BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
hidup manusia pun semakin berkembang. Bukan hanya kebutuhan akan sandang,
pangan dan papan saja, tetapi kebutuhan dalam mempercantik diri juga menjadi
prioritas utama, terutama untuk anak muda. Salah satu cara untuk dapat
mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetik. Kosmetik merupakan
campuran dari berbagai bahan kimia yang dapat digunakan pada bagian luar
badan, seperti epidermis, kuku, rambut, bibir dan gigi.
Trend kosmetik pun sejalan dengan trend fashion yang selalu berubahubah. Di jaman yang serba modern ini, masyarakat dapat dengan mudah
menemukan berbagai jenis kosmetik, seperti lipstick, eye shadow, blush on
maupun cat atau semir rambut dengan berbagai merk dan variasi warna ditokotoko kecantikan. Namun, keinginan untuk mempercantik diri menyebabkan
seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan menggunakan kosmetik.
Kebanyakan masyarakat membeli kosmetik tanpa mengetahui kandungan apa saja
yang terdapat dalam kosmetik tersebut. Padahal tidak semua merk kosmetik
berbahan dasar aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan
Departemen Kesehatan menjelaskan bahwa bahan berbahaya yang terkandung
didalam kosmetik didominasi oleh kandungan pewarna yang dilarang seperti
merah K3, rhodamin, cemaran logam berat Pb, dan pemutih (merkuri). Bahanbahan kimia tersebut tidak dapat digunakan atau dicampur dengan kosmetik
karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama apabila digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
Seperti semir rambut, semir rambut merupakan gabungan atau campuran
dari beberapa zat kimia yang dapat menghasilkan warna indah pada rambut
seseorang. Bukan hanya berfungsi sebagai pelindung kulit kepala dari sengatan
matahari dan hawa dingin saja, tetapi rambut juga dijadikan sebagai salah satu
trend atau gaya untuk menambah daya tarik seseorang dalam berpenampilan,
khususnya dikalangan anak muda baik pria maupun wanita. Masyarakat
cenderung tidak puas dengan warna rambut yang dimilikinya, sehingga
menjadikan cat atau semir rambut sebagai salah satu solusi untuk menutupi uban
atau rambut yang sudah memutih maupun hanya sekedar mengikuti trend yang
terus berkembang. Namun mereka tidak mengetahui berbagai reaksi kimia apa
saja yang dapat ditimbulkan oleh semir rambut apabila dicampur oleh zat-zat
kimia yang berbahaya dan tidak digunakan sesuai dengan prosedur pemakaian
yang benar, seperti apabila penggunaan semir rambut yang tidak cocok pada kulit,
maka dapat menimbulkan iritasi bukan hanya pada kulit kepala saja, tetapi juga
dapat menyebar pada bagian tubuh lainnya.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jenis semir rambut
yang terindikasi bahaya dan perlu diwaspadai adalah jenis semir rambut yang
mengandung zat rhodamin B, hydroquinon, ammonia dan para-phenylenediamine
(PPDA), karena PPA merupakan alargen atau zat pencetus alergi yang dapat
menyebabkan pembengkakan pada wajah dan kelopak mata, gatal-gatal serta
merah pada sekeliling garis rambut. Oleh karena itu apabila ingin memakai semir
rambut pilihlah cat atau semir rambut semipermanen atau pewarna rambut nonPPDA (para-phenylenediamine) yang tidak memiliki daya lekat terlalu lama.
Selain itu BPOM juga menyarankan untuk berhati-hati jika mengecat rambut
dengan warna coklat atau hitam, karena semakin pekat warnanya maka semakin
banyak kandungan PPA, pemutih peroxide dan ammonia yang dapat
menyebabkan kulit kepala terasa panas dan membuat kepala menjadi pusing.
Hal ini dibuktikan oleh seorang warga semarang dengan inisial IN yang
memakai semir rambut warna hitam untuk menutupi uban yang mulai tumbuh,
namun ternyata semir rambut tersebut berdampak negatif baginya. Awalnya
efeknya hanya terasa gatal setelah disemir, namun kemudian kulit kepalanya
memerah dan membengkak sampai wajahnya. Menurut penjelasan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hal ini disebabkan oleh kandungan zat
kimia para-phenylenediamine (PPA) yang digunakan mengikat kuat pada rambut
dan tidak luntur saat dicuci.
Begitu banyaknya produk semir rambut yang beredar dipasaran, serta
rendahnya informasi mengenai kelayakan semir rambut yang dapat berpengaruh
bagi kesehatan, maka dibutuhkan sosialisasi tentang kelayakam semir rambut bagi
kesehatan melalui Iklan Layanan Masyarakat yang bertujuan untuk memberikan
penjelasan serta informasi mengenai pengaruh serta dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan semir rambut terhadap kesehatan manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dibahas sebelumnya,
maka dapat disusun rumusan masalah dalam perancangan ini.
Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang media komunikasi
tentang kelayakan semir rambut bagi kesehatan melalui Iklan Layanan
Masyarakat.
1.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini yaitu untuk memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai kelayakan semir rambut dengan membuat
perancangan media komunikasi tentang kelayakan semir rambut bagi kesehatan
melalui Iklan Layanan Masyarakat.
1.4 Manfaat Perancangan
Manfaat dari perancangan ini antara lain:
1.4.1 Bagi Universitas
Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk bahan pengembangan
terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah desain untuk Iklan
Layanan Masyarakat. Selain itu untuk menambah pembendaharaan kepustakaan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang sebagai wacana kepustakaan baru
mengenai komunikasi visual, dan sebagai acuan terhadap laporan yang
berhubungan dengan masalah terkait, juga sebagai media untuk menambah
pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa dan pembaca lainnya.
1.4.2 Bagi Penulis
Penulis dapat mempelajari dan meneliti tahapan dalam membuat laporan
serta merancang Iklan Layanan Masyarakat yang baik dan benar sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat.
1.4.3 Bagi Klien
Memiliki media komunikasi yang lebih inovatif, sehingga diharapkan dapat
memberi kesadaran lebih kepada masyarakat tentang kelayakan semir rambut bagi
kesehatan melalui Iklan Layanan Masyarakat.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan serta informasi kepada masyarakat tentang
kelayakan semir rambut bagi kesehatan melalui Iklan Layanan Masyarakat.
1.5 Batasan Masalah
Perancangan ini hanya dibatasi untuk memberikan informasi kepada
masyarakat Kota Semarang mengenai kelayakan semir rambut yang dapat
mempengaruhi kesehatan, terutama apabila digunakan dalam jangka waktu
panjang dan tidak sesuai dengan prosedur melalui Iklan Layanan Masyarakat.
Target audience yang dituju adalah pria dan wanita di Kota Semarang dengan
golongan usia yang dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan usia remaja akhir
dengan usia 18-21 tahun, dan golongan usia dewasa dengan usia 22-55 tahun.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
Dalam perancangan tugas akhir ini, metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena perancangan ini bertujuan
untuk dapat memahami hubungan antara semir rambut, kesehatan rambut, dan
pengaruh penggunaan zat kimia pada semir rambut bagi kesehatan. Melalui
metode pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menjawab masalah mengenai
7
kelayakan semir rambut bagi kesehatan yang terdapat dalam rumusan masalah.
Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi
dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan. Kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode 5W+1H (what, who, where, when, why, how).
Sehingga dapat menghasilkan bagan alir penelitian atau flowchart untuk mencapai
tujuan akhir dari perancangan ini.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
A. Metode Wawancara
Metode yang digunakan dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat
mengenai kelayakan semir rambut, yang akan menjelaskan tentang semir
rambut yang layak yaitu memiliki nomer izin edar BPOM, pemakaian yang
dilakukan sesuai dengan prosedur serta pengaruh penggunaan zat-zat kimia
yang terdapat pada semir rambut bagi kesehatan, yaitu metode wawancara.
Wawancara dilakukan langsung kepada beberapa korban yang pernah terkena
dampak dari semir rambut, dokter spesialis kulit dan salon-salon kecantikan
untuk dapat memperoleh data mengenai trend semir rambut serta informasi
lengkap mengenai kandungan zat-zat kimia berbahaya yang terdapat pada
semir rambut serta dampak apa saja yang akan ditimbulkan bagi kesehatan,
terutama apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
B. Observasi
Metode observasi merupakan metode yang dilakukan melalui pengamatan
secara langsung untuk dapat memperoleh data tentang trend penggunaan semir
rambut. Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan mengenai konsumen
yang membeli semir rambut berdasarkan jenis kelamin, usia serta jenis semir
rambut apa yang paling banyak diminati oleh masyarakat di salah satu
swalayan dan beberapa salon di Kota Semarang.
C. Studi Kepustakaan
7
Peneliti mencari data serta informasi melalui buku, serta artikel-artikel
pengetahuan yang membahas tentang kelayakan semir rambut serta pengaruh
penggunaan zat-zat kimia yang terdapat pada semir rambut bagi kesehatan, dan
hal lain yang berhubungan dengan judul perancangan tugas akhir ini yaitu
sosialisasi tentang kelayakan semir rambut bagi kesehatan melalui Iklan
Layanan Masyarakat.
1.6.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah
metode 5W+1H (what, who, where, when, why, how). Metode 5W+1H telah
digunakan secara luas dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk
mengumpulkan dan menyajikan informasi. Maka penulis menggunakan metode
ini sebagai metode analisis untuk mempermudah dalam memperoleh kesimpulan
perancangan. Perancangan metode 5W+1H disebut metode kipling (kipling
method) karena istilah 5W+1H ini pada awalnya diambil dari puisi kipling yang
berbunyi:
“I have six faithful serving me
They taught me all I knew
Their names are What and Where and When
And Why and How and Who” (Kho, 2015)
Metode ini digunakan dalam berbagai profesi dan situasi, tidak hanya untuk
memahami dan menjelaskan semua masalah atau isu, tetapi juga untuk mengatur
penulisan laporan, artikel, atau bahkan seluruh buku.
