sistem pembayaran angsuran kredit pada pt

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
PERANCANGAN “SIPESUT” BERBASIS DATA WAREHOUSE
UNTUK BAGIAN KOMERSIL DAN PEMASARAN
PT PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA
Mohammad Fendra Herinansah* dan Aries Tjahyanto**
*PT PLN (Persero) Cabang Samarinda
Jl. Gajah Mada No 23 Samarinda
email: [email protected]
**Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS
ABSTRAK
Nowadays, company need a tool that can convert data into usable information.
That tool must have ability to analyze any important symptoms from collection of data.
The answer of that problem is Business Intelligence. Business Intelligence is a process
that can extract operational data and collect them into a datawarehouse. In extraction
process, transformation can be done by applying formulation, agregation and
validation of data. Next, in data warehouse, data is processed with statistical analysis,
so the pattern of data can be observe. This summarized and derived result is presented
to the end user whose ussually a business decision maker.
At every branch in PLN outside Java and Bali, reducing electricity losses and
reducing bill arrears are an important issue. Technical losses can’t be avoided, but non
technical losses can be reduced in many ways. Non technical losses is affected by meter
reading quality, electricity rubbing, and potential customer consumption effectivity.
While, bill arrears can be reduced in may ways too, i.e. encourage electricity
disconnection for arrears customer, opening a new counter so customer can have many
option where to pay their bill etc.
This research begin with investigation of the system and procedure that exist
in the company (PLN Samarinda). Then, continued by SWOT analysis of the existing
system and requirement analysis of the system that will be made. And because the new
system (SIPESUT) is datawarehouse based, so planning and designing process of data
warehouse must be done. The next step is defining implementation rollout sequence. To
ensure management about the importance of data warehouse in this new system,
feasibility study and cost benefit analysis also being done. And last but not least is to
make recommendation for PLN Cabang Samarinda management to build the new
system (SIPESUT).
Kata kunci: data warehouse, SWOT
Pendahuluan
Dalam perkembangan bisnis saat ini, teknologi informasi memegang peranan
yang sangat penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya. Alasan
dasar penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis adalah untuk mendukung
operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dan meningkatkan
keuntungan kompetitif.
Dalam perusahaan seperti PLN Cabang Samarinda, masalah dalam pengambilan
keputusan sering terjadi, karena saat ini belum ada sistem yang mampu memberikan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
informasi yang mendukung pengambilan keputusan strategis secara menyeluruh, cepat
dan akurat. Kesulitan mendapatkan informasi tersebut menyebabkan terjadinya
penurunan kinerja perusahaan. Penyebab lambatnya mendapatkan informasi tersebut
karena harus ada pemrosesan data terlebih dahulu dari data historis serta pemrosesan
data yang sangat banyak mengakibatkan aplikasi lain menjadi terganggu.
Perusahaan memerlukan alat bantu yang mampu mengolah data-data yang
dimilikinya menjadi informasi. Alat bantu tersebut harus mampu menterjemahkan
berbagi hal dan gejala penting dari sekumpulan data. Salah satu jawabannya adalah
Business Intelligence (BI). Secara umum BI merupakan sebuah proses untuk melakukan
ektraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data
warehouse. Selama proses ekstraksi juga dapat dilakukan transformasi dengan
menerapkan berbagai formula, agregasi maupun validasi. Selanjutnya data di data
warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik, sehingga didapat berbagai
kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini
disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis.
Di hampir seluruh unit PLN cabang di luar Jawa Bali yang notabene merugi,
masalah penekanan susut jaringan dan penekanan tunggakan merupakan isu yang
penting. Untuk PLN cabang Samarinda saja, susut jaringan rata-rata antara 9 persen
sampai 11 persen. Susut teknis secara normal adalah 3 sampai 5 persen. Sedangkan
sisanya adalah susut non teknis. Susut teknis sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain panjang jaringan listrik, luas penampang (kabel),
massa jenis penampang serta yang tak kalah pentingnya adalah beban tenaga listrik
yang ditanggung oleh jaringan tersebut.
Susut teknis tidak akan dapat dihindari. Namun susut non teknis dapat ditekan
dengan berbagai cara. Susut non teknis sangat dipengaruhi besar oleh kualitas
pembacaan meter, meter yang dipergunakan, banyaknya pencurian listrik serta
efektifitas pemakaian pelanggan potensial. Hal-hal tersebut harus dianalisa secara
berkala sehingga bisa menekan susut non teknis semaksimal mungkin. Ini harus
dilakukan secara berkala karena trend penggunaan energi listrik tidak menoton
(bervariasi) dan kebutuhannya selalu meningkat dari tahun ke tahun, yang kadang tidak
sebanding dengan listrik yang bisa disediakan oleh PLN.
