Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 PERANCANGAN “SIPESUT” BERBASIS DATA WAREHOUSE UNTUK BAGIAN KOMERSIL DAN PEMASARAN PT PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA Mohammad Fendra Herinansah* dan Aries Tjahyanto** *PT PLN (Persero) Cabang Samarinda Jl. Gajah Mada No 23 Samarinda email: [email protected] **Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS ABSTRAK Nowadays, company need a tool that can convert data into usable information. That tool must have ability to analyze any important symptoms from collection of data. The answer of that problem is Business Intelligence. Business Intelligence is a process that can extract operational data and collect them into a datawarehouse. In extraction process, transformation can be done by applying formulation, agregation and validation of data. Next, in data warehouse, data is processed with statistical analysis, so the pattern of data can be observe. This summarized and derived result is presented to the end user whose ussually a business decision maker. At every branch in PLN outside Java and Bali, reducing electricity losses and reducing bill arrears are an important issue. Technical losses can’t be avoided, but non technical losses can be reduced in many ways. Non technical losses is affected by meter reading quality, electricity rubbing, and potential customer consumption effectivity. While, bill arrears can be reduced in may ways too, i.e. encourage electricity disconnection for arrears customer, opening a new counter so customer can have many option where to pay their bill etc. This research begin with investigation of the system and procedure that exist in the company (PLN Samarinda). Then, continued by SWOT analysis of the existing system and requirement analysis of the system that will be made. And because the new system (SIPESUT) is datawarehouse based, so planning and designing process of data warehouse must be done. The next step is defining implementation rollout sequence. To ensure management about the importance of data warehouse in this new system, feasibility study and cost benefit analysis also being done. And last but not least is to make recommendation for PLN Cabang Samarinda management to build the new system (SIPESUT). Kata kunci: data warehouse, SWOT Pendahuluan Dalam perkembangan bisnis saat ini, teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya. Alasan dasar penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis adalah untuk mendukung operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dan meningkatkan keuntungan kompetitif. Dalam perusahaan seperti PLN Cabang Samarinda, masalah dalam pengambilan keputusan sering terjadi, karena saat ini belum ada sistem yang mampu memberikan Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 informasi yang mendukung pengambilan keputusan strategis secara menyeluruh, cepat dan akurat. Kesulitan mendapatkan informasi tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kinerja perusahaan. Penyebab lambatnya mendapatkan informasi tersebut karena harus ada pemrosesan data terlebih dahulu dari data historis serta pemrosesan data yang sangat banyak mengakibatkan aplikasi lain menjadi terganggu. Perusahaan memerlukan alat bantu yang mampu mengolah data-data yang dimilikinya menjadi informasi. Alat bantu tersebut harus mampu menterjemahkan berbagi hal dan gejala penting dari sekumpulan data. Salah satu jawabannya adalah Business Intelligence (BI). Secara umum BI merupakan sebuah proses untuk melakukan ektraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selama proses ekstraksi juga dapat dilakukan transformasi dengan menerapkan berbagai formula, agregasi maupun validasi. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Di hampir seluruh unit PLN cabang di luar Jawa Bali yang notabene merugi, masalah penekanan susut jaringan dan penekanan tunggakan merupakan isu yang penting. Untuk PLN cabang Samarinda saja, susut jaringan rata-rata antara 9 persen sampai 11 persen. Susut teknis secara normal adalah 3 sampai 5 persen. Sedangkan sisanya adalah susut non teknis. Susut teknis sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain panjang jaringan listrik, luas penampang (kabel), massa jenis penampang serta yang tak kalah pentingnya adalah beban tenaga listrik yang ditanggung oleh jaringan tersebut. Susut teknis tidak akan dapat dihindari. Namun susut non teknis dapat ditekan dengan berbagai cara. Susut non teknis sangat dipengaruhi besar oleh kualitas pembacaan meter, meter yang dipergunakan, banyaknya pencurian listrik serta efektifitas pemakaian pelanggan potensial. Hal-hal tersebut harus dianalisa secara berkala sehingga bisa menekan susut non teknis semaksimal mungkin. Ini harus dilakukan secara berkala karena trend penggunaan energi listrik tidak menoton (bervariasi) dan kebutuhannya selalu meningkat dari tahun ke tahun, yang kadang tidak sebanding dengan listrik yang bisa disediakan oleh PLN. Untuk tunggakan, PLN Cabang Samarinda berkisar antara 6 sampai 7 Milyar rupiah. Tunggakan sebesar itu sangat besar, jika dibandingkan dengan omzet penjualan listrik PLN Cabang Samarinda 30 Milyar Rupiah per bulan. Tunggakan ini bisa ditekan dengan berbagai cara pula. Caranya bisa dengan menggalakkan pemutusan pelanggan yang menunggak, membuka loket-loket baru sehingga mendekatkan jarak dengan pelanggan dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diimplementasikan sistem informasi penekanan susut dan tunggakan (SIPESUT) yang berbasis data warehouse yang bisa mengumpulkan seluruh data operasional yang ada di rayon-rayon untuk mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen PLN Cabang Samarinda terutama di bidang komersil dan pemasaran. Dengan adanya data warehouse diharapkan manajemen di bidang komersial dan pemasaran dapat mengambil keputusan secara cepat dan berasal dari data yang valid dan akurat berdasarkan fakta-fakta aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman kuantitatif saja. METODOLOGI PENELITIAN Proses penelitian merupakan suatu proses yang terdiri dari tahap-tahap yang saling terkait secara sistematik satu sama lainnya, di mana hasil dari satu tahap akan ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 menjadi masukan bagi tahap berikutnya. Penelitian yang dilakukan pada penulisan tesis ini dibagi menjadi sembilan tahap utama yaitu : 1. Investigasi sistem dan prosedur yang berlaku saat ini 2. Analisa sistem saat ini 3. Analisa kebutuhan 4. Desain Data Warehouse 5. Studi Kelayakan 6. Analisa Biaya Manfaat 7. Rekomendasi HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Sistem Informasi dan Bisnis Proses Dalam menangani jumlah pelanggan yang semakin banyak dan semakin beragam maka dari PLN Cabang Samarinda menggunakan berbagai aplikasi agar dapat membantu kinerja SDM supaya lebih cepat dan tepat dalam melayani pelanggan. Aplikasi eksisting yang sudah digunakan dan akan menjadi sumber dalam penelitian ini ada 4 buah yaitu: SILT (Sistem Informasi Layanan Terpadu) untuk mendukung proses bisnis PLN yaitu TUL I hingga III (mulai dari Perubahan Data Langganan, Pencatatan Meter dan Pencetakan Rekening) dan berbagai hal yang berhubungan dengannya SIP3 (Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan) untuk mendukung proses bisnis PLN yaitu TUL IV hingga VI (mulai dari Pembukuan Pelanggan, Penagihan dan Pengawasan Kredit) Monalisa (Monitoring Gangguan Listrik Samarinda) Digunakan oleh pelayanan gangguan, untuk mencatat waktu gangguan aliran listrik. Kemudian merekap laporan banyak dan lamanya gangguan selama satu bulan (SAIDI dan SAIFI). Automatic Meter Reading (AMR) Untuk melalukan pencatatan meter secara otomatis dari jarak jauh. Sampai saat ini, melayani kurang lebih 120 pelanggan besar (pelanggan dengan daya di atas 23 kVA). Di dalamnya juga terdapat fluktuasi pemakaian pelanggan tersebut per satuan waktu. Keempat aplikasi tersebut akan dicoba untuk diintegrasikan ke data warehouse server sehingga aplikasi-aplikasi di atas yang selama ini terpisah satu sama lain dapat tergabung sehingga pengguna dapat lebih mudah melakukan proses queries, membuat