Kipling method (5W+1H) berisi 6 kata pertanyaan dasar untuk mendapatkan
informasi: What (apa yang menjadi masalah utama), Where (dimana permasalahan
itu terjadi), When (kapan permasalahan itu terjadi, Why (mengapa permasalahan
itu terjadi), Who (siapa saja target audience), dan How (bagaimana proses
terjadinya permasalahan tersebut).
8
1.6.4 Bagan Alir Penelitian (Flowchart)
SOSIALISASI TENTANG KELAYAKAN
SEMIR RAMBUT BAGI KESEHATAN MELALUI
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
LATAR BELAKANG
Rendahnya informasi bagi masyarakat mengenai kelayakan
semir rambut yang dapat berpengaruh bagi kesehatan
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang media komunikasi tentang kelayakan
semir rambut bagi kesehatan melalui
Iklan Layanan Masyarakat
TUJUAN PERANCANGAN
Membuat perancangan media komunikasi tentang kelayakan
semir rambut bagi kesehatan melalui
Iklan Layanan Masyarakat
METODE PENELITIAN
Metode Kualitatif
DATA
PERMASALAHAN
DATA
KLIEN
DATA
AUDIENCE
SEGMENTASI
AUDIENCE
ANALISIS
5W+1H
KONSEP
PEMILIHAN ILM
AUDIO, VISUAL, AUDIO VISUAL
STRATEGI
DESAIN
FINAL DESAIN
Gambar 1.1 Bagan alir penelitian atau flowchart
Sumber: Hasil Observasi, Desi Ermawaesa
1.7 Tinjauan Pustaka
1.7.1 Tinjauan Pustaka Seputar Teori-Teori Permasalahan
A. Cat atau Semir Rambut
Rambut merupakan mahkota kecantikan, terutama bagi wanita. Rambut
berfungsi sebagai pelindung kulit kepala dari panas, dingin, kelembaban dan
sinar, serta sebagai pelindung terhadap rangsang mekanik seperti pukulan,
gosokan, tekanan dll. (Tranggono, 2007)
Bukan hanya sebagai pelindung saja, tetapi kini rambut juga dijadikan
sebagai salah satu trend dalam penampilan seseorang dengan cara mewarnai
rambut dengan menggunakan cat atau semir rambut. Pewarna rambut
merupakan salah satu kosmetik tata rias rambut yang digunakan baik untuk
mengembalikan warna asli atau menutupi dan membuat warna lain
(perpustakaan.pom.go.id, 2008)
Jenis-jenis cat atau semir rambut digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Pewarna rambut temporer, pewarna rambut jenis ini hanya digunakan untuk
melapisi rambut atau coating dengan bantuan asam. Pewarna rambut
temporer tidak bertahan lama dan hanya bersifat sementara, dan tidak akan
menghilangkan pigmen warna asli pada rambut.
2. Pewarna rambut semipermanen tidak memiliki daya lekat yang tahan lama,
warna hanya akan bertahan beberapa saat saja tergantung seberapa sering
melakukan keramas.
3. Pewarna rambut permanen, pewarna jenis ini merupakan pewarna yang
dapat bertahan lama pada rambut, dan warna tidak akan bisa hilang sampai
tumbuhnya rambut baru.
B. Kesehatan Rambut
Sel atau akar rambut yang hidup mendapatkan makanan melalui
pembuluh darah dibawah folikel. Kemudian sel rambut tersebut mengeras dan
mati sehingga terdorong keluar oleh sel rambut baru lalu tumbuh menjadi helai
rambut. Pertumbuhan rambut akan terjadi selama beberapa tahun, kemudian
melambat hingga 2-3 minggu dan berhenti. Setelah berhenti rambut akan
rontok dan meninggalkan folikel yang akan digantikan oleh helai rambut baru
dan pada umumnya folikel pada rambut hanya dapat menumbuhkan rambut
sekitar 20 kali.
Sedangkan Hair shaft atau batang rambut memiliki 3 jenis lapisan,
yaitu medulla, korteks dan kutikula. Kutikula memiliki fungsi sebagai
pelindung lapisan-lapisan dalam. Kerusakan pada kutikula dapat menyebabkan
kebotakan atau alopecia serta hilangnya warna alami rambut. Hal ini
disebabkan oleh polusi, paparan sinar matahari, serta penggunaan bahan-bahan
kimia seperti, mewarnai rambut dan meluruskan rambut. (Poeradisastra &
Ratih, 2006)
Gambar 1.2 Sel Kulit Kepala
Sumber: minyakkukui.com
Sementara menurut Pinuji kesehatan rambut dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal diakibatkan oleh metabolisme, stress
dan hormonal, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar yang dipengaruhi
oleh campuran berbagai bahan kimia yang digunakan untuk rambut melalui
semir rambut, bleaching, highlight, catok, dan lain-lain. (Pinuji & Sukmo,
2009)
C. Pengaruh Penggunaan Zat Kimia Pada Semir Rambut Bagi Kesehatan
Kulit kepala yang gatal merupakan pertanda terjadinya alergi kulit.