Untuk tunggakan, PLN Cabang Samarinda berkisar antara 6 sampai 7 Milyar
rupiah. Tunggakan sebesar itu sangat besar, jika dibandingkan dengan omzet penjualan
listrik PLN Cabang Samarinda 30 Milyar Rupiah per bulan. Tunggakan ini bisa ditekan
dengan berbagai cara pula. Caranya bisa dengan menggalakkan pemutusan pelanggan
yang menunggak, membuka loket-loket baru sehingga mendekatkan jarak dengan
pelanggan dan lain-lain.
Oleh karena itu perlu diimplementasikan sistem informasi penekanan susut dan
tunggakan (SIPESUT) yang berbasis data warehouse yang bisa mengumpulkan seluruh
data operasional yang ada di rayon-rayon untuk mendukung pengambilan keputusan
oleh manajemen PLN Cabang Samarinda terutama di bidang komersil dan pemasaran.
Dengan adanya data warehouse diharapkan manajemen di bidang komersial dan
pemasaran dapat mengambil keputusan secara cepat dan berasal dari data yang valid
dan akurat berdasarkan fakta-fakta aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan
pengalaman kuantitatif saja.
METODOLOGI PENELITIAN
Proses penelitian merupakan suatu proses yang terdiri dari tahap-tahap yang
saling terkait secara sistematik satu sama lainnya, di mana hasil dari satu tahap akan
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
menjadi masukan bagi tahap berikutnya. Penelitian yang dilakukan pada penulisan tesis
ini dibagi menjadi sembilan tahap utama yaitu :
1. Investigasi sistem dan prosedur yang berlaku saat ini
2. Analisa sistem saat ini
3. Analisa kebutuhan
4. Desain Data Warehouse
5. Studi Kelayakan
6. Analisa Biaya Manfaat
7. Rekomendasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Sistem Informasi dan Bisnis Proses
Dalam menangani jumlah pelanggan yang semakin banyak dan semakin
beragam maka dari PLN Cabang Samarinda menggunakan berbagai aplikasi agar dapat
membantu kinerja SDM supaya lebih cepat dan tepat dalam melayani pelanggan.
Aplikasi eksisting yang sudah digunakan dan akan menjadi sumber dalam penelitian ini
ada 4 buah yaitu:
 SILT (Sistem Informasi Layanan Terpadu)
untuk mendukung proses bisnis PLN yaitu TUL I hingga III (mulai dari Perubahan
Data Langganan, Pencatatan Meter dan Pencetakan Rekening) dan berbagai hal
yang berhubungan dengannya
 SIP3 (Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan)
untuk mendukung proses bisnis PLN yaitu TUL IV hingga VI (mulai dari
Pembukuan Pelanggan, Penagihan dan Pengawasan Kredit)
 Monalisa (Monitoring Gangguan Listrik Samarinda)
Digunakan oleh pelayanan gangguan, untuk mencatat waktu gangguan aliran listrik.
Kemudian merekap laporan banyak dan lamanya gangguan selama satu bulan
(SAIDI dan SAIFI).
 Automatic Meter Reading (AMR)
Untuk melalukan pencatatan meter secara otomatis dari jarak jauh. Sampai saat ini,
melayani kurang lebih 120 pelanggan besar (pelanggan dengan daya di atas 23
kVA). Di dalamnya juga terdapat fluktuasi pemakaian pelanggan tersebut per satuan
waktu.
Keempat aplikasi tersebut akan dicoba untuk diintegrasikan ke data warehouse
server sehingga aplikasi-aplikasi di atas yang selama ini terpisah satu sama lain dapat
tergabung sehingga pengguna dapat lebih mudah melakukan proses queries, membuat
laporan sekaligus dapat melakukan analisa.