laporan sekaligus dapat melakukan analisa. Analisis SWOT Terhadap Sistem Saat Ini Manajemen memerlukan tool yang bagus untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Jika manajemen hanya mengandalkan sistem saat ini maka akan mengalami beberapa kesulitan karena terdapat kelemahan (weakness) sebagai berikut : 1. Adanya ketergantungan terhadap staf yang mengakibatkan beban pekerjaan terhadap staf tertentu menjadi besar 2. Aplikasi–aplikasi yang ada masih belum terintegrasi dengan baik, karena menggunakan vendor dan database yang berbeda-beda 3. Aplikasi-aplikasi belum semuanya berbasis WEB, sehingga ketergantungan terhadap hardware sangat besar dan membutuhkan bandwith yang besar pula ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 4. Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi masih terbatas untuk laporan harian untuk level supervisor ke bawah sedangkan untuk laporan bulanan ke manajemen masih dilakukan secara manual Karena adanya kelemahan-kelemahan tersebut di atas maka akan timbul ancaman-ancaman (threat) buat perusahaan sebagai berikut : 1. Ketergantungan terhadap staf tertentu akan meningkatkan resiko perusahaan dan beban pekerjaan yang berlebihan bagi staf tertentu 2. Belum terintegrasi dengan baik nya antar apikasi yang ada akan mengakibatkan redundant data akibat sering nya double entry. 3. Karena belum semuanya berbasis web, maka bandwith yang dibutuhkan sangat besar dan akan mempengaruhi kinerja jaringan, sehingga aplikasi menjadi sangat lambat untuk diakses. 4. Pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen tidak akan sesuai dengan yang diharapkan, karena laporan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama untuk dibuat. Disamping kelemahan yang dimiliki dan ancaman yang akan diterima, aplikasi yang saat ini dipakai memeliki beberapa kelebihan sehingga menjadikan kekuatan (strength), antara lain: 1. Aplikasi sudah dapat diakses secara online dalam batasan rayon-rayon yang menjadi objek penelitian, sehingga memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan. 2. Walaupun mempunyai database yang berbeda-beda, data-data yang dihasilkan oleh aplikasi masih dapat diintgerasikan ke dalam satu database warehouse. 3. Alur bisnis tata usaha langganan (TUL) dan alur bisnis distribusi sudah dapat dipahami oleh bagian sistem informasi, sehingga memudahkan untuk pengembangan sistem selanjutnya. 4. PLN sebagai perusahaan monopoli, menjadikan PLN tidak mempedulikan kompetitor. Walupun sistem pentarifan harus tetap menuruti ketetapan pemerintah. Dengan adanya perbedaan (gap) yang cukup besar antara kelemahan dan kelebihan yang dimiliki aplikasi-aplikasi yang ada, maka akan menimbulkan ada peluang (oppurtunity) untuk mengembangkan data warehouse. Peluang-peluang itu antara lain : 1. Dengan adanya pemisahan antara aplikasi OLTP dengan data warehouse, maka akan mengurangi beban sistem OLTP. 2. Utilitas sistem OLTP menjadi lebih optimal karena data yang tersimpan dalam data warehouse dimaanfaatkan secara maksimal menjadi informasi. 3. Adanya evaluasi berkesinambungan terhadap aplikasi yang ada akan menyebabkan siklus pengembangan sistem terus berjalan. 4. Pengoptimalan aplikasi-aplikasi yang ada melalui aplikasi berbasis web, dengan menggunakan data yang ada dalam data warehouse, yang akan memudahkan manajemen untuk mengakses laporan secara cepat dan tepat. Analisis Kebutuhan Sistem Hasil analisa kebutuhan secara umum adalah sebagai berikut : 1. Adanya tools untuk mendukung pengambilan keputusan langsung dari sistem. Data warehouse diharapkan bisa mengintegrasikan dan mengkombinasikan seluruh data yang ada. ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-4 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 2. Kemampuan grafis dan berbasis web sangat diharapkan untuk mempermudah pembacaan laporan dan mempercepat akses. 3. Pemrosesan data untuk keperluan analisis tidak langsung dari sumbernya agar tidak mengganggu kegiatan operasional. 