Kandungan zat kimia pada semir rambut berbeda-beda sesuai dengan jenis
pewarna rambut yang digunakan.
1. Pewarna rambut temporer merupakan jenis pewarna rambut yang bersifat
sementara dan mudah untuk dihilangkan karena pewarna temporer hanya
mewarnai permukaan rambut dan tidak terpenetrasi sampai korteks rambut.
Kandungan zat kimia yang terdapat pada pewarna rambut temporer
merupakan pewarna asam yang memiliki molekul besar, seperti asam
pirogalat dan asam tartrat.
2. Pewarna rambut semipermanen mempunyai daya tahan yang cukup lama
terhadap shampo, sekitar 4-8 minggu setelah pemakaian. Zat kimia seperti
coal tar dyes, nitroanilin, nitrofenilen diamin dan aminoantrakuinon pada
pewarna rambut jenis semipermanen memiliki molekul kecil serta memiliki
afinitas baik terhadap keratin rambut, sehingga dapat terpenetrasi sampai
korteks rambut.
3. Pewarna rambut permanen adalah pewarna rambut yang bersifat selamanya
atau tidak akan hilang hingga pertumbuhan rambut selanjutnya. Sistem
pewarnaan rambut ini disebut oxidationn colouring karena proses
pewarnaan rambut meliputi proses oksidasi pada batang rambut.
(Perpustakaanpom.go.id, 2008)
Faktor yang dapat menyebabkan timbulnya alergi pada rambut
disebabkan oleh kandungan zat para-phenylenediamine (PPD) karena dapat
mengikat kuat ke rambut dan tidak luntur saat dicuci, zat hydrogen peroksida
yang dapat menghilangkan sulfur alami pada rambut sehingga rambut menjadi
kaku dan rapuh, serta kandungan zat ammonia yang dapat memisahkan
kutikula rambut sehingga pewarna rambut dapat masuk kedalam korteks
rambut. Untuk menghindari efek samping ini, lakukan uji coba semir rambut
yang akan digunakan pada bagian kulit lain.
1.7.2 Tinjauan Pustaka Seputar Teori-teori Perancangan
A. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat merupakan alat atau media komunikasi yang
digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan sosial kepada
masyarakat. Pada umumnya Iklan Layanan Masyarakat dimanfaatkan oleh
pemerintah untuk menyebarluaskan iklan-iklan yang berisi tentang berita
maupun kesadaran sosial bagi masyarakat terhadap lingkungan (Tinarbuko,
2007)
Bukan hanya sebagai sarana untuk menyadarkan masyarakat terhadap
lingkungan
saja,
tetapi
Iklan
Layanan
Masyarakat
juga
berfungsi
membangkitkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam
kehidupan sosial. (Rhenald & Kasali, 2000)
Jenis-jenis Iklan layanan masyarakat:
1. Comercial Advertising
Comercial Advertising merupakan jenis iklan yang bertujuan untuk
mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan ini dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Iklan Strategis
Iklan strategis digunakan untuk membangun sebuah merek dengan
mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama
dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun
pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk
menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini
ada bagi para pengguna.
b. Iklan Taktis
Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan
kontak dengan merek tertentu, dan pada umumnya iklan ini memberikan
penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberi
respon cepat atau pada hari yang sama.
2. Corporate Advertising
Iklan yang bertujuan untuk membangun sebuah citra suatu perusahaan yang
pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau
jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate Advertising
akan lebih efektif apabila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan
masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan
kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate
merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan
melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya
kepada publik. Iklan Corporate juga sering kali berbicara tentang nilai-nilai
warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu,
peluncuran logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
3. Public Service Advertising
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampane social
marketing yang bertujuan untuk menjual gagasan atau ide untuk
kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan
Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan untuk kepentingan
umum.
B. Teori Desain Komunikasi Visual
Desain (design) dari bahasa Itali yang berarti gambar, sedangkan dalam
bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yaitu
merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan
dengan reka bentuk, rupa, rancangan atau sketsa ide.
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris (communication) yang diambil
dalam bahasa Latin (communis) yang berarti sama. Kemudian komunikasi
dianggap sebagai suatu proses menciptakan kebersamaan (commonness) antara
pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan). Jadi komunikasi yang
berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui suatu media dengan maksud tertentu.