Analisis SWOT Terhadap Sistem Saat Ini
Manajemen memerlukan tool yang bagus untuk mendukung dalam pengambilan
keputusan. Jika manajemen hanya mengandalkan sistem saat ini maka akan mengalami
beberapa kesulitan karena terdapat kelemahan (weakness) sebagai berikut :
1. Adanya ketergantungan terhadap staf yang mengakibatkan beban pekerjaan
terhadap staf tertentu menjadi besar
2. Aplikasi–aplikasi yang ada masih belum terintegrasi dengan baik, karena
menggunakan vendor dan database yang berbeda-beda
3. Aplikasi-aplikasi belum semuanya berbasis WEB, sehingga ketergantungan
terhadap hardware sangat besar dan membutuhkan bandwith yang besar pula
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
4.
Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi masih terbatas untuk laporan harian untuk
level supervisor ke bawah sedangkan untuk laporan bulanan ke manajemen masih
dilakukan secara manual
Karena adanya kelemahan-kelemahan tersebut di atas maka akan timbul
ancaman-ancaman (threat) buat perusahaan sebagai berikut :
1. Ketergantungan terhadap staf tertentu akan meningkatkan resiko perusahaan dan
beban pekerjaan yang berlebihan bagi staf tertentu
2. Belum terintegrasi dengan baik nya antar apikasi yang ada akan mengakibatkan
redundant data akibat sering nya double entry.
3. Karena belum semuanya berbasis web, maka bandwith yang dibutuhkan sangat
besar dan akan mempengaruhi kinerja jaringan, sehingga aplikasi menjadi sangat
lambat untuk diakses.
4. Pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen tidak akan sesuai
dengan yang diharapkan, karena laporan yang dihasilkan membutuhkan waktu
yang lama untuk dibuat.
Disamping kelemahan yang dimiliki dan ancaman yang akan diterima, aplikasi
yang saat ini dipakai memeliki beberapa kelebihan sehingga menjadikan kekuatan
(strength), antara lain:
1. Aplikasi sudah dapat diakses secara online dalam batasan rayon-rayon yang
menjadi objek penelitian, sehingga memudahkan pencarian informasi yang
dibutuhkan.
2. Walaupun mempunyai database yang berbeda-beda, data-data yang dihasilkan
oleh aplikasi masih dapat diintgerasikan ke dalam satu database warehouse.
3. Alur bisnis tata usaha langganan (TUL) dan alur bisnis distribusi sudah dapat
dipahami oleh bagian sistem informasi, sehingga memudahkan untuk
pengembangan sistem selanjutnya.
4. PLN sebagai perusahaan monopoli, menjadikan PLN tidak mempedulikan
kompetitor. Walupun sistem pentarifan harus tetap menuruti ketetapan
pemerintah.
Dengan adanya perbedaan (gap) yang cukup besar antara kelemahan dan
kelebihan yang dimiliki aplikasi-aplikasi yang ada, maka akan menimbulkan ada
peluang (oppurtunity) untuk mengembangkan data warehouse. Peluang-peluang itu
antara lain :
1. Dengan adanya pemisahan antara aplikasi OLTP dengan data warehouse, maka
akan mengurangi beban sistem OLTP.
2. Utilitas sistem OLTP menjadi lebih optimal karena data yang tersimpan dalam
data warehouse dimaanfaatkan secara maksimal menjadi informasi.
3. Adanya evaluasi berkesinambungan terhadap aplikasi yang ada akan
menyebabkan siklus pengembangan sistem terus berjalan.
4. Pengoptimalan aplikasi-aplikasi yang ada melalui aplikasi berbasis web, dengan
menggunakan data yang ada dalam data warehouse, yang akan memudahkan
manajemen untuk mengakses laporan secara cepat dan tepat.
Analisis Kebutuhan Sistem
Hasil analisa kebutuhan secara umum adalah sebagai berikut :
1. Adanya tools untuk mendukung pengambilan keputusan langsung dari sistem.
Data warehouse diharapkan bisa mengintegrasikan dan mengkombinasikan
seluruh data yang ada.
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
2. Kemampuan grafis dan berbasis web sangat diharapkan untuk mempermudah
pembacaan laporan dan mempercepat akses.
3. Pemrosesan data untuk keperluan analisis tidak langsung dari sumbernya agar
tidak mengganggu kegiatan operasional.
4. Menghilangkan ketergantungan terhadap staf tertentu, karena dengan adanya data
warehouse, data sudah sesuai dengan format kebutuhan (data format) dan data
yang sudah memenuhi kualitas pendukung keputusan (data quality).