4. Menghilangkan ketergantungan terhadap staf tertentu, karena dengan adanya data warehouse, data sudah sesuai dengan format kebutuhan (data format) dan data yang sudah memenuhi kualitas pendukung keputusan (data quality). Berdasarkan wawancara dan analisis dokumen, kebutuhan data yang diperlukan oleh manajemen PLN dapat dikelompokan sebagai berikut 1. Performansi Bisnis Internal Susut Jaringan (LOSSES) : jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut yang terjadi karena sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran energi Efficiency Drive Program (EDP) : program menggalakkan efisiensi dari berbagai bidang yang ada 2. Performansi Pelayanan Pelanggan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) : indeks durasi jam padam rata-rata per pelanggan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) : indeks frekuensi padam rata-rata per pelanggan Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction = CSF) : program penilaian kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan 3. Performansi Keuangan Umur Piutang (Collection Period = COP) Biaya Pegawai per Kwh Jual Biaya Administrasi per Kwh Jual Secara detail analisa yang dapat dibantu dengan adanya SIPESUT antara lain adalah : 1. Analisa pelanggan yang menunggak Tunggakan oleh pelanggan bisa timbul karena berbagai macam faktor mulai dari faktor pelanggannya sendiri, faktor pelayanan oleh PLN, faktor geografis pelanggan, faktor emosional. Banyak analisa mengenai tunggakan yang bisa dilakukan dengan data yang ada dalam data warehouse SIPESUT nantinya. Solusi penekanan tunggakan dari berbagai macam karakteristik tunggakan pelanggan ini pun bermacam-macam juga. 2. Analisa penekanan susut Susut merupakan elemen penting dalam menunjukkan kinerja PLN Cabang. Susut ideal adalah 3 hingga 5 persen. Sedangkan PLN Cabang Samarinda susut berkisar antara 10 hingga 12 persen. Untuk itu, program penekanan susut sangatlah penting. Adapun metode-metode penekanan susut yang dapat dibantu dengan adanya SIPESUT antara lain adalah : Pemantauan kwh macet pelanggan Pemantauan pemakaian kwh pelanggan di atas batas maksimal Pemantauan pemakaian kwh pelanggan potensial Rekondisi meter-meter yang sudah lebih dari 10 tahun 3. Analisa koreksi rekening listrik Koreksi rekening listrik sangat erat hubungannya dengan susut karena bila terjadi koreksi rekening listrik berarti kwh yang sebelumnya sudah tercetak di dalam rekening akan terkurangi. Ini bisa menyebabkan bertambahnya susut secara teknis. Untuk itu diperlukan metode untuk menekan koreksi rekening listrik hingga menjadi ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 zero correction. Sehingga nilai kwh dari proses pencetakan rekening murni menjadi nilai kwh penjualan tenaga listrik bulan tersebut. 4. Analisa rasio piutang ragu-ragu Piutang ragu-ragu sangat erat hubungannya dengan tunggakan karena bila tunggakan pelanggan yang tak bisa ditagih akan dimasukkan ke dalam piutang raguragu. Ini tentunya akan mengurangi nilai tunggakan pelanggan. Namun perlu ditelaah juga nilai tunggakan yang akan dimasukkan piutang ragu-ragu. Apakah piutang raguragu tersebut dapat dihapus atau tidak. Karena semakin besar nilai rasio piutang raguragu terhadap penjualan listrik akan mempengaruhi penilaian kinerja unit yang bersangkutan. 5. Analisa penggunaan pelanggan besar Penggunaan pelanggan besar (daya di atas 23 kVA) sangat penting sekali dianalisa dalam hubungannya dengan susut dan tunggakan. Karena kontribusi pelanggan besar terhadap pemasukan PLN Cabang Samarinda cukup signifikan. Nilai kwh dan rupiah penjualan nya dibandingkan dengan nilai keseluruhan mencapai 30 % hingga 40 %. Oleh karena itu sekecil apapun perubahan nilainya akan sangat mempengaruhi kontribusinya terhadap pendapatan PLN. Bila nilainya di bawah ratarata akan mengakibatkan susut yang besar. Namun jika nilainya di atas nilai rata-rata, maka berpotensi menyebabkan tunggakan dari pelanggan. 