Visual berasal dari kata Latin (videre) yang artinya melihat. Visual
memiliki arti segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera
penglihatan kita. Desain Komunikasi Visual dapat dikatakan sebagai seni
menyampaikan pesan (art of communication) dengan menggunakan bahasa
rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain dengan
tujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi hingga mengubah prolaku
target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang
dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf
dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas
berdasarkan ilmu tata rupa.
Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual antara lain: Advertising
(periklanan), Animasi, Corporate Identity (desain identitas usaha), Sign System
(desain marka lingkungan), Multimedia, Desain Grafis Industri/promosi,
Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalan, dll), Cergam (komik,
karikatur, poster), Fotografi, Tipografi dan Ilustrasi. Prinsip-prinsip Desain
Komunikasi Visual (Frank, 1997). Prinsip
dasar desain merupakan
pengorganisasian unsur-unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsipprinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas. Prinsip-prinsip
desain dikelompokan menjadi :
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan upaya untuk menggabungkan unsur-unsur desain
menjadi suatu bentuk proporsional dan menyatu satu sama lain kedalam
sebuah media. Tanpa adanya kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah
tanpa memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.
keharmonisan yang utuh.
2. Keberagaman (variety)
Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang
monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang
sesuai, adanya perbedaan besar kecil, tipis tebal pada huruf, pemanfaatan
pada gambar, dan keberagaman unsur-unsur lain.
3. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan dapat tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang
terkesan resmi/formal yang tercipta dari paduan bentuk dan ukuran tata
letak yang sama, sedangkan keseimbangan asimetris memberi kesan
informal, tapi dapat terlihat lebih dinamis yang terbentuk dari paduan garis,
bentuk, ukuran maupun tata letak yang tidak sama tetapi tetap seimbang.
4. Ritme/irama (rhythm)
Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khas terletak
pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi
tekanan atau aksen. Ritme membuat kesan garak yang menyiratkan mata
pada tampilan yang nyaman dan berirama.
5. Keserasian (harmoni)
Keserasian merupakan keteraturan diantara bagian-bagian dalam suatu
karya yang terdiri dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur dan
elemen-elemen lainnya.
6. Proporsi (proportion)
Proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta
keselarasan dalam sebuah bidang. Terkait tiga hal yang berkaitan dengan
masalah proporsi yaitu, penempatan susunan yang menarik, penentuan
ukuran dan bentuk yang tepat, serta penentuan ukuran sehingga dapat diukur
atau disusun sebaik mungkin.
7. Skala (scale)
Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap
obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya. Skala sangat
berguna bagi kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.
8. Penekanan (emphasis)
Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna maupun
yang lainnya, sehingga dapat menjadikan desain terlihat lebih menarik bila
dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.
C. Teori Desain Grafis
Menurut Suyanto, desain grafis didefinisikan sebagai “aplikasi dari
keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri” yang
meliputi media periklanan dan penjualan suatu produk, menciptakan identitas
visual dan secara visual dapat disempurnakan melalui pesan dan publikasi.
Sementara pengertian desain grafis menurut beberapa para ahli adalah proses
pemikiran yang diwujudkan dalam gambar (Hendi & Henratman, 2008).
Desain Grafis adalah suatu jenis seni yang paling banyak atau sering terlihat
diantara jenis-jenis seni lainnya, karena Desain Grafis dapat ditemukan
dimanapun dan kapanpun.
Elemen-elemen dasar desain grafis dalam buku Desain Komunikasi
Visual Teori dan Aplikasi (Supriyono, 2010), ada beberapa elemen visual yang
perlu diketahui dan ditata sehingga dapat menghasilkan komposisi desain yang
harmonis, menarik, serta komunikatif.
Elemen-elemen dasar grafis tersebut terdiri dari:
1. Garis
Garis merupakan unsur dasar dalam merancang suatu bentuk maupun
konstruksi desain yang terjadi terhubung antara satu titik dengan titik yang
lainnya, sehingga membentuk sebuah gambaran garis lurus dan lengkung
(Ebdi S. & Sanyoto, 2009). Wujud garis sangat bervariasi, tipe garis
merujuk pada gerakan garis awal hingga akhir. Garis lurus memiliki kesan
kaku dan formal, garis lengkung memberi kesan lembut dan luwes, garis
zigzag terkesan keras dan dinamis, garis-garis horizontal memiliki kesan
pasif, tenang dan damai. Sedangkan garis vertikal memiliki kesan stabil,
gagah, dan elegan, sementara garis diagonal memiliki kesan aktif, dinamis,
bergerak dan menarik perhatian. Selain variasi di atas, garis dapat diolah
lebih kreatif lagi sebagai elemen desain yang artistik. Garis dapat dibuat
putus-putus, gradasi, tabal-tipis, dan variasi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.
