1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG

advertisement
1
BAB I
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
1.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada awal masa kelistrikan dimulai dari pada masa penjajahan Kolonial Belanda pada
tahun 1894. Di zaman tersebut perusahaan milik kerajaan hindia belanda, Seperti
pabrik teh, kopi, gula dan perkebunan telah menggunakan mesin – mesin pembangkit
listrik dengan kapasitas yang kecil. Pada tanggal 13 November 1890, Gubernur
Jenderal Hindia Belanda mengeluarkan ordonansi (staablat No. 190/1890) untuk
mendirikan perusahaan listrik negara serta untuk melayani kebutuhan listrik
Masyarakat Umum.
Perusahaan Listrik yang pertama kali berdiri adalah NV. Setelah itu muncul
perusahaan
listrik
lainnya,
seperti
GEBEO
(Gouvernementsbedrijven
electriciteisbederjif Bandung en Omstreken) dan NEWEN. Pada tahun 1927
dibentuknya perusahaan listrik di Hindia Belanda untuk pertama kalinya oleh
Pemerintah Kerajaan Hindia Belanda yang diberi nama S’lands Waterkrachi
Bedrijven (LWB). Daerah operasinya meliputi pusat – pusat pembangkitan listrik
seperti PLTA Giringan di Madiun, PLTU Gambir di Jakarta dan lain – lain.
Ketika perang dunia II, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang
sehingga Perusahaan Listrik yang ada diambil alih oleh pemerintah Jepang dan
kemudian digabung menjadi satu badan yang diberi nama “Java Dengki Jiyosha”.
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan listrik dan gas dikuasai oleh negara yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
kemudian diberi nama ”Jawatan”. Kemudian Jawatan Listrik dan gas dimasukan ke
dalam DPU (Departemen Pekerjaan Umum). Pada tahun 1952, Jawatan Membawahi
dua buah Perusahaan yaitu:
1.
Perusahaan Negara untuk Pembangkitan Tenaga Listrik (PENUPETEL)
2.
Perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik (PENUDIPETEL)
Kemudian tanggal 5 Oktober 1953 dikeluarkan Dekrit Presiden No. 163 untuk
Menasionalisasikan semua perusahaan listrik dan gas swasta pada tanggal 23
September 1958. Berdasarkan SK Menteri PUT No. 25/45/17 nama Jawatan dirubah
menjadi PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang dipimpin oleh Dewan Direktur dan
PLN sendiri mempunyai tujuan “Ikut Serta Membangun Ekonomi dan Ketahanan
Nasional Sesuai dengan Kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Perusahaan Tenaga
Listrik dengan maksud mempertinggi derajat masyarakat Indonesia”.
PLTA Bengkok merupakan PLTA kedua yang didirikan Pemerintah Kerajaan
Hindia Belanda di Indonesia, setelah PLTA Plengan. PLTA Bengkok didirikan tahun
1923 dengan nama awal “Centrale Bengkok”. Dikawasan Dago Atas/ Dago Utara
dengan jumlah Generator sebanyak tiga buah yang masing- masing berkapasitas 1500
kVA. Tiga unit Turbin Penggerak generator tersebut memanfaatkan head dari sungai
Cikapundung dengan Ketinggian head maksimal 104 m.
Pada awal pembangunan PLTA Bengkok ini bertujuan untuk memasok
kebutuhan listrik di daerah Bandung Utara. Namun, Pada Saat ini energi listrik yang
dihasilkan dapat disalurkan ke daerah lain di Bandung dengan bantuan Sistem
Interkoneksi antara Pembangkit yang ada. Setelah Kemerdekaan RI, PLTA Bengkok
dimasukkan kedalam wilayah sektor Priangan. Tetapi, sejak tanggal 1 April 1994
bersamaan dengan beroperasinya PLTA Kracak di Kab. Bogor dan PLTA Ubrug di
Kab. Sukabumi, PLTA Bengkok di alih Operasionalkan. Sehingga, berada di bawah
koordinasi Unit Pembangkitan Saguling.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
(a)
(b)
Gambar 1.1 PLTA Bengkok (a) Gedung Kantor (b) Power House
(Sumber : Dokemtasi Pribadi, 2016)
Unit Pembangkitan (UP) Saguling terletak di area pegunungan bagian hulu
sungai Citarum, Rajamandala Jawa Barat. UP Saguling membawahi 8 Sub Unit yang
tersebar di Wilayah Jawa Barat. Sub - sub Unit Tersebut adalah PLTA Saguling
dengan Kapasitas Pembangkitan 700 MW, PLTA Dago Bengkok (3,85 MW) yang
terletak di Bandung Utara, PLTA Plengan (6,8 MW), PLTA Lamajan (19,5 MW),
PLTA Cikalong (19,2 MW) terletak di Bandung Selatan, PLTA Parakan Kondang (9,9
MW) di Kab. Sumedang, PLTA Ubrug (19,3 MW) di Pelabuhan Ratu Sukabumi, dan
PLTA Kracak (18,9 MW) di barat Kota Bogor. Dengan Keseluruhan Total Produksi
Pembangkitan Listrik sebesar 797,45 MW dari Total Keseluruhan Produksi
Pembangkitan Listrik PT. Indonesia Power yang sebesar 8470 MW.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Tabel 1.1 Data Sub Unit PT. Indonesia Power UP Saguling
Unit Pembangkit
Daya Terpasang
Merk Mesin Turbin
Tahun Beroperasi
175 MW
Toshiba
1985
Bengkok 1,2 dan 3
1,05 MW
Escher Wyss
1923
Dago (Bengkok) 4
0,7 MW
Gebr – Stork
1923
Plengan 1,2 dan 3
1,08 MW
Escher Wyss
1922
Plengan 4
2,02 MW
B. Meier
1962
Plengan 5
1,61 MW
Escher Wyss
1930
Lamajan 1 dan 4
6,52 MW
Gebr – Sork
1925
Lamajan 3
6,52 MW
Gebr – Sork
1934
Cikalong 1,2 dan 3
6,40 MW
Neyrpic Alsthom
1961
Parakan Kondan 1
2,49 MW
Escher Wyss
1955
2,46 MW
James Leffel
1955