6. Analisa efektifitas pelayanan gangguan (SAIDI dan SAIFI) Efektifitas pelayanan gangguan juga sangat bepengaruh terhadap susut. Bila seorang pelanggan mengalami gangguan tunggal maka secara tidak langsung akan menyebabkan susut karena kwh yang diproduksi tidak tersalurkan seluruhnya ke pelanggan. Untuk itu penanganan gangguan harus diperlakukan secara cepat dan efektif, selain untuk meningkatkan image pelanggan kepada PLN juga dapat menekan susut. Desain Data Warehouse Adapun kebutuhan tabel-tabel fakta dan dimensi untuk deain data warehouse SIPESUT adalah sebagai berikut : Tabel Fakta o Fakta tunggakan pelanggan o Fakta susut o Fakta koreksi rekening listrik o Fakta rasio piutang ragu-ragu o Fakta penggunaan pelanggan besar o Fakta efektifitas pelayanan gangguan Tabel Dimensi o Dimensi Waktu o Dimensi Unit o Dimensi Revenue o Dimensi RBM o Dimensi GolTarif o Dimensi Daya o Dimensi Gangguan o Dimensi Sumber Energi o Dimensi Pelanggan AMR ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Tabel 1. Fungsi tabel-tabel yang digunakan pada SIPESUT No Tabel Fungsi 1 Fakta tunggakan Berisi data tunggakan pelanggan. Dengan Fakta tunggakan pelanggan pelanggan bisa dilihat karakteristik pelanggan yang menunggak dan manajemen dapat memberikan penanganan khusus kepada unit yg bersangkutan. 2 Fakta susut Berisi data susut. Dengan Fakta susut bisa dilihat susut terbesar yang terjadi di unit dan feeder tertentu sehingga manajemen dapat memberikan penanganan khusus untuk melakukan usaha penekanan susut. 3 Fakta koreksi Berisi data koreksi rekening. Dengan fakta koreksi ini bisa dilihat rekening listrik koreksi rekening berdasarkan RBM dan sebab koreksi dalam usaha untuk mengurangi susut non teknis 4 Fakta rasio piutang Berisi data rasio piutang ragu-ragu. Dengan fakta ini bisa ragu-ragu diperhitung bagaimana penanganan terhadap piutang ragu-ragu dalam upaya untuk menekan tunggakan. 5 Fakta penggunaan Berisi data karakteristik penggunaan pelanggan besar. Dengan pelanggan besar fakta ini diharapkan bisa dilihat karakterisitik pemakaian dan indikasi-indikasi ketidaknormalan untuk menghindari susut. 6 Fakta efektifitas Berisi data pelayanan gangguan. Dengan fakta ini bisa dilihat pelayanan gangguan efektifitas pelayanan gangguan oleh Dinas Gangguan sebagai salah satu metode dalam menekan susut. 7 Dimensi Waktu tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan satuan waktu 8 Dimensi Unit tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan unit pelanggan 9 Dimensi Revenue tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan penerimaan 10 Dimensi RBM tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan rute baca meter 11 Dimensi Gol.Tarif tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan golongan tarif 12 Dimensi Daya tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan daya 13 Dimensi Gangguan tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan tipe gangguan 14 Dimensi Sumber tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan sumber Energi energi 15 Dimensi AMR tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan tipe meter AMR Jadi, dalam perancangan SIPESUT berbasis data warehouse ini akan ada minimal 6 tabel fakta yang menjadi pusat dari star schema yang dipergunakan untuk memenuhi 6 analisa yang dibutuhkan oleh manajemen PLN cabang Samarinda. Pada Gambar 1 berikut ini adalah satu satu contoh star schema dari salah satu analisa yang dapat dibuat. Gambar 3. Star Schema Fakta Tunggakan ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-7 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Berdasarkan kebutuhan tabel fakta dan tabel dimensi di atas, maka perlu dibuatkan struktur tabel untuk menampung kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Pada Tabel 2 di bawah ini adalah contoh struktur tabel untuk fakta tunggakan pelanggan. Tabel 2. Tabel Fakta Tunggakan (factTunggakan) Field Kode_Waktu Kode_Unit Kode_GolTarif Kode_RBM Tunggakan Tunggakan_Lalu Selisih Target_Tunggakan Tipe Date Byte Char(3) Char(5) Float Float Float Float KESIMPULAN Penggunaan data warehouse sebagai konsep pembentukan SIPESUT sangat tepat sekali, karena mengumpulkan data-data dari berbagai aplikasi yang ada di PLN Cabang Samarinda (SIP3, SILT, AMR, Monalisa) secara terstruktur