Berdasarkan wawancara dan analisis dokumen, kebutuhan data yang diperlukan
oleh manajemen PLN dapat dikelompokan sebagai berikut
1. Performansi Bisnis Internal
 Susut Jaringan (LOSSES) : jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut
yang terjadi karena sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan
dan penyaluran energi
 Efficiency Drive Program (EDP) : program menggalakkan efisiensi dari
berbagai bidang yang ada
2. Performansi Pelayanan Pelanggan
 System Average Interruption Duration Index (SAIDI) : indeks durasi jam
padam rata-rata per pelanggan
 System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) : indeks frekuensi
padam rata-rata per pelanggan
 Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction = CSF) : program penilaian
kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan
3. Performansi Keuangan
 Umur Piutang (Collection Period = COP)
 Biaya Pegawai per Kwh Jual
 Biaya Administrasi per Kwh Jual
Secara detail analisa yang dapat dibantu dengan adanya SIPESUT antara lain adalah :
1. Analisa pelanggan yang menunggak
Tunggakan oleh pelanggan bisa timbul karena berbagai macam faktor mulai dari
faktor pelanggannya sendiri, faktor pelayanan oleh PLN, faktor geografis pelanggan,
faktor emosional. Banyak analisa mengenai tunggakan yang bisa dilakukan dengan data
yang ada dalam data warehouse SIPESUT nantinya. Solusi penekanan tunggakan dari
berbagai macam karakteristik tunggakan pelanggan ini pun bermacam-macam juga.
2. Analisa penekanan susut
Susut merupakan elemen penting dalam menunjukkan kinerja PLN Cabang.
Susut ideal adalah 3 hingga 5 persen. Sedangkan PLN Cabang Samarinda susut berkisar
antara 10 hingga 12 persen. Untuk itu, program penekanan susut sangatlah penting.
Adapun metode-metode penekanan susut yang dapat dibantu dengan adanya SIPESUT
antara lain adalah :
 Pemantauan kwh macet pelanggan
 Pemantauan pemakaian kwh pelanggan di atas batas maksimal
 Pemantauan pemakaian kwh pelanggan potensial
 Rekondisi meter-meter yang sudah lebih dari 10 tahun
3. Analisa koreksi rekening listrik
Koreksi rekening listrik sangat erat hubungannya dengan susut karena bila
terjadi koreksi rekening listrik berarti kwh yang sebelumnya sudah tercetak di dalam
rekening akan terkurangi. Ini bisa menyebabkan bertambahnya susut secara teknis.
Untuk itu diperlukan metode untuk menekan koreksi rekening listrik hingga menjadi
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
zero correction. Sehingga nilai kwh dari proses pencetakan rekening murni menjadi
nilai kwh penjualan tenaga listrik bulan tersebut.
4. Analisa rasio piutang ragu-ragu
Piutang ragu-ragu sangat erat hubungannya dengan tunggakan karena bila
tunggakan pelanggan yang tak bisa ditagih akan dimasukkan ke dalam piutang raguragu. Ini tentunya akan mengurangi nilai tunggakan pelanggan. Namun perlu ditelaah
juga nilai tunggakan yang akan dimasukkan piutang ragu-ragu. Apakah piutang raguragu tersebut dapat dihapus atau tidak. Karena semakin besar nilai rasio piutang raguragu terhadap penjualan listrik akan mempengaruhi penilaian kinerja unit yang
bersangkutan.
5. Analisa penggunaan pelanggan besar
Penggunaan pelanggan besar (daya di atas 23 kVA) sangat penting sekali
dianalisa dalam hubungannya dengan susut dan tunggakan. Karena kontribusi
pelanggan besar terhadap pemasukan PLN Cabang Samarinda cukup signifikan. Nilai
kwh dan rupiah penjualan nya dibandingkan dengan nilai keseluruhan mencapai 30 %
hingga 40 %. Oleh karena itu sekecil apapun perubahan nilainya akan sangat
mempengaruhi kontribusinya terhadap pendapatan PLN. Bila nilainya di bawah ratarata akan mengakibatkan susut yang besar. Namun jika nilainya di atas nilai rata-rata,
maka berpotensi menyebabkan tunggakan dari pelanggan.
6. Analisa efektifitas pelayanan gangguan (SAIDI dan SAIFI)
Efektifitas pelayanan gangguan juga sangat bepengaruh terhadap susut. Bila
seorang pelanggan mengalami gangguan tunggal maka secara tidak langsung akan
menyebabkan susut karena kwh yang diproduksi tidak tersalurkan seluruhnya ke
pelanggan. Untuk itu penanganan gangguan harus diperlakukan secara cepat dan efektif,
selain untuk meningkatkan image pelanggan kepada PLN juga dapat menekan susut.
