kecamaan
Wanasari. 5)Bpk/Ibu Guru SD Negeri Pesantunan 04 Kecamatan Wanasari Brebes. 6)Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah ikut membantu demi terselesainya penyusunan
PTS ini.
Akhirnya peneliti menyadari atas segala kekurangannya. Oleh karena itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Mudahmudahan artikel ini ada manfaatnya bagi diri peneliti maupun semua pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP . 2006. Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.
BSNP . 2007. Model Penilaian Kelas SD /MI / SDLB. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan 1 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran
Serta Masyarakat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas.2005. Paket Pelatihan 1 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Penun-jang Untuk Fasilitator. Jakarta :
Depdiknas
Depdiknas . 2007. Paket Pelatihan 2 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Pe-nunjang untuk Fasilitator. Jakarta :
Depdiknas
Depdiknas. 2006. Paket Pelatihan 4 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran
Serta Masyarakat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Sukilah, 2013. Peningkatan Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Melalui Pembinaan Berkelanjutan, di SD
Negeri Pesantunan 04 Kecamatan Wanasari Brebes.Brebes.(tidak dipublikasikan)
PEMBINAAN TERSTRUKTUR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK
PENILAIAN
Sukilah
23
Download