dan tepat. Hal ini dikarenakan data-data yang dibutuhkan dalam membantu kinerja penurunan susut dan tunggakan benar-benar didapatkan dari data yang valid dan akurat berdasarkan faktafakta aktual. Secara langsung, performansi bisnis cabang Samarinda khususnya bidang komersil dan pemasaran memang belum terlihat meningkat pesat sejak penggunaan aplikasi SIPESUT berbasis data warehouse. Namun, dengan berjalannya waktu, dari saat perencanaan hingga prototype saat ini, penurunan susut dan tunggakan sudah menuju angka yang menggembirakan bagi manajemen, walaupun belum signifikan. Dari segi susut dari awal tahun hingga laporan ini dibuat telah terjadi penurunan susut dari 12,26 persen menjadi 10,06 persen. Kemudian dari segi tunggakan dari awal tahun hingga laporan ini dibuat juga terjadi penurunan dari 6,7 milyar menjadi 5,4 milyar. Diharapkan dalam masa pengembangan sistem nantinya, penurunan susut dan tunggakan akan semakin jelas terlihat. Hasil dari studi kelayakan yang telah dilakukan akan dijadikan sebagai dasar rekomendasi bagi manajemen. Studi kelayakan stategis menyatakan bahwa sistem yang dibuat mendukung visi dan misi perusahaan karena sistem yang baru akan memberikan data yang akurat dan tepat waktu sehingga manajemen akan mampu melakukan analisis-analisis secara cepat, tepat dan mudah. Studi kelayakan operasional yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang dibuat mampu untuk memenuhi kebutuhan manajemen saat ini dan perkembangan perusahaan dimasa mendatang. Pengguna sistem adalah user yang selama ini telah menggunakan alat bantu berupa komputer dalam melakukan pekerjaannya sehingga penerapan sistem baru yang berbasis komputer dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan pelatihan tentang operasional sistem yang baru. Studi kelayakan teknis proyek desain yang baru menyatakan bahwa proyek memiliki resiko teknis yang kecil. Analisa biaya manfaat yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang baru akan memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan karena penghematanpenghematan yang dapat dilakukan. Cost Benefit Analysis menyatakan bahwa sistem yang baru akan memberikan waktu impas dua triwulan dua bulan atau 8 bulan. Dari ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-8 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 seluruh hasil studi kelayakan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proyek perancangan SIPESUT berbasis data warehouse layak untuk dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Gray, P. 1998. Decision Support in the Data Warehouse. Prentice Hall PTR. New Jersey, USA. Hoffer, Jeffrey A. et al. 1999. Modern System Analysis and Design. Second Edition. Addison Wesley Longman, Inc. New York, USA. Humphries, Mark et al. 1999. DataWarehousing : Architecture and Implementation. Prentice Hall PTR. New Jersey, USA. Husnan, Suad., Suwarsono. 1999. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN. Yogyakarta, Indonesia. Hutabarat, Bernaridho I. 2005. Data Warehousing dengan SQL Server 2005. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta, Indonesia Indrajit, Richardus E. 2004. Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi : Panduan Investasi Pengembangan TI di Perusahaan. Penerbit Andi. Yogyakarta, Indonesia. Marakas, George M. 2003. Decision Support Systems. 2nd Edition. Prentice Hall PTR. New Jersey, USA O’Brien, James A. 2004. Management Information System : Managing Information Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition. Mc. Graw-Hill. New York, USA. PLN (PERSERO), PT. 1995b. Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan Manual (TUL-MAN). Divisi Niaga, PT PLN (PERSERO) Kantor Pusat. Jakarta, Indonesia. Wu., Frederick H. 1984. Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw Hill BookCompany Japan, Tokyo, International Student Edition. Remenyi, Dan., Money, Arthur., Sherwood-Smith, Michael. .2000. The Effective Measurement and Management of IT Cost and Benefits. Second Edition. Butterworth-Heinemann, Oxford. ISBN : 978-979-99735-4-2 C-7-9