Desain Data Warehouse
Adapun kebutuhan tabel-tabel fakta dan dimensi untuk deain data warehouse
SIPESUT adalah sebagai berikut :
 Tabel Fakta
o Fakta tunggakan pelanggan
o Fakta susut
o Fakta koreksi rekening listrik
o Fakta rasio piutang ragu-ragu
o Fakta penggunaan pelanggan besar
o Fakta efektifitas pelayanan gangguan
 Tabel Dimensi
o Dimensi Waktu
o Dimensi Unit
o Dimensi Revenue
o Dimensi RBM
o Dimensi GolTarif
o Dimensi Daya
o Dimensi Gangguan
o Dimensi Sumber Energi
o Dimensi Pelanggan AMR
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Tabel 1. Fungsi tabel-tabel yang digunakan pada SIPESUT
No
Tabel
Fungsi
1
Fakta tunggakan
Berisi data tunggakan pelanggan. Dengan Fakta tunggakan
pelanggan
pelanggan bisa dilihat karakteristik pelanggan yang menunggak
dan manajemen dapat memberikan penanganan khusus kepada
unit yg bersangkutan.
2
Fakta susut
Berisi data susut. Dengan Fakta susut bisa dilihat susut terbesar
yang terjadi di unit dan feeder tertentu sehingga manajemen dapat
memberikan penanganan khusus untuk melakukan usaha
penekanan susut.
3
Fakta koreksi
Berisi data koreksi rekening. Dengan fakta koreksi ini bisa dilihat
rekening listrik
koreksi rekening berdasarkan RBM dan sebab koreksi dalam
usaha untuk mengurangi susut non teknis
4
Fakta rasio piutang
Berisi data rasio piutang ragu-ragu. Dengan fakta ini bisa
ragu-ragu
diperhitung bagaimana penanganan terhadap piutang ragu-ragu
dalam upaya untuk menekan tunggakan.
5
Fakta penggunaan
Berisi data karakteristik penggunaan pelanggan besar. Dengan
pelanggan besar
fakta ini diharapkan bisa dilihat karakterisitik pemakaian dan
indikasi-indikasi ketidaknormalan untuk menghindari susut.
6
Fakta efektifitas
Berisi data pelayanan gangguan. Dengan fakta ini bisa dilihat
pelayanan gangguan efektifitas pelayanan gangguan oleh Dinas Gangguan sebagai
salah satu metode dalam menekan susut.
7
Dimensi Waktu
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan satuan
waktu
8
Dimensi Unit
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan unit
pelanggan
9
Dimensi Revenue
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan
penerimaan
10 Dimensi RBM
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan rute baca
meter
11 Dimensi Gol.Tarif
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan golongan
tarif
12 Dimensi Daya
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan daya
13 Dimensi Gangguan
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan tipe
gangguan
14 Dimensi Sumber
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan sumber
Energi
energi
15 Dimensi AMR
tabel referensi untuk melakukan query data berdasarkan tipe meter
AMR
Jadi, dalam perancangan SIPESUT berbasis data warehouse ini akan ada
minimal 6 tabel fakta yang menjadi pusat dari star schema yang dipergunakan untuk
memenuhi 6 analisa yang dibutuhkan oleh manajemen PLN cabang Samarinda. Pada
Gambar 1 berikut ini adalah satu satu contoh star schema dari salah satu analisa yang
dapat dibuat.
Gambar 3. Star Schema Fakta Tunggakan
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Berdasarkan kebutuhan tabel fakta dan tabel dimensi di atas, maka perlu
dibuatkan struktur tabel untuk menampung kebutuhan informasi yang diinginkan oleh
manajemen. Pada Tabel 2 di bawah ini adalah contoh struktur tabel untuk fakta
tunggakan pelanggan.
Tabel 2. Tabel Fakta Tunggakan (factTunggakan)
Field
Kode_Waktu
Kode_Unit
Kode_GolTarif
Kode_RBM
Tunggakan
Tunggakan_Lalu
Selisih
Target_Tunggakan
Tipe
Date
Byte
Char(3)
Char(5)
Float
Float
Float
Float
KESIMPULAN
Penggunaan data warehouse sebagai konsep pembentukan SIPESUT sangat
tepat sekali, karena mengumpulkan data-data dari berbagai aplikasi yang ada di PLN
Cabang Samarinda (SIP3, SILT, AMR, Monalisa) secara terstruktur dan tepat. Hal ini
dikarenakan data-data yang dibutuhkan dalam membantu kinerja penurunan susut dan
tunggakan benar-benar didapatkan dari data yang valid dan akurat berdasarkan faktafakta aktual.