Gambar 1.3 Macam-macam garis
Sumber: http://cara.pro/sebutkan-unsur-unsur-karya-seni-rupa/
2. Bentuk
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Bentuk dasar yang dikenal banyak orang adalah kotak (rectangle), lingkaran
(circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a. Huruf (Character/Typography)
Pada buku Tipografi yang ditulis oleh Danton Sihombing
(Sihombing, 2001) tipografi merupakan salah satu pengetahuan disiplin
seni mengenai huruf. Huruf merupakan elemen dasar yang tersusun dari
struktur bahasa tulis dalam menciptakan suatu kata ataupun kalimat.
Rangkaian huruf mampu memberikan suatu cinta atau kesan yang
diwujudkan dalam bentuk visual.
Adapun karakteristik huruf dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
(a) Oldstyle Pertemuan stem dan serif merupakan sudut lengkung, dan
tebal tipis stroke-nya kontras.
(b) Transitional (Baskerville) Pertemuan stem dan serif merupakan
sudut lengkung, dan tebal tipis stroke-nya sedikit kontras.
(c) Modern (Bodoni) Pertemuan stem dan serif merupakan sudut siku,
dan tebal tipis stroke-nya sangat kontras.
(d) Egyptian/Slab Serif (Century Expanded) Pertemuan stem dan serif
merupakan sudut lengkung dan umumnya kedua sisi sama lebar, dan
tebal tipis stroke-nya sedikit kontras.
(e) Contemporary/Sans Serif (Helvetica) Tidak memiliki serif, dan tebal
tipis stroke-nya umumnya sama.
b. Simbol (Symbol)
Simbol (symbol) merupakan bentuk visual yang dapat mewakili
bentuk-bentuk benda secara sederhana dan mudah dipahami. Symbol
dapat dikatakan juga sebagai lambang untuk mewakili suatu bentuk
nyata, seperti gambar orang, binatang, bulan, dll.
c. Bentuk Nyata (Form)
Bentuk dapat menggambarkan secara detail kondisi suatu obyek.
Seperti bentuk tubuh hewan, manusia, dan benda-benda lainnya.
(Sadjiman & Ebdi, 2009)
3. Warna
Menurut Issac Newton, warna merupakan bagian sinar dalam
spektrum yang tergantung pada gelombang cahayanya. Dalam dunia
desain, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat dipermukaan benda. Misalnya pencampuran
pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih
sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Warna juga dapat dijadikan sebagai media komunikasi, yang
terlihat pada obyek-obyek seperti logo, fashion, bendera, dll. Warna juga
merupakan sebuah perwakilan pengganti sebuah bahasa formal dalam
mengkomunikasikan sesuatu.
Terdapat beberapa hal mengenai warna yang dijelaskan oleh Karen
Triedman dan Cheryl Dangel pada bukunya yang berjudul Color Graphic :
The Power of Color in Graphic Design, yaitu:
a. Warna sebagai pembangkit emosi
Kehidupan yang penuh warna dalam keseharian manusia berpengaruh
pada emosi, perasaan dan hal semacamnya. Untuk memperkuat desain
diperlukan suatu pemahaman atas respon seseorang terhadap warna dan
pengertian terhadap terget audience yang dituju. Faktor sisiologis,
historis, politis, geografis, psikologis dan budaya juga menentukan
respon terhadap warna.
b. Warna yang mengandung makna
Pesan utama dari sebuah warna dapat digunakan sebagai identitas yang
kuat dari sebuah brand. Penggunaan warna corporate dapat
memberikan produk sebuah posisi yang lebih kuat dipasar.
c. Warna sebagai media penarik perhatian
Warna merupakan elemen pertama yang dapat digunakan untuk
mendapatkan perhatian dari orang-orang yang melihatnya. Kekuatan
dari warna dapat menarik perhatian dan motivasi penjualan, warna
dapat digunakan sebagai identitas pada sebuah brand.
Warna merupakan suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu
obyek kemata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut pada warna
pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada
obyek-obyek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia. Sir
David Brewster membagi warna menjadi tiga kelompok warna yaitu,
warna primer, warna sekunder, dan warna tertier.
Gambar 1.4 Kelompok warna
Sumber: http://www.dumetschool.com/
a. Warna Primer
Warna primer adalah warna dasar yang tidak merupakan campuran dari
warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer
adalah merah, biru, dan kuning.
b. Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan skala 1 : 1.
Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan
kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah
campuran merah dan biru.
c. Warna Tertier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna
sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran
warna kuning dan jingga.
Menurut Darmaprawira, Teori lingkaran warna dari Musell terdiri
dari tiga warna dasar yang disebut dengan warna primer, yaitu: merah
(magenta), kuning (yellow) dan biru (cyan). (Nugroho, 2008)
Beberapa hasil penelitian menurut Maitland Graves
a. Warna panas atau hangat
Warna panas memiliki sifat agresif, aktif dan positif. Warna yang
termasuk dalam warna panas yaitu merah, kuning, jingga.