Kracak 1 dan 2
6,30 MW
Gebr – Sork
1927
Kracak 3
6,30 MW
Gebr – Sork
1958
Ubrug 1 dan 2
5,94 MW
Gebr – Sork
1924
Ubrug 3
6,48 MW
Gebr – Sork
1950
Saguling 1,2,3 dan
per Unit
4
dan 2
Parakan Kondang
3 dan 4
(Sumber: Arsip PLTA Bengok, 2016)
1.1.2 Nama Perusahan
PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling Sub Unit PLTA Bengkok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
1.1.3 Logo Perusahaan
Gambar 1.2 Logo PT. Indonesia Power
(Sumber: Arsip PLTA Bengkok, 2016)
1.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Indonesia Power Memiliki Visi dan Misi yang dijadikan sebagai landasan
Perusahan tersebut dalam Merumuskan kebijakan – kebijakan yang menyangkut
kelangsungan hidup Perusahaan.
Visi Perusahaan PT. Indonesia Power adalah menjadi perusahaan energi
terpercaya yang tumbuh berkelanjutan.
Misi Perusahaan PT. Indonesia Power adalah menyelenggarakan bisnis
pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
1.1.5 Lokasi Perusahaan
Kegiatan kerja praktik dilakasanakan di perusahan PT. Indonesia Power Unit
Pembangkitan Saguling Sub Unit PLTA Bengkok. PT. Indonesia Power Unit
Pembangkitan Saguling yang menaungi PLTA Bengkok berlokasi di Komplek PLN
Cioray, Tromol Pos No.7 Rajamandala, Kab. Bandung 40554 kode pos: 40754, Telp:
022-6903497, 6903489. Fax: 022-6903613.
Sedangkan untuk tempat Pelaksanaan kerja praktik itu sendiri ditempatkan di
PLTA Bengkok yang berlokasi di alamat Desa Ciburial Kec. Cimenyan Kab.
Bandung. Telp: (62-22) 2501095.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.2 BIDANG USAHA PERUSAHAAN
PT. Indonesia Power (IP) adalah sebuah anak perusahaan PLN yang menjalankan
usaha komersil pada bidang pembangkitan tenaga listik. Cikal bakal perusahaan ini
adalah PT Pembangkitan Tenaga Listik Jawa – Bali I (PLN PJB I), yang didirikan
pada tanggal 3 oktober 1995 sebagai anak perusahaan PLN, dimana pada tanggal
tersebut statusnya berubah dari perum menjadi persero. Pada tanggal 3 oktober 2000,
PJB I berubah nama menjadi PT Indonesia Power. PT. Indonesia Power mengelola 8
Unit Pembangkitan (UP) antara lain UP Priok, UP Suralaya, UP Saguling, UP
Kamojang, UP Mrica, UP Semarang, UP Perak-Grati dan UP Bali.
Bisnis Utama PT. Indonesia Power (IP) adalah pengoperasian pembangkit
listrik di Jawa dan Bali yang tersebar di 8 lokasi. Unit usaha pembangkitan IP diberi
nama Unit Pembangkitan (UP). Salah satunya adalah UP Saguling yang
mengoperasikan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Saguling dengan Daya (4 x
175 MW).
1.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Dalam menghasilkan energi listrik sebuah PLTA harus mempunyai sumber daya yang
memadai dan struktur organisasi yang bertugas untuk mengatur dan mengoperasikan
mesin yang ada agar kebutuhan listrik dapat terpenuhi. Pada PLTA bengkok struktur
organisasi di pimpin/kepalai oleh Supervisior Senior yang membawahi langsung
Supervisior Operasi dan Pemeliharaan. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
Supervisor Senior akan dibantu oleh Pelaksana Administrasi Umum dalam
menjalankan tugas – tugasnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Gambar 1.3 Struktur Organisasi PLTA Bengkok
(Sumber: Arsip PLTA Bengkok, 2016)
1.3.1 Komponen Struktur Organisasi
a. Supervisior Senior
Tugas dari Supervisior Senior adalah untuk mengawasi seluruh seksi/jajara yang ada
dibawahnya, menerima laporan hasil kerja seksi/ jajaran, memberikan arahan,
bimbingan dan pembinaan kepada seluruh anggotanya dan melaporkan hasil
pengawasan.
b. Pelaksana Senior Administrasi Umum
Pelaksana Senior Administrasi Umum mempunyai Tugas dan Tanggungjawab dalam
mengatur Inventaris, Pembukuan dan Perihal Surat – Menyurat serta membuat laporan
persediaan gudan.
c. Supervisior Operasi dan Pe meliharaan
Supervisior Operasi dan Pemeliharaan mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab yang
mencangkup seluruh proses pembangkitan PLTA Bengkok, antara lain dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
pemanfaatan air kolam tando harian, pembangkit tegangan, perawatan dan memeriksa
laporan hasil produksi daya yang dihasilkan.
Dengan berdasarkan hasil laporan yang diperoleh dari Operator Pelaksana
yang dilaporkan ke Supervisior Operasi dan Pemeliharaan maka Supervisior Operasi
dan Pemeliharaan dapat menentukan baik atau tidaknya Sistem Pembangkitan dari
Ketiga Unit yang beroperasi. Bila terjadi ganguan, kerusakan ataupun pergantian alat
yang rusak dan pengadaan barang, maka seksi operasi dan pemeliharaan akan
melakukan maintenance. Selain itu seksi Operasi dan Pemeliharaan yang akan
dilaksanakan dan melaporkan kegiatan pada Supervisior Senior.
d. Operator
Operator bertugas untuk menjalanan dan memantau kerja mesin pada Unit
Pembangkitan PLTA Bengkok. Operator akan melaporkan hasil pengamatan berupa
suhu pada mesin, debit air dan daya yang dihasilkan kepada pusat yaitu UP Saguling.
Berikut ini adalah Jadwal Shift kerja Operator pada PLTA Bengkok:

Shift Pagi dari Jam 07:00 WIB sampai dengan Jam 15:00 WIB.

Shift Sore dari Jam 15:00 WIB sampai dengan Jam 22:00 WIB.

Shift Malam dari Jam 22:00 WIB sampai dengan Jam 07:00 WIB.
Setiap regu operator terdiri dari dua orang, masing – masing bertanggung
jawab pada mesin dan kontrol panel. Jika terjadi kerusakan atau kendala pada mesin,
Operator akan melaporkan kepada supervisor operasi dan pemeliharaan untuk
ditindaklanjuti sehingga mesin dapat berkerja dengan semestinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1.4 BUDAYA KERJA PERUSAHAAN
Budaya kerja PT. Indonesia Power UP Saguling Sub Unit PLTA Bengkok Terdiri dari
5 S/ 5 R, yaitu :

Seiri/ Sisih/ Ringkas : Memisahkan, (melakukan pemilahan dan penyisihan
barang – barang yang tidak dipakai dari tempat kerja).

Seiton/ Susun/ Rapih : Menyimpan, (menyusun barang – barang kedalam
Odner dengan baik sehingga memudahkan apabila dipergunakan).

Seiso/ Sosoh/ Resik : Membersihkan, (membersihkan tempat kerja sehingga
lantai, mesin dan peralatan bebas dari debu).

Seiketsu/ Sasap/ Rawat : Menjaga, (memelihara tempat kerja yang bersih,
produktif dan menyenangkan melalui pengulang – ulangan Seiri, Seiso dan
Seiton).

Shitsuke/ Suluh/ Rajin : Membiasakan, (melatih orang untuk biasa bekerja
dengan lingkungan kerja yang baik sehingga menjadi suatu kebiasaan atau
bahkan menjadi sebuah aturan yang harus dipatuhi oleh setiap individu di
tempat kerja).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download