Secara langsung, performansi bisnis cabang Samarinda khususnya bidang
komersil dan pemasaran memang belum terlihat meningkat pesat sejak penggunaan
aplikasi SIPESUT berbasis data warehouse. Namun, dengan berjalannya waktu, dari
saat perencanaan hingga prototype saat ini, penurunan susut dan tunggakan sudah
menuju angka yang menggembirakan bagi manajemen, walaupun belum signifikan.
Dari segi susut dari awal tahun hingga laporan ini dibuat telah terjadi penurunan susut
dari 12,26 persen menjadi 10,06 persen. Kemudian dari segi tunggakan dari awal tahun
hingga laporan ini dibuat juga terjadi penurunan dari 6,7 milyar menjadi 5,4 milyar.
Diharapkan dalam masa pengembangan sistem nantinya, penurunan susut dan
tunggakan akan semakin jelas terlihat.
Hasil dari studi kelayakan yang telah dilakukan akan dijadikan sebagai dasar
rekomendasi bagi manajemen. Studi kelayakan stategis menyatakan bahwa sistem yang
dibuat mendukung visi dan misi perusahaan karena sistem yang baru akan memberikan
data yang akurat dan tepat waktu sehingga manajemen akan mampu melakukan
analisis-analisis secara cepat, tepat dan mudah.
Studi kelayakan operasional yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem
yang dibuat mampu untuk memenuhi kebutuhan manajemen saat ini dan perkembangan
perusahaan dimasa mendatang. Pengguna sistem adalah user yang selama ini telah
menggunakan alat bantu berupa komputer dalam melakukan pekerjaannya sehingga
penerapan sistem baru yang berbasis komputer dapat dilakukan secara langsung dengan
melakukan pelatihan tentang operasional sistem yang baru. Studi kelayakan teknis
proyek desain yang baru menyatakan bahwa proyek memiliki resiko teknis yang kecil.
Analisa biaya manfaat yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang baru
akan memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan karena penghematanpenghematan yang dapat dilakukan. Cost Benefit Analysis menyatakan bahwa sistem
yang baru akan memberikan waktu impas dua triwulan dua bulan atau 8 bulan. Dari
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
seluruh hasil studi kelayakan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
proyek perancangan SIPESUT berbasis data warehouse layak untuk dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Gray, P. 1998. Decision Support in the Data Warehouse. Prentice Hall PTR. New
Jersey, USA.
Hoffer, Jeffrey A. et al. 1999. Modern System Analysis and Design. Second Edition.
Addison Wesley Longman, Inc. New York, USA.
Humphries, Mark et al. 1999. DataWarehousing : Architecture and Implementation.
Prentice Hall PTR. New Jersey, USA.
Husnan, Suad., Suwarsono. 1999. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan
Percetakan (UPP) AMP YKPN. Yogyakarta, Indonesia.
Hutabarat, Bernaridho I. 2005. Data Warehousing dengan SQL Server 2005. Penerbit
PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta, Indonesia
Indrajit, Richardus E. 2004. Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi :
Panduan Investasi Pengembangan TI di Perusahaan. Penerbit Andi. Yogyakarta,
Indonesia.
Marakas, George M. 2003. Decision Support Systems. 2nd Edition. Prentice Hall PTR.
New Jersey, USA
O’Brien, James A. 2004. Management Information System : Managing Information
Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition. Mc. Graw-Hill. New
York, USA.
PLN (PERSERO), PT. 1995b. Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan Manual
(TUL-MAN). Divisi Niaga, PT PLN (PERSERO) Kantor Pusat. Jakarta,
Indonesia.
Wu., Frederick H. 1984. Accounting Information Systems, Theory and Practice,
McGraw Hill BookCompany Japan, Tokyo, International Student Edition.
Remenyi, Dan., Money, Arthur., Sherwood-Smith, Michael. .2000. The Effective
Measurement and Management of IT Cost and Benefits. Second Edition.
Butterworth-Heinemann, Oxford.
ISBN : 978-979-99735-4-2
C-7-9
Download