Gambar 1.5 Warna panas atau hangat
Sumber: https://tommybeautypro.wordpress.com/
b. Warna dingin atau sejuk
Warna hijau, biru, ungu merupakan warna yang termasuk dalam
pengelompokan warna dingin atau sejuk. Sesuai dengan namanya
karakteristik warna ini cenderung memiliki sifat negatif, putus asa,
tenang dan aman.
Gambar 1.6 Warna dingin atau sejuk
Sumber: https://tommybeautypro.wordpress.com/
Menurut The Prang System (Pujiriyanto, 2005) dimensi warna
dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Hue
Hue Tergolong kedalam beberapa warna primer sekunder dan tersier
yang berkaitan dengan panas dinginnya sebuah warna.
b. Value
Value memiliki kualitas sinar yang direfleksikan sebuah warna untuk
menunjukan gelap terang. Hal ini dilakukan dengan cara menambahkan
warna putih atau hitam pada warna lain.
c. Intensity
Intensity merupakan intensitas yang dapat dicapai dengan cara
menambahkan warna-warna asli dengan warna-warna netral seperti,
putih, hitam, abu-abu dan warna komplementer.
4. Ruang
Ruang atau kedalaman merupakan unsur yang dapat menentukan penjiwaan
dari sebuah karya. Sehingga kita bisa merasakan apakah sebuah karya
tersebut memiliki ruang/kedalaman nyata atau maya.
Ruang nyata dapat dirasakan secara langsung dengan indera peraba,
biasanya pada karya seni 3 Dimensi, sedangkan ruang/kedalaman maya
hanya dapat dirasakan melalui visual/penglihatan saja, biasanya pada karya
seni 2 Dimensi. Unsur ruang/kedalaman semu adalah efek ciptaan dari
gabungan berbagai unsur lainnya yang disebutkan sebelumya. Jadi untuk
mendapatkan kesan ruang dan kedalaman bisa dilakukan dengan beberapa
teknik, diantaranya adalah penggambaran perspektif, tekstur, penambahan
sisi gelap terang, gambar bertumpuk, teknik garis dan juga perbedaan
warna.
Gambar 1.7 Ruang dalam bentuk perspektif
Sumber: http://kliping.co/unsur-unsur-seni-rupa/
5. Tekstur
Tekstur merupakan kualitas permukaan, papan maupun kertas. Didalan seni,
tekstur dikategorikan menjadi dua yaitu:
a. Tekstur Tactile
Tekstur Tectile merupakan tekstur yang nyata, sehingga teksturnya dapat
dirasakan permukaannya. Tekstur Tactile dapat diciptakan dengan cara
memotong dan mengelem pada tekstur atau dengan melakukan
embrossing (permukaan yang muncul) dengan mengimpresi tekstur
dalam relief.
b. Tekstur Visual
Tekstur Visual adalah tekstur ilusi, tekstur tersebut memberikan impresi
yang sederhana dari tekstur nyata. Tekstur Visual dapat diciptakan
menggunakan garis dan warna.
6. Layout
Menurut Galvin Amborse dan Paul Harris, layout merupakan penyusunan
elemen-elemen desain yang berhubungan dengan sebuah bidang sehingga
membentuk susunan yang artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen
bentuk dan bidang (Anggraini & Nathalia, 2014). Dalam sebuah layout
terdapat beberapa elemen seperti teks, visual, dll. Tujuan utama layout
adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dan
mempermudah audience atau pembaca untuk mendapatkan informasi.
Sementara untuk dapat menggabungkan elemen-elemen desain menjadi
sebuah layout dibutuhkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip desain
seperti:
a. Sequence (urutan)
Urutan perhatian atau aliran pandang mata dalam layout. Urutan layout
disesuaikan menurut prioritas, contohnya mulai dari yang paling penting
sampai pada yang kurang penting.
b. Emphasis (penekanan)
Jenis layout yang menekankan pada bagian-bagian tertentu. Penekanan
ini berfungsi agar pembaca dapat lebih fokus pada bagian yang paling
penting.
c. Balance (keseimbangan)
Balance merupakan sebuah teknik untuk mengatur keseimbangan
terhadap elemen layout. Keseimbangan terbagi menjadi dua yaitu
keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris, sisi yang
berlawanan harus sama persis, sedangkan keseimbangan asimetris obyek
yang terdapat dalam sisi yang berbeda memiliki perbedaan ukuran atau
tidak sama.
d. Unity (kesatuan)
Unity merupakan sebuah layout yang dapat menciptakan kesatuan pada
desain keseluruhan. Seluruh elemen yang digunakan harus saling
berkaitan dan disusun secara tepat.
D. Teori Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu illustrate yang berarti
menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar,
simbol, relief, musik yang memiliki tujuan untuk mengkomunikasikan atau
menjelaskan sesuatu. Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang
dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atau suatu maksud dan tujuan secara
visual (Kusrianto,2007).
Dari segi teknik pembuatannya ilustrasi digolongan menjadi beberapa jenis,
yaitu:
a. Ilustrasi Gambar Tangan (Hand Drawing)
Ilustrasi yang menggunakan keterampilan tangan dan bantuan dari
beberapa alat bantu seperti pensil, pena, cat dan tinta. Ilustrasi gambar
tangan terdiri dari beberapa teknik, diantaranya yaitu teknik arsir, teknik
blok, teknik titik-titik, halftone, teknik goresan kering, teknik pengikisan
papan, dan lain-lain.
Gambar 1.8 Contoh ilustrasi gambar tangan (hand drawing)
Sumber: https://yopiefajar.wordpress.com
b. Ilustrasi Fotografi
Teknik pembuatan ilustrasi dengan menggunakan photo atau sinar yang
ditangkap melalui kamera baik analog maupun digital. Teknik fotografi
dapat menggambarkan keadaan secara nyata atau realis. Ilustrasi
fotografi
memiliki
perbandingan,
beberapa
menunjukan
fungsi
berita,
seperti,
menggambarkan
mengabadikan
moment,
menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan
(Suyanto,2004).
Gambar 1.9 Contoh ilustrasi fotografi
Sumber: http://www.infofotografi.com/
c. Teknik Gabungan
Ilustrasi dengan struktur visual yang terwujud dari perpaduan antara
fotografi atau ilustrasi manual dengan teknik drawing dikomputer.
Teknik ini dinilai sangat efektif untuk membuat objek menjadi menarik
dan banyak digunakan dengan dukungan software komputer baik
berbasis vector maupun bitmap.
Relevansi dengan masalah yang diangkat adalah teori ilustrasi akan
membantu “Sosialisasi tentang kelayakan semir rambut bagi kesehatan
melalui Iklan Layanan Masyarakat”. Agar ilustrasi yang tercipta akan
lebih bagus serta dapat mencapai tujuan tujuan yang diinginkan oleh
penulis.
Gambar 1.10 Contoh ilustrasi gabungan “vector”
Sumber: http://www.bacaanmenarik.com/
E. Teori Animasi
Kata animasi merupakan penyesuaian dari kata “animation” yang
berasal dari kata dasar “to animate” yang berarti menghidupkan. Secara umum
animasi merupakan suatu proses menghidupkan, memberi nyawa dalam sebuah
obyek yang tadinya mati dibuat seolah-olah bergerak sehingga dapat
menghasilkan ilusi gerakan. Hal tersebut bisa dicapai dengan menampilkan
gambar berurut diatas kertas maupun menggunakan media lain seperti clay
figures, puppet, dan CGI (Computer Generated Images). Berdasarkan
pembuatannya Animasi dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu:
1. Animasi Karakter
Animasi Karakter berbasis Animasi 3D, karena didalam pembuatannya
Animasi ini hanya mengandalkan komputer, sementara untuk teknik manual
hanya digunakan pada saat proses sketch yang kemudian discan untuk dapat
diolah kembali menggunakan aplikasi 3D. Proses pembuatan film animasi
3D ini memang terbilang sangat rumit tetapi hasil yang diperoleh akan
terlihat lebih hidup dan nyata.
2. Animasi Clay
Animasi ini sering disebut sebagai Animasi boneka (doll), karena proses
pembuatan animasi ini menggunakan boneka-boneka dan tanah liat yang
dibentuk sesuai dengan karakter yang diinginkan kemudian gerakan demi
gerakan difoto satu persatu. Lalu rangkaian dari foto-foto tersebut disatukan
sehingga menghasilkan suatu gerakan yang unik yang sesuai dengan
storyboard.
3. Animasi Stop Motion
Animasi Stop Motion adalah animasi sederhana yang dihasilkan dari
beberapa kumpulan gerakan yang difoto satu persatu, yang kemudian
dijadikan satu dengan menggunakan aplikasi sehingga tercipta gerakan
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk proses pembuatan animasi Stop
Motion terbilang cukup memakan waktu, karena harus mengambil gambar
satu persatu dan mengubah gerakan pergerakan untuk membuat karakter
seolah-olah menjadi hidup dan bergerak.
4. Animasi Digital
Animasi Digital merupakan penggabungan dari Animasi Cell (hand drawn).
Proses pembuatan animasi ini dilakukan secara manual mulai dari
pembuatan karakter, inbetween, keybetween dan background yang kemudian
diolah kembali menggunakan aplikasi digital untuk diwarnai dan digerakan
oleh software. Animasi ini menghasilkan animasi 2D, animasi 2D
merupakan teknik pembuatan animasi yang menggunakan gambar bersumbu
(axis) dua yaitu X dan Y. Animasi ini lebih dikenal dengan nama animasi
manual yang prosesnya dimulai dengan menggambar diatas selembar kertas,
kemudian di scan dan dipindahkan kedalam komputer untuk diubah menjadi
file digital. Namun sekarang pembuatan animasi 2D dapat diolah dengan
menggunakan komputer secara langsung, sehingga hasil outputnya sudah
dalam bentuk digital.
Download